• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK. ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK. ABSTRAK"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

47

Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA, Vol 7, Nomor 1, Hal 47-58

Suci Frisnoiry, Dian Armanto, Sumarno, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Melalui Pendekatan Matematika Realistik

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK

Suci Frisnoiry, Dian Armanto, Sumarno

Prodi Pascasarjana Matematika, Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan (UNIMED), 20221, Medan

Sumatera Utara, Indonesia Email: ichi_tori@yahoo.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui validitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan melaluiPendekatan Matematika Realistik pada pokok bahasan Kesebangunan, (2) Mengetahui efektivitas penerapan perangkat pembelajaran yang dikembangkan melaluiPendekatan Matematika Realistik pada pokok bahasan Kesebangunan. Subjek dari penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 7Binjai tahun ajaran 2012/2013 yang terdiri dari dua yaitu kelas IX-4sebagai kelas yang diberi pembelajaran menggunakan Pendekatan Matematika Realistik, sedangkan kelas yang menggunakan Pembelajaran Biasa yaitu kelas IX-3.Dan objek dalam penelitian ini adalah Buku Guru, Buku Siswa, LAS, dan tes kemampuan belajar.Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)Pengembangan perangkat pembelajaran yang dikembangkan melalui PMR valid. Dapat dilihat dari hasil validasi validator: rata- rata total RPP= 3,99, rata- rata total buku guru= 3,89, rata-rata total buku siswa=3,80, LAS=3,79. Hasil penelitian menyimpulkan pengembangan perangkat pembelajaran melalui PMR valid. (2) Penerapan Pengembangan perangkat pembelajaran untuk membelajarkan kemampuan pemahaman dan komunikasi matematik melalui PMR efektif ditinjau dari hasil observasi guru dan siswa yang berada pada kriteria batasan keefektifan pembelajaran.

Kata Kunci : Perangkat Pembelajaran, dan Pendekatan Matematika Realistik.

ABSTRACT

The purpose of this study was to: (1) Determine the validity of the learning tools developed through Realistic Mathematics approach on the subject of Similarity, (2) assess the effectiveness of the application of learning tools developed through Realistic Mathematics approach on the subject of Similarity. Subjects of this study were all students of SMP Negeri 7 Binjai 2012-2013 academic year consisting of two classes ie IX-4 as a class are given learning using Realistic Mathematics Approach, while the class that uses the Common Learning classes IX-3. And the object of this research is the teacher book, student book, LAS, and test the ability to learn. The results showed that: (1) development of learning tools that are developed through PMR valid. It can be seen from the results of the validation validator: the average total learning implementation plan (RPP) = 3.99, average total teacher book = 3.89, average total students books = 3.80, LAS = 3.79. The study concluded the development of learning through PMR valid. (2) Application Development learning tool for understanding and communication membelajarkan mathematical ability through PMR effective in terms of the observation of the teacher and students who are at the criteria limit the effectiveness of learning.

Keywords: Learning Tools, and Approaches Realistic Mathematics.

PENDAHULUAN

Ilmu pengetahuan

berkembang seiring dengan

teknologi yang semakin maju.

Berkembangnya ilmu pengetahuan

dan teknologi ini mengakibatkan

(2)

48

Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA, Vol 7, Nomor 1, Hal 47-58

Suci Frisnoiry, Dian Armanto, Sumarno, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Melalui Pendekatan Matematika Realistik

adanya tuntutan bagi setiap negara untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). SDM ini perlu ditingkatkan kualitasnya untuk menghadapi persaingan agar tidak tertinggal dari negara lain. Salah satu faktor penting yang mampu meningkatkan kualitas SDM adalah pendidikan.Berdasarkan kerangka dasar dan struktur kurikulum serta tujuan pembelajaran Matematika dalam KTSP tersebut, Matematika memiliki peranan penting untuk mengembangkan potensi peserta didik pada setiap jenjang pendidikan.

Dewasa ini, telah dilakukan perubahan-perubahan yang menyangkut dengan sistem pelaksanaan pembelajaran matematika yaitu perubahan pembelajaran dari pembelajaran yang berpusat pada guru ke pembelajaran yang berpusat pada siswa.Ditinjau dari perubahan kurikulum yang saat ini sedang diberlakukan, pendekatan matematika realistik merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan perubahan tersebut. Pendekatan matematika realistik dikembangkan berdasarkan pandangan Freudenthal yang berpendapat bahwa matematika merupakan kegiatan manusia yang lebih menekankan aktivitas siswa untuk mencari, menemukan, dan membangun sendiri pengetahuan yang diperlukan sehingga pembelajaran menjadi terpusat pada siswa.

