• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA Bolaang Mongondow Dalam Angka Badan Pusat Statistik Bolaang Mongondow, Kotamobagu.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA Bolaang Mongondow Dalam Angka Badan Pusat Statistik Bolaang Mongondow, Kotamobagu."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

95

DAFTAR PUSTAKA

Antara News. 2007. Produksi Jagung 2008 Diprediksi Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri. Posting tanggal 12 Juli 2007 01:39. www.antara.co.id/arc/2007.

Anapu, H., E.Ruaw, C.Talumingan, A.Lobo dan L.Pangemanan. 2005. Dampak Kebijakan Tarif Impor Beras di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.

Dalam Buku Aplikasi Policy Analysis Matrix pada Pertanian di Indonesia. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.

Breierova, L. and M. Choudhari. 2001. An Introduction to Sensitivity Analysis.

The Massachusetts Institute of Technology, Massachusetts.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2008. Pencanangan Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan oleh Presiden RI.

www.litbang.deptan.go.id.

Bank Indonesia, 2009. Laporan Tinjauan Kebijakan Moneter (Ekonomi, Moneter dan Perbankan) Pebruari 2009. Bank Indonesia, Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2008. Harvested Area, Yield Rate and Production of Maize by Province, 2006. www.bps.go.id.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bolaang Mongondow. 2006. Bolaang Mongondow Dalam Angka 2006. Badan Pusat Statistik dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bolaang Mongondow, Kotamobagu.

___________________________________________________. 2008. Bolaang Mongondow Dalam Angka 2008. Badan Pusat Statistik Bolaang Mongondow, Kotamobagu.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara. 2000. Penelitian Keunggulan Komparatif dan Kompetitif beberapa Komoditi Pertanian di Sulawesi Utara. Laporan Hasil Penelitian. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara, Manado.

Darwis, V. dan A.R. Nurmanaf. 2004. Kebijakan Distribusi, Tingkat Harga dan Penggunaan Pupuk di Tingkat Petani. Jurnal Forum Penelitian Agro Ekonomi, 22 (1) : 63 – 73.

Departemen Perindustrian Republik Indonesia. 2004. Industri Pakan Ternak Tergantung Jagung Impor. Investor Daily 8 Oktober 2004.

www.depperin.go.id/IND/Publikasi/Matriks_Berita/berita.asp?kd=2137

(2)

Departemen Pertanian Republik Indonesia. 2005. Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (RPPK) 2005. Draft 1 Juni 2005. Departemen Pertanian RI, Jakarta.

_______________________________________. 2009. Perkembangan Produksi dan Luas Tanaman Padi dan Jagung di Sulawesi Utara, 2003 – 2005.

http://www.deptan.go.id/ppi/investasi/Lapora-Final.pdf.

Departemen Perdagangan Republik Indonesia, 2009. Data Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia menurut HS 6 digit (tahun 2003 – 2008).

Departemen Perdagangan RI, Jakarta.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bolaang Mongondow, 2009.

Data Retribusi Distribusi Komoditi Kabupaten Bolaang Mongondow sesuai Perda No.23 Tahun 2001. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bolaang Mongondow, Kotamobagu.

Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bolaang Mongondow. 2006. Laporan Tahunan 2006. Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bolaang Mongondow, Kotamobagu.

___________________________________________________. 2008. Laporan Tahunan 2008. Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bolaang Mongondow, Kotamobagu.

Emilya. 2001. Analisis Komparatif dan Kompetitif serta Dampak Kebijakan Pemerintah pada Pengusahaan Komoditas Tanaman Pangan di Propinsi Riau. Tesis Magister Sains. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

FAO. 2008. Database Food Balance Sheet. www.faostat.fao.org

Gonzalez, L. 2004. The Theory of Comparative Advantage. http://

www.freerepublic.com/focus/f-news/1101717/posts.

Gittinger, J.P. 1986. Analisa Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. Terjemahan.

Edisi Kedua. UI-Press dan John Hopkins, Jakarta.

Haryono, D. 1991. Keunggulan Komparatif dan Dampak Kebijaksanaan pada Produksi Kedelai, Jagung dan Ubi Kayu di Propinsi Lampung. Tesis Magister Sains. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Harian Komentar. 2007. Menteri Pertanian Bakal Resmikan Sillo Dryer di Bolmong. Berita Bolaang Mongondow, 2 Juni 2007.

