• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Bondalem - Kecamatan Tejakula - Kabupaten Bondalem.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Bondalem - Kecamatan Tejakula - Kabupaten Bondalem."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

PERIODE XI TAHUN 2016

DESA : BONDALEM

KECAMATAN : TEJAKULA

KABUPATEN/KOTA : BULELENG

NAMA MAHASISWA : MEZZI WULANDARI ARENZA

NIM : 1302305032

FAKULTAS/PS : KEDOKTERAN / FISIOTERAPI

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

(2)

PUSAT PENGELOLAAN KKN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS UDAYANA

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya:

Nama Mahasiswa : Mezzi Wulandari Arenza

Nomor Induk Mahasiswa : 1302305032

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM.

Bondalem, 27 Agustus 2016

Ni Made Yudantini, S.T., M.Sc.,Ph.D. NIP. 19710128 199702 2 001

Mengetahui,

Kepala Desa Bondalem

Nyoman Ngurah Astawa, S.Sos.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada

waktunya.

Adapun penulisan laporan ini merupakan syarat untuk menyelesaikan

program kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat

Desa Bondalem 2016 (KKN PPM). Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari

sempurna. Oleh sebab itu, kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun

demi perbaikan laporan ini sangat penulis harapkan.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.

Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca.

Bondalem, 26 Agustus 2016

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1

1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 1

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 2

1.2.1 Pendapatan Keluarga ... 2

1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... 2

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 4

2.1 Permasalahan Keluarga ... 4

2.2 Masalah Prioritas ... 5

2.2.1 Ekonomi. ……….. 5

2.2.2 Kesehatan……….. 5

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 6

3.1 Program ... 6

3.1.1 Ekonomi ... 6

3.1.2 Kesehatan ... 6

3.1.3 Kebersihan Lingkungan ... 6

3.2 Jadwal Kegiatan ... 7

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA ... 12

(5)

5.2Rekomendasi ... 14

(6)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Kegiatan KK Dampingan merupakan salah satu program KKN-PPM

Universitas Udayana Periode XIII, dimana pelaksanaan kegiatan ini mengambil

tempat di Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng. Terdapat 10

banjar dinas yang ada di desa Bondalem, yaitu Banjar Dinas Suksuk, Banjar Dinas

Jerokuta, Banjar Dinas Kaja Kauh, Banjar Dinas Kaja Kangin, Banjar Dinas Kelod

Kangin, Banjar Dinas Kelod Kauh, Banjar Dinas Celagi Bantas, Banjar Dinas Celagi

Batur, Banjar Dinas Tegal Sari, Banjar Dinas Selombo. Salah satu Banjar di Desa

Bondalem yang diterapkan program KK Dampingan adalah di Banjar Dinas Jerokuta.

Dari beberapa KK yang sudah di survey di Banjar Dinas Jerokut yang perlu

diberdayakan melalui program KK Dampingan yaitu Keluarga Gusti Nyoman

Ayuadnya.

Keluarga Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya terdiri atas 1 anggota keluarga. Suami

Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya sudah meninggal dunia. Namun, saat ini di

kediamannya, Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya tinggal dengan satu menantu

perempuan yang mana istri dari salah satu anaknya yang telah meninggal yang juga

memiliki dua orang anak, dan satu anak laki-laki yang mengalami kebutaan akibat

Diabetes Militus sekitar 8 tahun lalu, bernama Gusti Ketut Budiana.

Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya bekerja sebagai pedagang keliling. Nenek Gusti

Nyoman Ayuadnya menjajalkan dagangannya dengan berkeliling desa dari pukul

7.00 WITA hingga pukul 11 WITA. Sementara itu, menantu perempuannya tidak

memiliki pekerjaan dan Bapak Gusti Ketut Budiana tidak dapat bekerja dikarenakan

(7)

Tabel 1: Daftar Identitas Anggota Keluarga Gusti Nyoman Ayuadnya

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1 Gusti

Pedagang Cerai Mati

2 Gusti

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Ekonomi keluarga Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya terbilang kurang. Namun

sebagai Kepala Keluarga, Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya tetap berjualan untuk

menghidupi anaknya yang buta. Perekonomian keluarga ini hanya menghandalkan

penghasilan dari hasil penjualan yang di dapat oleh nenek Gusti Nyoman Ayuadnya

dan terkadang sisa dagangannya yang tidak laku terjual seperti ikan, jagung, dan

lainnya digunakan untuk makan sehari-hari. Sementara itu untuk kebutuhan-kebutuhan

cucunya dipenuhi oleh saudara dari menantunya.

