PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT
UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI HIDROSFER DI KELAS VII SMP
NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR T.A 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
ROSANI YENI E MUNTHE NIM. 3103331050
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
3
3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Script Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hidrosfer di Kelas VII SMP Negeri 3 Pematangsiantar T.A. 2013/2014 untuk memenuhi persyaratan akademis sebagai mahasiswa dalam proses penilaian untuk menyelesaikan Program Pendidikan S1 pada Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari sepenuhnya, penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi isi maupun teknik penyusunannya.
Dalam menyelesaikan Penelitian ini peneliti telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih terutama kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED beserta staf yang mendampingi beliau. 2. Bapak Dr. H. Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi sekaligus dosen pembimbing akademik yang telah banyak memberikan bimbingan selama perkuliahan.
4. Bapak Drs. Muhammad Arif, M.Pd selaku pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, motivasi, saran serta dukungan yang tidak ternilai harganya.
5. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan waktu, saran maupun dukungan dalam penulisan skripsi ini.
6. Ibu Dra. Elfayetti, M.P selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan waktu, saran maupun dukungan dalam penulisan skripsi ini.
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen di Jurusan Pendidikan Geografi serta Bapak H. Siagian selaku staf administrasi yang telah banyak membantu kelancaran administrasi penulis.
8. Bapak L. Simangunsong, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Pematangsiantar beserta staf yang mengizinkan penulis melakukan penelitian serta mengambil data.
9. Ibu B.Simbolon, S.Pd selaku guru geografi SMP Negeri 3 Pematangsiantar yang telah membantu penulis sehingga penelitian ini terlaksana dengan baik.
10. Kepada seluruh siswa VII - 7 yang ikut serta membantu penulis demi kelancaran penelitian ini. 11. Kepada Orang Tua penulis, Bapak P. Munthe dan Ibu M. Barus tercinta yang telah memberikan
4
3
semangat dan doanya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Dan tidak lupa kepada namja – chingu Gustaf Angelius Manurung yang tidak pernah bosan memberikan dukungan dan semangat.
12. Teman - teman di Jurusan Pendidikan Geografi stambuk 2010 terkhusus buat teman-teman di kelas BEST GO dan teman-teman terbaikku (Nurhasannah, Heldiana, Ayu Nengsih, Krisha Titin, Rhenny, Melda dan Juliana) yang selalu setia menjadi teman dalam suka dan duka selama di perkuliahan. 13. Teman di tempat tinggal saya ( Melinda, Fitri Romaito, Deasy, Lola dan Lady) terimakasih buat
semangatnya.
14. Seluruh teman-teman PPLT di SMP SWASTA Santa Maria Kabanjahe terimakasih buat semangat nya.
Kiranya Tuhan melimpahkan kebaikanNya kepada pihak yang telah memberikan bantuannya.
Medan, 15 Juli 2014
viii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Identifikasi Masalah ... 4
C.Pembatasan Masalah ... 4
D.Rumusan Masalah ... 4
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6
A.Kerangka Teoritis ... 6
B.Penelitian Yang Relevan ... 25
C.Kerangka Berpikir ... 28
D.Hipotesis Tindakan ... 29
BAB III METODE PENELITIAN ... 30
A.Lokasi Penelitian ... 30
B.Subjek dan Objek Penelitian ... 30
C.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 30
D.Jenis Penelitian ... 28
E. Teknik Pengumpulan Data ... 31
F. Pengembangan Instrumen Penelitian ... 37
G.Teknik Analisis Data ... 41
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ... 44
ix
B.Kondisi Non Fisik ... 45
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55
A.Hasil Penelitian ... 55
B.Pembahasan ... 56
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 69
A.Kesimpulan ... 69
B.Saran ... 68
DAFTAR PUSTAKA ... 70
x
DAFTAR TABEL
No Uraian Hal
1. Alur dan Tahapan PTK ... 35
2. Kriteria Penilaian Aktivitas Belajar Siswa ... 38
3. Kriteria Penilaian Kerja Kelompok ... 35
4. Kisi – kisi Tes ... 40
5. Data Tenaga Pengajar dan Pegawai... 46
6. Keadaan Siswa ... 47
7. Saran dan Prasarana ... 48
