Dedeh Sumiati,2013
PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR
PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA
SISWA SEKOLAH DASAR
((Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN 2 Parakanlima Kecamatan Jatiluhur Tahun Pelajaran 2012/2013 pada Materi Penyesuaian Diri Hewan dengan
Lingkungan).
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Guna untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
DEDEH SUMIATI NIM 0810530
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS PURWAKARTA
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ii
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR iv
UCAPAN TERIMA KASIH v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.
B. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
D. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
E. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
F. Sistematika Penulisan Laporan PenelitianError! Bookmark not
defined.
BAB II KAJIAN TEORITIK ... Error! Bookmark not defined.
A. Pembelajaran Cooperative Learning . Error! Bookmark not defined.
1. Pengertian Cooperative ... Error! Bookmark not defined.
2. Jenis-jenis Pembelajaran KooperatifError! Bookmark not
defined.
B. Cooperatif Learning Tipe Think-Pair-ShareError! Bookmark not
defined.
Dedeh Sumiati,2013
PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR
2. Tujuan Pembelajaraan Think-Pair-ShareError! Bookmark not
defined.
3. Langkah-Langkah Pembelajaran Model Think-Pair-ShareError!
Bookmark not defined.
4. Kelebihan Dan Kekurangan Model Think-Pair-Share ... Error!
Bookmark not defined.
C. Pembelajaran IPA di SD ... Error! Bookmark not defined.
1. Hakikat Pembelajaran IPA ... Error! Bookmark not defined.
2. Tujuan pembelajaran IPA di SD Error! Bookmark not defined.
3. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA di SDError! Bookmark not
defined.
4. Bahan kajian ... Error! Bookmark not defined.
D. Hasil Belajar ... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... Error! Bookmark not defined.
A. Jenis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
B. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
C. Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
D. Lokasi dan Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
E. Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined.
F. Instrument Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
G. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.
H. Teknik Pengolahan Data ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not
defined.
A. Deskripsi data awal penelitian ... Error! Bookmark not defined.
B. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... Error! Bookmark not defined.
A. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
B. Saran ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Dedeh Sumiati,2013
PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR
PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA
SISWA SEKOLAH DASAR
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN 2 Parakanlima Kecamatan Jatiluhur Tahun Pelajaran 2012/2013 pada Materi Penyesuaian Diri Hewan dengan
Lingkungan). Parakanlima pada waktu pembelajaran IPA didapatkan fakta bahwa pembelajaran yang dilakukan guru kurang variatif, siswa terlihat kurang bersemangat dan tidak ekspresif. Kenyataan ini didukung oleh kurangnaya aktivitas siswa sehingga pemahaman siswa pada materi “penyesuaian diri hewan dengan lingkungannya” kurang maksimal. Penelitian ini dibuat suatu rumusan masalah yaitu : (1) Bagaimana hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 2 Parakanlima Kecamatan Jatiluhur sebelum melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan teknik
Think-Pair-Share? (2) Bagaimana Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA pada
materi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup dengan menggunakan teknik Think-Pair-Share di kelas V SDN 2 Parakanlima Kecamatan Jatiluhur ? (3) Bagaimana hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 2 Parakanlima Kecamatan Jatiluhur pada materi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan teknik Think-PairShare ?.
Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan alur penelitian yang dikembangkan oleh Kasbolah. Prosedur yang terdiri atas dua siklus, setiap siklus terdiri atas empat tahapan yang saling terkait yaitu : tahap perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), pengamatan (observation), dan reflesksi (reflection). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan lembar soal/tes.
Hasil penelitian menunjukkan pra siklus siswa yang lulus dalam nilai rata-rata ada 11 orang (44,00%), sedangkan nyak 14 orang siswa (56,00%) dinyatakan belum lulus, rata-rata kelas adalah 63,60. Dan hasil tes siklus I siswa yang dinyatakan lulus 18 orang siswa (72,00%), sedangkan sebanyak 7 orang siswa (28,00 %) dinyatakan tidak lulus. Nilai rata-rata adalah 74,00. siswa yang dinyatakan lulus pada siklus II adalah 24 orang siswa (96,00%), sedangkan 1 orang siswa (4,00%) dinyatakan tidak lulus. rata-rata adalah 79,20. Sedangkan aktivitas siswa pada pra siklus mengalami kenaikan tiap siklus nya terutama pada mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan dan mengemukakan pendapat.
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa meningkat baik, dengan demikian model Cooperative Learning
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran Ilmu Pendetahuan Alam (IPA) di sekolah dasar yang perlu
diajarkan adalah produk dan proses IPA, termasuk di dalamnya mementingkan
aktivitas keseimbangan antara kegiatan fisik dan mental (Depdiknas, 2006).
