• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV B SD Negeri Tlacap menggunakan media pembelajaran berbasis IT tahun pelajaran 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV B SD Negeri Tlacap menggunakan media pembelajaran berbasis IT tahun pelajaran 2015/2016."

Copied!
366
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV B SD NEGERI TLACAP MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT

TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Elsa Tiyas Subekti

Universitas Sanata Dharma 2016

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi dan prestasi belajar siswa kelas IV B SD Negeri Tlacap Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA melalui penggunaan media pembelajaran berbasis IT; (2) meningkatkan motivasi belajar melalui penggunaan media pembelajaran berbasis IT dalam mata pelajaran IPA; dan (3) meningkatkan prestasi belajar melalui penggunaan media pembelajaran berbasis IT dalam mata pelajaran IPA.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV B SD Negeri Tlacap tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 18 siswa. Objek penelitian ini adalah peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, lembar pengamatan motivasi dan soal tes. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA melalui penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: mengamati gambar dan video, tanya jawab seputar gambar dan video, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengkomunikasikan; (2) penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan motivasi belajar IPA kelas IV B SD Negeri Tlacap Tahun Pelajaran 2015/2016.Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan skor motivasi belajar dari kondisi awal 54,47 (rendah) pada siklus I menjadi 76,63 (tinggi) kemudian pada siklus II menjadi 84,8 (tinggi); (3) penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan prestasi belajar IPA kelas IV B SD Negeri Tlacap Tahun Pelajaran 2015/2016. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan prestasi belajar dari kondisi awal nilai rata-rata 60,76 dengan persentase pencapaian KKM 52,17%, pada siklus I menjadi 67,77 dengan persentase pencapaian KKM 61,11%, kemudian pada siklus II menjadi 84,22 dengan persentase pencapaian KKM 94,44%.

(2)

ABSTRACT

IMPROVEMENT OF MOTIVATION AND LEARNING ACHIEVEMENT IN LEARNING SCIENCE SUBJECTS OF TLACAP ELEMENTARY

SCHOOL BY USING IT BASED INSTRUCTIONAL MEDIA ACADEMIC YEAR 2015/2016

Elsa Tiyas Subekti Universitas Sanata Dharma

2016

This research was motivated by the low of motivation and learning achievement of Class IV B students of Tlacap Elementary School Academic Year 2015/2016. This research was held to: (1) decribe the effort to improve motivation and learning achievement by using IT-based instructional media in Science subject; (2) improve learning motivation by using IT-based instructional media in Science; and (3) improve learning achievement by using IT-based instructional media in Science.

The type of this research was Class Action Research. The subject of this research were Class IV B students of Tlacap Elementary School academic year 2015/2016 school year which had eighteen students. The object of this research was the improvement of students’ motivation and learning achievement using IT-based instructional media in Science subject. The instruments used in this research were questionnaire, motivation observation sheet, and test. The technique of data analysis used in this research was descriptive quantitative analysis.

The results of this research showed that: (1) the effort to improve the motivation and learning achievement using IT-based instructional media in Science subject had been held by following steps: Observing picture and video, asking and answering about picture and video, collecting information, thinking logically and communicating; (2) the use of IT-based instructional media can improve students’ motivation and learning achievement in learning Science subject in Class IV B Tlacap Elementary School academic year 2015/2016. It was shown by the improvement of learning motivation score 54,47 (low) in cycle I become 76,63 (high) then in cycle II become 84,8 (high); (3) the use of IT-based instructional media can improve learning achievement in learning Science in Class IV B of Tlacap Elementary School academic year 2015/2016. It was shown by the improvement of learning achievement score 60,76 with achievement of KKM percentage 52.17%, in cycle I become 67.77 with achievement of KKM percentage 61.11%, and in cycle II become 84.22 with achievement of KKM percentage 94.44%.

(3)

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA

PADA SISWA KELAS IV B SD NEGERI TLACAP

MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh : Elsa Tiyas Subekti

NIM: 121134194

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

i

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA

PADA SISWA KELAS IV B SD NEGERI TLACAP

MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh : Elsa Tiyas Subekti

NIM: 121134194

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)
(6)
(7)

iv

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur saya persembahkan karya ini untuk:

Allah SWT yang selalu menyertai perjalanan hidup saya.

Orang tua saya Bapak Wardoyo dan Ibu Sularti yang senantiasa

selalu memberikan dukungan baik secara moral maupun

material.

Kedua adik saya Zulia Dias Wardani dan Oktavia Fitri

Rahmawati

(8)

v MOTTO

“Carilah ilmu sekalipun di negeri Cina, karena sesungguhnya mencari

ilmu itu wajib bagi seorang muslim laki-laki dan perempuan. Dan

sesungguhnya para malaikat menaungkan sayapnya kepada orang yang

menuntut ilmu karena ridho terhadap amal perbuatannya”.

(H.R Ibnu Abdul Barr)

“Orang-orang yang berilmu kemudian dia memanfaatkan ilmu

tersebut (bagi orang lain) akan lebih baik dari seribu orang yang

beribadah atau ahli ibadah.

(9)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah

Yogyakarta, 10 Maret 2015

Penulis

(10)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Elsa Tiyas Subekti

Nomor Mahasiswa : 121134194

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA

SISWA KELAS IV B SD NEGERI TLACAP MENGGUNAKAN MEDIA

PEMBELAJARAN BERBASIS IT TAHUN PELAJARAN 2015/2016”.

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas

Sanata Dharma baik untuk penyimpanan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa

perlu ijin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 10 Maret 2016

Yang menyatakan,

(11)

viii ABSTRAK

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV B SD NEGERI TLACAP MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT

TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Elsa Tiyas Subekti

Universitas Sanata Dharma 2016

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi dan prestasi belajar siswa kelas IV B SD Negeri Tlacap Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA melalui penggunaan media pembelajaran berbasis IT; (2) meningkatkan motivasi belajar melalui penggunaan media pembelajaran berbasis IT dalam mata pelajaran IPA; dan (3) meningkatkan prestasi belajar melalui penggunaan media pembelajaran berbasis IT dalam mata pelajaran IPA.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV B SD Negeri Tlacap tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 18 siswa. Objek penelitian ini adalah peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, lembar pengamatan motivasi dan soal tes. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA melalui penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: mengamati gambar dan video, tanya jawab seputar gambar dan video, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengkomunikasikan; (2) penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan motivasi belajar IPA kelas IV B SD Negeri Tlacap Tahun Pelajaran 2015/2016.Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan skor motivasi belajar dari kondisi awal 54,47 (rendah) pada siklus I menjadi 76,63 (tinggi) kemudian pada siklus II menjadi 84,8 (tinggi); (3) penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan prestasi belajar IPA kelas IV B SD Negeri Tlacap Tahun Pelajaran 2015/2016. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan prestasi belajar dari kondisi awal nilai rata-rata 60,76 dengan persentase pencapaian KKM 52,17%, pada siklus I menjadi 67,77 dengan persentase pencapaian KKM 61,11%, kemudian pada siklus II menjadi 84,22 dengan persentase pencapaian KKM 94,44%.

