21 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Logo Sebagai Media Komunikasi
Komunikasi merupakan salah satu bagian penting dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Berkembangnya kehidupan diseluruh dunia dari hari ke hari sangat dipengaruhi oleh komunikasi antar mahluk hidup yang terjadi. Maka dari itu komunikasi merupakan bagian yang sangat penting bagi setiap mahluk hidup untuk terus menjalankan kehidupannya.
2.1.1 Pengertian Komunikasi
Komunikasi pada dasarnya adalah proses penyampaian pesan dari pengirim (komunilkator) kepada penerima pesan (komunikan). Pengertian komunikasi dapat diihat dari etimologi (bahasa) dan terminologi (istilah) Dari sudut etimologi, menurut Roudhonah dalam buku ilmu komunikasi, dibagi menjadi beberapa kata diantaranya “communicare yang berarti berpartisipasi atau member tahukan, Communis opinion yang berarti pendapat umum.
1Raymond S. Ross yang dikutip oleh Deddy Mulyana dalam buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar mengemukakan bahwa “Komunikasi atau Communication dalam bahasa inggris berasal dari kata latin Communis yang beberarti membuat sama”.
2Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi bertujuan untuk membuat persepsi yang sama antara komunikator dan komunikan.
Dalam penelitian ini, komunikasi menjadi hal yang sangat penting mengingat tujuan dari penelitian ini adalah dimana seseorang dapat mengerti makna komunikasi non verbal yang terdapat pada logo-logo diatas. Agar tujuan tersebut dapat terlaksana dengan baik, maka harus ada beberapa komponen yang mendukung dalam penelitian ini. Menurut Wilbur Schramm bahwa setidaknya komunikasi itu mempunyai tiga komponen yang harus ada, yaitu komunikator,
1 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Press, 2007) h. 27
2 Deddymulyana,Iilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007) h. 46
22 pesan dan komunikan.3 Sedangkan menurut Laswell, komunikasi mempunyai 5 formula. Laswell mengatakan dalam bukunya yang bertajuk The Structure and Function of Comunication in Society (1948) tersebut bahwa cara yang baik dan benar untuk menjelaskan komunikasi adalah menjawab pertanyaan sebagai berikut
4:
Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect.
1. (who) merangsang pertanyaan mengenai pengendalian pesan (misalnya oleh “security”), sedangkan unsur pesan
2. (says what) merupakan bahan untuk analisis isi. Saluran komunikasi 3. (in which channel) dikasi dalam analisis media. Unsur penerima 4. (to whom) dikaitkan dengan analisis khalayak, sementara unsur
pengaruh
5. (with what effect) jelas berhubungan dengan studi mengenai akibat yang ditimbulkan pesan komunikasi massa pada khalayak pembaca, pendengar atau pemirsa.
2.1.2 Media Komunikasi
Dalam setiap proses komunikasi yang terjadi pastinya membutuhkan media untuk menyampaikan / menyalurkan komunikasi tersebut. Dengan kata lain, media komunikasi adalah semua sarana yang dipergunakan untuk memproduksi, mereproduksi, mendistribusi ataupun menyebarkan serta menyampaikan informasi.
Media komunikasi menjadi hal yang begitu penting bagi kehidupan masyarakat dalam menjalankan aktivitas komunikasi mereka. Prosses pengiriman informasi dizaman seperti saat ini sudah semakin canggih, dimana teknologi telekomunikasi terbaru paling di incar untuk melakukan penyampaian atau mengirimkan informasi ataupun kabar berita. Hal tersebut instan terjadi
3Tommy Suprapto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Yogyakarta: CAPS, 2011), 9.
4Lasswell, Harold. 1960. The Structure and Function of Communication in Society, Urbana: University of Illinois Press.
23 dikarenakan teknologi telekomunikasi saat ini semakin berkembang pesat, cepat, tepat, akurat, mudah diakses, murah, efektif serta efisien.
Dengan seiring perkembangan zaman yang semakin canggih ini, teknologi telekomunikasi pun semakin canggih pula. Hal tersebut tentunya semakin mempermudah terjadinya komunikasi antara masyarakat. Bukan hanya disatu Negara, melainkan seseorang dapat berbagi informasi yang mereka punya antar benua dan Negara dibelahan dunia manapun menjadi sangat mudah karena adanya teknologi yang berkembang saat ini.
Media komunikasi memiliki jenis-jenisnya dimana jenis-jenis tersebut dibagi menjadi tiga. Jenis media komunikasi berdasarkan fungsinya, media komunikasi berdasarkan bentuknya dan media komunikasi berdasarkan jangkauan penyebaran informasinya.
Berdasarkan fungsinya:
1. Fungsi Produksi
Dimana fungsi produksi ini adalah media komunikasi yang berguna menghasilkan informasi seperti Word Processor.
2. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi adalah media komunikasi yang kegunaannya untuk memproduksi ulang dan menggandakan informasi seperti Audio Tapes Recorder dan Video Tapes.
3. Fungsi Penyampaian Informasi
Pada fungsi penyampaian informasi, jenis ini digunakan untuk komunikasi yang dipergunakan untuk menyebarluaskan pesan atau menyampaikan pesan kepada komunikan yang menjadi sasaran seperti telefon dan SMS.
5Berdasarkan bentuknya:
1. Media Cetak
5 Cangara, H. (2007). Pengantar Ilmu Komunikasi Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
24 Media cetak ini adalah segala barang cetak yang dapat dipergunakan sebagai sarana penyimpanan pesan seperti Surat kabar, brosur, poster, pamphlet, baliho dll.
2. Media Visual
Media ini adlah penerimaan pesan yang dapat diterima oleh komunikan / audiensnya melalui indra pengelihatan seperti foto, televisi dll.
3. Media Audio
Media audio adalah penerimaan pesan yang tersampaikan dan diterima melalui indra pendengaran seperti radio
4. Media Audio Visual
Media ini adalah media komunikasi yang sekaligus dapat dilihat dan juga dapat didengar. Jadi, media ini mengharuskan seseorang menggunakan indra pengelihatan dan pendengaran diwaktu yang bersamaan seperti menonton televisi dan film.
Berdasarkan jangkauan penyebaran informasi:
1. Surat
Media komunikasi yang satu ini dipergunakan untuk pengiriman informasi pada zaman dahulu dimana teknologi seperti telepon, SMS bahkan email belum ditemukan saat itu. Surat berisikan kertas yang didalamnya tertuliskan pesan dimana seseorang ingin menyampaikan sesuatu kepada oranglain.
