• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN 2 Parakanlima Kecamatan Jatiluhur Tahun Pelajaran 2012/2013 pada Materi Penyesuaian Diri Hewan dengan Lingkungan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN 2 Parakanlima Kecamatan Jatiluhur Tahun Pelajaran 2012/2013 pada Materi Penyesuaian Diri Hewan dengan Lingkungan."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Dedeh Sumiati,2013

PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

SISWA SEKOLAH DASAR

((Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN 2 Parakanlima Kecamatan Jatiluhur Tahun Pelajaran 2012/2013 pada Materi Penyesuaian Diri Hewan dengan

Lingkungan).

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Guna untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

DEDEH SUMIATI NIM 0810530

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS PURWAKARTA

(2)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN i

PERNYATAAN ii

ABSTRAK iii

KATA PENGANTAR iv

UCAPAN TERIMA KASIH v

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR ix

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.

B. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

D. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

E. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

F. Sistematika Penulisan Laporan PenelitianError! Bookmark not

defined.

BAB II KAJIAN TEORITIK ... Error! Bookmark not defined.

A. Pembelajaran Cooperative Learning . Error! Bookmark not defined.

1. Pengertian Cooperative ... Error! Bookmark not defined.

2. Jenis-jenis Pembelajaran KooperatifError! Bookmark not

defined.

B. Cooperatif Learning Tipe Think-Pair-ShareError! Bookmark not

defined.

(3)

Dedeh Sumiati,2013

PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR

2. Tujuan Pembelajaraan Think-Pair-ShareError! Bookmark not

defined.

3. Langkah-Langkah Pembelajaran Model Think-Pair-ShareError!

Bookmark not defined.

4. Kelebihan Dan Kekurangan Model Think-Pair-Share ... Error!

Bookmark not defined.

C. Pembelajaran IPA di SD ... Error! Bookmark not defined.

1. Hakikat Pembelajaran IPA ... Error! Bookmark not defined.

2. Tujuan pembelajaran IPA di SD Error! Bookmark not defined.

3. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA di SDError! Bookmark not

defined.

4. Bahan kajian ... Error! Bookmark not defined.

D. Hasil Belajar ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... Error! Bookmark not defined.

A. Jenis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

B. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

C. Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

D. Lokasi dan Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

E. Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined.

F. Instrument Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

G. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

H. Teknik Pengolahan Data ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not

defined.

A. Deskripsi data awal penelitian ... Error! Bookmark not defined.

B. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... Error! Bookmark not defined.

A. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

(4)

B. Saran ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR RUJUKAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(5)

Dedeh Sumiati,2013

PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

SISWA SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN 2 Parakanlima Kecamatan Jatiluhur Tahun Pelajaran 2012/2013 pada Materi Penyesuaian Diri Hewan dengan

Lingkungan). Parakanlima pada waktu pembelajaran IPA didapatkan fakta bahwa pembelajaran yang dilakukan guru kurang variatif, siswa terlihat kurang bersemangat dan tidak ekspresif. Kenyataan ini didukung oleh kurangnaya aktivitas siswa sehingga pemahaman siswa pada materi “penyesuaian diri hewan dengan lingkungannya” kurang maksimal. Penelitian ini dibuat suatu rumusan masalah yaitu : (1) Bagaimana hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 2 Parakanlima Kecamatan Jatiluhur sebelum melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan teknik

Think-Pair-Share? (2) Bagaimana Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA pada

materi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup dengan menggunakan teknik Think-Pair-Share di kelas V SDN 2 Parakanlima Kecamatan Jatiluhur ? (3) Bagaimana hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 2 Parakanlima Kecamatan Jatiluhur pada materi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan teknik Think-PairShare ?.

Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan alur penelitian yang dikembangkan oleh Kasbolah. Prosedur yang terdiri atas dua siklus, setiap siklus terdiri atas empat tahapan yang saling terkait yaitu : tahap perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), pengamatan (observation), dan reflesksi (reflection). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan lembar soal/tes.

Hasil penelitian menunjukkan pra siklus siswa yang lulus dalam nilai rata-rata ada 11 orang (44,00%), sedangkan nyak 14 orang siswa (56,00%) dinyatakan belum lulus, rata-rata kelas adalah 63,60. Dan hasil tes siklus I siswa yang dinyatakan lulus 18 orang siswa (72,00%), sedangkan sebanyak 7 orang siswa (28,00 %) dinyatakan tidak lulus. Nilai rata-rata adalah 74,00. siswa yang dinyatakan lulus pada siklus II adalah 24 orang siswa (96,00%), sedangkan 1 orang siswa (4,00%) dinyatakan tidak lulus. rata-rata adalah 79,20. Sedangkan aktivitas siswa pada pra siklus mengalami kenaikan tiap siklus nya terutama pada mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan dan mengemukakan pendapat.