Pendekatan ini sangat cocok dengan materi kesebangunan.

Dimana pada materi kesebangunan ini lebih banyak membawa hal-hal yang ada di sekitar siswa. Hal ini merupakan salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk lebih mengakrabkan matematika dengan lingkungan anak. Misalnya ketika

siswa diminta seseorang untuk menunjukkan letak suatu kota, gunung, pusat perbelanjaan, atau pelabuhan pada suatu wilayah tertentu. Dengan pendekatan matematika realistik ini, siswa dapat mengaplikasikan secara langsung pengalaman yang dimiliki dan dikaitkan dengan pelajaran. Sehingga dengan membangun pengetahuannya sendiri, siswa dapat lebih mengerti dan paham mengenai konsep kesebangunan ini.

Selanjutnya, pada pelaksanaan pembelajaran matematika sering sekali guru mangalami kesulitan dalam menyampaikan materi agar siswamemperoleh konsep secara benar. Oleh karena itu, perlu dipikirkan cara penyajian matematika yang membuat siswa terlibat aktif dan merasa senang dalam belajar matematika.

Umumnya guru tidak melakukan persiapan yang matang sebelum mengajar. Dalam proses pembelajaran, guru-guru tersebut hanya memakai buku seadanya, yaitu memakai buku yang sama dengan buku pegangan siswa. Selanjutnya dalam pembelajaran guru juga menyertakan lembar aktivitas siswa, tetapi lembar aktivitas siswa yang dipakai tersebut hanyalah lembar kerja secara umum, bukanlah lembar aktivitas siswa yang dapat menanamkan konsep kesebangunan.

Idealnya, gurulah yang lebih

memahami karakteristik siswa,

sehingga gurulah yang dapat

mengembangkan lembar aktivitas

siswa agar sesuai dengan kebutuhan

siswanya. Dalampelaksanaan

pembelajaran, perangkat

pembelajaran sangat berperan

penting. Suparno (2002:17)

mengungkapkan:“Sebelum guru

(3)

49

Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA, Vol 7, Nomor 1, Hal 47-58

Suci Frisnoiry, Dian Armanto, Sumarno, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Melalui Pendekatan Matematika Realistik

mengajar (tahap persiapan) seorang guru diharapkan mempersiapkan bahan yang mau diajarkan,

mempersiapkan alat

peraga/praktikum yang akan digunakan, mempersiapkan pertanyaan dan arahan untuk memancing siswa lebih aktif belajar, mempelajari keadaan siswa, mengeri kelemahan dan kelebihan siswa, serta mempelajari penegtahuan awal siswa, kesemuaan ini akan terurai pelaksanaannya di dalam perangkat pembelajaran”

Mendasar pada penjelasan diatas maka mutu pendidikan terutama pelajaran Matematika yang merupakan ilmu dasar harus ditingkatkan salah satunya dengan mengembangkan perangkat pembelajaran, karena perangkat pembelajaran merupakan salah satu bagian dari proses belajar.

Dari penjelasan di atas terlihat pentingnya perangkat pembelajaran dalam proses pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan di

sini adalah Rencana

PelaksanaanPembelajaran (RPP), buku guru, buku siswa dan lembar aktivitas siswa (LAS). Dengan pengembangan perangkat pembelajaran ini dimaksudkan agar tercipta suatu perangkat pembelajaran yang valid dan efektif.

KAJIAN PUSTAKA

Pengembangan perangkat pembelajaran yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah mengacu kepada model pengembangan Thiagarajan (Thiagarajan, Semmel dan Semmel, 1974: 5) yang juga dikenal dengan Four - D Model atau

model 4-D. Model ini terdiri atas empat tahap, yaitu: Define (pendefinisian), Design(perencaaan), Develop (pengembangan), dan Desseminate (pendiseminasian).