Dalam pembelajaran sains kegiatan anak berinteraksi dengan benda dikenal
dengan hans on science. Anak dapat menggunakan kelima indranya untuk
melakukan observasi terhadap berbagai benda, gejala benda dan gejala peristiwa.
Selanjutnya guru dapat memberikan pertanyaan untuk menstimulasi anak agar
dapat berfikir lebih jauh berdasarkan basil pengindraanya. Guru yang berperan
sebagai fasilitator siswa dalam belajar produk dan proses IPA harus dapat
mengemas pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa.
Kegiatan pembelajaran IPA di SD harus mencapai target kurikulum yang
telah di tentukan dan memiliki tujuan. Di dalam Kurikulum (2006:124)
pembelajaran IPA memiliki tujuan, antara lain:
…(1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
Dedeh Sumiati,2013
PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR
keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan jenjang selanjutnya.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di kelas V SDN 2
Parakanlima, hasil belajar IPA masih dirasakan sangat rendah, ini terlihat dari
proses pembelajaran IPA dan hasil tes tes akhir setelah pelaksanaan pembelajaran
belum memuaskan. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa masih rendah, dan dilihat
dari ketuntasan belajar secara klasikal berdasarkan KKM mata pelajaran IPA
65,00 baru dari 32 siswa baru mencapai 40%. Selain itu dalam pelaksanaan proses
pembelajaran IPA masih bersifat monoton, dan kurang menarik minat siswa,
motivasi belajar siswa sangat rendah dalam pembelajaran membaca, serta
seringkali penerapan metode pembelajaran kurang cocok dengan materi, dan
kurang menarik.
Salah satu penyebab kurang menarik pada pembelajaran IPA, karena
kegiatan pembelajaran IPA terbiasa dilakukan secara konvensional. Guru
berfungsi sebagai penguasa di kelas, sehingga siswa kurang aktif dalam
mengemukakan argumentasinya. Meskipun sesekali dilakukan diskusi/kerja
kelompok dalam pembelajaran, tetapi hal itu terjadi secara tidak terarah dan tidak
teratur. Kerja kelompok biasanya dilakukan begitu saja sehingga siswa kurang
tertarik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran akhimya muncul siwa aktif yang
itu-itu saja, dan masih banyaknya siswa yang tidak aktif/pasif dalam pembelajaran
Berdasarkan temuan permasalahan pembelajaran IPA di atas, untuk
mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu cara atau teknik yang tepat
untuk diterapkan dalam pembelajaran IPA di kelas V sekolah dasar. Salah satu
menggunakan pembelajaran kooperatif teknik Think-Pair-Share. Teknik
pembelajaran ini sangat memungkinkan untuk diterapkan di sekolah dasar.
Kemampuan siswa untuk mendapatkan infoiniasi dari bacaan berbeda-beda, ada
yang lebih mudah dengan membaca sendiri dan ada pula yang lebih mudah
melalui mendengarkan atau menyimak.
Teknik Think-Pair-Share adalah suatu model yang memungkinkan untuk
mengantisipasi masalah dalam pembelajaran IPA khususnya materi penyesuaian
diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup. Teknik
Think-Pair-Share atau berpikir berpasangan berbagi merupakan jenis
pembelajaran kooperatif yang efektif untuk membuat suatu variasi suasana pola
diskusi kelas. Teknik Think-Pair-Share dapat memberi siswa waktu lebih banyak
untuk berfikir, untuk merespon dan saling membantu, dalam pemahaman
masing-masing (Slavin, 2005:4). Pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share dilakukan
melalui saling bertukar pikiran, dimana siswa belajar bersama, dan bertanggung
jawab terhadap pencapaian hasil belajar secara individu dan kelompok (Trianto,
2007:58). Think-Pair-Share Pertama-tama kegiatan pembelajaran dilakukan oleh
kelompok belajar yang terdiri dari 4.orang siswa, lalu kelompok dipecah menjadi
dua, yaitu kerja secara. berpasangan. Tahap terakhir yaitu kerja individu, siswa
mengerjakan LKS secara individu. guru memfasilitasi siswa dalam kegiatan
pembelajaran. Ini dirancang untuk memotivasi siswa untuk mengatasi dan berhasil
pada masalah-masalah yang awalnya berada di luar kemampuan mereka.
Pembelajaran kooperatif teknik Think Pire Share merujuk pada berbagai
Dedeh Sumiati,2013
PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR
kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi
pelajaran. Dalam kelas kooperatif, para siswa diharapkan dapat saling membantu,
saling mendiskusikan dan berargumentasi, untuk mengasah pengetahuan yang
meraka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman
masing-masing (Slavin, dalam Trianto: 2007).
