• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abstract. Page i of 40

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Abstract. Page i of 40"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

(2) Abstract Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: SK.724/MENHUT-2/2009 tanggal 19 Oktober 2009 tentang Penunjukan dan Penetapan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus sebagai Hutan Pendidikan – Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (KHDTK HP-STIK) seluas 80 (delapan puluh) hektar. Secara administrasi, KHDTK HP-STIK berada dalam wilayah administrasi Gampong Bueng, Kecamatan Kota Jantho, Kab. Aceh Besar - Provinsi Aceh. Sejak ditunjuk dan ditetapkan, KHDTK HP-STIK Jantho, STIK selaku pemegang izin belum pernah melaksanakan rekonstruksi batas untuk memastikan apakah pal batas dalam kondisi bagus, bergeser, atau hilang akibat faktor alam seperti iklim, edafis, dan perbuatan manusia. Oleh sebab itu, BPHP-STIK selaku Badan Pengelola KHDTK HP-STIK, terlebih dahulu melakukan kegiatan Orientasi Batas dan Pembuatan Trayek Batas Kawasan pada tanggal 12 s/d 16 Januari 2021 lalu untuk pengecekan dan menginventarisir kondisi terkini keberadaan pal batas/patok serta memperbaharui jalur/rintis batas kawasan pengelolaan sebagai dasar pelaksanaan Rekonstruksi Batas untuk mengembalikan letak tanda/pal batas dan garis batas sesuai dengan posisi pada Peta Tata Batas KHDTK HP-STIK. Dari kegiatan Orientasi dan Trayek Batas KHDTK HP-STIK, ditemukan 14 buah (28%) pal batas/patok permanen disepanjang jalur rintis batas KHDTK HP-STIK. Umumnya tulisan pada pal batas/patok telah mulai pudar dan diselimuti lumut. Sedangkan untuk pal batas/patok yang tidak ditemukan/ hilang sama sekali tanpa diketahui bekas/informasinya berjumlah 36 buah (72%). Adapun panjang keliling jalur rintis trayek batas (polygon tertutup) KHDTK HP-STIK adalah ± 3,674 meter, dengan jumlah pal batas/patok ukur “sementara” yang terpasang/tertanam di lapangan sebanyak 74 (tujuh puluh empat) buah, dengan jarak per patok ukur yaitu 50 meter ke patok ukur berikutnya. Kegiatan ini diharapkan dapat menghindari konflik antara negara dan dengan masyarakat sekitar kawasan hutan dalam kegiatan pembukaan kebun warga, tempat bercocok tanam, areal pengembalaan ternak dan penebangan liar yang sering kali terjadi akibat ketidaktahuan masyarakat terhadap batasan mana saja mereka dapat beraktivitas di sekitar wilayah mereka serta dari hasil kegiatan ini akan memperjelas, memantapkan batas dan memudahkan kegiatan pengelolaan KHDTK HP-STIK Jantho, Aceh Besar untuk dilakukan.. Page i of 40.

(3) KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami telah dapat menyelesaikan laporan Orientasi Batas dan Pembuatan Trayek Batas KHDTK HP-STIK yang kegiatannya sudah dilakukan pada tanggal 12 – 16 Januari 2021 lalu. Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa selesainya laporan ini tidak terlepas dari dukungan, semangat, serta bimbingan dari berbagai pihak, baik bersifat moril maupun materil, oleh karenanya, kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih, kepada : 1.. Dr. Ir. Cut Maila Hanum, M.P, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan yang telah memberikan arahan hingga dapat menyelesaikan laporan ini tepat waktunya, serta terimakasih juga atas dukungan pendanaan untuk terlaksananya kegiatan ini;. 2.. Pengurus Rimbawan Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (RA-STIK) yang telah membantu kami baik secara moral maupun materi sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan sesuai seperti yang diharapkan;. 3.. DR. Ir. Hildanus, M.Si, Dr. Dahlan, S.Hut, M.Si, Subhan, S.Hut, M.Si, dan Ir. Samsul Kamal, yang telah memberikan nasehat dan arahannya, dan menginspirasi pada saat sebelum melakukan kegiatan ini;. 4.. Kepala BPKH XVIII Banda Aceh, Bapak Toto Prabowo, S.Hut, M.Si, dan Bapak Syukur, S.Hut, sebagai Kepala Seksi Pengelolaan Kawasan Hutan yang telah memberikan arahan terkait kebijakankebijakan kehutanan serta memberikan dan penjelasan mengenai berbagi hal terkait tata cara pelaksanaan Orientasi dan Trayek Batas KHDTK HP-STIK 2021 ini;. 5.. Teman-teman Pengurus BPHP-STIK yang telah memberi kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan laporan ini;. 6.. Perwakilan Masyarakat Gampong Bueng Kec. Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar yang terdiri dari Keuchik/Kepala Desa, Tuha Peut, Ketua Pemuda dan Pawang Uteun Bueng yang hadir dan berpartisipatif langsung dalam proses pencarian pal/patok, pembuatan jalur/garis rintis batas, serta terlibat dalam proses penandaan dan pengukuran batas kawasan di lapangan, kami ucapkan terima kasih;. 7.. Adik-adik kami di Mapala STIK Banda Aceh: Minhajul Ahyar, Jepriadi dan Shahdin yang telah full time menemani dari awal hingga akhir kegiatan, digelapnya malam berjuta nyamuk lapar, kalian selalu ada, terima kasih bro’s;. 8.. Temanku, Juli E Putra, S.Hut, yang telah membagi sebagian pengetahuan dan ilmunya, menemani dan berdiskusi hingga larut malam, terimakasih bro. 9.. Serta, semua pihak yang telah membantu penyusunan pelaporan pelaksanaan kegiatan ini, kami ucapkan terima kasih.. Kami menyadari, laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan laporan ini. Terima kasih. Banda Aceh, 04 Februari 2021 Muhammad Luthfi, S.Hut Kepala BPHP - STIK. Page ii of 40.

(4) DAFTAR ISI ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… …………………………………………. Halaman i ii iii iv v vi. BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan 1.3. Sasaran 1.4. Ruang Lingkup 1.4.1. Ground check Pal Batas/ Patok 1.4.2. Rintis Jalur Trayek Pal Batas 1.4.3. Memetakan Hasil Orientasi dan Trayek Batas. ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… …………………………………………. 1 1 2 2 2 2 3 3. BAB II. RISALAH KAWASAN KHDTK HP-STIK Jantho 2.1. Kondisi wilayah 2.2. Vegetasi 2.3. Fauna 2.4. Penduduk. ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… …………………………………………. 3 3 4 4 4. BAB III. PELAKSANAAN 3.1. Persiapan 3.1.1. Pelaksanaan Kegiatan 3.1.2. Administrasi 3.1.3. Persiapan Peralatan 3.1.4. Teknis 3.1.5. Personil. ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… …………………………………………. 5 5 5 5 5 6 6. Metode Pelaksanaan Penentuan Titik Ikat Metode Pengukuran Pendataan Kondisi Pal Batas Pengolahan Data. ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… …………………………………………. 7 7 7 7 8. BAB IV. HASIL ORIENTASI DAN TRAYEK BATAS 4.1 Hasil Orientasi Batas 4.1.1. Titik dan Ukuran Ikatan 4.1.2. Titik Awal. ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… …………………………………………. 9 9 9 10. ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… …………………………………………. 10 10 14 15 16. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 5.2. Saran dan Rekomendasi. ………………………………………… ………………………………………… …………………………………………. 17 17 18. LAMPIRAN - LAMPIRAN. …………………………………………. 19. ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN. 3.2. 3.2.1. 3.2.2. 3.2.3. 3.2.4.. 4.2. 4.2.1. 4.2.2. 4.2.3. 4.2.4.. Hasil Pengukuran Trayek Batas di Lapangan Keadaan Pal Batas Keadaan Rintis Batas Permasalahan di Lapangan Peta Hasil. Page iii of 40.

(5) DAFTAR TABEL TABEL 1. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Personil Tim Orientasi dan Trayek Batas KHDTK HP-STIK TABEL 2. Daftar Hasil Temuan Pal/Patok Permanent di Jalur Trayek Batas KHDTK HP-STIK TABEL 3. Jumlah dan Kodisi Pal Batas KHDTK HP-STIK yang Ditemukan di Lapangan. Halaman ……………… 6 ……………… 10 ……………… 12. Page iv of 40.

