• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

2016 - 2021

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian

Kabupaten Asahan

(2)

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS PERTANIAN

TAHUN 2016 – 2021

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN

(3)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 – 2021

KATA PENGANTAR

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor prioritas pembangunan di Kabupaten Asahan. Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016-2021 ini disusun untuk menterjemahkan visi dan misi bupati dan wakil bupati terpilih yang dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dokumen ini menguraikan pokok-pokok pikiran pembangunan pertanian, potensi, permasalahan dan tantangan, visi misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan serta program kegiatan pembangunan pertanian Kabupten Asahan selama lima tahun ke depan.

Rencana Strategis ini disusun dengan memperhatikan kinerja pembangunan yang sedang berjalan, kelemahan dan kekuatan, serta dinamika lingkungan strategis dan tantangan global di masa depan.

Perubahan Rencana Strategis (Rencana Strategis) Dinas Pertanian 2017-2021 dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang perangkat Daerah dan Instruksi Menteri Dalam Negeri No 061/2911/Sj Tahun 2016 Tentang tindaklanjut Peraturan Pemerintah No 18 Tahun 2016 Tentang perangkat Daerah yang menginstruksikan kepada daerah untuk segera melakukan penyesuaian Dokumen Rencana Pembangunan Daerah sesuai kelembagaan Perangkat Daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 dimana kewenangan penyuluhan pertanian dan perkebunan menjadi kewenangan Dinas Pertanian Kabupaten Asahan.

Sektor pertanian kini dan mendatang memiliki peluang yang strategis untuk dikembangkan, namun dalam pengembangannya pertanian juga dihadapkan pada berbagai permasalahan dan tantangan. Upaya membangun pertanian ke depan harus berpijak dari permasalahan, peluang dan tantangan yang ada, dengan menganalisa potensi yang dimiliki serta pencermatan terhadap pengaruh lingkungan internal maupun eksternal, maka dapat dirumuskan langkah-langkah strategis dan rencana tindakan yang akan diterapkan secara efektif.

i

(4)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 – 2021

Dalam perkembangannya, dokumen Rencana Strategis ini akan terus disempurnakan dan disesuaikan dengan perubahan lingkungan strategis.

Pemikiran yang tertuang dalam dokumen ini diharapkan dapat bermanfaat dalam penyelenggaraan pembangunan Pertanian Kabupaten Asahan guna mewujudkan tujuan dan sasaran yang diharapkan bersama.

Kisaran, Nopember 2018 KEPALA DINAS PERTANIAN

KABUPATEN ASAHAN

Ir. Oktoni Eryanto, MMA Pembina Utama Muda NIP. 19651020 199303 1 002

ii

(5)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 – 2021

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Landasan Hukum ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan ... 5

1.4 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN ASAHAN... 11

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi... 11

2.2 Sumber Daya Dinas Pertanian Kabupaten Asahan... 12

2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Asahan. 15 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Asahan... 19

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS 23 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Asahan.. 23

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih... 23

3.3 Telaahan Rencana Strategis Kementerian Pertanian dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara serta Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara... 24 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis... 30

3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis ... 31

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN... 32

4.1 Visi dan Misi Dinas Pertanian Kabupaten Asahan... 32

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pertanian Kabupaten Asahan... 33

BAB V STRATEGI DAN KEBIJAKAN... 41

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN... 43 BAB VII KINERJA PENYELENGGARA BIDANG URUSAN... 44

BAB VIII PENUTUP... 47

LAMPIRAN ... 48

iii

(6)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 – 2021

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pencapaian kinerja pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten

Asahan... 18 Tabel 2. Anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan Dinas

Pertanian... 18 Tabel 3. Tujuan dan sasaran jangka menengah pelayanan Dinas

Pertanian Kabupaten Asahan... 35 Tabel 4. Tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan... 42 Tabel 5. Indikator kinerja OPD yang mengacu pada tujuan dan

sasaran RPJMD... 45

iv

(7)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 – 2021

DAFTAR GAMBAR

Gambar : Gambar 1. Bagan alur keterkaitan dokumen perencanaan

dan penganggaran 3

: Gambar 2. Bagan struktur organisasi 14

v

(8)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 – 2021

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016-2021 dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan Instruksi Menteri Dalam Negeri No 061/2911/Sj Tahun 2016 Tentang tindaklanjut Peraturan Pemerintah No 18 Tahun 2016 Tentang perangkat Daerah yang mengintruksikan kepada daerah untuk segera melakukan penyesuaian Dokumen Rencana Pembangunan Daerah sesuai kelembagaan Perangkat Daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 berimplikasi pada perubahan dokumen perencanaan untuk disesuaikan dengan Struktur Organisasi yang baru. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Asahan melakukan review dan revisi terhadap RPJMD Kabupaten Asahan Tahun 2016-2021.

Berdasarkan Perda Kabupaten Asahan No 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Asahan, Dinas Pertanian Kabupaten Asahan pada tahun 2017 bertambah kewenangannya meliputi bidang perkebunan dan penyuluhan, sehingga Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan tahun 2017-2021 perlu dilakukan perubahan

Sejalan dengan perubahan Struktur Organisasi dan RPJMD, maka dilakukan pula review dan revisi terhadap Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016-2021. Perubahan Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016-2021 sesuai dengan hasil review yang dilakukan mencakup :

1. Penyesuaian tugas pokok dan fungsi

2. Penyempurnaan tujuan dan sasaran Organisasi Perangkat Daerah 3. Penyempurnaan indikator dan target kinerja

4. Penyesuaian nomenklatur program dan kegiatan 5. Penyederhanaan kegiatan

Perencanaan strategis merupakan proses secara sistematis yang berkelanjutan dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipatif, mengorganisasi secara sistematis usaha-usaha melaksanakan

BAB I

1

(9)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 – 2021

keputusan tersebut dan mengukur hasilnya melalui umpan balik yang terorganisir dan sistematis.

Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang merupakan instrumen pertanggungjawaban, fungsi perencanaan strategis merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Perencanaan ini merupakan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lain agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis, serta tetap berada dalam tatanan sistem manajemen nasional. Dengan demikian rencana strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan merupakan Rencana Induk (master plan) yang komprehensif tentang bagaimana Dinas Pertanian akan mencapai tujuannya.

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan merupakan dokumen perencanaan jangka menengah yang mengacu pada Perubahan Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Asahan 2016-2021 yang disusun sebagai pedoman dalam melaksanakan perencanaan pembangunan selama lima tahun kedepan berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi yang dirumuskan serta disepakati sebagai dasar untuk melaksanakan program dan kegiatan. Karena mengacu pada RPJMD Kabupaten Asahan, maka secara otomatis Renstra Dinas Pertanian juga mengacu pada dokumen perencanaan diatasnya.

