• Tidak ada hasil yang ditemukan

penelitian Gienam dan Nasution (2017) mengatakan sistem yang dirancang dapat mempermudah pengolahan akuntansi dan mempermudah penyampaian laporan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "penelitian Gienam dan Nasution (2017) mengatakan sistem yang dirancang dapat mempermudah pengolahan akuntansi dan mempermudah penyampaian laporan."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Pemanfaatan sistem informasi dalam pengambilan keputusan meningkatkan nilai tambah pada sebuah entitas. Dalam penerapannya, sistem informasi juga semakin berkembang dengan mempermudah pendistribusian informasi menjadi lebih sistematis, akurat dan efektif (Rizaluddin & Evayani, 2019). Semakin baik informasi yang dihasilkan semakin kuat dalam membantu dalam membuat keputusan baik dalam entitas skala besar maupun kecil. Manfaat atas penggunaan sistem informasi ini tidak hanya dirasakan oleh pengguna saja, namun juga dapat dirasakan oleh pihak eksternal dari entitas tersebut.

Lembaga kemahasiswaan merupakan suatu entitas yang memiliki berbagai kegiatan kemahasiswaan di dalamnya. Pelaksanaan kegiatan tersebut biasanya diawali dengan membuat anggaran dan ketika akhir penyelenggaraan perlu adanya laporan realisasi anggaran. Atas dasar anggaran dan laporan pertanggung jawaban pada akhir kegiatan, akan diadakan rapat evaluasi atas seluruh kegiatan dalam periode tersebut.

Pengambilan keputusan atas evaluasi sedikit banyak didasarkan pada anggaran dan laporan pertanggung jawaban tersebut. Dalam hal pendokumentasian atas anggaran dan laporan pertanggung jawaban tersebut, perlu diimbangi dengan sistem informasi yang baik. Untuk menghasilkan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan, sistem informasi dirasa mampu untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. Penerapan sistem informasi dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan meningkatkan informasi (Dana, Samosir, & Widiyasa, 2008). Ketika Lembaga kemahasiswaan tersebut tidak memiliki sistem informasi yang baik maka tujuan utama akan sulit tercapai.

Menurut penelitian Sadewa dan Siahaan (2016) sistem yang digunakan pada

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Universitas Batanghari belum baik dalam

penyebaran informasinya. Unit Kegiatan Mahasiswa membutuhkan sistem yang baik

dalam kegiatan mereka agar bisa menyalurkan informasi-informasi kegiatan yang lebih

relevan sehingga dibutuhkan sistem yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Sedangkan

(2)

penelitian Gienam dan Nasution (2017) mengatakan sistem yang dirancang dapat mempermudah pengolahan akuntansi dan mempermudah penyampaian laporan.

Selama ini lembaga kemahasiswaan di Universitas X ketika menyusun dan membandingkan laporan anggaran dengan realisasi anggaran masih secara manual menggunakan Microsoft Excel. Banyaknya data yang dimiliki oleh lembaga kemahasiswaan tersebut, membuat kegiatan evaluasi kurang efektif dalam pengambilan keputusan. Data yang tersimpan tidak diolah sebagaimana mestinya. Ketika membutuhkan data yang diperlukan, pengurus akan melihat satu persatu file yang ada.

Kegiatan mencari data yang dibutuhkan seringkali membutuhkan waktu yang lama, maka sangat tidak efektif dan informasi yang dihasilkan dari sistem tersebut kurang akurat.

Persoalan yang diangkat dalam penelitian ini yaitu apakah sistem informasi dapat membantu lembaga kemahasiswaan dalam melihat kinerja setiap kegiatan dalam perbandingan anggaran dan realisasi serta ketepatan waktu pelaporan? Dalam hal mempermudah lembaga kemahasiswaan Universitas X dalam hal mengevaluasi dan mengambil keputusan untuk anggaran kegiatan periode selanjutnya dalam penelitian ini penulis akan merancang sistem informasi keuangan menggunakan database Microsoft Access berdasarkan pada permasalahan yang ada. Microsoft Access yaitu suatu aplikasi yang digunakan untuk mengelola suatu database untuk membantu dalam mengelola data-data yang akan diproses menjadi informasi (Wulandari & Nugroho, 2012). Sistem informasi yang sesuai kebutuhan dapat memperlancar setiap kegiatan dalam suatu entitas (Gienam & Nasution, 2017).