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, kajian penelitian ini terfokus
kepada peningkatan basil belajar IPA siswa dengan menggunakan teknik
Share. Adapun judul penelitiannya adalah: Penggunaan Teknik
Think-Pair-Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar (Penelitian
Tindakan Kelas di Kelas V SDN 2 Parakanlima Kecamatan Jatiluhur Tahun
Pelajaran 2012/2013 pada Materi Penyesuaian Diri Hewan dengan Lingkungan).
B. Rumusan Masalah
Bertolak dari kajian permasalahan di atas, maka masalah dalam penelitian
ini dirumuskan sebagai berikut: Apakah teknik Think-Pair-Share dapat
meningkatkan hasil belajar IPA di SDN 2 Parakanlima Kec. Jatiluhur ?
Rumusan masalah ini selanjutnya dijabarkan dalam bentuk pertanyaan
sebagai berikut :
1. Bagaimana hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 2 Parakanlima Kecamatan
Jatiluhur sebelum melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan teknik
Think-Pair-Share?
2. Bagaimana Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA pada materi penyesuaian
menggunakan teknik Think-Pair-Share di kelas V SDN 2 Parakanlima
Kecamatan Jatiluhur ?
3. Bagaimana hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 2 Parakanlima Kecamatan
Jatiluhur pada materi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan setelah
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan teknik Think-PairShare ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang:
1. Hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 2 Parakanlima Kecamatan Jatiluhur
sebelum melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan teknik
ThinkPair-Share.
2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA pada materi penyesuaian diri hewan
dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup dengan
menggunakan teknik Think-Pair-Share di kelas V SDN 2 Parakanlima
Kecamatan Jatiluhur.
3. Hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 2 Parakanlima Kecamatan Jatiluhur
pada materi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk
mempertahankan hidup siswa setelah melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan teknik Think-PairShare.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak antara
Dedeh Sumiati,2013
PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR
1. Bagi guru
Hasil penelitian ini dapat memperbaiki proses dan hasil pembelajaran IPA,
dan dapat dijadikan sebagai bahan untuk lebih kreatif dalam memilih
berbagai alternatif teknik atau model pembelajaran.
2. Bagi siswa
Kegiatan penelitian ini dapat menambah pengetahuan, kemampuan dan
pengalaman dalam proses pembelajaran IPA materi penyesuaian diri hewan
dengan lingkungan tertentu untuk mernpertahankan hidup.
3. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk meningkatkan
kualitas proses dan hasil belajar IPA siswa.
E. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK)
atau dalam istilah asingnya Classroom Action Research. Penelitian ini
menggunakan model penelitian tindakan kelas menurut Arikunto (2008 : 16) yang
terdiri dari 3 siklus, dimana setiap siklus terdiri dari 4 tahap diantaranya: tahap
pertama perencanaan (planning), tahap kedua pelaksanaan (acting), tahap ketiga
pengamatan (observing), dan tahap keempat refleksi (reflecting).
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Parakanlima di kelas V dalam upaya
memperbaiki hasil belajar siswa pada pokok bahasan perubahan sifat benda.
Untuk mengolah data hasil penelitian, maka diperlukan beberapa instrumen atau
dan tes hasil belajar. Dari beberapa instrumen tersebut maka diperoleh data yang
kemudian akan diolah menjadi data baik kualitatif maupun kuantitatif.
F. Sistematika Penulisan Laporan Penelitian
Laporan penelitian ini ditulis berdasarkan pedoman penelitian yang
berlaku Pada UPI Bandung, yaitu secara rinci pelaporannya adalah sebagai
berikut:
Bab I Pendahuluan yang berisi: (a) Latar belakang masalah, (b) rumusan
masalah, (c) tujuan penelitian, (d) manfaat penelitian, (e) metode penelitian, ( f)
definisi operasional dan (g) Sistematiak penulisan.
Bab II berisikan kajian teoritik tentang teori-teori yang berkaitan dengan
pembelajaran IPA di SD, dan penggunaan teknik think-phair-share. Pokok-pokok
kajian teori yang dibahas dalam bab ini yaitu: (A) Pembelajaran kooperatif Tipe
think-phair-share; (B) Hasil belajar siswa; (C) Pembelajaran IPA di sekolah
Dasar; dan (D) Pengembangan materi IPA penyesuaian diri hewan dengan
lingkungannya.
Bab III membahas metodologi penelitian terdiri dari: (A) metode
penelitian, (B) prosedur penelitian, (C) lokasi dan subjek penelitian, (D) teknik
pengumpulan data, dan (E) analisis data.