Adapun alasan penulis memilih model pengembangan Thiagarajan untuk dipakai dalam penelitian ini karena model tersebut terperinci dan sistematis sehingga memudahkan dalam melakukan proses pengembangan perangkat dan instrumen. Namun demikian model tersebut dimodifikasi sehingga yang digunakan dalam penelitian ini hanya memuat: Define, Design, dan Develop. Modifikasi yang dilakukan meliputi: 1) analisis tugas dilakukan setelah analisis konsep/topik, 2) perancangan awal didahului oleh perancangan instrumen, dan 3) penyederhanaan langkah-langkah pada tahap pengembangan (develop).

Skema pengembangan model 4 – D.

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pengembangan terdiri dari: validasi ahli, revisi hasil validasi, uji coba, revisi hasil uji coba, dan pelaporan. Secara garis besar, kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam modifikasi model pengembangan 4 - D diuraikan sebagai berikut.

(1)Tahap Pendefinisian

Tahap ini bertujuan untuk

menentukan dan mendefinisikan

syarat-syarat yang dibutuhkan dalam

pembelajaran. Adapun kegiatan-

kegiatan yang dilakukan dalam tahap

pendefinisian adalah analisis awal-

akhir, analisis siswa, analisis konsep,

analisis tugas, dan spesifikasi tujuan

pembelajaran.

(4)

50

Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA, Vol 7, Nomor 1, Hal 47-58

Suci Frisnoiry, Dian Armanto, Sumarno, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Melalui Pendekatan Matematika Realistik

(2) Tahap Perancangan

Tahap ini bertujuan untuk merancang contoh perangkat pembelajaran dan instrumen. Tahap ini dimulai setelah ditetapkan tujuan pembelajaran khusus. Kegiatan pada tahap ini adalah penyusunan tes, pemilihan media, pemilihan format, dan perancangan awal.

(3) Tahap pengembangan

Tujuan tahap pengembangan adalah untuk menghasilkan draft perangkat pembelajaran yang telah direvisi berdasarkan masukan para ahli dan data yang diperoleh dari uji coba. Kegiatan pada tahap ini adalah:

penilaian ahli dan uji coba lapangan.

Penilaian ahli meliputi validasi isi, bahasa, format, dan/ atau ilustrasi terhadap semua hasil perancangan awal. Saran dari para ahli digunakan sebagai dasar penyempurnaan.

Sedangkan uji coba lapangan dilakukan untuk memperoleh masukan langsung dari lapangan terhadap perangkat pembelajaran dan instrumen tes yang telah disusun.

Berikut disajikan skema pengembangan perangkat pembelajaran hasil modifikasi dari model 4-D, yaitu sebagai berikut;

PerumusanSK,KD , Tujuan Pemb.

Merancang Perangkat Pemb. dan Instrumen Penelitian

Analisis Tugas Analisis Topik Analisis Siswa

Analisis Kurikulum

Revisi Hasil UC

Laporan Penelitian

Uji Coba (UC) Revisi Hasil VA

Hasil UC

Draft II

Draft III/Final Validasi

Ahli (VA)

Draft I/Awal

Hasil VA

Develop Design Define

: Urutan Pelaksanaan Kegiatan : Siklus

untukperbaikan : Bila masih perlu siklus

: Kegiatan : Hasil Kegiatan

Gambar.1 Skema Pengembangan Perangkat Pembelajaran dan Tes (modifikasi dari model 4 - D).

Keterangan:

(5)

51

Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA, Vol 7, Nomor 1, Hal 47-58

Suci Frisnoiry, Dian Armanto, Sumarno, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Melalui Pendekatan Matematika Realistik

METODOLOGI PENELITIAN Subjek dari penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 7Binjai tahun ajaran 2012/2013 yang terdiri dari dua yaitu kelas IX- 4sebagai kelas yang diberi pembelajaran menggunakan Pendekatan Matematika Realistik, sedangkan kelas yang menggunakan Pembelajaran Biasa yaitu kelas IX- 3.Dan objek dalam penelitian ini adalah Buku Guru, Buku Siswa, LAS, dan tes kemampuan belajar.

Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang termasuk modifikasi dari model Thiagarajan (1974:36) dan di akhiri dengan quasi experiment (eksperimen semu). Peneliti ingin mengembangkan bahan ajar topik Kesebangunan. Perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah bahan ajar dengan menggunakan Pendekatan Matematika Realistik. Desain dalam penelitian ini menggunakan kelompok kontrol pretes dan posttest (post test pre test control group design) yang dinyatakan sebagai berikut:

dimana X= perlakuan pembelajaran

menggunakan perangkat

pembelajaran yang dikembangkan melalui PMR, T

1

= tes awal, T

2

= tes akhir

Instrumen-instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan lembar validasi RPP, lembar validasi Buku Guru, lembar validasi Buku Siswa, lembar validasi LAS, lembar pengamatan kemampuan guru mengelola

pembelajaran, dan lembar pengamatan aktivitas siswa. Semua data akan dianalisis untuk penarikan kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Hasil Penelitian

1. Pengembangan perangkat pembelajaran yang dikembangkan melalui PMR valid

Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang dikembangkan melalui PMR yang valid. Untuk menghasilkan tujuan tersebut, terlebih dahulu dilakukan penelitian pengembangan menggunakan Model 3-D yang telah dimodifikasi. Hasil dari pengembangan perangkat pembelajaran tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut:

A. Deskripsi Tahap Pendefinisian (Define)

(a) Analisis Awal-Akhir, yaitu melakukan wawancara dengan guru untuk mengetahui kebutuhan siswa dan melakukan analisis berdasarkan kurikulum untuk mengembangkan perangkat pembelajaran awal. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalahRencana pelaksana pembalajaran (RPP), Buku guru, Buku Siswa dan Lembar Aktivitas Siswa (LAS).(b) Analisis Siswa, Karakteristik siswa kelas IX yangditelaah meliputi perkembangan kognitif, kemampuan akademik, dan latar belakang sosial ekonomi.Siswa kelas IX SMP rata-rata berusia 14-15 tahun. Jika dikaitkan dengan tahap perkembangan kognitif menurut piaget, maka siswa kelas IX SMP berada pada tahap perkembangan operasional formal. Akan tetapi, Tes Perlakuan Tes

T

1

X T

2

T

1

T

2

(6)

52

Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA, Vol 7, Nomor 1, Hal 47-58

Suci Frisnoiry, Dian Armanto, Sumarno, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Melalui Pendekatan Matematika Realistik

mereka sebenarnya berada dalam peralihan dari tahap perkembangan operasional konkret ke perkembangan operasional formal.

Oleh karena itu, sangat tepat jika pembelajaran matematika diawali dengan masalah kontekstual yang dekat dengan kehidupan sehari-hari mereka.Dilihat dari kemampuan akademik siswa SMP belum pernah mengikuti pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik, jadi pembelajaran masih tergolong baru bagi siswa.Dilihat dari latar belakang sosial ekonomi orang tua siswa beragam antara lain pegawai negeri sipil (PNS), pedagang, wiraswasta dan lain-lain. Hubungan antara sekolah dengan orang tua / wali siswa selama ini baik. (c). Analisis Materi, Analisis materi bertujuan mengidentifikasi bagian-bagian utama yang akan dipelajari siswa pada topik Kesebangunan. Analisis materi dimulai dengan melihat silabus pada kurikulum. (d) Analisis Tugas, Analisis tugas merujuk pada standart kompetensi unit Kesebangunan dalam kurikulum KTSP. (e) Spesifikasi tujuan pembelajaran, yaitu dengan menjabarkan indikator pencapaian tes. Tujuan yang lebih spesifik tersebut adalah Menulis pengertian skala dengan kata-kata sendiri, Menulis cara menentukan panjang sesungguhnya apabila skala dan panjang pada peta/model diketahui, Menentukan perbandingan antara ukuran pada model dengan ukuran sebenarnya.

B. Deskripsi Tahapan Perencanaan (design)

Hasil dari setiap kegiatan pada tahap perencanaan ini adalah sebagai berikut:

a. Hasil pemilihan media

Media pembelajaran yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan melalui PMR di kelas IX SMP meliputi: rencana pelaksana pembelajaran, buku guru, buku siswa, tes kemampuan pemahaman, tes kemampuan komunikasi, lembar aktivitas siswa, dan lembar pengelolaan guru dalam pembelajaran. Beberapa alat bantu pelajaran yang diperlukan meliputi:

papan tulis, spidol, penghapus, dan pulpen.

b. Hasil pemilihan format

Pemilihan format untuk perangkat pembelajaran disesuaikan dengan prinsip, karakteristik PMR.