Selain itu, Renstra Dinas Pertanian juga memperhatikan keterkaitan dengan Renstra Kementerian/Lembaga dalam hal ini Kementerian Pertanian, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura serta Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara. Kedudukan dan keterkaitan antar dokumen perencanaan dalam sistem perencanaan pembangunan dan sistem keuangan dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut :

2

(10)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 – 2021

Gambar 1. Bagan Alur Keterkaitan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran

Bagan di atas menunjukkan alur penyusunan Renstra Dinas Pertanian yang berpedoman pada RPJMD Kabupaten Asahan dan kemudian menjadi pedoman penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Pertanian. Dengan demikian dokumen Renstra merupakan penjabaran RPJMD terkait dengan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dalam mendukung visi, misi, tujuan dan sasaran pasangan Kepala Daerah terpilih. Sementara penetapan kebijakan baru terkait dengan dinamika pembangunan yang belum diakomodasi dalam RPJMD dapat dimutakhirkan dalam dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

1.2. Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis ini adalah : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah

5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran

3

(11)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 – 2021

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lebaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114;

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang tata cara perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah, tata cara evaluasi rancangan Peraturan Daerah tentang rencana pembangunan jangka panjang daerah dan pembangunan jangka menengah daerah, serta tata cara perubahan rencana pembangunan jangka panjang daerah, rencana pembangunan jangka menengah daerah, dan rencana kerja pemerintah daerah;

10. Intruksi Menteri Dalam Negeri No 061/2911/Sj Tahun 2016 Tentang tindaklanjut Peraturan Pemerintah No 18 Tahun 2016 Tentang perangkat Daerah yang mengintruksikan kepada daerah untuk segera melakukan penyesuaian Dokumen Rencana Pembangunan Daerah sesuai kelembagaan Perangkat Daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016

11. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 7 Tahun 2003 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2003-2018;

12. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005-2025;

13. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013-2018;

14. Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 12 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Asahan Tahun 2013-2033 Asahan;

4

(12)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 – 2021

15. Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Asahan Tahun 2005-2025;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 4 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Asahan Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah no 4 Tahun 2016-20121, Tambahan Lembaran daerah no Tahun 2016).

17. Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Asahan (Lembaran Daerah Kabupaten Asahan Tahun 2016 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Asahan Nomor 6);

18. Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 12 Tahun 2018 tentang Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Asahan (Lembaran Daerah Kabupaten Asahan Tahun 2018 Nomor ..., Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Asahan Nomor ...);

19. Peraturan Bupati Asahan No. 34 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi, Tata Kerja, Uraian Tugas dan Fungsi Jabatan Pada Dinas Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Asahan;

20. Peraturan Bupati Asahan Nomor 31 Tahun 2018 tentang Pembentukan unit pelaksana teknis daerah pada dinas pertanian Kabupaten Asahan

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Rencana Strategis ini adalah sebagai pedoman perencanaan pembangunan pertanian Kabupaten Asahan untuk periode 5 (lima) tahun dalam upaya mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan.

Sesuai dengan maksud diatas, tujuan penyusunannya adalah : 1. Menjabarkan agenda-agenda pembangunan pertanian daerah yang

digariskan dalam Rencana pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

2. Memberikan arah pembangunan pertanian daerah dalam jangka 5 (lima) tahun ke depan

5

(13)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 – 2021

3. Menjaga keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pada setiap tahun anggaran selama 5 (lima) tahun yang akan datang.

4. Menjaga kesinambungan pembangunan pertanian dan perkebunan rakyat daerah dalam lima tahunan pada bingkai jangka panjangnya.

5. Memberikan tolok ukur untuk mengukur dan evaluasi kinerja tahunan Dinas Pertanian Kabupaten Asahan.

6. Menciptakan sinergi, efektifitas, efisiensi dan sinkronisasi pelaksanaan pembangunan antar sektor, wilayah maupun tingkatan pemerintah.

1.3. Sistematika Penulisan

Penulisan Rencana Strategis ini disusun berdasarkan sistematika berikut mengacu dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang tata cara perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah, tata cara evaluasi rancangan Peraturan Daerah tentang rencana pembangunan jangka panjang daerah dan pembangunan jangka menengah daerah, serta tata cara perubahan rencana pembangunan jangka panjang daerah, rencana pembangunan jangka menengah daerah, dan rencana kerja pemerintah daerah:

Bab I : Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra Perangkat Daerah, fungsi Renstra Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra Perangkat Daerah, keterkaitan Renstra Perangkat Daerah dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra provinsi/kabupaten/kota, dan dengan Renja Perangkat Daerah.

1.2 Landasan Hukum

Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan Perangkat Daerah, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran perangkat Daerah.

6

(14)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 – 2021

1.3 Maksud dan Tujuan

Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra Perangkat Daerah

1.4 Sistematika Penulisan

Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra Perangkat Daerah, serta susunan garis besar isi dokumen.

Bab II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah

Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra Perangkat Daerah periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas Perangkat Daerah yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan- hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra Perangkat Daerah ini

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan Perangkat Daerah, struktur organisasi Perangkat Daerah, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala Perangkat Daerah.

Uraian tentang struktur organisasi Perangkat Daerah ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata laksana Perangkat Daerah (proses, prosedur, mekanisme).

2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah

Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki Perangkat Daerah dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha yang masih operasional.

2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja Perangkat

Daerah berdasarkan sasaran/target Renstra Perangkat

Daerah periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan

7

(15)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 – 2021

wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan Perangkat Daerah dan/atau indikator lainnya seperti MDG’s atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah

Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah kabupaten/kota (untuk provinsi) dan Renstra Perangkat Daerah provinsi (untuk kabupaten/kota), hasil telaahan terhadap RTRW, dan hasil analisis terhadap KLHS yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan Perangkat Daerah pada lima tahun mendatang.

Bagian ini mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.

Bab III : Permasalahan Dan Isu-Isu Strategis Perangkat Daerah

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah

Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan Perangkat Daerah beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah Terpilih

Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi Perangkat Daerah yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.

dipaparkan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Perangkat Daerah yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut. Faktor-faktor inilah yang kemudian menjadi salah satu bahan perumusan isu strategis pelayanan Perangkat Daerah.

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra

8

(16)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 – 2021

Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun faktor- faktor pendorong dari pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra Perangkat Daerah provinsi/kabupaten/kota.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah ditinjau dari 1. Gambaran pelayanan perangkat daerah

2. Sasaran jangka menengah pada Renstra K/L

3. Sasaran jangka menengah dari renstra Perangkat Daerah/Provinsi/Kabupaten/Kota

4. Implikasi RTRW bagi pelayanan Perangkat daerah 5. Implikasi KHLS bagi pelayanan Perangkat Daerah

Selanjutnya dikemukakan metoda penentuan isu-isu strategis dan hasil penentuan isu-isu strategis tersebut.

Dengan demikian, pada bagian ini diperoleh informasi tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani melalui Renstra Perangkat Daerah tahun rencana.

