• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DI SD: Penelitian Tindakan Kelas pada Pokok bahasan Perubahan Wujud Benda di Kelas IV SD Negeri Kasomalang IV Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang Tahun Ajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DI SD: Penelitian Tindakan Kelas pada Pokok bahasan Perubahan Wujud Benda di Kelas IV SD Negeri Kasomalang IV Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang Tahun Ajaran 2012/2013."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Asep Saefurrohman,2013

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN

UNTUK MENINGKATKAN

HASIL PEMBELAJARAN IPA DI SD

(Penelitian Tindakan Kelas pada Pokok bahasan

Perubahan Wujud Benda di Kelas IV SD Negeri Kasomalang IV

Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang

Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Asep Saefurrohman

NIM : 0810087

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS PURWAKARTA

(2)

Asep Saefurrohman,2013

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN

UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DI SD

Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri Kasomalang IV Kelas IV Pada Pokok Bahasan Perubahan Wujud Benda Tahun Ajaran 2012/2013

Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang

Oleh :

Asep Saefurrohman 0810087

Disetuji dan Disahkan Oleh : Pembimbing I

Dr. H. BURHANUDIN TR, M.Pd NIP. 19550627 198303 1 001

Pembimbing II

Dr. SUKO PRATOMO, M.Pd NIP. 19600302 198803 1 001

Diketahui

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

iv

Asep Saefurrohman,2013

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR DIAGRAM ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Belajar Merupakan Kegiatan yang Komplek ... 7

B. Pembelajaran IPA di SD ... 20

C. Metode Eksperimen ... 31

D. Perubahan Wujud Benda ... 38

BAB III METODELOGI PENELITIAN ... 43

A. Metode Penelitian ... 43

B. Lokasi dan Subyek ... 45

C. Desain Penelitian ... 46

D. Prosedur Penelitian ... 48

E. Definisi Operasional ... 50

(4)

v

Asep Saefurrohman,2013

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Analisis Data ... 52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 56

A. Hasil Penelitian ... 56

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 91

A. Kesimpulan ... 91

B. Saran dan Rekomendasi ... 92

(5)

vi

Asep Saefurrohman,2013

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Tabel lembar observasi siswa siklus I ... 60

Tabel 4.2 Tabel lembar kegiatan observasi guru sikulus I ... 62

Tabel 4.3 Tabel lembar observasi siswa siklus II ... 68

Tabel 4.4 Tabel lembar kegiatan observasi guru sikulus II ... 71

Tabel 4.5 Tabel data nilai hasil kelompok pra siklus ... 73

Tabel 4.6 Tabel data hasil nilai quis pra siklus ... 74

Tabel 4.7 Tabel nilai akhir siswa pra siklus ... 75

Tabel 4.8 Tabel data nilai hasil kelompok siklus I ... 76

Tabel 4.9 Tabel data hasil nilai quis siklus I ... 76

Tabel 4.10 Tabel nilai akhir siswa siklus I ... 77

Tabel 4.11 Tabel kategori nilai siswa siklus I ... 78

Tabel 4.12 Tabel data hasil wawancara siklus I ... 80

Tabel 4.13 Tabel data nilai hasil kelompok siklus II ... 82

Tabel 4.14 Tabel data nilai hasil quis siklus II ... 82

Tabel 4.15 Tabel nilai akhir siswa siklus II ... 83

Tabel 4.16 Tabel kategori nilai siswa siklus II ... 84

Tabel 4.17 Tabel data hasil wawancara siklus II ... 86

(6)

vii

Asep Saefurrohman,2013

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR DIAGRAM

Halaman

Diagram 4.1 Diagram obsevasi pembelajaran eksperimen siklus I ... 62

Diagram 4.2 Diagram obsevasi pembelajaran eksperimen siklus II ... 70

Diagram 4.3 Diagram persentase nilai siswa siklus I ... 79

Diagram 4.4 Diagram respon siswa siklus I ... 81

Diagram 4.5 Diagram persentase nilai siswa siklus II ... 85

Diagram 4.6 Diagram respon siswa siklus II ... 87

Diagram 4.7 Diagram data hasil akhir ... 89

Diagram 4.8 Diagram nilai rata-rata ... 90

(7)

Asep Saefurrohman,2013

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN

HASIL PEMBELAJARAN IPA DI SD

Oleh :

Asep Saefurrohman 0810087

Penelitian ini dilatarbelakangi kesulitan yang dihadapi oleh para siswa dalam mata pelajaran IPA yaitu mereka kurang mampu mengaitkan konsep-konsep IPA yang dipelajarinya dengan kegiatan dalam kehidupan sehari-harinya. Hal ini ditandai oleh banyaknya siswa yang pemahaman terhadap konsep IPA yang di pelajarinya masih kurang. Sehingga hal tersebut mengakibatkan nilai rata-rata kelas masih kurang dari ketuntasan minimal yang telah ditentukan 70.