Dari latar belakang diatas peneliti kali ini bertujuan untuk merancang sistem

informasi pada lembaga kemahasiswaan di Universitas X agar mempermudah lembaga

kemahasiswaan dalam melihat kinerja dari perbandingan antara anggaran dan realisasi

anggaran dan ketepatan waktu pelaporan keuangan dan kegiatan yang telah

dilaksanakan. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat membantu lembaga

kemahasiswaan dalam menerapkan sistem informasi.

(3)

TINJAUAN PUSTAKA Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney dan Steinbart (2012) dalam sistem informasi akuntansi adalah sistem yang mengumpulkan, mencatat, dan memproses data untuk menghasilkan sebuah informasi yang digunakan untuk mengambil keputusan. Sistem informasi bisa dikatakan sistem yang digunakan untuk melakukan proses akuntansi yang memiliki output suatu informasi berupa laporan yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. Sistem Informasi Akuntansi menurut Daud dan Windana (2014) yaitu sistem informasi yang dapat menangani segala sesuatu yang berhubungan dengan akuntansi. Dalam buku yang ditulis oleh TMBooks (2017) SIA dapat berupa sistem yang manual maupun sistem yang menggunakan teknologi informasi. Proses manual dan teknologi sama saja karena hanya alat yang digunakan untuk menghasilkan sebuah informasi. SIA terdapat 6 komponen, yaitu: 1) User yang menggunakan sistem, 2) Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data, 3) Data mengenai entitas dan aktivitas bisnisnya, 4) Software yang digunakan untuk memproses data, 5) Infrastruktur teknologi informasi yang terdiri dari komputer, peripheral device, dan perangkat jaringan, dan 6) Pengendalian internal untuk menjaga keamanan data SIA.

Dari pengertian SIA di atas dapat disimpulkan SIA adalah sistem informasi yang

mencakup aspek-aspek akuntansi untuk melakukan proses akuntansi dan memiliki

output informasi berupa laporan yang dapat digunakan untuk mempengaruhi

pengambilan keputusan. SIA harus memiliki 6 komponen-komponen yang saling

berhubungan yaitu user, prosedur dan instruksi, data-data yang terkait entitas dan proses

bisnis entitas, software, infrastruktur teknologi informasi, dan pengendalian internal.

(4)

METODA PENELITIAN Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif berdasarkan studi kasus yang dilakukan di lembaga kemahasiswaan Universitas X dengan data yang sebenarnya untuk diidentifikasi dari proses pembuatan proposal hingga penyampaian LPJ.

Objek Penelitian

Penelitian ini menggunakan objek lembaga kemahasiswaan di Universitas X.

Objek ini dipilih karena objek tersebut belum mempunyai sistem yang terkomputerisasi yang mampu lembaga kemahasiswaan melihat hasil kinerja setiap acara berdasarkan keuangan dan ketepatan waktu pengumpulan LPJ ke Senat Mahasiswa Fakultas (SMF) serta membantu lembaga kemahasiswaan dalam pengambilan keputusan terkait kegiatan untuk periode selanjutnya.

Data dan Sumber Data

Data penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diberikan langsung dari pemberi informasi, sedangkan data sekunder yaitu data yang berasal dari sumber atau dokumen yang ada. Data primer diperoleh dari anggota Senat Mahasiswa Fakultas Universitas X, sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam penelitian.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data ada banyak macam, data primer penelitian ini

menggunakan teknik wawancara untuk memperoleh informasi. Wawancara dilakukan

untuk memperoleh informasi proses lembaga kemahasiswaan dalam menyusun proposal

dan LPJ. Pengumpulan data sekunder dengan cara meminta contoh laporan proposal dan

LPJ dari kegiatan yang sudah terlaksana.

(5)

HASIL DAN PEMBAHASAN Diagram Konteks

Gambar 1 Diagram Konteks Sistem Informasi Lembaga Kemahasiswaan

(6)

Data Flow Diagram

Gambar 2 Data Flow Diagram Level 0 Sistem Informasi Lembaga Kemahasiswaan

Berdasarkan gambar diagram konteks dan Data Flow Diagram level 0 di atas, arus data berawal dari panitia yang ingin mengajukan kegiatan dengan cara memberikan informasi terkait kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan dan anggaran yang dibutuhkan dalam bentuk proposal pengajuan unit kepada lembaga kemahasiswaan.

