• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BENTUK ALJABAR DI KELAS VII SMP SWASTA NUR ADIA TANJUNG SELAMAT T.A 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BENTUK ALJABAR DI KELAS VII SMP SWASTA NUR ADIA TANJUNG SELAMAT T.A 2012/2013."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BENTUK ALJABAR DI

KELAS VII SMP SWASTA NUR ADIA TANJUNG SELAMAT T. A. 2012/2013

Oleh:

Sri Syahfitri Handayani NIM 071744127068

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BENTUK ALJABAR

DI KELAS VII SMP SWASTA NUR ADIA TANJUNG SELAMAT

T.A 2012/2013

SRI SYAHFITRI HANDAYANI (NIM 071744127068) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dan kesulitan – kesulitan yang dialami oleh siswa dengan menerapkan metode inkuri pada materi bentuk aljabar di kelas VII SMP Swasta Nur Adia Tanjung Selamat Tahun Ajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Swasta Nur Adia Tanjung Selamat yang berjumlah 35 orang. Objek penelitian ini adalah penerapan metode inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bentuk aljabar.

Instrumen Penelitian terdiri dari tes, lembar observasi dan lembar wawancara. Tes berbentuk uraian yang terdiri dari tes awal sebanyak 5 soal, tes hasil belajar I pada siklus I sebanyak 5 soal dan tes hasil belajar II pada siklus II sebanyak 5 soal. Lembar observasi bertujuan untuk mengetahui aktivitas peneliti dan aktivitas belajar siswa.

Hasil analisis tes awal yang diperoleh sebelum pelaksanaan tindakan I dengan menggunakan metode inkuiri yaitu terdapat 3 orang (8,57%) yang telah tuntas secara klasikal namun masih terdapat 32 orang (91,42%) yang belum tuntas secara klasikal dengan nilai rata – rata 39,68. Berdasarkan hasil tes awal maka diberikan tindakan pada siklus I dengan tes hasil belajar I terdapat 15 orang (42,85 %) telah mencapai ketuntasan belajar dengan skor rata-rata 67,08 tetapi belum mencukupi syarat ketuntasan klasikal.(85%), maka dilanjutkan pada siklus II dan hasil analisis tes hasil belajar setelah diberikan tindakan pada siklus II yaitu terdapat 31 orang (88,57 %) telah mencapai ketuntasan belajar dengan skor rata-rata 78,37 dan telah tuntas secara klasikal.(85%) maka pembelajaran telah tuntas dan penelitian di berhentikan. Dari tindakan yang diberikan diperoleh peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus II sebesar 45,72%

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan sebesar – besarnya kehadirat Tuhan

Yang Maha Esa, karna atas segala berkah anugrah serta pertolonganNYA telah

memberikan kemampuan dan nikmat yang begitu banyak kepada penulis sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi ini berjudul “Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bentuk Aljabar Di Kelas VII SMP Swasta Nur Adia Tanjung Selamat Tahun Ajaran 2012/2013”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai

pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada : Bapak Drs.

Yasifati Hia,M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan

bimbingan, arahan dan saran kepada penulis sejak awal penyusunan proposal

penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih

juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Syafari, M.Pd, Bapak Mulyono,

S.Si,M.Si, Ibu Dra. Katrina Samosir, M.Pd selaku dosen penguji yang telah

memberikan masukan dan saran – saran mulai dari rencana penelitian sampai

selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada

Bapak Drs. Syafari,M.Pd sebagai dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan arahan dan bimbingan selama ini kepada penulis.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar,

M.Si, selaku rektor Universitas Negeri Medan beserta para staf pegawai di

rektorat, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D, selaku dekan Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan beserta para staf pegawai

di fakultas, Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd, selaku ketua Jurusan Matematika

beserta seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta staf dan pegawai Jurusan Matematika

(5)

v

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hajani,S.Ag, selaku

Kepala Sekolah SMP Swasta Nur Adia Tanjung Selamat, Ibu Fitri Ramadhani,

S.Pd, selaku guru bimbingan & Konseling, Ibu Rusnita Simanjuntak,S.Pd, selaku

guru bidang studi matematika serta guru – guru dan staf pegawai SMP Swasta

Nur Adia Tanjung Selamat yang telah banyak membantu dalam penelitian ini.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih banyak kepada suami tercinta Praka

Muhammad Basuki, kepada ayahanda Thamrin Sasmita dan Ibunda Ema Poniem

yang telah banyak memberikan dukungan, do’a, semangat, bantuan moril dan

materil kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan di Unimed.

Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada abang, kakak

dan adik yang sangat dikasihi, Adi Sasmita, Sri Wulandari, Sri Hartati, Sri Popy

Dhamayanti, Sri Wahyu Widia Astuti, Sri Suci Wahyu Ningrum dan Muhamad

Hanafi yang telah memberikan semangat kepada penulis. Ucapan terima kasih

juga penulis sampaikan kepada teman – teman satu kelas ekstensi pendidikan

matematika, Benyamin Simanjuntak,S.Pd, Siska Manyatika,S.Pd, Musliha, S.Pd,

Pumpe Lince Hutauruk, Sri Kurnia Astuti dan kepada seluruh teman – teman lain

yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi

ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini

bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Januari 2013

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 6

1.3. Batasan Masalah 7

1.4. Rumusan Masalah 7

1.5. Tujuan Penelitian 7

1.6. Manfaat Penelitian 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 9

2.1.1. Pengertian Belajar 9

2.1.2. Belajar Mengajar Matematika 10

2.1.3. Hasil Belajar Matematika 11

2.1.4. Metode Mengajar Matematika 12

2.1.5. Metode Inkuiri 12

2.2. Materi Bentuk Aljabar 21

(7)

vii

2.3. Kerangka Konseptual 26

2.4. Hipotesis Tindakan 28

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 29

3.2. Subjek dan Objek Penelitian 29

3.2.1. Subjek Penelitian 29

3.2.2. Objek Penelitian 29

3.3. Definisi Operasional 29

3.4. Jenis Penelitian 30

3.5. Alat Pengumpul Data 30

3.5.1. Tes 30

3.5.2. Observasi 32

3.5.3. Wawancara 32

3.6. Prosedur Penelitian 32

3.7. Tehnik Analisis Data 40

3.7.1. Reduksi data 40

3.7.1.1. Menganalisis Hasil Tes Belajar Siswa 40

3.7.1.2. Analisis Angket Respon Siswa 42

3.7.1.3. Analisis Hasil Observasi 42

3.7.2. Paparan Data 43

3.7.3. Interpretasi atau penyimpulan data 43

3.8. Indikator Keberhasilan 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 45 4.1. Hasil dan Pembahasan Siklus I 45

4.1.1. Permasalahan 1 45

4.1.2. Alternatif Pemecahan I 45

4.2. Deskripsi Siklus I 46

(8)

4.3.1. Permasalahan II 51

4.4. Temuan Penelitian 56

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 59

5.1. Kesimpulan 59

5.2. Saran 59

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I Siklus I 62

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II Siklus I 68

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I Siklus II 74

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II Siklus II 80

Lampiran 5 Kisi – kisi Penyusunan Tes Awal 86

Lampiran 6 Tes Awal 87

Lampiran 7 Kunci Jawaban Tes Awal 88

Lampiran 8 Data Kesulitan Siswa Dalam Tes Awal 89

Lampiran 9 Lembar Kerja Siswa (LKS I) 92

Lampiran 10 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS I) 93

Lampiran 11 Lembar Kerja Siswa (LKS II) 94

Lampiran 12 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS II) 95

Lampiran 13 Lembar Kerja Siswa (LKS III) 96

Lampiran 14 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS III) 97

Lampiran 15 Lembar Kerja Siswa (LKS IV) 98

Lampiran 16 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS IV) 99

Lampiran 17 Lembar Validitas THB I 100

Lampiran 18 Lembar Validitas THB I 101

Lampiran 19 Tes Hasil Belajar I ( THB I ) 102

Lampiran 20 Kunci Jawaban THB I 103

Lampiran 21 Lembar Validitas THB II 104

Lampiran 22 Lembar Validitas THB II 105

Lampiran 23 Tes Hasil Belajar II ( THB II ) 106

Lampiran 24 Kunci Jawaban THB II 107

Lampiran 25 Pedoman Penskoran 108

Lampiran 26 Lembar Observasi Guru Siklus I Pertemuan 1 109

Lampiran 27 Lembar Observasi Guru Siklus I Pertemuan 2 111

(11)

