• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTER KEJUJURAN PADA PENDISTRIBUSIAN BANTUAN BERAS MISKIN (RASKIN) Karakter Kejujuran Pada Pendistribusian Bantuan Beras Miskin (RASKIN) (Studi Kasus di Desa Giling Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati Tahun 2014).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KARAKTER KEJUJURAN PADA PENDISTRIBUSIAN BANTUAN BERAS MISKIN (RASKIN) Karakter Kejujuran Pada Pendistribusian Bantuan Beras Miskin (RASKIN) (Studi Kasus di Desa Giling Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati Tahun 2014)."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KARAKTER KEJUJURAN PADA PENDISTRIBUSIAN BANTUAN BERAS MISKIN (RASKIN)

(Studi Kasus di Desa Giling Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati Tahun 2014)

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai

derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan

Oleh:

YUYUN YULINA PUTRI A220110124

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Alamat: JL. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura Surakarta 57102 Telp (0271)

717417 Psw. 166

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah Yang bertanda tangan di bawah ini, pembimbing skripsi/tugas akhir:

Nama : Drs. Achmad Muthali’in, M.Si

NIP/NIK : 406

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan

ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa:

Nama : Yuyun Yulina Putri

NIM : A220110124

Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Judul Skripsi :

Naskah artikel tersebut layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.

Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat digunakan seperlunya.

Surakarta,

Pembimbing

(Drs. Achmad Muthali’in, M.Si)

NIK 406

KARAKTER KEJUJURAN PADA PENDISTRIBUSIAN

BANTUAN BERAS MISKIN (RASKIN) (Studi Kasus di Desa

(3)

KARAKTER KEJUJURAN PADA PENDISTRIBUSIAN BANTUAN BERAS MISKIN (RASKIN)

(Studi Kasus di Desa Giling Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati Tahun 2014)

Oleh:

Yuyun Yulina Putri*, Achmad Muthali’in**

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, FKIP, UMS.

** Dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah surakarta, 2015.

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan profil pendistribusian bantuan raskin, karakter kejujuran, kendala dan solusi dari kendala pelaksanaan karakter kejujuran pada pendistribusian bantuan raskin di Desa Giling Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati.

Penelitian kualitatif ini sumber datanya dari informan, peristiwa, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara, observasi dan mengkaji dokumen. Keabsahan datanya menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik pengumpulan data. Analisisnya dilakukan secara interaktif dengan memaparkan data yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan mengkaji dokumen.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bantuan raskin di Desa Giling Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati pendistribusiannya tidak membedakan antara keluarga mampu dan miskin sehingga bantuan dari pemerintah tidak tepat sasaran. Penerima bantuan raskin menyatakan sebenarnya, tidak berbohong, tidak curang dan berbuat benar. Kendalanya perangkat desa dalam pendistrisibuannya tidak menyatakan sebenarnya, bohong, curang dan tidak berbuat benar di Desa Giling Kecamatan Gunungwungkal kabupaten Pati. Solusinya perangkat desa harus menerapkan kriteria penerima bantuan raskin yang dianjurkan oleh pemerintah, agar bantuan dari pemerintah itu benar-benar tepat sasaran pada penduduk yang benar-benar miskin.

(4)

PENDAHULUAN

Karakter kejujuran atau jujur merupakan sifat terpuji, orang yang jujur

adalah mereka yang tidak suka berbohong. Kejujuran dalam bahasa Arab

diungkap dengan istilah shiddiq dan amanah. Shiddiq artinya benar dan amanah

artinya dapat dipercaya. Sifat amanah terkandung arti kecerdasan, yaitu kejujuran

yang disampaikan secara bertanggung jawab. Karakter kejujuran merupakan

bentuk kepribadian yang mengucapkan segala hal tanpa dikurangi dan

dilebih-lebihkan atau sesuai kenyataan yang sebenarnya (Salahudin dan Alkrienciehie,

2013:242).

Kejujuran menjadi tuntutan untuk semua lapisan dan kalangan masyarakat,

baik pelajar, penduduk masyarakat, pekerja swasta, aparat pemerintahan dan

kalangan penegak hukum. Kepribadian seseorang yang jujur akan memberikan

dampak yang positif, informasi yang tepat, pelaksanaan kegiatan berlangsung

dengan lancar. Kejujuran pada pendistribusian bantuan raskin merupakan hal yang

penting. Idealnya penduduk yang menerima bantuan Raskin adalah penduduk

yang benar-benar miskin dan harus memenuhi kriteria yang ditentukan oleh

pemerintah. Kriteria yang digunakan ada 14 variabel yaitu luas bangunan, jenis

lantai, jenis dinding, fasilitas buang air besar, sumber air minum, sumber

penerangan, jenis bahan bakar untuk memasak, frekuensi membeli daging, ayam

dan susu dalam seminggu, frekuensi makan sehari-hari, jumlah stel pakaian baru

yang dibeli dalam setahun, akses ke Puskesmas, lapangan pekerjaan, pendidikan

tertinggi kepala rumah tangga serta kepemilikan beberapa aset (Putri, 2011).

