• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Deskriptif Mengenai Organizational Citizenship Behavior Pada Staf Habitat for Humanity Indonesia Affiliate Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Deskriptif Mengenai Organizational Citizenship Behavior Pada Staf Habitat for Humanity Indonesia Affiliate Bandung."

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha

Abstrak

Penelitian ini berjudul Studi Deskriptif mengenai Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada Staf Habitat For Humanity Indonesia Affiliate Bandung. Tujuannya untuk memperoleh gambaran mengenai Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada seluruh staf Habitat For Humanity Indonesia Affiliate Bandung yang berjumlah 14 orang.

Penelitian ini menggunakan teknik survei. Alat ukur yang peneliti gunakan merupakan adaptasi dari alat ukur OCB yang dibuat oleh Podsakoff, Mackenzie, Moorman, dan Fetter (1990). Alat ukur ini menjaring lima dimensi OCB yaitu altruism, conscientiousness, sportsmanship, courtesy, dan civic virtue. Ke lima dimensi tersebut dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor.Uji validitas alat ukur diperoleh sebesar 0,320 - 0,758, diolah menggunakan rumus Rank Spearman dan terdapat 19 item yang valid. Uji relibilitas alat ukur diperoleh koefisien sebesar 0,739 diolah menggunakan rumus Alpha Cronbach sehingga relibilitas alat ukur tergolong tinggi.

Dari hasil penelitian, diperoleh data bahwa Staf Habitat For Humanity Indonesia Affiliate Bandung yang menampilkan OCB yang tinggi sebesar 50% dan rendah sebesar 50%. Pada kelompok staf dengan OCB rendah menampilkan empat dimensi yang tergolong rendah yaitu conscientiousness, sprotsmanship, courtesy, dan civic virtue, namun satu dimensi tergolong tinggi yaitu altruism. Sedangkan staf dengan OCB tinggi menampilkan dimensi altruism, conscientiousness, sportsmanship, courtesy, dan civic virtue yang tergolong tinggi.

(2)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR ORISINALITAS LAPORAN

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

ABSTRAK

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...iii

DAFTAR SKEMA...vi

DAFTAR TABEL...vii

DAFTAR LAMPIRAN...viii

BAB I – PENDAHULUAN... 1

1.1Latar Belakang Masalah... 1

1.2Identifikasi Masalah...10

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian... 10

1.3.1 Maksud penelitian...10

1.3.2 Tujuan Penelitian...10

1.4Kegunaan Penelitian...11

1.4.1 Kegunaan Ilmiah...11

1.4.2 Kegunaan Praktis...11

1.5Kerangka Pemikiran...12

(3)

Universitas Kristen Maranatha

BAB II – TINJAUAN PUSTAKA 22

2.1 Organizational Citizenship Behavior (OCB)...24

2.1.1 Pengertian OCB...24

2.1.2 Dimensi OCB...28

2.1.3 Faktor-faktor yang mendasari munculnya OCB...28

2.1.4 Manfaat OCB terhadap Organisasi...49

BAB III – METODOLOGI PENELITIAN...54

3.1 Rancangan Penelitian...54

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional...55

3.2.1 Variabel Penelitian...55

3.2.2 Definisi Operasional...55

3.3 Alat Ukur...56

3.3.1 Alat Ukur OCB....56

3.3.2 Cara Penilaian OCB...58

3.3.3 Data Penunjang...60

3.3.4 Validitas dan Realibilitas Alat Ukur...60

3.3.4.1 Uji Validitas...60

(4)

Universitas Kristen Maranatha

3.4 Populasi Sampel...64

3.4.1 Populasi Sasaran...64

3.5 Teknik Analisis Data...64

BAB IV – HASIL DAN PEMBAHASAN...66

4.1 Gambaran Responden...66

4.2 Gambaran Hasil Penelitian...67

4.3 Pembahasan...69

BAB V – KESIMPULAN DAN SARAN...82

5.1 Kesimpulan...82

5.2 Saran...83

5.2.1 Saran Teoritis...83

5.2.2 Saran Praktis...83

DAFTAR PUSTAKA

(5)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR SKEMA

1.1Skema kerangka pemikiran...22

(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

3.1 Gambaran alat ukur Organizational Citizenship Behavior...57

3.2 Skoring Kuesioner Organizational Citizenship Behavior...58

3.3 Kriteria Friendenberg untuk validitas...62

4.1.1 Gambaran Responden berdasarkan jenis kelamin...66

4.1.2 Gambaran Responden berdasarkan lama kerja...67

4.2.1 Derajat Organizational Citizenship Behavior...68

4.2.2.1 Tabulasi silang antara tingkat OCB tinggi dengan setiap dimensi...68

(7)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A. Alat Ukur

Lampiran B. Uji Validitas

Lampiran C. Analisa Realibilitas

Lampiran D. Skor Data Utama dan Data penunjang

(8)

Lampiran A

Universitas Kristen Maranatha

PENGANTAR

Sehubungan dengan akhir dari jenjang pendidikan Strata 1 di Fakultas Psikologi

Universitas Kristen Maranatha, maka saya dipersyaratkan untuk melakukan penelitian

ilmiah. Penelitian ilmiah ini saya lakukan ditempat Bapak/ibu bekerja. Adapun yang

menjadi topik dari penelitian saya adalah mengenai Organizational Citizenship Behavior (OCB).

Penelitian ini tidak ada hubungannya dengan kebijakan manajemen tempat

Bapak/ibu bekerja, melainkan untuk menghasilkan karya tulis ilmiah semata. Oleh

karenanya tidak akan berdampak apapun kepada Bapak/ibu sekalian.

Penelitian ini tidak mungkin dapat saya laksanakan tanpa bantuan Bapak/ibu

sekalian, untuk itu saya mohon kesediaan Bapak/ibu untuk dapat meluangkan sedikit

waktu untuk mengisi beberapa kuesioner dengan cara sesuai petunjuk pada

masing-masing kuesioner. Untuk mengisi/melengkapi kuesioner ini tidak ada yang perlu

dipersiapkan, dan tidak ada jawaban yang benar ataupun salah, melainkan kondisi yang

Bapak/ibu rasakan di perusahaan ini.

Atas kesediaan dan bantuan yang Bapak/ibu berikan, saya ucapkan banyak

terima kasih

Hormat saya,

(9)

Universitas Kristen Maranatha

Petunjuk Pengisisan

Pada bagian berikut, Bapak/ibu diminta untuk menjawab pernyataan-pernyataan

yang sesuai dengan diri anda dengan memberikan tanda check list (√) pada kolom yang

sesuai. Jawaban terdiri dari pilihan SL (selalu), SR (sering), JR (jarang), dan SJR (sangat jarang). Perlu diperhatikan, kuesioner ini bukanlah suatu tes, jadi tidak ada

jawaban yang benar maupun salah.

Bapak/ibu tidak perlu merasa khawatir mengenai data (identitas) dan jawaban

yang Bapak/ibu berikan. Peneliti akan menjaga kerahasiaan atas semua data dan

jawaban yang Bapak/ibu berikan dalam mengisi kuesioner ini. Peneliti mengharapkan

Bapak/ibu mengisi kuesioner ini sesuai dengan keadaan diri saudara yang

sebenar-benarnya.

