• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma 1) 2) ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma 1) 2) ABSTRAK"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, TOTAL ASSET TURN OVER, DAN NET PROFIT MARGIN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Waseso Segoro1), Melati Puspa Sari2)

1,2) Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

1)waseso@staff.gunadarma.ac.id, 2)melatipuspasr@gmail.com

ABSTRAK

Pada saat ini perkembangan industri manufaktur mengalami peningkatan dan penurunan yang berbeda-beda setiap tahunnya dengan tingkat persaingan yang ketat, membuat perusahaan berlomba untuk memajukan usahanya. Sektor industri barang konsumsi masih menjadi pilihan utama para investor dalam mengivestasikan dananya. Semua investasi mempunyai tujuan utama mendapatkan return. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh current ratio, debt to equity ratio, total asset turn over, dan net profit margin terhadap return saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2010 – 2015.Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan yang tersedia di BEI. Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dan setelah melewati tahap purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 20 perusahaan. Teknik yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Sebelumnya harus dilakukan terlebih dahulu uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi dan dilanjutkan dengan uji parsial (uji t), uji simultan (uji F), dan koefisien determinasi (R2).

Obyek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2010 – 2015. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah current ratio, debt to equity ratio, total asset turn over, net profit margin dan return saham. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel current ratio, debt to equity ratio, total asset turn over, dan net profit margin secara simultan berpengaruh terhadap return saham. Sedangkan, secara parsial variabel current ratio, debt to equity ratio, dan net profit margin berpengaruh terhadap return saham dan hanya variabel total asset turn over yang tidak berpengaruh terhadap return saham. Nilai koefisien determinasi (Adjusted R square) sebesar 74,4%.

Kata Kunci: current ratio, debt to equity ratio, total asset turn over, net profit margin, return saham.

ABSTRACT

At this time the development of the manufacturing industry has increased and decreased which varies each year with intense levels of competition, making companies compete to advance their business. The consumer goods industry sector is still the main choice of investors in investing their funds. All investments have the main goal of getting a return. This study aims to analyze the effect of the current ratio, debt to equity ratio, total asset turnover, and net profit margin on stock returns in manufacturing companies in the consumer goods industry sector listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2010-2015. The data used in this study were obtained from The company's annual financial statements are available on the IDX. The population of this research is the manufacturing companies in the consumer goods industry sector and after passing through the purposive sampling stage a sample of 20 companies was obtained. The technique used in this study is multiple linear regression analysis. Previously, the classical assumption test must consist of the normality test, the multicollinearity test, the heteroscedasticity test and the autocorrelation test, followed by the partial test (t test), simultaneous test (F test), and the coefficient of determination (R2). The object of this research is the manufacturing companies in the consumer goods industry sector which are listed on the Indonesia Stock Exchange in the period of 2010 - 2015. The variables used in this study are the current ratio, debt to equity ratio, total asset turn over, net profit margin and stock return. The results of this study indicate that the current ratio variable, debt to equity ratio, total asset turnover, and net profit margin simultaneously

(2)

affect stock returns. Meanwhile, partially the current ratio variable, debt to equity ratio, and net profit margin influence the stock return and only the total asset turnover variable does not affect the stock return. The coefficient of determination (Adjusted R square) of 74.4%

Keywords: current ratio, debt to equity ratio, total asset turn over, net profit margin, return stock.

PENDAHULUAN

Pada saat ini perkembangan industri manufaktur mengalami peningkatan dan penurunan yang berbeda-beda setiap tahunnya dengan tingkat persaingan yang ketat, membuat perusahaan berlomba untuk memajukan usahanya. Sektor industri barang konsumsi masih menjadi pilihan utama para investor dalam mengivestasikan dananya.

Semua investasi mempunyai tujuan utama mendapatkan return. Berikut ini disajikan gambar return saham perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010 – 2015.

Return Saham Tahun 2010 – 2015

Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi

Sumber: www.idx.co.id (diolah)

Berdasarkan gambar 1.1 diatas, diketahui yang memiliki return saham tertinggi adalah PT. Prashida Aneka Niaga Tbk pada tahun 2011 yaitu 287.50%. Hal ini mengindikasikan bahwa pada tahun 2011 PT. Prashida Aneka Niaga Tbk mampu untuk mengembalikan keuntungan yang di nikmati oleh investor atas investasi yang di lakukannya. Sedangkan return saham terendah adalah PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk pada tahun 2013 yaitu sebesar -85.00%. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2013 PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk belum mampu sepenuhnya mengembalikan keuntungan yang di nikmati oleh investor atas investasi yang di lakukannya. Return saham tinggi belum tentu akan menjamin dapat mengembalikan keuntungan, tanpa adanya tingkat keuntungan yang dinikmati dari suatu investasi, investor tidak akan melakukan investasi.