Di dalam rencana pelaksana pembelajaran tercantum kompetensi dasar, indikator, materi pokok, materi prasyarat, media pembelajaran, sumber belajar, model dan strategi pembelajaran, serta skenario pembelajaran. Skenario pembelajaran terdiri dari pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Buku guru, buku siswa, dan LAS dibuat berwarna hingga diharapkan siswa akan tertarik dan termotivasi untuk belajar.

c. Hasil perancangan awal

Pada tahap ini dihasilkan rencana pelaksana pembelajaran (RPP) untuk 6 kali pertemuan, buku guru, buku siswa, dan LAS untuk setiap pertemuan, tes kemampuan pemahaman dan komunikasi beserta pedoman penskoran dan kunci jawaban. Semua hasil tahap perancangan ini disebut Draf I.

Secara garis besar hasil perancangan awal adalah sebagai berikut.

1) Rencana Pelaksana

Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksana

pembelajaran (RPP) terdiri dari 6 set

(7)

53

Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA, Vol 7, Nomor 1, Hal 47-58

Suci Frisnoiry, Dian Armanto, Sumarno, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Melalui Pendekatan Matematika Realistik

untuk 6 kali pertemuan. Setiap satu kali pertemuan 2 x 45 menit.Penjabaran Keenam RPP tersebut secara garis besar dijabarkan adalah: RPP 1Indikator pencapaiannya adalah menulis pengertian skala dengan kata-katanya sendiri,menulis cara menentukan panjang sesungguhnya apabila skala dan panjang pada peta/model diketahui dan Menentukan perbandingan antara ukuran pada model dengan ukuran sebenarnya.

RPP 2Indikator pencapaiannya adalah: Menentukan syarat dua bangun datar yang sebangun dan membuktikan dua bangun datar yang sebangun dan Menentukan panjang sisi pada dua bangun yang sebangun.

RPP 3Indikator pencapaiannya adalah Menenukan panjang sisi pada dua buah bangun yang sebangun.

RPP 4, Indikator pencapaiannya adalah Menyebutkan syarat-syarat dua segitiga sama dan sebangun, dan Menentukan panjang salah satu sisi yang belum diketahui dari dua segitiga yang sebangun. RPP 5, Indikator pencapaiannya adalah Menulis pengertian dua segitiga yang kongruen dengan kata-kata sendiri dan Menemukan sifat-sifat dua segitiga yang kongruen. RPP 6,Indikator pencapaiannya adalah Menemukan syarat cukup dua segita yang kongruen dan Menentukan panjang sisi dan besar sudut yang belum diketahui dari dua segitiga yang kongruen.

2) Buku Guru

Buku guru yang dikembangkan memuat masalah-masalah kontekstual yang harus diselesaikan oleh siswa dan latihan mandiri. Pada buku guru juga terdapat informasi- informasi penting yang berhubungan dengan konsep- konsep yang diajarkan. Dari masalah- masalah kontekstual tersebut, diharapkan siswa dapat mengkonstruk konsep atau

prosedur yang dipelajari. Buku guru memuat sampul, kata pegantar, daftar isi, komentar tentang buku, materi, dan daftar pustaka.Selain itu pada buku guru termuat alternatif jawaban untuk setiap masalah yang ada di dalam buku, pertanyaan-pertanyaan yang dapat memacu berpikir siswa,

dan termuat penjelasan konsep yang akan diajarkan.

3)

Buku Siswa

Buku siswa yang dikembangkan memuat masalah-masalah kontekstual yang harus diselesaikan oleh siswa dan latihan mandiri. Pada buku siswa juga terdapat informasi- informasi penting yang berhubungan dengan konsep- konsep yang diajarkan. Dari masalah- masalah kontekstual tersebut, diharapkan siswa dapat mengkonstruk konsep atau prosedur yang dipelajari. Buku siswa memuat sampul, kata pegantar, daftar isi, komentar tentang buku, materi, dan daftar pustaka.

4) Lembar Aktivitas Siswa (LAS) LAS merupakan tempat untuk menuliskan jawaban dari masalah konstektual yang terdapat pada buku siswa. Dalam LAS siswa menuliskan nama kelompok dan anggota kelompoknya.