Penelitian ini ditujukan pada penggunaan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA dengan pokok bahasan Perubahan Wujud Benda. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah : (1) Untuk mengetahui aktivitas penggunaan metode eksperimen pada pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri Kasomalang IV pada pokok bahasan Perubahan Wujud Benda dan (2) Untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Kasomalang IV pada pokok bahasan Perubahan Wujud Benda.

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mengadaptasi model Kemmis & MC. Taggart dengan dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV semester I SD Negeri Kasomalang IV Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang yang berjumlah 30 orang siswa. Hasil penelitian dengan menggunakan metode eksperimen pada pembelajaran IPA menunjukan adanya peningkatan dalam proses belajar siswa, terlihat dari antusias siswa dalam proses pembelajaran baik secara kelompok maupun individu.

Demikian juga dengan perolehan nilai siswa mengalami peningkatan. Pada siklus pertama jumlah siswa yang tuntas pembelajarannya 63% dengan nilai rata-rata 68,01 dan pada siklus kedua 83% siswa tuntas belajar dengan nilai rata-rata-rata-rata 74,0.

(8)

Asep Saefurrohman,2013

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai

perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas masih terfokus pada guru sebagai

sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah menjadi pilihan utama strategi

belajar, untuk itu diperlukan sebuah strategi belajar “Baru” yang lebih

memberdayakan siswa. Sebuah strategi yang tidak mengharuskan siswa

menghafal fakta-fakta, tetapi sebuah strategi yang mendorong siswa

mengkonstruksi pengetahuan di benak mereka sendiri, menurut hasil pengamatan

dilapangan yang dilakukan oleh peneliti.

Ada kecenderungan dewasa ini untuk kembali kepada pemikiran bahwa

anak belajar lebih baik jika lingkungan belajar diciptakan secara alamiah, belajar

akan lebih baik jika anak mengalamai apa yang di pelajarinya, bukan mengetahui

dari guru saja.

Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil

dalam kompetensi jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak

memecahkan persoalan jangka panjang.

Berdasarkan pengamatan secara langsung pada hari kamis tanggal 13

September 2012 diperoleh gambaran bahwa ternyata kesulitan yang dihadapi oleh

para siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yaitu mereka kurang

mampu mengaitkan konsep-konsep IPA yang dipelajarinya dengan kegiatan

(9)

2

Asep Saefurrohman,2013

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam kehidupan sehari-hari dan pada umumnya para siswa belajar dengan hanya

menghafal konsep-konsep IPA bukan belajar untuk mengerti konsep-konsep IPA.

Selain itu para siswa kesulitan dalam memecahkan soal-soal yang berbentuk soal

problem solving, bahkan ada kesan menganggap palajaran IPA hanya merupakan

suatu beban saja, sehingga tidak heran jika banyak siswa tidak menyenangi

pelajaran IPA di sisi lain metode dan pendekatan yang digunakan oleh guru

umumnya masih menerapkan metode ceramah atau expositori (hasil pengamatan

secara langsung oleh peneliti).

Pada tahun pelajaran 2011/2012 siswa yang tuntas belajar mencapai KKM

hanya 50%. Dari 30 orang siswa, yaitu 15 orang siswa yang tuntas belajar

mencapai KKM 70. Hal ini masih kurang dari target KKM yang diharapkan yaitu

80% siswa yang tuntas belajar. Dengan demikian melalui metode eksperimen ini

saya optimis dapat meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga target KKM dapat

tercapai yaitu 80% siswa tuntas belajar dari 30 orang siswa dengan nilai KKM 70.

Pada dasarnya semua guru menyadari bahwa pembelajaran lebih efektif

bila siswa lebih berpartisipasi aktif dengan aktifitas yang di lakukan sehingga

hasil belajar lebih tertanam secara mendalam pada diri siswa.

Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan

pendidikan adalah di tentukan oleh kemampuan kognitif siswa.

Proses pembelajaran membutuhkan metode yang tepat, metode mengajar

yang digunakan seharusnya berorientasi pada siswa yaitu siswa belajar secara

interaktif dan mempunyai kesempatan melakukan komunikasi dan argumentasi,

(10)

Asep Saefurrohman,2013

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan paradigma pendidikan sekarang ini lebih menekankan pada peserta didik

sebagai manusia yang memiliki potensi untuk belajar dan berkembang. Siswa

harus aktif dalam pencarian dan pengembangan pengetahuan, melalui paradigma

baru tersebut di harapkan di kelas siswa aktif dalam belajar, aktif berdiskusi,

berani menyampaikan gagasan dan menerima gagasan dari orang lain dan

memiliki kepercayaan diri yang tinggi.

Seperti halnya di beberapa sekolah di Indonesia, pembelajara IPA dengan

pendekatan eksperimen untuk Kelas IV masih diuji cobakan. Pembelajaran IPA

selama ini terlalu di pengaruhi pandangan bahwa IPA adalah alat siap pakai,

pandangan ini mendorong guru bersikap cenderung memberi konsep/sifat/teorima

dan cara menggunakannya, guru cenderung mentransfer pengetahuan yang di

miliki kepada anak dan anak menerimanya secara fasip dan tidak kritis. Ada

kalanya siswa menjawab soal dengan benar namun mereka tidak dapat

mengungkap alasan atas jawaban mereka. Siswa dapat mengguanakan rumus

tetapi tidak tahu dari mana asalnya rumus itu dan mengapa itu digunakan, keadaan

demikian mungkin terjadi dalam proses pembelajaran tersebut siswa kurang diberi

kesempatan dalam mengungkapkan ide-ide atau alasan dari jawabannya.

Berdasarkan uraian di atas saya tertarik untuk mengambarkan fenomena

tentang aktivitas belajar siswa kelas IV SD Negeri Kasomalang IV di Kecamatan

Kasomalang Kabupaten Subang mengguankan metode eksperimen.

Penelitian ini berjudul “Penggunaan Metode Eksperimen Untuk

Meningkatkan Hasil Pembelajaran IPA di SD Kelas IV SD Negeri Kasomalang

(11)

4

Asep Saefurrohman,2013

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rumusan Masalah

Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Negeri Kasomalang IV dan

masalah yang akan diteliti dibatasi pada peningkatan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA melalui metode eksperimen. Adapun rumusan masalahnya adalah :

1. Bagaimana proses pembelajaran siswa pada pokok bahasan perubahan wujud

benda setelah menggunakan metode eksperimen di kelas IV SD Negeri

Kasomalang IV tahun ajaran 2012/2013?

2. Apakah penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar

siswa pada pokok bahasan perubahan wujud benda, di kelas IV SD Negeri

Kasomalang IV tahun 2012/2013?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian secara umum

yaitu untuk mengetahui penggunaan metode eksperimen dalam meningkatkan

hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA.

Adapun tujuan penelitian secara khusus yaitu untuk mengetahui :

1. Untuk mengetahui proses pembelajaran dengan metode eksperimen di kelas

IV SD Negeri Kasomalang IV pada pokok bahasan perubahan wujud benda

tahun ajaran 2012/2013.

2. Hasil penggunaan metode eksperimen pada pokok bahasan perubahan wujud

(12)

Asep Saefurrohman,2013

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dalam rangka menunjang

kualitas hasil belajar peserta didik, guru dan kepala sekolah.

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar acuan peneliti lain

di tempat dan pelajaran yang berbeda, agar dapat mengembangkan

model-model atau teknik baru atas dasar penelitian ini, sampai ditemukan teknik

yang paling efektif dalam penggunaan metode eksperimen untuk melatih

kemampuan memperagakan percobaan eksperimen.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa : Dapat mempermudah dalam memahami konsep-konsep IPA

mengenai pokok bahasan Perubahan Wujud Benda yang dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Bagi guru :

a) Sebagai acuan baru dalam mendapatkan cara yang efektif dalam

penyajian pelajaran

b) Memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya

c) Memberikan pengalaman langsung bagi guru untuk menerapkan

metode eksperimen dalam pembelajaran yang inovatif

(13)

