PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BENTUK ALJABAR DI
KELAS VII SMP SWASTA NUR ADIA TANJUNG SELAMAT T. A. 2012/2013
Oleh:
Sri Syahfitri Handayani NIM 071744127068
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BENTUK ALJABAR
DI KELAS VII SMP SWASTA NUR ADIA TANJUNG SELAMAT
T.A 2012/2013
SRI SYAHFITRI HANDAYANI (NIM 071744127068) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dan kesulitan – kesulitan yang dialami oleh siswa dengan menerapkan metode inkuri pada materi bentuk aljabar di kelas VII SMP Swasta Nur Adia Tanjung Selamat Tahun Ajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Swasta Nur Adia Tanjung Selamat yang berjumlah 35 orang. Objek penelitian ini adalah penerapan metode inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bentuk aljabar.
Instrumen Penelitian terdiri dari tes, lembar observasi dan lembar wawancara. Tes berbentuk uraian yang terdiri dari tes awal sebanyak 5 soal, tes hasil belajar I pada siklus I sebanyak 5 soal dan tes hasil belajar II pada siklus II sebanyak 5 soal. Lembar observasi bertujuan untuk mengetahui aktivitas peneliti dan aktivitas belajar siswa.
Hasil analisis tes awal yang diperoleh sebelum pelaksanaan tindakan I dengan menggunakan metode inkuiri yaitu terdapat 3 orang (8,57%) yang telah tuntas secara klasikal namun masih terdapat 32 orang (91,42%) yang belum tuntas secara klasikal dengan nilai rata – rata 39,68. Berdasarkan hasil tes awal maka diberikan tindakan pada siklus I dengan tes hasil belajar I terdapat 15 orang (42,85 %) telah mencapai ketuntasan belajar dengan skor rata-rata 67,08 tetapi belum mencukupi syarat ketuntasan klasikal.(85%), maka dilanjutkan pada siklus II dan hasil analisis tes hasil belajar setelah diberikan tindakan pada siklus II yaitu terdapat 31 orang (88,57 %) telah mencapai ketuntasan belajar dengan skor rata-rata 78,37 dan telah tuntas secara klasikal.(85%) maka pembelajaran telah tuntas dan penelitian di berhentikan. Dari tindakan yang diberikan diperoleh peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus II sebesar 45,72%
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan sebesar – besarnya kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa, karna atas segala berkah anugrah serta pertolonganNYA telah
memberikan kemampuan dan nikmat yang begitu banyak kepada penulis sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan.
Skripsi ini berjudul “Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bentuk Aljabar Di Kelas VII SMP Swasta Nur Adia Tanjung Selamat Tahun Ajaran 2012/2013”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada : Bapak Drs.
Yasifati Hia,M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan saran kepada penulis sejak awal penyusunan proposal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Syafari, M.Pd, Bapak Mulyono,
S.Si,M.Si, Ibu Dra. Katrina Samosir, M.Pd selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan dan saran – saran mulai dari rencana penelitian sampai
selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada
Bapak Drs. Syafari,M.Pd sebagai dosen pembimbing akademik yang telah
memberikan arahan dan bimbingan selama ini kepada penulis.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar,
M.Si, selaku rektor Universitas Negeri Medan beserta para staf pegawai di
rektorat, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D, selaku dekan Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan beserta para staf pegawai
di fakultas, Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd, selaku ketua Jurusan Matematika
beserta seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta staf dan pegawai Jurusan Matematika
v
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hajani,S.Ag, selaku
Kepala Sekolah SMP Swasta Nur Adia Tanjung Selamat, Ibu Fitri Ramadhani,
S.Pd, selaku guru bimbingan & Konseling, Ibu Rusnita Simanjuntak,S.Pd, selaku
guru bidang studi matematika serta guru – guru dan staf pegawai SMP Swasta
Nur Adia Tanjung Selamat yang telah banyak membantu dalam penelitian ini.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih banyak kepada suami tercinta Praka
Muhammad Basuki, kepada ayahanda Thamrin Sasmita dan Ibunda Ema Poniem
yang telah banyak memberikan dukungan, do’a, semangat, bantuan moril dan
materil kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan di Unimed.
Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada abang, kakak
dan adik yang sangat dikasihi, Adi Sasmita, Sri Wulandari, Sri Hartati, Sri Popy
Dhamayanti, Sri Wahyu Widia Astuti, Sri Suci Wahyu Ningrum dan Muhamad
Hanafi yang telah memberikan semangat kepada penulis. Ucapan terima kasih
juga penulis sampaikan kepada teman – teman satu kelas ekstensi pendidikan
matematika, Benyamin Simanjuntak,S.Pd, Siska Manyatika,S.Pd, Musliha, S.Pd,
Pumpe Lince Hutauruk, Sri Kurnia Astuti dan kepada seluruh teman – teman lain
yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Januari 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 6
1.3. Batasan Masalah 7
1.4. Rumusan Masalah 7
1.5. Tujuan Penelitian 7
1.6. Manfaat Penelitian 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis 9
2.1.1. Pengertian Belajar 9
2.1.2. Belajar Mengajar Matematika 10
2.1.3. Hasil Belajar Matematika 11
2.1.4. Metode Mengajar Matematika 12
2.1.5. Metode Inkuiri 12
2.2. Materi Bentuk Aljabar 21
vii
2.3. Kerangka Konseptual 26
2.4. Hipotesis Tindakan 28
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 29
3.2. Subjek dan Objek Penelitian 29
3.2.1. Subjek Penelitian 29
3.2.2. Objek Penelitian 29
3.3. Definisi Operasional 29
3.4. Jenis Penelitian 30
3.5. Alat Pengumpul Data 30
3.5.1. Tes 30
3.5.2. Observasi 32
3.5.3. Wawancara 32
3.6. Prosedur Penelitian 32
3.7. Tehnik Analisis Data 40
3.7.1. Reduksi data 40
3.7.1.1. Menganalisis Hasil Tes Belajar Siswa 40
3.7.1.2. Analisis Angket Respon Siswa 42
3.7.1.3. Analisis Hasil Observasi 42
3.7.2. Paparan Data 43
3.7.3. Interpretasi atau penyimpulan data 43
3.8. Indikator Keberhasilan 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 45 4.1. Hasil dan Pembahasan Siklus I 45
4.1.1. Permasalahan 1 45
4.1.2. Alternatif Pemecahan I 45
4.2. Deskripsi Siklus I 46
4.3.1. Permasalahan II 51
4.4. Temuan Penelitian 56
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 59
5.1. Kesimpulan 59
5.2. Saran 59
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I Siklus I 62
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II Siklus I 68
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I Siklus II 74
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II Siklus II 80
Lampiran 5 Kisi – kisi Penyusunan Tes Awal 86
Lampiran 6 Tes Awal 87
Lampiran 7 Kunci Jawaban Tes Awal 88
Lampiran 8 Data Kesulitan Siswa Dalam Tes Awal 89
Lampiran 9 Lembar Kerja Siswa (LKS I) 92
Lampiran 10 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS I) 93
Lampiran 11 Lembar Kerja Siswa (LKS II) 94
Lampiran 12 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS II) 95
Lampiran 13 Lembar Kerja Siswa (LKS III) 96
Lampiran 14 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS III) 97
Lampiran 15 Lembar Kerja Siswa (LKS IV) 98
Lampiran 16 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS IV) 99
Lampiran 17 Lembar Validitas THB I 100
Lampiran 18 Lembar Validitas THB I 101
Lampiran 19 Tes Hasil Belajar I ( THB I ) 102
Lampiran 20 Kunci Jawaban THB I 103
Lampiran 21 Lembar Validitas THB II 104
Lampiran 22 Lembar Validitas THB II 105