2. Telepon
Telepon merupakan media komunikasi menggunakan teknologi yang mengharuskan seseorang berbicara melalui alat yang diberinama telepon kepada seseorang yang ingin dituju untuk memberikan pesan yang ingin disamapaikan. Keduanya saking berhubungan disaat yang bersamaan dan berbicara satu sama lain secara langsung namun tidak ditempat yang sama.
63. Majalah
6Gary B, S., Thomas J, C., & Misty E, V. Discovering Computers : Fundamentals, 3thed. (Terjemahan).
Jakarta: Salemba Infotek, 2007. hal 68
25 Majalh merupakan salah satu publikasi berkala yang dicetak atau dipublikasikan secara elektronik dan daring. Majalah pada umumnya berisikan artikel, ilustrasi yang bisa mencakup topic atau bidang minat pembaca seperti topic mengenai kesehatan, olahraga, gender, teknologi dan lain-lain.
4. Radio
Radio merupakan alat yang menggunakan spectrum frekuensi radio untuk tujuan pertukaran pesan nonkomersial, eksperimen nirkabel, pelatihan mandiri, rekreasi pribadi, radiosport, dan komunikasi darurat.
5. Televisi
Televisi merupakan media siaran seperti radio yang dipergunakan untuk mentransmisikan gambar bergerak dalam bentuk hitam putih atau monokrom atau berwarna, dan dalam dua atau tiga dimensi serta suara.
6. Internet
Internet adalah media komunikasi yang bertumpu kepada telekomunikasi dan komputer multimedia yang berfungsi sebagai sumber dari segala informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat seperti informasi bisnis, hiburan, olah raga, politik dan lain lain.
7. Poster / Spanduk
Media komunikasi satu ini merupakan media cetak yang berwujud serta disebarkan kepada khalayak dengan cara membentangkan dipinggiran jalan agar khalayak pengguna jalan dapat melihat dengan jelas.
Media ini berisikan slogan propaganda atau berita yang perlu diketahui umum. Poster / spanduk ini biasanya dijadikan sebagai media publikasi untuk melakukan promosi suatu produk, lembaga atau berbagai macam kegiatan lainnya.
8. Film
Film merupakan media komunikasi yang bersifat audio visual dimana film
mampu bercerita banyak hal dalam waktu yang singkat. Pada umumnya
sebuah film dapat mencakup berbagai pesan seperti pesan tentang
26 pendidikan, hiburan, informasi, dan sosialisasi, tergantung genre film itu sendiri.
9. Logo
Logo adalah salah satu media komunikasi visual, dimana dalam sebuah logo terdapat gambar dan tulisan. Logo biasa digunakan untuk menyampaikan informasi mengenai suatu brand suatu produk atau perusahaan kepada masyarakat, yang dimaksudkan logo menjadi sebuah indentitas suatu brand atau perusahaan.
2.1.3 Pengertian Logo
Desain grafis adalah salah satu bentuk komunikasi visual dan komunikasi non verbal. Menggunakan gambar untuk menyampaikan pesan seefektif mungkin.
Menurut Jessica Helfand, “Desain Grafis adalah kombinasi kompleks kata kata dan gambar, angka angka dan grafik, foto foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bisa menggabungkan elemen elemen ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus, sangat berguna, mengejutkan atau subversif atau sesuatu yang mudah diingat.
7”
Desain grafis memiliki banyak media untuk merealisasikannya, salah satunya logo. Yang dimana logo adalah suatu gambar atau sekedar sketsa dengan arti tertentu, dan mewakili suatu arti dari perusahaan, daerah, organisasi, produk, negara, lembaga, dan hal lainnya membutuhkan sesuatu yang singkat dan mudah di ingat sebagai pengganti dari nama sebenarnya. Sebuah bentuk atau karya dapat dinamakan logo adalah bentuk atau karya yang mewakili dan memiliki makna filosofi dalam setiap bentuknya.
Berasal dari kata logo, type (Merriam-Webster Dictionary), merupakan sebuah huruf atau sebuah plat yang disatukan lalu dicetakkan yang memiliki makna, yang biasa dipergunakan sebagai nama surat kabar atau lambang (1816). Pada abad ke 18 dan 19, saat terjadi revolusi industry besar-besaran di inggris dan beberapa Negara eropa lainnya bahkan juga amerika, dunia photography dan lithography
7Vinsensius Sitepu, Panduan Mengenal Desain Grafis, (Bogor: Escaeva, 2004), hal. 11.
27 berkembang dengan sangat pesat. Hal tersebut diakibatkan karena adanya kebutuhan pada bidang periklanan merupakan kesatuan dari gambar dan teks pada media iklan. Dari sini kemudian typography ikut mengalami revolusi dari segi bentuk dan ekspesi. Mulailah dikenal huruf serif, ornament huruf dalam poster- poster dan iklan. 8
Seni gambar ini kemudian meluas, dari awalnya hanya sebagai bentuk ekspresi dan dekorasi dari nilai-nilai keindahan, menjadi berbagai macam merk dan produk yang dikonsumsi oleh masyarakat kelas menengah. Mulai bermunculan badan usaha yang bergerak di bidang digital printing. Pada tahun 1890 di amerika telah berdiri 700 perusahaan lithografi printing. Pada tahun 1876 muncul logo pertama yang dijadikan brand/trade mark yaitu logo The Bass red Triangel. Dunia perlogoan kemuadian terus berkembang seiring berkembangnya industri dan perdagangan. Logo menjadi hal yang tidak terpisahkan dari entitas industri. Bahkan logo dianggap hal yang signifikan dalam menentukan kesuksesan entitas industri.
Dalam proses pembuatan logo ada beberapa aspek-aspek yang harus diperlukan dalam sebuah logo, dimana sebuah logo yang baik adalah logo yang bersifat sederhana, mudah dimengerti dan diingat, tahan lama, enak dipandang, unik dan menarik serta dapat mewakilkan perusahaan dari filosofinya. Filosofi menjadi sangat penting karena tujuannya melahirkan sifat yang berdiri sendiri atau mandiri. Warna bentuk dari logo tersebut yang menjadi ciri khasnya. Sebuah logo terdiri dari elemen apa saja seperti tulisan, bentuk, logogram, gambar, ilustrasi dan lain-lain. Logo bisa saja berupa huruf (nama lengkap atau singkatan dari brand), simbil dimana sebuah logo yang dianggap mewakili sebuah brand menggunakan gambar lain yang dianggap cocok. Gabungan dari beberapa unsur ilustrasi, foto serta tulisan sering kali dipergunakan dalam pembuatan sebuah logo.