C. Hasil Tahap Pengembangan

(Develop)

Hasil pengembangan perangkat pembelajaran dari setiap kegiatan pada tahap pengembangan ini adalah sebagai berikut:

a. Hasil Validasi Ahli

Draft I yang dihasilkan divalidasi oleh ahli. Validasi para ahli difokuskan pada format, isi, ilustrasi, dan bahasa yang mencakup semua perangkat

pembelajaran yang

dikembangkan. Hasil validasi ahli

berupa koreksi, kritik, dan saran

(8)

54

Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA, Vol 7, Nomor 1, Hal 47-58

Suci Frisnoiry, Dian Armanto, Sumarno, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Melalui Pendekatan Matematika Realistik

digunakan sebagai dasar untuk melakukan revisi dan penyempurnaan terhadap perangkat pembelajaran.

Perangkat pembelajaran hasil revisi berdasarkan masukan dari para validator ini disebut Draf II

(i). Perangkat pembelajaran yang telah dinyatakan valid oleh validator dinamakan Draf II.

Berikut disajikan hasil rekapitulasi penilaian validator terhadap perangkat pembelajaran.

Tabel.1.Rekapitulasi Hasil Validasi

No Perangkat Pembelajaran Rata-Rata Total Hasil Validasi

1 RPP 3,99 Baik

2 Buku Guru 3,89 Baik

3 Buku Siswa 3,80 Baik

4 LAS 3,79 Baik

b.

Uji Keterbacaan

Sebelum dilakukan ujicoba, dilakukan dulu uji keterbacaan terhadap Draft-II kepada siswa kelas IX-B SMPN 6 BINJAI. Hasil analisis uji keterbacaan digunakan untuk merevisi Draf-II. RPP, LAS, buku siswa dan buku guru tidak mengalami perubahan, draft-II yang telah dinyatakan valid ini dinamakan Draft-III yang akan digunakan untuk ujicoba.

c. Simulasi

Sebelum melakukan ujicoba, peneliti melakukan simulasi Rencana Pelaksana Pembelajaran. Simulasi dilakukan pada kelas IX SMP dengan guru mitra. Simulasi dilaksanakan 6 kali pertemuan sesuai dengan rencana pelaksana pembelajaran dan peneliti bertindak sebagai guru dengan tujuan agar guru mitra mempunyai gambaran bagaimana melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perangkat pembelajaran yang

dikembangkan oleh

peneliti.Berdasarkan hasil simulasi lembar aktivitas siswa tidak mengalami revisi tetapi rencana pelaksana pembelajaran mengalami

beberapa revisi khususnya terhadap alokasi waktu.

d. UjicobaPerangkat Pembelajaran

Ujicoba dilaksanakan 6 kali pertemuan, sesuai dengan rencana pembelajaran, serta 2 kali pertemuan untuk pretes dan postes. Kelas yang terpilih adalah kelas IX-3 SMP Negeri 7Binjai dengan banyak siswa 32 orang.Dalam proses pembelajaran, siswa dikelompokkan 4 orang dalam satu kelompok, yang terdiri dari 1 orang siswa kelompok atas, 2 orang siswa kelompok tengah, dan 1 orang siswa kelompok bawah.

Pengelompokkan atas, tengah, dan bawah berdasarkan nilai ulangan harian matematika sebelumnya dan wawancara serta konsultasi dengan guru. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kemampuan rata- rata tiap kelompok relatif sama.

Data yang diperoleh saat

ujicoba dianalisis, kemudian hasilnya

digunakan sebagai bahan

pertimbangan untuk merevisi Draf-3

menjadi perangkat final. Hasil dari

validasi di atas, hasil validasi

keempat instrumen yaitu RPP, buku

(9)

55

Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA, Vol 7, Nomor 1, Hal 47-58

Suci Frisnoiry, Dian Armanto, Sumarno, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Melalui Pendekatan Matematika Realistik

guru, buku siswa, dan LAS, menunjukkan hasil rata-rata yang

“baik”, maka dapat diambil kesimpulan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan melalui pendekatan matematika realistik valid.

2. Efektivitas Penerapan perangkat pembelajaran yang dikembangkan melalui PMR

Untuk mencapai tujuan pembelajaran, betapa pentingnya

pengelolaan kelas yang efektif. Hal ini merupakan prasyarat mutlak bagi tercapainya proses belajar-mengajar yang efektif. Dikatakan efektif, dapat dilihat dari komponen- komponen: (1) aktivitas siswa; dan (2) kemampuan guru mengelola pembelajaran.