Apabila Bapak/ibu telah mengisi kuesioner ini, dimohon untuk memeriksanya

kembali. Jangan sampai ada pernyataan yang terlewat. Atas perhatian dan kesediaan

Bapak/ibu mengisi kuesioner ini, Saya ucapkan terima kasih banyak yang

sebesar-besarnya

IDENTITAS

Lama bekerja : ____ tahun ____ bulan

Jenis klamin : L / P

Usia : ____ tahun

(10)

Lampiran A

Universitas Kristen Maranatha

No Pernyataan SL SR JR SJR

1 Saya sudah siap bekerja di kantor sebelum jadwal masuk kantor.

2 Saya membicarakan kekurangan rekan kerja pada karyawan lain.

3 Saya mengeluh mengenai kondisi ruangan kerja.

4 Saya membantu pekerjaan rekan kerja yang tidak masuk.

5 Saya hanya menghadiri rapat yang membutuhkan kehadiran saya.

6 Saya istirahat bekerja hanya saat jadwal istirahat.

7 Saya bersikap sopan terhadap rekan kerja.

8 Saya membantu rekan kerja yang memiliki pekerjaan yang terlalu banyak.

9 Saya mengerjakan pekerjaan dengan baik sehingga rekan kerja tidak bertanya kembali mengenai hasil pekerjaan saya.

10 Saya menaati peraturan organisasi meskipun tidak ada yang mengawasi.

11 Saya membutuhkan dorongan untuk bekerja.

12 Saya berusaha menjadi contoh bagi karyawan lain dalam bekerja.

13 Saya rela membantu pekerjaan rekan kerja yang berhubungan dengan tugas saya.

14 Saya mengerjakan pekerjaan saya tepat waktu.

15 Saya sulit bekerja jika ada orang yang datang ke kantor.

16 Saya akan memarahi rekan kerja yang banyak mengobrol saat jam kerja.

17 Saya menceritakan tujuan organisasi kepada orang lain, agar organisasi lebih dikenal lebih luas.

18 Saya mengerjakan pekerjaan tanpa mengeluh.

(11)

Universitas Kristen Maranatha

20 Saya mengikuti perkembangan yang terjadi di organisasi

21 Saya menolak jika harus bekerja lembur.

22 Saya memberi pengarahan pekerjaan pada pegawai baru meski tidak diminta.

23 Saya pulang kerja sesuai jadwal pulang kantor.

24 Saya selalu siap membantu mengerjakan pekerjaan rekan kerja yang membutuhkan bantuan

Dimohon untuk memeriksa kembali agar tidak ada pernyataan yang terlewat. Atas

(12)

Lampiran A

Universitas Kristen Maranatha

Pilih dan jawablah salah satu pilihan jawaban yang tersedia yang Bapak/ibu

anggap sesuai dengan diri. Semua jawaban tidak ada yang salah atau benar karena

semua jawab adalah benar dan hasil dari penelitian ini tidak akan mempengaruhi

penilaian kinerja dari tempat saudara bekerja.

1. Apakah Bapak/ibu puas dengan hasil kerja Bapak/ibu sekarang? (Satisfaction) a. Ya b. Tidak

2. Apakah Bapak/ibu merasa memiliki keterikatan emosional dengan perusahaan?

(Affective commitment) a. Ya b. Tidak

3. Apakah Bapak/ibu merasa organisasi berlaku adil pada karyawan? (Fairness) a. Ya b. Tidak

4. Apakah Bapak/ibu merasa mendapat dukungan moril dari rekan kerja ketika bekerja?

(Group potency) a. Ya b. Tidak

5. Apakah Bapak/ibu termasuk orang yang memulai menawarkan bantuan kepada

orang lain yang membutuhkan? (Agreeableness) a. Ya b. Tidak

6. Apakah Bapak/ibu termasuk orang yang terencana dan disiplin dalam bekerja?

(13)

Universitas Kristen Maranatha

a. Ya b. Tidak

7. Apakah selama ini Bapak/ibu merasa bahwa hasil pekerjaan Bapak/ibu memberikan

kotribusi yang besar terhadap perusahaan ? (Task identity)

a. Ya, dalam bentuk…..

b. Tidak, karena…..

8. Apakah Bapak/ibu cepat beradaptasi dengan kebijakan baru yang dikeluarkan organisasi? (Openness)

a. Ya b. Tidak

9. Apakah Bapak/ibu termasuk orang penyabar dalam menghadapi masalah saat bekerja? (Neuroticism / Emotinal stability)

a. Ya b. Tidak

10. Apakah Bapak/ibu merasa lebih nyaman bekerja sendirian dibandingkan bersama orang lain? (Ekstrovert)

a. Ya b. Tidak

11. Dalam bekerja Bapak/ibu (pilih salah satu) : (Formalisasi dan infleksibilitas)

a. Harus sesuai peraturan perusahaan dan tidak diberi kebebasan melakukan pengaturan sendiri

b. Diberikan kebebasan melakukan pengaturan pekerjaan selama masih sesuai dengan peraturan perusahaan

12.Apakah hasil pekerjaan Bapak/ibu berdampak besar (menjadi input bagi) pekerjaan rekan kerja yang lain? (Task significance)

a. Ya b. Tidak

13.Apakah setiap hasil kerja yang Bapak/ibu lakukan membuat Bapak/ibu lebih mengenal kelebihan dan kekurangan dalam diri selama mengerjakan pekerjaan Bapak/ibu? (Task feedback)

a. Ya b. Tidak

14.Apakah Bapak/ibu memeriksa kembali hasil pekerjaan sebelum diserahkan kepada rekan kerja yang memerlukan? (Task autonomy)

a. Ya b. Tidak

15.Pimpinan saya lebih cenderung mementingkan (pilih salah satu): (Perilaku pemimpin)

(14)

Lampiran A

Universitas Kristen Maranatha

b. pribadi bawahannya (membangun dan memelihara relasi dengan bawahannya)

c. kedua-duanya

d. tidak kedua-duanya

Dimohon untuk memeriksa kembali agar tidak ada pernyataan yang terlewat. Atas

(15)

Universitas Kristen Maranatha

B.1 Uji Validitas Alat Ukur

Dimensi No Validitas Keterangan

(16)

Lampiran B

Universitas Kristen Maranatha

B.2 Kuesioner – Setelah Uji Validitas

Dimensi Item positif Item negatif

Altruism z1. Saya selalu siap membantu

mengerjakan pekerjaan rekan kerja

yang membutuhkan bantuan

4. Saya membantu pekerjaan rekan kerja

yang tidak masuk.

8. Saya membantu rekan kerja yang

memiliki pekerjaan yang terlalu

banyak.

13. Saya rela membantu pekerjaan rekan

kerja yang berhubungan dengan tugas

saya.

Conscientiousness 2. Saya pulang kerja sesuai jadwal

pulang kantor.

10. Saya menaati peraturan organisasi

meskipun tidak ada yang mengawasi.

14. Saya mengerjakan pekerjaan saya

tepat waktu.

6. Saya istirahat bekerja hanya saat

jadwal istirahat.

(17)

Universitas Kristen Maranatha

Sportsmanship 3. Saya mengeluh mengenai

kondisi ruangan kerja.

5. Saya menolak jika harus

bekerja lembur.

11. Saya membutuhkan dorongan

untuk bekerja.

18. Saya sulit bekerja jika ada

orang yang datang ke kantor.

Courtesy 7. Saya bersikap sopan terhadap rekan kerja.

12. Saya berusaha menjadi contoh bagi

karyawan lain dalam bekerja

19. Saya mengerjakan pekerjaan dengan

baik sehingga rekan kerja tidak

bertanya kembali mengenai hasil

pekerjaan saya.

16. Saya akan memarahi rekan

kerja yang banyak mengobrol saat

jam kerja.

Civic Virtue 15. Saya menyimak informasi dari organisasi agar organisasi bisa bekerja

lebih baik lagi.

9. Saya mengikuti perkembangan yang

terjadi di organisasi

17. Saya menceritakan tujuan organisasi

kepada orang lain, agar organisasi lebih

(18)

Lampiran C

Universitas Kristen Maranatha

C.1 Realibility Analysis – Scale (Alpha Cronbach)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(19)

Universitas Kristen Maranatha

D.1 Identitas Responden

Petunjuk Pengisisan

Pada bagian berikut, Bapak/ibu diminta untuk menjawab

pernyataan-pernyataan yang sesuai dengan diri anda dengan memberikan tanda check list (√)

pada kolom yang sesuai. Jawaban terdiri dari pilihan SL (selalu), SR (sering), JR

(jarang), dan SJR (sangat jarang). Perlu diperhatikan, kuesioner ini bukanlah suatu tes, jadi tidak ada jawaban yang benar maupun salah.

Bapak/ibu tidak perlu merasa khawatir mengenai data (identitas) dan

jawaban yang Bapak/ibu berikan. Peneliti akan menjaga kerahasiaan atas semua

data dan jawaban yang Bapak/ibu berikan dalam mengisi kuesioner ini. Peneliti

mengharapkan Bapak/ibu mengisi kuesioner ini sesuai dengan keadaan diri

saudara yang sebenar-benarnya.

