1
A. Latar Belakang M asalahPendidikan merupakan salah sat u fakt or ut am a bagi pengem bangan sum ber daya m anusia. Karena pendidikan diyakini mampu meningkat kan
sum ber daya manusia unt uk mencipt akan manusia produkt if yang mam pu m em ajukan bangsanya (Kunaryo, 2000: 21). Pendidikan dalam art i luasa didalamnya art i luas t erkandung pengert ian m endidik, m em bimbing,
m engajar, dan melat ih. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiat an belajar merupakan kegiat an yang pokok (Darajat , 2000: 100). M enurut UU no. 20 t ahun 2003 t ent ang Sist em Pendidikan Nasional pasal 5 ayat 1 bahw a set iap warga negara m em punyai hak yang sam a unt uk
m em peroleh pendidikan yang bermut u. Pada pasal 1 ayat 26 disebut kan w arga negara adalah w arga negara Indonesia baik yang t inggal di Negara
Kesat uan Republik Indonesia m aupun di luar w ilayah Negara Kesat uan Republik Indonesia. Selanjutnya pada pasal 4 ayat 1, pendidikan dilaksanakan secara demokrat is dan berkeadilan sert a t idak diskriminat if dengan m enjunjung t inggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural dan kem ajem ukan bangsa” .
dipast ikan sampai ke sem ua w arga negara. Pendidikan m erupakan fakt or pent ing dalam kehidupan maka arah pendidikan masa depan harus mam pu
m em berikan jalan pem ecahan m asalah bagi pem bangunan yakni t ersedianya sum ber daya insan yang berkualit as sehingga mampu m engantisipasi set iap perubahan yang cepat (Soet arno, 2002: 1). Selain itu, pendidikan m erupakan upaya yang dapat m empercepat pengem bangan pot ensi manusia karena
pendidikan dapat m empengaruhi perkem bangan fisik, m ent al, emosional sert a m oral dan ket akw aan m anusia (Sa’ud & M akm un, 2005: 6).
Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kem iskinan dalam jangka m enengah dan jangka panjang. Namun, sam pai dengan saat ini m asih banyak orang m iskin yang m em iliki ket erbat asan akses unt uk m em peroleh pendidikan bermutu, hal ini disebabkan ant ara lain karena
m ahalnya biaya pendidikan. Disisi lain, Undang-Undang Nom or 20 Tahun 2003 t ent ang Sist em Pendidikan Nasional mengam anat kan bahw a set iap w arga negara berusia 7-15 t ahun w ajib m engikuti pendidikan dasar, yang
dikenal dengan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. Pada pasal 34 ayat 2 t ert era bahw a pem erintah dan pemerintah daerah m enjamin t erselenggaranya w ajib belajar minimal jenjang pendidikan dasar
Keberhasilan pendidikan merupakan t anggungjaw ab bersam a ant ara keluarga, anggot a m asyarakat , dan pem erint ah. Pem erint ah danmasyarakat
m enyediakan t empat belajar yaitu sekolah. Sekolah m enampung sisw a-sisw inya dari berbagai m acam lat ar belakang dan kondisi yang berbeda. Pada umumnya anak-anak yang berasal dari keluarga m enengah ke at as m endapat kan pengarahan dan bim bingan yang cukup baik dari orang tua
m ereka, sedangkan anak-anak yang berasal dari keluarga ekonom i rendah kurang m endapat bimbingan dan perhatian yang cukup dari orang tua
m ereka karena orang tua m ereka lebih memusat kan perhat iannya pada bagaimana untuk m em enuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
Konsekuensi dari hal t ersebut m aka pem erint ah w ajib mem berikan layanan pendidikan bagi seluruh pesert a didik pada t ingkat pendidikan dasar
(SD/ M I dan SM P/ M t s sert a sat uan pendidikan yang sederajat ). Seiring meningkat nya beban subsidi BBM yang harus dibayar pem erint ah karena sem akin meningkat nya harga m inyak dunia, pada bulan M aret dan Okt ober 2005
Pem erint ah m elakukan pengurangan subsidi BBM secara drast is. M asyarakat langsung merasakan dampak kenaikan harga BBM berupa m elambungnya kebutuhan pokok dan pendidikan. Dalam rangka m engat asi dam pak kenaikan
harga BBM , pem erint ah m erealokasikan anggarannya ke em pat program besar, yait u program pendidikan, kesehat an, infrast rukt ur pedesaan, dan Subsidi Langsung Tunai (SLT). Sebagai konsekuensi dalam bidang pendidikan, m aka
yang bert ujuan unt uk m eringankan beban biaya pendidikan yang dibayar oleh masyarakat dengan t et ap mempert ahankan m ut u pendidikan. Panduan
Pemant auan Program Penanggulangan Kemiskinan, TNP2K (Tim Nasional
Percepat an Penanggulangan Kemiskinan) 2012.
