STUDI KEANEKARAGAMAN FITOPLANKTON DI ALIRAN SUNGAI LAU SITELU DESA NAMORAMBE KECAMATAN
NAMORAMBE KABUPATEN DELI SERDANG
Oleh:
Mahadi Pratama Ginting NIM 409220026 Program Studi Biologi
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
Mahadi Pratama Ginting dilahirkan di Kidupen pada tanggal 15 Mei 1991. Anak ke tiga
dari empat bersaudara. Ayah bernama Mburak Ginting, dan Ibu bernama Nuraini Br Sembiring.
Pada tahun 1997 penulis menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 040565 Kidupen dan
lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 1
Tigabinanga dan lulus pada tahun 2006. Selanjutnya pada tahun 2006 penulis melanjutkan
sekolah ke jenjang SMA di SMA Negeri 1 Tigabinanga, dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun
2009, penulis melanjutkan pendidikan di program studi Biologi Non Kependidikan Fakultas
MIPA Universitas Negeri Medan.
Selama mengikuti perkuliahan penulis pernah mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL)
di BKP (Balai Karantina Pertanian) Kelas II Medan. Penulis juga mengikuti beberapa organisasi
yang ada di kampus yaitu : IKBKB ( Ikatan Keluarga Besar Kristen Biologi) dan IMKA (Ikatan
Mahasiswa Karo)). Selain itu, penulis juga mengikuti intrakulikuler di Universitas Negeri Medan
yaitu sebagai Asisten Dosen Praktikum Biokimia dan Ekologi Perairan.
Dengan berbekal ilmu pengetahuan dan pengalaman selama kuliah, penulis menulis skripsi dengan judul “ Studi Keanekaragaman Fitoplankton di Aliran Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kec. Namorambe Kab. Deli Serdang. Yang dilaksanakan pada Bulan Mei sampai
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Adapun skripsi ini berjudul “Studi Keanekaragaman Fitoplankton di Aliran Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan NamorambeKabupaten Deli
Serdang”, yang merupakan salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar
sarjana.
Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah berpartisipasi dan
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. H. Tri Harsono, M.Si selaku ketua
jurusan Biologi, Bapak Drs. Lazuardi, M.Si selaku sekretaris jurusan Biologi,
serta Ibu Dra. Melva Silitonga, MS, selaku Ketua Prodi Biologi. Selain itu penulis
juga menyampaikan terimakasih kepada Ibu Dra. Riwayati, M.Si sebagai dosen
pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan motivasi pada
penulis selama penulisan skripsi ini. Serta kepada Bapak Syariffudin, M.Sc, Ph.D,
Ibu Dra.H. Cicik Suryani, M.Si dan Ibu Khairiza Lubis, S.Si. M.Sc selaku dosen
penguji yang telah memberikan banyak kritik dan saran yang berguna untuk
penyusunan skripsi ini.Terima kasih disampaikan kepada Bapak Drs. Nusyirwan,
M. Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik. Juga kepada ibu Dra. Uswatun
Hasanah, M.Si selaku kepala laboratorium Biologi yang telah memberikan izin
untuk menggunakan laboratorium ekologi selama penelitian berlangsungdan
kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen di jurusan Biologi yang telah banyak
membimbing penulis selama perkuliahan.
Teristimewa penulis mengucapkan rasa terimaksaih sebesar-besarnya
kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda Mburak Ginting dan Nuraini Br
Sembiring buat setiap doa, nasehat, kasih sayang yang begitu berarti serta
dukungan yang diberikan baik material maupun spiritual. Dan terimakasih kepada
kakak-kakak dan adik saya, Kak Agustina, Kak Ananda, adik Aprilia , atas
doa,dukungan material, dan semangat baru buat penulis.
Terimakasih sebesar-besarnya penulis persembahkan kepada Kristina
vi
menentukan judul, melakukan penelitian hingga menyelesaikan skripsi ini. Serta
kepada Riris dan Harry yang telah membantu dalam penelitian di lapangan. Juga
kepada sahabat Canro, Josri, dan Eva Tantri yang sudah banyak membantu,
memberikan dukungan, motivasi serta doa dan telah menjadi sandaran saya selama penelitian dan penulisan skripsi ini. Juga kepada Biologi ND’09, IMKA FMIPA Unimed, dan Penghuni Rumah Sumala (Jozzi, Wira Angin, Janitra, JPG
dan Amri Meliala) terimakasih atas doa, motivasi, dan kebersamaan selama
perkuliahan. Dan untuk semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu dan telah banyak membantu, penulis mengucapkan terimakasih dan Tuhan
memberkati.
Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kelemahan dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi
ini dapat memberikan inspirasi bagi pembaca baik hanya sebagai bahan bacaan
atau referensi untuk penelitian lanjutan dan bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkannya. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih.
Medan, 20 Januari 2014
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
RIWAYAT HIDUP ii
ABSTRAK iii
ABSTRACT iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Batasan Masalah 3
1.3. Rumusan Masalah 3
1.4. Tujuan Penelitian 3
1.5. Manfaat Penelitian 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 5
2.1. Ekologi Air Tawar 5
2.2. Fitoplankton 5
2.2.1. Klasifikasi Fitoplankton 6
2.2.2. Kelimpahan dan Distribusi Fitoplankton 12 2.2.3. Struktur dan Komunitas Fitoplankton 13
2.2.4. Klorofil-A 14
2.3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keberadaan Fitoplankton 14
2.3.1. Parameter Fisika 14
a. Suhu 14
b. Intensitas Cahaya 15
c. Kecerahan dan Kekeruhan 15
d. Arus 16
2.3.2. Parameter Kimia 16
a. pH (Derajat Keasaman) 16
b. Salinitas 17
c. Oksigen Terlarut (DO) 18
d. Kebutuhan Oksigen Biokimia (BOD) 18
e. Kebutuhan Oksigen Kimiawi (COD) 19
f. Unsur Hara 19
2.4. Mikrohabitat 21
2.5. Sungai 21
2.6. Zona Utama Sungai 23
viii
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 26
3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian 26
3.2. Populasi dan Sampel 27
3.3 Alat dan Bahan 28
3.4. Prosedur Kerja 29
3.4.1. Prosedur Kerja di Lapangan 29
A. Pengukuran Faktor Fisika-Kimia Perairan 29
B. Pengambilan Sampel Fitoplankton 30
3.4.2.Prosedur Kerja di Laboratorium 31
3.5. Teknik Analisis Data 31
3.5.1. Kelimpahan 31
3.5.2. Indeks Keanekaragaman 32
3.5.3. Indeks Keseragaman 32
3.5.4. Indeks Dominansi 33
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 34
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 34
4.2. Faktor Fisika Kimia Perairan 34
4.2.1. Faktor Fisika Perairan 35
4.2.1.1. Suhu 35
4.2.1.2. Kecepatan Arus 36
4.2.1.3. Intensitas Cahaya 38
4.2.2. Faktor Kimia Perairan 39
4.2.2.1. Derajat Keasaman (pH) 39
4.2.2.2. Dissolved Oksigen (DO) 40
4.2.2.3. Biological Oxygen Demand (BOD5) 41
4.3 Parameter Biotik 42
4.3.1. Organisme Fitoplankton 42
4.3.2. Kelimpahan Fitoplankton 44
4.3.3. Keanekaragaman Fitoplankton 45
4.3.4. Keseragaman Fitoplankton 46
4.3.5. Dominansi Fitoplankton 47
4.4. Potensi Komunitas Fitoplankton 48
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 49
5.1 Kesimpulan 49
5.2 Saran 50
x
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1 Parameter Fisika-Kimia yang diukur 29
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Faktor Fisika Kimia Perairan 34
Tabel 4.2. Data Pengamatan Fitoplankton dan Hasil Analisis
Kelimpahan, Keanekaragaman, Keseragaman, serta
Dominansi Fitoplankton 42
Tabel 4.3. Indeks Keanekaragaman pada aliarn Sungai Lau Sitelu
Desa Namorambe Kecamatan Namorambe
Kabupaten Deli Serdang 46
Tabel 4.4. Hubungan antara indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener
dengan Derajat Pencemaran Perairan 46
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Oscillatoria sp 8
Gambar 2.2. Chlorella vulgari 9 Gambar 2.3. Alexandrium sp. 10
Gambar 2.4. Surirella sp. 11
Gambar 2.5. Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe 22
Gambar 3.1. Lokasi Penelitian Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe 26
Gambar 3.2. Stasiun Pengambilan Sampel di Sungai Lau Sitelu 27
Gambar 4.1 Grafik Suhu di Aliran Sungai Lau Sitelu Setiap Stasiun Pengamatan 36
Gambar 4.2 Grafik Kecepatan Arus di Aliran Sungai Lau Sitelu Setiap Stasiun Pengamatan 37
Gambar 4.3 Grafik Intensitas Cahaya di Aliran Sungai Lau Sitelu Setiap Stasiun Pengamatan 39
Gambar 4.4.Grafik Derajatkeasaman (pH) di Aliran Sungai Lau Sitelu Pada Setiap StasiunPengamatan 40
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Data Rata-Rata Individu Fitoplankton Dan Indeks
Kelimpahannya pada 1000 Kotak Pengamatan 53