(12)

x ABSTRACT

IMPROVEMENT OF MOTIVATION AND LEARNING ACHIEVEMENT IN LEARNING SCIENCE SUBJECTS OF TLACAP ELEMENTARY

SCHOOL BY USING IT BASED INSTRUCTIONAL MEDIA ACADEMIC YEAR 2015/2016

Elsa Tiyas Subekti Universitas Sanata Dharma

2016

This research was motivated by the low of motivation and learning achievement of Class IV B students of Tlacap Elementary School Academic Year 2015/2016. This research was held to: (1) decribe the effort to improve motivation and learning achievement by using IT-based instructional media in Science subject; (2) improve learning motivation by using IT-based instructional media in Science; and (3) improve learning achievement by using IT-based instructional media in Science.

The type of this research was Class Action Research. The subject of this research were Class IV B students of Tlacap Elementary School academic year 2015/2016 school year which had eighteen students. The object of this research was the improvement of students’ motivation and learning achievement using IT-based instructional media in Science subject. The instruments used in this research were questionnaire, motivation observation sheet, and test. The technique of data analysis used in this research was descriptive quantitative analysis.

The results of this research showed that: (1) the effort to improve the motivation and learning achievement using IT-based instructional media in Science subject had been held by following steps: Observing picture and video, asking and answering about picture and video, collecting information, thinking logically and communicating; (2) the use of IT-based instructional media can improve students’ motivation and learning achievement in learning Science subject in Class IV B Tlacap Elementary School academic year 2015/2016. It was shown by the improvement of learning motivation score 54,47 (low) in cycle I become 76,63 (high) then in cycle II become 84,8 (high); (3) the use of IT-based instructional media can improve learning achievement in learning Science in Class IV B of Tlacap Elementary School academic year 2015/2016. It was shown by the improvement of learning achievement score 60,76 with achievement of KKM percentage 52.17%, in cycle I become 67.77 with achievement of KKM percentage 61.11%, and in cycle II become 84.22 with achievement of KKM percentage 94.44%.

(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan

rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik.

Penyusunan skripsi ini dalam rangka untuk memenuhi salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Seolah Dasar, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dengan

judul skripsi.

“Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV B SD Negeri Tlacap Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis IT Tahun

Pelajaran 2015/2016”

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik,

tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam

kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Rohandi, Ph. D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., S.Pd., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD.

4. Drs. YB Adimassana, M.A. selaku dosen pembimbing I yang telah

membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Agnes Herlina Dwi H., S.Si., M.T., M.Sc selaku dosen pembimbing II yang

telah membimbing peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Kepala SD Negeri Tlacap yang telah memberikan ijin penelitian kepada

(14)

xi 7. Guru kelas IV B SD Negeri Tlacap.

8. Para guru SD Negeri Tlacap yang telah meluangkan waktu dan membantu

peneliti menyelesaikan skripsi ini.

9. Siswa/siswi kelas IV B SD Negeri Tlacap tahun pelajaran 2015/2016 yang

telah bekerjasama selama penelitian.

10.Para dosen Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang penuh kesabaran mendidik dan

membimbing peneliti selama menempuh kuliah.

11.Teman-teman PPL yang telah membantu dan berbagi dalam penyusunan

skripsi serta pelaksanaan penelitian.

12.Teman-teman PGSD angkatan 2012.

13.Orang tua saya Bapak Wardoyo dan Ibu Sularti.

14.Kedua adik saya Zulia Dias Wardani dan Oktavia Fitri Rahmawati.

15.Sahabat-sahabat saya yang selalu memberikan bantuan dan semangat.

16.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan

bimbingan, dukungan, dan perhatian, terimakasih untuk semuanya.

Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

penulis berharap saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak untuk

perbaikan menuju kesempurnaan karya ini. Semoga karya ini bermanfaat bagi

dunia pendidikan.

(15)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

1.4. Tujuan Penelitian ... 6

1.5. Manfaat Penelitian ... 7

1.6. Definisi Operasional ... 7

BAB II LANDASAN TEORI...9

2.1. Kajian Pustaka ... 9

2.1.1. Motivasi Belajar ... 9

2.1.1.1. Pengertian Motivasi Belajar ... 9

2.1.1.2. Indikator Motivasi Belajar Siswa ... 10

2.1.2. Prestasi Belajar ... 12

2.1.2.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 13

2.1.3. Media Pembelajaran ... 15

2.1.3.2. Media Pembelajaran Berbasis IT ... 17

2.1.3.5. Media Pembelajaran Berbasis IT Power Point ... 20

2.1.3.6. Media Pembelajaran Berbasis IT Video ... 21

2.1.4. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... 22

2.1.4.1. Hakikat IPA ... 22

2.1.4.2. Pendekatan IPA SD ... 23

2.1.4.3. Materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... 24

2.2. Penelitian Yang Relevan ... 28

2.3. Kerangka Berpikir ... 32

2.4. Hipotesis Tindakan ... 34

BAB III METODE PENELITIAN...36

3.1. Jenis Penelitian ... 36

(16)

xiii

3.3. Persiapan ... 39

3.4. Rencana Tindakan Setiap Siklus ... 39

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 49

3.6. Instrumen Penelitian ... 50

3.7. Teknik Pengujian Instrumen ... 57

3.8. Teknik Analisis Data ... 67

3.9. Indikator Keberhasilan ... 71

3.10. Jadwal Penelitian ... 71

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN...72

4.1. Hasil Penelitian ... 72

4.2. Pembahasan ... 100

BAB V PENUTUP...111

5.1. Kesimpulan ... 111

5.2. Keterbatasan Penelitian ... 112

5.3. Saran ... 113

DAFTAR REFERENSI ... 114

(17)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Hasil Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA

Tahun Pelajaran 2014/2015 ... .3

Tabel 3.1 Keterangan Pengambilan Data ... 37

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Belajar Siswa ... 50

Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Kuesioner Motivasi ... 50

Tabel 3.4 Instrumen Kuesioner Motivasi Belajar ... 51

Tabel 3.5 Instrumen Observasi Motivasi Belajar ... 53

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Soal Siklus I... 55

Tabel 3.7 Kisi-Kisi Soal Siklus II ... 56

Tabel 3.8 Kriteria Validitas Perangkat Pembelajaran ... 57

Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran ... 58

Tabel 3.10 Hasil Perhitungan Validasi Instrumen Observasi ... 59

Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Validasi Instrumen Kuesioner ... 59

Tabel 3.12 Hasil Validitas Soal Siklus I ... 60

Tabel 3.13 Hasil Validitas Soal Siklus II ... 61

Tabel 3.14 Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas ... 62

Tabel 3.15 Hasil Reliabilitas Statistik Siklus I... 63

Tabel 3.16 Hasil Reliabilitas Statistik Siklus II ... 63

Tabel 3.17 Kriteria Tingkat Kesukaran ... 64

Tabel 3.18 Tingkat Kesukaran Siklus I ... 65

Tabel 3.19 Tingkat Kesukaran Siklus II ... 66

Tanel 3.20 Perhitungan PAP II ... 67

Tabel 3.21 Kategori Tingkat Motivasi Siswa ... 67

Tabel 3.22 Kriteria Keberhasilan ... 70

Tabel 3.23 Jadwal Penelitian... 70

Tabel 4.1 Data Kondisi Awal Observasi Motivasi Siswa ... 71

Tabel 4.2 Data Kondisi Awal Kuesioner Motivasi Siswa... 72

Tabel 4.3 Data Hasil Rata-Rata Kondisi Awal Motivasi Siswa... 73

Tabel 4.4 Daftar Nilai Kondisi Awal ... 73

Tabel 4.5 Data Keseluruhan ... 74

Tabel 4.6 Data Capaian Motivasi Belajar Siswa Siklus I ... 80

Tabel 4.7 Capaian Hasil Rata-Rata Motivasi Siswa Pada Siklus I ... 80

Tabel 4.8 Data Prestasi Belajar Siswa Siklus I ... 81

Tabel 4.9 Data Siklus I Secara Global ... 82

Tabel 4.10 Capaian Kuesioner Motivasi Siswa Pada Siklus II ... 87

Tabel 4.11 Data Hasil Rata-rata Motivasi Siswa Pada Siklus II ... 88

Tabel 4.12 Data Prestasi Belajar Siswa Siklus II ... 88

Tabel 4.13 Capaian Prestasi Belajar Siswa ... 88

Tabel 4.14 Capaian Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Siklus II ... 90

