• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN WILLEM ISKANDER DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENDIDIKAN MASYARAKAT MANDAILING.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANAN WILLEM ISKANDER DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENDIDIKAN MASYARAKAT MANDAILING."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN WILLEM ISKANDER DALAM UPAYA

MENINGKATKAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

MANDAILING

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

SYARIFUDDIN

NIM. 309 121 076

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)

i

ABSTRAK

Syarifuddin, NIM 309121076. Peranan Willem Iskander dalam Upaya Meningkatkan Pendidikan Masyarakat Mandailing. Skripsi, Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan, 2013.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah Willem Iskander merupakan seorang tokoh pendidikan yang berperan dalam peningkatan pendidikan pada masyarakat Mandailing.

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui peranan Willem Iskander dalam upaya meningkatkan pendidikan masyarakat Mandailing, 2) Apa saja bentuk pendidikan yang diberikan, 3) Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pendidikan di Mandailing, 4) Dampak pendidikan yang diberikan Willem Iskander sampai sekarang.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan studi pustaka (library research). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara (interview) dan literatur.

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, puji syukur saya ucapkan kepada Allah

SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada seluruh makhluk

ciptaan-Nya serta shalawat berangkai salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW

yang telah membawa kehidupan manusia dari zaman kebodohan sampai pada

zaman yang penuh dengan pendidikan saat ini, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Peranan Willem Iskander

dalam Upaya Meningkatkan Pendidikan Masyarakat Mandailing”.

Penulisan skripsi ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjan (S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Pendidikan

Sejarah Universitas Negeri Medan. Skripsi ini ditulis dengan mendapatkan banyak

bimbingan, arahan, serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan

segala kerendahan dan ketulusan hati penulis ingin mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Ibunda tercinta Sangkot Faridah Nasution yang telah mendidik dan

membesarkan saya mulai dari saya terlahir di dunia ini dengan penuh kasih

sayang dan rasa cinta yang tidak pernah ada habisnya yang tidak pernah

saya dapatkan dari orang lain. Sekali lagi terimakasih kepadamu ibu telah

membimbing saya hingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.

2. Ayahanda tercinta Masran Batubara yang senantiasa memberi dukungan

(6)

iii

setinggi-tingginya. Apapun yang ayah lakukan adalah yang terbaik bagi

saya karena engkau adalah imam dalam keluarga. Mudah-mudahan skripsi

ini bisa menjadi sebuah kado kecil sebagai tanda kasih sayang saya sebagai

anak kepada ayah. Terimakasih ayah telah berusaha menyekolahkan kami

anak-anakmu ini.

3. Nur Asmaq, Ahmad Ansouri, Naziruddin, Abdul Hamid, Abdul Rahman,

dan Abdul Hakim Batubara adalah adik-adikku yang senantiasa juga

memberikan semangat dan dukungan kepada saya untuk menyelesaikan

skripsi ini serta terimakasih juga kepada keluarga besar Batubara yang tidak

mungkin disebutkan namanya yang juga turut serta membimbing saya

hingga terselesaikan skripsi ini.

4. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor di Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. H. Restu M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

6. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum, sebagi Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah

Universitas Negeri Medan sekaligus sebagai Dosen Penguji penulis yang

telah banyak memberikan masukan, kritik dan saran kepada penulis hingga

terselesaikan skripsi ini.

7. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si selaku Sekretaris Jurusan

Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Medan yang juga merupakan Dosen

Pembimbing Skripsi penulis yang telah memberi banyak sekali arahan dan

(7)

iv

atas dorongan mental yang ibu berikan sehingga saya dapat menyelesaikan

skripsi ini.

8. Bapak Drs. Ponirin, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Akademik penulis

yang telah memberi arahan kepada penulis selama melaksanakan kuliah di

Jurusan Pendidikan Sejarah Unimed.

9. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku Dosen Penguji yang juga telah

banyak mengoreksi dan memberikan masukan kepada penulis hingga skripsi

selesai.

10. Bapak Tappil Rambe, S.Pd, M.Si sebagai Dosen Penguji yang telah

memberikan masukan kepada penulis hingga terselesaikan skripsi ini.

11. Teristimewa juga buat Dian Dini Anggraini My beloved yang tidak pernah

lelah dan bosan untuk selalu mendampingi, membantu, dan mendukung

penulis mulai dari awal pengerjaan skripsi ini hingga selesai.

