• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Bangun Datar Kelas V Semester Ii Di Sdn 2 Cingkrong Purwodadi Grobogan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Bangun Datar Kelas V Semester Ii Di Sdn 2 Cingkrong Purwodadi Grobogan."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Pendidikan dasar dan wajib belajar 9 tahun, merupakan salah satu upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia. Dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab V Pasal 13 ayat 1 ditetapkan bahwa pendidikan dasar diselenggarakan untuk mengembangkan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan menengah. Dari pernyataan di atas terdapat dua sasaran pada pendidikan dasar yaitu sebagai berikut :

1. Membekali peserta didik dengan pengetahuan dan keterampilan dasar untuk hidup di masyarakat.

2. Mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah.

(2)
(3)

hasil belajar peserta didik ini terutama dalam hal geometri, dapat dimulai dari penanaman konsep yang benar tentang geometri itu sendiri sehingga tidak terjadi salah tafsir. Bagi kebanyakan peserta didik, pokok bahasan bangun datar biasanya masih berada pada tahap hafalan, sehingga jika suatu saat lupa sifat atau rumusnya maka akan mengalami kesulitan menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan bangun datar. Untuk peserta didik yang daya ingatnya tinggi menghafal tidaklah terlalu mengalami kesulitan, tetapi bagi peserta didik yang daya ingatnya rendah, biasanya mengalami kesulitan menghafal. Untuk menghadapi permasalahan tersebut seorang guru harus menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan efektif.

Jigsaw merupakan metode pembelajaran kooperatif dimana peserta didik

(4)

peserta didik. Selama ini proses pembalajaran matematika yang berlangsung di SD ini masih menggunakan metode sederhana, yaitu seorang guru hanya memberikan rumus-rumus pada peserta didik. Peserta didik tidak pernah tahu asal diperolehnya rumus tersebut, kemudian diberikan contoh soal dan diakhiri dengan tes. Hal ini menyebabkan proses pembelajaran itu sendiri cenderung berlangsung satu arah, sehingga peserta didik kurang aktif dan guru hanya menggunakan metode pembelajaran itu-itu saja tanpa ada pembaharuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

[image:4.612.149.491.415.473.2]

Data tiga tahun terakhir pada mata pelajaran matematika saat ujian akhir SDN 2 Cingkrong adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1

Nilai Ujian Akhir Matematika SDN 2 Cingkrong

Tahun 2009 2010 2011

Rata-rata 6.80 6.59 7.54

(5)

ketuntasan belajar (peserta didik memperoleh nilai minimal 6) hanya berkisar antara 60% sampai 70% saja.

Selain itu dari pengamatan penulis, guru hanya menggunakan metode ceramah mengakibatkan hasil belajar siswa yang rendah. Tidak lebih dari 50 % siswa menunjukkan hasil belajar yang tinggi. minat belajar siswa yang rendah berdampak pada hasil belajar siswa yang hanya tuntas 38% saja, sehingga 62 % siswa belum tuntas dalam pembelajarannya. Hal ini terihat dari hasil belajar siswa dari 20 siswa yang mendapat nilai 80 lima siswa, 70 dua siswa, yang mendapat 40 sebelas siswa, dan yang mendapatkan nilai 30 dua siswa. Sedangkan KKM pada mata pelajaran matematika adalah 63.

Memang banyak hal yang berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik, dimulai dari faktor sekolah, guru, orang tua, terutama peserta didik itu sendiri. Tapi paling tidak dengan menerapkan suatu metode pembelajaran yang tepat, yang tidak hanya menanamkan peserta didik untuk menghafal, diharapkan akan mampu meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar peserta didik disamping faktor-faktor yang lain. Untuk itu perlu adanya strategi pembelajaran baru guna meningkatkan hasil belajar siswa. Sedangkan strategi pembelajaran adalah Coopertatif Learning Tehnik Jigsaw.

(6)

B. Batasan Masalah.

Suatu istilah dapat ditafsirkan dengan makna yang berbeda-beda. Untuk menghindari penafsiran yang salah mengenai judul skripsi ini maka diperlukan batasan-batasan sebagai berikut.

1. Hasil belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah mereka menerima pengalaman belajar (Sudjana, 2004 : 22). Hasil belajar yang dicapai peserta didik dipengaruhi dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri peserta didik itu, meliputi kemampuan yang dimilikinya, motivasi belajar, Aktifitas dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis, serta faktor yang datang dari luar diri peserta didik atau faktor lingkungan terutama kualitas pengajaran (Kingsley dalam Sudjana, 1989) membagi tiga macam hasil belajar yaitu :

a) Ketrampilan dan kebiasaan, b) Pengetahuan dan ketrampilan, c) Sikap dan cita.

Masing-masing golongan tersebut dapat diisi dengan bahan yang ada pada kurikulum di sekolah.

(7)

dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik dalam memahami pelajaran matematika. 2. Bangun Datar

Bangun datar adalah bangun dua dimensi yang beraturan dan merupakan bagian dari geometri, dalam penelitian ini hanya dibatasi untuk bangun datar Persegi dan persegi panjang.

3. Metode Jigsaw merupakan salah satu pembelajaran kooperatif dimana peserta didik belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4 – 6 kelompok secara nitrogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok lain (Arend, 1997 dalam Etin Solihatin, 2007:4). Untuk membantu peserta didik menemukan rumus yang diharapkan.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan :.

“ Apakah melalui Penerapan metode Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar Matematika pada peserta didik kelas 5 SDN 2 Cingkrong Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan ?”.

D. Tujuan Penelitian

(8)

E. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut :

1. Bagi guru dan sekolah, mendapat masukan tentang penggunaan metode Jigsaw, sehingga dapat meningkatkan pemahaman hasil belajar peserta

didik pada khususnya serta meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya.

2. Bagi peserta didik, memperolah cara belajar matematika yang lebih efektif, yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Gambar

Tabel 1.1 Nilai Ujian Akhir Matematika SDN 2 Cingkrong

Referensi

Dokumen terkait

Implementasi Model Inkuiri Menggunakan Media LKS Berbasis Sains untuk Meningkatkan Hasil dan Minat Belajar Siswa.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Keterangan: yang ditebalkan dan di warna merah masuk dalam

Aplikasi sistem informasi geografis ini dapat menampilkan data- data yang berkaitan dengan informasi tempat wisata di wilayah DKI Jakarta, memberikan kemudahan

Ringkasan usulan maksimal 500 kata yang memuat permasalahan, solusi dan target luaran yang akan dicapai sesuai dengan masing-masing skema pengabdian kepada masyarakat.. Ringkasan

Toisaalta, tulosten perusteella voidaan esittää, että pelaajan ja pelihahmon välinen suhde on myös merkityksellisessä osassa pelaamista sekä pelaajan ja pelihahmon

Dalam penelitian ini, peneliti mengukur Hubungan Tingkat Pengetahuan Orang Tua Dengan Perilaku Toilet Training Pada Anak Usia 2 – 4 Tahun Di Dusun Tempel Desa Ngraji

Perawat merasakan kepuasan tersendiri ke- tika berhasil menolong pasien sekaligus ada rasa ketidakpuasan terhadap hasil kerja yang dilakukan, selain itu perawat juga merasakan

Apartemen the SpringLake ViEw dikembangkan di ‘township development’ kota Summarecon Bekasi, sebuah kawasan hunian modern yang prestise dan terpadu dengan berbagai fasilitas