Lampiran 2. Data Pengamatan Fitoplankton dan Hasil Analisis
Kelimpahan, Keanekaragaman, Keseragaman, Serta
Dominansi Fitoplankton 59
Lampiran 3. Perhitungan Rumus Kelimpahan, Keanekaragaman,
Keseragaman, Dan Dominansi Fitoplankton 61
Lampiran 4. Stasiun tempat pengambilan sampel fitoplankton di aliran
Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe
Kabupaten Deli Serdang 68
Lampiran 5. Dokumentasi Pada Saat Pengambilan Sampel 70
Lampiran 6. Jenis- Jenis Fitoplankton yang diperoleh di Aliran Sungai
Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Sungai merupakan suatu bentuk ekosistem akuatik yang mempunyai peran
penting dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai daerah tangkapan air bagi
daerah di sekitarnya, sehingga kondisi suatu sungai sangat di pengaruhi oleh
karakteristik yang dimiliki oleh lingkungan di sekitarnya. Keanekaragaman dan
kelimpahan ditentukan oleh karateristik habitat perairan. Kareteristik habitat
sungai dipengaruhi oleh keberadaan hutan dan tumbuhan di sepanjang aliran
sungai yang berasosiasi dengan keberadaan hewan-hewan penghuninya
(Yusnita, 2001).
Lau Sitelu yang terletak di Desa Namorambe, Kecamatan Namborambe,
Kabupaten Deli Serdang, merupakan salah satu sungai yang di manfaatkan oleh
penduduk setempat, karena berada di dekat kawasan pemukiman, pertanian, dan
tempat rekreasi (objek wisata), sehingga secara langsung aktivitas tersebut akan
dapat mengubah kondisi fisik-kimia Lau Sitelu dan biota air yang terdapat disana.
Salah satu masalah yang sangat berpengaruh bagi kehidupan disekitarnya adalah
hasil buangan pestisida yang terbawa oleh air hujan ke sungai, keadaan ini akan
mempengaruhi faktor fisik-kimia dan keanekaragaman biota perairan tersebut,
dari sekian banyak komponen biotik yang hidup dalam perairan, diantaranya
adalah fitoplankton yang merupakan suatu komponen penting dalam suatu
perairan (Siswanto, 1992).
Keberadaan fitoplankton di suatu perairan dipengaruhi oleh faktor fisika
dan kimia perairan. Fitoplankton memiliki batas toleransi tertentu terhadap
faktor-faktor fisika kimia sehingga akan membentuk struktur komunitas fitoplankton
yang berbeda. Kombinasi pengaruh antara faktor fisika kimia dan kelimpahan
fitoplankton menjadikan komunitas dan dominansi fitoplankton pada setiap
perairan tidak sama sehingga dapat dijadikan sebagai indikator biologis suatu
perairan.
Perairan merupakan suatu habitat berbagai jenis makluk hidup.
Berdasarkan bentuk dan kebiasan hidupnya, makluk hidup yang terdapat
2
Plankton merupakan organisme hidup yang mengapung di perairan, dimana
pergerakanya tergantung pada arus ( Odum, 1994). Menurut Nybakken (1992),
Plankton terbagi menjadi dua golongan yakni; Fitoplankton terdiri dari tumbuhan
yang melayang-layang dan zooplankton yaitu plankton jenis hewan. Fitoplankton
merupakan kelompok yang memegang peranan penting dalam ekosistem air,
karena merupakan sumber nutrisi utama bagi kelompok organisme air lainya yang
berperan sebagai konsumen, dimulai dari zooplankton dan diikuti oleh kelompok
organisme air lainya yang membentuk rantai makanan (Barus, 2001).
Kondisi Oligotrofik perairan Lau Sitelu menyebabkan daya dukung sungai
untuk perkembangan pertumbuhan organisme air seperti plankton ( zooplankton
dan fitoplankton) dan bentos sangat terbatas. Dari penelitian sebelumnya kawasan
sungai Lau Sitelu menunjukkan bahwa populasi zooplankton dan fitoplankton di
sungai ini adalah rendah. Permasalahan utama yang dialami ekosistem sungai Lau
Sitelu terutama adalah banyaknya aktivitas masyarakat seperti aktivitas
wisatawan, pembuangan limbah pertanian dan pembuangan limbah rumah tangga
ke badan sungai.
Zat-zat yang terlarut dalam suatu perairan dapat berupa partikel-partikel,
sedimen dan materi organik. Semakin tinggi konsentrasi zat terlarut di dalam air
maka air akan semakin keruh, sehingga produktivitas primer menurun. Faktor ini
dapat menyebabkan pertumbuhan fitoplankton menurun dan juga meningkat.
