SKRIPSI
Oleh:
ANDI SAPUTRA NPM: 14117774
Jurusan Ekonomi Syariah (Esy) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
TAHUN 1442 H/ 2020 M
ii
STRATEGI BISNIS PASAR TRADISIONAL DALAM MENGHADAPI PERKEMBANGAN BISNIS RETAIL DI SUMBERSARI SEKAMPUNG
LAMPUNG TIMUR
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh :
ANDI SAPUTRA NPM: 14117774
Jurusan: Ekonomi Syariah Fakultas: Ekonomi dan Bisnis Islam
Pembimbing I : Dr. Mat Jalil, M.Hum Pembimbing II : Titut Sudiono, M.E.Sy
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO LAMPUNG
1442 H / 2020 M
iii
STRATEGI BISNIS PASAR TRADISIONAL DALAM MENGHADAPI PERKEMBANGAN BISNIS RETAIL DI SUMBERSARI SEKAMPUNG
LAMPUNG TIMUR ABSTRAK
Oleh ANDI SAPUTRA
Pasar merupakan tempat terjadinya kegiatan ekonomi. Pasar tempat terjadinya transaksi bertemunya penjual dalam memasarkan dagangannya dan pembeli yang ingin memenuhi kebutuhan sehari-hari. Di dalam pasar interaksi yang sering terjadi adanya sistem tawar menawar antara penjual dan pembeli.
Pasar seperti ini disebut dengan pasar tradisional, tetapi pada umumnya pasar tradisional di seluruh indoneisa fasilitas kenyamanan yang menjadi masalah utama. Keberadaan bisnis retail saat ini tidak dapat dibendung seiring dengan perubahan pemikiran dan perilaku konsumsi masyarakat. Lahirnya perusahaan retail dipengaruhi oleh gaya hidup modern yang menganut paham hedonisme.
Kini keberadaanya dikhawatirkan dapat mempengaruhi peran pasar tradisional dalam kehidupan masyarakat. Kendatipun demikian keberadaan pasar tradisional tidak dapat dikesampingkan dalam menopang perekonomian masyarakat menengah ke bawah. Tetapi ternyata keberadaan bisnis retail mempengaruhi pendapatan pedagang pasar tradisional.
Adapun pertanyaan penelitian ini adalah strategi apa yang dilakukan oleh pedagang tradisional dalam menghadapi perkembangan bisnis retail di Sumbersari Sekampung Lampung Timur? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi yang dilakukan oleh pedagang tradisional dalam menghadapi perkembangan bisnis retail di Sumbersari Sekampung Lampung Timur. Jenis penelitian ini adalah field research, atau penelitian lapangan dan bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan cara interview, dan dokumentasi.
Setelah data-data terkumpul dan dianalisis dengan cara yuridis kualitatif yang kemudian akan di analisis untuk di tarik suatu kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
strategi yang dilakukan oleh pedagang tradisional dalam menghadapi
perkembangan bisnis retail di Sumbersari Sekampung Lampung Timur yaitu,
harga yang terjangkau atau harga yang adil, artinya harga yang diberikan kepada
konsumen yaitu hasil proses tawar menawar yang dilakukan, kualitas produk
terbaik sesuai dengan keinginan konsumen, pelayanan yang terbaik yakni ramah
tamah dan sabar, iklan, dan menjalin hubungan silatuhrahmi antar pelanggan..
iv
v
vi
vii
viii M O T T O
Artinya:
Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
(QS. Al-Isra : 35)
1
1 QS. Al-Isra. : 35, h. 285
ix
PERSEMBAHAN
Dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT, skripsi ini kupersembahkan kepada : 1. Ibu ku tersayang Sangadah, dan Ayah ku tercinta Yuliyanto yang dengan
kasih sayangnya telah mendidik, membimbing, membina, memberikan dorongan baik moril maupun materil dan senantiasa mendo’akan dan menantikan keberhasilan dengan penuh kesabaran.
2. Kakakku Saida Ahmad, S.Kom yang selalu memberikan dorongan semangat kepadaku selama aku menempu studi.
3. Adikku Novi Puspita Anggriani yang selalu memberikan dorongan dan semangat demi keberhasilannku
4. Almamater Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro, yang telah mendidik
dan membinaku.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas taufik dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu bagian dari persyaratan untuk menyelesaikan program strata satu (S1) IAIN Metro guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syari’ah (SE).
Upaya penyelesaian skripsi ini, peneliti telah menerima banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karenanya peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Enizar, M.Ag selaku Rektor IAIN Metro,
2. Dr. Widhiya Ninsiana, M.Hum selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,
3. Dharma Setyawan, MA selaku Ketua Jurusan S1 Ekonomi Syariah 4. Dr. Mat Jalil, M.Hum Selaku pembimbing I
5. Titut Sudiono, M.E.Sy selaku Pembimbing II 6. Seluruh dosen dan staf karyawan IAIN Metro.
7. Ayahanda dan ibunda yang senantiasa mendoakan dan memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
Kritik dan saran demi perbaikan Skripsi ini sangat diharapkan dan akan diterima dengan sepenuh hati. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu ekonomi syari’ah.
xi DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN JUDUL ... ii
HALAMAN NOTA DINAS ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN... iv
HALAMAN PENGESAHAN ... v
ABSTRAK ... vi
ORISINILITAS PENELITIAN ... vii
MOTTO ... viii
PERSEMBAHAN ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Pertanyaan penelitian ... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5
D. Penelitian Terdahulu ... 6
BAB II KAJIAN TEORI ... 8
A. Strategi Bisnis ... 8
1. Pengertian Strategi Bisnis, Model, dan Tujuan Strategi Bisnis ... 8
2. Strategi Pemasaran ... 15
B. Bisnis Tradisional dan Retail ... 24
1. Karakteristik Bisnis Tradisional ... 24
2. Karakteristik Bisnis Retail ... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 32
A. Jenis dan Sifat Penelitian ... 32
B. Sumber Data ... 33
xii
C. Metode Pengumpulan Data ... 34
1. Observasi ... 34
2. Intrview ... 35
3. Dokumentasi ... 36
D. Teknik Analisis Data ... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38
A. Eksistensi Pasar Desa Sumbersari Sekampung Lampung Timur ... 38
B. Analisa Persepsi Pedagang Pasar Tradisional dalam Menghadapi Perkembangan Bisnis Retail di Sumbersari Sekampung Lampung Timur 43 C. Analisa Strategi Pedagang Pasar Tradisional Menghadapi Perkembangan Bisnis Retail di Sumbersari Sekampung Lampung Timur 53 1. Sebelum adanya Bisnis Retail ... 53
2. Sesudah adanya Bisnis Retail... 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 66
A. Kesimpulan ... 66
B. Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA ... 68
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 70
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 80
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Alat Pengumpul Data
2. Surat Izin Research
3. Surat Balasan Research
4. Kartu Konsultasi Bimbingan
5. Daftar Riwayat Hidup
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara yang memasuki era persaingan global, di mana tidak ada batasan dalam setiap individu untuk mengembangkan bisnis baik dalam lingkup kecil, menengah maupun besar, dengan berkembangnya persaingan global yang tidak bisa dibendung perkembanganya mengakibatkan usaha-usaha kecil yang kalan bersaing dan berkembang dengan usaha menengah keatas di dunia bisnis. Sektor perdagangan telah memberikan kontribusi yang besar pada produk domestik bruto (PDRB) Indonesia.