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa meningkat baik, dengan demikian model Cooperative Learning

(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran Ilmu Pendetahuan Alam (IPA) di sekolah dasar yang perlu

diajarkan adalah produk dan proses IPA, termasuk di dalamnya mementingkan

aktivitas keseimbangan antara kegiatan fisik dan mental (Depdiknas, 2006).

Dalam pembelajaran sains kegiatan anak berinteraksi dengan benda dikenal

dengan hans on science. Anak dapat menggunakan kelima indranya untuk

melakukan observasi terhadap berbagai benda, gejala benda dan gejala peristiwa.

Selanjutnya guru dapat memberikan pertanyaan untuk menstimulasi anak agar

dapat berfikir lebih jauh berdasarkan basil pengindraanya. Guru yang berperan

sebagai fasilitator siswa dalam belajar produk dan proses IPA harus dapat

mengemas pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa.

Kegiatan pembelajaran IPA di SD harus mencapai target kurikulum yang

telah di tentukan dan memiliki tujuan. Di dalam Kurikulum (2006:124)

pembelajaran IPA memiliki tujuan, antara lain:

…(1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

(7)

Dedeh Sumiati,2013

PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR

keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan jenjang selanjutnya.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di kelas V SDN 2

Parakanlima, hasil belajar IPA masih dirasakan sangat rendah, ini terlihat dari

proses pembelajaran IPA dan hasil tes tes akhir setelah pelaksanaan pembelajaran

belum memuaskan. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa masih rendah, dan dilihat

dari ketuntasan belajar secara klasikal berdasarkan KKM mata pelajaran IPA

65,00 baru dari 32 siswa baru mencapai 40%. Selain itu dalam pelaksanaan proses

pembelajaran IPA masih bersifat monoton, dan kurang menarik minat siswa,

motivasi belajar siswa sangat rendah dalam pembelajaran membaca, serta

seringkali penerapan metode pembelajaran kurang cocok dengan materi, dan

kurang menarik.

Salah satu penyebab kurang menarik pada pembelajaran IPA, karena

kegiatan pembelajaran IPA terbiasa dilakukan secara konvensional. Guru

berfungsi sebagai penguasa di kelas, sehingga siswa kurang aktif dalam

mengemukakan argumentasinya. Meskipun sesekali dilakukan diskusi/kerja

kelompok dalam pembelajaran, tetapi hal itu terjadi secara tidak terarah dan tidak

teratur. Kerja kelompok biasanya dilakukan begitu saja sehingga siswa kurang

tertarik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran akhimya muncul siwa aktif yang

itu-itu saja, dan masih banyaknya siswa yang tidak aktif/pasif dalam pembelajaran

Berdasarkan temuan permasalahan pembelajaran IPA di atas, untuk

mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu cara atau teknik yang tepat

untuk diterapkan dalam pembelajaran IPA di kelas V sekolah dasar. Salah satu

(8)

menggunakan pembelajaran kooperatif teknik Think-Pair-Share. Teknik

pembelajaran ini sangat memungkinkan untuk diterapkan di sekolah dasar.

Kemampuan siswa untuk mendapatkan infoiniasi dari bacaan berbeda-beda, ada

yang lebih mudah dengan membaca sendiri dan ada pula yang lebih mudah

melalui mendengarkan atau menyimak.

Teknik Think-Pair-Share adalah suatu model yang memungkinkan untuk

mengantisipasi masalah dalam pembelajaran IPA khususnya materi penyesuaian

diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup. Teknik

Think-Pair-Share atau berpikir berpasangan berbagi merupakan jenis

pembelajaran kooperatif yang efektif untuk membuat suatu variasi suasana pola

diskusi kelas. Teknik Think-Pair-Share dapat memberi siswa waktu lebih banyak

untuk berfikir, untuk merespon dan saling membantu, dalam pemahaman

masing-masing (Slavin, 2005:4). Pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share dilakukan

melalui saling bertukar pikiran, dimana siswa belajar bersama, dan bertanggung

jawab terhadap pencapaian hasil belajar secara individu dan kelompok (Trianto,

2007:58). Think-Pair-Share Pertama-tama kegiatan pembelajaran dilakukan oleh

kelompok belajar yang terdiri dari 4.orang siswa, lalu kelompok dipecah menjadi

dua, yaitu kerja secara. berpasangan. Tahap terakhir yaitu kerja individu, siswa

mengerjakan LKS secara individu. guru memfasilitasi siswa dalam kegiatan

pembelajaran. Ini dirancang untuk memotivasi siswa untuk mengatasi dan berhasil

pada masalah-masalah yang awalnya berada di luar kemampuan mereka.

Pembelajaran kooperatif teknik Think Pire Share merujuk pada berbagai

(9)

Dedeh Sumiati,2013

PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR

kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi

pelajaran. Dalam kelas kooperatif, para siswa diharapkan dapat saling membantu,

saling mendiskusikan dan berargumentasi, untuk mengasah pengetahuan yang

meraka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman

masing-masing (Slavin, dalam Trianto: 2007).