vii

Lampiran 29 Lembar Observasi Guru Siklus II Pertemuan 2 115

Lampiran 30 Deskripsi Hasil Observasi Guru Siklus I 117

Lampiran 31 Deskripsi Hasil Observasi Guru Siklus II 118

Lampiran 32 Angket Respon Siswa Terhadap Kegiatan Pembelajaran 119

Lampiran 33 Analisis Hasil Evaluasi Tes Awal 121

Lampiran 34 Analisis Hasil Evaluasi Tes Hasil Belajar I 124

Lampiran 35 Analisis Hasil Evaluasi Tes Hasil Belajar II 126

Lampiran 36 Perkembangan Hasil Belajar Siswa I dan II 128

Lampiran 37 Data Kelompok Siswa Pada Pembelajaran Siklus I 130

Lampiran 38 Data Kelompok Siswa Pada Pembelajaran Siklus II 132

Lampiran 39 Data Respon Siswa Terhadap Kegiatan Pembelajaran 134

Lampiran 40 Jadwal Kegiatan Penelitian 136

Lampiran 41 Hasil Wawancara 138

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas setiap individu,

yang secara langsung disiapkan untuk menopang dan mengikuti laju

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknolagi dalam upaya meningkatkan mutu

pendidikan yang sejalan dengan proses belajar-mengajar. Menurut Sardiman,

(1986): “Proses belajar - mengajar merupakan kegiatan interaksi antara dua unsur

manusiawi, yaitu siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang

mengajar, dengan siswa sebagai subjek pokoknya”.

Jeanings dan Dunne ( 1999 ) mengatakan bahwa kebanyakan siswa

mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan matematika ke dalam situasi

kehidupan nyata. Hal lain yang menyebabkan sulitnya matematika bagi siswa

adalah karena pembelajaran matematika yang kurang bermakna. Guru dalam

pembelajarannya dikelas tidak mengaitkan dengan skema yang telah dimiliki oleh

siswa dan siswa kurang diberikan kesempatan untuk menemukan kembali dan

mengkonstruksi sendiri ide – ide matematika. Mengaitkan pengalaman kehidupan

nyata anak dengan ide – ide matematika dalam pembelajaran matematika di kelas

penting dilakukan agar pembelajaran menjadi bermakna ( Soedjadi, 2000 ).

Menurut Van de Henvl – Panhuizen ( 2000 ) bila anak belajar matematika terpisah

dari pengalaman mereka sehari – hari maka anak akan cepat lupa dan tidak dapat

mengaplikasikan matematika.

Subandono ( 2007 ) juga menyatakan bahwa bagi sebagian murid sekolah,

mengeluhkan soal pelajaran matematika. Mereka menganggap matematika

sebagai pelajaran yang sulit. Terlebih bila mereka mendapat nilai di bawah rata

-rata. Yang punya niat akan lebih tekun mempelajari, kembali hilang semangatnya.

Celakanya, kalau keadaan ini terus berlanjut hingga ke jenjang pendidikan

berikutnya. Padahal sebenarnya matematika merupakan pelajaran yang

(13)

2

“Mata pelajaran matematika masih merupakan penyebab utama siswa tidak lulus UAN 2007. Dari semua peserta yang tidak lulus sebanyak 24,44% akibat jatuh dalam mata pelajaran matematika, sebanyak 7,69% akibat pelajaran bahasa Inggris, dan 0,46% akibat mata pelajaran Bahasa Indonesia”.

Selain itu rendahnya hasil belajar matematika siswa adalah banyaknya

kendala yang dihadapi oleh guru. Salah satunya adalah kurangnya minat siswa

dalam belajar, khususnya belajar matematika. Hal ini disebabkan model

pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi dan cenderung

monoton, sehingga siswa merasa jenuh dan bosan dalam belajar matematika.

