• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF TERHADAP RENTABILITAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF TERHADAP RENTABILITAS"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF TERHADAP RENTABILITAS

(Studi Kasus pada BRI Unit Panawangan Cabang Ciamis)

Agystia Ahmad Fauzi (093403081) Pembimbing :

Dr. Jajang Badruzaman, S.E,. Msi,. Ak.

R. Neneng Rina A,. S.E,. M.M Email : ahmad_suwarman@yahoo.com

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRACT

This research with respect to the Qualiy of Earing Assets and Rentability, this study aims to the determine the Qualiy of Earing Assets on BRI Panawangan Ciamis Unit, know the Rentability and determine the influence of Qualiy of Earing Assets to Rentability on the Bank’s. the author uses case study method in the research field through direct observation and interviews on other interested parties to collect data from 2011 up to 2012 at the BRI panawangan Ciamis Unit. Research was conducted by using analysis of correlation coefficients, regression coeffcients and coefficients of determination. The data obtained from the financial staetments of BRI Panawangan Ciamis Unit years 2011-2012. Testing the hypothesis by using the t test based on research result and the result of data processing with SPSS version 16.0 shows that the Qualiy of Earing Assets on BRI Panawangan Ciamis Unit shows the biggest result in the October 2011 and the lowest result in the January 2011 and Rentability on BRI Panawangan Ciamis Unit shows the biggest result in the August 2011 and the lowest result in the January 2011 and the Quality of Earning Assets significant impact on rentability.

Keywords : Quality of Earning Assets and Rentability

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini berkenaan dengan masalah kualitas aktiva produktif dan rentabilitas, penelitian ini bertujun untuk mengetahui kualitas aktiva produktif dan rentabilitas pada BRI Unit Panawangan Ciamis, dan mengetahui pengaruh kualitas aktiva produkif terhadap rentabilitas. Guna keperluan tersebut penulis mengguakan metode studi kasus pada penelitian lapangan melalui observasi langsung dan wawancara pada pihak lain yang berkepentingan untuk mengumpulkan data dari tahun 2011 sampai dengan 2012 pada Bank BRI Unit Panawangan Ciamis. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunkan analisis koefisien korelasi, koefisien regresi, dan koefisien determinasi.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini didapat dari laporan keuangan Bank BRI Unit Panawangan Ciamis tahun 2011-2012. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t.

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data dengan menggunakan SPSS versi 16.0 menunjukan bahwa Kualitas Aktiva Produktif pada Bank BRI Unit Panawangan Ciamis menunjukan hasil yang paling besar pada bulan oktober 2011 sedangkan hasil paling kecil diperoleh pada bulan januari 2011 dan Rentabilitas pada Bank BRI Unit Panawangan Ciamis menunjukan hasil yang paling besar pada bulan agustus 2011 sedangkan hasil paling kecil diperoleh pada bulan januari 2011, dan Kualitas Aktiva Produktif Berpengaruh Signifikan terhadap Rentabilitas.

Kata kunci : Kualitas Aktiva Produktif dan Rentabilitas PENDAHUUAN

Lembaga keuangan di Indonesia khususnya perbankan mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam meningkatkan aktivitas perekonomian Negara. Lembaga keuangan perbankan ini mampu mengatur aliran dana dari masyarakat sehingga dapat meningkatkan dan mempertinggi taraf hidup rakyat, hasil dari penghimpunan dana tersebut kemudian disalurkan kembali kepadaa masyarakat untuk berbagai kepentingan masyarakat, dan dari proses situ pula perbankan mendapatkan keuntungan.

Perbankan di Indonesia telah diatur dalam peraturan Perundang-undangan.

Adapun pengertian perbankan menurut Undang-Undang RI No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan Atas Undang-Undang No.7 tahun 1992 mengenai perbankan adalah sebagai berikut :

(3)

“Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.”

Selanjutnya dikemukakan bahwasanya bank itu sendiri merupakan:

“Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.”

