ANALISA PRODUKTIVITAS BERDASARKAN INDEKS HARGA
DENGAN MENGGUNAKAN METODE THE AMERICAN
PRODUCTIVITY CENTER (APC)
DI UD. SUMA, SIDOARJ O
SKRIPSI
Oleh :
BAGUS SETIO HARMOYO
NPM: 0732010076
SKRIPSI
ANALISA PRODUKT IVITAS BERDASARKAN INDEKS HARGA DENGAN MENGGUNAKAN METODE THE AMERICAN
PRODUCTIVITY CENTER (APC)
DI UD. SUMA, SIDOARJ O
Disusun Oleh:
BAGUS SETIO HARMOYO 0732010076
Telah Diper ta hankan dan Diter ima Oleh Tim Penguji Skr ipsi J ur usan Teknik Industr i Fakultas Teknologi Industr i Univer sitas Pembanguna n Nasional “ Vetera n“ J awa Timur
Pada Tanggal 23 November 2012
Tim Penguji: Dosen Pembimbing:
1. 1.
Ir . Handoyo. MT Ir . Budi Santoso, MMT
NIP. 19570209 198503 1 003 NIP. 19561205 198703 1 001
2. 2.
Ir . Hj. Rr . Rochmoeljati. MMT Dr s. Pailan. M.Pd
NIP. 19611029 199103 2 001 NIP. 19530504 198303 1 001
3.
Ir . Budi Santoso, MMT
NIP. 19561205 198703 1 001
Mengeta hui
Dekan Fakultas Teknologi Industr i
Univer sitas Pemba nguna n Nasional “ Veter an “
J awa Timur
Ir . Sutiyono, MT
KATA PENGANTAR
Dengan rasa bersyukur alhamdulilah kehadirat Allh SWT atas segala rahmat dan
hidayahNya, sehingga dapat terselesaikannya Tugas Akhir ini dengan judul:
“ANALISA PRODUKTIVITAS BERDASARKAN INDEKS MENGGUNAKAN
METODE THE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC) DI UD. SUMA,
SIDOARJO”
Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh oleh dalam
memperoleh gelar Sarjana Teknik, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Terselesaikannya kegiatan penyusunan laporan SKRIPSI ini adalah berkat
dukungan dan bimbingan dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya
ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto. MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Ir. Sutiyono. MT, selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran”
Jawa Timur.
3. Bapak Ir. Mu’tasim Billah. MS, selaku Wakil Dekan I Fakultas Teknologi Industri
ii
4. Bapak Ir. Budi Santoso. MMT, selaku Wakil Dekan II Teknologi Industri UPN
“Veteran” Jawa Timur serta Dosen Pembimbing I dalam penyusunan laporan
SKRIPSI ini.
5. Dr. Ir. Minto Waluyo. MM, selaku Ketua Jurusan Teknik Industri UPN “Veteran”
Jawa Timur.
6. Drs. Pailan. M.Pd, selaku Wakil Ketua Jurusan Teknik Industri UPN “Veteran” Jawa
Timur serta Dosen Pembimbing II dalam penyusunan SKRIPSI ini.
7. Seluruh Dosen, Staff dan Karyawan Teknik Industri Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
8. Bapak H. M. Sudiro, selaku pimpinan dan pemilik UD. SUMA yang telah membantu
dalam pelaksanaan penelitian SKRIPSI.
9. Bapak dan Ibu saya yang selama ini telah mendukung, membimbing dan mendoakan
saya baik secara materi dan spiritual agar dapat menyelesaikan pendidikan S1.
10.Gadis yang saya Cinta dan Sayang Yatty Amalia selalu mendukung juga mendoakan
saya supaya lulus kuliah dan sukses.
11.Segenap teman-teman seperjuangan 2007 yang telah lulus maupun yang belum lulus
meliputi Arie setiawan(Pepeng), Asrofi(Serempek), Andi(Kadir), Andreas(Kabul),
Hendrik(Otong), Decky(Kirun), Fandi(Apan), Nizar(Punk), yang seperjuangan rock
n’ roll tanpa batas Syifa’ul(Pa’ul), Didit(Mean), BagusR(Komtink), Alfian(Ocrut),
Ali(Sokek), Leo(Jemblung), Rikmansyah(Betik), Sandy(Celenk), MasGondrong
warkop, Ipul fotocopy, Mandor tambalban dan masih banyak yang belum
Penulis sebagai insan biasa yang tidak luput dari kesalahan dan kekilafan
menyadari sepenuhnya bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, Karena itu kami
harapkan saran dan koreksi atas kekurangan yang ada didalam untuk memperbaiki tugas
akhir ini.
Akhir kata, semoga laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua
pembaca dan untuk kemajuan dunia pendidikan khususnya kemajuan teknik industri.
Sidoarjo, November 2012
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...………..i
DAFTAR ISI ...………....iv
DAFTAR TABEL ...………....ix
DAFTAR GAMBAR ...………....xi
DAFTAR LAMPIRAN ………..xii
ABST RAKSI ………..xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah…...………….………...1
1.2 Perumusan Masalah……….3
1.3 Pembatasan Masalah………...3
1.4 Asumsi-asumsi………3
1.5 Tujuan……….4
1.6 Manfaat Penelitian………..4
1.7 Sistematika Penulisan……….4
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produktivitas………7
2.2 Unsur-unsur Produktivitas……….9
2.2.1 Efisiensi……….9
2.2.2 Efektivitas……….9
2.2.3 Kualitas……….10
2.3.1 Produktivitas Parsial………..10
2.3.2 Produktivitas Total Faktor……….11
2.3.3 Produktivitas Total………...……….12
2.4 Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Produktivitas……….13
2.5 Siklus Produktivitas………...16
2.5.1 Pengukuran Produktivitas……….………18
2.5.1.1 Kendala yang Dihadapi………...18
2.5.1.2 Manfaat Pengukuran Produktivitas……….22
2.5.1.3 Kriteria Pengukuran Produktivitas………..22
2.5.1.4 Cara Membandingkan Hasil Pengukuran Produktivitas……….23
2.6 Metode Produktivitas APC (The American Productivity Center)……….24
2.7 Evaluasi Produktivitas………...27
2.8 Perencanaan Produktivitas……….28
2.8.1 Prosedur Perencanaan Produktivitas……….28
2.8.2 Peran Penting Perencanaan Produktivitas……….29
2.9 Peningkatan Produktivitas……….29
2.9.1 Penyebab Turunnya Tingkat Produktivitas………...29
2.9.2 Tindakan-Tindakan Perbaikan………..30
2.11 Tinjauan Produksi Topi……….34
2.12 Penelitian Pendahulu……….36
BAB III METODOLOGI PE NELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian……….39
3.2.2 Definisi Operasional Variabel………...40
3.3 Metode Pengumpulan Data………...41
3.3.1 Data Primer………...41
3.3.2 Data Sekunder………..41
3.4 Metode Pengolahan Data………..42
3.5 Pengukuran Produktivitas……….43
3.5.1 Perhitungan Angka Indeks Produktivitas Pada Periode Dasar………45
3.5.2 Perhitungan Angaka Indeks Profitabilitas dengan Harga yang Berlaku………..48
3.5.3 Perhitungan Indeks Perbaikan Harga dari setiap input yang digunakan………..50
3.5.4 Menghitung Output dan Input dengan Harga Konstan dari Tahun 2009 sampai Tahun 2011………51
3.5.5 Menghitung Indeks Produktivitas dari Tahun 2009 sampai Tahun 2011….…………51
3.5.6 Menghitung Output Dan Input Dengan Menggunakan Harga Tiap Periode…………52
3.5.7 Menghitung Indeks Profitabilitas Dengan Formulasi………...53
3.5.8 Menghitung Indeks Perbaikan Harga………53
3.6 Langkah-langkah Pemecahan Masalah………..54
3.7 Flow Chart Pemecahan Masalah………55
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data……….59
4.1.1 Data Output Periode 2009 – 2011………59
4.1.2 Data Input Tenaga Kerja Periode 2009 – 2011……….…61
4.1.3 Data Input Material Periode 2009 – 2011……….64
4.1.4 Data Input Energi Periode 2009 – 2011………67
4.1.5 Data Input Modal Periode 2009 – 2011………...69
4.2.1 Perhitungan Output Topi Baret Dengan Harga Konstan………..79
4.2.2 Perhitungan Input Dengan Harga Konstan………..……….80
4.2.2.1 Perhitungan Input Tenaga Kerja Dengan Harga Konstan……….80
4.2.2.2 Perhitungan Input Material Dengan Harga Konstan……….81
4.2.2.3 Perhitungan Input Energi Dengan Harga Konstan………82
4.2.2.4 Perhitungan Input Modal Dengan Harga Konstan………83
4.2.2.5 Perhitungan Input Total ( Tenaga Kerja + Material + Energi + Modal ) Dengan Harga Konstan………...83
4.2.3 Perhitungan Indeks Produktivitas Dengan Harga Konstan………..84