Pasar merupakan tempat terjadinya kegiatan ekonomi. Pasar tempat terjadinya transaksi bertemunya penjual dalam memasarkan dagangannya dan pembeli yang ingin memenuhi kebutuhan sehari-hari. Di dalam pasar interaksi yang sering terjadi adanya sistem tawar menawar antara penjual dan pembeli, hal ini sudah menajdi sosial budaya masyarakat Indonesia hingga saat ini masih dilakukan. Pasar seperti ini disebut dengan pasar tradisional, tetapi pada umumnya pasar tradisional di seluruh indoneisa fasilitas kenyamanan yang menjadi masalah utama. Pasar tradisional terkesan kotor, kumuh, bau dan lain sebagainya sehingga membuat para pembeli kurang nyaman.
Perkembang zaman untuk memenuhi harapan masyarakat maka
terbentuklah retail modern yang mengedepankan kenyamana para pembeli
dengan melakukan strategi mengutamakan kebersihan, pelayanan yang baik, serta mencantumkan label harga di setiap produk-produk yang dijual, sehingga masyarakat bisa mengetahui harga barang-barang tersebut tanpa melakukan sistem tawar menawar dengan penjual. ini merupakan perbedaan yang sangat menonjol dengan pasar tradisional.
Tumbuh kembangnya minimarket seperti alfa mart atau indo mart secara pesat sebenarnya memiliki dampak positif dan dampak negatif yang akan dirasakan, dampak negatif dari bertumbuhnya minimarket seperti alfa mart atau indo mart dilihat dari jumlah konsumen pasar tradisional yang dikhawatirkan beralih berbelanja ke minimarket yang mempunyai kualitas pelayanan lebih baik dan harga yang bersaing dengan pasar tradisional dan juga berdampak pada kelangsungan usaha pasar tradisional. Dampak positifnya dengan munculnya minimarker (alfa mart atau indo mart) yaitu dapat mengurangi jumlah pengangguran dengan membuka banyak kesempatan kerja bagi masyarakat.
Upaya pemerintah setempat dalam mengendalikan retail modern adalah
dengan menerbitkan sejumlah regulasi dengan tujuan menerbitkan toko modern
diantarnya tentang pedoman penataan dan pembinaan pasar tradisional, pusat
perbelanjaan dan toko modern. Peraturan yang di keluarkan oleh pemerintah
untuk mengatur tempat pendirian minimarket dengan tujuan menumbuhkan dan
tidak mematikan pedagang tradisional atau pedagangn kecil dengan tersebar
luasnya minimarket saat ini.
Perkembangan di Kecamatan Sekampung Lampung Timur saat ini bisnis retail seperti alfamart, indomart atau minimarket semakin meningkat, sehingga memunculkan kekhawatiran dari pihak para pedagang pasar tradisional yang nantinya akan mempengaruhi kelangsungan usahanya. Dengan adanya perkembangan minimarket membuat pedagang pasar tradisional harus siap menghadapi persaingan dengan minimarket yang membuat daya saing semakin ketat.
Hasil prasurvey wawancara dengan pedagang di pasar tradisional. Bu Nurhayati misalnya mengaku bahwa awalnya merasa tidak senang dengan hadirnya alfamart atau indomart, karena khawatir usahanya akan surut atau mati, dan pernah protes kepada pemerintah setempat supaya bisnis retail seperti alfa atau indomart jangan sampai berdiri di daerahnya, tetapi setelah dijelaskan oleh pemerintah setempat bahwa ada sejumlah regulasi dan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, maka sudah tidak merasa resah dengan keberadaan keberadaan alfamart atau indomart, karena terkadang ia juga berbelanja disana untuk kebutuhannya karena dirasa ada beberapa barang yang harganya lebih murah dibandingkan di di pasar tradisional.
2Pasar tradisional di Sumbersari Sekampung mampu berkembang atau bersaing dengan retail modern, walaupun dimana-mana datangnya retail modern telah menggeser peranan pasar tradisional tetapi dengan kebijakan-kebijakan pemerintah telah memberikan dukungan terhadap pasar tradisional. Pemerintah
2 Hasil Wawancara dengan Ibu Nurhayati, Pedagang, Sekampung: Tanggal 28 Oktober 2019
setempat juga mampu memahami kondisi yang ada dan mengelolaan sehingga dapat mengembangkannya sesuai potensi yang dimilikunya untuk melaksanakan program ekonomi pro-rakyat Sumbersari Sekampung. Selain faktor dari pemerintah perilaku konsumen masyarakat juga sangat penting. Masyarakat tetap merasa nyaman jika belanja dipasar tradisional karena bisa melakukan proses tawar menawar agar mendapatkan harga yang murah. selain sistem tawar menawar konsumen yang sudah menjadi langganannya bisa melakukan hutang ketika berbelanja.
Bertitik tolak dari permasalahan di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “Strategi Bisnis Tradisional Dalam Menghadapi Perkembangan Bisnis Retail di Sumbersari Sekampung Lampung Timur” yang nantinya akan memberikan solusi dan jalan keluar atas persoalan bisnis yang kian menggejolak.
B. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka pertanyaan penelitian
ini adalah strategi apa yang dilakukan oleh pedagang tradisional dalam
menghadapi perkembangan bisnis retail di Sumbersari Sekampung Lampung
Timur?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Tiap penelitian harus diyakini kegunaannya bagi pemecahan masalah yang diselidiki untuk itu, perlu dirumuskan secara jelas tujuan penelitian yang bertitik tolak dari permasalahan yang diungkap. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi yang dilakukan oleh pedagang tradisional dalam menghadapi perkembangan bisnis retail di Sumbersari Sekampung Lampung Timur.
2. Manfaat Penelitian a. Secara Teoritik
Secara teoritik penelitian ini manfaat untuk menambah wawasan keilmuan peneliti, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi para pecinta wahana dan khasanah keilmuan khususnya yang berkaitan dengan masalah-masalah seputar strategi bisnis tradisional dalam menghadapi perkembangan bisnis retail yang sesuai dengan konsep syari’ah.
Disamping itu hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan pengembangan ilmu pengetahuan dibidang bisnis dalam perspektif syari’ah.
b. Secara Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan,
acuan dan memberikan masukan yang sangat berharga bagi berbagai pihak
yang terkait tentang bagaimana menciptakan iklim bisnis yang kondusif serta dapat menciptakan persaingan yang sehat antar pelaku bisnis.
D. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu sama halnya dengan tinjauan pustaka (prior research) berisi tentang uraian mengenai hasil penelitian terdahulu tentang persoalan yang akan dikaji
.3Terdapat beberapa penelitian yang berhubungan dengan permasalahan yang diangkat dalam pembahasan atau topik penelitian ini.
diantaranya adalah:
1. Tri Joko Utomo yang berjudul “Lingkungan bisnis dalam perkembangan bisnis retel. Penelitian Tri Joko Utomo membahas Perkembangan bisnis ritel yang pesat didorong oleh terbukanya peluang pasar, perkembangan usaha manufaktur, dan upaya pemerintah untuk mengembangkan bisnis ritel.
Persaingan bisnis dapat dianalisis menggunakan pendekatan sistem dengan indikator yang dikenal dengan Structure-Conduct-Performance (SCP).
Persaingan bisnis tergambar
dari struktur pasar, kekuatan persaingan industri, dan berdasarkan tingkat substitusi produk.
