• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS PADA MODEL PEMBELAJARANCOURSE REVIEW HORAY TERHADAP TANGGUNG JAWABDAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERISIFAT KOLIGATIF LARUTAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN TUGAS PADA MODEL PEMBELAJARANCOURSE REVIEW HORAY TERHADAP TANGGUNG JAWABDAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERISIFAT KOLIGATIF LARUTAN."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN COURSE REVIEW

DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA

Diajukan Untuk

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

PEMBERIAN TUGAS PADA MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY TERHADAP TANGGUNG JAWAB

DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Oleh:

Irka Aryani Syahfitri 409131034

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2014

TUGAS PADA MODEL PEMBELAJARAN HORAY TERHADAP TANGGUNG JAWAB

PADA MATERI

roleh

(2)

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS PADA MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY TERHADAP TANGGUNG JAWAB

DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Irka Aryani Syahfitri (409131034)

ABSTRAK

(3)

vi

DAFTAR ISI

Talaman

Lembar Pengesahan i

Daftar Riwayat Tidup ii

Abstrak iii

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat penelitian 5

1.7. Defenisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Hakekat Belajar Kimia 7

2.1.2. Hasil Belajar Kimia 8

2.1.3. Pengertian Model Pembelajaran 8 2.1.4. Jenis – Jenis Model Pembelajaran 9 2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif 10 2.1.6. Model Pembelajaran Course Review Horay 11 2.1.7. Metode Pemberian Tugas 13

2.1.8. Pendidikan Karakter 16

2.1.9. Tanggung Jawab 17

2.1.10. Sifat Koligatif Larutan 19

2.2. Kerangka Konseptual 31

2.3. Hipotesis Penelitian 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 34

3.2. Populasi dan Sampel 34

3.3. Variabel Penelitian 34

3.4. Instrumen Penelitian 35

3.5. Rancangan/Design Penelitian 37 3.6. Teknik Pengumpulan Data 38

3.7. Prosedur Penelitian 40

(4)

BAB IV TASIL DAN PEMBATASAN 45 4.1. Hasil Penelitian Peningkatan Hasil Belajar 45 4.1.1. Analisis Data Dan Instrument Penelitian 45

4.1.2. Data Hasil Penelitian 45

4.2. Analisis Data Penelitian 46

4.2.1. Uji Normalitas Data 46

4.2.2. Uji Homogenitas Data 47

4.2.3. Uji Hipotesis 48

4.2.4. Uji Korelasi 48

4.2.5. Persentase (%) Peningkatan Hasil Belajar 49 4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 53

5.1. Kesimpulan 53

5.2. Saran 54

(5)

viii

DAFTAR GAMBAR

Talaman Gambar 2.1. Diagram Fasa Untuk Air dan Larutan Dalam Air 23 Gambar 2.2. Perubahan Tinggi Larutan Pelarut Air Dalam Wadah 27

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian 40

Gambar 4.1. Diagram Nilai Pre-Test dan Post-Test 46 Gambar 4.2. Diagram Batang Persentase (%) Peningkatan Hasil Belajar 49

(6)

DAFTAR TABEL

Talaman Tabel 2.1. Data Titik Didih dan Kenaikan Titik Didih Beberapa Pelarut 26

Tabel 3.1. Bentuk Rancangan Penelitian 37

Tabel 3.2. Makna Koefisien Korelasi 43

Tabel 4.1. Data Hasil Penelitian 46

Tabel 4.2. Uji Normalitas Data Pretes Dan Postest 47

Tabel 4.3. Uji Homogenitas Sampel 47

Tabel 4.4. Hasil uji Hipotesis 48

Tabel 4.5. Hasil Uji Korelasi 49

Tabel 4.6. Persentase (%) Peningkatan Hasil Belajar 49

Tabel 4.7. Rata – rata Nilai Tugas Siswa 50

(7)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Talaman

Lampiran 1. Silabus 57

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 60

Lampiran 3. Kisi – Kisi Soal 84

Lampiran 4a. Instrumen Tes Sebelum Divalidasi 89 Lampiran 4b. Instrumen Tes Sesudah Divalidasi 97 Lampiran 5a. Kunci Jawaban Sebelum Divalidasi 101 Lampiran 5b. Kunci Jawaban Sesudah Divalidasi 119