Pada dunia periklanan, bagi divisi marketing, logo menjadi suatu elemen perusahaan yang sangat penting. Biasanya tiga konsultan perusahaan pada bidang
8 BAB 4. Landasan Teori. Brand adalah kumpulan dari symbol konkret seperti nama, logo, slogan dan pola desain. - PDF Download Gratis (docplayer.info)
28 tersebut akan mencari solusi yang terbaik untuk client. Dalam hal ini biasanya sebuah perusahaan menyewa jasa konsultan periklanan atau mungkin menyewa seorang desainer grafis bila sebuah perusahaan membutuhkan branding baru dan filosofi mengenai perusahaan yang jelas. Logo tersebut akan menjadi sangat penting yang nantinya akan dipergunakan dalam segala bentuk produk perusahaan yang nantiny akan tersampaikan kepada konsumen perusahaan. Pengaplikasian logo paling utamanya pada merchandise, packaging dan juga advertising.
Dalam hal ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebuah logo yang baik, sangatlah harus memiliki alasan disetiap garis, bentuk dan warna nengapa setiap bagian tersebut tercipta. Hal tersebut guna sebuah logo dapat mewakilkan sebuah brand atau perusahaan secara benar sesuai dengan apa yang brand atau perusahaan tersebut lakukan.
2.1.4 Macam-macam Logo
Pada dasarnya logo tercipta hanya dari kombinasi tipografi dan gambar, dan setiap jenis logo dapat memberi nuansa yang berbeda-beda bagi setiap brand/perusahaan. Logo merupakan hal yang paling dilihat oleh pelanggan baru dan setidaknya setiap pelanggan akan memiliki persepsi akan logo dari brand/perusahaan tersebut.
Dengan hal itu, pembuatan logo yang akan mewakilkan suatu brand/perusahaan tertentu, harus membuat logo dengan baik dan benar. Terciptanya logo yang baik dan benar, akan berdampak juga kepada brand atau perusahaan yang diwakilkan oleh logo tersebut. Jadi, untuk membuat logo yang baik dan benar tentunya harus mengerti jenis logo macam apa yang akan cocok bagi brand atau perusahaan yang ingin diwakilkan. Berikut tujuh jenis logo yang perlu diketahui sebelum membuat logo:
1. Logo monogram (Lettermark)
Lettermark atau logo monogram adalah logo yang berbasis tipografi
yang terdiri dari beberapa huruf, biasanya inisial perusahaan, sangat
sederhana. Dengan menggunakan hanya beberapa huruf
29 logo, lettermark cukup efektif dalam mempersingkat merek perusahaan jika mereka memiliki nama panjang. Misalnya seperti pada logo HBO, IBM dll.
2. Wordmarks (Logotypes)
Mirip dengan tanda huruf, wordmarks atau logotypes adalah sebuah logo berbasis font yang berfokus pada nama bisnis saja, seperti pada contoh logo: Visa dan Coca-Cola. Logo Wordmark bekerja sangat baik ketika perusahaan memiliki nama yang ringkas dan unik. Salah satu contoh yang sangat menarik adalah logo Google.
3. Logo gambar (symbol)
Tanda gambar (kadang-kadang disebut tanda merek atau logo simbol) adalah ikon atau logo yang berbasis grafis. Beberapa gambar yang muncul di benak Anda ketika Anda berpikir "logo simbol" diantaranya adalah: logo Apple yang ikonik, burung Twitter. Logo gambar / symbol ini memiliki daya Tarik yang kuat. Logo symbol memiliki symbol yang sangat identik dan mereka menjadi salah satu ciri khas dari brand/perusahaan yang diwakilkan. Tanda merek yang sebenarnya hanya berupa gambar yang mewakilkan. Karena itu, ini bisa menjadi tipe logo yang sangat rumit apabila digunakan oleh perusahaan-perusahaan baru, atau yang belum dikenal.
4. Logo abstrak
Logo abstrak adalah jenis logo dengan bentuk yang lebih geometris abstrak yang mampu mewakilkan brand/perusahaan. Logo abstrak sedikit memiliki kesamaan dengan logo gambar, logo abstrak berfungsi sangat baik karena merekatkan merek dari brand / perusahaan menjadi satu dengan gambar. Namun sebaiknya setiap pembuatan gambar abstrak tersebut adalah sesuatu yang dikenali. Contohnya seperti pada logo BP starbust, Pepsi dan Adidas.
5. Logo maskot
Logo maskot adalah sebuah logo yang melibatkan karakter yang
bergambar. Logo ini seing kali menjadi logo yang penuh dengan warna
seperti kartun. Logo maskot juga adalah logo yang bagus untuk menunjukan
30 karakter brand / perusahaan. Maskot adalah karakter yang mewakilkan suatu brand/perusahaan tersebut seperti pendiri, produk yang dijual seperti ayam, sapi dll. Contoh menarik pada jenis logo ini adalah logo makanan cepat saji yaitu colonel KFC.
6. Logo kombinasi
Logo kombinasi adalah logo yang terdiri dari gabungan tulisan/huruf dan gambar. Logo kombinasi juga bisa dibilang gabungan dari jenis logo abstrak, atau maskot. Gambar dan teks dapat diletakkan berdampingan, ditumpuk satu sama lain, atau diintegrasikan bersama untuk membuat logo. Beberapa logo terkenal yang menggunakan jenis logo kombinasi seperti logo Burger King, Lacoste dll.
7. Logo Lambang (emblem)
Logo lamabang adalah logo yang terdiri dari tulisan didalam symbol atau ikon, selayaknya lencana, segel dan emblem. Logo jenis seperti ini banyak digunakan pada saat tahun 1900an. Jenis logo ini termasuk jenis logo yang bergaya tradiosional tentang mereka yang dapat membuat dampak massive, sehingga sering menjadi pilihan utama untuk menjadi logo dari beberapa sekolah, organisasi ataupun lembaga pemerintahan.
Umumnya jenis logo ini banyak digunakan di Indonesia seperti logo pemerintahan.
2.2 Sifat pesan komunikasi dalam logo
Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman kepada sesamanya. Dengan komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh lawan bicara. Akan tetapi, komunikasi hanya akan menjadi efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama dengan benar oleh penerima pesan tersebut hingga nantinya mendapatkan feedback.