2. Sari Wahyu Aramiko mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, yang berjudul Dampak ritel modern terhadap pasar dan pedagang ritel tradisional di kota Tanggeran Selatan dan Upaya penanggulangannya.
3 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Edisi Revisi, (Metro: STAIN Jurai Siwo Metro, 2018), h. 27
Penelitian Sari Wahyu Aramiko membahas mengenai dampak yang ditimbulkan oleh keberadaan supermarket terhadap pasar ritel tradisional di tannggeran Selatan.
3. Yenika Sri Rahayu mahasiswa Universitas Brawijaya Jurnal yang berjudul Strategi pedagang pasar tradisional menghadapi persaingan dengan retai modern dan preferensi konsumen (studi kasus pada pasar legi Kota Blitar).
Hasil penelitiannya adalah pedagang pasar tradisional rata-rata memiliki tingkat pendidikan yang rendah sehingga strategi yang digunakan hanya mengutamakan pelayanan dengan sikap yang ramah terhadap konsumen, memberikan rasa kepercayaan penih ketika ada konsumen yang ingin berhutang serta faktor harga yang penting, harga faktor utama yang bisa menarik para konsumen.
Berdasarkan beberapa hasil analisis penelitian dapat ditemukan karakter
fokus kajian. Pada penelitian pertama adalah Perkembangan bisnis ritel yang
pesat didorong oleh terbukanya peluang pasar, perkembangan usaha manufaktur,
dan upaya pemerintah untuk mengembangkan bisnis ritel. Penelitian kedua
dampak yang ditimbulkan oleh supermarket terhadap pasar tradisional. Penelitian
ketiga adalah tingkat pendidikan pedagang pasar tradisional rendah sehingga
hanya mengandalkan sikap ramah saja. Sedangkan proposal skripsi yang peneliti
lakukan ini adalah tentang strategi bisnis pasar tradisional dalam menghadapi
perkembangan bisnis retail di pasar Sumbersari Sekampung Lampung Timur.
A. Strategi Bisnis
1. Pengertian Strategi Bisnis, Model dan Tujuan Strategi Bisnis
Strategi menunjukan arahan umum yang hendak ditempuh oleh suatu organisasi (perusahaan) untuk mencapai tujuannya. Strategi merupakan rencana besar dan rencana penting. Setiap organisasi yang dikelola secara baik memiliki strategi, walaupun tidak dinyatakan secara eksplisit.
4Strategi adalah “suatu rencana yang fundamental untuk mencapai tujuan perusahaan”.
5Manajemen Strategi didefinisikan sebagai kumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran perusahaan.
Bisa juga didefinisikan sebagai suatu proses berkesinambungan yang membuat organisasi secara keseluruhan sesuai dengan lingkungannya.
Terdapat beberapa istilah didalam Al-Qur’an yang terkait dengan usaha bisnis. Namun dalam pendekatan fiqh keuangan, pengertian bisnis secara umum lazim disebut “dengan istilah tijarah, yaitu pengelolaan harta benda
4 Panji Anoraga, Pengantar Bisnis Pengelolaan Bisnis dalam Era Globalisasi, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2007), h. 57-58
5 Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Cet. 7, (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 199
untuk necari keuntungan”.
6Bisnis adalah pertukaran barang, jasa atau uang yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat.
7Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa strategi bisnis adalah cara atau rencana dalam pertukaran barang jasa atau uang yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat dengan tujuan-tujuan, kebijakan-kebijakan dan tindakan atau program organisasi dan menentukan keunggulan kompetitif jangka panjang.
Model strategi untuk dapat mempersiapkan suatu strategi bisnis yang terencana dengan baik, terimplementasi dengan semestinya dan mendapatkan hasil yang optimal, berikut langkah-langkah besar untuk model strategi bisnis sebagai berikut:
a. Pengamatan lingkungan b. Perumusan strategi c. Implementas strategi d. Evaluasi dan pengendalian
8Keempat langkah-langkah di atas dapat dijelaskan satu persatu yaitu:
a. Pengamatan lingkungan
Terdiri dari dua analisa yaitu analisis lingkungan eksternal dan internal.
6 Burhanuddin S, Hukum Bisnis Syariah, (Yogyakarta: UII Press, 2011), h. 2
7 Pandji Anaroga, Pengantar Bisnis Pengelolaan Bisnis dalam Era Globalisasi, h. 6
8 M. Fuad, dkk, Pengantar Bisnis, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000), h. 15
b. Perumusan strategi
Dimulai dari penentuan misi, kemudian menentukan tujuan, membangun strategi untuk mencapai misi dan tujuan dan pembuatan kebijakan sebagai rambu-rambu dasar untuk pembuatan keputusan bisnis.
c. Implementasi strategi
Pada fase ini terdiri dari tiga langkah yang terdapat di dalamnya yaitu program (aktivitas yang dibutuhkan untuk menunaikan tujuan sesuai dengan strategi yang sudah ditetapkan), anggaran (biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan program-program yang dibuat), prosedur (panduan detil untuk melakukan suatu aktivitas terkait program yang telah dibuat) d. Evaluasi dan pengendalian
Model kinerja bisnis berada pada fase ini. Kinerja yang sudah dicapai apakah sudah sesuai dengan rencana awal ataukah justru melenceng jauh dari sasaran.
Untuk memudahkan dalam mengingat dan mengimplementasikan kaidah langkah-langkah dasar model strategi bisnis adalah sebagai berikut:
a. Kenali diri dari lingkungan b. Siapkan bekal untuk pertarungan c. Misi dan tujuan sebagai pedoman d. Strategi dibuat untuk pencapaian e. Kebijakan menentukan keputusan f. Rancang program dan tentukan anggaran g. Prosedur panduan dalam pekerjaan h. Kinerja terbaik bukan halangan
i. Bisnis sukses mulia sebagai persembahan.
99 Ibid
Organisasi atau perusahaan yang menerapkan manajemen strategi cenderung mencapai kinerja lebih tinggi di banding dengan yang tidak.
Strategi merupakan konsep multidimensional yang merangkum semua kegiatan kritis organisasi, memberikan arah dan tujuan serta memfasilitasi berbagai perubahan yang di perlukan sebagai adaptasi terhadap perubahan lingkungan. Strategi operasi merupakan salah satu cara yang dapat di kembangkan oleh perusahaan dengan cara memanfaatkan operasi pabrik untuk berkopetensi di pasar global.
Produksi/operasi seharusnya tidak hanya di anggap sebagai tempat di mana perusaaan menghasilkan barang dan jasa, namun harus pula dijadikan wadah kekuatan bersaing dalam bisnis dan sebagai wadah untuk mencapai keunggulan yang berkesinambungan. Lebih-lebih diera globalisasi ini manajemen operasi harus menjadi penggerak transformasi, agar dapat menyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang baru.
Mengantisipasi kecenderungan tersebut strategi operasi perlu melihat perspektif secara keseluruhan baik dalam hal fasilitas produksi, lokasi perusahaan, SDM, bahan baku, peralatan, desain produk, teknologi proses, efisiensi, produsivitas, kapasitas, kualtias, kecepatan respon, maupun fleksibel.
Strategi operasi adalah suatu visi dan fungsi operasi yang menetapkan
keseluruhan arab bagi pengambian keputusan. Visi ini harus di integrasikan
dalam strategi bisnis. Terdapat tiga strategi bisnis generic, yaitu strategi bisnis biaya rendah, strategi bisnis diferensiasi produk, dan strategi segmentasi pasar.