Dengan melihat pengertian bank tersebut di atas, maka bank mrupakan sektor yang sangat penting dan berpengaruh dalam dunia usaha sekaligus sebagai usaha perantara yang menghimpun dana dan menempatkannya dalam aktiva produktif. Dalam kondisi normal atau stabil, sebagian besar aktiva bank terdiri dari kredit dan aktiva lainnya yang dapat menghasilkan atau yang dapat menjadi sumber pendapatan bagi bank, sehingga dalam kegiatannya jenis aktiva tersebut disebut aktiva produktif.

Menurut Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 7/2/PBI/2005 mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum, dikemukakan bahwa Aktiva Produktif merupakan penyedia dana bank untuk memproleh penghasilan dalam bentuk kredit, surat berharga, penepatan dana antar bank, tagihan akseptasi, tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (resverse repurchase agreement), tagihan derivative, pernyataan, transaksi rekening administrative serta bentuk penyedian dana lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa aktiva produktif merupakan suatu aktiva-aktiva yang mampu menghasilkan keuntungan dan memberikan pendapatan dalam setiap melakukan usaha.

Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa aktiva produktif yang dinilai kualitasnya meliputi penanaman dana baik rupiah maupun valuta asing. Aktiva produktif lainnya, tidak dilakukan penilaian kualitasnya oleh Bank Indonesia. Penilaian terhadap kualitas aktiva produktif didasarkan pada tingkat kolektibilitasnya.

Pengelolaan kolektibilitas aktiva produktif sampai sejauh ini hanya terbatas pada kredit yang diberikan. Ukuran-ukuran utamanya adalah ketepatan pembayaran kembali pinjaman pokok dan bunga serta kemampuan debitur baik ditinjau dari usaha nilai anggunan kredit yang bersangkutan. Pengelolaaan aktiva produktif adalah bagian dari asset manajemen (manajemen aktiva) yang mengatur tentang kas cadangan (cash reserve) dan aktiva tetap (fixed assets dan investasi). Ada empat macam aktiva

(4)

produktif atau aktiva yag menghasilakan (earning assets) yaitu dalam bentuk kredit yang diberikan, surat berharga, penempatan dana pada bank lain, dan penyertaan.

Keempat jenis aktiva diatas semuanya menggunakan pemberian pinjaman dan pemasukan dana atau himpunan dana dari masyarakat atau nasabah dalam bentuk tabungan dll. Sehingga dengan memperhatikan bahwa sumber terbesar untuk penempatan aktiva itu adalah berasal dari pihak ketiga atau pinjaman, maka resiko yang mungkin timbul akan berasal dari penempatan/alokasi dana pinjaman tersebut, oleh karena itu harus diikuti dan diamati terus melalui rasio. Semua dalam usaha menanamkan dana tersebut mengundang resiko dimana tidak terbayarnya kembali atas kredit yang diberikan. Sementara itu penanaman dalam bentuk kredit merupakan bagian terbesar dari aktiva oprasional dan aktiva secara keseluruhan. Oleh karena itu pengamatan dan analisis bagaimana kualitas dari aktiva produktif harus dilakukan secara terus menerus. Dan atas alasan inilah maka bank mempunyai peranan yang sangat penting terutama atas pemeliharaan atas kepercayaan kepada para pengguna jasa perbankan seperti perusahaan dan masyarakat.

