• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh pengetahuan tentang kualitas, harga dan desain pada keputusan pembelian honda Scoopy.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh pengetahuan tentang kualitas, harga dan desain pada keputusan pembelian honda Scoopy."

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)

xviii ABSTRAK

PENGARUH PENGETAHUAN TENTANG KUALITAS, HARGA, DAN DESAIN PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN HONDA SCOOPY

Bonifasius Prabima Dipayasa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, 2013  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan tentang kualitas, harga dan desain pada keputusan pembelian Honda Scoopy. Pengambilan sampel data responden yang berjumlah 110 responden dilakukan dengan teknik accidental sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi berganda dan one-way ANOVA.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan kualitas paling berpengaruh dibandingkan desain dan harga terhadap keputusan pembelian Honda Scoopy. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan persepsi akan desain jika dilihat dari umur dan pendidikan, terkecuali dari innovativeness yang menunjukkan adanya perbedaan.

(2)

xix ABSTRACT

EFFECT OF KNOWLEDGE ABOUT THE QUALITY, PRICE AND DESIGN ON PURCHASE DECISION HONDA SCOOPY

Bonifasius Prabima Dipayasa Sanata Dharma University

Yogyakarta, 2013

 

This study aims to determine the effect of knowledge on quality, price and design of Honda Scoopy on purchase decision. The sample consisted of 110 respondents who were taken using accidental sampling technique. The data were collected distributions data were analyzed using multiple regression and one-way ANOVA.

The results of this research indicated that knowledge is the most influential compared to price of Honda Scoopy on purchase decisions. The results also showed that there were no difference in perception of design on age and education.

(3)

 

PENGARUH PENGETAHUAN TENTANG KUALITAS, HARGA DAN DESAIN PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN HONDA SCOOPY

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Oleh :

Bonifasius Prabima Dipayasa NIM : 082214036

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(4)

i

PENGARUH PENGETAHUAN TENTANG KUALITAS, HARGA DAN DESAIN PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN HONDA SCOOPY

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Oleh :

Bonifasius Prabima Dipayasa NIM : 082214036

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(5)

ii

(6)

iii  

(7)

iv

Motto:

“Sesuatu mungkin mendatangi mereka yang mau menunggu, namun hanya didapatkan oleh mereka yang bersemangat mengejarnya”

(Abraham Lincoln)

Kehidupan ini memang keras dan kejam, ujian hidup tak henti-hentinya menghampiri kita. Tetapi jangan pernah berpikir untuk takut akan semua , tetaplah berjalan dengan semua kesulitan-kesulitan itu, karena kita tak akan pernah berhasil dalam hidup jika

kita tidak pernah melaluinya.

(Penulis)

Skripsi ini dipersembahkan kepada: Papa dan Mama tercinta, Atas curahan segala cinta dan kasih sayangnya Serta doa yang selalu diberikan kepada saya  

(8)

v  

(9)

vi

(10)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Pengetahuan Tentang Kualitas, Harga, Desain Pada Keputusan Pembelian Honda Scoopy” ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penyelesaian skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Oleh karena itu penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Lukas Parwoto, S.E.,M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu Ike Janita Dewi, S.E., M.B.A.,Ph.D., selaku dosen pembimbing I yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.

4. Ibu Dra. Y. Rini Hardanti, M.Si., selaku dosen pembimbing II yang juga telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.

5. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 6. Almarhum Papa yang telah membesarkan dan mendidikku dari kecil hingga

(11)

viii

bekerja keras untuk menghidupi keluarga dan mendidik semua anakmu, entah saya harus berterima kasih dengan apa. Mama luar biasa.

7. Mbah Kakung dan Mbah Putri yang selalu setia menanyakan selesainya kuliahku. “Kalau sekarang sudah selesai beneran mbah.”

8. Saudaraku Fransisca Hartuning Timur Dewati dan Pius Arlen Trimaskaca yang selalu memberikan dukungan dan menyemangatiku.

9. Viviane Theresia, kamu selalu berada dipundakku untuk membantu dan mendukungku dalam segala hal. Selalu menemaniku dalam segala permasalahan, kita selalu bersama.

10.Teman-teman “Kontrakan Ijo” yakni Dedy, Robert, Diar, Kelvin, Andri. Terima kasih teman, akhirnya skripsi ku jadi juga.

11.Temanku satu prodi Astha dan Philipus yang telah membantuku dalam kepusingan di bab V. Terima kasih les privatnya bro.

12.Teman-temanku semua di prodi Manajemen Universitas Sanata Dharma, kita bersama-sama melewati manis dan pahitnya untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi.

13.Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan segudang ilmu untuk membantu penyelesaian skripsiku.

14.Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

(12)

ix

mengharapkan kritik dan saran yang membagun dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

(13)

x DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiv

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xvi

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

HALAMAN ABSTRAK ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D.Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN LITERATUR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS ... 8

A. Pengertian Pemasaran ... 8

(14)

xi

C. Kualitas ... 9

D. Harga ... 9

E. Desain ... 11

F. Lingkungan Demografis ... 11

G. Proses Keputusan Pembelian ... 14

H. Hipotesis ... 18

J. Kerangka Konsep ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

A. Jenis Penelitian ... 23

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 23

D. Variabel Penelitian ... 23

F. Jenis dan Sumber Data ... 24

G. Teknik Pengumpulan Data ... 24

H. Definisi Operasional ... 24

I. Teknik Pengukuran Data ... 26

J. Populasi dan Sampel ... 26

K. Teknik Sampling ... 27

L. Uji Instrumen Penelitian ... 28

1. Uji Validitas ... 28

2. Uji Reliabilitas ... 29

M. Alat Analisis Data ... 30

(15)

xii

2. Uji One Way Anova ... 31

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 33

A. Gambaran Umum PT Astra Honda Motor (AHM) ... 33

1.Sejarah PT Astra Honda Motor (AHM) ... 33

2.Sekilas AHM ... 36

3.VISI dan MISI ... 37

4.Profil Perusahaan ... 37

B. Gambaran Umum Produk ... 38

1. Sekilas Tentang Honda Scoopy ... 38

2. Fitur Utama ... 39

3. Color Model ... 40

4. Spesifikasi ... 40

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Karateristik Partisipan ... 41

B. Metode Pengujian Instrumen ... 45

1. Analisis Validitas ... 45

2. Analisis Reliabilitas ... 49

C. Deskripsi Data ... 52

D., Uji Asumsi Klasik ... 53

1. Uji Multikolinieritas ... 53

2. Uji Heteroskedastisitas ... 54

3. Uji Normalitas ... 55

(16)

xiii

F. Uji One Way Anova ... 58

1. Usia ... 58

2. Pendidikan ... 60

3. Innovativeness ... 61

G. Pembahasan ... 63

BAB VI KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN ... 66

A. Kesimpulan ... 66

B. Implikasi Manajerial ... 66

C. Implikasi untuk Penelitian Lanjutan ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 69

LAMPIRAN ... 71

(17)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

5.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 42

5.2 Data Responden Berdasarkan Umur ... 42

5.3 Data Responden Berdasarkan Pendidikan ... 43

5.4 Data Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 44

5.5 Data Responden Berdasarkan Jangka Waktu Pemakaian ... 44

5.6 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas ... 46

5.7 Hasil Uji Validitas Variabel Harga ... 47

5.8 Hasil Uji Validitas Variabel Desain ... 47

5.9 Hasil Uji Validitas Variabel Innovativeness ... 48

5.10 Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian ... 49

5.11 Hasil Uji Reliabilitas Operasionalisasi Variabel Kualitas ... 50

5.12 Hasil Uji Reliabilitas Operasionalisasi Variabel Harga ... 50

5.13 Hasil Uji Reliabilitas Operasionalisasi Variabel Desain ... 51

5.14 Hasil Uji Reliabilitas Operasionalisasi Variabel Innovativeness ... 51

5.15 Hasil Uji Reliabilitas Operasionalisasi Variabel Keputusan Pembelian .. 51

5.16 Deskripsi Data Variabel Kualitas, Harga, Desain, Innonativeness ... 52

5.17 Tabel Pengujian Multikolinieritas Variabel Kualitas, Harga, Desain ... 53

5.18 Hasil Uji Normalitas Variabel Kualitas, Harga, Desain ... 55

(18)

xv

5.20 Hasil nilai F Variabel Kualitas, Harga, Desain ... 56

5.21 Tabel Analisis Regresi Variabel Kualitas, Harga, Desain pada Keputuan Pembelian ... 57

5.22 Hasil Uji Signifikan Anova Umur pada Variabel Desain ... 58

5.23 Hasil Uji Anova Umur pada Variabel Desain ... 59

5.24 Hasil Uji Multiple Comparisons Umur pada Variabel Desain ... 59

5.25 Hasil Uji Signifikan Anova Pendidikan pada Variabel Desain ... 60

5.26 Hasil Uji Anova Pendidikan pada Variabel Desain ... 61

5.27 Hasil Uji Multiple Comparisons Pendidikan pada Variabel Desain ... 61

5.28 Hasil Uji Signifikan Anova Innovativeness pada Variabel Desain ... 62

5.29 Hasil Uji Anova Innovativeness pada Variabel Desain ... 63

(19)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konsep Penelitian ... 22 5.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Kualitas, Harga, Desain ... 54