Kriteria di atas seharusnya dipenuhi untuk penerima bantuan Raskin, namun

kenyatannya penerima bantuan Raskin belum tepat sasaran. Banyak penduduk

yang memiliki penghasilan yang cukup mendapatkan bantuan Raskin. Peristiwa

ratusan warga berdesakan dan antri berjam-jam untuk mendapatkan bantuan

Raskin di balai Desa Protomulyo Kecamatan Kaliwungu Selatan Kendal

merupakan salah satu kasus bantuan Raskin tidak tepat sasaran. Ratusan warga

berdesakan saling berebut masuk ke aula balai desa karena takut tidak kebagian.

Diantara mereka yang berebut mengambil jatah bantuan Raskin tersebut datang

(5)

layak menerima bantuan Raskin. Kasus lainnya menimpa nenek Tenri yang

tinggal di Desa Liu Tarumpakkae Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo

Sulawesi Selatan, Ia hidup dalam kondisi sangat memprihatinkan, sudah berusia

68 tahun, namun tidak lagi mendapatkan bantuan Raskin. Nenek Tenri tinggal

seorang diri di sebuah rumah panggung di tengah kebun pisang. Atap rumahnya

sudah bocor. Tidak ada penerangan listrik, jika malam tiba hanya mengandalkan

pelita. Untuk setiap harinya Ia mendapat bantuan dari tetangganya (Sengkang,

2014). Dua kasus tersebut menggambarkan adanya ketidaksesuaian pada

penerima bantuan Raskin dan menunjukkan ketidaksesuaian antara harapan

pemerintah mengenai penerima bantuan Raskin. Mereka yang semestinya layak

menerima tetapi tidak menerima dan sebaliknya, yang berkecukupan malah

menerimanya. Namun kasus di atas baru berupa cuplikan berita, belum

merupakan hasil penelitian yang komprehensif, karena itu penulis tertarik untuk

meneliti kasus ini secara ilmiah dengan lokasi di Desa Giling Kecamatan

Gunungwungkal Kabupaten Pati.

Kejujuran pendistribusian bantuan raskin menarik untuk penulis teliti karena

relevan dengan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

(PPKn), mengingat penulis merupakan calon guru PPKn. Mata pelajaran PPKn

merupakan mata pelajaran yang membina perkembangan moral anak didik sesuai

dengan nilai-nilai Pancasila, agar dapat mencapai perkembangan secara optimal

dan dapat mewujudkan dalam kehidupan sehari-hari (Daryono dkk, 2011:1).

PPKn merupakan wadah dalam membentuk karakter bangsa termasuk karakter

kejujuran.

Selain itu penelitian mengenai karakter kejujuran juga terkait dengan

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta

(UMS). Relevansi tersebut dapat dilihat dari visi, misi maupun tujuannya. Visi

program Studi PPKn FKIP UMS yaitu menjadi pusat pengembangan pendidikan

dan pembelajaran bidang PPKn serta Ketatanegaraan untuk membentuk bangsa

yang berkarakter kuat dan memiliki kesadaran berkonstitusi menuju masyarakat

(6)

FKIP UMS diantaranya adalah memajukan ilmu pengetahuan teknologi dan seni

serta meningkatkan sumber daya manusia yang berkarakter kuat sehingga mampu

memecahkan permasalahan bangsa dan memberikan pelayanan pendidikan

menuju masyarakat madani (Buku Panduan FKIP, 2013:138). Karakter kejujuran

yang penulis teliti merupakan bagian penting dari pengembangan dan pembinaan

karakter dalam visi dan misi dimaksud.

Selanjutnya, visi dan misi di atas dirumuskan dalam tujuan Program Studi

PPKn FKIP UMS diantaranya menghasilkan guru berkarakter kuat dalam rangka

mencapai tujuan dan cita-cita nasional (Buku panduan FKIP, 2013:138). Sesuai

tujuan tersebut pembelajaran PPKn merupakan pembelajaran yang penting dalam

membentuk karakter yang kuat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sehingga menghasilkan generasi bangsa yang berkarakter, terlebih karakter

kejujuran. Karakter kejujuran merupakan karakter yang mulia sehingga dapat

menguntungkan kepada dirinya maupun kepada pihak lain. Selain itu karakter

kejujuran merupakan pondasi untuk membentuk bangsa ini menjadi bangsa yang

baik, bangsa yang terhindar dari korupsi, kolusi dan lain sebagainya.