6

Asep Saefurrohman,2013

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Bagi sekolah :

a) Sebagai upaya perbaikan pembelajaran sehingga dapat menunjang

tercapainya target kurikulum dan daya serap siswa seperti yang

diharapkan

b) Memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah serta

kondisinya iklim pendidikan di sekolah.

d. Bagi peneliti selanjutnya : Untuk dapat mengembangkan lebih lanjut

(14)

Asep Saefurrohman,2013

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan metode Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) (Class Action Research). PTK merupakan penelitian yang

dilakukan guru dalam kelas, setelah kegiatan belajar mengajar guru mengadakan

refleksi, kemudian mencermati masalah-masalah yang timbul di dalam kelas dan

mencari solusi yang tepat dari permasalahan-permasalahan dikelas.

Penelitaian Tindakan Kelas (PTK) adalah salah satu strategi pemecahan

masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan

kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah.

Berdasarkan uraian di atas yang dimaksud dengan PTK ialah suatu

penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan

yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu

perencanaan sampai penilain terhadap tindakan nyata didalam kelas yang berupa

kegiatan belajar mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang

dilakukan. Sementara itu, dilaksanakannya PTK diantaranya untuk meningkatkan

kualitas pendidikan atau pengajaran yang diselenggarakan oleh guru sebagai

peneliti yang dampaknya diharapkan untuk mengatasi permasalahan mengenai

belajar mengajar yang ada di dalam kelas.

PTK dilaksanakan guna memperbaiki kualitas pembelajaran dikelas

dengan guru sebagai peneliti sehingga pembelajaran menjadi lebih baik.

(15)

44

Asep Saefurrohman,2013

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini dilaksanakan secara kolaboratif dan kooperatif antar peneliti dengan

siswa dikelas yang menjadi subjek dari penelitian ini. Penelitian bersifat

kolaboratif artinya penelitian dilakukan oleh peneliti yang dibantu pihak sekolah

ataupun dosen, dalam rangka saling memberi atau saling membantu. Kooperatif

yang dimaksud yaitu adanya kerjasama antara peneliti dengan subjek peneliti.

PTK memiliki karakteristik, yaitu : (1) adanya masalah dalam PTK dipicu

oleh munculnya kesadaran pada diri guru, bahwa pembelajaran di dalam kelas

mempunyai masalah yang perlu diselesaikan, (2) penelitian melalui refleksi diri

sendiri (self reflection inquiry), (3) Penelitian tindakan kelas dilakukan di dalam

kelas, sehingga fokus penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku

guru dan siswa dalam melakukan interaksi, (4) bertujuan untuk memperbaiki

pembelajaran.

Adapun enam prinsip PTK, yaitu : (1) PTK yang dilaksanakan oleh guru

hendaknya tidak mengganggu tugas utama guru dalam melaksanakan proses

belajar mengajar, (2) metode mengumpulkan data tidak menyita waktu guru

dalam mengajar, (3) metodelogi yang digunakan harus reliabel sehingga

memungkinkan guru dapat mengembangkan PBM dan menerapkannya di kelas

lain, (4) masalah yang diteliti hendaknya jangan terlalu kompleks sehingga dapat

dipecahkan sendiri oleh guru melalui PTK, (5) pemecahan masalah hendaknya

mengacu pada kebutuhan guru sebagai peneliti, (6) jika memungkinkan PTK

dilakukan untuk meningkatkan upaya pencapaian tujuan atau prioritas sekolah

dimasa datang. Sedangkan tujuan PTK yaitu : (1) memperbaiki praktek

(16)

Asep Saefurrohman,2013

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meningkatkan hasil pembelajaran, (4) meningkatkan pelayanan sekolah terhadap

pembelajaran, (5) meningkatkan kemampuan guru dalam pembelajaran.

Langkah-langkah pelaksanaan PTK meliputi sejumlah kegiatan penting.

Kegiatan itu adalah : refleksi awal, tindakan, observasi untuk keperluan evaluasi,

selanjutnya dilakukan refleksi terhadap hasil tindakan. Keempat prosedur dapat

dijabarkan seperti berikut :

1. Melaksanakan survei terhadap kegiatan pembelajaran dikelas. Teknik yang

digunakan pengamatan, wawancara, tes atau teknik lain.

