ABSTRAK
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV B SD NEGERI TLACAP MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT
TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Elsa Tiyas Subekti
Universitas Sanata Dharma 2016
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi dan prestasi belajar siswa kelas IV B SD Negeri Tlacap Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA melalui penggunaan media pembelajaran berbasis IT; (2) meningkatkan motivasi belajar melalui penggunaan media pembelajaran berbasis IT dalam mata pelajaran IPA; dan (3) meningkatkan prestasi belajar melalui penggunaan media pembelajaran berbasis IT dalam mata pelajaran IPA.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV B SD Negeri Tlacap tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 18 siswa. Objek penelitian ini adalah peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, lembar pengamatan motivasi dan soal tes. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA melalui penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: mengamati gambar dan video, tanya jawab seputar gambar dan video, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengkomunikasikan; (2) penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan motivasi belajar IPA kelas IV B SD Negeri Tlacap Tahun Pelajaran 2015/2016.Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan skor motivasi belajar dari kondisi awal 54,47 (rendah) pada siklus I menjadi 76,63 (tinggi) kemudian pada siklus II menjadi 84,8 (tinggi); (3) penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan prestasi belajar IPA kelas IV B SD Negeri Tlacap Tahun Pelajaran 2015/2016. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan prestasi belajar dari kondisi awal nilai rata-rata 60,76 dengan persentase pencapaian KKM 52,17%, pada siklus I menjadi 67,77 dengan persentase pencapaian KKM 61,11%, kemudian pada siklus II menjadi 84,22 dengan persentase pencapaian KKM 94,44%.
ABSTRACT
IMPROVEMENT OF MOTIVATION AND LEARNING ACHIEVEMENT IN LEARNING SCIENCE SUBJECTS OF TLACAP ELEMENTARY
SCHOOL BY USING IT BASED INSTRUCTIONAL MEDIA ACADEMIC YEAR 2015/2016
Elsa Tiyas Subekti Universitas Sanata Dharma
2016
This research was motivated by the low of motivation and learning achievement of Class IV B students of Tlacap Elementary School Academic Year 2015/2016. This research was held to: (1) decribe the effort to improve motivation and learning achievement by using IT-based instructional media in Science subject; (2) improve learning motivation by using IT-based instructional media in Science; and (3) improve learning achievement by using IT-based instructional media in Science.
The type of this research was Class Action Research. The subject of this research were Class IV B students of Tlacap Elementary School academic year 2015/2016 school year which had eighteen students. The object of this research was the improvement of students’ motivation and learning achievement using IT-based instructional media in Science subject. The instruments used in this research were questionnaire, motivation observation sheet, and test. The technique of data analysis used in this research was descriptive quantitative analysis.
The results of this research showed that: (1) the effort to improve the motivation and learning achievement using IT-based instructional media in Science subject had been held by following steps: Observing picture and video, asking and answering about picture and video, collecting information, thinking logically and communicating; (2) the use of IT-based instructional media can improve students’ motivation and learning achievement in learning Science subject in Class IV B Tlacap Elementary School academic year 2015/2016. It was shown by the improvement of learning motivation score 54,47 (low) in cycle I become 76,63 (high) then in cycle II become 84,8 (high); (3) the use of IT-based instructional media can improve learning achievement in learning Science in Class IV B of Tlacap Elementary School academic year 2015/2016. It was shown by the improvement of learning achievement score 60,76 with achievement of KKM percentage 52.17%, in cycle I become 67.77 with achievement of KKM percentage 61.11%, and in cycle II become 84.22 with achievement of KKM percentage 94.44%.
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA
PADA SISWA KELAS IV B SD NEGERI TLACAP
MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh : Elsa Tiyas Subekti
NIM: 121134194
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA
PADA SISWA KELAS IV B SD NEGERI TLACAP
MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh : Elsa Tiyas Subekti
NIM: 121134194
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur saya persembahkan karya ini untuk:
Allah SWT yang selalu menyertai perjalanan hidup saya.
Orang tua saya Bapak Wardoyo dan Ibu Sularti yang senantiasa
selalu memberikan dukungan baik secara moral maupun
material.
Kedua adik saya Zulia Dias Wardani dan Oktavia Fitri
Rahmawati
v MOTTO
“Carilah ilmu sekalipun di negeri Cina, karena sesungguhnya mencari
ilmu itu wajib bagi seorang muslim laki-laki dan perempuan. Dan
sesungguhnya para malaikat menaungkan sayapnya kepada orang yang
menuntut ilmu karena ridho terhadap amal perbuatannya”.
(H.R Ibnu Abdul Barr)
“Orang-orang yang berilmu kemudian dia memanfaatkan ilmu
tersebut (bagi orang lain) akan lebih baik dari seribu orang yang
beribadah atau ahli ibadah”.
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah
Yogyakarta, 10 Maret 2015
Penulis
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Elsa Tiyas Subekti
Nomor Mahasiswa : 121134194
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA
SISWA KELAS IV B SD NEGERI TLACAP MENGGUNAKAN MEDIA
PEMBELAJARAN BERBASIS IT TAHUN PELAJARAN 2015/2016”.
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma baik untuk penyimpanan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu ijin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 10 Maret 2016
Yang menyatakan,
viii ABSTRAK
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV B SD NEGERI TLACAP MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT
TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Elsa Tiyas Subekti
Universitas Sanata Dharma 2016
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi dan prestasi belajar siswa kelas IV B SD Negeri Tlacap Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA melalui penggunaan media pembelajaran berbasis IT; (2) meningkatkan motivasi belajar melalui penggunaan media pembelajaran berbasis IT dalam mata pelajaran IPA; dan (3) meningkatkan prestasi belajar melalui penggunaan media pembelajaran berbasis IT dalam mata pelajaran IPA.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV B SD Negeri Tlacap tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 18 siswa. Objek penelitian ini adalah peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, lembar pengamatan motivasi dan soal tes. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA melalui penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: mengamati gambar dan video, tanya jawab seputar gambar dan video, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengkomunikasikan; (2) penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan motivasi belajar IPA kelas IV B SD Negeri Tlacap Tahun Pelajaran 2015/2016.Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan skor motivasi belajar dari kondisi awal 54,47 (rendah) pada siklus I menjadi 76,63 (tinggi) kemudian pada siklus II menjadi 84,8 (tinggi); (3) penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan prestasi belajar IPA kelas IV B SD Negeri Tlacap Tahun Pelajaran 2015/2016. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan prestasi belajar dari kondisi awal nilai rata-rata 60,76 dengan persentase pencapaian KKM 52,17%, pada siklus I menjadi 67,77 dengan persentase pencapaian KKM 61,11%, kemudian pada siklus II menjadi 84,22 dengan persentase pencapaian KKM 94,44%.
x ABSTRACT
IMPROVEMENT OF MOTIVATION AND LEARNING ACHIEVEMENT IN LEARNING SCIENCE SUBJECTS OF TLACAP ELEMENTARY
SCHOOL BY USING IT BASED INSTRUCTIONAL MEDIA ACADEMIC YEAR 2015/2016
Elsa Tiyas Subekti Universitas Sanata Dharma
2016
This research was motivated by the low of motivation and learning achievement of Class IV B students of Tlacap Elementary School Academic Year 2015/2016. This research was held to: (1) decribe the effort to improve motivation and learning achievement by using IT-based instructional media in Science subject; (2) improve learning motivation by using IT-based instructional media in Science; and (3) improve learning achievement by using IT-based instructional media in Science.