(8)

Dengan pekerjaan sebagai pedagang keliling nenek Gusti Nyoman

Ayuadnya mengantongi laba kurang lebih Rp. 30.000,- (tiga puluh ribu rupiah)

per hari. Namun penghasilan tersebut tidak menentu. Menurut perkiraan Nenek

Gusti Nyoman Ayuadnya, jika dihitung-dihitung penghasilannya dalam waktu

sebulan bisa mencapai kurang lebih Rp. 900.000,- (sembilan ratus ribu rupiah).

Dengan penghasilan tersebut, Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya dalam rumah

tangga yang ia kepalai mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan

sehari-harinya.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Sebagai tolak ukur kesejahteraan sebuah keluarga, umumnya digunakan

perbandingan antara pemasukan dan pengeluaran keluarga tersebut. Pendapatan

keluarga Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya secara keseluruhan adalah kurang lebih

Rp. 900.000,- (sembilan ratus ribu rupiah) per bulan. Dengan besarnya

pendapatan tersebut, Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya harus memenuhi kebutuhan

keluarga seperti: kebutuhan sehari-hari, biaya sosial, biaya listrik, air, kesehatan,

upakara, dan lain-lain. Berikut ini hasil wawancara dengan Nenek Gusti Nyoman

Ayuadnya mengenai biaya – biaya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup, antara lain sebagai berikut:

1. Kebutuhan Sehari-hari

Rata-rata pengeluaran Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya sebesar Rp

30.000,- (tiga puluh ribu rupiah) per hari yang meliputi biaya dapur seperti:

beras dan lauk pauk. Namun, biaya ini belum termasuk biaya listrik dan air,

serta pengeluaran insidental lainnya.

2. Pengeluaran Bulanan

Pengeluaran bulanan ini dapat meliputi biaya listrik dan air. Setiap bulan

Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya rata-rata harus membayar sebesar Rp 40.000,-

(empat puluh ribu rupiah) per bulan untuk biaya listrik dan air sebesar Rp

(9)

3. Kesehatan

Dari segi kesehatan, keluarga Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya tentu

mengalami kendala dalam biaya. Terlebih saat Bapak Gusti Ketut Budiana

didiagnosa mengalami kebutaan akibat diabetes militus (DM) dan harus dioperasi dengan biaya sekitar 10 juta. Namun dikarenakan tidak adanya biaya

dan tidak memiliki jaminan kesehatan seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS) atau

Kartu BPJS maka Bapak Gusti Ketut Budiana tidak dapat melakukan operasi

dan dibiarkan di rumah saja. Jadi jika keluarga Gusti Nyoman Ayuadnya

berobat maka mereka harus membayar biaya pengobatannya sendiri.

4. Sosial

Dari segi dana sosial seperti iuran banjar, iuran sampah, dan iuran desa,

(10)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Identifikasi permasalahan dilakukan dengan menggunakan metode wawancara

yaitu melakukan percakapan dengan narasumber (Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya

beserta keluarga) untuk mendapatkan informasi. Informasi didapat setelah beberapa

kali mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan. Adapun hal-hal yang

dilakukan untuk memperoleh informasi yaitu adalah dengan melakukan pendekatan

intensif, antara lain: berkenalan dengan keluarga Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya,

berdiskusi, sosialisasi mengenai program KKN-PPM, sehingga dapat memperoleh

data yang mempresentasikan kondisi yang riil serta membantu memecahkan salah

satu permasalahan keluarganya.

Apabila dilakukan perbandingan antara pemasukan dan pengeluaran sehari-hari,

maka keadaan yang dihadapi oleh keluarga Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya dapat

dikatakan kurang mencukupi, mengingat sebagian pendapatan yang diperoleh tidak

menentu. Hal ini juga diperparah dengan kondisi dimana Bapak Gusti Ketut Budiana

tidak bekerja karena kondisinya yang mengalami kebutaan dan menantu yang tinggal

bersamanya juga tidak bekerja. Secara fisik, tubuh Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya

sudah terlihat renta tetapi tidak dengan semangatnya untuk bekerja. Dengan

pendapatan yang tidak menentu kadang menyebabkan Nenek Gusti Nyoman

Ayuadnya kesulitan dalam menyisihkan pendapatannya untuk ditabung. Kondisi

seperti ini tentu sewaktu-waktu akan menjadi kendala, terlebih saat Nenek Gusti

Nyoman Ayuadnya tidak dapat menutupi adanya pengeluaran mendadak seperti

situasi yang insidental.