Program Studi PPKn FKIP UMS pada dasarnya bertujuan untuk membentuk

moral bangsa sehingga memiliki karakter yang kuat. Kedudukan peneliti adalah

sebagai mahasiswa Program Studi PPKn FKIP UMS sehingga peneliti memiliki

kewajiban berpartisipasi untuk membentuk karakter bangsa yang kuat

sebagaimana tertuang pada visi, misi dan tujuan program studi PPKn FKIP UMS.

Fokus penelitian ini adalah mengenai karakter khususnya karakter kejujuran atau

jujur, sehingga relevan dengan kedudukan peneliti sebagai mahasiswa program

Studi PPKn FKIP UMS.

Paparan di atas mendorong penulis untuk mengadakan penelitian terhadap

pendistribusian bantuan Raskin. Oleh karena itu, dipandang cukup penting untuk melakukan penelitian tentang “Karakter Kejujuran pada Pendistribusian Bantuan Raskin di Desa Giling Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati Tahun 2014”.

Dengan rumusan masalah bagaimanakah profil, karakter kejujuran, kendala dan

solusi pelaksanaan bantuan raskin di Desa Giling Kecamatan Gunungwungkal

(7)

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil, karakter kejujuran, kendala

dan solusi pelaksanaan bantuan raskin di Desa Giling Kecamatan Gunungwungkal

Kabupaten Pati.

METODE PENELITIAN

Tempat penelitian ini di Desa Giling Kecamatan Gunungwungkal

Kabupaten Pati. Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan sejak persiapan sampai dengan

penulisan laporan penelitian secara keseluruhan dilakukan selama kurang lebih

empat bulan, sejak bulan November 2014 sampai dengan Februari 2015.

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, karena penelitian yang

dilakukan dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam

antara peneliti dengan fenomena yang diteliti untuk memahami suatu fenomena

dalam konteks sosial secara alamiah. Selain itu pengumpulan data yang dilakukan

dalam penelitian karakter kejujuran pada pendistribusian bantuan raskin di Desa

Giling Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati berdasarkan pandangan dari

sumber data, bukan dari pandangan peneliti sendiri.

Subjek dalam penelitian ini adalah kepala desa, perangkat desa, penerima

bantuan raskin, dan tetangga penerima bantuan raskin di Desa Giling Kecamatan

Gununungwungkal Kabupaten Pati. Sedang objeknya adalah karakter kejujuran

pada pendistribusian bantuan raskin di lokasi penelitian. Indikator yang digunakan

menyatakan yang sebenarnya, tidak berbohong, tidak curang, dan berbuat benar

tidak tergantung pendapat orang lain.

Sumber data dalam penelitian ini meliputi narasumber, aktivitas, dan

dokumen. Narasumber terdiri dari kepala desa, sekretaris, kaur kesra, penerima

bantuan raskin dan tetangga penerima bantuan raskin. Aktifitas dalam penelitian

ini kejujuran perangkat desa dan penerima bantuan raskin di Desa Giling

Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati. Dokumen atau arsip yang digunakan

dalam penelitian ini adalah daftar pendistribusian bantuan raskin, kartu raskin,

KK, KTP, Kartu Perlindungan Sosial, sertifikat tanah dan kondisi rumah penerima

(8)

Teknik dan instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

interaktif meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi. Observasi dalam

penelitian ini dilakukan dengan mengobservasi tempat tinggal penerima bantuan

raskin di Desa Giling Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati. Khususnya

mengenai keadaan dan fasilitas yang dimiliki, keadaan, alat hiburan, dan

kesehariannya. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan tidak

terstruktur, peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun

secara sistematis dan lengkap dalam pengumpulan datanya. Wawancara dilakukan

untuk mempertegas dan memperjelas data yang diperoleh dari teknik observasi.

Wawancara dilakukan pada kepala desa, sekretaris, kaur kesra, penerima bantuan

raskin dan tetangga penerima bantuan raskin. Dokumen atau arsip yang digunakan

dalam penelitian ini adalah daftar pendistribusian bantuan raskin, kartu raskin,

KK, KTP, Kartu Perlindungan Sosial, sertifikat tanah dan kondisi rumah penerima

bantuan raskin di Desa Giling Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati.

