• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISU - ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ISU - ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

I SU - ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Indentifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Pembangunan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian diarahkan untuk memberikan konstribusi nyata dan terukur dalam rangka peningkatan kesejahteraan tenaga kerja, ketenangan berusaha dan kesejahteraan transmigrasi. Upaya peningkatan daya saing bidang ketenagakerjaan diarahkan untuk mendorong terciptanya kesempatan kerja yang layak yaitu lapangan kerja produktif dengan perlindungan dan jaminan sosial yang memadai, mendorong terciptanya kesempatan kerja yang seluas-luasnya dan merata dalam sektor-sektor pembangunan.

Dengan berkembangnya industrilisasi dan globalisasi yang ditandai dengan pesatnya pembangunan di segala bidang dengan memanfaatkan ilmu dan teknologi serta meningkatnya jumlah tenaga kerja, sehingga masalah hubungan industrial, kesejahteraan serta perlindungan terhadap tenaga kerja masih mewarnai masalah ketenagakerjaan di Kabupaten Bengkalis.

Masih rendahnya produktivitas tenaga kerja yang berakibat pada rendahnya pendapatan dan menyebabkan pekerja jatuh kepada garis kemiskinan.

Dimana kemiskinan tersebut berawal dari : 1. Kebodohan/ tidak sekolah

2. Tidak punya uang 3. Tidak punya pekerjaan 4. Tidak punya skill

Upaya yang dilakukan untuk menuntaskan kemiskinan tersebut melalui pelatihan yang berbasis kompetensi dan berbasis masyarakat bagi pencari kerja sesuai dengan permintaan pasar kerja, mendorong dan memfasilitasi angkatan kerja agar menjadi wirausahawan tangguh, serta fasilitasinya

(2)

penempatan tenaga kerja lokal diperusahaan swasta sesuai dengan Peraturan Daerah.

Kerawanan hubungan industrial dapat disebabkan dari berbagai faktor tidak hanya berasal dari kalangan pengusaha dan pekerja saja, akan tetapi juga bersumber dari peraturan perundangan ketenagakerjaan yang dinilai masih lemah sehingga masih sulit menghadapi situasi dan kondisi ketenagakerjaan sekarang, upaya memperkuat lembaga ketenagakerjaan guna penyelesaian hubungan industrial, system pengupahan dan perlindungan tenaga kerja terhadap masalah kontrak kerja.

Sedangkan upaya pembangunan bidang ketransmigrasian diarahkan pada pelaksanaan persebaran penduduk, koordiansi dan integrase pembangunan kawasan perbatasan, daerah tertinggal dan kawasan strategis dan pengembangan kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan.

Dalam upaya mewujudkan pembangunan bidang ketransmigrasian yaitu menyiapkan kawasan pengembangan pemukiman yang berkawasan lingkungan dan meratanya distribusi dan pemukiman penduduk yang berimbang dan dilengkapi prasaranan dan sarana yang layak serta mempunyai kepastian hukum atas sertifikat hak milik rumah, tanah/lahan.

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, dinamika perubahan lingkungan strategis berpengaruh terhadap program dan kegiatan yang dilaksanakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bengkalis. Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan ketengakerjaan dan ketransmigrasian antara lain :

1. Lapangan pekerjaan semakin terbatas;

2. Tingginya jumlah pengangguran;

3. Rendahnya tingkat pendidikan;

4. Masih rendahnya perlindungan hukum;

5. Masih terdapatnya pemberian upah yang belum sesuai dengan upah minimum Kabupaten;

6. Pengangguran atau pencari kerja kurang memiliki kreativitas dan inovasi;

7. Konsekuensi dari perubahan struktur ekonomi dan proses industrialisasi yang mendorong investasi oleh swasta maupun pemerintah cenderung

(3)

terkonsentrasi di wilayah perkotaan, sehingga kegiatan ekonomi yang dikembangkan di pedesaan tidak sinergis dengan kegiatan ekonomi di wilayah perkotaan.

