ANALISIS INTERDEPENDENSI PENDAPATAN PEMERINTAH DENGAN PENGELUARAN PEMERINTAH
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains
Program Studi Ilmu Ekonomi
Oleh :
MARLON NAIBAHO NIM. 8126161008
PROGRAM PASCASARJANA ILMU EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ANALISIS INTERDEPENDENSI PENDAPATAN PEMERINTAH DENGAN PENGELUARAN PEMERINTAH
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains
Program Studi Ilmu Ekonomi
Oleh :
MARLON NAIBAHO NIM. 8126161008
PROGRAM PASCASARJANA ILMU EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
ABSTRAK
Marlon Naibaho, Analisis Interdepedensi Pendapatan Pemerintah Dengan Pengeluaran Pemerintah. Tesis. Medan.: Program Pascasarjana UNIMED, 2012
Penelitian ini mengkaji analisis interdepedensi pendapatan pemerintah dengan pengeluaran pemerintah, di Indonesia, dimana permasalahan yang muncul pada penelitian ini adalah pengeluaran pemerintah yang selalu lebih besar daripada pendapatan pemerintah, walaupun pada tahun tertentu pendapatan lebih besar daripada pengeluaran pemerintah.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pola atau arah kausalitas antara pendapatan pemerintah dengan pengeluaran pemerintah. Variabel yang akan diuji yaitu pendapatan pemerintah dan pengeluaran pemerintah. Data yang digunkan merupakan data runtun waktu periode 1988-2011. Sumber data diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. Metode yang digunakan adalah Kausalitas Granger.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara pendapatan pemerintah dengan pengeluaran pemerintah memiliki kausalitas searah, yaitu kausalitas berjalan dari pengeluaran pemerintah ke pendapatan pemerintah, kemudian antara kedua variabel terdapat hubungan jangka panjang dan keduanya memiliki penyesuaian yang cepat menuju jangka panjang.
ii
ABSTRACT
Marlon Naibaho: Analysis Interdependence of Goverment Revenue to Government Expenditure. Thesis, State University of Medan, 2012
This research examines the interdependence analysis of government income to government expenditure in Indonesia, in which problems arise in this study is that government expenditure is always greater than the government income, although government income in a given year is greater than government expenditure.
This research aims to look at the pattern or direction of causality between government income to government expenditure. Variables to be tested are government income and government expenditure. The data that are used are time series data 1988-2011 period. Sources of data obtained from the Central Statistics Agency of North Sumatra Province. The method used is the Granger Causality.
Results of the research showed that between government income to government spending have a unidirectional causality, the causality runs from government expenditure to government income, then there is a relationship between the two variables and both have long-term rapid adjustment towards the long-term.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT., atas
segala karunia dan ridho-NYA, sehingga tesis dengan judul “Analisis dapat
diselesaikan. Penulisan tesis ini merupakan salah satu syarat dalam memperoleh gelar
Magister Sains pada Program Studi Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas
Negeri Medan.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima
kasih yang sebesar besarnya, kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Unversitas Negeri Medan.
2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd, Selaku Direktur Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. H. Dede Ruslan, M.Si, Selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi
Ilmu Ekonomi sekaligus pembimbing kedua dalam penulisan proposal ini,
yang dengan penuh kesabaran memberikan arahan dan bimbingan kepada
penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan.
5. Bapak Dr. M. Fitri Ramadhana, M.Si, selaku pembimbing pertama yang telah
banyak memberikan masukan, saran dan motivasi yang sangat berguna dalam
6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen yang telah membimbing dan mendidik penulis
selama melaksanakan perkuliahan di Prodi Ilmu Ekonomi Universitas Negeri
Medan
7. Penghargaan dan terimakasih yang sebesar-besarnya penulis persembahkan
kepada Orangtuaku yang tercinta, Ayahanda K. Naibaho dan Ibunda R.
Siagian yang telah banyak memberikan dukungan, materi, semangat dan doa
sehingga saya dapat menyelesaikan tesis ini.
