• Tidak ada hasil yang ditemukan

Halaman KATA PENGANTAR DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL.. iii BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan..

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Halaman KATA PENGANTAR DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL.. iii BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan.."

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

ii

Halaman

KATA PENGANTAR ……… i

DAFTAR ISI ……….. ii

DAFTAR TABEL ……….. iii

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang ……….

1.2. Landasan Hukum ……….

1.3. Maksud dan Tujuan ………..

1.4. Sistematika Penulisan ………

1 2 4 4 BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD ……….

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD ………

2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD..

2.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPD ………

2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat …..

5 22 34 39 46 BAB III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional ………

3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD ……….

3.3 Program dan Kegiatan ………..

52 53 55

BAB IV. PENUTUP ………. 62

(5)

iii

Tabel Halaman

1. Ringkasan Capaian IKU Kegiatan APBD ………...

2. Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja SKPD sampai dengan Tahun 2016 Provinsi Riau ………...

3. Target dan Capaian Peningkatan Produksi Kelapa Sawit, Karet, dan Kelapa ……….

4. Jumlah Produksi Kelapa Sawit Provinsi Riau Tahun 2013-2014 ……

5. Jumlah Produksi Karet Provinsi Riau Tahun 2013-2014 ………

6. Jumlah Produksi Kelapa Provinsi Riau Tahun 2013-2014 ………...

7. Nilai Tukar Petani Perkebunan di Provinsi Riau Tahun 2014-2015...

8. Unit Usaha Pengolahan Hasil Perkebunan Tahun 2014-2015 ……...

9. Produksi Sagu Provinsi Riau Tahun 2013-2014 ……….

10. Realisasi Fisik dan Keuangan Pelaksanaan Kegiatan Dinas Perkebunan Provinsi Riau Tahun 2015 ………..

11. PNS Dinas Perkebunan Provinsi Riau berdasarkan Golongan ……...

12. PNS Dinas Perkebunan Provinsi Riau berdasarkan Jabatan/Eselon ..

13. PNS Dinas Perkebunan Provinsi Riau berdasarkan Tingkat Pendidikan ………..

14. Jumlah Pegawai yang Telah Mengikuti Pelatihan Penjenjangan ……

15. Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Dinas Perkebunan Provinsi Riau Tahun 2014 ……….

16. Review terhadap Rancangan Awal RKPD 2017 ...

17. Usulan Program dan Kegiatan dari SKPD yang Membidangi Perkebunan Kabupaten/Kota ...

18. Identifikasi Kebijakan Nasional Provinsi Riau ………

19. Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2017 dan Perkiraan Maju Tahun 2018 ………...

5 6 12 13 14 15 16 17 18 20 30 31 31 32 33 40 48 53 57

(6)
(7)

1

1.1. Latar Belakang

Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan, dengan jenjang perencanaan yaitu perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah maupun perencanaan tahunan. Selanjutnya dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 yang pedoman pelaksanaannya diatur pada Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 menjelaskan langkah-langkah dalam penyusunan produk perencanaan pembangunan yang mencakup Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD), Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Kebijakan Umum Anggaran/Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA/PPAS) serta Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD).

Secara hierarki penyusunan Rencana Kerja SKPD merupakan produk dasar bagi penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, diserasikan dengan Rencana Kerja Pemerintah dan menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Anggaran Pembangunan Belanja Daerah (RAPBD). Karenanya, sebagai dokumen perencanaan daerah, Renja SKPD mempunyai kedudukan yang strategis, yaitu menjembatani antara perencanaan strategis jangka menengah dengan perencanaan dan penganggaran tahunan yang dilaksanakan oleh SKPD.

Di sisi lain, Dinas Perkebunan Provinsi Riau yang dalam fungsinya melaksanakan pelayanan terhadap masyarakat dalam rangka pengembangan perkebunan ditugaskan untuk melaksanakan wewenang yang dilimpahkan oleh Pemerintah kepada Gubernur selaku Wakil Pemerintah dalam rangka dekonsentrasi.

(8)

2

Sesuai dengan Undang-Undang N0. 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan, secara ekonomi perkebunan berfungsi meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat serta penguatan struktur ekonomi wilayah dan nasional, secara ekologi berfungsi meningkatkan konservasi tanah dan air, penyerap karbon, penyedia oksigen dan penyangga kawasan lindung serta secara sosial budaya berfungsi sebagai perekat pemersatu bangsa.

Sebagaimana dapat dilihat pembangunan perkebunan terbukti telah menjadi penggerak perekonomian wilayah. Data empiris menunjukkan munculnya pusat-pusat perekonomian baru. Namun demikian pembangunan perkebunan kedepan dihadapkan kepada berbagai tantangan, antara lain makin terbatasnya sumber daya lahan, air dan energi, terbatasnya ketersediaan benih tanaman perkebunan, terbatasnya akses petani terhadap permodalan, lemahnya kelembagaan petani, tekanan globalisasi dan liberasi pasar, isu lingkungan dan lain sebagainya.

Sejalan dengan semangat reformasi, perencanaan dan penganggaran dasar serta otonomi daerah, Dinas Perkebunan dituntut untuk mengubah pola manajemen pembangunan dari pelaksana menjadi fasilitator, akselerator dan pengendali pelaksanaan program pembangunan perkebunan. Program dan kegiatan pembangunan perkebunan harus mampu meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta maupun stake holders (pemangku kepentingan) lainnya. Berdasarkan kerangka pikir diatas, Dinas Perkebunan Provinsi Riau sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah menyusun Rencana Kerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau tahun 2017.

Dokumen Rencana Kerja ini disusun dengan mengacu pada RPJMD dan RKPD Provinsi Riau serta Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perkebunan Provinsi Riau 2014-2019.

Sebagai penjabaran dari Renstra Dinas Perkebunan, maka Renja Dinas Perkebunan Provinsi Riau ditujukan untuk mewujudkan Visi Dinas Perkebunan Provinsi Riau yaitu

“Kebun untuk kesejahteraan masyarakat”.

