KEMENTERIAN PEKERJAAN UiIUIUI DAN PERU]UIAHAN
MKYAT
DiREKTORAT JENDERAL BINA MARGAPROSEDUR
PENETAPAN RUAS
JALAN
MENURUT STATUSNYA SEBAGAIJALAN
NASIONALSOP/UPi'/DJBM-33
Disahkan di Jakarta pada tanggal
01
April2017ARIE SETIADI MOERWANTO
NIP
: 195801251986031001
AS
LI
Nomor Salinan Status Dokumen
Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa rjin tertulis dari Direktoral Jenderal Bina Marqa, Kementenan Pekeriaan Umum dan Perumahan
Nomor
Ookumen
. SOP/UPIIUDJBM-33TanggalBerlaku
.01Apdl20'17Nomor
Revisi
: 00Halaman
:1dari81.
TUJUANPedoman atau tata cara administrasi maupun teknis dalam melaksanakan penetapan status
jalan
sebagaimanaamanat PP No. 34 tahun 2006 tentang Jalan
Pasal62
ayat
(1)
yang dilakukan secara berkala dengan keputusan Menteri (paling singkat 5 tahun) sebagai tindak lanjut dari penetapan fungsi jalan yang telah ditetapkan oleh Menteri.2.
RUANG LINGKUPProsedur
ini
diberlakukanpada
mekanisme penetapanfungsi
jalan
pada
sistem jaringanjalan
primer (jalan arteri dan
jalan
kolektor yang
menghubungkanantar
ibukota
provinsl dalam sistem jaringan jalan primer, jalan strategis nasional, dan jalan tol).3.
REFERENSI3.1
Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004, tentang Jalan.3.2
Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007, tentang Penataan Ruang.3.3
Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009, tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.3.4
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2006, tentang RTRWN.3.5
Peraturan PemerintahNomor
34 Tahun 2006, tentang Jalan.3.6
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 201 1, tentang Rencanalnduk
Pembangunan Kepariwistaan Nasional Tahun 2010-
2025.3.7
Peraturan
Pemerintah
Nomor
43
Tahun 2013, tentang
Perubahan
Kedua
Atas Peraturan Pemerintah Nomor '15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol.3.8
Peraturan Pemerintah Nomor
79
Tahun 2013, tentang
Jaringan
Lalu Lintas
danAngkutan Jalan
3.9
Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2014, tentang Pemerintah Daerah.3.10
Peraturan Menteri 04/PRT/M/2009tentang Sistem
ManajemenMutu
di
Departemen Pekerjaan Umum3.1
1
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
03/PRT/M12O12,tentang
Pedoman Penetapan Fungsi Jalan dan Status Jalan.3.12
Peraturan Menteri Perhubungan NomorKP 69 Tahun
2013,tentang
Rencana lnduk Kebandarudaraan Nasional.3.13
Peraturan Menteri Pekerjaan Umumdan
Perumahan Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015,tentang
Organisasidan Tata
Kerja
KementerianPekerjaan Umum
dan
PerumahanRakyat.
3.14
Peraturan Menteri Pekerjaan Umumdan
Perumahan Rakyat Nomor 20/PRT/M/2016,tentang
Organisasi danTata
KerjaUnit
PelaksanaTeknis
di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.Dilarang mempebanyak s€bagian atau seluruh isi dokurnen tanpa irn tedulis dari Direktoral Jenderal Bina Marqa, Kementenan Umum dan Perumahan
3.15
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 414 Tahun 2013, tentang Rencana lnduk Pelabuhan Nasional 201 1-2030.3.16
Keputusan
Menteri
Pekerjaan
Umum
dan
Perumahan
Rakyat
Nomor 290/KPTS/M/20'15tentang
Penetapan RuasJalan
menurut Statusnya sebagai Jalan Nasional.3.17
Manual Sistem
Terintegrasi
(Mutu,
Keselamatan
dan
Kesehatan
Kerja
dan Lingkungan) Direktorat Jenderal Bina Marga, MMK3UDJBM/2o16 tanggal 01 Juli 2016 rev.00.3.'t8
Rancangan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum
dan
Perumahan Rakyat
tentang Rencana Umum Jangka Panjang Jaringan Jalan Nasional (RUJPJJN).4,
DEFINISI4.1
.