Lampiran 23 Tes Hasil Belajar II ( THB II ) 106
Lampiran 24 Kunci Jawaban THB II 107
Lampiran 25 Pedoman Penskoran 108
Lampiran 26 Lembar Observasi Guru Siklus I Pertemuan 1 109
Lampiran 27 Lembar Observasi Guru Siklus I Pertemuan 2 111
vii
Lampiran 29 Lembar Observasi Guru Siklus II Pertemuan 2 115
Lampiran 30 Deskripsi Hasil Observasi Guru Siklus I 117
Lampiran 31 Deskripsi Hasil Observasi Guru Siklus II 118
Lampiran 32 Angket Respon Siswa Terhadap Kegiatan Pembelajaran 119
Lampiran 33 Analisis Hasil Evaluasi Tes Awal 121
Lampiran 34 Analisis Hasil Evaluasi Tes Hasil Belajar I 124
Lampiran 35 Analisis Hasil Evaluasi Tes Hasil Belajar II 126
Lampiran 36 Perkembangan Hasil Belajar Siswa I dan II 128
Lampiran 37 Data Kelompok Siswa Pada Pembelajaran Siklus I 130
Lampiran 38 Data Kelompok Siswa Pada Pembelajaran Siklus II 132
Lampiran 39 Data Respon Siswa Terhadap Kegiatan Pembelajaran 134
Lampiran 40 Jadwal Kegiatan Penelitian 136
Lampiran 41 Hasil Wawancara 138
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas setiap individu,
yang secara langsung disiapkan untuk menopang dan mengikuti laju
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknolagi dalam upaya meningkatkan mutu
pendidikan yang sejalan dengan proses belajar-mengajar. Menurut Sardiman,
(1986): “Proses belajar - mengajar merupakan kegiatan interaksi antara dua unsur
manusiawi, yaitu siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang
mengajar, dengan siswa sebagai subjek pokoknya”.
Jeanings dan Dunne ( 1999 ) mengatakan bahwa kebanyakan siswa
mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan matematika ke dalam situasi
kehidupan nyata. Hal lain yang menyebabkan sulitnya matematika bagi siswa
adalah karena pembelajaran matematika yang kurang bermakna. Guru dalam
pembelajarannya dikelas tidak mengaitkan dengan skema yang telah dimiliki oleh
siswa dan siswa kurang diberikan kesempatan untuk menemukan kembali dan
mengkonstruksi sendiri ide – ide matematika. Mengaitkan pengalaman kehidupan
nyata anak dengan ide – ide matematika dalam pembelajaran matematika di kelas
penting dilakukan agar pembelajaran menjadi bermakna ( Soedjadi, 2000 ).
Menurut Van de Henvl – Panhuizen ( 2000 ) bila anak belajar matematika terpisah
dari pengalaman mereka sehari – hari maka anak akan cepat lupa dan tidak dapat
mengaplikasikan matematika.
Subandono ( 2007 ) juga menyatakan bahwa bagi sebagian murid sekolah,
mengeluhkan soal pelajaran matematika. Mereka menganggap matematika
sebagai pelajaran yang sulit. Terlebih bila mereka mendapat nilai di bawah rata
-rata. Yang punya niat akan lebih tekun mempelajari, kembali hilang semangatnya.
Celakanya, kalau keadaan ini terus berlanjut hingga ke jenjang pendidikan
berikutnya. Padahal sebenarnya matematika merupakan pelajaran yang
2
“Mata pelajaran matematika masih merupakan penyebab utama siswa tidak lulus UAN 2007. Dari semua peserta yang tidak lulus sebanyak 24,44% akibat jatuh dalam mata pelajaran matematika, sebanyak 7,69% akibat pelajaran bahasa Inggris, dan 0,46% akibat mata pelajaran Bahasa Indonesia”.
