• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA IBU YANG ANAKNYA KULIAH DI LUAR PULAU DENGAN DI DALAM PULAU DI Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Ibu yang Anaknya Kuliah di Luar Pulau dengan di Dalam Pulau di Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kali

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA IBU YANG ANAKNYA KULIAH DI LUAR PULAU DENGAN DI DALAM PULAU DI Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Ibu yang Anaknya Kuliah di Luar Pulau dengan di Dalam Pulau di Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kali"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA IBU YANG ANAKNYA

KULIAH DI LUAR PULAU DENGAN DI DALAM PULAU DI

KECAMATAN KUMAI KABUPATEN KOTAWARINGIN

BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh:

DEVI VAN MULYADI

J500120076

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIY AH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Ibu yang Anaknya Kuliah di Luar Pulau dengan di Dalam Pulau di Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat

Provinsi Kalimantan Tengah

Devi Van Mulyadi, Moh. Fanani, Anika Candrasari Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

Latar Belakang: Ibu yang anaknya kuliah di luar pulau cenderung lebih mengkhawatirkan kesejahteraan anaknya, kebutuhan ekonomi yang meningkat akibat lokasi yang berjauhan dan perpisahan yang lama menyebabkan timbulnya gejala kecemasan.

Tujuan Penelitian: Menganalisis perbedaan tingkat kecemasan antara ibu yang anaknya kuliah di luar pulau dengan ibu yang anaknya kuliah di dalam pulau di Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah. Metode Penelitian: Desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional menggunakan teknik pengambilan sampel consecutive sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 96 responden terdiri dari 48 ibu yang anaknya kuliah diluar pulau dan 48 ibu yang anaknya kuliah di dalam pulau. Penelitian ini menggunakan kuesioner L-MMPI untuk mengetahui angka kebohongan dan kuesioer TMAS untuk mengukur tingkat kecemasan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji statistik uji-t.

Hasil Penelitian: Setelah dilakukan analisa menggunakan uji-t diperoleh nilai p=0,000 maka secara statistik terdapat perbedaan tingkat kecemasan antara ibu yang anaknya kuliah di luar pulau dengan ibu yang anaknya kuliah di dalam pulau di Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawarigin Barat Provinsi Kalimantan Tengah. Simpulan: Ibu yang anaknya kuliah di luar pulau memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang anaknya kuliah di dalam pulau.

(6)

ABSTRACT

The Differences Anxiety Level Between Mothers Whose Children Study in the Outer Islands with in the Island in the District Kumai West Kotawaringin Central

Kalimantan Province

Devi Van Mulyadi, Moh. Fanani, Anika Candrasari Faculty of Medicine, Muhammadiyah University of Surakarta

Background: Mothers whose children study in the outer islands tend to be concerned about welfare of her child, increased economic needs due to the remote location and a long separation causing anxiety simptoms.

Objectives: Analyzing the differences anxiety level between mothers whose children study in the outer islands with mothers whose children study in the island in the District Kumai West Kotawaringin Central Kalimantan Province.

Methods: Reseach design is analytical observational with cross-sectional approach and use consecutive sampling. There are 96 respondents consist 48 mothers whose children study in the outer islands and 48 mothers whose children study in the island. The research used L-MMPI questionnaire to determine the number of lies and TMAS questionnaire to measure the level of anxiety. The avaible data were analyzed using t-test statistical t-test.

Result: After analysis using t-test obtained value of p=0,000. There were statistically significant differences of anxiety level between mothers whose children study in the outer islands with mothers whose children study in the island in the District Kumai West Kotawaringin Central Kalimantan Province.

Conclusion: Mothers whose children study in the outer islands have higher anxiety level than mothers whose children study in the island.

