Pengaruh Pengendalian Internal dan Kompensasi Terhadap Perilaku Etis Karyawan (Studi Kasus pada Karyawan Tata Usaha di Universitas Kristen Maranatha)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh Pengendalian Internal dan Kompensasi terhadap Perilaku Etis Karyawan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan strategi penelitian studi kasus dengan analisis causal explanatory. Metode ini digunakan untuk menguji lebih dalam mengenai pengaruh pengendalian internal dan kompensasi terhadap perilaku etis. Kuesioner dibagikan kepada sampel penelitian yaitu 70 orang karyawan yang bekerja di bagian tata usaha Universitas Kristen Maranatha. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Setelah data terkumpul kemudian dilakukan analisis validitas, reliabilitas, dan uji hipotesis menggunakan regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil pengujian statistik diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara antara pengaruh pengendalian internal dan kompensasi terhadap perilaku etis secara parsial. Pengendalian internalmemberikan kontribusi pengaruh sebesar 9.045% terhadap perilaku etissedangkan sisanya 90.955% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Sedangkan kompensasi memberikan kontribusi pengaruh sebesar 38.184% terhadap perilaku etissedangkan sisanya 61.816% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.
ii Universitas Kristen Maranatha Effect of Internal Control and Compensation Against Unethical Behavior Employees (Case
Study on Employee Administration at Maranatha Christian University)
The purpose of this study was to determine the influence of Internal Control and Compensation to the Employee Ethical Conduct.
In this study, researchers used a quantitative research approach with the strategy case studies with explanatory causal analysis. This method is used to examine more deeply about the influence of internal control and compensation for ethical behavior. Questionnaires were distributed to the study sample of 70 employees working in the administration Maranatha Christian University. The sampling technique using simple random sampling. After the data collected then analyzed the validity, reliability, and hypothesis testing using multiple linear regression.
Based on the results of statistical tests is known that a significant difference between the effects of internal control and compensation for ethical behavior partially. Internal controls contribute to the effect of 90.45% against the ethical behavior while the remaining 90.955% is explained by other factors not examined. While compensation contributed to the effect of 38.184% ethical behavior while the remaining 61.816% is explained by other factors not examined.
DAFTAR ISI
2.1.1 Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen ... 9
2.1.1.1Elemen Sistem Pengendalian Manajemen ... 10
2.1.2 Pengertian Pengendalian Internal ... 11
2.1.2.1Komponen Pengendalian Internal ... 11
2.1.2.2Keterbatasan-Keterbatasan Pengendalian Internal ... 19
2.1.2.3Tujuan Pengendalian Internal ... 20
2.1.3 Pengertian Kompensasi………. ... 20
2.1.3.1Komponen-komponen Kompensasi ... 21
2.1.3.2Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Kompensasi ... 24
2.1.3.3Tujuan Kompensasi ... 25
ii Universitas Kristen Maranatha
2.1.4.1Pengertian Perilaku Etis Karyawan ... 27
2.1.4.2Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Etis ... 28