8. Abang (Asbet Naibaho) dan kakak (Mega Naibaho) yang selalu member doa
dan semangat kepada penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan
9. Teristimewa buat Winanda Marito Harahap yang selalu menemani saat suka
dan duka, dan juga telah banyak memberikan bantuan , motivasi dan
dorongan buat penulis
10.Keluarga besar Tarung Derajat, yang telah banyak memberikan pelajaran dan
pengalaman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Motto “ Aku ramah
bukan berarti takut, aku tunduk bukan berarti takhluk”.
11.Teman-teman seperjuangan Program Studi Ilmu Ekonomi khususnya kelas A
Reguler yang tidak bisa disebut satu persatu terimakasih atas dukungan dan
doanya.
12.Seluruh pihak yang telah mendukung dan membantu penulis selama
perkuliahan sampai dengan selesainya penyusunan tesis ini.
Dengan keterbatasan pengalaman, pengetahuan maupun pustaka yang
pengembangan lebih lanjut agar benar benar bermanfaat. Oleh sebab itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran agar tesis ini lebih sempurna
Akhir kata, penulis berharap tesis ini memberikan manfaat bagi kita semua
terutama untuk pengembangan ilmu ekonomi.
Medan, Juli 2014
Penulis
vi
2.1.1 Pengeluaran pemerintah ... 8
2.1.2 Teori Pengeluaran Pemerintah ... 15
2.1.3 Teori Makro Pengeluaran Pemerintah ... 16
2.1.4 Pengeluaran Pemerintah Versi Keynes ... 17
vii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45
4.1 Hasil Penelitian ... 45
4.1.1. Deskriptif Data Penelitian ... 45
4.1.2 Hasil Estimasi dan Model Penelitian ... 50
4.1.2.1. Uji Akar Unit (Unit Root Test) ... 50
4.2.3. Hasil Uji Error Correction Model (ECM) ... 59
4.2.4. Hasil Uji Kausalitas Granger ... 60
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 64
5.1 Simpulan ... 64
5.2 Saran ... 65
vi
2.1.1 Pengeluaran pemerintah ... 8
2.1.2 Teori Pengeluaran Pemerintah ... 15
2.1.3 Teori Makro Pengeluaran Pemerintah ... 16
2.1.4 Pengeluaran Pemerintah Versi Keynes ... 17
vii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45
4.1 Hasil Penelitian ... 45
4.1.1. Deskriptif Data Penelitian ... 45
4.1.2 Hasil Estimasi dan Model Penelitian ... 50
4.1.2.1. Uji Akar Unit (Unit Root Test) ... 50
4.2.3. Hasil Uji Error Correction Model (ECM) ... 59
4.2.4. Hasil Uji Kausalitas Granger ... 60
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 64
5.1 Simpulan ... 64
5.2 Saran ... 65
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2: Uji Akar Unit Pendapatan Data Dasar (Level) ... 50
Tabel 4.3: Uji Akar Unit Pendapatan Turunan Pertama (First Difference) 51 Tabel 4.4: Uji Akar unit Pengeluaran Data Dasar (Level) ... 51
Tabel 4.5: Uji Akar Unit Pengeluaran Turunan Pertama (First Difference) 51 Tabel 4.6: Uji Lag Optimum ... 52
Tabel 4.7: Uji Kointegrasi Johansen ... 53
Tabel 4.8: Uji Error Correction Model ... 55
Tabel 4.9: Uji Kausalitas Granger ... 56
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 : Perkembangan Pendapatan dan Pengeluaran Pemerintah
Gambar 2.1 : Kurva Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pendapatan
Pemerintah Berdasarkan Hukum Wagner
Gambar 2.2 : Pertumbuhan Pengeluaran Pemerintah menurut Wagner
Gambar 2.3 : Kurva Teori Peacock dan Wiseman
Gambar 2.4 : Perkembangan Pengeluaran Pemerintah Berdasarkan Pendapat
Rostow Mugrave dan Peacock Wiseman
Gambar 2.5 : Kerangka Pemikiran
Gambar 4.1 : Perkembangan Pendapatan dan Pengeluaran Pemerintah Tahun
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Pendapatan dan Pengeluaran Pemerintah Sebelum Diolah
Lampiran 2 Uji Stasioner
Lampiran 3 Uji Kointegrasi
Lampiran 4 Uji Lag Optimum
Lampiran 5 Uji Eagle Granger
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kegiatan pemerintah dalam perekonomian tampaknya semakin besar dan
terus meningkat seiring dengan kemajuan ekonomi dari tahun ke tahun. Besar
kecilnya kegiatan pemerintah atau peranannya dalam perekonomian dapat dilihat
dari besarnya bagian pengeluaran pemerintah. Peranan pemerintah dalam kegiatan
ekonomi sebagian besar merupakan konsekuensi dari semakin kompleksnya dan
saling ketergantungan di dalam sebuah masyarakat modern.
