UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK
MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
STAD ( STUDENT TEAMS ACHIEVEMENTS DIVISION ) PADA SISWA KELAS VIII SMP SWASTA GBKP KABANJAHE
TAHUN AJARAN 2013-2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat- Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
REHMADAN IHSAN PILIAN TARIGAN NIM : 609411055
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan karunia yang telah diberikan-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lompat
Jauh Gaya Jongkok Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD (Student Team Acihement Division) Pada Siswa SMP Swasta GBKP
Kabanjahe Tahun Ajaran 2013/14”. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi
salah satu syarat dalam menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Medan.
Sebagai manusia biasa, peneliti sadar pasti dalam penulisan skripsi ini
masih banyak terdapat kesalahan, kekurangan dan keterbatasan kemampuan
dimana-mana, namun berkat dukungan dan doa dari pihak yang memberikan
bantuan moril dan materil secara langsung dan tidak lansung serta kerja keras
yang peneliti lakukan, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan juga. Untuk itu
melalui kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terimaksih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri
Medan
2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes, selaku Dekan FIK UNIMED
3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, selaku Pembantu Dekan I FIK UNIMED, Bapak
Drs.Mesnan, M.Kes, selaku Pembantu Dekan II FIK UNIMED, Bapak Dr.
4. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes. selaku Ketua Jurusan PJKR FIK
UNIMED
5. Bapak Afri Tantri, S.Pd, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan PJKR FIK
UNIMED
6. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing Skripsi
Penulis yang selalu memberikan bimbingan demi terselesaikannya skripsi ini.
7. Bapak/Ibu Dosen dan Staf Pegawai di lingkungan FIK UNIMED yangjuga
turut serta dalam membantu penyelesaian skripsi ini.
8. Terima kasih kepada Kepala Sekolah SMP Swasta GBKP Kabanjahe
Kabupaten Karo Bapak Drs. Heryanta Ginting yang telah memberikan izin
melakukan penelitian di sekolah tersebut. Bapak Bastanta Barus S.Pd selaku
Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, serta Bapak/Ibu guru dan
staf tata usaha yang telah banyak membantu selama melakukan penelitian ini.
Terima kasih kepada adik-adik siswa kelas VIII-1 selaku subjek penelitian.
9. Teristimewa penulis ucapkan ribuan terimakasih kepada Kedua Orang Tua
Tercinta Ayahanda Benhur Tarigan dan Ibunda Mariahayati br. Ginting yang
telah mengasuh dan membesarkan penulis yang selalu mendoakan penulis
dalam lindungan Yesus Kristus dan selalu memberikan seluruh kasih
sayangnya yang tiada henti-hentinya guna untuk membuat penulis selalu
bahagia dan selalu memberikan restunya. Teristimewa juga kepada Mama
tercinta (Trianingsih) dan buat yang kusayangi Arini Madame S yang selalu
10. Bapak Drs. Benny Subadiman, M,Kes dan Bapak Bangun Setia Hsb, S,Pd,
M,Or selaku Dosen tempat penulis selalu meminta bimbingan dan diskusi
11. Rekan – rekan mahasiswa FIK UNIMED khususnya PKR’09, dan tentunya
bagi Bob Rahmat Manalu, Dian Rahmad Ramadan Ginting, Haris Purnama,
Muhamad Noer Fadlan dan Solehuddin Alhuda serta adik kost saya Thomson
Ivo Tarigan, sahabat dan semua pihak yang tak bisa penulis sebutkan satu
persatu yang telah banyak membantu dan senantiasa mendukung penulis
dengan motivasi untuk tetap semangat dalam menyelesaikan dan
memperbaiki skripsi ini. Semoga Tuhan Yesus Kristus membalas segala
kebaikan yang kalian berikan kepada penulis. Amin…
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut serta
memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti
perkuliahan.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat berguna bagi
pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri. Dan memperkaya wawasan Ilmu
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Amin
Medan, Februari 2014
Penulis
ABSTRAK
REHMADAN IHSAN PILIAN TARIGAN, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achivement Division) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Kelas VIII-1 SMP Swasta GBKP Kabanjahe Tahun Ajaran 2013/2014.