8. Kategori Aktivitas Siswa Siklus I ... 59
9. Aktivitas Siswa Per Aspek Pada Siklus I ... 59
10. Frekuensi Skor Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I ... 61
11. Kategori Aktivitas Siswa Siklus II ... 65
12. Aktivitas Siswa Per Aspek Pada Siklus II ... 66
xi
DAFTAR GAMBAR
No Uraian Hal
1. Siklus Hidrologi ... 16
2. Jenis Siklus Hidrologi ... 17
3. Bagan Kerangka Berfikir ... 30
4. Siklus PTK ... 33
5. Sekolah SMP Negeri 3 Pematangsiantar ... 43
6. Sarana Dan Prasarana ... 44
7. Struktur Organisasi ... 51
8. Denah Lokasi ... 52
9. Peta Kota Pematangsiantar ... 53
10. Peta Kecamatan Siantar Selatan ... 54
11. Peneliti melaksanakan kegiatan awal ... 56
12. Siswa berdiskusi dengan pasangannya ... 57
13. Siswa melakukan peran sebagai pembicara... 57
14. Siswa menjawab soal post tes siklus I ... 58
15. Grafik Aktivitas Siswa Siklus I ... 60
16. Grafik Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 61
17. Peneliti dan guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok ... 64
19. Observer mengamati aktivitas siswa didalam kelas ... 65
xii
21. . Grafik Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 67
22. Peningkatan Aktivitas Belajar Siklus I dan Siklus II ... 68
22. Grafik Peningkatan Persentase Ketuntasan
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
No Uraian Hal
1. Tabel analisis butir soal ... 74
2. Uji Validitas Analisis Soal No 1dan 4 ... 75
3. Tabel Validitas Tiap Butir Soal ... 79
4. Perhitungan Reliabilitas Tes ... 80
5. Tabel r ... 81
6. Silabus ... 83
7. RPP Siklus I ... 85
8. RPP Siklus II ... 90
9. Lembar Aktivitas Siswa... 95
10. Post Tes Siklus I ... 96
11. Post Tes Siklus II ... 99
12. Kunci Jawaban Post Tes Siklus I dan II ... 102
13. Lembar Kerja Kelompok Siklus I ... 103
14. Lembar Kerja Kelompok Siklus II ... 104
15. Kunci Jawaban Lembar Kerja Kelompok Siklus I dan II ... 105
16. Wacana Siklus I ... 108
17. Wacana Siklus II ... 113
18. Aktivitas Siswa Siklus I ... 115
xiv
20. Hasil Post Tes Siklus I ... 121
21. Hasil Post Tes Siklus II ... 123
22. Hasil LKK Siklus I ... 125
23. Hasil LKK Siklus II ... 126
22. Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I ... 127
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan dan perdaban manusia
yang terus berkembang. Hal ini sejalan dengan pembawaan manusia yang
memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupan.Pada masa
yang telah lewat, dunia pendidikan terus berubah.Kompetensi yang dibutuhkan
oleh masyarakat terus menerus berubah, apalagi di dalam dunia terbuka, yaitu
didalam dunia modern dalam era globalisasi.Kompetensi-kompetensi yang harus
dimiliki oleh seseorang dalam lembaga pendidikan haruslah memenuhi standar.
Pendidikan masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai
perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas masih berfokus pada guru sebagai
sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah menjadi pilihan utama strategi
belajar.Untuk itu diperlukan sebuah strategi belajar baru yang lebih
memberdayakan siswa.Sebuah strategi belajar yang tidak mengharuskan siswa
menghafal fakta-fakta, tetapi sebuah strategi yang mendorong siswa
mengkontruksikan dibenak mereka sendiri. Dalam proses belajar, anak belajar
dari pengalaman sendiri, mengkonstruksi pengetahuan kemudian memberi makna
pada pengetahuan itu. Melalui proses belajar yang dialami sendiri, menemukan
sendiri, secara berkelompok seperti bermain, maka anak menjadi senang, sehingga
tumbuhlah minat untuk belajar, khususnya belajar Geografi.
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda
dengan mata pelajaran – mata pelajaran lainnya, tidak terkecuali mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk SMP memiliki karaktristik tertentu, yang
2
antara lain: IPS merupakan perpaduan dari beberapa disiplin ilmu sosial antara
lain : Sosiologi, Geografi, Ekonomi dan Sejarah. Materi bagian IPS terdiri atas
sejumlah konsep, prinsip dan tema yang berkenaan dengan hakekat kehidupan
manusia sebagai makhluk sosial (homo socious) dan Materi IPS senantiasa
berkenaan dengan fenomena dinamika sosial, budaya, dan ekonomi yang menjadi
bagian integral dalam kehidupan masyarakat dari waktu ke waktu dan dari satu
tempat ke tempat yang lain baik dalam skala kelompok masyarakat, lokal,
nasional, regional, dan global.