2. Mengidentifikasi berbagai masalah yang dirasakan perlu untuk segera

dipecahkan.

3. Merumuskan secara jelas, dengan disertai penjelasan tentang penyebabnya.

4. Merencanakan tindakan untuk mengatasi masalah.

5. Melaksanakan tindakan.

6. Melakukan pengamatan terhadap perubahan yang terjadi dalam pembelajaran.

7. Menganalisis dan merefleksi, keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan

tindakan.

8. Melakukan perencanaan tindakan ulang untuk siklus selanjutnya.

Manfaat PTK adalah : (1) inovasi pembelajaran, (2) pengembangan

kurikulum di tingkat sekolah, (3) peningkatan profesionalisme guru, (4)

mengoptimalkan pelayanan kepada siswa.

B. Lokasi dan Subyek

Penelitian dilakukan di SD Negeri Kasomalang IV kecamatan Kasomalang

(17)

46

Asep Saefurrohman,2013

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karena dari hasil observasi tampak keadaan dan situasi belajar yang masih kurang

kondusif dan partisipasi siswa masih kurang aktif dalam pembelajaran IPA.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Kasomalang IV yang

berjumlah 30 orang.

C. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model desain Kemmis & Mc

Taggart. Definisi penelitian tindakan kelas yang dikemukakan Kemmis & Mc

Taggart (Kasbolah, 1998 : 14) penelitian tindakan kelas digambarkan sebagai

suatu proses yang dinamis dimana keempat aspek yaitu, perencanaan, tindakan,

observasi dan refleksi harus dipahami. Keempat komponen yang berupa untaian

tersebut dipandang sebagai satu siklus.

Desain Kemmis ini menggunakan model yang dikenal sistem spiral

refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi dan

perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan

permasalahan. Permasalahan penelitian difokuskan kepada strategi bertanya

kepada siswa dan mendorongnya untuk menjawab sendiri pertanyaannya. Semua

ini dirancang saat kegiatan difokuskan pada tahap perencanaan (plan). Pada

kegiatan tindakan (act), mulai diajukan pertanyaan kepada siswa untuk

mendorong mereka mengatakan apa yang mereka pahami dan apa pula yang

mereka minati. Dalam kegiatan pengamatan (observer), pertanyaan-pertanyaan

berikut jawaban siswa dicatat dan direkam untuk melihat apa yang sedang terjadi.

Pengamat juga membuat catatan lapangan perilaku apa yang muncul dapat

(18)

Asep Saefurrohman,2013

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

upaya evaluasi yang dilakukan oleh peneliti dan pertisipan artinya tidak hanya

terfokus pada guru sebagai peneliti tetapi mencakup seluruh konteks pembelajaran

yang dilakukan bahkan termasuk siswa dan lingkungannya.

.

(gambar 3.1)

Model Desain Kemmis & Mc Taggart)

Apabila dicermati pada skema di atas, desain model Kemmis & Mc

Taggart ini hakikatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan

satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan,

pengamatan, dan refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian tersebut

dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu, pengertian siklus pada kesempatan

ini ialah putaran kegiatan yang terdiri dari perncanaan, tindakan, observasi dan Refleksi

Rencana Tindakan

Observasi Siklus I

Pelaksanaan Tindakan

Rencana Tindakan Refleksi

Observasi Siklus II

Pelaksanaan Tindakan

(19)

48

Asep Saefurrohman,2013

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

refleksi. Dan bisa dicermati dalam skema diatas nampak jelas, bahwa di dalamnya

terdiri dari dua perangkat komponen yang dikatakan sebagai dua siklus.

Pertimbangan yang mendasari penggunaan model ini yaitu, karena

langkah-langkah penelitian cukup sederhana, sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan

oleh peneliti. Dengan kata lain model dan teknis PTK ini tidak kaku, sehingga

sesuai dengan kemampuan peneliti dan alokasi waktu yang tersedia.

