• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KOMPARASI STRATEGI CARD SHORT BERBASIS PUZZLE DENGAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR Studi Komparasi Strategi Card Short Berbasis Puzzle Dengan Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Muatan IPA Siswa Kelas V SD Negeri Pulokulon 3 Dan SD Ne

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI KOMPARASI STRATEGI CARD SHORT BERBASIS PUZZLE DENGAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR Studi Komparasi Strategi Card Short Berbasis Puzzle Dengan Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Muatan IPA Siswa Kelas V SD Negeri Pulokulon 3 Dan SD Ne"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KOMPARASI STRATEGI CARD SHORT BERBASIS PUZZLE DENGAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR

MUATAN IPA SISWA KELAS V SD NEGERI PULOKULON 3 DAN SD NEGERI PULOKULON 4 TAHUN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Sarjana S-1

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SITI NAIMMATUL ROFIAH A510110146

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

ABSTRAK

STUDI KOMPARASI STRATEGI CARD SHORT BERBASIS PUZZLE DENGAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR

MUATAN IPA SISWA KELAS V SD NEGERI PULOKULON 3 DAN SD NEGERI PULOKULON 4 TAHUN 2014/2015

Oleh :

Siti Naimmatul Rofiah, A510110146, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, 2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan pengaruh antara strategi card short berbasis puzzle dengan index card match terhadap hasil belajar muatan IPA siswa kelas V SD Negeri Pulokulon 3 dan SD Negeri Pulokulon 4 Tahun 2014/2015, (2) pengaruh yang lebih besar antara strategi card short berbasis puzzle dengan index card match dalam meningkatkan hasil belajar muatan IPA siswa kelas V SD Negeri Pulokulon 3 dan SD Negeri Pulokulon 4 Tahun 2014/2015. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V SD N Pulokulon 3 dan SD N Pulokulon 4 tahun 2014/2015. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah uji t yang didahului dengan uji prasyarat analisis yaitu uji keseimbangan dan uji normalitas. Berdasarkan hasil analisis data dengan taraf signifikansi 5% diperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,849 > 1,994 dengan nilai rata-rata hasil belajar muatan IPA kelas V SD Negeri Pulokulon 4 lebih besar dibandingkan kelas V SD Negeri Pulokulon 3, yaitu 88,42 > 81,44. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) ada perbedaan pengaruh antara strategi card short berbasis puzzle dengan strategi index card match terhadap hasil belajar muatan IPA. Berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,849 > 1,994. (2) strategi card short berbasis puzzle lebih besar

pengaruhnya dibandingkan dengan strategi index card match dalam meningkatkan hasil belajar muatan IPA. Berdasarkan rata-rata kelas eksperimen I > rata-rata kelas eksperimen II, yaitu 88,42 > 81,44.

(4)

A.PENDAHULUAN

Proses belajar bukanlah wahana mengajar tetapi lebih diarahkan sebagai wahana belajar (Murdiono,2012:4-5). Belajar bukan hanya penyampaian materi pembelajaran dengan tuntutan untuk menghafalkan dan menguasai materi sebanyak mungkin akan tetapi pembelajaran harus menyenangkan, mengasyikan dan mencerdaskan siswa. “Salah satu proses pembelajaran yang perlu disempurnakan adalah strategi pembelajaran” (Murdiono,2012:3). Oleh karena itu, seorang pengajar harus memiliki pengalaman dan berbagai strategi penyampaian materi . Tidak ada metode, strategi, materi, media dan penilaian yang terbaik untuk diterapkan pada seluruh materi pelajaran. Akan tetapi guru harus merencanakan dan merancang proses pembelajaran dengan baik.

Pada kurikulum 2013 proses pembelajaran kompetensi dasar Ilmu Pengetahuan Alam sebagaimana kompetensi dasar mata pelajaran lain, diintegrasikan ke dalam berbagai tema. Menurut Marjono dalam Susanto (2013: 167) untuk jenjang sekolah dasar IPA diarahkan untuk mengembangkan rasa ingin tahu dan daya pikir kritis siswa terhadap suatu masalah. Hasil belajar muatan IPA kelas V SD N Pulokulon 3 dan SD N Pulokulon 4 sudah cukup baik. Hal ini terlihat dari hasil ulangan yang menunjukkan sebagian besar siswa telah memenuhi KKM. Namun sebagian besar hasil belajar siswa merupakan nilai KKM yaitu 70. Siswa belum memiliki pemahaman konsep dengan baik, terkadang masih ada siswa yang hanya mengandalkan hafalan saja.