Kepercayaan masyarakat sangatlah penting bagi pihak bank karena sebagian besar sumber penghimpun dana bank dari masyarakat. Selain itu kepercayaan masyarakat atau perusahaan akan relative bertambah apabila suatu bank dapat dipandang sehat atau stabil, dapat dilihat dari segi permodalan (capital), kualitas aktiva (asset quality), manajemen (management), rentabilitas (earning) dan likuiditas (liquidity) maupun dari aspek-aspek lain yang turut mendukung sehatnya suatu bank.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa bank yang sehat adalah bank yang mampu menjalankan fungsinya dengan baik.Untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik, maka sebuah bank harus mempunyai modal yang cukup, menjaga kualitas dengan baik, dikelola dengan baik, dioprasikan berdasarkan prinsip kehati-hatian, menghasilkan keuntungan yang cukup untuk mempertahankan kelangsungan usahanya serta dapat memenuhi kewajibannya setiap saat yang disebut dlikuiditas. Selain itu, suatu bank juga harus senantiasa memenuhi berbagai ketentuan, aturan dan prosedur yang telah ditetapkan baik prosedur yang dibuat oleh suatu bank itu sendiri atau prosedur yang di tetapkan pemerintah dan bidang perbankan.

Bagi setiap perusahaan dalam hal ini termasuk di dalamnya adalah sebuah bank, masalah rentabilitas jauh lebih penting dari masalah laba.Laba yang besar belum tentu

(5)

dapat menjadi ukuran bahwa perusahaan tersebut telah bekerja dengan efektif dan efisien. Rentabilitas suatu bank digunakan untuk mengukur dan melihat keberhasilan dan kemampuan bekerja sutu bank di dalam menggunakan aktiva secara produktif.

Tingkat rentabilitas bagi perusahaan harus diusahakan tinggi, dan hal tersebut dicerminkan melalui kemampuan modal perusahaan itu sendiri dalam menghasilkan keuntungan. Rentabilitas yang tinggi mencerminkan tingginya efisiensi dan rentabilitas ini biasanya dinyatakan dengan persentase dalam perhitungannya.

Pada hakikatnya seluruh perusahaan maupun bank yang menjadi milik pemerintah maupun swasta bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba yang wajar guna untuk mempertahankan kelangsungan usaha perusahaannya melalui penggunaan segala kemampuan serta sumber daya yang telah tersedia yang pada akhirnya akan meningkatkan taraf hidup anggota atau karyawan dari perusahaan itu sendiri serta mensejahterakan masyarakat.

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui kualitas aktiva produktif dan rentabilitas pada BRI Unit Panawangan Ciamis.

2. Mengetahui pengaruh kualitas aktiva produktif terhadap rentabilitas pada BRI Unit Panawangan Ciamis.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penyelesaian penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studi kasus.

OPERASIONALISASI VARIABEL

Dalam penelitian ini terdapat satu variabel indipenden yaitu Kualitas Aktiva Produktif (X) dan satu variabel dependen yaitu Rentabilitas (Y).

(6)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Indicator Skala

Kualitas Aktiva Produktif

(X)

“Kualitas Aktiva Produktif itu sendiri adalah penilaian aktiva produktif bank dengan beberapa penggolongan kesehatan

berdasarkan aspek- aspek tertentu dan terukur yang dtetapkan oleh peraturan perbankan dan menghasilkan koletibilitas.”

(H.R. Daeng Naja, 2005: 303).

Bed Debt Ratio

Rasio

Rentabilitas (Y)

“Rentabilitas bank merupakan

kemampuan menghasilkan laba dari sejumlah dana yang dipakai untuk menghasilkan laba tersebut.”

(Malayu S.P

Hasibuan, 2006:100)

ROA (Return On Asset)

Rasio

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Untuk memperoleh hasil yang diharapkan maka dibutuhkan data-data yang akan mendukung peelitian ini. Dalam memperoleh data dan informasi yang akan mendukung penelitian ini maka penulis mengumpulkan data berupa penelitian lapangan, observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan penelitian keperpustakaan.

