• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KELAYAKAN WEB PROFIL SMA NEGERI 1 KOTA MOJOKERTO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KELAYAKAN WEB PROFIL SMA NEGERI 1 KOTA MOJOKERTO."

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

KOTA MOJOKERTO

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Jurusan Teknik Informaika Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur Untuk Menyusun Skripsi S-1

Disusun Oleh :

Achmad Danny NPM. 0634 015 098

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ″ VETERAN″ JAWA TIMUR SURABAYA

(2)

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Jurusan Teknik Informatika

Disusun oleh :

ACHMAD DANNY

NPM. 0634 015 098

J URUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ″ VETERAN″

J AWA TIMUR

(3)

STUDI KELAYAKAN WEB PROFIL SEKOLAH SMA

NEGERI 1 KOTA MOJ OKERTO

Disusun Oleh :

ACHMAD DANNY

NPM. 0634 015 098

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Negar a Lisan Gelombang V Tahun Akademik 2010/2011

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

BASUKI RAHMAT, S.Si. MT BUDI NUGROHO, S.KOM NPT. 269 070 640 209 NPT. 308 090 540 205

Mengetahui,

Ketua J ur usan Teknik Infor matika Fakultas Teknologi Industr i UPN ”Veter an” J awa Timur

(4)

UPN ″ VETERAN″ J AWA TIMUR

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

PANITIA UJ IAN SKRIPSI / KOMPREHENSIF

KETERANGAN REVISI Mahasiswa di bawah ini:

Nama : Achmad Danny NPM : 0634 015 098 Jurusan : Teknik Informatika

Telah mengerjakan revisi/ tidak ada revisi*) TUGAS AKHIR Ujian Lisan Gelombang III, TA 2009/2010 dengan judul:

″ PERANCANGAN STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE VESSEL TRAFFIC SERVICES (VTS) PADA PELABUHAN TANJ UNG PERAK, SURABAYA ″

Surabaya, Juni 2010 Dosen Penguji yang memerintahkan revisi:

1) Guendra K.W, S.Si, M.Kom

2) Nur Cahyo Wibowo,S.Kom,M.Kom NPT. 279 030 440 197

3) Anny Yuniarti, S.Kom, M. Comp. Sc

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

BASUKI RAHMAT, S.Si. MT BUDI NUGROHO, S.KOM NPT. 269 070 640 209 NPT. 308 090 540 205

{

}

{

}

(5)

PERANCANGAN STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE VESSEL TRAFFIC SERVICES (VTS) PADA PELABUHAN TANJ UNG PERAK, SURABAYA

Disusun Oleh :

M E Y P R AYO G O R ADI P UT R O 06 3 4 0 1 0 250

Telah dipertahankan di hadapan dan diterima oleh Tim Penguji Tugas Akhir Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Pada Tanggal 25 Februari 2010

Pembimbing : 1.

BA SUKI RAHMAT, S.Si. MT

NPT. 269 070 640 209

Tim Penguji : 1

Guendra K.W, S.Si, M.Ko m

2

BUDI NUGROHO, S.KOM NPT. 308 090 540 205

2

Nur Cahyo Wibowo, S.Kom, M.Kom NPT. 37903 040 197

3.

Anny Yuniarti, S.Kom, M. Comp. Sc

Mengetahui

Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Jawa Timur, Surabaya

(6)
(7)

Penyusun : Achmad Danny

ABSTRAK

Kehadiran teknologi media online dapat meningkatkan

kompleksitas, interkonektivitas dan exposure suatu produk, sehingga

pengembangan media online menimbulkan berbagai macam risiko bagi

perusahaan ataupun instansi pendidikan.

SMA Negeri 1 Mojokerto adalah salah satu instansi pendidikan

yang telah berpartisipasi dalam media online dengan cara memanfaatkan

internet sebagai sarana interaksi dan yang juga dilengkapi dengan sebuah

e-learning yang menjadikan nilai tambah dalam sebuah web profil ,akan

tetapi penggunaan dan pengelolaan website juga mempertimbangkan

integrasi dimana perangkat keras, perangkat lunak dan perangkat manusia

membangun intergrasi.

Diperlukan audit TI dengan menggunakan metode pengumpulan

dan evaluasi bukti-bukti untuk menentukan apakah sistem komputer yang

digunakan telah sesuai dengan tujuan dalam proses belajar mengajar

khususnya diluar jam sekolah, sehingga mampu menjaga integritas data,

membantu pencapaian tujuan instansi secara efektif, serta penggunaan

sumber daya yang dimiliki secara efisien.

(8)

Segala puji dan syukur semata ditujukan ke hadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga memungkinkan penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “ANALISIS KELAYAKAN WEB PROFIL SMA NEGERI 1 KOTA MOJ OKERTO” Tugas Akhir yang memiliki beban sebesar 4 SKS ini, disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program strata satu (S-1) pada jurusan Teknik Informatika di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, Penulis berusaha untuk menerapkan ilmu yang telah didapat selama proses perkuliahan dengan tidak terlepas dari petunjuk, bimbingan, bantuan, dan dukungan berbagai pihak.

Dengan tidak lupa akan kodratnya sebagai manusia, Penulis menyadari bahwa dalam karya Tugas Akhir ini masih mengandung kekurangan di sana-sini sehingga dengan segala kerendahan hati Penulis masih dan insya Allah akan tetap terus masih mengharapkan saran serta kritik yang membangun dari rekan-rekan pembaca.

(9)

1. Terima kasih kepada keluarga di Mojokerto dan adik di Malang yang telah memberi doa dan dukungan yang sangat besar kepada penulis selama ini hingga dapat menyelesaikan tugas akhirnya.

2. Bapak Ir.Sutiyono, MT, selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri, semoga FTI dapat terus maju dan berkembang.

3. Bapak Basuki Rahmat, S.Si, MT, selaku Ketua Jurusan semoga Teknik Informatika semakin maju dan berkembang di bawah kepemimpinan beliau.

4. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Akhmad Fauzi, MMT, selaku dosen pembimbing pertama yang telah memberikan banyak bimbingan dan masukan bagi tugas akhir ini.

5. Bapak Budi Nugroho, S.Kom, selaku dosen pembimbing kedua yang telah memberikan ide bagi pengerjaan tugas akhir serta memberikan banyak bimbingan dan masukan bagi tugas akhir ini.

6. Semua dosen jurusan Teknik Informatika yang telah membagikan ilmunya selama penulis menjalani masa perkuliahan.

7. Pak Marsono dan seluruh staf dan karyawan jurusan Teknik Informatika yang selalu siap membantu penulis dalam hal administrasi perkuliahan.

(10)

kelas X dan XI SMANSA dan bapak/ibu guru SMANSA, terima kasih atas partisipasinya dalam membantu proses pengumpulan data. Serta semua staf dan karyawan di SMANSA yang selalu bersahabat ketika penulis berada disana.

10.Terima kasih spesial buat adik Laila Masruro, S.Pd, sekeluarga yang telah memberi dukungan dan motivasi tersendiri bagi penulis.

11.Aba Akhmadun terima kasih atas doa restunya. Jangan bosan-bosan ya aba, dalam menasihati saya.

12.Makasih buat temen-temen seperjuangan dan semua pihak yang memfasilitasi dan mendampingi, PT. XYS terima kasih tumpangannya meski tempatnya bocor jika hujan tapi masih layak buat base camp arek sore, Gablex, Pia, Ari, Tyas, Erik bolang (gak ada loe gak seru), Tim Futsal Sore 06, Deni GB makasih modemnya, Pakdhe Yoga, Resa pagi, Bagus, Dikri Syeban, Eko, Yudha Pare, Xena, Dewi, Doel, Norman, Pak Hasan (Tanamal weleh-weleh), Mas Purbo MAN Sooko, Agus moxer, Pleki moxer makasih atas langganan hutang pulsanya.

13.Serta teman-teman lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam halaman ini.