Bab IV berisi hasil dan pembahasan penelitian yang telah dilaksanakan.
Dedeh Sumiati,2013
PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat melakukan perbaikan pembelajaran. Perbaikan yang
dimaksud adalah perbaikan pembelajaran IPA. Oleh karena itu, metode yang
dianggap tepat adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research
), „yakni studi sistematis yang dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik
pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi dari tindakan tersebut.
(Kasbolah, 1998/1999).
Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif
yang dilakukan oleh peneliti untuk meningkatkan penalaran praktik sosial mereka‟
menurut Kemmis (Sanjaya, 2009:24).
…penelitian tindakan kelas dilakukan membentuk spiral yang dimulai dari merasakan adanya masalah, menyusun perencanaan, melaksanakan tindakan melalui observasi mengadakan refleksi, melakukan rencana ulang, melaksanakan tindakan, dan seterusnya.
Menurut Sanjaya (Sanjaya, 2009:18) Secara etimologi, ada tiga istilah yang
berhubungan dengan Peneltian Tindakan Kelas (PTK), yakni :
1. Penelitian adalah suatu proses pemecahan masalah yang dilakukan secara
sistematis, empiris dan terkontrol. Sistematis dapat diartikan sebagai proses yang
data-data tertentu. Terkontrol artinya suatu kerja yang jelas sehingga orang lain
membuktikan hasil temuan yang diperoleh.
2. Tindakan dapat diartikan sebagai perlakuan tertentu yang dilakukan oleh
peneliti yakni guru. Tindakan diarahkan untuk memperbaiki kinerja guru untuk
mencapai hasil belajar yang maksimal.
3. Kelas, menunjukkan pada tempat proses pembelajaran berlangsung.
Dari penjelasan diatas, kesimpulannya Penenlitian Tindakan Kelas sebagai
proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam
upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara berbagai tindakan terencana
dalam situasi yang nyata serta menganalis setiap pengaruh dari perilaku tersebut.
Melalui penelitian tindakan kelas guru dapat melakukan pengamatan proses
pembelajaran yang dilanjutkan pada tahap perenungan untuk menelaah dan mengkaji
berbagai kelemahan dan kekurangan pada pembelajaran sehingga pelaksanaan
pembelajaran pada tahap berikutnya terjadi perubahan kearah perbaikan yang terus
meningkat.
Pada hakikatnya PTK bertujuan untuk mengembangkan sikap profesional
guru dan meningkatkan produktivitas pembelajaran. Melalui PTK guru akan selalu
berupaya meningkatkan kemampuannya dalam pengolaaan proses pembelajaran.
Guru akan selalu dituntut untuk mencoba hal-hal yang dianggap baru dengan
Dedeh Sumiati,2013
PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Desain Penelitian
Penelitian tindakan kelas digunakan berbentuk spiral sebagaimana
dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart (Kasbolah, 1998/1999: 4) dan dilaksanakan
melalui 4 tahap yaitu merencanakan, melakukan tindakan, mengamati, dan
melakukan refleksi seperti tampak pada gambar 3.1 hasil refleksi terhadap tindakan
yang dilakukan akan digunakan kembali untuk merevisi rencana jika ternyata
tindakan yang dilakukan belum berhasil memperbaiki praktik atau belum
memecahkan masalah yang menjadi kerisauan guru. Adapun alur tindakan penelitian
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas Model Spiral Kemmis dan Mc.Tegart (Kasbolah, 1998/1999: 70)
C. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan atau Perencanaan
Setelah melakukan pembicaraan dengan kepala sekolah tentang rencana
penelitian serta masalah perizinan dan segala hal yang berkaitan dengan hal-hal yang
dipergunakan selama peneitian, peneliti berdiskusi dengan pihak guru yang berada di
SDN 2 Parakanlima untuk menentukan observer yang akan bekerjasama dengan
peneliti. Selanjutnya dalam persiapan penelitian, peneliti dan observer menentukan
siswa kelas V sebagai subjek penelitian, dengan pertimbangan bahwa pembelajaran
IPA di kelas V berada pada posisi ideal untuk diteliti karena mengalami
permasalahan dalam pembelajaran IPA serta guna mempersiapkan siswa untuk
memasuki kelas V .
Tindakan persiapan selanjutnya peneliti bersama observer merencanakan
pembelajaran yang dilakukan yakni “penggunaan teknik cooperative learning tipe
think-pair-share dalam pembelajaran IPA di SD.” Kemudian membuat rancangan
Dedeh Sumiati,2013
PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR
menentukan kompetensi dasar yang akan diambil dan disesuaikan dengan jadwal
pelajaran serta kurikulum yang berlaku.