TEKNIK ANALISIS DATA DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

Untuk menganalisi data yang diuperoleh dalam rangka pengujian hipotesis, data tersebut diolah terlebih dahulu kemudian dianalisa dengan menggunakan metode

(7)

statistic parametik untuk menguji hipotesis yang diajukan. Sedangkan data yang telah berhasil dikumpulkan akan diolah dan dianalisa dengan menggunakan alat analisa sebagai berikut :

1. Persamaan Regresi Linier

Garis Regresi merupakan garis yang memperlihatkan hubungan dua variabel. Untuk mendapatkan garis regresi tersebut diperlukan persamaan regresi, Metode Kuadrat terkecil akan digunakan dalam menempatkan garis regresi, sehingga bentuk dari persamaan regresi adalah sebagai berikut :

Y = a + bX

(Sugiyono, 2004 : 251) Keterangan :

X = variabel independent (Kualitas Aktiva Produktif) Y = variabel dependen (Rentabilitas)

a = konstanta, didapat dari :

dan nilai b dapat dicari dengan rumus :

2. Koefisien Korelasi

Kuat atau tidaknya hubungan antara variabel X dan Variabel Y dapat diukur dengan suatu nilai yang disebut koefisien korelasi. Nilai koefisien korelasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

{ }{ }

(Sugiyono 2010: 183) Keterangan :

r = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y n = Ukuran Sampel

X = Variabel idependen(Kualitas Aktiva Produktif) Y = Variabel dependen (Rentabilitas)

Untuk daoat memberikan oenasiran terhadap koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil penghitungan tersebut, maka dapat dilihat pada ketentuan sebagai berikut :

(8)

Table 3.2

Pedoman Untuk Mengukur Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 -0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

(Sugiyono, 2010: 183)

Koefisien korelasi ini akan besar jika tingkat hubungan antar variabel kuat.

Demikian sebaliknya, apabila hubungan antar variabel tidak kuat maka nilai r akan kecil.

3. Koefisien determinasi

Merupkan sejauh mana kontribusi variabel X terhadap naik turunya nilai varibel Y.

(Sugiyono, 2004: 216) Dimana :

Kd= Koefisien Determinasi

r2 = Koefisien Korelasi dikuadratkan

PEMBAHASAN

Kualitas aktiva produktif merupakan penilaian aktiva produktif bank dengan beberapa penggolongan kesehatan berdasarkan aspek-aspek tertentu dan terukur yang ditetapkan oleh suatu peraturan perbankan dan menghasilkan kolektibilitas.

Kualitas aktiva produktif yang diperoleh Bank BRI Unit Panawangan Ciamis menunjukan hasil yang positif dan kualitas aktiva produktif paling besar diperoleh pada bulan oktober 2011 sebesar 1,21 % dan yang paling kecil diperoleh pada bulan januari 2011 sebesar 0,38%.

Bagi setiap perusahaan, dalam hal ini termasuk didalamnya adalah sebuah bank, masalah rentabilitas menjadi jauh lebih penting daripada masalah laba, laba yang besar

(9)

belum tentu dapat menjadi ukuran bahwa perusahaan telah bekerja dengan efektif dan efisien atau kinerjanya dapat dipandang baik. Rentabilitas suatu bank digunakan untuk mengukur dan melihat keberhasilan, kemampuan serta kinerja suatu bank di dalam menggunakan aktivanya secara produktif. Return On Assets (ROA) merupakan Rasio yang digunakan utuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mepeoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan.Semakin besar ROA suatu bank, semakin tinggi pula tingkat rentabilitas dan keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan Asset.

Rentabilitas (ROA) pada Bank BRI Unit Panawangan Ciamis menunjukan hasil yang positif dan nilai rentabilitas (ROA) terkecil dihasilkan pada bulan Januari 2011 dengan nilai 1,78% dan nilai rentabilitas (ROA) terbesar diperoleh pada bulan Agustus 2011 dengan nilai 35,64%.

Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif terhadap Rentabilitas pada Bank BRI UnitPanawangan Ciamis.