12. Terimakasih buat abang-abang stambuk yang tidak mungkin saya sebutkan

satu per satu dan kawan-kawan satu stambuk terutama kelas A Reguler

Jurusan Pendidikan sejarah yang selalu ada untuk membantu dan memberi

dukungan kepada saya. Kenangan waktu kuliah tidak akan pernah

terlupakan, perdebatan, canda dan tawa itu akan selalu ada.

13. Buat kawan-kawan satu PPL terimakasih telah atas segala perhatiannya

selama kita berada satu posko di Perbaungan. Kalian semua akan selalu

tersimpan dalam memori saya. Gila-gilaan itu akan kita ulangi lagi fren.

14. Buat siswa siswi SMP Negeri 2 Perbaungan yang telah membantu penulis

(8)

v

Ada yang bandal, ada yang baik, ada yang ada-ada saja, kalian semua adalah

pengalaman pertama saya ketika mengajar sungguhan. Walaupun kadan

stress mikiri tingkah kalian.

15. Terima kasih kepada Guru-guru saya yang telah memberikan banyak ilmu

dan banyak hal yang belum saya ketahui sebelumnya mulai dari pertama

kali saya sekolah di TK Al-Quran Ulfah Padangsidimpuan kemudian SD

Negeri 10 (SD Manggis) Padangsidimpuan, lanjut ke SMP Negeri 1

Padangsidimpuan, hingga saya masuk ke MAN 2 Model Padangsidimpuan.

Berkat ilmu yang kalian berikan juga saya bisa melanjutkan pendidikan di

Unimed hingga bisa menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas segala bantuan

dan kebaikan yang telah mereka berikan kepada penulis. Amiiin.

Penulis yakin bahwa banyak terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi

ini. Oleh karena itu, masukan dan saran yang membangun sangat penulis

butuhkan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Dan akhirnya penulis

berharap hasil dari penelitian dalam bentuk skripsi ini sedikit banyak membantu

bagi pihak-pihak yang memerlukan, sehingga apa yang telah penulis hasilkan

dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Wassalamu‘alaikum, Wr. Wb.

Medan, Juni 2013 Peneliti

(9)

vi

B. Identifikasi Masalah... 5

C. Pembatasan Masalah... 5

D. Rumusan Masalah... 6

E. Tujuan Penelitian... 6

F. Manfaat Penelitian... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA... 8

1. Kerangka Konseptual... 8

a. Pengertian Peranan... 8

b. Pengertian Masyarakat... 9

c. Willem Iskander... 11

d. Pengertian Pendidikan... 13

2. Kerangka Berpikir... 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 18

A. Metode Penelitian... 18

B. Lokasi Penelitian... 18

C. Populasi dan Sampel... 19

1. Populasi... 19

(10)

vii

D. Sumber Data... 20

1. Sumber Primer... 20

2. Sumber Sekunder... 20

E. Teknik Pengumpulan Data... 20

1. Wawancara... 20

2. Literatur... 21

F. Teknik Analisa Data... 21

1. Mengumpulkan Data... 21

2. Mengklarifikasikan Data... 21

3. Menganalisa Data... 21

4. Membuat Kesimpulan... 21

BAB IV PEMBAHASAN... 22

A. Keadaan Geografis dan Budaya Mandailing... 22

1. Kondisi Geografis Mandailing... 22

2. Budaya Masyarakat Mandailing... 23

B. Willem Iskander dalam Pendidikan... 26

1. Kehidupan Masa Kecil Willem Iskander... 26

2. Pendidikan dalam Lingkungan Keluarga... 29

3. Pendidikan Formal Pertama di Tanah Air... 30

C. Peranan Willem Iskander dalam Bidang Pendidikan... 32

1. Sebagai Guru dan Kerani... 32

2. Willem Iskander di Belanda (Usaha untuk Mewujudkan Cita-citanya Meningkatkan Pendidikan di Mandailing... 34

3. Upaya-upaya Willem Iskander untuk meningkatkan Pendidikan Masyarakat Mandailing... 41

4. Willem Iskander sebagai Guru dan Pengarang... 50

5. Keunggulan-keungulan Willem Iskander... 62

(11)

viii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 72

A. Kesimpulan... 72

B. Saran... 74

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR WAWANCARA

BIODATA INFORMAN

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sangat penting dalam kehidupan karena pendidikan merupakan

cara utama untuk mencerdaskan manusia. Jika dilihat secara umum pendidikan

merupakan usaha sadar dan terencana yang dilakukan untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa, dan negaranya.