10Ketiga strategi bisnis tersebut memiliki operasi yang berbeda. Hal ini menunjukan bahwa strategi operasi sangat terkait dengan strategi bisnis.
Strategi operasi adalah sebagai suatu yang terdiri dari empat komponen yatu misi, tujuan, kemampuan khusus serta kebijakan. Keempat komponen tersebut menjelaskan tujuan operasi apa yang harus dicapai dan bagaimana seharusnya mencapai tujuan.
Berdasarkan keterangan di atas bahwa strategi operasi merupakan suatu strategi fungsional yang harus berpedoman pada strategi bisnis, agar mampu menghasilkan suatu pola yang konsisten dalam keputusan-keputusan operasi.
Jadi model strategi bisnis memberikan pedoman kepada strategi operasi tentang empat elemen di atas yaitu misi, tujuan, kemampuan khusus, dan kebijakan. Kempat elemen tesebut mendapat masukan dari strategi bisnis. Analisis internal dan eksternal sehinga membentuk hubungan antara strategibisnis dan strategi operasi.
Strategi bisnis dapat bersaing dengan adanya perubahan lingkungan yang terjadi setiap saat menuntut perusahaan untuk melakukan penyesuaan strategi. Perubahan strategi bisnis akan mempengaruhi strategi operasi,
10 Ibid
sehingga dapat di nyatakan bahwa formulasi strategi oprasi perlu didahului dengan penetapan strategi bisnis.
Adapun tujuan dari bisnis adalah sebagai berikut:
a. Mencari keuntungan/profit
b. Mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan c. Pertumbuhan perusahaan
d. Tanggung jawab sosial.
11Berdasarkan keempat tujuan di atas dapat di jelaskan sebagai berikut:
a) Tujuan keuntungan memegang peranan penting dalam bisnis.
Keuntungan dapat dipandang dari dua sisi, yaitu keuntungan bisnis dan keuntungan ekonomis.
b) Tujuan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan merupakan tujuan yang wajar, karena tujuan yang lain dapat dicapai hanya bila bisnis tetap bertahan hidup.
c) Sedangkan bertumbuh merupakan suatu tujuan karena bisnis tidak dapat tetap seperti semula adanya. Seperti manusia. Bisnis juga perlu bertumbuh. Peningkatan market share, pengembangan pribadi dan individu, dan peningkatan produktivitas merupakan tujuan pertumbuhan yang penting.
d) Pertanggungjawaban sosial yang merupakan tujuan yang penting. Bisnis, seperti manusia di masyarakat harus menerima tanggung jawab sosial
11 Pandji Anaroga, Pengantar Bisnis Pengelolaan Bisnis dalam Era Globalisasi, h.12
mereka seperti pengendalian polusi/pencemaran lingkungan, pengapusan praktik-praktik diskriminasi, penghematan energi.
Pada umumnya, tujuan diadakannya kegiatan berbisnis adalah untuk memperoleh keuntungan atau profit oriented saja. Lebih dari itu, bisnis secara keseluruhan juga mempunyai beberapa tujuan yang pada dasarnya ingin diperoleh setiap pelaku bisnis, seperti:
a. Ingin mencukupi serta memenuhi berbagai macam kebutuhan.
b. Guna membuat makmur keluarga.
c. Menginginkan untuk terkenal sebagai seorang pebisnis atau pengusaha oleh masyarakat.
d. Ingin menjadi seseorang yang mampu meneruskan usaha keluarga.
e. Ingin mencoba dan memanfaatkan berbagai hal baru.
f. Ingin memanfaatkan waktu yang banyak luangnya.
g. Ingin mempunyai usaha dan bisnis sendiri sehingga tidak bergantung pada orang lain.
h. Ingin memperoleh simpati, dan lain sebagainya.
12Berbisnis adalah bagian dari muamalah. Karenanya, bisnis juga tidak terlepas dari hukum-hukum yang mengatur masalah muamalah. Karenanya, persaingan bebas yang menghalalkan segala cara dihilangkan karena bertentangan dengan prinsip-prinsip muamalah Islami.
2. Strategi Pemasaran
Strategi adalah “wujud rencana yang terarah untuk mencapai tujuan yang diinginkan”.
13Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang
12 http://belajargiat.id/bisnis/ diakses tanggal 24 Mei 2020
13 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi 13, (Jakarta: Erlangga, 2013), h. 14
menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.
14Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat. Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. Salah satu dari definisi singkat pemasaran adalah “memenuhi kebutuhan secara menguntungkan”.
15American Marketing Association (AMA) yang dikutip oleh Panji Anoraga mendefinisikan Pemasaran adalah “proses perencanaan dan pelaksanaan rencana penetapan harga, promosi dan distribusi dari ide-ide, barang-barang, dan jasa-jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individual dan organisasional”.
16Sedangkan Philip Kotler mendifinisikan sebagai “proses sosial dan manajerial yang dilakukan seseorang atau kelompok untuk memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk-produk yang bernilai dengan yang lainnya”.
17Pemasaran bertujuan untuk menjalin, mengembangkan, dan mengomersialisasikan hubungan dengan pelanggan dalam jangka panjang sedemikian rupa sehingga tujuan masing-masing pihak dapat terpenuhi, hal ini
14 Danang Suyanto, Dasar-dasar Manajemen Pemasaran Kosep, Strategi dan Kasus, (Yogyakarta: CAPS, 2014), h. 29
15 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Benyamin Molan, (Jakarta:
Macaman Jaya Cermelang Indonesia, 2009), h. 6
16 Panjdi Anoraga, Manajemen bisnis, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. 215
17 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, h. 18
dilakukan melalui proses pertukaran dan saling memenuhi janji.
18Pemasaran adalah suatu fungsi perusahaan yang selalu berusaha menjawab tantangan perubahan lingkungan. Pemasaran dapat diartikan sebagai usaha untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang tepat dengan promosi dan komunikasi yang tepat.
Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik usaha yang berorientasi profit maupun usaha-usaha sosial. Pentingnya pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu produk atau jasa. Pemasaran menjadi semakin penting dengan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat. Pemasaran juga dilakukan dalam rangka menghadapi pesaing yang dari waktu ke waktu semakin meningkat.
Berdasarkan pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa pemasaran merupakan kegiatan menyediakan dan menyampaikan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat. Adapun definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli tentang pemasaran antara lain:
a. Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran.
19Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui beberapa istilah seperti:
kebutuhan (Needs), keinginan (wants), permintaan (demans), produk
18 Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Malang: Bayu Media, 2008), h. 2.
19 Philip Kohtler, h. 193
(products), pertukaran (exchange), transaksi (transactions), dan pasar (market).
201) Kebutuhan
Konsep paling dasar dalam pemasaran adalah kebutuhan manusia.
kebutuhan manusia adalah suatu keadaan yang dirasakan ingin diperoleh oleh seseorang. Kebutuhan dirumuskan sebagai: keadaan seperti perasaan kehilangan dalam diri manusia. Kebutuhan manusia ini bersifat kompleks, dan berkembang sesuai dengan perkembangan masing-masing individu manusia. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan fisik seperti makan, minum, pakaian, tempat tinggal, kehangatan, keamanan; kebutuhan manusia seperti rasa memeliki, pengaruh dan kasih sayang; dan kebutuhan pribadi seperti kebutuhan terjadap ilmu pengetahuan dan ekspresi.