Sifat pesan komunikasi menjadi sesuatu yang penting disetiap terjadinya suatu
komunikasi yang sedang berjalan. Hal tersebut menentukan seberapa efektifnya
nanti setiap komunikasi yang terjadi antara kedua belah pihak.
31 2.2.1 Sifat Komunikasi
Sifat Komunikasi menurut Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A adalah:
a. Tatap muka (face-to-face) b. Bermedia (mediated) c. Verbal (verbal) - lisan (oral)
- tulisan/cetak (written/printed) d. Nonverbal (non-verbal)
- kial/isyarat badaniah (gestural) - bergambar (pictorial)
9Dalam setiap proses penyampaian pesan, seorang pengirim pesan (komunikator) dituntut untuk memiliki kemampuan agar bisa membuat penerima pesan (komunikan) dapat memberikan umpan baik, sehingga pengirim dapat mengetahui apakah pesan tersebut tersampaikan dengan baik dan efektif atau tidak kepada penerima pesan. Komunikasi tatap muka (face to face) merupakan sifat komunikasi secara langsung tanpa menggunakan media apapun, seperti dua orang yang sedang saling bertukar pikiran.
Sedangkan komunikasi verbal merupakan komunikasi yang bersifat tulisan dan lisan sepeti seseorang yang sedang bercerita ataupun buku novel. Lalu pada sifat komunikasi nonverbal, sifat ini tidak bisa digunakan langsung tanpa media.
Komunikasi nonverbal adalah sifat komunikasi yang menggunakan bahasa isyarat atau symbol. Biasa komunikasi ini digunakan kepada seseorang tunawicara untuk dapat berkomunikasi. Komunikasi ini juga terletak pada simbol-simbol seperti rambu lalu lintas, gambar, warna, logo dll.
9Effendy, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009) h.
6
32 Dari beberapa sifat komunikasi yang dijelaskan diatas tersebut penelitian ini mengacu kepada sidat komunikasi Non-Verbal, yang dimana penelitian ini menggunakan logo sebagai pesan yang akan disampaikan kepada audiens/komunikan untuk diteliti.
2.2.2 Pesan Komunikasi Dalam Logo
Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan mungkin berhenti untuk melakukan komunikasi. Namun, cara berkomunikasi tidak hanya dengan bicara.
Terkadang manusia berinteraksi menggunakan symbol atau lambang khusus yang menyatakan sesuatu. Dalam hal ini lambang-lambang tersebut dibagi menjadi dua bagian, dimana lisan maupun tulisan termasuk sebagai lambang verbal. Sedangkan yang bukan merupakan bahasa disebut juga lambang non-verbal.
Dalam penelitian ini menggunakan logo perusahaan sebagai pesan yang nantinya akan di uji. Logo tersebut merupakan lambang non-verbal, dimana logo tersebut terdiri dari tipografi, bentuk, warna yang dijadikan satu dan memiliki makna didalamnya. Setiap logo ini nantinya akan memiliki makna tersendiri didalamnya yang dapat memberikan gambaran identitas mengenai brand/perusahaan yang logo tersebut wakilkan. Seperti pada bagian warna, setiap warna memiliki maknanya tersendiri secara psikologi.
Warna merupakan salah satu fenomena yang bisa terjadi begitu saja karena adanya tiga unsur yaitu cahaya, objek dan observer (mata atau alat ukur). Saat berapa pada ruangan yang gelap dimana tidak ada cahaya sedikitpun, makan seseorang tidak akan bisa melihat warna. Demikian juga jika menutup mata, maka tidak akan bisa melihat warna suatu objek, sekalipun ada cahaya. Begitu juga halnya bila tidak ada suatu objek yang kita lihat, maka seseorang tidak dapat mengenali warna.
10Menurut Dameria dalam bukunya mengungkapkan warna juga memiliki psikologinya tersendiri, beberapa arti psikologi dari warna adalah seperti berikut:
10Dameria, Anne. 2007. Color Basic: Panduan Dasar Warna untuk Desainer & Industri Grafika. Jakarta: Link
& Match Graphic
33 a. Biru, selalu dihubungkan dengan langit dan air sebagai kehidupan dan kekuatan. Banyak orang berangkapan bahwa biru adalah warna yang dapat memberikan inspirasi, dan biasanya warna tersebut cocok untuk situs web, kemasan produk atau kartu identitas perusahaan DNA untuk hal-hal penting lainnya. Biru juga memberikan ketenangan dan pilihan tepat untuk area yang membutuhkan konsentrasi atau suasana meditasi. Karena itulah biru adalah warna yang paling sering digunakan untuk hal-hal yang memerlukan ketenangan dan waktu-waktu dimana kita menginginkan untuk berhenti dan beristirahat. Secara pasitif warna biru melambangkan kebenaran, kontemplatif, damai, intelegensi tinggi dan meditatif. Secara negatif warna biru melambangkan emosional, egosentris dan racun.
b. Hijau, warna hijau adalah warna yang langsung mengasosiasikan kita akan pemandangan alam. Sedangkan hijau tua identik dengan keberuntungan dan kesejatraan. Secara positif warna hijau berarti sensitif, formal, toleran, harmonis dan keberuntungan. Sedangkan secara negatif artinya pahit.
c. Kuning, kuning warna yang identik dengan kemegahan dan teriknya matahari. Kuning merupakan sebuah warna yang cocok dipakai untuk penjualan atau dalam pameran karena lebih menarik mata dibandingkan dengan warna lain. Sebagai 38 salah satu primer, kuning adalah warna dengan efek yang kuat, sehingga secara psikologis warna ini sangat efektif diterapkan pada hal-hal yang membutuhkan motivasi dan menaikan mood.
Dalam psikologis warna, kuning dikaitkan dengan kecerdasaan, ide baru
serta kepercayaan terhadap potensi diri. Warna ini adalah warna yang sangat
positif sehingga dapat dipakai untuk menghilangkan keraguankeraguan,
melambangkan kejujuran, mengeliminasikan pemikiran negatif dan
memberi semangat. Arti positif dari warna kuning adalah segar, cepat, jujur,
adil, tajam, dan cerdas. Arti negatif dari warna ini adalah sinis, kritis, dan
murah.