The type of this research was Class Action Research. The subject of this research were Class IV B students of Tlacap Elementary School academic year 2015/2016 school year which had eighteen students. The object of this research was the improvement of students’ motivation and learning achievement using IT-based instructional media in Science subject. The instruments used in this research were questionnaire, motivation observation sheet, and test. The technique of data analysis used in this research was descriptive quantitative analysis.
The results of this research showed that: (1) the effort to improve the motivation and learning achievement using IT-based instructional media in Science subject had been held by following steps: Observing picture and video, asking and answering about picture and video, collecting information, thinking logically and communicating; (2) the use of IT-based instructional media can improve students’ motivation and learning achievement in learning Science subject in Class IV B Tlacap Elementary School academic year 2015/2016. It was shown by the improvement of learning motivation score 54,47 (low) in cycle I become 76,63 (high) then in cycle II become 84,8 (high); (3) the use of IT-based instructional media can improve learning achievement in learning Science in Class IV B of Tlacap Elementary School academic year 2015/2016. It was shown by the improvement of learning achievement score 60,76 with achievement of KKM percentage 52.17%, in cycle I become 67.77 with achievement of KKM percentage 61.11%, and in cycle II become 84.22 with achievement of KKM percentage 94.44%.
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Penyusunan skripsi ini dalam rangka untuk memenuhi salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Seolah Dasar, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dengan
judul skripsi.
“Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV B SD Negeri Tlacap Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis IT Tahun
Pelajaran 2015/2016”
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik,
tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Rohandi, Ph. D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD.
3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., S.Pd., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD.
4. Drs. YB Adimassana, M.A. selaku dosen pembimbing I yang telah
membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Agnes Herlina Dwi H., S.Si., M.T., M.Sc selaku dosen pembimbing II yang
telah membimbing peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Kepala SD Negeri Tlacap yang telah memberikan ijin penelitian kepada
xi 7. Guru kelas IV B SD Negeri Tlacap.
8. Para guru SD Negeri Tlacap yang telah meluangkan waktu dan membantu
peneliti menyelesaikan skripsi ini.
9. Siswa/siswi kelas IV B SD Negeri Tlacap tahun pelajaran 2015/2016 yang
telah bekerjasama selama penelitian.
10.Para dosen Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang penuh kesabaran mendidik dan
membimbing peneliti selama menempuh kuliah.
11.Teman-teman PPL yang telah membantu dan berbagi dalam penyusunan
skripsi serta pelaksanaan penelitian.
12.Teman-teman PGSD angkatan 2012.
13.Orang tua saya Bapak Wardoyo dan Ibu Sularti.
14.Kedua adik saya Zulia Dias Wardani dan Oktavia Fitri Rahmawati.
15.Sahabat-sahabat saya yang selalu memberikan bantuan dan semangat.
16.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bimbingan, dukungan, dan perhatian, terimakasih untuk semuanya.
Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis berharap saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak untuk
perbaikan menuju kesempurnaan karya ini. Semoga karya ini bermanfaat bagi
dunia pendidikan.
xii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
1.4. Tujuan Penelitian ... 6
1.5. Manfaat Penelitian ... 7
1.6. Definisi Operasional ... 7
BAB II LANDASAN TEORI...9
2.1. Kajian Pustaka ... 9
2.1.1. Motivasi Belajar ... 9
2.1.1.1. Pengertian Motivasi Belajar ... 9
2.1.1.2. Indikator Motivasi Belajar Siswa ... 10
2.1.2. Prestasi Belajar ... 12
2.1.2.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 13
2.1.3. Media Pembelajaran ... 15
2.1.3.2. Media Pembelajaran Berbasis IT ... 17
2.1.3.5. Media Pembelajaran Berbasis IT Power Point ... 20
2.1.3.6. Media Pembelajaran Berbasis IT Video ... 21
2.1.4. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... 22
2.1.4.1. Hakikat IPA ... 22
2.1.4.2. Pendekatan IPA SD ... 23
2.1.4.3. Materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... 24
2.2. Penelitian Yang Relevan ... 28
2.3. Kerangka Berpikir ... 32
2.4. Hipotesis Tindakan ... 34
BAB III METODE PENELITIAN...36
3.1. Jenis Penelitian ... 36
xiii
3.3. Persiapan ... 39
3.4. Rencana Tindakan Setiap Siklus ... 39
3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 49
3.6. Instrumen Penelitian ... 50
3.7. Teknik Pengujian Instrumen ... 57
3.8. Teknik Analisis Data ... 67
3.9. Indikator Keberhasilan ... 71
3.10. Jadwal Penelitian ... 71
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN...72
4.1. Hasil Penelitian ... 72
4.2. Pembahasan ... 100
BAB V PENUTUP...111
5.1. Kesimpulan ... 111
5.2. Keterbatasan Penelitian ... 112
5.3. Saran ... 113
DAFTAR REFERENSI ... 114
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1.1 Hasil Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA
Tahun Pelajaran 2014/2015 ... .3
Tabel 3.1 Keterangan Pengambilan Data ... 37
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Belajar Siswa ... 50
Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Kuesioner Motivasi ... 50
Tabel 3.4 Instrumen Kuesioner Motivasi Belajar ... 51
Tabel 3.5 Instrumen Observasi Motivasi Belajar ... 53
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Soal Siklus I... 55
Tabel 3.7 Kisi-Kisi Soal Siklus II ... 56
Tabel 3.8 Kriteria Validitas Perangkat Pembelajaran ... 57
Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran ... 58