Handerson, D.R. 2008. Paul Krugman’s Nobel Prize. The Future of Freedom Foundation. www.fff.org.

(3)

97

http://www.news.roll.co.id/komoditas/23274-komoditi-jagung-kurang-diminati- buyershtml. 2009. Komoditi Jagung Kurang diminati Buyers. Berita Jumat 27 Pebruari 2009.

Hadi, P.U. dan B. Wiryono. 2005. Dampak Kebijakan Proteksi Terhadap Ekonomi Beras di Indonesia. Jurnal Agro Ekonomi, 23 (2) : 159 – 175.

Krugman, P. and A.J. Venables. 1996. Integration, Specialization and Adjusment.

European Economic Review Journal, 40 : 959 – 967.

Martin, X.S., J.Blanke, M.D.Hanouz, T.Geiger, I.Mia and F.Paua. 2008. The Global Competitiveness Index: Prioritizing the Economic Policy Agenda. The Global Competitiveness Report 2008-2009. Editor: Porter, M.E. and K.Schwab. World Economic Forum. www.weforum.org/pdf.

Manado Post. 2005. Crash Program Agribisnis Atasi Krisis. Rubrik Khusus, Kamis 10 November 2005.

Monke, E.A. and S.K. Pearson. 1989. The Policy Analysis Matrix For Agricultural Development. Cornell University Press, Ithaca.

Nuryartono, N. 2005. Akankah Indonesia Berswasembada Jagung? Agrimedia, 10 (1) : 35 – 43.

Nugroho, A.A. 2009. Kerugian Masyarakat dari Regulasi Pupuk. Artikel Web Blog, Jumat Pebruari 2009. http://komentar-ekonomi.blogspot.com/

2009/02/ahmad-adi-nugroho-pegiat-kppu.html.

Pannell, D.J. 1997. Sensitivity Analysis of Normative Economic Models:

Theoretical Framework and Practical Strategies. Journal of Agricultural Economics, 16 : 139 – 152.

Pearson S., C.Gotsch dan S.Bahri. 2005. Aplikasi Policy Analysis Matrix pada Pertanian Indonesia. Terjemahan.Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.

Porter, M.E. 2008. Building the Microeconomic Foundation of Prosperity:

Findings from the Business Competitiveness Index. The Global Competitiveness Report 2008-2009. Editor: Porter, M.E. and K.Schwab. World Economic Forum. www.weforum.org/pdf.

Puspadi, K., S.Hastuti dan K.W.Wijayanto, 2005. Preferensi Petani Terhadap Inovasi Pertanian dan Metode Pembelajaran Pada Agroekosistem Lahan Kering Kasus Di Kabupaten Lombok Timur. Makalah Hasil Penelitian.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat, Mataram.http:///ntb.litbang.deptan.go.id/2005/TPH/preferensipetani.doc

Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. 2005. Kebijakan Perberasan Nasional. Berita Puslitbangtan, (34) November 2005.

Puslitbangtan, Bogor.

(4)

Oktaviani, R. 1991. Efisiensi Ekonomi dan Dampak Kebijaksanaan Insentif Pertanian pada Produksi Komoditi Pangan di Indonesia. Tesis Magister Sains. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Ricci, L.A. 1999. Economic Geography and Comparative Advantage:

Agglomeration versus Specialization. European Economic Review Journal, 43 : 357 – 377.

Simatupang, P. 2002. Subsidi Gas bagi Pabrik Pupuk Vs Subsidi Pupuk bagi Petani. Kompas, Kamis 19 Juli 2002. http://www.kompas.com

____________. 2004. Justifikasi dan Metode Penetapan Komoditas Strategis.

Indonesian Centre for Agricultural Social Economic Research and Development (ICASERD) Working Paper, (51) : 1 – 24.

Saptana, S. Friyatno dan Tri Bastuti P. 2008. Analisis Dayasaing Komoditi Tembakau Rakyat di Klaten Jawa Tengah. Makalah Hasil Penelitian.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor.

www.pse.litbang.deptan.go.id.

