v ABSTRAK
Nunun Nurbaetie seorang perempuan dengan pekerjaan swasta, diduga melakukan pemberian hadiah atau janji yaitu memberi hadiah berupa Travellers Cheque Bank Internasional Indonesia (TC BII) senilai Rp. 20.850.000.000 (dua puluh milyar delapan ratus lima puluh juta rupiah) yang merupakan bagian dari total 480 lembar TC BII senilai Rp.24.000.000.000,- (dua puluh empat milyar rupiah) kepada anggota DPR RI Komisi IX periode 1999-2004 melalui Ahmad Hakim Safari MJ alias Ari Malangjudo untuk memenangkan salah satu calon yaitu Miranda Swaray Goeltom dalam fit and proper test pemilihan calon Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemberian Travellers Cheque yang diduga dilakukan oleh Nunun Nurbaeti kepada anggota DPR Komisi IX dapat dikategorikan sebagai tindak pidana dan apakah Nunun Nurbaeti juga dapat dimintai pertanggungjawaban sesuai Pasal 55 ayat (1) atau Pasal 56 KUHP.
Penulisan Legal memorandum ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analistis berupa penelaahan dan penganalisaan ketentuan-ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Metode ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang sistematis dan faktual berdasarkan hukum positif mengenai tindak pidana suap. Penulis menggunakan pendekatan yuridis normatif dalam penulisan Legal memorandum ini, yaitu penelitian didasarkan pada studi kepustakaan atau data sekunder yang berkenaan dengan Pasal yang didakwakan.
vi Abstract
Nunun Nurbaetie is a business woman alleged for giving reward or promise to give a reward in the form of Bank Internasional Indonesia’s Travelers Cheque (TC BII) in the sum of Rp20.850.000.000 (twenty Billion eight hundred and fifty million rupiahs) which is a part of 480 pieces of TC BII in the sum of amount Rp. 24.000.000.000,- (Twenty four billion rupiahs) to the
member of Indonesia’s parliament at Commission IX in the period 1999-2004
through Ahmad Hakim Safari MJ alias Ari Malangjudo for the winning of Miranda Sawaray Goeltoem in fit and proper test of Senior Deputy Governor Bank of Indonesia. The aim of the researchis to study whether the travelers cheque grants assumed did by Nunu Nurbaeti to the Indonesia’s parliament members can be categorized as a crime and whether Article 55 point 1 or Article 56 can be applied to Nunun Nurbaeti
The legal Memorandum is written with analytic descriptive method, which is a study and analysis of the applied law’s conditions. The method intend to give systematic and factual description based on positive law about bribe. The author uses juridical normative approach in this writing which is a research based on literature study or secondary data about the indicted articles