Hasil penilaian kemampuan guru mengelola pembelajaran disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 2. Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran Aspek yang Diamati/Dinilai

Rata- Rata (%)

Kategori

Pendahuluanterdiri dari (1) memotivasi/mengkomunikasikan tujuan

pembelajaran, (2) pembahasan PR 3,86

Baik

Kegiatan inti terdiri dari (1) orientasi pada masalah, (2) mengorganisir siswa untuk belajar, (3) membimbing investigasi individual maupun kelompok, (4) mengembangkan dan menyajikan hasil karya, (5) menganalisis dan

mengevaluasi proses penyelesaian masalah 4,03

Baik

Penutup terdiri dari (1) menegaskan kembali kesimpulan materi, (2) memberi

beberapa soal sebagai tugas mandiri. 3,63

Baik

Pengelolaan waktu pembelajaran. 3,5

Baik

Suasana dikelas terdiri dari (1) antusias siswa mengikuti pembelajaran dan (2)

antusias guru mengelola pembelajaran. 4,52

Sangat

Baik

Rata- rata

3,91

Baik

Dari tabel, kemampuan guru mengelola pembelajaran mencapai kategori “baik”. Hal ini dikarenakan siswa bersama guru sangat berantusias dalam melakukan cara belajar yang baru. Berdasarkan kriteria, karena kemampuan guru mengelola pembelajaran sudah mencapai kategori “baik”, maka perangkat pembelajaran tidak mengalami revisi berdasarkan hasil

pengmatan kemampuan guru mengelola pembelajaran.

Aktivitas siswa selama proses

pembelajaran diamati oleh seorang

pengamat. Pengamat hanya

mengamati satu kelompok yang

terdiri dari 4 orang siswa dari 8

kelompok yang dibentuk. Berikut

hasil rekapitulasi rata-rata persentase

aktivitas siswa:

(10)

56

Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA, Vol 7, Nomor 1, Hal 47-58

Suci Frisnoiry, Dian Armanto, Sumarno, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Melalui Pendekatan Matematika Realistik

Tabel 3. Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran

Dari tabel di atas, dapat kita analisis rata-rata aktivitas siswa berada pada kriteria batasan keefektifan pembelajaran. Karena pada umumnya persentase aktivitas siswa berada pada kriteria batasan keefektifan pembelajaran, maka perangkat pembelajaran tidak mengalami revisi berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa.

Dari kedua komponen yaitu pengelolaan pembelajaran dan aktivitas siswa yang memenuhi semua kriteria kesesuaian, maka dapat kita simpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan melalui pendekatan matematika realistik efektif.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya diperoleh beberapa kesimpulan yang merupakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam rumusan

masalah. Kesimpulan-kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Berdasarkan pengembangan perangkat pembelajaran dengan

menggunakan model

pengembangan 3-D yang telah dimodifikasi, dihasilkan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan pendekatan matematika realistik yang baik/valid pada topik kesebangunan di kelas IX SMP.

2. Penggunaan/penerapan

perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan PMR efektif untuk mengajarkan topik Kesebangunan di kelas IX SMP.

Hal ini dapat ditunjukkan oleh:

aktivitas siswa yang baik dan kemampuan guru mengelola pembelajaran yang efektif.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembelajaran yang dilakukan dengan menggunkan perangkat pembelajaran yang dikembangkan melalui

Aspek yg Diamati

Rata- Rata Aktvitas

siswa (%)

Batas Waktu Toleransi Kesesuaian

(%)

Ket.

Mendengarkan/mem perhatikan penjelasan guru/

teman 13,0 5 - 15 sesuai

Membaca/memahami masalah kontekstual 14,3 5 - 15 sesuai

Menyelesaikan masalah/menemukan cara dan

penyelesaian 36,8 30 - 40 sesuai

Membandingkan jawaban dalam diskusi kelompok

atau diskusi kelas 15,2 15 – 25 sesuai

Bertanya/menyampaikan ide kepada teman/guru 10,3 10 – 20 sesuai Menarik kesimpulan suatu konsep atau prosedur 9,38 5 – 15 sesuai Perilaku yang tidak relevan dengan KBM

2,61 0 – 5 sesuai

(11)