34 d. Hitam, hitam sebagai simbol kekuatan, kecanggihan, keanggunan dan mengandung unsur magis. Hitam dapat menggambarkan keheningan, kematangan berfikir dan kedamaian akal yang menghasilkan karya. Warna hitam adalah warna yang abadi, selalu terlihat modern dan gaya. Hitam juga sangat dikemari sekaligus menampilkan kesan elegan dan mewah. Arti positif dari warna hitam adalah kuat, kreativitas, magis, idealis, fokus. Arti negatif hitam adalah terlalu kuat, superior, merusak dan menekan.
e. Merah, merah banyak digunakan sebagai lambang keberanian, kekuatan, sensualitas dan bahaya, merah sangat ekspresif dan dalam mempresentasikan cinta dan kehidupan. Dalam lingkaran warna, merah adalah warna paling panas dan memiliki gelombang warna paling panjang sehingga warna inilah yang paling cepat tertangkap mata. Itu sebabnya merah biasanya merupakan warna pertama yang dikenali anak-anak sekaligus menjadi warna yang paling menarik bagi mereka. Arti warna merah secara positif adalah hidup, cerah, pemimpin, gairah, dan kuat.
Sedangkan arti negatifnya adalah panas, bahaya, emosi yang meledak, agresif dan brutal.
f. Coklat, coklat adalah warna tanah sebagai simbol warna dari sifat positif dan stabilitas. Warna coklat dihubungkan dengan keserhanaan yang abadi.
Coklat identik dengan warna tanah dan warna kayu, sehingga pengguna warna coklat memberikaan perasaan dekat dengan lingkungan alam seperti halnya hijau. Namun berbeda dengan hijau yang sejuk, coklat lebih memiliki karakter yang hangat. Coklat juga warna yang mencerminkan tradisi dan segala sesuatu yang berbau dengan kebudayaan.
g. Putih, warna yang memberikan kemurnian dan kesederhanaan. Putih
adalah warna yang melambangkan kesucian. Karena itulah warna putih
sering digunakan untuk acara-acara yang bersifat seperti prnikahan atau
ibadah keagamaan. Secara psikologis, putih melambangkan kejujuran,
35 ketulusan dan keiklasa. Warna ini juga mengasosiasikan kita terhadap rasa bersih atau higenis dan klinis.11
Perlu diperhatikan, perbedaan latar belakang budaya dapat membuat sebuah lambang/symbol dalam sebuah logo memiliki makna yang berbeda. Sebuah symbol tidak dapat mewakili sebuah makna dengan sendirinya, melainkan manusia yang membuat lambang/symbol tersebutlah yang akan memberikan makna pada hasil karyanya tersebut. Interpretasi terhadap sebuah logo bisa menjadi sangat berbeda tergantung dari konteks, subkonteks dan sejarah logo itu sendiri.
Dalam setiap pembelajaran ilmu komunikasi dikenal adanya teori interaksi simbolik. Teori ini memiliki asumsi bahwa manusia membentuk makna melalui proses komunikasi yang terjadi di sekeliling nya. Teori ini menjelaskan tentang adanya hubungan antara simbol dan interaksi.
Semua bentuk komunikasi yang bersifat simbolik dan didasarkan pada interaksi dan makna. Asumsi utama dari teori ini adalah:
1.
Makna: Manusia berinteraksi dengan lingkungannya berdasarkan pada makna yang diberikan pada setiap elemen di lingkungan tersebut. Interaksi simbolik meyakini bahwa pemaknaan merupakan aspek central dari prilaku manusia.
2.
Bahasa: Bahasa memberikan manusia kemampuan untuk memaknai suatu simbol. Manusia mengidentifikasikan makan melalui Bahasa yang dipahaminya bersama dengan orang lain.
3.
Pikiran: Pikiran memungkinkan seseorang memodifikasi interpretasi terhadap simbol. Cara seseorang menginterpretasikan suatu simbol bisa berbeda dari orang lainnya.
1211Dameria, Anne. 2007. Color Basic: Panduan Dasar Warna untuk Desainer & Industri Grafika. Jakarta: Link
& Match Graphic
12Elbadiansyah, Umiarso. 2014. Interaksionisme Simbolik Dari Era Klasik Hingga Modern.Jakarta:
RajaGrafindo Persada
36 Dengan menggunakan logo, seseorang dapat menyampaikan dan juga menerima makna makna yang jelas dan mendalam dalam sebuah komunikasi.
Komunikasi memang kebanyakan melalui lisan ataupun tulisan. Namun komunikasi symbol juga dapat ditemui disekitar kita seperti Logo, lukisan, patung dll.
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap logo yang tercipta tersebut dapat menyampaikan pesan komunikasinya tersendiri kepada khalayak yang luas. Pesan komunikasi tersebut tersirat dalam setiap bentuk, warna, garis dan symbol yang terdapat pada logo tersebut. Logo memiliki fungsi sebagai media penyampai informasi dalam bentuk komunikasi visual berupa gambar atau tulisan yang dijadikan sebarkan melaui media cetak maupun elektronik.
Logo digunakan untuk menyampaikan informasi mengenai brand suatu produk atau perusahaan kepada masyarakat. Dengan adanya logo, diharapkan publik semakin mengenal lebih dalam tentang produk atau lembaga terkait. Suatu logo diperoleh maknanya dari suatu kualitas yang disimbolkan, melalui corporate culture, positioning, historis atau aspirasi. Apa yang diartikan atau dimaksudkan adalah lebih penting daripada seperti apa rupanya. Penekanannya pada makna di luar atau di balik wujud logo itu.
13Sehingga logo tidak selalu harus menampilkan warna, bentuk, garis yang indah. Dengan sebuah logo memiliki kualitas yang baik tentang apa saja yang disimbolkan pada logo tersebut, maka logo tersebut akan lebih mempunyai velue yang lebih baik, jika dibandingkan dengan logo yang mempunyai bentuk warna yang indah namun tidak memiliki filosofi yang baik dalam setiap warna, bentuk, dan garis yang tercipta.
2.3 Fungsi Dalam Mengkomunikasikan Logo
13Rustan, Surianto (2009). Mendesain Logo (PT. Gramedia, Jakarta, Indonesia) hal -9
37 Berkomunikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah logo. Setiap logo yang tercipta tentunya tidak hanya sebuah logo yang tidak memiliki arti. Dalam pengertiannya, logo merupakan suatu alat bagi brand/perusahaan untuk menunjukan identitas dari brand itu sendiri. Maka dalam hal ini, logo suatu alat komunikasi yang terdepan dalam sebuah brand/perusahaan.
Logo dapat mempengaruhi calon pelanggan anda nantinya jika logo tersebut dapat menarik perhatian calon pelanggan tersebut dari makna-makna yang tersedia pada bentuk, warna dan tipografi pada logo tersebut.