(11)

KATA PENGANTAR...i

ABSTRAK...iv

DAFTAR ISI...v

DAFTAR GAMBAR...viii

DAFTAR TABEL...xi

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Perumusan Masalah...2

1.3 Batasan Masalah...2

1.4 Tujuan...3

1.5 Manfaat...3

1.6 Metodologi Pembuatan Tugas Akhir...4

1.7 Sistematika Penulisan...4

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA...6

2.1 SMA Negeri 1 Kota Mojokerto...6

2.1.1. Profil SMA Negeri 1 Kota Mojokerto...6

2.1.2. Sejarah SMA Negeri 1 Kota Mojokerto...7

2.1.3. Struktur Organisasi SMAN 1 Kota Mojokerto...8

(12)

2.2.1. Konsep Dasar Sebuah Web Profil...11

2.3. Konsep Dasar Informasi...28

2.4. Konsep Dasar Sistem Informasi...28

2.4.1. Komponen dan Elemen Sistem Informasi...29

2.4.1.1. Komponen Sistem Informasi...29

2.4.1.2. Elemen Sistem Informasi...31

2.5. Arsitektur Sistem Informasi...34

2.6. Risiko...35

2.6.1. Pengertian...35

2.6.2. Macam Risiko...36

2.7. Manajemen Risiko...38

2.7.1. Proses Manajemen Risiko...39

2.7.1.1. Proses Penilaian Risiko...40

2.7.1.2. Proses Pengurangan Risiko...41

2.7.1.3. Proses Evaluasi Risiko...43

2.7.2. Framework Manajemen Risiko...44

2.7.3. Model Framework Manajemen Risiko...46

(13)

vii

3.2 Teknik Pengumpulan Data...50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...52

4.1 Fungsi dan Tujuan Sistem...52

4.2 Proses Penilaian Risiko...53

4.2.1. Menentukan Karakteristik Sistem...53

4.2.2. Mengidentifikasi ancaman-ancaman...62

4.2.3. Identifikasi Kelemahan...63

4.2.4. Analisa Pengawasan...69

4.2.5. Menerapkan beberapa kemungkinan...73

4.2.6. Analisa Dampak...76

4.3 Proses Pengurangan Risiko...88

4.4 Optimalisasi Penanganan Transaksi...90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...94

5.1. Kesimpulan...94

5.2. Saran...95

DAFTAR PUSTAKA...96

(14)

Gambar

2.1 Data Sekolaj SMA Negeri 1 Kota Mojokerto...7

Gambar

2.2 Struktur Organisasi SMAN 1 Kota Mojokerto...8

Gambar

2.3 Contoh Papan Navigasi...13

Gambar

2.4 Contoh Tombol Home...13

Gambar

2.5 Contoh External Link...15

Gambar

2.6 Contoh Tombol Site Map...16

Gambar

2.7 Contoh Fasilitas Pencarian...17

Gambar

2.8 Contoh Navigasi atau Link...17

Gambar

2.9 Contoh Menu Textual Link...18

Gambar

2.10 Hubungan Elemen Sistem Informasi...34

Gambar

2.11 Proses Managemen Risiko...39

Gambar

2.12 Framework Manajemen Risiko...44

Gambar

2.13 Model Framework Manajemen Risiko...46

Gambar

4.1 Tampilan Halaman Depan Web Profil SMAN 1 Mojokerto...52

Gambar

4.2 Anti Virus AVG 8.5 Free Edition...54

Gambar

4.3 Icon Deep Freez...54

(15)

Gambar

4.6 Hasil survey (1) untuk guru / pengajar...57

Gambar

4.7 Hasil survey (1) untuk siswa...58

Gambar

4.8 Hasil survey (2) untuk guru / pengajar...58

Gambar

4.9 Hasil survey (2) untuk siswa...58

Gambar

4.10 Hasil survey (3) untuk guru / pengajar...59

Gambar

4.11 Hasil survey (3) untuk siswa...59

Gambar

4.12 Hasil survey (4) untuk guru / pengajar...60

Gambar

4.13 Hasil survey (4) untuk siswa...60

Gambar

4.14 Control Panel Administrator...63

Gambar

4.15 Halaman Edit Profil Sekolah...64

Gambar

4.16 Halaman Tambah Daftar Fasilitas...65

Gambar

4.17 Halaman Tambah Data Pegawai...65

Gambar

4.18 Halaman Upload Tambah Data Profil Pegawai...66

Gambar

4.19 Halaman Upload Data Prestasi Sekolah...66

Gambar

4.20 Halaman Upload Data Kegiatan OSIS...67

Gambar

4.21 Halaman Upload Data Kegiatan Ekstrakurikuler...67

Gambar

4.22 Halaman Upload Data Kreatifitas Siswa dan Guru...68

(16)
(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini manajemen informasi cenderung kearah publikasi elektronis dan meninggalkan pelayanan secara analog (non elektronik). Kehadiran teknologi media online dapat meningkatkan kompleksitas, interkonektivitas dan exposure suatu produk, sehingga pengembangan media online menimbulkan berbagai macam risiko bagi perusahaan ataupun instansi pendidikan. Diantaranya adalah pengadaan sebuah website. Website yang efektif merupakan bagian dari strategi yang harus dijalankan oleh organisasi atau instansi pendidikan yang akan berpartisipasi melalui media online.

SMA Negeri 1 Mojokerto adalah salah satu instansi pendidikan yang telah berpartisipasi dalam media online, yang akan mempermudah untuk memperkenalkan dan mempromosikan profil SMA Negeri 1 kepada masyarakat pada umumnya, dengan cara memanfaatkan internet sebagai sarana interaksi. Seiring dengan kebutuhan dan pengembangan metode proses belajar mengajar maka, web profil SMA Negeri 1 juga dilengkapi dengan sebuah e-learning yang menjadikan nilai tambah dalam sebuah web profil.

(18)

lunak dan perangkat manusia membangun intergrasi. Sehingga diperlukan audit TI dengan menggunakan metode pengumpulan dan evaluasi bukti-bukti untuk menentukan apakah sistem komputer yang digunakan telah sesuai dengan tujuan dalam proses belajar mengajar khususnya diluar jam sekolah, mampu menjaga integritas data, membantu pencapaian tujuan instansi secara efektif, serta penggunaan sumber daya yang dimiliki secara efisien.

1.2 Per umusan Masalah

Permasalahan yang akan dipecahkan dalam kegiatan ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1) Apa risiko dari penggunaan web profil SMA Negeri 1 Kota Mojokerto saat ini ?

2) Bagaimana penanganan risiko terhadap ancaman yang mungkin akan terjadi ?

1.3 Batasan Masalah

Pada Studi Kelayakan Web Profil Sekolah ini perlu didefinisikan batasan masalah, antara lain :

1) Dalam studi kelayakan web profil SMA Negeri 1 Kota Mojokerto ini hanya ditinjau pada aspek risiko.

(19)

1.4 Tujuan

Adapun tujuan dari analisa kelayakan penerapan web profil SMA Negeri 1 Kota Mojokerto ini adalah :

1) Institusi dapat mengetahui apakah sistem yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhan ataupun memenuhi acceptance criteria.

2) Mengetahui apakah pemakai atau user telah siap menggunakan sistem tersebut.

3) Mengetahui apakah outcome sesuai dengan harapan manajemen.

4) Institusi mendapat masukan atas risiko-risiko yang masih ada dan saran untuk penanganannya.

5) Masukan-masukan tersebut dimasukkan dalam agenda penyempurnaan sistem, perencanaan strategis dan anggaran pada periode berikutnya.

6) Bahan untuk perencanaan strategis dan rencana anggaran di masa datang.

1.5 Manfaat

(20)

pengembangan web profil SMA Negeri 1 Kota Mojokerto agar penerapannya sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Meningkatkan sarana dan prasarana proses belajar mengajar bagi para siswa di luar jam sekolah melalui media online.

1.6 Metodologi Pembuatan Tugas Ak hir

Metodologi yang dipakai dalam menyelesaikan tugas akhir ini adalah :

1) Metode literatur, metode mengumpulkan data yang dilakukan dengan cara memperolehnya dari buku-buku maupun artikel yang tersedia

2) Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan sistem website secara langsung melaui internet. Tujuan observasi dilakukan agar dapat diperoleh informasi secara lengkap dan akurat.

3) Wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab (wawancara) kepada pihak yang terkait.

1.7 Sistematika Penulisan

(21)

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang yang menjelaskan tentang pentingnya kerja praktek yang dilakukan, latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan kerja praktek, manfaat metodologi, sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan disajikan landasan teori yang akan digunakan sebagai penyelesaian permasalahan yang dibuat.

BAB III METODOLOGI TUGAS AKHIR

Pada bab ini akan diuraikan metode-metode yang digunakan dalam pelaksanakan Tugas Akhir di Jurusan Informatika - FTI UPN “Veteran” Jawa Timur.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil Tugas Akhir beserta pembahasannya.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bagian terakhir dari laporan Tugas Akhir yang berisi kesimpulan dan saran-saran penulis.