(20)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

(21)

xviii ABSTRAK

PENGARUH PENGETAHUAN TENTANG KUALITAS, HARGA, DAN DESAIN PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN HONDA SCOOPY

Bonifasius Prabima Dipayasa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, 2013  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan tentang kualitas, harga dan desain pada keputusan pembelian Honda Scoopy. Pengambilan sampel data responden yang berjumlah 110 responden dilakukan dengan teknik accidental sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi berganda dan one-way ANOVA.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan kualitas paling berpengaruh dibandingkan desain dan harga terhadap keputusan pembelian Honda Scoopy. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan persepsi akan desain jika dilihat dari umur dan pendidikan, terkecuali dari innovativeness yang menunjukkan adanya perbedaan.

(22)

xix ABSTRACT

EFFECT OF KNOWLEDGE ABOUT THE QUALITY, PRICE AND DESIGN ON PURCHASE DECISION HONDA SCOOPY

Bonifasius Prabima Dipayasa Sanata Dharma University

Yogyakarta, 2013

 

This study aims to determine the effect of knowledge on quality, price and design of Honda Scoopy on purchase decision. The sample consisted of 110 respondents who were taken using accidental sampling technique. The data were collected distributions data were analyzed using multiple regression and one-way ANOVA.

The results of this research indicated that knowledge is the most influential compared to price of Honda Scoopy on purchase decisions. The results also showed that there were no difference in perception of design on age and education.

(23)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan pengguna sepeda motor di Indonesia sangatlah signifikan. Angka penjualan sepeda motor untuk setiap tahunnya mengalami kenaikan. Untuk pasar 2011, sejak Januari sampai Maret lalu, penjualan tercatat kurang lebih 22.308 per hari. Angka tersebut didapat dari total pasar sepanjang kuartal pertama (89 hari) yang mencapai 1.985.417 unit atau naik 20,3 persen dari periode yang sama tahun lalu, dan sekaligus menjadi rekor baru (Kompas, April 2011). Penjualan tersebut dipimpin oleh produk trio jepang yakni Honda, Yamaha, dan Suzuki.

Ketiga perusahaan tersebut melakukan persaingan mulai dari harga, design, dan riset pemasaran. Salah satu alasan utama perusahaan melakukan riset pemasaran adalah untuk mengidentifikasi peluang pasar. Setelah riset selesai, perusahaan harus mengukur dan memperkirakan ukuran, pertumbuhan, dan potensi laba setiap segmen pasar.

(24)

dapat memahami kebutuhan konsumen yang dirumuskannya dengan baik, serta memiliki rancangan yang efektif dan pengawasan kualitas terhadap produk yang dibuatnya. Jika keduanya terlaksana dengan baik, maka kualitas superior dapat tercipta di dalam benak pelanggan, sehingga mendapatkan kesan kualitas yang baik di pasar. Untuk meningkatkan kesan kualitas, dapat diciptakan salah satunya dengan advertising, komunikasi pemasaran lainnya, serta keunggulan biaya. Jika pelanggan memiliki kesan kualitas yang baik, maka nilai yang didapatkan pelanggan melalui produk tersebut akan tinggi, sehingga perusahaan memiliki

profitability, pertumbuhan, dan pangsa pasar yang tinggi.

Berdasarkan pembahasan di atas, untuk menghadapi persaingan yang begitu ketat, para produsen sepeda motor melakukan berbagai strategi dan inovasi pada segi kualitas, model, teknologi pada produknya. Untuk memenuhi segala kebutuhan konsumen, para produsen berlomba-lomba merebut pasar dengan memperkuat image brand mereka.

Kebutuhan konsumen juga dipengaruhi oleh kebudayaan, dan saat ini

Retro sangat diminati di Indonesia. Secara singkat, Retro adalah budaya yang

mengembalikan kejayaan masa lalu di masa kini. Eskpresi Retro bisa melalui gaya berpakaian, tatanan rambut, cara bicara, warna-warna tertentu dalam ekspos media (fotografi, tv & film) hingga properti lainnya seperti kendaraan. Saat ini, trend Retro mulai mencuat kembali di kalangan anak muda. entah itu pelajar sekolah ataupun mahasiswa. Hal ini bisa dilihat dari cara berpakaian yang sedikit

out of place. Menggunakan celana sempit, sepatu sket, kaos longgar/gombrong

(25)

pun menggunakan kendaraan tahun 80-an. Berbicara soal tren dan kendaraan, ini mungkin yang dilihat oleh AHM (Astra Honda Motor) sebagai satu kesempatan mengembangkan produk yang apresiatif terhadap tren yang tengah berkembang.

Melihat dinamika tersebut, pada tanggal 20 Mei 2010, PT Astra Honda Motor meluncurkan sepeda motor otomatik (skutik) yakni Scoopy dengan mengusung gaya retro modern untuk membidik pasar kalangan anak muda yang ingin tampil beda dengan target penjualan sebesar 10 ribu unit per bulan. Scoopy, membidik pasar kalangan anak muda dengan rentang usia 17 sampai 25 tahun, yang tinggal di daerah perkotaan, dengan kelas ekonomi menengah ke atas. Sepeda motor tersebut mengincar kalangan anak muda yang menyukai gaya klasik namun dengan sentuhan modern. Penampilan Scoopy serba bulat yang terlihat dari seluruh desain, mulai dari bodyline, lampu depan, lampu sein, hingga sepasang spion. Selain itu lampu tersebut juga dilengkapi dengan lampu senja multireflektor. Honda Scoopy ini masih dilengkapi dengan karburator tidak seperti kakak kelas nya terdahulu yang mengusung teknologi injeksi, hal ini dilakukan guna lebih kompetitif bagi konsumen di Indonesia. Di samping itu Indonesia juga masih menggunakan standar Euro 2. Selain itu memang

positioning Scoopy berada di antara Honda Beat yang varian tertingginya

dibanderol Rp 12,5 juta, dan Honda Vario varian tertinggi dengan harga Rp 14,840 juta.

(26)

motor tersebut mengusung mesin 110 cc atau chassisnya sama dengan skutik Honda lainnya yaitu beat.

Honda Scoopy telah menyumbang kontribusi 13 persen dari total pasar skutik Honda yang pada bulan Januari hingga Februari telah terjual 328.978 unit atau menguasai 52,45 persen total penjualan skutik yang mencapai 627.179 unit

(Kompas, April 2011). Permintaan terhadap Scoopy tinggi karena karakter desain

Scoopy yang unik dan sangat diapresiasi oleh berbagai kalangan masyarakat. Bahkan, Scoopy kini jadi tren baru di Indonesia.

Untuk memperkuat posisi sebagai sepeda motor unik di pasar domestik, AHM selalu menawarkan sesuatu yang baru dan berbeda bagi kalangan muda. Tawaran itu termasuk Scoopy berkelir merah dan biru yang mencerminkan "fun &

playful" (seru dan ceria). Sementara itu, buat kalangan dewasa, AHM tetap

menghadirkan konsep modern berkelas dengan cara memperbaharui kombinasi warna retro pink serta mempertahankan warna classic white dan vintage violet.