Validitas data dalam penelitian kualitatif pada umumnya menggunakan

triangulasi. Ketika peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi,

peneliti mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data yaitu mengecek

kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber

data (Sugiyono, 2005:83). Macam-macam triangulasi meliputi triangulasi sumber,

triangulasi teknik pengumpulan data dan triangulasi waktu (Sugiyono, 2011:372)

Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan jenis

triangulasi sumber data dan triangulasi teknik pengumpulan data

Analisis data penelitian menggunakan analisis interaktif. Langkah-langkah

nya yaitu pengumpulan data, data yang diperoleh selanjutnya diseleksi dan

dilakukan pemfokusan pada masalah yang diteliti, data yang sudah terseleksi

selanjutnya dirangkai dalam suatu analisis sehingga dapat diperoleh suatu

gambaran karakter kejujuran pada pendistribusian bantuan raskin di Desa Giling

Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati. Gambaran karakter kejujuran pada

pendistribusian bantuan raskin di Desa Giling Kecamatan Gunungwungkal

Kabupaten Pati ditariklah suatu kesimpulan.

(9)

Fokus penelitian ini adalah karakter kejujuran pada pendistribusian bantuan

raskin di Desa Giling Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati. Data

dimaksud diperoleh dengan wawancara pada informan yaitu Kaur Kesra Bapak

Suyono, Kepala Desa, penerima bantuan raskin.

Penerima bantuan raskin di Desa Giling Kecamatan Gunungwungkal

Kabupaten Pati adalah warga yang kondisi keluarganya mampu secara ekonomi

tetapi mendapatkan bantuan raskin dan kondisi keluarga yang tidak mampu secara

ekonomi sehingga mendapatkan bantuan raskin. Penerima bantuan raskin dilihat

dari indikator menyatakan yang sebenarnya, tidak berbohong, tidak curang dan

berbuat benar tidak tergantung pendapat orang lain. Penerima bantuan raskin di

Desa Giling sudah jujur namun, perangkat desa yang tidak menyatakan

sebenarnya, bohong, curang dan tidak berbuat benar di Desa Giling Kecamatan

Gunungwungkal kabupaten Pati.

SIMPULAN

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bantuan raskin di Desa Giling

Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati penerimanya tidak membedakan

antara keluarga mampu dan miskin sehingga bantuan dari pemerintah tidak tepat

sasaran. Penerima bantuan raskin menyatakan sebenarnya, tidak berbohong, tidak

curang dan berbuat benar. Kendalanya perangkat desa tidak menyatakan

sebenarnya, bohong, curang dan tidak berbuat benar di Desa Giling Kecamatan

Gunungwungkal kabupaten Pati. Solusinya perangkat desa harus menerapkan

kriteria penerima bantuan raskin yang dianjurkan oleh pemerintah, agar bantuan

dari pemerintah itu benar-benar tepat sasaran pada penduduk yang benar-benar

miskin.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. “Pembagian Raskin Masih Salah Sasaran”. ( http://www.berita-kendal.com/2014/07/18/pembagian-raskin-masih-salah-sasaran/). Diakses pada hari Sabtu tanggal 29 November 2014 pukul 07:28 WIB.

Daryono, dkk. 2011. Pengantar Pendidikan Pancasila & KewarganegaraanI. Jakarta: PT Rineka Cipta.

(10)

Kota Malang)”. Tesis. Malang: Magister Manajemen Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi Unversitas Brawijaya.

Salahudin, Anas dan Irwanto Alkrienciehie. 2013. Pendidikan Karakter Pendiidikan Berbasis Agama dan Budaya Bangsa. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Sengkang, Amnar. 2014. “Nenek Miskin Ini Tak lagi Menerima Bantuan Raskin”. ( http://daerah.sindonews.com/read/923555/25/nenek-miskin-ini-tak-lagi-menerima-bantuan-raskin-1415842545). Diakses pada hari Sabtu tanggal 29 November 2014 pukul 07:23 WIB.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mencegah terjadinya oksidasi antara produk obat dengan oksigen bebas (biasanya terjadi pada produk obat cair). Maka biasanya pada waktu pengemasan dibuat sedemikian

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terdapat hubungan yang positif atau searah antara interaksi variabel komitmen organisasi dengan partisipasi anggaran

Berdasarkan latar belakang tersebut, patut untuk melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan metode Salafi Pondok Pesantren (metode Sorogan dan metode

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/ SEKOLAH MENENGAH

Variabel indikator yang digunakan untuk mengukur loyalitas konsumen Restoran Pujasega adalah sikap responden jika terjadi kenaikan harga akan tetap melakukan kunjungan (Y11)

Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di SMK yang diselenggarakan di sekolah bertujuan untuk membekali peserta diklat yang mengembangkan kepribadian potensial akademik, dan

Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang dipengaruhi oleh penggunaan model pembelajaran melalui pemberian tugas terstruktur dengan umpan balik dan

Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) selama ini berdasarkan asas keseimbangan invemental budget dimana masing-masing kelompok pendapatan