(6) DAFTAR GAMBAR GAMBAR 1. GAMBAR 2. GAMBAR 3. GAMBAR 4. GAMBAR 5. GAMBAR 6. GAMBAR 7.. Peta Situasi Skala 1 : 1.000.000, Keberadaan KHDTK HP-STIK di Wilayah Kabupaten Aceh Besar Bentuk Polygon Tertutup Batas KHDTK HP-STIK dan Titik Koordinat 14 pal batas KHDTK HP-STIK Kegiatan Rintis Jalur, Pengukuran dan Pemasangan Patok Ukur Batas KHDTK HP-STIK Lokasi Temuan 14 buah Pal Batas dan Lokasi 74 Patok Ukur Panjang Jalur Batas KHDTK HP-STIK Kondisi Pal Batas/Patok Permanent yang Ditemukan Sepanjang Jalur Rintis KHDTK HP-STIK Peta Lampiran SK MenHut No: SK.742 Tahun 2009 - Peta Penunjukan & Penetapan KHDTK HP-STIK Perbedaan 2 (dua) Peta Situasi: Terjadi Tumpang Tindih antara KHDTK HP-STIK dengan TWA, Jantho. Halaman ……………… 4 ……………… 9 ……………… 10 ……………… 11 ……………… 13 ……………… 14 ……………… 16. Page v of 40.

(7) DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1. LAMPIRAN 2. LAMPIRAN 3. LAMPIRAN 4. LAMPIRAN 5. LAMPIRAN 6.. Dokementasi Foto: 74 Patok Ukur Palbatas Kawasan KHDTK HP-STIK Dokementasi Foto: 13 Pal/Patok Permanent Temuandi Jalur Trayek Batas KHDTK HP-STIK Tallysheet: Titik Koordinat Temuan Pal Batas/ Patok Permanent Batas KHDTK HP-STIK Patok Ukur Panjang Jalur/Garis Trayek Batas KHDTK HP-STIK Tahun 2021 Peta Lampiran SK MenHut Nomor: SK.742/MenHut-II/2009 (Skala 1 : 5.000) Peta Hasil Orientasi dan Trayek Batas KHDTK HP-STIK. Halaman ……………… 19 ……………… 26 ……………… 30 ……………… 31 ……………… 32 ……………… 33. Page vi of 40.

(8) ORIENTASI BATAS DAN PEMBUATAN TRAYEK BATAS KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS HUTAN PENDIDIKAN - SEKOLAH TINGGI ILMU KEHUTANAN ( KHDTK HP- STIK ) Bueng, Jantho/ 12 – 16 Januari 2021 ======================================================================= BAB I.. PENDAHULUAN. 1.1. Latar belakang Penentuan fakta hak atas areal kawasan Hutan Pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (KHDTK HP-STIK) telah didasari bukti dengan batas izin pemanfaatan kawasan hutan yang sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia (oleh: H.M.S. Kaban), No: SK.724/MENHUT-2/2009 tanggal 19 Oktober 2009 tentang Penunjukan dan Penetapan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) yang diperuntukan sebagai Hutan Pendidikan – Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (KHDTK HP-STIK) dengan luas 80 (delapan puluh) hektar. Secara administrasi, KHDTK HP-STIK berada dalam administrasi Gampong Bueng, Kecamatan Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar – Provinsi Aceh. Namun, seiring berjalannya waktu, telah terjadinya pembangunan permukiman, pembukaan kebun warga, tempat bercocok tanam, areal pengembalaan ternak dan penebangan liar oleh masyarakat sekitar hutan sering kali terjadi akibat ketidaktahuan masyarakat terhadap batas-batas yang jelas di sekitar wilayah mereka dan batasan mana saja mereka dapat beraktivitas. Berdasarkan Perdirjen PKTL No. P.11/PKTL/Set.2/Kum.1/12/2020 Pasal 4 Ayat (2) huruf (b). Penataan batas kawasan hutan yang telah dilaksanakan lebih dari 5 (lima) tahun, maka pemegang izin yang batas izinnya sekaligus merupakan batas kawasan hutan wajib melaksanakan rekonstruksi batas. Rekontruksi batas bertujuan untuk memastikan apakah pal batas dalam kondisi bagus, bergeser, atau hilang akibat faktor alam seperti iklim, edafis, dan perbuatan manusia, maka kegiatan pengecekan dan pemeliharaan pal batas tersebut sangat penting dilakukan guna menghindari konflik antara negara dan dengan masyarakat sekitar kawasan hutan. Oleh sebab itu, Badan Pengelola Hutan Pendidikan - Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (BPHP-STIK) sebagai pengelola kawasan, terlebih dahulu melakukan Orientasi Batas dan Pembuatan Trayek Batas Kawasan untuk pengecekan dan menginventarisir kondisi pal batas serta situasi kondisi tutupan lahan sekitar pal batas. Hasil pengecekan dan inventarisasi ini nantinya akan menjadi dasar pelaksanaan kegiatan Rekonstruksi Batas yang telah tersusun dalam Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang - Hutan Pendidikan - Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (RPHJP-KHDTK HP-STIK) Tahun 2021 s/d 2030.. Page 1 of 40.

(9) 1.2. Tujuan Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan, untuk: 1) Orientasi Batas KHDTK HP-STIK: Memperoleh data tentang kondisi pal batas serta melakukan pengecekan keakuratan titik koordinat pal batas di lapangan dengan titik koordinat yang tertera pada peta kawasan. 2) Pembuatan Trayek Batas KHDTK HP-STIK: Merupakan kegiatan rintis batas sebagai dasar pelaksanaan Rekonstruksi Batas Kawasan Hutan Pendidikan – Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan. 1.3. Sasaran Adapun sasaran dari kegiatan ini, yaitu: 1. Adanya record dokumen (foto & video dokumenter) tentang kegiatan Orientasi Batas Kawasan dan Pembuatan Trayek Batas KHDTK HP-STIK; 2. Adanya Peta Trayek Batas Kawasan HP STIK; 3. Akan memudahkan saat pelaksanaan rekon batas dalam pengukuran dan pemasangan batas serta pembuatan proyeksi batas ulang, dengan tujuan untuk mengembalikan letak tanda batas dan garis batas sesuai dengan posisi pada peta tata batas KHDTK HP-STIK. 1.4. Ruang Lingkup Ruang Lingkup kegiatan Orientasi Batas dan Trayek Batas kawasan Hutan Pendidikan – Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (KHDTK HP-STIK) secara garis besar meliputi : 1.4.1. Ground check pal batas/patok. 1) Menelusuri keberadaan pal batas “patok permanent” yang didapat informasi dari masyarakat/juru kunci pembangunan pal batas tahun 2008 dan didukung dengan Peta Lampiran SK MenHut No: SK.724/MENHUT-2/2009; 2) Pengambilan koordinat pal batas/patok dengan bantuan Global Positioning System (GPS) untuk pengecekan titik koordinat pal batas yang ditemukan di lapangan dan disesuaikan dengan batas-batas sisi kawasan; 3) Mencatat titik koordinat pal dan jumlah pal batas/patok yang ditemukan, mendeskripsikan kondisi dan lokasi sekitar pal batas/patok serta mengambil foto kondisi pal (hilang/berpindah tempat, rusak, dan baik) serta informasi lain yang ditemukan di lapangan. Semua data dan informasi tersebut tercatat pada lembar pengisian/ tallysheet form yang telah disiapkan;. Page 2 of 40.

(10) 1.4.2. Rintis jalur trayek pal batas 1) Menentukan titik ikatan (P0); 2) Membuat jalur rintis batas (trayek) kawasan selebar 1 (satu) meter atau lebih. Jalur rintis batas terbentuk dari hasil data temuan pal batas/patok “permanent” di lapangan yang menghasilkan uraian arah deliniasi, yang memuat azimuth, koordinat, jarak dan titik ikatan/starting point (P.0) dari suatu titik pal batas ke titik pal berikutnya, sesuai urutan penomoran/code pal batas di lapangan).. 3) Arah deliniasi untuk pengukuran dan pemasangan pal batas/patok “sementara” dimulai dari titik ikatan/starting point (P.0). Setiap patok ukur berjarak 50 meter di lapangan. Patok/pal batas terbuat dari batang kayu bulat yang ditemukan sepanjang jalur trayek batas, berdiameter 5 - 7 cm dengan tinggi 75 - 100 cm dari permukaan tanah. Pada bagian atas, patok dicat pylox berwarna merah, tertuliskan di sisi atas, jarak titik ukur (meter) mengunakan spidol berwarna hitam (seperti: P +50, P +100, P +150, dan hingga P +3674); 1.4.3. Memetakan hasil orientasi batas dan trayek batas Setelah selesai pelaksanaan di lapangan, tim membuat peta hasil orientasi dan trayek batas kawasan yang dilakukan secara digital dengan menggunakan komputer dan memasukkan data titik-titik koordinat pal batas/patok “permanent” dan patok ukur panjang jalur rintis batas kawasan. Peta hasil tersebut dibuat dengan skala 1 : 5.000 yang sesuai dengan standar pembuatan peta tematik kehutanan. BAB II. RISALAH KAWASAN KHDTK HP-STIK Jantho 2.1. Kondisi Wilayah Berdasarkan administrasi pemerintahan, lokasi Hutan Pendidikan STIK ini berada di Desa Boeng, Kecamatan Jantho dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar. Hutan Pendidikan STIKehutanan ini berada di sepanjang sungai Sub DAS Kr. Cut , Kr. Aceh dengan bentangan luas hutannya ± 80 Ha. Secara letak geografisnya,Hutan Pendidikan STIK berada pada posisi 950 38’27” BT sampai dengan 95038’54”. BT (bujur timur) dan 05015’16” LU sampai dengan 05015’47” LU (lintang utara). Areal Hutan Pendidikan STIK ini berbatasan dengan areal konservasi Cagar Alam Jantho. Hutan Pendidikan berada pada ketinggian 250 m di atas permukaan laut. Kondisi fisiografisnya bergelombang, berbukit dan sebagian lain hamparan datar. Tingkat kelerengan masuk dalam klas D-E dengan kemiringan 16% - 25% dan 24% - 40%, dengan Jenis tanahnya aluvial (entisol). Daerah ini memiliki curah hujan 1500 - 3000 mm/thn, suhu rata-rata 24 – 29 oC, dan kelembaban 56 – 96 %.. Page 3 of 40.