Dokumen ini disusun dengan maksud untuk mengefektifkan dan mengarahkan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan perkebunan tahun 2017 sehingga tujuan pembangunan perkebunan dan tujuan pelayanan publik dapat tercapai.

1.2. Landasan Hukum

Penyusunan Rencana Kerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau Tahun 2017 menggunakan landasan yang dijadikan sebagai acuan dalam penyusunannya antara lain:

1. Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Swatantra I Sumatera Barat, Jambi dan Riau, Lembaran Negara Nomor 112;

(9)

3

2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4421);

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126;

4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

11. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2003 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Riau;

12. Perda No.9 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Riau Tahun 2005 – 2025;

13. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014 tentang Organisasi Dinas Daerah Provinsi Riau;

14. Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Provinsi Riau 2014-2019;

15. Peraturan Gubernur Nomor 23 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2017;

16. Rencana Strategis (Renstra) Disbun Provinsi Riau tahun 2014-2019.

(10)

4

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Renja Dinas Perkebunan Provinsi Riau Tahun 2017 adalah sebagai pedoman penyusunan perencanaan anggaran program dan kegiatan pembangunan perkebunan yang selanjutnya dituangkan dalam RKA Dinas Perkebunan Provinsi Riau.

Adapun tujuan kegiatan penyusunan renja SKPD Dinas Perkebunan Provinsi Riau adalah:

1. Sebagai acuan pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2017 pada Dinas Perkebunan Provinsi Riau.

2. Untuk memberikan arahan dan pedoman dalam pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan perkebunan untuk mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan.

3. Sebagai acuan dalam melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan perkebunan.

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Dokumen Rancangan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun Anggaran 2017 ini mengacu pada Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan

BAB II. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD 2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD 2.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPD

2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

BAB III. Tujuan dan Sasaran Program dan Kegiatan 3.1. Telaahan terhadap Kebijakan Nasional

3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD 3.3. Program dan Kegiatan

BAB IV. Penutup

(11)
(12)

5

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD 2.1.1. Capaian Pelaksanaan Rencana Kerja Tahun lalu (2015) dan Capaian Renstra

Pada tahun 2015, Dinas Perkebunan telah menetapkan 5 sasaran strategis yang berisi 5 (lima) indikator kinerja utama (IKU). Berdasarkan capaian IKU tahun 2014 (terlampir), dari 5 IKU tersebut terdapat 3 IKU yang memiliki capaian 100% atau lebih, dan 2 IKU yang memiliki capaian kurang dari 100%.

Tabel 1.

Ringkasan Capaian IKU Kegiatan APBD

Tingkat capaian Jumlah IKU Persentase

< 100 % 2 40.00

3 60,00

Jumlah 5 100,00

Secara umum berdasarkan Indikator Kinerja Utama yang ditetapkan, tingkat capaian

>100%. Namun bila dilihat secara lebih rinci dari indikator kinerja utama masih ada komponen yang melampui target, yaitu komoditi kelapa sawit dan karet.

Rencana Kerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau merupakan penjabaran perencanaan tahunan dan Rencana Strategis Dinas Perkebunan Provinsi Riau Tahun 2014-2019.

Tercapai tidaknya pelaksanaan kegiatan-kegiatan atau program yang telah disusun dapat dilihat berdasarkan Laporan Kinerja Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Riau selama tahun 2014 (N-2) dan perkiraan target tahun 2015 (N-1). Capaian pelaksanaan Rencana Kerja Tahun 2015 dan Capaian Renstra SKPD dapat dilihat pada Tabel 2.

(13)

SKPD : Dinas Perkebunan

Target Realisasi Tingkat Realisasi (%)

Realisasi Capaian

Tingkat Capaian

2 3 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4) 12

Urusan Bidang Urusan

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Jumlah surat yang terkirim 15.000 surat 1.200 2.807 5.614 200.00% 2.807 9.621 64.14%

2 Penyediaan Jasa Komunikasi, sumberdaya air dan listrik

Jumlah bulan rekening telp terbayar

12 bln 12 12 12 100.00% 12 12 100.00%

Jumlah KWh listrik -

3 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan

dinas/operasional

Jumlah kendaraan dinas yang dipelihara

60 unit 10 8 8 100.00% 8 26 43.33%

4 Penyediaan jasa administrasi keuangan

Jumlah materai yang disediakan

20.000 buah 5.166 5.166 5.000 96.79% 3.866 14.032 70.16%

5 Penyediaan jasa kebersihan kantor Jumlah bulan layanan kebersihan

12 bln 12 12 12 100.00% 12 12 100.00%

6 Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja

Jenis peralatan kerja yang diperbaiki

9 jenis 6 7 7 100.00% 7 9 100.00%

7 Penyediaan alat tulis kantor Jenis alat tulis kantor yang disediakan

30 jenis 25 24 24 100.00% 25 30 100.00%

8 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

Jenis barang yang dicetak 8 jenis 7 7 7 100.00% 7 8 100.00%

Jenis barang yang digandakan

3 jenis 2 2 2 100.00% 2 2 66.67%

9 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

Jenis komponen instalasi listrik/penerangan yang disediakan

23 jenis 18 19 19 100.00% 18 19 82.61%

10 Penyediaan peralatan rumah tangga Jenis peralatan rumah tangga yang disediakan

18 jenis 10 12 12 100.00% 13 12 66.67%

11 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

Jenis bahan bacaan dan peraturan perundang- undangan yang disediakan

4 jenis 3 12 3 25.00% 1 7 175.00%

12 Penyediaan makanan dan minuman Jumlah bulan layanan makan dan minum yang disediakan

12 bln 12 12 12 100.00% 12 12 100.00%

1

Tabel 2.

Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja SKPD s/d Tahun 2016 Provinsi Riau

Target Capaian Kinerja Akhir Periode Renstra SKPD Tahun

2018

4

Catatan Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan

Daerah dan Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome)/ Kegiatan

(output)

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan SKPD tahun 2015

Perkiraan Realisasi Capaian Target Program/Kegiatan Renstra SKPD s/d dengan

Tahun 2016 Target Program

/ Kegiatan Renja SKPD

Tahun 2016 Realisasi Target

Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan

s/d Tahun 2014

(14)

Target Realisasi Tingkat Realisasi (%)

Realisasi Capaian

Tingkat Capaian

2 3 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4) 12

1

Target Capaian Kinerja Akhir Periode Renstra SKPD Tahun

2018

4

Catatan Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan

Daerah dan Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome)/ Kegiatan

(output)

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan SKPD tahun 2015

Perkiraan Realisasi Capaian Target Program/Kegiatan Renstra SKPD s/d dengan

Tahun 2016 Target Program

/ Kegiatan Renja SKPD

Tahun 2016 Realisasi Target

Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan

s/d Tahun 2014

13 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

Jumlah koordinasi yang dilaksanakan

12 kab/kota 12 12 12 100.00% 12 12 100.00%

Jumlah konsultasi ke luar daerah yang dilaksanakan

100 kali 30 32 42 131.25% 20 92 92.00%

14 Penyediaan jasa keamanan kantor Jumlah bulan layanan keamanan

12 bln 12 12 12 100.00% 12 12 100.00%

15 Penyediaan jasa informasi dan publikasi dan kehumasan SKPD

jenis informasi dan publikasi yang tersedia

12 jenis 4 4 4 100.00% 7 15 125.00%

16 Penyediaan administrasi kepegawaian

Jumlah bulan layanan administrasi kepegawaian

12 bln 12 12 12 100.00% 12 12 100.00%

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

- 0.00%

1 Pengadaan perlengkapan gedung kantor

Jenis perlengkapan gedung kantor yang diadakan

12 jenis 8 12 12 100.00% 6 12 100.00%

2 Pengadaan Mebeleur jumlah paket mebeleur

yang diadakan

5 paket 1 - - 0.00% 1 2 40.00%

3 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor

Jumlah jenis alat yang dipelihara rutin

15 jenis 6 10 10 100.00% 6 15 100.00%

4 Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor

Jumlah paket gedung yang direhab

3 paket - - - 0.00% 1 1 33.33%

5 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

Jumlah jenis alat dan oerlengkapan kantor yang disediakan

12 jenis - 18 10 55.56% 8 18 150.00%

Program Peningkatan Disiplin Aparatur

0.00% - 0.00%

1 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya

Jumlah stel pakaian dinas yang diadakan

711 stel 187 128 180 140.63% 180 547 76.93%

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

0.00% - 0.00%

1 Pendidikan dan pelatihan formal Jumlah aparatur/pegawai yang diikutkan pendidikan dan pelatihan

58 orang - 7 - 0.00% 10 10 17.24%

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

0.00% - 0.00%

1 Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun

Jumlah Laporan keuangan akhir tahun

20 dokumen 2 2 2 100.00% 4 8 40.00%

2 Penyusunan Rencana Kerja SKPD Jumlah rencana kerja yang disusun

20 dokumen 1 1 1 100.00% 4 6 30.00%

(15)

Target Realisasi Tingkat Realisasi (%)

Realisasi Capaian

Tingkat Capaian

2 3 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4) 12

1

Target Capaian Kinerja Akhir Periode Renstra SKPD Tahun

2018

4

Catatan Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan

Daerah dan Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome)/ Kegiatan

(output)

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan SKPD tahun 2015

Perkiraan Realisasi Capaian Target Program/Kegiatan Renstra SKPD s/d dengan

Tahun 2016 Target Program

/ Kegiatan Renja SKPD

Tahun 2016 Realisasi Target

Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan

s/d Tahun 2014

Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

0.00% - 0.00%

1 Pelatihan Petani dan Aparatur Perkebunan

Jumlah kelompok tani yang dilatih

175 klpk 30 52 52 100.00% 45 127 72.57%

Jumlah aparatur perkebunan yang dilatih

317 org - 65 60 92.31% 100 160 50.47%

2 Pembinaan Kelembagaan Petani Perkebunan

Jumlah asosiasi/klpk tani kab/kota yang dibina

60 asosiasi - 12 12 100.00% 9 21 35.00%

3 Penilaian Kelompok Tani Perkebunan

Jumlah kelompok tani yang dinilai

600 klpk - 220 220 100.00% 110 330 55.00%

4 Pengembangan Kelembagaan Usaha Pengolahan Hasil Perkebunan

Jumlah kelompok tani /usaha pengolahan yang dikembangkan

96 klpk - 24 24 100.00% 24 48 50.00%

Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan 1 Pengembangan Kebun Sagu

Rakyat

Luas lahan sagu yang dikembangkan

2.481 Ha - - 0.00% 580 580 23.38%

Jumlah Dokumen Pemantapan CPCL

4 dokumen 1 1 1 100.00% - 2 50.00%

Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan 1 Pembinaan Pascapanen Produk

Perkebunan

Jumlah kab/kota yang dibina pasca panennya

12 kab/kota 12 12 12 100.00% 12 12 100.00%

2 Pembinaan Mutu Hasil Produk Perkebunan

Jumlah klpk tani yang mendapat sertifikat jaminan mutu

10 klpk 3 2 2 100.00% 2 7 70.00%

3 Penyedia Alat Pengolah Hasil Perkebunan

Jumlah alat pengolah sagu yang disediakan

5 unit - - - 0.00% 1 1 20.00%

4 Promosi Produk Perkebunan Jumlah jenis expo yang diikuti

10 jenis expo 8 3 3 100.00% 10 10 100.00%

5 Pembinaan Usaha Pengolahan Produk Perkebunan

Jumlah unit usaha pengolahan yang dibina

62 unit - 5 5 100.00% 15 20 32.26%

Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan

1 Penyediaan Agensia Pengendali Hayati untuk Pengendalian OPT Perkebunan

Jumlah Tricoderma sp yg disediakan

200 kg - - - 0.00% 40 40 20.00%

Jumlah Metarrizhium sp yg disediakan

200 kg - - 0.00% 40 40 20.00%

(16)