Untuk mengetahui besar pengaruh kualitas aktiva produktif terhadap rentabilitas pada Bank BRI Unit Panawangan Ciamis, penulis menggunakan analisis regresi linier sederhana, koefisien korelasi, koefisien determinasi dan koefisien non determinasi dengan proses perhitungan menggunkan software SPSS versi 16.0. Pengaruh kualitas aktiva produktif terhadap rentabilitas dengan menggunkan indikator aktiva produktif yang diklasifikasikan dibagi total aktiva produktif dikali 100% (X) dan laba sebelum pajak dibagi volume usaha dikali 100% (Y), dapat dinyatakan sebagai berikut :

Untuk mengetahui besarnya pengaruh kualitas aktiva produktif terhadap rentabilitas dari data tersebut diatas, maka digunakan perhitungan SPSS versi 16.0 (hasil perhitungan terlampir). Sedangkan hasil perhitungan yang berkenaan dengan analisis data penelitian dapat dilihat sebagai berikut :

a. Koefisien Regresi

Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, persamaan regresi menunjukan : Y = -3,713 + 25,495 (X)

b. Koefisien korelasi

Hasil perhitungan menunjukan r = 0,649 atau 64,9% yang berarti bahwa antara kualitas aktiva produktif dengan rentabilitas pada Bank BRI Unit Panawangan Ciamis terdapat hubungan yang kuat dan positif

(10)

c. Koefisien Determinasi dan Koefisien non Determinasi Kd = ( r )2 x 100%

= (0,649)2 x 100%

= 0,4212 x 100%

= 42,2%

Hal ini mengandung arti bahwa 42,1% peningkatan rentabiliats (Return On Assets) dipengaruhi oleh kualitas aktiva produktif. Hal tersebut sesuai dengan Desi Asmiati (2009) yang mengkaji tentang kualitas aktiva produktif terhadap rentabilitas yang menyatakan bahwa setiap kenaikan kualitas aktiva produktif akan mengakibatkan kenaikan pada rentabilitas (ROA). Sesuai juga dengan teori yang dikemukakan Malayu Hasibuan (2009: 100) bahwa rentabilitas (Return On Assets) dipengaruhi oleh berbagai sumber pendapatan bank yaitu salah satunya berupa bunga kredit yang berasal dari pemberian kredit, dimana pemberian kredit adalah salah satu aktiva produktif bank. Sehingga apabila perputaran kredit lancar maka kualitas aktiva produktif pun akan membaik dan hal tersebut akan meningkatkan nilai rentabiliats (Return On Assets).

Knd = 1 - (r)2 x 100%

= 1 - (0,649)2 x 100%

= 1 - 0,4212 x 100%

= 57.8%

Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas aktiva produkitf mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap rentabilitas (Return On Assets), yaitu sebesar 42,2% sedangankan sisanya 57,8% adalah pengaruh dari berbagai faktor lain yang tidak penulis teliti, sesuai dengan teori yang dikemukakan Malayu Hasibuan (2009: 100) bahwa sumber pendapatan bank yang dapat meningkatkan rentabilitas (Return On Assets) selain dari hasil aktiva produktif berupa kredit atau bentuk aktiva produktif lainnya dapat juga dari hasil lalu lintas pembayaran atau jasa bank lainnya seperti penerimaan setoran pajak bumi dan bangunan, penerimaan setoran PLN/Telkom, penerimaan setoran ongkos naik haji dan jasa-jasa Bank lainnya yang menghailkan pendapatan bagi Bank.

(11)

d. Uji Hipotasis

Berdasarkan perhitungn SPSS, diperoleh nilai thitung sebesar 4,004 sedangakan t1/2 α df (n-2) adalah sebesar 2,074 dengan kaidah keputusan terima Ho jika - t1/2 α ≤ thitung

≤ t1/2 α dan tolak Ho jika - t1/2 α < thitung atau thitung > t1/2 α dengan mengambil taraf signifikan 0,05%. Sehingga nilai thitung lebih besar dari t1/2 α, maka tolak Ho atau dengan melihat kolom sig sebesar 0,001, nilai tersebut lebih kecil dari nilai α (0,05). Dengan demikian , hipotesis nol (Ho) ditolak atau Ha (hipotesis alternative) diterima.

