• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia kini sedang mengalami pertumbuhan yang dratis meskipun pertumbuhan ekonomi di Negara Eropa dan AS sedang mengalami krisis. Setelah sempat mengalami penurunan kinerja ekonomi di tahun 2013, beberapa indicator Indonesia menunjukkan trend positif di awal tahun 2014. Target ini merupakan upaya agar Indonesia dapat melepaskan diri dari middle income trap, yang mensyaratkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6-8% dan akan terus naik serta pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin stabil dan pesat (Lilis Pujiana, 2014).

Disadari bahwa pengaruh situasi perekonomian global turut mempengaruhi kinerja ekonomi Indonesia, terutama berkaitan dengan turunnya harga komoditi maupun berkurangnya kinerja ekonomi di negara-negara tujuan ekspor Indonesia. Namun demikian, Indonesia masih dapat menjaga performa ekonomi dan diprediksi mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% atau kedua terbesar setelah China (Deputy Menteri Bappenas, Dr. Prasetijono Widjojo, 2014). Dari sisi investasi, Indonesia dinilai masih menjadi salah satu tujuan menarik yang dibuktikan dari terus meningkatnya nilai investasi di Indonesia sejak tahun 2009. Untuk tahun 2013, pertumbuhan nilai FDI sedikit di bawah target yang ditetapkan yaitu 16,2% dari target 16,5%, sementara nilai investasi dalam negeri tercatat naik mencapai 43,3%

dari 26% yang ditargetkan (Lilis Pujiana, 2014). Pertumbuhan ekonomi ini dapat dilihat dari adanya tanda dari semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang baru dan semakin berkembang dari perusahaan kecil menjadi perusahaan yang besar, sebaliknya dari perusahaan besar kian berkembang menjadi perusahaan yang makin besar karena adanya factor dari pertumbuhan ekonomi, ada juga perusahaan asing maupun lokal yang terus berkembang dan tingkat investasi swasta juga diperkirakan makin meningkat terutama bagi Indonesia dan India karena saat ini Asia merupakan wilayah yang paling menjanjikan untuk berinvestasi dan meningkatkan laba.

(2)

Pertumbuhan ekonomi yang kian maju dan berkembang ini memberikan situasi tingkat persaingan antara kompetitor-kompetitor semakin ketat dalam bersaing. Setiap perusahaan harus meningkatkan produktivitas dan menekan segala jenis biaya untuk memenangkan persaingan dari competitor lain tanpa mengurangi kualitas dari produk tersebut. Perusahaan harus mengatur biaya-biaya produksi dari produk sehingga harga atau biaya produksi dapat lebih efisien. Jika harga produksi dapat lebih murah laba yang didapat perusahaan akan lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang tidak dapat mengatur biaya-biaya produksi produk mereka sendiri. Untuk mencukupi permintaan dari konsumen agar tetap terpenuhi maka perusahaan harus mengatur strategi apa yang akan digunakan agar dapat memenangkan persaingan dengan kompetitor lain yang sekarang diketahui banyak perusahaan yang terus berkembang dalam menciptakan dan memenuhi keinginan dari konsumen sehingga memerlukan ide yang tepat dalam memenuhi keinginan dari konsumen tersebut.

Permasalahan yang dialami perusahaan ini bukan hanya dilihat dari apakah perusahaan dapat menekan biaya-biaya produksi tetapi bagaimana perusahaan dapat meramalkan permintaan konsumen pada periode-periode berikutnya karena permintaan konsumen akan suatu produk bisa saja meningkat dan menurun dalam sewaktu-waktu. Peramalan yang dimaksud disini adalah salah satu strategi dari perusahaan untuk memenuhi permintaan dari konsumen agar selalu terpenuhi dan memiliki faktor yang dapat membantu perusahaan untuk melakukan upaya dalam memperkirakan besarnya permintaan yang diinginkan konsumen terhadap produk pada periode mendatang sehingga diperlukan ramalan penjualan dengan harapan dari perusahaan kepada konsumen dapat diketahui nilai-nilai perkiraan konsumen untuk produk yang didistribusikan oleh perusahaan agar perusahaan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapakan.

Dikarenakan dengan permasalahan-permasalahan permintaan produk dari konsumen yang kian meningkat maka perlu adanya peramalan penjualan (forecasting) agar perusahaan dapat mengetahui kapan perusahaan harus melakukan proses produksi sesuai permintaan dari konsumen dan kapan harus melakukan pemesanan ke pihak lain untuk dapat memenuhi permintaan dari konsumen tepat waktu sehingga tidak mengecewakan pihak konsumen atas produk yang diproduksi.