4.2.3.1 Perhitungan Indeks Produktivitas Tenaga Kerja Dengan Harga Konstan……84
4.2.3.2 Perhitungan Indeks Produktivitas Material Dengan Harga Konstan…………85
4.2.3.3 Perhitungan Indeks Produktivitas Energi Dengan Harga Konstan………86
4.2.3.4 Perhitungan Indeks Produktivitas Modal Dengan Harga Konstan………86
4.2.3.2 Perhitungan Indeks Produktivitas Total Dengan Harga Konstan………..87
4.3 Perhitungan Output, Input dan Indeks Profitabilitas Dengan Harga Yang Berlaku Tiap Periode ………..89
4.3.1 Perhitungan Output Dengan Harga Yang Berlaku Tiap Periode………..89
4.3.2 Perhitungan Input Dengan Harga Yang Berlaku Tiap Periode……….90
4.3.2.1 Perhitungan Input Tenaga Kerja Dengan Harga Yang Berlaku………90
4.3.2.2 Perhitungan Input Material Dengan Harga Yang Berlaku………91
4.3.2.3 Perhitungan Input Energi Dengan Harga Yang Berlaku………...92
4.3.2.4 Perhitungan Input Modal Dengan Harga Yang Berlaku………...93
4.3.2.5 Perhitungan Input Total ( Tenaga Kerja+Material+Energi+Modal ) Dengan Harga Yang Berlaku………..93
4.3.3 Perhitungan Indeks Profitabilitas Dengan Harga Yang Berlaku………..94
4.3.3.2 Perhitungan Indeks Profitabilitas Dari Input Material………..95
4.3.3.3 Perhitungan Indeks Profitabilitas Dari Input Energi……….95
4.3.3.4 Perhitungan Indeks Profitabilitas Dari Input Modal……….95
4.3.3.5 Perhitungan Indeks Profitabilitas Dari Input Total….………..96
4.4 Evaluasi Produktivitas………98
4.4.1 Evaluasi Antara Dua Periode Yang Berurutan……….99
4.5 Perencanaan Perbaikan………100
4.6 Menghitung Indeks Perbaikan Harga………..101
4.6.1 Perhitungan Indeks Perbaikan Harga Input Tenaga Kerja……….101
4.6.2 Perhitungan Indeks Perbaikan Harga Input Material……….102
4.6.3 Perhitungan Indeks Perbaikan Harga Input Energi………102
4.6.4 Perhitungan Indeks Perbaikan Harga Input Modal………102
4.6.5 Perhitungan Indeks Perbaikan Harga Input Total….……….103
4.6.6 Analisis Hubungan Profitabilitas, Produktivitas dan Perbaikan Harga………..103
4.6.6.1 Hubungan Profiabilitas, Produktivitas dan Perbaikan Harga Faktor Input Produksi Periode 2010……….104
4.6.6.2 Hubungan Profiabilitas, Produktivitas dan Perbaikan Harga Faktor Input Produksi Periode 2011……….106
BAB V KESIMPUL AN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan..………108
5.2 Saran………109
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
4.1 Data Output Periode 2009 (Periode Dasar)………...59
4.2 Nilai Total Output Periode 2009………60
4.3 Data Output Periode 2010………..60
4.4 Data Output Periode 2011………..60
4.5 Data Upah dan kuantitas Tenaga Kerja Periode 2009………...61
4.6 Nilai Total Input Tenaga Kerja Periode 2009………...63
4.7 Nilai Total Input Tenaga Kerja Periode 2010………...63
4.8 Nilai Total Input Tenaga Kerja Periode 2011………...64
4.9 Komposisi Material Tiap Topi Baret………64
4.10 Komposisi Material Topi Baret……… 65
4.11 Nilai Total Material Periode 2009……….66
4.12 Nilai Total Material Periode 2010……….66
4.13 Nilai Total Material Periode 2011……….67
4.14 Data Input Energi Periode 2009-2011………...67
4.15 Nilai Total Input Energi Periode 2009……….………..68
4.16 Nilai Total Input Energi Periode 2010….………..69
4.17 Nilai Total Input Energi Periode 2011….………..69
4.18 Modal Kerja Dan Aset UD. Suma Periode 2009..……….70
4.19 Nilai Total Input Modal Periode 2009...………72
4.20 Modal Kerja Dan Aset UD. Suma Periode 2010..……….73
4.21 Nilai Total Input Modal Periode 2010...………75
4.24 Indeks-indeks Output, Input dan Produktivitas Periode 2009-2010……….88
4.25 Indeks-indeks Output, Input dan Produktivitas Periode 2009-2011……….88
4.26 Indeks-indeks Output, Input dan Profitabilitas Periode 2009-2010.……….97
4.27 Indeks-indeks Output, Input dan Profitabilitas Periode 2009-2011.……….97
4.28 Hasil Pengukuran Produktivitas dan Profitabilitas Periode 2009-2011……….98
4.29 Angka Indeks Produktivitas, Indeks Profitabilitas, Indeks Perbaikan Harga Dari Berbagai Input Faktor Produksi UD. Suma 2010..……….104
DAFTAR GAMBAR
2.1 Siklus Produktivitas………...17
2.2 Kerangka Kerja Metode APC………25
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A1 Gambaran Umum Perusahaan
Lampiran B1 Data Perusahaan
Lampiran B2 Perhitungan Output dan Input
ABSTRAKSI
UD Suma, adalah usaha dagang yang menghasilkan produk akhir berupa Topi Baret. Dalam perkembangannya UD. Suma mampu menjual dan memasarkan produk topi baret dan topi umum sesuai pemesanan konsumen. Selama ini belum pernah melakukan pengukuran produktivitas perusahaan, tetapi hanya evaluasi melalui laporan rugi dan laba untuk mengetahui peningkatan atau penurunan produktivitas. UD. Suma mempunyai patokan bahwa peningkatan laba berarti pula peningkatan produktivitas. Untuk itu peneliti merumuskan masalah: “ Menganalisa tingkat produktivitas dan indeks harga guna mengetahui seberapa besar kinerja yang telah dicapai UD. Suma dimasa lalu”.
Dengan adanya perumusan masalah tersebut maka UD. Suma, Sidoarjo, Jawa Timur. Tujuan yang ingin dicapai adalah Untuk mengetahui tingkat produktivitas dan hubungan antara profitabilitas untuk perbaikan harga.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan yaitu analisa tingkat produktivitas dan hubungan antara profitabilitas untuk perbaikan harga dengan metode American Productivity Center (APC), dapat diketahui. Pada periode dasar 2009 dibuat angka indeks produktivitas pada periode dasar selalu dibuat sama dengan 100%. Hasil penelitian pada periode 2010 tingkat produktivitas dari periode dasar 2009 sebesar 100% menjadi 79,54% menurun sebesar (-20,46% ). Tingkat profitabilitas dari periode 2010 sebesar 100% berarti tetap. Tingkat produktivitas total UD. Suma menurun disebabkan oleh kenaikan tingkat perbaikan harga sebesar (+0,257% ). Hasil penelitian pada periode 2011 tingkat produktivitas dari periode dasar 2009 sebesar 100% menjadi 75,80% menurun sebesar (-24,2% ). Tingkat profitabilitas dari periode 2011 sebesar 100% juga berarti tetap.Tingkat produktivitas total UD. Suma menurun disebabkan oleh kenaikan tingkat perbaikan harga sebesar (+0,319% ). Tetapi kenaikan dan penurunan produktivitas total dan perbaikan harga total selama periode 2009-2011 pengaruhnya sangat kecil terhadap besarnya profitabilitas total.
Kata kunci: Metode American productivity center, Produktivitas tenaga kerja,
ABSTRACT
UD Suma, is a commercial enterprise that produce end products such as Hats Berets. In development UD. Suma is able to sell and market products beret and cap public as consumers ordering. During this has never been done measuring the productivity of the company, but only evaluation through profit and loss statements to determine the increase or decrease in productivity. UD. Suma has a benchmark that improved earnings also means an increase in productivity. For that researchers formulate the problem:
"Analyzing the level of productivity and price indices to determine how much performance has been achieved UD. Suma past ".
With the formulation of the problem the UD. Suma, Sidoarjo, East Java. The aim is to determine the level of productivity and profitability for the relationship between the price improvement.