Setelah proposal masuk ke lembaga kemahasiswaan, maka akan dikoreksi dengan

mengacu kepada standarisasi yang sudah ada, jika masih ada yang belum sesuai dengan

standar maka akan dikembalikan kepada panitia dengan melampirkan lembar revisi

untuk diperbaiki. Setelah proposal diperbaiki akan diserahkan kembali kepada lembaga

(7)

kemahasiswaan dalam bentuk proposal yang sudah direvisi. Jika proposal sudah benar sesuai dengan standar maka lembaga kemahasiswaan akan memberikan memo kegiatan dan acara boleh dilaksanakan.

Setelah acara dilaksanakan, panitia harus memberikan informasi kegiatan, foto kegiatan, dan realisasi anggaran kepada lembaga kemahasiswaan dalam bentuk LPJ. Jika LPJ sudah diterima oleh lembaga kemahasiswaan maka LPJ tersebut akan diperiksa apakah sudah sesuai dengan standarisasi yang berlaku, jika belum memenuhi standar yang berlaku maka lembaga kemahasiswaan akan memberikan informasi revisi LPJ kepada panitia. Setelah diperbaiki oleh panitia maka LPJ yang sudah diperbaiki harus diserahkan kepada lembaga kemahasiswaan dengan informasi kegiatan, foto kegiatan, dan realisasi anggaran yang sudah direvisi dan diarsipkan oleh lembaga kemahasiswaan.

REA

Gambar 3 REA Sistem Informasi Lembaga Kemahasiswaan

(8)

Berdasarkan REA (Resource Event Agent) di atas dapat dijelaskan hubungan antara resource proposal hanya bisa berhubungan dengan satu SILK (Sistem Informasi Lembaga Kemahasiswaan) dan tidak boleh lebih semisal kegiatan A hanya terkait dengan bidang tertentu di dalam sistem tidak boleh lebih. sebaliknya SILK hanya bisa berhubungan dengan satu proposal. Hubungan LPJ dengan SILK yaitu satu LPJ hanya bisa berhubungan dengan SILK tidak bisa lebih dan satu SILK hanya bisa berhubungan dengan satu proposal.

Hubungan antara SILK dan LK dimana SILK hanya bisa berhubungan dengan satu LK, sebaliknya LK dapat berhubungan banyak dengan SILK misalkan LK dapat berhubungan dalam beberapa kegiatan yang tercantum di SILK. Hubungan untuk PIC dan SILK yaitu PIC hanya bisa berhubungan maksimal satu dalam SILK semisal kegiatan A PIC A dalam satu periode PIC A tidak bisa menjadi PIC di acara lain, sedangkan hubungan SILK dengan PIC dimana SILK hanya bisa berhubungan maksimal satu semisal SILK hanya bisa diinput dengan data PIC sekali, tidak bisa sama.

Rancangan Sistem Informasi

Berikut tampilan dari rancangan sistem informasi lembaga kemahasiswaan pada Universitas X :

Tampilan halaman utama

Pada tampilan halaman utama ini terdapat dua menu pilihan yaitu formulir dan report. Seperti pada gambar 1 berikut:

Gambar 4 Halaman Utama

(9)

Tampilan Menu Formulir

Pada tampilan menu formulir tedapat lima jenis formulir dimana pengisian formulir harus urut dengan urutan 1) Formulir Kegiatan, 2) Formulir LK, 3) Formulir PIC, 4) Formulir Proposal, dan yang terakhir 5) Formulir LPJ. Tombol kembali digunakan untuk kembali ke halaman utama. Seperti gambar 2 berikut:

Gambar 5 Menu Formulir

Tampilan Formulir Kegiatan

Pada tampilan formulir kegiatan berisi ID kegiatan, nama kegiatan dan

penanggungjawab acara. Dalam ID kegiatan diisi dengan format BID-“bidang yang

menyelanggarakan acara”-“Nomor acara”. Sedangkan nama kegiatan berisikan nama

kegiatan yang lembaga kemahasiswaan selenggarakan. Pada field penanggungjawab

acara ada beberapa pilihan yaitu Bidang 1, Bidang 2, Bidang 3, Bidang 4, dan BPMF

