• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS INTERDEPENDENSI PENDAPATAN PEMERINTAH DENGAN PENGELUARAN PEMERINTAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS INTERDEPENDENSI PENDAPATAN PEMERINTAH DENGAN PENGELUARAN PEMERINTAH."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS INTERDEPENDENSI PENDAPATAN PEMERINTAH DENGAN PENGELUARAN PEMERINTAH

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains

Program Studi Ilmu Ekonomi

Oleh :

MARLON NAIBAHO NIM. 8126161008

PROGRAM PASCASARJANA ILMU EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

ANALISIS INTERDEPENDENSI PENDAPATAN PEMERINTAH DENGAN PENGELUARAN PEMERINTAH

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains

Program Studi Ilmu Ekonomi

Oleh :

MARLON NAIBAHO NIM. 8126161008

PROGRAM PASCASARJANA ILMU EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

Marlon Naibaho, Analisis Interdepedensi Pendapatan Pemerintah Dengan Pengeluaran Pemerintah. Tesis. Medan.: Program Pascasarjana UNIMED, 2012

Penelitian ini mengkaji analisis interdepedensi pendapatan pemerintah dengan pengeluaran pemerintah, di Indonesia, dimana permasalahan yang muncul pada penelitian ini adalah pengeluaran pemerintah yang selalu lebih besar daripada pendapatan pemerintah, walaupun pada tahun tertentu pendapatan lebih besar daripada pengeluaran pemerintah.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pola atau arah kausalitas antara pendapatan pemerintah dengan pengeluaran pemerintah. Variabel yang akan diuji yaitu pendapatan pemerintah dan pengeluaran pemerintah. Data yang digunkan merupakan data runtun waktu periode 1988-2011. Sumber data diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. Metode yang digunakan adalah Kausalitas Granger.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara pendapatan pemerintah dengan pengeluaran pemerintah memiliki kausalitas searah, yaitu kausalitas berjalan dari pengeluaran pemerintah ke pendapatan pemerintah, kemudian antara kedua variabel terdapat hubungan jangka panjang dan keduanya memiliki penyesuaian yang cepat menuju jangka panjang.

(7)

ii

ABSTRACT

Marlon Naibaho: Analysis Interdependence of Goverment Revenue to Government Expenditure. Thesis, State University of Medan, 2012

This research examines the interdependence analysis of government income to government expenditure in Indonesia, in which problems arise in this study is that government expenditure is always greater than the government income, although government income in a given year is greater than government expenditure.

This research aims to look at the pattern or direction of causality between government income to government expenditure. Variables to be tested are government income and government expenditure. The data that are used are time series data 1988-2011 period. Sources of data obtained from the Central Statistics Agency of North Sumatra Province. The method used is the Granger Causality.

Results of the research showed that between government income to government spending have a unidirectional causality, the causality runs from government expenditure to government income, then there is a relationship between the two variables and both have long-term rapid adjustment towards the long-term.

(8)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT., atas

segala karunia dan ridho-NYA, sehingga tesis dengan judul “Analisis dapat

diselesaikan. Penulisan tesis ini merupakan salah satu syarat dalam memperoleh gelar

Magister Sains pada Program Studi Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas

Negeri Medan.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima

kasih yang sebesar besarnya, kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Unversitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd, Selaku Direktur Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. H. Dede Ruslan, M.Si, Selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi

Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi

Ilmu Ekonomi sekaligus pembimbing kedua dalam penulisan proposal ini,

yang dengan penuh kesabaran memberikan arahan dan bimbingan kepada

penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

5. Bapak Dr. M. Fitri Ramadhana, M.Si, selaku pembimbing pertama yang telah

banyak memberikan masukan, saran dan motivasi yang sangat berguna dalam

(9)

6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen yang telah membimbing dan mendidik penulis

selama melaksanakan perkuliahan di Prodi Ilmu Ekonomi Universitas Negeri

Medan

7. Penghargaan dan terimakasih yang sebesar-besarnya penulis persembahkan

kepada Orangtuaku yang tercinta, Ayahanda K. Naibaho dan Ibunda R.

Siagian yang telah banyak memberikan dukungan, materi, semangat dan doa

sehingga saya dapat menyelesaikan tesis ini.