Pendidikan bisa diperoleh dari lingkungan keluarga (pendidikan informal),

masyarakat (pendidikan nonformal), dan juga dari sekolah (pendidikan formal).

Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa sudah bisa mendapatkan pendidikan

sesuai dengan tingkatan dan potensi yang dimilikinya. Pendidikan merupakan

salah satu organ vital dalam kemajuan dan kemakmuran suatu bangsa dan negara,

karena pendidikan tidak pernah ada habisnya dan akan terus menerus berlangsung

selama manusia masih hidup.

Sistem pendidikan yang diterapkan oleh suatu bangsa akan menuntun

(13)

2

serta kepribadian akan diperoleh dari pendidikan. Di Indonesia pendidikan

dilandasi oleh Ketuhanan Yang Maha Esa.

Pendidikan di Indonesia memiliki sejarah yang cukup panjang, baik

pendidikan secara formal maupun nonformal. Pada masa pemerintahan

Hindia-Belanda di Indonesia, pendidikan formal sudah menjalar di seluruh Nusantara

walupun dengan sistem yang sepenuhnya dibuat oleh Belanda. Pendidikan pada

saat itu hanya diberikan untuk kaum bangsawan Belanda maupun Indonesia.

Pendidikan dengan sistem seperti ini, sangat tidak adil karena jika hanya

kaum bangsawan yang sekolah untuk memperoleh pendidikan maka akan terjadi

ketimpangan dan ketidak adilan bagi rakyat yang tidak mampu. Untuk mengatasi

masalah tersebut maka banyak sekali tokoh yang mengabdikan dirinya untuk

membantu memajukan pendidikan di Indonesia karena setiap manusia berhak

mendapatkan pendidikan yang layak.

Salah satu tokoh yang tergugah hatinya untuk memajukan pendidikan di

Indonesia adalah Willem Iskander. Willem Iskander berasal dari Mandailing,

tepatnya di Pidoli Lombang. Pada waktu kecilnya Willem Iskander bernama Sati

Nasution dan merupakan keturunan dari seorang raja Mandailing. Beliau

merupakan tokoh pendidikan dan juga sebagai seorang sastrawan (pujangga).

Banyak sekali pemikiran dan tiadakan sosial yang diberikannya dalam usaha

memajukan pendidikan di Indonesia. Salah satunya adalah dengan mendirikan

sekolah (Normaal Kweekschool) di Tanobato, Mandailing. Sekolah tersebut

merupakan sekolah keguruan formal tertua di Sumatera. Selain mendirikan

(14)

3

Belanda. Willem iskander sudah menjadi guru mulai dari umur 15 tahun dan

menjadi guru termuda di sekolah formal dalam sejarah.

Sebagai seorang pujangga Willem Iskander telah menciptakan beberapa

karya tulis yang menggunakan bahasa daerah (Mandailing). Salah satu karyanya

yang paling terkenal adalah buku Si Bulus-bulus Si Rumbuk-rumbuk. Buku ini

mengandung makna tentang pentingnya kasih sayang, manusia religius,

pendidikan, nasionalisme, dan mawas diri. Buku ini diterbitkan pada tahun 1872

di Batavia oleh percetakan Landsrukkerij. Setelah dicetak untuk yang pertama

kali, buku ini langsung menjadi bacaan utama di Sekolah Rendah, Sekolah

Rakyat, HIS, dan sekolah dasar.

Dalam usaha memajukan pendidikan di Indonesia, Willem Iskander pernah

mebuat usulan kepada Pemerintahan Belanda untuk memberikan beasiswa kepada

guru-guru muda agar bisa memperoleh pendidikan keguruan di Negeri Belanda

seperti halnya dia sebelumnya. Pada mulanya rancangan ini berjalan seperti yang

diharapkan. Namun setelah satu tahun menjalani pendidikan di Belanda, tiga

orang guru muda yang dibawa oleh Willem Iskander meninggal dunia sehingga

proyek besar yang diimpikannya tersebut gagal dan membuatnya frustasi.

Pada tanggal 27 Januari 1876 Willem Iskander menikah dengan seorang

gadis berkebangsaan Belanda yang bernama Maria Christina Jacoba Winter.