2.1.4.3Indikator-Indikator Perilaku Etis... 28
2.1.4.4Nilai Inti Perilaku Etis ... 29
2.3Kerangka Pemikiran ... 31
2.4Hipotesis…. ... 33
BAB III METODE PENELITIAN... 34
3.1 Jenis Penelitian ... 34
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 34
3.2.1 Populasi Penelitian ... 34
3.2.2 Sampel Penelitian ... 35
3.2.3 Tehnik Pengambilan Sampel ... 36
3.3 Definisi Operasional Variabel (DOV) ... 37
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 38
3.5 Teknik Analisis Data ... 40
3.5.1 Uji Instrumen ... 40
3.5.1.1 Uji Validitas Instrumen ... 40
3.5.1.2 Uji Reliabilitas Instrumen ... 41
3.5.2 Pengujian Asumsi Klasik... 42
3.5.2.1 Uji Normalitas ... 42
3.5.2.2 Uji Multikolinieritas ... 43
3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 43
3.5.3 Pengujian Analisis ... 43
3.5.3.1 Analisis Regresi Linier Berganda... 43
3.5.3.2 Analisis Korelasi Berganda ... 44
3.5.3.3 Analisis Koefisien Determinasi ... 45
3.5.4.1 Uji Parsial ... 45
BAB IV METODE PENELITIAN ... 47
4.1 Gambaran Umum Universitas ... 47
4.1.1 Profil Universitas ... 47
4.1.2 Visi, Misi & Nilai ... 47
4.1.3 Struktur Organisasi... 49
4.2 Hasil Penelitian ... 50
4.2.1 Gambaran tentang karakteristik responden ... 50
4.2.2 Hasil Penelitian ... 52
4.2.2.1 Analisis deskriptif variabel pengendalian internal ... 53
4.2.2.2 Analisis deskriptif variabel kompensasi ... 70
4.2.2.3 Analisis deskriptif variabel perilaku etis ... 79
4.2.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Data ... 90
4.2.3.1 Hasil Uji Validitas ... 90
4.2.3.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 92
4.2.4 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 93
4.2.4.1 Uji Normalitas ... 93
4.2.4.2 Uji Asumsi Multikolinearitas ... 94
4.2.4.3 Uji Asumsi Heterokedastisitas... 94
4.2.5 Hasil Uji Koefisien ... 95
4.2.5.1 Koefisien Korelasi ... 95
4.2.5.2 Koefisien Regresi ... 97
4.2.5.3 Koefesien Determinasi ... 98
4.2.6 Pengujian Hipotesis ... 100
4.2.6.1 Uji Parsial ... 100
4.3 Pembahasan ... 103
iv Universitas Kristen Maranatha
4.3.2 Pengaruh Kompensasi terhadap Perilaku Etis ... 104
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 106
5.1 Kesimpulan ... 106
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 106
5.3 Saran ... 107
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 32
Gambar 2.2 Model Penelitian ... 33
Gambar 4.1 Garis Kontinum Dimensi Lingkungan Pengendalian... 57
Gambar 4.2 Garis Kontinum Dimensi Penilaian Risiko ... 59
Gambar 4.3 Garis Kontinum Dimensi Aktivitas Pengendalian ... 62
Gambar 4.4 Garis Kontinum Dimensi Informasi dan Komunikasi... 65
Gambar 4.5 Garis Kontinum Dimensi Pemantauan ... 67
Gambar 4.6 Garis Kontinum Variabel Pengendalian Internal ... 69
Gambar 4.7 Garis Kontinum Dimensi Kompensasi Langsung ... 74
Gambar 4.8 Garis Kontinum Dimensi Kompensasi Tidak Langsung... 77
Gambar 4.9 Garis Kontinum Variabel Kompensasi ... 78
Gambar 4.10 Garis Kontinum Dimensi Abuse Position ... 81
Gambar 4.11 Garis Kontinum Dimensi Abuse Resource ... 83
Gambar 4.12 Garis Kontinum Dimensi Abuse Power ... 86
Gambar 4.13 Garis Kontinum Dimensi No Action ... 87
Gambar 4.14 Garis Kontinum Variabel Perilaku Etis ... 89
Gambar 4.15 Grafik Normalitas ... 93
Gambar 4.16 Grafik Sctterplot Variabel Dependen ... 95
Gambar 4.17 Kurva Hipotesis Parsial Pengaruh Pengendalian internal Terhadap Perilaku Etis ... 101
xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Tabel 3.3 DOV ... 37
Tabel 4.1 Gambaran Banyaknya Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 50
Tabel 4.2 Gambaran Banyaknya Responden Berdasarkan Usia ... 50
Tabel 4.3 Gambaran Banyaknya Responden Berdasarkan Pendidikan ... 51
Tabel 4.4 Gambaran Banyaknya Responden Berdasarkan Jabatan ... 51
Tabel 4.5 Gambaran Banyaknya Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 51
Tabel 4.6 Pedoman Kategorisasi Tanggapan Responden ... 52
Tabel 4.7 Tanggapan responden pada dimensi lingkungan pengendalian ... 54
Tabel 4.8 Tanggapan responden pada dimensi penilaian risiko ... 57
Tabel 4.9 Tanggapan responden pada dimensi aktivitas pengendalian ... 60
Tabel 4.10 Tanggapan responden pada dimensi informasi dan komunikasi ... 63
Tabel 4.11 Tanggapan responden pada dimensi pemantauan ... 65
Tabel 4.12 Rekapitulasi hasil tanggapan pada variabel pengendalian internal ... 68
Tabel 4.13 Tanggapan responden pada dimensi kompensasi langsung ... 71
Tabel 4.14 Tanggapan responden pada dimensi kompensasi tidak langsung ... 75
Tabel 4.15 Rekapitulasi hasil tanggapan pada variabel kompensasi ... 77
Tabel 4.16 Tanggapan responden pada dimensi abuse position ... 80
Tabel 4.17 Tanggapan responden pada dimensi abuse resource... 82
Tabel 4.18 Tanggapan responden pada dimensi abuse power ... 84
Tabel 4.19 Tanggapan responden pada dimensi no action ... 86
Tabel 4.20 Rekapitulasi hasil tanggapan pada variabel perilaku etis ... 88
Tabel 4.21 Rekapitulasi hasil variabel pengendalian internal ... 90
Tabel 4.22 Rekapitulasi hasil variabel kompensasi ... 91
Tabel 4.23 Rekapitulasi hasil variabel perilaku etis... 92
Tabel 4.25 Hasil Pengujian Asumsi Multikolinearitas ... 94
Tabel 4.26 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ... 96
Tabel 4.27 Matriks Korelasi Pengendalian internal dan Kompensasi
Terhadap Perilaku etis ... 96
Tabel 4.28 Koefisien regresi Pengendalian internal dan Kompensasi
Terhadap Perilaku Etis ... 98
Tabel 4.29 Koefisien Determinasi secara parsial pengendalian internal dan
kompensasi terhadap perilaku etis ... 99
Tabel 4.30 Uji t (Parsial) Pengaruh Pengendalian internal
terhadap perilaku etis ... 100
xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A Kuesioner
LAMPIRAN B Hasil Rekap Kuesioner
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, persaingan bisnis perusahaan-perusahaan sangat ketat.
Persaingan yang semakin ketat tersebut dan mengglobal, perusahaan dituntut
untuk memberikan produk yang lebih inovatif dan unggul dari para pesaingnya
baik berupa barang maupun jasa. Perusahaan melakukan berbagai macam cara
dalam memperkenalkan produknya baik barang maupun jasa agar dikenal
masyarakat dan dalam meningkatkan penjualannya. Oleh karena itu, kesuksesan
usaha suatu perusahaan ditentukan oleh bagaimana perusahaan tersebut dalam
menggunakan dan mengintegrasikan kemampuan yang ada dalam perusahaan
antara lain seperti sumber daya yang ada dan sistem. (Jayanti&Rasmini 2013).
Sumber daya manusia merupakan faktor penentu keberhasilan pelaksanaan
organisasi yang efektif. Melihat pentingnya sumber daya manusia, ada banyak
karyawan yang bekerja dengan sungguh-sungguh atau berperilaku baik (etis)
dalam suatu perusahaan, tetapi ada juga yang bekerja di luar kontrol sehingga
dapat membawa karyawan ke arah perilaku yang tidak baik atau perilaku tidak
etis.