Analysis of the relationship between the level of productivity and profitability for price improvement to the method American Productivity Center (APC), can be known.
In 2009 the base period is the index number of productivity in the base period is always made equal to 100% . The results in the 2010 period productivity level of the base period of 2009 amounted to 100% to (-79.54% ) decreased by 20.46% and profitability by 100% , so the total productivity UD. Suma decreased due to higher levels of improvement in price by 0.257% . The results of research on the period 2011 productivity levels of the base period of 2009 amounted to 100% to 75.80% decreased by (-24.2% ) and profitability by 100% , so the total productivity UD. Suma decreased due to higher levels of improvement in price by 0.319% .
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang MasalahPembangunan ekonomi yang saat ini sedang dilaksanakan di Indonesia
memerlukan perpaduan semua potensi-potensi untuk bisa digerakkan menuju
sasaran yang telah ditetapkan. Sumber-sumber ekonomi yang digerakkan secara
efektif memerlukan ketrampilan manajerial, organisatoris dan teknis sehingga
mempunyai tingkat hasil guna yang tinggi, artinya hasil yang dicapai mempunyai
nilai tambah yang memadai dibandingkan dengan masukan yang diolah. Melalui
berbagai perbaikan sistem dan cara kerja disertai dengan motivasi kerja yang baik,
pemborosan waktu, tenaga, biaya dan input lainnya bisa dikurangi.
Produktivitas memang secara umum disebutkan sebagai perbandingan
antara output dan input. Tetapi masalah produktivitas tidaklah sesederhana itu.
Banyak sekali faktor yang ikut mempengaruhinya, antara lain faktor tenaga kerja,
produksi, organisasi, produk penjualan dan modal.
U.D SUMA, adalah usaha dagang yang menghasilkan produk akhir berupa
Topi Baret. Dalam perkembangannya UD. SUMA mampu menjual dan
memasarkan produk topi baret dan topi umum sesuai pemesanan konsumen.
Selama ini belum pernah melakukan pengukuran produktivitas perusahaan, tetapi
hanya evaluasi melalui laporan rugi dan laba untuk mengetahui peningkatan atau
Menggunakan pengukuran oleh metode The American Productivity Center
(APC), tampak bahwa indeks produktivitas berhubungan secara langsung dengan
indeks profitabilitas dan indeks perbaikan harga.
Permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah bagaimana mengukur
tingkat produktivitas guna mengetahui seberapa besar kinerja yang telah dicapai
perusahaan selama ini, menginggat perusahaan belum pernah melakukan
pengukuran produktivitas.
Tampak bahwa metode pengukuran produktivitas perusahaan yang
dikemukakan oleh The American Productivity Center (APC) mempertimbangkan
secara keseluruhan proses bisnis baik berdasarkan ukuran transformasi fisik
maupun finansial. Dalam hal ini rasio produktivitas memberikan suatu indikasi
sejauh mana efisiensi penggunaan sumber-sumber daya (input) dalam
menghasilkan output perusahaan.
Kuantitas output dan input untuk setiap periode waktu digandakan dengan
harga-harga periode dasar agar memperoleh indeks produktivitas. Setelah tahapan
pengukuran produktivitas selesai dilakukan, maka akan dilanjutkan dengan
langkah kedua dari siklus produktivitas dan tahapan evaluasi. Untuk
meningkatkan produktivitas perlu diketahui terlebih dahulu sebab-sebab turunnya
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalahnya adalah:
“Menganalisa tingkat produktivitas dan indeks harga guna mengetahui
seberapa besar kinerja yang telah dicapai UD. Suma dimasa lalu”.
1.3. Pembatasan Masalah
Dalam memecahkan suatu masalah, diperlukan adanya batasan-batasan
untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas dan agar tidak terjadi
penyimpangan dari tujuan yang diharapkan.
Batasan masalah penelitian ini adalah :
1. Pengukuran produktivitas pada U.D SUMA dimaksudkan hanya untuk
membandingkan produktivitas usaha dagang pada periode-periode yang
diukur, bukan membandingkan unit-unit kegiatan dalam UD. Suma.
2. Periode pengukuran produktivitas yang dilakukan antara tahun 2009 sampai
tahun 2011, dengan interval antara tiap periode adalah 1 tahun.
3. Pembahasan dalam penulisan ini hanyalah meliputi aspek biaya-biaya yang
terjadi di UD. Suma dengan produk topi baret (meliputi biaya penjualan,
bahan baku, dll).
1.4. Asumsi – asumsi
Untuk keperluan pemecahan masalah digunakan asumsi-asumsi yang
diperlukan yaitu sebagai berikut:
2. Semua data keuangan yang ada sudah diaudit sehingga dapat langsung
digunakan dan berdasarkan harga yang berlaku pada periode dasar.
3. Sebagai tahun dasar atau patokan diasumsikan adalah tahun 2009 karena
merupakan tahun awal pengukuran.
Pengukuran produktivitas metode APC ini berdasarkan pendekatan angka indeks.
1.5. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui tingkat produktivitas
dan hubungan antara profitabilitas untuk perbaikan harga.
1.6. Manfaat Penelitian
1. Mengetahui jumlah variabel input pada UD. Suma yaitu jumlah tenaga kerja,
material, energi, modal dari periode tahun 2009-2011 UD. SUMA.
2. Mengetahui hasil penjualan produksi berupa topi baret yang dihasilkan dari
periode tahun 2009-2011 oleh UD. SUMA.
3. Mengetahui hasil analisa produktivitas, profitabilitas dan perbaikan harga.
1.7. Sistematika Penulisan
Sebagai pedoman dalam penyusunan hasil penelitian ini, sistematika dari
penulisan sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan
Pada bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah,
perumusan masalah, batasan masalah, asumsi-asumsi, tujuan
BAB II : Tinjauan Pustaka
Berisi tentang teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan
yang ada, juga teknik pemecahan masalah dengan American
Productivity Center (APC).
BAB III : Metodologi Penelitian
Pada bab ini berisi kerangka penelitian yang dirancang dalam
melaksanakan penelitian ini. Berisi tentang lokasi dan waktu
penelitian, identifikasi dan definisi operasional variabel, metode
pengumpulan data, metode pengolahan data, langkah-langkah
pemecahan masalah dan dilengkapi flowchart.
BAB IV : Hasil dan Pembahasan
Pada bab ini berisi tentang pengumpulan data, pengolahan data
dan pembahasan tingkat produktivitas.
BAB V : Kesimpulan Dan Sar an
Penulis akan menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan dan langkah-langkah usulan berupa saran yang
bermanfaat bagi UD. SUMA.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Produktivitas
Produktivitas bukanlah suatu ilmu dalam konteks sama yang murni,
tetapi secara praktis merupakan pola pikir berdasarkan falsafah bahwa manusia
dan perusahaan selalu ingin maju, selalu berusaha untuk menambah ilmu dan
ketrampilan melalui pendidikan dan pelatihan secara terus menerus.
Sumber-sumber ekonomi yang digerakkan secara efektif memerlukan
keterampilan organisator dan teknis sehingga mempunyai tingkat hasil guna
yang tinggi. Artinya, hasil yang diperoleh seimbang dengan masukan yang
diolah. Melalui berbagai perbaikan cara kerja, pemborosan waktu, tenaga dan
berbagai input lainnya akan bisa dikurangi sejauh mungkin. Hasilnya tentu akan
lebih baik dan banyak hal yang bisa di hemat. Yang jelas waktu tidak terbuang
sia-sia, tenaga dikerahkan secara efektif dan pencapaian tujuan usaha bisa
terselenggara dengan baik, efektif dan efisien.
Ruang lingkup pengertian dan penghayatan produktivitas tidak dapat kita
memandangnya dengan sepotong-sepotong atau apriori, karena dibalik
pengertian sederhana dari produktivitas terkandung suatu kekuatan raksasa yang
dapat mempercepat proses pertumbuhan suatu bangsa. Pada dasarnya
secara optimis dengan berakar pada keyakinan diri bahwa hari ini adalah lebih
baik dari hari kemarin, dan hari esok adalah lebih baik dari pada hari ini.
Secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil
nyata maupun fisik (barang-barang atau jasa) dengan masukannya yang
sebenarnya. Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam
memproduksi barang-barang atau jasa. Namun produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tertentu. (Sinungan, 2000).
Bahwa produktivitas tidak sama dengan produksi, tetapi produksi,
performasi kualitas, hasil-hasil, merupakan komponen dari hasil produktivitas.