Faktor yang memepengaruhi pembangunan ketenagakerjaan kaitannya dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bengkalis diantaranya adalah :

Terbatasnya tenaga instruktur latihan kerja, fungsional pengantar kerja, mediator dan pengawas ketanagakerjaan serta masih tingginya pelanggaran norma ketenagakerjaan dan angka kecelakan kerja, masih banyaknya terdapat anak dibawah umur yang bekerja, kesempatan bekerja di dalam dan di luar negeri yang tidak bisa diisi oleh tenaga kerja Indonesia akibat ketidaksesuaian kompetensi, rendahnya motivasi tenaga kerja Kabupaten Bengkalis untuk bekerja diluar Kabupaten.

Faktor-faktor eksternal dan internal lainnya yang turut memberikan konstribusi terhadap permasalahan bidang ketenagakerjaan, adalah :

Kurangnya arus masuk modal asing yang sifatnya padat karya, lemahnya iklim investasi dalam menghadapi pasar global, berbagai perilaku birokrasi dan regulasi yang tidak kondusif bagi pengembangan usaha sehingga tidak mendukung penciptaan lapangan kerja baru, rendahnya pendidikan dan produktivitas tenaga kerja, tekanan kenaikan upah bagi beberapa perusahaan yang belum stabil.

Bidang Ketransmigrasian

Permasalahan ketransmigrasian diantaranya adalah terkait tidak seimbangnya animo masyarakat dengan kesempatan bertransmigrasi, terbatasnya lahan, dan adanya ketidaksesuaian tata naskah dan prosedural penyusunan perjanjian kerjasama (MOU) antara pemerintah daerah lokasi transmigrasi, pemerintah Propinsi dan Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Kabupaten Bengkalis.

(4)

3.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN BENGKALIS

3.2.1 Visi

Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai (desired future) dalam masa jabatan selama 5 (lima) tahun sesuai misi yang diemban. Visi Kabupaten Bengkalis Tahun 2016-2021 mempertimbangkan arah pembangunan jangka panjang daerah, kondisi, permasalahan dan tantangan pembangunan yang dihadapi serta isu-isu strategis maka Visi Kabupaten Bengkalis Tahun 2016-2021, yaitu

“ TERWUJUDNYA KABUPATEN BENGKALIS SEBAGAI MODEL NEGERI MAJU DAN MAKMUR DI INDONESIA”

Penelaahan terhadap Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih menghasilkan pokok-pokok visi sebagai berikut :

Model Negeri : Menjadikan Kabupaten Bengkalis sebagai negeri terdepan dalam penerapan, pengembangan dan pembangunan yang mencerminkan nilai-nilai, karakteristik dan identitas kemelayuan.

Maju : Adanya perubahan mendasar pada prilaku kinerja pemerintahan daerah yang ditandai meningkatnya indeks kepuasan masyarakat, peningkatan terhadap daya saing daerah dan pertumbuhan ekonomi riil dari kondisi priode sebelumnya di Kabupaten Bengkalis ditandai dengan menguatnya kemampuan fiskal daerah yang dapat mendukung peningkatan pembangunan konektivitas antar wilayah, perbaikan kondisi lingkungan hidup dan percepatan pengembangan kawasan.

Makmur : Meningkatnya pertumbuhan sektor-sektor usaha ekonomi masyarakat, penurunan kemiskinan dan meningkatnya indeks pembangunan manusia serta ditandai dengan meningkatnya daya beli masyarakat dan tersedianya lapangan pekerjaan.

3.2.2. Misi

Berdasarkan visi rencana pembangunan jangka menengah Kabupaten Bengkalis tahun 2016-2021 perumusan misinya sebagai berikut :

(5)

Misi Pertama : Mewujudkan pemerintahan yang berwibawa, transparan dan bertangung jawab serta dapat melaksanakan

kepimpinan dengan bijak, berani dan ikhlas.

Peningkatan tata kelola pemerintahan yang reformatif, peningkatan peran masyarakat dalam pembangunan dan pewujudan ide-ide baru gagasan pembangunan dengan pendekatan keunggulan kewilayahan (spatial strength) suatu kondisi yang ingin dicapai dalam misi ini.

Misi Kedua : Mewujudkan pengelolaan seluruh potensi daerah dan sumberdaya manusia untuk kemakmuran rakyat.

