• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI TEKNIS SISTEM IRIGASI TETES GRAVITASI UNTUK EMITTER PRESSURE COMPENSATING DAN EMITTER LONG FLOW PATH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UJI TEKNIS SISTEM IRIGASI TETES GRAVITASI UNTUK EMITTER PRESSURE COMPENSATING DAN EMITTER LONG FLOW PATH."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

UJI TEKNIS SISTEM IRIGASI TETES GRAVITASI UNTUK

EMITTER

PRESSURE COMPENSATING

DAN

EMITTER LONG FLOW PATH

OLEH :

ROBY NOFRI NANDA

0811112019

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS ANDALAS

(2)

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul Uji Teknis Sistem Irigasi Tetes Gravitasi untuk Emitter Pressure Compensating dengan diameter dalam 0,634" dan Emitter Long Flow Path dengan diameter dalam 0,536" telah dilakukan di parkiran pilot plan pada bulan Juli – Agustus 2013. Penelitian ini bertujuan untuk uji teknis dari emitter pada sistem irigasi tetes gravitasi yang meliputi: kinerja sistem irigasi tetes gravitasi dan keseragaman dari emitter pressure compensating dan emitter long flow path. Metode penelitian ini adalah uji teknis sistem irigasi tetes gravitasi dengan pengujian beberapa parameter yaitu koefisien keseragaman dan distribusi keseragaman serta efisiensi penyaluran. Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem irigasi tetes gravitasi dengan menggunakan emitter pressure compensating dengan diameter dalam 0,634" dan emitter long flow path dengan diameter dalam 0,534" memiliki nilai koefisien keseragaman (CU) rata-rata sangat baik yaitu 93.17% dan 97.50% dan nilai distribusi keseragaman (DU) yang tergolong tinggi yaitu 92.12% dan 96.98%. Efisiensi penyaluran air untuk irigasi tetes gravitasi untuk kedua

emitter pada saat penelitian dikategorikan baik dengan nilai rata-rata lebih dari 90% yaitu 91.75% dan 95.31%, sedangkan untuk debit air keluaran emitter rata-rata untuk kedua emitter tidak dalam jumlah yang besar yaitu 2.075 l/jam dan 4.789 l/jam

(3)

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengelolaan sumber daya air dan pemanfaatan yang tepat merupakan

faktor yang paling penting dalam menentukan keberhasilanusaha untuk

meningkatkan produksi tanaman, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.

Kandungan air dalam tanahmerupakan salah satu hal yang penting pada

produksi tanaman. Keberhasilan sistem penanaman akan tercapai apabila

diatur jumlah dan waktu pemberian airnya. Kelebihan dan kekurangan air juga

akan menghambat pertumbuhan dan mempengaruhi produksi tanaman.Air di

dalam pertumbuhan tanaman diperlukan sebagai media transportasi hara dari

dalam tanah ke seluruh bagian tanaman.

Secara umum pengelolaan irigasi bertujuan untuk memaksimumkan

produksi hasil tanaman dalam hubungannya dengan efisiensi, biaya operasi

dan kemudahan operasional.Irigasi tetes menjadi salah satu pilihan dalam

metode pemberian air irigasi, karena memiliki efisiensi yang paling tinggi.

Sistem irigasi tetes bisa digunakan untuk hampir semua jenis tanaman seperti

tanaman sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman merambat dan tanaman lain

yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.

Pada sistem irigasi tetes proses pemupukan, herbisida dan fungisida

dapat dilakukan bersamaan dengan cara melarutkannya pada saat pemberian

air irigasi.Pada dasarnya, pemberian air ke tanaman melalui sistem irigasi tetes

ini adalah air langsung diberikan ke masing-masing tanaman dalam jumlah

yang sedikit namun berkali-kali.

Teknologi irigasi tetes memberikan keuntungan dalam efisiensi

penggunaan air dan pupuk. Irigasi tetes mampu menyimpan (menghemat) air

serta mampu meningkatkan produktifitas tanaman hortikultura. Sistem irigasi

tetes ini ternyata lebih effisien 40 – 50 % dibandingkan irigasi permukaan

(Yustina, 2008).