(5)

Strategi pembelajaran card short merupakan salah satu strategi pembelajaran berupa potongan-potongan kertas yang dibentuk seperti kartu yang berisi informasi atau materi pelajaran untuk dikelompokkan sesuai kategori kelompoknya. Cara mengajarkan strategi card short hampir mirip dengan permainan puzzle, yaitu dengan menggabungkan potongan-potongan bagian menjadi satu bagian yang utuh lagi. Oleh karena itu strategi card short dibuat dengan berbasis puzzle agar pembelajaran lebih menarik. Sedangkan index card match yaitu suatu cara yang digunakan pendidik dengan maksud

mengajak peserta didik untuk menemukan jawaban yang cocok dengan pertanyaan yang sudah disiapkan dalam kartu.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan pengaruh antara strategi card short berbasis puzzle dengan index card match terhadap hasil belajar muatan IPA siswa kelas V SD Negeri Pulokulon 3 dan SD Negeri Pulokulon 4 Tahun 2014/2015 dan mengetahui pengaruh yang lebih besar antara strategi card short berbasis puzzle dengan index card match dalam pembelajaran muatan IPA terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Pulokulon 3 dan SD Negeri Pulokulon 4 Tahun 2014/2015.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mengadakan penelitian dengan judul “Studi Komparasi Strategi Card Short Berbasis Puzzle dengan Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Muatan IPA Siswa Kelas V SD Negeri Pulokulon 3 dan SD Negeri Pulokulon 4 Tahun 2014/2015”.

B.Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian dilakukan di SD N Pulokulon 3 dan SD N Pulokulon 4. Penelitian dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2014/2015 selama 4 bulan antara bulan Agustus-November 2014. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD N Pulokulon 3 dan SD N Pulokulon 4 sebanyak 73 siswa.

(6)

strategi index card match. Sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar muatan IPA.

Pengumpulan data dilakukan dengan metode tes dan dokumentasi. Teknik tes dilakukan dengan memberikan soal post-test untuk mengetahui hasil belajar setelah dikenai perlakuan. Soal post-test sebelumnya diberikan pada kelas V SD N Sembungharjo 1 sebagai kelas try out untuk diuji validitas dan reliabilitasnya. Sedangkan teknik dokumentasi untuk mengetahui data nama siswa dan data nilai ujian tengah semester sebelum penelitian berlangsung. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t, yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji keseimbangan dengan uji F dan uji normalitas dengan metode Lilliefors.

C.Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berdasarkan hasil tabulasi data kelas eksperimen I diperoleh skor hasil belajar tertinggi 100 dan terendah 60. Nilai rata-rata (mean) sebesar 88,42 dan standar deviasi sebesar 10,96. Hasil pengelompokan interval yang dilakukan berdasarkan data hasil belajar muatan IPA siswa kelas eksperimen I dipaparkan pada tabel 2 berikut.

Table 2 Hasil Pengelompokan Data Hasil Belajar Muatan IPA Siswa Kelas Eksperimen I

Interval Xi Fi Fk

Frekuensi Relatif

51-60 55,5 1 1 2,90 %

61-70 65,5 2 3 5,80 %

71-80 75,5 8 11 22,80 %

81-90 85,5 7 18 19,95 %

91-100 95,5 17 35 48,55 %

Jumlah 35 100 %

(7)

Gambar 1 Grafik Histogram Hasil Belajar Muatan IPA Kelas Eksperimen I

[image:7.595.167.507.113.308.2]

Sedangkan untuk kelas eksperimen II diperoleh hasil tabulasi data diperoleh skor hasil belajar tertinggi 100 dan terendah 50. Nilai rata-rata (mean) sebesar 81,44 dan standar deviasi sebesar 10,32. Hasil pengelompokan interval yang dilakukan berdasarkan data hasil belajar muatan IPA siswa kelas eksperimen II dipaparkan pada tabel 3 berikut.

Tabel 3 Hasil Pengelompokan Data Hasil Belajar Muatan IPA Siswa Kelas Eksperimen II

Interval Xi Fi Fk

Frekuensi Relatif

41-50 45,5 1 1 2,63%

51-60 55,5 0 1 0 %

61-70 65,5 5 6 13,19 %

71-80 75,5 16 22 42,09 %

81-90 85,5 10 32 26,30 %

91-100 95,5 6 38 15,79 %

Jumlah 38 100 %

Untuk lebih jelasnya data tersebut dapat disajikan dalam bentuk histogram seperti pada gambar 2 berikut.

