PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) DENGAN MENGGUNAKAN
PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN
STRUKTUR ATOM
Oleh
ErfinaWahdayaniNasution Nim 408331016
Program StudiPendidikan Kimia
SKRIPSI
DiajukanUntukMemenuhiSyaratMemperolehGelar SarjanaPendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan rahmat-Nya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi
berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Tipe TGT (Team Games
Tournament) Dengan Menggunakan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Kimia
Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom”, disusun untuk memperoleh gelar
sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Unimed.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak
Drs.Jasmidi, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si, Ibu Dr.Retno Suyanti,
M.Si dan Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si yang telah memberikan masukan dan
saran-saran mulai dari penelitian sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan
terima kasih disampaikan kepada seluruh bapak dan ibu Dosen beserta Staf
Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang sudah membantu penulis. Ucapan
terima kasih kepada Ibu kepala sekolah SMA Prayatna Medan, wakil kepala
sekolah, guru kimia (Ibu Nur Hibbah) dan siswa/i kelas X1 dan X5 yang telah
banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada orang tua saya Ramli
Nasution dan Elfiah Lubis yang berjuang keras dalam mendidik dan
menyekolahkan saya sehingga saya dapat memperoleh gelar sarjana. Ucapan
terima kasih kepada adik – adik saya Heri Efriandi Nst, Meida Hartati Nst, Hilda
Yanti Nst, Susi Herawati Nst, Nopria Damayanti Nst, Ahmad Riadi Nst yang
telah memberikan dukungan baik segi moral dan moril.
Terimakasih buat M.Fahmi Matondang yang selalu memberikan dukungan
dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini juga kepada sahabat-sahabat saya
:Bang Manaf, Bang Iwan, kak Nita, Andri Iskandar,Bronika Sianturi,Wenni
v
SMA Pancajaya Galang terima kasih buat dukungannya. Terima kasih kepada
seluruh teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang selalu
memberikan senyuman hangat dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Mei 2013
Penulis
Erfina Wahdayani Nst
iii
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) DENGAN MENGGUNAKAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL
BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM
Erfina Wahdayani Nst (NIM 408331016) Abstrak
vi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ... i
Riwayat Hidup………...ii
Abstrak ……….iii
Kata Pengantar………..iv
Daftar Isi ... v
Daftar Tabel………vi
Daftar gambar………vii
Daftar Lampiran……….viii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Pembatasan Masalah ... 4
1.4 Rumusan Masalah ... 4
1.5 Tujuan Penelitian ... 5
1.6 Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar dan Mengajar ... 6
2.2 Hasil Belajar ... 9
2.3. Pengertian Model Pembelajaran ... 11
2.4. Pembelajaran kooperatif ... 13
2.4.1.Pembelajaran Kooperatif tipe Team Games Tournament ... 15
2.4.2. Media Peta Konsep ... 21
2.4.3. Manfaat dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif ... 24
2.5. Struktur Atom ... 25
2.5.1.Nomor Atom, nomor massa dan Isotop ... 28
vii
2.5.3.Massa Atom Relatif dan Massa Molekul Relatif ... 29
2.5.4.Konfigurasi Elektron dan Elektron Valensi ... 32
2.7.Kerangka Konseptual ... 33
2.8. Hipotesis Penelitian ... 34
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35
3.2. Populasi dan Sampel ... 35