Kondisi tempat tinggal Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya dalam penataan

(11)

diperlukan sedikit perawatan, sebab ayam-ayam peliharaan berkeliaran dengan bebas

di areal rumah. Hal ini tentu menyebabkan kebersihan lingkungan rumah Nenek

Gusti Nyoman Ayuadnya sedikit terganggu. Ditambah dengan kondisi sampah yang

berserakan dan dapur yang dimiliki masih kurang layak.

2.2 Masalah Prioritas

Permasalahan prioritas yang dihadapi diantaranya adalah masalah ekonomi dan

kesehatan:

2.2. 1 Ekonomi

Dengan memperhatikan kondisi keluarga Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya,

permasalahan utama yang dihadapi adalah bidang ekonomi. Untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari, biaya bulanan maupun biaya yang sifatnya insidental,

pendapatan Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya belum mencukupi. Hal ini

dikarenakan bekerja seorang diri sebagai pedagang keliling untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari. Tentu saja hal itu memberatkan perekonomianya. Belum

lagi Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya harus menanggung biaya hidup dan biaya

pengobatan anaknya, Gusti Ketut Budiana.

2.2.2 Kesehatan

Penyakit diabetes mellitus (DM) yang di alami oleh anak Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya, Gusti Ketut Budiana menyebabkan matanya mengalami

kebutaan dan harus di operasi. Operasi tersebut membutuhkan dana sebesar 10

juta. Dikarenakan biaya operasi yang mahal dan penghasilan yang tidak

mencukupi maka dengan terpaksa Bapak Gusti Ketut Budiana tidak menerima

pengobatan yang layak dan dibiarkan begitu saja hingga saat ini. Jika keluarga ini

membutuhkan pengobatan, mereka harus menggunakan biaya sendiri sebab

keluarga ini tidak memiliki kartu kesehatan seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS),

(12)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Setelah melakukan identifikasi dan menentukan skala prioritas masalah yang

dihadapi, berikut jalan alternatif yang dapat ditawarkan untuk mengatasi

permasalahan-permasalahan tersebut.

3.1.1 Ekonomi

Solusi yang dapat ditawarkan untuk mengatasi permasalahan ekonomi yang

dihadapi Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya yaitu memberikan ayam untuk

dipelihara. Hal ini dikarenakan ayam tidak hanya dapat dimamfaatkan dagingnya

saja, tetapi juga dapat dijual baik itu ayam utuh, daging ayam, atau telur ayam yang

dihasilkan oleh ayam yang dipelihara. Usulan pemeliharaan ayam ini bertujuan

untuk mengisi aktifitas Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya sepulang berdagang

keliling. Berternak ayam tidak membutuhkan aktivitas fisik yang berat, sehingga

dapat dikerjakan oleh Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya dan menantunya. Dengan

demikian diharap ayam yang dipelihara mampu menghasilkan uang dan bisa

ditabung ataupun dapat berguna dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari yang

bersifat insidental. Alternatif ekonomi yang lain adalah dengan membuat canang

dan daksina yamg bias dijual ke masyarakat sekitar.

3.1.2 Kesehatan

Kondisi kesehatan anak dari Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya yang mengalami

diabetes militus (DM) dilakukan pemeriksaan tensi, pemeriksaan kadar gula darah dalam tubuh dan diberikan edukasi untuk mengurangi mengkonsumsi gula agar

kondisi DM yang diderita Bapak Gusti Ketut Budiana tidak memburuk.

(13)

Untuk menjaga kondisi rumah tetap bersih, ada baiknya Nenek Gusti Nyoman

Ayuadnya mengandangkan ternak ayamnya, membuang sampah pada tempatnya

dan tidak membakar sampah di sekitaran pekarangan rumah sehingga resikopolusi

udara, penyebaran virus dan bakteri dapat ditekan.