Sebagaimana dikemukakan Abdurrahman ( 2003 ):

“Yang menjadi faktor penyebab rendahnya atau kurangnya pemahaman peserta didik terhadap konsep matematika, salah satu diantaranya adalah metode pembelajaran yang digunakan oleh pengajar. Misalnya, dalam pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan tradisional yang menempatkan peserta didik dalam proses belajar mengajar sebagai pendengar”.

Matematika merupakan suatu bidang ilmu pengetahuan yang dapat

mempertinggi daya nalar dan merupakan suatu alat bantu dalam mempelajari dan

menguasai bidang ilmu lainnya. Pada masa sekarang banyak siswa beranggapan

bahwa matematika sulit dipahami, hal ini dimungkinkan dasar pengetahuan

matematika yang masih kurang dan menganggap matematika itu tidak begitu

penting. Ada banyak faktor yang mempengaruhi prestasi balajar siswa, salah

satunya adalah kondisi subjek belajar siswa yang berupa kondisi fisik, intelegensi,

bakat dan minat dalam belajar.

Seperti yang dikemukakan Hamalik (2001) :

“Kondisi subjek belajar turut menentukan kegiatan dan keberhasilan belajar, siswa dapat belajar secara efesien dan efektif apabila berbadan sehat, memiliki inteligensi yang memadai, siap untuk melakukan kegiatan pelajaran, serta memiliki minat belajar”.

Guru merupakan faktor penentu terhadap berhasilnya proses pembelajaran

di samping faktor pendukung yang lainnya. Guru sebagai mediator dalam

mentransfer ilmu pengetahuan terhadap siswa. Di dalam kegiatannya guru

(14)

Sehubungan dengan fungsinya sebagai pengajar, pendidik, dan pembimbing,

maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru yang senantiasa

menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan dalam berbagai interaksinya.

Penerapan metode mengajar yang tepat diperlukan demi berhasilnya proses

pendidikan dan usaha pembelajaran di sekolah.

Namun yang sering terjadi, dalam proses pembelajaran guru dijadikan

sebagai satu – satunya sumber belajar yang bertugas menuangkan materi pelajaran

kepada siswa. Sehingga siswa hanya duduk diam mendengar. Bahkan komunikasi

yang terjadi antar siswa tergolong rendah sehingga tidak menimbulkan diskusi

atau perdebatan yang menarik yang dapat meningkatkan aktifitas berfikir siswa.

Padahal idealnya tugas guru adalah membelajarkan si pembelajar atau membuat

siswa menjadi pencari ilmu, dalam artian memanusiakan manusia.

Seperti yang diungkapkan oleh Slameto (2003) bahwa :

“Metode mengajar guru yang kurang tepat diakibatkan karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa atau mata pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya, akibatnya siswa malas untuk belajar dan mencatat materi pelajaran yang sedang dipelajari”

Pada umumnya salah satu faktor sulitnya siswa mencapai hasil belajar

yang maksimal adalah kurang sesuainya model pembelajaran yang diterapkan di

beberapa sekolah selama ini. Indikasi yang terlihat bahwa para pendidik hampir

menjadi satu-satunya sumber informasi bagi siswa dalam proses belajar mengajar

(PBM). Komunikasi yang banyak terjadi adalah komunikasi satu arah, yaitu dari

guru ke siswa. Sedangkan interaksi antara siswa dengan guru ataupun siswa

dengan siswa sangat kurang.

Menurut Khabibah (dalam Trianto 2007 ) :

(15)

4

Rendahnya hasil pembelajaran matematika disebabkan banyak faktor.

Salah satu faktornya adalah kurang terjalinnya komunikasi yang baik antara guru

dengan siswa dan juga antara siswa dengan siswa atau dapat dikatakan tidak

terjadi komunikasi multiarah dalam pembelajaran yang menyebabkan proses

belajar mengajar yang monoton. Siswa juga kurang berinteraksi dengan

lingkungannya dalam proses pembelajaran. Jika kondisinya seperti ini maka akan

berlangsung direct teaching, yaitu guru sebagai sumber informan dan siswa pasif

menerima, juga akan terjadi komunikasi satu arah dalam dalam pembelajaran

yang menyebabkan siswa kurang bergairah, malas dan merasa bosan dalam

belajar.