Keywords: mother/child, separation, anxiety

LATAR BELAKANG

Pendidikan mutlak diperlukan penerus bangsa tidak hanya sampai sekolah lanjut tingkat atas (SLTA), namun ke jenjang lebih lanjut seperti universitas. Terkadang karena keterbatasan universitas di suatu daerah pelajar harus melanjutkan pendidikannya ke daerah lain. Keharusan merantau ke daerah lain untuk melanjutkan pendidikan ini menyebabkan terjadinya perpisahan pelajar dengan keluarga. Yang paling sering merasakan dampak perpisahan

(7)

Gangguan kecemasan merupakan masalah kesehatan utama di seluruh dunia dengan beban psikologis, sosial dan ekonomi yang cukup besar (Robinson, 2013). 4,7% warga Inggris memiliki masalah gangguan kecemasan dan merupakan 30% dari masalah kesehatan mental yang ditangani oleh dokter (MHF, 2014). Di Indonesia dperkirakan jumlah mereka yang menderita gangguan kecemasan ini baik akut maupun kronik mencapai 5% dari jumlah penduduk, dengan perbandingan antara wanita dan pria 2 banding 1 (Hawari, 2011).

Dalam penelitiannya Maharjanti (2012), menyimpulkan bahwa tingkat kecemasan istri yang suaminya bekerja di luar kota lebih tinggi dibandingkan istri yang suaminya bekerja di dalam kota di Desa Gentan Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo. Hal ini disebabkan oleh salah satunya adalah perpisahan walaupun sementara antara suami istri yang dapat menjadi pemicu kecemasan pada istri.

Ibu biasanya merupakan figur kelekatan utama yang dipilih anak karena lebih banyak berinteraksi dengan anak dan berfungsi sebagai orang yang memenuhi kebutuhannya serta memberikan rasa nyaman (Maslihah, 2007). Kelekatan tidak hanya ditujukan pada anak namun juga pada ibu. Bentuk tingkah laku lekat pada ibu berupa sikap yang ingin mempertahankan kontak dengan anak dan memperlihatkan ketanggapan terhadap kebutuhan anak (Semium, 2006). Ibu memiliki peran penting dalam kehidupan berkeluarga. Sering dikatakan bahwa ibu adalah jantung dari keluarga, jika seorang ibu

mengalami gangguan kecemasan yang berkepanjangan tentu hal ini akan berpengaruh buruk terhadap anggota keluarga yang lain karena seorang ibu memiliki peran khusus di dalam keluarga yang tidak dapat digantikan oleh anggota keluarga yang lain (Gunarsa & Yuliana, 2008).

Penelitian yang dilakukan oleh Silove (2010), menunjukkan adanya separation anxiety disorder (SAD) pada dewasa yang uniknya hanya ditemukan pada wanita saja. Kecemasan ini berupa rasa tertekan berlebihan yang berulang saat mereka atau anggota keluarga meninggalkan rumah. Pengalaman kecemasan yang tidak mereda dalam waktu yang lama dapat melumpuhkan, mengganggu tiap aspek kehidupan, termasuk fungsi sosial, pekerjaan dan psikologis (Kaplan & Sadock, 2010). Gangguan kecemasan meningkatkan kecacatan fungsional (Simons et al., 2012) dan berhubungan dengan risiko kematian akibat bunuh diri (Pfeiffer et al., 2010).

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai perbedaan tingkat kecemasan antara ibu yang anaknya kuliah di luar pulau dengan ibu yang anaknya kuliah di dalam pulau di Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah. Diharapkan penelitian ini mampu menghasilkan pengetahuan yang dapat dipergunakan dalam penatalaksanaan klinik dan program pemberdayaan wanita yang dilakukan oleh pemerintah.

(8)

kecemasan antara ibu yang anaknya kuliah di luar pulau dengan ibu yang anaknya kuliah di dalam pulau di Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah.

METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilakukan pada tanggal 22 Desember 2015 di Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah dengan meminjam gedung SMA Negeri 1 Kumai sebagai tempat berkumpul ibu-ibu yang diundang untuk menjadi responden penelitian. Populasi target penelitian adalah ibu yang memiliki anak yang sedang menjalani masa perkuliahan sedangkan populasi terjangkau penelitian ini adalah ibu di Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah yang memiliki anak yang sedang menjalani masa perkuliahan pada tahun 2015. Sampel penelitian diambil dari populasi terjangkau. Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling dengan jumlah responden untuk masing-masing populasi sebanyak 45 orang responden ditambah 10% menjadi 50 orang responden (50 ibu yang anaknya kuliah di dalam pulau dan 50 ibu yang anaknya kuliah di luar pulau).