Dari pengujian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu dengan menggunakan α

= 5% menunjukan bahwa kualitas aktiva produktif berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas (Return On Assets) pada Bank BRI Unit Panawangan Ciamis. Sesuai dengan teori yang dikemukakan Malayu Hasibuan (2009: 100) bahwa rentabilitas (Return On Assets) dipengaruhi oleh berbgai sumber pendapatan bank yaitu salah satunya berupa bunga kredit yang berasal dari pemberian kredit, dimana pemberian kredit adalah salah satu aktiva produktif bank. Sehingga apabila perputaran kredit lancar maka kualitas aktiva produktif pun akan membaik dan hal tersebut akan meningkatkan nilai rentabiliats (Return On Assets). Hal ini juga sesuai dengan Rudi Rianto (2011) yang mengkaji tentang Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Likuiditas dan Dampaknya pada Return On Assets (ROA), yang menyatakan bahwa secara parsial Kulitas Aktiva Produktif berpengaruh Signifikan Terhadap Return On Assets (rentabilitas).

Kualitas aktiva produktif merupakan penilaian aktiva produktif bank dengan beberapa penggolongan kesehatan berdasarkan aspek-aspek tertentu dan terukur yang ditetapkan oleh suatu peraturan perbankan dan menghasilkan kolektibilitas. Cukup besarnya pengaruh kualitas aktiva produktif terhadap rentabilitas (Return On Assets) pada Bank BRI Unit Panawangan Ciamis dikarenakan manajemen Bank sangat baik dalam mengelola aktivanya secara produktif dan dapat mengatasi kredit-kredit bermasalah yang ada. Hal tersebut juga mengidentifikasikan bahwa kontribusi kualitas aktiva produktif terhadap rentabilitas (Return On Assets) cukup tinggi, artinya peningkatan kualitas aktiva produktif akan mempengaruhi tingkat rentabilitas (Return On Assets).

(12)

PENUTUP Simpulan

Bedasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Besarnya nilai kualitas aktiva produktif dan rentabilitas (Return On Assets) selama

dua tahun atau 24 bulan pada Bank BRI Unit Panawangan Ciamis.

A. Kualitas aktiva produktif mengalami hasil yang berubah-ubah dan terjadi fluktuasi yang terbesar pada bulan Oktober 2011. Hal ini disebabkan meningkatnya kredit bermasalah sehingga aktiva produktif harus menjamin besarnya kredit bermasalah tersebut.

B. Tingkat rentabilitas (Return On Assets) mengalami hasil yang postif dan fluktuasi terbesar pada perolehan nilai rentabilitas (Return On Assets) dicapai pada bulan Agustus 2011. Hal ini terjadi karena aktiva produktif yang digunakan menghasilkan laba yang tinggi dan kredit bermasalah memiliki presentase yang sangat kecil dari keseluruhan kredit yang diberikan sehingga dapat meningkatkan nilai rentabilitas.

2. Berdasarkan hasil analisis dan pebahasan yang telah diuaraikan, maka Kualitas Aktiva Produkti terhadap Rentabilitas berpengaruh signifikan. Hal ini terjadi karena kualitas aktiva produktif bank cukup baik sehingga menghasilkan laba yang cukup baik. Selain itu, kinerja manajemen bank cukup baik dalam menanggulangi kredit bermasalah dan dapat mengelola aktivanya secara produktif sehingga menghasilkan laba cukup baik dan dapat meningkatkan rentabilitas (Return On Assets).