Langkah selanjutnya yaitu : a. Membuat Rencana Persiapan Pembelajaran
(RPP) yang akan digunakan oleh guru sebagai peneliti yang mencakup kegiatan yang
harus dilakukan guru dan siswa dalam proses pelaksanaan tindakan sesuai
perencanaan. b. Menyiapkan sarana dan fasilitas yang akan digunakan dalam proses
tindakan kelas. c. Menentukan instrument yang akan digunakan dalam proses
penelitian. d. Menyiapkan lembar pedoman observasi terhadap hasil yang dicapai
pada setiap tindakan.
2. Tindakan
“Pada tahap ini, peneliti melaksanakan kegiatan yang telah disusun sesuai
dengan perencanaan” (Sanjaya, 2009:79).
Pada tahap pelaksanaan tindakan, kegiatan yang dilakukan berupa :
a. Pelaksanaan rencana pembelajaran, yaitu meliputi: 1) Mengkondisikan siswa ke
dalam lima kelompok, 2) Mengemukakan permasalahan kontekstual berkaitan
dengan penyesuaian diri hewan dengan lingkungan yang harus diselesaikan siswa
secara berkelompok (kelompok kecil), 3) memberikan tugas kelompok untuk
diselesaikan berdasarkan petunjuk yang ada pada tugas, 4) Membimbing siswa
melalui dialog untuk menemukan suatu kesimpulan dari tugas yang telah siswa
kerjakan, 5) menarik kesimpulan yang telah ditemukan.
b. Mengerjakan post-tes secara individu untuk mengetahui kemampuan dan
pembelajaran IPA.
Kegiatan observasi pelaksanaanya dilakukan secara langsung di dalam kelas.
Pada saat melaksanakan observasi, peneliti menggunakan alat di dalam pedoman
observasi yang telah disusun sebelumnya. Ini dilakukan untuk mengetahui hasil atau
dampak dari tindakan yang dilaksanakan terhadap siswa.
Pada pelaksaan penelitian, guru harus dapat mengkondisikan siswa, agar siswa
tidak merasakan perbedaan pada saat pembelajaran berlangsung.
3. Observasi
…Observasi ini dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksaan penelitian.
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses pembelajaran yang dilakukan guru sesuai dengan tindakan yang telah disusun (Sanjaya, 2009:79).
Pada tahap ini, tindakan peneliti adalah mengumpulkan data dari instrument
yang telah dibuat berupa lembar observasi dan soal-soal untuk mengukur pemahaman
siswa terhadap materi yang disajikan.
Dari hasil observasi ini, dapat mengetahui sejauh mana pelaksaan
Think-Pair-Share ini dapat dilaksanakan dengan baik, baik oleh guru maupun siswa. Dan Apakah
tindakan penelitian sudah mendapatkan hasil yang diharapkan atau belum. Ini
menjadi rujukan untuk melangkah pada tahap selanjutnya.
4. Refleksi
“Reflesi adalah aktivitas melihat berbagai kekurangan yang dilaksanakan guru
Dedeh Sumiati,2013
PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR
kembali pelaksanaan tindakan yang telah tercatat melalui observasi. Sebuah tahap
sejauh mana keberhasilan kita dalam melakukan pembelajaran. Dengan melakukan
diskusi dengan observer, guru dapat mencatat berbagai kekurangan yang perlu
diperbaiki, sehingga dapat dijadikan dasar dalam penyusunan ulang.
D. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 2 Parakanlima Kecamatan Jatilluhur
Kabupaten Purwakarta. SDN 2 Parakanlima secara demografis berada pada jalur
lintasan jalan raya Purwakarta-Jatiluhur. Terletak di pinggir jalan, dan keadaan
penduduk mayoritas petani dan tambak ikan.
2. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah peserta didik kelas V yang berjumlah 50
orang anak. Yang terdiri dari 23 laki-laki dan 27 perempuan. Peneliti mengambil
subjek penelitian di sekolah ini karena salah satu personil guru di SDN 2 Parakanlima
merupakan salah satu dari peneliti.
E. Definisi Operasional
1. Think-Pair-Share
Think-Pair-Share merupakan metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan
seluruh siswa selama proses pembelajaran dan memberkan kasempatan untuk bekeja
dengan cara siswa saling belajar satu sama lain dan mendapatkan jalan keluar dari ide
mereka setelah berdiskusi dan membuat ide mereka untuk didiskusikan dalam seluruh
kelas.
2. Hasil belajar
Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang dimiliki seseorang dari
segi keterampilan, kebiasaan, pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, kecakapan,
dan kemampuan sebagai akibat proses belajar yang telah ditempuhnya dari hasil
pengalaman.