Tabel 4.15 Peningkaan Observasi Motivasi Belajar Siswa ... 91

Tabel 4.16 Peningkaan Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ... 92

Tabel 4.17 Peningkata Hasil Rata-Rata Motivasi Belajar Siswa ... 93

(18)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bagan Penelitian Yang Relevan ... 30

Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berpikir ... 32

Gambar 3.1 Model Siklus PTK ...35

Gambar 4.1 Grafik Observasi Motivasi Belajar Siswa...91

Gambar 4.2 Grafik Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ... 92

Gambar 4.3 Grafik Peningkatan Motivasi Belajar Siswa ... 93

Gambar 4.4 Persentase Pencapaian Nilai KKM Kondisi Awal ... 94

Gambar 4.5 Persentase Pencapaian Nilai KKM Siklus I ... 95

Gambar 4.6 Persentase Pencapaian Nilai KKM Siklus II ... 96

Gambar 4.7 Persentase Pencapaian Jumlah Siswa Mencapai Nilai KKM ... 97

(19)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN 1 Surat Ijin Penelitian ... 112

LAMPIRAN 2 Validasi Instrumen ... 115

LAMPIRAN 3 Validasi Perangkat Pembelajaran ... 122

LAMPIRAN 4 Hasil Observasi Dan Kuesioner ... 144

LAMPIRAN 5 Data Nilai Siswa Tahun Pelajaran 2014/2015... 163

LAMPIRAN 6 Perangkat Pembelajaran ... 166

LAMPIRAN 7 Hasil LKS ... 291

LAMPIRAN 8 Hasil Soal Evaluasi... 314

LAMPIRAN 9 Hasil SPSS ... 325

(20)

1 BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini peneliti membahas mengenai latar belakang, batasan masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional.

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu proses untuk mengembangkan segala potensi yang

dimiliki oleh setiap individu. Melalui pendidikan, seseorang dibekali dengan

berbagai pengetahuan, keterampilan, keahlian, dan berbagai macam tatanan hidup

yang baik. Pendidikan dapat berpengaruh terhadap pembentukan hidup seseorang.

Dahama & Bhatnager (dalam Ahmadi 2014: 35) mendefinisikan, pendidikan

merupakan proses membawa perubahan yang diinginkan dalam perilaku manusia.

Pendidikan dapat juga didefinisikan sebagai proses perolehan pengetahuan dan

kebiasaan-kebiasaan melalui pembelajaran atau studi. Tujuan utama dalam

pengelolaan proses pendidikan yaitu terjadinya proses belajar dan pengalaman

belajar yang optimal (Tirtarahardja & Sulo, 2008:41).

Dalam proses pendidikan terdapat kegiatan belajar mengajar, setiap kegiatan

dalam belajar mengajar melibatkan interaksi antara guru dan siswa. Dalam hal ini

guru bertindak sebagai pengajar yang merupakan fasilitator bagi siswa, sedangkan

siswa sebagai subjek pembelajaran. Menurut Rahyubi (2014:6) pembelajaran

merupakan bantuan yang diberikan guru agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu

dan pengetahuan, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada siswa. Dalam

kegiatan pembelajaran di SD siswa mempelajari berbagai mata pelajaran, salah

(21)

yang dipelajari berhubungan dengan makhluk hidup dan alam sekitar. Pembelajaran

IPA bertujuan untuk mengembangkan rasa ingin tahu siswa terhadap peristiwa yang

terjadi di alam sekitar.

Penelitian ini dilakukan di kelas IV B SD Negeri Tlacap. Berdasarkan

pengamatan pada tanggal 1 Oktober 2015 peneliti melihat bahwa pembelajaran

masih berpusat pada guru yaitu guru menggunakan metode ceramah, tanya jawab

dan tidak menggunakan media pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa cepat

bosan dan kurang memperhatikan penjelasan guru. Peneliti melihat siswa malah

asik mengobrol dengan temannya sehingga menyebabkan pembelajaran yang

kurang kondusif. Selain itu, peneliti juga melihat bahwa pada saat kegiatan tanya

jawab siswa kurang aktif dalam menanggapi pertanyaan guru, dikarenakan siswa

kurang memahami materi yang sudah disampaikan guru. Dalam hal ini seharusnya

guru menggunakan strategi yang dirancang untuk mendukung belajar siswa dalam

memahami materi. Strategi pembelajaran adalah rangkaian kegiatan dalam proses

pembelajaran yang terkait dengan pengelolaan siswa, pengelolaan guru,

pengelolaan kegiatan pembelajaran, pengelolaan lingkungan belajar, pengelolaan

sumber belajar dan penilaian agar pembelajaran lebih efektif dan efisien sesuai

dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan (Suyono, 2011:20). Strategi

pembelajaran yang dapat diterapkan adalah dengan memberikan variasi terhadap

metode pembelajaran yang digunakan, dengan memanfaatkan media pembelajaran

yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran.

Setelah mengetahui kondisi tersebut maka peneliti membagikan lembar

(22)

pada kondisi awal. Dari pengamatan yang telah peneliti lakukan diperoleh hasil

motivasi belajar sebesar 54 (rendah) sedangkan hasil perhitungan dari kuesioner

yang telah dibagikan kepada siswa diperoleh hasil motivasi belajar sebesar 54,94

(rendah). Hasil pengisian kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

jarang bertanya ketika mengalami kesulitan materi, siswa juga merasa bosan

terhadap materi yang diberikan guru. Hasil kuesioner juga menunjukkan bahwa

siswa tertarik terhadap pembelajaran menggunakan gambar dan video. Namun pada

kenyataannya guru tidak menggunakan media pembelajaran dalam menyampaikan

materi kepada siswa, sehingga siswa kurang tertarik dalam mengikuti

pembelajaran. Selain itu peneliti juga melihat dari hasil kuesioner yang

menunjukkan siswa sering mengobrol dengan teman sebelah dan kurang

memperhatikan penjelasan guru sehingga lingkungan belajar menjadi tidak

kondusif. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat motivasi belajar siswa rendah pada

saat mengikuti pembelajaran.