(disesuaikan dengan Lembaga Kemahasiswaan Universitas X). Pada formulir ini ada

tombol-tombol pada bagian bawah yaitu 1) tombol kegiatan baru untuk mendaftarkan

kegiatan yang belum terdaftar sebelumnya, 2) tombol kembali ke awal yaitu tombol

untuk kembali ke record paling pertama, 3) Tombol sebelumnya yaitu tombol untuk ke

record sebelumnya, 4) Tombol mencari kegiatan yaitu tombol untuk mencari kegiatan

yang ingin dilihat kembali atau yang ingin dicari, 5) tombol selanjutnya yaitu tombol

untuk melihat record selanjutnya, 6) tombol Menuju record terakhir yaitu untuk menuju

record terakhir dari kegiatan yang terdaftar, 7) Tombol simpan untuk menyimpan jika

sudah terjadi perubahan data baik menambah kegiatan baru maupun mengubah data

(10)

kegiatan sebelumnya, dan 8) tombol keluar untuk kembali ke menu formulir. Tampilan formulir kegiatan seperti gambar 3 berikut:

Gambar 6 Tampilan Formulir Kegiatan

Tampilan Formulir LK

Pada tampilan formulir LK terdapat ID LK dimana ID LK memiliki format autonumber untuk mempermudah penomoran LK. Nama LK harus diisi dengan format SMF atau BPMF diikuti periode lembaga kemahasiswaan tersebut. Ketua, bendahara, sekretaris, dan komisi 3 diisi berdasarkan susunan jabatan pada LK yang terdaftar.

Khusus untuk sekretaris dan komisi 3 diisi salah satu berdasarkan LKnya. Jika SMF yang harus diisi yaitu bagian sekretaris, sedangkan BPMF diisi pada bagian komisi 3.

Kolom periode diisi periode Lembaga Kemahasiswaan itu. Pada formulir ini ada

tombol-tombol pada bagian bawah yaitu 1) tombol LK baru untuk mendaftarkan LK

yang belum terdaftar sebelumnya, 2) tombol kembali ke awal yaitu tombol untuk

(11)

kembali ke record paling pertama, 3) Tombol sebelumnya yaitu tombol untuk ke record sebelumnya, 4) Tombol mencari LK yaitu tombol untuk mencari LK yang ingin dilihat kembali atau yang ingin dicari, 5) tombol selanjutnya yaitu tombol untuk melihat record selanjutnya, 6) tombol Menuju record terakhir yaitu untuk menuju record terakhir dari LK yang terdaftar, 7) Tombol simpan untuk menyimpan jika sudah terjadi perubahan data baik menambah kegiatan baru maupun mengubah data LK sebelumnya, dan 8) tombol keluar untuk kembali ke menu formulir. Seperti gambar 4 berikut:

Gambar 7 Tampilan Formulir LK

Tampilan Formulir PIC

Formulir PIC berisikan mahasiswa yang menjadi penanggungjawab acara. Pada

Tampilan formulir PIC terdapat ID PIC yang sudah autonumber untuk mempermudah

penomoran, lalu nama PIC diisi nama PIC yang bertanggungjawab pada suatu acara

tertentu, NIM yaitu Nomor Induk Mahasiswa sebagai identitas PIC tersebut, dan yang

terakhir adalah kontak yang berisikan nomor telepon yang bisa dihubungi dari PIC

tersebut. Pada formulir ini ada tombol-tombol pada bagian bawah yaitu 1) tombol PIC

baru untuk mendaftarkan PIC yang belum terdaftar sebelumnya, 2) tombol kembali ke

awal yaitu tombol untuk kembali ke record paling pertama, 3) Tombol sebelumnya yaitu

tombol untuk ke record sebelumnya, 4) Tombol mencari PIC yaitu tombol untuk

(12)

mencari PIC yang ingin dilihat kembali atau yang ingin dicari, 5) tombol selanjutnya yaitu tombol untuk melihat record selanjutnya, 6) tombol Menuju record terakhir yaitu untuk menuju record terakhir dari PIC yang terdaftar, 7) Tombol simpan untuk menyimpan jika sudah terjadi perubahan data baik menambah kegiatan baru maupun mengubah data PIC sebelumnya, dan 8) tombol keluar untuk kembali ke menu formulir.