D. Prosedur Penelitian

Adapun alur tahapan penelitian tindakan kelas ini, dapat dilihat pada

gambar :

(gambar 3.2)

Desain Penelitian Tindakan Kelas

Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Orientasi lapangan (penelitian awal), dengan kegiatan-kegiatan sebagai

berikut :

Refleksi awal

Tindakan dan Observasi

Perencanaan

Refleksi Siklus 1

Perencanaan Tindakan dan Observasi

Refleksi Siklus 2 Kesimpulan SIKLUS 1

(20)

Asep Saefurrohman,2013

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Meminta izin terlebih dahulu kepada Kepala Sekolah SDN Kasomalang IV

untuk mengadakan penelitian.

b. Observasi dan evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran IPA untuk

mengetahui gambaran mengenai pembelajaran IPA selama ini.

c. Mengidentifikasi masalah.

2. Persiapan Perencanaan

a. Merancang dan menyusun persiapan pembelajaran meliputi Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) melalui metode eksperimen. Dengan

materi Perubahan Wujud Benda yang akan dilaksanakan dalam dua siklus.

b. Merancang dan menyusun instrumen tes dan non-tes, yakni : 1. Tes

kemampuan konsep IPA yang berupa LKS dan Quis individu, wawancara,

lembar observasi kemudian di diskusikan dengan dosen pembimbing.

3. Pelaksanan Tindakan

a. Tindakan pembelajaran siklus I : Sub pokok bahasan yang dipelajari

mencair membeku dan menguap dengan alokasi waktu 4 jam pelajaran 2

kali pertemuan. Tindakan pembelajaran siklus II : Sub pokok bahasan

yang dipelajari perubahan wujud benda tentang menguap, mengembun,

dan menyublim dengan alokasi waktu 4 jam pelajaran 2 kali pertemuan.

b. Secara umum skenario pembelajaran memuat langkah-langkah sebagai

berikut :

1) Siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuannya.

2) Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya, dan

(21)

50

Asep Saefurrohman,2013

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3) Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran.

4) Melakukan refleksi di akhir pembelajaran.

5) Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.

c. Mengobservasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran disetiap siklus,

hasil observasi dimanfaatkan untuk refleksi disetiap siklusnya.

d. Refleksi terhadap pelaksanaan tindakan pada tiap siklus berdasarkan hasil

observasi, wawancara dan hasil tes siswa. Hasil refleksi tindakan siklus

pertama menjadi masukan dan untuk memperbaiki tindakan untuk siklus

kedua dan hasil refleksi siklus kedua untuk memperbaiki tindakan di siklus

ketiga. Adapun langkah-langkah dalam melaksanakan refleksi tindakan

adalah sebagai berikut :

1) Mengidentifikasi aktivitas yang telah dilakukan selama proses

pembelajaran berlangsung pada setiap siklus.

2) Menganalisis data hasil evaluasi dan merinci tindakan pembelajaran

yang telah dilaksanakan.

3) Mencari solusi untuk tindakan selanjutnya berdasarkan analisis

kegiatan refleksi.

e. Memberikan tes individu untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap

materi yang dipelajari.

E. Definisi Operasional

1. Pengertian metode eksperimen

Metode eksperimen adalah cara belajar mengajar yang melibat aktifkan

(22)

Asep Saefurrohman,2013

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

percobaan sehingga dapat mendorong mereka mengkontstruksi pengetahuan

mereka sendiri, berfikir ilmiah dan rasional serta lebih lanjut pengalamannya,

sehingga dapat berkaembang di masa datang.

2. Pembelajaran IPA

Pembelajaran IPA adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada

siswa melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga siswa memperoleh

kompetensi tentang bahan pembelajaran IPA pada pokok bahasan perubahan

wujud benda yang dipelajari.

3. Hasil belajar siswa

Hasil belajar siswa adalah kemampuan keterampilan dan sikap yang

diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang dibearikan oleh guru

sehingga dapat mengkonstuksikan peangetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.

F. Teknik Pengumpulan Data

Hasil dari penelitian ini diperoleh dari data-data yang telah dikumpulkan,

data-data yang hasil dari penelitian ini akan menghasilkan suatu kesimpulan yang

tepat. Dalam mempermudah peneliti untuk memperoleh data dari penelitian, maka

peneliti menggunakan alat bantu pengumpul data yang dipersiapkan sebelum

penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : Tes dan Non-tes

(wawancara dan observasi).