Bab IV : Tujuan dan Sasaran

4.1 Tujuan dana Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Perangkat Daerah.

9

(17)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 – 2021

Bab V : Strategi dan Arah Kebijakan

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan arah kebijakan Perangkat Daerah dalam lima tahun mendatang dan menunjukkan relevansi dan konsistensi antar pernyataan visi dan misi RPJMD periode berkenaan dengan tujuan, sasaran, strategi, dan arah kebijakan Perangkat Daerah. Jika terdapat pernyataan strategi atau arah kebijakan yang tidak relevan dan tidak konsisten dengan pernyataan lainnya, maka diperlukan perbaikan dalam proses perumusan strategi dan arah kebijakan tersebut.

Bab VI : Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan

Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.

Bab VII : Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Perangkat Daerah yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Perangkat Daerah dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB VIII: Penutup

10

(18)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 – 2021

GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN ASAHAN

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pertanian

Dinas Pertanian mempunyai tugas pokok pelaksanaan Urusan Rumah Tangga Daerah dalam bidang pertanian meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pelayanan pertanian.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas Pertanian Kabupaten Asahan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana strategi Program, rencana kebijakan umum, teknis, operasional dan evaluasi di bidang Pertanian di Daerah.

b. Penyelenggaraan penyuluhan, pembinaan dan pengembangan usaha produksi pertanian secara intensif serta meningkatkan mutu produksi sesuai dengan kemajuan teknologi.

c. Pelaksanaan pengawasan, pengendalian dan perlindungan terhadap penggunaan sumber-sumber alam/hayati dan produksi di bidang pertanian, pengawetan tanah serta membina usaha penghijauan dan tata pengairan.

d. Pelaksanaan penelitian, percobaan, pengujian, pemeriksaan, pembibitan, budidaya, pemeliharaan dan cara-cara pengolahan produksi serta penyajian hasil pertanian.

e. Pembinaan dan pengembangan usaha-usaha pemasaran dalam dan luar negeri dan memperlancar arus bahan-bahan hasil pertanian.

f. Pelaksanaan upaya peningkatan dan pengembangan pengetahuan/keterampilan para petani dan mengarahkan kegiatan potensi tenaga petani sesuai dengan yang ditetapkan.

g. Pelaksanaan bimbingan dan pengembangan usaha kecil di bidang pertanian serta ikut mengembangkan program pembangunan di desa.

h. Pemberian rekomendasi usaha pertanian sesuai dengan kebijaksanaan dan petunjuk teknis dari Kepala Daerah.

i. Pelaksanaan administrasi umum meliputi perencanaan, keuangan, kepegawaian dan rumah tangga dinas.

j. Pelaksanaan unit pelaksana teknis dinas.

BAB II

11 00

(19)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 – 2021

k. Pelaksanaan pengamanan dan pengendalian teknis atas pelaksanaan tugas pokoknya sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan kepala daerah.

Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Asahan dibantu oleh : a. Sekretaris;

b. Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura;

c. Kepala Bidang Sarana Prasarana dan Penyuluhan;

d. Kepala Bidang Perkebunan;

e. Kasubbag dan Kepala Seksi;

f. Unit Pelaksana Teknis;

g. Kelompok Jabatan Fungsional;

2.2. Sumber Daya Dinas Pertanian

Berdasarkan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) tahun 2016, jumlah sumber daya manusia yang mendukung tugas dan fungsi Dinas Pertanian Kabupaten Asahan sebanyak 111 (Seratus Sebelas), 74 orang pria dan 37 orang wanita dengan rincian sebagai berikut :

a. Berdasarkan pendidikan

 Sarjana (S-2) : 5 (Lima) orang

 Sarjana (S-1) : 61 (Enam Puluh Satu) orang

 Diploma IV : 4 (Empat) Orang

 Diploma III : 5 (Lima) Orang

 SLTA Sederajat : 36 (Tiga Puluh Enam) orang b. Berdasarkan Golongan / Ruang :

 Golongan IV : 24 (Dua Puluh Empat) orang

 Golongan III : 74 (Tujuh Puluh Empat) orang

 Golongan II : 13 (Tiga Belas) orang

Keberadaan prasarana dan sarana yang ada di Dinas Pertanian Kabupaten Asahan untuk mendukung Program Kerja adalah sebagai berikut:

 Tanah Kantor Dinas : 10.652 m

2

-

Gedung Kantor : 795, 88 m

2

 Tanah BBP Sipaku : 28.422 m

2

- Gedung Kantor : 90 m

2

- Screen House : 800 m

2

13 0 13

0

12 0

(20)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 – 2021

- Gedung Peng. Pupuk : 70 m

2

- Gudang Pupuk :150 m

2

 Tanah sawah Serbangan : 52.000 m

2

 Tanah STA Hessa Air Genting : 12.945,75 m

2

- Gedung STA : 1.200 m

2

 UPT SPP-SPMA : 1 Unit

13 0

(21)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 – 2021 Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi

.

14 0

UPTD

DINAS PERTANIAN

SEKRETARIAT

SUBBAG PERENCANAAN, EVALUASI DAN

PELAPORAN

SUBBAG UMUM

BIDANG TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BIDANG PRASARANA,

SARANA DAN PENYULUHAN

SEKSI LAHAN, IRIGASI DAN PEMBIAYAAN

SEKSI PUPUK, PESTISIDA DAN ALSINTAN

SEKSI PENYULUHAN

SEKSI PERBENIHAN DAN PERLINDUNGAN TAN.

PANGAN DAN HORTIKULTURA

SEKSI PRODUKSI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

SEKSI PENGOLAHAN DAN PEMASARAN TAN. PANGAN

DAN HORTIKULTURA

BIDANG PERKEBUNAN

SEKSI PERBENIHAN DAN PERLINDUNGAN

PERKEBUNAN

SEKSI PRODUKSI PERKEBUNAN

SEKSI PENGOLAHAN DAN PEMASARAN PERKEBUNAN

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

(22)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 - 2021

2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Asahan

Kinerja Pelayanan dinas pertanian dapat dilihat melalui tabel 1.

Pencapaian Kinerja pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Asahan.

Angka Rasio Pencapaian produksi dan produktivitas merupakan persentase dari hasil perhitungan realisasi pada tahun 2011-2015 dibandingkan dengan sasaran tahun 2011-2015 Rencana pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang telah ditetapkan sebelumnya.

Realisasi produktivitas tiap tahun yang tercatat pada tabel 1, didapat dari hasil pengolahan data ubinan tanaman yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dalam satu tahun. Untuk Realisasi Produksi tiap tahun yang tercatat diperoleh dari perhitungan produktivitas dikalikan dengan luas panen tiap tahun.

Rata rata dari tahun tahun angka realisasi produksi padi mengalami kenaikan walaupun di tahun terakhir mengalami penurunan, berbeda halnya dengan komoditas jagung yang dari tahun ke tahun mengalami penurunan, tetapi pada tahun terakhir mengalami kenaikan.

Untuk komoditas kedelai sempat mengalami penurunan pada tahun 2013 dan 2014, tetapi kemudian mengalami kenaikan kembali ditahun 2015. Komoditas Kacang Tanah dan Kacang Hijau menunjukkan angka variasi turun naik, sementara untuk komoditas ubi kayu dan ubi jalar menunjukkan angka yang cenderung mengalami kenaikan.