Kondisi ini dapat dicapai dengan upaya peningkatan pembangunan ekonomi sektoral, pembangunan dan pemberdayaan manusia yang berkualitas dan penyediaan lapangan pekerjaan.

Misi Ketiga : Mewujudkan penyediaan infrastruktur yang berkualitas untuk kesejahteraan rakyat.

Tersedianya prasarana dan sarana konektivitas wilayah dan pemukiman yang berkualitas dengan mempertimbangkan aspek pemanfaatan ruang yang baik, pelestarian lingkungan hidup dan penanggulangan potensi masalah lingkungan di Kabupaten Bengkalis suatu tujuan pada misi ini.

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, maka yang menjadi penekanan pada Misi ke-2 yakni Mewujudkan pengelolaan seluruh potensi daerah dan sumberdaya manusia untuk kemakmuran rakyat ”. dengan tujuan Meningkatkan pembangunan sumberdaya manusia yang memiliki sasaran Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia dan strategi Peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui suatu arah dan kebijakan Meningkatkan status kesehatan dan gizi masyarakat serta Meningkatkan pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan,

Sedangkan yang menjadi faktor penghambat dan faktor pendorong dalam mencapai Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih antara lain :

1. Faktor Penghambat : sarana dan prasarana pelayanan kesehatan belum sesuai standar; Perilaku dan kesadaran masyarakat akan hidup sehat belum optimal; masih adanya disparitas kuantitas, kualitas dan sebaran SDM kesehatan belum optimal;

(6)

2. Faktor Pendorong : Komitmen kepala daerah untuk melakukan perbaikan; akuntabilitas SDM kesehatan untuk melaksanakan tugas di bidang profesinya; dukungan pembiayaan bagi insentif bagi tenaga kesehatan; dukungan legislatif dalam hal regulasi dan penganggaran pembangunan kesehatan; kebutuhan dari masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan berkeadilan; Peran serta sektor swasta dalam upaya peningkatan pembangunan kesehatan; Adanya pengembangan suatu Sistem Jaminan Pembiayaan Kesehatan yang mencakup total coverage.

3.3. Telaahan Renstra K/L Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Renstra SKPD Propinsi

3.3.1. Renstra Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Penekanan pembangunan lima tahun mendatang berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun kedua ditujukan untuk lebih memantapkan penataan kembali Indonesia di segala upaya melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatan daya saing perekonomian, kerangka pembangunan lima tahun mendatang adalah peningkatan kesejahteraan rakyat, penguatan demokrasi dan penegakan keadilan. Peningkatan kesejahteraan rakyat, merupakan perioritas utama yang harus dilaksanakan melaui pembangunan ekonomi dengan berlandaskan keunggulan daya saing. Pengelolaan sumber daya alam, dan peningkatan sumber daya manusia, ekonomi diupayakan tumbuh semakin tinggi.

Sebagai bagian dari pembangunan nasional, bidang ketenagakerjaan merupakan bagian dari upaya pengembangan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang memegang peranan penting dalam mewujudkan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya. Oleh karena itu pembangunan di bidang ketenagakerjaan diarahkan untuk memberikan kontribusi nyata dan terukur dalam rangka peningkatan kesejahteraan tenaga kerja, ketenangan berusaha dan kesejahteraan transmigrasi yang dilaksanakan melalui berbagai kebijakan.

(7)

Upaya peningkatan daya saing bidang ketenagakerjaan diarahkan untuk :

1. Mendorong terciptanya kesempatan kerja yang layak, yaitu lapangan kerja produktif dengan perlindungan dan jaminan sosial yang memadai.

2. Mendorong terciptanya kesempatan kerja yang seluas-luasnya dan merata dalam sektor-sektor pembangunan.

3. Meningkatkan kondisi dan mekanisme hubungan industrial untuk mendorong kesempatan kerja.

4. Menyempurnakan peraturan-peraturan ketenagakerjaan dan melaksanakan peraturan ketenagakerjaan pokok (utama) sesuai hukum internasional.