Soekartawi, A.Soeharjo, J.L.Dillon dan J.B.Hardaker. 1986. Ilmu Usahatani dan Penelitian untuk Pengembangan Petani Kecil. UI-Press, Jakarta.

Suryana, A. 1980. Keuntungan Komparatif dalam Produksi Ubikayu dan Jagung di Jawa Timur dan Lampung dengan Analisa Penghematan Biaya Sumberdaya Domestik (BSD). Tesis Magister Sains. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

_________. 2006. Strategi Kebijakan Penelitian dan Pengembangan Palawija.

Prosiding Seminar Nasional : Pengembangan Agribisnis Berbasis Palawija di Indonesia: Perannya dalam Peningkatan Ketahanan Pangan dan Pengentasan Kemiskinan. Bogor, 13 Juli 2006. CAPSA monograph, (49) : 23 - 50. United Nation of Economic and Social Commision for Asia and The Pacific.

Sistem Informasi Terpadu Pengembangan Usaha Kecil Bank Indonesia. 2008.

SIPUK BI: Produksi Jagung. www.bi.go.id/sipuk/id/?id=4&no=

10401& idrb=40401.

Squire, L. and G.H. van der Tak. 1976. Economic Analysis of Project. The John Hopkins University Press, Baltimore.

Suprapto, 2006. Keunggulan Komparatif dan Dampak Kebijakan Produksi Jagung di Propinsi Jawa Timur. Buletin Penelitian Puslit Universitas Mercubuana, (10) : 89-106.

(5)

99

Syafa’at, N., A.Purwoto, K.M.Noekman, I.S.Anugerah, E.Suryani, Y.Marisa, A.Askin dan M.Suryadi. 2007. Kaji Ulang Sistem Subsidi dan Distribusi Pupuk. Makalah Seminar Hasil Penelitian. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSE-KB), Bogor.

www.pse.litbang.deptan.go.id

Swastika, D.K.S. 2002. Corn Self-sufficiency in Indonesia: The Past 30 years and Future Prospects. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 21 (3) : 75 – 83.

Tsakok, I. 1990. Agricultural Price Policy: A Practitioner’s Guide to Partial Equilibrium Analysis. Cornel University Press, Ithaca.

Yao, S. 1997. Rice Production in Thailand seen through a Policy Analysis Matrix.

Food Policy Journal, 22 (6) : 547 – 560.

World Wild Foundation Indonesia. 2008. Impor Pakan Ternak Naik 48%.

http://rafflesia.wwf.or.id/library/admin/attachment/clips/2006-08-10- 114-0009-001-03-0899.pdf.

www.aphi-net.com. 2008. Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (RPPK) 2005.

(6)

L A M P I R A N

(7)

L

Lampiran 11. Peta Loka

P

asi Penelitia

PROPINSI an

SULAWESSI UTARA

101

(8)

Lampiran 2. Rekap Pendapatan Rata-Rata Rumahtangga Tani Responden di Kabupaten Bolaang Mongondow Tahun 2008

No Resp

Kecamatan/ Desa (Rp) Poigar/

Desa Nonapan I

Bolaang/ Desa Langagon

Bolaang Timur/

Desa Bolaang

Lolayan/ Desa Lolayan

Lolak/ Desa Lolak II 1 20 830 000 33 340 000 23 723 000 27 270 000 16 400 000 2 17 600 000 40 800 000 10 891 500 7 037 500 9 980 000 3 22 095 000 58 000 000 22 546 000 36 546 000 58 560 000 4 6 000 000 4 160 000 41 534 700 11 230 000 30 910 833 5 3 930 000 31 535 000 25 632 600 34 243 000 93 571 250 6 45 206 000 18 077 000 60 580 000 8 268 000 101 514 660 7 13 215 000 54 121 000 20 490 000 10 213 000 9 833 420 8 11 970 000 43 350 500 25 877 800 220 000 6 482 500 9 35 137 500 21 607 500 12 037 100 31 704 000 29 756 000 10 18 150 000 56 175 000 89 000 3 229 000 12 788 000 11 21 750 000 20 700 000 499 500 3 741 000 17 919 500 12 25 725 000 22 460 000 1 600 000 18 933 000 41 353 125 13 21 859 500 28 550 000 6 394 875 3 772 000 28 972 000 14 11 234 500 20 245 750 3 377 000 810 000 5 860 000 15 31 210 000 5 558 000 109 063 000 20 931 000 23 616 000 16 6 252 000 63 505 000 45 538 000 181 170 000 6 392 000 17 13 725 000 18 990 000 67 133 000 29 780 000 12 330 800 18 7 065 000 65 885 000 78 709 000 23 920 000 16 196 700 19 22 050 000 129 840 000 7 951 000 34 925 000 14 716 900 20 44 452 500 38 264 000 7 055 000 43 815 000 5 627 200 Total 399 457 000 775 163 750 570 722 075 531 757 500 542 780 888 Rata-Rata