Dengan demikian, produktivitas merupakan suatu kombinasi efektifitas dan
efisiensi, sehingga produktivitas dapat diukur berdasarkan ukuran berikut :
Output yang dihasilkan Pencapaian tujuan Produktivitas = =
Input yang dipergunakan Penggunaan sumber daya
Efektivitas pelaksanaan tugas Efektivitas = =
Efisiensi penggunaan sumber daya Efisiensi
Sumber: (Gaspersz, 2002)
Produktivitas mempunyai kombinasi dari efektifitas dan efisiensi karena
hasil yang diperoleh berhubungan dengan efektivitas dalam mencapai suatu misi
Persamaan diatas akan lebih tepat apabila produktivitas dinyatakan sebagai
fungsi dari efektifitas dan efisiensi. Adapun persamaannya sebagai berikut :
f ( efektivitas ) Indeks Produktivitas =
f ( efisiensi )
Sumber: (Gaspersz, 2002)
2.2. Unsur-unsur Produktivitas
Unsur-unsur produktivitas terdiri dari tiga unsur penting, antara lain :
efisiensi, efektifitas dan kualitas, yang dapat dijelaskan lebih lanjut.
2.2.1. Efisiensi
Produktivitas sebagai output / input merupakan ukuran efisiensi
pemakaian sumber daya (input). Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam
membandingkan penggunaan masukan yang sebenarnya terlaksana. Pengertian
efisiensi lebih berorientasi kepada masukan.
2.2.2. Efektivitas
Merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh
2.2.3. Kualitas
Kualitas merupakan ukuran produk produktivitas, meskipun kualitas
sulit diukur secara sistematis melalui rasio output atau input. Output yang
berkualitas baik secara tidak langsung akan meningkatkan rasio output atau
input dalam arti nilai tambah (Value added), yang berarti meningkatkan daya
saing dan produktivitas. Jadi salah satu penyebab meningkatnya rasio output
atau input adalah kualitas yang baik.
2.3. Bentuk Dasar Pr oduktivitas
Produktivitas dikelompokkan menjadi 3 bentuk dasar, yaitu : (Sumanth,
2004) yaitu produktivitas parsial, produktivitas total faktor dan produktivitas
total.
2.3.1. Produktivitas Parsial
Produktivitas ini menunjukkan produktivitas dari faktor tertentu yang
digunakan untuk menghasilkan keluaran. Merupakan hasil bagi dari keluaran
dengan salah satu faktor masukan, antara lain :
Output - Produktivitas Material =
Input material
Output - Produktivitas Energi =
Input energi
Output - Produktivitas lain-lain =
Keuntungan pengukuran produktivitas parsial adalah :
a. Mudah dimengerti.
b. Data mudah diperoleh.
c. Indeks produktivitas mudah dihitung.
d. Beberapa produktivitas parsial menunjukkan data yang ada di
perusahaan.
Keterbatasan pengukuran produktivitas parsial adalah :
a. Tidak dapat mencerminkan tingkat produktivitas dari perusahaan.
b. Hanya dapart mengetahui adanya peningkatan biaya pada bagian tertentu
saja.
c. Perbaikan produktivitas hanya pada bidang yang diukur saja.
2.3.2. Produktivitas Total Faktor
Produktivitas total faktor adalah rasio dari output bersih dengan jumlah
dari input modal dan tenaga kerja. Output bersih merupakan selisih dari output
total dengan jumlah peralatan dan jasa yang dibeli.
Output bersih Produktivitas Total Faktor =
Input modal + pekerja
Output total - jml peralatan & jasa yang dibeli =
Input modal + pekerja
Keuntungan pengukuran produktivitas total faktor, adalah :
1. Data dari perusahaan relatif mudah diperoleh.
2. Dapat dianalisa dari sudut pandang ekonomi karena menyangkut keadaan
ekonomi perusahaan secara total.
Sedangkan keterbatasan pengukuran produktivitas total faktor adalah :
1. Tidak banyak berpengaruh terhadap input bahan baku dan energi.
2. Sulit bagi pihak manajemen untuk menganalisa hubungan nilai tambah
output dengan efisiensi produktivitas, karena nilai tambah yang dihasilkan
biasa saja disebabkan oleh adanya peningkatan biaya produksi.
3. Tidak cocok bila biaya-biaya material merupakan bagian yang cukup besar
dari biaya total produk dimana pengaruh yang besar dari input material tidak
langsung ditunjukkan dalam pengukuran produktivitas ini.
4. Hanya input tenaga kerja dan modal yang dipertimbangkan dalam input total
faktor.
2.3.3 Pr oduktivitas Total
Produktivitas total adalah rasio dari output total denganjumlah dari
semua faktor input. Jadi pengukuran produktivitas total mencerminkan pengaruh
bersama yang kuat dari semua input dalam menghasilkan output.
Output total
Produktivitas Total =
Keuntungan pengukuran produktivitas total adalah:
1. Mempertimbangkan semua faktor output dan input yang dapat
dikuantitaskan, sehingga lebih akurat menggambarkan keadaan ekonomi
perusahaan yang sesungguhnya.
2. Pengendalian keuntungan dengan menggunakan index produktivitas total
bermanfaat bagi pimpinan.
3. Jika digunakan bersama dengan pengukuran produktivitas parsial, dapat
langsung diperhatikan oleh pihak manajemen dengan cara yang lebih efektif.
4. Dengan mudah berhubungan dengan total biaya.
Sedangkan kendala pengukuran produktivitas total, adalah data untuk
membandingkan produktivitas produk lebih sulit dilakukan.
2.4. Faktor - faktor Yang Berpengaruh Pada Produktivitas
1. Jumlah Investasi
Ada hubungan yang kuat antara uang yang diinvestasikan dalam
suatu negara dengan tingkat produktivitas tenaga kerja di negara tersebut.
Dalam suatu negara dengan jumlah investasi yang sangat tinggi, maka jenis
investasi yang dilakukan adalah investasi padat modal yang mengakibatkan
naiknya tingkat produktivitas tenaga kerja. Bagi negara yang mencapai
2. Rasio Modal Investasi dengan Tenaga Kerja
Perbandingan antara modal investasi dengan jumlah tenaga kerja
menurun, artinya penambahan jumlah modal investasi yang ditanamkan
lebih kecil bila dibandingkan dengan jumlah penambahan tenaga kerja.
Akibatnya tenaga kerja tidak bisa terserap di sektor-sektor produksi,
sehingga secara nasional produktivitas tersebut akan menurun.
3. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development)
Pada umumnya penelitian dan pengembangan lebih memfokuskan
pada pengembangan produk, bukan untuk perbaikan produktivitas. Hal
tersebut menunjukkan bahwa secara tidak langsung penelitian dan
pengembangan juga mempengaruhi tingkat produktivitas suatu negara.
4. Kapasitas Terpakai
Kapasitas terpakai adalah kapasitas saat ini dimana suatu pabrik
beroperasi. Apabila di suatu negara banyak pabrik yang tidak beroperasi
pada kapasitas terpasang, berarti produktivitas penggunaan modal di negara
tersebut rendah.
5. Peraturan Pemerintah
Meningkatnya peraturan dari suatu sistem usaha yang bebas dapat
menimbulkan dampak yang negatif dada produktivitas. Kadang-kadang
peraturan pemerintah tidak bijaksana, melemahkan sumber daya yang
dimiliki perusahaan. Waktu dan uang paling baik diinvestasikan dalam
6. Umur Pabrik Beserta Peralatannya
Pabrik dengan peralatannya yang sudah tidak dapat memberikan
output besar pada saat umur pabrik serta peralatannya masih baru.
7. Biaya Energi
Biaya yang dikeluarkan perusahaan dipengaruhi oleh besarnya biaya
energi. Peningkatan biaya energi mengakibatkan kenaikan biaya produksi.
8. Semangat Kerja
Perusahaan mempunyai tenaga kerja dengan semangat yang tinggi,
sangat mempengaruhi tingkat produktivitas perusahaan.
9. Ketakutan Hilangnya Lapangan Pekerjaan
Anjuran peningkatan produktivitas sering dibarengi dengan
ketakutan pihak tenaga kerja akan hilangnya lapangan kerja yang telah
mereka miliki. Mereka berpendapat apabila tingkat produktivitas
meningkat, maka untuk memproduksi sejumlah produk yang sama hanya
memerlukan sedikit tenaga kerja, sehingga beberapa tenaga kerja harus
diberhentikan. Hal ini tidak akan terjadi bila ada komunikasi yang baik
antara tenaga kerja dengan pihak perusahaan.
10.Management
Fungsi management untuk memotivasi aset perusahaan yang sangat
berharga yaitu tenaga kerja, serta memberikan penghargaan yang sesuai
dengan prestasi yang dicapai. Dengan demikian akan tercapai tenaga kerja
11.Etos / Etika Kerja
Etos atau etika kerja dari setiap orang (pekerja) sangat besar
pengaruhnya terhadap produktivitas, misalnya dengan penggunaan waktu
kerja, keinginan untuk bekerja sebaik mungkin, dan lain sebagainya.