Berdasarkan data yang diperoleh maka hasil rata-rata motivasi belajar siswa

pada kondisi awal adalah sebesar 54,47 dengan kategori rendah. Motivasi belajar

dengan kriteria rendah ini berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Dari data

yang peneliti dapatkan prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran IPA tahun ajaran

2014/2015 pada Kompetensi Dasar 3.7 Mendeskripsikan hubungan antara sumber

daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat, dengan nilai KKM

sebesar 62,7 diperoleh rata-rata 60,76 dengan 12 siswa sudah mencapai nilai KKM

dengan persentase sebesar 52,17% dan 11 belum mencapai nilai KKM dengan

(23)

3.7 Mendeskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan,

teknologi, dan masyarakat, diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar pada kondisi

awal sebagi berikut:

Tabel 1.1 Kondisi Awal Prestasi Belajar Siswa

Kompetensi Dasar Nilai Persentase

KKM 3.7 Mendeskripsikan hubungan antara

sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat

60,76 52,17%

Berdasarkan kondisi tersebut, guru dapat memberikan variasi terhadap metode

pembelajaran yang digunakan, dengan menggunakan media pembelajaran yang

dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran. Salah

satu cara yang kiranya tepat untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa adalah

menggunakan media pembelajaran berbasis IT (Information Technology). Media

pembelajaran berbasis IT adalah alat yang digunakan dalam pembelajaran

menggunakan teknologi berupa komputer guna untuk menyusun informasi yang

disajikan dalam bentuk teks, gambar, dan video. Pembelajaran berbasis IT ini

diharapkan dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa karena dalam teknologi

komputer menyajikan berbagai fitur yang menarik perhatian siswa seperti video,

gambar, dan animasi. Oleh karena itu, peneliti bermaksud menggunakan media

pembelajaran berbasis IT untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa

dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti ingin melakukan penelitian tindakan

kelas untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA menggunakan media

pembelajaran berbasis IT. Penelitian tindakan kelas yang akan peneliti lakukan

(24)

SD Negeri Tlacap Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis IT Tahun Pelajaran

2015/2016”.

1.2 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti membatasi permasalahan

pada peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa, pada mata pelajaran IPA pada

tema 4: “Berbagai Pekerjaan” dengan Kompetensi Dasar 3.7 Mendeskripsikan

hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat,

menggunakan media pembelajaran berbasis IT pada siswa kelas IV B SD Negeri

Tlacap tahun pelajaran 2015/2016.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, masalah dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut :

1.3.1 Bagaimana upaya untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA

menggunakan media pembelajaran berbasis IT pada siswa kelas IV B SD

Negeri Tlacap tahun pelajaran 2015/2016?

1.3.2 Apakah penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan

motivasi belajar dalam mata pelajaran IPA pada siswa kelas IV B SD Negeri

Tlacap tahun pelajaran 2015/2016 dari kondisi awal 54,47 (rendah) menjadi

80 (tinggi)?

1.3.3 Apakah penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan

prestasi belajar dalam mata pelajaran IPA pada siswa kelas IV B SD Negeri

Tlacap tahun pelajaran 2015/2016 dari nilai rata-rata 60,76 menjadi 80 dan

(25)

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA

melalui penggunaan media pembelajaran berbasis IT pada siswa kelas IV B

SD Negeri Tlacap tahun pelajaran 2015/2016.

1.4.2 Meningkatkan motivasi belajar melalui penggunaan media pembelajaran

berbasis IT dalam mata pelajaran IPA pada siswa kelas IV B SD Negeri

Tlacap tahun pelajaran 2015/2016 dari kondisi awal 54,47 (rendah) menjadi

80 (tinggi).

1.4.3 Meningkatkan prestasi belajar melalui penggunaan media pembelajaran

berbasis IT dalam mata pelajaran IPA pada siswa kelas IV B SD Negeri

Tlacap tahun pelajaran 2015/2016 dari nilai rata-rata 60,76 menjadi 80 dan

dari persentase pencapaian KKM 52,17% menjadi 75%.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti, sekolah,

guru, dan siswa.

1.5.1 Bagi peneliti

Manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah menambah wawasan dan

pengalaman bagi peneliti dalam melakukan penelitian dengan media pembelajaran

berbasis IT yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam meningkatkan

motivasi dan prestasi belajar siswa kelas IV SD terhadap pembelajaran IPA.

1.5.2 Bagi siswa

Manfaat penelitian ini bagi siswa adalah penelitian ini diharapkan siswa

(26)

pembelajaran IPA, siswa SD lebih senang belajar IPA dengan adanya media

pembelajaran berbasis IT.

1.5.3 Bagi guru

Manfaat penelitian ini bagi guru adalah penelitian ini diharapkan dapat

menambah wawasan guru tentang media pembelajaran berbasis IT yang dapat

dijadikan alternatif pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan bagi

siswa.

1.5.4 Bagi sekolah

Manfaat penelitian ini bagi sekolah adalah penelitian ini dapat memberikan

inovasi pembelajaran, karena terciptanya media pembelajaran yang baik, sehingga

dapat berpengaruh terhadap keterampilan guru dalam melaksanakan proses

pembelajaran dan pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

1.6 Definisi Opersional

Definisi operasional berisi tentang istilah-istilah yang digunakan dalam

penelitian ini. Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1.6.1 Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah dorongan atau keinginan yang dimiliki seseorang

dalam melakukan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan dalam belajar.

1.6.2 Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang dalam kegiatan

belajar setelah menguasai materi pelajaran yang diterima dalam jangka waktu

(27)

1.6.3 Media pembelajaran berbasis IT

Media pembelajaran berbasis IT adalah sarana pendukung dalam proses

pembelajaran yang menggunakan teknologi berbasis komputer yang didalamnya

terdapat berbagai macam aplikasi komputer.

1.6.4 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang alam yang

(28)

9 BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan diuraikan mengenai kajian teori, hasil penelitian yang

relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan.

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Motivasi Belajar

2.1.1.1 Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang

terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau

berbuat (Uno, 2007:3). Motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri

seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik

dalam memenuhi kebutuhannya. Menurut Mc.Donald dalam (Robertus, 2007:34)

motivasi adalah energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya

(feeling) dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Greenberg dan

Baron dalam (Khairini, 2014:176) menyatakan motivasi adalah suatu proses yang

mendorong, mengarahkan dan memelihara perilaku manusia ke arah pencapaian

tujuan dan segala yang ada di dalam diri manusia untuk membentuk motivasi.

Martin dalam (Robertus, 2007:35) mengartikan motivasi sebagai suatu tenaga atau

faktor yang terdapat dalam diri manusia, yang menimbulkan, mengarahkan, dan

mengorganisasikan tingkah lakunya. Menurut Eysenck dkk dalam (Slameto,

2010:170) motivasi dirumuskan sebagai suatu proses yang menentukan tingkatan

(29)

berkaitan dengan konsep-konsep lain seperti minat, konsep diri, sikap dan

sebagainya.

Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada

siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada

umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung (Uno, 2007: 23).