JalanPrasarana transportasi
darat yang
meliputi segala bagianjalan,
termasuk bangunan pelengkapdan
pedengkapannyayang
diperuntukkanbagi lalu
lintas,
yang
berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. (Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 38 Tahun 2004)4.2.
Jalan Arteri Primer (JAP)Jalan yang menghubungkan secara berdaya guna antar-pusat kegiatan nasional atau antara pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan wilayah.
(Peraturan
Mentei
Pekerjaan Umum Nomor 03/PRT/M/2.012)4.3.
JalanKolehor
PrimerTerdiri atas JKP-1 (ialan kolektor primer satu), JKP-2
(alan
kolektor primer dua), JKP-3(alan
kolektor primer tiga), dan JKP-4(alan
koleKor primer empat). (PeraturanMentei
Pekerjaan Umum Nomor 03/PRT/M2012)4.4.
Kawasan Strategis Nasional (KSN)Wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat
penting
secara
nasional terhadap kedaulatan
negara,
pertahanan
dan
keamanannegara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau
lingkungan,
termasuk
wilayah
yang ditetapkan sebagai warisan dunia.(Peraturan
Pemeintah
Nomor 26 Tahun 2008)4.5.
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional yang selanjutnya disingkat KSPNKawasan
yang
memiliki
fungsi
utama pariwisata
atau
memiliki potensi
untuk pengembangan pariwisata nasionalyang
mempunyaipengaruh penting dalam
satuDilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isidokumen tanpa ijin tertulis dari Direktorat Jenderal Bina Marqa, Kementerian Umum dan Perumahan
Nomor
Dokumen
r SOP/UP[\/VDJBM-33 TanggalBerlaku
: 01 Aptil2017Nomor
Revisi
: 00Halaman
:3dari8atau lebih aspek, seperti
pertumbuhan ekonomi,sosial
dan
budaya, pemberdayaansumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan. (Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 201 1)
4.6.
Pembinaan JalanKegiatan penyusunan pedoman dan standar teknis, pelayanan, pemberdayaan sumber daya manusia, serta penelitian dan pengembangan jalan.
(Undang.Undang Republik lndonesia Nomor 38 Tahun 2004)
4.7.
Pemerintah DaerahGubernur, Bupati atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
(Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 38 Tahun 2004)
4.8.
Penataan RuangPenataan
ruang adalah suatu slstem
proses perencanaantata
ruang,
pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.(Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007)
4.9.
Pengaturan JalanKegiatan
perumusan kebijakan perencanaan, penyusunan perencanaanumum,
danpenyusunan peraturan perundang-undangan jalan.
(Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 38 Tahun 2004) 4.',l0. Penyelenggara Jalan
Pihak yang melakukan pengaturan, pembinaan, pembangunan, dan pengawasan jalan sesuai dengan kewenangannya.
(Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 38 Tahun 2004)
4.1 1. Penyelenggaraan Jalan
Kegiatan
yang
meliputi pengaturan, pembinaan, pembangunan,
dan
pengawasanjalan.
(Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 38 Tahun 2004)
4.12.
Pusat Kegiatan Nasional (PKN)Kawasan perkotaan
yang
berfungsi
untuk
melayani kegiatan
skala
internasional,nasional, atau beberapa provinsi.
(Peraturan
Pemeintah
Republik lndonesia Nomor 26 Tahun 2008)4.13.
Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN)Kawasan perkotaan
yang
ditetapkan
untuk
mendorong pengembangan
kawasanperbatasan negara.