2) Keinginan
Keinginan didefinisikan sebagai bentuk yang berasal dari kebutuhan manusia yang dibentuk oleh budaya dan pribadi seseorang. Keinginan diasosiasikan dengan barang yang bisa memenuhi kebutuhannya, sesuai dengan kebudayaan setempatnya.
3) Permintaan
Ialah keinginan dari produk-produk tertentu yang didukung oleh suatu kemampuan dan kemampuan untuk membeli produk. Manusia
20 Ibid, h. 194
mempunyai keinginan yang hampir tak terbatas, namun sumber- sumbernya terbatas. Mereka akan memilih produk yang aka memberikan kepuasan padanya sesuai dengan uang yang dimilikinya.
Karena itu, keinginan mereka menjadi permintaan apabila didukung oleh daya beli.
4) Produk
Adalah suatu yang dapat ditawarkan pada suatu pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dimiliki, penggunaan atau konsumsi yang bisa memuaskan keinginan atau kebutuhan. Semakin besar kemungkinan sebuah produk dapat memenuhi keinginan konsumen, semakin sukses pula produk itu nantinya. Misalkan seorang produsen es krim menanyai seorang konsumen mengenai seberapa banyak kadar krim dan rasa manis dalam es krim yang paling disukai. Jawaban itu digambarkan sebagai idealnya atribut mengenai keinginan konsumen yang harus dipuaskan.
Konsep produk tidak hanya terbatas pada benda fisik. Segala sesuatu
yang memberi jasa yakni memenuhi kebutuhan bisa disebut sebuah
produk. Produk mencakup pula orang, tempat, organisasi yang
dipercayai untuk menyalurkan sumbangan sosialnya, memilih
menonton film yang disukainya, memilih calon presiden yang disetujui
gagasannya, dan sebagainya.
5) Pertukaran
Adalah tindakan seseorang untuk memperoleh suatu benda yang diinginkan dengan memberikan sesuatu sebagai gantinya Pertukaran merupakan konsep inti dari pemasaran. Untuk mengadakan pertukaran sukarela, lima syarat harus dipenuhi:
a) Paling tidak ada dua pihak
b) Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang mungkin berhargabagi yang lain
c) Masing-masing mampu mengkomunikasikan dan melepaskannya d) Masing-masing pihak bebas untuk menerima atau menolak
tawaran dari pihak lain
e) Masing-masing berpendapa bahwa melakukan pertukaran dengan pihak lain itu tepat dan perlu.
21b. Pemasaran dalam 2 (dua) pengertian dasar yaitu a) Dalam arti kemasyarakatan
Pemasaran adalah setiap kegiatan tukar menukar yang bertujuan untuk memuaskan keinginan manusia. Dalam konteks ini kita perlu melihat dalam wawasan yang lebih luas yaitu:
1) Siapa yang digolongkan sebagai pemasaran.
2) Apa yang dipasarkan.
3) Siapa target/sasaran pasar.
b) Dalam arti bisnis
Pemasaran adalah sebuah sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, memberi harga, mempromosikan dan
21 Samsul Anam dkk, Manajemen Pemasaran, (Surabaya: IAIN SA Press, 2013), h. 7-8
mendistribusikan jasa serta barang-barang pemuas keinginan pasar.
Pemasaran dapat dideskripsikan sebagai proses pendefinisian, pengantisipasian, penciptaan, serta pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk dan jasa.
22Strategi pemasaran adalah merupakan elemen utama di dalam strategi bisnis yang terdiri dari empat variabel yaitu produk, harga, sistem distribusi dan promosi yang merupakan sebuah inti dari sistem pemasaran dalam berusahaan. Pemasaran merupakan alat merencanakan, melaksanakan, dan mengatur tujuan utama pemasaran dan strategi suatu ornganisasi.
23Penerapan pemasaran sebagai alat dan fungsi pemasaran ditekankan untuk mempertukarkan nilai. Nilai yang dimaksud adalah suatu yang dibutuhkan oleh pihak tertentu dan diperlukan pengorbanan untuk mendapatkan.
Ada tiga faktor utama strategi pemasaran, yang menyebabkan terjadinya perubahan strategi dalam pemasaran yaitu :
1. Daur hidup produk
Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.
2. Posisi persaingan perusahaan di pasar
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari pasar.
3. Situasi ekonomi
22 Fred R. David, Manajemen Strategis, (Jakarta: Salemba Empat, 2010), h. 198.
23 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001), h. 6
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.
24Berdasarkan penjelasan di atas bahwa strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan dimana biaya pemasaran, alokasi pemasaran merupakan hubungan yang erat dengan lingkungan dalam kondisi persaingan bisnis. Dan faktor utama penyebab terjadinya strategi pemasaran ada tiga yaitu daur hidup produk, posisi persaingan perusahaan di pasar, dan situasi ekonomi.
Strategi pemasaran terdapat strategi distribusi yaitu meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk/jasa tersedia bagi pelanggan sasaran.
25Distribusi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan agar produk dapat diperoleh dengan mudah tersedia bagi konsumen sasaran sebagian besar produsen menggunakan perantara pemasaran untuk memasarkan produk.
Keuntungan akan lebih besar jika strategi yang digunakan tepat untuk menyalurkan barang atau jasa dagangannya ke tangan konsumen. Berikut ini adalah metode distribusi yang dapat dipilih oleh suatu perusahaan bisnis untuk memaksimalkan laba yaitu:
24 Dirgantoro, C, Manajemen Strategi. (Jakart: Grasindo, 2004), h. 49
25 Philip Kotler, Dasar-Dasar Pemasaran, h. 200-205
a. Strategi distribusi intensif
Distribusi intensif adalah strategi bisnis yang menempatkan produk dagangannya pada banyak retaler atau pengecer serta distributor di berbagai tempat.
26b. Strategi distribusi selektif
Distribusi selektif adalah suatu metode distribusi yang menyalurkan produk barang dan jasa pada daerah pemasaran tertentu dengan memilih beberapa distributor atau pengecer saja pada suatu daerah. Diantara distributor atau pengecer akan terdapat suatu persaingan untuk merebut konsumen dengan cara teknik dan strategi masing-masing.
c. Strategi distribusi eksklusif
Distribusi eksklusif adalah memberikan hak distribusi suatu produk pada satu dua distributor atau pengecer saja pada suatu area daerah.
Berdasarkan keterangan di atas bahwa strategi distribusi itu adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan agar produk dapat diperoleh dengan mudah tersedia bagi konsumen sasaran sebagian besar produsen menggunakan perantara pemasaran untuk memasarkan produk, dan dalam kegiatan strategi distribusi tersebut perusahaan bisnis dapat memaksimalkan laba.
26 Ibid
Selain strategi distribusi di dalam strategi pemasaran ada juga yang namanya strategi keuangan (financial strategy) menguji implikasi keuangan dari pilihan strategis suatu perusahaan atau unit bisnis dan mengidentifikasi tindakan keuangan yang terbaik. Strategi ini juga dapat menciptakan keunggulan bersaing melalui biaya modal/dana yang lebih rendah dan kemampuan yang fleksibel untuk meningkatkan jumlah modal demi mendukung suatu strategi bisnis.
Berikut beberapa strategi keuangan yaitu sebagai berikut:
1. Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaran serta mengenai kegiatan-kegiatan yang lainnya dalam periode tertentu.