Apabila Bapak/ibu telah mengisi kuesioner ini, dimohon untuk

memeriksanya kembali. Jangan sampai ada pernyataan yang terlewat. Atas

perhatian dan kesediaan Bapak/ibu mengisi kuesioner ini, Saya ucapkan terima

kasih banyak yang sebesar-besarnya

IDENTITAS

Lama bekerja : ____ tahun ____ bulan

Jenis klamin : L / P

Usia : ____ tahun

(20)

Lampiran D

Universitas Kristen Maranatha

D.2 Gambaran Identitas Staf Habitat for Humanity Indonesia Affiliate

Bandung

Sampel Usia (Tahun) Jenis Kelamin Jabatan KERJA(bulan)

1 24 L CS 17

2 27 P LOG 53

3 40 L CS 1

4 34 L GUD 1

5 25 P SLOG 11

6 21 L SGUD 2

7 33 L CS 20

8 25 P FIN 6

9 26 L CO 11

10 25 P AA 42

11 27 L CO 13

12 31 L APM 56

13 30 P FIN(D) 2

(21)

Universitas Kristen Maranatha

8 Saya membantu rekan kerja yang memiliki pekerjaan yang terlalu banyak.

15 Saya menyimak informasi dari organisasi agar organisasi bisa bekerja lebih baik lagi.

4 3 2 1

16 Saya akan memarahi rekan kerja yang banyak mengobrol saat jam kerja.

1 2 3 4

17 Saya menceritakan tujuan organisasi kepada orang lain, agar organisasi lebih dikenal lebih luas.

4 3 2 1

18 Saya sulit bekerja jika ada orang yang datang ke kantor. 1 2 3 4

19 Saya mengerjakan pekerjaan dengan baik sehingga rekan kerja tidak bertanya kembali mengenai hasil pekerjaan saya.

(22)

Lampiran D

Batas norma kelompok = 46,14

Norma kelompok tinggi 46,14

Norma kelompok rendah <46,14

D.4.1 Kriteria Tingkatan OCB staf Habitat for Humanity Indonesia Affiliate Bandung

Responden total kriteria

(23)
(24)
(25)

Universitas Kristen Maranatha

D.4.7 Gambaran Data dengan Norma Kelompok

Resp Alturism Concientiousness Sportsmanship Courtesy Civic Virtue

(26)

Lampiran D

Universitas Kristen Maranatha

Batas norma kelompok Tinggi Rendah

Alturism 1,95 ≥ 1,95 < 1,95

Concientiousness 2,34 ≥ 2,34 < 2,34

Sportsmanship 2,5 ≥ 2,5 < 2,5

Courtesy 2,43 ≥ 2,43 < 2,43

Civic Virtue 2,41 ≥ 2,41 < 2,41

Alturism Concientiousness Sportsmanship Courtesy Civic Virtue

Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Rendah

Rendah Rendah Tinggi Rendah Rendah

Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi

Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Rendah

Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Rendah

Rendah Rendah Rendah Tinggi Rendah

Tinggi Rendah Tinggi Rendah Rendah

Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi

Tinggi Rendah Rendah Rendah Tinggi

Tinggi Rendah Rendah Rendah Tinggi

Tinggi Rendah Rendah Rendah Tinggi

Tinggi Rendah Rendah Tinggi Tinggi

Tinggi Rendah Rendah Tinggi Tinggi

Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah

D.5 Data Penunjang

Pilih dan jawablah salah satu pilihan jawaban yang tersedia yang Bapak/ibu

anggap sesuai dengan diri. Semua jawaban tidak ada yang salah atau benar karena

semua jawab adalah benar dan hasil dari penelitian ini tidak akan mempengaruhi

penilaian kinerja dari tempat saudara bekerja.

1. Apakah Bapak/ibu puas dengan hasil kerja Bapak/ibu sekarang? (Satisfaction) a. Ya b. Tidak

2. Apakah Bapak/ibu merasa memiliki keterikatan emosional dengan perusahaan?

(27)

Universitas Kristen Maranatha

a. Ya b. Tidak

3. Apakah Bapak/ibu merasa organisasi berlaku adil pada karyawan? (Fairness) a. Ya b. Tidak

4. Apakah Bapak/ibu merasa mendapat dukungan moril dari rekan kerja ketika

bekerja? (Group potency) a. Ya b. Tidak

5. Apakah Bapak/ibu termasuk orang yang memulai menawarkan bantuan kepada

orang lain yang membutuhkan? (Agreeableness) a. Ya b. Tidak

6. Apakah Bapak/ibu termasuk orang yang terencana dan disiplin dalam bekerja?

(Conscientiousness) a. Ya b. Tidak

7. Apakah selama ini Bapak/ibu merasa bahwa hasil pekerjaan Bapak/ibu

memberikan kotribusi yang besar terhadap perusahaan ? (Task identity)

a. Ya b. Tidak

8. Apakah Bapak/ibu cepat beradaptasi dengan kebijakan baru yang dikeluarkan organisasi? (Openness)

a. Ya b. Tidak

9. Apakah Bapak/ibu termasuk orang penyabar dalam menghadapi masalah saat bekerja? (Neuroticism/Emotinal stability)

a. Ya b. Tidak

10. Apakah Bapak/ibu merasa lebih nyaman bekerja sendirian dibandingkan bersama orang lain? (Extraversion)

a. Ya b. Tidak

11. Dalam bekerja Bapak/ibu (pilih salah satu) : (Formalisasi dan infleksibilitas)

(28)

Lampiran D

Universitas Kristen Maranatha

b. Diberikan kebebasan melakukan pengaturan pekerjaan selama masih sesuai dengan peraturan perusahaan

12.Apakah hasil pekerjaan Bapak/ibu berdampak besar (menjadi input bagi) pekerjaan rekan kerja yang lain? (Task significance)

a. Ya b. Tidak

13.Apakah setiap hasil kerja yang Bapak/ibu lakukan membuat Bapak/ibu lebih mengenal kelebihan dan kekurangan dalam diri selama mengerjakan pekerjaan Bapak/ibu? (Task feedback)

a. Ya b. Tidak

14.Apakah Bapak/ibu memeriksa kembali hasil pekerjaan sebelum diserahkan kepada rekan kerja yang memerlukan? (Task autonomy)

a. Ya b. Tidak

15.Pimpinan saya lebih cenderung mementingkan (pilih salah satu): (Perilaku pemimpin)

a. pencapaian hasil (pelaksanaan tugas)

b. pribadi bawahannya (membangun dan memelihara relasi dengan bawahannya)

c. kedua-duanya

d. tidak kedua-duanya

Cara skoring:

Responden yang menjawab a diberi skor 1, b diberi skor 2, dan khusus

untuk pernyataan nomor 15 jawaban c diberi skor 3, serta d diberi skor 4.

D.6 Hasil Data Penunjang

(29)

Universitas Kristen Maranatha 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 3 5 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 3

6 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 7 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 8 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 9 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 3

10 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 3 12 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 13 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 3

(30)

Lampiran E

Universitas Kristen Maranatha

E. Tabulasi Silang OCB dengan Dimensi OCB

Dimensi OCB

Altruism Conscientiousness Sportsmanship Courtesy Civic virtue

T R T R T R T R T R

OCB T 7 0 5 2 5 2 7 0 4 3

% 100 0 71,4 28,6 71,4 28,6 100 0 57,1 42,9

Rendah 5 2 0 7 2 5 1 6 3 4

% 71,4 28,6 0 100 28,6 71,4 14,3 85,7 42,9 57,1

Keterangan : T= Tinggi; R= Rendah

E.1 Tabulasi Silang antara OCB dengan Jenis Kelamin

OCB * Jenis kelamin Crosstabulation

Count

E.2 Tabulasi Silang antara OCB dengan Usia

(31)

Universitas Kristen Maranatha

E.3 Tabulasi Silang antara OCB dengan Lama Kerja

OCB * Lama kerja Crosstabulation

Count

E.4 Tabulasi Silang antara OCB dengan Jabatan

OCB * Jabatan Crosstabulation

Count

Jabatan

Total

APM Financial Community Construction

OCB Tinggi 1(14,3%) 2(28,6%) 0(0%) 4(57,1%) 7(50 %)

Rendah 0 1(14,3%) 2(28,6%) 4(57,1%) 7(50%)

Total 1(7,1%) 3(21,4%) 2(14,3%) 8(57,2%) 14(100%)

E.5 Tabulasi Tabulasi Silang antara OCB dengan Trait Kepribadian

E.5.1 Tabulasi Silang antara OCB dengan Agreeableness

OCB * Agreeableness Crosstabulation

(32)

Lampiran E

Universitas Kristen Maranatha

E.5.2 Tabulasi Silang antara OCB dengan Personality Conscientiousness

OCB * Conscientiousness Crosstabulation

E.5.3 Tabulasi Silang antara OCB dengan Neuroticism

OCB * Neuroticism Crosstabulation

E.5.4 Tabulasi Silang antara OCB dengan Openness to Expirience

(33)