Lampiran 6. Kuis Model Pembelajaran CRH 128

Lampiran 7. Jawaban Kuis Model Pembelajaran CRH 131

Lampiran 8. Contoh Jawaban Kuis Siswa 133

Lampiran 9. Tugas Kelompok dan Individu 134

Lampiran 10. Penyelesaian Tugas 136

Lampiran 11. Prosedur Demonstrasi Percobaan Penurunan Titik Beku 143 Lampiran 12. Prosedur Demonstrasi Percobaan Kenaikan Titik Didih 145 Lampiran 13. Perhitungan Validitas Instrument Tes 146

Lampiran 14. Perhitungan Reliabilitas Tes 148

Lampiran 15. Perhitungan Tingkas Kesukaran Soal 150

Lampiran 16. Perhitungan Daya Beda Soal 152

Lampiran 17. Rekapitulasi Soal Try Out 154

Lampiran 18. Nilai Hasil Belajar Siswa 156

Lampiran 19. Nilai Tugas Siswa 158

Lampiran 20. Perhitungan Rata-Rata,Simpangan Baku &Varians 159

Lampiran 21. Perhitungan Uji Normalitas 162

Lampiran 22. Perhitungan Uji Homogenitas 168

Lampiran 23. Perhitungan Uji Hipotesis 171

Lampiran 24. Persentase Peningkatan Hasil Belajar 173 Lampiran 25. Lembar Observasi Tanggung Jawab 177 Lampiran 26. Hasil Lembar Observasi Tanggung Jawab 178

Lampiran 27. Perhitungan Uji Korelasi 181

Lampiran 28. Tabel Nilai-Nilai R Product Moment 186

Lampiran 29. Tabel Nilai-Nilai Chi Kuadrat 187

Lampiran 30. Tabel Nilai-Nilai Untuk Distribusi F 188 Lampiran 31. Tabel Nilai-Nilai Distribusi t 191

Lampiran 32. Jadwal Kegiatan Penelitian 192

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Data Titik Didih dan Kenaikan Titik Didih Beberapa Pelarut 26

Tabel 3.1. Bentuk Rancangan Penelitian 37

Tabel 3.2. Makna Koefisien Korelasi 43

Tabel 4.1. Data Hasil Penelitian 46

Tabel 4.2. Uji Normalitas Data Pretes Dan Postest 47

Tabel 4.3. Uji Homogenitas Sampel 47

Tabel 4.4. Hasil uji Hipotesis 48

Tabel 4.5. Hasil Uji Korelasi 49

Tabel 4.6. Persentase (%) Peningkatan Hasil Belajar 49

Tabel 4.7. Rata – rata Nilai Tugas Siswa 50

(9)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Diagram Fasa Untuk Air dan Larutan Dalam Air 23 Gambar 2.2. Perubahan Tinggi Larutan Pelarut Air Dalam Wadah 27

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian 40

Gambar 4.1. Diagram Nilai Pre-Test dan Post-Test 46 Gambar 4.2. Diagram Batang Persentase (%) Peningkatan Hasil Belajar 49

