ABSTRACT
The purpose of this research is to examine the influence of internal auditor to effectiveness of internal control inventory at PT Gistex, Bandung. The population of this research are employee PT Gistex who involved with internal auditor and inventory, while the total sample was 70 employees on PT Gistex. Independent variable of this research is internal audit, while the dependent variable is effectiveness of internal control inventory. Data analysis was performed with the validity and reliability, the assumption test include normality test, and hypothesis testing using regression analysis. Conclusion of this research that the data were normally distributed, and for regression testing sig ≤ alpha (0,05) means that Ho was rejected so it can be concluded that internal audit significantly influence the effectiveness of internal control inventory amounted to 17,4% while the remaining 82,6% is influenced by other things.
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh auditor intern terhadap efektifitas pengendalian intern sediaan barang pada PT Gistex, Bandung. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh karyawan PT Gistex yang terlibat dengan auditor internal dan sediaan barang, sedangkan total sampelnya adalah 70 orang karyawan yang bekerja pada PT Gistex. Variable independen penelitian ini adalah audit intern, sedangkan variable dependennya adalah efektivitas pengendalian intern sediaan barang. Analisis data dilakukan dengan uji validitas dan realibilitas, uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, dan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Simpulan dari penelitian ini yaitu data berdistribusi normal, dan untuk pengujian regresi diperoleh sig ≤ alpha (0.05) berarti Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa audit intern berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas pengendalian intern sediaan barang. Besarnya pengaruh audit intern terhadap efektivitas pengendalian intern sediaan barang adalah sebesar 17,4% sedangkan sisanya sebesar 82,6% dipengaruhi oleh hal lain.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1.5.1 Penyebab Risiko Informasi ... 11
2.1.5.2 Mengurangi Risiko Informasi ... 12
2.2Pengendalian Intern ... 13
2.2.2 Tanggung Jawab Manajemen dan Auditor dalam Pengendalian
Intern ... 14
2.2.3 Komponen Pengendalian Intern COSO ... 17
2.3Audit Intern... 21
2.3.1 Pengertian Audit Intern ... 21
2.3.2 Aktivitas Audit Intern ... 22
2.3.3 Pendekatan-pendekatan yang Dilakukan ... 22
2.3.4 Auditor Intern ... 24
2.3.5 Klasifikasi Audit Intern ... 24
2.4Sediaan... 26
2.4.1 Pengertian Sediaan ... 26
2.4.2 Metode Perhitungan Biaya Sediaan ... 27
2.4.3 Pengendalian Intern atas Sediaan ... 28
2.4.4 Manfaat Pengendalian Intern ... 29
2.4.5 Audit Terhadap Siklus Produksi: Pengujian Substantif Terhadap Saldo Sediaan ... 30
2.4.6 Tujuan Pengujian Substantif Atas Sediaan ... 30
2.4.7 Fungsi Audit Intern Pada Pengendalian Intern Sediaan ... 31
2.5Efektivitas ... 32
2.6Rerangka Pemikiran ... 32
2.7Hipotesis ... 37
BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Objek Penelitian ... 38
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 38
3.1.2 Lokasi Perusahaan ... 39
3.2.Struktur Organisasi ... 39
3.3. Metode Penelitian ... 40
3.3.1 Operasional Variabel dan Skala Pengukuran ... 41
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 42
3.5.1 Populasi Penelitian ... 44
3.5.2 Sampel Penelitian ... 44
3.6 Alat Analisis Data ... 44
3.7 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 45
3.7.1 Uji Validitas ... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembahasan Audit Intern yang Memadai ... 49
4.1.1 Kualifikasi Audit Intern ... 49
4.1.1.1 Independensi ... 49
4.1.1.2 Kompetensi ... 50
4.1.2 Pelaksanaan Audit Intern pada Sediaan Barang ... 51
4.1.2.1 Compliance ... 51
4.1.2.2 Verification ... 51
4.1.2.3 Evalution ... 52