Dengan adanya pernikahan tersebut Willem Iskander dinaturalisasi menjadi warga

Belanda dan diberikan nama Willem Iskander. Namun baru tiga bulan menikah

(15)

4

Walaupun Willem Iskander meninggal dunia bukan berarti perjuangannya

untuk memajukan pendidikan di Indonesia telah selesai. Selama hidupnya menjadi

guru, Willem Iskander telah mengajari ratusan murid yang akan meneruskan

perjuangannya untuk menangkat martabat bangsa Indonesia di bidang pendidikan.

Pemikiran-pemikiran dan kearifan yang telah diajarkannya selama ini akan terus

berkembang karena ilmu yang diajarkan tidak akan pernah ada habisnya.

Setelah meninggalnya Willem Iskander, tokoh-tokoh pendidikan di

Indonesia semakin berkembang dengan pemikiran yang lebih modern. Banyak

sekali tokoh-tokoh yang menyumbangkan pemikiran dan gagasannya dalam

rangka mensejahterakan rakyat Indonesia di bidang pendidikan. Pada masa

sekarang ini, pendidikan Indonesia sudah berada dalam taraf yang tinggi karena

telah mampu besaing dengan negara asing.

Namun di balik kesejahteraan yang dirasakan saat ini, ternyata masih

banyak anak-anak sebagai generasi penerus bangsa yang tidak bisa bersekolah

untuk mendapatkan pendidikan secara formal terutama di daerah mandailing

tempat kelahiran tokoh pendidikan Willem Iskander. Dari kenyataan ini kita bisa

kembali melihat ke belakang sehingga akan menimbulkan banyak pendapat

tentang keadaan pendidikan di Mandailing sebelum dan setelah munculnya tokoh

Willem Iskander.

Untuk itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Peranan Willem

(16)

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka

masalah yang teridentifikasi adalah:

1. Keadaan pendidikan di Mandailing pada masa pemerintahan Hindia

Belanda.

2. Keadaan pendidikan di Mandailing setelah muncul peranan tokoh

pendidikan Willem Iskander.

3. Sistem pendidikan yang di tawarkan oleh Willem Iskander pada

masyarakat Mandailing

4. Upaya yang dilakukan oleh Willem Iskander untuk meningkatkan mutu

pendidikan di Mandailing.

5. Dampak pendidikan yang di berikan oleh Willem Iskander terhadap

pendidikan masa sekarang.

C. Pembatasan Masalah

Melihat luasnya ruang lingkup yang akan dibahas, sehingga dalam hal ini

mengharuskan peneliti untuk membatasi masalah yang ada agar penulisan ilmiah

ini dapat lebih terarah. Dengan demikian apa yang hendak dicapai dapat

terlaksana dengan baik dan sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam hal ini peneliti

membatasi masalah pada “Peranan Willem Iskander dalam Upaya

(17)

6

D. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam tulisan ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana peranan tokoh Willem Iskander dalam upaya meningkatkan

pendidikan masyarakat mandailing ?

2. Apa saja bentuk pendidikan yang ditawarkan oleh Willem Iskandar

untuk meningkatkan mutu pendidikan di Mandailing ?

3. Upaya apa saja yang dilakukan oleh Willem Iskander untuk

mensejahterakan masyarakat dalam bidang pendidikan ?

4. Apakah dampak pendidikan yang diberikan Willem Iskandar bagi

pendidikan masa sekarang ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui peranan Willem Iskandar dalam upaya

meningkatkan pendidikan masyarakat mandailing.

2. Untuk mengetahui apa saja bentuk pendidikan yang diberikan oleh

Willem Iskandar.

3. Untuk mengetahui apa saja upaya yang dilakukan Willem Iskander

untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia.

4. Untuk mengetahui dampak pendidikan yang diberikan Willem Iskander

(18)

7

F. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini bermanfaat bagi kepentingan masyarakat agar masyarakat

dapat mengetahui sejarah tokoh pendidikan Willem Iskander.

2. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan informasi kepada

pembaca untuk mengetahui bagaimana peranan Willem Iskander dalam

upaya meningkatkan pendidikan masyarakat mandailing.

3. Penelitian ini dapat menjadi sumbangan ilmu pengetahuan dan dapat

pula menjadi sumber bahan bacaan, khususnya Jurusan Pendidikan

Sejarah Universitas Negeri Medan.

4. Sebagai pengembangan ilmu bagi peneliti sendiri dalam rangka

pengembangan selanjutnya.