Kecenderungan dari tahun ke tahun angka realisasi produktivitas padi dan palawija lainnya mengalami kenaikan hanya pada komoditas kacang tanah yang menunjukkan angka produktivitas yang lebih rendah pada periode Rencana Strategis tahun terakhir jika dibanding periode awal Rencana Strategis.

Untuk rasio capaian angka realisasi produksi dan produktivitas terhadap sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dapat dilihat bahwa rata rata pencapaian realisasi produksi Padi sudah diatas 90%, bahkan ditahun 2014 angka persentase capaian realisasi terhadap target diatas 100%, yakni sebesar 104,66%. Sementara untuk persentase capaian tahun 2015 sebesar 96,35%.

Perkembangan target dan realisasi tanaman Palawija Lainnya seperti Jagung, Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubi Kayu dan Ubi Jalar terlihat mengalami perkembangan yang beragam. Walau pada

15 0

(23)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 - 2021

tahun 2015 tanaman Jagung mengalami peningkatan produksi dibanding tahun sebelumnya, tetapi yang paling rendah capaian produksinya di antara tanaman Palawija yang lain adalah tanaman Jagung dan yang terlihat cukup mengalami perkembangan adalah tanaman Kedelai. Hal ini disebabkan berkurangnya luas tanam dan luas panen Jagung karena berkurangnya lahan pertanaman yang biasa digunakan.

Pertanaman Jagung selama ini banyak bertumpang sari dengan Kelapa Sawit (program integrasi). Saat ini kondisi tanaman Kelapa Sawit telah besar sehingga tidak dapat melakukan pertanaman. Selain itu banyak petani memilih untuk melakukan panen muda karena dinilai lebih menguntungkan. Panen muda tidak dihitung dalam catatan angka produksi untuk tahun berikutnya pemanfaatan lahan sawah untuk di tanam Jagung ketika bera dengan melakukan pertanaman 3 kali dalam satu tahun dengan pola Padi - Jagung - Padi dapat dilakukan dengan tetap memperhatikan dukungan sarana prasarana irigasi yang baik.

Pemanfaatan lahan lainnya juga dapat dilakukan dengan penjajakan kerjasama dengan pihak perusahaan perkebunan, agar Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) dapat dimanfaatkan bertanam Jagung. Beberapa bantuan benih input untuk produksi juga dapat dilakukan untuk merangsang kembali petani bertanam Jagung. Selain itu Pengembangan Nilai Tambah Produk pada produksi Jagung juga perlu diperhatikan

Untuk Angka Produktivitas Padi dari tahun 2011-2015 tercatat angka produktivitas Padi diatas angka 60 %, dengan produktivitas rata rata sudah diatas angka 50 Kwintal per hektar. Capaian yang masih belum mendekati angka target ini disebabkan angka target yang diproyeksikan sebelumnya terlalu tinggi untuk dapat di capai. Apabila melihat catatan angka produktivitas 2011-2015, angka produktivitas Kabupaten Asahan masih diatas angka propinsi Sumatera Utara. Angka produktivitas Asahan di tahun 2013 sebesar 55, 50 Kw Ha masih diatas angka Sumatera utara tahun 2013 sebesar 50,17 Kw/Ha, sementara untuk tahun 2014 Angka Produktivitas Asahan sebesar 56,11 Kw/Ha masih diatas angka produktivitas Propinsi Sumatera Utara sebesar 50,62 Kw/Ha.

Untuk Tahun 2015 angka produktivitas Padi Asahan sebesar 54,19 Kw/Ha juga masih berada diatas angka rata-rata produktivitas

16 0

(24)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 - 2021

Padi Sumatera Utara yakni sebesar 51,74 Kw/Ha. Angka Capaian Produktivitas di tahun 2015 pada Tanaman Palawija yakni Jagung, Kedelai, Kacang Hijau, Ubi Kayu, Ubi Jalar masing masing persentase capaian menunjukkan angka diatas 90 %, sementara untuk komoditas Kacang Tanah belum sampai pada angka diatas 90 % tetapi sudah diatas angka persentase capaian 80%.

17 0

15 0

(25)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 - 2021 18 0

(26)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 - 2021

Pada tabel 2. Anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Asahan dapat dijelaskan mengenai jumlah anggaran dari tahun 2011 sampai tahun 2015 dengan rata-rata pertumbuhan anggaran 23,13% per tahun dengan realisasi rata-rata 20,30% per tahun. Pendanaan ini menggambarkan dukungan dalam anggaran dalam mewujudkan kinerja Dinas Pertanian dalam 5 tahun terakhir.

Pendanaan memegang peranan penting dalam upaya mewujudkan kinerja Dinas Pertanian dalam upaya mendukung kinerja Dinas Pertanian yang ingin diwujudkan. Faktor-faktor utama pendukung anggaran bagi Dinas Pertanian adalah target kinerja sasaran yang tepat sehingga optimalisasi anggaran agar anggaran menjadi efektif dan efisien terus dilakukan oleh Dinas Pertanian agar pendanaan yang diberikan bisa mencapai target kinerja yang diinginkan.

Sejauh ini dukungan Pemerintah Kabupaten Asahan terhadap Dinas Pertanian terlihat dari rata-rata pertumbuhan anggaran selama 5 tahun cukup baik terlihat dari rata-rata pertumbuhan anggaran dalam 5 tahun bernilai positif.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Asahan

Tantangan yang dihadapi dalam pembangunan pertanian Kabupaten Asahan ke depan antara lain adalah:

1. Kompetisi persaingan di pasar terbuka

Produk pertanian lokal yang dihasilkan saat ini belum mampu bersaing di pasar global akibat mutu, karakteristik, kuantitas dan pengembangan produk belum sesuai dengan keinginan konsumen.

Tantangan ke depannya adalah bagaimana meningkatkan daya saing produk pertanian melalui peningkatan mutu dan produktivitas, pengembangan produk, derivasi produk serta perluasan pangsa pasar.

2. Penerapan usaha tani yang ramah lingkungan.

Ketergantungan petani terhadap pupuk dan pestisida kimiawi dewasa ini cukup mengkhawatirkan. Budidaya pertanian yang mengabaikan kaidah konservasi lingkungan tersebut mengakibatkan degradasi lahan dan sumber air. Tantangan ke depan adalah mendorong petani untuk menerapkan teknologi pertanian organik, sistem

19 0

18 0

(27)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 - 2021

pengendalian hama terpadu, serta metode budidaya yang ramah lingkungan. Usaha pertanian harus dilakukan sebagai suatu usaha atau bagian penting dari pemeliharaan sumber daya alam dan lingkungan.

3. Penyediaan prasarana dan sarana

Kondisi infrastruktur lahan dan air saat ini masih belum optimal.