8. Abang (Asbet Naibaho) dan kakak (Mega Naibaho) yang selalu member doa

dan semangat kepada penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan

9. Teristimewa buat Winanda Marito Harahap yang selalu menemani saat suka

dan duka, dan juga telah banyak memberikan bantuan , motivasi dan

dorongan buat penulis

10.Keluarga besar Tarung Derajat, yang telah banyak memberikan pelajaran dan

pengalaman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Motto “ Aku ramah

bukan berarti takut, aku tunduk bukan berarti takhluk”.

11.Teman-teman seperjuangan Program Studi Ilmu Ekonomi khususnya kelas A

Reguler yang tidak bisa disebut satu persatu terimakasih atas dukungan dan

doanya.

12.Seluruh pihak yang telah mendukung dan membantu penulis selama

perkuliahan sampai dengan selesainya penyusunan tesis ini.

Dengan keterbatasan pengalaman, pengetahuan maupun pustaka yang

(10)

pengembangan lebih lanjut agar benar benar bermanfaat. Oleh sebab itu, penulis

sangat mengharapkan kritik dan saran agar tesis ini lebih sempurna

Akhir kata, penulis berharap tesis ini memberikan manfaat bagi kita semua

terutama untuk pengembangan ilmu ekonomi.

Medan, Juli 2014

Penulis

(11)

vi

2.1.1 Pengeluaran pemerintah ... 8

2.1.2 Teori Pengeluaran Pemerintah ... 15

2.1.3 Teori Makro Pengeluaran Pemerintah ... 16

2.1.4 Pengeluaran Pemerintah Versi Keynes ... 17

(12)

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

4.1 Hasil Penelitian ... 45

4.1.1. Deskriptif Data Penelitian ... 45

4.1.2 Hasil Estimasi dan Model Penelitian ... 50

4.1.2.1. Uji Akar Unit (Unit Root Test) ... 50

4.2.3. Hasil Uji Error Correction Model (ECM) ... 59

4.2.4. Hasil Uji Kausalitas Granger ... 60

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 64

5.1 Simpulan ... 64

5.2 Saran ... 65

(13)

vi

2.1.1 Pengeluaran pemerintah ... 8

2.1.2 Teori Pengeluaran Pemerintah ... 15

2.1.3 Teori Makro Pengeluaran Pemerintah ... 16

2.1.4 Pengeluaran Pemerintah Versi Keynes ... 17

(14)

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

4.1 Hasil Penelitian ... 45

4.1.1. Deskriptif Data Penelitian ... 45

4.1.2 Hasil Estimasi dan Model Penelitian ... 50

4.1.2.1. Uji Akar Unit (Unit Root Test) ... 50

4.2.3. Hasil Uji Error Correction Model (ECM) ... 59

4.2.4. Hasil Uji Kausalitas Granger ... 60

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 64

5.1 Simpulan ... 64

5.2 Saran ... 65

(15)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.2: Uji Akar Unit Pendapatan Data Dasar (Level) ... 50

Tabel 4.3: Uji Akar Unit Pendapatan Turunan Pertama (First Difference) 51 Tabel 4.4: Uji Akar unit Pengeluaran Data Dasar (Level) ... 51

Tabel 4.5: Uji Akar Unit Pengeluaran Turunan Pertama (First Difference) 51 Tabel 4.6: Uji Lag Optimum ... 52

Tabel 4.7: Uji Kointegrasi Johansen ... 53

Tabel 4.8: Uji Error Correction Model ... 55

Tabel 4.9: Uji Kausalitas Granger ... 56

(16)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 : Perkembangan Pendapatan dan Pengeluaran Pemerintah

Gambar 2.1 : Kurva Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pendapatan

Pemerintah Berdasarkan Hukum Wagner

Gambar 2.2 : Pertumbuhan Pengeluaran Pemerintah menurut Wagner

Gambar 2.3 : Kurva Teori Peacock dan Wiseman

Gambar 2.4 : Perkembangan Pengeluaran Pemerintah Berdasarkan Pendapat

Rostow Mugrave dan Peacock Wiseman

Gambar 2.5 : Kerangka Pemikiran

Gambar 4.1 : Perkembangan Pendapatan dan Pengeluaran Pemerintah Tahun

(17)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Pendapatan dan Pengeluaran Pemerintah Sebelum Diolah

Lampiran 2 Uji Stasioner

Lampiran 3 Uji Kointegrasi

Lampiran 4 Uji Lag Optimum

Lampiran 5 Uji Eagle Granger

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kegiatan pemerintah dalam perekonomian tampaknya semakin besar dan

terus meningkat seiring dengan kemajuan ekonomi dari tahun ke tahun. Besar

kecilnya kegiatan pemerintah atau peranannya dalam perekonomian dapat dilihat

dari besarnya bagian pengeluaran pemerintah. Peranan pemerintah dalam kegiatan

ekonomi sebagian besar merupakan konsekuensi dari semakin kompleksnya dan

saling ketergantungan di dalam sebuah masyarakat modern.