5. Sebagai pelengkap referensi hasil penelitian dalam ruang lingkup

(19)

72

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah membaca perjalanan hidup dan peranan Willem Iskander dalam

upaya meningkatkan pendidikan di Mandailing, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Willem Iskander merupakan seorang tokoh pejuang pemikir yang bisa

mewujudkan apa yang dipikirkannya yaitu dengan melakukan gerakan

pencerahan dalam upaya meningkatkan martabat bangsa dalam bidang

pendidikan.

2. Willem Iskander merupakan seorang pelopor pendidikan Indonesia

yang telah memulai karirnya sebagai guru pada usia 15 tahun dan

menjadi guru paling muda pertama yang mengajar di sekolah formal

di Indonesia. Untuk menambah pengetahuannya sebagai guru, Willem

Iskander telah belajar dan melakukan studi ilmu keguruan ke Belanda

dan telah mendapatkan sertifikat Hoofdakte (sertifikat guru bantu).

3. Dalam upaya memperlancar program pencerdasan masyarakat

Mandailing, Willem Iskander telah membangun sebuah sekolah guru

yang pertama di Indonesia, yaitu Kweekschool Tanobato yang telah

berhasil menciptakan guru-guru muda. Murid-murid Willem Iskander

(20)

73

Sekolah tersebut telah diakui kualitasnya oleh pemerintah Hindia

Belanda dengan mengadakan tes dan inspeksi ke sekolah tersebut.

4. Willem Iskander sangat cerdas dalam melakukan tugasnya sebagai

seorang guru. Dalam mengajar Willem Iskander hanya menggunakan

metode-metode sederhana dengan menggunakan bahasa Mandailing

yang berkaitan dengan kehidupan sehari hari murid muridnya.

Willem Iskander juga bisa menyusun kurikulum dan kemudian

mengimplementasikannya. Kurikulum yang dibuat Willem Iskander

adalah kurikulum yang nyata yang berhasil memerangi ketakhayulan

yang masih dipercayai masyarakat waktu itu.

5. Willem Iskander adalah orang pertama dari bumiputera yang berhasil

mendidik dan mengembangkan nalar dan naluri guru yang mampu

menjadi pengarang, sehingga gagasan-gagsannya mampu menembus

ruang dan waktu. Dalam salah satu gagasanya kepada Gubernur

Pendidikan Hindia Belanda, Willem Iskander mengatakan bahwa

setiap guru harus mampu menciptakan buku pelajaran sendiri.

6. Willem Iskander merupakan ispirator pejuang kebangsaan melalui

karya-karyanya yang sarat dengan pesan-pesan perjuangan untuk

meraih kemerdekaan dari penjajahan bangsa asing. Buku Willem

Iskander yang paling terkenal adalah Si Bulus Bulus Si Rumbuk

Rumbuk.

7. Semangat perjuangan mencerdaskan bangsa telah diamalkannya

(21)

74

beasiswa ke Negeri Belanda guna menambah pengetahuan. Tiga nama

guru muda yang berhasil dibawa oleh Willem Iskander ke Belanda

adalah: 1. Raden Mas Surono dari Jawa, 2. Mas Ardi Sasmita dari

Sunda, 3. Dan Banas Lubis dari Mandailing. Perjuangan ini sebagai

langkah pertama dalam menanamkan semangat nasionalisme di

kalangan intelektual bangsa.

B. Saran

1. Sebagai generasi muda sudah seharusnya kita mengingat jasa dan

peran para pendahulu kita, seperti halnya para pahlawan kita yang

telah memperjuangkan negeri yang tercinta ini hingga saat yang kita

rasakan saat ini. Sangatlah sia-sia apabila seseorang yang telah

mengorbankan jiwa dan raganya demi bangsa lantas kita lupakan

begitu saja. Willem Iskander merupakan slah satu pahlawan yang

harus kita ingat jasanya. Karena beliau maka di Indonesia, terutama di

Sumatera pendidikan menjadi sumber budaya dan sumber pencerahan

bagi masyarakat.

2. Seharusnya buku-buku tentang Willem Iskander sebagai pahlawan

pendidikan dan pencerahan lebih banyak lagi diterbitkan atau bahkan

buku karya Willem Iskander dimunculkan lagi dalam dunia

pendidikan saat ini, karena karya Willem Iskander adalah sebuah

tulisan yang telah terbukti bisa menembus ruang dan waktu. Dengan

(22)

75

untuk ikut serta mencerdaskan bangsa terutama di bidang pendidikan.