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 57

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 60

Lampiran 3. Kisi – Kisi Soal 84

Lampiran 4a. Instrumen Tes Sebelum Divalidasi 89

Lampiran 4b. Instrumen Tes Sesudah Divalidasi 97

Lampiran 5a. Kunci Jawaban Sebelum Divalidasi 101

Lampiran 5b. Kunci Jawaban Sesudah Divalidasi 119

Lampiran 6. Kuis Model Pembelajaran CRH 128

Lampiran 7. Jawaban Kuis Model Pembelajaran CRH 131

Lampiran 8. Contoh Jawaban Kuis Siswa 133

Lampiran 9. Tugas Kelompok dan Individu 134

Lampiran 10. Penyelesaian Tugas 136

Lampiran 11. Prosedur Demonstrasi Percobaan Penurunan Titik Beku 143

Lampiran 12. Prosedur Demonstrasi Percobaan Kenaikan Titik Didih 145

Lampiran 13. Perhitungan Validitas Instrument Tes 146

Lampiran 14. Perhitungan Reliabilitas Tes 148

Lampiran 15. Perhitungan Tingkas Kesukaran Soal 150

Lampiran 16. Perhitungan Daya Beda Soal 152

Lampiran 17. Rekapitulasi Soal Try Out 154

Lampiran 18. Nilai Hasil Belajar Siswa 156

Lampiran 19. Nilai Tugas Siswa 158

Lampiran 20. Perhitungan Rata-Rata,Simpangan Baku &Varians 159

Lampiran 21. Perhitungan Uji Normalitas 162

Lampiran 22. Perhitungan Uji Homogenitas 168

Lampiran 23. Perhitungan Uji Hipotesis 171

Lampiran 24. Persentase Peningkatan Hasil Belajar 173

Lampiran 25. Lembar Observasi Tanggung Jawab 177

Lampiran 26. Hasil Lembar Observasi Tanggung Jawab 178

Lampiran 27. Perhitungan Uji Korelasi 181

Lampiran 28. Tabel Nilai-Nilai R Product Moment 186

Lampiran 29. Tabel Nilai-Nilai Chi Kuadrat 187

Lampiran 30. Tabel Nilai-Nilai Untuk Distribusi F 188

Lampiran 31. Tabel Nilai-Nilai Distribusi t 191

Lampiran 32. Jadwal Kegiatan Penelitian 192

(11)

1

BABBIB PENDAHULUANB

B

1.1. LatarBBelakangBMasalahB

Menurut Hamzah (2008), pada dasarnya inti dari pendidikan formal adalah proses belajar mengajar. Siswa dididik, dibimbing dan diarahkan untuk mendapatkan tujuan tertentu, yaitu untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan keterampilan, sikap (karakter), pemikiran, apresiasi, dan pengetahuan. Namun kenyataan menunjukkan, bahwa lain ladang lain ilalangnya. Lain orang lain pula gaya belajarnya. Pepatah tersebut memang pas untuk menjelaskan fenomena bahwa tak semua orang punya gaya belajar yang sama. Tidak semuanya rajin, dan tidak semuanya mampu melakukan penyesuaian diri. Termasuk apabila mereka bersekolah yang sama atau bahkan duduk di kelas yang sama.

Menurut Rusman (2010), pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode dan evaluasi. Keempat komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan model-model pembelajaran apa yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

(12)

5,5. Hal ini menunjukkan masih tingginya tingkat kesulitan siswa dalam memahami materi pelajaran khususnya pada bidang studi kimia.

Berdasarkan observasi awal yang saya lakukan terhadap proses pembelajaran di SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan, diperoleh informasi bahwa selama proses pembelajaran, guru telah memberdayakan sarana dan prasarana sekolah, namun siswa belum mampu mencapai kompetensi individual yang diperlukan untuk mengikuti pelajaran lanjutan. Beberapa siswa belum belajar sampai pada tingkat pemahaman. Siswa baru mampu menghafal fakta, konsep pada tingkat ingatan karena dalam sistem pembelajaran, guru yang lebih banyak mengambil bagian.

Pembelajaran KIMIA di SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan juga tidak

luput dari kecenderungan proses pembelajaran Teacher Centered. Kondisi

demikian tentu membuat proses pembelajaran hanya dikuasai guru. Apalagi pembelajaran KIMIA merupakan mata pelajaran sarat materi. Menurut Trianto (2010) untuk mengatasi kondisi tersebut, perlu adanya usaha untuk perbaikan proses belajar mengajar sebagai strategi untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa dalam proses pembelajaran.

Menurut Trianto (2010), pembelajaran kooperatif merupakan suatu sikap atau prilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Pembelajaran koperatif memiliki beberapa tipe,

diantaranya tipe Student Teams Achievement Division (STAD), JIGSAW, Teams

Games Tournaments (TGT), Think Pair Share (TPS), Numbered Head Together

(NHT), Two Stay Two Stray (TSTS),Course Review Horay (CRH) dan lain-lain.

Model pembelajaran kooperatif lain yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran Course Review Horay. Berdasarkan hasil penelitian oleh Mustaghfiroh, S.Pd (2010), yang dilakukannya bahwa penggunaan

diskusi Course Review Horay dalam pembelajaran matematika dapat

(13)

3

pembelajaran matematika. Peserta didik lebih optimis dan tidak takut salah dalam menjawab pertanyaan dari guru. Peserta didik juga mampu bekerjasama dalam satu kelompok dalam berdiskusi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Anggraeni Desi (2011) Hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Persentase ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 44%, pada siklus II sebesar 67%, dan pada siklus III sebesar 93%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas pembelajaran IPS mengalami peningkatan.