(11) Gambar 1. Peta Situasi Skala 1 : 1.000.000 yang menjelaskan gambaran spasial keberadaan kawasan KHDTK HP-STIK (areal petak persegi berwarna merah). Kawasan KHDTK HP-STIK berada di wilayah Kabupaten Aceh Besar. Sisi Barat kawasan berbatasan dengan Kabupaten Aceh Jaya dan di sisi Timur berbatasan dengan Kabupaten Aceh Pidie. Dari tata kelola kawasan hutan terlihat kawasan KHDTK HPSTIK overlapping dengan Taman Wisata Alam (TWA) Jantho, Aceh Besar.. 2.2. Vegetasi Beberapa jenis alami yang masih ada dan diharapkan dapat menjadi pohon induk terdiri dari Pinus merkusii, Rotan, Cermei, Shorea sp, dan jenis lain yang ke depan mulai di inventarisasi. 2.3. Fauna Terdapat beraneka ragam jenis satwa liar yang meliputi jenis-jenis mamalia (babi hutan, kera, meong congkok, tupai, musang, harimau), beberepa jenis burung (elang, rangkong, emprit, kutilang, murai batu, dll), reptilia (biawak, ular) dan ikan-ikan sungai. 2.4. Penduduk Bueng merupakan salah satu gampong yang ada di Mukim Jantho, kecamatan Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar, provinsi Aceh, Indonesia. Mata pencaharian masyarakat Bueng adalah sebagai petani, peternak, pedagang, dan bekerja sebagai tenaga lepas/buruh. Hasil pertanian dan perkebunan masyarakat adalah padi, kemiri, pinang, pisang, cabe, sereh, dll.. Page 4 of 40.

(12) BAB III. PELAKSANAAN 3.1. Persiapan 3.1.1. Pelaksanaan Kegiatan Sejak ditunjuk dan ditetapkan sebagai Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) yang diperuntukan sebagai Hutan Pendidikan - Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (KHDTK HPSTIK) oleh Menteri Kehutanan Republik Indonesia di tahun 2009, kegiatan Orientasi Batas dan Pembuatan Trayek Batas KHDTK HP-STIK belum pernah sama sekali dilaksanakan secara bertahap hingga 2020. Dan, baru dapat dilaksanakan Kegiatan Orientasi Batas dan Pembuatan Trayek Batas yaitu pada tanggal 12 s/d 16 Januari 2021 lalu. Ini merupakan kegiatan tahap pertama untuk dilaksanakannya orientasi dan trayek batas di dalam KHDTK HP-STIK. Pelaksanaan kegiatan berada di kawasan Hutan Pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (KHDTK HP-STIK), seluas 80 (delapan puluh) hektar, yang secara administrasi berbatasan dengan wilayah Gampong Bueng Kecamatan Kota Jantho, Aceh Besar Provinsi Aceh. 3.1.2. Administrasi Adminstrasi yang dipersiapkan meliputi penyiapan Term of Referance (ToR) kegiatan, Surat Perintah Tugas (SPT) dari Kepala BPKHDTK HP-STIK terkait dengan pembentukan tim orientasi batas dan trayek batas di KHDTK HP-STIK, Surat Pemberitahuan Kegiatan kepada Geuchik Bueng, Polsek dan Koramil Kota Jantho, penyiapan Rencana Anggaran Biaya (RAB), dan surat-surat lainnya yang berhubungan dengan keuangan. 3.1.3. Persiapan Peralatan Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan ini, diantaranya: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.. GPS: Garmin 62 CSX “Tipe Navigation”; Kompas + Busur 360o + Penggaris; Baterai Alkaline (Kecil); Camera Nikon/Canon; Cat Pylox/Cat semprot (warna: Merah); Spidol Snowman Whiteboard (warna: Hitam); Tali plastik/ Tali tambang (60 mtr, tebal 4 mm); Parang + Kampak; Alat tulis menulis + Tallysheet form; Peta Kerja (Peta Lampiran SK MenHut Nomor: SK.742/MenHut-II/2009, terlampir pada lembar Lampiran 4 laporan ini).. Page 5 of 40.

(13) 3.1.4. Teknis Persiapan teknis meliputi : a). Pembuatan Instruksi kerja;. b). Peminjaman, pengecekan serta kalibrasi alat yang akan dipakai untuk pelaksanaan kegiatan di lapangan;. c). Pembuatan Peta Kerja yang berdasarkan: 1) Peta Lampiran SK MenHut Nomor: SK.742/MenHut-II/2009 tentang Peta Penunjukan dan Penetapan KHDTK HP-STIK Skala 1 : 5.000. 2) Peta Rupa Bumi Digital Indonesia skala 1 : 25.000. 3) Pembuatan lembar Tabel Pencatatan Data Lapangan/Tallysheet form.. 3.1.5. Personil 1. Tim orientasi dan trayek batas KHDTK HP-STIK terdiri dari 8 (delapan) personil, yaitu: 1 (satu) personil Badan Pengelola Hutan Pendidikan - Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan; 3 (tiga) personil dari Mahasiswa Pencinta Alam – Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan; dan dari Masyarakat Gampong Bueng, Jantho – Aceh Besar berjumlah 4 personil. 2. Adapun perwakilan dari Masyarakat Gampong Bueng Kec. Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar, terdiri dari Keuchik/Kepala Desa, Tuha Peut, Ketua Pemuda dan Pawang Uteun Bueng. 3. Keterwakilan meraka diharapkan dapat memberikan kontribusi terkait informasi keberadaan lokasi titik-titik pal batas/patok permanent yang telah dibangun pada tahun 2009 lalu. Disamping sebagai juru kunci keberadaan pal batas/patok permanent dalam kegiatan saat itu, serta keberadaan dan keterlibatan mereka dalam proses penandaan/pemasangan tanda batas dan pengukuran batas KHDTK HP-STIK, sangatlah penting untuk menghindari konflik lahan yang mungkin muncul dikemudian hari. 4. Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab personil tim orientasi dan trayek batas KHDTK HP-STIK dapat dilihat pada Table 1, di bawah ini: NO. 1 2 3 4 5 6 7 8. NAMA ANGGOTA TEAM Muhammad Luthfi Minhajul Akhyar Zepriadi Sahdin Ali Nasruddin Amunir Ajidan Darfan. PERWAKILAN/DOMISILI. TUGAS & TANGGUNGJAWAB. BPHP-STIK Mahasiswa/Mapala STIK Mahasiswa/Mapala STIK Mahasiswa/Mapala STIK Keuchik Bueng, Jantho Tuha Peut Bueng, Jantho Ketua Pemuda Bueng, Jantho Pawang Napoh /Warga Bueng. Pendamping Teknis/ Supervisor Tenaga Pengukuran Ass. Tenaga Pengukuran Ass. Tenaga Pengukuran Pendamping Lapangan Pendamping Lapangan Pendamping Lapangan Pendamping Lapangan. Page 6 of 40.