Ketersediaan jaringan irigasi dan jalan usaha tani belum memadai. Di sisi sarana produksi, permasalahan yang dihadapi adalah belum berkembangnya kelembagaan pelayanan penyedia sarana produksi.

Belum perkembangnya usaha penangkaran benih/bibit secara luas hingga di sentra produksi. Saat ini, infrastruktur perbenihan sulit berkembang karena memerlukan investasi yang cukup besar.Tidak banyak swasta yang mau menanamkan investasi di pengusahaan perbenihan/perbibitan. Perlu ada upaya yang serius untuk membangkitkan kelembagaan perbenihan nasional mulai dari pusat sampai daerah, termasuk peningkatan kapasitas kemampuan penangkar benih lokal.

4. Penumbuhan usaha agroindustri di pedesaan.

Pertanian dewasa ini masih dipandang sebagai aktivitas sosial kultural, bukan aktivitas sosial ekonomi yang menguntungkan. Produk pertanian diperdagangkan umumnya masih dalam bentuk segar, belum berbentuk hasil olahan Usaha tani masih dominan pada aspek produksi

on-farm dengan tingkat pendapatan yang relatif kecil. Oleh karena itu,

tantangan ke depan adalah membangun usaha agroindustri di pedesaan untuk meningkatkan nilai tambah produk sekaligus menumbuhkembangkan peluang ekonomi dan menyediakan lapangan kerja.

5. Penguatan kelembagaan usaha ekonomi produktif.

Petani dengan skala usaha mikro saat ini dihadapkan pada keterbatasan akses terhadap sumber pembiayaan, teknologi, serta pasar dan informasi pasar. Kondisi tersebut membutuhkan penguatan kelembagaan usaha, pembinaan dan pendampingan, serta kemudahan fasilitasi pelayanan penyediaan barang/jasa yang dibutuhkan dalam proses produksi. Kelembagaan usaha kelompok yang ada saat ini banyak yang sudah tidak berfungsi, sementara sebagian besar yang masih ada juga belum mampu berperan dalam mendukung peningkatan pendapatan petani secara nyata. Tantangan ke depan adalah bagaimana memperkokoh kelembagaan usaha kelompok agar mampu berperan

20 0

(28)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 - 2021

sebagai media dalam meningkatkan kapasitas anggota, sehingga mampu meningkatkan aksesibilitas terhadap sumber pembiayaan, teknologi, pasar dan informasi pasar, serta mempermudah pembinaan dan fasilitasi yang diberikan pemerintah dan masyarakat.

6. Rendahnya produksi/produktifitas tanaman perkebunan

Faktor pemicu rendahnya produksi dan produktifitas tanaman perkebunan yang paling umum adalah faktor luas lahan perkebunan rakyat yang jumlahnya sedikit, penggunaan bibit sembarang pada perkebunan rakyat menyebabkan produksi menurun dan metoda pemupukan dan teknologi yang masih rendah menjadi hal-hal yang sangat dominan dalam penurunan angka produksi dan produktivitas tanaman perkebunan

7. Masih kurangnya Kapasitas dan Kemampuan Penyuluh Lapangan dan masih kurangnya Jumlah Penyuluh Lapangan untuk mendukung 1 desa 1 penyuluh

Untuk mewujudkan pembangunan pertanian yang kuat perlu di dukung oleh penyuluh lapangan yang memiliki kapasitas dan kemampuan yang cukup baik, juga jumlah yang cukup agar setiap desa memiliki satu orang tenaga penyuluh yang profesional agar petani di lapangan juga mendapatkan penyuluhan yang baik. Perlu dilakukan modernisasi penyuluh agar metoda penyuluhan juga berkembang sesuai dengan kondisi terkini baik dari segi pendekatan maupun pengembangan teknologi yang terus berkembang,

Peluang-peluang pembangunan pertanian Kabupaten Asahan ke depan antara lain adalah :

1. Produktivitas dan mutu masih dapat ditingkatkan

Produktivitas riil komoditas pertanian dan perkebunan pada aspek on-farm tergolong rendah, sehingga masih berpeluang untuk ditingkatkan hingga mencapai potensi optimalnya. Mutu hasil juga masih berpeluang untuk ditingkatkan melalui pembinaan peningkatan kualitas dan standarisasi produk, agar nilai tambah dan daya saing produk meningkat.

2. Perkembangan teknologi

Saat ini sudah cukup banyak tersedia paket teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas, kualitas dan kapasitas produksi. Beberapa keberhasilan alih teknologi melalui berbagai program telah mampu menggiatkan kegiatan agribisnis spesifik

21 0

(29)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 - 2021

lokasi. Introduksi teknologi tepat guna perlu terus menerus dikembangkan agar pertanian mampu menjadi sektor andalan dan penggerak pembangunan.

3. Terbukanya Pasar produk pertanian

Pasar domestik sangat berpeluang untuk pemasaran produk pertanian. Demikian pula peluang pasar ekspor cukup terbuka sebagai konsekuensi liberalisasi perdagangan dunia. Pertumbuhan kelas menengah yang sangat pesat, menurut data Mc. Kinsey Global Institute, saat ini kelas menengah di Indonesiaberjumlah 45 juta jiwa dan akan meningkat menjadi 135 juta pada tahun 2030. Hal ini merupakan pasar yang harus kita antisipasi, mengingat ragam permintaannya terhadap produk pertanian. Selain itu, sejalan dengan era globalisasi dan pemberlakuan pasar bebas, produk pertanian Indonesia juga berpeluang untuk dipasarkan ke pasar internasional, baik produk segar maupun olahan. Apabila peluang pasar dalam negeri dan luar negeri dapat dimanfaatkan, maka hal ini akan menjadi pasar yang sangat besar bagi produk pertanian.

4. Ketersediaan tenaga kerja dan kultur kerja keras

Jumlah penduduk yang besar dan memiliki kultur kerja keras serta upah yang relatif rendah sesungguhnya merupakan peluang untuk mendukung pengembangan pertanian dan perkebunan. Apabila kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dapat ditingkatkan, diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi aneka komoditas bagi pemenuhan kebutuhan pasar.

22 0

(30)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 - 2021

PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DINAS PERTANIAN KABUPATEN ASAHAN

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pertanian Kabupaten Asahan

Permasalahan-permasalahan yang muncul dalam sektor pertanian dewasa ini antara lain adalah :

1. Lahan pertanian makin berkurang akibat maraknya alih fungsi lahan;

2. Ancaman dampak perobahan iklim (serangan Organisme Pengganggu Tanaman, banjir kekeringan);

3. Penanganan pasca panen nilai tambah dayas saing industri hilir dan pengolahan belum optimal;

4. Dukungan infrastruktur sarana prasarana belum optimal 5. Minimnya jumlah penangkar benih

6. Degradasi lingkungan akibat penggunaan bahan kimiawi secara berlebihan;

7. Penerapan teknologi dalam usaha tani belum optimal;

8. SDM dan Kelembagaan/organisasi perkebunan yang masih rendah 9. Liberalisasi pasar global

10. Masih rendahnya kompetensi dan jumlah tenaga Penyuluh di Lapangan

11. Perlunya peningkatan jumlah penyuluh di lapangan dengan mendukung satu desa satu penyuluh (Rasio Penyuluh Pertanian satu desa satu Penyuluh)

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Berdasarkan kondisi dan tantangan yang akan dihadapi, serta memperhitungkan modal dasar maka Visi Pembangunan Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan 2016–2021 adalah sebagai berikut :

“Terwujudnya Asahan Yang Religius, Sehat, Cerdas dan Mandiri”

Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan sesuai dengan visi yang telah ditetapkan, agar tujuan dapat terlakasna dan berhasil dengan baik. Misi Bupati Asahan terpilih memperlihatkan secara jelas tahapan yang penting dalam proses pembangunan Kabupaten Asahan.