Dalam sejarah Indonesia sejak Orde Baru hingga sekarang, pemerintah
berperan sebagai peran utama. Bukti paling nyata besarnya peran pemerintah
didalam perekonomian Indonesia selama ini adalah keberadaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Jika setiap perusahaan selalu menyusun
anggaran pengeluaran dan pendapatan/pemasukannya setiap tahun agar
perusahaan bisa berkinerja dengan baik sesuai rencana tahunan, demikian juga
pemerintah, hal ini dapat dilihat di dalam APBN yang dibuat setiap tahun agar
perekonomian nasional bisa terus bergerak dengan laju pertumbuhan bukan hanya
berkelanjutan tetapi juga dengan laju akselerasi yang meningkat disatu sisi, dan
untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional, disisi lain.
Untuk menciptakan keberhasilan perekonomian suatu Negara, pemerintah
mempunyai berbagai kebijakan untuk menjaga atau memperbaiki kualitas
2
dan pertembuhan ekonominya dari berbagai sektor, yaitu sektor riil dan sektor
moneter. Sektor rill menghasilkan barang dan jasa (sisi produktif dari ekonomi).
Sektor ini dapat lagi dibagi menurut kelompok kegiatan atau subsektor seperti
pertanian, pertambangan, industri, dan lain-lain. Sedangkan sektor moneter boleh
dikatakan merupakan hasil dari sektor rill dalam bentuk uang (sisi moneter dari
ekonomi). Pertumbuhan dan stabilitas sektor rill dipengaruhi oleh pemerintah
lewat kebijakan fiskal, sedangkan pertumbuhan dan stabilitas sektor moneter
dipengaruhi oleh pemerintah lewat kebijakan moneter. Selama Orde Baru hingga
krisis ekonomi 1997 - 1998, APBN disusun dan diumumkan setiap April. Pada
masa itu, tahun fiskal dimulai setiap bulan April. Setelah krisis keuangan Asia
1997-1998, tahun fiskal ditetapkan mulai Januari hingga Desember.
Pada dekade sekarang ini penelitian terhadap pola atau arah hubungan
kausalitas antara tingkat Penerimaan dan Pengeluaran pemerintah mendapatkan
perhatian yang besar. Pemahaman terhadap hubungan kausalitas tersebut, selain
dapat mengidentifikasi hubungan antar variabel juga dapat memberikan
sumbangan untuk memahami dengan lebih baik terhadap konsekuensi adanya
defisit yang besar dan implikasi kebijakan yang diambil terhadap kebijakan
tersebut. Hubungan kausalitas antara pendapatan dan pengeluaran pemerintah
memiliki arti khusus bagi negara–negara berkembang dalam membuat keputusan
anggaran belanja. Kebijakan fiskal akan mempengaruhi perekonomian melalui
penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Disamping pengaruh dari selisih antara
penerimaan dan pengeluaran (defisit atau surplus), perekonomian juga
3
dibiayai pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini dibuat untuk mempengaruhi
jalannya perekonomian atau dengan perkataan lain bahwa pemerintah berusaha
mengarahkan jalannya perekonomian menuju pada kondisi yang lebih baik.