2.3.1 Fungsi Komunikasi Umum
Komunikasi memiliki beberapa fungsi yang perlu diketahui, fungsi komunikasi menurut Dedy Mulyana dalam bukunya yang bertajuk Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar dibagi menjadi empat fungsi yaitu, komunikasi sosial, komunikasi ekspresif, komunikasi ritual dan komunikasi instrumental. Keempat fungsi komunikasi tersebut bisa kita lihat dibawah ini:
1. Fungsi komunikasi sosial
Fungsi komunikasi sosial mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri, kelangsungan hidup, kebahagiaan, dan memupuk hubungan dengan orang lain.
2. Fungsi komunikasi ekspresif
Fungsi komunikasi ekspresif yaitu dapat dilakukan sendiri atau kelompok yang bertujuan untuk mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrument untuk menyampaian perasaan (emosi) kita.
3. Fungsi komunikasi ritual
Fungsi komunikasi ritual yaitu biasanya dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun, sepanjang hidup yang disebut para antropolog sebagai rites of passage, mulai dari upacara kelahiran, sunatan, ulangtahun, pertunangan sampai pernikahan.
4. Fungsi komunikasi instrumental
38 Fungsi komunikasi instrumental memberitahukan atau menerangkan mengandung muatan persuasive yang berarti pembicara menginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta informasi yang disampaikannya akurat dan layak untuk diketahui.14
Jadi, berdasarkan kutipan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa komunikasi merupakan suatu hal yang sudah sangat melekat bagi kehidupan setiap manusia, keseharian yang dilakukan manusia sangat tidak lepas dari komunikasi karena setiap langkah atau gerak manusia merupakan sebuah proses komunikasi.
Komunikasi juga merupakan kebutuhan manusia untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkannya.
2.3.2 Fungsi Logo
Adapun fungsi logo Menurut Rustan dalam bukunya yang bertajuk “Mendesain Logo” adalah sebagai berikut:
1. Identitas diri. Supaya dapat membedakan dengan identitas milik orang lain
2. Tanda Kepemilikan. Supaya membedakannya dengan milik orang lain
3. Tanda Jaminan kualitas
4. Mencegah peniruan/pembajakan 5. Menambah nilai positif
6. Propergi legal suatu produk atau organisasi
7. Mengkomunikasikan informasi seperti keaslian, nilai dan kualitas.
15Sebuah logo tentunya tidak tercipta tanpa alasan tertentu yang kuat. Seperti penjelasan diatas, sebuah logo memiliki fungsi yang penting dalam suatu brand atau suatu perusahaan. Logo menjadi wajah bagi sebuah brand atau perusahaan yang dimana logo secara tidak langsung berkomunikasi tentang apa yang brand atau
14Mulyana, Deddy. 2004. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
15Rustan, Surianto (2009). Mendesain Logo (PT. Gramedia, Jakarta, Indonesia) hal 10-12
39 perusahaan tersebut lakukan. Logo juga mampu mewakili visi dan misi dari perusahaan tersebut, tergantung konsep logo yang di inginkan.
2.4 Logo Sebagai Media Komunikasi Perusahaan Kepada Masyarakat
Perusahaan sangat berperan penting dalam hal perekonomian dan merupakan penggerak ekonomi. Perusahaan sebagai lembaga ekonomi yang memiliki fungsi multiplayer, eksistensi perusahaan menjadi salah satu sendi utama dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan adanya kegiatan usaha yang dilakukan perusahaan tersebut, maka akan memberikan masyarakat kebutuhan ekonomi mereka masing-masing melalui adanya penyerapan tenaga kerja melalui perusahaan tersebut.
Begitu juga sebaliknya, perusahaan dalam menjalankan setiap kegiatan usahanya selalu membutuhkan masyarakat yang dimana masyarakat ini memiliki peran ganda. Yang dimana dalam sebuah perusahaan diperlukannya sebuah pegawai dalam perusahaan tersebut sebagai produsen produk perusahaan tersebut.
Setelah itu, perusahaan butuh peran masyarakat lagi untuk menjadi konsumen dari produk-produk yang telah disiapkan oleh produsen perusahaan tersebut.
Dalam penjelasan diatas, bisa disimpulkan bahwa masyarakat memiliki peran yang cukup penting dalam perusahaan, atau dapat disebut sebagai stakeholder. Mengapa disebut stakeholder? Karena stakeholder merupakan semua elemen yang ada didalam masyarakat entah itu individu, kelompok atau mungkin komunitas dimana mereka memiliki hubungan dan kepentingan terhadap perusahaan. Menurut Freeman stakeholder meruapakan “suatu individu atau kelompok yang saling mempengaruhi serta dipengaruhi untuk mencapai tujuan dari organisasi atau perusahaan”.
Banyak perusahaan/brand kecil yang sedang berkembang, namun tidak
mementingkan logo dari brand/perusahaan yang mereka miliki. Mereka hanya
membuat logo seadanya tanpa memikirkan bagaimana sebuah logo dapat mewakili
visi dan misi brand/perusahaan tersebut. Karena setiap brand/perusahaan itu
memiliki visi dan misi, setidaknya setiap dari mereka bisa menuangkan visi dan
40 misi mereka ke dalam bentuk logo. Tidak hanya itu, logo juga sangat berperan penting sebagai program marketing, branding hingga corporate identity.
Lambang brand atau perusahaan diusahakan harus mencolok dan menarik mata konsumen dibandingkan logo kompetitornya, hal tersebut berpengaruh terhadap mata konsumen dalam melihat sebuah logo. Mata konsumen melihat sebuah logo dapat mempengaruhi pikiran dari konsumen tersebut untuk memilih brand yang sesuai apa yang konsumen tersebut suka. Logo yang terlihat menarik dan positif tentunya akan membuat konsumen dapat mengingat dengan baik.
Kemudian secara tidak langsung brand/perusahaan tersebut akan lebih mudah dikenal dan diingat dengan karakter logo yang dimiliki. Jika hal tersebut sudah bisa tercapai, makan dapat disimpulkan bahwa brand/perusahaan sudah sukses dalam membuat logo yang dapat berkomunikasi kepada konsumen sehingga logo tersebut sudah tertanam dibenak konsumen.
2.5 Pemaknaan Masyarakat Sebagai Audiens/Komunikan Terhadap Pesan Dalam Logo
Dalam sebuah proses komunikasi mulai dari komunikator, media/saluran, pesan, komunikan hingga efek, kebaradaan sebuah komunikan sangatlah penting.