Universitas Kristen Maranatha

E.5.5 Tabulasi Silang antara OCB dengan Extraversion

OCB * Extraversion Crosstabulation

E.6 Tabulasi Silang antara OCB dengan Morale

E.6.1 Tabulasi Silang antara OCB dengan Satisfaction

OCB * Satisfaction Crosstabulation

E.6.2 Tabulasi Silang antara OCB dengan Fairness

(34)

Lampiran E

Universitas Kristen Maranatha

E.6.3 Tabulasi Silang antara OCB dengan Affective Commitment

OCB * Affective Commitment Crosstabulation

Count

Affective Commitment

Total

Tinggi Rendah

OCB Tinggi 6(85,7%) 1(14,3%) 7(50 %)

Rendah 4(57,1%) 3(42,9%) 7(50%)

Total 10(71,4%) 4(28,6%) 14(100%)

E.6.4 Tabulasi Silang antara OCB dengan Leadership Consideration

OCB * Leadership Consideration Crosstabulation

Count

Leadership Consideration

Total

Kerja Hubungan Keduanya

OCB Tinggi 3(42,9%) 0(0%) 4(57,1%) 7(50 %)

Rendah 3(42,9%) 1(14,3%) 3(42,9%) 7(50%)

(35)

Universitas Kristen Maranatha

E.7 Tabulasi Silang antara OCB dengan Faktor Eksternal

E.7.1 Tabulasi Silang antara OCB dengan Organizational Formalization and

Inflexibility

OCB * Organizational Formalization and Inflexibility Crosstabulation

Count

Organizational Formalization and Inflexibility

Total

Infleksibel Fleksibel

OCB Tinggi 1(14,3%) 6(85,7%) 7(50 %)

Rendah 3(42,9%) 4(57,1%) 7(50%)

Total 4(28,6%) 10(71,4%) 14(100%)

E.7.2 Tabulasi Silang antara OCB dengan Group Potency

OCB * Group Potency Crosstabulation

Count

Group Potency

Total Tinggi Rendah

OCB Tinggi 7(100%) 0(0%) 7(50 %)

Rendah 7(100%) 0(0%) 7(50%)

(36)

Lampiran E

Universitas Kristen Maranatha

E.7.3 Tabulasi Silang antara OCB dengan Task Identity

OCB * Task Identity Crosstabulation

Count

E.7.4 Tabulasi Silang antara OCB dengan Task Significance

OCB * Task Significance Crosstabulation

Count

E.7.5 Tabulasi Silang antara OCB dengan Task Feedback

OCB * Task Feedback Crosstabulation

(37)

Universitas Kristen Maranatha

E.7.6 Tabulasi Silang antara OCB dengan Task Autonomi

OCB * Task Autonomi Crosstabulation

Count

Task Autonomi

Total

Tinggi Rendah

OCB Tinggi 6(85,7%) 1(14,3%) 7(50 %)

Rendah 4(57,1%) 3(42,9%) 7(50%)

Total 10(71,4%) 4(28,6%) 14(100%)

E.8 Tabulasi Silang antara Dimensi dengan Trait Kepribadian

Trait kepribadian:

Agreeableness A

Conscientiousness C

Openness to Expiriance

O

Neuroticism N

(38)

Lampiran E

Universitas Kristen Maranatha

E.8.1 Tabulasi Silang antara Dimensi Altruism dengan Trait Kepribadian

Trait kepribadian menurut kerangka Big Five

A C O N E

T R T R S Ns S Ns I Ex

Altruism Tinggi 8 4 5 7 8 4 4 8 3 9

% 66,7 33,3 41,7 58,3 66,7 33,3 33,3 66,7 25 75

Rendah 0 2 0 2 2 0 2 0 2 0

% 0 100 0 100 100 0 100 0 100 0

Keterangan: T=Tinggi; R=Rendah; S= Stabil; Ns: Tidak stabil; I= Introvert; Ex= Ekstrovert

E.8.2 Tabulasi Silang antara Dimensi Conscientiousness dengan Trait

Kepribadian

Trait kepribadian menurut kerangka Big Five

A C O N E

T R T R T R S Ns I Ex

Cons- cienti-ousness

Tinggi 4 1 3 2 3 2 3 2 1 4

% 80 20 60 40 60 40 60 40 20 80

Rendah 4 5 2 7 7 2 3 6 4 5

% 44,4 55,6 22,2 77,8 77,8 22,2 33,3 66,7 44,4 55,6

(39)

Universitas Kristen Maranatha

E.8.3 Tabulasi Silang antara Dimensi Sportsmanship dengan Trait

Kepribadian

Trait kepribadian menurut kerangka Big Five

A C O N E

T R T R T R S Ns I Ex

Sports-manship

Tinggi 5 2 3 4 5 2 4 3 2 5

% 71,4 28,6 42,9 57,1 71,4 28,6 57,1 42,9 28,6 71,4

Rendah 3 4 2 5 5 2 2 5 3 4

% 42,9 57,1 28,6 71,4 71,4 28,6 28,6 71,4 42,9 57,1

Keterangan: T=Tinggi; R=Rendah; S= Stabil; Ns: Tidak stabil; I= Introvert; Ex= Ekstrovert

E.8.4 Tabulasi Silang antara Dimensi Courtesy dengan Trait Kepribadian

Trait kepribadian menurut kerangka Big Five

A C O N E

T R T R T R S Ns I Ex

Courtesy Tinggi 5 3 4 4 6 2 4 4 3 5

% 62,5 37,5 50 50 75 25 50 50 37,5 62,5

Rendah 3 3 1 5 4 2 2 4 2 4

% 50 50 16,7 83,3 66,7 33,3 33,3 66,7 33,3 66,7

Keterangan: T=Tinggi; R=Rendah; S= Stabil; Ns: Tidak stabil; I= Introvert; Ex= Ekstrovert

(40)

Lampiran E

Universitas Kristen Maranatha Trait kepribadian menurut kerangka Big Five

A C O N E

Keterangan: T=Tinggi; R=Rendah; S= Stabil; Ns: Tidak stabil; I= Introvert; Ex= Ekstrovert

E.9.1 Tabulasi Silang antara Dimensi dengan Morale

Morale:

Satisfaction Sa

Affective commitment Af

Fairness Fa

Leader consideration Lc

E.9.1 Tabulasi Silang antara Dimensi Altruism dengan Morale

Morale

Keterangan : T= Tinggi; R= Rendah; K=Kerja; H= Hubungan(Relasi)

(41)

Universitas Kristen Maranatha

Keterangan : T= Tinggi; R= Rendah; K=Kerja; H= Hubungan(Relasi)

E.9.3 Tabulasi Silang antara Dimensi Sportsmanship dengan Morale

Morale

Keterangan : T= Tinggi; R= Rendah; K=Kerja; H= Hubungan(Relasi)

E.9.4 Tabulasi Silang antara Dimensi Cortesy dengan Morale

Morale

Keterangan : T= Tinggi; R= Rendah; K=Kerja; H= Hubungan(Relasi)

(42)

Lampiran E

Universitas Kristen Maranatha

Morale

Sa Af Fa Lc

T R T R T R K H K&H

Civic virtue

Tinggi 6 1 5 2 5 2 4 0 3

% 85,7 14,3 71,4 28,6 71,4 28,6 57,1 0 42,9

Rendah 6 1 5 2 7 0 2 1 4

% 85,7 14,2 71,4 28,6 100 0 28,7 14,2 57,1

Keterangan : T= Tinggi; R= Rendah; K=Kerja; H= Hubungan(Relasi)

E.10.1 Tabulasi Silang antara Dimensi dengan Faktor Eksternal

Faktor eksternal:

Organizational Formalization and Inflexibility Fo

Group potency Gp

Task identity Ti

Task significance Ts

Task feedback Tf

Task autonomy Ta

(43)

Universitas Kristen Maranatha

Faktor Eksternal

Fo Gp Ti Ts Tf Ta

T R T R T R T R T R T R

Altruism T 2 10 12 0 11 1 12 0 10 2 9 3 % 16,7 83,3 100 0 91.7 8,3 100 0 83,3 16,7 75 25

R 2 0 2 0 1 1 1 1 1 1 1 1

% 100 0 100 0 50 50 50 50 50 50 50 50

Keterangan : T= Tinggi; R= Rendah

E.10.2 Tabulasi Silang antara Dimensi Conscientiousness dengan Faktor

Eksternal

Faktor Eksternal

Fo Gp Ti Ts Tf Ta

T R T R T R T R T R T R

Cons-cientious

ness

T 0 5 5 0 4 1 5 0 5 0 4 1

% 0 100 100 0 80 20 100 0 100 0 80 20

R 4 5 9 0 8 1 8 1 6 3 6 3

% 44,4 55,6 100 0 88,9 11,1 88,9 11,1 66,7 33,3 66,7 33,3 Keterangan : T= Tinggi; R= Rendah