(Pembimbing : SURYADI DAMANIK)
Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan (UNIMED) 2014
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
lompat jauh gaya jongkok melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD (Student Team Achievement Division) pada siswa kelas VIII-1 SMP Swasta
GBKP Kabanjahe Tahun Ajaran 2013/2014. Dari hasil data awal (pre-test) yang
telah dilakukan menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam melakukan lompat
jauh gaya jongkok rendah dan hal ini berdampak pada hasil belajar siswa.
Metode penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Untuk
memperoleh data dalam penelitian ini maka dilakukan tes hasil belajar I dan tes
hasil belajar II yang berbentuk aplikasi teknik dasar lompat jauh gaya jongkok.
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas kelas VIII-1 SMP Swasta
GBKP Kabanjahe yang berjumlah 33 orang siswa. Dan objek penelitian adalah
model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Setelah data terkumpul akan dilakukan analisis, maka diperoleh
hasil analisisnya :(1) dari tes hasil belajar 1 di siklus I diperoleh 21 orang
(63,63%) yang telah mencapai ketuntasan belajar, (2) dari tes hasil belajar II di
siklus II diperoleh 28 orang (84,84%) yang telah mencapai ketuntasan belajar.
Berdasarkan hasil analisis data dapat dikatakan bahwa melalui penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division)
dapat meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok siswa SMP Swasta
DAFTAR ISI
3. Hakeket Model Pembelajaran Kooperatif ... 32
3.1STAD (Student Team Achievement Division)... 38
C. Hipotesis .. ... 44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 45
A. Jenis Penelitian ... ... ... 45
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 45
1. Lokasi Penelitian ... 45
2. Waktu Penelitian ... 45
C. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian ... 45
D. Desain Penelitian ... 46
E. Instrumen Penelitian ... 54
F. Teknik Analisis Data ... 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58
A. Hasil Penelitian ... ... 58
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 85
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 89
A. Kesimpulan ... 89
B. Saran ... 89
DAFTAR PUSTAKA ... 91
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Fase-Fase Pembelajaran Koopertif Tipe STAD... 41
2. Aspek yang Dinilai pada Proses Hasil Belajar Lompat Jauh
Gaya Jongkok ... 55
3. Hasil Obsevasi Penilaian Berdasarkan Lembar Portofolio
Lompat Jauh Gaya Jongkok Siklus I ... 66
4. Frekuensi Nilai Test Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa
Siklus I ... 69
5. Hasil Obsevasi Penilaian Berdasarkan Lembar Portofolio
Lompat Jauh Gaya Jongkok Siklus II ... 79
6. Frekuensi Nilai Test Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa
Siklus I ... 81
7. Perbandingan Hasil Belajar Pre-Test, Siklus I, dan Siklus II ... 83
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Lapangan ( Bak Pasir) Lompat Jauh ... 20
2. Gambar Lompat Jauh Gaya Jongkok ... 21
3. Gambar Lompat Jauh Gaya Melenting ... 22
4. Gambar Lompat Jauh Gaya Berjalan Di Udara ... 22
5. Ilustrasi Gerakan Lompat Jauh dari Gerkan Awal sampai Mendarat ... 24
6. Ilustrasi Gerakan Awalan Lompat Jauh Gaya Jongkok ... 25
7. Ilustrasi Gerakan Tolakan Lompat Jauh Gaya Jongkok ... 27
8. Ilustrasi Gerakan Badan Di Udara Pada Lompat Jauh Gaya Jongkok ... 28
9. Ilustrasi Gerakan Mendarat Lompat Jauh Gaya Jongkok ... 29
10. Desain Siklus Penelitian Tindakan Kelas... ... 46
11. Perbandingan Penilaian Portofolio Siklus I dan Siklus II ... 80
DAFTAR LAMPIRAN
5. Data Pre-Test Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Kelas VIII-1 SMP GBKP Kabanjahe... 103
6. Reduksi Nilai Pre-Test Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Kelas VII 1 SMP GBKP Kabanjahe ... 105
7. Paparan Nilai Pre-Test ... 106
8. Portofolio Penilaian Proses Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Teknik Awalan (Post-Tes I) Abdi Aginta ... 107
9. Portofolio Penilaian Proses Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Teknik Awalan (Post-Tes I) Aditya Pilihenta ... 108
10.Portofolio Penilaian Proses Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Teknik Awalan (Post-Tes I) Anes Margaretta ... 109