Target Realisasi Tingkat Realisasi (%)

Realisasi Capaian

Tingkat Capaian

2 3 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4) 12

1

Target Capaian Kinerja Akhir Periode Renstra SKPD Tahun

2018

4

Catatan Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan

Daerah dan Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome)/ Kegiatan

(output)

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan SKPD tahun 2015

Perkiraan Realisasi Capaian Target Program/Kegiatan Renstra SKPD s/d dengan

Tahun 2016 Target Program

/ Kegiatan Renja SKPD

Tahun 2016 Realisasi Target

Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan

s/d Tahun 2014

Jumlah Beauveria bassiana.sp yang disediakan

200 kg - - 0.00% 40 40 20.00%

2 Dem-farm Pengembangan Komoditi Lada (Pemeliharaan)

Jenis pemeliharaan den- farm komoditi lada

15 jenis 2 2 2 100.00% 10 14 93.33%

3 Den-Farm Pengendalian Kebakaran Lahan dan kebun

Jumlah kab/kota yang mendpat sosialisasi pengendalian kebakaran lahan & kebun

12 kab/kota - - - 0.00% 4 4 33.33%

4 Bimbingan Teknis Pemanfaatan dan Pemeliharaan Alat-Alat Mekanisasi Perkebunan yang Telah Diserahkan ke Masyarakat

Jumlah kab/kota tempat kegiatan bimtek

12 klpk 12 12 12 100.00% 11 35 291.67%

5 Pengawasan Peredaran dan Sertifikasi Benih Perkebunan

Frekwensi pengawasan benih perkebiunan

125 kali 12 12 12 100.00% 20 44 35.20%

Jumlah sertifikat benih unggul bermutu yang dikeluarkan

5.000.000 lembar - - 0.00% 1.000.000 1.000.000 20.00%

6 Pembangunan Kebun Koleksi Tanaman Perkebunan

Luas kebun koleksi 3 Ha - - - 0.00% 3 3 100.00%

Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

1 Monitoring, evaluasi dan pelaporan Jumlah laporan 20 laporan 4 4 4 100.00% 4 12 60.00%

2 Peremajaan Kebun Karet Rakyat Luas lahan tan. Karet yg diremajakan

5.051 ha - - - 0.00% 700 700 13.86%

Jumlah Dokumen Pemantapan CPCL

3 dokumen 1 1 1 100.00% - 2 66.67%

3 Peremajaan Kebun Kelapa Rakyat Luas lahan tan. Kelapa yg diremajakan

1.481 Ha - - - 0.00% 1.080 1.080 72.92%

Jumlah Dokumen Pemantapan CPCL

3 dokumen 1 1 1 100.00% - 2 66.67%

4 Peremajaan Kebun Kelapa Sawit Rakyat

Luas lahan tan. Klp. swt diremajakan

711 Ha - - - 0.00% 437 437 61.46%

Jumlah Dokumen Pemantapan CPCL

3 dokumen 1 1 1 100.00% - 2 66.67%

5 Divesifikasi Tanaman Kakao pada Perkebunan Rakyat

Luasan tan. Kakao yang didiversifikasi

415 Ha - - - 0.00% 105 105 25.30%

Jumlah Dokumen Pemantapan CPCL

3 dokumen 1 1 1 100.00% - 2 66.67%

(17)

Target Realisasi Tingkat Realisasi (%)

Realisasi Capaian

Tingkat Capaian

2 3 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4) 12

1

Target Capaian Kinerja Akhir Periode Renstra SKPD Tahun

2018

4

Catatan Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan

Daerah dan Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome)/ Kegiatan

(output)