`Perilaku tidak etis merupakan perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial
Universitas Kristen Maranatha Thoyibatun (2009) mengatakan perilaku tidak etis adalah suatu perilaku
menyimpang yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Perilaku etis merupakan sesuatu yang diterima secara moral sebagai ‘baik’ dan
‘benar’ sebagai lawan dari ‘buruk’ atau ‘salah’ dalam peraturan khususnya (Chen
dan Ni, 2010). Perilaku etis dalam suatu perusahaan dapat tercipta dengan adanya
pengendalian intern dari pihak manajemen perusahaan.
Masalah etika bagi organisasi juga sangat menentukan keberlangsungan
organisasi, karena apabila organisasi tidak memperhatikan perilaku etis dalam
bisnis maka keberlangsungan usahanya akan terganggu. Hal ini terjadi akibat
manajemen dan karyawan cenderung mencari keuntungan sehingga terjadi
penyimpangan norma-norma etis yang akan merugikan organisasi itu sendiri,
karena hilangnya kepercayaan pelanggan atau konsumen terhadap organisasi
tersebut seperti dikemukakan Husein (2008:2).
Terlepas dari kasus praktik yang tidak etis di negara-negara maju, terbukti
juga menunjukkan di negara berkembang. Misalnya, Nigeria, salah satu negara
berkembang di sub-Sahara Afrika telah menyaksikan peningkatan dalam tingkat
kegagalan perusahaan. Ada kasus yang dilaporkan kegagalan perusahaan di
Nigeria yang dikaitkan dengan praktik yang tidak etis dari pemimpin perusahaan.
Nigeria pada tahun 1997, dua puluh enam bank komersial gagal karena
penyimpangan keuangan. Pada tahun 2006, Cadbury Plc Nigeria, salah satu
perusahaan Makanan dan Minuman terkemuka di Nigeria dipengaruhi oleh
skandal keuangan. Laporan keuangan dan rekening Cadbury Nigeria Plc telah
Nigeria yaitu Afribank Plc, Bank Plc dan Bank PHB gagal karena penyimpangan
keuangan manajer perusahaan mereka. Bello (2012 : 228)
Sedangkan fenomena yang terjadi di tahun 2015 adalah adanya
perkembangan dalam hal sistem pengendalian internal (SPI) dalam periode
pemerintahan ini, Ketua BPK Harry Azhar Aziz menyampaikan Ikhtisar Hasil
Pemeriksaan Semester (IHPS) I tahun 2015 kepada Presiden Joko Widodo.
Adanya perkembangan dalam hal SPI yang di rasakan dari data yang telah
di sampaikan sebetulnya sudah cukup baik. Tetapi masih ada keraguan apakah
pemerintah bisa mempertahankan prestasi ini, karena pemerintahan masih
berlanjut empat tahun lagi. Harapannya adalah aset yang dimiliki oleh negara
benar-benar dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Untuk itu sistem
pengendalian internal sangat dibutuhkan di setiap lembaga baik pusat hingga
daerah. Sistem Pengendalian Internal (SPI) berfungsi sebagai pengawasan jikalau
ada kemungkinan pelanggaran, sebagaimana sistem tim pengendalian harus diisi
dengan orang-orang yang memiliki kemampuan. Dan salah satu yang memiliki
terobosan adalah Kementerian Dalam Negeri. Kementerian tersebut menerapkan
pembinaan yang dilakukan oleh berbagai satuan kerja. Adanya hal yang biasa di
lakukan di beberapa daerah yaitu, 'Jumat Bersih' membuat laporan keuangan di
hari Senin sampai Kamis itu diselesaikan setiap hari Jumat sehingga laporan
tertata dengan rapi. Faktanya, di beberapa negara maju satuan kerja seperti
Inspektorat Jenderal bisa melakukan pemeriksaan keuangan. Sedangkan di
Universitas Kristen Maranatha internal. Namun sekarang, Indonesia juga sedang mengupayakan standar seperti di
beberapa negara maju. http://news.detik.com (12/11/2015).