Dari penelitian Yuanita Refi (2012) Peningkatan penerapan model

pembelajaran kooperatif Course Review Horay dapat meningkatkan hasil belajar

siswa pada pokok bahasan ksp di kelas XI SMA Negeri 5 Pekanbaru berada pada kategori tinggi dangan nilai N-gain sebesar 0,735.

Ruth christine sinulingga (2010) juga melakukan penelitian tentang pemberian tugas secara kelompok yang menunjukkan bahwa siswa yang diajarkan dengan pemberian tugas secara kelompok memberikan rataan peningkatan nilai lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan pemberian tugas secara individu.

Menurut Suharta (2012), terbentuknya karakter yang bertanggung jawab juga merupakan hal sangat penting dan mutlak dimiliki siswa sebagai modal dasar untuk menyiapkan SDM yang berkualitas untuk membangun bangsa dan negara Indonesia. Pendidikan karakter yang diintegrasikan dalam pembelajaran diharapkan dapat menumbuhkan kepribadian yang unggul seperti diharapkan dalam tujuan Pendidikan Nasional. Pengembangan model pembelajaran dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam proses pembelajaran dimaksudkan agar pada diri siswa di samping menguasai kompetensi yang berkaitan dengan materi ajar, diharapkan juga dapat tumbuh dan berkembang nilai-nilai karakter yang baik sesuai dengan yang diharapkan dalam tujuan Pendidikan Nasional.

(14)

penelitian : “PengaruhBPemberianBTugasBPadaBModelBPembelajaranBCourseB ReviewB HorayB TerhadapB TanggungB JawabB danB HasilB BelajarB KimiaB SiswaB PadaBMateriBSifatBKoligatifBLarutan”

B

1.2. IdentifikasiBMasalahB

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil belajar siswa pada umumnya dan khususnya pada bidang

studi kimia.

2. Masih tingginya tingkat kesulitan siswa dalam memahami materi pelajaran

khususnya pada bidang studi kimia.

3. Pembelajaran yang dilakukan masih cenderung bersifat Teacher Centered

yaitu guru yang terus berperan aktif dalam proses belajar mengajar sementara siswa hanya melihat dan mendengarkan penjelasan guru saja.

1.3. BatasanBMasalahB

Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dibatasi pada:

 Model pembelajaran yang digunakan hanya Course Review Horay dengan

pemberian tugas secara kelompok dan individu.

 Nilai karakter yang akan dinilai hanya nilai tanggung jawab saja.

 Bahan pelajaran kimia dibatasi hanya pada pokok materi sifat koligatif larutan kelas XII.

 Penelitian ini hanya dilakukan pada siswa kelas XII SMA Swasta

Muhammadiyah 2 Medan Tahun Ajaran 2013/2014.

1.4. RumusanBMasalahB

Adapun yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat perbedaan antara hasil belajar kimia siswa yang

(15)

5

model pembelajaran Course Review Horay pada materi Sifat Koligatif Larutan?

2. Apakah karakter tanggung jawab siswa berkorelasi positif dengan

peningkatan hasil belajar kimia siswa pada pemberian tugas secara

kelompok dan individu melalui model pembelajaran Course Review Horay

pada materi Sifat Koligatif Larutan?

1.5. TujuanBPenelitianB

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan pemberian tugas secara kelompok melalui model pembelajaran Course Review Horay dibandingkan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan metode pemberian tugas secara

individu melalui model pembelajaran Course Review Horay pada materi

Sifat Koligatif Larutan.

2. Untuk mengetahui apakah karakter tanggung jawab siswa berkorelasi positif dengan peningkatan hasil belajar kimia siswa pada pemberian tugas

secara kelompok dan individu melalui model pembelajaran Course Review

Horay pada materi Sifat Koligatif Larutan

1.6. ManfaatBPenelitianB

Dari hasil penelitian ini, penulis mengharapkan tulisan ini dapat bermanfaat sebagai :B

1. Bagi guru,Bmembantu dan memberikan kemudahan tentang bagaimana

melakukan pengajaran yang baik di dalam kelas. Tentang penggunaan model pembelajaran kooperatif ataupun metode pembelajaran yang digunakan dalam mengajar.B