5. Mengembangkan jaminan sosial dan pemberdayaan pekerja.

6. Meningkatkan kompetensi tenaga kerja dan produktivitas.

7. Menciptakan kesempatan kerja melalui program-program pemerintah.

8. Menyempurnakan kebijakan migrasi.

9. Mengembangkan kebijakan pendukung pasar kerja melalui informasi pasar kerja.

Seiring dengan kemajuan pembangunan di bidang ketenagakerjaan yang telah dicapai dalam kurun waktu lima tahun terakhir, ternyata masih ada isu-isu ketenagakerjaan yang belum terselesaikan.

Memasuki pembangunan lima tahun 2016-2021, pembangunan di bidang ketenagakerjaan diperkirakan masih diwarnai permasalahan antara lain :

1. Tingginya tingkat pengangguran;

2. Rendahnya perluasan kesempatan kerja;

3. Rendahnya komptensi dan produktivitas tenaga kerja;

4. Belum kondusifnya kondisi hubungan industrial.

(8)

Visi, Misi dan Tujuan Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Visi

Untuk mencapai tujuan pembangunan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian maka visi Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi lima tahun kedepan adalah

“Terwujudnya Tenaga Kerja dan Masyarakat Transmigrasi yang Produktif, berdaya saing, mandiri dan sejahtera”

Misi

Upaya pencapaian visi tersebut akan diimplementasikan melalui misi sebagai berikut :

1. Meningkatnya kompetensi dan produktifitas tenaga kerja dan masyarakat transmigrasi;

2. Memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan pelayanan penempatan dan perlindungan tenaga kerja di dalam dan di luar negeri;

3. Meningkatnya pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja;

4. Meningkatnya perlindungan ketenagakerjaan;

5. Membangun kawasan serta memfasilitasi perpindahan dan penempatan transmigrasi;

6. Mengembangkan kapasitas masyarakat transmigrasi dan kawasan transmigrasi;

7. Menerapkan organisasi yang efesien, tata laksana yang efektif dan terpadu dengan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik, meningkatkan efektifitas pengawasan kinerja, dan melaksankan penelitian, pengembangan serta pengelolaan data dan informasi yang efektif.

(9)

Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam pembangunan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian adalah :

1. Menyediakan tenaga yang kompeten, produktif dan berdaya saing yang sesuai dengan perkembangan pasar kerja serta menciptakan wirausaha baru;

2. Meningkatkan penempatan tenaga kerja yang efektif, dan perluasan penciptaan lapangan kerja;

3. Menciptakan hubungan industrial yang harmonis dan meningkatnya peran keseimbagaan hubungan industrial;

4. Menciptakan pengawasan ketenagakerjaan secara mandiri, tidak memihak, professional dan seragam di seluruh Indonesia;

5. Mengembangkan kawasan transmigrasi menjadi tempat tinggal dan usaha yang layak;

6. Mengembangkan masyarakat transmigrasi yang mandiri dan kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan baru;

7. Mewujudkan good govermance di lingkungan Kementrian tenaga kerja dan transmigrasi, efektifitas pengawasan kerja, memanfaatkan hasil penelitian dan pengembangan, serta menyediakan data dan informasi untuk kebijakan/ manajemen dan informasi publik.

Kebijakan

Kebijakan untuk melaksanakan Visi dan Misi dalam upaya pencapaian sasaran strategis Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah:

1. Peningkatan kompetensi dan kualitas produktivitas tenaga kerja untuk mencetak tenaga kerja dan wirausaha baru yang berdaya saing.

2. Perluasan penciptaan kesempatan kerja dan penempatan tenaga kerja, baik di dalam maupun di luar negeri.

3. Pengelolaan iklim kerja yang kondusif melalui hubungan industrial yang harmonis.

(10)

4. Peningkatan intensitas dan kualitas pengawasan ketenagakerjaan, keselamatan kerja dan kesehatan kerja serta penegakan hukum.

5. Mengembangkan dan memanfaatkan potensi sumber daya alam perdesaan terintegrasi.

3.3.2. Renstra Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Riau

Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Riau selaku SKPD penanggung jawab bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di tingkat provinsi menjadi rujukan bagi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bengkalis untuk menyusun rencana strategis karena secara fungsi koordinasi perencanaan pada level Kabupaten harus melakukan koordinasi dengan provinsi selaku koordinator ketenagakerjaan dan ketransmigrasian. Hal ini mepertegas fungsi dan kedudukan Gubernur Riau selaku perwakilan pemerintah di daerah sebagaimana telah diatur dalam Peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi.

Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Riau sebagai salah satu SKPD di Provinsi Riau turut mensukseskan pencapaian visi dan misi Provinsi Riau tahun 2014 – 2018, yakni

“Terwujudnya Provinsi Riau Yang Maju, Masyarakat Sejahtera Dan Berdaya Saing Tinggi, Terhapusnya Kemiskinan Serta Tersedianya Lapangan Pekerjaan serta Pemantapan Aparatur”.

Sedangka visi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Riau Tahun 2014 – 2018 adalah “Terwujudnya Pembangunan Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian Kabupaten Bengkalis yang Sinergi dan Berkualitas”.

Dalam konteks ini Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bengkalis secara umum akan memprioritaskan pada peningkatan sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi dengan melaksanakan pelatihan-pelatihan yang menunjang untuk mencari pekerjaan serta meningkatkan pengawasan norma ketenagakerjaan, kesehatan keselamatan kerja dalam upaya penegakan hukum menuju

(11)

terciptanya iklim investasi yang kondusif serta mewujudkan SDM transmigrasi, penyebaran perpindahan penduduk dan mengembangkan masyarakat transmigrasi serta masyarakat di sekitar kawasan transmigrasi secara berkelanjutan menuju desa maju, mandiri dan produktif.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan KLHS

3.4.1. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkalis telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis Nomor 19 Tahun 2004. Pada akhir tahun 2008 atas hak inisiatif Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), Kabupaten Bengkalis dimekarkan setelah 5 Kecamatan bergabung menjadi Kabupaten Kepulauan Meranti sesuai Undang-undang Nomor 12 Tahun 2009.

Luas Wilayah Kabupaten Bengkalis saat ini adalah 777.393,02 Ha dan dibagi menjadi dua kawasan menurut pola ruang, yaitu Kawasan Lindung seluas 226.240,74 Ha (31,12%) dan Kawasan budi daya seluas 551.152,28 Ha (68,88%). Arah pola ruang nasional di Kabupaten Bengkalis terdiri dari kawasan lindung nasional dan kawasan andalan Duri – Dumai dan sekitarnya, sedangkan arahan struktur ruang nasional terdiri dari sistem perkotaan nasional dan sistem infrastruktur nasional.

Secara umum kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkalis diarahkan untuk :

1. Pengembangan ekonomi wilayah yang berbasis potensi sumber daya alam, penciptaan nilai tambah dan keunggulan lokasi;

2. Pengembangan sistem perkotaan untuk mewujudkan keterpaduan wilayah daratan dengan kepulauan dalam konstelasi regional, nasional dan internasional;

3. Pengembangan kawasan strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah dan pelestarian lingkungan hidup;

4. Pengembangan sarana dan prasarana dasar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan interaksi antar wilayah;

(12)

5. Pengembangan wilayah berwawasan lingkungan, budaya dan mingatasi bencana;

Dari Kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Bengkalis tersebut diharapkan dalam Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bengkalis kedepan adalah Terwujudnya Kualitas Tenaga Kerja dan Pembinaan Transmigrasi yang Sinergi dan Terpadu untuk Kemakmuran Masyarakat Kabupaten Bengkalis.

3.4.2. Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Berdasarkan Quick Aprraisal Method terdapat 9 (sembilan) isu lingkungan strategis Kabupaten Bengkalis, yaitu:

1. Masih luasnya lahan kritis sebagai akibat adanya pembalakan liar dan tekanan penduduk semakin tinggi terhadap hutan dan lahan untuk penggunaan pertanian atau perkebunan serta manajemen pengelolaan lahan yang buruk;

2. Menurunnya kuantitas dan kualitas air permukaan yang disebabkan meningkatnya pertumbuhan penduduk, meningkatnya sektor permukiman, pertanian, industri dan kegiatan usaha lainnya;

3. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan;

4. Belum tertata dan terkelolanya ruang terbuka hijau;

5. Meningkatnya jumlah produksi sampah seiring bertambahnya jumlah penduduk;

6. Penyusutan keanekaragaman hayati akibat perubahan fungsi hutan;

7. Semakin berkurangnya jumlah dan debit sumber-sumber mata air akibat meningkatnya pertumbuhan penduduk dan akibat rusaknya hutan;

8. Meningkatnya kerusakan pantai akibat abrasi;

9. Masih terjadinya kebakaran hutan dan lahan sehingga mencemari udara dan menimbulkan Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA).