Selain itu rendahnya hasil belajar matematika siswa adalah banyaknya
kendala yang dihadapi oleh guru. Salah satunya adalah kurangnya minat siswa
dalam belajar, khususnya belajar matematika. Hal ini disebabkan model
pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi dan cenderung
monoton, sehingga siswa merasa jenuh dan bosan dalam belajar matematika.
Sebagaimana dikemukakan Abdurrahman ( 2003 ):
“Yang menjadi faktor penyebab rendahnya atau kurangnya pemahaman peserta didik terhadap konsep matematika, salah satu diantaranya adalah metode pembelajaran yang digunakan oleh pengajar. Misalnya, dalam pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan tradisional yang menempatkan peserta didik dalam proses belajar mengajar sebagai pendengar”.
Matematika merupakan suatu bidang ilmu pengetahuan yang dapat
mempertinggi daya nalar dan merupakan suatu alat bantu dalam mempelajari dan
menguasai bidang ilmu lainnya. Pada masa sekarang banyak siswa beranggapan
bahwa matematika sulit dipahami, hal ini dimungkinkan dasar pengetahuan
matematika yang masih kurang dan menganggap matematika itu tidak begitu
penting. Ada banyak faktor yang mempengaruhi prestasi balajar siswa, salah
satunya adalah kondisi subjek belajar siswa yang berupa kondisi fisik, intelegensi,
bakat dan minat dalam belajar.
Seperti yang dikemukakan Hamalik (2001) :
“Kondisi subjek belajar turut menentukan kegiatan dan keberhasilan belajar, siswa dapat belajar secara efesien dan efektif apabila berbadan sehat, memiliki inteligensi yang memadai, siap untuk melakukan kegiatan pelajaran, serta memiliki minat belajar”.
Guru merupakan faktor penentu terhadap berhasilnya proses pembelajaran
di samping faktor pendukung yang lainnya. Guru sebagai mediator dalam
mentransfer ilmu pengetahuan terhadap siswa. Di dalam kegiatannya guru
Sehubungan dengan fungsinya sebagai pengajar, pendidik, dan pembimbing,
maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru yang senantiasa
menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan dalam berbagai interaksinya.
Penerapan metode mengajar yang tepat diperlukan demi berhasilnya proses
pendidikan dan usaha pembelajaran di sekolah.
Namun yang sering terjadi, dalam proses pembelajaran guru dijadikan
sebagai satu – satunya sumber belajar yang bertugas menuangkan materi pelajaran
kepada siswa. Sehingga siswa hanya duduk diam mendengar. Bahkan komunikasi
yang terjadi antar siswa tergolong rendah sehingga tidak menimbulkan diskusi
atau perdebatan yang menarik yang dapat meningkatkan aktifitas berfikir siswa.
Padahal idealnya tugas guru adalah membelajarkan si pembelajar atau membuat
siswa menjadi pencari ilmu, dalam artian memanusiakan manusia.
Seperti yang diungkapkan oleh Slameto (2003) bahwa :
“Metode mengajar guru yang kurang tepat diakibatkan karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa atau mata pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya, akibatnya siswa malas untuk belajar dan mencatat materi pelajaran yang sedang dipelajari”
Pada umumnya salah satu faktor sulitnya siswa mencapai hasil belajar
yang maksimal adalah kurang sesuainya model pembelajaran yang diterapkan di
beberapa sekolah selama ini. Indikasi yang terlihat bahwa para pendidik hampir
menjadi satu-satunya sumber informasi bagi siswa dalam proses belajar mengajar
(PBM). Komunikasi yang banyak terjadi adalah komunikasi satu arah, yaitu dari
guru ke siswa. Sedangkan interaksi antara siswa dengan guru ataupun siswa
dengan siswa sangat kurang.
Menurut Khabibah (dalam Trianto 2007 ) :
4
Rendahnya hasil pembelajaran matematika disebabkan banyak faktor.