Fenomena di Nigeria yang mengalami peningkatan dalam tingkat
kegagalan perusahaan yang dikaitkan dengan praktik yang tidak etis dari
pemimpin perusahaan yang dinilai memiliki sistem pengendalian internal yang
buruk. Dan fenomena yang terjadi di Indonesia pada tahun 2015 yang sedang
mengupayakan peningkatan terhadap sistem pengendalian internal membuktikan
seberapa pentingnya pengaruh pengendalian internal terhadap perilaku etis. Tetapi
ternyata tidak hanya pengendalian internal, faktor yang lainnya yang dapat
mempengaruhi perilaku etis karyawan dalam perusahaan yaitu dengan adanya
kompensasi. Kompensasi adalah berbagai bentuk imbalan yang diberikan
organisasi kepada karyawan atas waktu, pikiran dan tenaga yang telah
dikontribusikannya kepada organisasi. (Arifiyani 2012)
Menurut Hasibuan (2012 : 118) Kompensasi adalah semua pendapatan
yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima
karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Adanya
sistem kompensasi dalam perusahaan bertujuan dapat mendorong dan
meningkatkan kinerja karyawan, serta memberikan kepuasan terhadap prestasi
kerja. Namun ketidaksesuaian pemberian kompensasi yang diberikan oleh
karyawan dapat membuat karyawan untuk berperilaku tidak etis dan memicu
karyawan untuk melakukan kecurangan.
Fenomena selanjutnya yang terjadi di tahun 2015 adalah masih kurang
pemerintahan maupun di swasta. Faktanya, gaji Deputi Kepala Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) sekitar Rp 150 juta per bulan. Sementara gaji presiden hanya
sekitar Rp. 50 juta per bulan. Tapi ini adalah kenyataan. Hal ini jugalah yang
mungkin menyebabkan Wagub Jabar Deddy Mizwar tetap menjadi bintang iklan
atau bermain sinetron walaupun sudah menjadi wagub karena hasilnya lebih besar
dari pada gaji seorang wakil gubernur. Keganjilan lainnya adalah gaji wakil
menteri sekarang sekitar Rp 50 juta per bulan dan masih diperbolehkan untuk
menjadi komisaris perusahaan yang juga dapat meningkatkan penghasilannya,
sementara menterinya sendiri hanya mendapat gaji sebesar Rp 19 juta per bulan
dan tidak boleh menjadi komisaris.
Salah satu akar persoalan penting dalam penanggulangan masalah korupsi
dan harus diselesaikan segera adalah sistem pemberian upah atau gaji yang tidak
adil, baik di pemerintahan maupun di swasta. Indonesia harus mengaturnya
dengan baik agar godaan untuk melakukan korupsi semakin kecil. Jika gaji orang
yang bekerja tidak mencukupi untuk membiayai dirinya, pasangannya,
anak-anaknya yang merupakan tanggung jawabnya maka peluang untuk melakukan
korupsi akan lebih besar ketimbang kalau gajinya sudah mencukupi.Sistem
penggajian di Indonesia harus diakui masih sangat buruk dan sangat mendukung
terjadinya praktek korupsi, baik di swasta maupun di pemerintahan. Karena belum
ada aturan, penggajian pegawai swasta di Indonesia masih sangat rendah dan tidak
layak, walaupun ada juga yang sangat besar. Penggajian pekerja publik dan swasta
Universitas Kristen Maranatha Demikian juga halnya dengan pegawai pemerintahan. Walaupun aturannya sudah
ada, tetapi aturan itu memang menunjukkan bahwa sistem penggajian pegawai
pemerintah belum kondusif untuk mencegah pegawai melakukan tindakan
korupsi. Rata-rata gaji PNS di Indonesia hanya Rp.2,6 juta/bulan. Gaji pegawai
pemerintah di Indonesia sudah berkali-kali diperbaiki dan terakhir diatur dalam
Peraturan Pemerintah RI Nomor 11 Tahun 2011 di mana disebutkan gaji tertinggi
pegawai (golongan IVe dan masa kerja paling lama) hanya Rp.4.100.000; kurang
dari sepuluh persen dari gaji rata-rata pegawai pemerintah di negara maju. Kalau
seorang pegawai sudah mencapai golongan tertinggi (IVe) namun masa kerjanya
masih kurang setahun, gajinya lebih kecil lagi hanya Rp. 2.649.900. Sementara
pegawai terendah (golongan Ia) mendapatkan gaji bulanan sebesar Rp. 1.175.000.