Tabel 3.10 Hasil Perhitungan Validasi Instrumen Observasi ... 59
Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Validasi Instrumen Kuesioner ... 59
Tabel 3.12 Hasil Validitas Soal Siklus I ... 60
Tabel 3.13 Hasil Validitas Soal Siklus II ... 61
Tabel 3.14 Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas ... 62
Tabel 3.15 Hasil Reliabilitas Statistik Siklus I... 63
Tabel 3.16 Hasil Reliabilitas Statistik Siklus II ... 63
Tabel 3.17 Kriteria Tingkat Kesukaran ... 64
Tabel 3.18 Tingkat Kesukaran Siklus I ... 65
Tabel 3.19 Tingkat Kesukaran Siklus II ... 66
Tanel 3.20 Perhitungan PAP II ... 67
Tabel 3.21 Kategori Tingkat Motivasi Siswa ... 67
Tabel 3.22 Kriteria Keberhasilan ... 70
Tabel 3.23 Jadwal Penelitian... 70
Tabel 4.1 Data Kondisi Awal Observasi Motivasi Siswa ... 71
Tabel 4.2 Data Kondisi Awal Kuesioner Motivasi Siswa... 72
Tabel 4.3 Data Hasil Rata-Rata Kondisi Awal Motivasi Siswa... 73
Tabel 4.4 Daftar Nilai Kondisi Awal ... 73
Tabel 4.5 Data Keseluruhan ... 74
Tabel 4.6 Data Capaian Motivasi Belajar Siswa Siklus I ... 80
Tabel 4.7 Capaian Hasil Rata-Rata Motivasi Siswa Pada Siklus I ... 80
Tabel 4.8 Data Prestasi Belajar Siswa Siklus I ... 81
Tabel 4.9 Data Siklus I Secara Global ... 82
Tabel 4.10 Capaian Kuesioner Motivasi Siswa Pada Siklus II ... 87
Tabel 4.11 Data Hasil Rata-rata Motivasi Siswa Pada Siklus II ... 88
Tabel 4.12 Data Prestasi Belajar Siswa Siklus II ... 88
Tabel 4.13 Capaian Prestasi Belajar Siswa ... 88
Tabel 4.14 Capaian Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Siklus II ... 90
Tabel 4.15 Peningkaan Observasi Motivasi Belajar Siswa ... 91
Tabel 4.16 Peningkaan Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ... 92
Tabel 4.17 Peningkata Hasil Rata-Rata Motivasi Belajar Siswa ... 93
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Bagan Penelitian Yang Relevan ... 30
Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berpikir ... 32
Gambar 3.1 Model Siklus PTK ...35
Gambar 4.1 Grafik Observasi Motivasi Belajar Siswa...91
Gambar 4.2 Grafik Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ... 92
Gambar 4.3 Grafik Peningkatan Motivasi Belajar Siswa ... 93
Gambar 4.4 Persentase Pencapaian Nilai KKM Kondisi Awal ... 94
Gambar 4.5 Persentase Pencapaian Nilai KKM Siklus I ... 95
Gambar 4.6 Persentase Pencapaian Nilai KKM Siklus II ... 96
Gambar 4.7 Persentase Pencapaian Jumlah Siswa Mencapai Nilai KKM ... 97
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN 1 Surat Ijin Penelitian ... 112
LAMPIRAN 2 Validasi Instrumen ... 115
LAMPIRAN 3 Validasi Perangkat Pembelajaran ... 122
LAMPIRAN 4 Hasil Observasi Dan Kuesioner ... 144
LAMPIRAN 5 Data Nilai Siswa Tahun Pelajaran 2014/2015... 163
LAMPIRAN 6 Perangkat Pembelajaran ... 166
LAMPIRAN 7 Hasil LKS ... 291
LAMPIRAN 8 Hasil Soal Evaluasi... 314
LAMPIRAN 9 Hasil SPSS ... 325
1 BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini peneliti membahas mengenai latar belakang, batasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional.
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu proses untuk mengembangkan segala potensi yang
dimiliki oleh setiap individu. Melalui pendidikan, seseorang dibekali dengan
berbagai pengetahuan, keterampilan, keahlian, dan berbagai macam tatanan hidup
yang baik. Pendidikan dapat berpengaruh terhadap pembentukan hidup seseorang.
Dahama & Bhatnager (dalam Ahmadi 2014: 35) mendefinisikan, pendidikan
merupakan proses membawa perubahan yang diinginkan dalam perilaku manusia.
Pendidikan dapat juga didefinisikan sebagai proses perolehan pengetahuan dan
kebiasaan-kebiasaan melalui pembelajaran atau studi. Tujuan utama dalam
pengelolaan proses pendidikan yaitu terjadinya proses belajar dan pengalaman
belajar yang optimal (Tirtarahardja & Sulo, 2008:41).
Dalam proses pendidikan terdapat kegiatan belajar mengajar, setiap kegiatan
dalam belajar mengajar melibatkan interaksi antara guru dan siswa. Dalam hal ini
guru bertindak sebagai pengajar yang merupakan fasilitator bagi siswa, sedangkan
siswa sebagai subjek pembelajaran. Menurut Rahyubi (2014:6) pembelajaran
merupakan bantuan yang diberikan guru agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu
dan pengetahuan, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada siswa. Dalam
kegiatan pembelajaran di SD siswa mempelajari berbagai mata pelajaran, salah
yang dipelajari berhubungan dengan makhluk hidup dan alam sekitar. Pembelajaran
IPA bertujuan untuk mengembangkan rasa ingin tahu siswa terhadap peristiwa yang
terjadi di alam sekitar.
Penelitian ini dilakukan di kelas IV B SD Negeri Tlacap. Berdasarkan
pengamatan pada tanggal 1 Oktober 2015 peneliti melihat bahwa pembelajaran
masih berpusat pada guru yaitu guru menggunakan metode ceramah, tanya jawab
dan tidak menggunakan media pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa cepat
bosan dan kurang memperhatikan penjelasan guru. Peneliti melihat siswa malah
asik mengobrol dengan temannya sehingga menyebabkan pembelajaran yang
kurang kondusif. Selain itu, peneliti juga melihat bahwa pada saat kegiatan tanya
jawab siswa kurang aktif dalam menanggapi pertanyaan guru, dikarenakan siswa
kurang memahami materi yang sudah disampaikan guru. Dalam hal ini seharusnya
guru menggunakan strategi yang dirancang untuk mendukung belajar siswa dalam
memahami materi. Strategi pembelajaran adalah rangkaian kegiatan dalam proses
pembelajaran yang terkait dengan pengelolaan siswa, pengelolaan guru,
pengelolaan kegiatan pembelajaran, pengelolaan lingkungan belajar, pengelolaan
sumber belajar dan penilaian agar pembelajaran lebih efektif dan efisien sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan (Suyono, 2011:20). Strategi
pembelajaran yang dapat diterapkan adalah dengan memberikan variasi terhadap
metode pembelajaran yang digunakan, dengan memanfaatkan media pembelajaran
yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran.