Motivasi belajar adalah faktor psikis yang bersifat non-intelektual (Sardiman, 2007:

75). Aunurrahman (2012:180) motivasi di dalam kegiatan belajar merupakan

kekuatan yang dapat menjadi tenaga pendorong bagi siswa untuk mendayagunakan

potensi-potensi yang ada pada dirinya di luar dirinya untuk mewujudkan tujuan

belajar. Clayton Alderfer (dalam Nashar, 2004:42) menyatakan motivasi belajar

adalah kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh

hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah

dorongan yang terdapat dalam diri seseorang yang menumbuhkan keinginan untuk

belajar dengan menunjukkan suatu perubahan untuk mencapai tujuan dalam

pembelajaran. Motivasi merupakan bagian penting dalam kegiatan belajar, dengan

adanya motivasi maka belajar menjadi lebih bermakna.

2.1.1.2 Indikator Motivasi Belajar

Motivasi belajar belajar dimiliki siswa bisa timbul dari dalam diri siswa

(instrinsik) dan juga bisa berasal dari luar (ekstrinsik). Motivasi belajar siswa yang

timbul dari dalam diri siswa seperti keinginan untuk belajar sedangkan motivasi

yang berasal dari luar seperti adanya nasihat dari orang terdekatnya. Indikator yang

(30)

sebagai berikut: (1) adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam belajar, (2)

adanya keinginan, semangat, dan kebutuhan dalam belajar, (3) memiliki harapan

dan cita-cita masa depan, (4) adanya pemberian penghargaan dalam proses belajar,

(5) adanya lingkungan yang kondusif untuk belajar dengan baik.

Sedangkan menurut Uno (2007:23) indikator motivasi belajar dapat

diklasifikasikan sebagai berikut: (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil, (2)

adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, (3) adanya harapan dan cita-cita

masa depan, (4) adanya penghargaan dalam belajar, (5) adanya kegiatan yang

menarik dalam belajar, (6) adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga

memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan indikator

motivasi yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut: (1) hasrat dan

keinginan berhasil, hal ini dapat dilihat dari sikap siswa yang menunjukkan

semangat saat mengikuti mengikuti pembelajaran; (2) dorongan dan kebutuhan

dalam belajar, hal ini dapat dilihat dari sikap siswa saat mencatat materi penting

yang disampaikan guru; (3) adanya harapan dan cita-cita masa depan, hal ini dapat

dilihat dari sikap siswa yang berusaha untuk mempertahankan prestasi; (4) adanya

penghargaan dalam pembelajaran, hal ini dapat dilihat dari sikap siswa yang

menunjukkan keinginan untuk mendapatkan nilai tinggi; (5) kegiatan menarik, hal

ini dapat dilihat dari sikap siswa saat menunjukkan ketertarikan terhadap

pembelajaran menggunakan video dan gambar; (6) lingkungan belajar kondusif, hal

(31)

2.1.2 Prestasi Belajar

2.1.2.1 Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perenial dalam

sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu

mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing (Arifin,

2009:12). Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan dalam sebuah program (Syah, 2008:197). Prestasi belajar

menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:895) adalah penguasaan

pengetahuan atau keterampilan yang yang dikembangkan oleh mata pelajaran,

lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru.

Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh

pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan

mengokohkan kepribadian (Suyono, 2011:9). Syah (dalam Jihad & Haris, 2012:1)

mengungkapkan bahwa belajar merupakan tahapan perubahan perilaku siswa yang

relatif positif sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses

kognitif. Menurut Siregar (2010:5) belajar adalah suatu aktivitas mental (psikis)

yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungannya yang menghasilkan

perubahan yang bersifat relatif konstan. Hamalik (2007:28) berpedapat bahwa

belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi

dengan lingkungan. Sedangkan, Rahyubi (2014:6) mengatakan belajar adalah

segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh

seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa penambahan

(32)

Kesimpulan dari pendapat para ahli, bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang

dilakukan oleh seseorang yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan

untuk memperoleh pengetahuan dan meningkatkan perubahan perilaku yang lebih

baik.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

merupakan hasil yang dicapai dari penguasaan pengetahuan setelah mengikuti

kegiatan pembelajaran di sekolah. Dalam pendidikan di sekolah prestasi belajar

menjadi tolak ukur bagi siswa dalam memahami materi yang ditunjukkan dengan

nilai yang memuaskan.

2.1.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Slameto (2010:54) mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi

belajar seseorang, sebagai berikut :

a. Faktor Internal

Faktor Internal merupakan faktor yang ada dalam diri seseorang, faktor

tersebut terdapat pada seseorang yang sedang belajar. Faktor tersebut terdiri

dari faktor jasmani (kesehatan dan cacat tubuh), kemudian faktor psikologis

(intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan), faktor

kelelahan (jasmani,rohani).

b. Faktor Eksternal

Faktor Eksternal merupakan faktor dari luar diri seseorang. Faktor

tersebut antara lain dari faktor keluarga (cara mendidik orang tua, relasi antar

keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, dan pengertian orang

(33)

siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu

sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan

tugas rumah), faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, teman

bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).

Djamarah (2011:176) menguraikan faktor yang mempengaruhi proses dan

hasil belajar sebagai berikut :

a. Faktor Dari luar :

1) Faktor lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik yang

terdiri dari faktor lingkungan alami (lingkungan tempat tinggal anak didik,

lingkungan sekolah yang baik), faktor lingkungan sosial budaya.

2) Faktor instrumental yang meliputi kurikulum, program pendidikan, sarana

& fasilitas, guru.

b. Faktor Dari dalam :

1) Faktor fisiologis yang meliputi kondisi fisiolofis dan kondisi pancaindra

2) Psikologis yang meliputi minat, kecerdasan, bakat, motivasi, kemampuan

kognitif

Syah (2008:144) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

siswa dapat di bedakan menjadi tiga macam yaitu :

a. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani

dan rohani siswa

b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar

(34)

c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar

siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk

melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.

Belajar merupakan suatu proses perkembangan dalam mengikuti

pembelajaran di sekolah. Dalam proses belajar dibutuhkan perkembangan untuk

mencapai hasil yang lebih baik. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan

bahwa prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang meliputi; faktor

dari dalam diri siswa (internal), faktor dari luar siswa (eksternal) dan faktor

pendekatan belajar.

2.1.3 Media Pembelajaran

Media adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat

menciptakan kondisi yang memungkinkan pembelajar untuk menerima

pengetahuan, keterampilan, dan sikap (Anitah, 2010:6). Media merupakan segala

sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran,

perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga dapat terdorong terlibat dalam

proses pembelajaran (Angkowo & Kosasih, 2007:10). Media pembelajaran adalah

alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk

memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan

pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna (Kustandi, 2013:8). Media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan dari pengirim ke penerima shingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian

(35)

terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secar efektif (Sukiman, 2012:

29).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa

media pembelajaran merupakan alat yang digunakan dalam pembelajaran untuk

menyampaikan isi pengetahuan yang bertujuan untuk mempermudah siswa dalam

memahami materi pembelajaran.

2.1.3.1 Manfaat Media Pembelajaran

Kustandi & Sutjipto (2013:23) mengemukakan beberapa manfaat praktis

dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar, yaitu

sebagai berikut:

a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi

sehingga dapat memperlancar serta meningkatkan proses dan hasil belajar.

b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak

sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih

langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk

belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.

d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada

siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka serta

(36)

Sudjana & Rivai (dalam Arsyad, 2014:28) mengemukakan manfaat media

pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:

1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai

tujuan pembelajaran.

3. metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan

dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap

jam pelajaran.