Responden dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria restriksi. Untuk kriteria inklusi adalah: ibu yang memiliki anak masih kuliah pada tahun 2015, berdomisili di Kecamatan

Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah, berusia kurang dari 45 tahun, memiliki suami dan tinggal bersama dalam 1 rumah, dapat membaca dan menulis, subyek bersedia mengikuti penelitian dan skor L-MMPI <10. Sedangkan kriteria eksklusinya adalah: memiliki riwayat penyakit kronis yang membuat resah, telah terdiagnosis mengalami gangguan kejiwaan, anak yang masih kuliah telah menikah, anak yang kuliah di luar pulau tinggal bersama keluarga, mengalami kehilangan keluarga dan kerabat dekat dalam 3 bulan terakhir

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ibu yang anaknya kuliah di dalam pulau dan ibu yang anaknya kuliah di luar pulau. Sedangkan variabel tergantungnya adalah tingkat kecemasan ibu. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu, isian data pribadi, kuesioner L-MMPI (Lie Minnesota Multhiphasic Personality Inventory), dan kuesioner TMAS (Taylor Manifest Anxiety Scale).

(9)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada Desember 2015 di Kecamatan Kumai dengan meminjam gedung aula SMAN 1 Kumai sebagai tempat berkumpulnya responden. Jumlah keseluruhan responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah 100 orang. Empat diantaranya tidak memenuhi kriteria restriksi, 96 sisanya memenuhi kriteria restriksi adalah ibu yang anaknya kuliah di luar pulau sebanyak 48 responden dan ibu yang anaknya kuliah di dalam pulau sebanyak 48 responden.

Tabel 1. Distribusi Responden, Frekuensi Kecemasan dan Normalitas Data

Ibu yang anaknya kuliah

di luar pulau

Ibu yang anaknya kuliah di dalam pulau Jumlah Presentasi Mean Stand. Deviasi Kolmogorov-Smirnov 48 50 27,27 7,651 0,063 48 50 20,81 7,076 0,140

[image:9.612.342.525.138.213.2]

Berdasarkan tabel 1. diperoleh data ibu yang anaknya kuliah diluar pulau memiliki skor kecemasan rata-rata 27,27 dan standar deviasi sebesar 7,651. Sedangkan ibu yang anaknya kuliah di dalam pulau memiliki skor kecemasan rata-rata 20,81 dan standar deviasi sebesar 7,076. Pada uji normalitas Kolmogorov-Smirnov, ibu yang anaknya kuliah di luar pulau memiliki signifikansi 0,063 dan ibu yang anaknya kuliah di dalam pulau memiliki signifikansi 0,140.

Tabel 2. Independent Sample Test Perbedaan Tingkat Kecemasan

Signifikansi

Uji F (Levene’s test) 0,369

Uji t 0,000

IK 95%

Terendah 3,472 Tertinggi 9,445

Sebelum dilakukan uji-t, dilakukan uji kesamaan varian terlebih dahulu dengan tes F, didapatkan hasil F 0,813 dengan nilai p=0,369. Karena nilai signifikasi dengan equal variances assumed >0,05, disimpulkan kedua varian adalah sama.

Pada uji-t diperoleh data t hitung sebesar 4,293 dengan probabilitas (sig.) 0,000. Nilai t hitung > t tabel (4,293>1,664) dan nilai p<0,05 ini berarti terdapat perbedaan yang bermakna dan signifikan secara statistik pada skor kecemasan ibu yang anaknya kuliah di luar pulau dan ibu yang anaknya kuliah di dalam pulau. Karena nilai probabilitas yang <0,05 maka hipotesis diterima yang berarti terdapat perbedaan rata-rata tingkat kecemasan antara ibu yang anaknya kuliah di luar pulau dengan ibu yang anaknya kuliah di dalam pulau.