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberi manfaat yang berguna baik bagi kemajuan Bank tempat penelitian ini dilakukan maupun kepada peneliti selanjutnya. Adapun saran tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bagi pihak Bank

Dari hasil penelitian ini terdapat rasio kualitas aktiva produktif yang cukup tinggi sehingga menyebabkan kualitas aktiva produktif rendah. Hal ini disebabkan karena meningkatnya kredit bermasalah. Dalam hal kredit bermasalah pihak bank harus melakukan penyelamatan, sehingga tidak akan menimbukan kerugian.

Penyelamatan yang dilakukan apakah dengan memberikan keringanan berupa

(13)

jangka waktu atau angsuran terutama bagi kredit yang terkena musibah atau melakukan penyitaan bagi kredit yang sengaja lalai untuk membayar. Terhadap kredit yang mengalami kemacetan atau bermasalah sebaiknya dilakukan penyelamatan sehingga bank tidak mengalami kerugian. Penyelamatan tersebut dilakukan dengan cara : Rescheduling (penjadwalan ulang), Reconditioning (persyaratan ulang), Retructuring (penataan ulang), kombinasi antara Rescheduling (penjadwalan ulang), Reconditioning (persyaratan ulang), Retructuring (penataan ulang), dan penyitaan jaminan (Kasmir 2006: 129)

Sedangkan untuk menjaga tingkat rentabilitas khususnya dengan menggunkan perhitungn Return On Assets maka harus dapat menjaga kaulitas aktiva produktif, menekan biaya oprasional, selektif dalam pemberian kredit, menjaga tingkat likuiditas agar tidak terlalu tinggi dan selalu likuid dan mengelola dengan aktiva yang kurang produktif. Hal ini, karena pendapatan bank atau rentabilitas bank dapat menjamin kontinuitas bedirinya bank, dapat membayar deviden pemegang saham bank, dapat membayar dan meningkatkan kompensasi karyawannya, merupakan tolak ukur tingkat kesehatan bank, tolak ukur baik atau buruknya manajemen bank, dapat meningkatkan daya saing bank dan dapat meningkatkan status bank bersangkutan (Malayu Hasubuan 2009: 100)

2. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian pada Bank BRI Unit Panawangan Ciamis menunjukan bahwa kualitas aktiva produktif mempunyai pengaruh terhadap rentabiliatas (Return On Assets). Hal ini sesuai dengan Rudi Rianto, 2011 yang mengkaji tentang Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif terhadap Likuiditas dan Dampaknya Pada Return On Assets, menyatakan bahwa kualitas aktiva produktif secara parsial berpengaruh pada Return On Assets (rentabilitas). Bagi para peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dengan menggunakan variabel yang sama (kualitas aktiva produktif dan rentabilitas) disarankan agar menggunakan indikator yang berbeda dan menambah variabel baru sehingga dapat dilihat apakah hasil yang didapatakan sama atau berbeda, sehingga dapat menjadi perbandingan.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Agnes Sawir, 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta : Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

Anjar Permana. 2012. Jurnal Pengaruh Kredit yang Diberikan dan Risiko Kredit Terhadap Rentabilitas. Koleksi Jurnal Universitas Siliwangi Tasikmalaya.

[Online] Tersedia : http://journal.unsil.ac.id/jurnalunsil-html Diakses Tanggal : 25 September 2013.

Bambang Riyanto. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat.

Cetakan Ketujuh. Yogyakarta: BPFE.

Chindy Anggraeni Luthfihani. 2011. Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif (KAP) Dan Kredit Bermasalah Terhadap Profitabilitas. Jurnal Perpustakaan Pusat Unikom.

[Online] Tersedia :http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=

browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-chindyangg-24464 Diakses Tanggal : 02 April 2013.

Dahlan Siamat. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Desi asmiati. 2009. Jurnal Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif (KAP) Terhadap Rentabilitas pada PT.BPRS Islahul Ummah. Jurnal Perpustakaan Pusat Unikom.

[Online] Tersedia :

http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl- desiasmiat-16042&q=kualitas%20aktiva%20produktif Diakses Tanggal : 25 September 2013.