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, kajian penelitian ini terfokus

kepada peningkatan basil belajar IPA siswa dengan menggunakan teknik

Share. Adapun judul penelitiannya adalah: Penggunaan Teknik

Think-Pair-Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar (Penelitian

Tindakan Kelas di Kelas V SDN 2 Parakanlima Kecamatan Jatiluhur Tahun

Pelajaran 2012/2013 pada Materi Penyesuaian Diri Hewan dengan Lingkungan).

B. Rumusan Masalah

Bertolak dari kajian permasalahan di atas, maka masalah dalam penelitian

ini dirumuskan sebagai berikut: Apakah teknik Think-Pair-Share dapat

meningkatkan hasil belajar IPA di SDN 2 Parakanlima Kec. Jatiluhur ?

Rumusan masalah ini selanjutnya dijabarkan dalam bentuk pertanyaan

sebagai berikut :

1. Bagaimana hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 2 Parakanlima Kecamatan

Jatiluhur sebelum melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan teknik

Think-Pair-Share?

2. Bagaimana Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA pada materi penyesuaian

(10)

menggunakan teknik Think-Pair-Share di kelas V SDN 2 Parakanlima

Kecamatan Jatiluhur ?

3. Bagaimana hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 2 Parakanlima Kecamatan

Jatiluhur pada materi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan setelah

melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan teknik Think-PairShare ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang:

1. Hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 2 Parakanlima Kecamatan Jatiluhur

sebelum melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan teknik

ThinkPair-Share.

2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA pada materi penyesuaian diri hewan

dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup dengan

menggunakan teknik Think-Pair-Share di kelas V SDN 2 Parakanlima

Kecamatan Jatiluhur.

3. Hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 2 Parakanlima Kecamatan Jatiluhur

pada materi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk

mempertahankan hidup siswa setelah melaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan teknik Think-PairShare.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak antara

(11)

Dedeh Sumiati,2013

PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR

1. Bagi guru

Hasil penelitian ini dapat memperbaiki proses dan hasil pembelajaran IPA,

dan dapat dijadikan sebagai bahan untuk lebih kreatif dalam memilih

berbagai alternatif teknik atau model pembelajaran.

2. Bagi siswa

Kegiatan penelitian ini dapat menambah pengetahuan, kemampuan dan

pengalaman dalam proses pembelajaran IPA materi penyesuaian diri hewan

dengan lingkungan tertentu untuk mernpertahankan hidup.

3. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk meningkatkan

kualitas proses dan hasil belajar IPA siswa.

E. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK)

atau dalam istilah asingnya Classroom Action Research. Penelitian ini

menggunakan model penelitian tindakan kelas menurut Arikunto (2008 : 16) yang

terdiri dari 3 siklus, dimana setiap siklus terdiri dari 4 tahap diantaranya: tahap

pertama perencanaan (planning), tahap kedua pelaksanaan (acting), tahap ketiga

pengamatan (observing), dan tahap keempat refleksi (reflecting).

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Parakanlima di kelas V dalam upaya

memperbaiki hasil belajar siswa pada pokok bahasan perubahan sifat benda.

Untuk mengolah data hasil penelitian, maka diperlukan beberapa instrumen atau

(12)

dan tes hasil belajar. Dari beberapa instrumen tersebut maka diperoleh data yang

kemudian akan diolah menjadi data baik kualitatif maupun kuantitatif.

F. Sistematika Penulisan Laporan Penelitian

Laporan penelitian ini ditulis berdasarkan pedoman penelitian yang

berlaku Pada UPI Bandung, yaitu secara rinci pelaporannya adalah sebagai

berikut:

Bab I Pendahuluan yang berisi: (a) Latar belakang masalah, (b) rumusan

masalah, (c) tujuan penelitian, (d) manfaat penelitian, (e) metode penelitian, ( f)

definisi operasional dan (g) Sistematiak penulisan.

Bab II berisikan kajian teoritik tentang teori-teori yang berkaitan dengan

pembelajaran IPA di SD, dan penggunaan teknik think-phair-share. Pokok-pokok

kajian teori yang dibahas dalam bab ini yaitu: (A) Pembelajaran kooperatif Tipe

think-phair-share; (B) Hasil belajar siswa; (C) Pembelajaran IPA di sekolah

Dasar; dan (D) Pengembangan materi IPA penyesuaian diri hewan dengan

lingkungannya.

Bab III membahas metodologi penelitian terdiri dari: (A) metode

penelitian, (B) prosedur penelitian, (C) lokasi dan subjek penelitian, (D) teknik

pengumpulan data, dan (E) analisis data.

Bab IV berisi hasil dan pembahasan penelitian yang telah dilaksanakan.

(13)

Dedeh Sumiati,2013

PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat melakukan perbaikan pembelajaran. Perbaikan yang

dimaksud adalah perbaikan pembelajaran IPA. Oleh karena itu, metode yang

dianggap tepat adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research

), „yakni studi sistematis yang dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik

pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi dari tindakan tersebut.