E.10.3 Tabulasi Silang antara Dimensi Sportsmanship dengan Faktor

(44)

Lampiran E

Universitas Kristen Maranatha

Faktor Eksternal

Fo Gp Ti Ts Tf Ta

T R T R T R T R T R T R

Sports-

man-ship

T 1 6 7 0 5 2 7 0 7 0 5 2

% 14,3 85,7 100 0 71,4 28,6 100 0 100 0 71,4 28,6

R 3 4 7 0 7 0 6 1 4 3 5 2

% 42,9 57,1 100 0 100 0 85,7 14,3 57,1 42,9 71,4 28,6

Keterangan : T= Tinggi; R= Rendah

E.10.4 Tabulasi Silang antara Dimensi Courtesy dengan Faktor Eksternal

Faktor Eksternal

Fo Gp Ti Ts Tf Ta

T R T R T R T R T R T R

Courtesy T 2 6 8 0 7 1 7 1 6 2 6 2

% 25 75 100 0 87,5 12,5 87,5 12,5 75 25 75 25

R 2 4 6 0 5 1 6 0 5 1 4 2

% 33,3 66,7 100 0 83,3 16,7 100 0 83,3 16,7 66,7 33,3 Keterangan : T= Tinggi; R= Rendah

(45)

Universitas Kristen Maranatha

Faktor Eksternal

Fo Gp Ti Ts Tf Ta

T R T R T R T R T R T R

Civic virtue

T 2 5 7 0 6 1 7 0 6 1 6 1

% 28,6 71,4 100 0 85,7 14,3 100 0 85,7 14,3 85,7 14,3

R 2 5 7 0 6 1 6 1 5 2 4 3

(46)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Rumah merupakan salah satu kebutuhan primer bagi setiap manusia yang

hidup di dunia. Rumah menjadi penting karena menjadi tempat berteduh,

berkembang dan berlindungnya sebuah keluarga. Saat ini tidak setiap keluarga

memiliki rumah karena berbagai faktor, diantaranya rendahnya pendapatan yang

diterima suami dan atau istri, maupun kehilangan rumah karena terkena bencana

baik bencana alam maupun bencana sosial (Perang, krisis ekonomi dan lain-lain).

Hal tersebut menggugah Millard dan Linda Fuller untuk membantu, sehingga

pada tahun 1976 membentuk sebuah organisasi yang bergerak untuk membantu

orang-orang yang membutuhkan rumah dari kalangan ekonomi menengah ke

bawah yang bernama Habitat for Humanity.

Habitat for Humanity memiliki visi setiap orang memiliki tempat tinggal yang layak di seluruh dunia. Untuk menjalankan visi tersebut Habitat for Humanity memiliki misi dengan bekerja bersama Tuhan dan setiap orang dimanapun, dari semua orang yang hidup, untuk membangun komunitas

orang-orang yang membutuhkan dan merenovasi rumah sehingga disana dapat

membangun komunitas dimana semua orang-orang dapat hidup dan berkembang

(47)

Universitas Kristen Maranatha

mengurangi rumah yang tidak layak dan yang tidak memiliki tempat tinggal dari

muka bumi dengan membangun rumah yang standar dan layak dihuni.

Habitat for Humanity terus berkembang sehingga membuka jaringan (affiliate) di Indonesia sejak 1997. Indonesia saat ini telah membuka affiliate

dibeberapa kota antara lain Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Manado dan

Batam. Habitat for Humanity Indonesia berharap mampu membuat perubahan tempat tinggal orang-orang di Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan

dan tidak membedakan kepercayaan, jenis kelamin, agama, dan ras. Pada Tahun

2010 Habitat for Humanity Indonesia memiliki target membangun 2000 rumah di Indonesia.

Affiliate menjadi tumpuan tercapainya visi, misi dan tujuan dari Habitat for Humanity Indonesia. Dalam hal ini, setiap affiliate dituntut mampu untuk membangun sesuai apa yang ditargetkan Habitat for Humanity Indonesia. Proses pembangunan rumah yang dilakukan affiliate terdapat dua jenis program yaitu pembangunan regular dan disaster. Pembangunan regular merupakan pembangunan yang diberikan kepada orang-orang dari kalangan ekonomi

menengah kebawah, namun yang memiliki kemampuan untuk membayar cicilan

dari pembangunan rumah selama waktu tertentu sesuai dengan perjanjian sebelum

pembangunan. Pembangunan disaster merupakan pembangunan rumah yang diberikan kepada orang-orang yang memiliki kemampuan ekonomi di bawah garis

(48)

3

Universitas Kristen Maranatha

Peneliti memfokuskan penelitian pada affiliate Bandung atau Habitat for Humanity Indonesia Affiliate Bandung. Habitat for Humanity Indonesia Affiliate

Bandung, dipimpin oleh seorang Affiliate Program Manager Bandung yang memiliki tugas menentukan target pembangunan yang akan dilakukan, menyusun

strategi pembangunan yang dapat dilaksanakan, dan bertanggung jawab atas

laporan pembangunan yang telah dilakukan kepada National Office Habitat for Humanity Indonesia setiap bulan. Untuk menjalankan tugasnya Affiliate Program Manager Bandung dibantu oleh affiliate construction supervisor, community organizer dan affiliate account assistant.

Affiliate construction supervisor memiliki tugas mengawasi semua program pembangunan yang dilakukan Habitat for Humanity Indonesia Affiliate

Bandung, memastikan keselamatan pekerja serta pekerja sukarela, dan memberi

laporan kepada affiliate program manager setiap bulan. Dalam bekerja affiliate construction supervisor dibantu oleh logistic yang bertugas melakukan pencatatan dan pembelian barang-barang yang diperlukan untuk pembangunan rumah serta

melaporkan hasil kerja setiap hari.

Community organizer memiliki tugas untuk memperkenalkan organisasi pada setiap daerah di Jawa Barat, melakukan survey terhadap daerah binaan yaitu

wilayah yang dibantu organisasi. Kemudian community organizer memberikan informasi mengenai calon warga daerah binaan yang akan dibantu, yang disebut

(49)

Universitas Kristen Maranatha

disepakati. Selain itu, community organizer mengawasi saving group yang merupakan seorang home partner sebagai pengumpul repay daerah binaan dan memberi informasi dari home partner akan kebutuhan warga lain yang membutuhkan bantuan organisasi. Community organizer memberikan laporan kepada affiliate program manager, affiliate account assistant, dan affiliate construction supervisor setiap hari.

Affiliate account assistant bertugas untuk melakukan pencatatan, pengeluaran dan pelaporan dana untuk operasional affiliate kepada affiliate program manager setiap hari dan National Office Habitat for Humanity Indonesia setiap bulan. Dalam bekerja Affiliate account assistant dibantu oleh finance officer yang bertugas untuk melakukan pencatatan keuangan yang masuk dan keluar setiap hari dan dilaporkan setiap hari ke affiliate account assistant dan juga mencatat jam kerja staf untuk menilai gaji yang akan diberikan.

Proses pembangunan yang dilakukan oleh Habitat for Humanity Indonesia

Affiliate Bandung yang ditargetkan sebanyak 1000 rumah di Jawa Barat dimulai dari penunjukkan daerah binaan yang ditentukan oleh Affiliate Program Manager

Bandung dan National Office Habitat for Humanity Indonesia. Dua orang

community organizer melakukan survey terhadap daerah binaan yang ditunjuk.

Community organizer melakukan pencatatan informasi mengenai calon home partner yang dilaporkan kepada Affiliate Program Manager Bandung. Setelah

Affiliate Program Manager Bandung menyetujui home partner yang diajukan,

(50)

5

Universitas Kristen Maranatha home partner kepada seorang affiliate account assistant, dan juga membuat perjanjian dengan home partner mengenai rumah yang akan dibangun, biaya, dan waktu kewajiban membayar cicilan (repay). Affiliate account assistant

mengajukan dana yang dibutuhkan kepada National Office Habitat for Humanity

Indonesia untuk membangun rumah bagi home partner. Bila disetujui National Office Habitat for Humanity Indonesia, Affiliate account assistant meminta

community organizer melengkapi data home partner serta membentuk saving group di daerah tersebut, dan Affiliate Program Manager Bandung mengajukan perijinan kepada pemerintah daerah. Setelah mendapatkan ijin dari pemerintah

daerah affiliate construction supervisor melakukan pembangunan rumah bagi

home partner.