(27)

Kualitas, harga, dan desain suatu produk sepeda motor merupakan suatu hal yang harus dipertimbangkan oleh produsen untuk menciptakan suatu produk. Karena kualitas, harga, dan desain adalah hal yang mempengaruhi keputusan pembelian pada suatu produk, dalam hal ini sepeda motor. Dengan melihat hal tersebut, maka perusahaan harus cermat dalam mengamati bahwa pemilihan terhadap kualitas, harga, dan desain sepeda motor yang dilakukan konsumen tidaklah sama dan berbeda-beda tergantung perilaku konsumen dan karateristik konsumen dalam melakukan pembelian. Dengan demikian perusahaan harus selalu dituntut memantau perilaku konsumen yang bisa saja berubah dari waktu ke waktu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keputusan pembelian konsumen menyangkut penyelidikan pada faktor-faktor yang menjadi penyebab atau yang mempengaruhi konsumen untuk membeli suatu produk, dalam hal ini sepeda motor.

(28)

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah, maka perumusan masalah adalah sebagai berikut : 1. Faktor manakah di antara pengetahuan tentang kualitas, harga, dan desain yang

mempunyai pengaruh dominan pada keputusan pembelian produk sepeda motor Honda Scoopy?

2. Apakah ada perbedaan dalam persepsi akan desain jika dilihat dari usia, pendidikan, dan innovativeness?

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini akan meneliti mengenai keputusan pembelian Honda Scoopy sebagai kendaraan roda dua di Indonesia. Responden pada penelitian ini adalah para pengguna atau pemilik motor Scoopy ataupun orang yang pernah menggunakanya.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan tentang kualitas, harga dan desain pada keputusan pembelian produk sepeda motor Honda Scoopy .

(29)

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai referensi bagi PT. Astra Honda Motor (AHM) untuk mengevaluasi produk sepeda motor Honda Scoopy untuk lebih mengembangkan produk sesuai dengan permintaan konsumen.

(30)

8    BAB II

TINJAUAN LITERATUR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Pada bab Tinjauan Literatur dan Perumusan Hipotesis ini akan dibahas mengenai teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini dan hasil perumusan hipotesis serta kerangka konsep penelitian.

A. Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2003), pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan produk lain.

Sehingga dengan adanya pemasaran, seorang pemasar dapat mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan. Idealnya, pemasaran harus menghasilkan pelanggan yang siap membeli. Yang dibutuhkan selanjutnya adalah menyediakan produk atau jasa itu.

B. Segmentasi Pasar

Menurut Schiffman dan Kanuk (2000:37), segmentasi pasar adalah proses membagi pasar menjadi irisan-irisan konsumen yang khas yang mempunyai kebutuhan atau sifat yang sama dan kemudian memilih satu atau lebih segmen yang akan dijadikan sasaran bauran pemasaran yang berbeda.

(31)

kualitas hidup mereka secara keseluruhan akan meningkat. Dengan demikian, segmentasi pasar sama-sama merupakan kekuatan yang positif bagi konsumen maupun para pelaku pemasaran.

C. Kualitas

Menurut Kotler dan Keller (2009:143), kualitas adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.

Kualitas produk dan jasa, kepuasan pelanggan, dan profitabilitas perusahaan adalah tiga hal yang terkait erat. Semakin tinggi pula tingkat kualitas, semakin tinggi tingkat kepuasan pelanggan yang dihasilkan, yang mendukung harga yang lebih tinggi dan (sering kali) biaya yang lebih rendah.

D. Harga

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:345), harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Sepanjang sejarahnya, harga telah menjadi faktor utama yang mempengaruhi pilihan para pembeli. Dalam beberapa decade terakhir, beberapa faktor diluar harga menjadi semakin penting. Namun, harga tetap menjadi salah satu elemen yang paling penting dalam menentukan pangsa pasar dan keuntungan suatu perusahaan.

(32)

merupakan satu dari elemen bauran pemasaran yang paling fleksibel. Tidak seperti fitur produk dan komitmen penyalur, harga dapat berubah dengan cepat. Pada saat yang bersamaan, penetapan harga adalah permasalahan nomor satu yang dihadapi banyak eksekutif pemasaran, dan banyak perusahaan tidak menangani penetapan harga dengan baik. Salag satu masalah yang sering timbul perusahaan terlalu cepat menurunkan harga untuk mendapatka penjualan daripada meyakinkan pembeli bahwa produknya yang bernilai lebih layak dihargai tinggi. Kesalahan umum lainnya termasuk penetapan harga yang terlalu berorientasi pada biaya daripada berorientasi pada nilai bagi pelanggan, dan penetapan harga tidak memasukkan bagian lain dalam bauran pemasaran ke dalam perhitungannya.

(33)

E. Desain

Menurut Kotler dan Keller (2009:10), desain adalah totalitas fitur yang mempengaruhi tampilan, rasa, dan fungsi produk berdasarkan kebutuhan pelanggan.

Ketika persaingan semakin kuat, desain menawarkan satu cara potensial untuk mendiferensiasikan serta memposisikan produk dan jasa perusahaan. Dalam pasar yang semakin cepat ini, harga dan teknologi tidaklah cukup. Desain merupakan faktor yang sering member keunggulan kompetitif kepada perusahaan.

Desain sangat penting terutama dalam pembuatan dan pemasaran jasa eceran, busana, barang kemasan, dan peralatan tahan lama. Desainer harus menemukan berapa banyak yang diinvestasikan dalam bentuk, pengembangan fitur, kinerja, kesesuaian, ketahanan, keandalan, kemudahan perbaikan dan gaya. Bagi perusahaan, produk yang dirancang dengan baik adalah produk yang mudah dibuat dan didistribusikan. Bagi pelanggan, produk yang dirancang dengan baik adalah produk yang penampilannya menyenangkan dan mudah dibuka, dipasang, digunakan, diperbaiki dan disingkirkan. Desainer harus mempertimbangkan semua faktor ini. Pendapat atas desain yang baik sangat meyakinkan terutama bagi perusahaan produk konsumen yag lebih kecil dan perusahaan pemula yang tidak mempunyai anggaran iklan yang besar.

F. Lingkungan Demografis 1. Subbudaya umur

(34)

perubahan yang penting terjadi pada permintaan individu terhadap jenis produk dan jasa tertentu karena dia beranjak dari anak yang tergantung menjadi warga negara senior yang telah pensiun.

2. Subbudaya gender

Menurut Schiffman dan Kanuk (2000:402), semua masyarakat cenderung memberikan sifat dan peran tertentu kepada pria dan yang lain kepada wanita. Misalnya, dalam masyarakat Amerika keagresifan dan kemampuan bersaing dianggap menjadi sifat-sifat pria yang tradisional; kerapian, kebijaksanaan, kelembutan, dan kesukaan berbicara dianggap sifat-sifat wanita yang tradisional. Dari segi perbedaan peran, wanita secara historis telah dibentuk sebagai ibu rumah tangga dengan tanggung jawab untuk perawatan anak dan pria sebagai pemberi nafkah atau penyambung hidup. Karena sifat dan peran tersebut tidak lagi relevan untuk kebanyakan orang, para pemasar semakin mendekati visi konsumen yang lebih luas mengenai pilihan peran yang berkaitan dengan gender.

3. Pendidikan

(35)

4. Perbedaan Individual dalam Keinovatifan

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:185), kesiapan orang untuk mencoba produk baru sangat beragam. Dalam masing-masing bidang produk, ada “pelopor konsumsi” dan pengadopsi awal. Orang lain mengadopsi produk baru pada jauh hari berikutnya. Masyarakat dapat digolongkan menjadi kategori pengadopsi, setelah masa adopsi awal yang lambat, jumlah orang yang mengadopsi produk baru semakin meningkat. Jumlah pengadopsi mencapai puncak dan kemudian menurun sementara jumlah yang tidak mengadopsi tetap. Inovator (penemu) didefinisikan sebagai 2,5% pembeli pertama yang mengadopsi sebuah ide baru (mereka berada di luar kedua standar deviasi dari rata-rata waktu adopsi); pengadopsi awal adalah 13,5% kategori berikutnya (antara satu dan dua standar deviasi); dan seterusnya.