(Kasbolah, 1998/1999).

Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif

yang dilakukan oleh peneliti untuk meningkatkan penalaran praktik sosial mereka‟

menurut Kemmis (Sanjaya, 2009:24).

…penelitian tindakan kelas dilakukan membentuk spiral yang dimulai dari merasakan adanya masalah, menyusun perencanaan, melaksanakan tindakan melalui observasi mengadakan refleksi, melakukan rencana ulang, melaksanakan tindakan, dan seterusnya.

Menurut Sanjaya (Sanjaya, 2009:18) Secara etimologi, ada tiga istilah yang

berhubungan dengan Peneltian Tindakan Kelas (PTK), yakni :

1. Penelitian adalah suatu proses pemecahan masalah yang dilakukan secara

sistematis, empiris dan terkontrol. Sistematis dapat diartikan sebagai proses yang

(14)

data-data tertentu. Terkontrol artinya suatu kerja yang jelas sehingga orang lain

membuktikan hasil temuan yang diperoleh.

2. Tindakan dapat diartikan sebagai perlakuan tertentu yang dilakukan oleh

peneliti yakni guru. Tindakan diarahkan untuk memperbaiki kinerja guru untuk

mencapai hasil belajar yang maksimal.

3. Kelas, menunjukkan pada tempat proses pembelajaran berlangsung.

Dari penjelasan diatas, kesimpulannya Penenlitian Tindakan Kelas sebagai

proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam

upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara berbagai tindakan terencana

dalam situasi yang nyata serta menganalis setiap pengaruh dari perilaku tersebut.

Melalui penelitian tindakan kelas guru dapat melakukan pengamatan proses

pembelajaran yang dilanjutkan pada tahap perenungan untuk menelaah dan mengkaji

berbagai kelemahan dan kekurangan pada pembelajaran sehingga pelaksanaan

pembelajaran pada tahap berikutnya terjadi perubahan kearah perbaikan yang terus

meningkat.

Pada hakikatnya PTK bertujuan untuk mengembangkan sikap profesional

guru dan meningkatkan produktivitas pembelajaran. Melalui PTK guru akan selalu

berupaya meningkatkan kemampuannya dalam pengolaaan proses pembelajaran.

Guru akan selalu dituntut untuk mencoba hal-hal yang dianggap baru dengan

(15)

Dedeh Sumiati,2013

PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Desain Penelitian

Penelitian tindakan kelas digunakan berbentuk spiral sebagaimana

dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart (Kasbolah, 1998/1999: 4) dan dilaksanakan

melalui 4 tahap yaitu merencanakan, melakukan tindakan, mengamati, dan

melakukan refleksi seperti tampak pada gambar 3.1 hasil refleksi terhadap tindakan

yang dilakukan akan digunakan kembali untuk merevisi rencana jika ternyata

tindakan yang dilakukan belum berhasil memperbaiki praktik atau belum

memecahkan masalah yang menjadi kerisauan guru. Adapun alur tindakan penelitian

tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

(16)

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas Model Spiral Kemmis dan Mc.Tegart (Kasbolah, 1998/1999: 70)

C. Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan atau Perencanaan

Setelah melakukan pembicaraan dengan kepala sekolah tentang rencana

penelitian serta masalah perizinan dan segala hal yang berkaitan dengan hal-hal yang

dipergunakan selama peneitian, peneliti berdiskusi dengan pihak guru yang berada di

SDN 2 Parakanlima untuk menentukan observer yang akan bekerjasama dengan

peneliti. Selanjutnya dalam persiapan penelitian, peneliti dan observer menentukan

siswa kelas V sebagai subjek penelitian, dengan pertimbangan bahwa pembelajaran

IPA di kelas V berada pada posisi ideal untuk diteliti karena mengalami

permasalahan dalam pembelajaran IPA serta guna mempersiapkan siswa untuk

memasuki kelas V .

Tindakan persiapan selanjutnya peneliti bersama observer merencanakan

pembelajaran yang dilakukan yakni “penggunaan teknik cooperative learning tipe

think-pair-share dalam pembelajaran IPA di SD.” Kemudian membuat rancangan

(17)

Dedeh Sumiati,2013

PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR

menentukan kompetensi dasar yang akan diambil dan disesuaikan dengan jadwal

pelajaran serta kurikulum yang berlaku.

Langkah selanjutnya yaitu : a. Membuat Rencana Persiapan Pembelajaran

(RPP) yang akan digunakan oleh guru sebagai peneliti yang mencakup kegiatan yang

harus dilakukan guru dan siswa dalam proses pelaksanaan tindakan sesuai

perencanaan. b. Menyiapkan sarana dan fasilitas yang akan digunakan dalam proses

tindakan kelas. c. Menentukan instrument yang akan digunakan dalam proses

penelitian. d. Menyiapkan lembar pedoman observasi terhadap hasil yang dicapai

pada setiap tindakan.