Willem Iskander bisa menjadi contoh yang nyata bagi guru-guru muda

dalam proses pencerdasan bangsa.

3. Sebagai seorang mahasiswa yang harus banyak membaca guna

menambah wawasan dan perbendaharaan ilmu pengetahuan, harus

membaca buku tulisan tulisan tentang Willem Iskander ini, karena

akan bisa menjadi bahan percontohan bagaimana cara yang tepat

untuk menyampaikan pelajaran dengan metode-metode yang

sederhana. Tidak ada gunanya media canggih pada zaman sekarang ini

apabila seorang guru tersebut tidak bisa mengajak muridnya untuk

mencintai pelajaran yang diajarkannya.

4. Guru-guru masa depan diharapkan mampu meniru bahkan bisa

mengembangkan pendidikan yang telah dibawa oleh Willem Iskander.

Tulus, bijaksana, arif, bertanggungjawab dan jujur merupakan modal

Willem Iskander dalam memperjuangkan cita-citanya untuk

meningkatkan dan mengangkat harkat mertabat bangsa terutama di

bidang pendidikan.

5. Sekali lagi untuk penghargaan kepada Willem Iskander ada baiknya

jika pemerintah mengabadikan perjuangannya dalam bentuk tugu atau

monumen di daerah Mandailing, agar masyarakat yang telah

mengenal Willem Iskander selalu mengingat perjuangannya dan bisa

(23)

76

anak-anak muda nantinya monumen tersebut akan memperkenalkan

kepada mereka siapa Willem Iskander.

6. Ada baiknya apabila pemerintah mengadakan suatu kompetisi

kemahiran dan kepiawaian mengajar bagi setiap guru-guru muda.

Nantinya guru muda yang menjuarai akan mendapatkan penghargaan

dari pemerintah. Dengan ini maka akan menjadi suatu motivasi bagi

guru-guru muda untuk lebih meningkatkan keahliannya dalam

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta. Rineka Cipta.

Buchori, Mochtar. (2007). Evolusi Pendidikan di Indonesia dari Kweekschool

sampai ke IKIP. Yogyakarta. Insist Press.

Damsar. (2011). Pengantar Sosiologi Pendidikan. Jakarta. Pernada Media.

Gottschalk, Louis. (2006). Mengerti Sejarah. Jakarta. UI-Press.

Harahap, Basyral Hamidi, dkk. (1997). Willem Iskander sebagai Pejuang

Pendidikan dan Pejuang Daerah Sumatera Utara. Medan.

Hasbullah. (2012). Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (edisi revisi). Jakarta. Raj

Grafindo Persada.

Ihsan, Fuad. (2011). Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta. Rineka Cipta.

Koentjaraningrat. (2007). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta.

Djambatan.

Langgulung, Hasan. (1988). Pendidikan Islam Mengahdapi Abad ke-21. Jakarta.

Pustaka Al-Husna.

Lubis, Damanhuri. (2005). Mandailing dalam Lintasan Sejarah. Medan.

Manullang, Belferik dan Priyatno. (2010). Pendidikan Karakter dalam

(25)

Parlindungan, Mangaradja Onggang. (2007). Tuanku Rao. Yogyakarta. Lkis

Yogyakarta.

Shadily, Hassan. (1984). Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia (edisi ke-10).

Jakarta. Bina Aksara.

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar (edisi ke-4). Jakarta. Rajawali

Pers.

Willem Iskander. (1957). Si Bulus Bulus Si Rumbuk Rumbuk. Medan. Casso

Medan.

Referensi

Dokumen terkait

oleh Khoirun Hidayatun Anisah, NIM 2811123118, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung, dengan judul ,

Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Yogya Untuk mengetahui peningkatan pemahaman moral, sikap dan kemandirian mahasiswa Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu

Diajukan Kepada Panitia Ujian Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu

PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA PERSPEKTIF ZAKIAH DARADJAT Oleh Moh Muslim NIM 1812011000008 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika pada tanggal 28 November 2008 di Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

v NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM FILM GURUKU KARYA DEAN GUNAWAN Arifian Adi Setyo NIM 1123301091 Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut

DAFTAR KELULUSAN MAHASISWA PROGRAM STUDI MAGISTER S-2 MANAJEMEN PENDIDIKAN TINGGI JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA No NAMA NIM

Analisis Manajemen Humas Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Terhadap Lembaga Pendidikan SMP Negeri Satap 9 Bulukumba Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan di SMP