TUTI KARYANI
MAMAN H KARMANA
BURHAN ARIEF
RONNIE S NATAWIJAYA
LEMBAGA KEUANGAN DI PERDESAAN
Permasalahan dan Solusi
TIM PENGARAH
Ganjar Kurnia
Mahfud Arifin, Engkus Kuswarno
Sulaeman R.Nidar
Penulis:
Tuti Karyani, Co-Author: Maman H Karmana,
Burhan Arief, Ronnie S Natawijaya
Judul:
Lembaga Keuangan di Perdesaan
Permasalahan dan Solusi
TIM EDITOR
Wilson Nadeak (Koordinator), Tuhpawana P. Sendjaja
Fatimah Djajasudarma, Benito A Kurnani
Denie Heriyadi, Wahya, Cece Sobarna
Dian Indira, Okky T
i
PENGANTAR
Lembaga keuangan merupakan lembaga pendukung yang berperan besar dalam
penguatan ekonomi pelaku bisnis,termasuk di perdesaan. Kegiatan perekonomian di
perdesaan didominasi oleh kegiatan pertanian dan UMKM berbasis pertanian dengan
karakteristik yang seringkali membuat lembaga keuangan untuk berpikir berulangkali untuk
mengucurkan dananya. Kegiatan ekonomi perdesaan terutama pertanian dianggap kegiatan
yang penuh risiko, baik risiko fisik maupun risiko ekonomi. Risiko ini semakin dinilai tinggi
sejalan dengan fenomena alam yang mengalami perubahan iklim atau climate change.
Keperluan modal untuk sektor perdesaan sampai saat ini masih didominasi lembaga
keuangan nonformal yang sebenarnya biayanya sangat mahal. Namun demikian, ternyata
masih terdapat beberapa lembaga keuangan tetap konsisten melayani petani dan pelaku bisnis
di perdesaan sebagai segmen pasar utamanya, di antaranya adalah BRI, BPR dan Koperasi.
Sisi sediaan dan permintaan modal keuangan di perdesaan berhadapan dengan
masalah dan dinamika yang memerlukan pemahaman secara tepat dan komprehensif. Tulisan
ini mengangkat permasalahan yang menyangkut dari sisi demand maupun supply permodalan
sektor pertanian di perdesaan. Pembahasan sisi supply menyangkut kebijakan-kebijakan yang
mangatur dan mendorong bekerjanya lembaga keuangan sebagai lembaga yang menerapkan
sikap prudential yang seringkali berlebihan. Selanjutnya pembahasan sisi demand, terutama
mengenai karakter bisnisnya. Oleh karena itu, pada akhir tulisan ini mencoba menggali
alternatif solusi berupa skenario formulasi model lembaga keuangan di perdesaan.
Penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih
ii
Dr.H.Burhan Arief Ir.,Ronnie S Natawijaya, Ph.D yang dengan sabar membimbing penulis
menyelesaikan karya ilmiah ini. Demikian juga ucapan terima kasih penulis sampaikan
kepada penelaah naskah yaitu Prof.H.Tuhpawana P Senjaya Ir.,Ph.D, Dr.H.Dedi
Budiman,Ir.,M.Sc dan Dr.H.Sugiyanto,SE., M.Sc yang telah memberi dukungan, arahan dan
bimbingan yang sangat bermakna kepada penulis dalam memahami materi mengenai
lembaga keuangan di perdesaan.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia sebagai penyelenggara program hibah
penelitian Program Pasca-Sarjana Universitas Padjadjaran atas dana hibah yang diberikan
kepada penulis. Ucapan terima kasih yang tulus juga penulis sampaikan kepada Rektor
Unpad, Dekan Fakultas Pertanian, Ketua Jurusan dan Program Studi Agribisnis serta seluruh
civitas akademika di Unpad yang sudah mendukung dan memotivasi penulis untuk
menyelesaikan studi dan menulis karya tulis berupa buku.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada editor Bapak Wilson Nadeak, yang
dengan sabar memberikan pengarahan terutama dalam penulisan dan penyusunan buku ini.
Selain itu juga, disampaikan ucapan terima kasih kepada Manajemen BRI, BPR dan Koperasi
yang dijadikan sebagai objek penelitian penulisan karya ilmiah, yang telah memberikan izin
dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian baik yang menyangkut
kelembagaannya maupun akses penulis terhadap nasabah lembaga tersebut.
Akhirnya penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Ayahanda Bapak H.E.
Sulaeman (Alm), ibunda Hj. Yayah, Bapak Rustidja dan ibu Hj. Siti (Bapak dan Ibu mertua),
juga kepada suami penulis Dr.H.Ery Supriyadi R, serta anak-anak tercinta Nisa Risti
Mustikasari,S.Si, Nurul Risti Mutiarasari serta Nur Ryan Muhamad, yang sudah
mencurahkan doanya, memberi dukungan dan menjadi sumber inspirasi yang memotivasi
iii
Penulis berharap mudah-mudahan buku ini dapat memberikan sumbangan pemikiran
dan bermanfaat bagi pembuat kebijakan, pelaku bisnis maupun bagi pengembangan teori
yang berkaitan dengan fungsi intermediasi lembaga keuangan. Namun demikian,
sebagaimana pepatah menyebutkan bahwa “tak ada gading yang tak retak”, sehingga penulis
mengharapkan saran dan kritik bagi penyempurnaan buku ini.
1 BAB I
KEGIATAN EKONOMI PERDESAAN, KAITANNYA DENGAN LEMBAGA KEUANGAN
Peran Sektor Pertanian dalam Pembangunan Ekonomi Perdesaan dan Pembangunan Ekonomi Nasional
PEMBANGUNAN ekonomi perdesaan banyak didukung oleh kegiatan pertanian
dan merupakan bagian integral dari pembangunan ekonomi nasional. Hal itu ditunjukkan
oleh fakta bahwa dari 104,49 juta penduduk yang bekerja, pada bulan Februari tahun
2009 sekitar 40 juta orang (38,31persen) menggantungkan hidupnya dari kegiatan
pertanian, sedangkan pada tahun 2007 menunjukkan angka 43,67 persen. Artinya, dalam
waktu dua tahun kemampuan sektor nonpertanian dalam menyerap tenaga kerja di
Indonesia belum menunjukkan perubahan yang berarti. Jadi, sektor pertanian masih
memegang peranan penting dalam perekonomian nasional.
Peranan sektor pertanian dalam pembangunan nasional juga dapat dilihat dari
sumbangannya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Laju pertumbuhan PDB sektor
pertanian tahun 2008 berdasarkan harga konstan mencapai 4,77 persen. Bila bila dilihat
dari kontribusinya, untuk tahun 2009 dan 2010 sektor pertanian masih memberikan
kontribusi yang cukup besar yaitu 15,3 persen. Kondisi ini menunjukkan bahwa sektor
pertanian masih menjadi salah satu sektor penting dalam pembangunan nasional (Gambar
1).
Pentingnya peran sektor pertanian dapat dilihat dari fungsinya dalam: (1)
menyediakan kebutuhan pangan yang dibutuhkan masyarakat, (2) menyediakan bahan