2. Penganggaran Keuangan, membuat detail pengeluaran dan pemasukan
3. Pengelolaan Keuangan, penggunaan dana perusahaan secara maksimal dengan berbagai cara
4. Pencaharian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang digunakan untuk operasional kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan Keuangan, yakni dengan mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
6. Pengendalian Keuangan, yakni dengan melakukan evaluasi dan perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan yang berlaku di perusahaan.
7. Pemeriksaan Keuangan, dengan melakukan audit internal mengenai keuangan perusahaan yang ada untuk tidak adanya penyimpangan.
8. Pelaporan Keuangan, adalah dengan menyediakan informasi tentang kondsi keuangan perusahaan dan tentunya sebagai bahan evaluasi.
27Berdasarkan keterangan-keterangan di atas bahwa strategi keuangan dalam bisnis adalah mempertama membuat suatu rencana masukan dan pengeluaran keuangan, penganggaran keuangan, pengelolaan keuangan,
27 Sumber web : http://www.artikelsiana.com/2015/10/manajemen-keuangan-pengertian- fungsi.html?m=1 diunduh Tanggal 24 Mei 2020
pencaharian keuangan, penyimpangan keuangan, pengendalian keuangan, pemeriksaan keuangan, dan terakhir adalah pelaporan keuangan.
B. Bisnis Tradisional dan Retail
1. Karakteristik Bisnis Tradisional
Kata tradisional dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah berasal dari kata tradisi yang artinya kebiasaan yang diturunkan dari nenek moyang yang dijalankan oleh masyrakat.
28Sedangkan tradisional adalah sikap, cara berfikir dan bertindak selalu berpegangan pada norma dan adat kebiasaan menurut tradisi.
29Tradisional berasal dari bahasa latin yaitu traditio, yang artinya diteruskan atau kebiasaan, dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama, hal yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun (sering kali) lisan, karena tanpa adanya ini, suatu tradisi dapat punah, dalam pengertian lain tradisi adalah adat-istiadat atau kebiasaan yang turun temurun yang masih dijalankan di masyarakat.
28 Susilo Riwayadi dkk, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia,(Surabaya, Sinar Terang 1998) h.
674
29 Ibid.
Bisnis tradisional merupakan usaha dagang, usaha komersil di dunia Perdagangan, dan bidang usaha yang dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama.
Bisnis tradisional yang terdapat pada kehidupan masyarakat sederhana yang menggantungkan pada hasil alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam bisnis ini rumah tangga bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen sehingga setiap rumah tangga hanya berusaha memenuhi kebutuhannya sendiri. Ciri-ciri bisnis tradisional adalah sebagai berikut:
a. Belum ada pembagian kerja dalam masyarakat
b. Masih menggunakan sistem barter dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya
c. Proses produksi dan sistem distribusinya terbentuk karena kebiasaan atau tradisi yang berlaku di tengah masyarakat
d. Jenis produksi disesuaikan dengan kebutuhan setiap rumah tangga e. Terpeliharanya sifat kekeluargaan dalam kehidupan masyarakat f. Alam merupakan sumber kehidupan dan sumber kemakmuran.
30Pasar tradisional mempunyai efek yang sangat dominan bagi perekonomian adapun kelebihan pasar tradisional adalah
31:
1) Pasar Tradisional merupakan pasar yang memiliki keunggulan bersaing alamiah yang tidak dimiliki secara langsung oleh pasar modern.
2) Lokasi yang strategis 3) Area penjualan yang luas,
4) Keragaman barang yang lengkap 5) Harga yang rendah
30http://id.shvoong.com/social-sciences/economics-sistem-ekonomi-tradisional-ciri-ciri/
(tanggal 24 Mei 2020)
31 http://m-anis.blogspot.com/2011/04/dampak-berkesinambungan-dari-keberadaan.html (tanggal 24 Mei 2020)
6) Sistem tawar menawar yang menunjukkan keakraban antara penjual dan pembeli merupakan keunggulan yang dimiliki oleh pasar tradisional.
Adapun kelemahan dari bisnis tradisional adalah sebagai berikut:
a) Hasil produksi terbatas sehingga masyarakat tidak berusaha mencari keuntungan atau laba.
b) Pola pikir masyarakat tidak berkembang karena diakibatkan oleh pengaruh tradisi.
c) Tidak memperhitungkan efisiensi dan penggunaan sumber daya.
d) Kegiatan ekonomi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup saja, tidak untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan.
32Pasar tradisional memiliki kelebihan dan kelemaan yang telah dijelaskan di atas, salah satunya dalam kelebihan bisnis yaitu area yang strategis, lokasi yang strategis, area penjualan yang luas, harga yang rendah, dan mmempunyai sistem tawar menawar, sedangkan kelemahan pasar tradisional yaitu hasil produksi terbatas, pola pikir masyarakat tidak berkembang, tidak memperhitungkan efisiensi, serta kegiatan ekonomi yang dilakukan haya untuk memenuhi kebutuhan hidup saja.
2. Karakteristis Bisnis Retail
Secara Harfiah Ritel / Retail adalah eceran, dan peritel / retailer = pengecer, atau pengusaha perdagangan eceran. Pada dasarnya retail merupakan suatu bisnis usaha yang berkecimpung dalam bidang penjualan produk secara eceran. Menurut Buchari Alma “Perdagangan eceran adalah
32 Ibid
suatu kegiatan menjual barang dan jasa kepada konsumen akhir”.
33Bisnis diartikan sebagai usaha dagang, usaha komersil di dunia perdagangan, dan bidang usaha.
34Bisnis retail adalah keseluruhan aktivitas bisnis yang menyangkut penjualan barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan atau institusi bisnis secara langsung kepada konsumen akhir yang digunakan untuk keperluan pribadi atau keluarga atau rumah tangganya dengan volume penjualan terutama atau lebih dari 50% dari konsumen akhir ini dan sebagian kecil dari pasar bisnis.
35Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat dijelaskan bahwa bisnis retail adalah penjualan kepada konsumen akhir yang terdiri dari beberapa aktivitas yang saling mendukung dan mempengaruhi sehingga terjadi kegiatan perdagangan antara pedagang dan konsumen. Motivasi pembelian konsumen adalah kepentingan tersendiri dan tidak untuk dijual, atau paling tidak lebih dari separuh penjualannya adalah kepada konsumen untuk kepentingannya sendiri.
Meyer mengklasifikasikan retailing berdasarkan empat kriteria, yaitu tipe kepemilikan, produk atau jasa yang dijual, non-store retailing, dan lokasi.
36a. Tipe Kepemilikan
33 Buchari Alma Pengantar Bisnis, h. 54
34 Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karabat Wijajakusuma, Loc.Cit
35 Tri Joko Utomo, Jurnal, Fokus Ekonomi. Vol. 5 No. 1 Juni 2010 70-80, h. 71
36 http://id.shvoong.com/business-management/entrepreneurship/jenis-jenis-retailing/ ( tanggal 24 Mei 2020)
Berdasarkan tipe kepemilikan, retailing dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu: Independent retail firm, yaitu suatu outlet pengecer yang dimiliki dan dioperasikan secara independen dan tanpa afiliasi (penggabungan). Contohnya: warung, kios, atau toko barang kelontong yang dimiliki orang per orang, baik yang berlokasi di pasar regional, pasar Inpres, pasar tradisional, perumahan penduduk, jajaran rumah toko (ruko), maupun di lokasi-lokasi lainnya. Termasuk pula di dalamnya outlet yang dikelola oleh koperasi.