BAB III

23 0

(31)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 - 2021

Adapun misi yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas sumber daya berbasis IMTAQ

2. Meningkatkan pelayanan dan kesadaran kesehatan masyarakat 3. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan yang berkeadilan

4. Mengembangkan pola pembangunan yang partisipatif, proaktif, kreatif dan inovatif dengan menjadikan masyarakat yang cerdas sebagai basis utama pelaku pembangunan di tengah kompetisi global.

5. Mengelola kemajemukan masyarakat dengan menjunjung tinggi nilai budaya dan memelihara kearifan lokal, guna mendukung proses pembangunan yang berwawasan lingkungan.

6. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang profesional, amanah, bersih dan berwibawa secara akuntabel dan transparan dengan berorientasi pada pelayanan publik yang prima untuk mendorong percepatan pembangunan

7. Meningkatkan pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana lainnya secara merata dalam rangka mendorong terwujudnya masyarakat yang mandiri dan berwawasan lingkungan.

8. Mendorong terciptanya penegakan hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), keamanan, ketertiban, keadilan, dan perlindungan bagi masyarakat

9. Meningkatkan daya saing pertanian dalam arti luas

10. Melakukan percepatan pembangunan perekonomian dengan mendorong pertumbuhan investasi daerah yang dipadukan dengan koperasi dan UKM, Parawisata, perdagangan, industri,pembangunan pasar tradisional dan modern.

Dari uraian visi misi diatas, Dinas pertanian diharapkan mampu mewujudkan Visi Mandiri yang diterjemahkan dalam misi ke 9 yaitu meningkatkan daya saing pertanian dalam arti luas dan misi ke 10 yaitu mendorong pertumbuhan investasi daerah yang dipadukan dengan koperasi dan UKM, Pariwisata, perdagangan, industri, pembangunan pasar tradisional dan moderen.

3.3 Telaahan Renstra Kementerian Pertanian, Renstra Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara

24 0

(32)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 - 2021

3.3.1 Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019

Telaahan Renstra K/L dilakukan terhadap Rancangan rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019 diawali dengan menyelaraskan program utama Nawa cita yang dikemukakan oleh Presiden Republik Indonesia yaitu :

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara, melalui politik luar negeri bebas aktif, keamanan nasional yang terpercaya dan pembangunan pertahanan negara Tri Matra terpadu yang dilandasi kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya, dengan memberikan prioritas pada upaya memulihkan kepercayaan publik pada institusi-institusi demokrasi dengan melanjutkan konsolidasi demokrasi melalui reformasi sistem kepartaian, pemilu,dan lembaga perwakilan

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah- daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program "Indonesia Pintar"; serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan program

"Indonesia Kerja" dan "Indonesia Sejahtera" dengan mendorong land

reform dan program kepemilikan tanah seluas 9 hektar, program

rumah Kampung deret atau rumah susun murah yang disubsidi serta jaminan sosial untuk rakyat di tahun 2019.

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor sektor strategis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan, yang menempatkan secara

25 0

(33)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 - 2021

proporsional aspek pendidikan, seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat bela negara dan budi pekerti di dalam kurikulum pendidikan Indonesia.

9. Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan memperkuat pendidikan kebhinnekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antarwarga.

Dari sembilan program utama agenda nawa cita, Sektor Pertanian mempunyai peranan penting untuk mewujudkan program ke 6 dan ke 7 yaitu Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya dan mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor sektor strategis ekonomi domestik.

Potensi-potensi pengembangan pertanian yang ada meliputi :

a. Keanekaragaman hayati yang melimpah dan dukungan agroekosistem, termasuk limpahan sinar matahari, intensitas curah hujan yang hampir merata sepanjang tahun, serta keanekaragaman jenis tanah.

b. Ketersediaan lahan yang cukup besar dan belum dimanfaatkan secara optimal.

c. Tersedianya paket teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas, kualitas dan kapasitas produksi aneka produk pertanian.

d. Tersedianya tenaga kerja untuk mendukung pengembangan pertanian.

e. Pasar dan pertumbuhan jumlah serta daya beli penduduk.

Permasalahan mendasar yang dihadapi sektor pertanian saat ini dan di masa yang akan datang adalah:

a. Konversi lahan yang tidak terkendali

b. Keterbatasan dalam pencetakan lahan baru c. Penurunan kualitas lahan.

d. Rata-rata kepemilikan lahan yang sempit.

e. Ketidak pastian status kepemilikan lahan f. Infrastruktur yang belum memadai

g. Sarana produksi belum optimal h. Regulasi belum maksimal

i. Kelembagaan petani yang belum mempunyai Posisi Tawar yang kuat

26 0

(34)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 - 2021

j. Keterbatasan petani dalam pemanfataan teknologi k. Menurunnya minat generasi muda terhadap pertanian

l. Keterbatasan akses petani terhadap permodalan dan masih tingginya suku bunga usaha tani

Disamping permasalahan mendasar, pembangunan pertanian ke depan menghadapi berbagai tantangan antara lain:

a. Pemenuhan Pangan Masyarakat, Bahan Baku Industri dan Energi b. Perubahan Iklim, Kerusakan Lingkungan dan bencana alam

c. Kondisi Perekonomian Global

d. Peningkatan Jumlah penduduk dan urbanisasi e. Distribusi dan Pemasaran produk pertanian

Dalam bidang perkebunan, dari agenda prioritas NAWACITA terdapat implementasi agenda prioritas NAWACITA Kementerian Pertanian 2015-2019 yang dijabarkan lebih lanjut ke dalam kegiatan prioritas dimana Direktorat Jenderal Perkebunan mendapat amanat untuk melaksanakan program kegiatan prioritas tahun 2015 – 2019 yang dituangkan dalam rencana strategis Direktorat Jenderal Perkebunan 2015 – 2019 sebagai berikut :

1. Pengembangan 150 Desa pertanian organik berbasis komoditas perkebunan

2. Perluasan areal perkebunan 150.000 di lahan kering 3. Pengembangan food estate

4. Pengembangan kelapa sawit di wilayah perbatasan

5. Pengembangan tebu dan inisiasi pembangunan pabrik gula baru 6. Integrasi tanaman perkebunan dengan ternak sapi di lahan

perkebunan kelapa sawit dan integrasi tanaman pangan di lahan perkebunan kelapa sawit