2. Tindakan

“Pada tahap ini, peneliti melaksanakan kegiatan yang telah disusun sesuai

dengan perencanaan” (Sanjaya, 2009:79).

Pada tahap pelaksanaan tindakan, kegiatan yang dilakukan berupa :

a. Pelaksanaan rencana pembelajaran, yaitu meliputi: 1) Mengkondisikan siswa ke

dalam lima kelompok, 2) Mengemukakan permasalahan kontekstual berkaitan

dengan penyesuaian diri hewan dengan lingkungan yang harus diselesaikan siswa

secara berkelompok (kelompok kecil), 3) memberikan tugas kelompok untuk

diselesaikan berdasarkan petunjuk yang ada pada tugas, 4) Membimbing siswa

melalui dialog untuk menemukan suatu kesimpulan dari tugas yang telah siswa

kerjakan, 5) menarik kesimpulan yang telah ditemukan.

b. Mengerjakan post-tes secara individu untuk mengetahui kemampuan dan

(18)

pembelajaran IPA.

Kegiatan observasi pelaksanaanya dilakukan secara langsung di dalam kelas.

Pada saat melaksanakan observasi, peneliti menggunakan alat di dalam pedoman

observasi yang telah disusun sebelumnya. Ini dilakukan untuk mengetahui hasil atau

dampak dari tindakan yang dilaksanakan terhadap siswa.

Pada pelaksaan penelitian, guru harus dapat mengkondisikan siswa, agar siswa

tidak merasakan perbedaan pada saat pembelajaran berlangsung.

3. Observasi

…Observasi ini dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksaan penelitian.

Observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses pembelajaran yang dilakukan guru sesuai dengan tindakan yang telah disusun (Sanjaya, 2009:79).

Pada tahap ini, tindakan peneliti adalah mengumpulkan data dari instrument

yang telah dibuat berupa lembar observasi dan soal-soal untuk mengukur pemahaman

siswa terhadap materi yang disajikan.

Dari hasil observasi ini, dapat mengetahui sejauh mana pelaksaan

Think-Pair-Share ini dapat dilaksanakan dengan baik, baik oleh guru maupun siswa. Dan Apakah

tindakan penelitian sudah mendapatkan hasil yang diharapkan atau belum. Ini

menjadi rujukan untuk melangkah pada tahap selanjutnya.

4. Refleksi

“Reflesi adalah aktivitas melihat berbagai kekurangan yang dilaksanakan guru

(19)

Dedeh Sumiati,2013

PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR

kembali pelaksanaan tindakan yang telah tercatat melalui observasi. Sebuah tahap

sejauh mana keberhasilan kita dalam melakukan pembelajaran. Dengan melakukan

diskusi dengan observer, guru dapat mencatat berbagai kekurangan yang perlu

diperbaiki, sehingga dapat dijadikan dasar dalam penyusunan ulang.

D. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 2 Parakanlima Kecamatan Jatilluhur

Kabupaten Purwakarta. SDN 2 Parakanlima secara demografis berada pada jalur

lintasan jalan raya Purwakarta-Jatiluhur. Terletak di pinggir jalan, dan keadaan

penduduk mayoritas petani dan tambak ikan.

2. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah peserta didik kelas V yang berjumlah 50

orang anak. Yang terdiri dari 23 laki-laki dan 27 perempuan. Peneliti mengambil

subjek penelitian di sekolah ini karena salah satu personil guru di SDN 2 Parakanlima

merupakan salah satu dari peneliti.

E. Definisi Operasional

1. Think-Pair-Share

Think-Pair-Share merupakan metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan

seluruh siswa selama proses pembelajaran dan memberkan kasempatan untuk bekeja

(20)

dengan cara siswa saling belajar satu sama lain dan mendapatkan jalan keluar dari ide

mereka setelah berdiskusi dan membuat ide mereka untuk didiskusikan dalam seluruh

kelas.

2. Hasil belajar

Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang dimiliki seseorang dari

segi keterampilan, kebiasaan, pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, kecakapan,

dan kemampuan sebagai akibat proses belajar yang telah ditempuhnya dari hasil

pengalaman.

3. Ilmu Pengetahuan Alam

IPA adalah ilmu pengetahuan tentang alam dan gejala-gejalanya yang didapat

dengan cara observasi dan eksperimen serta dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan,

hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori dan hipotesa.

F. Instrument Penelitian

Instrument penelitian digunakan selama tindakan berlangsung. Hal tersebut

dilakukan sebagai upaya untuk membantu kelancaran penelitian dan untuk melihat

perkembangan proses PTK. Instrument digunakan antara lain: Lembar observasi,

lembar kerja siswa, post tes.

1. Lembar observasi

Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data dalam proses kegiatan

(21)

Dedeh Sumiati,2013

PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR

checklist sesuai dengan urutan pembelajaran. Dalam lembar observasi dibagi 2 yaitu

untuk guru dan lembar observasi untuk siswa.