4.1.3 Pelaporan Hasil Audit Intern ... 52
4.1.4 Tindak Lanjut Atas Hasil Audit... 53
4.2Pelaksanaan Pengendalian Intern Sediaan Barang PT Gistex ... 53
4.2.1 Lingkungan Pengendalian ... 53
4.2.2 Penetapan Risiko yang Memadai ... 57
4.2.3 Aktivitas Pengendalian ... 59
4.2.4 Sistem Informasi dan Komunikasi ... 61
4.2.5 Pemantauan (Monitoring) ... 61
4.2.6 Tujuan Pengendalian Intern ... 62
4.3.1.1 Koefisien Determinasi (R2) ... 66
4.3.1.2 Pembahasan Uji Hipotesis... 66
4.3.1.3 Karakteristik Perusahaan ... 67
4.3.1.4 Uji Instrumen Penelitian ... 104
4.3.1.4.1 Uji Validitas ... 104
4.3.1.4.2 Uji Realibilitas ... 107
4.3.1.5 Uji Asumsi Klasik ... 109
4.3.1.5.1 Uji Normalitas ... 109
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 110
5.2 Saran ... 112
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Variabel Indikator, Skala Pengukuran, dan Instrumen ... 41
Tabel 4.1 Hasil Uji Regresi ... 64
Tabel 4.2 Hasil Persamaan Regresi ... 65
Tabel 4.3 Koefisien Determinasi (R2) ... 66
Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 68
Tabel 4.5 Responden Berdasarkan Usia... 68
Tabel 4.6 Responden Berdasarkan Pendidikan Tertinggi ... 70
Tabel 4.7 Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 71
Tabel 4.8 Jangkauan Audit yang Luas ... 71
Tabel 4.9 Objektivitas Audit ... 72
Tabel 4.10 Terbebas dari Tanggung Jawab Operasional ... 72
Tabel 4.11 Keahlian dan Latar Belakang Pendidikan Audit Intern ... 73
Tabel 4.12 Standar-standar Profesional ... 74
Tabel 4.13 Komunikasi Efektif ... 75
Tabel 4.14 Pemeriksaan terhadap Dokumen ... 76
Tabel 4.15 Audit Ketaatan ... 77
Tabel 4.16 Audit Ketaatan ... 78
Tabel 4.17 Penilaian Prosedur... 79
Tabel 4.18 Tujuan dan Ruang Lingkup Audit ... 80
Tabel 4.19 Prosedur yang Digunakan ... 81
Tabel 4.20 Temuan-temuan Audit ... 82
Tabel 4.21 Penjelasan Temuan Audit ... 82
Tabel 4.22 Saran dan Rekomendasi ... 83
Tabel 4.23 Kesimpulan ... 84
Tabel 4.24 Kelengkapan Laporan Audit ... 84
Tabel 4.25 Ketepatan Waktu Laporan Audit ... 85
Tabel 4.26 Tindak Lanjut Saran ... 86
Tabel 4.27 Risiko Kegagalan Tindak Korektif ... 86
Tabel 4.29 Integritas dan Standar Etika ... 89
Tabel 4.30 Wewenang dan Tanggung Jawab ... 89
Tabel 4.31 Pekerjaan Sesuai Pengetahuan dan Ketrampilan ... 89
Tabel 4.32 Risiko Akibat Sistem Informasi ... 90
Tabel 4.33 Teknologi Baru ... 91
Tabel 4.34 Risiko Akibat Struktur Organisasi Perusahaan ... 92
Tabel 4.35 Pemisahan Fungsi ... 93
Tabel 4.36 Penilaian Kinerja ... 94
Tabel 4.37 Pemeriksaan Kualitas dan Kuantitas ... 95
Tabel 4.38 Surat Jalan yang Ditanda Tangani Pejabat Berwenang ... 96
Tabel 4.39 Pencatatan Transaksi Setelah Transaksi Terjadi ... 97
Tabel 4.40 Sediaan Dinomori Berurutan ... 97
Tabel 4.41 Informasi Tepat Waktu ... 98
Tabel 4.42 Pengecekan Independen atas Sediaan Barang ... 99
Tabel 4.43 Lokasi Produksi Dekat dengan Gudang ... 99
Tabel 4.44 Jadwal Pengiriman Ditentukan ... 100
Tabel 4.45 Pengiriman Tepat Waktu ... 101
Tabel 4.46 Laporan Keuangan Sesuai dengan Prinsip Akuntansi ... 101
Tabel 4.47 Transaksi Dicatat Berdasar Bagan Klien ... 102
Tabel 4.48 Prosedur Penyimpanan Sesuai dengan yang Ditetapkan ... 103
Tabel 4.49 Perusahaan Menaati Hukum yang Berlaku ... 103
Tabel 4.50 Uji Validitas Variabel Audit Intern ... 105
Tabel 4.51 Uji Validitas Variabel Efektivitas Pengendalian Intern Sediaan Barang106 Tabel 4.52 Hasil Uji Realibilitas Variabel Audit Intern ... 108
Tabel 4.53 Hasil Uji Realibilitas Variabel Efektivitas Pengendalian Intern Sediaan Barang ... 108
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini Indonesia dapat disebut sebagai negara berkembang yang salah satu
ciri-cirinya adalah memiliki perekonomian yang belum stabil. Salah satu sektor yang
penting dalam perekonomian Indonesia yaitu sektor industri, ketika terjadi
permasalahan dalam perekonomian Indonesia menyebabkan sektor industri terkena
dampaknya juga (datacon.co.id).