Instalasi irigasi tetes sistem gravitasi memerlukan tangki sebagai

(4)

2

sambungan pipa, dan pipa tetes (drip line) tempat air menetes ke setiap akar

tanaman, yang lebih sederhana bisa memanfaatkan ember yang digantung

setinggi 1 m. Akibat beda ketinggian ini, air akan mengalir dari tangki melalui

pipa PVC, dari pipa PVC air kemudian mengalir ke drip lines yang memiliki

lubang-lubang untuk meneteskan air ke setiap tanaman. Pengaturan waktu

penyiraman dilakukan dengan cara membuka-tutup kran. Kran sebaiknya

dilengkapi dengan filter agar kotoran tidak masuk ke dalam pipa (Suhaya,

2008 dalam Milala, 2010).

Sistem irigasi tetes gravitasi ini belum berkembang dengan baik dan

penelitian yang terkait dengan sistem irigasi tetes gravitasi inipun hanya

dilakukan dengan selang infus seperti yang dilakukan oleh Milala, (2010)

tidak dilakukan dengan emitter yang sebenarnya, untuk itu penulis bermaksud

untuk melakukan penelitian tentang uji teknis pada sistem irigasi tetes

gravitasi dengan menggunakan emitter yang sebenarnya,sehingga diketahui

seberapa besar tingkat efisiensi penyaluran dan koefisien keseragamannya.

Untuk emitter yang dipakai dalam melakukan uji teknis ini penulis

memakai emitter pressure compensating dan emitter long flow path yang

interval tekanannya telah direkomendasikan, untuk emitter pressurre

compensating selain interval tekanan emitter ini memberikan jumlah air yang

terlepas dari perubahan tekanan dan dapat menyederhanakan perancangan

sistem seperti sistem irigasi tetes gravitasi (Stryker, 2003). Sedangkanuntuk

emitter long flow path, emitter ini bekerja mengurangi kerugian air yang

sangat tinggi dengan cara mengurangi tekanan gesekan pada pipa (Michael,

2008)

1.2 Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan uji teknis sistem irigasi

tetes (drip irrigation) gravitasi untuk Emitter Pressure Compensating dan

Emitter Long Flow Path

1.3 Manfaat

Membantu dalam perancangan sistem irigasi tetes (drip irrigation),

Referensi

Dokumen terkait

Anodizing adalah teknik yang banyak digunakan untuk menghasilkan lapisan anorganik pelindung dari beberapa bahan rekayasa seperti aluminium, magnesium, titanium dan

Pemeriksaan alat juga dilakukan guna mendukung jalannya penelitian. Setiap alat yang akan dipakai dipastikan dalam keadaan baik sehingga tidak mengganggu penelitian dan

Dengan adanya media viewboard pada website surat keputusan Perguruan Tinggi Raharja dapat memberikan kemudahan bagi pengunjung dalam mendapatkan informasi klasifikasi jumlah

Sebagai langkah awal adalah dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk berperan dalam pengembangan ekowisata hutan mangrove dengan memberikan pendidikan dan

Faktor skliza je definiran kao omjer obodne komponente apsolutne brzine fluida koji napušta impeler u odnosu na obodnu brzinu lopatice na izlazu iz impelera. Jedna je od najvažnijih

Pada skripsi ini, penulis berupaya untuk menganalisis pembuktian dan pertimbangan hakim dalam hal pendaftaran sepihak atas merek bersama sebagai dasar adanya

penerapannya baru dimulai pada tahun 2008. CBT mulai digaungkan dengan alasan ingin menyamakan kualifikasi SDM di setiap daerah secara nasional, kedua untuk

Dalam kasus yang seperti ini seorang suami yang berpoligami tanpa izin istri pertamanya di Desa Pataonan Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan ini telah melanggar hukum islam