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan SKPD tahun 2015

Perkiraan Realisasi Capaian Target Program/Kegiatan Renstra SKPD s/d dengan

Tahun 2016 Target Program

/ Kegiatan Renja SKPD

Tahun 2016 Realisasi Target

Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan

s/d Tahun 2014

6 Penyediaan Bibit Kelapa Sawit, Karet dan Kakao

Jumlah batang bibit sawit yang disediakan

230.000 batang - - - 0.00% 30.000 30.000 13.04%

jumlah batang bibit karet yang disediakan

327.000 batang - - - 0.00% 27.000 27.000 8.26%

jumlah batang bibit kakao yang disediakan

320.000 batang - - - 0.00% 20.000 20.000 6.25%

Jumlah Dokumen Pemantapan CPCL

3 dokumen 1 1 1 100.00% - 2 66.67%

7 Penggantian Bibit Palsu Kelapa Sawit dengan Bibit Unggul Bersertifikat

Luas penggantian bibit klp.sawit

400 Ha - - - 0.00% 400 - 0.00%

Jumlah Dokumen Pemantapan CPCL

3 dokumen 1 1 1 100.00% - 2 66.67%

8 Pembinaan Usaha Perkebunan Jumlah perusahaan yg dibina/dinilai

300 perusahaan 24 30 30 100.00% 42 96 32.00%

9 Penertiban Izin Usaha Perkebunan Jumlah unit usaha yang ditertibkan

132 perusahaan 22 10 10 100.00% 30 62 46.97%

10 Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Perkebunan

Luasan lahan pengendalian OPT

1.600 Ha - 200 - 0.00% 300 300 18.75%

11 Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT) Perkebunan

Jumlah petani yg ikut sekolah lapang

200 org 40 40 40 100.00% 40 120 60.00%

12 Pemantauan dan Pengendalian Kebakaran Lahan dan Kebun

Laporan Pantauan data Hot Spot 12 Kab/ Kota

5 laporan 1 1 1 100.00% 1 3 60.00%

13 Pembinaan Petugas Hama Penyakit dan Cadangan Pestisida untuk Penanganan Darurat

Jumlah lokasi pembinaan petugas pengamat hama penyakit

60 lokasi 12 12 12 100.00% 12 36 60.00%

14 Pembinaan Penangkar Benih dan Sosialisasi Pemberantasan Bibit Unggul Palsu

Jumlah penangkar benih yang dibina

1.182 orang 300 500 432 86.40% 250 982 83.08%

15 Koordinasi Pembangunan Perkebunan antara Provinsi Riau dengan Kab/Kota

Jumlah rapat dan koordinasi yang dilaksanakan

5 pertemuan 1 1 1 100.00% 1 3 60.00%

16 Pengolahan dan Pemutakhiran Data Statistik serta Penyusunan Profil Perkebunan

Jenis Dokumen yang disusun

3 jenis 3 3 3 100.00% 3 3 100.00%

17 Rehabilitasi Jalan Produksi Jumlah km Jalan Produksi yang direhabilitasi

242 km 15 35 - 0.00% 40 90 37.29%

Jumlah dokumen perencanaan

1 dokumen 1 1 1 100.00% 2 200.00%

(18)

Target Realisasi Tingkat Realisasi (%)

Realisasi Capaian

Tingkat Capaian

2 3 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4) 12

1

Target Capaian Kinerja Akhir Periode Renstra SKPD Tahun

2018

4

Catatan Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan

Daerah dan Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome)/ Kegiatan

(output)

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan SKPD tahun 2015

Perkiraan Realisasi Capaian Target Program/Kegiatan Renstra SKPD s/d dengan

Tahun 2016 Target Program

/ Kegiatan Renja SKPD

Tahun 2016 Realisasi Target

Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan

s/d Tahun 2014

18 Normalisasi Saluran Drainase pada Areal Perkebunan Rakyat

Jumlah km Saluran drainase yang dinormalisasi

150 km 20 18 0.00% 15 53 35.33%

Jumlah dokumen perencanaan

1 dokumen 1 1 1 100.00% 2 200.00%

19 Pembinaan, Pengawasan, Pemantauan Pupuk/Pestisida

Jumlah lokasi pembinaan pupuk dan pestisida

12 kab/kota 12 12 12 100.00% 12 12 100.00%

20 Inventarisasi dan Identifikasi Potensi Lahan Pengembangan Perkebunan melalui Pemanfaatan GIS

Buku dokumen data laporan potensi lahan perkebunan

5 dokumen 1 1 1 100.00% 1 3 60.00%

21 Pembangunan Water Management di Kawasan Perkebunan

jumlah unit sekat kanal yang dibangun

184 unit - - 0.00% 45 45 24.46%

Jumlah dokumen perencanaan

1 dokumen - 1 1 100.00% 1 100.00%

22 Intensifikasi Tanaman Perkebunan Jumlah luas lahan tanaman perkebunan yang diintensifikasi

400 Ha - - - 0.00% 200 200 50.00%

23 Penyediaan Alat Mekanisasi Perkebunan

Jumlah unit alat mekanik perkebunan yang disediakan

11 unit - - - 0.00% 1 1 9.09%

24 Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan PerkebunanProvinsi Riau

Jumlah dokumen masterplan yang disusun

1 dokumen - - - 0.00% 1 1 100.00%

25 Penanganan Gangguan Usaha

Perkebunan

Jumlah koordinasi dlm penanganangangguan usaha perkebunan

12 kab/kota 12 12 12 100.00% 11 12 100.00%

(19)

12

Akuntabilitas merupakan suatu bentuk perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, melalui suatu media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik. Terkait dengan hal tersebut Rencana Kerja (Renja) Dinas Perkebunan Provinsi Riau ini menyajikan dasar pengukuran kinerja kegiatan dan Pengukuran Kinerja Sasaran dari hasil apa yang telah diraih atau dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Riau selama tahun 2015 dan perkiraan target tahun 2016.

2.1.2. Review Hasil Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Kinerja

Evaluasi dan analisis kinerja memuat kajian (review) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan Renja Dinas Perkebunan pada tahun lalu (tahun 2015) dan perkiraan capaian tahun berjalan (tahun 2016) yang mengacu pada APBD tahun berjalan.

Evaluasi dilakukan terhadap pencapaian target indikator pada sasaran strategis yang telah ditetapkan pada Perjanjian Kinerja 2015 mempedomani evaluasi hasil Renja tahun 2015 yang telah dilaksanakan.

a. Sasaran Strategis 1: Meningkatnya produksi komoditas utama perkebunan (kelapa sawit, karet, dan kelapa) dengan Indikator kinerja jumlah produksi komoditas utama perkebunan (kelapa sawit, karet, kelapa).

Untuk mengukur capaian indikator kinerja ini digunakan data statistik perkebunan Povinsi Riau tahun 2013 dan 2014, karena data statistik teraktual yang tersedia secara nasional, provinsi dan kabupaten adalah data minus 1 dari tahun berjalan (n-1). Berdasarkan data perkebunan Provinsi Riau tahun 2014, produksi kelapa sawit mencapai 7.561.293 ton CPO, produksi karet sebesar 367.261 ton karet kering dan kelapa 421.654 ton kopra. Untuk lebih jelasnya target dan capaian produksi kelapa sawit, karet dan kelapa secara rinci dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3.

Target dan Capaian Peningkatan Produksi Kelapa Sawit, Karet dan Kelapa No. Indikator Kinerja Target (Ton) Capaian

(Ton)

Persentase Capaian Jumlah produksi Komoditi utama perkebunan

1 Kelapa Sawit 7.573.546 7.561.293 99,84%

2 Karet 354.298 367.260 103,66%

3 Kelapa 404.108 421.655 104,34%

(20)

13

Pada Tabel 3 menunjukkan bahwa pencapaian dari target indikator sasaran startegis dalam upaya meningkatkan produksi komoditas utama perkebunan (kelapa sawit, karet dan kelapa) tidak tercapai secara keseluruhan. Produksi komoditas kelapa sawit tercapai sebesar 99,84% dari target yang ditetapkan. Sedangkan komoditas karet dan kelapa telah tercapai masing-masing sebesar 103,66% dan 104,34%.