Berdasarkan karateristik tersebut diatas, dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial dirasakan menghadapi masalah yakni rendahnya hasil belajar
siswa. Hal itulah yang melatarbelakangi Penelitian Tindakan Kelas ini.
Rendahnya hasil belajar siswa tersebut disebabkan adanya dugaan rendahnya
aktivitas dan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, siswa kurang
berminat bertanya kepada guru saat PBM dilaksanakan. Sesuai hasil wawancara
penulis dengan B. Simbolon (2014) selaku guru bidang studi IPS kelas VII-7 di
SMP Negeri 3 Pematangsiantar bahwa hasil ulangan harian pada pokok materi
hidrosfer menunjukkan dari 29 siswa dikelas, terdapat 18 orang (60%)
memperoleh nilai dibawah 69 dan 11 0rang (40%) yang mencapai standar
kelulusan minimal yaitu 70. Dari hasil pengamatan yang diperoleh pada saat
proses belajar mengajar didalam kelas, guru sudah berusaha menerapkan model
pembelajaran, malakukan tanya jawab, dan pemberian tugas tetapi siswa tetap
kurang bersemangat terhadap pelajaran yang diberikan sehingga guru kembali lagi
menerapkan metode ceramah didalam kelas, guru jauh lebih aktif dibandingkan
3
respon siswa terhadap pertanyaan yang diajukan guru pada saat proses belajar
mengajar.
Dalam rangka perbaikan pembelajaran bagi siswa dengan penerapan
model yang bermanfaat dan tidak membosankan salah satunya adalah model
pembelajaran Cooperative Script. Adapun kelebihan model ini adalah : (1)
mengajarkan siswa untuk percaya kepada guru dan lebih percaya lagi pada
kemampuan sendiri untuk berpikir, (2) mencari informasi dari sumber lain dan
belajara dari siswa lain, (3) mendorong siswa untuk mengungkapkan idenya
secara verbal dan membandingkan dengan ide temannya. Kelebihan – kelebihan
ini bermakna ketika dalam proses pemecahan masalah, membantu siswa belajar
menghormati siswa yang pintar dan siwa yang kurang pintar dan menerima
perbedaan yang ada, menyediakan kesempatan kepada siswa untuk
membandingkan jawabannya dan menilai ketepatan jawaban, mendorong siswa
yang kurang pintar untuk tetap berbuat, menghargai ide orang lain dan
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif.
Tujuan pembelajaran yang harus dicapai melalui model Cooperative
Scriptyaitu siswa dapat mendeskripsikan siklus hidrologi dan bagian – bagiannya,
Mengklasifikasikan bentuk tubuh air permukaan dan air tanah serta
pemanfaatannya, Mendeskripsikan zone laut menurut letak dan kedalamannya.
Dengan penerapan model Cooperative Scriptsiswa dituntut untuk menumbuhkan
ide-ide atau gagasan baru mengenai siklus hidrologi, daya berfikir kritis serta
mengembangkan jiwa keberanian dalam menyampaikan hal-hal baru yang
diyakininya benar sesuai dengan materi yang diajarkan. Selain itu, model
4
untuk mencapai hasil akademik dan sosial termasuk meningkatkan prestasi,
percaya diri dan hubungan interpersonal positif antara satu siswa dengan siswa
yang lain dan model pembelajaran ini memudahkan siswa melakukan interaksi
sosial, sehingga mengembangkan keterampilan berdiskusi, dan siswa bisa lebih
menghargai orang lain.
Berdasarkan uraian diatas, dengan menerapkan model Cooperative Script
diharapkan mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas pada
bidang studi IPS Terpadu, khusunya materi Hidrosfer kelas VII SMP Negeri 3
Pematangsiantar.
B. Identifikasi masalah
Dari latar belakang diatas, maka masalah – masalah penelitian adalah : (1)
guru masih lebih aktif dibandingkan dengan siswa dan masih menggunakan
metode konvensional di dalam kelas. (2) rendahnya aktivitas siswa di dalam kelas.