4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,

melakukan, mendemostrasikan,memerankan,dan lain-lain.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan manfaat

media pembelajaran adalah sebagai berikut: (1) memperjelas penyajian pesan dan

informasi, (2) pembelajaran lebih menarik, (3) pembelajaran lebih mudah dipahami

siswa, (4) mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.

2.1.3.2 Media Pembelajaran Berbasis IT

Perkembangan IT (Information Technology) dalam dunia pendidikan

memberikan pengaruh yang cukup besar dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Dalam dunia pendidikan penerapan teknologi informasi sangat mendukung untuk

(37)

Gagne dan Briggs (dalam Kustandi, 2011:14) mengemukakan bahwa media

pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi

materi pembelajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape reorder, kaset video

kamera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi,

dan komputer. Darmawan (2012:55) menyatakan bahwa pembelajaran interaktif

berbasis komputer memiliki nilai lebih karena mampu mengaktifkan siswa untuk

belajar dengan motivasi yang tinggi karena ketertarikkannya pada sistem

multimedia yang mampu menyuguhkan tampilan teks, gambar, video, sound dan

animasi.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulkan bahwa media

pembelajaran berbasis IT merupakan alat atau sarana pendukung dalam

pembelajaran menggunakan komputer untuk menyusun informasi yang dapat

disajikan dalam bentuk teks, gambar, dan video. Perkembangan IT di masa

sekarang memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan lebih

mudah, cepat, tepat dan akurat, hal ini sangat bermanfaat dalam dunia pendidikan.

Penggunaan IT dalam bidang pendidikan pendidikan memberikan dua

keuntungan sebagai berikut: (1) sebagai pendorong komunitas pendidikan termasuk

guru untuk lebih apresiatif dan proaktif dalam maksimalisasi potensi pendidikan,

(2) memberikan kesempatan luas kepada siswa dalam memanfaatkan setiap potensi

yang ada, yang dapat diperoleh dari sumber-sumber yang tidak terbatas

(Darmawan, 2015:5). Pesatnya perkembangan IT memungkinkan pengembangan

layanan informasi yang lebih baik dalam suatu institusi pendidikan. Pengembangan

(38)

pelayanan informasi yang lebih baik kepada peserta didik. Sanaky (2015:155)

mengemukakan kelebihan media pembelajaran berbasis IT adalah sebagai berikut:

(1) praktis, dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas, (2) memberikan

kemungkinan tatap muka dan pemberi pesan dapat mengamati respons dari

penerima pesan atau pembelajar, (3) memberikan kemungkinan pada penerima

pesan untuk mencatat, (4) memiliki variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak

membosankan, (5) dapat disusun kembali berdasarkan urutan materi dan dapat

dipergunakan berulang-ulang, (6) lebih sehat bila dibandingkan dengan papan tulis.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpukan manfaat

media pembelajaran berbasis IT adalah sebagai berikut: (1) praktis, dapat

dipergunakan untuk semua ukuran kelas, (2) memberikan kemungkinan tatap muka

dan pemberi pesan dapat mengamati respons dari penerima pesan atau pembelajar,

(3) memiliki variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan, (4)

sebagai pendorong komunitas pendidikan termasuk guru untuk lebih apresiatif dan

proaktif dalam maksimalisasi potensi pendidikan, (5) memberikan kesempatan luas

kepada siswa dalam memanfaatkan setiap potensi yang ada, yang dapat diperoleh

(39)

2.1.3.3 Media Pembelajaran Berbasis IT Power Point

Microsoft power point merupakan salah satu produk unggulan Microsoft

Corporation dalam program aplikasi presentasi yang paling banyak digunakan saat

ini. Hal ini dikarenakan banyak kelebihan di dalamnya dengan kemudahan yang

disediakan. Abdur Razaq (dalam Sukiman, 2012:213) mengemukakan bahwa

dengan microsoft power point dapat merancang dan membuat presentasi yang lebih

menarik dan profesional. Darmawan (2013:162) berpendapat bahwa power point

yang semakin maju dengan kelengkapan fitur-fitur yang semakin lengkap dapat

digunakan untuk memprogram model pembelajaran interaktif. Kesimpulannya

adalah microsoft power point merupakan program yang dapat membuat presentasi

yang menarik sehingga dapat menciptakan pembelajaran interaktif.

Power point yang dipergunakan dalam pembelajaran bertujuan untuk

menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru.

Sanaky (2015:156) mengemukakan salah satu kelebihan power point adalah

memungkinkan penyajian dengan berbagi kombinasi warna, animasi, bersuara, dan

dapat hyperlink dengan file yang lain. Sukiman (2012:213) berpendapat bahwa

pemanfaatan media presentasi ini dapat digunakan oleh pendidik maupun peserta

didik untuk mempresentasikan materi pembelajaran ataupun tugas-tugas yang akan

diberikan. Berdasarkan kelebihan di atas dapat disimpulkan bahwa penggunakan

power point bertujuan menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap penyajian materi

(40)

2.1.3.4 Media Pembelajaran Berbasis IT Video

Video adalah seperangkat komponen atau media yang mampu menampilkan

gambar sekaligus suara dalam waktu bersamaan (Sukiman, 2012:187). Kustandi

dan Sutjipto (2011:73) berpendapat bahwa film dan video dapat menyajikan

informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit,

mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan

mempengaruhi sikap. Kesimpulannya adalah video merupakan media yang dapat

menampilkan gambar dengan suara yang berfungsi untuk menyajikan informasi.

Selain pengertian tersebut, video juga mempunyai keuntungan sebagai media

pembelajaran yang baik untuk digunakan dalam penyajian informasi.

Hal ini diungkapkan oleh Kustandi & Sutjipto (2011:73) bahwa keuntungan

yang diperoleh dengan menggunakan media video sebagai media belajar adalah

sebagai berikut: (1) video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari

siswa ketika membaca, berdiskusi praktik, dan lain-lain. Video merupakan

pengganti alam sekitar, dan bahkan dapat menunjukkan objek secara normal yang

tidak dapat dilihat, (2) video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat dan

dapat disaksikan secara berulang jika diperlukan, (3) video yang mengandung

nilai-nilai positif, dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa,

(4) video dapat menyajikan peristiwa kepada kelompok besar atau kelompok kecil,

kelompok heterogen maupun perorangan, (5) dengan kemampuan dan teknik

pengambilan gambar frame demi frame, video yang dalam kecepatan normal

memakan waktu satu minggu dapat ditampilkan dalam satu atau dua menit.

(41)

dapat menyajikan informasi secara tepat dan jelas dengan tampilan yang menarik

dan mudah dimengerti oleh peserta didik. Penggunaan video dalam pembelajran

bermanfaat untuk menampilkan suatu kejadian dalam waktu yang berlangsung

singkat dan lebih mudah dipahami oleh peserta didik.