per Tahun 19 972 850 38 758 188 28 536 104 26 587 875 27 139 044 Rata-Rata

per Bulan 1 664 404 3 229 849.96 2 378 008.65 2 215 656.25 2 262 587.03

(9)

103

Lampiran 3. Analisis Finansial dan Ekonomi Usahatani Jagung di Kabupaten Bolaang Mongondow Tahun 2008

No. Input Satuan Jml Fisik

(rata-rata)

Harga Privat (Rp)

Harga Sosial

(Rp)

Finansial (Rp)

Ekonomi (Rp)

A. Tradable input

1 Benih hibrida kg/ha 31.00 30 941 41 127 959 157 1 274 944

2 Urea kg/ha 233.13 1 476 4 259 343 992 992 922

3 Ponska kg/ha 102.24 2 505 5 000 256 085 511 187

4 Herbisida liter 7.63 71 759 71 759 547 265 547 265

5 Pestisida cair liter 0.43 66 882 66 882 29 057 29 057

B Faktor Domestik

B.1 Tenaga kerja

1 Olah tanah I (manusia) :

a. dalam keluarga HOK 4 13 897 11 118 58 245 46 596

b. luar keluarga HOK 10 39 135 31 308 377 601 302 081

2 Olah tanah I (ternak) :

a. dalam keluarga HTK 0 0 0 0 0

b. luar keluarga HTK 3 73 879 73 879 224 185 224 185

3 Olah tanah I (traktor) HTK 2 113 426 113 426 235 254 235 254

4 Olah tanah II (manusia):

a. dalam keluarga HOK 3 15 000 12 000 42 000 33 600

b. luar keluarga HOK 3 45 000 36 000 146 250 117 000

5 Olah tanah II (ternak):

a. dalam keluarga HTK 0 0 0 0 0

b. luar keluarga HTK 3 70 000 70 000 233 333 233 333

6 Olah tanah II (traktor) HTK 0 0 0 0

7 Garu I (manusia):

a. dalam keluarga HOK 1 15 000 12 000 22 031 17 625

b. luar keluarga HOK 3 50 000 40 000 133 333 106 667

8 Garu I (ternak) :

a. dalam keluarga HTK 0 0 0 0 0

b. luar keluarga HTK 2 74 688 74 688 155 599 155 599

9 Garu II (manusia) :

a. dalam keluarga HOK 2 15 000 12 000 24 000 19 200

b. luar keluarga HOK 4 50 000 40 000 200 000 160 000

10 Garu II (ternak) :

a. dalam keluarga HTK 0 0 0 0 0

b. luar keluarga HTK 2 71 250 71 250 124 688 124 688

11 Garu II (traktor) HTK 0 0 0 0

12 Penanaman :

a. dalam keluarga HOK 2 14 155 11 324 29 538 23 631

b. luar keluarga HOK 8 35 603 28 483 269 397 215 518

c. Ternak (bajak/

larik)) HTK 1 31 280 31 280 31 000 31 000

13 Penyiangan 1 & 2:

a. dalam keluarga HOK 7 14 634 11 707 96 193 76 954

b. luar keluarga HOK 7 35 542 28 434 247 969 198 376

14 Pemupukan 1 & 2:

a. dalam keluarga HOK 2 14 473 11 579 31 524 25 219

(10)

No. Input Satuan Jml Fisik (rata-rata)

Harga Privat (Rp)

Harga Sosial

(Rp)