Lima kelompok pengadopsi mempunyai nilai yang berbeda. Inovator (penemu) adalah petualang, mereka mncoba ide-ide baru yang mengandung resiko. Pengadopsi awal dipandu oleh rasa hormat, mereka adalah pemimpin opini dalam komunitas mereka dan mengadopsi ide-ide baru lebih awal tetapi cermat. Mayoritas awal adalah orang yang hati-hati, meskipun mereka jarang menjadi pemimpin. Mereka mengadopsi ide-ide baru sebelum orang kebanyakan.

(36)

Klasifikasi pengadopsi ini menyatakan bahwa sebuah perusahaan inovatif harus mencari karateristik penemu dan pengadopsi awal serta harus mengarahkan usaha pemasaran kepada mereka. Secara umum, penemu cenderung relative lebih muda, mempunyai tingkat pendidikan dan pendapatan yang lebih tinggi daripada pengadopsi akhir dan kelompok bukan pengadopsi. Mereka lebih mau menerima terhadap hal-hal yang tidak familiar, lebih bergantung pada nilai dan penilaian mereka sendiri, dan lebih bersedia mengambil resiko. Mereka tidak terlalu loyal terhadap merek dan lebih suka memanfaatkan promosi khusus seperti diskon, kupon dan sampel.

G. Proses Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Keller (2009:184), proses psikologis dasar memainkan peranan penting dalam memahami bagaimana konsumen benar-benar membuat keputusan pembelian mereka. Periset pemasaran telah mengembangkan “model tingkat” proses keputusan pembelian. Konsumen melalui lima tahap: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Jelas, proses pembelian dimulai jauh sebelum pembelian aktual dan mempunyai konsekuensi dalam waktu lama setelahnya. Konsumen tidak selalu melalui lima tahap pembelian produk itu seluruhnya. Mereka mungkin melewatkan atau membalik beberapa tahap:

1. Pengenalan Masalah

(37)

rangsangan internal, salah satu dari kebutuhan normal seseorang, seperti rasa lapar, haus, seks akan naik ke tingkat maksimum dan menjadi dorongan; atau kebutuhan bisa timbul akibat dorongan eksternal. Seseorang mungkin mengagumi mobil baru tetangga atau melihat iklan televise untuk liburan ke Hawaii, yang memicu pemikiran tentang kemungkinan melakukan pembelian.

Pemasar harus mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen. Lalu mereka dapat mengembangkan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen. Terutama untuk pembelian fleksibel seperti barang-barang mewah, paket liburan, pilihan hiburan, pemasar mungkin harus meningkatkan motivasi konsumen sehingga pembelian potensial mendapat pertimbangan serius.

2. Pencarian Informasi

Ternyata, konsumen sering mencari jumlah informasi yang terbatas. Survei memperlihatkan bahwa untuk barang tahan lama, setengah dari semua konsumen hanya melihat satu toko, dan hanya 30% yang melihat lebih dari satu merek peralatan. Kita dapat membedakan antara dua tingkat keterlibatan dengan pencarian. Keadaan pencarian yang lebih rendah disebut perhatian tajam. Pada tingkat ini seseorang hanya lebih menjadi reseptif terhadap informasi tentang sebuak produk. Pada tingkat berikunya, seseorang dapat memasuki pencarian informasi aktif: mencari bahan bacaan, menelepon teman, melakukan kegiatan online dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tersebut.

(38)

a. Pribadi : Keluarga, teman, tetangga, rekan

b. Komersial : Iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan, tampilan c. Publik : Media massa, organisasi pemeringkat konsumen

d. Eksperimental : Penanganan, Pemeriksaan, penggunaan produk. 3. Evaluasi Alternatif

Tidak ada proses tunggal yang digunakan oleh semua konsumen, atau oleh seseorang konsumen dalam semua situasi pembelian. Ada beberapa proses, dan sebagian besar model terbaru Melihat konsumen membentuk sebagian besar penilaian secara sadar dan rasional.

Beberapa konsep dasar yang akan membantu kita memahami proses evaluasi: pertama, konsumen berusaha memuaskan sebuah kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari evaluasi produk. Ketiga, konsumen mencari manfaat sekelompok atribut dengan berbagai kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan ini. Atribut minat pembeli bervariasi sesuai produk, misalnya:

a. Hotel : lokasi, kebersihan, atmosfer, harga

b. Obat kumur : warna, efektivitas, kapasitas pembunuh kuman, rasa, harga c. Ban : keamanan, umur alur ban, kualitas pengendaraan, harga.

(39)

4. Keputusan Pembelian

Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antarmerek dalam kumpulan pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk maksud untuk membeli merek yang paling disukai.

Dengan model nonkompensatoris (noncompensatory model) pilihan konsumen, pertimbangan atribut positif dan negative tidak selalu saling mengurangi. Mengevaluasi atribut yang berada dalam isolasi membuat konsumen lebih mudah mengambil keputusan, tetapi juga meningkatkan kemungkinan bahwa ia akan mengambil pilihan berbeda jika ia berpikir lebih rinci. Berikut adalah tiga heuristik pilihan tersebut.

a. Dengan heuristik konjungtif (conjuctive heuristic), konsumen menetapkan tingkat cutoff minimum yang dapat diterima untuk setiap atribut dan memilih alternatif pertama yang memenuhi standar minimum untuk semua atribut.

b. Dengan heuristik leksikografis (lexicographic heuristic), konsumen memilih merek terbaik berdasarkan atribut yang dianggap paling penting. c. Dengan heuristic eliminasi berdasarkan aspek (elimination-by-aspects

(40)

Pengetahuan merek atau produk kita, jumlah dan kemiripan pilihan merek dan tekanan waktu yang terlibat, serta konteks sosial (seperti kebutuhan justifikasi terhadap teman atau atasan), semuanya mempengaruhi apa dan bagaimana kita menggunakan heuristic pilihan.

Konsumen tidak harus menggunakan satu jenis aturan saja. Terkadang, mereka menerapkan strategi keputusan bertahap yang menggabungkan dua pilihan atau lebih.

5. Perilaku Pascapembelian

Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami konflik dikarenakan melihat fitur mengkhawatirkan tertentu atau mendengar hal-hal menyenangkan tentang merek lain dan waspada terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Komunikasi pemasaran seharusnya memasok keyakinan dan evaluasi yang memperkuat pilihan konsumen dan membantunya merasa nyaman tentang merek tersebut.

Karena itu tugas pemasar tidak berakhir dengan pembelian. Pemasar harus mengamati kepuasan pascapembelian, tindakan pascapembelian, dan penggunaan produk pascapembelian.

H. Hipotesis

(41)

negatif) sebagai pilihan produk yang rasional atau obyektif. Berdasarkan argumentasi tersebut, peneliti membuat hipotesis 1a sebagai berikut,

H1a : Kualitas berpengaruh positif pada keputusan pembelian produk sepeda motor Honda Scoopy.

Menurut Ujang Sumarwan (2011), harga adalah atribut produk atau jasa yang paling sering digunakan oleh sebagian besar konsumen untuk mengevaluasi produk. Untuk sebagian besar penduduk, harga adalah faktor utama yang dipertimbangkan dalam memilih produk ataupun jasa. Berdasarkan argumentasi tersebut, peneliti membuat hipotesis 1b sebagai berikut,

H1b : Harga berpengaruh positif pada keputusan pembelian produk sepeda motor Honda Scoopy.

Menurut Kotler dan Keller (2009), desain adalah totalitas fitur yang mempengaruhi tampilan, rasa dan fungsi produk berdasarkan kebutuhan pelanggan. Bagi pelanggan, produk yang dirancang dengan baik adalah produk yang penampilannya menyenangkan dan mudah dibuka, dipasang, digunakan, diperbaiki dan disingkirkan. Maka secara langsung, desain berpengaruh signifikan pada keputusan pembelian sebuah produk. Berdasarkan argumentasi tersebut, peneliti membuat hipotesis 1c sebagai berikut.