(14) 3.2. Metode Pelaksanaan 3.2.1. Penentuan Titik Ikat Titik ikat ditentukan di 1 (satu) lokasi yaitu di pintu masuk batas KHDTK HP-STIK sisi batas utara. Penentuan titik ikat ini menjadi penting karena sebagai kunci starting point untuk menyamakan posisi antara pal di peta dengan yang ada di lapangan. Pal batas kawasan yang telah teridentifikasi dan terklarifikasi kebenarannya akan semakin memudahkan tim dalam mencari pal batas berikutnya. 3.2.2. Metode Pengukuran Selain berita acara tata batas serta lampiran peta tata batas, buku ukur menjadi salah satu dokumen yang penting keberadaannya. Melalui buku ukur kita akan mengetahui kronologis serta posisi pal batas yang paling akurat sesuai dengan metode serta teknik pemasangan awal pal batas kawasan. Tapi sayangnya buku ukur tata batas KHDTK HPSTIK Jantho hingga saat ini tidak dapat diketahui keberadaannya. Tidak adanya buku ukur ini menjadi salah satu kendala dalam pelaksanaan kegiatan orientasi dan trayek pal batas kawasan. Dengan tidak adanya buku ukur, dokumen yang digunakan untuk kegiatan ini adalah Peta Lampiran SK MenHut Nomor: SK.742/MenHut-II/2009 tentang Peta Penunjukan dan Penetapan KHDTK HP-STIK. Dengan Peta Lampiran SK MenHut ini akan diukur azimuth serta jarak di lapangan antar pal/patok ataupun titik ikatan dengan pal batas. Pengukuran azimuth dilakukan dengan menggunakan kompas, busur 3600 serta penggaris untuk mengukur jarak di peta, yang kemudian dikonversi menjadi jarak di lapangan sesuai dengan skala pada peta lampiran tersebut. Selain menggunakan teknik pembacaan azimuth serta jarak dengan menggunakan peta lampiran SK Menhut Nomor: SK.742, orientasi dan trayek batas kawasan ini juga mengandalkan informasi dari masyarakat yang ikut dalam kegiatan pemasangan pal batas di kawasan KHDTK HP-STIK Jantho. Pal/patok permanent yang ditemukan di lapangan kemudian dicatat pada blanko pengamatan (Tallysheet form) dengan fokus informasi adalah penomoran nomor pal sesuai urutan temuan di jalur rintis batas kawasan, posisi/titik koordinat, deskripsi lokasi sekitar pal/patok serta foto kondisi dan lingkungan sekitarnya. 3.2.3. Pendataan Kondisi Pal Batas Pendataan kondisi pal batas/patok permanent KHDTK HP-STIK dilakukan dengan 2 (dua) metoda, yaitu: dengan pengumpulan data sekunder dan data primer. Data sekunder diperoleh berdasarkan informasi dari masyarakat dan pihak lain dan diperkuat dengan tanda batas alam dan tegakan hidup (pohon) sebagai penanda batas. Sedangkan data primer adalah data yang didapat langsung dari pengamatan di lapangan. Untuk membantu pengambilan data yang telah dipersiapkan form tallysheet oleh tim pengambilan data.. Page 7 of 40.

(15) 1. Data Sekunder Pengumpulan data ini terkait keberadaan titik-titik lokasi pal batas/patok di lapangan diawali dari ingatan dan bayangan para pihak, baik dari para Pengurus BPHP sebelumnya, alumni dan mahasiswa/ mapala STIK yang pernah praktek dan Diklat di sana, maupun informasi warga Gampong Bueng yang pernah terlibat pada masa survey Pengukuran dan Penataan Batas KHDTK HP-STIK tahun 2006 dan masa pembangunan pal batas/patok kawasan KHDTK HP-STIK pada tahun 2008. Informasi lain seperti ada tanda -tanda batas alam: alur dan sungai, bekas jalan HTI, Pamphlet Tanda Batas Blok Tradisional (BT) BKSDA Aceh, dan tanda batasbatas lain, seperti pohon/batang kuda-kuda dan pinang, sebagai penanda batas pagar kebun masyarakat dan batas luar kawasan KHDTK HP-STIK. Informasi-informasi ini menjadi rujukan penting bagi tim dalam melakukan observasi, ground check dan melakukan marking ulang pal batas untuk menganalisa arah jalur trayek batas serta memastikan apakah pal batas berada tepat dalam jalur rintisan trayek atau tidak. 2. Data Primer Fokus pendataan data primer pal batas adalah untuk mengetahui: a) Posisi koordinat pal batas dengan menggunakan GPS denga Metode Averaging, tingkat akurasi 3-6 meter. b) Kondisi pal batas kawasan dengan kategori : kondisi baik (bagian pal > 70% utuh), rusak (bagian pal yang tersisa < 70 %), serta dipindahkan/hilang (hanya tersisa lubang bekas pondasi pal, tumpukan batu maupun pecahan pal). c) Deskripsi lokasi sekitar pal batas, baik kondisi alam, tanda-tanda buatan maupun jenis pohon yang ada disekitarnya. Hal ini akan mempermudah ketika dilakukan pencarian kembali pal batas. d) Mengambil foto kondisi pal batas/patok kawasan. 3.2.4. Pengolahan Data Hasil dari pendataan di lapangan kemudian akan diolah menjadi data spasial, yang akan merekam informasi posisi koordinat, kondisi serta deskripsi lokasi sekitar pal batas. Selain itu informasi pal batas/patok permanent tersebut juga akan dilengkapi dengan foto pada masing-masing pal batas sesuai dengan posisi koordinatnya. Dari data tersebut kemudian akan dibuat rekap kondisi jumlah pal batas kawasan yang dalam kondisi baik, rusak maupun hilang. Selain itu output dari kegiatan ini akan dihasilkan juga peta hasil orientasi dan trayek pal batas kawasan.. Page 8 of 40.

(16) BAB IV. HASIL ORIENTASI DAN TRAYEK BATAS 4.1. Hasil Orientasi Batas 4.1.1. Titik dan Ukuran Ikatan Titik ikatan awal dalam pelaksanaan kegiatan Orientasi Batas dan Pembuatan Trayek Batas KHDTK HP-STIK mengacu pada Peta (Kerja) Peta Lampiran SK MenHut Nomor: SK.742/MenHut-II/2009 dan Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) Bakosurtanal 1978. Sedangkan untuk dokumen Berita Acara Tata Batas (BATB) Hutan Pendidikan - Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (KHDTK HP-STIK) tahun 2009 hingga saat ini STIK (sebagai pemangku izin kawasan) tidak memiliki /diketahui keberadaan dokumen BATB tersebut baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy.. Gambar 2: Gambar kiri atas: penampakan polygon tertutup batas kawasan KHDTK HP-STIK yang dihasilkan dari kegiatan orientasi dan trayek batas kawasan 2021. Gambaran kanan atas: temuan 14 titik koordinat pal batas/patok permanent di jalur rintis trayek batas kawasan KHDTK HP-STIK dalam bentuk visualisasi tutupan lahan hutan dengan metode Avenza Maps.. Oleh sebab itu, tim menetapkan titik ikatan di lapangan, berupa pal batas/ patok dasar permanen di lapangan yaitu patok P.0 dengan koordinat geografis pendekatan 5°15'46.0" N - 95°38'33.7" E. Dalam penulisan/informasi code/nomor patok seperti: P.0, P.1, P.2, dan seterusnya, berdasarkan urutan hasil temuan pal batas/patok permanen oleh tim di lapangan. Adapun daftar hasil temuan pal batas/ patok permanent di jalur trayek batas kawasan Hutan Pendidikan - Sekolah TInggi Ilmu Kehutanan dapat dilihat pada table 2, di bawah ini.. Page 9 of 40.

(17) Tabel 2. Daftar Hasil Temuan Pal/Patok Permanent di Jalur Trayek Batas KHDTK HP-STIK No.. No. Pal Batas. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14. P.0 P.1 P.2 P.3 P.4 P.5 P.6 P.7 P.8 P.9 P.10 P.11 P.12 P.13. Coordinate 5°15'46.0" 5°15'45.5" 5°15'35.0" 5°15'26.1" 5°15'21.3" 5°15'15.1" 5°15'15.0" 5°15'14.8" 5°15'15.3" 5°15'15.3" 5°15'18.5" 5°15'25.0" 5°15'46.5" 5°15'46.1". N N N N N N N N N N N N N N. -. 95°38'33.7" 95°38'29.7" 95°38'29.9" 95°38'31.0" 95°38'31.0" 95°38'32.3" 95°38'37.3" 95°38'42.0" 95°38'50.9" 95°38'54.1" 95°38'58.2" 95°38'57.6" 95°38'57.2" 95°38'39.6". Tutupan Lahan E E E E E E E E E E E E E E. Padang rumput Semak/hutan muda Semak Kebun kemiri warga Semak/hutan muda Kebun kemiri warga Kebun kemiri warga Alang alang/semak Hutan & rotan Hutan & rotan Semak - alang alang Semak - alang alang Hutan & rotan Hutan-rotan-savana. 4.1.2. Titik Awal Untuk menentukan titik awal (starting point), tim terlebih dahulu harus berdiri di posisi titik ikatan. Dari titik ikatan tersebut kemudian tim melakukan pengukuran dari titik ikatan dengan azimuth 262,90 ke arah pal batas /patok permanen hasil temuan berikutnya yaitu patok (P.1) dengan jarak datar 124 meter. Adapun lembar Tallysheet: titik-titik koordinat temuan Pal Batas/ Patok Permanent Kawasan Hutan Pendidikan Sekolah TInggi Ilmu Kehutanan (KHDTK HP-STIK), dapat dilihat pada lembar Lampiran 3. 4.2. Hasil Pengukuran Trayek Batas di Lapangan 4.2.1. Keadaan Pal Batas Orientasi dan trayek pal batas KHDTK HP-STIK Jantho, Aceh Besar sama sekali belum pernah dilakukan sejak ditunjuk dan ditetapkan pada tahun 2009. Kegiatan pendataan pal batas dengan mencatat/mengambil posisi koordinat, mencatat nomor serta kondisi pal, deskripsi lokasi sekitar serta foto pal batas dengan fitur geotagging belum pernah ada document laporannya sehingga keseluruhan pal batas/patok permanent KHDTK HP-STIK belum diketahui keberadaan titik koordinat dari keseluruhan jumlah pal dan kondisinya.. Gambar 3. Kegiatan rintis jalur batas, pengukuran dan pemasangan patok ukur panjang keliling kawasan KHDTK HP-STIK oleh tim orientasi & trayek batas, 15 Januari 2021.. Page 10 of 40.