Setelah mengetahui kondisi tersebut maka peneliti membagikan lembar
pada kondisi awal. Dari pengamatan yang telah peneliti lakukan diperoleh hasil
motivasi belajar sebesar 54 (rendah) sedangkan hasil perhitungan dari kuesioner
yang telah dibagikan kepada siswa diperoleh hasil motivasi belajar sebesar 54,94
(rendah). Hasil pengisian kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
jarang bertanya ketika mengalami kesulitan materi, siswa juga merasa bosan
terhadap materi yang diberikan guru. Hasil kuesioner juga menunjukkan bahwa
siswa tertarik terhadap pembelajaran menggunakan gambar dan video. Namun pada
kenyataannya guru tidak menggunakan media pembelajaran dalam menyampaikan
materi kepada siswa, sehingga siswa kurang tertarik dalam mengikuti
pembelajaran. Selain itu peneliti juga melihat dari hasil kuesioner yang
menunjukkan siswa sering mengobrol dengan teman sebelah dan kurang
memperhatikan penjelasan guru sehingga lingkungan belajar menjadi tidak
kondusif. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat motivasi belajar siswa rendah pada
saat mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan data yang diperoleh maka hasil rata-rata motivasi belajar siswa
pada kondisi awal adalah sebesar 54,47 dengan kategori rendah. Motivasi belajar
dengan kriteria rendah ini berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Dari data
yang peneliti dapatkan prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran IPA tahun ajaran
2014/2015 pada Kompetensi Dasar 3.7 Mendeskripsikan hubungan antara sumber
daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat, dengan nilai KKM
sebesar 62,7 diperoleh rata-rata 60,76 dengan 12 siswa sudah mencapai nilai KKM
dengan persentase sebesar 52,17% dan 11 belum mencapai nilai KKM dengan
3.7 Mendeskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan,
teknologi, dan masyarakat, diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar pada kondisi
awal sebagi berikut:
Tabel 1.1 Kondisi Awal Prestasi Belajar Siswa
Kompetensi Dasar Nilai Persentase
KKM 3.7 Mendeskripsikan hubungan antara
sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat
60,76 52,17%
Berdasarkan kondisi tersebut, guru dapat memberikan variasi terhadap metode
pembelajaran yang digunakan, dengan menggunakan media pembelajaran yang
dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran. Salah
satu cara yang kiranya tepat untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa adalah
menggunakan media pembelajaran berbasis IT (Information Technology). Media
pembelajaran berbasis IT adalah alat yang digunakan dalam pembelajaran
menggunakan teknologi berupa komputer guna untuk menyusun informasi yang
disajikan dalam bentuk teks, gambar, dan video. Pembelajaran berbasis IT ini
diharapkan dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa karena dalam teknologi
komputer menyajikan berbagai fitur yang menarik perhatian siswa seperti video,
gambar, dan animasi. Oleh karena itu, peneliti bermaksud menggunakan media
pembelajaran berbasis IT untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa
dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti ingin melakukan penelitian tindakan
kelas untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA menggunakan media
pembelajaran berbasis IT. Penelitian tindakan kelas yang akan peneliti lakukan
SD Negeri Tlacap Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis IT Tahun Pelajaran
2015/2016”.
1.2 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti membatasi permasalahan
pada peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa, pada mata pelajaran IPA pada
tema 4: “Berbagai Pekerjaan” dengan Kompetensi Dasar 3.7 Mendeskripsikan
hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat,
menggunakan media pembelajaran berbasis IT pada siswa kelas IV B SD Negeri
Tlacap tahun pelajaran 2015/2016.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, masalah dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1.3.1 Bagaimana upaya untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA
menggunakan media pembelajaran berbasis IT pada siswa kelas IV B SD
Negeri Tlacap tahun pelajaran 2015/2016?
1.3.2 Apakah penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan
motivasi belajar dalam mata pelajaran IPA pada siswa kelas IV B SD Negeri
Tlacap tahun pelajaran 2015/2016 dari kondisi awal 54,47 (rendah) menjadi
80 (tinggi)?
1.3.3 Apakah penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan
prestasi belajar dalam mata pelajaran IPA pada siswa kelas IV B SD Negeri
Tlacap tahun pelajaran 2015/2016 dari nilai rata-rata 60,76 menjadi 80 dan
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA
melalui penggunaan media pembelajaran berbasis IT pada siswa kelas IV B
SD Negeri Tlacap tahun pelajaran 2015/2016.
1.4.2 Meningkatkan motivasi belajar melalui penggunaan media pembelajaran
berbasis IT dalam mata pelajaran IPA pada siswa kelas IV B SD Negeri
Tlacap tahun pelajaran 2015/2016 dari kondisi awal 54,47 (rendah) menjadi
80 (tinggi).
1.4.3 Meningkatkan prestasi belajar melalui penggunaan media pembelajaran
berbasis IT dalam mata pelajaran IPA pada siswa kelas IV B SD Negeri
Tlacap tahun pelajaran 2015/2016 dari nilai rata-rata 60,76 menjadi 80 dan
dari persentase pencapaian KKM 52,17% menjadi 75%.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti, sekolah,
guru, dan siswa.
1.5.1 Bagi peneliti
Manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah menambah wawasan dan
pengalaman bagi peneliti dalam melakukan penelitian dengan media pembelajaran
berbasis IT yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam meningkatkan
motivasi dan prestasi belajar siswa kelas IV SD terhadap pembelajaran IPA.
1.5.2 Bagi siswa
Manfaat penelitian ini bagi siswa adalah penelitian ini diharapkan siswa
pembelajaran IPA, siswa SD lebih senang belajar IPA dengan adanya media
pembelajaran berbasis IT.
1.5.3 Bagi guru
Manfaat penelitian ini bagi guru adalah penelitian ini diharapkan dapat
menambah wawasan guru tentang media pembelajaran berbasis IT yang dapat
dijadikan alternatif pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan bagi
siswa.
1.5.4 Bagi sekolah
Manfaat penelitian ini bagi sekolah adalah penelitian ini dapat memberikan
inovasi pembelajaran, karena terciptanya media pembelajaran yang baik, sehingga
dapat berpengaruh terhadap keterampilan guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran dan pelaksanaan penelitian tindakan kelas.
1.6 Definisi Opersional
Definisi operasional berisi tentang istilah-istilah yang digunakan dalam
penelitian ini. Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.6.1 Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah dorongan atau keinginan yang dimiliki seseorang
dalam melakukan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan dalam belajar.
1.6.2 Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang dalam kegiatan
belajar setelah menguasai materi pelajaran yang diterima dalam jangka waktu
1.6.3 Media pembelajaran berbasis IT
Media pembelajaran berbasis IT adalah sarana pendukung dalam proses
pembelajaran yang menggunakan teknologi berbasis komputer yang didalamnya
terdapat berbagai macam aplikasi komputer.
1.6.4 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang alam yang
9 BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan diuraikan mengenai kajian teori, hasil penelitian yang
relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan.
2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Motivasi Belajar
2.1.1.1 Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang
terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau
berbuat (Uno, 2007:3). Motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri
seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik
dalam memenuhi kebutuhannya. Menurut Mc.Donald dalam (Robertus, 2007:34)
motivasi adalah energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
(feeling) dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Greenberg dan
Baron dalam (Khairini, 2014:176) menyatakan motivasi adalah suatu proses yang
mendorong, mengarahkan dan memelihara perilaku manusia ke arah pencapaian
tujuan dan segala yang ada di dalam diri manusia untuk membentuk motivasi.
Martin dalam (Robertus, 2007:35) mengartikan motivasi sebagai suatu tenaga atau
faktor yang terdapat dalam diri manusia, yang menimbulkan, mengarahkan, dan
mengorganisasikan tingkah lakunya. Menurut Eysenck dkk dalam (Slameto,
2010:170) motivasi dirumuskan sebagai suatu proses yang menentukan tingkatan
berkaitan dengan konsep-konsep lain seperti minat, konsep diri, sikap dan
sebagainya.