(Peraturan
Pemeintah
Republik lndonesia Nomor 26 Tahun 2008)Dilarang mempebanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dan Direktorat Jenderal Bina MarQa, Kementerian Umum dan Perumahan
Nomor
Dokumen
: SOP/UPI\iUDJBM-33 TanqoalBerlaku
:01 April2017Nomor
Revisi
: 00Halaman
4 dariS4.14.
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)Kawasan perkotaan
yang
berfungsi
untuk
melayani kegiatan
skala
provinsi
ataubeberapa kabupaten/kota.
(Peraturan
Pemeintah
Republik lndonesia Nomot 26 Tahun 2008)4.15.
Rencana Umum Jangka Panjang Jaringan Jalan Nasional yang selanjutnya disingkat RUJPJJNDokumen perencanaan jalan nasional untuk periode 20 (dua puluh) tahun. (Peraturan
Mentei
Pekerjaan Umum Nomor 0WRT/M/2.012)4.16. Sistem Jaringan Jalan
Satu
kesatuan ruas
jalan yang saling
menghubungkandan
mengikat
pusat-pusat pertumbuhan dengan wilayah yang berada dalam pengaruh pelayanannya dalam satu hubungan hierarki.(Peraturan
Pemeintah
Republik lndonesia Nomor 34 Tahun 2006) 4.'17. Sistem Jaringan Jalan PrimerSistem
jaringan ialan dengan peran
pelayanan
distribusi
barang
dan
jasa
untukpengembangan
semua wilayah
di
tingkat nasional dengan
menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang benvujud pusat kegiatan.(Peraturan
Mentei
Pekerjaan Umum Nomor 03/PRT/M2012) 4.18. Sistem Jaringan Jalan SekunderSistem
jaringan
jalan
dengan peranan
pelayanandistribusi barang dan
jasa
untuk masyarakat di dalam kawasanperkotaan-(Peraturan
Mentei
Pekerjaan Umum Nomor 03/PRT/\12.012)4.19.
StruKur RuangStruKur ruang
adalah susunan pusat-pusat permukiman
dan
sistem
jaringan prasaranadan
sarana
yang
berfungsisebagai
pendukungkegiatan sosial
ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional.(Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007)
5.
KETENTUAN UTTIUTIPeraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat-5.1.
Pasal 356Subdirektorat Keterpaduan Perencanaan
dan
Sistem Jaringan
mempunyai
tugasmelaksanakan penyusunan kebijakan keterpaduan perencanaan
dan
sistem jaringan jalan.Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Drrektorat Jenderal Bina Marqa, Kemenlerian Umum dan Perumahan
Nomor
Dokumen
: SOP/UPM/DJBM-33 TanqgalBerlaku
01 Aotil2o11Nomor
Revisi
i 0OHalaman
:5 dariSPasal 357
Dalam
melaksanakantugas
sebagaimanadimaksud pada Pasal 356,
SubdirektoratKeterpaduan Perencanaan dan Sistem Jaringan menyelenggarakan fungsi:
a.
Penyiapan perencanaan strategis pengembangan jaringan jalan termasukb.
Perencanaan jangka panjang, menengah dan rencana kerja tahunan;c.
Pelaksanaanpra studi
kelayakan,studi
kelayakandan
penyiapan indikasi skema pembiayaan pengembangan jaringan jalan nasional;d.
Penyiapan, pelaksanaan, dan pengendalian administrasi kerjasama luar negeri;e.
Penetapan fungsi, status, dan kelas jalan pada sistem jaringan jalan nasional; danf.
Pelaksanaan keterpaduan sistem jaringan jalan dengan sistem moda transportasi. Pasal 358Subdirektorat Keterpaduan Perencanaan dan Sistem Jaringan terdiri atas:
a.
Seksi Keterpaduan Perencanaan; danb.