(3) Hasil belajar siswa rendah yakni sebesar 60% yang belum tuntas.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan dari uraian identifikasi masalah di atas, maka peneliti
membatasi permasalahan dari penelitian iniadalah : (1) rendahnya aktivitas siswa
didalam kelas dan (2)hasil belajar siswa yang masih rendah yaitu sebesar 60%
5
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dikaji ada beberapa
permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah Ada peningkatan aktivitas belajar siswa pada materi hidrosfer
dengan penerapan model Cooperative Script di kelas VII SMP Negeri 3
Pematangsiantar T.A 2013/2014.
2. Apakah ada peningkatan hasil belajar siswa pada materi hidrosfer dengan
penerapan model Cooperative Script di kelas VII SMP Negeri 3
Pematangsiantar T.A 2013/2014
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui :
1. Ada peningkatan aktivitas belajar siswa pada materi hidrosfer dengan
penerapan model Cooperative Script di kelas VII SMP Negeri 3
Pematangsiantar T.A 2013/2014.
2. Ada peningkatan hasil bela jar siswa pada materi hidrosfer dengan
penerapan model Cooperative Script di kelas VII SMP Negeri 3
Pematangsiantar T.A 2013/2014
F. Manfaat Penelitian
1. Sekolah, sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan prestasi
6
2. Guru, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan model dan strategi
pembelajaran yang dapat memberikan manfaat bagi siswa.
3. Siswa, dapat meningkatkan minat belajar dan melatih sikap sosial untuk
saling peduli terhadap keberhasilan siswa lain dalam mencapai tujuan
belajar.
4. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang peranan guru dalam
meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar dikelas
54
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Hasil Penelitian
Penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 3 Pematangsiantar menerapkan model
pembelajaran Cooperative Script pada materi Hidrosfer di kelas VII – 7 semester II tahun ajaran 2013/2014.Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus.Setiap siklus dalam
penelitian ini terdiri dari 2 x 45 menit. Adapun tahapan yang dilakukan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan siklus 1 a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan peneliti berkonsultasi dengan guru mengenai kondisi
dan gambaran siswa di dalam kelas. Setelah itu adapun kegiatan yang dilakukan antara
lain : (1)Menyusun rencana pelaksanaan pemmbelajaran (RPP) sesuai dengan
langkah-langkah model pembelajaran Cooperative Script, (2) Mempersiapkan lembar observasi
aktivitas untuk siswa sesuai dengan model pembelajaran Cooperative Script,
(3)Mempersiapakan materi diskusi berupa wacana untuk siswa, (4)Mempersiapkan soal
post test sesuai dengan materi yang diajarkan, (5)Membagi siswa secara berpasangan
sesuai dengan langkah – langkah Cooperative Script, (6) Mempersiapkan nomor dada untuk siswa sehingga mempermudah kegiatan observasi aktivitas yang akan dilakukan.
Adapun untuk mengisi lembar aktivitas, peneliti dibantu oleh dua orang observer dari
pihak mahasiswa yaitu saudari Heldiana S dan saudari Nurhasanah.Sebelum observasi
dilakukan terlebih dahulu peneliti menjelaskan kepada observer tentang tugas mereka
guna hasil yang baik.Kemudian memberikan lembar observasi aktivitas siswa kepada
masing masing observer.
55
b. Tindakan
Pada tahap ini, peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran berdasarkan RPP.
Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 jam pelajaran (2 x 45 menit). Pada
kegiatan awal (5 menit), peneliti mengucap salam dan memeriksa kehadiran siswa,
kebersihan dan kerapian ruangan kelas, setelah itu peneliti memberi pertanyaan
pembuka yang berkaitan dengan pelajaran, peneliti menyampaikan tujuan dari
pembelajaran dan peneliti menjelaskan model pembelajaran yang akan diterapkan yaitu
model Cooperative Script.
Gambar10.Peneliti Melaksanakan Kegiatan Awal Sesuai Dengan RPP Di Kelas VII -7 SMP Negeri 3 Pematangsiantar
Setelah itu, pada kegiatan inti peneliti membagi peserta didik untuk
berpasangan, membagi wacana/materi untuk dibaca dan dibuat ringkasannya. Setelah
56
pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar kemudian menyuruh siswa untuk
bertukar peran, pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya (20 menit).
Gambar 11. Siswa Sedang Berdiskusi Dengan Pasangan NyaDan Melakukan Perannya Sebagai PembicaraDi Kelas VII -7 SMP Negeri 3
Pematangsiantar
Siswa mendiskusikanide pokok dari wacana tentang Hidrosfer yang telah
dibagikan bersama dengan pasangannya, setelah itu siswa yang berperan sebagai
pembicara membacakan ide pokok yang diperoleh dari hasil diskusinya.