Dengan meningkatnya pertumbuhan fitoplankton maka nutrisi yang dibutuhkan
organisme aquatik akan terpenuhi dan nilai produktivitas primer juga meningkat,
sebaliknya jika pertumbuhan fitoplankton menurun yang disebabkan oleh limbah
buangan baik itu dari aktivitas manusia maka nilai produktivitas primer juga
menurun.
Adanya hubungan positif antara kekayaan jenis dengan suatu area yang di
tempati tergantung pada dua faktor. Pertama, peningkatan jumlah mikrohabitat
akan meningkatkan keragaman. Kedua, area yang lebih luas memiliki variasi
habitat yang lebih besar dibanding dengan area yang sempit. Sehingga semakin
panjang dan lebar ukuran sungai lebih banyak pula jenis ikan yang menempatinya.
3
Dari Uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti keanekaragaman
fitoplankton di Sungai Lau Sitelu. Sehingga penulis melakukan penelitian di Lau
Sitelu tersebut. Penulis melakukan penelitian dengan dasar judul “Studi Keanekaragaman Fitoplankton pada Aliran Sungai Lau Sitelu di Desa
Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang pada Tahun
2013”.
1.2. Batasan Masalah
Di dalam penelitian ini ruang lingkup permasalahan dibatasi pada
pengamatan fitoplankton yang terlihat dari kelimpahan, keanekaragaman,
keseragaman, dan dominansi fitoplankton pada Aliran Lau Sitelu di Desa
Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang.
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kelimpahan Fitoplankton yang terdapat di perairan Sungai Lau
Sitelu Desa Namorambe ?
2. Bagaimana keanekaragaman Fitoplankton yang terdapat di perairan
Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe ?
3. Bagaimana indeks keseragaman, indeks dominasi dan indeks kesamaan
fitoplankton di perairan Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe?
4. Bagaimana keadaan sifat fisika-kimia perairan Sungai Lau Sitelu Desa
Namorambe ?
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui kelimpahan Fitoplanton yang terdapat di perairan Sungai Lau
Sitelu Desa Namorambe.
2. Mengetahui keanekaragaman fitoplankton yang terdapat di perairan
4
3. Mengetahui indeks keseragaman, indeks dominasi dan indeks kesamaan
fitoplankton di perairan Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe.
4. Mengetahui keadaan sifat fisika-kimia di perairan Sungai Lau Sitelu Desa
Namorambe.
1.5. Manfaat penelitian
Penulis mengharapkan hasil penelitian ini bermanfaat untuk :
1. Sebagai sumber informasi mengenai keanekaragaman dan kelimpahan
fitoplankton di perairan Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Deli serdang.
2. Sebagai sumber informasi mengenai kondisi lingkungan di perairan sungai
Lau Sitelu Desa Namorambe bagi masyarakat setempat dan pihak lain
yang ingin memelihara kelestarian sungai.
3. Menambah daftar keanekaragaman, kelimpahan, keseragaman, serta
dominansi fitoplankton, sehingga dapat memahami ekosistem air di daerah
perairan Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Deli Serdang.
4. Sebagai sumber informasi bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada aliran Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe
Kabupaten Deli Serdang ditemukan 7 kelas dengan 27 genus fitoplankton.
Total kelimpahan berkisar antara 3.17 – 22.85 ind/L. Dan keanekaragaman
berkisar antara 1.45 – 2.66 dan pada umumnya tergolong pada
keanekaragaman yang baik.
2. Indeks keseragaman berkisar antara 0.63 – 0.96 dan tergolong pada
keseragaman yang tinggi. Dan Indeks dominansi berkisar antara 0.1028 –
0.3250 dan tergolong kedalam dominansi yang rendah atau tidak ada
spesies yang mendominasi.
3. Dari hasil penelitian pada pengukuran parameter fisika-kimia di aliran
Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten
Deli Serdang, yaitu; Stasiun I dimana suhu air 24 oC, Kecepatan arus 19
m/s, Intensitas cahaya 16 lux, pH 7,3, kadar DO 7,7 mg/l, dan BOD 0,5
mg/l. Stasiun II dimana suhu air 25 oC, Kecepatan arus 48 m/s, Intensitas
cahaya 13 lux, pH 7,4, kadar DO 7,4 mg/l, dan BOD 1,9 mg/l. Stasiun III
dimana suhu air 26 oC, Kecepatan arus 7 m/s, Intensitas cahaya 13 lux, pH
7,3, kadar DO 7,1 mg/l, dan BOD 0,6 mg/l, dan Stasiun IV dimana suhu
air 26 oC, Kecepatan arus 33 m/s, Intensitas cahaya 14 lux, pH 7,2, kadar
DO 7,1 mg/l, dan BOD 3,9 mg/l. Hal ini menunjukan bahwa pada stasiun
pengamatan nilai beberapa parameter berada pada nilai ambang batas ideal
bagi biota perairan.