Hal ini dapat dilihat dari adanya pengaruh kenaikan BBM dan TDL(tarif
daftar listrik) pada tahun 2012 yang banyak menentukan daya saing industri baik di
pasar domestik maupun pasar ekspor, seperti yang telah diungkapkan Indonesian
Commercial Newsletter Desember 2011. Meskipun demikian, potensi industri
manufaktur seperti sektor otomotif, industri makanan dan minuman, industri
elektronik, tekstil, dan banyak industri pengolahan lainnya diperkirakan masih dapat
mempertahankan tingkat pertumbuhan yang tinggi.
Setiap perusahaan industri dalam upayanya meningkatkan pertumbuhan yang
tinggi, akan berusaha juga dalam memenuhi tujuan utamanya ketika mendirikan
industri yaitu menghasilkan laba yang optimal. Laba yang optimal dapat diperoleh
apabila perusahaan dapat menggunakan alat-alat, metode-metode dan segala
kemampuannya secara baik. Oleh sebab itu, perusahaan harus menyadari pentingnya
pengelolaan manajemen yang baik dan adanya pengendalian intern yang memadai.
2 BAB I. PENDAHULUAN
manajemen untuk mempertinggi kemungkinan tercapainya berbagai tujuan dan
sasaran. Sedangkan pengendalian intern adalah suatu proses yang dipengaruhi dewan
komisaris, dan personil satuan usaha lainnya, yang dirancang untuk mendapat
keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan dalam hal-hal berikut: keandalan
pelaporan keuangan, kesesuaian dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku,
efektivitas dan efisiensi. Semakin besar dan kompleks suatu perusahaan, maka
pengendalian intern akan menjadi sangat penting, karena dengan pengendalian intern
yang baik maka dapat menghindarkan perusahaan dari kecurangan dan
penyelewengan yang dapat merugikan perusahaan.
Pengendalian intern ini dilaksanakan dengan sebuah sistem yang dinamakan
dengan sistem pengendalian intern. Mulyadi menyebutkan bahwa sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan
keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya
kebijakan manajemen.
Salah satu bagian dalam perusahaan yang sangat penting dan perlu
dikendalikan adalah sediaan, karena sediaan merupakan kegiatan paling aktif dalam
perusahaan yang pada bagian tersebut disimpan barang jadi maupun bahan baku
yang belum terpakai yang nantinya akan digunakan dalam kegiatan operasional
perusahaan baik dalam produksi maupun dalam penjualan barang jadi sehingga
mempengaruhi pendapatan perusahaan. Hal ini serupa yang dikatakan Hani Handoko(1995) dalam bukunya Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi
bahwa pengendalian sediaan merupakan fungsi manajerial yang sangat penting,
3 BAB I. PENDAHULUAN
pos aktiva lancar. Bila perusahaan menanamkan terlalu banyak dananya dalam
sediaan, menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan, dan mungkin
mempunyai “opportunity cost”(dana dapat ditanamkan dalam investasi yang lebih
menguntungkan). Demikian pula, bila perusahaan tidak mempunyai sediaan yang
mencukupi, dapat mengakibatkan biaya-biaya dari terjadinya kekurangan bahan.
Perusahaan dengan pengendalian intern yang baik belum tentu terjamin
terlepas dari kecurangan atau kerusakan barang. Hal ini dapat dilihat pada kasus PT
Kimia Farma, Tbk yang telah menerapkan sistem pengendalian intern dalam
perusahaannya, namun masih adanya kasus mengenai overstated sediaan barang
yang dapat terjadi akibat penggelembungan daftar harga sediaan oleh direktur
produksinya dengan cara menerbitkan dua buah daftar harga sediaan (master prices)
pada tanggal 1 dan 3 Februari 2002. Daftar harga per 3 Februari telah
digelembungkan nilainya dan dijadikan dasar penilaian sediaan pada unit distribusi
Kimia Farma per 31 Desember 2001.