0 5 10 15 20

51-60 61-70 71-80 81-90 91-100

F

re

k

uens

i

(8)
[image:8.595.181.497.124.317.2]

Gambar 2 Grafik Histogram Hasil Belajar Muatan IPA Kelas Eksperimen II

Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis. Dalam penelitian ini untuk uji prasyarat analisis digunakan uji keseimbangan dan uji normalitas. Uji keseimbangan dilakukan dengan uji F dan uji normalitas dilakukan dengan metode Lilliefors. Hasil uji keseimbangan adalah sebagai berikut:

Tabel 4 Rangkuman Uji Keseimbangan

Kelas N Mean s2 Fhitung F0,05; 34,37 Keterangan

Eksperimen I 35 79,42 65,84

0,93 1,744 Seimbang Eksperimen II 38 79,60 70,78

Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa kedua kelas tersebut memiliki nilai rata-rata. Berdasarkan uji F diperoleh nilai Fhitung < Ftabel, yaitu 0,93 < 1,744,

maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan awal yang sama atau dalam kondisi seimbang.

Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 5 berikut.

Tabel 5 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Muatan IPA antar Strategi

Kelas Lhitung Ltabel Keterangan

Eksperimen I 0,146 0,150 Normal Eksperimen II 0,134 0,144 Normal

0 5 10 15 20

41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100

F

r

e

k

ue

nsi

(9)

Dari tabel 5 dapat diketahui bahwa Lhitung dari masing-masing kelas

lebih kecil daripada Ltabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data

berdistribusi normal.

Analisis data berupa pengujian hipotesis dengan uji t. Rangkuman hasil perhitungan analisis dengan uji t disajikan pada tabel 6 berikut.

Tabel 6 Hasil Uji Hipotesis

Kelas Rata-rata thitung t0,025;71 Keterangan

Eksperimen I 88,42

2,849 1,994 H0 ditolak

Eksperimen II 81,44

Dari tabel 6 atas dapat dilihat bahwa thitung > ttabel sehingga H0 ditolak.

Berarti hipotesis yang menyatakan “ada perbedaan pengaruh antara strategi card short berbasis puzzle dengan strategi index card match terhadap hasil belajar muatan IPA” dapat diterima.

Dari nilai rata-rata dapat dilihat bahwa rata-rata kelas eksperimen I lebih besar daripada rata-rata kelas eksperimen II, yaitu 88,42 > 81,44. Sehingga hipotesis yang menyatakan “strategi card short berbasis puzzle lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan strategi index card match dalam meningkatkan hasil belajar muatan IPA” dapat diterima.

Kelas V SD N Pulokulon 4 dilakukan penerapan strategi card short berbasis puzzle, sedangkan pada kelas V SD N Pulokulon 3 diterapkan strategi index card match pada tema 4 sehat itu penting, sub tema1 pentingnya kesehatan diri dan lingkungan, pembelajaran 2. Setelah kedua kelas mendapat perlakuan tersebut, kemudian dilakukan tes hasil belajar muatan IPA pada kedua kelas untuk dibandingkan hasilnya

Berdasarkan hasil analisis diperoleh t hitung sebesar 2,849 sedangkan t tabel adalah 1,994 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar muatan IPA antara strategi card short berbasis puzzle dengan strategi index card match.

(10)

disimpulkan bahwa hasil belajar muatan IPA melalui penerapan strategi card short berbasis puzzle lebih baik dibandingkan dengan strategi index card match.

Strategi card short dan index card match pada prinsipnya memiliki karakteristik yang sama, yaitu sama-sama menggunakan kartu. Akan tetapi strategi card short menggunakan kategori kartu, sehingga siswa bekerja secara kelompok sedangkan strategi index card match menggunakan pasangan kartu, sehingga siswa bekerja secara berpasangan. Ahmadi dan Supriyono, (2004: 139) mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi belajar ada tiga, yakni stimulus belajar, metode belajar dan individual. Sehingga tugas seorang pengajar adalah untuk mempersiapkan itu semua agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Pembelajaran dengan strategi card short merupakan “kegiatan kolaboratif yang mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu obyek atau mengulang informasi” (Melvin,2007:157). Caranya, siswa mencari temannya yang memiliki kartu dengan kategori yang sama, kemudian didiskusikan kategori yang mereka dapatkan. Setelah berdiskusi, siswa mempresentasikan hasil diskusinya didepan teman-temannya supaya teman yang lain juga paham dengan kategori yang mereka dapatkan. Selain itu tujuan strategi card short untuk meningkatkan daya ingat siswa terhadap materi.