2.1.4 IPA

2.1.4.1 Hakikat IPA

IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang alam. Ilmu

Pengetahuan Alam adalah penyelidikan yang terorganisir untuk mencari pola atau

keteraturan dalam alam (Khristina, 2009:1). Hendro (dalam Samatowa, 2011:2)

menyatakan bahwa IPA adalah pengetahun rasional dan objektif tentang alam

semesta dengan segala isinya. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Powler

(dalam Samatowa, 2011:3) bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan

dengan gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur

berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen atau

sistematis (teratur) artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu sistem, tidak

berdiri sendiri, satu dengan lainnya saling berkaitan, saling menjelaskan sehingga

seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh, sedangkan berlaku umum artinya

pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau oleh seseorang atau beberapa orang

dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau

konsisten.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan

Alam merupakan suatu ilmu yang berhubungan dengan alam atau dapat dikatakan

(42)

2.1.4.2 Pendekatan IPA SD

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari

tentang alam memberikan pengalaman langsung kepada siswa belajar. Hal ini

dibuktikan bahwa dalam IPA materi pelajaran secara garis besar berisi tentang

kehidupan alam sekitar. Pada dasarnya pembelajaran IPA SD ditujukan untuk

memupuk minat dan mengembangkan siswa terhadap dunia mereka di mana

mereka hidup serta pemahaman tentang alam dan seisinya. Menurut Samatowa

(2011:4) ada empat alasan IPA diajarkan di sekolah, diantaranya: bahwa IPA

berfaedah untuk bangsa, sebab IPA merupakan dasar teknologi, IPA merupakan

suatu mata pelajaran yang memberikan kesempatan berpikir kritis, bila IPA

diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan oleh siswa, maka IPA

tidaklah mata pelajaran yang bersifat hapalan, mata pelajaran IPA mempunyai

nilai-nilai pendidikan yaitu mempunyai potensi yang dapat membentuk kepribadian anak

secara keseluruhan.

Pembelajaran IPA di SD perlu dimodifikasi sesuai dengan tahap

perkembangan kognitif anak-anak. Modifikasi pembelajaran IPA SD bertujuan

untuk membangkitkan semangat siswa dalam menggali pengetahuannya tentang

alam. IPA di SD membuka kesempatan untuk memupuk rasa ingin tahu siswa

secara alamiah. Hal ini akan membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan

bertanya dan mencari jawaban berdasarkan pengamatan langsung mereka. Ilmu

Pengetahuan Alam yang sesuai bagi siswa Sekolah Dasar diungkapkan oleh Paolo

dan Marten (dalam Khristina & Winanto, 2009:25) yaitu : (1) siswa mampu

(43)

mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang akan terjadi, (4)

menguji ramalan-ramalan di bawah kondisi-kondisi untuk melihat apakah ramalan

tersebut benar.

Hal tersebut memberikan kesempatan kepada anak unuk mengembangkan

kemampuan berpikir anak dalam menjelaskan suatu masalah. Oleh karena itu siswa

dapat mengembangkan pengetahuan mereka dengan menggali informasi berbagai

pengetahuan baru yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan mereka.

2.1.4.3 Materi IPA

Materi sumber daya alam terdapat pada kompetensi inti 3: memahami

pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan

menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah dan

kompetensi dasar : 3.7 mendeskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan

lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

Materi ini membahas tentang sumber daya alam yang mencakup hubungan

sumber daya alam dengan lingkungan, hubungan sumber daya alam dengan

teknologi, sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non hayati, manfaat

sumber daya alam, dan dampak pengambilan sumber daya alam. Ringkasan materi

(44)

1. Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan

Sumber daya alam dapat berupa kumpulan beraneka ragam makhluk hidup

maupun benda-benda tak hidup yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan

hidup manusia. Dalam pemanfaatan sumber daya alam memerlukan ilmu

pengetahuan dan teknologi antara lain cara penggunaan teknologi yang tepat

dan ekonomis agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan dan tidak

mengganggu lingkungan. Sumber daya alam menurut ketersediaan di alam

dapat dikelompokkan menjadi:

a. Sumber daya alam yang kekal seperti sinar matahari, ombak, angin, air

terjun, dan arus laut merupakan sumber daya alam yang selalu tersedia dan

tidak akan habis meskipun setiap saat dimanfaatkan.

b. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui seperti berbagai jenis

tumbuhan dan hewan merupakan sumber daya alam yang dapat dibentuk

lagi jika rusak atau habis.

c. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti minyak bumi,

batu bara, logam (aluminium, bijih besi, dan sebagainya) dan gas bumi

merupakan sumber daya alam dengan persediaan yang terbatas dan tidak

dapat dibuat atau dibentuk lagi setelah habis.

2. Hubungan Sumber Daya Alam dengan Teknologi

Sumber daya alam merupakan kekayaan alam yang diciptakan oleh Tuhan

untuk kesejahteraan manusia. Semua yang ada di alam ini merupakan sumber

daya alam yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Kemajuan teknologi sangat

(45)

yang sebanyak-banyaknya. Sumber daya alam ada yang dapat dimanfaatkan

secara langsung, ada pula yang harus diolah lebih dahulu dengan menggunakan

teknologi. Benda-benda yang dibuat dengan teknologi menjadi sangat berbeda

dengan bahan asalnya. Pembuatan makanan, minuman dan benda-benda yang

memerlukan teknologi misalnya pembuatan makanan kemasan, pembuatan

teh, pembuatan kerta, pembuatan bahan pakaian, dan lain-lain.

3. Sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non hayati

a. Sumber Daya Alam Hayati

Sumber daya alam hayati terdiri atas hewan dan tumbuhan yang

sifatnya dapat diperbarui atau diperbanyak.

b. Sumber Daya Alam Nonhayati

Sumber daya alam nonhayati bersifat tidak dapat diperbarui atau

dapat habis. Contoh dari sumber daya alam nonhayati adalah bahan tambang

dan minyak bumi.

c. Manfaat sumber daya alam

Berdasarkan manfaatnya, sumber daya alam terbagi menjadi :

a) sumber daya alam penghasil energi seperti matahari, gelombang laut,

gas bumi, dan angin.

b) sumber daya alam penghasil bahan baku seperti hutan, laut, tanah.

c) sumber daya alam untuk kenyamanan seperti udara bersih dan

(46)

4. Dampak pengambilan sumber daya alam

a. Penggenangan lahan produktif oleh air banjir, pasir dari letusan gunung

berapi, pengerasan aspal, banyaknya bangunan sehingga habitat organisme

hilang.

b. Penggunaan lahan terlalu sering tanpa pengolahan tanah yang baik

sehingga produksi pertanian menurun oleh erosi dan zat hara tanah kosong.

c. Penebangan pohon yang luas tanpa segera ditanami kembali sehingga

binatang liar kehilangan habitatnya.

d. Kepunahan beberapa jenis hewan dan tumbuhan dapat disebabkan oleh

tindakan manusia seperti penggundulan hutan, perburuan, penangkapan

tak terkendali, dan sebagainya.

5. Upaya pelestarian sumber daya alam

Beberapa usaha yang dapat dilakukan oleh manusia dalam melestarikan

sumber daya alam adalah sebagai berikut.

1. Melakukan reboisasi atau penghijauan terhadap daerah atau hutan yang

gundul.

2. Tidak meninggalkan titik-titik api saat meninggalkan hutan, misalnya

setelah kita mengadakan kegiatan kemah di kawasan hutan. Hal tersebut

dapat menimbulkan kebakaran hutan, terbentuknya hutan gundul, dan

polusi udara.