Set elah Pem erintah m enet apkan kebijakan BOS sebagai salah sat u pendukung unt uk menunt askan program Wajar Dikdas 9 Tahun, t ernyat a
kebijakan BOS t ersebut belum m ampu m enjamin seluruh masyarakat untuk dapat sekolah, t erut am a bagi anak-anak usia sekolah yang berasal dari
keluarga miskin. BOS yang diberikan kepada lem baga penyelenggara Wajar Dikdas set ara SD/ M I dan SM P/ M Ts, hanya m ampu m engurangi beban biaya pendidikan yang harus dikeluarkan m asyarakat, t et api t idak m am pu untuk m em bebaskan seluruh biaya pendidikan, sehingga banyak siswa m iskin yang
t idak sanggup at au m elanjut kan pendidikannya karena harus m engeluarkan biaya untuk buku, t ransport asi, seragam m adrasah, sepat u, buku tulis at au biaya lainnya yang t idak dapat dipenuhi dari dana BOS. Sement ara kit a sem ua
m elihat bahw a m ayorit as sisw a berasal dari keluarga kurang mampu bahkan dapat dikat egorikan m iskin.
Bantuan Siswa M iskin (BSM ) yang diberikan kepada sebagian sisw a
m iskin di tingkat Sekolah Dasar/ M I hingga Sekolah Lanjut an Tingkat At as/ M A, w alaupun jum lah sisw a yang mendapat kan bantuan ini m asih sangat t erbat as akan t et api dengan program BSM ini, diharapkan dapat membant u sebagian
sebagian kebut uhan pendidikannya, sehingga dapat menyelesaikan pendidikannya, bahkan dapat m elanjut kan pendidikan ke jenjang berikut nya.
Bantuan Siswa M iskin ( BSM ) m erupakan bantuan langsung kepada sisw a yang berdasarkan kondisi ekonomi sisw a dan bukan bukan berdasarkan beasisw a prest asi. BSM diberikan kepada sisw a dari keluarga kurang mampu, BSM memberi peluang bagi siswa unt uk mengikuti pendidikan di level yang
lebih t inggi. Selain itu, bert ujuan unt uk mengurangi jumlah siswa putus sekolah akibat permasalahan biaya pendidikan. Kebijakan bantuan BSM
bert ujuan agar sisw a dari kalangan tidak m am pu dapat t erus melanjut kan pendidikan di sekolah. Program ini bersifat bant uan bukan beasisw a, karena jika beasisw a bukan berdasarkan kondisi ekonomi sisw a, m elainkan berdasarkan prest asi. Bantuan Sisw a M iskin m erupakan salah sat u bentuk
kom pensasi pem erint ah at as kenaikan harga BBM untuk sekt or pendidikan di m ana bantuan ini ditujukan untuk sisw a kurang mam pu agar dapat bert ahan dan m elanjut kan pendidikannya yang dalam penet apan penerimanya
diseleksi oleh pem erint ah daerah set empat .
M elalui Program BSM , diharapkan anak usia sekolah dari rumaht angga/ keluarga m iskin dapat t erus bersekolah, tidak putus sekolah,
dan di masa depan diharapkan m ereka dapat memut us rant ai kem iskinan yang saat ini dialam i orangtuanya. Program BSM juga m endukung kom it men pem erint ah unt uk m eningkat kan angka part isipasi pendidikan di
Program BSM adalah salah sat u alasan rendahnya partisipasi pendidikan khususnya pada kelom pok m iskin. Tingginya biaya pendidikan
baik biaya langsung maupun t idak langsung. Biaya langsung m eliput i ant ara lain iuran sekolah, buku, seragam, dan alat tulis, sement ara biaya t idak langsung meliput i antara lain biaya t ransport asi, kursus, uang saku dan biaya lain-lain. Keadaan tersebut t entu sangat berpengaruh pada rendahnya angka
part isipasi pendidikan penduduk miskin t erut ama disebabkan oleh banyaknya put us sekolah dan angka tidak m elanjut kan pendidikan ke jenjang berikut .
Hal t ersebut didukung oleh dat a SUSENAS BPS yang mengungkapkan bahw a t erjadinya putus sekolah sebagian besar disebabkan oleh alasan ekonomi baik karena t idak memiliki biaya m aupun karena anak harus bekerja. Hal t ersebut jelas m engungkapkan bahw a penduduk m iskin tidak akan mampu
m enjangkau pendidikan jika t idak dibantu oleh pem erint ah.
BSM adalah bantuan yang diberikan kepada sisw a dari keluarga kurang m am pu at au pra sejaht era unt uk dapat melakukan kegiat an belajar di
sekolah. BSM berupaya meringankan biaya pendidikan sisw a, bisa dalam bentuk pembiayaan iuran bulanan sekolah dan atau pembelian perlengkapan belajar sisw a, dan at au t ransport asi sisw a ke sekolah.