Dengan penggajian yang wajar, baik di lingkungan swasta maupun sektor publik,
upaya penghilangan korupsi di Indonesia akan lebih mudah dilakukan. Sebaliknya
kalau ada perasaan ketidakadilan dalam sistem penggajian hal itu akan dapat
memicu praktek korupsi. http://www.kompasiana.com(18/06/15)
Fenomena ini sesuai dengan Arifiyani (2012) bahwa kompensasi
merupakan hal yang berpengaruh terhadap tindakan maupun perilaku seseorang
dalam organisasi. Seseorang cenderung berperilaku tidak etis untuk
memaksimalkan keuntungan pribadinya. Dengan adanya kesesuaian pemberian
kompensasi, perilaku tidak etis diharapkan dapat berkurang dan meminimalisir
karyawan untuk tetap berperliku sesuai demham aturan perusahaan (perilaku etis).
Seluruh fenomena yang ada membuktikan seberapa pentingnya pengaruh
Fenomena ini terjadi juga sama halnya pada Universitas Kristen
Maranatha, dalam perusahaan ini sering terjadi tindakan yang tidak etis yang
dilakukan oleh karyawan yaitu absensi karyawan masih menggunakan kartu hadir.
Hal ini dapat mendorong karyawan untuk melakukan kecurangan atas
keterlambatan karyawan dengan adanya sistem mesin dengan kartu hadir.
Pada intinya, pengaruh pengendalian internal dan kompensasi dibutuhkan
oleh semua perusahaan karena dapat mempengaruhi perilaku etis karyawan dalam
mencapai tujuan perusahaan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka
mendorong penulis untuk mengambil penelitian dengan judul “Pengaruh
Pengendalian Internal dan Kompensasi Terhadap Perilaku Etis Karyawan
(Studi Kasus pada Karyawan Tata Usaha di Universitas Kristen
Maranatha)”
1.2 Rumusan Masalah
a. Apakah pengendalian internal berpengaruh terhadap
perilaku etis karyawan?
b. Apakah kompensasi berpengaruh terhadap perilaku etis
karyawan?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui pengaruh Pengendalian Internal terhadap
Perilaku Etis Karyawan.
b. Untuk mengetahui pengaruh Kompensasi terhadap Perilaku
Universitas Kristen Maranatha 1.4 Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan ada manfaat yang dapat diambil bagi
semua pihak yang berkepentingan. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Bagi Akademisi, Melalui penelitian ini diharapkan dapat
menambah wawasan dan mengembangkan ilmu yang berkaitan dengan
pengendalian internal dan kompensasi terhadap perilaku etis karyawan.
b. Bagi Praktisi Bisnis, Hasil penelitian ini diharapkan dapat
digunakan sebagai masukan kepada pihak manajemen Universitas
Kristen Maranatha terkait dengan pengendalian internal dan kompensasi
terhadap perilaku etis karyawan.
c. Bagi Penelitian Selanjutnya,
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai referensi yang
bermanfaat dan dapat menjadi bahan kajian yang lebih mendalam bagi
para peneliti lainnya khususnya bagi para mahasiswa perguruan tinggi
yang akan melakukan penelitian dalam bidang sistem pengendalian
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh pengendalian internal dan dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil pengujian statistik secara parsial diketahui terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel pengendalian internal terhadap perilaku etis. variabel
pengendalian internal secara parsial mempunyai pengaruh terhadap perilaku
etis sebesar 9,045%.