DAFTAR PUSTAKA

(22)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini manajemen informasi cenderung kearah publikasi elektronis dan meninggalkan pelayanan secara analog (non elektronik). Kehadiran teknologi media online dapat meningkatkan kompleksitas, interkonektivitas dan exposure suatu produk, sehingga pengembangan media online menimbulkan berbagai macam risiko bagi perusahaan ataupun instansi pendidikan. Diantaranya adalah pengadaan sebuah website. Website yang efektif merupakan bagian dari strategi yang harus dijalankan oleh organisasi atau instansi pendidikan yang akan berpartisipasi melalui media online.

SMA Negeri 1 Mojokerto adalah salah satu instansi pendidikan yang telah berpartisipasi dalam media online, yang akan mempermudah untuk memperkenalkan dan mempromosikan profil SMA Negeri 1 kepada masyarakat pada umumnya, dengan cara memanfaatkan internet sebagai sarana interaksi. Seiring dengan kebutuhan dan pengembangan metode proses belajar mengajar maka, web profil SMA Negeri 1 juga dilengkapi dengan sebuah e-learning yang menjadikan nilai tambah dalam sebuah web profil.

(23)

lunak dan perangkat manusia membangun intergrasi. Sehingga diperlukan audit TI dengan menggunakan metode pengumpulan dan evaluasi bukti-bukti untuk menentukan apakah sistem komputer yang digunakan telah sesuai dengan tujuan dalam proses belajar mengajar khususnya diluar jam sekolah, mampu menjaga integritas data, membantu pencapaian tujuan instansi secara efektif, serta penggunaan sumber daya yang dimiliki secara efisien.

1.2 Per umusan Masalah

Permasalahan yang akan dipecahkan dalam kegiatan ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1) Apa risiko dari penggunaan web profil SMA Negeri 1 Kota Mojokerto saat ini ?

2) Bagaimana penanganan risiko terhadap ancaman yang mungkin akan terjadi ?

1.3 Batasan Masalah

Pada Studi Kelayakan Web Profil Sekolah ini perlu didefinisikan batasan masalah, antara lain :

1) Dalam studi kelayakan web profil SMA Negeri 1 Kota Mojokerto ini hanya ditinjau pada aspek risiko.

(24)

1.4 Tujuan

Adapun tujuan dari analisa kelayakan penerapan web profil SMA Negeri 1 Kota Mojokerto ini adalah :

1) Institusi dapat mengetahui apakah sistem yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhan ataupun memenuhi acceptance criteria.

2) Mengetahui apakah pemakai atau user telah siap menggunakan sistem tersebut.

3) Mengetahui apakah outcome sesuai dengan harapan manajemen.

4) Institusi mendapat masukan atas risiko-risiko yang masih ada dan saran untuk penanganannya.

5) Masukan-masukan tersebut dimasukkan dalam agenda penyempurnaan sistem, perencanaan strategis dan anggaran pada periode berikutnya.

6) Bahan untuk perencanaan strategis dan rencana anggaran di masa datang.

1.5 Manfaat

(25)

pengembangan web profil SMA Negeri 1 Kota Mojokerto agar penerapannya sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Meningkatkan sarana dan prasarana proses belajar mengajar bagi para siswa di luar jam sekolah melalui media online.

1.6 Metodologi Pembuatan Tugas Ak hir

Metodologi yang dipakai dalam menyelesaikan tugas akhir ini adalah :

1) Metode literatur, metode mengumpulkan data yang dilakukan dengan cara memperolehnya dari buku-buku maupun artikel yang tersedia

2) Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan sistem website secara langsung melaui internet. Tujuan observasi dilakukan agar dapat diperoleh informasi secara lengkap dan akurat.

3) Wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab (wawancara) kepada pihak yang terkait.

1.7 Sistematika Penulisan

(26)

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang yang menjelaskan tentang pentingnya kerja praktek yang dilakukan, latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan kerja praktek, manfaat metodologi, sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan disajikan landasan teori yang akan digunakan sebagai penyelesaian permasalahan yang dibuat.

BAB III METODOLOGI TUGAS AKHIR

Pada bab ini akan diuraikan metode-metode yang digunakan dalam pelaksanakan Tugas Akhir di Jurusan Informatika - FTI UPN “Veteran” Jawa Timur.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil Tugas Akhir beserta pembahasannya.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bagian terakhir dari laporan Tugas Akhir yang berisi kesimpulan dan saran-saran penulis.

DAFTAR PUSTAKA

(27)

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dibahas beberapa teori dasar sebagai penunjang penyelesaian Tugas Akhir ini, antara lain penjelasan tentang SMA Negeri 1 Kota Mojokerto, konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, komponen dan elemen sistem informasi, arsitektur dan klasifikasi sitem informasi, risiko, manajemen risiko.

2.1 Sekolah Menengah Atas Neger i 1 Kota Mojoker to 2.1.1 Pr ofil SMA Neger i 1 Kota Mojokerto

(28)

Berikut informasi formalitas data Sekolah :

Gambar 2.1 Data Sekolah SMA Negeri 1 Kota Mojokerto

2.1.2 Sejar ah SMA Neger i 1 Kota Mojoker to

Didirikan oleh Pemerintah pada tahun 1981 dengan nama SMA Negeri 2 Filial (tempat sekolah masih bergabung dengan sekolah lain), bertempat di SMA Negeri 1 Puri Mojokerto Jalan Jayanegara No. 2 sebagai sekolah induk dibuka awal dengan jumlah sebanyak 4 Ruang Kelas belajar.

Bulan Januari 1982 sekolah menempati gedung baru dengan jumlah kelas sebanyak 6 ruang kelas belajar. Bertempat di jalan Irian Jaya No. 1 Kota Mojokerto.

(29)

Pada tahun 1997 SMA Negeri 1 Kota Mojokerto berubah nama menjadi SMU Negeri 1 Kota Mojokerto sesuai SK Mendikbud RI No. 035/O/1997 tanggal 07 Maret 1997.

Pada tahun 2004 SMU Negeri 1 Kota Mojokerto berubah nama menjadi SMA Negeri 1 Kota Mojokreto sesuai SK Walikota Mojokerto No. 188.45/7/417.104/2004 tanggal 12 Januari 2004.

2.1.3 Str uktur Or ganisasi SMA Neger i 1 Kota Mojoker to

Ditinjau dari segi struktur organisasi dalam lingkup secara global SMA Negeri 1 Kota Mojokerto dipimpin oleh seorang kepala sekolah dengan di bantu oleh beberapa wakil sekolah. Berikut ini adalah gambaran secara umum tentang struktur organisasinya :

(30)

2.1.4 Visi, Misi dan Tujuan SMA Neger i 1 Kota Mojoker to VISI :

Kokoh Dalam Beriman, Unggul Dalam Berilmu, Iklas Dalam Beramal.

MISI :

1) Mengamalkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari yang penuh kekeluargaan dan keharmonisan. 2) Menumbuhkan dan mengembangkan bakat dan kemampuan

para siswa melalui kegiatan intrakurikuler maupun ekstra kurikuler.

3) Terciptanya suasana yang kondusif untuk mencapai KBM yang efektif demi meraih prestasi yang unggul baik prestasi akademik maupun non akademik.

TUJUAN :

1) Penghayatan terhadap ajaran agama dapat ditumbuhkan, sehingga siswa lebih berdisiplin dan lebih arif dalam bertindak.

2) Pembelajaran dan bimbingan terhadap siswa terlaksana secara efektif, sehingga prestasi akademik dan non akademik meningkat.