Setelah pembangunan selesai community organizer menerima repay dari

home partner melalui saving group yang telah dibentuk sebelumnya. Setiap hasil

repay yang diterima community organizer akan dilaporkan kembali ke affiliate account assistant melalui finance officer. Affiliate account assistant membuat laporan akhir setiap bulan mengenai kemajuan pembangunan, pengeluaran untuk

proses pembangunan dan repay dari seluruh saving group di Affiliate Office

Bandung. Laporan akhir akan diserahkan kepada Affiliate Program Manager

(51)

Universitas Kristen Maranatha

diterima Habitat for Humanity Indonesia akan dilaporkan ke kantor pusat Habitat for Humanity dan kepada donatur sebagai pertanggungjawaban atas dana yang telah diberikan.

Pada kenyataannya masih terdapat kendala yang dihadapi Habitat for Humanity Indonesia Affiliate Bandung, sehingga berdampak pada siklus operasional organisasi. Kendala yang muncul diantaranya terdapat beberapa orang

yang bekerja part time di Affiliate Bandung. Menurut Affiliate Program Manager

Bandung hasil kerja staf part time cukup baik, Namun, waktu yang diberikan staf

part time terkadang tidak cukup dan sangat berpengaruh pada kelancaran informasi yang diperlukan. Misalnya saat Affiliate Program Manager

memerlukan informasi, staf part time tidak masuk kantor karena kuliah dan laporan yang ada tidak dipersiapkan terlebih dahulu. Hal tersebut mengganggu

kinerja staf bagian lain yang harus mencari data yang dibutuhkan affiliate program manager.

Affiliate account assistant juga merasakan masalah mengenai laporan yang diberikan oleh community organizer maupun affiliate construction supervisor

dimana seringkali mereka membuat laporan yang tidak tersusun rapih, misalnya

hanya memasukkan seluruh kuitansi pengeluaran dan laporan mengenai home partner ke dalam satu map sesuai dengan job description-nya saja. Ini mengganggu kinerja affiliate account assistant maupun finance officer yang harus merapikan dahulu setiap kuitansi maupun data dari mereka sebelum membuat

(52)

7

Universitas Kristen Maranatha

sebagai pertimbangan penilaian kerja terhadap Habitat for Humanity Indonesia

Affiliate Bandung.

Kantor Affiliate Bandung sementara ini sedang dipindahkan ke Pangalengan, untuk memperlancar kerja Habitat for Humanity Indonesia Affiliate

Bandung membangun rumah bagi keluarga yang terkena bencana gempa

Pangalengan. Kantor di Pangalengan terorganisir dengan memisahkan posisi

ruang kerja setiap bagian agar menjadi lebih mudah pengurusan administrasi.

Namun, pada malam hari beberapa ruang kerja menjadi kamar tidur untuk staf,

karena kantor tersebut juga menjadi rumah tinggal semua staf. Berdasarkan

wawancara dengan empat orang staf, tiga staf merasa kurang nyaman dengan

keadaan tersebut. Walaupun terasa kurang ideal sebagai tempat kerja terdapat satu

staf memahami keadaan tersebut. Mereka merasa bahwa organisasi ini lebih

mengutamakan bantuan kepada warga yang kurang mampu, sehingga mereka

tetap semangat bekerja selama kebersihan kantor terjaga.

Pindahnya kantor juga membuat dua orang community organizer

merasakan kelelahan karena harus mengadakan perjalanan yang lebih jauh setiap

hari kerja untuk memperkenalkan organisasi kepada daerah binaan dan

mengawasi saving group daerah binaan sebelumnya agar repay tepat waktu. Dana

repay sangat diperlukan untuk kelancaran operasional affiliate. Sebagian besar dana repay digunakan affiliate untuk membayar gaji staf maupun pekerja bangunan, sisanya disimpan sebagai dana tidak terduga. Kerja operasional akan

terganggu bila terjadi keterlambatan pembayaran gaji, terlebih gaji pekerja

(53)

Universitas Kristen Maranatha Affiliate Program Manager Bandung. Keterlambatan penyelesaian pembangunan akan berdampak pada meningkatnya biaya operasional dan melemahkan hasil

kerja di laporan akhir affiliate Bandung. Kerja yang seperti ini sangat mengganggu karena hasil kerja affiliate dinilai dari laporan yang dibuat untuk dipertanggungjawabkan kepada pemberi dana. Dampak terburuk dari menurunnya

hasil kerja affiliate adalah penghentian dana kepada Affiliate Bandung dan akhirnya Habitat for Humanity Indonesia Affiliate Bandung akan ditutupnya. Oleh karena itu, staf harus cepat dan tepat dalam menyampaikan informasi setiap

harinya sehingga pekerjaan rekan kerja yang membutuhkan informasi dapat lebih

efektif dalam mencapai tujuan organisasi.

Dengan munculnya kendala seperti itu, Affiliate Program Manager

Bandung berharap agar setiap staf dapat menjalankan tugasnya dengan optimal

serta memahami kemungkinan munculnya kesulitan bagi rekan kerja bagian lain

atas pekerjaannya. Staf diharapkan mampu melaksanakan tugas dan job description secara efektif. Selain itu, staf juga diharapkan memiliki tanggung jawab dan perilaku saling mendukung antar bagian. Dalam hal ini, staf dituntut

mampu bekerja sebagai tim. Kerja sama dan koordinasi yang baik dapat

memudahkan proses operasional pembangunan rumah home partner. Kerja sama tim tidak hanya yang tersirat dalam job description masing-masing bagian saja tapi juga kemauan menolong staf lain secara sukarela tanpa menunggu permintaan

dari atasan untuk memberikan bantuan kepada rekan kerja yang mengalami

(54)

9

Universitas Kristen Maranatha

masing–masing, melainkan antar sesama staf dalam bagian staf Habitat for Humanity Indonesia Affiliate Bandung. Perilaku membantu yang dilakukan secara sukarela tersebut menurut Organ (2006) adalah Organizational Citizenship Behavior.

Organizational Citizenship Behavior (OCB) merupakan perilaku yang dilakukan atas kemauannya sendiri, meskipun tidak secara langsung atau secara

‘eksplisit’ memiliki nilai imbalan, dan apabila dilakukan secara bersamaan akan

berdampak meningkatnya fungsi organisasi secara efektif dan efisien (Organ,

1988 : 3, dalam Organ 2006 :3). Perilaku OCB ini ditujukan kepada seseorang secara langsung tanpa diarahkan oleh job description yang dimilikinya. Dasar dari perilaku OCB adalah perbuatan menolong secara spontan (tanpa ada arahan atau permintaan). Menurut Podsakoff, MacKenzie, Moorman, dan Fetter (1990 dalam

Organ 2006 : 251) OCB memiliki lima dimensi yaitu Altruism, Conscientiousness, Sportsmanship, Courtesy, dan Civic virtue.

Staf Habitat for Humanity Indonesia Affiliate Bandung yang melakukan

OCB akan menjalankan tugasnya dengan tanggung jawab serta menampilkan perilaku saling tolong-menolong dan mendukung antar staf. Dalam hal ini,

diperlukan kerjasama untuk menyelesaikan target organisasi, tidak hanya bekerja

sesuai job description-nya, namun juga ada kemauan menolong staf lain secara sukarela (meski tidak tercantum dalam job description). Bantuan dilakukan secara spontan, tanpa mengharapkan imbalan ataupun pujian dari rekan kerja dapat

menghemat energi sumber daya anggota dan memelihara fungsi kelompok.

(55)

Universitas Kristen Maranatha

keeratan kelompok, sehingga anggota kelompok tidak perlu menghabiskan energi

dan waktu untuk pemeliharaan fungsi kelompok. Hal tersebut akan membuat staf

Habitat for Humanity Indonesia Affiliate Bandung bekerja lebih efektif dan optimal.

Perilaku saling membantu sangat dibutuhkan staf Habitat for Humanity

Indonesia Affiliate Bandung agar informasi yang dibutuhkan setiap bagian dapat berjalan lancar, sehingga tidak menghambat kerja dan berdampak pada bagian lain

dalam rutinitas kerjanya. Berdasarkan fakta di atas peneliti ingin melakukan

penelitian mengenai gambaran Orgnizational Citizenship Behavior (OCB) pada staf Habitat for Humanity Indonesia Affiliate Bandung.