1. Tes, ada dua jenis tes yang diberikan dalam penelitian ini, yaitu: LKS

(Lembar Kerja Siswa) yang dikerjakan secara berkelompok dan Quis

digunakan untuk mengukur pemahaman individu siswa terhadap materi yang

(23)

52

Asep Saefurrohman,2013

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Lembar wawancara, untuk mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi dan

respon siswa saat pembelajaran IPA melalui materi perubahan wujud benda

berlangsung. Responden diberi pernyataan dan diminta untuk menjawab

pernyataan tersebut dengan pilihan jawaban Setuju (S), Tidak Setuju (ST).

3. Lembar Observasi, dalam kegiatan ini yaitu observasi terhadap tindakan

pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dengan lembar observasi yang

telah disediakan dan respon siswa pada saat kegiatan pembelajaran

berlangsung. Metode observasi yang dilakukan adalah metode observasi

terbuka dengan alat bantu lembar observasi. Guru bertindak sebagai observer.

G. Analisis Data

Pengumpulan data dilakukan dengan melihat hasil instrumen penelitian

yang telah dibuat, yaitu :

1. Hasil tes siswa

Tes yang diberikan pada penelitian ini yaitu :

a. LKS yang di kerjakan secara berkelompok.

b. Quis atau lembar evaluasi individu.

Rumus-rumus yang digunakan dalam menganalisis data didapat dari

Rumus-rumus berikut, diuraikan sebagai berikut :

a. Skor masing-masing siswa

(24)

Asep Saefurrohman,2013

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a

=

Jumlah jawaban yang benar

n = Jumlah soal per sepuluh

b. Rata-rata kelas

Keterangan :

= Rata-rata hitung

= Jumlah skor

n = Jumlah siswa

c. Nilai Akhir

2. Hasil Wawancara

Hasil wawancara ini dimaksudkan untuk mengetahui aktivitas serta

antusias siswa terhadap pembelajaran, sebagai tolak ukur keberhasilan

perencanaan yang telah dibuat. Wawancara berisi dua kategori penilaian, yaitu :

Setuju (S), Tidak Setuju (ST). dengan penskoran sebagai berikut :

a. Untuk pernyataan bersifat positif Setuju (S) diberi skor 2, dan Tidak Setuju

diberi skor 1.

b. Untuk pernyataan bersifat negatif Setuju (S) diberi skor 1, dan Tidak Setuju

diberi skor 2.

=

NA = �

+ � �

(25)

54

Asep Saefurrohman,2013

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel Kategori Skor

(Tabel 3.1)

Rentang Nilai Kategori

26 – 30 Sangat Baik

Sementara data kualitatif, yang berasal dari hasil wawancara yang telah

dijumlahkan skornya kemudian dihitung rerata yang merupakan jawaban siswa

dari hasil pembelajaran IPA dengan metode eksperimen. Dapat diukur dengan

menggunakan persentase.

Tabel Kategori Persentase (Tabel 3.2)

Rentang Nilai (%) Kategori

80 – 100 Sangat Baik

Data observasi digunakan untuk mendukung data wawancara. Aktivitas

siswa selama pembelajaran, diobservasi dan dicatat dilembar observasi. data

% =

� ℎ � � − � � �

(26)

Asep Saefurrohman,2013

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kuantitatif diubah menjadi data kualitatif lalu hasilnya diinterepresentasekan dan

digunakan sebagai bahan refleksi untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus

(27)

91

Asep Saefurrohman,2013

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan uraian pada bab sebelumnya, pada bab ini

dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Proses pembelajaran siswa dengan metode eksperimen pada pokok bahasan

perubahan wujud benda sangat bermanfaat bagi siswa. Dimana siswa sendiri

yang menkontruksi pemahamannya terhadap materi maupun masalah yang

diberikan oleh guru, kemudian siswa memahami dan memecahkan

masalah-masalah sendiri karena berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini

dapat dilihat dari proses belajar siswa yang lebih aktif baik dalam kerja

kelompok maupun secara individual, siswa lebih berani untuk mengeluarkan

pendapatnya serta siswa lebih menghargai kerjasama dengan kelompoknya.

Pelajaran IPApun menjadi lebih menyenangkan dan siswa lebih bersemangat

ketika belajar.