Dalam sejarah Indonesia sejak Orde Baru hingga sekarang, pemerintah

berperan sebagai peran utama. Bukti paling nyata besarnya peran pemerintah

didalam perekonomian Indonesia selama ini adalah keberadaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Jika setiap perusahaan selalu menyusun

anggaran pengeluaran dan pendapatan/pemasukannya setiap tahun agar

perusahaan bisa berkinerja dengan baik sesuai rencana tahunan, demikian juga

pemerintah, hal ini dapat dilihat di dalam APBN yang dibuat setiap tahun agar

perekonomian nasional bisa terus bergerak dengan laju pertumbuhan bukan hanya

berkelanjutan tetapi juga dengan laju akselerasi yang meningkat disatu sisi, dan

untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional, disisi lain.

Untuk menciptakan keberhasilan perekonomian suatu Negara, pemerintah

mempunyai berbagai kebijakan untuk menjaga atau memperbaiki kualitas

(19)

2

dan pertembuhan ekonominya dari berbagai sektor, yaitu sektor riil dan sektor

moneter. Sektor rill menghasilkan barang dan jasa (sisi produktif dari ekonomi).

Sektor ini dapat lagi dibagi menurut kelompok kegiatan atau subsektor seperti

pertanian, pertambangan, industri, dan lain-lain. Sedangkan sektor moneter boleh

dikatakan merupakan hasil dari sektor rill dalam bentuk uang (sisi moneter dari

ekonomi). Pertumbuhan dan stabilitas sektor rill dipengaruhi oleh pemerintah

lewat kebijakan fiskal, sedangkan pertumbuhan dan stabilitas sektor moneter

dipengaruhi oleh pemerintah lewat kebijakan moneter. Selama Orde Baru hingga

krisis ekonomi 1997 - 1998, APBN disusun dan diumumkan setiap April. Pada

masa itu, tahun fiskal dimulai setiap bulan April. Setelah krisis keuangan Asia

1997-1998, tahun fiskal ditetapkan mulai Januari hingga Desember.

Pada dekade sekarang ini penelitian terhadap pola atau arah hubungan

kausalitas antara tingkat Penerimaan dan Pengeluaran pemerintah mendapatkan

perhatian yang besar. Pemahaman terhadap hubungan kausalitas tersebut, selain

dapat mengidentifikasi hubungan antar variabel juga dapat memberikan

sumbangan untuk memahami dengan lebih baik terhadap konsekuensi adanya

defisit yang besar dan implikasi kebijakan yang diambil terhadap kebijakan

tersebut. Hubungan kausalitas antara pendapatan dan pengeluaran pemerintah

memiliki arti khusus bagi negara–negara berkembang dalam membuat keputusan

anggaran belanja. Kebijakan fiskal akan mempengaruhi perekonomian melalui

penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Disamping pengaruh dari selisih antara

penerimaan dan pengeluaran (defisit atau surplus), perekonomian juga

(20)

3

dibiayai pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini dibuat untuk mempengaruhi

jalannya perekonomian atau dengan perkataan lain bahwa pemerintah berusaha

mengarahkan jalannya perekonomian menuju pada kondisi yang lebih baik.

Menurut DeLoughy (1999:44), pendapatan dan pengeluaran pemerintah

dapat saling mempengaruhi dengan cara sebagai berikut: pertama, perubahan

pendapatan pemerintah menyebabkan perubahan pengeluaran pemerintah. Kedua,

perubahan pengeluaran pemerintah menyebabkan perubahan pendapatan

pemerintah. Ketiga, perubahan pendapatan dan pengeluaran pemerintah dapat

saling mempengaruhi melalui pengaruh timbal balik (feed back).