(10)

memicu anak bangsa untuk terus melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi, namun karena keterbatasan sarana pendidikan seperti universitas disuatu daerah menyebabkan pelajar harus melanjutkan pendidikannya ke daerah lain. Hal ini berakibat perpisahan antara pelajar dengan keluarganya. Yang paling sering merasakan dampak perpisahan ini adalah ibu karena ibulah yang terhubung langsung dengan anak sejak masih dalam kandungan dan memiliki kualitas hubungan yang relatif lebih baik daripada ayah (Waller dan Rose, 2011)

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Kecamatan Kumai, diketahui jumlah sampel yang dapat dianalisis dalam penelitian ini adalah 48 (50%) ibu yang anaknya kuliah di luar pulau dan 48 (50%) ibu yang anaknya kuliah di dalam pulau. Ibu yang anaknya kuliah di luar pulau memiliki rata-rata skor kecemasan 27,27 dan ibu yang anaknya kuliah di dalam pulau memiliki rata-rata skor kecemasan 20,81. Pada uji-t didapat nilai p=0,000 (p<0,05) sehingga secara statistik dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tingkat kecemasan antara ibu yang anaknya kuliah di luar pulau dengan ibu yang anaknya kuliah di dalam pulau di Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah

Hasil penelitian ini memiliki kemiripan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Maharjanti (2012) bahwa wanita yang terpisah dari suaminya dalam jangka waktu tetentu, memiliki tingkat kecemasan yang lebih

tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak terpisah dari suaminya. Dalam penelitian ini peneliti menemukan perbedaan tingkat kecemasan yang signifikan antara ibu yang anaknya kuliah di luar pulau dengan ibu yang anaknya kuliah di dalam pulau. Perbedaan tingkat kecemasan ini dapat dipicu oleh perpisahan yang lebih lama dan jarak yang lebih jauh antara ibu dengan anaknya yang sedang kuliah di luar pulau, sedangkan ibu yang anaknya kuliah di dalam pulau tidak mengalaminya sehingga tingkat kecemasannya lebih rendah.

Perpisahan dengan orang dekat dapat memicu terjadinya gangguan kecemasan. Pada anak-anak hal ini biasa terjadi disebut SAD dan merupakan suatu proses perkembangan alami anak untuk bertahan hidup (Lechnyr, 2015). SAD ini digambarkan sebagai emosi negatif atau perasaan seperti kesepian, kehilangan atau kesedihan saat berpisah dari figur lekatnya (Mofrad, 2010). SAD juga dapat terjadi pada orang dewasa disebut ASAD. Sekitar 1/3 diantaranya merupakan SAD yang masih bertahan hingga dewasa, 2/3 merupakan kasus baru yang terjadi setelah dewasa. Figur yang memicu terjadinya ASAD bukan lagi figur lekat dimasa kanak-kanak seperti pengasuh utama, namun adalah orang terdekat yang dicintai seperti suami, anak, saudara ataupun barang yang sangat berarti (Shear, 2006).

(11)

terjadi pada ibu yang anaknya kuliah di luar pulau, perpisahan yang lebih lama dan lebih jauh memungkinkan seorang ibu merasa cemas akan kesejahteraan anaknya. Selain itu pergaulan masa kini remaja turut membuat ibu resah sehingga meningkatkan keluhan-keluhan kecemasan. Kenakalan remaja, pergaulan bebas, kehamilan di luar nikah, aborsi dan penyalahgunaan NAPZA seperti inilah yang menyebabkan problem orang tua masa kini dan merupakan salah satu stresor psikososial terjadinya kecemasan (Hawari, 2011).