(42)

  Faktor usia, pendidikan, innovativeness juga akan mempengaruhi seseorang dalam pengambilan keputusan, dan faktor tersebut sangat relatif pada tingkatan jenjang tertentu.

Menurut Schiffman dan Kanuk (2000 : 479), kelompok yang lebih muda yang dapat ditandai sebagai pencari stimulasi, suka bergaul dan mempunyai tingkat kesadaran mode yang tinggi atau kelompok setengah umur yang sangat percaya diri dan mempunyai kebutuhan yang sangat tinggi untuk mencari informasi.

Sehingga seseorang yang berusia muda akan lebih melihat mode atau style yang up to date, daripada seseorang yang berusia agak tua, mereka cenderung tidak memperhatikan mode atau style. Berdasarkan argumentasi tersebut, peneliti membuat hipotesis 2a sebagai berikut.

H2a. Jika usia seseorang lebih muda maka persepsi lebih positif pada desain dibandingkan dengan seseorang yang berusia lebih tua.

(43)

H2b. Semakin tinggi pendidikan seseorang untuk golongan umur yang sama akan memiliki persepsi lebih positif pada desain.

Menurut Schiffman dan Kanuk (2000 : 458), seseorang konsumen akan menjadi inovatif dalam pemakaian jika ia menggunakan produk yang sudah diadopsi sebelumnya dengan cara baru atau tidak lazim. Sehingga seseorang yang mempunyai innovativeness yang tinggi akan menyukai perubahan inovasi seperti desain produk dan akan menyukai hal-hal yang baru. Berdasarkan argumentasi tersebut, peneliti membuat hipotesis 2d sebagai berikut.

(44)

I. Kerangka Konsep

Gambar 2.1

Kerangka Konsep Penelitian

Kualitas

Harga 

Desain

Keputusan Pembelian

(45)

23  BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan adalah termasuk penelitian studi kasus yang

penelitiannya tentang suatu obyek tertentu. Kesimpulan dari penelitian ini hanya

berlaku pada obyek yang bersangkutan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian : Penelitian ini dilakukan di Sleman.

2. Waktu penelitian :Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli - Agustus 2012.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian adalah orang atau lembaga yang bisa dimintai keterangan.

Dalam hal ini subjek dari penelitian adalah konsumen produk Honda Scoopy

yang berada di Sleman.

2. Objek penelitian ini adalah kualitas, harga, desain, usia, pendidikan,

innovativeness.

D. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2009 : 58) variabel penelitian adalah segala suatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel penelitiannya adalah

(46)

 

E. . Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan peneliti adalah data primer. Data

primer adalah data yang di dapat dari sumber pertama baik dari individu atau

perorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa

dilakukan oleh peneliti.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu :kuesioner.

Kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan cara memberikan daftar

pertanyaan kepada responden yang berhubungan dengan obyek penelitian.

G. Definisi Operasional

1. Kualitas, indikator kualitas produk Honda Scoopy dikategorikan baik jika

mesin sepeda motor Honda Scoopy bandel, ketahanan motor Honda Scoopy

dikategorikan baik jika ketahanannya dalam jangka waktu yang lama. Jika

dilihat dari indikator kenyamanan, Honda Scoopy dikatakan nyaman jika

memberikan kenyaman aerodinamika dalam pemakaiannya, pemeliharaan

Honda Scoopy mudah, dan konsumsi bahan bakar Honda Scoopy irit.

2. Harga, harga sepeda motor Honda Scoopy kompetitif, jika dilihat dari

indikator harga jual produk baru; harga jual motor Honda Scoopy bersaing

dengan produk sepeda motor lain, harga motor Honda Scoopy sebanding

dengan kualitas produknya. Jika dilihat dari indikator harga jual kembali,

harga motor Honda Scoopy tetap tinggi bila dibandingkan produk sepeda

motor lainnya. Jika dilihat dari indikator biaya purna jual jika harga suku

(47)

 

3. Desain, desain sepeda motor Honda Scoopy dikatakan baik jika dilihat dari

indikator bentuk secara keseluruhan motor Honda Scoopy menarik, desain

motor Honda Scoopy sesuai dengan perkembangan zaman. Jika dilihat dari

indikator warna dikatakan baik jika ada beberapa pilihan warna dasar pada

motor Honda Scoopy.

4. Usia, di dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah pengguna motor

Scoopy yang berumur 16 tahun keatas.

5. Pendidikan dibagi menjadi 3 (tiga) jalur, yaitu pendidikan formal, non formal

dan informal. Tetapi dalam penelitian ini hanya digunakan subjek orang yang

berpendidikan formal saja, yakni yang pendidikan formal yaitu jalur

pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan

menengah atas (SMA) dan pendidikan tinggi (D3 dan S1).

6. Innovativeness (inovasi), menurut Schiffman dan Kanuk (2000:113) seseorang

dikatakan mempunyai ke-inovatif-an yang tinggi terhadap Honda Scoopy jika

(produk telah diganti Honda Scoopy),

a. Ia termasuk yang pertama di kalangan teman-teman yang mengetahui

tentang produk motor baru yang ada di pasaran.

b. Jika ia mendengar ada produk motor baru tersedia di toko, ia tertarik untuk

membelinya.

c. Pada umumnya, ia adalah yang pertama diantara teman-temannya yang

mengetahui tentang ketersediaan motor baru dipasaran.

d. Ia akan membeli motor baru, walaupun ia belum benar-benar tahu

(48)

 

e. Ia paling banyak tahu tentang produk motor baru dibanding

teman-temannya.

H. Teknik Pengukuran Data

Tehnik pengukuran data yang digunakan adalah metode skala Likert,

karena metode ini mudah dimengerti. Metode skala Likert ini menjelaskan

responden diminta menyatakan setuju atau tidak setuju atas berbagai pertanyaan

yang berhubungan dengan atribut obyek yang diteliti. Setiap jawaban diberi skor

berupa :

Sangat Setuju (SS) = 5

Setuju (S) = 4

Netral (N) = 3

Tidak Setuju (TS) = 2

Sangat Tidak Setuju (STS) = 1

I. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2009:115) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Populasi dalam penelitian ini adalah jenis populasi tidak terbatas yaitu

(49)

 

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2009:116) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Artinya, sampel adalah

sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi. Jumlah sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah 110 responden. Penentuan jumlah sampel

responden didasarkan pada pernyataan Supranto (2001), yang menyatakan bahwa

ukuran sampel yang baik dapat ditentukan dengan cara, jumlah pertanyaan dalam

kuesioner dikali lima(5) sampai sepuluh (10). Jadi dalam menentukan jumlah

sampel dalam penelitian ini, perhitungannya adalah 21 pertanyaan dikalikan 5 =

105, tetapi peneliti bulatkan menjadi 110 sampel, maka sampel penelitian yang

digunakan adalah sebanyak 110 sampel.

J. Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2009:116) teknik sampling adalah merupakan teknik

pengambilan sampel. Penelitian ini menggunakan teknik non random sampling, peneliti menggunakan accidental sampling, accidental sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, dalam hal ini konsumen produk

Honda Scoopy yang secara kebetulan bertemu peneliti di Yogyakarta dapat

digunakan sebagai sampel, bila peneliti bertemu dengan konsumen yang secara

(50)

 

K. Uji Instrumen Penelitian

Pengujian Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Validitas menunjukan sejauh mana ketepatan, kesesuaian, atau kecocokan

suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Uji ini dilakukan untuk

menunjukkan tingkat kevalidan instrument. Dalam hal ini untuk mengukur

validitas alat dari penelitian ini, peneliti menggunakan metode korelasi product

moment. (Sugiyono, 2009 : 248).

Rumus :

rxy = ∑ ∑ ∑

∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi product moment

n = jumlah sampel

∑x = jumlah total skor item

∑y = jumlah total dari nilai skor total

∑xy = jumlah hasil kali skor item dengan skor total

∑x2 = jumlah kuadrat skor item

∑y2 = jumlah kuadrat skor total

Untuk menentukan instrument itu valid atau tidak maka ketentuannya

adalah sebagai berikut :

a. Jika r hitung > r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrument tersebut

(51)

 

b. Jika r hitung ≤ r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrumen tersebut

dikatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Kountour (2003) suatu instrumen penelitian disebut reliabel

apabila instrumen tersebut konsisten dalam memberikan penelitian atas apa yang

diukur, jika hasil penelitian yang diberikan oleh instrument tersebut konsisten

memberikan jaminan bahwa instrument tersebut dapat dipercaya.