(18) Gambar 4: Gambar kiri atas: hasil print screen Peta Orientasi dan Trayek Batas Kawasan KHDTK HP-STIK 2021, ditemukan 14 buah pal batas/patok permanent yang pernah dibangun pada tahun 2008. Untuk pal batas/patok batas sudut-sudut sisi Selatan kawasan (2 patok titik berwarna biru) merupakan pal batas/ patok permanent hilang sama sekali tanpa diketahui bekas dan informasinya. Disepakati secara bersama (termasuk 4 perwakilan warga Bueng, Jantho yang hadir), bahwa titik sudut perpotongan antara garis lintang dan bujur merupakan titik sudut sisi selatan batas kawasan, ditandai di/dengan patok hidup (pohon). Gambar kanan atas: panjang jalur rintis trayek batas kawasan KHDTK HP-STIK (jarak keliling/polygon tertutup) adalah ± 3,674 meter (starting point: P +0 to P +3674 = P +0) dengan jumlah patok terpasang di sepanjang jalur rintis yaitu sebanyak 74 (tujuh puluh empat) buah.. Berdasarkan Peta Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: SK.742/MenHut-II/2009 Tanggal 19 Oktober 2009 tentang Peta Penunjukan dan Penetapan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus untuk Hutan Pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (KHDTK HP-STIK) seluas 80 Hektar, jumlah pal batas/patok permanent yang terpasang saat itu sebanyak 50 buah. Pihak STIK (selaku pemangku kawasan) hingga saat ini tidak memiliki dokument Laporan dan Berita Acara Tata Batas KHDTK HPSTIK tahun 2009. Upaya maksimal telah dilakukan oleh pihak STIK dan teman-teman Rimbawan Alumni STIK, untuk menelusuri kembali document-dokument tersebut ke pihak Manggala Wanabakti di Jakarta, dan menelusuri document Laporan dan Berita Acara Pengukuran Tata Batas KHDTK HP-STIK pada tahun 2006 pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Aceh, namun hasilnya juga nihil. Document-dokument yang tidak dimiliki ini merupakan document penting dan mendasar dalam melakukan pengecekan dan menelaah lebih lanjut kepastian dan kebenaran hasil temuan pal batas/patok permanent yang ada di lapangan. Adapun, detail pal batas/patok permanent yang ditemukan dalam kondisi baik, rusak maupun berpindah dari lokasi tanam pal/patok, dapat dilihat pada table 3 di bawah ini:. Page 11 of 40.

(19) Tabel 3. Jumlah dan Kodisi Pal Batas KHDTK HP-STIK yang Ditemukan di Lapangan. No.. No./ Code Pal Batas. 1. P.0. Tulisan telah pudar, kondisi fisik hanya tersisa 25%, masih tersisa besi rangkanya ditemukan bagian. 2. P.1. Kondisi fisik baik, tulisan memudar dan telah diselimuti lumut. 3. P.2. Hanya sedikit kerusakan secara fisik, tulisan sudah tidak terbaca. 4. P.3. Hanya sedikit kerusakan secara fisik, tulisan sudah tidak terbaca. 5. P.4. Hanya sedikit kerusakan secara fisik, tulisan sudah tidak terbaca. 6. P.5. Pal/patok sudah tidak berada pada letak posisi awalnya, sedikit kerusakan secara fisik, tulisan memudar. 7. P.6. Pal/patok telah dipindahkan + 2 meter dari letak posisi awalnya, kondisi fisik pal baik, tulisan memudar. 8. P.7. Pal/patok telah dipindahkan + 5 meter dari letak posisi awalnya, kondisi fisik pal baik, tulisan memudar. 9. P.8. Kondisi fisik baik, tulisan memudar dan masih bisa terbaca. 10. P.9. Kondisi fisik baik, tulisan memudar dan telah diselimuti lumut. 11. P.10. Kondisi fisik baik, tulisan memudar dan masih bisa terbaca. 12. P.11. Hanya sedikit kerusakan secara fisik, posisi pal sudah miring, tulisan sudah tidak terbaca. 13. P.12. Kondisi fisik baik, tulisan memudar dan telah diselimuti lumut. 14. P.13. Kondisi fisik baik, tulisan memudar dan telah diselimuti lumut. Kondisi Pal Batas/ Patok "Permanent". Dari jumlah pal batas/patok permanen hasil temuan tim di lapangan tersebut, hampir 7 (tujuh) pal/patok dalam kondisi baik, umumnya tulisan telah mulai pudar dan berlumut, hanya terjadi sedikit kerusakan secara fisik. Sedangkan untuk kondisi patok yang dipindahkan dari posisi awalnya berjumlah 3 (tiga) buah, dan ditemukan 3 (tiga) pal dengan sedikit kerusakan secara fisik dan tulisan sudah tidak terbaca. Sedangkan untuk kerusakan dengan bentuk kerusakan kondisi fisik hanya ditemukan 1 (satu) pal/patok tersisa kurang dari 25% ataupun hanya tersisa besi rangkanya.. Page 12 of 40.

(20) Gambar 5. Gambaran kondisi pal batas/patok permanent yang ditemukan sepanjang jalur rintis trayek kawasan KHDTK HP-STIK, hancur tersisa 25% dari kondisi fisik pal, ada juga dalam kondisi terjatuh dan dipindahkan warga saat pembukaan/pembersihan lahan untuk dijadikan kebun.. Untuk pal batas/patok yang hilang sama sekali tanpa diketahui bekas/informasinya, maupun informasi yang didapat dari masyarakat yang ikut dalam kegiatan pemasangan pal batas saat itu, 36 jumlah pal/patok batas permanent tidak ditemukan disepanjang jalur rintis batas KHDTK HP-STIK tersebut. Berdasarkan Permenhut No. 44 Tahun 2012 tentang Pengukuhan Kawasan Hutan, tanda batas kawasan hutan di lapangan yang rusak dan/atau hilang dapat diusulkan oleh pengelola kawasan hutan untuk dilakukan penggantian pal-pal tersebut dengan palpal/patok baru sesuai dengan standar dan ketentuan yang ada. Oleh karena itu hasil dari orientasi dan trayek pal batas kawasan ini akan digunakan sebagai dasar dalam kegiatan rekonstruksi pal batas di KHDTK HP-STIK Jantho, Aceh Besar nantinya. Jumlah keseluruhan pal menurut Peta Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: SK.742/MenHut-II/2009 tergambarkan sebanyak 50 (lima puluh) buah pal batas/patok permanent yang dibangun diperkiraan tahun 2008-2009. Seperti terlihat pada Gambar. 2 di bawah ini:. Page 13 of 40.