Peran komunikan sebagai sebagai target/sasaran komunikasi. Jika tidak adanya komunikan, maka proses komunkasi pun tidak ada gunanya jika yang diharapkan adalah efek. Jika pesan tidak diterima oleh komunikan, maka akan menimbulkan berbagai macam masalah yang sering kali menuntut perubahan terjadi, apakah ada sumber pesan/komunikator atau saluran.
162.5.1 Komunikan / Audiens
Komunikan / audiens adalah kebalikan dari komunikator itu sendiri, yang dimana komunikan bertindak sebagai penerima informasi yang diberikan oleh komunikator. Komunikan lebih sering dianggap sebagai pendengar ataupun audiens yang dituju oleh seseorang untuk menyampaikan pesan. Komunikator ialah seseorang yang membuka pembicara/atau biasa juga disebut dengan pembicara.
16Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), 87.
41 Pihak komunikator dapat membawa informasi informasi ataupun data data yang ia ingin sampaikan kepada komunikan atau orang yang ingin ia tuju. Dengan demikian komunikator bisa mendapatkan efek (feedback) dari komunikan untuk dijadikan patokan dari tujuan komunikator tersebut.
2.5.2 Karakteristik Komunikan / Audiens
Komuikan pun memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Pada buku milik Endang S. Sari yang berjudul Audience Reseacrh, Herbert Blumer menjelaskan ada 4 karakteristik dari komunikan/audiens, diantaranya:
a. Heterogen: dimana massa komunikan / audiens merupakan salah satu masyarakat sosial yang berasal dari aneka ragam lapisan sosial, pendidikan, budaya hingga agama
b. Anonim: tipe komunikan / audiens random. Dimana masing-masing mereka tidak saling mengenal. Antara komunikator dan komunikan pun tidak salingmengenal satu sama lain, melainkan orang yang baru ditemui.
c. Unbond each other: mereka tidak terkait sama sekali satu sama lainnya, baik antara komunikator dan komunikan. Sehingga sulit dibawa untuk suatu tujuan tertentu seperti pada keramaian (Crowd).
d. Isolated from one other: tertutup satu sama lain sehingga keduanya seperti atom-atom yang terpisah namun tetap merupakan bagian yang sama, yaitu sama-sama pengguna media massa.
17Jadi, jika penjelasan diatas tersebut ditarik secara garis besar, ada dua tipe mass audiens / komunikan, yaitu general public audiens dan specialized audiens.
General public audiens adalah khalayak yang sangat luas, heterogen dan anonym secara lengkap. Contoh dari tipe ini adalah seperti orang-orang yang menonton televise dan pendengar radio yang tidak saling tahu menahu satu sama lain, namun berasal dari aneka ragam lapisan sosial, pendidikan, budaya hingga agama.
17Endang S. Sari, Audience Research, (Yogyakarta: ANDI OFFSET, 1993), 4
42 Sedangkan specialized audiens ialah pembentukan dari beberapa kepentingan bersama antara perorangan sehingga lebih homogen.
Pada tipe ini siapapun orangnya, meskipun mereka tidak saling mengenal sebelumnya, luas dan bersifat heterogen, mereka dapat terbentuk dengan baik hanya karena memiliki pandangan dan kepentingan yang sama. Contohnya seperti mereka yang menyukai film animasi anime, mereka umumnya akan berkumpul memlalui apapun, menyatukan pikiran dan saling bertukar pikiran tentang anime tersebut, walaupun tidak saling mengenal. Itu terjadi akibat dari mereka yang memiliki hobi, pemeikiran, ataupun genre film yang sama.
2.5.3 Macam-macam Asumsi Audiens
Ada beberapa karakter dan asumsi mengenai audiens, yang dimana setiap audiens memiliki beberapa pandangan yang berbeda antar individu dan kelompok.
Audiens/komunikan juga terbagi menjadi dua, yang dimana ada audiens/komunikan pasrif dan aktif yang memiliki pola pikir yang berbeda-beda.
Komunikan pasif adalah sebuah kelompok orang yang menjadi penerima pesan dari sebuah komunikasi massa, dan keberadaan mereka tidaklah berdaya oleh kekuatan pesan yang diterimanya. Apalagi jika pesan yang diterimanya tersebut dikirim dengan sebuah media massa. Sehingga asumsi yang muncul dari jenis komunikan ini adalah pesan sebuah komunikasi massa yang sasarkan kepada mereka (lebih-lebih jika memakai media massa) akan langsung diterima tanpa adanya penolakan. Dari jenis komunikan ini memunculkan sebuah teori yang menggambarkan keperkasaan media, yaitu “teori peluru” (the bullet theory of communication) atau “teori jarum suntik hipodermik” (hypodermic needle theory) dan “teori sabuk transmisi” (transmission belt theory).
18Komunikan aktif, pada dasarnya sama dengan komunikan pasif jika dilihat dari segi posisinya dalam sebuah proses komunikasi massa. Mereka (komunikan pasif dan aktif) sama-sama dijadikan sebuah sasaran dari aktivitas komunikasi.
Yang membedakan antara komunikan pasif dan aktif adalah, komunikan aktif tidak
18Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer,145
43 akan langsung menerima pesan yang berikan oleh komunikator secara langsung.
Mereka masih memikirkan sebab dan akibatnya, dimana mereka harus menyeleksi, menyaring dan mengolah apapun pesan yang mereka terima.
Asumsi-asumsi Audience Menurut Melvin De Fleur dan Sandra Ball- Rokeach didalam Nurudin, ada beberapa teori komunikasi massa audience dalam menjelaskan interaksi audience dan bagaimana tindakan audience terhadap isi media, yaitu:
1. Individual Differences Perspective, Perspektif perbedaan individual memandang bahwa sikap dan organisasi personal-psikologis individu akan menentukan bagaimana individu memilih memilih stimuli dari lingkungan, dan bagaimana ia memberi makna pada stimuli tersebut.
Berdasarkan ide dasar dari stimulus-response, perspektif ini beranggapan bahwa tidak ada audience yang relatif sama, makanya pengaruh media massa pada masing-masing individu berbeda dan tergantung pada kondisi psikologi individu itu yang berasal dari pengalaman masa lalunya.
2. Social Categories Perspective, Perspektif ini melihat di dalam masyarakat terdapat kelompok-kelompok sosial yang didasarkan pada karakteristik umum seperti jenis kelamin, umur, pendidikan, pendapatan, keyakinan beragama, tempat tinggal, dan sebagainya.