1.2Identifikasi Masalah

Seperti apakah gambaran Organizational Citizenship Behavior yang dimiliki staf Habitat for Humanity Indonesia Affiliate Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Masalah

1.3.1 Maksud Penelitian

Memperoleh gambaran mengenai Organizational Citizenship Behavior pada staf Habitat for Humanity Indonesia Affiliate Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

(56)

11

Universitas Kristen Maranatha

beserta dimensi-dimensinya yaitu Altruism, Conscientiousness, Sportsmanship, Courtesy, dan Civic virtue.

1.4Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Ilmiah

1) Penelitian ini dapat memperkaya wawasan bagi bidang ilmu Psikologi

Industri dan Organisasi terutama dalam hal OCB di organisasi non-profit.

2) Memberi masukan bagi peneliti lain yang tertarik dengan topik serupa

dan dapat mendorong dikembangkannya penelitian yang berhubungan

dengan Organizational Citizenship Behavior. 1.4.2 Kegunaan Praktis

1) Memberikan informasi kepada Affiliate Program Manager Bandung mengenai gambaran Organizational Citizenship Behavior staf Habitat for Humanity Indonesia Affiliate Bandung. sehingga organisasi dapat melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan Organizational Citizenship Behavior.

2) Melalui informasi mengenai gambaran Organizational Citizenship Behavior yang dimiliki staf Habitat for Humanity Indonesia Affiliate

Bandung dapat digunakan untuk mengembangkan diri agar dapat

(57)

Universitas Kristen Maranatha

1.5Kerangka Pemikiran

Habitat for Humanity Indonesia Affiliate Bandung merupakan salah satu jaringan dari organisasi yang bergerak untuk memberikan kemudahan bagi

keluarga dengan tingkatan ekonomi menengah kebawah untuk memiliki rumah.

Habitat for Humanity memiliki visi setiap orang memiliki tempat tinggal yang layak di seluruh dunia ,serta misi untuk membangun komunitas orang-orang yang

membutuhkan dan merenovasi rumah sehingga disana dapat membangun

komunitas dimana semua orang-orang dapat hidup dan berkembang sesuai

harapan Tuhan. Tujuan organisasi ini adalah mengurangi rumah yang tidak layak

dan yang tidak memiliki tempat tinggal dari muka bumi dengan membangun

rumah yang standar dan layak dihuni. Kerja organisasi dinilai melalui

keberhasilan membangun rumah sesuai dengan yang ditargetkan setiap bulannya.

Habitat for Humanity Indonesia Affiliate Bandung memiliki dua tipe pembangunan yaitu pembangunan reguler bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah yang mampu membayar bangunan dalam jangka waktu tertentu dan

pembangunan disaster bagi keluarga yang mengalami kerusakan rumah maupun hancur karena bencana. Kerja affiliate dari pemilihan daerah binaan sampai membuat laporan akhir meliputi enam posisi staf di organisasi yaitu affiliate program manager, affiliate construction supervisor, logistic, community organizer, affiliate account asisstant, dan finance officer. Staf Habitat for Humanity Indonesia Affiliate Bandung yang memberikan informasi yang lancar dan akurat dalam proses pembangunan rumah, akan membuat pekerjaan

(58)

13

Universitas Kristen Maranatha

Perilaku membantu secara sukarela tersebut menurut Organ termasuk

organizational citizenship behaviour (OCB). OCB dapat didefinisikan sebagai perilaku individu yang dilakukan atas kehendaknya sendiri (discretionary), meskipun tidak berkaitan dengan sistem reward formal, dan apabila dilakukan

secara bersamaan akan dapat meningkatkan efisiensi serta efektifitas dari fungsi

organisasi (Organ, 2006 : 3).

OCB merupakan perilaku menolong yang sangat dihargai oleh pemilik maupun rekan kerja dan juga konsumen ketika dilakukan oleh karyawan, dan

memiliki kontribusi yang tidak kalah pentingnya dengan perilaku yang diharuskan

dalam job description. Dalam perilaku OCB terkandung lima dimensi, yaitu

Altruism, Conscientiousness, Sportsmanship, Courtesy, Civic Virtue (Podsakoff, MacKenzie, Moorman, dan Fetter, 1990, dalam Organ, 2006).

Altruism yang merupakan perilaku karyawan yang dilakukan atas kehendaknya sendiri, bertujuan untuk membantu rekan kerja yang nampak sedang

mengalami kesulitan dalam menghadapi pekerjaan dalam kesehariannya. Sebagai

contoh, finance officer membantu menyusun laporan yang diberikan community organizer mengenai data calon home partner kepada affiliate account asssistant.

Conscientiousness yaitu perilaku karyawan yang dilakukan atas kehendaknya sendiri, perilaku tersebut melebihi persyaratan minimal dari peraturan dalam hal

kehadiran, kepatuhan terhadap peraturan yang ditetapkan oleh organisasi. Perilaku

ini dapat ditunjukkan dengan datang lebih awal daripada jam kerja yang telah

ditentukan atau staf juga sering kali lembur bekerja walaupun mereka tahu bahwa

(59)

Universitas Kristen Maranatha Sportsmanship merupakan kesediaan para karyawan yang dilakukan atas kehendaknya sendiri untuk mentoleransi kondisi-kondisi yang kurang ideal tanpa

mengeluh, sedih, marah dan merasa sakit hati karena sesuatu yang benar-benar

terjadi atau sesuatu yang hanya ada dalam bayangannya, dan membesar-besarkan

masalah kecil. Contohnya membantu mencari data yang diperlukan affiliate Program Manager Bandung yang diminta saat staf part time tidak masuk kerja.

Courtesy merupakan perilaku karyawan yang dilakukan atas kehendaknya sendiri, dilakukan guna menghindari terjadinya masalah kerja dengan karyawan-karyawan

lain. Contohnya seorang staf akan memandang bahwa setiap bagian memiliki

peranan penting dan menganggap semua bidang bekerja dalam satu tim kerja.

Civic virtue merupakan perilaku karyawan yang dilakukan atas kehendaknya sendiri, menunjukkan rasa tanggung jawab atau peduli terhadap kelangsungan

hidup organisasi. Contoh perilaku civic virtue adalah staf yang membicarakan kepedulian organisasi terhadap kalangan ekonomi menengah dan bawah untuk

menarik simpati orang, organisasi maupun industri untuk memberikan dana bagi

kegiatan yang dikerjakan Habitat for Humanity Indonesia Affiliate Bandung.

OCB bisa berkembang pada diri staf Habitat for Humanity Indonesia

Affiliate Bandung dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal yang mempengaruhi OCB adalah karakteristik organisasi, perilaku pemimpin, karakteristik tugas, karakteristik kelompok, dan konteks

budaya. Karakteristik organisasi terkait formalisasi dan infleksibilitas..

Formalisasi adalah suatu keadaan dimana organisasi secara jelas memberikan

(60)

15

Universitas Kristen Maranatha

kemungkinan. Sedangkan infleksibilitas organisasi didefinisikan sebagai keadaan

dimana organisasi secara teguh memegang aturan-aturan dan prosedur-prosedur

yang telah ditetapkan (Hall, 1991, dalam Organ 2006 : 122). Habitat for Humanity Indonesia Affiliate Bandung memiliki formalisasi dan infleksibilitas yang tinggi, dimana organisasi memiliki aturan yang formal dan baku, serta

diterapkan secara kaku.

Formalisasi dapat mempengaruhi persepsi staf Habitat for Humanity

Indonesia Affiliate Bandungterhadap ‘fairness’ dari prosedur. Aturan yang formal memberikan gambaran tentang harapan Habitat for Humanity Indonesia Affiliate

Bandung, dan infleksibilitas memberikan gambaran bahwa setiap staf Habitat for Humanity Indonesia Affiliate Bandung memiliki tanggung jawab yang sama sesuai tugasnya, dengan demikian dapat meningkatkan kepuasan, komitmen dan

mengurangi ketidakjelasan dan konflik peran.