2. Hasil pengujian statistik secara parsial diketahui terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel kompensasi terhadap perilaku etis. Pada variabel
variabel kompensasi secara parsial mempunyai pengaruh terhadap perilaku etis
sebesar 38.184%.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah :
1. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya terbatas pada karyawan
tata usaha Universitas Kristen Maranatha, sehingga tidak menutup
kemungkinan apabila sampel diperluas hingga ke bagian lain akan
menunjukkan hasil yang berbeda.
2. Faktor yang digunakan untuk mengukur pengaruh perilaku etis karyawan
Universitas Kristen Maranatha 3. perilaku etis karyawan pada karyawan tata usaha Universitas Kristen
Maranatha.
5.3 Saran
1. Hendaknya intansi dapat meningkatkan dan mempertahankan
pengendalian internalnya dengan cara meningkatkan aktivitas pengendalian,
penilaian risiko, lingkungan pengendalian, pemantauan, serta informasi dan
komunikasi. Hal ini dapat mencegah terjadinya kesalahan dan kecuranan dari
perilaku yang tidak etis yang dilakukan oleh pihak tertentu.
2. Instansi hendaknya menyesuaikan tingkat kesesuaian gaji atau upah
dengan jumlah gaji atau upah yang diberikan oleh instansi kepada karyawan
agar tidak terjadi kesalahan ataupun kecurangan karena faktor gaji atau upah
dapat memberikan pengaruh terhadap perilaku etis karyawan.
3. Pada peneliti lain yang hendak melanjutkan penelitian ini agar
menambahkan jumlah variabel, area sampling, dan jumlah sampel yang
berhubungan dengan perilaku etis karyawan. Sehingga dapat memberikan
gambaran yang lebih luas mengenai variabel lain yang mempengaruhi perilaku
Maranatha)
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh
Sidang Sarjana Strata 1 (S-1)
Oleh RENA SANILIA
1351075
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
karuniaNya, sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir yang berjudul
“Pengaruh Pengendalian Internal dan Kompensasi terhadap Perilaku Etis
Karyawan”.
Penulis menyadari dalam melakukan penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan dan juga banyak terdapat kekurangan. Segala kritik dan saran yang membangun akan penulis terima dengan hati yang terbuka sebagai bahan perbaikan dan untuk menambah wawasan penulis di masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Aurora Angela, S.E., M.Si. Atas bimbingan, masukan, dukungan, serta pengarahan yang diberikan kepada penulis selama proses penyusunan skripsi. 2. Bapak Dr. Mathius Tandiontong, S.E., M.M., Ak., CA., selaku Dekan
Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung.
3. Ibu Dr. Ratna Widiastuti, M.T., dan Bapak Peter, S.E., M.T., selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung.
4. Ibu Elyzabet Indrawati Marpaung, S.E., M.Si., Ak., CA., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung.
5. Ibu Debbianta, S.E., M.S.Ak., selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung.
6. Segenap dosen dan staf pengajar khususnya Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha yang telah membekali pengetahuan dan ilmu kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.
7. Seluruh staf Tata Usaha Fakultas Ekonomi khususnya Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha.
8. Seluruh staf Tata Usaha beberapa Fakultas Universitas Kristen Maranatha yang telah membantu penulis menyelesaikan tugas akhir ini.
9. Keluarga tercinta. Alm. H. Arie Indra Chandra M. Si (Ayah), Lili Nurlantika (Ibu), dan Rani Sanilia S. Psi (Kaka) yang telah memberikan semangat, doa, dan materi selama penulis menyelesaikan tugas akhir ini. Tanpa doa dari Alm. Ayah, Ibu dan Kaka, saya tidak mungkin mendapatkan kelancaran ini dan semoga kalian bangga dengan hasil saya ini.