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada
siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada
umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung (Uno, 2007: 23).
Motivasi belajar adalah faktor psikis yang bersifat non-intelektual (Sardiman, 2007:
75). Aunurrahman (2012:180) motivasi di dalam kegiatan belajar merupakan
kekuatan yang dapat menjadi tenaga pendorong bagi siswa untuk mendayagunakan
potensi-potensi yang ada pada dirinya di luar dirinya untuk mewujudkan tujuan
belajar. Clayton Alderfer (dalam Nashar, 2004:42) menyatakan motivasi belajar
adalah kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh
hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah
dorongan yang terdapat dalam diri seseorang yang menumbuhkan keinginan untuk
belajar dengan menunjukkan suatu perubahan untuk mencapai tujuan dalam
pembelajaran. Motivasi merupakan bagian penting dalam kegiatan belajar, dengan
adanya motivasi maka belajar menjadi lebih bermakna.
2.1.1.2 Indikator Motivasi Belajar
Motivasi belajar belajar dimiliki siswa bisa timbul dari dalam diri siswa
(instrinsik) dan juga bisa berasal dari luar (ekstrinsik). Motivasi belajar siswa yang
timbul dari dalam diri siswa seperti keinginan untuk belajar sedangkan motivasi
yang berasal dari luar seperti adanya nasihat dari orang terdekatnya. Indikator yang
sebagai berikut: (1) adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam belajar, (2)
adanya keinginan, semangat, dan kebutuhan dalam belajar, (3) memiliki harapan
dan cita-cita masa depan, (4) adanya pemberian penghargaan dalam proses belajar,
(5) adanya lingkungan yang kondusif untuk belajar dengan baik.
Sedangkan menurut Uno (2007:23) indikator motivasi belajar dapat
diklasifikasikan sebagai berikut: (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil, (2)
adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, (3) adanya harapan dan cita-cita
masa depan, (4) adanya penghargaan dalam belajar, (5) adanya kegiatan yang
menarik dalam belajar, (6) adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga
memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan indikator
motivasi yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut: (1) hasrat dan
keinginan berhasil, hal ini dapat dilihat dari sikap siswa yang menunjukkan
semangat saat mengikuti mengikuti pembelajaran; (2) dorongan dan kebutuhan
dalam belajar, hal ini dapat dilihat dari sikap siswa saat mencatat materi penting
yang disampaikan guru; (3) adanya harapan dan cita-cita masa depan, hal ini dapat
dilihat dari sikap siswa yang berusaha untuk mempertahankan prestasi; (4) adanya
penghargaan dalam pembelajaran, hal ini dapat dilihat dari sikap siswa yang
menunjukkan keinginan untuk mendapatkan nilai tinggi; (5) kegiatan menarik, hal
ini dapat dilihat dari sikap siswa saat menunjukkan ketertarikan terhadap
pembelajaran menggunakan video dan gambar; (6) lingkungan belajar kondusif, hal
2.1.2 Prestasi Belajar
2.1.2.1 Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perenial dalam
sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu
mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing (Arifin,
2009:12). Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan dalam sebuah program (Syah, 2008:197). Prestasi belajar
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:895) adalah penguasaan
pengetahuan atau keterampilan yang yang dikembangkan oleh mata pelajaran,
lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru.
Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh
pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan
mengokohkan kepribadian (Suyono, 2011:9). Syah (dalam Jihad & Haris, 2012:1)
mengungkapkan bahwa belajar merupakan tahapan perubahan perilaku siswa yang
relatif positif sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif. Menurut Siregar (2010:5) belajar adalah suatu aktivitas mental (psikis)
yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungannya yang menghasilkan
perubahan yang bersifat relatif konstan. Hamalik (2007:28) berpedapat bahwa
belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi
dengan lingkungan. Sedangkan, Rahyubi (2014:6) mengatakan belajar adalah
segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh
seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa penambahan
Kesimpulan dari pendapat para ahli, bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang
dilakukan oleh seseorang yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan
untuk memperoleh pengetahuan dan meningkatkan perubahan perilaku yang lebih
baik.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar
merupakan hasil yang dicapai dari penguasaan pengetahuan setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran di sekolah. Dalam pendidikan di sekolah prestasi belajar
menjadi tolak ukur bagi siswa dalam memahami materi yang ditunjukkan dengan
nilai yang memuaskan.
2.1.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Slameto (2010:54) mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi
belajar seseorang, sebagai berikut :
a. Faktor Internal
Faktor Internal merupakan faktor yang ada dalam diri seseorang, faktor
tersebut terdapat pada seseorang yang sedang belajar. Faktor tersebut terdiri
dari faktor jasmani (kesehatan dan cacat tubuh), kemudian faktor psikologis
(intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan), faktor
kelelahan (jasmani,rohani).
b. Faktor Eksternal
Faktor Eksternal merupakan faktor dari luar diri seseorang. Faktor
tersebut antara lain dari faktor keluarga (cara mendidik orang tua, relasi antar
keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, dan pengertian orang
siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu
sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan
tugas rumah), faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, teman
bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).
Djamarah (2011:176) menguraikan faktor yang mempengaruhi proses dan
hasil belajar sebagai berikut :
a. Faktor Dari luar :
1) Faktor lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik yang
terdiri dari faktor lingkungan alami (lingkungan tempat tinggal anak didik,
lingkungan sekolah yang baik), faktor lingkungan sosial budaya.
2) Faktor instrumental yang meliputi kurikulum, program pendidikan, sarana
& fasilitas, guru.
b. Faktor Dari dalam :
1) Faktor fisiologis yang meliputi kondisi fisiolofis dan kondisi pancaindra
2) Psikologis yang meliputi minat, kecerdasan, bakat, motivasi, kemampuan
kognitif
Syah (2008:144) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
siswa dapat di bedakan menjadi tiga macam yaitu :
a. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani
dan rohani siswa
b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar
c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar
siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk
melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.
Belajar merupakan suatu proses perkembangan dalam mengikuti
pembelajaran di sekolah. Dalam proses belajar dibutuhkan perkembangan untuk
mencapai hasil yang lebih baik. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan
bahwa prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang meliputi; faktor
dari dalam diri siswa (internal), faktor dari luar siswa (eksternal) dan faktor
pendekatan belajar.
2.1.3 Media Pembelajaran
Media adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat
menciptakan kondisi yang memungkinkan pembelajar untuk menerima
pengetahuan, keterampilan, dan sikap (Anitah, 2010:6). Media merupakan segala
sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga dapat terdorong terlibat dalam
proses pembelajaran (Angkowo & Kosasih, 2007:10). Media pembelajaran adalah
alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk
memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan
pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna (Kustandi, 2013:8). Media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima shingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian
terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secar efektif (Sukiman, 2012:
29).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran merupakan alat yang digunakan dalam pembelajaran untuk
menyampaikan isi pengetahuan yang bertujuan untuk mempermudah siswa dalam
memahami materi pembelajaran.