3.3. Variabel Penelitian ... 35
3.4. Rancangan Penelitian ... 36
3.4.1 Desain Penelitian ... 36
3.5. Alat Pengumpul Data ... 38
3.6. Tehnik Pengumpul Data………41
3.7 Teknik Analisis Data ... 42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian……….. 44
4.2 Pembahasan……….47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan……… 49
5.2 Saran……….. 49
ix
[image:8.595.92.520.114.578.2]DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.4.Mekanisme Games Ruler Tiga Tim……….17
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 52
Lampiran 2. Kisi-Kisi Instrument Tes 62
Lampiran 3. Instrument Tes Sebelum Validasi 63
Lampiran 4. Kunci Jawaban Instrumen Sebelum Validasi 69
Lampiran 5. Kisi-Kisi Instrumen Tes Setelah Validasi 70
Lampiran 6. Kunci Jawaban Instrumen Sebelum Validasi 73
Lampiran 7. Peta Konsep 74
Lampiran 8. Tabel data Validitas Instrumen Test 76
Lampiran 9. Perhitungan Validitas Test 77
Lampiran 10. Tabel Hasil Uji Reliabilitas 79
Lampiran 11. Perhitungan Reliabilitas Test 80
Lampiran 12. Tabel Data Tingkat Kesukaran 82
Lampiran 13. Perhitungan Tingkat Kesukaran Test 83
Lampiran 14. Tabel Daya Pembeda Soal 85
Lampiran 15. Perhitungan Daya Pembeda Test 86
Lampiran 16. Daftar Nilai 89
Lampiran 17. Normalias Data 91
Lampiran 18.Homogenitas Data 97
Lampiran 19. Simpangan baku 101
Lampiran 20. Persen Peningkatan Hasil Belajar 104
Lampiran 21. Uji Hipotesis 107
Lampiran 22. Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment 112
Lampiran 23. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2) 113
Lampiran 24. Tabel Kritis Distribusi F 114
Lampiran 25. Tabel Nilai-Nilai Distribusi t 117
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Guru sebagai ujung tombak pendidikan dituntut untuk berkreasi dan
berimprovisasi dalam kegiata pembelajaran untuk memaksimalkan pencapaian
standar kompetensi siswa. Sejalan dengan paradigma belajar masa kini, “belajar
adalah kerja”,dengan demikian fokus kegiatan pembelajaran tidak hanya
menitikberatkan pada kualitas yang dihasilkan, tetepi lebih penting bagaimana
proses pembelajaran itu berlangsung. Kualitas pendidikan pada umumnya
dikaitkan dengan tinggi rendahnya prestasi yang ditunjukkan dengan kemampuan
siswa mencapai skor dalam tes dan kemampuan lulusan untuk mendapatkan dan
melaksanakan pekerjaan. Kualiatas pendidikan ini dianggap penting karena sangat
menentukan gerak laju pembangunan dinegara manapun, Kegagalan kegiatan
pembelajaran disebabkan kegiatan pembelajaran bersifat verbal, kurang
menantang dan kurang bergairah kenyataan ini didukung hasil UAN kimia siswa
tahun ajaran.
Kunci sukses dapat dirumuskan dalam sebuah formulasi: Sukses =
Gairah + Visi + Aksi. Untuk mencapai hasil yang memuaskan kegiatan
pembelajaran harus bergairah, guru dan peserta didik harus memiliki semangat
dan kemauan dalam belajar. Kegiatan pembelajaran tidak akan dapat berlangsung
dengan baik bila tidak ada gairah sama sekali. Visi atau tujuan yang jelas akan
mempermudah dan menjadi pedoman bagi siswa dan guru dalam belajar.
Selanjutnya untuk mencapai hasil yang maksimal siswa harus terlibat langsung
dalam kegiatan pembelajaran bahkan menjadi pelaku utama pembelajaran.
(Dryden; 2000)
Untuk mencapai standard kompetensi dipilih pendekatan dan strategi
pembelajaran yang tepat dan dikembangkan model pembelajaran yang efektif.
(Nurhadi, 2004). Kegiatan pembelajaran yang harus dikembangkan adalah
kegiatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, mengembangkan
nilai etika, estetika, logika dan kinestika serta menyediakan pengalaman belajar
yang beragam.