12.Pengaruh Relasi
Positif atau negatif, baik atau buruknya suatu relasi akan
mempengaruhi produktivitas.
2.5. Siklus Pr oduktivitas
Sumanth (2004) memperkenalkan suatu konsep formal yang disebut
sebagai siklus produktivitas (productivity cycle) untuk dipergunakan dalam
peningkatan produktivitas terus-menerus. Pada dasarnya konsep siklus
produktivitas terdiri dari empat tahap utama, yaitu :
1. Pengukuran Produktivitas (Productivity Measurement)
2. Evaluasi Produktivitas (Productivity Evaluation)
3. Perencanaan Produktivitas (Productivity Planning)
Konsep siklus produktivitas ini ditunjukkan dalam gambar sebagai berikut :
Gambar 2.1 Siklus Produktivitas
Sumber: (Gaspersz, 2002)
Siklus ini berkesinambungan dan berulang-ulang, sehingga didapatkan
hasil optimal sesuai dengan yang diharapkan. Langkah awal dari siklus tersebut
adalah pengukuran produktivitas yang hasilnya akan dievaluasi untuk
mengetahui sejauh mana hasil yang telah dicapai pada saat ini. Dari hasil
evaluasi ini, direncanakanlah langkah-langkah untuk mencapai sasaran
produktivitas yang lebih baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Kemudian dilakukan tindakan-tindakan untuk mencapai sasaran peningkatan
produktivitas yang telah ditetapkan. Secara garis besar peningkatan
produktivitas dapat terjadi jika :
1. jumlah hasil produksi meningkat dengan menggunakan sumber daya yang
sama.
2. jumlah hasil produksi yang sama atau meningkat dengan penggunaan
sumber daya berkurang.
Tahap 3 : Perencanaan Produktivitas Tahap 4 :
Peningkatan Produktivitas
Tahap 2 : Evaluasi Produktivitas Tahap 1 :
3. jumlah hasil produksi yang jauh lebih besar diperoleh dengan pertambahan
sumber daya yang relatif lebih kecil.
2.5.1. Pengukur an Pr oduktivitas
Pengukuran produktivitas dapat dilakukan pada berbagai unit kegiatan.
Mulai dari yang terkecil sampai dengan yang terbesar, seperti stasiun kerja, unit
badan usaha nasional atau internasional.
2.5.1.1. Kendala Yang Dihadapi
a. Kesalahan Management
Kesalahan management dalam mengelola perusahaan sangat
mempengaruhi perbaikan produktivitas. Tindakan-tindakan yang kurang
memperhatikan moral dapat menimbulkan pandangan jelek terhadap
perusahaan secara umum. Usaha pimpinan yang bermaksud baik tapi tidak
mendapat dukungan merupakan hal yang tidak menguntungkan, karena
untuk memperbaiki keadaan tersebut dibutuhkan kerja sama sejak awal.
Pimpinan bertujuan untuk mengembangkan dan memperbaiki suasana
kerja yang menyenangkan untuk meningkatkan prestasi. Sikap dari
kelompok kerja mempengaruhi tujuan tersebut. Tidak hanya kondisi kerja
yang mencerminkan sikap individu dan perasaan kelompok, tetapi juga
memberikan petunjuk yang kuat mengenai sikap dan perasaan dari
pimpinan kelompok. Untuk memberlakukan suatu petunjuk, maka petunjuk
b. Peraturan Pemerintah
Meningkatnya peraturan dari suatu sistem usaha yang bebas dapat
menimbulkan dampak negatif terhadap produktivitas. Kadang-kadang
peraturan pemerintah yang tidak bijaksana melemahkan sumber daya yang
dimiliki perusahaan.Waktu dan uang paling baik diinvestasikan dalam
bentuk fasilitas seperti mesin-mesin, peralatan dan teknologi baru.
c. Ukuran dan Usia Perusahaan
Ukuran dan usia perusahaan memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan
produktivitas perusahaan yang telah berkembang menjadi besar, lebih
banyak hambatan pada komunikasi internal, pencapaian prestasi dan tujuan
perusahaan. Banyaknya tingkatan pada perusahaan juga berpengaruh pada
produktivitas. Perusahaan dengan tingkatan lebih banyak akan memerlukan
biaya yang lebih besar pula. Pertambahan biaya yang ditunjukkan oleh
meningkatnya upah dan fringe benefits (tunjangan hari tua, fasilitas rumah,
mobil, dll) dan biaya nyata yang tersembunyi hingga lambat laun akan
menyebabkan perubahan dalam perusahaan.
Banyaknya tingkatan dalam organisasi menyebabkan usaha manajemen
menjadi terpisah-pisah, koordinasi menjadi lebih sulit, komunikasi yang
lambat dan menyimpang, serta pengambilan keputusan menjadi terhambat.
Sebuah perusahaan harus bersifat dinamis jika ingin memaksimalkan
kesempatan yang ada untuk meminimumkan biaya. Dengan kata lain, dalam
Pertumbuhan ukuran perusahaan, spesialisasi dan peningkatan fungsi
staff tidak hanya pada kecenderungan individu untuk menghilangkan
perspektif yang luas, menanamkan pengertian dan tujuan organisasi, tapi
juga konflik yang cenderung terjadi antara personal operasi dan personal
staff. Perusahaan besar akan cenderung lebih kompleks, manajer dan
analisis menjadi lebih tergantuing pada pengolahan data, sehingga terjadi
keadaan kurang pengamatan langsung dan pengalaman.
d. Ketidak mampuan mengukur dan mengevaluasi produktivitas tenaga kerja
Banyak cara yang dapat digunakan untuk produktiviats tenaga kerja,
antara lain : output perjam tanpa mempertimbangkan perubahan upah
pekerja / harga jumlah dari barang / jasa yang dihasilkan. Hal ini dapat
menyebabkan pengaruh pada keuntungan yang tidak dapat diukur. Dieter
Ibielski dari German Management and Productivity Centre (“How to stop
sog in productivity”, U.S. News & World, 1980 ), mengatakan bahwa
:”Manajemen seharusnya menaruh perhatian yang lebih besar pada
keuntungan dari pada produktivitas, sebab jika perusahaan tidak
memperoleh untung, itu adalah keliru”.
Kita tertarik pada produktivitas karena dipengaruhi oleh tujuan
perusahaan yang mengharapkan keuntungan dan perbaikan. Tanpa adanya
pengukuran, evaluasi tidak dapat dilakukan. Hanya dengan melakukan
pengukuran produktivitas, mereka dapat mengendalikan dan
menguntungkan dapat segera diketahui dan perhatian manajemen
dipusatkan pada masalah-masalah yang terkait.
e. Sumber daya fisik, metode kerja, proses produksi dan teknologi yang dapat
menghambat produktivitas
Sumber daya fisik seperti fasilitas atau tempat kerja, perancangan dan
tata letak, cara mengatur produksi sesuai dengan ukuran dan kapasitas yang
ada. Perancangan tata letak fasilitas mempengaruhi aliran kerja dan
kontinuitas pada proses produksi. Penyelesaian antara 2 fasilitas dan
volume kerja yang diproses adalah juga penting.
Penggunaan fasilitas membutuhkan biaya penuh dari pemeliharaan dan
operasi yang menghasilkan output yang terbatas. Fasilitas yang tetap dan
proses kerja sering mengalami perubahan, baik dalam sifat maupun jumlah
bahkan fasilitas dapat cenderung menjadi faktor yang menghambat
produktivitas.
Kemajuan teknologi turut mempengaruhi proses produksi. Mekanisasi,
produksi massal dan otomasi umumnya membutuhkan fasilitas yang lebih
banyak dan peralatan yang lebih modern. Hal ini membutuhkan modal yang
lebih banyak karena teknologi berubah dengan cepat, yang menitik beratkan
2.5.1.2. Manfaat Pengukur an Pr oduktivitas
Manfaat pengukuran produktivitas yang dapat diperoleh untuk tingkat
industri atau badan usaha antara lain ( Sumanth, 2004) :
a. Analisis Man Power, untuk memproyeksikan jumlah kebutuhan tenaga
kerja serta efek-efek yang dapat ditimbulkan akibat perubahan teknologi
atau mekanisme bagi tenaga kerja.
b. Sebagai umpan balik terhadap badan usaha, keberhasilan dalam mencapai
target yang telah ditetapkan selama periode tertentu.
c. Sebagai dasar pertimbangan atau pemikiran untuk perencanaan,
langkah-langkah yang akan diambil badan usaha guna pencapaian sasaran yang telah
ditetapkan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
2.5.1.3. Kriter ia Pengukuran Pr oduktivitas
Ada 6 (enam) kriteria yang harus dipenuhi dalam melakukan pengukuran
produktivitas, ( Sumanth, 2004) yaitu :
a. Validity (keabsahan), bahwa harus menggambarkan secara tepat perubahan
dari masukan menjadi keluaran dalam proses produksi yang sebenarnya.