Pada saat audit 31 Desember 2001 akuntan belum menemukan kesalahan
pencatatan atas laporan keuangan. Tapi setelah audit interim 2002 akuntan publik
Hans Tuanakotta Mustofa (HTM) menemukan kesalahan pencatatan alas laporan
keuangan. Setelah dilakukan audit ulang, pada 3 Oktober 2002 laporan keuangan
Kimia Farma 2001 disajikan kembali (restated), karena telah ditemukan kesalahan
yang cukup mendasar. Sehingga hal ini menimbulkan kerugian yang cukup besar
bagi perusahaan, pemegang saham, pemerintah dan masyarakat (wordpress.com).
Melalui kasus ini, dapat dilihat bahwa belum tentu dengan adanya
4 BAB I. PENDAHULUAN
itulah diperlukan adanya peranan audit intern. Menurut Hiro Tugiman(1996) dalam bukunya Pengendalian Intern Audit, menyatakan bahwa,
“Pengawasan intern atau intern audit, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh aparat pengawasan fungsional yang ada di dalam unit organisasi/ perusahaan yang diawasi. Tujuannya untuk menilai apakah kebijakan pimpinan telah dilaksanakan dengan baik oleh aparat bawahannya dalam organisasi.”
Belajar dari fenomena di atas, maka dapat disimpulkan bahwa fenomena yang
ada berkebalikan dengan teori yang ada, oleh sebab itu penulis tertarik untuk
melakukan penelitian pada PT Gistex, Bandung dengan judul yaitu “PENGARUH
AUDIT INTERN TERHADAP EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN SEDIAAN BARANG: STUDI KASUS PADA PT GISTEX BANDUNG.”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengidentifikasikan permasalahan yang
dihadapi dalam sistem sediaan yaitu:
1. Apakah pelaksanaan kegiatan audit intern telah diterapkan di perusahaan
secara memadai?
2. Apakah audit intern berpengaruh secara signifikan terhadap keefektifan
pengendalian intern sediaan barang?
1.3Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan audit intern telah diterapkan
5 BAB I. PENDAHULUAN
2. Untuk mengetahui apakah audit intern berpengaruh secara signifikan
terhadap keefektifan pengendalian internal sediaan barang.
1.4 Kegunaan Penelitian
Berdasarkan penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut
yaitu:
1. Bagi penulis, menambah ilmu pengetahuan, wawasan dan pemahaman
penulis mengenai pengendalian intern yang dihubungkan dengan efektivitas
sediaan dan untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar sarjana
pada Universitas Kristen Maranatha Bandung.
2. Bagi pihak perusahaan, diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan
dan pertimbangan mengenai pengendalian intern dalam mengelola sediaan.
3. Bagi pihak lain, penulis berharap penelitian ini dapat digunakan sebagai
referensi bagi mereka yang berrminat mempelajari mengenai pengendalian
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari hasil pembahasan yang telah diutarakan peneliti pada Bab IV dengan
menggunakan bantuan program dari SPSS (Statictical Package for the Social
Sciences) versi 21.0 dengan metode regresi sederhana, maka dapat diambil simpulan
yaitu:
1. PT Gistex telah memiliki audit intern yang memadai. Hal ini dapat dibuktikan
melalui struktur organisasi perusahaan yang terdapat bagian audit intern yang
terpisah dari bagian lain sehingga auditor intern dapat melakukan audit secara
independen. Auditor intern juga dapat dikatakan memiliki kompetensi yang
baik karena memiliki keahlian dan latar belakang pendidikan yang memadai
serta memenuhi standar profesional dalam melaksanakan audit. Auditor
intern melakukan pemeriksaan terhadap dokumen, catatan , dan laporan yang
berkaitan dengan sediaan barang, dan melakukan penilaian prosedur secara
terus menerus dengan melihat juga ketaatan perusahaan terhadap peraturan
yang berlaku. Setelah proses audit selesai dilakukan, auditor intern
memberikan laporan hasil audit secara lengkap kepada managing director.