3.2 Jadwal Kegiatan

Dari program KK Dampingan, pendamping telah membuat suatu agenda

kegiatan dimana diharapkan agar kegiatan-kegiatan selama pendampingan dapat

berjalan dengan terstruktur dan terjadwal. Agenda kegiatan pada tabel 2 yaitu Agenda

Kegiatan KK Dampingan telah disusun berdasarkan hasil dari kegiatan pendamping

selama mendampingi keluarga Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya.

Berikut ini adalah tabel 2 yang memaparkan agenda kegiatan pendamping selama

mengikuti program KK Dampingan ini :

Nama KK Dampingan: Gusti Nyoman Ayuadnya

Lokasi : Br Dinas Jerokuta, Desa Bondalem, Kec Tejakula, Kab

Buleleng

Nama Mahasiswa : Mezzi Wulandari Arenza

NIM : 1302305032

Tabel 2 : Agenda Kegiatan KK Dampingan

(14)

1. 26/07/2016 10.30-12.00 Diskusi dengan Kepala Desa

mengenai program KK

Dampingan.

2

2. 28/07/2016 13.00- 15.00 Menanyakan data KK kurang

mampu di setiap kelian/kepala

banjar dinas/ dusun

2

3. 30/07/2016 10.00-13.00 Menanyakan data KK kurang

mampu di setiap kelian/kepala

banjar dinas/ dusun

3

4. 31/07/2016 09.00-12.00

13.00-15.00

Survey ke masing-masing dusun

untuk mencari keluarga

dampingan

Survey kembali ke masing-masing

dusun untuk mencari KK

dampingan.

3

2

5. 01/08/2016 10.30-13.30 Kunjungan dan perkenalan ke

keluarga Nenek Gusti Nyoman

Ayuadnya

3

6. 02/08/2016 10.00-13.00 Mendata nama keluarga dan

mencari informasi - informasi

yang dibutuhkan

3

7. 03/08/2016 10.00-12.00 Bermain sambil belajar dengan

Cucu Nenek Gusti Nyoman

Ayuadnya

(15)

8. 04/08/2016 10.00-13.00 Mengecek tekanan darah dari

nenek dan anaknya serta

membantu bersih-bersih rumah.

3

9. 06/08/2016 17.00-19.00 Kunjungan untuk membantu

Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya

membuat canang untuk

sembahyang.

2

10. 07/08/2016 10.00-13.00 Edukasi kesehatan kepada Nenek

Gusti Nyoman Ayuadnya dan

anaknya mengenai diabetes militus 3

11. 09/08/2016 10.30-14.30 Membahas tentang permasalahan

kebersihan lingkungan rumah dan

membantu membersihkan

lingkungan rumah dan dapur

keluarga kk dampingan.

4

12. 10/08/2016 14.00-18.00 Mendiskusikan mengenai

permasalahan ekonomi keluarga

dampingan.

Memberikan alternatif solusi

berupa jenis-jenis pekerjaan yang

bisa dilakukan untuk menambah

pemasukan pendapatan

4

13. 11/08/2016 17.00-19.00 Membantu Nenek Gusti Nyoman

Ayuadnya membuat canang untuk

sembahyang

(16)

14. 12/08/2016 09.30-12.30 Membantu membersihkan rumah

dan menaburkan bubuk abate di

genangan air sekitar lingkungan

rumah.

3

15. 14/08/2016 09.00-12.00 Mengecek kadar gula darah

Bapak Gusti Ketut Budiana

3

16. 15/08/2016 09.00-13.00 Mengukur lingkar kepala, dan

tinggi cucu Nenek Gusti Nyoman

Ayuadnya dan berbincang santai

dan membantu membersihkan

pekarangan rumah.

4

17. 16/08/2016 13.00-15.30 Mendiskusikan mengenai

permasalahan ekonomi keluarga

dampingan dan mengenai kendala

ekonomi keluarga dampingan.