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola pendekatan yang
digunakan untuk mendesain pengajaran, mengandung strategi pengajaran berupa
pola urutan kegiatan instruksional untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Ada
berbagai cara model pembelajaran yang diterapkan dalam proses belajar
mengajar. Suatu model atau metode belajar mengajar yang cocok diterapkan pada
pokok bahasan tertentu belum tentu cocok diterapkan pada pokok bahasan yang
lain. Untuk itu seorang guru perlu memilih model atau metode mana yang paling
cocok digunakan,sehingga siswa akan memperoleh hasil yang maksimal.
Kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang merupakan
hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisir
tentang alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses
ilmiah. Dengan memadukan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari maka
siswa akan sangat tertarik dengan proses pembelajaran didalam kelas. Konsep
Struktur Atom merupakan salah satu ilmu kimia yang sangat sulit oleh sebagian
besar siswa sekolah menengah, yang menyebabkan siswa SMA kurang menyukai
pelajaran kimia dimana hal ini dapat terlihat dari hasil belajar kimia siswa yang
masih rendah. Hal ini disebabkan oleh banyaknya rumus perhitungan kimia yang
memerlukan analisis perhitungan matematis dan reaksi-reaksi kimia dalam konsep
Struktur Atom. Sehingga perlu adanya variasi dalam mengajar agar siswa dapat
termotivasi dalam pembelajaran didalam kelas dan tertarik untuk mempelajari
kimia.
Dengan asas utama’ Bawalah Dunia Mereka ke Dalam Dunia Kita dan
Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka’. Maksud dari asas ini menunjukkan
bahwa langkah pertama yang harus dilakukan oleh seorang guru sebelum memulai
proses pembelajaran adalah memesuki dunia siswa. Caranya denga mengaitkan
materi pelajaran yang akan diberikan dengan sebuah peristiwa yang terjadi dalam
kehidupan nyata mereka. Setelah kaitan itu terbentuk, barulah guru memberikan
Beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa metode pembelajaran
kooperatif tipe TGT memiliki dampak positif terhadap kegiatan belajar mengajar.
Penelitian yang diadakan oleh Karyani (2006) dan Randani (2007). Menunjukkan
bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan model
pembelajaran tipe TGT. Begitu juga halnya dengan materi struktur atom telah
banyak diteliti oleh Situmorang (2008), Sitohang, dengan model pembelajaran
yang bukan TGT, maka dengan demikian saya ingin menggabungkan model
pembelajaran tipe TGT dengan materi struktur atom dalam penelitian ini,karena
model pembelajaran tipe TGT dengan pokok bahasan Struktur Atom mampu
mengembangkan kreativitas siswa dan melibatkan siswa dalam proses belajar
mengajar serta mampu memotivasi siswa dalam pembelajaran
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Tipe
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang timbul adalah
sebagai berikut :
1. Kesulitan siswa untuk memahami konsep-konsep kimia dan tidak dapat
mengaplikasikannya kedalam bentuk perhitungan.
2. Kurangnya pemahaman siswa terhadap pelajaran kimia yang
mengakibatkan hasil belajar kimia siswa rendah.
3. Penerapan Model pembelajaran tipe TGT yang masih sangat minim.
1.3.Batasan Masalah
Yang menjadi batasan masalah adalah:
1. Memperbaiki model pembelajaran, dengan menerapkan pembelajaran tipe
TGT.
2. Sub pokok bahasan yang diajarkan adalah Struktur Atom dalam materi
konsep Struktur Atom berdasarkan kurikulum KTSP.
1.4.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalahnya adalah:
1. Apakah peningkatan hasil belajar dengan menggunkan model
pembelajaran tipe TGT dengan media peta konsep lebih tinggi secara
signifikan dibandingkan dengan pembelajaran konvensional pada
konsep struktur atom.
2. Aspek kognitif manakah yang terkembangkan dari penggunaan model
pembelajaran tipe TGT dengan media peta konsep pada konsep
1.5.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Ada peningkatan hasil belajar dengan menggunakan model
pembelajaran tipe TGT dengan media peta konsep lebih tinggi secara
signifikan dibandingkan dengan pembelajaran konvensional pada
konsep struktur atom.