Pemantauan dan tindak lanjut terhadap saran juga dilakukan oleh auditor,
serta memberitahukan mengenai risiko yang mungkin terjadi bila tindakan
111 BAB V. SIMPULAN DAN SARAN
PT Gistex telah menerapkan sistem pengendalian intern sediaan barang
secara efektif. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya lingkungan
pengendalian yang baik dan tercermin dari adanya struktur organisasi jelas
sehingga wewenang dan tanggung jawab jelas, perusahaan telah menetapkan
risiko-risiko yang akan muncul karena beberapa hal, adanya aktivitas
pengendalian intern yang memadai, sistem informasi dan komunikasi yang
baik sehingga memudahkan pemantauan, dan adanya pemantauan yang
dilakukan secara terus menerus. Tujuan pengendalian intern sediaan barang
PT Gistex telah dilakukan dengan baik dan memadai, yang dapat dibuktikan
melalui lokasi produksi yang tidak berjauhan dengan gudang, pengiriman
barang yang tepat waktu, laporan keuangan telah disampaikan sesuai dengan
prinsip-prinsip yang berlaku, dan PT Gistex telah menaati hukum-hukum
yang berlaku.
Auditor intern pada PT Gistex telah berperan dalam efektivitas pengendalian
intern sediaan barang, hal ini dibuktikan dengan beberapa hal antara lain
yaitu adanya pemeriksaan dokumen mengenai kelengkapan dan ada tidaknya
otoritas yang berwenang setiap bulan pada department yang berbeda,
melakukan pemeriksaan fisik secara perisodik setiap tahun sekali, dan
memberikan saran dan rekomendasi yang jujur dan independen mengenai
hasil audit serta melakukan tindak lanjut dari saran dan rekomendasi yang
diberikan.
2. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada
Bab IV diperoleh hasil yang signifikan mengenai pengaruh audit intern terhadap
112 BAB V. SIMPULAN DAN SARAN
17,4% sedangkan sisanya yaitu sebesar 82,6% dipengaruhi oleh faktor lainnya.
Hal ini dibuktikan dengan adanya nilai sig yaitu 0,003 ≤ alpha yaitu 0,005
sehingga Ho yang mengindikasikan bahwa audit intern tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap efektivitas pengendalian intern sediaan barang ditolak dan
HA yang mengindikasikan audit intern berpengaruh secara signifikan terhadap
efektivitas pengendalian intern sediaan barang diterima.
5.2 Saran
PT Gistex telah menerapkan pengendalian intern secara memadai dan efektif, selain
itu auditor intern juga telah melakukan proses audit intern secara baik sehingga
menunjang efektivitas pengendalian intern sediaan barang. Untuk lebih
memaksimalkannya, peneliti mencoba mengajukan saran yang diharapkan dapat
menjadi masukan bagi bagian audit intern dalam melaksanakan audit sediaan barang
di masa yang akan datang.
Adanya peningkatan peran auditor yang lebih lagi dalam pelaksanaan audit
sediaan barang akan dapat meningkatkan efektivitas pengendalian intern sediaan
barang, selain itu adanya pengendalian intern sediaan barang itu sendiri juga harus
DAFTAR PUSTAKA
Anthony and Vijay Govindrajan. 2002. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Arens, Beasley,Elder, Jusuf. 2011. Jasa Audit dan Assurance. Jakarta: Salemba Empat.
Christyanto. 2011. Peranan Sistem Pengendalian Internal Dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Kegiatan Operasional pada Siklus Persediaan dan Pergudangan (Studi Kasus Pada PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk Bandung). Fakultas Ekonomi. Universitas Kristen Maranatha Bandung.
Fauzan. 2003. Peranan Audit Internal Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Persediaan Barang Jadi( Studi Kasus pada PT PINDAD Bandung). Fakultas Ekonomi/ S1. Universitas Widyatama Bandung.
Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: UNDIP.
Hani Handoko. 1995. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi pertama. Yogyakarta: BPFE.
Hiro Tugiman. 1996. Standar Profesional Audit. Yogyakarta: Kanisius
_________. http://davidparsaoran.wordpress.com/2009/11/04/skandal-manipulasi-laporan-keuangan-pt-kimia-farma-tbk/
_________.http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-sistem-pengendalian-intern/
_________. http://www.datacon.co.id/Outlook-2012Industri.html
Jogiyanto. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE
Munawir. 2005. Auditing Modern. Yogyakarta: BPFE
Mulyadi dan Kanaka Puradiredja. 1998. Auditing. Jakarta: Salemba Empat.
Sawyer, Dittenhofer, Scheiner. 2005. Audit Internal Sawyer. Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.
Suliyanto. 2006. Metodologi Riset Bisnis. Yogyakarta: ANDI
Warren, Reeve, Fess. 2006. Pengantar Akuntansi. Edisi 21. Jakarta: Salemba Empat.