Seperti gambar 5 berikut:

Gambar 8 Tampilan Formulir PIC

Tampilan Formulir Proposal

Formulir proposal berisikan rancangan-rancangan setiap kegiatan pada periode

tertentu. Pada tampilan formulir proposal terdapat ID proposal yang sudah autonumber,

Periode diisi oleh periode acara tersebut dilaksanakan. Nama kegiatan bisa dipilih dari

kegiatan yang sudah terdaftar dalam formulir kegiatan, bila sudah input pada formulir

kegiatan maka dapat dipilih pada nama kegiatan yang diformulir proposal. Tanggal

masuk proposal ke SMF diisi kapan proposal tersebut dimasukkan ke SMF, tanggal

kegiatan, jam acara mulai, dan jam acara selesai diisi kapan rencana kegiatan tersebut

(13)

ingin dilaksanakan. Nama LK dipilih dari LK yang sudah didaftarkan dan sesuai dengan periode acara tersebut dilaksanakan. Dana PLK, IKAMA, Usaha Dana, Sponsorship dan Donatur, serta Kontribusi Peserta diisi sesuai rancangan anggaran yang dibuat oleh Lembaga Kemahasiswaan. Nama PIC dipilih dari formulir PIC sesuai dengan yang bertanggungjawab pada kegiatan tersebut. Pada formulir ini ada tombol-tombol pada bagian bawah yaitu 1) tombol Proposal baru untuk mendaftarkan Proposal yang belum terdaftar sebelumnya, 2) tombol kembali ke awal yaitu tombol untuk kembali ke record paling pertama, 3) Tombol sebelumnya yaitu tombol untuk ke record sebelumnya, 4) Tombol mencari Proposal yaitu tombol untuk mencari Proposal yang ingin dilihat kembali atau yang ingin dicari, 5) tombol selanjutnya yaitu tombol untuk melihat record selanjutnya, 6) tombol Menuju record terakhir yaitu untuk menuju record terakhir dari Proposal yang terdaftar, 7) Tombol simpan untuk menyimpan jika sudah terjadi perubahan data baik menambah kegiatan baru maupun mengubah data Proposal sebelumnya, dan 8) tombol keluar untuk kembali ke menu formulir. Seperti gambar 6 berikut:

Gambar 9 Tampilan Formulir Proposal

(14)

Tampilan Formulir LPJ

Formulir LPJ berisikan realisasi setiap acara pada periode tertentu. Pada tampilan

formulir LPJ terdapat ID LPJ yang sudah autonumber. Periode berisikan periode acara

tersebut dilaksanakan. Nama kegiatan bisa dipilih jika sudah terdaftar dalam formulir

kegiatan. Tanggal selesai acara berisikan kapan acara tersebut selesai. Tanggal LPJ

keuangan dan tanggal LPJ kegiatan berisikan kapan LPJ keuangan tersebut diberikan

kepada SMF. Jam acara mulai dan jam acara realisasi berisikan kapan acara tersebut

mulai dan acara tersebut selesai. Nama LK berisikan LK yang berkaitan dengan periode

acara tersebut dilaksanakan. Dana PLK, Dana IKAMA, Usaha Dana, Sponsorship dan

Donatur, serta Kontribusi Peserta berisikan dana-dana yang keluar secara realisasi setiap

kegiatan pada periode tertentu. Nama PIC sesuai dengan siapa yang menjadi

penanggungjawab kegiatan ini. Pada formulir ini ada tombol-tombol pada bagian bawah

yaitu 1) tombol LPJ baru untuk mendaftarkan LPJ yang belum terdaftar sebelumnya, 2)

tombol kembali ke awal yaitu tombol untuk kembali ke record paling pertama, 3)

Tombol sebelumnya yaitu tombol untuk ke record sebelumnya, 4) Tombol mencari LPJ

yaitu tombol untuk mencari LPJ yang ingin dilihat kembali atau yang ingin dicari, 5)

tombol selanjutnya yaitu tombol untuk melihat record selanjutnya, 6) tombol Menuju

record terakhir yaitu untuk menuju record terakhir dari LPJ yang terdaftar, 7) Tombol

simpan untuk menyimpan jika sudah terjadi perubahan data baik menambah kegiatan

baru maupun mengubah data LPJ sebelumnya, dan 8) tombol keluar untuk kembali ke

menu formulir. Seperti gambar 7 berikut:

(15)

Gambar 10 Tampilan Formulir LPJ

Tampilan Halaman Menu Report

Pada tampilan menu report terdapat dua pilihan report yang ingin dilihat yaitu report keuangan dan report LPJ. Report keuangan digunakan untuk melihat bagaimana perbandingan antara anggaran dan realisasi dari sisi keuangan, sedangkan report LPJ melihat ketepatan waktu pelaporan LPJ kegiatan dan LPJ keuangan kepada SMF.