Salah satu faktornya adalah kurang terjalinnya komunikasi yang baik antara guru
dengan siswa dan juga antara siswa dengan siswa atau dapat dikatakan tidak
terjadi komunikasi multiarah dalam pembelajaran yang menyebabkan proses
belajar mengajar yang monoton. Siswa juga kurang berinteraksi dengan
lingkungannya dalam proses pembelajaran. Jika kondisinya seperti ini maka akan
berlangsung direct teaching, yaitu guru sebagai sumber informan dan siswa pasif
menerima, juga akan terjadi komunikasi satu arah dalam dalam pembelajaran
yang menyebabkan siswa kurang bergairah, malas dan merasa bosan dalam
belajar.
Kalaupun ada feed back itu biasanya hanya sebuah pertanyaan yang
mudah dijawab dan tidak menimbulkan pertanyaan – pertanyaaan lain atau paling
tidak merangsang siswa untuk bertanya. Tidak jarang pula aktivitas tanya jawab
yang terjadi terkesan dipaksakan misalnya siswa baru menjawab sebuah
pertanyaan apabila sudah mendapat perintah atau ditunjuk oleh gurunya.
Hal tersebut mengakibatkan hasil belajar siswa rendah karena mereka
hanya dijadikan objek pembelajaran bukan subjek dalam pembelajaran. Hal ini
sesuai dengan yang dikemukakan oleh Hamalik (2010) :
“Kegiatan mandiri dianggap tidak ada maknanya, karena guru adalah orang yang serba tahu dan menentukan segala hal yang dianggap penting bagi siswa. Sistem penuangan lebih mudah pelaksaannya bagi guru dan tidak ada masalah atau kesulitan; guru cukup mempelajari materi dari buku, lalu disampaikan pada siswa. Di sisi lain, siswa hanya bertugas menerima dan menelan, mereka diam dan bersikap pasif atau tidak aktif’.
Pada prinsipnya tidak satupun metode mengajar yang dapat dipandang
sempurna dan cocok untuk semua pokok bahasan yang ada dalam setiap mata
pelajaran. Guru yang profesional dan kreatif hanya akan memilih metode
mengajar yang lebih tepat. Setelah menetapkan topik pembahasan materi dan
tujuan pembelajaran serta jenis kegiatan belajar siswa yang dibutuhkan dengan
adanya persiapan guru, maka pembelajaran akan berjalan dengan baik. Dengan
metode Inkuiri diharapkan siswa lebih memahami makna belajar dan dapat
Menurut salah seorang guru bidang studi matematika SMP Swasta Nur
Adia Tanjung Selamat yaitu Ibu Rusnita Simanjuntak,S.Pd diperoleh beberapa
informasi yaitu : Pada umumnya kesulitan dalam mempelajari matematika ketika
soal yang diberikan tidak sama dengan contoh, ini berarti kurangnya pemahaman
siswa dalam pemahaman konsep sehingga kemampuan berfikir tidak terlalu maksimal dan dampaknya hasil belajar matematika siswa juga rendah”.
Selanjutnya mayoritas soal yang diberikan guru matematika terlalu kaku.
Umumnya siswa lebih banyak mengerjakan soal yang diekspresikan dalam bahasa
dan simbol matematika yang di set dalam konteks yang jauh dari realitas
kehidupan sehari – hari. Akibatnya, siswa sering kali merasa bosan dan
menganggap matematika sebagai pelajaran yang tidak menyenangkan. Mereka
pun tidak mampu menerapkan teori di sekolah untuk memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari – hari.
Selanjutnya dalam observasi peneliti menemukan kesulitan – kesulitan
yang dialami siswa SMP Swasta Nur Adia Tanjung Selamat yaitu melalui tes awal
yang diberikan kepada siswa dimana sebahagian siswa belum memahami dan
mengerti masalah yang diberikan. Adapun kesulitan – kesulitan tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Siswa belum memahami makna suku sejenis dan siswa belum memahami
koefisien yang ditentukan.