Menurut DeLoughy (1999:44), pendapatan dan pengeluaran pemerintah
dapat saling mempengaruhi dengan cara sebagai berikut: pertama, perubahan
pendapatan pemerintah menyebabkan perubahan pengeluaran pemerintah. Kedua,
perubahan pengeluaran pemerintah menyebabkan perubahan pendapatan
pemerintah. Ketiga, perubahan pendapatan dan pengeluaran pemerintah dapat
saling mempengaruhi melalui pengaruh timbal balik (feed back).
Dibawah ini merupakan grafik perkembangan perekonomian pemerintah
yang dilihat dari pengeluaran pemerintah dan pendapatan pemerintah berdasarkan
harga konstan selama 24 tahun terakhir mulai dari tahun 1988-2011
Sumber : BPS, Statistik Indonesia 1988-2011(diolah)
Gambar 1.1. Perkembangan Pendapatan Pemerintah dan Pengeluaran pemerintah Tahun 1988-2011 (Dalam Milyar)
0
1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
tahun
Pengeluaran
4
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bagaimana perkembangan
perekonomian di Indonesia selama 24 tahun terakhir yang dimulai sejak 1988–
2011. Pada tahun 1988 – 1995 antara pengeluaran pemerintah dengan pendapatan
pemerintah masih sama besarnya artinya perekonomian pada saat itu masih ideal
atau masih stabil. Pada tahun 1996 pengeluaran pemerintah sudah lebih besar, dan
tahun ini merupakan titik awal dimana pengeluaran pemerintah selalu lebih besar
dari pada pendapatan pemerintah. Kemudian pada tahun 1998 pengeluaran
pemerintah mengalami kenaikan daripada pendapatan pemerintah, hal ini
mengakibatkan anggaran pemerintah dalam APBN mengalami defisit akibat
berkurangnya sumber pendapatan. Pinjaman luar negeri di samping sebagai
pelengkap dana dalam negeri untuk menunjang peningkatan laju pembangunan,
juga diperlukan untuk menambah penyediaan devisa guna membiayai impor yang
berkaitan dengan program dan proyek. Krisis yang terjadi di Indonesi tahun 1998
berlangsung sampai tahun 2007 yang menyebabkan keadaan perekonomian
semakin terpuruk, dimana nilai rupiah yang semakin merosot dan mengakibatkan
harga-harga di dalam negeri menjadi tidak stabil, terhambatnya kegiatan produksi,
ekspor, investasi dan jumlah pengangguran meningkat. Selain itu di sektor
perbankan juga mengalami kredit macet karena kurangnya pengawasan terhadap
kinerja dan kesehatan perbankan.
Pada tahun 2008 krisis global yang terjadi mengakibatkan perekonomian
kembali terpuruk. Dan hal ini membuat pengeluaran pemerintah mengalami
kenaikan jumlah yang jauh lebih besar lagi dari pendapatan pemerintah. Meskipun
5
2010 – 2011 pengeluaran pemerintah mengalami kenaikan jumlah dari pada
pendapatan pemerintah.
Apabila melihat data pendapatan pemerintah dan pengeluaran pemerintah
di Indonesia pengeluaran pemerintah selalu lebih besar dibandingkan pendapatan
pemerintah, meskipun pada tahun tertentu pengeluaran pemerintah mengalami
penurunan jumlah dari tahun sebelumnya akan tetapi pengeluaran pemerintah
selalu lebih besar daripada pendapatan pemerintah di Indonesia.
Beberapa penelitian sebelumnya menjelaskan terdapat interdepedensi antara
pengeluaran pemerintah dengan pendapatan pemerintah dengan menggunakan uji
kausalitas yang berbeda-beda. Seperti penelitian yang dilakukan oleh
Al-Qudair (2005:31) menguji hubungan jangka panjang antara
pengeluaran pemerintah dan pendapatan di Arab Saudi menggunakan teknik
kointegrasi, hubungan arah kausalitas dalam jangka panjang dan pendek, Error
Correction Model (ECM) ke dalam uji Kausalitas Granger. Uji unit root
menunjukkan bahwa data tidak stasioner pada tingkat level, dan stasioner pada
orde pertama. Uji Kointegrasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan jangka
panjang antara pengeluaran pemerintah dan pendapatan. Uji kausalitas
menunjukkan bahwa terdapat hubungan dua arah antara pengeluaran pemerintah
dan pendapatan baik jangka panjang dan pendek.