Dari sembilan isu lingkungan di atas, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bengkalis telah menyiapkan program dan kegiatan dalam Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2016 – 2021, antara lain: Program

(13)

pengembangan kawasan transmigrasi, bekerjasama dengan berbagai pihak dalam hal pengembangan kawasan transmigrasi yang berada di Pulau Rupat.

3.5. Isu-isu Strategis

Isu-isu strategis dalam Rencana Strategis Tahun 2016-2021 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bengkalis disusun berdasarkan kompilasi yang ada dalam RPJP Kabupaten Bengkalis 2005-2025. Hasil analisa situasi dan kondisi eksisting dari sejumlah isu dan permasalahan tersebut, dapat diangkat sebagai isu strategis dengan kriteria sebagai berikut :

1. Cakupan masalah yang luas;

2. Suatu isu atau masalah cenderung membesar di masa datang dan berdampak negative;

3. Memiliki basis keunggulan atau potensi;

4. Memberikan daya dorong dan daya sinergis terhadap penyelesaian sejumlah permasalahan;

5. Memerlukan upaya penanganan yang konsisten dari waktu ke waktu.

Berdasarkan hal diatas, dapat dipetakan isu-isu strategis sebagai berikut : 1. Belum optimalnya penempatan tenaga kerja, masih banyaknya angka

pengangguran muda/produktif.

2. Rendahnya kompetensi Tenaga Kerja, rendahnya angkatan kerja produktif yang mempunyai kompetensi kerja, tergambarnya dari banyaknya kesempatan kerja yang diisi tenaga kerja dari luar provinsi.

3. Rendahnya tingkat produktivitas tenaga kerja, adanya kesenjangan upah diantara pekerja dan belum adanya struktur upah.

4. Penyerapan tenaga kerja lebih tinggi pada pekerja tidak tetap/

outsourching, berpotensi pada terjadinya pekerja kembali menjadi pengangguran.

5. Penanganan kasus perselisihan hubungan industrial yang masih berlarut- larut.

6. Okupasi lahan usaha, penyiapan lahan transmigrasi yang diokupasi oleh masyarakat tempatan maupun perusahaan.

Referensi

Dokumen terkait

Sehati tersebut penulis mendapatkan ide untuk membuat sebuah program perancangan sistem pendukung keputusan berbasis website menggunakan metode perhitungan SAW (Simple

Beban emergency pada prioritas dua terdiri dari 9 unit komputer yang terdapat pada 5 unit di jurusan teknik elektro dan 4 unit di jurusan teknik mesin.. 4.2.3

Dari aspek kepopuleran wisata halal di dunia dan dengan adanya peningkatan kesadaran masyarakat dalam menerapkan gaya hidup halal, maka peluang ini menjadi momen

Pada penelitian ini tipe penggunaan dilakukan pada hutan produksi, hutan lindung dan hutan dataran tinggi pegunungan.Pada tiga penggunaan lahan sepanjang jalur

Artinya beban kerja yang berlebihan menyebabkan penurunan kinerja perawat Dalam menjalankan tugas utama setiap hari dengan beban kerja yang tinggi tersebut,

Secara fisik tampak pula bahwa populasi Alor menunjukkan kesamaan dengan populasi dari Papua .1 Penelitian lain 6,7 yang men- dasarkan pada analisis komposisi percampuran

Para programmer biasanya perlu menggerakkan objek pada Delphi, Para programmer biasanya perlu menggerakkan objek pada Delphi, baik itu dengan menggunakan kursor

TOYOTA AVANZA Veloz matic 2014 Putih Jual cepat 175Jt nego.. RS