Finansial (Rp)

Ekonomi (Rp)

b. luar keluarga HOK 4 37 839 30 271 148 114 118 491

15 Pengendalian H&P HOK 3 26 310 26 310 80 181 80 181

16 Panen & kupas tongkol:

a. dalam keluarga HOK 3 14 232 11 386 35 866 28 693

b. luar keluarga HOK 10 34 157 27 325 332 346 265 877

17 Jemur:

a. dalam keluarga HOK 4 13 795 11 036 54 516 43 613

b. luar keluarga HOK 5 35 227 28 182 174 535 139 628

18 Pemipilan:

a. dalam keluarga HOK 1 13 750 11 000 13 750 11 000

b. luar keluarga HOK 15 18 000 14 400 275 400 220 320

c. Alat pipil HTK 1 212 363 212 363 225 499 225 499

19 Pengangkutan

a. dalam keluarga HOK 3 15 556 12 444 47 243 37 794

b. luar keluarga HOK 7 35 227 28 182 229 252 183 401

c. Roda sapi HTK 1 148 970 148 970 100 393 100 393

d. Lainnya (mobil &

bentor) HTK 1 145 278 145 278 161 420 161 420

B.2 Sewa Lahan ha 1.2 1 206 409 1 206 409 1 473 628 1 473 628 B.3 Suku Bunga Modal Rp.2 749 000 25 persen 9.25 persen 687 250 254 283

Sewa alat pipil Rp/kg 1 56 56 56 56

B.4 penyusutan alat:

a. sekop 1.00 17 831 17 831 17 831 17 831

b.cangkul 1.00 18 079 18 079 18 079 18 079

c.parang 2.00 24 403 24 403 48 807 48 807

C Produksi (pipilan) Rp/kg 4 285.75 2 138 2 841 9 160 791 12 176 832

Hasil Penjualan

(Revenue) Rp 9 160 791 12 176 832

Total Input tradable Rp 2 135 557

3 355 376

Total Faktor Domestik :

a. Tenaga Kerja Rp 4 560 657

3 962 836

b. Modal Rp 687 306 254 338

d. penyusutan alat Rp 84 717 84 717

c. Lahan Rp 1 473 628

1 473 628

pendapatan bersih (blm

masuk lahan) Rp 1 692 554 4 519 566

pendapatan bersih

(masuk lahan) Rp 218 926 3 045 938

RC-ratio (di luar lahan) 1.23 1.59

RC-ratio_total 1.02 1.33

(11)

105

Lampiran 4. Analisis Finansial dan Ekonomi Usahatani Padi di Kabupaten Bolaang Mongondow Tahun 2008

No. Input Satuan Jml Fisik

(rata-rata)

Harga Privat (Rp)

Harga Sosial

(Rp)

Finansial (Rp)

Ekonomi (Rp)