3. Selain di wilayah hutan, penghijauan juga perlu dilakukan di daerah aliran

(47)

aliran sungai. Pendangkalan di sepanjang daerah aliran sungai dapat

menimbulkan banjir di daerah hulu dan tengah serta kekeringan di daerah

hilir.

4. Untuk mengurangi pencemaran udara, penghijauan juga dapat dilakukan

di daerah perkotaan, yaitu dengan menanam pohon sebanyak-banyaknya

di lahan-lahan kosong dan memperbanyak jalur hijau.

5. Selain penanaman pohon, penggunaan bahan bakar minyak sebagai

sumber polusi udara juga harus dikurangi semaksimal mungkin. Salah satu

cara yang dapat dilakukan adalah dengan membatasi jumlah kendaraan

pengguna bahan bakar minyak, menggunakan kendaran secara efektif dan

efisien, atau mencari sumber energi alternatif yang lebih ramah

lingkungan.

6. Mencegah terjadinya pencemaran air dapat dilakukan dengan tidak

membuang sampah atau limbah industri ke sungai, dan mencegah

terjadinya kebocoran minyak di daerah pertambangan lepas pantai.

2.2 Penelitian Yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan ini ada kaitannya dengan penelitian yang

dilakukan peneliti. Berikut ini beberapa penelitian yang dipandang relevan dengan

penelitian ini yaitu:

Penelitian Rizqi (2012) yang berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran

Posisi Bulan Melalui Media Berbasis ICT Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Debong

Kidul Kecamatan Tegal Selatan”. Hasil pre tes yang diperoleh siswa kelas IV pada

(48)

siklus I dengan rata-rata 81,99% dan pada siklus II meningkat 87,65%. Hasil belajar

siswa pada siklus I menunjukkan nilai rata-rata 73,30 dengan ketuntasan belajar

siswa 80,00%. Hasil belajar pada siklus II nilai rata-rata meningkat 79,98 dengan

ketuntasan belajar siswa 94,87%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan Rizqi relevan karena hasil penelitian

mengenai pembelajaran menggunakan media berbasis ICT dapat meningkatkan

aktivitas, dan hasil belajar siswa kelas IV.

Penelitian Halidi, dkk (2013) yang berjudul “Pengaruh Media Pembelajaran

Berbasis TIK Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V SD N Model

Terpadu Madani Palu”. Hasil penelitian menunjukkan dari dua kelas yang berbeda

yaitu kelas yang tidak diberi perlakuan (kelas kontrol) menunjukkan rata-rata

motivasi belajar 53,43 dan rata-rata hasil belajar 86,19. Kelas yang diberi perlakuan

(kelas perlakuan) menunjukkan rata-rata motivasi belajar 64,19 dan rata-rata hasil

belajar 94,05. Berdasarkan rata-rata dari kedua kelas, besaran selisih nilai motivasi

belajar yaitu sebesar 10,76 dan selisih hasil belajar yaitu 7,86. Hal ini menunjukkan

penggunaan media pembelajaran berbasis TIK mempengaruhi motivasi belajar dan

hasil belajar pada siswa kelas V SD N Model Terpadu Madani Palu yang diberikan

perlakuan dengan media pembelajaran berbasis ICT.

Penelitian Mariana, dkk (2013) yang berjudul “ Penggunaan Media Power

Point Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Materi Alat Indra Manusia”. Hasil penelitian menunjukkan daya serap siswa pada siklus I yaitu

75,88% dengan kategori baik dan siklus II meningkat menjadi 79,75% dengan

(49)

siklus II terjadi peningkatan yaitu 87,5% (tuntas). Berdasarkan hasil siklus I dan

siklus II menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa mengalami kenaikan

pada siklus II . Pembelajaran dengan menggunakan media power point yang dapat

diterapkan dalam proses pembelajaran IPA di sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa

penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi dapat dilakukan secara

berkelanjutan agar sasaran pembelajaran dapat dicapai dengan maksimal.

Penelitian Yunita, (2013) yang berjudul “Peningkatan Motivasi Belajar IPA

Melalui Penerapan Multimedia Interaktif Dengan Mengoptimalkan Media

Microsoft PowerPoint Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Tawangmangu Tahun

Pelajaran 2013/2014. Hasil penelitian menunjukkan pra siklus motivasi belajar

siswa sebesar 33,56%, pada siklus I mengalami peningkatan motivasi belajar

menjadi 55,71%, pada tindakan siklus II menunjukkan peningkatan motivasi

belajar menjadi 82,13% dengan mencapai target yang telah ditentukan yaitu sebesar

80%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan

multimedia interaktif dengan mengoptimalkan media microsoft powerpoint dapat

(50)

Gambar 2.1 Bagan Penelitian yang Relevan (litarature map)

Berdasarkan peta literatur di atas peneliti meneliti variabel motivasi dan

prestasi belajar siswa menggunakan media pembelajaran berbasis IT pada mata

pelajaran IPA siswa kelas IV B SD Negeri Tlacap Tahun Pelajaran 2015/2016. Rizqi. (2012). Peningkatan Kualitas

Pembelajaran Posisi Bulam Melalui

Media Berbasis ICT Pada Siswa

Kelas IV SDN Debong Kidul

Kecamatan Tegal Selatan.

Mariana, dkk. (2013). Penggunaan

Media Power Point Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Kelas IV Pada Materi Alat Indra

Manusia.

Yunita. (2013). Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Penerapan Multimedia Interaktif Dengan Mengoptimalkan Media Microsoft Power Point Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Tawangmangu Tahun Pelajaran 2013/2014.

.

Halidi, dkk. (2013). Pengaruh Media

Pembelajaran Berbasis TIK Terhadap

Motivasi Dan Hasil Belajar IPA

Siswa Kelas V SD N Model Terpadu

Madani Palu.

Yang diteliti: Peningkatan Motivasi dan Prestasi

Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV B SD Negeri

Tlacap Menggunakan Media Pembelajaran

Gambar

gambar sekaligus suara dalam waktu bersamaan (Sukiman, 2012:187). Kustandi
Gambar 2.1 Bagan Penelitian yang Relevan
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir
Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2010:17)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Konten dari berpikir reflektif pada penelitian ini mengacu pada konten berpikir yang dinilai oleh Lee (2005) dalam penelitiannya tentang Understanding and Assessing

Sedangkan 17 responden lainnya tidak menerapkan pertanian organik, dimana 17 responden ini tidak memperhatikan prinsip dari pertanian organik dan melakukan kegiatan usaha tani

Dalam melakukan upload website ke webmin ada beberapa langkah yang akan dilakukan. sebelum website di

Buñuel’in çağdaşı, hatta bir dönem sürrealist grupla da vakit geçirmiş Fran- sız psikanalist Jacques Lacan diyordu, arzu nesneleri aslında birer yansımamızdır aynadaki

Kehilangan cairan tubuh sebesar 10 - 12 persen akan mengakibatkan situasi sangat kritis: berkurangnya kemampuan mental, menelan menjadi sulit, dan kerusakan fungsi

Setelah mendapat beberapa masukan dan arahan dari guru pembimbing, praktikan mulai mengajar mandiri tanpa didampingi guru pembimbing. Tetapi dalam hal persiapannya tetap tidak

[r]

Hal ini diperparah ketika pemerintah tidak menanggulangi trauma psikologis yang terjadi di antara kedua kelompok agama di desa ini, bahkan pemerintah malah memekarkan