Dewi Fitriani. 2012. Jurnal Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Kredit yang Diberikan Terhadap Rentabilitas. http://journal.unsil.ac.id/jurnalunsil-html. [Online]

Tersedia http://journal.unsil.ac.id/jurnalunsil-html. Diakses Tanggal : 25 September 2013

Dewi Gusti Ayu. 2009. Jurnal Pengaruh Tabungan Dan Deposito Terhadap Rentabilitas. Koleksi Jurnal Universitas Gunadarma. [Online] Tersedia http://id.pdfsb.com/readonline/59464e4564513131585856354458356d56413d3d- 7022062.Diakses Tanggal : 02 April 2013

Hasanudin Rahman Daeng Naja. 2005. Hukum Kredit dan Bank Garansi. Samarinda:

PT Citra Aditya Bakti.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan, Per 1 September 2007.

Jakarta : Salemba Empat.

Kasmir. 2009. Manajemen Perbankan. Edisi Kesatu Cetakan Kelima. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

(15)

Lapoliwa dan Daniel S. Kuswandi. 2000. Manajemen Perbankan Jilid 1. Jakarta:

Institut banker Indonesia

Lukman Dendawijaya. 2005. Manajemen Perbankan, Edisi Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia.

Malayu S.P. Hasibuan. 2006. Dasar-dasar Perbankan, Jakarta : PT Bumi Aksara.

Masyud Ali. 2004. Asset Liabilities Management Menyiasati Risiko Pasar Operasional Dalam Perbankan. Jakarta : PT. Elek Media Komputindo.

Munawir, S. 2004. Analisis Laporan Kenuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: Libery Yogyakarta

Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.

Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum.

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 2010. Sejarah dan Struktur Organisasi Bank Rakyat Indonesia. [Online] Tersedia : http://www.bri.co.id Diakses tanggal : 02 April 2013

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sumardi Ismail. 2005. Aspek Keuangan (Analisis Laporan Keungan Masa Lalu dan Proyeksi. Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI).

Surat Edaran Bank Indonesia No.3/30/DPNP, tanggal 14 Desember 2001.

Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP, tanggal 31 Mei 2004.

Surat Edaran KP.NOSE S. 255-KTN/11/86 tanggal 08 November 1986

Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 30/267/KEP/DIR, tanggal Februari 1998 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Produktif.

Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 30/277/KEP/DIR tanggal 19 Maret 1998 tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank yang diperbaharui melalui Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.

Taswan. 2005. Akuntansi Perbankan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Undang-Undang RI No. 10 Tahun 1998. Perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan. Jakarta : Sinar Grafika.

Referensi

Dokumen terkait

Data teknis yang dipersiapkan berupa daya termal, siklus operasi, data massa unsur penyusun material dalam teras, seperti massa dari unsur penyusun elemen bahan bakar nuklir,

34 Tahun 2017 tentang pemanfaatan tanah desa pada Pasal 48 bahwa dalam hal tanah desa yang dilepaskan untuk pembangunan kepentingan umum, harus ditukar dalam

Berdasarkan hasil yang dicapai pada penelitian ini, secara umum dapat disimpulkan bahwa Metode Kooperatif Teknik Jigsaw dapat meningkatkan keaktifan berbicara dalam diskusi siswa

[r]

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran berbasis proyek terhadap peningkatan

sementara kategorisasi dewasa naluriah akan dimasukkan ke ekstensi produk seperti 'Tabir surya' atau 'obat kumur' dalam berbeda kategori dari sereal dan makanan lain,

Keterbatasan waktu pertemuan mengakibatkan tidak semua materi dapat disampaikan dengan detil. Kegiatan yang diawali dengan ceramah dan demonstrasi ini kemudian dilanjutkan

Pada tugas akhir ini prototipe Robot dua roda mampu mencapai tujuan dengan menghasilkan pergerakan seimbang dan mampu membawa sebuah beban dengan bergerak pada nilai PWM