Peramalan digunakan untuk membantu perencanaan dan pengawasan produksi,

(3)

karena dengan peramalan ini perusahaan dapat mengetahui kemungkinan kegiatannya di kemudian hari, sehingga para manager perusahaan dapat mengusahakan perbaikan system produksi agar efisien dan efektif serta melakukan antisipasi terhadap segala kemungkinan di kemudian hari nanti.

Peramalan penjualan ini dapat mengambil keputusan atau kebijakan dengan hasil ramalan penjualan tersebut nantinya. Dikarenakan peramalan penjualan dalam dunia bisnis ini sudah diperlukan dari sejak lama maka muncul berbagai metode peramalan seperti linear regression, weight moving average, metode moving average, metode exponential smoothing with trend, exponential smoothing, naïve method. Metode-metode ini yang biasanya digunakan dalam melakukan peramalan penjualan di perusahaan. Akan tetapi, tidak semua peramalan ini cocok digunakan untuk meramalkan setiap macam hal. Oleh karena itu, dengan pemilihan dan penggunaan metode yang tepat, maka keberhasilan perusahaan dalam menawarkan produknya akan dirasakan dalam bentuk laba yang didapatkan. Penulisan ilmiah ini juga akan memberikan perbandingan penggunaan metode yang memiliki nilai kesalahan terkecil, sehingga perusahaan dapat mengaplikasikannya dalam management perusahaan.

Perusahaan ini tidak hanya bersaing sesama distributor saja tetapi juga para produsen yang memiliki pemasaran langsung. Perusahaan bersaing dengan memenuhi keinginan dan permintaan dari konsumen guna untuk menguasai pangsa pasar agar pasar yang dimiliki perusahaan tidak beralih ke pesaing lain yang memiliki pemasaran langsung. Peramalan penjualan sangat dibutuhkan oleh perusahaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dan merencanakan langkah- langkah di periode mendatang. Hal ini juga dilakukan oleh PT. Adi Sakti Steel. PT Adi Sakti Steel merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan besi baja.

Besi mempunyai peranan yang cukup besar dalam kehidupan manusia, terlebih lagi di zaman modern seperti sekarang. Kelimpahannya juga sangat besar 50.000 ppm atau 5% dan merupakan logam terbanyak ke dunia di kulit bumi. Karena kelimpahannya yang besar itulah maka besi banyak digunakan dalam kegiatan sehari-hari dan industry konstruksi. PT Adi Sakti Steel ini merupakan distributor yang cukup besar dalam menjual besi baja di Indonesia yang sudah berdiri sejak 1989. PT Adi Sakti ini mempunyai banyak customer dari perusahaan yang cukup besar, seperti contohnya Adhi Karya, Indofood Sukses Makmur Tbk, Mc Conell

(4)

Dowell Indonesia, Obayashi Corporation, dan masih banyak lagi customer dari PT Adi Sakti Steel. Misi dari PT Adi Sakti Steel ini adalah menyediakan segala kebutuhan pelanggan mengenai produk besi baja structural dan konstruksi dengan pengiriman yang cepat dan tepat waktu.

Pada perusahaan PT. Adi Sakti Steel, peramalan penjualan hanya berdasarkan perkiraan dari penjualan bulan lalu, maka dari itu penulis ingin memberikan solusi mengenai peramalan penjualan untuk periode-periode berikutnya dan mencari metode yang tepat untuk digunakan oleh perusahaan. Berikut data-data penjualan perusahaan dari bulan Januari 2013 – April 2014 :

Tabel 1.1 Data Penjualan

Bulan ( 2013 – 2014 ) Jumlah Penjualan (Total) Besi Baja

Januari (2013) 1765

Februari 1508

Maret 2032

April 1975

Mei 1086

Juni 2033

Juli 2098

Agustus 1765

September 1865

Oktober 1509

November 2019

Desember 1967

Januari (2014) 2232

Februari 1499

Maret 1874

April 1484

(5)

Mei 1908

Juni 1488

Juli 1880

Agustus 1690

September 2410

Oktober 2113

November 2978

Sumber : Hasil pengumpulan data perusahaan (2014)

Dari data diatas dapat dilihat bahwa penjualan setiap bulannya meningkat ataupu menurun dengan drastis. Hal ini dikarenakan perusahaan tidak menggunakan metode peramalan yang tepat. Jika tidak menggunakan system peramalan ini maka persediaan di perusahaan kadang bisa kelebihan dan kadang bisa juga kekurangan.