Obioma dan Ozughalu (2010:35-36), Penelitian mereka memberikan
kontribusi yang sederhana untuk perdebatan dengan empiris menganalisis
hubungan antara pendapatan pemerintah dan pengeluaran pemerintah di Nigeria,
6
Nigeria (2004, 2007). Secara khusus, studi ini menguji validitas dari empat
hipotesis tersebut untuk Nigeria. Temuan empiris dari penelitian ini menunjukkan,
antara lain, bahwa ada hubungan jangka panjang antara pendapatan pemerintah
dan pemerintah pengeluaran di Nigeria. Ada juga bukti dari hubungan kausalitas
satu arah dari pendapatan pemerintah untuk pengeluaran pemerintah
Identifikasi hubungan kausalitas antara penerimaan dan pengeluaran
pemerintah memberikan wawasan tentang bagaimana berbagai kebijakan yang
berbeda dapat membantu dalam mengontrol pertumbuhan anggaran pemerintah.
Jika kausalitas berasal dari tingkat pendapatan pemerintah, maka pengenaan pajak
untuk mengurangi tingkat defisit akan menyebabkan pengeluaran pemerintah
yang cenderung meningkat. Sebaliknya jika kausalitas berasal dari tingkat
pengeluaran pemerintah menuju tingkat pendapatan maka pengeluaran
pemerintah akan membatasi defisit anggaran pemerintah.
Berdasarkan masalah yang terjadi dan perbedaan hasil antara beberapa
penelitian empiris diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
“Analisis Interdepedensi Pendapatan Pemerintah dengan Pengeluaran
Pemerintah”.
1.2. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah yang telah dikemukakan diatas, maka
permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana pola atau
arah hubungan kausalitas antara pendapatan pemerintah dengan pengeluaran
7
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola atau arah
hubungan kausalitas antara pengeluaran pemerintah dan pendapatan
pemerintah.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan masukan yang berguna untuk dijadikan bahan pertimbangan
bagi pengambil kebijakan di Indonesia dalam merumuskan
kebijakan-kebijakan untuk mengendalikan anggaran pemerintah
2. Dapat menjadi bahan studi dan literatur tambahan terhadap penelitian yang
sudah ada.
3. Sebagai referensi dan informasi bagi penelitian-penelitian selanjutnya
64
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. SIMPULAN
Berdasarkan hasil estimasi dan analisis yang dilakukan , maka dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pada tahun 1988-1995 pendapatan pemerintah (GI) sama besarnya dengan
pengeluaran pemerintah yaitu sebesar Rp 82353 miliar dan pada saat itu
kodisi APBN dalam keadaan berimbang. Pada tahun 1990-1992
pendapatan pemerintah lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran
pemerintah, sehingga mengakibatkan APBN mengalami surplus sebesar
15,31%. Akan tetapi tahun 1993-1995 pendapatan pemerintah lebih kecil
dibandingkan dengan pengeluaran pemerintah, sehingga APBN
mengalami defisit sebesar 12,45%. Pada tahun 1996-1999 pendapatan dan
pengeluaran pemerintah mengalami surplus sebesar 4,34%. Kemudian
tahun 2000-2011 pendapatan dan pengeluaran pemerintah mengalami
defisit sebesar 25,61%.
2. Dari uji kointegrasi menunjukkan adanya hubungan keseimbangan jangka
panjang antara pendapatan pemerintah dengan pengeluaran pemerintah di
Indonesia.
3. Dari Uji Granger Causality tidak ditemukan adanya hubungan timbal
65
pemerintah (GE), tetapi memiliki hubungan searah yaitu pengeluaran
pemerintah (GE) mempengaruhi pendapatan pemerintah (GI) selama
periode penelitian
5.2. SARAN
Dari kesimpulan diatas, maka disarankan pada pengambil kebijakan
(decision policy) untuk mempertimbangkan beberapa hal, antara lain :
1. Perlu adanya stimulus kebijakan dari pemerintah berupa pengeluaran
publik untuk sektor-sektor yang menjadi prioritas sehingga mampu
menggerakkan roda perekonomian di Indonesia.