Dibawah ini merupakan grafik perkembangan perekonomian pemerintah

yang dilihat dari pengeluaran pemerintah dan pendapatan pemerintah berdasarkan

harga konstan selama 24 tahun terakhir mulai dari tahun 1988-2011

Sumber : BPS, Statistik Indonesia 1988-2011(diolah)

Gambar 1.1. Perkembangan Pendapatan Pemerintah dan Pengeluaran pemerintah Tahun 1988-2011 (Dalam Milyar)

0

1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

tahun

Pengeluaran

(21)

4

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bagaimana perkembangan

perekonomian di Indonesia selama 24 tahun terakhir yang dimulai sejak 1988–

2011. Pada tahun 1988 – 1995 antara pengeluaran pemerintah dengan pendapatan

pemerintah masih sama besarnya artinya perekonomian pada saat itu masih ideal

atau masih stabil. Pada tahun 1996 pengeluaran pemerintah sudah lebih besar, dan

tahun ini merupakan titik awal dimana pengeluaran pemerintah selalu lebih besar

dari pada pendapatan pemerintah. Kemudian pada tahun 1998 pengeluaran

pemerintah mengalami kenaikan daripada pendapatan pemerintah, hal ini

mengakibatkan anggaran pemerintah dalam APBN mengalami defisit akibat

berkurangnya sumber pendapatan. Pinjaman luar negeri di samping sebagai

pelengkap dana dalam negeri untuk menunjang peningkatan laju pembangunan,

juga diperlukan untuk menambah penyediaan devisa guna membiayai impor yang

berkaitan dengan program dan proyek. Krisis yang terjadi di Indonesi tahun 1998

berlangsung sampai tahun 2007 yang menyebabkan keadaan perekonomian

semakin terpuruk, dimana nilai rupiah yang semakin merosot dan mengakibatkan

harga-harga di dalam negeri menjadi tidak stabil, terhambatnya kegiatan produksi,

ekspor, investasi dan jumlah pengangguran meningkat. Selain itu di sektor

perbankan juga mengalami kredit macet karena kurangnya pengawasan terhadap

kinerja dan kesehatan perbankan.

Pada tahun 2008 krisis global yang terjadi mengakibatkan perekonomian

kembali terpuruk. Dan hal ini membuat pengeluaran pemerintah mengalami

kenaikan jumlah yang jauh lebih besar lagi dari pendapatan pemerintah. Meskipun

(22)

5

2010 – 2011 pengeluaran pemerintah mengalami kenaikan jumlah dari pada

pendapatan pemerintah.

Apabila melihat data pendapatan pemerintah dan pengeluaran pemerintah

di Indonesia pengeluaran pemerintah selalu lebih besar dibandingkan pendapatan

pemerintah, meskipun pada tahun tertentu pengeluaran pemerintah mengalami

penurunan jumlah dari tahun sebelumnya akan tetapi pengeluaran pemerintah

selalu lebih besar daripada pendapatan pemerintah di Indonesia.

Beberapa penelitian sebelumnya menjelaskan terdapat interdepedensi antara

pengeluaran pemerintah dengan pendapatan pemerintah dengan menggunakan uji

kausalitas yang berbeda-beda. Seperti penelitian yang dilakukan oleh

Al-Qudair (2005:31) menguji hubungan jangka panjang antara

pengeluaran pemerintah dan pendapatan di Arab Saudi menggunakan teknik

kointegrasi, hubungan arah kausalitas dalam jangka panjang dan pendek, Error

Correction Model (ECM) ke dalam uji Kausalitas Granger. Uji unit root

menunjukkan bahwa data tidak stasioner pada tingkat level, dan stasioner pada

orde pertama. Uji Kointegrasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan jangka

panjang antara pengeluaran pemerintah dan pendapatan. Uji kausalitas

menunjukkan bahwa terdapat hubungan dua arah antara pengeluaran pemerintah

dan pendapatan baik jangka panjang dan pendek.

Obioma dan Ozughalu (2010:35-36), Penelitian mereka memberikan

kontribusi yang sederhana untuk perdebatan dengan empiris menganalisis

hubungan antara pendapatan pemerintah dan pengeluaran pemerintah di Nigeria,

(23)

6

Nigeria (2004, 2007). Secara khusus, studi ini menguji validitas dari empat

hipotesis tersebut untuk Nigeria. Temuan empiris dari penelitian ini menunjukkan,

antara lain, bahwa ada hubungan jangka panjang antara pendapatan pemerintah

dan pemerintah pengeluaran di Nigeria. Ada juga bukti dari hubungan kausalitas

satu arah dari pendapatan pemerintah untuk pengeluaran pemerintah

Identifikasi hubungan kausalitas antara penerimaan dan pengeluaran

pemerintah memberikan wawasan tentang bagaimana berbagai kebijakan yang

berbeda dapat membantu dalam mengontrol pertumbuhan anggaran pemerintah.