Di jenjang pendidikan t inggi, program beasisw a bagi anak kurang m am pu juga digulirkan pem erint ah dengan nama bantuan belajar m ahasisw a m iskin ber IPK 2,5, dan beasisw a bidik m isi. Bidik misi bert ujuan unt uk
didik yang berpot ensi akademik m emadai dan kurang mam pu secara ekonomi.
Program bantuan t ersebut diambil sebagai salah sat u langkah penanggulangan kem iskinan, di m ana salah sat u yang dianggap dapat m engurangi kem iskinan dalam jangka panjang. Dengan pendidikan yang lebih m em adai dan m erat a diharapkan masyarakat akan lebih dapat bersaing dan
dalam jangka panjang dapat meningkat kan t araf kehidupannya m enjadi lebih baik khususnya unt uk m asyarakat golongan ekonomi lem ah. Jumlah sisw a
yang m endapat kan BSM dit et apkan oleh pemerint ah pusat berdasarkan indeks kemiskinan. Set iap sekolah yang mendapat kan kuot a penerim a bantuan melakukan seleksi t ert ent u untuk menet apkan penerim a bantuan, selanjutnya bantuan t ersebut dialokasikan langsung kepada siswa penerim a
bantuan.
Dalam pem berian dana BSM diharapkan dapat m engurangi beban perekonom ian m asyarakat miski, sehingga m ereka dapat melanjut kan
pendidikannya. Begit u pentingnya pendidikan bagi kem ajuan bangsa, diharapkan pem berian BSM dapat m em bantu sem angat untuk bersekolah pada m asyarakat ekonomi lem ah dan mengurangi jumlah sisw a put us
sekolah.
Berkait an dengan m asalah diat as, m aka penelit i berencana akan m engadakan penelitian pada sekolah sw ast a yang t erlet ak di t engah jantung
banyaknya siswa yang belajar di sekolah t ersebut berasal dari ekonomi m enengah ke baw ah dan dari keluarga kurang m am pu.
Jum lah Sisw a t ahun 2013 SM P M uham madiyah 8 Wonogiri yang t erdiri dari kelas 7, 8, 9 berjum lah 26, 37, 37. Dari jumlah 100 sisw a hanya 1 sisw a yang orang t uanya sebagai PNS lainya sw ast a dan buruh, sem ent ara yang mendapat BSM dari APBN 20 siswa, APBD 4 sisw a.
B. Rumusan M asalah
Dari uraian di at as, maka rumusan m asalah dalam penelit ian ini adalah “ Bagaim ana Pengelolaan BSM di SM P M uham m adiyah 8 Wonogiri?. Kem udian dari rum usan m asalah t ersebut dijabarkan sebagai berikut :
1. Bagaim anakah Persiapan Pengelolaan BSM di SM P M uham m adiyah 8
Wonogiri?
2. Bagaim ana Pelakasanaan Pengelolaan BSM di SM P M uham madiyah 8
Wonogiri?
3. Bagaim ana Pelaporan Pengelolaan BSM di SM P M uhamm adiyah 8
Wonogiri?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai penelit i oleh penelit i. 1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Penelit ian bert ujuan m endeskripsikan persiapan pengelolaan BSM di
SM P M uhamm adiyah 8 Wonogiri?
b. Penelit ian bert ujuan mendeskripsikan pelaksanaan pengelolaan BSM
di SM P M uhamm adiyah 8 Wonogiri?
c. Penelit ian bert ujuan m endeskripsikan pelaporan pengelolaan BSM di
SM P M uhamm adiyah 8 Wonogiri? D. M anfaat Penelitian
1. M anfaat Teorit is
a. Penelit ian ini diharapkan dapat m em beri pemahaman t ent ang pengelolaan dana BSM .
b. Penelit ian ini diharapkan sebagai acuan bahan dalam pengelolaan
BSM .
2. M anfaat Prakt is
a. Penelit ian ini untuk m em berikan pem ahaman dan penget ahuan
dalam persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan pengelolaan BSM . b. Penelit ian ini untuk memberi kan m asukan untuk meningkat kan
kualit as pengelolaan BSM .
E. Daftar Istilah 1. Pengelolaan
Pengelolaan at au m anajem en m eliputi: perencanaan, sum ber keuangan, pengalokasian, penganggaran, pemanfaat an dana, pembukuan keuangan, pemeriksaan dan pengaw asan, pertanggungjaw aban dan pelaporan.
2. Bantuan Sisw a M iskin
Program BSM adalah Program Nasional yang bert ujuan untuk
menghilangkan halangan sisw a m iskin berpart isipasi untuk bersekolah dengan membantu sisw a miskin m em peroleh akses pelayanan pendidikan yang layak, m encegah put us sekolah, m enarik sisw a m iskin unt uk kembali bersekolah, mem bantu sisw a mem enuhi kebut uhan