(31)

2.2 Konsep Dasar Sistem

Dalam mendefinisikan sebuah sistem terdapat dua buah metode pendekatan yang sering digunakan. Yang pertama adalah pngertian sistem berdasarkan komponen atau elemen-elemen yang menyusun sistem tersebut, dan yang kedua adalah pengertian sistem berdasarkan prosedurnya. Pengertian sistem berdasarkan komponen atau elemen yang menyusunnya dapat diartikan sebagai sekumpulan elemen–elemen yang saling terkait satu sama lainnya dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu atau tujuan yang sudah direncanakan. Sedangkan pengertian sistem berdasarkan prosedurnya menurut Tata Sutabri, 2004 adalah : Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Tujuan umum dari pengembangan sebuah sistem adalah menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama atau untuk memperbaiki sistem yang lama baik secara keseluruhan maupun sebagian. Sistem yang lama perlu diperbaiki karena beberapa faktor, antara lain:

1) Munculnya masalah pada sistem yang lama

(32)

meningkat sehingga menyebabkan jumlah pengolahan data yang dibutuhkan juga semakin meningkat. Hal seperti ini akan menyebabkan sebuah sistem baru harus dibangun. 2) Untuk mer aih kesempatan

Melihat teknologi komputer dan informasi yang semakin berkembang dengan baik sehingga sebuah organisasi dapat memanfaatkan keadaan ini untuk meningkatkan kualitas dan penyediaan informasi agar dapat mendukung proses pengambilan keputusan dengan tepat. Karena dengan pengambilan keputusan serta tindakan–tindakan yang cepat dan tepat, sebuah organisasi dapat meraih peluang untuk meningkatkan pendapatan atau pelanggan, bahkan meraih peluang bisnis yang baru.

3) Adanya instr uksi

Instruksi penggunaan sistem yang baru biasanya berasal dari pemimpin ataupun kekuatan dari luar organisasi misalnya seperti peraturan pemerintah.

2.2.1 Konsep Dasar Sebuah Web Pr ofil

Menurut Slamet Riyanto, 2006 terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam membuat sebuah website :

1) Dapat Digunakan (Usability)

(33)

bagus, namun jika perlu waktu yang sangat lama untuk mendownload sebuah artikal atau penggunaan navigasinya sangat rumit maka tidak heran jika pengguna akan “hengkang” dari website yang dikunjungi dan tidak akan kembali lagi. Perlu diketahui, umumnya pengguna (user) ingin mendapatkan informasi secara cepat meskipun tampilan website-nya biasa saja. Jika terlalu lama saat mencari informasi maka para pengguna akan langsung menutup halaman web tersebut. Ingat, jangan mengorbankan aspek usabilitas dalam mendesain website.

2) Navigasi (Navigation)

Navigasi juga menjadi hal yang sangat penting dalam sebuah website yang berfungsi untuk membantu pengguna (user) dalam menjelajah website kita untuk mencari informasi yang diinginkan secara mudah. Navigasi yang bagus mencerminkan struktur website yang sangat baik. Kadangkala ditemukan beberapa format navigasi, diantaranya:

1) Papan Navigasi (Navigation Panel)

a. Bisanya dalam bentuk menu-menu yang tersusun rapi. b. Sebaiknya diatur link pada bagian kiri (dari tangan

pengguna) atau di bagian atas dari sebuah halaman web. c. Dapat berupa teks maupun grafik.

(34)
[image:34.612.252.407.181.275.2]

e. Posisi navigasi sebaiknya konsisten pada setiap halamannya. Jika terpaksa menggunakan warna yang berbeda, pastikan bagian tersebut masih merupakan satu kesatuan.

Gambar 2.3 Contoh Papan Navigasi 2) Tombol Home (Home Button) :

a. Tombol ini sangat familiar di kalangan pengembang web.

Fungsi utama tombol ini adalah untuk kembali ke halaman utama (homepage).

b. Tombol home dapat ditempatkan pada setiap halaman web kecuali halaman utama (homepage).

c. Tombol home maupun logo perusahaan dapat berfungsi sebagai navigasi dan sebaiknya diletakkan di bagian kiri atas (dari tangan pengguna).

d. Pastikan tombol home maupun logo ada pada setiap halaman (kecuali halaman utama) agar pengunjung (visitor) lebih familiar dengan navigasi tersebut.

(35)

3) Link

a. Jika teks memiliki hyperlink sebaiknya diberi garis bawah (underlined).

b. Pengunjung mestinya tidak harus disajikan dalam bentuk mouse over atau hover pada sebuah link untuk menyadarkan pengunjung bahwa teks tersebut adalah sebuah link – buatlah link yang nyata.

c. Sediakanlah lebih banyak teks link (textual link) dalam sebuah website untuk mengijinkan pengunjung ke informasi referensi secara silang.

d. Usahakan menyediakan daftar susunan link secara nyata dibandingkan hidden (adanya hal yang tersembunyi) dalam sebuah teks. Adanya link dalam sebuah teks mengakibatkan proses membaca sedikit lambat, namun hal ini mungkin saja menjadi hal yang bagus dengan tujuan menandai (highlight) kata-kata yang khusus. e. Buatlah perbedaan antara internal link (link dalam satu

(36)
[image:36.612.180.482.142.248.2]

akan memberikan informasi kepada pengunjung tentang website yang berbeda sebelum mengklik link tersebut.

Gambar 2.5 Contoh External Link

g. Apabila menyertakan link eksternal dalam website Anda, jangan membuat link dengan cara membuka jendela baru (new window) menggunakan target “_blank”. Ini dapat mengakibatkan pengunjung merasa terganggu.

h. Hindari tombol kembali (back button) – yang merupakan perintah umum untuk kembali ke halaman sebelumnya.

i. Jika memiliki link dalam bentuk file berukuran besar seperti .avi atau .pdf, sediakan ukuran dalam bentuk KB dalam tanda kurung untuk memberikan informasi kepada pengunjung tentang ukuran file tersebut sebelum mendownloadnya.

(37)

ke merah (artinya: warna biru memberi arti link tersebut belum dibuka sedangkan warna merah menandakan link tersebut telah dikunjungi / dibuka).

4) Judul html (HTML Title)

a. Umumnya berada pada tag html header.

b. Judul html (sebagai header) masih relevan dengan halaman sekarang.

c. Ditampilkan di bagian atas (top title bar) pada sebuah browser.

d. Judul html sangat berguna bagi yang membutuhkan sebagai bookmark situs Anda.

5) Peta situs (Site Map)

a. Site map merupakan salah satu bagian dari halaman website yang memberikan informasi tentang peta situs. b. Site map merupakan struktur yang hirarkis dari sebuah

situs dengan link untuk seluruh halaman yang relevan. c. Memiliki link yang menyolok ke peta situs dari setiap

halaman.

Gambar 2.6 Contoh Tombol Site Map 6) Fasilitas Pencarian (Search Facility)

(38)

b. Ada juga beberapa pengguna menggunakan fasilitas pencarian sebagai fasilitas terakhir yang akan digunakan.

c. Pastikan situs Anda memiliki sebuah fasilitas pencarian (search facility).

d. Letakkan kotak pencarian dalam posisi yang menyolok pada setiap halamannya.

Gambar 2.7 Contoh Fasilitas Pencarian

7) Grafik sebagai Navigasi dan / atau Link (Graphic as Navigation and / or Link)

a. Sebagian pengembang web menggunakan grafik / gambar sebagai link maupun navigasi. Berhati-hatilah jika melakukan hal tersebut.

b. Jika garis tepi (border=”0”) pada tag grafik, hal itu mungkin menjadi jalan yang tidak jelas bagi pengunjung ketika memberitahukan bahwa gambar tersebut merupakan sebuah link.

c. Jika grafik / gambar tersebut bukan dalam mouseover, pengunjung mungkin tidak akan melihat kursor berubah menjadi sebuah tangan.

(39)

d. Usahakan dan sediakan link teks (textual link) untuk informasi yang sama sebagai grafik.

Gambar 2.9 Contoh Menu Textual Link

e. Jika nilai estetika lebih penting, berilah garis tepi (border=”1”) pada grafik/gambar sebagai link.

8) Ruang Komentar

Ruangan komen membolehkan pengunjung meminta pendapat yang diperlukan secara "online". Sehingga, admin hanya perlu menjawab setiap pertanyaan melalui email ataupun surat. Bukan hanya tempat mendapatkan informasi, ruangan ini juga bertindak sebagai alat untuk memperbaiki semua kelemahan yang terdapat di dalam halaman Web. Informasi-informasi di dalam halaman Web dapat dilengkapi berdasarkan komen-komen dari pengunjung. 9) Permasalahan Umum (FAQ - frequently asked question)

(40)

akan dihubungkan dengan jawaban masalah yang bersangkutan.