(21) Gambar 6: Peta Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: SK.742/MenHut-II/2009 Tanggal 19 Oktober 2009 tentang Peta Penunjukan dan Penetapan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus untuk Hutan Pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (KHDTK HP-STIK) seluas 80 Hektar, Skala 1 : 5.000. Jumlah pal batas/patok permanent yang terpasang saat itu sebanyak 50 buah.. 4.2.2. Keadaan Rintis Batas Dari pengamatan di lapangan diketahui bahwa kondisi jalur atau bekas rintis batas yang menghubungkan pal-pal batas di lapangan, diketahui telah ditumbuhi oleh semak belukar, hutan rotan, rumput, alang-alang dan kebun masyarakat sehingga keadaannya sudah tidak jelas terlihat. Kegiatan rintis jalur/garis batas trayek kawasan dilakukan pada batas luar KHDTK HP-STIK. Rintis batas dibuat dengan menebas semak belukar selebar 1 (satu) meter atau lebih agar jalur bersih, bebas hambatan, dan memudahkan dalam pengukuran serta pemasangan pal/patok ukur panjang batas kawasan. Pada lokasi titik pal batas/patok ukur dipasang tanda ajir yang terbuat dari kayu bulat berdiameter kurang lebih 5 s/d 8 cm, dan tinggi ajir 100 s/d 150 cm. Bagian atas ajir, dicat pylox berwarna merah agar mudah dilihat dari kejauhan dan pada bagian yang dicat warna merah, ditulis code/penomoran pal/patok ukur dengan spidol snowman permanent berwarna hitam.. Page 14 of 40.

(22) Untuk penandaan jalur/garis rintis batas kawasan KHDTK HP-STIK, juga dilakukan tambahan sayatan/tebasan parang dan dicat merah di setiap batang/pohon yang letaknya strategis dan berada di jalur batas kawasan. Jarak penandaan tebasan pada pohon kayu dan pengecatan, jaraknya bervariasi, tergantung jarak pandang pengamatan, bila tutupan hutannya rapat, maka penandaan dan pengecatan jalur rintis didekatkan. 4.2.3. Permasalahan di Lapangan Berdasarkan hasil orientasi dan rintis trayek pal batas/patok permanent kawasan yang ditemukan di lapangan, ada beberapa permasalahan yang perlu menjadi perhatian Badan Pengelola Hutan Pendidikan - Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (BPKHDTK HP-STIK) selaku pengelola KHDTK HP-STIK, yaitu : 1) Tidak diketahui secara pasti apakah terjadi perbedaan posisi pal batas antara yang di lapangan dengan posisi pal batas yang ada di Peta Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: SK.742/MenHut-II/2009 tentang Penunjukan dan Penetapan KHDTK HP-STIK. Hal ini dikarenakan, tim orientasi dan trayek tidak memiliki document penting berupa Berita Acara Tata Batas (BATB) KHDTK HP-STIK. Dimana, dalam dokumen ini menjelaskan dan menjabarkan keberadaan titik-titik koordinat pal batas/patok tersebut di lapangan. 2) Pada Peta Lampiran SK Menteri Kehutanan tersebut di atas, secara penggambaran bentuk dari rupa KHDTK HP-STIK yaitu berbentuk persegi empat dan sama sisi. Namun terjadi perbedaan dengan hasil yang diperoleh oleh tim survey orientasi dan trayek batas kawasan, terdapat perbedaan dari bentuk rupa KHDTK HP-STIK, bentuk kawasan tidak berbentuk persegi empat, panjang sisinya tidak sama, dan jalur/garis sisi batas kawasan tidak lurus 100% seperti tergambarkan pada peta lampiran SK tersebut. 3) Berdasarkan Peta Lampiran SK Menteri Kehutanan tersebut juga digambarkan jumlah patok yang terpasang saat itu, yaitu sebanyak 50 pal batas/patok permanent. Oleh tim orientasi dan trayek hanya menemukan 14 pal batas/ patok permanent. 4) Terjadi perbedaan batas kawasan antara data spasial (Peta Lampiran SK Menhut Nomor: SK.742/MenHut-II/2009) dengan Peta Trayek Batas Kawasan yang dihasilkan oleh tim orientasi dan trayek batas KHDTK HP-STIK, dimana terjadi tumpang tindih/overlapping dengan kawasan Hutan Lindung (HL) atau Taman Wisata Alam (TWA) Jantho, Aceh Besar. Perbedaan ini memiliki potensi permasalahan yang besar jika tidak kunjung diselesaikan, mengingat saat ini untuk kegiatan pemetaan sudah berbasis koordinat dan data spasial. Selain itu kondisi ini akan mengakibatkan kerancuan dan kebingungan pihak pengelola kawasan ketika melakukan analisis dan pengelolaan yang terkait dengan batas kawasan KHDTK HP-STIK Jantho, Kabupaten Aceh Besar. 5) Nomor pal batas/patok sudah mulai hilang dan sudah tidak terbaca lagi, hal ini mungkin terjadi akibat usia patok yang sudah berumur lebih kurang 13 (tiga belas) tahun sejak dibangun pada 2008, dan kegiatan monitoring serta pemeliharaan pal batas/patok belum pernah dilaksanakan.. Page 15 of 40.

(23) 4.2.4. Peta Hasil. Gambar 7: Peta Situasi pada lembar Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: SK.742/MenHut-II/2009 Tanggal 19 Oktober 2009 dan Peta Situasi Hasil Orientasi dan Trayek Batas Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus untuk Hutan Pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (KHDTK HP-STIK) Skala 1 : 5.000. Dari tampilan 2 (dua) peta situasi tersebut, telah terjadi tumpang tindih KHDTK HP-STIK dengan Taman Wisata Alam (TWA) Jantho, Aceh Besar.. Setelah selesai pelaksanaan di lapangan, tim membuat peta hasil orientasi dan trayek batas kawasan KHDTK HP-STIK yang menggambarkan pal batas yang dalam kondisi baik, rusak, maupun hilang serta jalur rintis batas yang berbentuk polygon tertutup (ketemu gelang). Pembuatan peta tersebut dilakukan secara digital dengan menggunakan komputer dan memasukan data hasil pencatatan lapangan (nomor pal dengan kondisinya) ke dalam titik yang berada dalam peta hasil sehingga peta tersebut dapat menggambarkan kondisi pal yang berada di lapangan. Peta hasil tersebut dibuat dengan skala 1 : 5.000 dengan dilengkapi dengan informasi tepi yang sesuai dengan standar pembuatan peta tematik kehutanan. Adapun Peta Hasil Orientasi dan Trayek Batas KHDTK HP-STIK dapat dilihat pada lembar Lampiran 5. Pada Peta Lampiran SK MenHut tahun 2009, tampak pada peta situasi (gambar sebelah kiri atas), bahwa tata batas kawasan KHDTK HP-STIK sejak ditunjuk dan ditetapkan, tidak pernah terjadi tumpang tindih dengan kawasan berwarna “Ungu” yaitu Hutan Lindung (HL)/ Taman Wisata Alam/TWA (penunjukan tahun 2013). Maka akan berbeda dengan dengan sebelah gambar kanan atas, diperoleh dari hasil peta orientasi dan trayek batas 2021, terlihat kawasan KHDTK HP-STIK telah terjadi tumpang tindih dengan kawasan HL/TWA Jantho, Aceh Besar.. Page 16 of 40.

(24) BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 1) Ditemukan 14 buah (28%) pal batas/patok permanen disepanjang jalur rintis batas KHDTK HP-STIK, 7 (tujuh) pal/patok dalam kondisi baik, umumnya tulisan telah mulai pudar dan diselimuti lumut. Hanya terjadi sedikit kerusakan secara fisik. Sedangkan kondisi patok yang dipindahkan dari posisi awalnya ditemukan berjumlah 3 (tiga) buah. Untuk pal/patok dalam kondisi sedikit kerusakan secara fisik dan tulisan sudah tidak terbaca, ditemukan 3 (tiga) pal/patok. Dan, untuk kerusakan dengan bentuk kerusakan kondisi fisik hanya ditemukan 1 (satu) pal/patok tersisa kurang dari 25% kondisi fisiknya (hanya tertinggal pecahan pal “semen” dan besi rangkanya). Sedangkan yang tidak ditemukan/ hilang sama sekali tanpa diketahui bekas/informasinya, maupun informasi yang didapat dari masyarakat yang ikut dalam kegiatan pemasangan pal batas saat itu, berjumlah 36 buah (72%). 2) Hasil temuan pal batas/ patok permanent disepanjang jalur rintis trayek kawasan, dapat dirincikan sebagai berikut: a) Jumlah pal batas yang ditemukan di batas sisi Utara KHDTK HP-STIK sebanyak 4 (empat) buah, dengan panjang jalur rintis trayek sepanjang 876,75 meter. b) Jumlah pal batas yang ditemukan di batas sisi Barat KHDTK HP-STIK sebanyak 3 (tiga) buah, dengan panjang jalur rintis trayek sepanjang 964,76 meter. c) Jumlah pal batas yang ditemukan di batas sisi Selatan KHDTK HP-STIK sebanyak 5 (lima) buah, dengan panjang jalur rintis trayek sepanjang 865,07 meter. d) Jumlah pal batas yang ditemukan di batas sisi Timur KHDTK HP-STIK sebanyak 2 (dua) buah, dengan panjang jalur rintis trayek sepanjang 968,48 meter. 3) Panjang keseluruhan jalur rintis trayek batas keliling kawasan (polygon tertutup) KHDTK HP-STIK adalah sepanjang ± 3,674 meter (terhitung dari patok ukur P +0 to P +3674 = P +0), dengan jumlah pal batas/patok ukur “sementara” yang terpasang/tertanam di lapangan sebanyak 74 (tujuh puluh empat) buah, dengan jarak per patok 50 meter ke patok ukur berikutnya. 4) Pada kondisi keseluruhan pal/patok permanent batas kawasan KHDTK HP-STIK Jantho, Aceh Besar, pemeliharaan bisa dengan mengganti pal-pal tersebut dengan pal baru sesuai dengan standar dan ketentuan yang ada. Akan dibutuhkan sebanyak 74 (tujuh puluh empat) buah pal batas/patok permanent baru yang terbuat dari material semen, kerangka besi. Kegiatan pemeliharaan serta rekonstruksi pal batas kawasan harus segera dilakukan untuk memperjelas dan memantapkan batas kawasan KHDTK-KHDTK HP-STIK Jantho, Aceh Besar. 5) Dari Peta Orientasi dan Trayek Batas Kawasan KHDTK-KHDTK HP-STIK yang dihasilkan oleh Tim Orientasi dan Trayek tahun 2021, terlihat jelas, hampir 10% dari luasan tutupan kawasan KHDTK HP-STIK telah terjadi tumpang tindih dengan kawasan Taman Wisata Alam/TWA, Jantho – Aceh Besar.. Page 17 of 40.