PT Adi Sakti Steel ini bergerak di bidang penjualan besi baja. Besi baja yang dimaksud ini seperti seperti besi dalam pembuatan fondasi-fondasi gedung. Jumlah permintaan berbeda-beda tiap bulannya sehingga perlu dilakukan peramalan penjualan agar stock barang tidak berlebihan dan kekurangan. Selain itu, pada kondisi yang saat ini terjadi terdapat kekurangan pada pengoperasian pergudangan.

Diantaranya kurang jelasnya batasan area penyimpanan, kurangnya tata letak yang benar dan kelebihan stok barang sehingga tidak dapat menampung barang tersebut.

Lalu terdapat masalah lain yang dihadapi oleh bagian gudang adalah pencatatan persediaan yang tidak akurat, hasil laporan seringkali ada yang terlewatkan tidak tercatat pada saat stok keluar, ini disebabkan oleh keteledoran dari bagian gudang yang tidak teliti dalam melakukan pencatatan dan karena keadaan stok yang menumpuk. Karena itu, perusahaan merasa perlu melakukan pengaturan tata letak di gudang.

Dengan demikian penulis ingin melakukan analisa peramalan penjualan terhadap produk besi baja pada PT Adi Sakti Steel dan tata letak untuk PT Adi Sakti Steel. Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “

(6)

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN TATA LETAK GUDANG BESI BAJA PADA PT. ADI SAKTI STEEL “ dimana penulis mengharapkan hasilnya akan berguna bagai perusahaan untuk mengetahui metode peramalan yang tepat untuk perusahaan dan tata letak gudang yang tepat untuk perusahaan.

1.2 Ruang Lingkup Kegiatan

Ruang lingkup penelitian yang dilakukan penulis ini di sebuah perusahaan yang bergerak sebagai distributor besi baja yaitu PT. Adi Sakti Steel di jalan Pangeran Jayakarta no.95-95A, Jakarta Pusat 10730 dan Gudang yang terletak di Jalan Cakung Cilincing Km 2, Cakung Timur Cakung, Jakarta Timur 13910. Dalam penelitian ini adalah mengenai data perusahaan sebatas bagian operasional untuk penjualan besi baja yaitu dalam bagian peramalan penjualan dan tata letak gudang pada PT Adi Sakti Steel.

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka identifikasi masalah adalah sebagai berikut :

1. Metode peramalan penjualan manakah yang paling tepat dan paling efektif diantara metode linear regression, weighted moving average, exponential smoothing, naive method, exponential smoothing with trend, moving average method bagi PT Adi Sakti Steel ?

2. Bagaimana tata letak gudang yang sebaiknya digunakan oleh PT. Adi Sakti Steel?

3. Berapa persen utilitas ruang gudang yang digunakan agar luas gudang menjadi optimal?

(7)

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menentukan dan mengetahui metode peramalan yang paling tepat dan paling efisien diantara metode linear regression, weighted moving average, exponential smoothing, naïve method, exponential smoothing with trend, moving everage method bagi perusahaan PT Adi Sakti Steel

2. Untuk mengetahui bagaimana susunan tata letak gudang yang tepat pada perusahaan PT. Adi Sakti Steel

3. Untuk mengoptimalkan ruang gudang agar luas yang tidak digunakan dapat lebih dimanfaatkan dalam penempatan besi baja

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Perusahaan yaitu agar perusahaan dapat menentukan metode peramalan yang tepat untuk penjualan besi baja dan dapat mengetahui tata letak gudang yang tepat bagi perusahaan

2. Bagi penulis yaitu sebagai pengetahuan dalam pemecahan masalah di perusahaan, dan untuk memberikan solusi kepada perusahaan agar dapat mengetahui metode peramalan yang tepat untuk meramalkan penjualan dan tata letak gudang yang tepat

3. Bagi pembaca yaitu untuk menambah pengetahuan dan pengalaman, serta sebagai referensi bagi pembaca jika ingin meneliti lebih.

(8)

Forecasting Metode

Penelitan

Nama Pengarang

Jurnal Hasil Penelitan

Forecasting Fuqing ZHAO, Yang ZHUO (2012)

Journal of Computational Information System 8:20 (2012) 8487 A Reactive

Prediction Method for Dynamic Job Scheduling problem

Masalah yang tidak menentu sangat mempengaruhi penjadwalan

pekerjaan. Hasil eskperimen menunjukkan bahwa metode yang paling akurat. Metode kedua yang menunjukkan nilai MAD dan MSE terkecil adalah Naïve Method.

Metode tersebut dapat digunakan dalam praktek untuk memecahkan masalah pengurangan biaya produksi dan optimasi alokasi sumber daya

Forecasting Forecasting Janina

POPEANGA, Ion LUNGU

Database System Journal vol V, no.