3. Ilmu Pengetahuan Alam
IPA adalah ilmu pengetahuan tentang alam dan gejala-gejalanya yang didapat
dengan cara observasi dan eksperimen serta dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan,
hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori dan hipotesa.
F. Instrument Penelitian
Instrument penelitian digunakan selama tindakan berlangsung. Hal tersebut
dilakukan sebagai upaya untuk membantu kelancaran penelitian dan untuk melihat
perkembangan proses PTK. Instrument digunakan antara lain: Lembar observasi,
lembar kerja siswa, post tes.
1. Lembar observasi
Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data dalam proses kegiatan
Dedeh Sumiati,2013
PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR
checklist sesuai dengan urutan pembelajaran. Dalam lembar observasi dibagi 2 yaitu
untuk guru dan lembar observasi untuk siswa.
Adapun lembar observasi untuk guru yang akan dilakukan oleh seorang
observer yaitu a) guru membuka pelajaran, b) guru mengkondisikan kelas dan siswa
pada situasi belajar yang kondusif, c) guru mengadakan apersepsi, sebagai penggalian
pengetahuan awal siswa terhadap materi yang akan diajarkan, d) Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran, e) guru mengajukan pertanyaan atau isu yang terkait dengan
pelajaran dan siswa diberi waktu untuk memikirkan pertanyaan tersebut secara
mandiri, f) guru meminta para siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan mengenai
apa yang telah dipikirkan, g) Guru meminta pasangan-pasangan tersebut untuk
berbagi atau bekerjasama dengan kelas secara keseluruhan mengenai apa yang telah
mereka bicarakan, h) Menugaskan pasangan yang tidak sedang melaporkan untuk
menanggapi dengan bertanya dan memberi komentar, i) merefleksi dengan
menugaskan siswa untuk mengaitkan pembelajaran kedalam kehidupan sehari-hari,
dan pada kegitan akhir yaitu : a) membimbing siswa untuk menyimpulkan
pembelajaran, dan b) tindak lanjut dan memberi PR.
Sedangkan observasi yang dilakukan oleh guru terhadap siswa yaitu : a)
mempersiapakan buku catatan dan buku pelajaran, b) menduduki atau menempati
tempat yang telah ditetapkan, c) mengikuti dengan seksama segala sesuatu yang
sedang sampaikan, c) siswa menyimak pertanyaan atau isu yang terkait dengan
pelajaran, d) siswa dianjurkan untuk bersikap kritis dalam menyimak
memperhatikan dengan sungguh-sungguh, mencatatnya, f) melakukan diskusi aktiv
dengan pasangannya, g) mencoba mengemukakan pendapat sendiri mengenai apa
yang dipikirkannya Juga mencatat segala sesuatu dalam diskusi, h) siswa saling
berbagi dan bekerjasama dengan pasangannya, i) siswa berani dan aktiv dalam
mengemukakan pendapatnya, j) siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan
bahwa mereka “sehidup sepenanggungan bersama”, k) siswa bertanggung jawab atas
segala sesuatu di dalam kelompoknya, seperti milik mereka sendiri, l) siswa haruslah
melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama, m)
siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota
kelompoknya, n) siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah/penghargaan
yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok, o) siswa berbagi
kepemimpinan dan mereka membutuhkan ketrampilan untuk belajar bersama selama
proses belajarnya,Siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual
materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif
2. Lembar Kerja Siswa
Lembar keraja siswa merupakan hasil kegiatan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung yang dilakukan setiap siswa dalam kerja kelompok. LKS
berisi soal-soal yang harus dikerjakan oleh setiap kelompok, jawaban soal diberikan
untuk memperdalam pemahaman bahan materi. Tujuan dari LKS ini memberi
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang perlu dimiliki oleh peserta didik.
Dedeh Sumiati,2013
PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR
Tes sebagai instrument yang sangat lazim digunakan dalam penelitian
tindakan kelas. Ini disebabkan dalam PTK pada umumnya salah satu yang di ukur
adalah hasil belajar siswa dan hasil belajar siswa salah satunya diukur dengan
menggunakan instrument tes. Tes yang digunakan adalah Pre tes dilakukan sebelum
pembelajaran Think-Pair-Share dilakukan untuk mengetahui tingkat kemempuan
siswa tentang penyesuaian diri hewan dengan lingkungan sebelum Think-Pair-Share
dilakukan. Sedangkan Post tes dilakukan setelah pembelajaran berakhir, post tes
diberikan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang materi pada
konsep penyesuaian diri hewan dengan lingkungan setelah pembelajaran berakhir.