2. Bagi siswa, dapat meningkatkan karakter tanggung jawab dan hasil belajar

(16)

3. Bagi peneliti,Bmemberikan sumbangan pemikiran tentang arti pentingnya sebuah pendidikan dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif dan pemberian tugas.B

1.7. DefenisiBOperasionalB

1. Model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay adalah

merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yaitu kegiatan belajar mengajar dengan cara pengelompokkan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil. Pembelajaran Course Review Horay yang dilaksanakan dalam penelitian ini merupakan suatu pembelajaran pengujian terhadap pemahaman konsep siswa menggunakan kotak yang diisi dengan soal dan diberi nomor untuk menuliskan jawabannya. Siswa yang paling terdahulu mendapatkan tanda benar langsung berteriak horay atau yel - yel lainnya. 2. Tugas individu. Individu berarti orang seorang, pribadi orang terpisah dari

yang lain. Pemberian tugas secara individu adalah suatu tugas yang diberikan guru yang harus dikerjakan oleh siswa sendiri tanpa melibatkan orang lain.

3. Tugas kelompok. Kelompok adalah beberapa orang yang berkumpul

menjadi satu. Jadi yang dimaksud dengan pemberian tugas secara kelompok yaitu suatu tugas yang diberikan oleh guru yang harus dikerjakan siswa secara kelompok atau bekerjasama dengan tukar menukar pendapat dalam bentuk diskusi yang menghasilkan suatu kesepakatan. 4. Tanggung jawab adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau

dipenuhi sebagai akibat dari perbuatan seseorang.

(17)

53 BABBV

KESIMPULANBDANBSARANB 5.1.BBKesimpulanB

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu :

1. Hasil analisa terhadap rumusan hipotesis menyatakan bahwa ada perbedaan antara hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan pemberian tugas

secara kelompok dan individu melalui model pembelajaran CRH pada materi

Sifat Koligatif Larutan. Besarnya perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan pemberian tugas secara kelompok dan individu

melalui model pembelajaran CRH pada materi Sifat Koligatif Larutan

diperoleh sebesar 2,7%.

2. Ada korelasi positif antara tanggung jawab siswa dengan hasil belajar kimia

siswa pada pemberian tugas secara kelompok dan individu melalui model

pembelajaran CRH pada materi Sifat Koligatif Larutan dengan nilai r hitung

sebesar 0,98 dan diperoleh data sebagai berikut :

a. Kelas Eksperimen I

 Siswa dengan nilai gain tinggi dan karakter tinggi sebanyak 15 orang

 Siswa dengan nilai gain cukup dan karakter cukup sebanyak 9 orang

 Siswa dengan nilai gain rendah dan karakter rendah sebanyak 6 orang

b. Kelas Eksperimen II

 Siswa dengan nilai gain tinggi dan karakter tinggi sebanyak 7 orang

 Siswa dengan nilai gain cukup dan karakter cukup sebanyak 9 orang

 Siswa dengan nilai gain rendah dan karakter rendah sebanyak 14 orang

(18)

5.2.BBSaranBB

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yeng telah dikemukakan di atas maka penulis menyarankan hal-hal berikut :

1. Bagi guru dan calon guru, menerapkan model pembelajaran CRH dan pemberian tugas sehingga mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar kimia siswa, khususnya mata pelajaran kimia. 2. Perlunya para guru dan calon guru memperhatikan karakter setiap siswa agar

tercipta manusia yang berpendidikan dan berkarakter.

(19)

55

DAFTAR PUSTAKA

Adiwiyoto. (2001). Melatih Anak Bertangghng Jawab. Jakarta : Mitra Utama Anggraeni, Desi. (2011). Peningkatan Khalitas Pembelajaran IPS Melalhi Model

Pembelajaran Kooperatif tipe Cohrse Review Horay Pada Siswa kelas IV SD Negeri Sekaran 01 Semarang. Vol 1, 194-205

Anonim. (2012). http://majalahsiantar.blogspot.com.au/2012/06/memahami-pendidikan-karakter.html (diakses Februari 2013)

Anonim. (2010) Laporan hasil provinsi ujian akhir nasional SMU/MA, http://www.laphaswilprop.html (diakses Februari 2013)

Arikunto, S. (2008). Dasar-Dasar Evalhasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Bryant dan Schiller. (2002). 6 Modal Dasar Bagi Anak. Jakarta : Elex Media

Komputindo

Budiarjo,lily. (2001). Metode Pemberian Thgas. Jakarta : PAU Dikti Depdiknas Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2003). Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta : PT Rineka Cipta

Fauzi, A. (2004). Pengarhh Pemberian Thgas Dan Lokhs Kendali Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Madrasah Aliyah Negeri Medan. Tesis. Medan :PPS UNIMED

Hamalik. (2001). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.