1/2014

Forecasting Final Energy

Consumption Using the Centered Moving Average Method and Time Series Analysis

Peran double moving average ini sangat berperan penting untuk proses trend linear karena kegiatan ilmiah ini bertujuan untuk mendapatkan

kesesuaian antara konsumsi yang diperkirakan dengan kefektifannya.

Maka dari itu data-data harus dikumpulkan ,di pilih dan akan dianalisis dengan moving average.

1.6 State Of Art

Table 1.2 State of Art

(9)

Warehouse Layout Tata Letak

Gudang

Korrakot Y.

Tippayawong, Apicat

Sopadang, Patchanee Patitad

Proceedings of the World Congress on Engineering 2013 Vol 1, WCE 2013, July 3-5, 2013, London, U.K.

ISSN: 2078-0966 (online)

Improving

Warehouse Layout Design of a Chicken Slaughterhouse using combined ABC Class Based and Optimized Allocation Techniques

Kebijakan penyimpanan berbasis kelas ABC dan alokasi produk dioptimalkan menggunakan

pemrograman linear digabungkan dan digunakan untuk merancang tata letak gudang ditingkatkan. Hasil penelitian menunjukkan untuk penawaran perbaikan yang signifikan terhadap tata letak yang ada. Pengurangan jarak perjalanan keseluruhan selama operasi hampir 45% atau lebih 6000m sehari dan waktu yang digunakan sebesar 42% dapat dicapai. Kenaikan proyeksi kinerja pemanfaatan ruang dan tingkat layanan persediaan 45 dan 28% masing-masing. Ketika tata letak yang diusulkan dan sistem

pengambilan diimplementasikan, menarik laba atas investasi dapat direalisasikan dengan periode pemberian diskon lebih dari satu setengah tahun

(10)

Warehouse Layout Tata Letak

Gudang

Firman Ardiansyah Ekoanindiyo, Yaumal Agit Wedana

Dinamika Teknik vol. VI, No.1 Januari 2012 Hal 46-57

Perencanaan Tata Letak Gudang Menggunakan Metode Shared Storage di Pabrik Kota Semarang

Gudang yang baik tidak harus berukuran luas sebab jika ditunjang sistem penyimpanan yang baik dan inventaris yang baik maka

pemanfaatan gudang bisa maksimal. Permasalahan yang dihadapi oleh pabrik plastik terjadi di gudang bahan baku dan barang jadi. Kurang baiknya prosedur penataan barang pada gudang menimbulkan masalah pada gudang, sehingga gudang terkesan lebih sempit dan kurang tertata.

Maka dari itu disarankan

menggunakan sistem FIFO(first in first out) dimana barang yang cepat dikirim diletakkan pada area penyimpanan yang paling dekat.

Forecasting Forecasting Lim Sanny,

Haryadi Sarjono

Peramalan Jumlah Siswa/i Sekolah Menengah Atas Swasta

Menggunakan Enam Metode Forecasting

Dari hasil perhitungan

menggunakan 6 metode forecasting hasil MAD dan MSE yang terkecil yaitu pada metode Linear

Regression dengan MAD sebesar 46,7289 dan MSE sebesar 3.436,6822 dan hasil metode forecasting peramalan jumlah siswa tahun ajaran 2011/2012 sebesar 603 siswa.

Gambar

Tabel 1.1 Data Penjualan
Table 1.2 State of Art

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan permainan sains dapat meningkatkan kemampuan kognitif pada anak kelompok B TK Mojorejo 3

1) Sementum Afibrilar Aseluler (acellular afibrillar cementum/AAC) adalah bagian sementum yang tidak mengandung sel apaun juga tidak mengandung serabut kolagen. Sementum ini

Lembar Pengamatan Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran Instrumen ini digunakan untuk mengamati kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran menggunakan metode

Biro Perjalanan Shambala Tour and Travel adalah sebuah jasa yang mengkhususkan pada jasa perjalanan wisata dengan menggunakan kendaraan roda empat, Biro ini

Berdasarkan hal-hal yang telah penulis uraikan dalam pembahasan mengenai kesesuaian penetapan tersangka korupsi oleh KPK tanpa bukti permulaan yang cukup dengan asas due of

Kesimpulan dari penelitian ini adalah informan masih memiliki pengetahuan yang kurang mengenai penyakit kusta dan memahaminya sebagai penyakit kulit akibat makanan

Skripsi berjudul “PENGARUH RASIO KERENGGANGAN KATUP ISAP DAN KATUP BUANG TERHADAP UNJUKKERJA MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH” telah diuji dan disahkan oleh Fakultas

4.2.1 Ketersediaan ruang pada motor uji sebagai tujuan penerapan alat compact destilator menjadi dasar pemilihan dimensi pada penelitian ini, penyesuaian