A. Tradable input

1 Benih Padi kg/ha 148.45 2 734

2 545 405 792 377 841

2 Urea kg/ha 199.75 1 476 4 259 294 730 850 729

3 Ponska kg/ha 103.19 2 505 5 000 258 467 515 942

4 Herbisida l/ha 3.48 72 104 72 104 251 048 251 048

5 Pestisida cair l/ha 0.87 66 882 66 882 58 115 58 115

B Faktor Domestik

B.1 Tenaga kerja

1 Olah tanah I (manusia) :

a. dalam keluarga HOK 4.05 14 500 11 600 58 750 47 000

b. luar keluarga HOK 28.19 36 214 28 971 1 020 790 816 632

2 Olah tanah I (ternak) :

a. dalam keluarga HTK 3.33 35 000 35 000 116 667 116 667

b. luar keluarga HTK 2.75 87 308 87 308 240 096 240 096

3 Olah tanah I (traktor) HTK 1.89 152 937 152 937 289 487 289 487

4 Olah tanah II (manusia) :

a. dalam keluarga HOK 2.58 15 833 12 667 40 903 32 722

b. luar keluarga HOK 5.00 41 429 33 143 207 143 165 714

5 Olah tanah II (ternak) :

a. dalam keluarga HTK 5.00 35 000 35 000 175 000 175 000

b. luar keluarga HTK 3.13 61 667 61 667 192 708 192 708

6 Olah tanah II (traktor) HTK 1.57 107 024 107 024 168 180 168 180

7 Garu I (manusia) :

a. dalam keluarga HOK 1.76 15 000 12 000 26 413 21 130

b. luar keluarga HOK 2.88 38 750 31 000 111 406 89 125

8 Garu I (ternak) :

a. dalam keluarga HTK 1.73 13 333 13 333 23 077 23 077

b. luar keluarga HTK 1.71 60 577 60 577 103 846 103 846

9 Garu II (manusia) :

a. dalam keluarga HOK 2.07 16 429 13 143 34 031 27 224

b. luar keluarga HOK 2.00 42 500 34 000 85 000 68 000

10 Garu II (ternak) :

a. dalam keluarga HTK 1.56 10 000 10 000 15 625 15 625

b. luar keluarga HTK 1.75 84 167 84 167 147 292 147 292

11 Garu II (traktor) HTK 2.00 50 000 50 000 100 000 100 000

12 Penanaman :

a. dalam keluarga HOK 1.50 14 780 11 824 22 131 17 705

b. luar keluarga HOK 7.22 37 474 29 979 270 507 216 406

c. Ternak (bajak/ larik)) HOK 0 0 0 0 0

13 Sulam :

a. dalam keluarga HOK 1.62 17 308 13 846 27 959 22 367

b. luar keluarga HOK 4.75 46 250 37 000 219 688 175 750

14 Penyiangan 1 & 2:

a. dalam keluarga HOK 5.11 14 881 11 905 76 058 60 847

b. luar keluarga HOK 9.37 38 329 30 663 359 160 287 328

(12)

No. Input Satuan Jml Fisik (rata-rata)

Harga Privat (Rp)

Harga Sosial

(Rp)

Finansial (Rp)

Ekonomi (Rp)

15 Pemupukan 1 & 2:

a. dalam keluarga HOK 1.38 16 250 13 000 22 452 17 961

b. luar keluarga HOK 1.89 40 000 32 000 75 714 60 571

16 Pengendalian H&P HOK 2.30 25 560 25 560 58 848 58 848

17 Panen & rontok:

a. dalam keluarga HOK 1.65 15 760 12 608 25 937 20 750

b. luar keluarga HOK 11.25 48 894 39 115 550 001 440 001

17 Jemur padi:

a. dalam keluarga HOK 3.53 14 796 11 837 52 239 41 791

b. luar keluarga HOK 4.40 35 600 28 480 156 640 125 312

18 Pengangkutan

a. dalam keluarga HOK 2.17 15 000 12 000 32 500 26 000

b. luar keluarga HOK 5.90 28 607 22 885 168 779 135 023

c. Roda sapi HTK 1.39 114 747 114 747 159 950 159 950

d. Lainnya (mobil &

bentor) HTK 0 0 0 0 0

B.2 Sewa lahan ha 1.12 1 539 083

1 539

083 1 717 528 1 717 528 B.3 Pajak Lahan tahun/ha

B.3 Modal

1 Suku bunga modal Rp 3 664 585 25 persen

9.25

persen 916 146 338 974

2 sewa alat rontok Rp/unit 1.00 413 954 413 954 413 954 413 954

B4 Penyusutan alat:

a. sekop 1.00 17 831 17 831 17 831 17 831

b.cangkul 1.00 18 079 18 079 18 079 18 079

c.parang 2.00 24 403 24 403 48 807 48 807

C Produksi (gabah) kg/ha

C Produksi (beras) kg/ha 2 765.57 4 956 4 614 13 705 580 12 761 552

Hasil Penjualan (Revenue) Rp 13 705 580 12 761 552

Total Input tradable Rp 1 268 152 2 053 675

Total Faktor Domestik :

a. Tenaga Kerja Rp 5 434 977 4 706 137

b. Modal Rp 1 330 101 752 929

c. Penyusutan alat Rp 84 717 84 717

d. Lahan Rp 1 717 528 1 717 528

pendapatan bersih (blm

masuk lahan) Rp 5 587 634 5 164 095

pendapatan bersih (masuk

lahan) Rp 3 870 106 3 446 567

RC-ratio (di luar lahan) 1.69 1.68

RC-ratio_total 1.39 1.37

(13)