Dalam bidang penyuluhan pertanian seperti yang dituangkan dalam Rencana Strategis Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian 2015 – 2019 kegiatan prioritas yang diamanahkan dalam implementasi agenda prioritas NAWACITA Kementerian Pertanian 2015-2019 yaitu :

1. Peningkatan kemampuan petani, organisasi petani dan pola hubungan pemerintah

2. Pelibatan perempuan petani/pekerja sebagai tulang punggung kedaulatan pangan

3. Penciptaan daya tarik pertanian bagi tenaga kerja muda

27 0

(35)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 - 2021

Visi Kementerian Pertanian adalah

”Terwujudnya Sistem Pertanian-Bioindustri Berkelanjutan yang Menghasilkan Beragam Pangan Sehat dan Produk Bernilai Tambah Tinggi Berbasis Sumber Daya Lokal untuk Kedaulatan Pangan

dan Kesejahteraan Petani”.

Misi Kementerian Pertanian

Dalam rangka mewujudkan visi ini maka misi Kementerian Pertanian adalah :

1. Mewujudkan kedaulatan pangan

2. Mewujudkan sistem pertanian bioindustri berkelanjutan 3. Mewujudkan kesejahteraan petani

4. Mewujudkan Reformasi Birokrasi

Tujuan

Sebagai penjabaran dari Visi dan Misi Kementerian Pertanian, maka tujuan pembangunan pertanian periode 2015-2019 yang ingin dicapai yaitu:

1. Meningkatkan ketersediaan dan diversifikasi untuk mewujudkan kedaulatan pangan.

2. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pangan dan pertanian.

3. Meningkatkan ketersediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi.

4. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.

5. Meningkatkan kualitas kinerja aparatur pemerintah bidang pertanian yang amanahdan profesional.

Sasaran Strategis Kementerian Pertanian:

Sasaran strategis merupakan indikator kinerja Kementerian Pertanian dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran yang ingin dicapai dalam dalam periode 2015-2019 adalah :

1. Swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula

2. Peningkatan diversifikasi pangan

3. Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor

4. Penyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi

28 0

(36)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 - 2021

5. Peningkatan pendapatan keluarga petani

6. Akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah yang baik

Strategi Kementerian Pertanian

Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran, maka Kementerian Pertanian menyusun dan melaksanakan Tujuh Strategi Utama Penguatan Pembangunan Pertanian untuk Kedaulatan Pangan (P3KP) sebagai berikut :

1. Peningkatan ketersediaan dan pemanfaatan lahan 2. Peningkatan infrastruktur dan sarana pertanian 3. Pengembangan dan perluasan logistik benih/bibit 4. Penguatan kelembagaan petani

5. Pengembangan dan penguatan pembiayaan pertanian 6. Pengembangan dan penguatan bioindustri dan bioenergi 7. Penguatan jaringan pasar produk pertanian

3.3.2. Renstra Dinas Pertanian Propinsi Sumatera Utara Tahun 2013-2018 Tujuan, sasaran, Rencana Strategis Dinas Pertanian Propinsi Sumatera Utara Tahun 2013-2018 diuraikan sebagai berikut:

Tujuan :

1. Mewujudkan Peningkatan Produktivitas Tanaman Pangan 2. Mewujudkan Peningkatan Produksi Hortikultura

3. Mewujudkan Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk Pertanian serta Peningkatan Pemasaran Hasil Pertanian

4. Mewujudkan Penguatan Kelembagaan Perbenihan/Pembibitan Daerah dan Kelembagaan Petani serta Mendorong Partisipasi Aktif Stakeholder Pertanian

5. Mewujudkan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pertanian 6. Mewujudkan Penerapan Good Governance

Sasaran :

1. Meningkatnya Produktivitas Tanaman Pangan;

2. Meningkatnya Ketersediaan Sarana dan Prasarana Produksi TPH;

3. Meningkatnya Produksi sayuran, buah-buahan, tanaman hias dan tanaman obat;

4. Meningkatnya Nilai Tambah dan Daya Saing Produk Pertanian;

5. Meningkatnya Pemasaran Hasil Pertanian;

6. Meningkatnya Sumber Daya Petani dan Aparatur Lingkup Pertanian serta Partisipasi Stakeholder Pertanian;

29 0

(37)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 - 2021

7. Meningkatnya Pengembangan Teknologi Pertanian;

8. Meningkatnya Kapasitas dan Kinerja Aparatur dalam Sistem Perencanaan, Penganggaran dan Penataan Administrasi Pemerintahan dan Keuangan Dinas Pertanian.

3.3.3. Renstra Dinas Perkebunan Propinsi Sumatera Utara Tahun 2013- 2018

Tujuan, sasaran, Rencana Strategis Dinas Perkebunan Propinsi Sumatera Utara Tahun 2013-2018 diuraikan sebagai berikut :

Tujuan :

1. Meningkatkan produksi, produktivitas, nilai tambah dan daya saing perkebunan

2. Meningkatnya pendapatan petani, kesempatan kerja di perdesaan, dan peningkatan nilai tambah produk perkebunan

Sasaran :

1. Meningkatnya produksi, produktivitas, nilai tambah dan daya saing perkebunan

2. Terbangunnya sistem manajemen pembangunan pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan yang berpihak kepada petani Selain tujuh strategi utama, terdapat Sembilan Strategi Pendukung sebagai berikut :

1. Penguatan dan peningkatan kapasitas SDM pertanian 2. Peningkatan dukungan perkarantinaan

3. Peningkatan dukungan inovasi dan teknologi 4. Pelayanan informasi publik

5. Pengelolaan regulasi

6. Pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi 7. Pengelolaan perencanaan

8. Penataan dan penguatan organisasi 9. Pengelolaan sistem pengawasan

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Program-program yang direncanakan dalam RPJMD Kab. Asahan mengikuti Rencana Struktur Ruang dan Rencana Pola Ruang Wilayah.

Struktur ruang wilayah Kab. Asahan terdiri dari rencana sistem perkotaan, rencana sistem perdesaan, rencana sistem jaringan

30

(38)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 - 2021

prasarana. Sedangkan pola ruang wilayah Kab. Asahan terdiri dari rencana kawasan lindung dan rencana kawasan budidaya.

Rencana sistem perkotaan meliputi Pusat Pemerintahan, Pusat Kegiatan Industri, Perdagangan dan Jasa, Permukiman, Pariwisata, Pendidikan, Pusat Transportasi Antar Wilayah Dan Internal Wilayah, Pusat Pemasaran Antar Wilayah Dan Wilayah Kab. Lain Dan Provinsi, Pertambangan, Kawasan pertanian, perkebunan dan peternakan serta perikanan, agromarinepolitan, kawasan lindung, dan Pusat Kegiatan Perekonomian.