11.Portofolio Penilaian Proses Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Teknik Tolakan (Post-Tes I) Abdi Aginta ... 111
12.Portofolio Penilaian Proses Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Teknik Tolakan (Post-Tes I) Aditya Pilihenta ... 112
13.Portofolio Penilaian Proses Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Teknik Tolakan (Post-Tes I) Anes Margaretta ... 113
14.Portofolio Penilaian Proses Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Teknik Melayang (Post-Tes I) Abdi Aginta ... 114
15.Portofolio Penilaian Proses Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Teknik Melayang (Post-Tes I) Aditya Pilihenta ... 115
16.Portofolio Penilaian Proses Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Teknik Melayang (Post-Tes I) Anes Margaretta ... 116
Gaya Jongkok Teknik Mendarat (Post-Tes I) Abdi Aginta ... 117
18.Portofolio Penilaian Proses Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Teknik Mendarat (Post-Tes I) Aditya PIlihenta ... 118
19.Portofolio Penilaian Proses Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Teknik Mendarat (Post-Tes I) Anes Margaretta ... 119
20.Data Post-Test Siklus I Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Kelas VIII-1 SMP GBKP Kabanjahe... 120
21.Reduksi Nilai Post-Test Siklus I Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Kelas VII 1 SMP GBKP Kabanjahe ... 122
22.Paparan Nilai Post-Test Siklus I ... 124
23.Deskripsi Nilai Setiap Kelompok Siklus I ... 125
24.Lembar Observasi Penilaian Bagi Guru Siklus I ... 126
25.Lembar Observasi Penilaian Bagi Siswa Siklus I ... 129
26.Portofolio Penilaian Proses Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Teknik Awalan (Post-Tes II) Abdi Aginta ... 131
27. Portofolio Penilaian Proses Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Teknik Awalan (Post-Tes II) Aditya Pilihenta ... 132
28. Portofolio Penilaian Proses Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Teknik Awalan (Post-Tes II) Anes Margaretta ... 133
29. Portofolio Penilaian Proses Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Teknik Tolakan (Post-Tes II) Abdi Aginta ... 134
30. Portofolio Penilaian Proses Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Teknik Tolakan (Post-Tes II) Aditya Pilihenta ... 135
31. Portofolio Penilaian Proses Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Teknik Tolakan (Post-Tes II) Anes Margaretta ... 136
33. Portofolio Penilaian Proses Hasil Belajar Lompat Jauh
Gaya Jongkok Teknik Melayang (Post-Tes II) Aditya Pilihenta ... 138
34. Portofolio Penilaian Proses Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Teknik Melayang (Post-Tes II) Anes Margaretta ... 139
35. Portofolio Penilaian Proses Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Teknik Mendarat (Post-Tes II) Abdi Aginta ... 140
36. Portofolio Penilaian Proses Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Teknik Mendarat (Post-Tes II) Aditya Pilihenta ... 141
37. Portofolio Penilaian Proses Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Teknik Mendarat (Post-Tes II) Anes Margaretta ... 142
38. Data Post-Test Siklus II Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Kelas VIII-1 SMP GBKP Kabanjahe ... 143
39. Reduksi Nilai Post-Test Siklus II Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Kelas VIII-1 SMP GBKP Kabanjahe ... 144
40. Paparan Nilai Post-Test Siklus II ... 146
41. Deskripsi Nilai Setiap Kelompok Siklus II ... 148
42. Lembar Observasi Penilaian Bagi Guru Siklus II ... 149
43. Lembar Observasi Penilaian Bagi Siswa Siklus II ... 152
44. Rumus Mencari Persentase Setiap Indikator Lembar Portofolio Pada Tahap Observasi Siklus I dan Siklus II ... 154
45. Susunan Kepanitiaan Pengambilan Data ... 156
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Terdapat beberapa hal yang sangat penting untuk kita kritis dari konsep
pendidikan menurut undang-undang tersebut. Pertama, pendidikan adalah usaha
sadar yang terencana, hal ini berarti proses pendidikan di sekolah bukanlah proses
yang dilaksanakan secara asal-asalan, akan tetapi proses yang bertujuan sehingga
segala sesuatu yang dilakukan guru dan siswa diarahkan pada pencapaian tujuan.