107

Lampiran 5. Koefisien PAM Usahatani Jagung di Kabupaten Bolaang Mongondow

Uraian Revenue (Rp)

Input tradable (Rp)

Faktor Domestik/ non

tradable (Rp) Profit

(Rp) Tenaga Kerja Lahan &

Modal

Privat 9 160 790.63 2 135 557.29 4 560 657 2 245 650 218 926 Sosial 12 176 832.45 3 355 376.11 3 962 836 1 812 683 3 045 938 Divergensi - 3 016 041.83 - 1 219 818.82 597 821 432 968 (-)2 827 011

Parameter Nilai 1. Privat Profitability (PP)

Rp 218 926 2. Social Profitability (SP)

Rp 3 045 938 3. Output Transfer (OT)

Rp - 3 016 041.83 4. Input Transfer (IT)

Rp - 1 219 818.82 5. Factor Transfer (FT)

Rp 1 030 788.26 6. Net Transfer (NT)

Rp - 2 827 011 7. Private Cost Ratio (PCR)

0.97 8. Domestic Resource Cost Ratio (DRCR)

0.65 9. Nominal Protection Coefficient (NPC) :

a. On Tradable Outputs (NPCO)

0.75 b. On Tradable inputs (NPCI)

0.64 10. Effective Protection Coefficient (EPC)

0.80 11. Profitability Coeficient (PC)

0.07 12. Subsidy Ratio to Producers (SRP)

-0.23

(14)

Lampiran 6. Koefisien PAM Usahatani Padi di Kabupaten Bolaang Mongondow

Uraian Revenue (Rp)

Input tradable (Rp)

Faktor Domestik/ non

tradable (Rp) Profit

(Rp) Tenaga Kerja Lahan &

Modal

Privat 13 705 580.09 1 268 151.97 5 434 977 3 132 345 3 870 106 Sosial 12 761 551.72 2 053 674.92 4 706 137 2 555 173 3 446 567 Divergensi 944 028.37 - 785 522.96 728 840 577 172 423 539

Parameter Nilai 1. Privat Profitability (PP)

Rp 3 870 106 2. Social Profitability (SP)

Rp 3 446 567 3. Output Transfer (OT)

Rp 944 028.37 4. Input Transfer (IT)

Rp - 785 522.96 5. Factor Transfer (FT)

Rp 1 306 012.31 6. Net Transfer (NT)

Rp 423 539.02 7. Private Cost Ratio (PCR)

0.69 8. Domestic Resource Cost Ratio (DRCR)

0.68 9. Nominal Protection Coefficient (NPC) :

a. On Tradeble Outputs (NPCO)

1.07 b. On Tradeble inputs (NPCI)

0.62 10. Effective Protection Coefficient (EPC)

1.16 11. Profitability Coeficient (PC)

1.12 12. Subsidy Ratio to Producers (SRP)

0.03

(15)

109

Lampiran 7. Perkembangan Volume dan Nilai Ekspor Komoditi Unggulan Sulawesi Utara Tahun 2002 - 2007

No Komoditi

2002 2003 2004 2005 2006 2007 Volume

(kg)

Nilai (US $)

Volume (kg)

Nilai (US $)

Volume (kg)

Nilai (US $)

Volume (kg)

Nilai (US $)

Volume (kg)

Nilai (US $)

Volume (kg)

Nilai (US $)