2.1.3.1 Manfaat Media Pembelajaran
Kustandi & Sutjipto (2013:23) mengemukakan beberapa manfaat praktis
dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar, yaitu
sebagai berikut:
a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi
sehingga dapat memperlancar serta meningkatkan proses dan hasil belajar.
b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih
langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk
belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada
siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka serta
Sudjana & Rivai (dalam Arsyad, 2014:28) mengemukakan manfaat media
pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:
1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai
tujuan pembelajaran.
3. metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan
dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap
jam pelajaran.
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemostrasikan,memerankan,dan lain-lain.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan manfaat
media pembelajaran adalah sebagai berikut: (1) memperjelas penyajian pesan dan
informasi, (2) pembelajaran lebih menarik, (3) pembelajaran lebih mudah dipahami
siswa, (4) mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
2.1.3.2 Media Pembelajaran Berbasis IT
Perkembangan IT (Information Technology) dalam dunia pendidikan
memberikan pengaruh yang cukup besar dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Dalam dunia pendidikan penerapan teknologi informasi sangat mendukung untuk
Gagne dan Briggs (dalam Kustandi, 2011:14) mengemukakan bahwa media
pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi
materi pembelajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape reorder, kaset video
kamera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi,
dan komputer. Darmawan (2012:55) menyatakan bahwa pembelajaran interaktif
berbasis komputer memiliki nilai lebih karena mampu mengaktifkan siswa untuk
belajar dengan motivasi yang tinggi karena ketertarikkannya pada sistem
multimedia yang mampu menyuguhkan tampilan teks, gambar, video, sound dan
animasi.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulkan bahwa media
pembelajaran berbasis IT merupakan alat atau sarana pendukung dalam
pembelajaran menggunakan komputer untuk menyusun informasi yang dapat
disajikan dalam bentuk teks, gambar, dan video. Perkembangan IT di masa
sekarang memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan lebih
mudah, cepat, tepat dan akurat, hal ini sangat bermanfaat dalam dunia pendidikan.
Penggunaan IT dalam bidang pendidikan pendidikan memberikan dua
keuntungan sebagai berikut: (1) sebagai pendorong komunitas pendidikan termasuk
guru untuk lebih apresiatif dan proaktif dalam maksimalisasi potensi pendidikan,
(2) memberikan kesempatan luas kepada siswa dalam memanfaatkan setiap potensi
yang ada, yang dapat diperoleh dari sumber-sumber yang tidak terbatas
(Darmawan, 2015:5). Pesatnya perkembangan IT memungkinkan pengembangan
layanan informasi yang lebih baik dalam suatu institusi pendidikan. Pengembangan
pelayanan informasi yang lebih baik kepada peserta didik. Sanaky (2015:155)
mengemukakan kelebihan media pembelajaran berbasis IT adalah sebagai berikut:
(1) praktis, dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas, (2) memberikan
kemungkinan tatap muka dan pemberi pesan dapat mengamati respons dari
penerima pesan atau pembelajar, (3) memberikan kemungkinan pada penerima
pesan untuk mencatat, (4) memiliki variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak
membosankan, (5) dapat disusun kembali berdasarkan urutan materi dan dapat
dipergunakan berulang-ulang, (6) lebih sehat bila dibandingkan dengan papan tulis.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpukan manfaat
media pembelajaran berbasis IT adalah sebagai berikut: (1) praktis, dapat
dipergunakan untuk semua ukuran kelas, (2) memberikan kemungkinan tatap muka
dan pemberi pesan dapat mengamati respons dari penerima pesan atau pembelajar,
(3) memiliki variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan, (4)
sebagai pendorong komunitas pendidikan termasuk guru untuk lebih apresiatif dan
proaktif dalam maksimalisasi potensi pendidikan, (5) memberikan kesempatan luas
kepada siswa dalam memanfaatkan setiap potensi yang ada, yang dapat diperoleh
2.1.3.3 Media Pembelajaran Berbasis IT Power Point
Microsoft power point merupakan salah satu produk unggulan Microsoft
Corporation dalam program aplikasi presentasi yang paling banyak digunakan saat
ini. Hal ini dikarenakan banyak kelebihan di dalamnya dengan kemudahan yang
disediakan. Abdur Razaq (dalam Sukiman, 2012:213) mengemukakan bahwa
dengan microsoft power point dapat merancang dan membuat presentasi yang lebih
menarik dan profesional. Darmawan (2013:162) berpendapat bahwa power point
yang semakin maju dengan kelengkapan fitur-fitur yang semakin lengkap dapat
digunakan untuk memprogram model pembelajaran interaktif. Kesimpulannya
adalah microsoft power point merupakan program yang dapat membuat presentasi
yang menarik sehingga dapat menciptakan pembelajaran interaktif.
Power point yang dipergunakan dalam pembelajaran bertujuan untuk
menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru.
Sanaky (2015:156) mengemukakan salah satu kelebihan power point adalah
memungkinkan penyajian dengan berbagi kombinasi warna, animasi, bersuara, dan
dapat hyperlink dengan file yang lain. Sukiman (2012:213) berpendapat bahwa
pemanfaatan media presentasi ini dapat digunakan oleh pendidik maupun peserta
didik untuk mempresentasikan materi pembelajaran ataupun tugas-tugas yang akan
diberikan. Berdasarkan kelebihan di atas dapat disimpulkan bahwa penggunakan
power point bertujuan menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap penyajian materi
2.1.3.4 Media Pembelajaran Berbasis IT Video
Video adalah seperangkat komponen atau media yang mampu menampilkan
gambar sekaligus suara dalam waktu bersamaan (Sukiman, 2012:187). Kustandi
dan Sutjipto (2011:73) berpendapat bahwa film dan video dapat menyajikan
informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit,
mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan
mempengaruhi sikap. Kesimpulannya adalah video merupakan media yang dapat
menampilkan gambar dengan suara yang berfungsi untuk menyajikan informasi.
Selain pengertian tersebut, video juga mempunyai keuntungan sebagai media
pembelajaran yang baik untuk digunakan dalam penyajian informasi.
Hal ini diungkapkan oleh Kustandi & Sutjipto (2011:73) bahwa keuntungan
yang diperoleh dengan menggunakan media video sebagai media belajar adalah
sebagai berikut: (1) video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari
siswa ketika membaca, berdiskusi praktik, dan lain-lain. Video merupakan
pengganti alam sekitar, dan bahkan dapat menunjukkan objek secara normal yang
tidak dapat dilihat, (2) video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat dan
dapat disaksikan secara berulang jika diperlukan, (3) video yang mengandung
nilai-nilai positif, dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa,
(4) video dapat menyajikan peristiwa kepada kelompok besar atau kelompok kecil,
kelompok heterogen maupun perorangan, (5) dengan kemampuan dan teknik
pengambilan gambar frame demi frame, video yang dalam kecepatan normal
memakan waktu satu minggu dapat ditampilkan dalam satu atau dua menit.
dapat menyajikan informasi secara tepat dan jelas dengan tampilan yang menarik
dan mudah dimengerti oleh peserta didik. Penggunaan video dalam pembelajran
bermanfaat untuk menampilkan suatu kejadian dalam waktu yang berlangsung
singkat dan lebih mudah dipahami oleh peserta didik.