Karakteristik pemimpin memperlihatkan sejauh mana pemimpin dapat

mempengaruhi motivasi, kemampuan, atau kesempatan karyawan melaksanakan

OCB melalui perilaku pemimpin itu sendiri atau melalui perhatian khusus pada lingkungan karyawan (Organ, 2006 : 93). Affiliate Program Manager Bandung selaku pemimpin tertinggi memiliki tugas utama untuk mengawasi jalannya

pekerjaan yang dilakukan affiliate Bandung. Affiliate Program Manager

menganut servant leadership dimana pemimpin tidak ragu untuk melakukan pemeliharaan, perlindungan dan pemberdayaan kepada stafnya. Apabila staf

mengalami kesulitan, pemimpin akan membantu stafnya. Hal ini akan

(61)

Universitas Kristen Maranatha

Karakteristik berikutnya yang mempengaruhi OCB adalah karakteristik tugas. Bagaimanapun juga, jenis dari pekerjaan dan tugas dapat melengkapi suatu

pemahaman (e.g., Dunham,1979; Griffin, 1982; Hackman & Oldham, 1975; Sims

& Szilagyi, 1976, dalam Organ 2006 : 109). Karekteristik yang muncul

diantaranya task identity adalah nilai yang dimiliki suatu pekerjaan menyangkut penyelesaian secara menyeluruh dan identifikasi terhadap suatu tugas mulai dari

proses awal hingga hasil yang diprediksi sebelumnya. Affiliate Program Manager

Bandung mengharapkan penyelesaian secara menyeluruh dan identifikasi tugas

sejak proses awal sampai akhir.

Task autonomy adalah suatu tugas yang dianggap penting sehingga seseorang mengatur jadwal untuk tugas tersebut secara khusus, memilih

perlengkapan yang dibutuhkan untuk mengerjakannya, dan memutuskan prosedur

yang akan digunakan dalam pengerjaannya. Setiap staf Habitat for Humanity

Indonesia Affiliate Bandung mendapat kebebasan pada mengatur proses pembangunan rumah home partner dan repay. Task feedback adalah aktivitas kerja dimana hasil kerja seseorang diinformasikan secara objektif, langsung dan

jelas mengenai efektifitas performance kerjanya. Setiap staf Habitat for Humanity

Indonesia Affiliate Bandung membuat self-rewarding atas hasil kerja yang telah dilakukan melalui penilaian terhadap hasil kerjanya sendiri. Task significance

adalah nilai pekerjaan yang menyangkut dampak penting suatu pekerjaan

berhubungan dengan rekanan sekerja atau di luar organisasi. Setiap pekerjaan

yang dilakukan staf berdampak pada dalam organisasi maupun luar organisasi.

(62)

17

Universitas Kristen Maranatha

meningkatkan OCB dengan meningkatkan persepsi staf Habitat for Humanity

Indonesia Affiliate Bandung terhadap arti pekerjaannya atau kepuasannya dalam pekerjaannya.

Karakteristik lain yang berpengaruh adalah karakteristik kelompok.

Terdapat beberapa karateristik kelompok yang diharapkan dapat mempengaruhi

OCB: group cohesiveness, team-member exchange, group potency, dan perceived team support (Organ, 2006 : 116). Karakteristik yang muncul adalah group potency yaitu kolektif belief dari suatu kelompok bahwa kelompok menjadi efektif. Staf Habitat for Humanity Indonesia Affiliate Bandung memiliki kepercayaan bahwa mereka akan mencapai goal, maka akan ada kesediaan untuk saling membantu, menampilkan sportmanship dan sikap loyal terhadap karyawan lainnya. staf Habitat for Humanity Indonesia Affiliate Bandung yakin bahwa staf

Affiliate Bandung peduli dan menghargai setiap pekerjaan yang telah dilakukan, sehingga staf diharapkan mampu memberikan komitmen yang tinggi terhadap

organisasi. Staf yang menerima dukungan dari rekan kerja Affiliate Bandung akan cenderung untuk memperlihatkan perilaku kerja yang sama. Menurut Bishop

(2000, dalam Organ 2006 : 121) komitmen kepada kelompok akan berdampak

terhadap percieved team support dalam OCB.

Konteks budaya juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi OCB. Menurut Hofstede (1984, dalam Organ 2006 : 133) budaya individualism

memiliki karakteristik individu yang memikirkan diri dan keluarganya, namun

(63)

Universitas Kristen Maranatha out-groups dan berharap anggota in-group dapat memperlihatkan tanggung jawab dan loyalitas yang mutlak kepada in-group-nya. OCB akan lebih cenderung dimunculkan pada masyarakat yang mempunyai budaya collectivisme daripada masyarakat yang individualisme. Power distance dan strata sosial juga akan mempengaruhi kemunculan OCB. Pada masyarakat Indonesia yang terbiasa memberlakukan strata sosial, maka perilaku yang dipersepsi tidak adil, masih

dapat diterima, sehingga OCB masih mungkin dimunculkan. Sebaliknya pada bangsa yang tidak memberlakukan strata sosial, perlakuan tidak adil tidak dapat

diterima, sehingga menghambat munculnya OCB.

Faktor eksternal tersebut akan berpengaruh pada OCB individu tergantung kepada penghayatan individu untuk menyesuaikan diri dengan berbagai faktor

internal dalam dirinya. Faktor internal tersebut adalah personality dan morale.

Personality dalam kaitannya OCB diuraikan melalui the Big Five frame of personality oleh McCrae dan Costa (1987) yaitu openness to experience,

conscientiousness, neuroticism atau emotional stability, extraversion, dan

agreeableness.

Trait pertama adalah openness to experience yaitu kepribadian dimana orang yang lebih suka berpegang pada hal-hal yang tidak konvensional dan tidak

resisten terhadap perubahan. Staf dengan sifat openess menonjol mempunyai rasa ingin tahu akan hal-hal baru yang dapat membuatnya cepat tanggap terhadap

lingkungan pekerjaannya. Staf tersebut dapat bersikap lebih terbuka terhadap

perubahan yang diadakan organisasi. Sifat ini tidak memiliki relasi yang dapat

(64)

19

Universitas Kristen Maranatha

positif yang didapat Habitat for Humanity Indonesia Affiliate Bandung dan menanggapi secara positif perubahan yang diperbuat oleh organisasi, maka dapat

dikatakan karyawan yang memiliki sifat openness to experience menonjol berpeluang untuk menampilkan civic virtue.

Trait yang kedua adalah conscientiousness. Conscientiousness mengarah kepada sifat terencana, disiplin diri, dan ketekunan. Staf didapat Habitat for Humanity Indonesia Affiliate Bandung yang memiliki skor conscientiousness

tinggi akan menampilkan perilaku dari dimensi civic virtue, seperti memiliki ketepatan waktu, absensi yang baik dan selalu menaati peraturan (Organ, 2006 :

82).

Trait ketiga adalah neuroticism atau emotional stability. Neuroticism atau emotional stability adalah kestabilan emosional tidak mudah marah-marah, cemas, bebas dari negative feeling. Staf yang mempunyai emosi tidak stabil akan terpaku pada masalahnya sendiri, baik masalah yang nyata maupun masalah yang hanya

dalam bayangan, sehingga tidak sempat memperhatikan masalah orang lain,

dengan demikian akan mengurangi peluang munculnya OCB. Dengan kondisi eksternal yang ada di organisasi dan mengenai dari personality dari staf, maka staf menjadi mau untuk menyesuaikan dirinya dengan organisasi. Trait keempat adalah extraversion, yaitu indvidu yang memiliki karakter bersemangat, mempunyai tendensi untuk mencari stimulasi, menikmati kebersamaannya dengan

orang lain, senang bicara dan responsif terhadap lingkungan.

Referensi

Dokumen terkait

Dari Tabel 4.2 menunjukkan bahwa master akan mengolah data input , mencacah, menam- pilkan printout nomor antrian pada LCD, menerima data panggil pada masing-masing lo- ket/ slave

Dengan mengambil studi kasus Orkes Keroncong Norma Nada, penelitian ini akan mengungkap gejala-gejala sikap resistensi dari masyarakat subkultur musik keroncong terhadap

The method of classification using SVM models is successfully identified DNA bacode sequences for species of tuna and other fish well because the value of sensitivity and

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dan kesimpulan – kesimpulan yang diperoleh bahwa keberadaan pegas spiral pada balok tipis memberikan kontribusi kenaikan

using Microsoft.Office.Interop.Word; namespace aplikasi_kompresi.

Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

oleh Haji Achmad pemilik perusahaan jamur tiram di desa Pandansari, Ciawi Bogor, dengan produksi rata rata 1 ton jamur tiram segar per hari, bahwa untuk mengawali bisnis jamur

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 III-14 Sasaran Tersedianya Fasilitas Internet Secara Merata Di Ruang Publik diukur dengan IKU “ Jumlah