Kalaupun ada feed back itu biasanya hanya sebuah pertanyaan yang

mudah dijawab dan tidak menimbulkan pertanyaan – pertanyaaan lain atau paling

tidak merangsang siswa untuk bertanya. Tidak jarang pula aktivitas tanya jawab

yang terjadi terkesan dipaksakan misalnya siswa baru menjawab sebuah

pertanyaan apabila sudah mendapat perintah atau ditunjuk oleh gurunya.

Hal tersebut mengakibatkan hasil belajar siswa rendah karena mereka

hanya dijadikan objek pembelajaran bukan subjek dalam pembelajaran. Hal ini

sesuai dengan yang dikemukakan oleh Hamalik (2010) :

“Kegiatan mandiri dianggap tidak ada maknanya, karena guru adalah orang yang serba tahu dan menentukan segala hal yang dianggap penting bagi siswa. Sistem penuangan lebih mudah pelaksaannya bagi guru dan tidak ada masalah atau kesulitan; guru cukup mempelajari materi dari buku, lalu disampaikan pada siswa. Di sisi lain, siswa hanya bertugas menerima dan menelan, mereka diam dan bersikap pasif atau tidak aktif’.

Pada prinsipnya tidak satupun metode mengajar yang dapat dipandang

sempurna dan cocok untuk semua pokok bahasan yang ada dalam setiap mata

pelajaran. Guru yang profesional dan kreatif hanya akan memilih metode

mengajar yang lebih tepat. Setelah menetapkan topik pembahasan materi dan

tujuan pembelajaran serta jenis kegiatan belajar siswa yang dibutuhkan dengan

adanya persiapan guru, maka pembelajaran akan berjalan dengan baik. Dengan

metode Inkuiri diharapkan siswa lebih memahami makna belajar dan dapat

(16)

Menurut salah seorang guru bidang studi matematika SMP Swasta Nur

Adia Tanjung Selamat yaitu Ibu Rusnita Simanjuntak,S.Pd diperoleh beberapa

informasi yaitu : Pada umumnya kesulitan dalam mempelajari matematika ketika

soal yang diberikan tidak sama dengan contoh, ini berarti kurangnya pemahaman

siswa dalam pemahaman konsep sehingga kemampuan berfikir tidak terlalu maksimal dan dampaknya hasil belajar matematika siswa juga rendah”.

Selanjutnya mayoritas soal yang diberikan guru matematika terlalu kaku.

Umumnya siswa lebih banyak mengerjakan soal yang diekspresikan dalam bahasa

dan simbol matematika yang di set dalam konteks yang jauh dari realitas

kehidupan sehari – hari. Akibatnya, siswa sering kali merasa bosan dan

menganggap matematika sebagai pelajaran yang tidak menyenangkan. Mereka

pun tidak mampu menerapkan teori di sekolah untuk memecahkan masalah dalam

kehidupan sehari – hari.

Selanjutnya dalam observasi peneliti menemukan kesulitan – kesulitan

yang dialami siswa SMP Swasta Nur Adia Tanjung Selamat yaitu melalui tes awal

yang diberikan kepada siswa dimana sebahagian siswa belum memahami dan

mengerti masalah yang diberikan. Adapun kesulitan – kesulitan tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Siswa belum memahami makna suku sejenis dan siswa belum memahami

koefisien yang ditentukan.

2. Siswa belum memahami soal yang ditanya tentang pengurangan bentuk

aljabar

3. Siswa tidak teliti dalam menggunakan operasi pengurangan yang menggunakan kata “dari” dalam bentuk aljabar dan penggunaan tanda kurung 4. Siswa belum mengerti tentang penjumlahan operasi penjumlahan dimana

siswa menjumlahkan pangkat variabel yang seharusnya tidak dijumlahkan

pangkatnya.

5. Siswa belum memahami penjumlahan operasi aljabar dimana siswa tidak

(17)

6

6. Siswa belum memahami perkalian pangkat dalam bentuk aljabar karna siswa

mengalikan pangkat secara langsung yang seharusnya menjumlahkan

pangkat.