2.1.4 IPA
2.1.4.1 Hakikat IPA
IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang alam. Ilmu
Pengetahuan Alam adalah penyelidikan yang terorganisir untuk mencari pola atau
keteraturan dalam alam (Khristina, 2009:1). Hendro (dalam Samatowa, 2011:2)
menyatakan bahwa IPA adalah pengetahun rasional dan objektif tentang alam
semesta dengan segala isinya. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Powler
(dalam Samatowa, 2011:3) bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan
dengan gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur
berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen atau
sistematis (teratur) artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu sistem, tidak
berdiri sendiri, satu dengan lainnya saling berkaitan, saling menjelaskan sehingga
seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh, sedangkan berlaku umum artinya
pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau oleh seseorang atau beberapa orang
dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau
konsisten.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan
Alam merupakan suatu ilmu yang berhubungan dengan alam atau dapat dikatakan
2.1.4.2 Pendekatan IPA SD
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang alam memberikan pengalaman langsung kepada siswa belajar. Hal ini
dibuktikan bahwa dalam IPA materi pelajaran secara garis besar berisi tentang
kehidupan alam sekitar. Pada dasarnya pembelajaran IPA SD ditujukan untuk
memupuk minat dan mengembangkan siswa terhadap dunia mereka di mana
mereka hidup serta pemahaman tentang alam dan seisinya. Menurut Samatowa
(2011:4) ada empat alasan IPA diajarkan di sekolah, diantaranya: bahwa IPA
berfaedah untuk bangsa, sebab IPA merupakan dasar teknologi, IPA merupakan
suatu mata pelajaran yang memberikan kesempatan berpikir kritis, bila IPA
diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan oleh siswa, maka IPA
tidaklah mata pelajaran yang bersifat hapalan, mata pelajaran IPA mempunyai
nilai-nilai pendidikan yaitu mempunyai potensi yang dapat membentuk kepribadian anak
secara keseluruhan.
Pembelajaran IPA di SD perlu dimodifikasi sesuai dengan tahap
perkembangan kognitif anak-anak. Modifikasi pembelajaran IPA SD bertujuan
untuk membangkitkan semangat siswa dalam menggali pengetahuannya tentang
alam. IPA di SD membuka kesempatan untuk memupuk rasa ingin tahu siswa
secara alamiah. Hal ini akan membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan
bertanya dan mencari jawaban berdasarkan pengamatan langsung mereka. Ilmu
Pengetahuan Alam yang sesuai bagi siswa Sekolah Dasar diungkapkan oleh Paolo
dan Marten (dalam Khristina & Winanto, 2009:25) yaitu : (1) siswa mampu
mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang akan terjadi, (4)
menguji ramalan-ramalan di bawah kondisi-kondisi untuk melihat apakah ramalan
tersebut benar.
Hal tersebut memberikan kesempatan kepada anak unuk mengembangkan
kemampuan berpikir anak dalam menjelaskan suatu masalah. Oleh karena itu siswa
dapat mengembangkan pengetahuan mereka dengan menggali informasi berbagai
pengetahuan baru yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan mereka.
2.1.4.3 Materi IPA
Materi sumber daya alam terdapat pada kompetensi inti 3: memahami
pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah dan
kompetensi dasar : 3.7 mendeskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan
lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
Materi ini membahas tentang sumber daya alam yang mencakup hubungan
sumber daya alam dengan lingkungan, hubungan sumber daya alam dengan
teknologi, sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non hayati, manfaat
sumber daya alam, dan dampak pengambilan sumber daya alam. Ringkasan materi
1. Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan
Sumber daya alam dapat berupa kumpulan beraneka ragam makhluk hidup
maupun benda-benda tak hidup yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
hidup manusia. Dalam pemanfaatan sumber daya alam memerlukan ilmu
pengetahuan dan teknologi antara lain cara penggunaan teknologi yang tepat
dan ekonomis agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan dan tidak
mengganggu lingkungan. Sumber daya alam menurut ketersediaan di alam
dapat dikelompokkan menjadi:
a. Sumber daya alam yang kekal seperti sinar matahari, ombak, angin, air
terjun, dan arus laut merupakan sumber daya alam yang selalu tersedia dan
tidak akan habis meskipun setiap saat dimanfaatkan.
b. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui seperti berbagai jenis
tumbuhan dan hewan merupakan sumber daya alam yang dapat dibentuk
lagi jika rusak atau habis.
c. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti minyak bumi,
batu bara, logam (aluminium, bijih besi, dan sebagainya) dan gas bumi
merupakan sumber daya alam dengan persediaan yang terbatas dan tidak
dapat dibuat atau dibentuk lagi setelah habis.
2. Hubungan Sumber Daya Alam dengan Teknologi
Sumber daya alam merupakan kekayaan alam yang diciptakan oleh Tuhan
untuk kesejahteraan manusia. Semua yang ada di alam ini merupakan sumber
daya alam yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Kemajuan teknologi sangat
yang sebanyak-banyaknya. Sumber daya alam ada yang dapat dimanfaatkan
secara langsung, ada pula yang harus diolah lebih dahulu dengan menggunakan
teknologi. Benda-benda yang dibuat dengan teknologi menjadi sangat berbeda
dengan bahan asalnya. Pembuatan makanan, minuman dan benda-benda yang
memerlukan teknologi misalnya pembuatan makanan kemasan, pembuatan
teh, pembuatan kerta, pembuatan bahan pakaian, dan lain-lain.
3. Sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non hayati
a. Sumber Daya Alam Hayati
Sumber daya alam hayati terdiri atas hewan dan tumbuhan yang
sifatnya dapat diperbarui atau diperbanyak.
b. Sumber Daya Alam Nonhayati
Sumber daya alam nonhayati bersifat tidak dapat diperbarui atau
dapat habis. Contoh dari sumber daya alam nonhayati adalah bahan tambang
dan minyak bumi.
c. Manfaat sumber daya alam
Berdasarkan manfaatnya, sumber daya alam terbagi menjadi :
a) sumber daya alam penghasil energi seperti matahari, gelombang laut,
gas bumi, dan angin.
b) sumber daya alam penghasil bahan baku seperti hutan, laut, tanah.
c) sumber daya alam untuk kenyamanan seperti udara bersih dan
4. Dampak pengambilan sumber daya alam
a. Penggenangan lahan produktif oleh air banjir, pasir dari letusan gunung
berapi, pengerasan aspal, banyaknya bangunan sehingga habitat organisme
hilang.
b. Penggunaan lahan terlalu sering tanpa pengolahan tanah yang baik
sehingga produksi pertanian menurun oleh erosi dan zat hara tanah kosong.
c. Penebangan pohon yang luas tanpa segera ditanami kembali sehingga
binatang liar kehilangan habitatnya.
d. Kepunahan beberapa jenis hewan dan tumbuhan dapat disebabkan oleh
tindakan manusia seperti penggundulan hutan, perburuan, penangkapan
tak terkendali, dan sebagainya.
5. Upaya pelestarian sumber daya alam
Beberapa usaha yang dapat dilakukan oleh manusia dalam melestarikan
sumber daya alam adalah sebagai berikut.
1. Melakukan reboisasi atau penghijauan terhadap daerah atau hutan yang
gundul.
2. Tidak meninggalkan titik-titik api saat meninggalkan hutan, misalnya
setelah kita mengadakan kegiatan kemah di kawasan hutan. Hal tersebut
dapat menimbulkan kebakaran hutan, terbentuknya hutan gundul, dan
polusi udara.
3. Selain di wilayah hutan, penghijauan juga perlu dilakukan di daerah aliran
aliran sungai. Pendangkalan di sepanjang daerah aliran sungai dapat
menimbulkan banjir di daerah hulu dan tengah serta kekeringan di daerah
hilir.
4. Untuk mengurangi pencemaran udara, penghijauan juga dapat dilakukan
di daerah perkotaan, yaitu dengan menanam pohon sebanyak-banyaknya
di lahan-lahan kosong dan memperbanyak jalur hijau.
5. Selain penanaman pohon, penggunaan bahan bakar minyak sebagai
sumber polusi udara juga harus dikurangi semaksimal mungkin. Salah satu
cara yang dapat dilakukan adalah dengan membatasi jumlah kendaraan
pengguna bahan bakar minyak, menggunakan kendaran secara efektif dan
efisien, atau mencari sumber energi alternatif yang lebih ramah
lingkungan.
6. Mencegah terjadinya pencemaran air dapat dilakukan dengan tidak
membuang sampah atau limbah industri ke sungai, dan mencegah
terjadinya kebocoran minyak di daerah pertambangan lepas pantai.
2.2 Penelitian Yang Relevan
Hasil penelitian yang relevan ini ada kaitannya dengan penelitian yang
dilakukan peneliti. Berikut ini beberapa penelitian yang dipandang relevan dengan
penelitian ini yaitu:
Penelitian Rizqi (2012) yang berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Posisi Bulan Melalui Media Berbasis ICT Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Debong
Kidul Kecamatan Tegal Selatan”. Hasil pre tes yang diperoleh siswa kelas IV pada
siklus I dengan rata-rata 81,99% dan pada siklus II meningkat 87,65%. Hasil belajar
siswa pada siklus I menunjukkan nilai rata-rata 73,30 dengan ketuntasan belajar
siswa 80,00%. Hasil belajar pada siklus II nilai rata-rata meningkat 79,98 dengan
ketuntasan belajar siswa 94,87%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan Rizqi relevan karena hasil penelitian
mengenai pembelajaran menggunakan media berbasis ICT dapat meningkatkan
aktivitas, dan hasil belajar siswa kelas IV.
Penelitian Halidi, dkk (2013) yang berjudul “Pengaruh Media Pembelajaran
Berbasis TIK Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V SD N Model
Terpadu Madani Palu”. Hasil penelitian menunjukkan dari dua kelas yang berbeda
yaitu kelas yang tidak diberi perlakuan (kelas kontrol) menunjukkan rata-rata
motivasi belajar 53,43 dan rata-rata hasil belajar 86,19. Kelas yang diberi perlakuan
(kelas perlakuan) menunjukkan rata-rata motivasi belajar 64,19 dan rata-rata hasil
belajar 94,05. Berdasarkan rata-rata dari kedua kelas, besaran selisih nilai motivasi
belajar yaitu sebesar 10,76 dan selisih hasil belajar yaitu 7,86. Hal ini menunjukkan
penggunaan media pembelajaran berbasis TIK mempengaruhi motivasi belajar dan
hasil belajar pada siswa kelas V SD N Model Terpadu Madani Palu yang diberikan
perlakuan dengan media pembelajaran berbasis ICT.
Penelitian Mariana, dkk (2013) yang berjudul “ Penggunaan Media Power
Point Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Materi Alat Indra Manusia”. Hasil penelitian menunjukkan daya serap siswa pada siklus I yaitu
75,88% dengan kategori baik dan siklus II meningkat menjadi 79,75% dengan
siklus II terjadi peningkatan yaitu 87,5% (tuntas). Berdasarkan hasil siklus I dan
siklus II menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa mengalami kenaikan
pada siklus II . Pembelajaran dengan menggunakan media power point yang dapat
diterapkan dalam proses pembelajaran IPA di sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa
penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi dapat dilakukan secara
berkelanjutan agar sasaran pembelajaran dapat dicapai dengan maksimal.
Penelitian Yunita, (2013) yang berjudul “Peningkatan Motivasi Belajar IPA
Melalui Penerapan Multimedia Interaktif Dengan Mengoptimalkan Media
Microsoft PowerPoint Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Tawangmangu Tahun
Pelajaran 2013/2014. Hasil penelitian menunjukkan pra siklus motivasi belajar
siswa sebesar 33,56%, pada siklus I mengalami peningkatan motivasi belajar
menjadi 55,71%, pada tindakan siklus II menunjukkan peningkatan motivasi
belajar menjadi 82,13% dengan mencapai target yang telah ditentukan yaitu sebesar
80%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan
multimedia interaktif dengan mengoptimalkan media microsoft powerpoint dapat
Gambar 2.1 Bagan Penelitian yang Relevan (litarature map)
Berdasarkan peta literatur di atas peneliti meneliti variabel motivasi dan
prestasi belajar siswa menggunakan media pembelajaran berbasis IT pada mata
pelajaran IPA siswa kelas IV B SD Negeri Tlacap Tahun Pelajaran 2015/2016. Rizqi. (2012). Peningkatan Kualitas
Pembelajaran Posisi Bulam Melalui
Media Berbasis ICT Pada Siswa
Kelas IV SDN Debong Kidul
Kecamatan Tegal Selatan.
Mariana, dkk. (2013). Penggunaan
Media Power Point Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Kelas IV Pada Materi Alat Indra
Manusia.
Yunita. (2013). Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Penerapan Multimedia Interaktif Dengan Mengoptimalkan Media Microsoft Power Point Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Tawangmangu Tahun Pelajaran 2013/2014.
.
Halidi, dkk. (2013). Pengaruh Media
Pembelajaran Berbasis TIK Terhadap
Motivasi Dan Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas V SD N Model Terpadu
Madani Palu.
Yang diteliti: Peningkatan Motivasi dan Prestasi
Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV B SD Negeri
Tlacap Menggunakan Media Pembelajaran