Adapun lembar observasi untuk guru yang akan dilakukan oleh seorang

observer yaitu a) guru membuka pelajaran, b) guru mengkondisikan kelas dan siswa

pada situasi belajar yang kondusif, c) guru mengadakan apersepsi, sebagai penggalian

pengetahuan awal siswa terhadap materi yang akan diajarkan, d) Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran, e) guru mengajukan pertanyaan atau isu yang terkait dengan

pelajaran dan siswa diberi waktu untuk memikirkan pertanyaan tersebut secara

mandiri, f) guru meminta para siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan mengenai

apa yang telah dipikirkan, g) Guru meminta pasangan-pasangan tersebut untuk

berbagi atau bekerjasama dengan kelas secara keseluruhan mengenai apa yang telah

mereka bicarakan, h) Menugaskan pasangan yang tidak sedang melaporkan untuk

menanggapi dengan bertanya dan memberi komentar, i) merefleksi dengan

menugaskan siswa untuk mengaitkan pembelajaran kedalam kehidupan sehari-hari,

dan pada kegitan akhir yaitu : a) membimbing siswa untuk menyimpulkan

pembelajaran, dan b) tindak lanjut dan memberi PR.

Sedangkan observasi yang dilakukan oleh guru terhadap siswa yaitu : a)

mempersiapakan buku catatan dan buku pelajaran, b) menduduki atau menempati

tempat yang telah ditetapkan, c) mengikuti dengan seksama segala sesuatu yang

sedang sampaikan, c) siswa menyimak pertanyaan atau isu yang terkait dengan

pelajaran, d) siswa dianjurkan untuk bersikap kritis dalam menyimak

(22)

memperhatikan dengan sungguh-sungguh, mencatatnya, f) melakukan diskusi aktiv

dengan pasangannya, g) mencoba mengemukakan pendapat sendiri mengenai apa

yang dipikirkannya Juga mencatat segala sesuatu dalam diskusi, h) siswa saling

berbagi dan bekerjasama dengan pasangannya, i) siswa berani dan aktiv dalam

mengemukakan pendapatnya, j) siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan

bahwa mereka “sehidup sepenanggungan bersama”, k) siswa bertanggung jawab atas

segala sesuatu di dalam kelompoknya, seperti milik mereka sendiri, l) siswa haruslah

melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama, m)

siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota

kelompoknya, n) siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah/penghargaan

yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok, o) siswa berbagi

kepemimpinan dan mereka membutuhkan ketrampilan untuk belajar bersama selama

proses belajarnya,Siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual

materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif

2. Lembar Kerja Siswa

Lembar keraja siswa merupakan hasil kegiatan siswa selama proses

pembelajaran berlangsung yang dilakukan setiap siswa dalam kerja kelompok. LKS

berisi soal-soal yang harus dikerjakan oleh setiap kelompok, jawaban soal diberikan

untuk memperdalam pemahaman bahan materi. Tujuan dari LKS ini memberi

pengetahuan, sikap dan keterampilan yang perlu dimiliki oleh peserta didik.

(23)

Dedeh Sumiati,2013

PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR

Tes sebagai instrument yang sangat lazim digunakan dalam penelitian

tindakan kelas. Ini disebabkan dalam PTK pada umumnya salah satu yang di ukur

adalah hasil belajar siswa dan hasil belajar siswa salah satunya diukur dengan

menggunakan instrument tes. Tes yang digunakan adalah Pre tes dilakukan sebelum

pembelajaran Think-Pair-Share dilakukan untuk mengetahui tingkat kemempuan

siswa tentang penyesuaian diri hewan dengan lingkungan sebelum Think-Pair-Share

dilakukan. Sedangkan Post tes dilakukan setelah pembelajaran berakhir, post tes

diberikan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang materi pada

konsep penyesuaian diri hewan dengan lingkungan setelah pembelajaran berakhir.

4. Dokumentasi

Dokumentasi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses

pembelajaran dengan menggunakan model Think-Pair-Share berlangsung dan

bagaimana penggunaannya. Dokumentasi ini berupa foto dan data sekolah yang

mendukung.

G. Teknik Pengumpulan Data

Sebelum melakukan pengolahan data dilakukan pengumpulan data terlebih

dahulu. Berdasarkan pernyataan Spradley dalam Kasbolah (1998/1999: 87), „jika data

yang diperoleh merupakan data kualitatif, maka teknik analisis data yang cocok

(24)

Data yang diperoleh dalam penelitian tindakan kelas ini adalah hasil dari

observasi, lembar kerja siswa, dan tes hasil belajar yang dilakukan terhadap siswa

kelas V SDN 2 Parakanlima.