10)Berita

Halaman Web yang baik senantiasa memberikan berita terkini kepada pengunjung. Penggunaan teks ataupun ikon "New" dapat memberikan pengunjung tentang informasi terbaru yang telah masuk ke dalam halaman Web. Atau memberikan satu tampilan khas untuk menyampaikan berita-berita terbaru. Setelah berlalu satu jangka waktu yang ditetapkan maka, diperlukan pemindahan informasi yang bersangkutan ke dalam kategori yang sesuai dan menggantikannya dengan berita yang baru. Tampilan waktu terakhir dalam meng-up-date halaman Web dapat memberikan informasi kepada pengunjung untuk mengetahui apakah berita terkini dalam halaman web merupakan berita yang benar-benar terbaru ataukah sudah lapuk. Penetapan update halaman web dapat dilakukan dalam jangka waktu setiap minggu atau dua kali seminggu. 11)Link yang sesuai (relevan)

Salah satu komponen utama Website ialah koleksi

(41)

terkandung di dalam link website dapat memudahkan pengunjung untuk memilih topik halaman Web yang yang diinginkan.

3) Konsep Penulisan (Writing Concept)

Teknik penulisan dalam web berbeda dengan penulisan untuk publikasi (cetak). Waktu merupakan hal sangat penting bagi mereka yang menggunakan Internet, sehingga para pengguna Internet tidak akan membuang waktunya hanya untuk membaca teks yang sangat banyak sekali. Riset membuktikan bahwa para pengguna cenderung meneliti teks dalam layar monitor. Selain itu, lebih cepat membaca di layar monitor dibandingkan membaca di atas kertas. Terdapat beberapa konsep penulisan dalam sebuah web, yaitu:

a. Sedikit itu lebih baik – pertahankan konsistensi: buatlah struktur kalimat sesederhana mungkin, atau buatlah kalimat yang pendek.

b. Seringlah menyorot (highlight) kata atau ungkapan yang penting.

c. Buatlah bullet atau nomor jika perlu.

d. Buatlah panjang halamannya lebih pendek – hindari terlalu banyak menggulung layar (vertical scroll).

(42)

f. Hindari penggunaan ungkapan yang tidak deskriptiv, seperti “klik di sini” - coba dan gunakan kata deskriptiv untuk link. g. Hindari penggunaan tag <hr> (Horizontal Rule), untuk

memisahkan badan teks: gunakan banyak judul, subheading, dan ruang putih sebagai gantinya (hal ini akan nampak lebih bagus dan mudah dibaca, tag <hr> juga banyak yang tidak menyukai.

h. Hindari perataan teks di tengah-tengah (center) – tidak nyaman untuk dibaca.

i. Jangan menggunakan semua huruf kapital – tidak nyaman untuk dibaca juga.

j. Hindari teks miring (italic) secara berlebihan – hal ini juga tidak nyaman untuk dibaca.

k. Pertahankan isi (content) dari style – gunakan style sheet

dan masukakan file lain yang mendukung.

4) Keseder hanaan (Simplicity)

Kesederhanaan merupakan hal penting dalam membuat sebuah web profesional. Sederhana di sini bukan dalam arti tampilan sebuah situs, namun lebih mengarah ke teknik penulisannya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar konsep kesederhanaan tetap dipertahankan, yaitu:

(43)

b. Gunakan ruang kosong dengan warna putih secara bijaksana.

c. Pastikan Anda memiliki tidak lebih 12 kata dalam setiap barisnya.

d. Tulislah isi secara singkat – bukan sebuah karangan. e. Sorot (highlight) kata-kata yang penting.

f. Gunakan warna latar belakang pucat (terang) jika menggunakan teks utama dengan warna gelap.

g. Gunakan warna latar belakang gelap jika teks utama berwarna terang.

h. Hindari penggunaan warna yang terlalu banyak, terutama kombinasi yang tajam bagi mereka yang buta warna dalam membaca teks.

5) Mudah di Akses (Accessibility)

(44)

Sulit digunakan = Pengunjung akan “kapok”. “Kekuatan Web adalah disukainya web tersebut oleh pengguna di seluruh dunia (Universality). Akses oleh semua orang dengan mengabakan kekurangannya adalah aspek yang sangat penting”. (Tim Berners – Lee, Direktur W3C dan pembuat World Wide Web). Aspek kemudahan dalam mengakses sebuah website perlu mempertimbangkan beberapa hal sebelum merancang web, di antaranya :

a. Pastikan website Anda mudah digunakan oleh browser utama.

b. yang sering digunakan banyak orang maupun web browser lainnya.

c. Pastikan website Anda mudah digunakan tanpa harus mendownload sebuah plug-in tertentu.

d. Ujilah website Anda pada tahap pengembangan untuk memeriksa kinerja pada berbagai sistem operasi dengan versi browser berbeda.

e. Gunakan style sheet untuk memisahkan style dan content. f. Gunakan etika tag html untuk menampilkan teks yang

(45)

(<img src=”gambar.gif” width=”25” height=”35” alt=”keterangan gambar”>)

g. Periksa penggunaan warna yang kurang bagus dengan berbagai format kebutaan warna (color blindness): jika ragu-ragu – desaturate (buatlah hitam dan putih) rancangan untuk melihatnya.

h. Apabila masih perlu pertimbangan, jangan menggunakan warna sebagai indikasi adanya perubahan (misal: bagian baru), selalu menggarisbawahi suatu teks berupa link.

6) Kebutaan War na (Color Blindness)

Sekitar satu dari sebelas orang mungkin tidak mampu menggunakan website Anda berkaitan dengan beberapa format kebutaan warna (color blindness). Yang terbaik, website Anda tidak akan Nampak pada orang yang buta warna seperti yang telah Anda rancang. Sialnya lagi, hal ini bisa jadi teks tidak terbaca, navigasi yang sulit digunakan dan elemen lain yang tersembunyi. Ada beberapa pertimbangan dalam pemilihan warna agar website Anda dapat digunakan oleh mereka yang buta warna, yaitu:

a. Kebanyakan orang yang buta warna tidak bisa membedakan antara warna merah dengan hijau.

(46)

c. Format kebutaan warna yang umum adalah: Protanopia tidak mampu menerima warna merah dan Deuteranopia tidak mampu menerima warna hijau, sedangkan Tritanopia tidak mampu warna biru.

Bagaimana cara menetralkan kondisi tersebut?

a. Jangan menggunakan warna sebagai satu-satunya kunci rahasia, oleh karena itu gunakan selalu garis bawah (underline) jika merupakan sebuah link, sediakan pula arti lain untuk membedakan antar bagian.

b. Hindari penggunaan warna merah atau hijau saja secara monoton pada website.

c. Pertahankan tingkat kontras antara teks dan latar belakang. d. Gunakan selalu “alt” (teks alternatif) pada setiap grafik.

7) Gr afik (Graphic)

Unsur grafik sangat diperlukan dalam sebuah website, karena memiiki beberapa fungsi. Namun jika terlalu banyak menggunakan grafik, bisa jadi website kita akan menimbulkan berbagai masalah. Untuk mengatasi berbagai hal yang tidak diinginkan ketika mendesain web, perlu mempertimbangkan berbagai sudut pandang dalam penggunaan grafik, diantaranya:

(47)

b. Ambillah yang terkecil dalam hal ukuran fisik dan file jika memungkinkan.

c. Jangan menggunakan navigasi dalam bentuk grafik jika ingin dijadikan beberapa bahasa – hal ini memerlukan pemeliharaan ekstra.

d. Usahakan selalu mencantumkan spesifikasi tinggi dan lebar dalam tag <img src>.

e. Usahakan selalu mencantumkan nilai border=”1” dalam tag <img src> atau beberapa browser akan menampilkan warna biru di sekitar tepi gambar jika grafik tersebut merupakan sebuah link.

f. Usahakan selalu menetapkan teks alternatif dalam tag <img src=”gambar.gif” alt=”keterangan”>. Sebagian orang akan mematikan grafik agar proses koneksi lebih cepat. Jika grafik dimatikan, dan tidak memasukkan teks alternatif maka pengguna tidak mengetahui gambar tersebut.

8) Teknologi Bar u (New Technology)

(48)

ini terdapat beberapa bahan pertimbangan tentang teknologi yang digunakan ketika merancang sebuah website, yaitu:

a. Hindari penggunaan teknologi yang sudah lebih dari dua tahun.

b. Hindari pembuatan website yang memaksa pengguna / pengunjung harus mendownload software tertentu terlebih dulu.

c. Jika Anda memiliki teknologi baru dalam sebuah situs, buatlah alamat situs mirror-nya dengan cara memberi pilihan kepada para pengguna sebelum memasuki situs Anda – jangan menggunakan sebuah plug-in browser yang terdeteksi adanya pengalihan jalur link.

d. Gunakan perencanaan pada situs Anda untuk melihat jika para pengguna menyukai html atau menggunakan teknologi baru yang terpasang dalam situs – tinggalkan teknologi baru jika tidak populer.

e. Jika Anda membuat website menggunakan teknologi baru, cari tahu tentang usabilitas (kemudahan penggunaan) dari semua jenis website yang ada.