Cemas merupakan bagian dari pengalaman hidup dan terjadi secara alamiah berfungsi untuk memberi peringatan akan sesuatu yang berpotensi mengancam, sehingga memunginkan kita untuk merespon dengan cara yang tepat (MHF, 2014). Selama hidupnya wanita memang cenderung mengalami gangguan kecemasan 2 kali lebih sering dibandingkan dengan laki-laki (ADAA, 2005). Banyak hal yang menjadi faktor risiko terjadinya gangguan kecemasan, faktor genetik merupakan faktor risiko gangguan kecemasan baik pada laki-laki ataupun wanita (Hettema, et all., 2005). Wanita yang mengalami pelecehan seksual saat masa kanak-kanak berpotensi mengalami gangguan kecemasan saat dewasa, lingkungan keluarga juga meningkatkan risiko gangguan kecemasan (ADAA, 2005). Kecemasan juga berhubungan dengan gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, minum terlalu banyak

alkohol dan diet yang kurang gizi (MHF, 2009).

Kecemasan yang terjadi pada ibu karena perpisahan sementara dengan anaknya ini tidak selalu bersifat patologis. Bagi sebagian orang kecemasan menjadikan diri menjadi lebih siap, membantu untuk tampil lebih baik dan meragsang impuls kreatif. Kecemasan memicu kita untuk memberikan tanggapan terhadap ancaman yang dirasakan sehingga kita menjadi lebih gigih dalam menghadapi masalah sehingga masalah yang ada dapat teratasi dengan baik (MHF, 2014). Namun di sisi lain, pengalaman kecemasan yang tidak mereda dalam waktu yang lama dan terus menerus dapat melumpuhkan, mengganggu tiap aspek kehidupan, termasuk fungsi sosial, pekerjaan dan psikologis (Kaplan, 2010), menyebabkan kita menjadi tidak sehat, dan yang paling buruk adalah dapat berkembang menjadi gangguan kecemasan (MHF, 2009).

(12)

jawaban “tidak” <10. TMAS

menunjukkan tingkat kecemasan berdasarkan skor yang ada. Semakin tinggi skor TMAS menunjukkan semakin berat derajat kecemasannya ditandai oleh banyaknya gejala kecemasan yang dirasakan.

SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tingkat kecemasan yang signifikan secara statistik antara ibu yang anaknya kuliah di luar pulau dengan ibu yang anaknya kuliah di dalam pulau di Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah yaitu, ibu yang anaknya kuliah di luar pulau memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang anaknya kuliah di dalam pulau.

Mencermati hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran peneliti:

1. Sebaiknya ibu yang anaknya kuliah di luar pulau lebih sering melakukan relaksasi fisik dan psikis bertujuan meringankan

beban pikiran sehingga gejala kecemasan yang dialami dapat berkurang seperti melakukan olahraga secara teratur dan melakukan meditasi dengan berdzikir.

2. Bagi ibu yang memiliki skor kecemasan tinggi sebaiknya segera menemui psikiater agar mendapatkan terapi yang sesuai. 3. Bagi anak yang sedang kuliah baik

di luar pulau ataupun di dalam pulau diharapkan dapat menjaga diri dan meluangkan waktu untuk selalu berhubungan dengan ibunya agar ibu tidak mengalami kecemasan yang berkepanjangan. 4. Suami diharapkan selalu memberi

dukungan kepada istri dan mengajak istri jalan-jalan untuk menghilangkan kepenatan dan selalu berfikir positif.

5. Pemerintah hendaknya meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana pendidikan di berbagai daerah secara merata sehingga mengurangi jumlah migrasi pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

ADAA (Anxiety Disorders Association of America), 2014. Anxiety Disorder in Women: Setting an Research Agenda. USA: PDF

Adam, E.K., Gunnar M.G., Tanaka A., 2004. Adult Attachment, Parent Emotion, and Observed Parenting Behavior: Mediator and Moderator Models. Child Development. 75(1):110–22

Alavi, K., dkk., 2012. Hamil Luar Nikah dalam Kalangan Remaja. Journal of Social Sciences and Humanities. 7(1): 131-40

Ali, M., 2009. Pendidikan Untuk Pembangunan Nasional. Edisi 1. Jabar: IMTIMA Anderson, N.B., 2004. Encyclopedia of Health and Behavior. Edisi k-1. United

(13)

Ar-Radhi, A.S. Lesson 2: The Role of The Mother. http://www.al-islam.org/raising-children-tahera-kassamali/lesson-2-role-mother (18 september 2015)

ATI (Advanced Training Institute International). http://ati.iblp.org/ati/family/articles/family/fivefunctionsofamother/ (18 september 2015)

Banun, F.O.S., Soedijono S., 2013. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual Pranikah pada Mahasiswa Semester V STIKes X Jakarta Timur 2012. Jurnal Ilmu Kesehatan. 5(1): 12-9

BNN (Badan Narkoba dan Narkotika), 2014. Jurnal Data Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba tahun 2013. Edisi tahun 2014

BPS (Badan Pusat Statistik) 2014. Statistik Daerah Kecamatan Kumai 2014. 1102001.6201060

BPS Kabupaten Kotawaringin Barat: Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Menurut Jenis dan Statusnya di Kabupaten Kotawaringin Barat, 2013/2014. http://kobarkab.bps.go.id/LinkTabelStatistik/view/id/7. (28 Agustus 2015) ______________________________: Jumlah penduduk Kabupaten Kotawaringin

Barat tahun 2010-2013. http://kobarkab.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/2 (diakses pada 12 Oktober 2015)

Bystritsky, A., Sahib S. K., Michael E.C., Jason S., 2013. Current Diagnosis and Treatment of Anxiety Disorders. P&T. 38:30-57

Chen, K.V., Berger C.C., Manheimer E., Forde D., Magidson J., Dachman L., Lejeuz C.W., 2013. Meditative Therapies for Reducing Anxiety: a Systematic Review and Meta-analysis of Randomized Controlled Trials. NIH. 29(7): 545:62

Cunningham, N.R., Anne L.J., Adam G.M., Michael K.F., Mitchell B.C., Susmita K.Z., 2015. Importance of Addressing Anxiety in Youth With Functional Abdominal Pain: Suggested Guidelines for Physician. HHS-PA. 56(5): 469-74

Cryan, J.F., Fablan F.S., 2011. The Age of Anxiety: Role of Animal Models of Anxyolitic Action in Drug Discovery. BJP. 164:1129-61

Dangore, K. S., Khairkar P.H., Degwekar S.S., Bhowate R.R., Bhake A.S., Singh A., 2012. Prevalence of oral mucosal disorders in institutionalized and non-institutionalized psychiatric patients: a study from AVBR Hospital in central India. J Oral Sci. 54:85-91.

Data Agregat Kependudukan per Kecamatan (DAK2) Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015. https://kotawaringinbaratkab.kpu.go.id/files/6201.pdf (diakses pada 25 Oktober 2015)

(14)

Google map, 2015.

https://www.google.co.id/maps/dir/Palangkaraya,+Jekan+Raya,+Kota+Pa langka+Raya,+Kalimantan+Tengah/Pangkalanbuun,+Mendawai,+Arut+S

elatan,+Kotawaringin+Barat,+Kalimantan+Tengah/@-2.2860625,111.6462022,8z/data=!3m1!4b1!4m14!4m13!1m5!1m1!1s0x2dfc

bf116a995427:0xfa758015ddea8a0a!2m2!1d113.913977!2d-2.2161048!1m5!1m1!1s0x2e08ee569bcb34d9:0x3f7bf89a51bcbb98!2m2!1d 111.622398!2d-2.688962!3e0 (diakses pada 30 September 2015)

Gunarsa, S.D., Yuliana S.D.G., 2008. Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga. Jakarta:Gunung Mulia

Hasanah, U., 2014. Hubungan Antara Terpaan Reportase InvestigasiTransTV pada Episode Tren Seks Bebas di Kalangan Pelajar Terhadap Kecemasan Pergaulan Bebas. E-Journal Ilkom fisip unmul. 2(2): 328-42

Hawari, D., 2009. Psikometri Alat Ukur (Skala) Kesehatan Jiwa. Jakarta: Balai Penerbit FK UI.

_________, 2011. Manajemen Stres, Cemas dan Depresi. Jakarta: Balai Penerbit FK UI

Hofmann, S.G., Alice T. S., Ashley A. W., Diana O., 2010. The Effect of Mindfullness-Based Therapy on Anxiety and Depression: A Meta-Analytic Review. J Consult Cli Psycol.78(2):169-83

Kaplan, H.I., Sadock B.J., Grebb J.A., 2010. Sinopsis Psikiatri: Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis. Jilid 2. Tangerang: Binarupa Aksara Publisher pp. 17-83

Katzman, M.A., Pierre B., Pierre B., Pratap C., Kevin K., Michael V.A., 2014. Canadian Clinical Practice Guidelines for The Management of Anxiety, Posttraumatic Stress and Obsessive-Compulsive Disorders. BMC Psichyatric. 14: 9-83

KBBI (KAmus Besar Bahasa Indonesia) on line. http://kbbi.web.id/ibu (diakses pada 19 Sepember 2015)

Kessler, R.C., Ayelet M.R., Katherine S., Hans U.W., 2009. Epideiology of Anxiety Disorder. Behavioral Neorobiology of Anxiety and Its Treatment. 2:21-35

Shri, R., 2010. Anxiety: Causes and Management. Behavioral Science Research Institute. 5: 100-18

Siegel, R.S., Daniel P. D., 2011. Anxiety in Adolescent: Update on Its Diagnosis and Treatment for Primary Care Providers. Docepress. 3:1-16

Silove, D.M., Claire L.M., Renate W., Vijaya L.M., Susan R., 2010. The Prevalence and Correlates of Adult Separatio Anxiety Disorders in an Anxiety Clinic. BMC Pshyciatry. 10:21

(15)

Suresh, K.V., dkk, 2015. Oral Mucosa Disease in Anxiety and Depression Patients: Hospital Based Observasional Study from South India. Journal Section: Oral Medicine and Pathology. 7(1):e95-9

Taylor, J.A., 1953. A Personality Scale of Manifes Anxiety. The Journal of Abnormal and Sosial Psychology. 48(2): 285-290

Teetsel, R.N., Golda S.G., Kelly L.D., 2015. Anxiety Promoting Parenting Behaviors: A Comparison of Anxious Mother and Fathers. NIH. 45(2): 133-42

Urban dictionary. http://www.urbandictionary.com/define.php?term=mom. Diaksespada 18 September 2015

Waller, E.M., Amanda J. R., 2011. Adjustment Trade-Offs of Co-Rumination in Mother-Adolescent Relationships. J Adolesc. 33(3): 487-97

Wikimapia. http://wikimapia.org/26001990/id/Pelabuhan-Panglima-Utar-Kumai-Kalteng-By-Lyon-Cah-Pati. (Diakses pada 18 September 2015)

Wikipedia. https://id.wikipedia.org/wiki/Ibu (diakses pada 19 September 2015) Zuckerman, M., Charles D.S., 2015. Emotio and Anxiety: New Concepts, Methods,

Gambar

Tabel 2. Independent Sample Test

Referensi

Dokumen terkait

- Bagaima na penerimaan dan pendapatan bersih usaha agribisnis pola tumpang sari Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis biaya dan pendapatan serta uji

Untuk mengetahui sifat fisik baja cor paduan rendah SCMnCr 2

Proses ini memisahkan tiap tipe penutupan lahan dan untuk mendapatkan data hotspot yang berada di wilayah provinsi Riau dari tahun 2001 hingga tahun 2012.. Selanjutnya hasil

[r]

Melalui sebuah iklan masyarakat bisa dipengaruhi dan dengan mudah mengikuti alur dari iklan-iklan yang setiap hari menerpa.Banyak sekali gambaran hedonisme dari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ada tidaknya perbedaan yang signifikan pada motivasi belajar peserta didik kelas eksperimen sebelum dan sesudah mengikuti

berpengaruh secara signifikan dan secara simultan pada PT Bank Persero di Indonesia , dan Secara parsial , Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh positif

Hal ini dibuktikan bahwa hasil penelitian variabel brand trust diperoleh nilai t hitung sebesar 6,753 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (0,000&lt;0,05) dan koefisien