Jumlah produk yang dihasilkan tiap satuan waktu kadang-kadang tidak
dapat dijadikan suatu ukuran yang absah dikarenakan lama penyelesaian
produk tidaklah sama.
b. Completeness (kelengkapan), harus mencakup seluruh masukan dan
keluaran yang digunakan dan yang dihasilkan walaupun sulit untuk
namun kelengkapan dibutuhkan untuk pengukuran yang baik dengan tujuan
mendapatkan hasil pengukuran yang berarti.
c. Compability (dapat dibandingkan), produktivitas merupakan suatu ukuran
relatif, ssehingga suatu badan usaha tidak dapat dibandingkan dengan badan
usaha lainnya. Tetapi dapat digunakan untuk periode waktu yang berbeda
dalam suatu badan usaha. Pentingnya pengukuran produktivitas terletak
pada kemampuan untuk dapat dibandingkan antara satu periode dengan
periode lainnya atau terhadap ukuran standart.
d. Inclusiveness (ketermasukan), suatu pengukuran produktivitas bukan hanya
terletak pada pengukuran produksi saja, lingkup pengukuran harus diperluas
meliputi : pembelian, persediaan, personil, keuangan serta penjualan.
e. Time liness (ketepatan waktu), hasil pengukuran mengandung nilai
informasi yang lebih besar bagi pihak manajemen untuk mengambil
tindakan perbaikan. Agar informasi berfungsi secara tepat, periode waktu
pengukuran harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
f. Cost effectiveness (keefektifan biaya), pengukuran harus dilakukan dengan
memperhatikan biaya-biaya yang berhubungan baik secara langsung
maupun tidak langsung dan tidak mengganggu proses produksi.
2.5.1.4. Cara Membandingkan Hasil Pengukuran Produktivitas
Ada 3 (tiga) cara untuk membandingkan hasil produktivitas, yaitu:
a. Membandingkan kinerja / unjuk kerja periode yang diukur dengan unjuk
kerja periode dasar.
c. Membandingkan kinerja hasil pengukuran dengan target yang telah
ditetapkan.
2.6 Metode Produktivitas APC (The American Productivity Center)
Dari bentuk pengukuran yang dikemukakan oleh metode The American
Productivity Center (APC), tampak bahwa profitabilitas berhubungan secara
langsung dengan produktivitas dan faktor perbaikan harga berdasarkan
hubungan ini. Dalam hal ini rasio produktivitas memberikan suatu indikasi
sejauh mana efisiensi penggunaan sumber-sunber daya (input) dalam
menghasilkan output perusahaan, kualitas output dan input untuk setiap periode
waktu digunakan dengan harga-harga periode dasar agar memperoleh indeks
produktivitas.
Dengan metode pengukuran produktivitas ini diharapkan akan dapat diketahui
tingkat produktivitas sebelumnya serta menghilangkan anggapan bahwa dengan
naiknya laba perusahaan berarti naik pula produktivitas perusahaan. Anggapan
seperti diatas tidaklah selamanya benar kenyataan kenaikan laba belum tentu
dapat pula menaikkan produktivitas perusahaan, secara teoritis patokan ukuran
laba tidak tepat dijadikan pedoman mengetahui adanya kenaikan maupun
penurunan produktivitas.
Metode APC biasanya digunakan untuk mengukur produktivitas total
perusahaan. Pusat Produktivitas Amerika (The American Productivity Center =
Hasil penjualan
Kerangka kerja model APC untuk pengukuran produktivitas pada tingkat
perusahaan industri dapat dikemukakan melalui gambar berikut :
Gambar 2.2. Kerangka kerja Model APC untuk pengukuran Produktivitas
Perusahaan.
Sumber: (Gaspersz, 2002)
Tampak dalam gambar bahwa model pengukuran produktivitas
perusahaan yang dikemukakan oleh Pusat Produktivitas Amerika (APC)
mempertimbangkan secara keseluruhan proses bisnis baik berdasarkan ukuran
transformasi fisik maupun finansial. Dalam hal ini rasio produktivitas
memberikan suatu indikasi sejauh mana efisiensi penggunaan sumber-sumber
daya (input) dalam menghasilkan output perusahaan. Kuantitas output dan input
LINGKUNGAN BISNIS
FORMASI OUTPUT PENJUALAN
untuk setiap periode waktu digandakan dengan harga-harga periode dasar agar
memperoleh indeks produktivitas, yaitu dengan cara :
Produktivitas Periode pengukuran
Indeks Produktivitas = x 100 %
Produktivitas Periode Dasar
Sumber: (Gaspersz, 2002)
Setelah mengetahui dan indeks perbaikan harga, indeks profitabilitas dapat
ditentukan dengan menggunakan formulasi berikut :
IPF = IP x IPH atau IP = IPF / IPH
di mana :
IPF = indeks profitabilitas
IP = indeks produktivitas
IPH = indeks perbaikan harga
Sumber: (Gaspersz, 2002)
Dalam model APC, biaya-biaya per unit tenaga kerja, material, dan
energi ditentukan secara langsung, sedangkan perhitungan input modal
ditentukan berdasarkan penyusutan (depresiasi) total ditambah keuntungan
Dengan demikian input modal untuk suatu periode waktu tertentu
dihitung berdasarkan formula berikut :
Input Modal = ( Depresiasi pada periode itu ) + ( ROA periode dasar x aset
sekarang yang dipergunakan )
(Keuntungan periode dasar) di mana ROA ( Return Of Assets ) =
(Aset tetap + Modal kerja periode dasar)
Sumber: (Gaspersz, 2002)
2.7 Evaluasi Produktivitas
Setelah tahapan pengukuran produktivitas selesai dilakukan, maka akan
dilanjutkan dengan langkah kedua dari siklus produktivitas, yaitu tahapan
evaluasi. Evaluasi produktivitas penting dilakukan untuk mengetahui apakah
telah terjadi peningkatan / penurunan produktivitas pada suatu perencanaan baik
jangka pendek maupun jangka panjang. Tanpa melakukan evaluasi, penilaian
terhadap suatu hasil pengukuran produktivitas menjadi rancu, dalam arti tidak
bisa dikatakan apakah nilai produktivitas itu baik atau buruk.
Adapun cara yang dapat dilakukan untuk mencapai suatu hasil evaluasi yang
baik adalah :
a. Mencanangkan suatu tekad yang menuju ke arah perubahan nilai
produktivitas dalam 2 periode berturut-turut dan mengembangkan suatu
b. Mengembangkan metode untuk mendapatkan nilai produktivitas sesuai
dengan anggaran / hasil peramalan dan membandingkannya dengan hasil
yang sekarang.
c. Melakukan pemantapan dari tahap ke tahap untuk evaluasi nilai
produktivitas diantara 2 periode pengukuran yang berurutan dan di dalam
suatu periode pengukuran yang diberikan.
2.8 Perencanaan Pr oduktivitas
Perencanaan produktivitas dapat diartikan sebagai suatu penentuan
tingkat sasaran produktivitas total atau produktivitas parsial sehingga tingkatan
tersebut dapat dijadikan sebagai patokan dan dasar perbandingan bagi tahap
evaluasi produktivitas.
2.8.1 Prosedur Perencanaan Pr oduktivitas
Prosedur perencanaan produktivitas ada 3 langkah , yaitu : ( Parung,1994)
a. Kembangkan struktur dan proses perencanaan yang efektif
b. Persiapkan tujuan produktivitas, pikirkan proses perencanaan secara
obyektif sesuai tujuan.
c. Adakan pengawasan, beri asistensi dan koordinasi dengan orang yang
2.8.2 Peran Penting Perencanaan Pr oduktivitas
Suatu perusahaan / organisasi yang telah menerapkan produktivitas
secara baik akan memudahkan perusahaan tersebut untuk menghadapi
persaingan-persaingan dengan usaha sejenis, serta dapat menemukan cara-cara
untuk menjalankan usahanya dengan lebih baik, efisien dan produktif sebelum
mencapai tujuan perkembangan dirinya menjadi perusahaan besar. Secara garis
besar perencanaan produktivitas dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Sebagai usaha untuk menelusuri kemungkinan peningkatan produktivitas di
masa yang akan datang, sehingga dapat dipersiapkan langkah-langkah
peningkatan produktivitas sedini mungkin.
b. Sebagai media untuk meningkatkan kerjasama baik secara vertikal maupun
horizontal, di dalam organisasi.
c. Sebagai dasar pelaksanaan perbaikan produktivitas bagi badan usaha
dengan menyesuaikan kondisi internal maupun eksternal.