7. Siswa belum mengetahui perkalian pangkat dimana siswa tidak

menyelelesaikan perkalian pangkat yang sama variabel

8. Siswa belum memahami cara perkalian yang sudah sama variabel dimana

siswa mengalikan pangkat yang seharusnya dijumlahkan.

9. Siswa belum memahami cara pembagian dalam bentuk aljabar dimana siswa

menambahkan langsung pangkat variabel yang seharusnya siswa mengubah

variabel dahulu dalam bentuk perkalian variabel.

Untuk lebih jelasnya mengenai kesulitan – kesulitan yang dialami oleh siswa SMP

Swasta Nur Adia Tanjung Selamat dapat dilihat pada lampiran tes awal.

Dari beberapa data hasil belajar matematika siswa pada tahun 2010/2011,

dimana nilai rata-rata pelajaran matematika adalah 5,25 dengan nilai terendah 4,5

dan nilai tertinggi 6,0. Sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang

harus dicapai adalah 6,5. Sehingga dapat dikatakan hasil belajar siswa rendah dan

tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan keadaan ini

guru dan peneliti berkolaborasi setahap demi setahap untuk menemukan akar

permasalahan, mencarikan langkah penyelesaian dan melakukan upaya perbaikan.

Salah satu penerapan pembelajaran matematika yang menjadikan siswa

dapat meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan penerapan metode inkuiri.

Penerapan metode inkuiri bertujuan agar kemampuan berfikir matematika siswa

dapat berkembang secara maksimal dan pada saat yang sama kegiatan – kegiatan

kreatif dari setiap siswa terkomunikasikan melalui proses belajar mengajar dan

mereka juga dapat menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang diberikan.

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi atau cara guru

dalam pembelajaran matematika yang dapat mempengaruhi hasil belajar dan

pemahaman siswa, terlebih pada pokok bahasan bentuk aljabar. Berdasarkan

(18)

Materi Bentuk Aljabar Di Kelas VII SMP Swasta Nur Adia Tanjung Selamat Tahun Ajaran 2012/2013”.

1.2. Identifikasi Masalah

Adapun yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini yang

diperoleh dari uraian latar belakang adalah :

1. Matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit.

2. Siswa hanya sebagai pendengar selama berlangsungnya proses

pembelajaran.

3. Metode mengajar yang dilakukan guru kurang bervariasi.

4. Proses pembelajaran matematika kurang mendorong siswa untuk

meningkatkan hasil belajarnya

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, penulis perlu membatasi

masalah yang akan diteliti agar penelitian ini dapat terarah dan terfokus dengan

baik. Penelitian ini hanya dibatasi pada peningkatan hasil belajar siswa pada

materi bentuk aljabar dengan penerapan metode inkuiri yang dilakukan pada

siswa dikelas VII SMP Swasta Nur Adia Tanjung Selamat.

1.4. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Swasta Nur

Adia Tanjung Selamat setelah diterapkan metode inkuiri pada materi

bentuk aljabar?

2. Bagaimanakah kesulitan – kesulitan yang dialami siswa kelas VII SMP

Swasta Nur Adia Tanjung Selamat dalam mempelajari materi bentuk

aljabar setelah diterapkan metode inkuiri?

(19)

8

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VII SMP Swasta Nur Adia

Tanjung Selamat setelah menggunakan metode inkuiri pada materi bentuk

aljabar.

2. Untuk mengetahui kesulitan – kesulitan yang dialami siswa kelas VII

SMP Swasta Nur Adia Tanjung Selamat dalam mempelajari bentuk

aljabar.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Bagi guru

Sebagai bahan masukan bagi guru untuk dapat mempertimbangkan metode

pembelajaran yang lebih baik dalam pembelajaran matematika.

2. Bagi siswa

Memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih mengembangkan pola

fikirnya dalam belajar dengan penerapan metode inkuiri dan dapat

meningkatkan hasil belajarnya

3. Bagi pihak sekolah

Bahan masukan bagi pihak sekolah sebagai lembaga pendidikan dalam

usaha peningkatan mutu pendidikan.