Kedua, proses pendidikan yang terencana itu diarahkan untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses belajar, hal ini berarti pendidikan tidak boleh
mengesampingkan proses belajar mengajar. Ketiga, suasana belajar itu diarahkan
agar peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya, itu berarti pendidikan
itu harus berorientasi kepada siswa. Keempat, akhir dari proses pendidikan adalah
kemampuan anak memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
Pada dasarnya pendidikan adalah usaha sadar yang menumbuh
kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong
dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Selama ini guru dipandang sebagai
informasi utama, namun semakin majunya teknologi maka siswa dapat dengan
mudah mendapatkan berbagai informasi yang dibutuhkannya, maka dari itu
seorang guru harus bisa tanggap dan mampu menyesuaikan diri terhadap
perkembangan teknologi tersebut.
Para guru diharapkan mempertimbangkan bentuk-bentuk rangsangan yang
dapat ditumbuhkan dari berbagai media pengajaran, dan pendidikan tidak akan
berlangsung dengan baik dalam situasi penggunaan media yang tunggal, misalnya
dengan ceramah saja. Siswa akan terangsang dengan penggunaan berbagai cara,
dan yang benar-benar berhasil adalah guru yang mengeksplorasi segala
kemungkinan-kemungkinan tersebut dengan tertib dan teratur.
Peristiwa belajar memerlukan kaitan antara guru dan siswa, apabila proses
interaksi ini dapat berjalan dengan baik di dalam proses belajar mengajar, maka
tujuan belajar mengajar dapat tercapai. Guru hendaknya dapat menciptakan
lingkungan belajar yang dapat merangsang dan mendorong siswanya dalam
kegiatan pembelajaran. Guru sebagai tenaga pendidikan mempunyai peran yang
sangat penting dalam proses pembelajaran di sekolah. Salah satu peran guru
adalah menciptakan suasana yang nyaman dan menjaga kelas agar tetap kondusif.
Keberhasilan suatu belajar tidak hanya tergantung pada siswa saja, tetapi juga
Mata pelajaran pendidikan jasmani adalah salah satu yang wajib di ikuti
oleh siswa di sekolah. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan merupakan bagian
integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan
aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir,
keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola
hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga
dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan jasmani adalah suatu proses
pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan
kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan
perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi.
Meskipun pendidikan jasmani itu merupakan proses pendidikan melalui
aktivitas jasmani dan olahraga, namun tujuan yang hendak dicapai oleh
pendidikan jasmani bukan hanya aspek fisik, tetapi lebih bersifat pedagogis
proporsional. Artinya nilai-nilai pendidikan yang terkait dengan aspek intelektual,
moral, sikap, keterampilan fisik dam kebugaran jasmani, serta estetika
dikembangkan secara selaras, seimbang, dan serasi.
Dalam Pendidikan Jasmani,banyak materi pelajaran yang harus diajarkan
termasuk materi “atletik”. Atletik terdiri dari lari,lompat dan lempar, dalam hal ini
peneliti terfokus pada lompat jauh gaya jongkok, dimana dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran terdapat tiga indikator untuk lompat jauh, yaitu
;melakukan gerakan dasar lompat jauh dengan hitungan, melakukan gerakan
sederhana, dan melakukan gerakan lompat jauh dengan awalan, tolakan,
melayang, dan mendarat tanpa alat.
Memberikan pembelajaran atletik yang menarik, praktis dan diminati
siswa adalah tugas seorang guru, khususnya guru penjas. Oleh karena itu guru
harus mampu menyesuaikan kebutuhan yang berhubungan dengan siswa dan
materi pembelajaran tersebut. Guru juga harus mampu menerapkan pendekatan,
model, metode dan strategi yang sesuai dengan materi pembelajaran yang akan
disampaikan.
