• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lembaga Keuangan Di Perdesaan Permasalahan Dan Solusi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Lembaga Keuangan Di Perdesaan Permasalahan Dan Solusi."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

TUTI KARYANI

MAMAN H KARMANA

BURHAN ARIEF

RONNIE S NATAWIJAYA

LEMBAGA KEUANGAN DI PERDESAAN

Permasalahan dan Solusi

(3)

TIM PENGARAH

Ganjar Kurnia

Mahfud Arifin, Engkus Kuswarno

Sulaeman R.Nidar

Penulis:

Tuti Karyani, Co-Author: Maman H Karmana,

Burhan Arief, Ronnie S Natawijaya

Judul:

Lembaga Keuangan di Perdesaan

Permasalahan dan Solusi

TIM EDITOR

Wilson Nadeak (Koordinator), Tuhpawana P. Sendjaja

Fatimah Djajasudarma, Benito A Kurnani

Denie Heriyadi, Wahya, Cece Sobarna

Dian Indira, Okky T

(4)

i

PENGANTAR

Lembaga keuangan merupakan lembaga pendukung yang berperan besar dalam

penguatan ekonomi pelaku bisnis,termasuk di perdesaan. Kegiatan perekonomian di

perdesaan didominasi oleh kegiatan pertanian dan UMKM berbasis pertanian dengan

karakteristik yang seringkali membuat lembaga keuangan untuk berpikir berulangkali untuk

mengucurkan dananya. Kegiatan ekonomi perdesaan terutama pertanian dianggap kegiatan

yang penuh risiko, baik risiko fisik maupun risiko ekonomi. Risiko ini semakin dinilai tinggi

sejalan dengan fenomena alam yang mengalami perubahan iklim atau climate change.

Keperluan modal untuk sektor perdesaan sampai saat ini masih didominasi lembaga

keuangan nonformal yang sebenarnya biayanya sangat mahal. Namun demikian, ternyata

masih terdapat beberapa lembaga keuangan tetap konsisten melayani petani dan pelaku bisnis

di perdesaan sebagai segmen pasar utamanya, di antaranya adalah BRI, BPR dan Koperasi.

Sisi sediaan dan permintaan modal keuangan di perdesaan berhadapan dengan

masalah dan dinamika yang memerlukan pemahaman secara tepat dan komprehensif. Tulisan

ini mengangkat permasalahan yang menyangkut dari sisi demand maupun supply permodalan

sektor pertanian di perdesaan. Pembahasan sisi supply menyangkut kebijakan-kebijakan yang

mangatur dan mendorong bekerjanya lembaga keuangan sebagai lembaga yang menerapkan

sikap prudential yang seringkali berlebihan. Selanjutnya pembahasan sisi demand, terutama

mengenai karakter bisnisnya. Oleh karena itu, pada akhir tulisan ini mencoba menggali

alternatif solusi berupa skenario formulasi model lembaga keuangan di perdesaan.

Penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih

(5)

ii

Dr.H.Burhan Arief Ir.,Ronnie S Natawijaya, Ph.D yang dengan sabar membimbing penulis

menyelesaikan karya ilmiah ini. Demikian juga ucapan terima kasih penulis sampaikan

kepada penelaah naskah yaitu Prof.H.Tuhpawana P Senjaya Ir.,Ph.D, Dr.H.Dedi

Budiman,Ir.,M.Sc dan Dr.H.Sugiyanto,SE., M.Sc yang telah memberi dukungan, arahan dan

bimbingan yang sangat bermakna kepada penulis dalam memahami materi mengenai

lembaga keuangan di perdesaan.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia sebagai penyelenggara program hibah

penelitian Program Pasca-Sarjana Universitas Padjadjaran atas dana hibah yang diberikan

kepada penulis. Ucapan terima kasih yang tulus juga penulis sampaikan kepada Rektor

Unpad, Dekan Fakultas Pertanian, Ketua Jurusan dan Program Studi Agribisnis serta seluruh

civitas akademika di Unpad yang sudah mendukung dan memotivasi penulis untuk

menyelesaikan studi dan menulis karya tulis berupa buku.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada editor Bapak Wilson Nadeak, yang

dengan sabar memberikan pengarahan terutama dalam penulisan dan penyusunan buku ini.