2.9 Peningkatan Produktivitas
Untuk meningkatkan produktivitas perlu diketahui terlebih dahulu
sebab-sebab turunnya tingkat produktivitas, sehingga dapat diambil tindakan –
tindakan perbaikan.
2.9.1 Penyebab Turunnya Tingkat Produktivitas
Ada beberapa penyebab turunnya tingkat produktivitas, yaitu :
1. Penghamburan pemakaian sumber karena ketidakmampuan untuk
mengukur, mengevaluasi dan memanage produktivitas pekerja kantoran.
2. Pemberian imbalan dan pembagian keuntungan yang tidak diimbangi
dengan meningkatnya produktivitas.
3. Penundaan dan keterlambatan pengambilan keputusan disebabkan
ketidakjelasan wewenang.
4. Ekspansi organisasi dengan pertumbuhan produktivitas yang rendah,
menyebabkan melonjaknya biaya.
5. Keinginan manajemen untuk meningkatkan produktivitas yang tidak
mendapat dukungan karyawan.
6. Motivasi yang rendah karena pertambahan jumlah tenaga kerja yang
memiliki latar belakang yang berbeda-beda.
7. Perubahan teknologi yang terlalu cepat dan melonjaknya biaya yang
berpengaruh terhadap menurunnya kesempatan inovasi.
2.9.2 Tindakan-Tindakan Perbaikan
Adreyzal (2003) mengemukakan bahwa ada 2 macam pendekatan yang
bisa digunakan untuk meningkatkan produktivitas, yaitu :
1. Pendekatan tradisional
Adapun dalam pendekatan tradisional, langkah-langkah perbaikan
produktivitas secara umum adalah :
c.Siapkan rencana tindakan
d.Kurangi batasan-batasan yang diketahui dalam rangka peningkatan
produktivitas
e.Pilih metode pengukuran produktivitas dan tentukan periode dasar
pengukuran
f. Laksanakan semua rencana dan memulai pengukuran serta penulisan
laporan
g.Beri motivasi kepada pekerja dan supervisor untuk mencapai
produktivitas yang lebih tinggi
h.Pelihara momentum proyek produktivitas
i. Jaga dan pelihara suasana organisasi
2. Pendekatan dengan perspektif baru
Pendekatan yang didasarkan kepada pemanfaatan teknologi
(technology-based techniques), yaitu :
a.Computer Aided Design (CAD)
b.Computer Aided Manufacturing (CAM)
c.Robotik
d.Teknologi sinar laser
e.Teknologi energi
f. Group teknologi
g.Grafik dengan komputer
h.Manajemen perawatan
Pendekatan yang didasarkan kepada pemanfaatan tenaga kerja
(Employee-based techniques), yaitu :
a.Pemberian insentif secara perorangan
b.Pemberian tunjangan
c.Promosi jabatan
d.Peningkatan kemampuan
e.Perbaikan kondisi kerja
f. Pendidikan
g.Pemberian hukuman
Pendekatan yang didasarkan pada pengendalian produk (Product-based
techniques), yaitu :
a.Rekayasa nilai / memberi nilai tambah produk
b.Deversifikasi produk
c.Penyederhanaan produk
d.Penelitian dan pengembangan
e.Standarisasi produk
f. Promosi
Pendekatan yang didasarkan kepada pekerjaan (Work-based techniques),
yaitu :
a.Rekayasa metode
b.Pengukuran kerja
e.Ergonomi
f. Penjadwalan produksi
g.Proses data dengan computer
Pendekatan yang didasarkan kepada perbaikan material (Material-based
techniques), yaitu :
a.Pengendalian bahan baku
b.Perancangan kebutuhan bahan baku
c.Pengendalian kualitas
2.11 Tinjauan Produksi Topi Baret
2.11.1 Pengadaan Bahan
Bahan baku home industri konveksi produk topi yang paling hulu
adalah kain. Berdasarkan asalnya, serat dibedakan menjadi serat alam dan serat
sintetis. Serat alam diperoleh dari tumbuhan maupun hewan; sedangkan serat
sintesisdiperoleh melalui proses fabrikasi. Diantara serat alam, yang dianggap
paling penting bagi industri adalah kapas, adapun serat alam yang lain seperti
sutra dan wool terbatas penggunaannya. Sedangkan diantara serat sitesis yang
paling dianggap penting adalah polyester, acrylic, nylon dan rayon.
a. Kapas
Ketergantungan TPT Indonesia terhadap kapas import masih akan terus
berlangsung dalam jangka waktu lama, karena usaha swasembada
menghadapi kendala yang sulit untuk diatasi. Pembudidayaan kapas secara
ekonomis belum memungkinkan untuk dilaksanakan di dalam negri.
Sampai saat ini belum ditemuka varietas kapas yang benar-benar sesuai
dengan cuaca Indonesia.
b. Polyester
Serat sintesis yang paling banyak digunakan adalah poyester. Teknologi
serat ini relatif lebih murah dibandingkan serat sintesis lainnya, disamping
itu penggunaannya lebih fleksibel. Oleh karena itu pertumbuhan industri
serat ini jauh lebih pesat dibandingkan serat sintesis lainnya seperti nylon
c. Serat Nylon
Selain polyester, nylon juga termasuk salah satu serat sintesis yang penting
bagi industri TPT Indonesia.Berbeda dengan polyester, bahan baku
pembuatan serat ini adalah caprolactam yang masih harus diimpor. Proses
pembuatannya dimulai dengan proses kimiawi yakni polimerisasi
caprolactam dengan air menjadi nylon chip basah. Nylon chip basah
selanjutnya diturunkan monomernya dan dikeringkan menjadi nylon chips
kering. Proses berikutnya, chip dilelehkan, dipompa melalui spineret pack
menjadi serabut. Serabut yang terjadi melalui proses penggulungan,
peregangan, pengintiran, dan penggulungan kembali menjadi benang nylon.
d. Serat Acrylic
Serat sintesis lain yang tidak kalah pentingnya adalah acrylic. Serat ini
merupakan turunan acrylonitrile Penggunaan serat ini adalah untuk dipintal
menjadi benag acrylic yang merupakan bahan baku industri karpet, sweater,
blanket, bordir dll.
e. Rayon
Rayon adalah serat sintesis yang juga banyak digunakan untuk industri
TPT, terutama karena kemiripan sifat-sifat fisiknya dengan kapas Bahan
baku pembuatan serat ini adala kayu. Jenis rayon yang diproduksi di
Indonesia adalah rayon staple fiber (RSF). Penggunaannya untuk dipintal
menjadi benang rayon atau dicampur dengan serat lain menjadi benang
2.12 Penelitian Pendahulu
1. Nama : Sutiyono (2006)
Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur
Judul : Analisis Produktivitas Berdasarkan Pendekatan Metode
American Productivity Center Di PT GFI Sidoarjo.
Tujuan Penelitian:
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur produktivitas dengan
menggunakan metode APC (The American Productivity Center), agar
perusahaan dapat mengetahui tingkat produktivitas dan hubungan secara
langsung antara profitabilitas dengan produktivitas dan perbaikan harga.
Pendahuluan Penelitian:
Pada penelitian ini berlangsung di PT GFI yang merupakan perusahaan
menghasilkan produk akhir berupa sandal dan sepatu. Dalam
perkembangannya PT GFI mampu menjual dan memasarkan produk sandal
dan sepatu secara luas meliputi wilayah Indonesia. Tetapi selama ini belum
perna melakukan pengukuran produktivitas perusahaan.
Hasil Penelitian:
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya kenaikan
dan penurunan tingkat produktivitas tenaga kerja, material, modal dan
energi mengakibatkan terjadinya fluktuasi juga pada produktivitas total PT
GFI selama periode 2004-2006. Hal ini dapat pada periode 2005
2. Nama : Endang Pudji Widjajati (2004)
Teknik industri FTI-UPN “Veteran” Jawa Timur
Judul : Analisa Produktivitas Berdasarkan Pendekatan Angka IndeksM
Menggunakan Metode APC (American Productivity Center) Di UD.
Lumbung Sari Jaya, Surabaya.
Tujuan Penelitian:
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur produktivitas dengan
menggunakan metode APC (The American Productivity Center), agar
perusahaan dapat mengetahui tingkat produktivitas dan hubungan secara
langsung antara profitabilitas dengan produktivitas dan perbaikan harga.