4. Bagi peneliti lain.

Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian

(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan data hasil pelaksanaan penelitian ini dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Hasil belajar matematika SMP Swasta Nur Adia Tanjung Selamat pada kelas

VII tahun ajaran 2012/2013 dapat meningkat dengan menerapkan metode

inkuiri. Pada siklus I persentase hasil belajar siswa secara klasikal 51,42%

dengan nilai rata – rata kelas 67,08. Di akhir siklus II hasil belajar siswa

secara klasikal 88,57% dengan nilai rata – rata kelas 78,37. Peningkatan hasil

belajar siswa secara klasikal pada siklus I dan siklus II adalah 37,15%.

2. Respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode

inkuiri adalah positif dimana : 18 orang siswa merespon sangat baik, 13 orang

siswa merespon baik, dan 4 orang siswa merespon cukup.

5.2. Saran

1. Bagi guru khususnya guru matematika sebaiknya metode inkuiri

memanfaatkan media LKS (Lembar Kegiatan Siswa) sebagai salah satu

upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi siswa diharapkan untuk lebih aktif selama proses pembelajaran.

3. Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian tindakan agar hasilnya lebih

baik, sebaiknya melakukan penelitian secara tuntas dan memberikan lebih

banyak waktu, dan juga mencoba mengkombinasikan berbagai metode

(21)

60

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Aqib, Zainal, (2006), Penelitian Tindakan Kelas, penerbit Yrama Widya, Bandung.

Arikunto, S., (2006), Penelitian Tindakan Kelas, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, S., (2001), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Djamarah, S.B., (2002), Psikologi Belajar, Penerbit rineka cipta, Jakarta.

Djamarah, S.B., dan Awan Zain, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2007), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.

Hadi A., dan Haryono, (2005), Metodologi Penelitian Pendidikan, Penerbit Pustaka Setia, Bandung.

Buchori, (2007), Jenius Matematika 1 Untuk SMP/MTs Kelas VII, Penerbit Graha Ilmu, Semarang.

Haryono, D, (2008), Perinsip Belajar Matematika, http://www.duniaguru.com, (accessed 23 Mei 2008: Jam 10.30 WIB).

Margono, S., (2005), Metodologi Penelitian Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Nurkancana, W., (1986), Evaluasi Pendidikan, Penerbit Usaha Nasional, Surabaya.

Rosyada, D., (2004), Paradigma Pendidikan Demokratis, Penerbit Kencana, Jakarta.

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka cipta, Jakarta.

(22)

Sadirman, (2007), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Siegel, S., (1992), Statistik Nonparametrik, Penerbit PT. Gramedia, Jakarta.

Sukardi, (2006), Guru Powerful, Guru Masa Depan, Penerbit Kolbu, Bandung.

Sanjaya, Wina, (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta.

Sudjana, Nana, ( 1995 ), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung

Trianto, (2007), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.

Gambar

Gambar 3.5. Skema Dalam Penelitian Tindakan Kelas

Referensi

Dokumen terkait

Setiap sekolah memiliki serangkaian atau seperangkat keyakinan, nilai, norma dan kebiasaan yang menjadi ciri khasnya dan senantiasa di sosialisasikan dan

Analisis laporan keuangan akan membantu pihak-pihak yang berkepentingan dalam memilih dan mengevaluasi informasi dan dengan perhatian terfokus pada informasi yang reliable dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, harga, dan promosi baik secara parsial maupun simultan terhadap keputusan konsumen dalam

Perlakuan pada suhu diduga telah menekan metabolisme parasit dan bertambahnya waktu pemeliharaan di luar tubuh inang juga telah memaksa parasit untuk menggunakan cadangan

Tujuan penelitian ini adalah; pertama untuk mengidentifikasi bentuk transposisi dan modulasi yang terdapat pada terjemahan petunjuk pemakaian produk-produk

[r]

Pada umumnya lansia mengalami penurunan pendengaran simetris dan bilateral dan diperparah pada suasana ramai. Penurunan pendengaran yang tidak berkaitan

Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui kuat tekan beton mutu K.225 pada umur 35 hari (beton belum dibakar) setelah ditambah dengan superplasticizer, serta