Fokus penilaian langkah-langkah model Think-Pair-Share ini dilakukan pada

saat proses pembelajaran berlangsung dengan format observasi/pengamatan

terlampir. Dalam penelitian ini secara garis besar pengumpulan data dilakukan

dangan beberapa tahap sebagai berikut:

a. Tahap pertama : Observasi pendahulan dilakukan berupa identifikasi awal

permasalahan dengan menggunakan model Think-Pair-Share.

b. Pelaksanaan analisis dan refleksi terhadap setiap siklus, dari mulai siklus I- siklus

II

c. Tahap ketiga : Menganalisis dan membahas perubahan konsepsi siswa dengan

membandingkan tes awal dan tes akhir.

d. Tahap kempat : Data penelitian ini digunakan oleh guru untuk melihat

keberhasilan siswa dalam belajar dengan menggunakan model Think-Pair-Share

penyesuaian diri hewan dengan lingkungan dalam pembelajaran IPA.

H. Teknik Pengolahan Data

Data-data yang diolah dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan data

kuantitatif. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengolah data yang diperoleh:

Pengolahan data kuantitatif dalam penelitian ini meliputi:

(25)

Dedeh Sumiati,2013

PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR

Untuk menghitung rata-rata kelas pada masing-masing siklus digunakan

rumus :

a. Rata-rata kelas

� = Rata-rata kelas

∑� = Jumlah seluruh skor

� = Banyak siswa (Sudjana, 1989:109)

b. Ketuntasan belajar secara klasikal

Nilai post tes diperoleh setelah dilakukan tindakan kelas, kemudian dianalisis

untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar.

Ketuntasan secara klasikal dihitung dengan menggunakan rumus :

DSK =

Kriteria keberhasilan ditentukan oleh batas kelulusan berdasarkan pada

kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebesar 65 yang telah ditentukan oleh

masing-masing sekolah. Setiap siswa dikatakan lulus bila telah mencapai nilai

65 dengan

ketuntasan belajar secara klasikal 85%, artinya 85% dari jumlah seluruh siswa di

kelas sebanyak 29 orang dianggap telah menguasai materi pelajaran bila telah

mencapai KKM yang telah ditetapkan tersebut.

(26)

Menurut Rustini (2010) Untuk mengolah data hasil observasi dapat diolah

dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

P = x100% n

f

Keterangan:

P = Prosentase aktivitas siswa

f = Frekuensi aktivitas yang muncul

n = Jumlah aspek yang diamati

Sedangkan untuk lebih menggambarkan dalam melakukan interpretasi

berdasarkan data yang telah terekam/terkumpul, digunakan kategori persentase

berdasarkan Arikunto (Agustini, 2010).

Tabel 3.1 Klasifikasi Interpretasi

Persentase Interpretasi

76% s.d100% Baik

50% s.d. 75% Cukup

41% s.d. 55% Kurang baik

(27)

Dedeh Sumiati,2013

PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Mengacu pada rumusan masalah yang terdapat di BAB I dan didukung oleh

hasil penelitian yang telah dilakukan maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Hasil belajar siswa sebelum menggunakan Cooperative Learning

Think-Pair-Share belum di dapat dikatakan berhasil karena siswa yang lulus dalam nilai

rata-rata ada 11 orang (44,00%) dari jumlah siswa secara keseluruhan yang dinyatakan

lulus, sedangkan yang lainnya sebanyak 14 orang siswa (56,00%) dinyatakan

belum lulus dalam pos tes. Nilai rata-rata kelas pada tindakan pertama ini adalah

63,60.

2. Proses belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model

Cooperative Learning Think-Pair-Share mampu meningkatkan efisiensi dan

efektivitas siswa dalam belajar. Meningkatkan kemampuan kolaboratif siswa

dalam melaksanakan pembelajaran kelompok, dimana siswa mampu

melaksanakan peran tutor sebaya demi keberhasilan kelompoknya masing-masing.

Ini dapat terlihat dari adanya peningkatan dalam kinerja siswa ketika dalam

kelompok yang dapat dilihat dari tabel penghargaan kelompok dari mulai tindakan

kedua dan tindakan ketiga. Pada tindakan kedua diperoleh dua kelompok

(28)

tindakan ketiga hampir semua kelompok mendapat gelar Great Team dan satu

kelompok diberi gelar Super Team dan Good Team.

3. Hasil pembelajaran IPA setelah menggunakan model Cooperative Learning

Think-Pair-Share terbukti meningkat, ini dapat dilihat dari Tabel-Tabel nilai pos tes

siklus I siswa yang dinyatakan lulus sebanyak 18 orang siswa (72,00%) dari

jumlah siswa secara keseluruhan, sedangkan sebanyak 7 orang siswa (28,00 %)

dinyatakan tidak lulus. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 74,00. siswa yang

dinyatakan lulus pada siklus II adalah sebanyak 24 orang siswa (96,00%) dari

jumlah keseluruhan, sedangkan sebanyak 1 orang siswa (4,00%) dinyatakan tidak

lulus. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 79,20. Hal tersebut dapat dikategorikan

sebagai perubahan hasil belajar setelah menggunakan model Cooperative Learning

Think-Pair-Share yang baik.