Pada kegiatan penutup, Peneliti bersama dengan siswa menyimpulkan ide pokok
dari wacana yang telah didiskusikan.Kemudian peneliti membagikan soal post tes Iuntuk
dikerjakan (15 menit), selanjutnya mengumpulkan lembar jawaban siswa, memberi
tugas rumah dan mengakhiri pelajaran dengan salam penutup untuk mengakhiri
57
Gambar 12.Siswa sedang menjawab Post Test siklus I di kelas VII SMP Negeri 3 pematangsiantar Tahun 2014
c. Observasi
Selama proses pembelajaran berlangsung, observer mengamati aktivitas siswa
yang terlihat di dalam kelas dengan menggunakan lembar observasi sesuai dengan
kriteria penilaian yang telah ditentukan, dimana setiap aspek yang diamati memiliki
skor 1-3. Aspek-aspek yang diamati oleh observer yakni (1) memperhatikan, (2)
menyimak, (3) membaca, (4) berbicara, (5) diskusi dan (6) Bersemangat. Penilaian
keenam aspek tersebut terlihat dalam proses pembelajaran menggunakan model
Cooperative Script, untuk membantu observer dalam mengamati aktivitas maka setiap
siswa diberi nomor dada yang disesuaikan dengan nomor urut mereka duduk didalam
58
Tabel8.Data Aktivitas Siswa Per Aspek Pada Siklus I Di Kelas VII SMP 3 Pematangsiantar Tahun 2014
Sumber : Data Primer Olahan, 2014
Keterangan:
F : Frekuensi SC : Skor Nilai C : Cukup B : Baik
Tabel9.Kategori Aktivitas Siswa Siklus I Di Kelas VII SMP 3 Pematang siantar Tahun 2014
No. Kategori Aktivitas Jumlah Persentase (%)
1.
Sumber : Data Primer Olahan, 2014
Dari table 9 menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa yang termasuk dalam
kategori baik yakni 34,48%, aktivitas belajar siswa yang termasuk dalam kategori cukup
yakni 44,83% , dan aktivitas belajar siswa yang termasuk dalam kategori kurang yakni
59
Gambar13 . Grafik Aktivitas Siswa Siklus I Di Kelas VII SMP 3 Pematang Siantar Tahun 2014
Dari tabel 8 di atas hasil observasi kreativitas siswa dengan rata-rata aktivitas
siswa pada siklus I adalah 1,85 dan ini tergolong pada kriteria cukup dengan persentase
sebesar 62,83%. Untuk aspek memperhatikan rata - rata skornya adalah (1,69),
menyimak rata – rata skornya adalah (1,69), Membaca (1,93), Berbicara (2,34), Diskusi (2,07) dan bersemangat dengan rata – rata skornya (1,59). Dalam hal ini kreativitas siswa dalam pembelajran masih kurang baik sehingga masih perlu dilakukan perbaikan
pada siklus berikutnya.
Aktivitas siswa biasanya juga akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Hasil
belajar siswa secara individu diperoleh dari penggabungan 40% nilai LKK dan 60%
nilai post tes untuk mempermudah melihat ketuntasan belajar siswa, dapat dilihat pada
tabel 10 dan gambar 14. 0
20 40 60 80 100
Bersemangat
Diskusi
Berbicara
Membaca
Menyimak
60
Tabel 10.Frekuensi Skor Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I Di Kelas VII SMP 3 Pematangsiantar Tahun 2014
No. Interval Frekuensi Persentase (%) Ketuntasan 1. Sumber : Data Primer Olahan, 2014
Dari tabel 10 diatas dapat diketahui yang mencapai ketuntasan belajar secara
individu adalah 18 orang dengan mencapai nilai KKM ≥ 70 maka secara klasikal ketuntasan belajar belum mencapai karena pada siklus I persentase ketuntasan hanya
62.07%, sementara dikatakan tuntas apabila mencapai 85% dari keseluruhan siswa.
Untuk lebih jelas dapat di lihat pada gambar berikut ini.