(49)

2.3 Konsep Dasar Infor masi

Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

2.4 Konsep Dasar Sistem Infor masi

Di dalam suatu instansi atau perusahaan, informasi merupakan sesuatu yang memiliki arti yang sangat penting didalam mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang menerimanya. Menurut Raymond Mcleod, 2007 : “ Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat mendatang ”

(50)

Sumber menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah transaksi perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Kesatuan nyata adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.

2.4.1 Komponen Dan Elemen Sistem Infor masi 2.4.1.1 Komponen Sistem Infor masi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen

input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

a. Komponen Input

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumendokumen dasar.

b. Komponen model

(51)

yang tersimpan di basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Komponen Output

Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

d. Komponen Teknologi

Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, meghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

e. Komponen Hardware

Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi. Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.

f. Komponen Software

(52)

g. Komponen Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

h. Komponen Kontrol

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, te,peratur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahankesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.4.1.2 Elemen Sistem Infor masi

(53)

jaringan komputer dan komunikasi data. Semua elemen ini merupakan komponen fisik.

a. Orang

Orang atau personil yang di maksudkan yaitu operator komputer, analis sistem, programmer, personil data entry, dan manajer sistem informasi / EDP.

b. Prosedur

Prosedur merupakan elemen fisik. Hal ini di sebabkan karena prosedur disediakan dalam bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi. Ada 3 jenis prosedur yang dibutuhkan, yaitu instruksi untuk pemakai, instruksi untuk penyiapan masukan, instruksi pengoperasian untuk karyawan pusat komputer.

c. Perangkat keras

Perangkat keras bagi suatu sistem informasi terdiri atas komputer (pusat pengolah, unit masukan / keluaran), peralatan penyiapan data, dan terminal masukan / keluaran.

d. Perangkat lunak

Perangkat lunak dapat dibagi dalam 3 jenis utama :

1) Sistem perangkat lunak umum, seperti sistem pengoperasian dan sistem manajemen data yang memungkinkan pengoperasian sistem komputer.

(54)

3) Aplikasi pernagkat lunak yang terdiri atas program yang secara spesifik dibuat untuk setiap aplikasi.

e. Basis data

File yang berisi program dan data dibuktikan dengan adanya media penyimpanan secara fisik seperti diskette, hard disk, magnetic tape, dan sebagainya. File juga meliputi keluaran tercetak dan catatan lain diatas kertas, mikro film, an lain sebagainya.

f. Jaringan komputer

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data.

g. Komunikasi data

(55)

Gambar 2.10 Hubungan Elemen Sistem Informasi

2.5 Ar sitektur Dan Klasifikasi Sitem Infor masi 2.5.1 Ar sitektur Sistem Infor masi

Sistem informasi dapat di bentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisiendiperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masingmasing organisasi. Guna dari sistem yang efektif dan efisien tidak lain untuk mendapatkan keunggulan dalam berkompetisi. Semua orang dapat menggunakan sistem informasi dalam organisasi, tetapi faktor efisiensi setiap sistem adalah berbeda.

Perlu diketahui, perubahan sistem, baik besar maupun kecil, selalu akan melalui tingkatan-tingkatan sebagai berikut :

(56)

Tingkat IV : Kontrol, memeriksa tingkat pelaksanaan dijalankan sesuai dengan design

Tingkat V : Evaluasi, memeriksa apakah perubahan yang terjadi sesuai dengan tujuan semula.

Tingkat VI : Tindak lanjut, melaksanakn perubahan sesuai dengan hasil evaluasi yang ada.

2.6 Risiko 2.6.1 Penger tian

Risiko adalah hal yang tidak akan pernah dapat dihindari pada suatu kegiatan / aktivitas yang idlakukan manusia, termasuk aktivitas proyek pembangunan dan proyek konstyruksi. Karena dalam setiap kegiatan, seperti kegiatan konstruksi, pasti ada berbagai ketidakpastian (uncertainty). Faktor ketidakpastian inilah yang akhirnya menyebabkan timbulnya risiko pada suatu kegiatan. Para ahli mendefinisikan risiko sebagai berikut :

1) Risiko adalah suatu variasi dari hasil – hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu pada kondisi tertentu (William & Heins, 1985).

2) Risiko adalah sebuah potensi variasi sebuah hasil (William, Smith, Young, 1995).

(57)

2.6.2 Macam Risiko

Risiko adalah buah dari ketidakpastian, dan tentunya ada banyak sekali faktor – faktor ketidakpastian pada sebuah proyek yang tentunya dapat menghasilkan berbagai macam risiko. Risiko dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam menurut karakteristiknya, yaitu lain:

1) Risiko berdasarkan sifat

a. Risiko Spekulatif (Speculative Risk), yaitu risiko yang memang sengaja diadakan, agar dilain pihak dapat diharapkan hal – hal yang menguntungkan. Contoh: Risiko yang disebabkan dalam hutang piutang, membangun proyek, perjudian, menjual produk, dan sebagainya.

b. Risiko Murni (Pure Risk), yaitu risiko yang tidak disengaja, yang jika terjadi dapat menimbulkan kerugian secara tiba – tiba. Contoh : Risiko kebakaran, perampokan, pencurian, dan sebagainya.

2) Risiko berdasarkan dapat tidaknya dialihkan

(58)

b. Risiko yang tidak dapat dialihkan, yaitu semua risiko yang termasuk dalam risiko spekulatif yang tidak dapat dipertanggungkan pada perusahaan asuransi.

3) Risiko berdasarkan asal timbulnya

a. Risiko Internal, yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri. Misalnya risiko kerusakan peralatan kerja pada proyek karena kesalahan operasi, risiko kecelakaan kerja, risiko mismanagement, dan sebagainya. b. Risiko Eksternal, yaitu risiko yang berasal dari luar

perusahaan atau lingkungan luar perusahaan. Misalnya risiko pencurian, penipuan, fluktuasi harga, perubahan politik, dan sebagainya.

Selain macam – macam risiko diatas, Trieschman, Gustavon, Hoyt, (2001), juga mengemukakan beberapa macam risiko yang lain, diantaranya :

1) Risiko Statis dan Risiko Dinamis (berdasarkan sejauh mana ketidakpastian berubah karena perubahan waktu).

a. Risiko Statis.

(59)

sambaran petir, angin topan, dan kematian secara acak (secara random).

b. Risiko Dinamis.

Risiko yang timbul karena terjadi perubahan dalam masyarakat. Risiko dinamis dapat bersifat murni ataupun spekulatif. Contoh sumber risiko dinamis : urbanisasi, perkembangan teknologi, dan perubahan undang – undang atau perubahan peraturan pemerintah.

2) Risiko Subyektif dan Risiko Obyektif a. Risiko Subyektif

Risiko yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang yang mengalami ragu – ragu atau cemas akan terjadinya kejadian tertentu.

b. Risiko Obyektif

Probabilita penyimpangan aktual dari yang diharapkan (dari rata - rata) sesuai pengalaman.

2.7 Manajemen Risiko

Untuk dapat menanggulangi semua risiko yang mungkin terjadi, diperlukan sebuah proses yang dinamakan sebagai manajemen risiko. Adapun beberapa definisi manajemen risiko dari berbagai literatur yang didapat, antara lain :

(60)

b. Manajemen risiko merupakan metoda penanganan sistematis formal dimana dikonsentrasikan pada pengientifikasian dan pengontrolan peristiwa atau kejadian yang memiliki kemungkinan perubahan yang tidak diinginkan.

c. Manajemen risiko, dalam konteks proyek, adalah seni dan pengetahuan dalam mengidentifikasi, menganalisa, dan menjawab faktor – faktor risiko sepanjang masa proyek.

2.7.1 Pr oses Manajemen Risiko

[image:60.612.223.415.443.605.2]

NIST (National Institute of Standard and Technology) mengeluarkan rekomendasi melalui publikasi khusus 800-30 tentang Risk Management Guide for Information Technology System. Terdapat tiga proses dalam manajemen risiko yaitu :

(61)

2.7.1.1 Pr oses Penilaian Risiko (Risk Assesment)

Terdapat sembilan langkah dalam proses penilaian risiko yaitu : 1) Mengetahui karakteristik dari sistem TI : Hardware, software,

sistem antarmuka (koneksi internal atau eksternal), data dan informasi, orang yang mendukung atau menggunakan sistem, arsitektur keamanan sistem, topologi jaringan sistem.