Seksi Sistem Jaringan. Pasal 359(1)
Seksi
Keterpaduan Perencanaan mempunyaitugas
melakukan penyiapan bahanperencanaan strategis pengembangan jaringan jalan termasuk perencanaan jangka
panjang
dan
menengah
serta rencana kerja tahunan,
pelaksanaan
pra
studikelayakan
dan
studi
kelayakan
jalan serta
indikasi
skema
pembiayaan pengembangan jaringan jalan nasional.(2) Seksi Sistem Jaringan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan
fungsi,
status,
dan
kelas
jalan
pada
sistem jaringan
jalan
nasional
serta pelaksanaan keterpaduan sistem jaringan jalan dengan sistem moda transportasi.u.lBmF*a bahs p€Ei.pa sr6ui E.n
, B'o.d b.(Eet K6F.tus.n M.nte. PUPR
En€ng P.oi.p$ REs Jelan orlarn Jaran Ansn
thm.r m..(,u FrEarya *Dag' JAP dan JKP l
52
5.3 5.4..f-V
RINCIAN PROSEDURDilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin le(ulis dari
oirektorat Jenderal Bina MarQa, Kementerian Umum dan Perumahan
6.
PE'IANGGUNG JAWAB URAIAN PROSES FTOW CHART LAMA PRGES
r--l;--l
Y
irmtan PUPR t6nt ng
ibnylsln ifi!.p *al K6Fitus.r Mar'l PUF,R
i.oEg Pe]€l4rl Rua Jar.n rl€nuM SlarJsnya
!.baga Jda Narclar
U€rn€rnc, d, tuls.e r6e, d K.Btrre
Maren PlJttR tg)Bng tbrstap€n Ru.s Jalan
mefiJM st t6rys s€6.9a J.la Naelfrr
Mm€rilla dan iiall& kons.p aral Kepur.65 Uonbn PUPR t€.n n9 Poft€tapan Ruas JaEn
rEnurrr sl,nlnya eD.g€, Jr/rn NegEr
Mern€nts. dan finalrsa$ kon 6p K6putusr1
ll€.ibn PUPR idt i9 PlrEr.pan Ru.s Jaran lBrul stalrBr'ra s.bagar Jalan na$onal
orat Jenderal Bina Marga, Kementeri
PENAIiIGGI] NG JAWAE U RAIAN PfiOSEs FLOW CIiART
V
K.pslas€lci / SbE,lJrhg-r fI
L-J
KdEep aldrr l/\.Flnr!.n M..rs! PUFn b.nar€ PE,l*pr' R@ J€li1 trE Err $lttinya
lt
Nomor
Dokumen
: SOP/UPM/DJBM-33 TanqqalBedaku
.01 lonl2017Nomor
Revisi
:00Halaman
:7 daiI
7,
FORTUIULIR7.1.
Tahapan Penyusunan Konsep
Surat
Keputusan
Uenteri tentang
PerubahanStatus Jalan
Surat Direktur Pengembantan
Jarin8an Jalan kepada Bappeda Provinsi perihal Pemutakhiran Fungsi
lalan dan Status Jalan untuk Draft SK
Menteri PUPR Konfirmasi kepada Kementerian PerhubunSan c.q. Ditjen. Perhubungan Darat Finalisasi Konsep RevisiSK Menteri tentanB Fungsi Jalan
Surat Usulan Daerah (tindak lanjut Surat Direktur
Pengembangan Jaringan lalan)
Analisi3 dan p€metaan usulan (termasuk data jalan nasional
eksrsing) berdasarkan arahan:
RTRWN, Sistranas & Rencana
lnduk PembanBUnan
Kepafl wisataan Nasional
Pembahasan Usulan Jalan dan Pemuktahi.an Revisi SX Menteri tentang
FungsiJalan (JAP dan JKP-1) bersama Bapp€da, Dinas Bina Marga, Dinas PerhubunSan, BgPJN/BPJN, dan P2JN
(dihasilkan Eerita Acara kesepakatan)
Penyusunan Konsep Revisi SK Menteri
tentang FungsiJalan di
lingkungan internal Ditjen. Eina Marga
Penetapan Sl( Menteri PU tentang Funtsi Jalan Penetapan Sl( Menteri PU tentang Status Jalan
Berita Acara Serah
Terima Aset (oleh Setditjen)
7.2.