Jika kausalitas berasal dari tingkat pendapatan pemerintah, maka pengenaan pajak

untuk mengurangi tingkat defisit akan menyebabkan pengeluaran pemerintah

yang cenderung meningkat. Sebaliknya jika kausalitas berasal dari tingkat

pengeluaran pemerintah menuju tingkat pendapatan maka pengeluaran

pemerintah akan membatasi defisit anggaran pemerintah.

Berdasarkan masalah yang terjadi dan perbedaan hasil antara beberapa

penelitian empiris diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang

Analisis Interdepedensi Pendapatan Pemerintah dengan Pengeluaran

Pemerintah”.

1.2. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah yang telah dikemukakan diatas, maka

permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana pola atau

arah hubungan kausalitas antara pendapatan pemerintah dengan pengeluaran

(24)

7

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola atau arah

hubungan kausalitas antara pengeluaran pemerintah dan pendapatan

pemerintah.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan masukan yang berguna untuk dijadikan bahan pertimbangan

bagi pengambil kebijakan di Indonesia dalam merumuskan

kebijakan-kebijakan untuk mengendalikan anggaran pemerintah

2. Dapat menjadi bahan studi dan literatur tambahan terhadap penelitian yang

sudah ada.

3. Sebagai referensi dan informasi bagi penelitian-penelitian selanjutnya

(25)

64

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. SIMPULAN

Berdasarkan hasil estimasi dan analisis yang dilakukan , maka dapat

disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Pada tahun 1988-1995 pendapatan pemerintah (GI) sama besarnya dengan

pengeluaran pemerintah yaitu sebesar Rp 82353 miliar dan pada saat itu

kodisi APBN dalam keadaan berimbang. Pada tahun 1990-1992

pendapatan pemerintah lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran

pemerintah, sehingga mengakibatkan APBN mengalami surplus sebesar

15,31%. Akan tetapi tahun 1993-1995 pendapatan pemerintah lebih kecil

dibandingkan dengan pengeluaran pemerintah, sehingga APBN

mengalami defisit sebesar 12,45%. Pada tahun 1996-1999 pendapatan dan

pengeluaran pemerintah mengalami surplus sebesar 4,34%. Kemudian

tahun 2000-2011 pendapatan dan pengeluaran pemerintah mengalami

defisit sebesar 25,61%.

2. Dari uji kointegrasi menunjukkan adanya hubungan keseimbangan jangka

panjang antara pendapatan pemerintah dengan pengeluaran pemerintah di

Indonesia.

3. Dari Uji Granger Causality tidak ditemukan adanya hubungan timbal

(26)

65

pemerintah (GE), tetapi memiliki hubungan searah yaitu pengeluaran

pemerintah (GE) mempengaruhi pendapatan pemerintah (GI) selama

periode penelitian

5.2. SARAN

Dari kesimpulan diatas, maka disarankan pada pengambil kebijakan

(decision policy) untuk mempertimbangkan beberapa hal, antara lain :

1. Perlu adanya stimulus kebijakan dari pemerintah berupa pengeluaran

publik untuk sektor-sektor yang menjadi prioritas sehingga mampu

menggerakkan roda perekonomian di Indonesia.

2. Perlunya menjaga hubungan kesimbangan jangka panjang antara

pengeluaran pemerintah dan pendapatan pemerintah sehingga peran

pemerintah dalam menaikkan pendapatan pemerintah dapat

dipertahankan.

3. Adanya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menentukan

skala prioritas untuk pengeluaran publik terutama untuk pembangunan

infrastruktur.

4. Diharapkan kepada para peneliti selanjutnya dapat menambah variabel

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Abizadeh, Sohrab and Yosefi, Mahmood. 1998. An Empirical Analysis of South

Korea’s Economic Development and Public Expenditures Growth, Journal of Socio-Economics 27, 687-700

Badan Pusat Statistik Indonesia, 1999. Statistik Indonesia

---, 2001. Statistik Indonesia

---, 2004. Statistik Indonesia

---, 2008. Statistik Indonesia

---, 2012. Statistik Indonesia

Boediono. 1999. Pengantar Ilmu Ekonomi. Yogyakarta : BPFE

Deloughy, s.t. 1999. The Causal Relationship Between Tax Revenues and

Expenditures :The Case of Connecticut. The Journal of Business and Economic Studies . western connecticut : State University.