Adapun data produksi kelapa sawit, karet dan kelapa kabupaten/kota se Provinsi Riau disajikan pada Tabel 4, 5 dan 6.

Tabel 4.

Jumlah Produksi Kelapa sawit Provinsi Riau tahun 2013-2014

No Kabupaten/Kota Kelapa sawit/ ton/thn Peningkatan/ Persenta 2013 2014 Penurunan se

1 Kampar 1.337.727 1.328.777 -8.950 -0.67

2 Rokan Hulu 1.172.003 1.173.743 1.740 0.15

3 Pelalawan 1.157.006 1.247.740 90.734 7.84

4 Indragiri Hulu 443.880 427.755 -16.125 -3.63

5 Kuantan Singingi 161.548 166.127 4.579 2.83

6 Bengkalis 441.879 400.387 -41.492 -9.39

7 Rokan Hilir 877.677 806.251 -71.426 -8.14

8 Dumai 75.127 79.883 4.756 6.33

9 Siak 925.010 950.008 24.998 2.70

10 Indragiri Hilir 704.346 705.888 1.542 0.22

11 Pekanbaru 30.467 30.666 199 0.65

12 Kep. Meranti - - - -

TOTAL 7.326.670 7.317.225 -9.445

Dilihat dari Tabel 4 yang menunjukkan tingkat produksi kelapa sawit pada tahun 2013 dan 2014, kabupaten yang paling besar mengalami persentase penurunan produksi kelapa sawit yang paling besar adalah Bengkalis (-9,39%), disusul Kabupaten Rokan Hilir (-8,14%), Kabupaten Indragiri Hulu (-3,63 %), Kabupaten Kampar (-0,67%). Namun beberapa kabupaten ada yang mengalami peningkatan produksi, yaitu Kabupaten Pelalawan (7,84

%), Kota Dumai (6,33%), Kabupaten Kuantan Singingi (2,83%), Kabupaten Siak (2,7%), Kota Pekanbaru (0,65%), Kabupaten Indragiri Hilir (0,22%), dan Kabupaten Rokan Hulu (0,15%). Terjadinya penurunan produksi pada 4 (empat) kabupaten ini disebabkan karena banyaknya kebun yang mengalami gangguan produksi akibat terbakar dan semakin banyaknya tanaman yang rusak.

(21)

14

Tabel 5.

Jumlah Produksi Karet Provinsi Riau tahun 2013-2014 No Kabupaten/Kota Karet/ton/thn Peningkatan/

Persentase 2013 2014 Penurunan

1 Kampar 75.484 77.556 2.072 2.74

2 Rokan Hulu 54.718 55.703 985 1.80

3 Pelalawan 39.982 40.349 367 0.92

4 Indragiri Hulu 48.303 43.086 -5.217 -10.80

5 Kuantan Singingi 71.149 79.561 8.412 11.82

6 Bengkalis 21.408 21.258 -150 -0.70

7 Rokan Hilir 24.714 23.990 -724 -2.93

8 Dumai 1.524 1.716 192 12.60

9 Siak 7.039 10.495 3.456 49.10

10 Indragiri Hilir 3.552 3.931 379 10.67

11 Pekanbaru 588 388 -200 -34.01

12 Kep. Meranti 9.438 9.227 -211 -2.24

TOTAL 357.899 367.260 9.361

Pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa produksi karet secara rata-rata mengalami peningkatan dari perbandingan data produksi pada tahun 2013 dan 2014. Dari 12 kabupaten/kota terdapat 7 (tujuh) kabupaten yang mencapai peningkatan produksi yaitu Kabupaten Siak (49,10%), Kota Dumai (12,60%), Kabupaten Kuantan Singingi (11,82%), Kabupaten Indragiri Hilir (10,67%), Kabupaten Kampar (2,74%), Kabupaten Rokan Hulu (1,80%), dan Kabupaten Pelalawan (0,92%). Sedangkan 5 (lima) kabupaten lainnya Kota Pekanbaru, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Kepulauan Meranti, dan Kabupaten Bengkalis mengalami penurunan produksi karet. Hal ini disebabkan banyaknya tanaman tua rusak dan kemungkinan lainnya seperti alih komoditas atau penggunaan lainnya.

(22)

15

Tabel 6.

Jumlah Produksi Kelapa Provinsi Riau tahun 2013-2014 No Kabupaten/Kota Kelapa/ton/thn Peningkatan/

Persentase 2013 2014 Penurunan

1 Kampar 626 563 -63 -10,06

2 Rokan Hulu 595 595 - 0,00

3 Pelalawan 17.226 17.312 86 0,50

4 Indragiri Hulu 584 296 -288 -49,32

5 Kuantan Singingi 2.093 1.800 -293 -14,00

6 Bengkalis 11.193 7.551 -3.642 -32,54

7 Rokan Hilir 4.645 4.632 -13 -0,28

8 Dumai 907 908 1 0,11

9 Siak 894 1.238 344 38,48

10 Indragiri Hilir 360.959 359.372 -1.587 -0,44

11 Pekanbaru 9 9 - 0,00

12 Kep. Meranti 27.349 27.379 30 0,11

TOTAL 427.080 421.655 -5.425

Pada Tabel 6 yang menunjukkan perbandingan produksi kelapa antara tahun 2013 dan 2014. Dapat dilihat bahwa produksi kelapa secara rata-rata mengalami penurunan, namun ada beberapa kabupaten capaian produksinya mengalami peningkatan yaitu Kabupaten Siak (38,48%), Kabupaten Pelalawan (0,5%0), Kabupaten Kepulauan Meranti (0,11%) dan Kota Dumai (0,11%). Sedangkan Kabupaten yang capaian produksi kelapanya menurun adalah Kampar, Rokan Hulu, Indragiri Hulu, Rokan Hilir, Siak, Indragiri Hilir dan Dumai.