Berdasarkan dari hasil observasi peneliti di SMP Swasta GBKP Kabanjahe
pada tanggal 7 Juni 2013, bahwa pembelajaran belum maksimal dan guru belum
optimal materi pendidikan jasmani tentang lompat jauh sehingga siswa masih
kurang memahami teknik lompat jauh gaya jongkok. Adapun faktor-faktor
penyebab siswa SMP Swasta GBKP Kabanjahe kurang baik dalam melakukan
teknik nomor lompat jauh dalam cabang atletik adalah keterbatasan sarana dan
prasarana, dimana sekolah tersebut hanya memiliki (1) satu bak lompat jauh. Guru
pendidikan jasmani tidak menerapkan secara optimal pembelajaran kelompok
dalam materi lompat jauh gaya jongkok. Selain itu guru juga belum optimal
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, kondisi ini disebabkan proses
pembelajaran yang dilakukan guru selama ini masih monoton dan kurang
mendukung terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Selama ini guru masih
menggunakan metode mengajar konvensional (metode lama), seperti metode
ceramah, komando dan demonstrasi. Dan siswa juga tidak bekerjasama untuk
melainkan hanya bermain sendiri dan siswa tidak serius dalam mengikuti
pelajaran dan siswa lebih suka bermain-main saat pelajaran berlangsung.
Sehingga peristiwa tersebut mengakibatkan hasil belajarnya rendah dan
tidak memenuhi standart kelulusan, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
ada disekolah tersebut. Dimana KKM yang ada disekolah tersebut adalah 75,
sedangkan dari hasil observasi pada kelas VIII.1 yang berjumlah 33 siswa hanya 8
orang siswa yang tuntas (25,8%), dan 23 orang siswa tidak tuntas (74,2%).
Untuk menyelesaikan masalah diatas perlu diterapkan strategi
pembelejaran yang tepat yaitu melaui penerapan model pembelajaran kooperatif
dengan tipe STAD ( Student Teams Achievements Division ). Dengan pemilihan
metode yang tepat dan menarik bagi siswa, seperti halnya pembelajaran kooperatif
lainnya, pembelajaran tipe STAD dapat memaksimalkan proses pembelajaran
sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD ( Student Teams Achievements
Division ) merupakan pembelajaran kooperatif yang palin sederhana dan cocok
digunakan guru yang baru menggunakan pembelajaran kooperatif. Secra umum
langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari 5 tahap, yaitu :
(a) tahap penyajian materi, (b) tahap kerja kelompok, (c) tahap tes individu, (d)
tahap penghitungan skor individu, (e) tahap pemberian penghargaan kelompok.
Pembelajaran koperatif tipe STAD adalah model pembelajaran dengan
menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat atau enam
orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras,
interaksi yang positif dengan sesama ketika mereka belajar dalam tim dalam
memecahkan suatu masalah.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
peneliti dapat mengidentifikasi beberapa masalah yang timbul antara lain:
1. Sarana dan prasarana di sekolah tersebut belum sesuai standar ukuran yang
sesuai dan belum lengkap semuanya.
2. Guru tidak menerapkan secara optimal pembelajaran kelompok.
3. Pembelajaran tidak bervariasi sehingga pembelajaran tersebut terkesan
kurang menarik
4. Kurangnya sifat kerjasama antara siswa pada saat pelajaran berlangsung.
5. Hasil belajar rendah dan masih banyak belum memenuhi standart KKM.
C. Pembatasan Masalah
Dari beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi, peneliti membatasi
masalah yaitu peningkatan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ( Student Teams
Achievements Division ) pada siswa kelas VIII SMP Swasta GBKP Kabanjahe
D. Rumusan Masalah
Dari batasan masalah yang telah dikemukakan diatas maka dapat
dirumuskan permasalahan yang akan diteliti adalah sebagai berikut :
Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif STAD ( Student Teams
Achievements Division ) dapat meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya
jongkok pada siswa kelas VIII SMP Swasta GBKP Kabanjahe tahun ajaran
2013-2014?
E. Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan permasalahan diatas, maka yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah :
Untuk meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok melaui
penerapan model pembelajaran kooperatif STAD ( Student Teams Achievements
Division ) pada siswa terhadap pada siswa kelas VIII SMP Swasta GBKP
Kabanjahe tahun ajaran 2013-2014.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Bagi siswa diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar, memotivasi dan
dapat membuat merasa senang terhadap mata pelajaran penjas khususnya
2. Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi guru pendidikan jasmani di
SMP Swasta GBKP Kabanjahe untuk lebih meningkatkan mutu
pendidikan jasmani dan pemberian metode atau model pembelajaran
pendidikan jasmani yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar dalam
nomor lompat jauh gaya jongkok.
3. Bagi pihak sekolah agar dapat menerapkan model-model pembelajaran
kooperatif dalam mengajar agas siswa-siswi nya tidak jenuh.
4. Bagi peneliti sendiri agar dapat mengembangkan ilmu dan keterampilan
lebih baik lagi terutama dalam memehami model pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD (Student Teams Achievements Division )
5. Sebagai referensi dan masukan bagi Akademis Fakultas Ilmu
Keolahragaan UNIMED dan pihak lain dalam melaksanakan penelitian
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah dibahas di bab IV dapat ditarik kesimpulan bahwa melalui
penerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil
belajar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas VIII SMP Swasta GBKP
Kabanjahe Tahun Ajaran 2013/2014.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti sarankan hal-hal sebagai
berikut:
1. Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan
pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai suatu alternatif dalam mata
pelajaran Pendidikan Jasamani, Olahraga dan Rekreasi untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
2. Dari hasil penelitian ditemukan kebanyakan siswa tidak berani
mengajukan pendapat ataupun pertanyaan tentang hal-hal yang belum
dimengerti secara langsung kepada guru ketika proses pembelajaran
berlangsung, maka disarankan kepada guru yang akan melaksanakan
strategi ini diharapkan dapat mempelajari bagaimana cara memotivasi
3. Kepada para teman-teman mahasiswa FIK UNIMED agar dapat mencoba
melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi lain.
4. Untuk penulis sendiri sebagi acuan dalam proses pengajaran nantinya
setelah menjadi guru.
5. Dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi para peneliti berikutnya dengan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,Suharsimi.dkk.2010.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Persada
Aqib, Zainal, dkk.2009.Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SMP, SMA, SMK.Bandung : Yrama Widya
Bernhard,G.1993.Atletik prinsip dasar latihan loncat tinggi,jauh,jangkit dan loncat galah. Semarang :Dahara Prizi
Darmodiharjo, Darji.1980. Olahraga dan Kesehatan. Jakarta : CV Baru
Isjoni, H.2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta :Pustaka Pelajar
Kamus besar bahasa indonesia(2005)
Kristianto Agus (2001). Skema Siklus Penelitian Tindakan Kelas dalam Pendidikan dan Kepelatihan Olahraga. Universitas Negeri Solo. Press, Surakarta
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangann Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Kurikulum penjas SMP (2004)
Nasidah, (1992). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan.Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Oemar, Hamalik (2008) Pendidikan Jasmani Olahraga, Bandung: Bumi Aksara
Rusli,dkk (2000). Strategi Belajar Mengajar Penjas.Depdikbud : Direktorat
Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah
(2004). Supervisi Pedidikan Jasmani.Depdikbud : Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah.
.
Sanjaya, Wina. 2010 . Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana
Siddik,D.Zafar.2011. Mengajar dan Melatih Atletik. Bandung :PT Remaja Rosdakarya
Sistem penilaian berbasis kompetensi SMP (2004)
Slavin, R. E. 2005. Coverative Learning: teori, riset dan praktik. Bandung : Nusa
Media
Subroto, Toto (2000). Pemantapan kemampuan mengajar ( PKM ). Departement
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Dasar & Menengah
Sudjana, Nana.2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Suherman A., Y.M. Saputra, dan Y. Hendrayana. 2001. Pembelajaran Atletik Pendekatan Permainan dan Kompetisi untuk Siswa SMU/SMK. Jakarta: Direktorat Jendral Olahraga
Syarifuddin, Aip.1992. Atletik. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga
Kependidikan
Warsidi, Edi. 2009. Apakah Atletik Itu?. Bandung : Sarana Ilmu Pustaka
Widya, Mochamad Djumidar. 2004. Belajar Berlatih Gerak-Gerak Dasar Atletik Dalam Bermain. Jakarta: Raja Grafindo Persada