4. Dokumentasi
Dokumentasi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses
pembelajaran dengan menggunakan model Think-Pair-Share berlangsung dan
bagaimana penggunaannya. Dokumentasi ini berupa foto dan data sekolah yang
mendukung.
G. Teknik Pengumpulan Data
Sebelum melakukan pengolahan data dilakukan pengumpulan data terlebih
dahulu. Berdasarkan pernyataan Spradley dalam Kasbolah (1998/1999: 87), „jika data
yang diperoleh merupakan data kualitatif, maka teknik analisis data yang cocok
Data yang diperoleh dalam penelitian tindakan kelas ini adalah hasil dari
observasi, lembar kerja siswa, dan tes hasil belajar yang dilakukan terhadap siswa
kelas V SDN 2 Parakanlima.
Fokus penilaian langkah-langkah model Think-Pair-Share ini dilakukan pada
saat proses pembelajaran berlangsung dengan format observasi/pengamatan
terlampir. Dalam penelitian ini secara garis besar pengumpulan data dilakukan
dangan beberapa tahap sebagai berikut:
a. Tahap pertama : Observasi pendahulan dilakukan berupa identifikasi awal
permasalahan dengan menggunakan model Think-Pair-Share.
b. Pelaksanaan analisis dan refleksi terhadap setiap siklus, dari mulai siklus I- siklus
II
c. Tahap ketiga : Menganalisis dan membahas perubahan konsepsi siswa dengan
membandingkan tes awal dan tes akhir.
d. Tahap kempat : Data penelitian ini digunakan oleh guru untuk melihat
keberhasilan siswa dalam belajar dengan menggunakan model Think-Pair-Share
penyesuaian diri hewan dengan lingkungan dalam pembelajaran IPA.
H. Teknik Pengolahan Data
Data-data yang diolah dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan data
kuantitatif. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengolah data yang diperoleh:
Pengolahan data kuantitatif dalam penelitian ini meliputi:
Dedeh Sumiati,2013
PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR
Untuk menghitung rata-rata kelas pada masing-masing siklus digunakan
rumus :
a. Rata-rata kelas
� = Rata-rata kelas
∑� = Jumlah seluruh skor
� = Banyak siswa (Sudjana, 1989:109)
b. Ketuntasan belajar secara klasikal
Nilai post tes diperoleh setelah dilakukan tindakan kelas, kemudian dianalisis
untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar.
Ketuntasan secara klasikal dihitung dengan menggunakan rumus :
DSK =
Kriteria keberhasilan ditentukan oleh batas kelulusan berdasarkan pada
kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebesar 65 yang telah ditentukan oleh
masing-masing sekolah. Setiap siswa dikatakan lulus bila telah mencapai nilai
65 denganketuntasan belajar secara klasikal 85%, artinya 85% dari jumlah seluruh siswa di
kelas sebanyak 29 orang dianggap telah menguasai materi pelajaran bila telah
mencapai KKM yang telah ditetapkan tersebut.
Menurut Rustini (2010) Untuk mengolah data hasil observasi dapat diolah
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
P = x100% n
f
Keterangan:
P = Prosentase aktivitas siswa
f = Frekuensi aktivitas yang muncul
n = Jumlah aspek yang diamati
Sedangkan untuk lebih menggambarkan dalam melakukan interpretasi
berdasarkan data yang telah terekam/terkumpul, digunakan kategori persentase
berdasarkan Arikunto (Agustini, 2010).
Tabel 3.1 Klasifikasi Interpretasi
Persentase Interpretasi
76% s.d100% Baik
50% s.d. 75% Cukup
41% s.d. 55% Kurang baik
Dedeh Sumiati,2013
PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Mengacu pada rumusan masalah yang terdapat di BAB I dan didukung oleh
hasil penelitian yang telah dilakukan maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Hasil belajar siswa sebelum menggunakan Cooperative Learning
Think-Pair-Share belum di dapat dikatakan berhasil karena siswa yang lulus dalam nilai
rata-rata ada 11 orang (44,00%) dari jumlah siswa secara keseluruhan yang dinyatakan
lulus, sedangkan yang lainnya sebanyak 14 orang siswa (56,00%) dinyatakan
belum lulus dalam pos tes. Nilai rata-rata kelas pada tindakan pertama ini adalah
63,60.
2. Proses belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model
Cooperative Learning Think-Pair-Share mampu meningkatkan efisiensi dan
efektivitas siswa dalam belajar. Meningkatkan kemampuan kolaboratif siswa
dalam melaksanakan pembelajaran kelompok, dimana siswa mampu
melaksanakan peran tutor sebaya demi keberhasilan kelompoknya masing-masing.