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Cronbach’s Alpha (α) yaitu tehnik pengujian realibilitas suatu test atau angket yang jawabannya atau tanggapannya berupa pilihan. Pilihannya dapat terdiri dari dua pilihan atau lebih

(Kountour, 2003:158).

Cronbach’s Alpha dapat diperoleh dari rumus sebagai berikut (Kountour,

2003) :

Rumus :

α =

Keterangan :

α = Cronbach’s Alpha

N = banyaknya pertanyaan

= variance dari pertanyaan

(52)

 

Kriteria : Jika nilai Cronbach’S Alpha ≤ 0,60 maka penelitian tidak reliabel atau data hasil kuesioner tidak dapat dipercaya, tetapi jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 maka hasil penelitian reliabel atau data hasil kuesioner dapat dipercaya.

L. Alat Analisis Data

1. Analisis regresi linier berganda

Analisis Regresi Linear Berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara

lebih dari satu variabel prediktor (variabel bebas) terhadap variabel terikat.

Namun sebelum menggunakan regresi linier berganda, dilakukan terlebih

dahulu uji asumsi klasik Muitikolinieritas, klasik Heteroskedastisitas, dan uji

asumsi klasik Normalitas.

a. Uji asumsi klasik Multikolinieritas, diterapkan untuk analisis regresi

berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas/ independent

variabel, dimana akan diukur tingkat asosiasi (keeratan) hubungan atau

pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi.

Suatu variabel menunjukkan gejala multikolinieritas bisa dilihat dari nilai

VIF (Variance Inflation Factor) yang tinggi pada variabel-variabel bebas suatu model regresi. Nilai VIF yang lebih besar dari 5 menunjukkan

adanya gejala multikolinieritas dalam model regresi.

b. Uji asumsi klasik Heteroskedastisitas. Dalam persamaan berganda perlu

juga diuji mengenai sama atau tidak varians dari residual observasi yang

satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang

sama disebut terjadi Homoskedastisitas dan variannya tidak sama atau

(53)

 

c. Uji asumsi klasik Normalitas, dimana Y akan menguji data variabel bebas

(X) dan data variabel (Y) pada persamaan regresi yang akan dihasilkan.

Berdistribusi normal atau berditribusi tidak normal. Persamaan regresi

dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan variabel terikat

berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali.

Lalu, menghitung pengaruh pengetahuan tentang kualitas, harga, dan

desain pada keputusan pembelian produk Honda Scoopy dapat menggunakan uji

analisis regresi linier berganda dengan persamaan sebagai berikut

Rumus :

Y =

Keterangan :

Y = Keputusan Pembelian

a = Konstanta

= Kualitas

= Harga

= Desain

e = penganggu

2. Uji One Way ANOVA

Alat uji ini untuk menguji apakah dua populasi atau lebih yang

independent,memiliki rata-rata yang dianggap sama atau tidak sama. Teknik

ANOVA akan menguji variabilitas dari observasi masing-masing kelompok dan

(54)

 

Untuk memudahkan perhitungan ANOVA, dapat menggunakan tabel

ANOVA :

JKT=

JKK=

JKG= JKT – JKK

Dimana :

k : banyaknya kolom

N : banyaknya pengamatan/keseluruhan data

: banyaknya ulangan di kolom ke-i

: data pada kolom ke-I ulangan ke-j

: total ulangan pada kolom ke-i

: total seluruh pengamatan

Statistik uji-F yang digunakan dalam multiple comparisons dihitung

dengan rumus (k-1), uji F dilakukan dengan membandingkan nilai (hasil

output) dengan nilai . Sedangkan derajat bebas yang digunakan dihitung

dengan rumus (n-k), dimana k adalah jumlah kelompok partisipan, dan n adalah

jumlah partisipan . p-value rendah untuk uji ini mengindikasikan penolakan

terhadap hipotesis nol, dengan kata lain terdapat bukti bahwa setidaknya satu

(55)

33  BAB IV

GAMBARAN UMUM PT. ASTRA HONDA MOTOR (AHM) DAN

GAMBARAN UMUM PRODUK

Bab ini berfungsi untuk memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai perusahaan yang memproduksi motor yang diteliti oleh penulis. Maka dalam bab ini penulis akan memaparkan mengenai profil/ gambaran PT. ASTRA HONDA MOTOR (AHM).

A. Gambaran Umum PT Astra Honda Motor (AHM)

1. Sejarah PT Astra Honda Motor (AHM)

PT Astra Honda Motor (AHM) didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor, yang sahamnya secara mayoritas dimiliki oleh PT Astra International. Saat itu, PT Federal Motor hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock down).

Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi Honda adalah tipe bisnis, S 90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi pada tahun pertama selama satu tahun hanya 1500 unit, namun melonjak menjadi sekitar 30 ribu dan terus berkembang hingga saat ini. Sepeda motor terus berkembang dan menjadi salah satu moda transportasi andalan di Indonesia.

(56)

diantaranya PT Honda Federal (1974) yang memproduksi komponen-komponen dasar sepeda motor Honda seperti rangka, roda, knalpot dan sebagainya, PT Showa Manufacturing Indonesia (1979) yang khusus memproduksi peredam kejut, PT Honda Astra Engine Manufacturing (1984) yang memproduksi mesin sepeda motor serta PT Federal Izumi Mfg (1990) yang khusus memproduksi piston.

Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar sepeda motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor Honda ini. Pada tahun 2000 PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaan di merger menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor, yang komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT Astra International Tbk dan 50% milik Honda Motor Co. Japan.

Saat ini PT Astra Honda Motor memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan, pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang merupakan kantor pusat. Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, serta pabrik ke 3 yang sekaligus pabrik paling mutakhir berlokasi di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke 3 ini merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2005

(57)

yang yang berhasil diraih oleh industri sepeda motor di Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN. Secara dunia pencapaian produksi sepeda motor Honda 20 juta unit adalah yang ke tiga, setelah pabrik sepeda motor Honda di Cina dan India.

Guna menunjang kebutuhan serta kepuasan pelanggan sepeda motor Honda, saat PT Astra Honda Motor didukung oleh 1.700 showroom dealer penjualan yang diberi kode H1, 3.600 layanan service atau bengkel AHASS (Astra Honda Authorized Service Station) dengan kode H2, serta 7.300 gerai suku cadang atau H3, yang siap melayani jutaan penggunaan sepeda motor Honda di seluruh Indonesia.

(58)

2. Sekilas AHM

Pertumbuhan konsumen sepeda motor meningkat luar biasa. Di tengah-tengah persaingan yang begitu tajam akibat banyaknya merek pendatang baru, sepeda motor Honda yang sudah lama berada di Indonesia, sehingga AHM dapat mendominasi pasar dan sekaligus memenuhi kebutuhan konsumen. Untuk menjawab tantangan tersebut, AHM di Indonesia terus memperkuat diri.

PT Astra Honda Motor merupakan sinergi yang mengunggulkan teknologi dan jaringan pemasaran di Indonesia, sebuah pengembangan kerja sama antara Honda Motor Company Limited, Jepang, dan PT Astra International Tbk, Indonesia.

Keunggulan teknologi Honda Motor ini diakui di seluruh dunia dan telah dibuktikan dalam berbagai kesempatan, baik di jalan raya maupun di lintasan balap. Honda selalu mengembangkan teknologi yang mampu menjawab kebutuhan pelanggan yaitu mesin "bandel" dan irit bahan bakar, sehingga menjadikannya sebagai pelopor kendaraan roda dua yang ekonomis.