TINJAUAN LITERATUR Current Ratio

Menurut Harahap (2010:83), current ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dan hutang lancar. Current ratio menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutangnya yang harus segera dipenuhi. Oleh karena itu, walaupun perusahaan memiliki current ratio yang tinggi belum tentu menjamin akan dapat terbayarnya hutang yang sudah jatuh tempo, karena adanya komposisi aktiva lancar yang tidak menguntungkan. Misalnya,

300.00%

200.00%

100.00%

0.00%

-100.00%

(3)

adanya piutang yang terlalu besar sehingga sulit untuk ditagih, atau juga adanya tingkat sediaan yang terlalu besar menyebabkan tingkat perputaran sediaan yang rendah, dan pada akhirnya investasi yang berlebihan dalam sediaan dan relatif lama tersebut akan mengganggu likuiditas perusahaan. Ukuran secara kasar, current ratio yang kurang dari 200% adalah tidak baik, tetapi ukuran tersebut bukanlah pedoman mutlak.

Debt to Equity Ratio

Menurut Harahap (2010:87), rasio ini membandingkan total hutang dengan total modal/ekuitas. Rasio digunakan untuk mengetahui berapa bagian setiap rupiah dari modal pemilik yang digunakan untuk menjamin hutang. Semakin besar rasio ini semakin tidak menguntungkan bagi para kreditur, karena jaminan modal pemilik terhadap hutang semakin kecil. Rasio di atas 100% sangat berbahaya bagi kreditur karena jumlah hutang lebih lebih besar daripada modal pemilik, walaupun terdapat kemungkinan terbayarnya hutang dengan menggunakan laba operasi perusahaan yang ada.

Total Asset Turn Over

Menurut Harahap (2010:89), total asset turn over adalah rasio yang membandingkan antara penjualan/ pendapatan dan seluruh aktiva yang digunakan dalam suatu periode. Rasio ini menunjukkan kemampuan perputaran dana yang tertanam dalam suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dengan kata lain, kemampuan dari modal yang ditanamkan untuk menghasilkan penjualan/pendapatan dalam periode tertentu.

Semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa semakin efisien dana yang tertanam di perusahaan. Total aktiva yang sebagai pembagi penjualan/pendapatan tersebut dapat berupa total aktiva rata-rata.

Net Profit Margin

Menurut Harahap (2010:94), net profit margin adalah rasio yang membandingkan antara laba setelah pajak dan penjualan/pendapatan untuk menunjukkan berapa bagian dari penjualan/pendapatan yang menjadi laba setelah pajak. Semakin tinggi rasio ini, semakin menguntungkan karena laba perusahaan semakin besar. Para investor pasar modal perlu mengetahui kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Dengan mengetahui hal tersebut investor dapat menilai apakah perusahaan itu profitable atau tidak.

Return Saham

Menurut Jones (2009:129), return saham merupakan income yang diperoleh pemegang saham sebagai hasil dari investasinya di perusahaan tersebut. Sedangkan menurut Jogiyanto (2003:109), return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi.

Menurut Hardiningsih (2002), return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi yang berupa return realisasi (realized return) dan return ekspektasi (expected return). Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa return saham merupakan tingkat pengembalian berupa imbalan yang diperoleh dari hasil jual beli saham.

(4)

Kerangka Pemikiran

H1 : Current ratio berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2015.

H2 : Debt to equity ratio berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010- 2015.

H3 : Total asset turn over berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010- 2015.

H4 : Net profit margin berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010- 2015.

H5 : Current ratio, debt to equity ratio, total asset turn over, dan net profit margin secara simultan berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2015.

METODE PENELITIAN

Populasi dan Prosedur Penentuan Sampel Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 – 2015. Sampel sebanyak 20 perusahaan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan alat analisis regresi linier berganda yang dibantu dengan software SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 23 for windows.

Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa current ratio, debt to equity ratio, total asset turn over, net profit margin dan returm saham periode 2010 – 2015. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan dan laporan keuangan tahunan (annual report) perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

H1 H2 H3 H4

Return Saham (Y)

Net Profit Margin (X4) Total Asset Turn Over (X3)

Debt to Equity Ratio (X2) Current Ratio (X1)

H5

(5)

Analysis Data

Tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik, uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi, regresi linier berganda, uji parsial (uji t), uji simultan (uji F), koefisien determinasi (R2).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1 Hipo

tesis Variabel

Independen Nilai

Sig. Hasil Uji

Hipotesis Makna/Arti

H1 CR (X1) 0,020 Berpengaruh Semakin tinggi current ratio maka semakin baik

< perusahaan tersebut memenuhi kewajiban jangka 0,05 pendeknya maka perusahaan dalam kondisi yang

baik dan dapat meningkatkan return saham.

H2 DER (X2) 0,006 Berpengaruh Semakin tinggi debt to equity ratio, maka

< penggunaan hutang yang semakin besar 0,05 dibandingkan dengan modal sendiri cenderung

akan menurunkan return saham perusahaan.

H3 TATO (X4) 0,795 Tidak Hal ini menunjukkan bahwa perputaran asset

> Berpengaruh yang dimiliki oleh perusahaan dalam 0,05 menghasilkan penjualan tidak dapat menjelaskan

return saham.

H4 NPM (X5) 0,013 Berpengaruh Arah negatif pada koefisien variabel net profit

< margin menunjukkan bahwa setiap peningkatan 0,05 net profit margin akan menurunkan return

saham.

H5 CR (X1) 0,007 Berpengaruh Semakin tingginya current ratio, semakin DER (X2) < besarnya hutang, semakin cepatnya aset berputar TATO (X3) 0,05 dan semakin besarnya laba yang diperoleh

NPM (X4) perusahaan di sektor industri barang konsumsi maka juga akan membuat calon investor atau investor cenderung percaya dan akan menanamkan modal. Dengan demikian tingkat pengembaliannya pun juga akan besar dan cepat meningkatkan return saham.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Current ratio mempunyai pengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 – 2015.

2. Debt to equity ratio mempunyai pengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 – 2015.

3. Total asset turn over tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa

(6)

Efek Indonesia periode 2010 – 2015.

4. Net profit margin mempunyai pengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 – 2015.

5. Secara parsial current ratio, debt to equity ratio, dan net profit margin mempunyai pengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 – 2015. Total asset turn over tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 – 2015. Sedangkan secara simultan current ratio, debt to equity ratio, total asset turn over, dan net profit margin mempunyai pengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 – 2015.

(7)

DAFTAR PUSAKA

Harahap, Sofyan Syafri. 2010. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Hardiningsih, Pancawati. 2002. Pengaruh Faktor Fundamental Dan Resiko Ekonomi Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Di Bursa Efek Jakarta: Studi Kasus Basic Industry & Chemical. Jurnal Strategi Bisnis, Vol. 8, Des.

Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi Ketiga. Yogyakarta.

Jones, Charles Parker. 2009. Investments: Analysis and Management, Eleventh Edition.

John Wiley & Son,Inc.,United States of America www.idx.co.id

www.sahamok.com

Gambar

Tabel 1  Hipo

Referensi

Dokumen terkait

Kita dapat melihat pentingnya tujuan yang positif ini secara lebih jelas ketika kita menyadari bahwa salah satu cara untuk melindungi anak-anak kita dari akibat negatif yang

 Panen dilakukan setelah berumur + 25 hari setelah tanam, dengan cara mencabut tanaman sampai akarnya atau memotong pada bagian pangkal tanaman sekitar 2 cm di

Teknik budidaya green butterhead secara hidroponik sistem NFT dengan media tanam rockwool yang dilakukan yakni dimulai dari pemilihan lokasi, pembersihan instalasi

bimbingan karier, dan evaluasi pelaksanaan bimbingan karier, Masalah- masalah pengembangan karier di SMKN 2 Malang adalah bersumber dari dalam diri siswa dan dari

putih pada tabel 4.6 menunjukan bahwa formula dengan penambahan beras ketan putih sebanyak 20% adalah yang paling disukai dengan nilai tertinggi yaitu 3,73

Faktor pendorong implementasi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan: (Khusus) Untuk Pengendara Sepeda Motor di Kota Semarang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lingkungan pergaulan yang meliputi: sekolah, keluarga dan masyarakat dengan sikap dan perilaku seks bebas

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Hasil belajar kognitif mahasiswa morfologi tumbuhan melalui penerapan metode pembelajaran