2,5

18. 17/08/2016 14.30-17.00 Menjemput cucu kk dampingan

dan mengajak menyaksikan

parade sepeda hias

2,5

19. 19/08/2016 10.00-13.00 Berbincang santai dengan Nenek

Gusti Nyoman Ayuadnya dan

menantunya

3

20. 20/08/2016 13.00-15.30 Membantu Nenek Gusti Nyoman

Ayuadnya dan menantunya

membuat canang

2,5

21. 21/08/2016 10.00-14.00 Membantu membersihkan dapur,

Menjaga dan bermain dengan

(17)

18.00-20.00

cucu Nenek Gusti Nyoman

Ayuadnya

Membantu Nenek Gusti Nyoman

Ayuadnya mengerjakan pekerjaan

dapur dan berbincang-bincang 2

22. 22/08/2016 09.30-13.30

16.00-18.00

Mengedukasi nenek dan

menantunya mengenai kesehatan

secara umum dan edukasi

mengenai penggunaan obat pada

lansia.

Membantu Nenek Gusti Nyoman

Ayuadnya membuat canang untuk

sembahyang

3

2

23. 23/08/2016 09.00-12.00

15.00-17.00

Kembali berbincang-bincang

mengenai permasalahan kesehatan

yang dialami keluarga dampingan.

Berbincang-bincang mengenai

aminan kesehatan yang keluarga

dampingan miliki yaitu Kartu

BPJS (Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial).

3

(18)

24. 24/08/2016 09.00-12.00

16.00-19.00

Mengedukasi Nenek Gusti

Nyoman Ayuadnya dan

menantunya mengenai

pengurangan mengkonsumsi

makanan manis agar kondisi DM

tidak memburuk

Membantu membersihkan rumah

dan memberikan bubuk abate

3

3

25. 26/08/2016 10.00-12.00

14.00-17.00

Membantu membuat daksina

Memberikan kenang-kenangan

kepada keluarga dampingan

2

3

26. 27/08/2015 12.00-15.00

15.00-17.00

Perpisahan dengan keluarga

dampingan.

Mengambil foto dengan keluarga

KK Dampingan yaitu Keluarga

Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya

Evaluasi program

3

(19)

17.00-18.00 1

JKEM 91,5

(20)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Waktu

Program Pendampingan Keluarga KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 ini

dilakukan selama kurun waktu pelaksanaan KKN yaitu mulai tanggal 23 Juli 2016

dengan langkah awal meminta data KK yang masuk dalam kategori RTM hingga

program ini berakhir pada tanggal 27 Agustus 2016 yang ditandai dengan penyerahan

parsel ke KK dampingan.

4.2 Lokasi

Lokasi pelaksanaan program KK Dampingan ini adalah sesuai dengan lokasi

desa yang telah ditentukan, yaitu di rumah Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya yang

terletak di Banjar Dinas Jero Kuta, Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Kabupaten

Buleleng.

4.3 Pelaksanaan

Pelaksanaan Program Pendampingan Keluarga dilakukan minimal selama 15 kali

kunjungan atau setara dengan 90 jam, yang termasuk dalam JKEM (Jam Kerja Efektif

Mahasiswa). Dalam pelaksanaan program, kesempatan untuk berdiskusi tidak hanya

terbatas pada kunjungan ke rumah Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya dengan

menanyakan kondisi keluarga, namun juga langsung membantu beliau dalam

memberikan masukan-masukan serta solusi terkait dengan prioritas masalah yang

dihadapi dengan lama kunjungan rata-rata 2-8 jam untuk setiap kunjungan, sehingga

(21)

Tahun 2016, tiap mahasiswa memberikan kenang-kenangan untuk di masing – masing KK Dampingan.

4.4 Hasil

Pelaksanaan program ini memberikan hasil bagi kedua belah pihak, KK

Dampingan dan mahasiswa itu sendiri. Bagi KK Dampingan, program ini membantu

dalam mengidentifikasi sekaligus memberikan solusi alternatif yang dapat ditempuh

untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Sedangkan hasil yang

diterima mahasiswa mungkin tidak terlihat secara kasat mata, namun sikap dan mental

mahasiswa dituntut untuk menjadi lebih terbuka dan mampu melihat permasalahan dan

menemukan solusi alternatif dan logis, sekaligus mampu untuk menjadi innovator dan

motivator bagi masyarakat desa.