Kedua adalah waralaba (franchising), yaitu suatu sistem pemasaran atau distribusi barang dan jasa, di mana sebuah perusahaan induk (franchisor) memberikan kepada individu atau perusahaan lain (franchisee) yang berskala kecil atau menengah dengan hak-hak istimewa untuk melakukan suatu sistem usaha tertentu melaluicara yang sudah ditentukan, selama waktu tertentu dan di suatu tempat tertentu pula.
Franchisor biasanya menyediakan peralatan, produk atau jasa yang dijual, dan pelayanan manajerial. Sebagai imbalannya, franchisee harus membayar uang pangkal (initial franchise fee) dan royalti atas penjualan kotor, membayar management fee. membayar biaya sewa peralatan franchisor (bila ada), serta memasarkan produk dan jasa dengan cara-cara yang ditentukan oleh franchisor.
Ketiga adalah Corporate chain, yaitu suatu kelompok yang terdiri
dari dua atau lebih usaha/bisnis yang saling berkaitan atau berhubungan
dalam satu manajemen dan dimiliki oleh suatu kelompok pemegang saham. Wujudnya bisa berupa jaringan toko serba ada (department store), pasar swalayan (supermarket), specialty store, maupun jaringan superstore.
b. Produk atau jasa yang dijual (Merchandise Category): meliputi:
1) Specialty Store/merupakan toko retail yang menjual satu jenis kategori barang atau suatu rentang kategori barang (Merchandise category) yang relatif sempit/sedikit. Contohnya, apotik (toko obat), optic-store, gallery/art-shop (pasar seni), jewelry store (toko perhiasaan), toko buku, dan sebagainya.
2) Grocery Store/ Toko Serba Ada merupakan toko retail yang menjual sebagian besar kategori barangnya adalah barang groceries (kebutuhan sehari-hari; fresh-food, perisable, dry-food, beverages, cleanings, dan cosmetics, serta household items). Contohnya, Carrefour, Makro, Hero, Lion Superindo.
3) Departement Store sebagian besar dari assortments yang dijual adalah
merupakan non-basic items (bukan kebutuhan pokok), fashionables, dan
branded items (bermerek) dengan lebih dari 80% pola consignment
(konsinyasi). Item-item grocery kalaupun dijual, hanya sebagai pelengkap
(complementary). Contohnya, Ramayana, Borobudur, Sogo Departement
Store, Matahari, Galeria, dan Pasaraya.
4) Hyperstore menjual barang-barang dalam rentang kategori barang yang sangat luas. Menjual hampir semua jenis barang pembelian setiap lapisan konsumen, mulai dari grocery, household, textile, appliance, optical dan lainnya dengankonsep one-stop-shopping (everything-in-one-roof), bahkan ganti oli yang anti ban mobil dapat dilayani didalam toko retail sejenis ini. Paling tidak dibutuhkan sejenisnya 10.000 m2 sales area.
Toko-toko retail di Indonesia tampaknya belum ada yang dapat dikategorikan dalam tipe hyper store, bahkan Carrefour sekalipun.
c. Non Store Retailing
1) Multi-Level-Marketing (MLM): Model penjualan barang secara langsung dengan system komisi penjualan berperingkat berdasarkan status keanggotaan dalam distribution lines
2) Mail & Phone Order Retailer (Toko pesan antar): perusahaan yang melakukan penjualan berdasarkan pesanan melalui surat atau telepon 3) Internet/ Online Store (e-Commerce): Toko Retail di dunia maya yang
mengadopsikan internet ke dalam bentuk online retailing d. Lokasi
1) Small Store/kiosk (kios kecil yang umumnya merupakan toko retail tradisional, dioperasikan sebagai usaha kecil dengan sales kurang dari 100 m²)
2) Minimarket (dioperasikan dengan luasan sales area antara 100-1000 m²)
3) Supermarket (dioperasikan dengan luasan sales area antara 1000-5000 m²)
4) Hypermarket (dioperasikan dengan luasan sales area antara lebih dari
5000 m²).
Sebagaimana karya ilmiah secara umum, setiap pembahasan suatu karya ilmiah tentunya menggunakan metode untuk menganalisa dan mendeskripsikan suatu masalah. Metode itu sendiri berfungsi sebagai landasan dalam mengelaborasi suatu masalah, sehingga suatu masalah dapat diuraikan dan dijelaskan dengan gamblang dan mudah dipahami.
A. Jenis dan Sifat Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif pada hakikatnya adalah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka. Bogdan dan Tylor mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
37Penelitian ini bersifat kualitatif karena berusaha menjelaskan dan mengeksplorasi bagaimana konsep bisnis tradisional dalam menghadapi perkembangan bisnis retail.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Suharsimi Arikunto, jika suatu penelitian bertujuan ingin mengetahui status suatu keadaan, menganai apa dan
37 Lexy Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdda Karya, 1990), h. 3
bagaimana, berapa banyak, sejauh mana dan sebagainya maka penelitian ini bersifat diskriptif kualitatif yaitu menerangkan atau menjelaskan peristiwa.
38B. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini menggunakan dua macam sumber data yaitu:
1. Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah sumber atau subjek dari mana data dapat diperoleh yang berupa benda, gerak atau proses sesuatu.
39Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau objek yang diteliti. Data tersebut diperoleh langsung dari kepala desa atau kampung, beberapa pedagang pasar tradisional yaitu ibu Nurhayati, Ibu Rita, dan Bapak Budiyanto, serta kepala toko alfamart atau indomart. Data primer dapat dipeoleh dari lapangan atau lokasi penelitian yang berupa konsep bisnis pasar tradisional dalam menghadapi bisnis retail.
2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder adalah merupakan data yang di dapat dari sumber kedua yaitu dari buku-buku, dokumen atau pustaka dan lainnya.
40Dalam hal ini data sekunder yang digunakan dalam penelitian melalui perpustakaan mengenai
38 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 25
39 Nurul Zuriah, Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan, h. 77
40 Amirudin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada, 2003), h. 30
pembahasaan terkait seperti dari buku-buku seperti Burhanuddin S, Hukum Bisnis Syariah, Bukhara Alma, Pengantar Bisnis, M Quraish Shihab, Etika Bisnis dalam Wawasan Al Qur’an, dalam jurnal Ulumul Qur’an, dan lain sebagainya.
C. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data dalam kegiatan penelitian diperlukan cara-cara atau teknik pengumpulan data tertentu, sehingga proses penelitian dapat berjalan lancar. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi adalah “pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan”.
41Dalam pengertian psikologik, observasi atau pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh indera.
Dalam penelitian ini jenis observasi yang digunakan adalah observasi sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan dan dilakukan dengan pengamatan langsung. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data tentang bagaimana konsep bisnis tradisional yang bisa diterapkan dalam menghadapi perkembangan bisnis retail, dan hasilnya
41 Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, Cet. 4, (Jakarta : Rineka Cipta, 2004), h. 63
akan disajikan dalam narasi yang akan disajikan dalam analisa data pada bab empat.
2. Interview
Teknik interview yang digunakan dalam penelitian ini adalah dalam rangka mengumpulkan data melalui wawancara atau tatap muka langsung. Interview yang sering juga disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan adalah “suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab”.
42Interview atau wawancara adalah percakapan atau dialog dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu baik secara langsung maupun tidak langsung.
43Karena itu, Wawancara merupakan suatu proses interaksi komunikasi dan dalam proses ini hasil wawancara ditentukan oleh seberapa mampu seorang pewanwancara menggali informasi dari sumber data.