2) Identifikasi Ancaman yang mungkin menyerang kelemahan sistem TI. Sumber ancaman bisa berasal dari alam, manusia dan lingkungan.

3) Identifikasi kekurangan atau kelemahan (vulnerability) pada prosedur keamanan, desain, implementasi, dan internal kontrol terhadap sistem sehingga menghasilkan pelanggaran terhadap kebijakan keamanan sistem.

4) Menganalisa kontrol - kontrol yang sudah diimplementasikan atau direncanakan untuk diimplementasikan oleh organisasi untuk mengurangi atau menghilangkan kecenderungan (kemungkinan) dari suatu ancaman menyerang sistem yang

vulnerable.

5) Penentuan kecenderungan (likelihood) dari kejadian bertujuan untuk memperoleh penilaian terhadap keseluruhan kecenderungan yang mengindikasikan kemungkinan potensi

vulnerability diserang oleh lingkungan ancaman yang ada. 6) Analisa dampak yang kurang baik yang dihasilkan dari

(62)

integrity, loss of availability, dan loss of confidentiality. Pengukuran dampak dari risiko TI dapat dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif. Dampak tersebut dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian yaitu : high, medium dan low. 7) Penentuan Level Risiko. Penentuan level risiko dari Sistem TI

yang merupakan pasangan ancaman / vulnerability merupakan suatu fungsi :

a. Kecenderungan suatu sumber ancaman menyerang

vulnerability dari sistem TI.

b. Besaran dampak yang akan terjadi jika sumber ancaman sukses menyerang vulnerability dari sistem TI.

c. Terpenuhinya perencanaan kontrol keamanan yang ada untuk mengurangi dan menghilangkan risiko.

8) Rekomendasi - rekomendasi untuk mengurangi level risiko sistem TI dan data sehingga mencapai level yang bisa diterima.

2.7.1.2 Pr oses Pengur angan Risiko (Risk Mitigation)

(63)

1) Memprioritaskan aksi. Berdasarkan level risiko yang ditampilkan dari hasil penilaian risiko, implementasi dari aksi diprioritaskan. Output dari langkah pertama ini adalah ranking aksi-aksi mulai dari tinggi hingga rendah.

2) Evaluasi terhadap kontrol yang direkomendasikan. Pada langkah ini, Kelayakan (misal kompatibilitas, penerimaan dari user) dan efektifitas (misal tingkat proteksi dan level dari pengurangan risiko) dari pilihan-pilihan kontrol yang direkomendasikan dianalisa dengan tujuan untuk meminimalkan risiko. Output dari langkah kedua adalah membuat daftar kontrol-kontrol yang layak.

3) Melakukan cost-benefit analysis. Suatu cost-benefit analysis

dilakukan, untuk menggambarkan biaya dan keuntungan jika mengimplementasikan atau tidak mengimplementasikan kontrol - kontrol tersebut.

4) Memilih kontrol. Berdasarkan hasil cost-benefit analysis, manajemen menentukan kontrol dengan biaya paling efektif untuk mengurangi risiko terhadap misi organisasi.

(64)

6) Mengembangkan rencana implementasi safeguard yang minimal mengandung informasitentang risiko (pasangan

vulnerability / ancaman) dan level risiko (hasil dari laporan penilaian risiko), kontrol yang direkomendasikan (hasil dari laporan penilaian risiko, aksi-aksi yang diprioritaskan (dengan prioritas yang diberikan terhadap pilihan level risiko tinggi atau sangan tinggi), pilih kontrol yang telah direncanakan (tentukan berdasarkan kelayakan, efektifitas, keuntungan terhadap organisasi dan biaya), sumberdaya yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan pilihan kontrol yang telah direncanakan, buat daftar staf dan personil yang bertanggung jawab, tanggal dimulainya implementasi, tanggal target penyelesaian untuk implementasi dan kebutuhan untuk perawatan.

7) Implementasikan kontrol yang dipilih. Tergantung pada situasi tertentu, kontrol yang dipilih akan menurunkan risiko tetapi tidak menghilangkan risiko. Output dari langkah ketujuh adalah sisa risiko.

2.7.1.3 Pr oses Evaluasi Risiko (Risk Evaluation)

(65)

2.7.2 Fr amewor k Manajemen Risiko

Gambar 2.12 Framework Manajemen Risiko

Framework manajemen risiko menggunakan pendekatan OCTAVE (Operationally Critical Threat, Asset, and Vulnerability Evaluation) adalah :

1) Identifikasi

(66)

2) Analisa

Analisa merupakan proses untuk memproyeksikan bagaimana risiko-risiko ekstensif dan bagaimana menggunakan proyeksi tersebut untuk membuat skala prioritas. Tugas dalam proses analisa adalah melakukan evaluasi risiko (Nilai-nilai untuk mengukur risiko- dampak dan peluang) dan skala prioritas risiko (pendekatan pengurangan risiko, menerima atau mengurangi risiko).

3) Perencanaan

Perencanaan merupakan proses untuk menentukan aksi-aksi yang akan diambil untuk meningkatkan postur dan perlindungan keamanan aset kritis tersebut. Langkah dalam perencanaan adalah mengembangkan strategi proteksi, rencana mitigasi risiko, rencana aksi, budget, jadwal, kriteria sukses, ukuran-ukuran untuk monitor rencana aksi, dan penugasab personil untuk implementasi rencana aksi.

4) Implementasi

Implementasi merupakan proses untuk melaksanakan aksi yang direncanakan untuk meningkatkan keamanan sistem berdasarkan jadwal dan kriteria sukses yang didefinisikan selama perencanaan risiko. Implementasi menghubungkan antara perencanaan dengan monitor dan kontrol.

5) Monitor

(67)

risiko baru dan perubahan risiko yang ada. Langkah dalam proses monitor adalah melakukan eksekusi rencana aksi secara lengkap, mengambil data (data untuk melihat jalur rencana aksi terkini, data tentang indikator risiko utama) dan laporan-laporan terkini dan indikator risiko utama.

6) Kontrol

Mengontrol risiko adalah proses yang didesain agar personil melakukan penyesuaian rencana aksi dan menentukan apakah merubah kondisi organisasi akan menyebabkan timbulnya risiko baru. Langkah dalam proses monitor risiko adalah analisa data (analisa laporan terkini dan analisa indikator risiko), membuat keputusan (keputusan tentang rencana aksi dan keputusan tentang identifikasi risiko baru), dan melakukan eksekusi keputusan (mengkomunikasikan keputusan, mengimplementasikan perubahan rencana aksi, dan memulai aktifitas identifikasi risiko).

[image:67.612.219.390.505.674.2]

2.7.3 Model Fr amewor k Manajemen Risiko

(68)

Model framework manajemen risiko TI terdiri dari : 1) Identifikasi Risiko

Proses identifikasi risiko (gambar 3.1) terdiri dari sumber risiko, kejadian (event) yang dapat menyebabkan risiko dan dampak yang dihasilkan jika risiko itu terjadi (effect). Sumber risiko dan kelemahan (vulnerability) ini akan menjadi sumber ancaman (threat source).

2) Analisa Risiko

Setelah sumber dan kejadian yang menyebabkan risiko teridentifikasi, maka dilakukan analisa risiko yaitu menilai level risiko dan membuat ranking risiko dengan mempertimbangkan faktor kecenderungan (likelihood) dan besarnya dampak risiko (impact). Pendekatan analisa risiko dapat secara kualitatif atau kuantitatif. Level kecenderungan dan dampak dapat dikategorikan sesuai variasi yang ada, misalnya menjadi high, medium dan low seperti yang ada pada NIST dan OCTAVE.

3) Respon Risiko

(69)

ditunjuk berdasarkan prioritas risiko, jadwal, budget dan kontrol yang telah ditetapkan.