Pendahuluan Penelitian:
Pada penelitian ini berlangsung di UD Lumbung Sari Jaya, adalah
perusahaan yang menghasilkan produk akhir berupa sandal dan sepatu.
Dalam perkembangannya UD Lumbung Sari Jaya mampu menjual dan
memasarkan produk sandal dan sepatu secara luas meliputi wilayah
Indonesia. Tetapi selama ini belum perna melakukan pengukuran
produktivitas perusahaan.
Hasil Penelitian:
Berdasarkan hasil analisa dapat dketahui bahwa adanya kenaikan dan
penurunan tingkat produktivitas tenaga kerja, material, modal dan energi
mengakiabatkan terjadinya fluktuasi juga pada produktivitas total UD.
Lumbung Sari Jaya selama periode 2000-2004. Hal ini dapat terlihat pada
100,20(+0,20), disebabkan adanya penurunan perbaikan harga total
0,002%. Pada periode 2002 produktivitas total mengalami penurunan
menjadi 93,81(-6,19), disebabkankenaikan perbaikan harga total 0,066%,
pada periode 2003 produktivitas total mengalami penurunan menjadi 91,76
(-8,76), disebabkan kenaikan harga total 0,090%. Pada periode 2004
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di UD. SUMA yang
menghasilkan produk akhir berupa topi baret yang berlokasi di Desa punggul
gedangan - Sidoarjo. Penelitian ini dilaksanakan mulai awal Desember 2011
sampai selesai, untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam analisis
produktivitas UD. SUMA.
3.2. Identifikasi dan Definisi Operasional Var iabel
3.2.1. Identifikasi Variabel
Variabel dapat diartikan sebagai faktor – faktor yang mempengaruhi
besaran dan variasi nilai terlibat dalam penelitian. Jadi identifikasi operasional
variabel adalah menentukan variabel yang mempengaruhi besaran dan variasi
nilai, adapun variabel yang diamati penelitian ini adalah:
a. Variabel Bebas atau Independent:
1. Jumlah Masukan atau Input
b. Variabel Terikat atau Dependent:
1. Indeks Produktivitas
2. Indeks Perbaikan Harga
3. Indeks Profitabilitas
3.2.2. Definisi Operasional Variabel
a. Variabel Bebas atau Independent:
1. Jumlah Masukan atau Input
Variabel ini menujukkan seberapa besar sumber daya yang digunakan
untuk memperoleh hasil yaitu, jumlah tenaga kerja, material, energi,
modal yang digunakan mulai dari periode tahun 2009-2011 UD. SUMA.
2. Jumlah Keluaran atau Output
Variabel ini menunjukkan seberapa besar hasil penjualan produksi berupa
topi baret yang dihasilkan dari periode tahun 2009-2011 oleh UD. SUMA.
b. Variabel Terikat atau Dependent:
1. Indeks Produktivitas
Variabel ini menunjukkan besarnya rasio atau perbandingan antara
keluaran (output) dengan masukan (input).
2. Indeks Perbaikan Harga
Variabel ini menunjukkan perubahan dalam output UD. SUMA terhadap
3. Indeks Profitabilitas
Variabel ini menunjukkan hasil kali antara indeks profitabilitas dengan
indeks perbaikan harga.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan ini.
3.3.1. Data Primer
Data primer adalah data yang diukur pada saat penelitian lapangan oleh
peneliti pada obyek penelitian, dimana data diperoleh secara langsung ditempat
penelitian yang sedang diteliti. Teknik yang dipakai dalam pengumpulan data
adalah:
1. Observasi
Melalui observasi ini penulis mengumpulkan data dengan melakukan
pengamatan langsung terhadap masing-masing obyek yang diteliti.
2. Interview
Suatu metode untuk memperoleh data dan keterangan dengan jalan
mengadakan tanya jawab kepada pimpinan atau karyawan tentang obyek yang
dapat membantu atau memberikan penjelasan tentang masalah yang diteliti.
3.3.2 Data Sekunder
Studi kepustakaan atau literatur (Library Reseach). Metode ini dilakukan
langsung dengan permasalahan. Sehingga akan diperoleh teori yang
berhubungan langsung dengan penyelesaian masalah.
Dalam penelitian ini data yang dukumpulkan adalah sebagai berikut:
1. Jumlah Masukan atau Input
Jumlah masukan atau input ini didapat dari interview dengan pemilik dan
kayawan UD. SUMA. Menujukkan seberapa besar sumber daya yang
digunakan untuk memperoleh hasil yaitu, jumlah tenaga kerja, material,
energi, modal yang digunakan mulai dari periode tahun 2009-2011 UD.
SUMA.
2. Jumlah Keluaran atau Output
Jumlah keluaran atau output ini didapat dari interview dengan pemilik dan
kayawan UD. SUMA. Menunjukkan seberapa besar hasil produksi berupa
topi baret yang dihasilkan dari periode tahun 2009-2011 oleh UD. SUMA.
3.4. Metode Pengolahan Data
Langkah-langkah pengolahan data atau perhitungan produktivitas, terdiri
dari tahapan berikut ini :
1. Data-data dari tiap periode laporan keuangan yang diperoleh,
diklasifikasikan ke dalam elemen-elemen produktivitas yang sesuai.
2. Menentukan periode dasar pengukuran dan periode pengukuran. Periode
dasar adalah periode yang dipilih sebagai patokan dasar perhitungan
3. Mengukur tingkat produktivitas total sesuai prosedur metode pengukuran
yang dipilih. Dari pengukuran ini akan diperoleh informasi mengenai
keadaan perusahaan selama ini, sebagai penunjang dalam menentukan
langkah selanjutnya.
3.5. Pengukuran Pr oduktivitas
Metode yang digunakan untuk melakukan pengukuran produktivitas dan
profitabilitas adalah pengukuran produktivitas berdasarkan pendekatan angka
indeks dengan menggunakan metode APC ( American Productivity Center ).
Adapun dasar-dasar pemilihan metode APC untuk pengukuran
produktivitas perusahaan berdasarkan pendekatan angka indeks adalah sebagai
berikut :
1. Metode APC ini dapat digunakan untuk menghitung seluruh input yang
digunakan dalam proses produksi dan juga mempertimbangkan secara
keseluruhan ukuran finansial.
2. Metode APC memberikan hubungan secara langsung antara profitabilitas
dengan produktivitas dan faktor perbaikan harga. Sehingga berdasarkan
hubungan tersebut maka diharapkan profitabilitas perusahaan dapat
Selanjutnya dapat melakukan perhitungan indeks profitabilitas, apabila
perhitungan indeks produktivitas menggunakan harga konstan, perhitungan
profitabilitas menggunakan harga yang berlaku, dengan cara :
IPF = IP x IPH
dimana :
IPF : Indeks Profitabilitas
IP : Indeks Produktivitas
IPH : Indeks Perbaikan Harga
Dengan hasil perhitungan-perhitungan indeks produktivitas berdasarkan
harga konstan dan indeks profitabilitas berdasarkan harga yang berlaku, kita
dapat menentukan indeks perbaikan harga (IPH) yang pada dasarnya merupakan
rasio antara indeks profitabilitas (IPF) dan indeks produktivitas (IP).
Dengan demikian perhitungan indeks perbaikan harga dari setiap input
yang digunakan dapat dilakukan sebagai berikut :
IP = IPF / IPH
dimana :
IPH : Indeks Perbaikan Harga
IPF : Indeks Profitabilitas
Tiga formulasi matematis dari metode APC (American Productivity
Center) adalah sebagai berikut:
a. Formulasi perhitungan angka indeks produktivitas dengan menggunakan
harga-harga konstan pada periode 1 (periode dasar).
b. Formulasi perhitungan indeks profitabilitas dengan menggunakan harga
yang berlaku.
c. Formulasi perhitungan indeks perbaikan harga dari setiap input yang
digunakan.
3.5.1 Perhitungan Angka Indeks Pr oduktivitas Pada Periode Dasar.
1. Perhitungan Output menggunakan Harga Konstan.
Periode 1
O1 = Σ (Kuantitas produk periode 1 x Harga Kontan).
Periode 2
O2 = Σ (Kuantitas produk periode 2 x Harga Kontan).
Indeks Output = O2 / O1
2. Perhitungan Input Tenaga Kerja (Labor) menggunakan Harga Konstan.
Periode 1
L1 = Σ (Kuantitas tenaga kerja periode 1 x Harga Kontan).
Periode 2
L2 = Σ (Kuantitas tenaga kerja periode 2 x Harga Kontan)