Teknik ini digunakan guna mendapatkan data pelengkap teknik observasi dalam mengungkap konsep bisnis tradisional. Hal ini dilakukan dengan mengadakan komunikasi dengan pihak-pihak terkait dan berkompeten dengan permasalahan
42 Dja’an Satori dan Aan Komariah, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 130
43 Lexy Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, h.186
3. Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah “mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan lain sebagainya”.
44Secara sederhana metode yang digunakan adalah metode dokumentasi sebagaimana pendapat Suharsimi Arikunto bahwa “Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, traskrip, surat kabar, majalah, prasasti, notelen, legger, agenda, dan sebagainya”.
45Jadi metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mencari data berkaitan dengan konsep bisnis tradisional dalam menghadapi perkembangan bisnis retail.
D. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh melalui research perpustakaan selanjutnya dianalisis secara deduktif atau analitik, yaitu menelaah dan menganalisis data yang bersifat teoritis secara umum diolah untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat khusus.
46Selain itu, juga digunakan analisis menjawab pertanyaan melalui analisis terhadap hubungan antar variabel. Faktor-faktor apakah yang secara sistematis berhubungan dengan kejadian, kondisi, atau bentuk-bentuk tingkah laku tertentu.
47
44 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, h. 135
45 Ibid, h. 20
46 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid 2, (Togyakarta: UGM Press, 1991), h. 42
47 Sanapiah Faisal, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982), h.
162
Proses analisis data dalam penelitian kualitatif dimulai dengan menelaah seluruh data yang terkumpul dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto dan sebagainya. Catatan dibedakan menjadi dua, yaitu yang deskriptif dan yang reflektif.
48. Catatan deskriptif lebih menyajikan kejadian daripada ringkasan. Catatan reflektif lebih mengetengahkan kerangka pikiran, ide dan perhatian dari peneliti. Lebih menampilkan komentar peneliti terhadap fenomena yang dihadapi. Singkatnya proses analisis data dalam studi kasus meliputi mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, mengkode dan mengkategorikan yang bertujuan untuk menemukan tema dan merumuskan kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif.
Setelah dibaca, dipelajari, dan ditelaah maka langkah berikutnya adalah mengadakan reduksi data dengan jalan membuat abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya. Langkah selanjutnya adalah menyusun dalam satuan-satuan dan kategorisasi dan langkah terakhir adalah menafsirkan dan atau memberikan makna terhadap data.
48 Noeng Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 2000), h.139
A. Eksistensi Pasar Desa Sumbersari Sekampung Lampung Timur
Pada zaman kolinial Belanda untuk mengurangi kepadatan penduduk di pulau jawa, maka diadakanlah program Transmigasi, dari jawa ke Sumatra untuk membuka hutan. Pada pada tanggal 31 Maret 1941, setelah dikirim oleh pemerintah, penduduk dari pulau jawa kepulau Sumatra sebanyak 480 kepala keluarga. Dengan tekad dan semangat kerja keras untuk menghidupi keluarganya, mereka mambuka hutan belantara di pulau Sumatra yang disebut angkatan Kolonialisasi. Dengan semangat yang tinggi masyarakat bekerja keras membuka hutan untuk membuka pedesaan yaitu :
1) Desa Tanjung Sari bedeng 64 yang dipimpin oleh bapak Mulyono 2) Desa Sumberrejo bedeng 65 yang dipimpin oleh Bapak Mertorejo
49Kedua desa tersebut pernah mengalami kekosongan pemimpin, karena banyak berkurangnya penduduk yang pindah atau pulang ke kampong halamannya di pulau Jawa. Akhirnya pada tahun 1943 kedua desa tersebut digabung menjadi satu yaitu Desa Sumbersari. Desa sumbersari awalnya terdiri atas 9 wilayah dusun sampai dengan tahun 2008.
Pada tahun 2008 desa Sumbersari mengalami pemekaran wilayah menjadi 2 Desa, yaitu Desa Sumbersari dan Desa Mekarsari, dari kesembilan
49 Dokumentasi Desa Sumbersari Kecamatan Sekampung Lampung Timur
dusun yang ada, 4 dusun diantaranya ikut desa Mekarsari dan desa Sumbersari mendapat 5 dusun. Sampai dengan saat ini desa Sumbersari telah mengalami beberapa kali pergantian kepemimpinan. Sampai sekarang kepemimpinan desa Sumbersari sudah berganti sebanyak 16 kali. Kepala Desa yang sekarang memimpin Desa Sumbersari adalah bapak Suyatno.
Salah satu pusat perekonomian bagi suatu daerah adalah pasar.
Sehingga keberadaannya sangatlah penting tidak hanya bagi pendorong roda perekonomian tapi juga bagi ketersediaan bahan pokok untuk masyarakat sekitar. Kehidupan Secara keseluruhan di Desa Sumbersari terdapat 2 pasar tradisional.
Sesuai dengan letak geografisnya yang sangat strategis, Desa Sumbersari Sekampung Lampung Timur memiliki 2 buah pasar tradisional.
Kedua pasar tersebut adalah pasar daerah dan pasar kampung, dengan status kepemilikan kampung. Segala bentuk kegiatan ekonomi yang dijalankan di kedua pasar ini menjadi aset dari Desa Sumbersari.
Sejarah di dirikan pasar Sumbersari pada tahun 1980-an dan sudah
beroperasi dengan baik sekitar tahun 1990. Dengan luas lahan sekitar 1.000
m² dengan model leter L. Awalnya, area yang dijadikan sebagai pasar ini
adalah area hutan dan masih sepi. Dulu, pedagang pasar disini masih lesehan,
belum ada semacam kios, los apalagi tempat-tempat yang memang layak
untuk berdagang. Fasilitas masih sangat minim. Tetapi seiring bejalannya
waktu, perkembangan sudah sangat baik sekali. Sekarang para pedagang
yang ada di pasar ini sudah menggunakan los dan kios. Meskipun masih ada yang berdagang dengan cara lemprakan itu pun jumlahnya hanya sedikit.
Mayoritas sudah menggunakan bangunan yang semi permanen.
50Dan yang berjualan di pasar Sumbersari ini bukan hanya penduduk dari Sumbersari Sekampung saja, melainkan dari berbagai daerah, serta berbagai pendatang dari luar Sumbersari. Pasar tradisional Sumbersari secara administratif terletak di kecamatan Sekampung yang berada di Lampung Timur.
Pasar yang memiliki luas lahan sekitar 150 x 110 meter menjadi pusat perekonomian warga setempat dan masyarakat sekitar yang tidak jauh dari Desa.
51Tidak hanya warga sekitar yang melaksanakan aktivitas transaksi jual beli di pasar kampung dan pasar daerah ini sehingga menambah ramai suasana di pasar ini. Karena ramainya aktivitas, untuk saat ini pasar memiliki 10 unit ruko dan 127 unit kios yang beroperasi setiap hari.
52Adapun yang diperjual belikan di pasar Desa Sumbersari sangat beragam, dari kebutuhan sehari-hari masyarakat setempat hingga kebutuhan hiburan. Komoditi yang diperjual belikan seperti; hasil pertanian, hasil perkebunan, buah-buahan, hasil perikanan, hasil kerajinan, hasil pabrikan, jasa, bumbu dapur, dan hiburan.
53
50 Wawancara dengan Kepala Desa Bapak Suyatno pada tanggal 21 Agustus 2020
51 Ibid
52 Ibid
53 Ibid