Penyumbang terbesar penurunan produksi kelapa Provinsi Riau adalah Kabupaten Indragiri Hilir yang merupakan sentra produksi kelapa di Riau. Hal ini disebabkan banyaknya tanaman tua dan tanaman rusak yang diakibatkan karena intrusi air laut sehingga perlu penanganan khusus.

b. Sasaran strategis 2: Meningkatnya penerapan teknologi perkebunan dengan indikator kinerja persentase peningkatan penggunaan teknologi perkebunan.

Pada sasaran strategis ini ditetapkan target indikator kinerja tahun 2015 sebesar 61,00%.

Persentase penerapan teknologi pertanian/perkebunan diukur dengan cara membandingkan jumlah petani yang menggunakan teknologi pertanian/perkebunan (KK) dengan jumlah petani perkebunan yang ada di Provinsi Riau. Sedangkan petani yang menggunakan teknologi pertanian/perkebunan merupakan jumlah petani yang pernah

(23)

16

dilakukan pembinaan dan petani yang ada di Provinsi Riau yang pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Realisasi pencapaian target indikator kinerja pada sasaran strategis ini dapat dilihat pada data statistik tahun 2014. Jumlah petani yang menggunakan teknologi pertanian/perkebunan sebanyak 641.710 KK, sedangkan jumlah petani pekebun sebanyak 1.046.900 KK. Sehingga persentasi petani pengguna teknologi pertanian/perkebunan diperoleh sebesar 61,30% (Laporan Kinerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau, 2015).

Kenaikan jumlah petani pengguna teknologi disebabkan oleh meningkatnya kegiatan pembinaan kepada petani dan kelompok tani perkebunan, serta meningkatnya jumlah petani yang menerima bantuan pada tahun 2015.

c. Sasaran strategis 3: Meningkatnya kesejahteraan petani perkebunan dengan indikator kinerja Nilai Tukar Petani (NTP Perkebunan).

Target nilai tukar petani yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas Perkebunan dan Perjanjian Kinerja Kepala SKPD pada tahun 2015 adalah 97,47. Untuk mengetahui tingkat capaian NTP perkebunan diperoleh dari data BPS Provinsi Riau tahun 2014 dan 2015 yang disajikan pada Tabel 6.

Tabel 7.

Nilai Tukar Petani Perkebunan di Provinsi Riau Tahun 2014-2015 No Kabupaten/Kota

Nilai Tukar

Petani Peningkatan/

Penurunan Persentase 2014 2015

1 Januari 97.38 93.43 -3.95 95.94

2 Pebruari 96.29 93.64 -2.65 97.25

3 Maret 98.17 95.60 -2.57 97.38

4 April 97.96 94.20 -3.76 96.16

5 Mei 95.90 92.08 -3.82 96.02

6 Juni 95.11 93.39 -1.72 98.19

7 Juli 95.56 90.43 -5.13 94.63

8 Agustus 93.37 87.15 -6.22 93.34

9 September 91.72 86.57 -5.15 94.39

10 Oktober 93.45 88.68 -4.77 94.90

11 Nopember 93.77 89.39 -4.38 95.33

12 Desember 91.64 89.92 -1.72 98.12

NTP rerata 95.03 91.21 -3.82 95.98

(24)

17

Dilihat dari Tabel 7 tersebut, NTP yang dapat dicapai adalah sebesar 91,21 atau 95,98%

dari NTP 97,47 yang ditargetkan. Ditinjau dari pencapaian NTP, angka tersebut tidak sesuai dengan yang ditargetkan. Sedangkan jika dibandingkan dengan tahun 2014, NTP tahun 2015 menurun sebesar 3,82%. Permasalahan yang dihadapi petani/pekebun pada akhir-akhir ini antara lain harga produk hasil perkebunan yang cenderung menurun sedangkan harga sarana produksi cenderung meningkat sehingga NTP tidak dapat mencapai angka yang ditargetkan.

d. Sasaran Strategis 4 : Meningkatnya pemasaran hasil poduksi pertanian/perkebunan dengan indikator kinerja : Jumlah unit usaha pengolahan hasil perkebunan.

Target peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan yang ditetapkan dalam Rencana Strategis perkebunan adalah 29 unit usaha. Jumlah unit usaha yang telah dibina sampai dengan tahun 2014 sebanyak 29 unit, sedangkan pada tahun 2015 terdapat 33 unit usaha pengolahan hasil perkebunan. Secara rinci jumlah unit usaha pengolahan hasil perkebunan tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 8.

Unit Usaha Pengolahan Hasil Perkebunan Tahun 2014-2015 No. Kabupaten/Kota Unit Usaha Peningkatan

/Penurunan Persentase 2014 2015

1 Kampar 5 6 1 120,00

2 Rokan Hulu 8 9 1 112,50

3 Pelalawan 3 3 - 100,00

4 Indragiri Hulu 4 5 1 125,00

5 Kuantan Singingi 5 6 1 120,00

6 Bengkalis - - -

7 Rokan Hilir - - -

8 Dumai - - -

9 Siak - - -

10 Indragiri Hilir 3 3 - 100,00

11 Pekanbaru - - -

12 Kep Meranti 2 2 - 100,00

TOTAL 29 33 4

Dari Tabel 8 dapat dilihat bahwa jumlah unit usaha pengolahan hasil perkebunan yang dibina mencapai target yang ditetapkan sebanyak 33 unit atau 113,79 % dari 29 unit usaha yang ditargetkan. Ada penambahan unit usaha pengolahan hasil yang dibina sebanyak 4 unit, yaitu Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Indragiri Hulu dan

(25)

18

Kabupaten Kuntan Singingi. Pada ke-4 unit usaha tersebut selain pembinaan, juga diberikan bantuan alat pengolahan hasil perkebunan.

e. Sasaran strategis 5: Meningkatnya ketahanan pangan dengan indikator kinerja jumlah produksi pangan dari perkebunan komoditas sagu (ton).