2. Dengan metode eksperimen pada materi perubahan wujud benda, hasil belajar

siswa jadi lebih meningkat hal ini terlihat dari nilai hasil belajar siswa pada

siklus I yaitu dengan nilai rata-rata 68,01 atau 63% siswa tuntas belajar dan

siklus II nilai rata-rata 74,8 atau sebanyak 83% siswa tuntas belajar, dimana

pada siklus II terjadi peningkatan nilai siswa. Metode eksperimen dapat

meningkatkan hasil belajar siswa, jika bahan ajar memunculkan

persoalan-persoalan yang ada disekitar kehidupan sehari-hari. Tingkat ketuntasan

(28)

Asep Saefurrohman,2013

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belajar siswa setelah menggunakan metode eksperimen mengalami

peningkatan.

B. Saran dan Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa saran dan rekomendasi

yang perlu disampaikan :

1. Bagi guru :

a. Bagi guru yang menggunakan pembelajaran IPA melalui metode

eksperimen, sebaiknya memperhatikan bahan ajar yang digunakan untuk

mengkontruksi pemahaman siswa dan membuat anak bisa berpikir kreatif.

Bahan ajar juga harus berkaitan langsung dengan kehidupan siswa

sehari-hari, hal ini bisa merangsang siswa untuk berpikir kreatif untuk

memecahkan masalahnya. Peran guru sebaiknya memberikan bimbingan

yang bervariatif sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.

b. Dalam langkah-langkah pembelajaran IPA dengan metode eksperimen,

sebaiknya guru mempertimbangkan pelaksanaan proses pembelajarannya

agar tidak menyita banyak waktu untuk kegiatan lainnya.

2. Bagi Sekolah :

Khususnya untuk SD Negeri Kasomalang IV kelas IV bahwa metode

eksperimen dapat dijadikan salah satu alternatif dalam upaya meningkatkan

(29)

93

Asep Saefurrohman,2013

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DI SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR RUJUKAN

Budi Wahyono (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI kelas IV.

Carin (1993.5). Buku Ilmu Pengetahuan Alam.

Departemen Pendidikan Nasional (2003). Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta, Biro Hukum

dan Organisasi Sekretaris Jenderal Departemen Pendidikan Nasional.

Depdiknas (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Hamalik, Oemar (2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara

Hatimah, Ihat dkk (2007). Penelitian Pendidikan. Bandung : UPI Press.

Hatimah I, Susilana R, Aedi Nur (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Edisi Kedua. Bandung : UPI Press.

Hermawan, A.H, Dewi Laksmi (2007). Belajar dan Pembelajaran Sekolah

Dasar. Bandung : UPI Press.

Hermawan, dkk (2010). Belajar dan Pembelajaran SD. Bandung : UPI Press. Tersedia : http://majalahsiantar.blogspot.com

http://id.scribd.com

Hermawan, Ruswandi dkk (2010). Metode Penelitian Pendidikan SD. Bandung : UPI Press.

Mustofa, Bisri. (2006). Teknik Menulis Karya Ilmiah Menghadapi Sertifikasi. Semarang : CV Ghyyas Putra.

Rachmat, dkk (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung : UPI Press.

Suranto. (2009). Metodelogi Penelitian Dalam Pendidikan dengan Program

SPSS. Semarang : CV Ghyyas Putra.

Tim Redixta Ensiklopedia. Ilmu Pengetahuan Alam Fisika.

Undng-undang Sistem Pendidikan Tahun 2005.

Widodo A, Wuryastuti S, Margareta (2006). Pendidikan IPA di Sekolah Dasar. Edisi Kedua. Bandung : UPI Press.

Gambar

gambar :  Refleksi awal
Tabel Kategori Skor (Tabel 3.1)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Negeri Malang Nomor tSBIREplH3ZlRp|2OLL tanggal 28 Maret zOLl-, terhitung mulai tanggal 30 Maret 2011telah nyata

Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam, terutama perikanan. Dengan luas perairan melebihi 70% dari luas Indonesia sendiri, potensi perikanan ini

Intervensi psikologis yang paling umum digunakan pada pasien skizofrenia berasal dari prespektif perilaku yang memperlihatkan bahwa banyak kesulitan yang

The analysis involved several steps: transcribing the recorded conversation, identifying the conversation between the participant and the speakers by using

[r]

Dzuanda (2011: 4) Suatu produk pastilah memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Begitu juga dengan media pop up, media ini memiliki kekurangan yakni tingkat

Keuntungan dari penerapan cara tersebut dapat memutuskan daur hidup serangga yang biasa menyerang tanaman hortikultura.Secara keseluruhan hasil penelitian ini