Ini dapat terlihat dari adanya peningkatan dalam kinerja siswa ketika dalam
kelompok yang dapat dilihat dari tabel penghargaan kelompok dari mulai tindakan
kedua dan tindakan ketiga. Pada tindakan kedua diperoleh dua kelompok
tindakan ketiga hampir semua kelompok mendapat gelar Great Team dan satu
kelompok diberi gelar Super Team dan Good Team.
3. Hasil pembelajaran IPA setelah menggunakan model Cooperative Learning
Think-Pair-Share terbukti meningkat, ini dapat dilihat dari Tabel-Tabel nilai pos tes
siklus I siswa yang dinyatakan lulus sebanyak 18 orang siswa (72,00%) dari
jumlah siswa secara keseluruhan, sedangkan sebanyak 7 orang siswa (28,00 %)
dinyatakan tidak lulus. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 74,00. siswa yang
dinyatakan lulus pada siklus II adalah sebanyak 24 orang siswa (96,00%) dari
jumlah keseluruhan, sedangkan sebanyak 1 orang siswa (4,00%) dinyatakan tidak
lulus. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 79,20. Hal tersebut dapat dikategorikan
sebagai perubahan hasil belajar setelah menggunakan model Cooperative Learning
Think-Pair-Share yang baik.
Dengan demikian dapat disimpulkan secara umum bahwa pendekatan
Cooperative Learning Think-Pair-Share dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
pembelajaran IPS di SD.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, model Cooperative Learning
Think-Pair-Share dapat dijadikan sebagai alternatif dalam pembelajaran IPA. Oleh karena itu
peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut :
Dedeh Sumiati,2013
PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR
perlu menggunakan alat peraga dan membagi siswa kedalam beberapa kelompok
dalam proses pembelajaran.
2. Sebaiknya dalam proses pembelajaran, para pendidik tidak hanya transfer of
knowledge melainkan harus mampu mengedepankan dunia afeksi dalam ilmu
pengetahuannya saja melainkan juga harus memiliki akhlak mulia dalam
kehidupan.
3. Para peneliti, seyogyanya perlu mengkaji ulang dalam melakukan perbaikan
pembelajaran yang sama maupun pada pembelajaran yang lainya. Ini disebabkan
karena penelitian yang dilakukan sangat terbatas oleh waktu dan tempat, yakni
pada siswa yang duduk di kelas V SDN 2 Parakanlima.
4. Pimpinan lembaga yang terkait di dalam kegiatan KKG, KKS, maupun kegiatan
lain yang terkait dengan peningkatan hasil pembelajaran dalam bidang
pendidikan seyogyanya untuk lebih mengedepankan model-model pembelajaran,
dengan demikian hal tersebut dimaksudkan agar siswa yang berada di Kabupaten
Bekasi tidak tertinggal dalam menyerap tentang berbagai informasi yang terkini
DAFTAR PUSTAKA
Agustini. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Gramedia Widyasarana Indonesia.
Arikunto (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Burhanuddin TR. (2009). Pendekatan, Metode, dan Teknik Penelitian Pendidikan. Purwakarta: UPI.
Depdiknas. (2006). Panduan Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah. Jakarta. Depdiknas.
Gunter. (1999). Games for Children. Oxford University Press.
Hartina. (2008). Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Ibrahim dkk. (2000). Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: Unesa.
Isjoni. (2007). Cooperative learning. Bandung:Alfabeta
---. (2009). Pembelajaran Kooperatif. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Iskandar. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif). Jakarta. GP Press.
Kasbolah. (1998/1999). Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Depdikbud.
Lie. (2004). Cooperative Learning. Jakarta: PT. Grasindo.
----. (2005). Cooperative Learning, Jakarta, PT Gramedia Widiasarana. Indonesia
----. (2010). Cooperative Learning. Jakarta:Grasindo.
Mulyasa. (2003). Model Pembelajaran Kooperatif. Surabaya. UNESA.
---. (2007). Menjadi Guru Professional. Bandung: PT. Remaja. Rosdakarya.
Dedeh Sumiati,2013
PENGGUNAAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR
Sanjaya. (2009). Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Penerbit Kencana Prenada Media Group: Jakarta.
Slavin. (2009). Cooperative Learning. Bandung. Penerbit. Nusa Media
Sudjana. (1989). Pendidikan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: P2G Depdikbud.
Sukirman. (2006). Perencanaan Pembelajaran. Bandung. UPI Press
Srini. (1997). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Depdikbud.
Trianto. (2007). Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Surabaya: Pustaka Ilmu.