Masing-masing kelompok sosial itu memberi kecenderungan anggota-anggotanya mempunyai kesamaan norma sosial, nilai, dan sikap. Dari kesamaan itu mereka akan mereaksi secara sama pada pesan khusus yang diterimanya. Berdasarkan perspektif ini, pemilihan dan penafsiran isi oleh audience dipengaruhi oleh pendapat dan kepentingan yang ada dan oleh norma-norma kelompok sosial.
Dalam konsep audience sebagai pasar dan sebagai pembaca,
perspektif ini melahirkan segmentasi. Contoh: Anak-anak
mendengarkan lagu balon ku ada lima, cicak-cicak di dinding. Bapak-
bapak mendengarkan lagu dari Bryant Adam, Michael Jakson dll.
44 3. Social Relation Perspective, Didasarkan pada penelitian Paul lazarfeld, Bernard Berelson, dan Elihi Kartz menyatakan bahwa hubungan secara informal mempengaruhi audience dalam merespon pesan media massa. Dampak komunikasi massa yang diberikan diubah secara signifikan oleh individu-individu yang mempunyai kekuatan hubungan sosial dengan anggota audience. Tentunya perspektif ini eksis pada proses komunikasi massa dua tahap, dan atau multi tahap. 19
Dari penggabungan ketiga perspektif diatas, maka memunculkan gambaran teori audience, dengan asumsi dasar bahwa: “Masing-masing dari kita merupakan anggota dari sejumlah besar audience, tetapi masing-masing audience tersebut mereaksi secara individual. Interaksi diri kita dengan anggota audience yang lain, bukan anggota atau bahkan pemimpin opini juga mempunyai dampak pada bagaimana kita merespon dan bahkan ikut serta dalam menentukan reaksi umum kita yang kita peroleh”.
Pada dasarnya, penelitian ini dimaksudkan untuk bagaimana audiens dapat memahami isi pesan yang terdapat dalam sebuah desain logo dari dua perusahaan ternama tersebut. Dari penjabaran diatas, penelitian ini memfokuskan objek penelitiannya terkait proses komunikasi melalui desain logo dan dibagian komunikan / audiensnya bagaimana memberikan tanggapannya.
Jadi, setiap individu memiliki kepribadiannya masing-masing yang juga akan mempengaruhi perilaku mereka dalam memberi tanggapan/pemaknaan akan sesuatu hal. Dari lingkungan dimana individu tersebut tinggal akan terbentuk sikap, nilai-nilai, wawasan serta kepercayaan yang mendasari kepribadian mereka dalam menanggapi sesuatu. Dengan ini dapat disimpulkan bahwasanya pengaruh pemaknaan logo terhadap individu akan berbeda satu sama lain, mengingat mereka
19Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), 106
45 mempunyai kepribadian yang berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan adanya perbedaan psikologis diantara individu-individu itu sendiri.
2.6 Asumsi Dasar
Logo menjadi suatu hal yang penting untuk memberikan suatu identitas perusahaan atau brand. Maka dari itu penting bagi setiap perusahaan atau brand untuk memiliki logo yang sangat komunikatif terhadap profil dari perusahaan atau brand. Jadi, setiap logo harus memiliki makna dan filosofi yang kental yang akan menggambarkan perusahaan atau brand. Ini menjadi tugas pembuat logo untuk membuat logo yang komunikatif sehingga setiap orang yang melihat logo tersebut dapat memahami maksud atau filosofi logo yang dibuat.
Sesuai penjelasan mengenai logo diatas, dapat disimpulkan bahwa logo
yang baik ialah dimana logo tersebut dapat menarik mata siapapun. Tidak hanya
menarik mata, setiap logo yang tercipta alangkah baiknya memiliki makna yang
kuat dari setiap bentuk, warna, garis yang disusun menjadi satu kesatuan. Jika hal
tersebut sudah terpenuhi, bukan tidak mungkin logo tersebut dapat dipahami oleh
siapapun dan menjadi logo yang sangat iconic dimana siapapun yang melihat logo
tersebut.
46 2.7 Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Pemaknaan Pesan Terhadap Logo Perusahaan Pertamina dan Unilever
Pertamina Unilever
Logo Pertamina Logo Unilever
Elemen Logo
Bagaimana cara setiap mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2017 memaknai pesan yang terdapat pada sebuah desain logo
Pertamina dan logo Unilever.
Teori Asumsi-asumsi audiens
mengetahui proses pemaknaan pesan pada logo perusahaan Pertamina dan Unilever yang dilakukan oleh mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah
Malang 2017.
47 2.8 Definisi Konseptual
Definisi konseptual adalah proses pemaknaan dari konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian. Definisi terlampir adalah tentang objek yang diteliti.
Tidak semerta-merta, peneliti juga merujuk dan menyimpulkan dari kajian teori yang disampaikan sebelumnya untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti membagi enam definisi konseptual seperti dibawah ini:
a) Asumsi-asumsi Audience : Menurut Melvin De Fleur dan Sandra Ball- Rokeach, ada tigaa teori komunikasi massa audience dalam menjelaskan interaksi audience dan bagaimana tindakan audience terhadap isi media yaitu Individual Differences Perspective dimana teori ini adalah Perspektif perbedaan individual melihat bahwa sikap dan organisasi personal-psikologis individu akan menjadi menentukan bagaimana individu memilih memilih stimuli dari lingkungan, dan bagaimana ia memberi makna pada stimuli tersebut. Social Categories Perspective, Perspektif ini melihat di dalam masyarakat terdapat kelompok- kelompok sosial yang didasarkan pada karakteristik umum seperti jenis kelamin, umur, pendidikan, pendapatan, keyakinan beragama, tempat tinggal, dan sebagainya. Masing-masing kelompok sosial itu memberi kecenderungan anggota-anggotanya mempunyai kesamaan norma sosial, nilai, dan sikap. Social Relation Perspective, Didasarkan pada penelitian Paul lazarfeld, Bernard Berelson, dan Elihi Kartz menyatakan bahwa hubungan secara informal mempengaruhi audience dalam merespon pesan media massa. Dampak komunikasi massa yang diberikan diubah secara signifikan oleh individu-individu yang mempunyai kekuatan hubungan sosial dengan anggota audience.
20b) Logo: Kata logo sebenarnya diambil dari kata logotype yang mulanya
digunakan pada tahun 1810 sampai tahun 1840, dan memiliki arti sebuah tulisan nama entitas yang dibentuk secara khusus dengan
20Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), 106