5.2. Saran
Adapun saran yang dapat dikemukakan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai kelimpahan dan
50
Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang agar
data yang didapat semakin baik lagi.
2. Hendaknya penelitian ini dapat menjadi bahan informasi kepada warga
Desa Namorambe mengenai keberadaan fitoplankton di aliaran Sunagai
Lau Sitelu sehingga dapat menjaga kestabilan ekosistem daerah ini dan
tingkat keanekaragaman fitoplankton kedepannya bisa dipertahankan,
juga dapat menjaga kebersihan lingkungan perairan agar mendukung
51
DAFTAR PUSTAKA
Arinardi, O.H., Sutomo, A.B., Yusuf, S.A., Trimaningsih, Asnaryanti, E., Riyono, S.H. 1997. Kisaran Kelimpahan dan Komposisi Plankton Predominan di Perairan Kawasan Timur Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta.
Barus, T.A., 1996. Metode Ekologis untuk Menilai Kualitas Perairan Lotik. Karya Tulis Jurusan FMIPA USU, Medan.
Barus, T.A., 2004. Pengantar Limnologi Studi Tentang Ekosistem Air Daratan. Program Studi Biologi. USU Press, Medan.
Basmi, J. 1995. Planktonologi : Teknik Menghitung Plankton (Tidak Dipublikasikan). Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan. FakultasPerikanan dan Ilmu Kelautan.Institut Pertanian Bogor.
Boyd, C. E., 1991. Water quality management and aeration in shrimp farming.Proyek penelitian dan Perkembangan Perikanan, Jakarta.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Kotellat, M., Whitten, J., Wirjoatmodjo, S. & Kartokasari, S.N., 1996. Freshwater Fisher Of Western Indonesia and Sulawesi. Periplus Edition Ltd, Jakarta.
Michael, P., 1995. Metode Ekologi Untuk Penyelidikan Ladang dan
Laboratorium. Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Muharram, N. 2006. Struktur Komunitas Perifiton dan Fitoplankton di Bagian Hulu Sungai Ciliwung, Jawa Barat. (Skripsi). Departemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Mulyanto, H. R., 2007. Sungai, Fungsi dan Sifat-siatnya. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Nontji, A. 2008. Tiada Kehidupan di Bumi Tanpa Keberadaan Plankton.Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Pusat Penelitian Oseanografi, Jakarta.
52
Nybakken. J. W.,1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. PT. Gramedia, Jakarta.
Odum, E. P., 1993. Dasar- dasar Ekologi Umum, terjemahan Ir. Tjahajono Samingan, M sc,. FMIPA IPB, Bogor.
Prabandani, D. 2002. Struktur Komunitas Fitoplankton di Teluk Semangka, Lampung Pada Bulan Juli, Oktober dan Desember 2001. (Skripsi). Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Riwayati dan Sinaga. 2010. Ekologi Perairan. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, Medan.
Romimohtarto, Kasijan dan Sri Juwana, 2001. Meroplankton Laut, larva hewan
laut yang menjadi plankton. Ikrar Mandiri Abadi: Jakarta.
Sastrawidjaya., 1991. Pencemaran Lingkungan. PT Rineka Cipta, Jakarta.
Sachlan, M. 1982. Planktonologi. UNDIP: Semarang.
Sediadi, A., Kepel, R.C., Lumoindong, F., Wonggo, S.S. 1999. Kelimpahan dan Keanekaragaman Fitoplankton di Laut Seram dan Selat Manipa, Maluku. Jurnal Fakultas Perikanan. Universitas Sam Ratulangi.Manado 1(2).
Siswanto., E., 1992. Komunitas Fitoplankton sebagai Indikator Biologis Kualitas Air Daerah Sekitar Operasi dan Pengembangan Minyak Bumi di Utara Jawa Barat Laut Jawa, Jurnal Oceania No.3 Th II Perikanan dan Biologi.
Suriawiria, U., 1996. Air Dalam Kehidupan dan Lingkungan yang Sehat. Edisi I. Penerbit Alumni, Bandung.
Tim Dosen., 2009. Ekologi Perairan. FMIPA UNIMED. Medan
Wardhana, A. W., 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan. Edisi Revisi, Yogyakarta.