4.5 Kendala

Dalam pelaksanaan KK Dampingan ini, terdapat kendala yang agak lumayan

berarti yaitu keterbatasan dalam berbahasa dan saat survey sempat terjadi

kesalahpahaman dari nenek gusti nyoman ayuadnya yang mengira saya sebagai

pegawai pemerintahan yang akan member bantuan, tetapi semua itu dapat di selesaikan

dengan memberikan kembali penjelasan kepada nenek gusti nyoman ayuadnya. Setelah

itu, mereka juga sangat ramah dan sangat terbuka mengenai permasalahan yang mereka

(22)

BAB V

PENUTUP

5.1Simpulan

Melihat kondisi keluarga Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya, dapat diambil

kesimpulan bahwa tingkat pendidikan, pola berpikir dan soft skill sangat diperlukan untuk menopang kehidupan, terutama dalam mencari nafkah untuk penghidupan

keluarga. Dengan tingkat pendidikan yang masih rendah, memperkecil kemungkinan

bagi seseorang untuk mendapat pekerjaan yang layak.

Kemudian dari segi kesehatan, Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya dan anaknya

harus tetap menjaga kesehatan dengan menjalankan pola hidup sehat dan bersih

terkhusus untuk anak dari Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya yang mengalami DM agar

mengurai mengkonsumsi gula. Hal yang sama juga berlaku bagi lingkungan tempat

tinggal, dengan lingkungan yang bersih dan sehat, turut berperan dalam menjaga

kesehatan dan kebugaran tubuh. Oleh sebab itu, Untuk menjaga kondisi rumah tetap

bersih, ada baiknya Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya mengandangkan

ayamnya,membuang sampah pada tempatnya, dan tidak membakar sampah-sampah

yang ada di sekitar rumah agar resiko penyebaran virus dan bakteri dapat ditekan.

5.2 Rekomendasi

1. Rekomendasi yang dapat diberikan kepada keluarga Nenek Gusti Nyoman

Ayuadnya di bidang ekonomi antara lain :

a. Mencari alternatif pekerjaan yang dapat dilakukan tanpa memerlukan aktivitas

fisik yang berat dan bisa dilakukan dengan santai di rumah oleh nenek gusti

nyoman Ayuadnya, seperti berternak ayam, membuat canang, dan membuat

(23)

2. Rekomendasi yang dapat diberikan kepada keluarga Nenek Gusti Nyoman

Ayuadnya dibidang kesehatan dan kebersihan lingkungan antara lain :

a. Mengandangkan ayam ternaknya, sehingga tidak berkeliaran di dalam rumah

dan resiko penyebaran bakteri dapat ditekan.

b. Tidak membuang sampah sembarangan.

c. Tidak membakar sampah disekitar rumah.

3. Rekomendasi yang dapat diberikan kepada keluarga Nenek Gusti Nyoman

Ayuadnya dibidang kesehatan antara lain :

a. Bapak Gusti Ketut Budiana agar mengurangi mengkonsumsi makanan yang

(24)

LAMPIRAN FOTO

Pekarangan Rumah Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya

(25)

Bentuk atap dan dinding bagian dalam rumah Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya

(26)

Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya dan Bapak Gusti Ketut Budiana

(27)

Memeriksa Tekanan Darah Bapak Gusti Ketut Budiana

Memeriksa Lingkar Kepala Cucu Nenek Gusti Nyoman Ayuadnya

(28)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian katarak adalah umur, tingkat pendidikan, penghasilan, pekerjaan, dan riwayat

Uang barang adalah alat tukar yang memiliki nilai komoditas atau bisa diperjualbelikan apabila barang tersebut digunakan bukan sebagai

[r]

JMF (Java Media Framework) ... Gambaran Keseluruhan ... Fitur Start/Stop Recording ... Urutan Stimulus/Respon ... Persyaratan Fungsional yang Berhubungan ... Fitur Setting

Kemudian kesadaran orang tua akan kebutuhan anak terhadap pendidikan seks, adapun peran orang tua yang lebih besar untuk memberikan pendidikan seks kepada anak,

KAMPUNG TOGA SEBAGAI WISATA EDUKASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA). SG402, MAYOR DKV6, SEMESTER

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri pada mata kuliah Konsep Dasar IPA(Fisika) II telah dapat meningkatkan aktivitas mahasiswa yaitu dengan peningkatan nilai yang

Cahaya matahari yang ketersediaannya melimpah di alam sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa dapat dimanfaatkan sebagai sumber pencahayaan alternatif di waktu siang.