2. Siswa belum memahami soal yang ditanya tentang pengurangan bentuk
aljabar
3. Siswa tidak teliti dalam menggunakan operasi pengurangan yang menggunakan kata “dari” dalam bentuk aljabar dan penggunaan tanda kurung 4. Siswa belum mengerti tentang penjumlahan operasi penjumlahan dimana
siswa menjumlahkan pangkat variabel yang seharusnya tidak dijumlahkan
pangkatnya.
5. Siswa belum memahami penjumlahan operasi aljabar dimana siswa tidak
6
6. Siswa belum memahami perkalian pangkat dalam bentuk aljabar karna siswa
mengalikan pangkat secara langsung yang seharusnya menjumlahkan
pangkat.
7. Siswa belum mengetahui perkalian pangkat dimana siswa tidak
menyelelesaikan perkalian pangkat yang sama variabel
8. Siswa belum memahami cara perkalian yang sudah sama variabel dimana
siswa mengalikan pangkat yang seharusnya dijumlahkan.
9. Siswa belum memahami cara pembagian dalam bentuk aljabar dimana siswa
menambahkan langsung pangkat variabel yang seharusnya siswa mengubah
variabel dahulu dalam bentuk perkalian variabel.
Untuk lebih jelasnya mengenai kesulitan – kesulitan yang dialami oleh siswa SMP
Swasta Nur Adia Tanjung Selamat dapat dilihat pada lampiran tes awal.
Dari beberapa data hasil belajar matematika siswa pada tahun 2010/2011,
dimana nilai rata-rata pelajaran matematika adalah 5,25 dengan nilai terendah 4,5
dan nilai tertinggi 6,0. Sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
harus dicapai adalah 6,5. Sehingga dapat dikatakan hasil belajar siswa rendah dan
tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan keadaan ini
guru dan peneliti berkolaborasi setahap demi setahap untuk menemukan akar
permasalahan, mencarikan langkah penyelesaian dan melakukan upaya perbaikan.
Salah satu penerapan pembelajaran matematika yang menjadikan siswa
dapat meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan penerapan metode inkuiri.
Penerapan metode inkuiri bertujuan agar kemampuan berfikir matematika siswa
dapat berkembang secara maksimal dan pada saat yang sama kegiatan – kegiatan
kreatif dari setiap siswa terkomunikasikan melalui proses belajar mengajar dan
mereka juga dapat menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang diberikan.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi atau cara guru
dalam pembelajaran matematika yang dapat mempengaruhi hasil belajar dan
pemahaman siswa, terlebih pada pokok bahasan bentuk aljabar. Berdasarkan
Materi Bentuk Aljabar Di Kelas VII SMP Swasta Nur Adia Tanjung Selamat Tahun Ajaran 2012/2013”.
1.2. Identifikasi Masalah
Adapun yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini yang
diperoleh dari uraian latar belakang adalah :
1. Matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit.
2. Siswa hanya sebagai pendengar selama berlangsungnya proses
pembelajaran.
3. Metode mengajar yang dilakukan guru kurang bervariasi.
4. Proses pembelajaran matematika kurang mendorong siswa untuk
meningkatkan hasil belajarnya
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, penulis perlu membatasi
masalah yang akan diteliti agar penelitian ini dapat terarah dan terfokus dengan
baik. Penelitian ini hanya dibatasi pada peningkatan hasil belajar siswa pada
materi bentuk aljabar dengan penerapan metode inkuiri yang dilakukan pada
siswa dikelas VII SMP Swasta Nur Adia Tanjung Selamat.
1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Swasta Nur
Adia Tanjung Selamat setelah diterapkan metode inkuiri pada materi
bentuk aljabar?