Gambar14 . Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I Di Kelas VII SMP 3 Pematangsiantar Tahun 2014
Dapat disimpulkan bahwa pada siklus ini belum mencapai ketuntasan secara
klasikal maka perlu dilakukan siklus ke II untuk meningkatkan ketuntasan belajar siswa. Tuntas (62,07%)
61
Hasil dari siklus I dijadikan acuan dalam memberi tindakan pada siklus berikutnya
sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada pelaksanaan siklus I masih ditemukan
permasalahan, hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang belum mencapai KKM
secara individual.Permasalahan yang terjadi pada siklus I yaitu (1) masih banyak siswa
yang kurang memperhatikan temannya pada saat membacakan ide pokok, sehingga
siswa kurang mampu untuk mengingat dan menghapal ide – ide pokok dari wacana pembelajaran. (2) masih terdapat siswa yang kurang menyimak pada saat teman nya
berperan sebagai pembaca, sehingga kurang mampu untuk menunjuk kan ide pokok, (3)
hanya sebagian siswa yang benar – benar diskusi dengan pasangannya, (4) Aktivitas siswa pada siklus I ternyata hanya pada kategori cukup sehingga perlu diadakan
perbaikan, (5) Hasil belajar siswa belum optimal dan ketuntasan hasil belajar siswa
secara klasikal pada siklus I masih belum tuntas.
2. Pelaksanaan Siklus II a. Perencanaan
Tahap perencanaan siklus II dilakukan dengan menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) untuk memperbaiki siklus ke I agar proses pembelajaran dapat
berjalan dengan baik. Berdasarkan permasalahan yang terdapat pada siklus I, peneliti
beserta guru melakukan upaya untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan salah
satu cara pada siklus II guru masuk ke kelas mendampingi peneliti dan observer.
62
– masing, (3) Guru Mengarahkan siswa untuk menjawab tes yang diberikan dengan
sungguh – sungguh sehingga hasilnya lebih baik dari sebelumnya. b. Tindakan
Pada tahap ini , yang dilakukan yaitu melaksanakan kegiatan pembelajaran
berdasarkan RPP.Pada kegiatan awal, Guru mengucap salam dan peneliti memeriksa
kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian ruangan kelas, guru juga yang membuka
pelajaran dan menyampaikan motivasi yaitu agar siswa lebih bersemangat dalam
berdiskusi sehingga dapat menemukan ide pokok dengan baik dan dapat melakukan
peran nya masing – masing yaitu sebagai pembicara dan pendengar. Kemudian peneliti menyampaikan tujuan dari pembelajaran. Pada tahap ini, peneliti meminta siswa agar
duduk dengan pasangannya masing – masing sesuai dengan siklus sebelumnya, kemudian peneliti meminta siswa agar lebih fokus dalam memperhatikan penjelasan
dari guru terkait dengan model pembelajaran yang diterapkan.Hal ini dilakukan agar
memudahkan siswa dalam berdiskusi dengan pasangannya untuk menemukan ide pokok
dari wacana yang dibagikan.
Pada kegiatan selanjutnya, peneliti membagi wacana/materi untuk dibaca dan
dibuat ringkasannya.Setelah itu peneliti dan peserta didik menetapkan siapa yang
pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
kemudian meminta siswa untuk bertukar peran, pembicara ditukar menjadi pendengar
dan sebaliknya (20 menit).
Siswa mendiskusikan ide pokok dari wacana tentang Hidrosfer yang telah
dibagikan bersama dengan pasangannya, setelah itu siswa yang berperan sebagai
63
Gambar 15.Peneliti dan Guru Membimbing Siswa Dalam Diskusi Kelompok Di Kelas VII SMP 3 Pematangsiantar Tahun 2014
Setelah diskusi berakhir peneliti dan siswa menyimpulkan hasil diskusi berupa
ide pokok secara bersama – sama. Setelah pembelajaran berakhir seperti siklus I, siswa kembali menjawab soal post tes berupa soal pilihan ganda. Selanjutnya mengumpulkan
lembar jawaban siswa dan mengakhiri pelajaran dengan salam.
c. Observasi
Selama proses pembelajaran berlangsung, observer mengamati aktivitas siswa
yang terlihat di dalam kelas dengan menggunakan lembar observasi sesuai dengan
kriteria penilaian yang telah ditentukan, dimana setiap aspek yang diamati memiliki
skor 1-3. Aspek-aspek yang diamati oleh observer yakni (1) memperhatikan, (2)
menyimak, (3) membaca, (4) berbicara, (5) diskusi dan (6) Bersemangat. Penilaian
keenam aspek tersebut terlihat dalam proses pembelajaran menggunakan model
64
siswa diberi nomor dada yang disesuaikan dengan nomor urut mereka duduk didalam
kelas.