Jakarta : Bumi Aksara

Hamzah. (2008). Model Pembelajaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Herman. (2008). Tangghng Jawab Seorang Siswa.

http://hlasrinkogorobogor.wordpress.com/2008/10/24/ (diakses Februari 2013)

Lie. (2002). Cooperative Learning. Jakarta : PT. Grasindo.

Malyno, jufry. (2012). http://jufrymalino.blogspot.com/2012/24/defenisi-pengertian-pendidikan-karakter.html (diakses Februari 2013)

Mustaghfiroh. (2010). Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalhi Diskhsi Cohrse Review Horay Di Kelas VIIB SMP IT Masjid Syhhada Yogyakarta. Vol 1 hal 15

(20)

Poppy K, (2009). Kimia 1. Jakarta : Perbukuan Depdiknas Purba, Michael. (2006). Kimia Sma Kelas XII. Jakarta : Erlangga Roestiyah. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Rusman. (2010). Model – Model Pembelajaran. Bandung : Mulia Mandiri Press Sanjaya. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Silitonga, P. Maulim. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan. Medan: FMIPA-Unimed

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengarhhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sriyono. (1992). Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA. Jakarta : PT Rineka Cipta

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Jakarta : PT. Tarsito

Suharta. (2012). Model Problem Based Instrhction. Laporan Hasil Mandiri. Medan : FMIPA Unimed

Suprijono, A. (2010). Cooperative Learning, Teori Dan Aplikasi Paikem. Surabaya : Pustaka Pelajar

Suyanto.(2009).http://www.mandikdasmen.depdiknas.go.id/web/pages/urgenci.ht ml (diakses Februari 2013)

Syaiful. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : CV. ALFABETA Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta :

Kencana.

Waidi. (2006). Model Pembelajaran Terpadh Dalam Teori Dan Praktek. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher

Widodo. (2013). Hakikat Pembelajaran Kimia. http://pendidikankhatulistiwa. blogspot.com/2013/01/hakikat-pembelajaran-kimia.html (diakses 15 Februari 2013).

Gambar

Gambar 2.1. Diagram Fasa Untuk Air  dan Larutan Dalam Air
Tabel 2.1. Data Titik Didih dan Kenaikan Titik Didih Beberapa Pelarut
Tabel 2.1. Data Titik Didih dan Kenaikan Titik Didih Beberapa Pelarut
Gambar 2.1. Diagram Fasa Untuk Air  dan Larutan Dalam Air

Referensi

Dokumen terkait

Pokja Barang/Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya pada Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Aceh Barat Daya akan melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada penerbit

1) Orang dengan HIV positif pengguna narkoba jenis jarum suntik yang mengikuti kegiatan sepakbola dan boxing minimal 1 tahun atau lebih karena pembentukan sikap

media monopoli modifikasi dengan metode simulasi dalam pembelajaran.. berbicara BIPA tingkat mahir serta hasil tes pada baseline -1 dan

Persiapan dalam menghadapi animo masyarakat dalam membeli kerajinan / sangat dirasakan para pembisnis yang berkecimpung dengan bahan baku kayu // tidak terkecuali

Hasil Analisis Kadar Kalsium, Besi dan Magnesium Sebelum dan Sesudah Penambahan Masing-Masing Larutan Baku Pada Cakalang Loin Masak. Hasil Analisis Kadar Kalsium (Ca)

Semua aktivitas kerja sama di bawah Nota Kesepaharnan ini akan dilakukan dengan memperhatikan ketersediaan dana, personi-1, dan sumber daya lain yang diperlukan

The feature of interest element contains information about one real-world feature which is observed by the feature as well as about the properties of this feature, which are observed

pelaksanaan pembelajaran fisika berbasis HOTS berada pada kategori sedang (TS). Berdasarkan hasil observasi pembelajaran beberapa aspek HOTS sudah muncul tetapi