(25) 5.2. Saran dan Rekomendasi 1) Pal yang dalam kondisi baik, rusak maupun pal dalam kondisi dipindahkan dan hilang, serta telah terjadinya tumpang tindih kawasan antara KHDTK HP-STIK dengan Taman Wisata Alam (TWA) Jantho, harus segera dikonsultasikan dengan pihak BPKH Wil. XVIII Banda Aceh dalam rangka menjamin pemantapan batas kawasan yang di kelola. 2) Mengingat waktu pelaksanaan tata batas kawasan hutan/tata batas wilayah KHDTK untuk Hutan Pendidikan STIK telah lebih dari 5 tahun (sejak ditetapkan pada tahun 2009), maka STIK sebagai pemegang izin KHDTK HP-STIK wajib melaksanakan rekonstruksi batas, dengan tujuan untuk memposisikan kembali pal batas pada posisi semula serta mengganti pal yang hilang atau rusak, memperbaharui cat dan penulisan kembali nomor pal batas serta memperbaharui jalur/rintis batas kawasan pengelolaan KHDTK HP-STIK. 3) Untuk semakin memperjelas batas kawasan perlu dilakukan pemasangan Pamphlet/ Papan Pengumuman, bertuliskan nama pemegang izin (STIK), ditulis menghadap arah luar areal kelola, dipasang pada 5 (lima) tempat strategis, serta dilakukan penanaman jenis-jenis pohon (seperti: pinang, dll) sebagai penanda batas “pagar” kawasan KHDTK HP-STIK.. =====. Page 18 of 40.

(26) Lampiran 1: Dokementasi Foto. 74 Patok Ukur Palbatas KHDTK Hutan Pendidikan - Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Jantho, Kabupaten Aceh Besar – Provinsi Aceh Tahun 2021. Patok Ukur Batas +50. Patok Ukur Batas +100. Patok Ukur Batas +150. Patok Ukur Batas +200. Patok Ukur Batas +250. Patok Ukur Batas +300. Patok Ukur Batas +350. Patok Ukur Batas +400. Patok Ukur Batas +450. Patok Ukur Batas +500. Patok Ukur Batas +550. Patok Ukur Batas +600. Page 19 of 40.

(27) Patok Ukur Batas +650. Patok Ukur Batas +700. Patok Ukur Batas +750. Patok Ukur Batas +800. Patok Ukur Batas +850. Patok Ukur Batas +900. Patok Ukur Batas +950. Patok Ukur Batas +1000. Patok Ukur Batas +1050. Patok Ukur Batas +1100. Patok Ukur Batas +1150. Patok Ukur Batas +1200. Page 20 of 40.

(28) Patok Ukur Batas +1250. Patok Ukur Batas+1300. Patok Ukur Batas +1350. Patok Ukur Batas +1400. Patok Ukur Batas +1450. Patok Ukur Batas +1500. Patok Ukur Batas +1550. Patok Ukur Batas +1600. Patok Ukur Batas +1650. Patok Ukur Batas +1700. Patok Ukur Batas +1750. Patok Ukur Batas +1800. Page 21 of 40.

(29) Patok Ukur Batas +1850. Patok Ukur Batas +1900. Patok Ukur Batas +1950. Patok Ukur Batas +2000. Patok Ukur Batas +2050. Patok Ukur Batas +2100. Patok Ukur Batas +2150. Patok Ukur Batas +2200. Patok Ukur Batas +2250. Patok Ukur Batas +2300. Patok Ukur Batas +2350. Patok Ukur Batas +2400. Page 22 of 40.

(30) Patok Ukur Batas +2450. Patok Ukur Batas +2500. Patok Ukur Batas +2550. Patok Ukur Batas +2600. Patok Ukur Batas +2650. Patok Ukur Batas +2700. Patok Ukur Batas +2750. Patok Ukur Batas +2800. Patok Ukur Batas +2850. Patok Ukur Batas +2900. Patok Ukur Batas +2950. Patok Ukur Batas +3000. Page 23 of 40.

(31) Patok Ukur Batas +3050. Patok Ukur Batas +3100. Patok Ukur Batas +3150. Patok Ukur Batas +3200. Patok Ukur Batas +3250. Patok Ukur Batas +3300. Patok Ukur Batas +3350. Patok Ukur Batas +3400. Patok Ukur Batas +3450. Patok Ukur Batas +3500. Patok Ukur Batas +3550. Patok Ukur Batas +3600. Page 24 of 40.

(32) Patok Ukur Batas +3650. Patok Ukur Batas +3674. Page 25 of 40.

(33) Lampiran 2: Dokementasi Foto. 13 Patok Permanent yang Ditemukan pada Jalur Trayek Palbatas Kawasan KHDTK Hutan Pendidikan - Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Jantho, Kabupaten Aceh Besar – Provinsi Aceh Tahun 2021. Patok (Permanent) P.0. Patok (Permanent) P.1. Patok (Permanent) P.2. Patok (Permanent) P.3. Page 26 of 40.

(34) Patok (Permanent) P.4. Patok (Permanent) P.5. Patok (Permanent) P.6. Patok (Permanent) P.7. Page 27 of 40.

(35) Patok (Permanent) P.8. Patok (Permanent) P.9. Patok (Permanent) P.10. Patok (Permanent) P.11. Page 28 of 40.

(36) Patok (Permanent) P.12. Patok (Permanent) P.13. Page 29 of 40.

(37) Page 30 of 40.