Dengan demikian dapat disimpulkan secara umum bahwa pendekatan

Cooperative Learning Think-Pair-Share dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

pembelajaran IPS di SD.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, model Cooperative Learning

Think-Pair-Share dapat dijadikan sebagai alternatif dalam pembelajaran IPA. Oleh karena itu

peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut :

(29)

Dedeh Sumiati,2013

PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR

perlu menggunakan alat peraga dan membagi siswa kedalam beberapa kelompok

dalam proses pembelajaran.

2. Sebaiknya dalam proses pembelajaran, para pendidik tidak hanya transfer of

knowledge melainkan harus mampu mengedepankan dunia afeksi dalam ilmu

pengetahuannya saja melainkan juga harus memiliki akhlak mulia dalam

kehidupan.

3. Para peneliti, seyogyanya perlu mengkaji ulang dalam melakukan perbaikan

pembelajaran yang sama maupun pada pembelajaran yang lainya. Ini disebabkan

karena penelitian yang dilakukan sangat terbatas oleh waktu dan tempat, yakni

pada siswa yang duduk di kelas V SDN 2 Parakanlima.

4. Pimpinan lembaga yang terkait di dalam kegiatan KKG, KKS, maupun kegiatan

lain yang terkait dengan peningkatan hasil pembelajaran dalam bidang

pendidikan seyogyanya untuk lebih mengedepankan model-model pembelajaran,

dengan demikian hal tersebut dimaksudkan agar siswa yang berada di Kabupaten

Bekasi tidak tertinggal dalam menyerap tentang berbagai informasi yang terkini

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Agustini. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Gramedia Widyasarana Indonesia.

Arikunto (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Burhanuddin TR. (2009). Pendekatan, Metode, dan Teknik Penelitian Pendidikan. Purwakarta: UPI.

Depdiknas. (2006). Panduan Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar dan

Menengah. Jakarta. Depdiknas.

Gunter. (1999). Games for Children. Oxford University Press.

Hartina. (2008). Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ibrahim dkk. (2000). Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: Unesa.

Isjoni. (2007). Cooperative learning. Bandung:Alfabeta

---. (2009). Pembelajaran Kooperatif. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Iskandar. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan

Kualitatif). Jakarta. GP Press.

Kasbolah. (1998/1999). Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Depdikbud.

Lie. (2004). Cooperative Learning. Jakarta: PT. Grasindo.

----. (2005). Cooperative Learning, Jakarta, PT Gramedia Widiasarana. Indonesia

----. (2010). Cooperative Learning. Jakarta:Grasindo.

Mulyasa. (2003). Model Pembelajaran Kooperatif. Surabaya. UNESA.

---. (2007). Menjadi Guru Professional. Bandung: PT. Remaja. Rosdakarya.

(31)

Dedeh Sumiati,2013

PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR

Sanjaya. (2009). Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Penerbit Kencana Prenada Media Group: Jakarta.

Slavin. (2009). Cooperative Learning. Bandung. Penerbit. Nusa Media

Sudjana. (1989). Pendidikan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: P2G Depdikbud.

Sukirman. (2006). Perencanaan Pembelajaran. Bandung. UPI Press

Srini. (1997). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Depdikbud.

Trianto. (2007). Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Surabaya: Pustaka Ilmu.

(32)

Gambar

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas Model Spiral Kemmis dan Mc.Tegart (Kasbolah, 1998/1999: 70)
Tabel 3.1 Klasifikasi Interpretasi

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi dengan judul “ Pengaruh Media Magnet Cards Terhadap Prestasi Belajar IPA Materi Proses Daur Air Siswa Kelas V SDN Wates4. Kecamatan Wates Kabupaten Kediri

STUDI KOMPARASI STRATEGI THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW (SQ3R) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DI SDN 02 SELOKATON, KARANGANYAR

Dengan demikian penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan minat belajar IPA materi benda dan sifatnya siswa

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG MATERI PERUBAHAN BENDA (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V Semester I Tahun Pelajaran 2012- 2013 SDN

Tujuan Penelitian ini adalah untuk ( 1 ) menghasilkan produk LKPD IPA berbasis search, solve, create, and share (SSCS) pada materi organ pernapasan manusia dan hewan

Untuk mengetahui peningkatan kinerja guru pada pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia pada materi menemukan pikiran pokok di kelas IV SDN Tegalkalong III, Kecamatan Sumedang

Disarankan (1) bagi siswa disarankan untuk banyak melatih kemampuannya dalam menyelesaikan materi perkembangbiakan tumbuhan dan hewan dengan model kooperatif

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI KOOPERATIF THINK, PAIR, SHARE TPS PADA SISWA KELAS IV SDN 010214 TANAH MERAH Irwansyah1, Suriati2, Tri