4) Evaluasi Risiko

(70)

BAB III

METODOLOGI TUGAS AKHIR

3.1 Metodologi Penilaian Risiko

Untuk menentukan kemungkinan risiko yang timbul selama proses pengembangan sistem informasi berlangsung, maka organisasi atau instansi yang bermaksud mengembangkan sistem informasi perlu menganalisa beberapa kemungkinan yang timbul dari hasil implementasi sistem web profil SMA Negeri 1 Kota Mojokerto. Adapun metodologi yang digunakan penulis dalam penilaian risiko pengembangan sistem web profil sekolah yaitu berdasarkan NIST (National Institute of Standard and Technology) yang telah mengeluarkan rekomendasi melalui publikasi khusus 800-30 tentang Risk Management Guide for Information Technology System yang tersusun sebagai berikut :

1. Proses Penilaian Risiko

a. Menentukan karakteristik dari suatu sistem b. Mengidentifikasikan ancaman-ancaman c. Mengidentifikasikan kelemahan sistem d. Menganalisa pengawasan

e. Menentukan beberapa kemungkinan pemecahan masalah f. Menganalisa pengaruh risiko terhadap pengembangan sistem 2. Proses Pengurangan Risiko

(71)

3.2 Tek nik Pengumpulan Data

Beberapa teknik pengumpulan data dapat digunakan dalam pengidentifikasian kondisi eksisting antara lain : Studi Pustaka, Wawancara , dan Observasi. Teknik- teknik tersebut digunakan untuk saling melengkapi sehingga informasi yang diharapkan dan diperlukan dari data dapat ditangkap/dimengerti dengan baik. Berikut pembahasan lebih lanjut mengenai teknik- teknik pengumpulan data : 1) Studi pustaka

Dalam melakukan studi pustaka ini, penulis membaca buku–buku dan membuka situs - situs serta mempelajari yang ada hubungannya dengan pemecahan masalah. Dan juga membaca dokumen-dokumen terkait tentang Web Profil Sekolah.

2) Wawancara

(72)

3) Observasi

Setelah wawancara dilakukan, penulis melakukan observasi untuk melakukan pengamatan / survei secara langsung ke SMA Negeri 1 Kota Mojokerto. Tujuan observasi dilakukan agar mendapatkan data-data dan informasi yang lebih lengkap dan akurat.

4) Kusisioner

Untuk menambah informasi secara tepat dan akuarat maka dilakukan juga kuisioner kepada sebagian siswa dan guru di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto. Dengan perbandingan untuk siswa 1 : 10 dan 1 : 5 untuk guru / pengajar.

5) Kearsipan

(73)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

[image:73.612.119.549.178.658.2]

4.1 Fungsi dan Tujuan Sistem

(74)

Web profil sekolah SMA Negeri 1 Kota Mojokerto merupakan salah satu media penyampaian informasi kepada masyarakat, dan juga berfungsi sebagai e-learning, dimana siswa dan pengajar bidang studi dapat berinteraksi dalam penyampaian materi dan upload tugas bagi siswa. Tujuan dari web profil sekolah itu sendiri adalah mempermudah dalam mempromosikan profil dan kegiatan SMA Negeri 1, serta mensoaialisasikan program sekolah yang telah direncanakan oleh sekolah kepada masyarakat pada umumnya, dengan cara memanfaatkan internet sebagai sarana interaksi optimalisasi penanganan transaksi.

4.2 Pr oses Penilaian Risiko (Risk Assessment) 4.2.1 Menentukan Kar akter isasi Sistem

Batasan yang akan dikembangkan dalam mengidentifikasi sistem yang digunakan dalam menunjang kinerja web profil SMA Negeri 1 Kota Mojokerto meliputi : software, hardware, sistem

(75)
[image:75.612.159.475.152.386.2]

Daftar Ek sisting Sistem Web Pr ofil SMA Negeri 1 Kota Mojoker to. Per tanggal 27 November 2010.

Gambar 4.1 Anti Virus AVG 8.5 Free Edition

Gambar 4.2 Icon Deep Freez

Tabel 4.1 Kondisi Eksisting Software

No Kategori Kondisi saat ini 1. Softwar e

(76)
[image:76.612.194.468.79.396.2]

Gambar 4.3 Sistem dan Perangkat di dalam Komputer

Tabel 4.2 Kondisi Eksisting Hardware 2. Har dwar e

- Komputer Pengelola

- CPU : Core 2 Duo 2,6 Ghz - Memory : 2 GB

- Hard Disk : 80 Gb - HD eksternal : 320 GB

- Baik

Tabel 4.3 Kondisi Eksisting ISP 3. Inter net Ser vice Pr ovider

- Speedy Unlimited 512 Mbps

- Kondisi Jaringan 1 bulan terakhir tidak stabil (dengan rata-rata tingkat diskoneksi 2 hari dalam seminggu) - Spine Unlimited 512

Mbps

(77)
[image:77.612.152.520.102.227.2]

Tabel 4.4 Kondisi Eksisting Sistem Web 4. Sistem

- Web Server - Server dan domain bekerja sama dengan jasa hosting (Jagoan Hosting) - Space data base 500 Mb

- Kuota data transfer per bulan (unlimited)

- Kontrak kerja sama dengan Jagoan Hosting selama 1 tahun

- Nama domain www.sman1mjk.sch.id

Tabel 4.5 Sistem Kontrol 5. Pengontrolan

- Teknik kontrol

- Pengontrolan perangkat keras dan perangkat lunak computer dilakukan tiap hari masuk kerja. (tidak ada jadwal khusus untuk pengontrolan) - Menggunakan 2 antivirus (lokal dan luar) pada komputer admin

- Menggunakan aplikasi pembekuan data (Deep Freez)

- Ada pengenkripsian pada password Login

- Otentikasi login menggunakan username & password

- Manajemen kontrol - Tidak ada petunjuk penggunaan - Tidak ada perencanaan yang Terjadwal

- Tidak ada petunjuk penanggulangan Kesalahan

- Operasional kontrol - Membatasi pengguna ( 2 orang super admin, admin guru tiap bidang studi ) - Tidak ada sistem backup data

(auto backup)

- Pembatasan waktu akses (hanya waktu tertentu saja)

- Semua orang bisa masuk ke ruang operasional sistem

[image:77.612.151.523.262.687.2]
(78)
[image:78.612.211.452.74.258.2]

Gambar 4.4 Tidak ada ruangan khusus untuk pengelola Tabel 4.6 Kondisi Lingkungan

6. Keamanan

- Lingkungan Operasional - Ruangan tidak ber AC

- Tidak ada ruangan khusus operasional - Tidak ada aturan khusus dan tertulis untuk pengamanan lingkungan sistem

Berikut hasil survey yang telah kami lakukan pada tanggal 1-4 Desember 2010 terhadap 100 siswa dan 12 guru / pengajar di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto.

[image:78.612.159.478.349.667.2]
(79)
[image:79.612.177.471.285.458.2]

Gambar 4.6 Hasil survey (1) untuk siswa

Gambar 4.7 Hasil survey (2) untuk guru / pengajar

[image:79.612.175.474.494.668.2]
(80)

Keterarangan :

A : Dapat menyampaikan informasi, kegiatan, dan program sekolah secara cepat.

B : Sebagai media promosi dan sosialisasi sekolah kepada masyarakat.

C : Terdapat fitur e-learning (membantu proses KBM diluar jam sekolah.

[image:80.612.181.477.292.464.2

Gambar

Gambar  2.3 Contoh Papan Navigasi
Gambar  2.5 Contoh External Link
Gambar 2.11 Proses Manajemen Risiko
Gambar 2.13 Model Framework Manajemen Risiko
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ennek megfelelően kezdetben csoport (2005), majd később különálló szervezeti egység vezetőjeként (2010) kollégáimmal olyan költséghatékony, robusztus,

Motor sinkron digunak DQ XQWXN PHPSHUEDLNL FRV - \DLWX IDNWRU GD\D sehingga menghasilkan kualitas kerja yang baik. Kemampuan suatu motor untuk menghasilkan putaran sangat

Stasiun 4 memiliki nilai indeks dominasi yang lebih tinggi (0,44) dibandingkan dengan stasiun lainnya. Berdasarkan analisis PCA dapat disimpulkan bahwa terdapat

Perkerasan runway saat ini masih memadai karena berdasarkan perhitungan tebal perkerasan dengan metode FAA untuk tahun 2024 dengan program kawasan ekonomi khusus

Prinsip-prinsip yang mendasari pembelajaran konservasi berbasis karakter antara lain: (a) mengembangkan nilai-nilai konservasi, yaitu inspiratif, humanis, peduli,

Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku, Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 5 Tahun 2010 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Pelayanan

Perubahan penggunaan lahan adalah bertambahnya suatu penggunaan lahan dari satu sisi penggunaan ke penggunaan yang lainnya diikuti dengan berkurangnya tipe