Selain itu juga, disampaikan ucapan terima kasih kepada Manajemen BRI, BPR dan Koperasi

yang dijadikan sebagai objek penelitian penulisan karya ilmiah, yang telah memberikan izin

dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian baik yang menyangkut

kelembagaannya maupun akses penulis terhadap nasabah lembaga tersebut.

Akhirnya penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Ayahanda Bapak H.E.

Sulaeman (Alm), ibunda Hj. Yayah, Bapak Rustidja dan ibu Hj. Siti (Bapak dan Ibu mertua),

juga kepada suami penulis Dr.H.Ery Supriyadi R, serta anak-anak tercinta Nisa Risti

Mustikasari,S.Si, Nurul Risti Mutiarasari serta Nur Ryan Muhamad, yang sudah

mencurahkan doanya, memberi dukungan dan menjadi sumber inspirasi yang memotivasi

(6)

iii

Penulis berharap mudah-mudahan buku ini dapat memberikan sumbangan pemikiran

dan bermanfaat bagi pembuat kebijakan, pelaku bisnis maupun bagi pengembangan teori

yang berkaitan dengan fungsi intermediasi lembaga keuangan. Namun demikian,

sebagaimana pepatah menyebutkan bahwa “tak ada gading yang tak retak”, sehingga penulis

mengharapkan saran dan kritik bagi penyempurnaan buku ini.

(7)

1 BAB I

KEGIATAN EKONOMI PERDESAAN, KAITANNYA DENGAN LEMBAGA KEUANGAN

Peran Sektor Pertanian dalam Pembangunan Ekonomi Perdesaan dan Pembangunan Ekonomi Nasional

PEMBANGUNAN ekonomi perdesaan banyak didukung oleh kegiatan pertanian

dan merupakan bagian integral dari pembangunan ekonomi nasional. Hal itu ditunjukkan

oleh fakta bahwa dari 104,49 juta penduduk yang bekerja, pada bulan Februari tahun

2009 sekitar 40 juta orang (38,31persen) menggantungkan hidupnya dari kegiatan

pertanian, sedangkan pada tahun 2007 menunjukkan angka 43,67 persen. Artinya, dalam

waktu dua tahun kemampuan sektor nonpertanian dalam menyerap tenaga kerja di

Indonesia belum menunjukkan perubahan yang berarti. Jadi, sektor pertanian masih

memegang peranan penting dalam perekonomian nasional.

Peranan sektor pertanian dalam pembangunan nasional juga dapat dilihat dari

sumbangannya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Laju pertumbuhan PDB sektor

pertanian tahun 2008 berdasarkan harga konstan mencapai 4,77 persen. Bila bila dilihat

dari kontribusinya, untuk tahun 2009 dan 2010 sektor pertanian masih memberikan

kontribusi yang cukup besar yaitu 15,3 persen. Kondisi ini menunjukkan bahwa sektor

pertanian masih menjadi salah satu sektor penting dalam pembangunan nasional (Gambar

1).

Pentingnya peran sektor pertanian dapat dilihat dari fungsinya dalam: (1)

menyediakan kebutuhan pangan yang dibutuhkan masyarakat, (2) menyediakan bahan

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari pengembangan ini adalah untuk menghasilkan modul yang layak dan keefektifan modul tentang penggunaan softwareaudio digital dalam mata pelajaran

Terkait dengan sifatnya yang beracun bagi serangga, hal lain yang harus diperhatikan dengan adanya tanaman transgenic adalah apakah tanaman tersebut berbahaya bagi hewan

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Patuh

Mengusung seni Reyog ke dalam pembelajaran sekolah paling tidak dikarenakan oleh dua alasan: (1) maraknya kerusakan moral yang melanda masyarakat secara luas, termasuk di

Trigliserida dalam kilomikron akan mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase yang berasal dari endotel menjadi asam lemak bebas (free fatty acid ).. Asam lemak

Pendistribusian Obat dan Bahan Medis Habis Pakai merupakan kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat dan bahan medis habis pakai secara merata dan teratur untuk

Pengembangan tool seperti MATLAB dan Simulink dapat digunakan untuk model sistem embedded seperti meng-generate kode, yang pada intinya dapat mengurangi waktu

Menurut Lisa Graham, ilustrasi dapat bersifat humoris, dekoratif, sesuai kenyataan atau serius, maka untuk desain pada identitas visual Café Wayan yang baru, jenis gambar