RuasJalan yang Berubah Statusnya menjadi Jalan Nasional
)o
s6
diisi dengan panjang (km)
7.3.
RuasJalan yang Berubah Statusnya menjadi Jalan
DaerahNo, Ruas Jalan Nama Ruas Jalan Panjang (km)
Asal Status Jalan Perubahan
Status Jalan
Menradr
Justifikasi
Ptovrnsr Kabupaten Kota
2 3 4 6 7 8 Nasiona, Nasional Ket No, Ruas Jalan Nama Ruas Jalan Paniang (km) Asal Status Jalan
Perubahan Status Jalan Menjadi
Justifikasr
Ptovrnsr Kabupaten Kota
1 2 3 4 5 6 7 8
Nasronal
Nasronal
Ket.
7567 diisi dengan panjang (kn)
Drlarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen lanpa iiin tertulis dan Direktorat Jenderal Bina Marqa, Kementenan Umum dan Perumahan
1
NomorDokumen :SOP/Mi.4/DITPJJ/KPSJ-02 Tanqqal
Berlaku
: 01 Oktober 2016Nomor
Revisi
: 00Halaman
:8dari8Rekapitulasi
Pemutakhiran Perubahan Status JalanPemutakhiran Jalan Nasional JUMLAH
JAP JKP.1 Panjang Jalan Nasional (periode terakhir) (1) (2) (a) = (1) + (2) Potensi Menjadi Jalan Nasional (3) (4)
(b)=
(3)+(a)+
(5) Potensi Menjadi Jalan Strategis Nasional (5) Perubahan Jalan Nasional menjadi Jalan Oaerah (6) (7)(c)=(6)+(7)
Rencana Panjang Jalan Nasional (NonTol) (d) =
(1)+
(3) + (6) (e) = (2) +(4)+ (5)+
(7)(0=(d)+(e)
Panjang Jalan Tol
(oDerasional) (8) (g) = (8) TOTAL PEMUTAKHIRAN PANJANG JALAN NASIONAL
(h)=(0+(s)
7.5.
Format
Surat Kementerian DaerahKesediaan
Serah
Terima Barang
Milik
Pekerjaan
Umum
dan
Perumahan
RakyatLO60 X[ Negara kepada
(BMN)
dari Pemerintah SEKRETARIS OAERATI Provinsl (Alamat) SUR.AT PERNYATAAN NoE* (60r d.r oEd unr hrir)TEIITANG
KESEDIA N SERAH TERIMA BARANG MILIK Nf,CARA (BMN) DARI KEMENTERIA:I PEKEtrIJAAN UMUM DAN Pf,RUMAHAN RAKYAT
P.L ha
'ir .,... brlrl --- .,ng hdrdE M hllu di Llrlr ini uliu b.naD.r d' Nh
8.EJ{
'|wia F}cru Srag llilll \.rn (EMNI a.ri K.ilFEir ?dsru
Ur{m .lu P.Nnulu Rrrrr (! q Dnjd. BiM Mr8 ), yri rE jrtc rDr rr5 b.,uhdr
tupirr. tidrr Lri 'H.di,Al.Ln,l(P-I &tr3& riEnr rh{ri'E ElmFr Si.,r, 0g63 Jrqb Isi.lir inr &i .ddii;rtui Fr.lolM Lr.! .t! bolit .trr
x@nEi& P.rrju Unm d$ I.Mdru R.Iyr r.Fd. P!hEi.r$ - -- d.l,n hJ i !.nihd.I
PEEinun ) ! bdt di'rlr di
Darla lrd ErFirn q., k*rrtr irr @r .LFr dialEle r.6.pi'|s
'lBiaF- AB FrhrN d..
rrj.rrrla rri m.E4ri Gir r-ih
(PBi..i/ r(,hrp.rJ Kdrl
Drlarang memperbanyak sebagran atau seluruh isi dokumen tanpa Uin tertulis dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan