• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROSES QUENCHING DAN TEMPERING PADA MATERIAL SCMnCr 2 UNTUK MEMENUHI STANDAR JIS G 5111.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PROSES QUENCHING DAN TEMPERING PADA MATERIAL SCMnCr 2 UNTUK MEMENUHI STANDAR JIS G 5111."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PROSES

QUENCHING DAN

TEMPERING

PADA MATERIAL SCMnCr 2 UNTUK MEMENUHI

STANDAR JIS G 5111

Diajukan Sebagai Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata Satu Pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :

DWI SETYAWAN PIYARTO NIM D 200 010 176

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pemakaian baja dalam kehidupan masyarakat dan dunia industri

mensyaratkan faktor ketangguhan (toughness), kekerasan (hardness), tahan aus

(wear resistance), dan sebagainya. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, sifat

mekanik baja dapat ditingkatkan. Peningkatan sifat mekanik ini dapat

dilakukan dengan penambahan unsur paduan atau perlakuan panas. Perlakuan

panas (heat treatment) pada baja mempunyai peran yang sangat penting dalam

upaya mendapatkan sifat–sifat tertentu yang diinginkan sesuai dengan

kebutuhan.

Baja cor paduan adalah baja cor yang ditambah unsur- unsur paduan.

Tujuan dari pemberian unsur- unsur paduan seperti mangan, nikel atau

molibden, khrom untuk memberikan sifat-sifat khusus pada baja paduan

tersebut. Sebagai contoh sifat-sifat ketahanan aus (wear resistance), ketahanan

asam dan korosi (corrosion and acid resistance) atau menambah ketangguhan

(toughness).

JIS (Japanese Industrial Standard) adalah salah satu dari beberapa

macam standarisasi di dunia. JIS sendiri dikeluarkan oleh negara Jepang

sebagai salah satu acuan dalam dunia teknik. Standarisasi ini digunakan untuk

penyesuaian produk baja agar sesuai dengan lisensinya, sehingga produk baja

(3)

Dalam pemakaian baja, ada dua hal yang biasa dilakukan yaitu

pemakaian secara langsung dan pemakaian produk setelah produk diberi

perlakuan khusus. Perlu tidaknya perlakuan khusus dilakukan tergantung pada

sifat coran dan penggunaannya. Untuk itu perlu diketahui secara mendalam

mengenai sifat-sifat baja tersebut. Perlakuan di sini adalah proses perlakuan

terhadap logam untuk memudahkan pengerjaan benda kerja pada suatu proses,

dan untuk memberi sifat tertentu dan salah satu proses yang memungkinkan

untuk mendapatkan sifat-sifat yang diinginkan adalah proses heat treatment .

Salah satu acuan yang terdapat dalam JIS yaitu adanya perlakuan panas

pada baja cor paduan rendah SCMnCr 2 sebelum baja itu digunakan. Selain itu

juga untuk memberikan sifat tertentu kepada logam sebelum produk itu siap

dipakai.

Dalam hal ini penulis melakukan penelitian melalui proses quenching

dan tempering untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kekerasan (hardness)

dan kekuatan tarik (tensile strength).

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh perlakuan panas

berupa quenching dan tempering terhadap sifat fisis dan mekanis baja cor

paduan rendah SCMnCr.2-? Sejauh mana tingkat kesesuaian properti yang

(4)

1.3. Pembatasan Masalah

Mengingat sangat kompleknya permasalahan dalam proses heat

treatment, maka penulis memberi batasan masalah agar pembahasan terfokus.

Adapun batasan masalah tersebut adalah :

1. Bahan yang digunakan adalah baja cor paduan rendah SCMnCr 2 produksi

PT. Baja Kurnia Ceper Klaten.

2. Pengujian yang dilakukan meliputi : pengujian quenching dan tempering,

pengujian komposisi kimia, pengujian struktur mikro, pengujian kekerasan,

dan pengujian kekuatan tarik.

3. Hasil data dari pengujian dibandingkan dengan standar JIS G 5111

SCMnCr 2

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini antara lain :

1. Untuk mengetahui sifat fisik baja cor paduan rendah SCMnCr 2 produksi

PT. Baja Kurnia ditinjau dari komposisi unsur yang dimiliki melalui uji

komposisi kimia, sehingga dapat diketahui penggolongan jenis baja

tersebut. Kemudian hasilnya dibandingkan dengan komposisi kimia pada

standar JIS G 5111 untuk menentukan tingkat kesesuaiannya.

2. Untuk mengetahui kesesuaian sifat mekanik berupa kekuatan tarik dari baja

cor paduan rendah SCMnCr 2 produksi PT. Baja Kurnia, sebelum dan

sesudah dilakukan proses tempering after quenching dengan kekuatan tarik

(5)

3. Untuk mengetahui dan membandingkan nilai kekerasan baja cor paduan

rendah SCMnCr 2 produksi PT. Baja Kurnia sebelum dan sesudah proses

tempering after quenching dengan variasi holding time, beserta kesuaiannya

dengan nilai kekerasan minimum pada standar JIS G 5111.

4. Untuk mengetahui struktur mikro yang dimiliki oleh baja cor paduan

rendah SCMnCr 2 produksi PT. Baja Kurnia sebelum dan sesudah

dilakukan proses tempering after quenching dengan variasi holding time.

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Secara akademis dapat memperdalam pengetahuan mahasiswa dan

memberikan masukan bagi ilmu pengetahuan, khususnya bidang ilmu

bahan dan material.

2. Bagi dunia industri, khususnya industri pengecoran logam dapat digunakan

sebagai acuan untuk dapat menjaga dan meningkatkan kualitas produk yang

telah dicapai.

3. Dapat digunakan sebagai masukan oleh konsumen untuk memilih produk

sesuai dengan kebutuhan.

1.6. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembaca, penulis mengacu pada prinsip dasar

metode penulisan ilmiah. Adapun sistematika penulisan ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah, batasan masalah, tujuan

(6)

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini mencakup : tinjauan pustaka, klasifikasi baja, diagram

fasa Fe-C, pengaruh unsur paduan dalam baja, perlakuan panas (heat

treatment), sifat mekanik baja, sifat fisik baja, dan JIS G 5111 untuk

SCMnCr 2.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pembahasan pada bab ini meliputi diagram alir penelitian, penyiapan

material, pengujian komposisi kimia, proses quenching dan tempering,

pengujian struktur mikro, pengujian kekerasan, dan pengujian tarik.

BAB IV DATA DAN ANALISA HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi tentang hasil dan analisa uji komposisi kimia, hasil dan

analisa pengujian struktur mikro, hasil dan analisa pengujian

kekerasan, serta hasil dan analisa pengujian tarik.

BAB V PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran.

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

YH Page 26 Untuk mengetahui energi yang diserap (W) dan harga impact (K) pada baja JIS S45C pada kondisi tanpa perlakuan (raw material) maupun setelah dilakukan proses

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan dan menganalisis faktor penyebab kesalahan yang dilakukan siswa kelas VII H SMP Negeri 2 Lumajang dalam

Karena protokol ini hanya mengurusi aliran dari I melalui suatu hubungan titik ke titik yaitu hubungan antara DCE dan PSE lokalnya, maka alamat pada setiap bingkai

[r]

Salah satu studi yang berdasar pemetaan terhadap 2.126 sekolah (Program LAPIS AusAID), menunjukkan bahwa angka transisi ke jenjang yang lebih tinggi jauh lebih rendah

Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 72 Tahun 2012 tentang Biaya Operasional dan Biaya pendukung Penyelenggaraan Pengadaan tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

Java 2 Micro Edition ( J2ME ) merupakan salah satu bagian dari teknologi java yang dikembangkan untuk memungkinkan aplikasi Java bisa berjalan di perangkat-perangkat mobile

Setelah penghapusan indikator yang tidak valid dipperoleh hasil uji validitas dan uji reliabilitas yang menunjukkan bahwa setiap butir pernyataan untuk tiap variabel lingkungan