Gambar 16. Observer Mengamati Aktivitas Siswa Di Dalam Kelas Di Kelas VII SMP 3 Pematangsiantar Tahun 2014
Hasil data observasi aktivitas belajar siswa secara individual dapat dilihat
pada lampiran.Selanjutnya dapat dilihat aktivitas siswa pada tabel 11.
Tabel11 . Data Aktivitas Siswa Per Aspek Pada Siklus II Di Kelas VII SMP 3 Pematangsiantar Tahun 2014
Sumber : Data Primer Olahan, 2014
Keterangan:
F : Frekuensi SC : Skor Nilai B : Baik
Tabel12.Kategori Aktivitas Siswa Siklus II Di Kelas VII SMP 3 Pematang Siantar Tahun 2014
65
Sumber : Data Primer Olahan, 2014
Dari tabel 12menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa yang termasuk dalam
kategori baik yakni 93,10% aktivitas belajar siswa yang termasuk dalam kategori cukup
yakni 6,90%, dan aktivitas belajar siswa yang termasuk dalam kategori Baik.
Gambar 16. Grafik Aktivitas Siswa Siklus Ii Di Kelas Vii Smp 3 Pematang siantar Tahun 2014
Dari tabel 11 di atas hasil observasi kreativitas siswa dengan rata-rata aktivitas
siswa pada siklus II adalah 2,70 dan ini tergolong pada kriteria baik dengan persentase
sebesar 90,21%. Untuk aspek memperhatikan rata - rata skornya adalah (2,89),
menyimak rata – rata skornya adalah (2,75), Membaca (2,68), Berbicara (2,55), Diskusi (2,48) dan bersemangat dengan rata – rata skornya (2,89). Dalam hal ini kreativitas siswa dalam pembelajaran sudah baik karena sudah terdapat peningkatan dalam
66
Aktivitas siswa biasanya juga akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Sama
dengan siklus I, hasil belajar siswa secara individu diperoleh dari penggabungan 40%
nilai LKK dan 60% nilai post tesuntuk mempermudah melihat ketuntasan belajar siswa,
dapat dilihat pada tabel 13dan gambar 18.
Tabel 13.Frekuensi Skor Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II Di Kelas VII SMP 3 Pematangsiantar Tahun 2014
No. Interval Frekuensi Persentase (%) Keterangan
1.
Sumber : Data Primer Olahan, 2014
Dari tabel 13 diatas dapat diketahui yang mencapai ketuntasan belajar secara
individu adalah 28 orang dengan mencapai nilai KKM ≥ 70 maka secara klasikal ketuntasan belajar sudah tercapai karena pada siklus II persentase ketuntasan 96,56%,
dimana lebih dari 85% dari keseluruhan siswa sudah mencapai KKM. Untuk lebih jelas
dapat di lihat pada gambar berikut ini.
Tuntas (96,56 %)
67
Gambar 18. Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II Di Kelas VII SMP 3 Pematangsiantar Tahun 2014
Dapat disimpulkan bahwa pada siklus ini ketuntasan secara klasikal sudah
tercapai, dimana 28 siswa telah mencapai KKM dengan persentase 96,56%, maka tidak
perlu dilakukan siklus berikutnya hanya sampai siklus II saja.
a. Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan 2 siklus diperoleh
peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada siklus II. Dimana pada siklus ke II
peneliti didampingi guru bidang studi di dalam kelas, dengan kolaborasi ini semua
aktivitas siswa seperti memperhatikan, menyimak, membaca, berbicara, diskusi dan
bersemangat berada dalam kategori baik, untuk lebih jelasnya peningkatan aktivitas
68
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Siklus I (%)
Siklus II (%)
Gambar 19. Peningkatan aktivitas belajar Siklus I dan Siklus II Di Kelas VII SMP 3 Pematangsiantar Tahun 2014
Berdasarkan gambar dapat dilihat bahwa setiap aktivitas pada siklus I
mengalami peningkatan pada siklus II. Untuk melihat ketuntasan belajar siklus I dan
siklus II dapat dilihat pada gambar 20 dan tabel 14 berikut.
Tabel 14. Rekapitulasi Nilai Ketuntasan Siklus I dan Siklus II Di Kelas VII SMP 3 Pematangsiantar Tahun 2014
No Uraian Tuntas Tidak Tuntas Nilai Rata - rata
F Persen (%) F Persen (%)
1 Siklus I 18 62,07 11 37,93 73,93
69
Gambar 20.Grafik Peningkatan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Dari Siklus I ke Siklus II Di SMP Negeri 3 Pematangsiantar
Tahun 2014
Ketuntasan belajar siswa pada siklus I yaitu 62,07% dan meningkat menjadi
96,56% pada siklus II, sehingga dapat ditentukan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa
pada siklus II sudah mencapai ketentuan 85% untuk ketuntasan klasikal suatu kelas.