Isu strategis dalam rencana tata ruang wilayah pada sektor pertanian meliputi ancaman alih fungsi lahan sawah dari tahun ke tahun. Hal ini dapat terlihat pada data pemanfaatan lahan sawah pertanian pada tahun 2011 sebesar 12.010 Ha menjadi 9.953 Ha pada tahun 2015.

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

Berdasarkan perkembangan pelaksanaan pembangunan yang sudah berjalan hingga saat ini, serta dengan berpandangan terhadap indikasi lingkungan internal dan eksternal Kab. Asahan, dapat dijelaskan isu-isu strategis sektor pertanian serta keterkaitannya dengan kinerja penyelenggaraan otonomi daerah sebagai berikut :

1. Peningkatan produksi dalam rangka penyediaan pangan

2. Penyusutan potensi lahan pertanian akibat tingginya alih fungsi lahan.

3. Adanya Ancaman Perubahan Dampak Iklim dan Organisme pengganggu tanaman yang harus di antisipasi.

4. Pembangunan infrastruktur sarana prasarana yang terus dioptimalkan

5. Peningkatan nilai tambah dan daya saing produk

6. Produktivitas dan mutu produk perkebunan masih rendah 7. Masalah SDM dan Kelembagaan/organisasi perkebunan

8. Masih rendahnya cakupan pelayanan Penyuluhan pada kelompok tani

9. Kurangnya ketersediaan prasarana dan sarana dalam pengelolaan, optimalisasi pemanfaatan sumber daya penyuluh

31 0

(39)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 - 2021

TUJUAN DAN SASARAN

4.1. Visi dan Misi Dinas Pertanian

Visi merupakan gambaran suatu kondisi ideal tentang masa depan yang realistik, dapat dipercaya, meyakinkan, mengandung daya tarik, serta mendorong motivasi para pelaku pembangunan pertanian, yang pencapaiannya harus diupayakan secara maksimal oleh pemerintah dan segenap lapisan masyarakat.

Memperhatikan permasalahan, peluang dan tantangan yang ada, serta mendukung visi pemerintah Kabupaten Asahan yaitu ”Terwujudnya Asahan yang Religius, Sehat, Cerdas dan Mandiri”, maka Dinas Pertanian Kabupaten Asahan menetapkan visi :

“TERWUJUDNYA PERTANIAN YANG TANGGUH DAN MANDIRI BERWAWASAN AGRIBISNIS”

Yang dimaksud dengan;

Tangguh

: sikap dan kondisi yang bercirikan pengetahuan dan wawasan menjadi landasan pengambilan keputusan, efisiensi dan produktivitas menjadi dasar pengalokasian sumberdaya, mekanisme pasar menjadi media utama dalam bertransaksi, teknologi inovatif menjadi perangkat utama dalam berusaha, profesional, serta berorientasi pada mutu, keunggulan dan nilai tambah.

Mandiri

: sikap dan kondisi yang ditandai dengan kemampuan untuk mengatasi permasalahan dengan mengandalkan potensi dan kemampuan yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhannya serta mengambil keputusan dan tindakan dalam penanganan masalah secara otonom.

Berwawasan Agribisnis

: bekerjanya seluruh subsistem dan usaha agribisnis agar secara produktif dan efisien menghasilkan berbagai produk pertanian yang memiliki nilai tambah dan daya saing tinggi.

BAB IV

32 0

(40)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 - 2021

Landasan mewujudkan visi tersebut tertuang dalam misi pembangunan pertanian yang akan dicapai tahun 2016-2021, yaitu : 1. Meningkatkan kinerja dan pelayanan aparatur pertanian

2. Mendorong upaya peningkatan ketahanan pangan, dan kesejahteraan petani

3. Mengembangkan Inovasi dan transfer teknologi yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan

4. Meningkatkan kompetensi pelaku usaha agribisnis dengan nilai tambah, mutu dan daya saing produk

Dari uraian visi misi diatas, Dinas pertanian diharapkan mampu mewujudkan Visi Mandiri yang diterjemahkan dalam misi ke 9 yaitu meningkatkan daya saing pertanian dalam arti luas dan misi ke 10 yaitu mendorong pertumbuhan investasi daerah yang dipadukan dengan koperasi dan UKM, Pariwisata, perdagangan, industri, pembangunan pasar traditional dan moderen

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pertanian

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi pernyataan misi yang akan dicapai dalam jangka lima tahun mendatang, agar dapat secara tepat diketahui arahan untuk mencapai visi dan misi dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki.

Berdasarkan kepentingan tersebut, maka tujuan yang akan diwujudkan pada tahun 2016-2021 mendatang dirumuskan sebagai berikut:

1. Mewujudkan tata kelola birokrasi pertanian yang bersih dan berwibawa

2. Mempercepat terwujudnya kemandirian pangan dan kesejahteraan petani melalui peningkatan produksi

3. Meningkatkan dukungan inovasi teknologi yang ramah lingkungan berkelanjutan

4. Mendorong pertumbuhan produk berdaya saing, serta melahirkan pelaku usaha agribisnis yang mandiri dan berjiwa wirausaha

Sasaran pembangunan merupakan dasar yang kuat untuk mengendalikan dan memantau pencapaian kinerja pembangunan serta lebih menjamin suksesnya pelaksanaan rencana jangka panjang yang

33 0

(41)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 - 2021

sifatnya menyeluruh. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut di atas, maka ditetapkan strategi pencapaian sasaran sebagai berikut:

1. Meningkatnya kualitas tata kelola birokrasi pertanian

2. Tersedianya bahan pangan bergizi, sehat dan layak konsumsi berbasis sumber daya lokal berkelanjutan

3. Tersedianya dukungan teknologi yang ramah lingkungan berkelanjutan

4. Meningkatkan daya saing produk agribisnis melalui pemanfaatan peluang ekonomi secara optimal

34 0

(42)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 - 2021 35 0

(43)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Tahun 2016 - 2021 36 0

Referensi

Dokumen terkait

Activity Diagram digunakan untuk mendefinisikan urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem / user interface dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah

Islam merupakan agama yang disampaikan menggunakan simbol- simbol yang bersifat permanen doktrinal. Secara doktriner, Islam bersifat elitis dalam arti bahwa secara normatif

Secara konsep kecerdasan budaya ialah kekuatan yang utuh di dalam diri individu untuk melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan yang beragam budaya secara

Berdasarkan hasil penelitian kondisi awal kompetensi pedagogic guru-guru pendidikan anak usia dini yang ada di Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat pada tahun ajaran

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok disusun berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),

Optimasi dilakukan dengan metode Factorial Design yang bertujuan untuk melihat efek dan interaksi dari kombinasi explotab dan amilum ditinjau dari sifat fisik tablet yang baik,

Di dalam dokumen Rencana Strategis yang telah dilakukan perubahan menyesuaikan dengan perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa

UN Women yang dalam hal ini sebagai organisasi Internasional mengupayakan penghapusan diskriminasi terhadap kaum perempuan di Mesir membangun Rezim Kesetaraan Gender