Seperti gambar 8 berikut:

(16)

Gambar 11 Tampilan Halaman Menu Report

Tampilan Halaman Report Keuangan

Report keuangan melihat perbandingan antara total anggaran dengan total realisasi sehingga akan memunculkan keterangan surplus, defisit, atau balance secara otomatis. Terdapat 2 tombol bantu dalam report ini 1) Mencari digunakan untuk mencari report suatu kegiatan dan 2) tombol keluar digunakan untuk kembali ke menu report.

Seperti gambar 9 berikut:

Gambar 12 Halaman Report Keuangan

Tampilan Halaman Report LPJ

Report LPJ melihat dari sisi ketepatan waktu pelaporan LPJ kegiatan dan LPJ

keuangan ke SMF. Dalam hal ini waktu maksimal pelaporan keuangan yaitu H+3 dan

LPJ kegiatan maksimal H+5. Jika belum melaporkan LPJ akan muncul keterangan

(17)

“Belum Dilaporkan”, jika tidak melebihi batas pengumpulan LPJ akan muncul keterangan “Tepat Waktu”, dan jika sudah melebihi waktu batas pengumpulan LPJ akan muncul keterangan “Tidak Tepat Waktu”. Pada report ini terdapat 2 tombol bantu yaitu 1) Tombol mencari digunakan untuk mencari report suatu kegiatan dan 2) tombol keluar digunakan untuk kembali ke menu report. Seperti gambar 10 berikut:

Gambar 13 Tampilan Halaman Report LPJ

Analisis

Hasil pengujian sistem infromasi yang dilakukan di Lembaga Kemahasiswaan

Universitas X dapat ditarik kesimpulan sistem dapat digunakan dengan baik dan dapat

berguna untuk membantu Lembaga Kemahasiswaan dalam melihat kinerja dan dalam

pengambilan keputusan dan mempermudah dalam penyampaian data-data pada saat

diadakan rapat evaluasi. Sistem informasi penting bagi suatu entitas karena sistem

informasi menghasilkan informasi yang lebih baik, akurat, dan terpercaya serta proses

bisnis lebih cepat dalam hal waktu (Rizaluddin & Evayani, 2019). Rancangan sistem

yang baik dapat meningkatkan informasi-informasi untuk pengambilan suatu keputusan

entitas (Dana, Samosir, & Widiyasa, 2008). Sistem ini merupakan sistem untuk internal

di Lembaga Kemahasiswaan dan sistem ini hanya boleh digunakan oleh Lembaga

Kemahasiswaan agar tidak terjadi manipulasi data dan lebih mudah mengawasi karena

(18)

hanya bendahara Lembaga Kemahasiswaan yang bertanggungjawab atas data-data yang diinput dalam sistem informasi ini.

Uji coba sistem ini telah dilakukan dan menurut beberapa mahasiswa dari Lembaga Kemahasiswaan sistem ini memiliki user interface yang sederhana sehingga lebih mudah dalam menggunakan sistem ini dan sistem ini dapat membantu dalam pengambilan keputusan Lembaga kemahasiswaan seperti dalam penelitian Nurlifa, Kusumadewi, dan Kariyam (2014) bahwa user interface yang sederhana dapat mempermudah dalam penggunaan sistem tersebut dan sistem dapat membantu user dalam mengambil keputusan dari output yang dihasilkan dari sistem yang digunakan.

PENUTUP Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dan melakukan uji coba sistem ini, dapat ditarik kesimpulan yaitu: 1) Merancang sistem informasi menggunakan aplikasi Microsoft Access menghasilkan sistem baru untuk digunakan oleh Lembaga Kemahasiswaan. 2) Perancangan sistem informasi pada Lembaga Kemahasiswaan menghasilkan dua hal yaitu input yang berupa formulir yang berisikan data-data yang ingin diinput dan output berupa laporan keuangan yang berisikan informasi tentang perbandingan anggaran dengan realisasi keuangan serta laporan ketepatan waktu penyerahan LPJ keuangan dan LPJ kegiatan kepada Lembaga Kemahasiswaan. 3) Perancangan sistem informasi ini dapat menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk membandingkan kinerja dengan periode sebelumnya.

Impikasi

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bagi pembaca atau

Lembaga Kemahasiswaan yang berminat untuk menerapkan sistem informasi dengan

software Microsoft Access untuk melihat kinerja, menilai kinerja, dan mengambil

keputusan dalam Lembaga Kemahasiswaan.