(59)

3. VISI dan MISI

PT Astra Honda Motor, perusahaan yang menjalankan fungsi produksi, penjualan dan pelayanan purna jual yang lengkap untuk kepuasan pelanggan dan memiliki:

Visi

To take a lead in Indonesian motorcycle market by making customers’ dream come true, creating joy to customers and contribute to Indonesia society

Misi

Creating mobility solution to society with best products and services 4. Profil Perusahaan

Nama Perusahaan : PT Astra Honda Motor Status Perusahaan : Perseroan Terbatas

Status Investasi : PMA (Penanaman Modal Asing)

(60)

B.Gambaran Umum Produk

1. Sekilas Tentang Honda Scoopy

PT Astra Honda Motor (AHM) ingin menggarap pasar motor skutik dengan menghadirkan pilihan model yang beragam, sehingga PT AHM merilis Honda Scoopy. Skutik unik dengan desain retro-modern untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup anak muda di Indonesia.

AHM menciptakan tren baru untuk anak muda yang ingin tampil beda dan mengedepankan gaya hidup serta kebebasan berekspresi sebagai

trendsetter skutik retro, AHM membekali Scoopy dengan desain yang kental

dengan kesan retro-modern yang belum pernah dimiliki oleh pabrikan lain di Indonesia. Tampilan membulat terlihat hampir di seluruh desain skutik baru ini, yaitu mulai dari bodyline, desain lampu depan, lampu sein, hingga sepasang spion kembarnya.

Lampu bulat Scoopy dilengkapi dengan lampu senja dengan

multireflektor. Dua lampu sein bertekstur yang dipasang terpisah dari bodi,

memperlihatkan kesan retro-modern dan membuat Scoopy ini akan mudah dilihat dari arah depan maupun samping.

(61)

anak muda yang menjadi sasaran utama model baru ini. AHM memasarkan skutik barunya ini dengan harga Rp13.750.000 (On The Road DKI Jakarta). 2. Fitur Utama

Honda Scoopy dilengkapi dengan fitur-fitur unggulan, yaitu :

a. Rear Clichon With Inner Cover

Awet dan mudah dalam perawatannya.

b. Auto Secure Key Shutter

Mengurangi resiko pencurian serta memudahkan kunci kontak di kegelapan.

c. Brake Lock

Mencegah motor loncat saat dihidupkan, praktis dan nyaman saat berhenti di tanjakan.

d. Side Stand Switch

Mesin tidak dapat dinyalakan saat standar samping dalam posisi turun, sehingga menghindari resiko pengendara lupa menaikkan standar samping.

e. Auto Choke

Mudah saat menghidupkan mesin tanpa perlu menggeser tuas coke secara manual.

f. MF Battery

(62)

3. Color Model

Honda Scoopy tersedia dalam pilihan warna Cayenne Black, Sugar Blue,

Candy Red, Classic White, retro pink dan Vintage Violet

4. Spesifikasi

Honda Scoopy ini menggunakan tipe mesin 4 langkah SOHC dengan volume langkah 108cc dan perbandingan kompresi 1 : 9,2 sehingga dapat menghasilkan tenaga 8,28 PS di putaran mesin 8000 rpm dan torsi maksimum 0,85kgf.m/5.500 rpm. Untuk rem depan menggunakan cakram hidrolik dengan piston tunggal tetapi untuk rem belakang masih mengandalkan rem tromol. Kapasitas tangki bahan bakar Scoopy yakni 3,5 liter. Untuk bagian kopling memakai tipe otomatis sentrifugal tipe kering dengan gigi transmisi otomatis V-matic, serta kapasitas minyak pelumas mesin yaitu 0,7 liter. Aki menggunakan tipe MF 12V-3Ah dengan sistem pengapian DC-CDI dan baterai dengan tipe busi NDU24EPR9 atau NGK CPRBEA-9.

(63)

41  BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini disajikan deskripsi tentang karateristik partisipan dan analisis

kuantitatif data penelitian. Karateristik partisipan yang dibahas meliputi jenis

kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, keinovatifan, dan jangka waktu pemakaian.

Analisis kuantitatif terdiri atas uji instrument (Validitas dan Reliabilitas

instrument). Penelitian ini menguji interaksi pengaruh variable bebas yaitu

kualitas(X1), harga(X2), desain(X3) pada variable terikat keputusan pembelian (Y).

Pengolahan data dilakukan menggunakan perangkat lunak (software) SPSS

(Statistical Product and Service Solution) 16.0 for Windows dan Microsoft Office

Excel ‘2007.

A. Karateristik Partisipan

Untuk mengetahui gambaran penelitian ini, penulis menguraikan

data-data yang diperlukan sehubungan dengan penelitian ini. Data-data

tersebut diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada responden di

Yogyakarta. Kuesioner yang dibagikan kepada 110 responden, Kuesioner

diuji apakah valid (sahih) dan reliabel (andal) atau tidak. Setelah kuesioner

tersebut diuji kemudian valid (sahih) dan reliabel (andal), penulis kemudian

melanjutkan analisis data dan pengolahan data.

Untuk kuesioner yang diberikan kepada 110 responden terdiri dari dua bagian

(64)

1. Bagian pertama, merupakan bagian yang berisi pertanyaan tentang data

responden yang meliputi :

a. Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, hasil analisis data dapat ditunjukkan pada tabel

5.1 berikut ini:

Tabel 5.1

Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 31 28%

Perempuan 79 72%

Total 110 100%

Sumber : Data Primer (kuesioner), 2012

Berdasarkan tabel 5.1 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar

responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 79 (72%)

responden dan sisanya 31 (28%) responden adalah laki-laki.

b. Umur

Berdasarkan umur responden, hasil analisis data dapat ditunjukkan pada

tabel 5.2 berikut ini :

Tabel 5.2

Data Responden Berdasarkan Umur

Umur Jumlah Persentase

16-20 Tahun 16 15%

21-25Tahun 84 76%

> 25 Tahun 10 9%

Total 110 100%

Sumber : Data Primer (kuesioner), 2012

Berdasarkan tabel 5.2 di atas dapat dilihat bahwa responden

didominasi urut dari yang paling tinggi pada umur 21-25 tahun, yaitu 84

(65)

responden, kemudian terakhir pada umur >25 tahun yaitu 10 (9%)

responden.

c. Pendidikan

Berdasarkan pendidikan responden, hasil analisis data dapat ditunjukkan

pada tabel 5.3 berikut ini :

Tabel 5.3

Data Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan Jumlah Persentase

SMA 11 10%

D3 3 3%

S1 85 77%

Lain-lain 11 10%

Total 110 100%

Sumber : Data Primer (kuesioner), 2012

Berdasarkan tabel 5.3 di atas dapat dilihat bahwa responden yang

berpendidikan S1 merupakan responden terbanyak, yaitu 85 (77%)

responden, kemudian responden yang berpendidian lain-lain yaitu 11

(10%) responden, dan responden yang berpendidikan SMA yaitu 11 (10%)

responden, kemudian responden yang berpendidikan D3 yaitu 3 (3%)

responden.

d. Pekerjaan

Berdasarkan pekerjaan responden, hasil analisis data dapat ditunjukkan

(66)

Tabel 5.4

Sumber : Data Primer (kuesioner), 2012

Berdasarkan tabel 5.4 di atas dapat dilihat bahwa responden

kelompok pelajar/ mahasiswa mendapatkan jumlah paling tinggi, yaitu 91

(83%) responden, kemudian responden sebagai karyawan yaitu 12 (11%)

responden, kemudian responden sebagai wiraswata yaitu 7 (6%)

responden, dan lain-lain yaitu 0(0%) responden.

e. Jangka waktu pemakaian

Berdasarkan jangka waktu pemakaian responden, hasil analisis data dapat

ditunjukkan pada tabel 5.5 berikut ini :

Tabel 5.5

Data Responden Berdasarkan Jangka Waktu Pemakaian

Jangka Waktu Jumlah

Persentase

< 1 tahun 54 49%

>1 tahun 56 51%

Total 110 100%

Sumber : Data Primer (kuesioner), 2012

Berdasarkan Tabel 5.5 di atas dapat dilihat bahwa responden yang

(67)

responden, kemudian responden yang menggunakan Honda Scoopy

dibawah 1 tahun, yaitu 54 (49%) responden.