2. Aspek kognitif mana yang terkembang dari penggunaan model
pembelajaran tipe TGT dengan media peta konsep pada konsep
struktur atom.
1.6.Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan masukan kepada para peserta didik untuk mengetahui
dan menyajikan model pembelajaran yang efektif dalam pengajaran
disekolah.
2. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman
Peneliti sebagai calon guru.
3. Bagi siswa memberikan model pembelajaran yang dapat meningkatkan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan yaitu:
1. Ada pengaruh pembelajaran TGT (Team Games Tournament) dengan
media peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan
struktur atom di kelas X SMA Prayatna.
2. Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan menggunakan pembelajaran
TGT (Team Games Tournament) dan media peta konsep pada materi
Struktur Atom sebesar 83,3% lebih tinggi daripada peningkatan hasil
belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan konvensional sebesar 53,8%.
3. Aspek kognitif yang terkembangkan dari penggunaan model pembelajaran
tipe TGT dengan media peta konsep pada struktur atom diperoleh
persentasenya, yaitu (C1) sebanyak 76,6%, (C2) sebanyak 82,5%, (C3)
sebanyak 79,4%, dan (C4) sebanyak 76,7%.
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di
atas maka peneliti menyarankan hal-hal berikut :
1. Bagi guru diharapkan dapat memperbaiki model pembelajaran di sekolah
sehingga dapat mengacu peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah
khususnya dengan menerapakan model pembelajaran TGT (Team Games
Tournament) dengan media peta konsep.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai
pembelajaran TGT (Team Games Tournament) dan media peta konsep ini,
agar lebih memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran ini
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, dan Rohani. (1995). Pengelolaan Pelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Arends . (1997).Cara Membuat Peta Konsep. Jakarta .Kharisma Putra Utama.
Bobbi D., Readon, M., dan Nourie, S. (2008). Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembalajaran TGT. Skipsi : Medan : FMIPA Unimed.
Dian M. (2008). Penerapan Metode Belajar Bermain Peran Pada Pembelajaran Struktur Atom di Kelas X MAN 1 Medan. Skripsi : Medan :FMIPA Unimed.
Faridah, N., (2010). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team- Games-Tournament) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok BahasanPerubahan Materi Kelas VII SMP Teuku Umar Medan,Skripsi,FMIPA,Unimed, Medan
FMIPA UNIMED. (2008). Buku Pedoman Penulisan Skripsi Program S1.
Martin. (1994).Strategi Belajar Peta Konsep. Jakarta . Kharisma Putra Utama.
Nur,Wikan. (2000).Team Games Tournament. Jakarta .Kharisma Putra Utama.
Purba,M. (2004). Kimia Untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga.
Safhana, M., (2010), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Tipe TGT dengan Model Pembeljaran Kooperatif Tipe STAD, Skripsi,FMIPA,Unimed, Medan
Setiawan, E., (2010). Pengaruh Penerapan Model TGT dengan Media Chem-Card Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Kelas X pada Pembelajaran Tata Nama Senyawa, FMIPA UPI, Skripsi,FMIPA,UPI,Bandung
http://repository.upi.edu/skripsiview.php?no_skripsi=5329 (diakses 16 Januari 2013)
Silitonga, P.M., (2011).Statistik. Medan : FMIPA : Unimed.
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan
Situmorang G. (2008). Penerapan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom dan Sistem Periodik di Kelas X SMA. Medan : FMIPA Unimed.
Sudjana, Nana, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Cet ke-13, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor – factor Yang Mempengaruhinya. Penerbit PT.Rineka Cipta.
Slavin. (2000).Hakikat Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta . Kharisma Putra Utama.
Sudarmo,Unggul. (2004). Kimia Untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga.
Trianto. (2009).Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana
Wiwoho, K. A.,(2011). Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Model