57

Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA, Vol 7, Nomor 1, Hal 47-58

Suci Frisnoiry, Dian Armanto, Sumarno, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Melalui Pendekatan Matematika Realistik

pendekatan matematika realistik yang diterapkan pada kegiatan pembelajaran memberikan hal-hal penting untuk perbaikan. Untuk itu peneliti menyarankan beberapa hal berikut :

1. Bagi guru matematika, perangkat

pembelajaran yang

dikembangkan melalui pendekatan matematika realistikyang diterapkan pada pembelajaran matematika dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk menerapkan pembelajaran matematika yang inovatif khususnya dalam

mengajarkan materi

kesebangunan.

2. Kepada Lembaga terkait

a. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan melalui pendekatan matematika realistikmasih sangat asing bagi guru maupun siswa, oleh

karenanya perlu

disosialisasikan oleh sekolah atau lembaga terkait dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar matematika

siswa, khususnya

meningkatkan kemampuan matematis siswa.

b. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan melalui pendekatan matematika realistikdapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan kemampuan matematis siswa pada pokok bahasan Kesebangunan sehingga dapat dijadikan masukan bagi sekolah untuk dikembangkan sebagai strategi pembelajaran yang efektif untuk pokok bahasan matematika yang lain.

3. Kepada peneliti lanjutan, dapat dilakukan penelitian lanjutan terhadap perangkat

pembelajaran yang dikembangkan melalui pendekatan matematika realistik dalam meningkatkan kemampuan matematika lainnya dengan lebih mendalam agar implikasi hasil penelitian tersebut dapat diterapkan di sekolah- sekolah.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Cai, J., Lane, S., and Jakabcsin, M.S. (1996). “Assesing Students Mathematical Communication”.

Official Journal of the Science and Mathematics. 96(5) 238-246.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994. Petunjuk pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional.

2002. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: Direktorat Jenderal pendidikan Dasar dan Menengah.

Gravemeijer, K. P. E. 1994.

Developing Realistic Mathematics Education.

Utrecht CD Press.

Hasibuan, Ernita Sari. 2011.

Pengaruh Pendekatan Matematika Realistik Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematika Siswa.

Medan: UNIMED.

Kustiah. 2011. Pengembangan Buku

Ajar dan Lembar Aktivitas

Siswa Unutk Membelajarkan

(12)

58

Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA, Vol 7, Nomor 1, Hal 47-58

Suci Frisnoiry, Dian Armanto, Sumarno, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Melalui Pendekatan Matematika Realistik

Materi Pecahan Kelas V SD.

Medan: UNIMED.

Siara, la. 2008. Pengembangkan perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik pada topik Statistik. UPI.

Soedjadi, 2001. Pemanfaatan Realitas dan Lingkungan

dalam Pendidikan

Matematika. Makalah disampaikan pada seminar

Nasional RME di Jurusan Matematika FMIPA UNESA tanggal 24 Februari 2001.

Sudjana, nana dan Ibrahim. 2004.

Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D.

Bandung: ALFABETA

(13)

2

Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA, Vol 7, Nomor 1, Hal 47-58

Suci Frisnoiry, Dian Armanto, Sumarno, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Melalui Pendekatan Matematika Realistik

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengamati fenomena terbentuknya deformasi dapat dilakukan dengan membangun kaidah numerik yang akan mensimulasikan deformasi thermal evaporator dalam sistem

Meskipun sector informal dapat menjadi katup penyelamat akibat kelangkaan pekerjaan, keberadaan mereka justru sering mendapat pembatasan-pembatasan baik berupa ruang

[r]

Third, the writer used the theory of satire and socialcultural-historical approach since the main point of the thesis to find out the satire that the author used to satirize

Walaupun kedalaman benih lebih dari yang diharapkan, kemampuan germinasi benih jagung hasil penanaman dengan prototipe mesin cukup baik (sekitar 95% tumbuh) disebabkan karena

Memperhatikan: Hasil Rapat Pimpinan Universitas Negeri Malang tanggal 20 Januari

Puji syukur kepada Allah Bapa di Surga atas segala berkat, rahmat, dan penyertaan-Nya yang senantiasa bagi penulis selama penelitian hingga terselesaikannya tesis dengan

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul kontribusi layanan bimbingan kelompok, komunikasi antar pribadi, dan konsep