2. Bagian kedua, merupakan bagian yang berisi tentang

pernyataan-pernyataan sebagai berikut :

a. Pernyataan tentang Kualitas yang terdiri dari 5 butir pernyataan.

b. Pernyataan tentang Harga yang terdiri dari 5 butir pernyataan.

c. Pernyataan tentang Desain yang terdiri dari 4 butir pernyataan.

d. Pernyataan tentang Innovativeness yang terdiri dari 4 butir pernyataan. e. Pernyataan tentang Keputusan Pembelian yang terdiri dari 3 butir

pernyataan.

Pernyataan tersebut dinyatakan dalam bentuk pernyataan Sangat Setuju

(SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju

(STS).

B. Metode Pengujian Instrumen

1. Analisis Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sahih atau tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut. Uji signifikasi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung

dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Pada penelitian ini jumlah sampel (n) = 110 dan besarnya df

dapat dihitung 110-2 = 108, dengan df = 108 dan alpha = 0,05 didapat r =

(68)

butir pertanyaan tersebut dikatakan valid dan sebaliknya (Imam Ghozali,

2006:45). Adapun hasil uji validitas ditunjukkan pada tabel 5.6, 5.7, 5.8, 5.9

berikut :

Tabel 5.6

Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas

No Indikator Koefisien R Tabel

(0,05)

Keterangan

1 Kualitas mesin yang digunakan pada Honda Scoopy “bandel.”

0,504 0,187 valid

2 Honda Scoopy secara keseluruhan dirancang sebagai produk tahan lama.

4 Pemeliharaan Honda

Scoopy mudah. 0,637 0,187

valid

5 Bahan bakar Honda Scoopy irit.

0,472 0,187 valid

Sumber : Data primer yang diolah tahun 2012

Berdasarkan Tabel 5.6 di atas dapat diketahui bahwa nilai korelasi

yang dimiliki oleh semua variabel indikator pada setiap item pertanyaan

mempunyai r hitung lebih besar dari r tabel, sehingga dapat disimpulkan

(69)

Tabel 5.7

Hasil Uji Validitas Variabel Harga

No Indikator Koefisien R Tabel Keterangan

1 bila dijual kembali tetap tinggi bila

5 Biaya perawatan Honda

Scoopy murah. 0,491 0,187 valid

Sumber: Data primer yang diolah tahun 2012

Berdasarkan Tabel 5.7 di atas dapat diketahui bahwa nilai korelasi

yang dimiliki oleh semua variabel indikator pada setiap item pertanyaan

mempunyai r hitung lebih besar dari r tabel, sehingga dapat disimpulkan

semua item pernyataan tersebut adalah valid.

Tabel 5.8

Hasil Uji Validitas Variabel Desain

No Indikator Koefisien R Tabel Keterangan

1

3 Pilihan warna Honda

Scoopy sangat variatif. 0,625 0,187 valid

4

Pilihan warna Honda Scoopy menarik bagi saya.

0,580 0,187 valid

Sumber: Data primer yang diolah tahun 2012

Berdasarkan Tabel 5.8 di atas dapat diketahui bahwa nilai korelasi

(70)

mempunyai r hitung lebih besar dari r tabel, sehingga dapat disimpulkan

semua item pernyataan tersebut adalah valid.

Tabel 5.9

Hasil Uji Validitas Variabel Innovativeness

No Indikator Koefisien R Tabel Keterangan

1

Saya termasuk yang pertama di kalangan teman-teman saya yang mengethaui tentang produk motor baru yang ada di pasaran.

0,397 0,187 valid

2

Saat saya mendengar ada produk motor baru tersedia di toko, saya tertarik untuk motor baru di pasaran.

0,402 0,187 valid

Sumber: Data primer yang diolah tahun 2012

Berdasarkan Tabel 5.9 di atas dapat diketahui bahwa nilai korelasi

yang dimiliki oleh semua variabel indikator pada setiap item pertanyaan

mempunyai r hitung lebih besar dari r tabel, sehingga dapat disimpulkan

(71)

Tabel 5.10

Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian

No Indikator Koefisien R Tabel Keterangan

1

Sumber: Data primer yang diolah tahun 2012

Berdasarkan Tabel 5.10 di atas dapat diketahui bahwa nilai korelasi

yang dimiliki oleh semua variabel indikator pada setiap item pertanyaan

mempunyai r hitung lebih besar dari r tabel, sehingga dapat disimpulkan

semua item pernyataan tersebut adalah valid.

2.Analisis Reliabilitas

Butir pertanyaan dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban

seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten. Data yang digunakan untuk

menguji reliabilitas sama dengan data untuk pengujian validitas, Uji

reliabilitas dilakukan dengan bantuan program SPSS 16 dengan uji statistik

Cronbach Alpha. Suatu pertanyaan dikatakan reliabel jika Cronbach Alpha

(72)

Tabel 5.11

Hasil Uji Reliabilitas Operasionalisasi Variabel Kualitas Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0,767 5

Sumber: Data primer yang diolah tahun 2012

Dari hasil olah data, hasil uji reliabilitas kualitas menunjukkan

bahwa instrumen pertanyaan dinyatakan reliabel (andal) karena nilai

Cronbach Alpha ≥ 0,60. Hasil uji reliabilitas Kualitas menunjukkan bahwa

nilai Cronbach Alpha sebesar 0,767 > 0,60. Hasil uji reliabilitas dengan

program SPSS dapat dilihat di lampiran 3.

Tabel 5.12

Hasil Uji Reliabilitas Operasionalisasi Variabel Harga

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0,690 5

Sumber: Data primer yang diolah tahun 2012

Dari hasil olah data, hasil uji reliabilitas harga menunjukkan bahwa

instrumen pertanyaan dinyatakan reliabel (andal) karena nilai Cronbach

Alpha ≥ 0,60. Hasil uji reliabilitas harga menunjukkan bahwa nilai

Cronbach Alpha sebesar 0,690 > 0,60. Hasil uji reliabilitas dengan program

(73)

Tabel 5.13

Hasil Uji Reliabilitas Operasionalisasi Variabel Desain Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0,779 4

Sumber: Data primer yang diolah tahun 2012

Dari hasil olah data, hasil uji reliabilitas desain menunjukkan bahwa

instrumen pertanyaan dinyatakan reliabel (andal) karena nilai Cronbach

Alpha ≥ 0,60. Hasil uji reliabilitas desain menunjukkan bahwa nilai

Cronbach Alpha sebesar 0,779 > 0,60. Hasil uji reliabilitas dengan program

SPSS dapat dilihat di lampiran 3.

Tabel 5.14

Hasil Uji Reliabilitas Operasionalisasi Variabel Innovativeness

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0,539 4

Sumber: Data primer yang diolah tahun 2012

Dari hasil olah data, hasil uji reliabilitas desain menunjukkan bahwa

instrumen pertanyaan dinyatakan reliabel sedang karena nilai Cronbach

Alpha tidak terpaut jauh dibawah angka 0,60. Hasil uji reliabilitas desain

menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha sebesar 0,539 < 0,60. Hasil uji

reliabilitas dengan program SPSS dapat dilihat di lampiran 3.

Tabel 5.15

Hasil Uji Reliabilitas Operasionalisasi Variabel Keputusan Pembelian Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0,870 3

Sumber: Data primer yang diolah tahun 2012

Dari hasil olah data, hasil uji reliabilitas keputusan pembelian

Gambar

Tabel    Judul                                                                                                  Halaman
Gambar    Judul                                                                                             Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian
Tabel 5.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian di atas, peneliti mengambil judul penelitian “ Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Beat (Studi Kasus Pada Konsumen

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari kualitas produk, harga dan promosi terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda BeAT PT Tunas Dwipa Matra di

Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa promosi, harga dan kualitas layanan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic

terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Vario di Kulon Progo, (2) pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Vario di

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA BEAT. (Studi Kasus Pada Konsumen Di Dealer Istana Motor II Lampung

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, harga, promosi dan citra merek terhadap keputusan pembelian pada sepeda motor Honda Beat. Populasi yang

Analisis Pengaruh Persepsi Harga, Promosi, Desain Produk, Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Matic (Studi Pada Yamaha Mataram Sakti

Berdasarkan hasil analisis data mengenai pengaruh pelayanan purna jual, kualitas produk, dan desain terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek “Honda Beat PGM_FI” di