Oleh YESI KARTIKA SARI Amd.Kep
Dosen Pembimbing :
RENI CHAIDIR S.Kp M.Kep
Asuhan Keperawatan
Diabetes Melitus Tipe I
Pengertian
Pengertian
Diabetes mellitus merupakan
sekelompok kelainan heterogen
yang ditandai oleh kenaikan
kadar glukosa dalam darah atau
hiperglikemia. ( Brunner and
Diabetes mellitus tipe 1 dahulu
Klasifikasi DM tipe I
Klasifikasi DM tipe I
Tipe IA, diduga pengaruh genetik dan
lingkungan memegang peran utama untuk terjadinya kerusakan pankreas.
Tipe IB berhubungan dengan keadaan
Etiologi DM Tipe I
DM tipe I ditandai dg penghancuran sel Beta
Pankreas, yg diperkirakan dsbbkan oleh Kombinasi faktor genetik, imunologi, & lingkungan.
Faktor Genetik
Penderita DM tdk mewarisi DM tipe I itu sendiri tp,
mewarisi suatu predisposisi (kecenderungan genetik) ke arah terjadinya DM tipe I.
Faktor imunologi
Terjadi respon autoimun yg abnormal, dmn
Faktor lingkungan
Virus dan toksik dpt memicu
penghancuran sel Beta
Beberapa teori ilmiah yang menjelaskan penyebab diabetes mellitus tipe 1 sebagai berikut:
Hipotesis sinar matahari
Hipotesis higiene "Hipotesis
kebersihan"
Hipotesis Susu Sapi
Hipotesis POP
Manifestasi Klinis DM Tipe I
Poliuria
Polidipsi
Poliphagia
Kehilangan BB
Glikosuria
Mata kabur
Patofisiologi DM Tipe I
Patofisiologi DM Tipe I
Pada pasien DM sel2 pankreasnya mengalami kesukaran
dlm memproduksi insulin (insulin defisiensi) atau jlhnya cukup ttpi fungsinya kurang (relatif insulin defisit)
Setelah diabsorbsi glukosa meningkat krn insulintdk
mmpu mengolah hiperglikemia
Terjadi ketdk mampuan menghasilkan insulin krn sel2
Beta pankreas tlh dihancurkan oleh autoimun.
Glukosa yg berasal dr makan tdk dpt disimpan di dlm
hepar, n di dlm darah ttp ada.
Jk konsentrasi glukosa dlm darah tinggi ginjal tdk
mmpu u mengereabsorbsi glukosa glukosuria
Ketika glukosa berlebihan dieskresi ke dlm urin
Defisiensi insulin jg mengnganggu
metabolisme protein & lemak penurunan BB
Akibat penurunan simpanan kalori
peningkatan selera makan (polifagia)
Terjadi jg pemecahan lemak produksi
badan keton, bl berlebihan ketoasidosis diabetik
Dg tanda & gejala : nyeri abdomen, mual,
muntah, hiperventilasi, nafas bau keton,
Bl tdk ditangani penurunan
Evaluasi Diagnostik
Evaluasi Diagnostik
GD meningkat secara abnormal
Kriteria WHO u DM :
Gukosa Plasma sewaktu ( random) :
> 200 mg/dl
Glukosa Plasma puasa > 140 mg/dl
Glukosa plasma 2 jam PP > 200
Komplikasi
Hipoglikemia Hiperglikemia
Ketoasidosis Diabetik
komplikasi jangka panjang
penyakit makrovaskuler ( penyakit arteri koroner, penyakit
serebrovaskuler, penyakit vaskuler perifer)
Penatalaksanaan
Tujuan utama terapi diabetes mellitus
adalah mencoba menormalkan
aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk
mengurangi komplikasi vaskuler serta neuropati. Tujuan terapeutik pada
Continue…
Ada 6 komponen dalam
penatalaksanaan DM tipe I : Insulin
Diet
Latihan/olahraga Pemantauan
Terapi (jika diperlukan) : Obat hipoglikemik oral
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
Glukosa darah
sewaktu
Kadar glukosa darah
puasa
Kadar darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring diagnosis DM (mg/dl)
No Bukan
DM
Belum pasti DM
DM
1 Kadar glukosa darah sewaktu
Plasma vena < 100 100-200 >200 Darah kapiler <80 80-200 >200 2 Kadar glukosa
darah puasa
Pengkajian
Pengkajian
Riwayat Kesehatan Keluarga
Adakah keluarga yang menderita penyakit seperti klien ?
Riwayat Kesehatan Pasien dan Pengobatan
Sebelumnya
Berapa lama klien menderita DM, bagaimana penanganannya, mendapat terapi insulin jenis apa, bagaimana cara minum obatnya apakah teratur atau tidak, apa saja yang dilakukan klien untuk menanggulangi penyakitnya.
Aktivitas/ Istirahat :
Continue….
Sirkulasi
Adakah riwayat hipertensi,AMI, klaudikasi, kebas, kesemutan pada ekstremitas, ulkus pada kaki yang penyembuhannya lama, takikardi, perubahan
tekanan darah
Integritas Ego
Stress, ansietas
Eliminasi
Perubahan pola berkemih ( poliuria, nokturia, anuria ), diare
Makanan / Cairan
Anoreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet,
Continue..
Neurosensori
Pusing, sakit kepala, kesemutan, kebas
kelemahan pada otot, parestesia,gangguan penglihatan.
Nyeri / Kenyamanan
Abdomen tegang, nyeri (sedang / berat)
Pernapasan
Batuk dengan/tanpa sputum purulen (tergangung adanya infeksi / tidak)
Keamanan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Resiko tinggi gangguan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan masukan oral, anoreksia, mual, nyeri abdomen
Intervensi:
Timbang berat badan setiap hari atau sesuai indikasi Tentukan program diet dan pola makan pasien dan
bandingkan dengan makanan yang dapat dihabiskan pasien
Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri abdomen,
kembung, mual, muntahan makanan yang belum sempat dicerna
Berikan makan cair yang mengandung zat makanan dan
elektrolit segera jika pasien sudah dapat mentoleransinya melaui pemberian cairan melalui oral
2.
Kekurangan volume cairan
berhubungan dengan diuresisi
osmotic
Intervensi:
Pantau tanda-tanda vital, catat adanya
tekanan darah ortostatik
Pantau pola nafas sepeti adanya
pernafasan Kusmaul atau pernafasan yang berbau keton
Frekuensi dan kualits pernafasan,
penggunaan otot bantu nafas, dan adanya periode apnea dan munculnya sianosis
3. Gangguan integritas kulit
berhubungan dengan perubahan status metabolic (neuropati
perifer)
Intervensi:
Kaji luka, adanya epitelisasi, perubahan warna,
edema, dan discharge, frekuensi ganti balut
Kaji tanda vital Kaji adanya nyeri
Lakukan perawatan luka
Kolaborasi pemberian insulin dan medikasi