Dickey, D. A.; Fuller, W. A. (1979). "Distribution of the Estimators for

Autoregressive Time Series with a Unit Root". Journal of the American Statistical Association 74 (366): 427–431. JSTOR 2286348.

Dumairy, 1997. Perekonomian Indonesia. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Emelogu C, Obiama and Uche M.Ozughalu. An Examination of The Relationship

Between Govermnent Revenue an Government Expenditure in Nigeria: Cointegration and Causality Approach. Economic and Financial Review.

48/2:35-62

Gujarati, Damodar, 2003. Basic Econometrics, Third Edition, McGraw-Hill,

International Editions, New York.

(28)

Kamaluddin, R. 1999. Pengantar Ekonomi Pembangunan. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Khalid H. A Al-Qudair.. The Relationship Between Government Expenditure And

Revenues In The Kingdom Of Saudi Arabia: Testing For Cointegration And Causality. 19: 31-43

Mangkoesoebroto, Guritno, 1994. Ekonomi Publik. Yogyakarta : BPFE.

Mangkoesoebroto, G. 1994. Kebijakan Ekonomi Publik Di Indonesia, Substansi

Dan Urgensi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

--- . 2001. Ekonomi Publik. Yogyakarta : BPFE UGM Sukirno Sadono. 2008. Teori Makroekonomi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Mankiw, Gregory N. 1997, Macroeconomics, Third Edition Worth Publishers, New York

Mudrajad Kuncoro. 2001, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi: Bagaimana

Meneliti dan Menulis Tesis, Edisi Pertama. Jakarta. Penerbit Erlangga

Nopirin, 2000, Pengantar Ilmu Ekonomi, Makro dan Mikro, Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE

Pasaribu, SH. 2003. Eviews Untuk Analisis Runtut Waktu (Time Series Analysis).

Departemen Ilmu Ekonomi : Institut Pertanian Bogor.

Rosadi, Dedi. 2011. Analisis Ekonometrika & Runtun Waktu Terapan Dengan R. Yogyakarta : CV Andi Offset

Singh, B and Sahni, B.S. 1984. Causality Between Public Expenditure and

National Income, The Review of Economics and Statistics 66, 630-644

Suparmoko, M. 1997. Pengantar Ekonomi Mikro. Ed 2, Cet 3. Yogyakarta : BPFE

Tang, Tuck Cheong. 2001. Testing The Relationship Between Government

Expenditure and National Income In Malaysia. Analysis, 8(1 & 2)

Widarjono, Agus. 20013. Ekonometrika Pengantar dan Aplikasi Disertai

Gambar

Tabel 4.2:
Gambar 1.1 :  Perkembangan Pendapatan dan Pengeluaran Pemerintah
Gambar 1.1. Perkembangan Pendapatan Pemerintah dan Pengeluaran pemerintah Tahun 1988-2011 (Dalam Milyar)

Referensi

Dokumen terkait

Namun hal ini berbeda jika terjadi kemerosotan dalam hubungan keluarga, baik itu berupa kurang perhatiannya orangtua atau konflik yang sering terjadi dalam

Oleh karena itu apabila ada perselisihan, remaja akan mencari teman sebaya mereka atau mereka bertindak nekad melakukan kejahatan untuk membuktikan kepada orang tua atau orang

Analisis pengaruh konsep shuudanshuugi pada gangguan kepribadian schizoid tokoh aoyama keito dalam drama cat

Masih ada tetep untuk opang tawar-menawar dijalanin tetep, die kan maunye murah kita jalan tengah mahal ye ngga, ngga nembak, kira-kira ye sebatasnye segini tapi kalo

Praise to Allah SWT, the Lord of Universe, for blessing and guiding the research paper as a partial fulfillment of the requirement for getting Bachelor Degree

• Masalah untuk penelitian bisa berkenaan dengan kondisi atau kegiatan yang berjalan pada saat ini , atau pada saat yang lampau , atau.. perkiraan pada masa yang

Kode Mata Kuliah SKS Dosen Pengasuh H.UAS Tgl.UAS Jam Ruang Paraf HK020 FILSAFAT HUKUM ETIKA PROFESI 4 SULISTIYONO, Drs, M Si.. HK057 KRIMINOLOGI 2 PRAMUKHTIKO SURYO

Oryza sativa (Padi) dan Zea mays (Jagung) dari family Poaceae: Habitus herba, batang semu, jenis daun tunggal dengan duduk daun roset akar (equitant), akarnya