Target jumlah produksi pangan komoditas perkebunan yang ditetapkan yaitu sagu sebesar 269.786 ton. Sebagai sumber data untuk melihat capaian dipergunakan data statistik perkebunan yang tersedia, dan secara nasional data statistik perkebunan dimaksud adalah data n-1. Oleh karena itu untuk mengukur capaian tahun 2015 dipergunakan data statistik perkebunan tahun 2014. Dari data tahun 2014 diperoleh angka realisasi produksi sagu yaitu sebesar 340.197 ton (126,10 %) atau lebih besar 26,10 % dari target yang ditetapkan. Dari 5 (lima) kabupaten penghasil sagu, terdapat 2 kabupaten penyumbang produksi sagu terbesar yaitu Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kabupaten Siak. Secara rinci produksi sagu per kabupaten di Provinsi Riau dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 9.

Produksi Sagu Provinsi Riau Tahun 2013-2014 No Kabupaten/Kota Produksi (ton) Peningkatan/

Penurunan Persentase 2013 2014

1 Kampar - - - -

2 Rokan Hulu - - - -

3 Pelalawan 914 9915 1 0,11

4 Indragiri Hulu - - - -

5 Kuantan Singingi - - - -

6 Bengkalis 5.889 1.607 -4.282 - 72,71

7 Rokan Hilir - - - -

8 Dumai - - - -

9 Siak 19.904 46.764 26.860 134,,95

10 Indragiri Hilir 7.457 7.452 -5 - 0,07

11 Pekanbaru - - -

12 Kep Meranti 91.981 283.459 191.478 208,17

TOTAL 126.145 340.197 214.052

Dilihat dari Tabel 9, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya ada kenaikan produksi yang signifikan, yaitu sebesar 214.052 ton (169,69%). Kontribusi kenaikan produksi sagu ini berasal dari 3 kabupaten, yaitu Kabupaten Kepulauan Meranti, Pelalawan dan Siak.

Sedangkan 2 kabupaten lainnya yaitu Indragiri Hilir dan Bengkalis mengalami penurunan produksi masing-masing sebesar 0,07% dan 72,71%.

(26)

19

2.1.3. Akuntabilitas Keuangan APBD 2.1.3.1. Pagu Anggaran

Berdasarkan DPA tahun 2015 No.2.01.2.01.02 tanggal 27 Februari 2015, Dinas Perkebunan mendapatkan alokasi anggaran belanja sebesar Rp 87.469.473.086,- terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp 18.278.473.086 dan belanja langsung sebesar Rp 69.191.000.000,- yang digunakan untuk membiayai 10 program dan 64 kegiatan Dinas Perkebunan. Melalui DPPA Dinas Perkebunan tahun 2015 No.2.01.2.01.02 tanggal 15 Desember 2015 jumlah anggaran belanja Dinas Perkebunan menjadi Rp 37.676.506.086,- terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp 18.278.473.086,- dan belanja langsung sebesar Rp 19.398.033.000,- untuk membiayai 66 kegiatan dari 10 program.

2.1.3.2. Penyerapan Anggaran

Berdasakan DPPA Dinas Perkebunan Provinsi Riau Tahun 2015, dari pagu anggaran yang ditetapkan, penyerapan anggaran sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp 28.181.627.892,- (74,80%) terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp 16.472.400.046,- (90,12%) dan belanja langsung sebesar Rp 11.709.227.846,- (60,36%). Dengan demikian anggaran yang telah dialokasikan terdapat sisa anggaran sebesar Rp 9.494.878.194,- (25,20%) yang merupakan anggaran yang tidak digunakan karena adanya kegiatan yang tidak dilaksanakan, adanya efisiensi penggunaan anggaran terutama pada kegiatan yang pekerjaannya dilaksanakan oleh pihak ke-3 dan efisiensi dalam pelaksanaan perjalanan dinas. Realisasi fisik dan keuangan per kegiatan dapat dilihat pada Tabel 9.

Referensi

Dokumen terkait

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (BPSDM) PROVINSI RIAU DAFTAR ISI DAFTAR ISI i DAFTAR TABEL ii DAFTAR GAMBAR

Korea Selatan saat krisis ekonomi tersebut, sedang dalam pemerintahan Kim Dae Jung mengambil kebijakan untuk mengatasi krisis ekonomi tahun 1997 dengan merestrukturisasi

Implikasi Pergeseran Pembinaan Pembangunan Regional dan Wilayah Departemen Dalam Negeri penetapan aspek legalitas rencana tata ruang di daerah Direktorat Lingkungan Hidup

Jika sistem kendali fuzzy logic mempunyai 2 input 1 output dan masing-masing input mempunyai 5 label membership function maka jumlah maksimum rule adalah 25 sehingga waktu

Skipjack memiliki 2 macam aturan yaitu Rule A dan Rule B, aturan ini digunakan secara bergantian dalam proses enkripsi untuk mengubah Plaintext menjadi

Menurut peserta, materi pengembangan instrumen tes menarik, pemaparan narasumber jelas dan membuat peserta tertarik pada materi, peserta puas dengan fasilitas

Tujuan User dapat melakukan pengolahan data yang ada pada sistem Deskripsi Sistem ini memungkinkan aktor untuk mengelola sistem pembelian barang/sparepart.. untuk mencari daftar

a. Masyarakat merupakan manusia yang hidup bersama. Bercampur untuk waktu yang cukup lama. Mereka sadar bahwa mereka merupaka suatu kesatuan utuh.. Mereka merupakan suatu sistem