Strategi ini dipadukan dengan permainan puzzle. Dimana kartu yang mereka dapatkan berupa potongan-potongan kartu yang harus disusun menjadi gambar yang utuh lagi. Permainan puzzle membuat siswa mendapatkan pengalaman secara langsung, membuktikan konsep secara menyenangkan, menggali kreatifitas, menguatkan hafalan, belajar bekerja bersama dengan teman dan akhirnya siswa memperoleh sendiri pengetahuannya.

(11)

semua berpasangan, secara bergantian siswa membacakan pertanyaan dan jawaban dari kartu yang mereka dapatkan.

Karena strategi index card match terdapat unsur permainan, strategi ini mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa, meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dan pembelajarannya menyenangkan. Akan tetapi saat pembacaan kartu dari masing-masing pasangan, konsentrasi siswa kurang fokus jika terdapat pasangan yang salah mendapatkan pasangannya, sehingga membuat suasana kelas kurang kondisif.

Berdasarkan fakta yang ada di lapangan, media kartu yang divariasikan dengan permainan puzzle lebih menarik perhatian siswa dibandingkan dengan media kartu saja. Selain itu, strategi card short berbasis puzzle lebih baik karena dalam penerapannya siswa tidak hanya mencari kartu pasangannya atau yang memiliki kategori sama saja tetapi juga menuntut siswa untuk dapat menyusun dan mencocokan bentuk dan tempatnya sesuai dengan gambar yang sebenarnya dengan waktu yang telah ditentukan.

D.Kesimpulan

1. Ada perbedaan hasil belajar muatan IPA dalam penggunaan strategi card short berbasis puzzle dengan strategi index card match pada siswa kelas V

SD N Pulokulon 3 dan kelas V SD N Pulokulon 4. Berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,849 > 1,994.

(12)

E.Daftar Pustaka

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyano. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Murdiono,Mukhamad.2012. Strategi Pembelajaran Kewarganegaraan Berbasis Fortofolio.Yogyakarta:Ombak Yogyakarta.

Silberman,Melvin L.2009.Active Learning:101 Strategi Pembelajaran Aktif.penerjemah Sarjuli.Yogjakarta:Pustaka Insan Madani.

Susanto,Ahmad.2013.Teori Belajar & Pembelajaran Di Sekolah Dasar.Jakarta:Kencana Prenada Media Group.

Gambar

Tabel 3 Hasil Pengelompokan Data Hasil Belajar Muatan IPA
Gambar 2 Grafik Histogram Hasil Belajar Muatan IPA
Tabel 6 Hasil Uji Hipotesis

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Molekuler Candida Albicans pada Pasien HIV Rumah Sakit DR Moewardi Surakarta Sebagai Bahan Pembuatan Kit Diagnosis Berbasis Isolat Lokal.. Kata kunci: Candida

Pada tahun kedua(2013) seperamgkat lunak pembelajaran tersebut akan dilaksanakan di 5 SMA Surakarta yang dipilih sebagai uji Model Pembelajaran Peer Group

Disusun sebagai syarat untuk mencapai gelar Magister Humaniora pada Program Studi Kajian Budaya. Program Pasca Sarjana Fakultas Sastra dan Seni Rupa - Universitas

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan berkah dan hidayahNya, sehingga penulisan tesis sebagai syarat untuk mencapai gelar Magister Manajemen

Pembangunan kesehatan merupakan salahsatu bagian program pemerintah dalam pembangunan nasional. Pegawai negeri merupakan bagian dari masyarakat yang memegang peranan penting

[r]

ÐßÜß ÐÛÍÛÎÌß Ü×Ü×Õ ÕÛÔßÍ È× ÓßÜÎßÍßØ ßÔ×ÇßØ ÒÛÙÛÎ×. ÕßÎßÒÙßÒÇßÎ ÌßØËÒ

Dalam penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah sendiri berdasarkan petunjuk pelaksanaan dari pusat harus direncanakan terlebih dahulu dalam rencana anggaran pendapatan dan belanja