1. Jagung 7 500 1 500 125 659 10 073 400 785 33 317 0 0 0 0 2 000 000 476 891

2. Panili 2 970 193 050 3 000 214 990 0 0 4 777 1 109 484 7 499 175 822 19 957 357 093

3. Minyak kelapa 260 669 965 103 477 040 173 750 834 78 533 352 28 832 065 14 669 109 223 081 808 30 642 645 222 188 393 142 606 709 362 739 628 273 242 131 4. Karbon aktif 1 437 347 667 676 2 125 440 594 368 120 000 61 038 3 139 257 1 117 760 1 767 234 1 767 234 2 692 592 1 995 547 5. Arang tempurung 3 779 598 359 283 3 564 036 345 043 272 000 34 476 2 739 523 390 642 6 755 529 656 059 7 831 903 876 922 6. Tepung kelapa 13 896 471 19 282 632 9 757 773 6 731 551 1 627 643 1 077 604 14 476 290 15 316 656 7 086 559 4 952 121 6 497 961 6 396 427 7. Bungkil kopra 104 546 407 6 951 147 51 241 500 3 290 707 17 782 934 1 495 019 63 789 337 10 027 685 125 557 032 13 353 483 121 143 419 13 427 629 8. Kopra 21 466 729 4 424 516 16 722 601 2 549 960 2 200 000 717 464 78 738 547 11 671 141 29 798 458 6 060 830 7 830 000 3 592 909 9. Pala 1 470 635 8 882 028 1 104 178 4 784 201 103 195 439 735 1 394 568 5 159 232 2 721 552 11 035 611 1 331 608 6 934 911

10. Fuli 233 288 1 238 935 198 954 1 029 823 26 010 131 961 219 056 1 085 983 488 959 2 651 015 215 650 1 349 241

11. Ikan kaleng 11 344 660 15 693 469 12 061 921 103 343 064 1 736 398 2 732 757 5 563 787 9 004 886 3 247 059 6 084 368 13 732 573 32 979 383 12 Ikan segar 19 866 801 1 173 293 4 413 787 10 582 404 1 076 453 558 021 4 659 125 2 623 750 8 171 595 2 570 815 8 386 122 2 159 012 13. Ikan beku 37 412 960 37 470 987 37 838 765 26 362 316 22 027 375 12 352 858 79 519 618 32 885 193 16 089 767 9 041 431 19 853 002 10 940 026

14. Rumput laut 996 559 396 071 712 629 240 681 63 400 34 870 38 163 24 806 78 344 48 573 60 000 52 621

15. Ikan kayu 2 098 663 6 580 515 1 431 470 4 335 380 552 304 1 990 743 10 442 467 18 728 440 2 194 407 11 063 877 2 791 227 10 690 978 16. Lain-lain 42 454 111 74 182 835 194 422 892 81 627 243 469 337 098 310 650 870 267 725 623 251 546 486 378 072 468 230 393 654 23 286 025 164 910 067 Total 521 684 662 280 974 980 509 475 427 324 575 156 546 157 658 346 979 842 755 531 945 391 334 788 804 224 857 442 461 604 580 411 667 530 381 787

Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Sulawesi Utara (2009)

109

(16)

Lampiran 8. Pola Tanam Usahatani Jagung dan Padi secara Umum di Lokasi Penelitian

Usahatani Bulan

Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jagung Bera Bera MT I MT I MT I panen Bera Bera MT II MT II MT II panen

Padi MT I MT I/

panen Bera Bera MT II MT II MT II MT II/

panen Bera Bera MT I MT I

Keterangan:

MT = Musim Tanam

110

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbedaan Nilai

Bila penulangan konstruksi beton menggunakan tulangan jaring, maka akan berlaku pera- turan sebagai berikut : jaringan digambar dalam bentuk empat persegi panjang pada gambar

Perilaku menyimpang di lingkungan pesantren dalam sinetron Pesantren dan Rock n Roll 3 yang dimaksud dalam penelitian ini, dapat dilihat dari cara berpakaian

Suatu kumpulan program yang mengkoordinasikan semua aktivitas peralatan hardware komputer dan memperbolehkan pengguna untuk menjalankan aplikasi software Program

Access juga dapat digunakan sebagai sebuah basis data untuk aplikasi Web dasar yang disimpan di dalam server yang menjalankan Microsoft Internet Information Services (IIS)

Adapun mengenai dasar hukum yang digunakan oleh hakim dalam memutus perkara is|ba>t nikah bagi orang yang telah meninggal dunia tidak berbeda dengan dasar

Multitable INSERT dapat digunakan pada sistem datawarehousing untuk mentransfer data dari satu atau lebih sumber operasional ke dalam himpunan tabel sasaran.. Perintah

Dengan dikelolanya sampah rumah tangga menjadi produk kompos, maka diharapkan akan terjadi beberapa perubahan antara lain pengurangan volume sampah yang dihasilkan