2. Perlunya menjaga hubungan kesimbangan jangka panjang antara
pengeluaran pemerintah dan pendapatan pemerintah sehingga peran
pemerintah dalam menaikkan pendapatan pemerintah dapat
dipertahankan.
3. Adanya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menentukan
skala prioritas untuk pengeluaran publik terutama untuk pembangunan
infrastruktur.
4. Diharapkan kepada para peneliti selanjutnya dapat menambah variabel
DAFTAR PUSTAKA
Abizadeh, Sohrab and Yosefi, Mahmood. 1998. An Empirical Analysis of South
Korea’s Economic Development and Public Expenditures Growth, Journal of Socio-Economics 27, 687-700
Badan Pusat Statistik Indonesia, 1999. Statistik Indonesia
---, 2001. Statistik Indonesia
---, 2004. Statistik Indonesia
---, 2008. Statistik Indonesia
---, 2012. Statistik Indonesia
Boediono. 1999. Pengantar Ilmu Ekonomi. Yogyakarta : BPFE
Deloughy, s.t. 1999. The Causal Relationship Between Tax Revenues and
Expenditures :The Case of Connecticut. The Journal of Business and Economic Studies . western connecticut : State University.
Dickey, D. A.; Fuller, W. A. (1979). "Distribution of the Estimators for
Autoregressive Time Series with a Unit Root". Journal of the American Statistical Association 74 (366): 427–431. JSTOR 2286348.
Dumairy, 1997. Perekonomian Indonesia. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Emelogu C, Obiama and Uche M.Ozughalu. An Examination of The Relationship
Between Govermnent Revenue an Government Expenditure in Nigeria: Cointegration and Causality Approach. Economic and Financial Review.
48/2:35-62
Gujarati, Damodar, 2003. Basic Econometrics, Third Edition, McGraw-Hill,
International Editions, New York.
Kamaluddin, R. 1999. Pengantar Ekonomi Pembangunan. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Khalid H. A Al-Qudair.. The Relationship Between Government Expenditure And
Revenues In The Kingdom Of Saudi Arabia: Testing For Cointegration And Causality. 19: 31-43
Mangkoesoebroto, Guritno, 1994. Ekonomi Publik. Yogyakarta : BPFE.
Mangkoesoebroto, G. 1994. Kebijakan Ekonomi Publik Di Indonesia, Substansi
Dan Urgensi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
--- . 2001. Ekonomi Publik. Yogyakarta : BPFE UGM Sukirno Sadono. 2008. Teori Makroekonomi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Mankiw, Gregory N. 1997, Macroeconomics, Third Edition Worth Publishers, New York
Mudrajad Kuncoro. 2001, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi: Bagaimana
Meneliti dan Menulis Tesis, Edisi Pertama. Jakarta. Penerbit Erlangga
Nopirin, 2000, Pengantar Ilmu Ekonomi, Makro dan Mikro, Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE
Pasaribu, SH. 2003. Eviews Untuk Analisis Runtut Waktu (Time Series Analysis).
Departemen Ilmu Ekonomi : Institut Pertanian Bogor.
Rosadi, Dedi. 2011. Analisis Ekonometrika & Runtun Waktu Terapan Dengan R. Yogyakarta : CV Andi Offset
Singh, B and Sahni, B.S. 1984. Causality Between Public Expenditure and
National Income, The Review of Economics and Statistics 66, 630-644
Suparmoko, M. 1997. Pengantar Ekonomi Mikro. Ed 2, Cet 3. Yogyakarta : BPFE
Tang, Tuck Cheong. 2001. Testing The Relationship Between Government
Expenditure and National Income In Malaysia. Analysis, 8(1 & 2)
Widarjono, Agus. 20013. Ekonometrika Pengantar dan Aplikasi Disertai