10. Untuk Sinarkoro Fam, dan keluarga besar M. Bibin Syatibi terimakasih atas segala doa dan dukungannya.
Akhir kata, semoga Tuhan selalu melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada semua pihak atas semua kebaikan dan bantuan yang diberikan. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat dan memberi nilai tambah serta wacana baru bagi semua pihak yang membacanya.
Bandung, Januari 2017
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. (2009). Auditing. Jakarta: Salemba Empat
Anthony,R. N & Vijay Govindarajan. (2009). Management Control System.
Jakarta: Salemba Empat
Arens, Alvin A., Elder, Randal J., Beasley, Mark S. (2008). Auditing dan Jasa Assurance. Jilid I. Jakarta : Erlangga
Arifiyani, Hesti Arlich. (2012). Pengaruh Pengendalian Intern, Kepatuhan Dan Kompensasi Manajemen Terhadap Perilaku Etis Karyawan. Jurnal Nominal. 1(1)
Bello, Shukurat Moronke. (2012). Impact of Ethical Leadership on Employee Job Performance. International Journal of Business and Social Science. 3(11)
Chen, Chunhua dan Ni Yihan. (2010). How to Motivate Employees’ Ethical
Behaviour----Based on Management Control Theory. School of Business Administration, South China University of Technology, Guangzhou
Cooper, D. R., dan Schindler, P. S. (2011). Business Research Methods. Singapore: The McGraw-Hill Companies, Inc
Dewi, Sarita Permata. (2012). Pengaruh Pengendalian Internal dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan SPBU Yogyakarta (Studi Kasus Pada SPBU Anak Cabang Perusahaan RB. Group), Jurnal Nominal, 1(1)
Gary Dessler. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia, terj. Jakarta : Prenhalindo
Griffin, Ricky W. Ebert, Ronald J. (2007). Bisnis. Jakarta: Erlangga
Hasibuan, Malayu. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara
Husein, Muhammad Fakhri. (2008). Keterkaitan Faktor-Faktor Organisasional Individual, Konflik Peran, Perilaku Etis Dan Kepuasan Kerja Akuntan Manajemen. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan. 1(1)
Imam Ghozali. (2011). Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro
Jogiyanto, H.M. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE
Khadarisman. (2012). Manajemen Kompensasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Keraf, A. Sony. (2012). Etika Bisnis. Yogyakarta: Kanisius
Robert M, Noe & R. Wayne Mondy. (2010). Human Resource Management.
Prentice Hall
Santoso, Singgih. (2012). Analisis SPSS pada Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
Sekaran, U. (2006). Metode Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat
Sofyandi. Herman. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu
Sripeni, Rusbiyanti. (2014). Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Manajer pada BPR Eka Dharma Binaraharja Magetan. Jurnal Media Soerjo 14(1)
Sugiyono. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta
Thoyibatun, Siti. (2012). Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Perilaku Tidak Etis Dan Kecenderungan Kecuranggan Akuntansi Serta Akibatnya Terhadap Kinerja. Jurnal Ekonomi dan Keuangan. 16(2)
Veithzal Rivai. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan.
Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Wilopo, R. (2008). Pengaruh Pengendalian Internal Birokrasi Pemerintah dan Pelaku Tidak Etis Birokrasi Terhadap Kecurangan Akuntansi di Pemerintahan: Persepsi Auditor Badan Pemeriksa Keuangan. Jurnal Ventura 11(1)
Kompasiana (2015). Menghapus Korupsi Dengan Membenahi Gaji Pegawai Publik dan Swasta. 18 Juni 2015 diakses dari
http://www.kompasiana.com/jimmy1962/menghapus-korupsi-dengan-membenahi-gaji-pegawai-publik-dan-swasta_54f6a599a333110e548b458c