(38) Lampiran 4. Patok Ukur Panjang Jalur/Garis Trayek Batas KHDTK HP-STIK No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74. Name P +50 P +100 P +150 P +200 P +250 P +300 P +350 P +400 P +450 P +500 P +550 P +600 P +650 P +700 P +750 P +800 P +850 P +900 P +950 P +1000 P +1050 P +1100 P +1150 P +1200 P +1250 P +1300 P +1350 P +1400 P +1450 P +1500 P +1550 P +1600 P +1650 P +1700 P +1750 P +1800 P +1850 P +1900 P +1950 P +2000 P +2050 P +2100 P +2150 P +2200 P +2250 P +2300 P +2350 P +2400 P +2450 P +2500 P +2550 P +2600 P +2650 P +2700 P +2750 P +2800 P +2850 P +2900 P +2950 P +3000 P +3050 P +3100 P +3150 P +3200 P +3250 P +3300 P +3350 P +3400 P +3450 P +3500 P +3550 P +3600 P +3650 P +3674 (P +0). Comment 16/01/2021 16:16 16/01/2021 16:18 15/01/2021 11:03 15/01/2021 11:11 15/01/2021 11:30 15/01/2021 11:39 15/01/2021 11:42 15/01/2021 11:48 15/01/2021 12:09 15/01/2021 12:24 15/01/2021 12:33 15/01/2021 12:36 15/01/2021 12:42 15/01/2021 12:48 15/01/2021 12:50 15/01/2021 13:15 15/01/2021 13:21 15/01/2021 13:33 15/01/2021 13:36 15/01/2021 13:43 15/01/2021 13:51 15/01/2021 14:05 15/01/2021 14:26 15/01/2021 15:47 15/01/2021 15:55 15/01/2021 16:03 15/01/2021 16:25 15/01/2021 16:30 15/01/2021 16:35 15/01/2021 16:58 15/01/2021 17:06 15/01/2021 17:09 15/01/2021 17:13 15/01/2021 17:23 15/01/2021 17:34 15/01/2021 17:42 15/01/2021 17:52 15/01/2021 18:07 15/01/2021 18:24 16/01/2021 11:05 16/01/2021 11:10 16/01/2021 11:18 16/01/2021 11:24 16/01/2021 11:28 16/01/2021 11:51 16/01/2021 12:09 16/01/2021 12:14 16/01/2021 12:19 16/01/2021 12:26 16/01/2021 12:32 16/01/2021 13:02 16/01/2021 13:13 16/01/2021 13:25 16/01/2021 13:31 16/01/2021 13:48 16/01/2021 14:00 16/01/2021 14:12 16/01/2021 14:17 16/01/2021 14:53 16/01/2021 15:05 16/01/2021 15:07 16/01/2021 15:11 16/01/2021 15:19 16/01/2021 15:23 16/01/2021 15:25 16/01/2021 15:31 16/01/2021 15:35 16/01/2021 15:41 16/01/2021 15:46 16/01/2021 15:50 16/01/2021 15:53 16/01/2021 15:58 16/01/2021 16:04 16/01/2021 16:09. Position N 5 15 46.1 E 95 38 32.1 N 5 15 45.7 E 95 38 30.7 N 5 15 45.3 E 95 38 29.6 N 5 15 43.9 E 95 38 29.9 N 5 15 42.2 E 95 38 30.1 N 5 15 40.8 E 95 38 29.6 N 5 15 38.5 E 95 38 30.4 N 5 15 37.0 E 95 38 30.3 N 5 15 35.9 E 95 38 30.1 N 5 15 34.4 E 95 38 30.0 N 5 15 32.8 E 95 38 30.2 N 5 15 31.2 E 95 38 30.2 N 5 15 29.7 E 95 38 30.5 N 5 15 27.9 E 95 38 30.7 N 5 15 26.5 E 95 38 30.8 N 5 15 25.1 E 95 38 30.7 N 5 15 23.4 E 95 38 31.0 N 5 15 21.8 E 95 38 31.0 N 5 15 20.3 E 95 38 31.1 N 5 15 18.6 E 95 38 31.2 N 5 15 17.0 E 95 38 31.3 N 5 15 15.3 E 95 38 31.4 N 5 15 15.2 E 95 38 32.2 N 5 15 15.2 E 95 38 34.1 N 5 15 15.4 E 95 38 35.7 N 5 15 14.9 E 95 38 37.2 N 5 15 14.8 E 95 38 38.6 N 5 15 14.6 E 95 38 40.7 N 5 15 14.8 E 95 38 42.1 N 5 15 15.1 E 95 38 43.9 N 5 15 15.3 E 95 38 45.6 N 5 15 15.8 E 95 38 47.1 N 5 15 15.9 E 95 38 48.6 N 5 15 16.2 E 95 38 50.0 N 5 15 15.1 E 95 38 51.3 N 5 15 15.7 E 95 38 52.9 N 5 15 15.1 E 95 38 54.4 N 5 15 15.0 E 95 38 56.2 N 5 15 15.3 E 95 38 57.7 N 5 15 16.7 E 95 38 57.6 N 5 15 18.0 E 95 38 58.3 N 5 15 20.0 E 95 38 58.0 N 5 15 21.0 E 95 38 57.7 N 5 15 23.1 E 95 38 57.6 N 5 15 24.8 E 95 38 58.1 N 5 15 26.2 E 95 38 57.8 N 5 15 27.7 E 95 38 57.5 N 5 15 29.4 E 95 38 57.3 N 5 15 30.9 E 95 38 57.1 N 5 15 32.6 E 95 38 56.8 N 5 15 34.2 E 95 38 56.7 N 5 15 35.8 E 95 38 56.4 N 5 15 37.5 E 95 38 56.0 N 5 15 39.0 E 95 38 56.0 N 5 15 40.5 E 95 38 55.7 N 5 15 41.8 E 95 38 55.7 N 5 15 43.6 E 95 38 55.7 N 5 15 45.2 E 95 38 55.4 N 5 15 46.5 E 95 38 57.0 N 5 15 46.8 E 95 38 55.0 N 5 15 46.5 E 95 38 53.8 N 5 15 46.2 E 95 38 52.1 N 5 15 46.6 E 95 38 50.7 N 5 15 46.7 E 95 38 48.9 N 5 15 46.8 E 95 38 47.2 N 5 15 46.8 E 95 38 45.7 N 5 15 46.7 E 95 38 44.0 N 5 15 46.3 E 95 38 42.5 N 5 15 46.2 E 95 38 40.8 N 5 15 46.1 E 95 38 39.2 N 5 15 46.0 E 95 38 37.6 N 5 15 46.1 E 95 38 35.8 N 5 15 46.1 E 95 38 34.5 N 5 15 46.1 E 95 38 33.7. Elevation 156338989257813 m 1486484375 m 135670654296875 m 145043579101563 m 12966259765625 m 125336669921875 m 124856079101563 m 136632080078125 m 138314331054688 m 144562866210938 m 157540649414063 m 161626220703125 m 165952026367188 m 17748779296875 m 184697631835938 m 18253466796875 m 18253466796875 m 1863798828125 m 200559204101563 m 205846557617188 m 18854296875 m 175084594726563 m 192147827148438 m 169316650390625 m 178449096679688 m 174123168945313 m 159222900390625 m 151532348632813 m 157781005859375 m 1560986328125 m 151532348632813 m 1436015625 m 142400024414063 m 142400024414063 m 149369384765625 m 142880615234375 m 1436015625 m 1486484375 m 141198364257813 m 153935668945313 m 152253295898438 m 153214599609375 m 158982543945313 m 165952026367188 m 165471435546875 m 182294311523438 m 197194580078125 m 195512329101563 m 1911865234375 m 204644897460938 m 1914267578125 m 195993041992188 m 176045776367188 m 159463256835938 m 160424560546875 m 161385864257813 m 1664326171875 m 159222900390625 m 160664794921875 m 152013061523438 m 152974243164063 m 151051635742188 m 152253295898438 m 156819580078125 m 151532348632813 m 143841918945313 m 137833618164063 m 141919311523438 m 137833618164063 m 13494970703125 m 135190063476563 m 139756225585938 m 157059936523438 m 165471435546875 m. Page 31 of 40.

(39) Lampiran 5. Peta Lampiran SK MenHut Nomor: SK.742/MenHut-II/2009 (Skala 1 : 5.000). Page 32 of 40.

(40) Lampiran 6. Peta Hasil Orientasi dan Trayek Batas KHDTK HP-STIK (Skala 1 : 5.000). Page 33 of 40.

(41)

Gambar

Gambar  2:  Gambar  kiri  atas:  penampakan  polygon  tertutup  batas  kawasan  KHDTK  HP-STIK  yang dihasilkan dari kegiatan orientasi dan trayek batas kawasan 2021
Gambar  3.  Kegiatan rintis jalur batas, pengukuran dan pemasangan patok ukur panjang keliling  kawasan KHDTK HP-STIK oleh tim orientasi &amp; trayek batas, 15 Januari 2021
Gambar  7:  Peta  Situasi  pada  lembar  Lampiran  Keputusan  Menteri  Kehutanan  Republik  Indonesia  Nomor:  SK.742/MenHut-II/2009  Tanggal  19  Oktober  2009    dan  Peta  Situasi  Hasil  Orientasi  dan  Trayek  Batas  Kawasan  Hutan  Dengan  Tujuan  Kh

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini parameter derajat keparahan asma eksaserbasi berdasarkan kriteria GINA 2008 yang memiliki korelasi sangat kuat dengan saturasi oksigen perkutan

Hampir serupa dengan penelitian diatas, maka penulis akan lebih memfokuskan pada pengaruh kecerdasan emosi ditambah dengan pengaruh dari resistensi perubahan dosen

 Dari segi tempat, di Dago, karena Dago merupakan salah satu kawasan strategis wisata di Bandung, dekat dengan banyak fasilitas umum, serta merupakan area

Memahami pengelolaan risiko dengan lindung nilai instrumen keuangan derivatif yang diperdagangkan.. Menghitung nilai opsi

 Pengurangan kas di bendahara pengeluaran adalah belanja operasi sebesar Rp. Rincian sisa UYHD dan penyetorannya dapat dilihat pada Lampiran 1a. Tidak ada penerimaan

Hasil analisis data mendapati terdapat empat isu serta cabaran utama dalam pengurusan sisa pepejal di Pulau Pangkor iaitu yang berkait dengan sikap masyarakat yang tidak

Prosedur yang digunakan adalah prosedur analisis sensitivitas pada perubahan parameter nilai kuantitas batasan, di mana juga melibatkan penggunaan metode dual simplex untuk