(19)

Keterbatasan dan Saran

Penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat dipertimbangkan dalam

penelitian selanjutnya yaitu 1) Sistem ini hanya berfokus pada perbandingan antara

anggaran dan realisasi anggaran sehingga masih kurang komplek dalam hal moneter 2)

Sistem masih berbasis offline sehingga hanya digunakan oleh internal Lembaga

kemahasiswaan. Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu: 1) Sistem bisa ditingkatkan

dalam hal informasi-informasi yang disampaikan lebih kompleks. 2) Sistem bisa

digunakan secara online sehingga bisa digunakan sampai tingkat Universitas.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, E. Y., & Irviani, R. (2017). Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Dana, T., Samosir, D. H., & Widiyasa, I. (2008). Pengembangan Digital Library Perpustakaan Universitas Atmajaya Yogyakarta. Seminar Nasional Informatika 2008.

Daud, R., & Windana, V. (2014). Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas Berbasis Komputer pada Perusahaan Kecil (Studi Kasus pada PT. Trust Technology). Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya, Vol. 12 No. 1, 17-28.

Gienam, S., & Nasution, S. D. (2017). Perancangan Sistem Informas Akuntansi Penggajian Karyawan. ResearchGate, 343-346.

Harahap, F. (2015). Perancangan Sistem Informasi pada CV. Sinar Jaya. Seminar Nasional

Informatika 2015, 140-146.

Mahatmyo, A. (2014). Sistem Informasi Akuntansi Suatu Pengantar. Yogyakarta: Deepublish.

Nurlifa, A., Kusumadewi, S., & Kariyam. (2014). Analisis Pengaruh User Interface Terhadap Kemudahan Penggunaan Sistem Pendukung Keputusan Seorang Dokter. Prosiding

SNATIF Ke 1, 333-340.

Rizaluddin, M., & Evayani. (2019). Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang

Menggunakan Microsoft Access. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi, Vol. 4

No. 2, 325-333.

Romney, M. B., & Steinbart, P. J. (2015). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Romney, M., & Steinbart, P. (2012). Accounting Information Systems. USA: Prentice Hall.

Sadewa, I., & Siahaan, K. (2016). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Berbasis WEB pada Universitas Batanghari. Jurnal Manajemen

Sistem Informasi Vol. 1 No. 2, 135-146.

Sutabri, T. (2012). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV. Andy Offset.

(21)

TMBooks. (2017). Sistem Informasi Akuntansi: Esensi dan Aplikasi. Yogyakarta: ANDI (Anggota IKAPI).

Wulandari, T., & Nugroho, G. (2012). Sistem Informasi Penggajian Guru pada Sekolah

Menengah Pertama 2 Sambungmacan. Journal Speed - Sentra Penelitian Engineering

dan Edukasi, 45-50.

Gambar

Gambar 1 Diagram Konteks Sistem Informasi Lembaga Kemahasiswaan
Gambar 2 Data Flow Diagram Level 0 Sistem Informasi Lembaga Kemahasiswaan
Gambar 3 REA Sistem Informasi Lembaga Kemahasiswaan
Gambar 4 Halaman Utama
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengujian alat pendingin yang dibuat dengan insulator Polistirena dan seng dapat mempertahankan suhu pada ruang muat kapal ikan pada periode tertentu.Aplikasi

[r]

These definitions include definitions of Coordinate Reference Systems (CRSs) and related objects, as specified in OGC Abstract Specification Topic 2: Spatial referencing

Pada pasien SLE dengan penyakit otak atau ginjal yang serius, plasmapheresis kadang-kadang dipakai untuk menghilangkan antibodi dan substansi imun lain dari

Hasil olahan SPSS di atas dapat dijelaskan bahwa secara parsial terdapat pengaruh Hedonic motives, Shop environment, Integrated marketing communications terhadap

Dari analisis one sample t-test menunjukkan bahwa untuk ketiga responden memiliki nilai probabilitas sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05, yang berarti ketiga hipotesis

kepentingan tersendiri, yakni kepentingan yang tercermin dalam hak-haknya untuk dapat menuntut dan mempertahankan kepentingannya kepada pihak ketiga menurut ketentuan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk NPK komplit pada piringan tanaman kelapa sawit jika dibandingkan dengan tanpa pemberian pupuk NPK komplit maka populasi