B. Pembahasan
1. Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar yang
melibat kan unsur jiwa raga, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis.Adapun
aktivitas yang di nilai pada penelitian ini yaitu : (1) memperhatikan, (2) menyimak, (3)
membaca, (4) berbicara, (5) diskusi dan (6) bersemangat. Dimana setiap aspek memiliki
bobot nilai tertinggi 3 dan terendah 1. Apabila siswa melakukan aktivitas sesuai dengan
kriteria penilaian aktivitas siswa maka siswa tersebut berhak memperoleh skor
maksimal yaitu 3. Aktivitas belajar ini dinilai oleh dua orang observer dari kalangan 0
20 40 60 80 100
Siklus I Siklus II
Tuntas (%)
70
mahasiswa yang sudah mengetahui kriteria penilaian aktivitas pada model pambelajaran
yang di terapkan.
Pada Siklus I aspek memperhatikan (1,69), menyimak (1,69), membaca (1,93),
berbicara (2,34), diskusi (2,07), dan bersemangat (1,59) dengan jumlah rata – rata 1,88 dimana masih berada pada kategori cukup. Dan pada siklus ke II aspek memperhatikan
(2,89), menyimak (2,75), membaca (2,68), berbicara (2,55), diskusi (2,48), dan
bersemangat (2,89) dengan rata – rata 2,70 maka siklus kedua berada pada kategori Baik.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada siklus I aktivitas siswa
mencapai 62,83% dan pada siklus II menjadi 90,60%. Hasil penelitian pada siklus I
menunjukkan bahwa penerapan model pembellajaran Cooperative Script dapat
meningkat kan hasil belajar siswa, tetapi masih perlu ditingkatkan lagi. Oleh sebab itu
perlu diakukan refleksi untuk siklus II guna meningkatkan kreativitas belajar secara
menyeluruh.
Pada siklus II kreativitas belajar siswa mengalami peningkatan dari masing – masing aspek yang dinilai. Masing – masing peningkatannya untuk aspek memperhatikan sebesar 40,00%, aspek menyimak sebesar 35,33%, aspek membaca
sebesar 25%, aspek berbicara sebesar 7,00%, aspek diskusi 16,00% dan aspek
bersemangat 43,33%. Pada siklus II ini dapat dilihat bahwa siswa mampu membantu
mengingat dan menghapal ide – ide pokok terlihat dari aspek memperhatikan sebesar 40,00% serta mampu menunjuk kan ide pokok dengan baik. Keadaan tersebut sesuai
dengan yang dikemukakan Kunandar (2008) mengatakan peningkatan aktivitas siswa
71
siswa yang bertanya dan menjawab, meningkatnya jumlah siswa yang saling
berinteraksi membahas materi pelajaran.
Hal ini juga seirama dengan yang dikatakan oleh Slameto (2003) menyatakan
bila siswa menjadi partisipan yang aktif, akan memperoleh pengetahuan yang lebih
baik. Dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas, karena tanpa adanya aktivitas
maka kegiatan belajar mengajar mungkin tidak akan berlangsung dengan baik.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti suatu materi
tertentu. Untuk melihat hasil belajar dilakukan suatu penilaian terhadap siswa yang
bertujuan untuk mengetahui apakah siswa telah menguasai suatu materi atau belum.
Nilai hasil belajar dapat diperoleh dari nilai post test dan lembar kerja kelompok
siswa. Dimana 60 % dari post test dan 40% dari nilai kerja kelompok siswa.
Hal ini sesuai dengan hipotesa yang diajukan, hasil belajar pada siklus I yakni
62,07% siswa yang nilainya mencapai KKM sedangkan hasil belajar siswa secara
individu pada siklus II yaitu 96,56%. Dengan demikian dapat diketahui penerapan
model pembelajaran Cooperative Script dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
materi Hidrosfer sebesar 34,49%. Ini terlihat dari hasil belajar pada siklus I yakni
62,07% siswa yang nilainya dikatakan tuntas, dan 37,93% siswa yang nilainya
dikatakan tidak tuntas sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar yakni
96,56% siswa yang nilainya dikatakan tuntas dan 3,44% siswa yang nilainya dikatakan