2. Bagaimanakah kesulitan – kesulitan yang dialami siswa kelas VII SMP
Swasta Nur Adia Tanjung Selamat dalam mempelajari materi bentuk
aljabar setelah diterapkan metode inkuiri?
8
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VII SMP Swasta Nur Adia
Tanjung Selamat setelah menggunakan metode inkuiri pada materi bentuk
aljabar.
2. Untuk mengetahui kesulitan – kesulitan yang dialami siswa kelas VII
SMP Swasta Nur Adia Tanjung Selamat dalam mempelajari bentuk
aljabar.
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagi guru
Sebagai bahan masukan bagi guru untuk dapat mempertimbangkan metode
pembelajaran yang lebih baik dalam pembelajaran matematika.
2. Bagi siswa
Memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih mengembangkan pola
fikirnya dalam belajar dengan penerapan metode inkuiri dan dapat
meningkatkan hasil belajarnya
3. Bagi pihak sekolah
Bahan masukan bagi pihak sekolah sebagai lembaga pendidikan dalam
usaha peningkatan mutu pendidikan.
4. Bagi peneliti lain.
Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Berdasarkan data hasil pelaksanaan penelitian ini dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Hasil belajar matematika SMP Swasta Nur Adia Tanjung Selamat pada kelas
VII tahun ajaran 2012/2013 dapat meningkat dengan menerapkan metode
inkuiri. Pada siklus I persentase hasil belajar siswa secara klasikal 51,42%
dengan nilai rata – rata kelas 67,08. Di akhir siklus II hasil belajar siswa
secara klasikal 88,57% dengan nilai rata – rata kelas 78,37. Peningkatan hasil
belajar siswa secara klasikal pada siklus I dan siklus II adalah 37,15%.
2. Respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode
inkuiri adalah positif dimana : 18 orang siswa merespon sangat baik, 13 orang
siswa merespon baik, dan 4 orang siswa merespon cukup.
5.2. Saran
1. Bagi guru khususnya guru matematika sebaiknya metode inkuiri
memanfaatkan media LKS (Lembar Kegiatan Siswa) sebagai salah satu
upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi siswa diharapkan untuk lebih aktif selama proses pembelajaran.
3. Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian tindakan agar hasilnya lebih
baik, sebaiknya melakukan penelitian secara tuntas dan memberikan lebih
banyak waktu, dan juga mencoba mengkombinasikan berbagai metode
60
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Aqib, Zainal, (2006), Penelitian Tindakan Kelas, penerbit Yrama Widya, Bandung.
Arikunto, S., (2006), Penelitian Tindakan Kelas, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Arikunto, S., (2001), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Djamarah, S.B., (2002), Psikologi Belajar, Penerbit rineka cipta, Jakarta.
Djamarah, S.B., dan Awan Zain, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2007), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.
Hadi A., dan Haryono, (2005), Metodologi Penelitian Pendidikan, Penerbit Pustaka Setia, Bandung.
Buchori, (2007), Jenius Matematika 1 Untuk SMP/MTs Kelas VII, Penerbit Graha Ilmu, Semarang.
Haryono, D, (2008), Perinsip Belajar Matematika, http://www.duniaguru.com, (accessed 23 Mei 2008: Jam 10.30 WIB).
Margono, S., (2005), Metodologi Penelitian Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Nurkancana, W., (1986), Evaluasi Pendidikan, Penerbit Usaha Nasional, Surabaya.
Rosyada, D., (2004), Paradigma Pendidikan Demokratis, Penerbit Kencana, Jakarta.
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka cipta, Jakarta.
Sadirman, (2007), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Siegel, S., (1992), Statistik Nonparametrik, Penerbit PT. Gramedia, Jakarta.
Sukardi, (2006), Guru Powerful, Guru Masa Depan, Penerbit Kolbu, Bandung.
Sanjaya, Wina, (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta.
Sudjana, Nana, ( 1995 ), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung
Trianto, (2007), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.