• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Audit Intern Terhadap Efektivitas Pengendalian Intern Sediaan Barang: Studi Kasus pada PT. Gixtex Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Audit Intern Terhadap Efektivitas Pengendalian Intern Sediaan Barang: Studi Kasus pada PT. Gixtex Bandung."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

The purpose of this research is to examine the influence of internal auditor to effectiveness of internal control inventory at PT Gistex, Bandung. The population of this research are employee PT Gistex who involved with internal auditor and inventory, while the total sample was 70 employees on PT Gistex. Independent variable of this research is internal audit, while the dependent variable is effectiveness of internal control inventory. Data analysis was performed with the validity and reliability, the assumption test include normality test, and hypothesis testing using regression analysis. Conclusion of this research that the data were normally distributed, and for regression testing sig ≤ alpha (0,05) means that Ho was rejected so it can be concluded that internal audit significantly influence the effectiveness of internal control inventory amounted to 17,4% while the remaining 82,6% is influenced by other things.

(2)

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh auditor intern terhadap efektifitas pengendalian intern sediaan barang pada PT Gistex, Bandung. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh karyawan PT Gistex yang terlibat dengan auditor internal dan sediaan barang, sedangkan total sampelnya adalah 70 orang karyawan yang bekerja pada PT Gistex. Variable independen penelitian ini adalah audit intern, sedangkan variable dependennya adalah efektivitas pengendalian intern sediaan barang. Analisis data dilakukan dengan uji validitas dan realibilitas, uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, dan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Simpulan dari penelitian ini yaitu data berdistribusi normal, dan untuk pengujian regresi diperoleh sig ≤ alpha (0.05) berarti Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa audit intern berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas pengendalian intern sediaan barang. Besarnya pengaruh audit intern terhadap efektivitas pengendalian intern sediaan barang adalah sebesar 17,4% sedangkan sisanya sebesar 82,6% dipengaruhi oleh hal lain.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1.5.1 Penyebab Risiko Informasi ... 11

2.1.5.2 Mengurangi Risiko Informasi ... 12

2.2Pengendalian Intern ... 13

(4)

2.2.2 Tanggung Jawab Manajemen dan Auditor dalam Pengendalian

Intern ... 14

2.2.3 Komponen Pengendalian Intern COSO ... 17

2.3Audit Intern... 21

2.3.1 Pengertian Audit Intern ... 21

2.3.2 Aktivitas Audit Intern ... 22

2.3.3 Pendekatan-pendekatan yang Dilakukan ... 22

2.3.4 Auditor Intern ... 24

2.3.5 Klasifikasi Audit Intern ... 24

2.4Sediaan... 26

2.4.1 Pengertian Sediaan ... 26

2.4.2 Metode Perhitungan Biaya Sediaan ... 27

2.4.3 Pengendalian Intern atas Sediaan ... 28

2.4.4 Manfaat Pengendalian Intern ... 29

2.4.5 Audit Terhadap Siklus Produksi: Pengujian Substantif Terhadap Saldo Sediaan ... 30

2.4.6 Tujuan Pengujian Substantif Atas Sediaan ... 30

2.4.7 Fungsi Audit Intern Pada Pengendalian Intern Sediaan ... 31

2.5Efektivitas ... 32

2.6Rerangka Pemikiran ... 32

2.7Hipotesis ... 37

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Objek Penelitian ... 38

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 38

3.1.2 Lokasi Perusahaan ... 39

3.2.Struktur Organisasi ... 39

3.3. Metode Penelitian ... 40

3.3.1 Operasional Variabel dan Skala Pengukuran ... 41

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 42

(5)

3.5.1 Populasi Penelitian ... 44

3.5.2 Sampel Penelitian ... 44

3.6 Alat Analisis Data ... 44

3.7 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 45

3.7.1 Uji Validitas ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembahasan Audit Intern yang Memadai ... 49

4.1.1 Kualifikasi Audit Intern ... 49

4.1.1.1 Independensi ... 49

4.1.1.2 Kompetensi ... 50

4.1.2 Pelaksanaan Audit Intern pada Sediaan Barang ... 51

4.1.2.1 Compliance ... 51

4.1.2.2 Verification ... 51

4.1.2.3 Evalution ... 52

4.1.3 Pelaporan Hasil Audit Intern ... 52

4.1.4 Tindak Lanjut Atas Hasil Audit... 53

4.2Pelaksanaan Pengendalian Intern Sediaan Barang PT Gistex ... 53

4.2.1 Lingkungan Pengendalian ... 53

4.2.2 Penetapan Risiko yang Memadai ... 57

4.2.3 Aktivitas Pengendalian ... 59

4.2.4 Sistem Informasi dan Komunikasi ... 61

4.2.5 Pemantauan (Monitoring) ... 61

4.2.6 Tujuan Pengendalian Intern ... 62

(6)

4.3.1.1 Koefisien Determinasi (R2) ... 66

4.3.1.2 Pembahasan Uji Hipotesis... 66

4.3.1.3 Karakteristik Perusahaan ... 67

4.3.1.4 Uji Instrumen Penelitian ... 104

4.3.1.4.1 Uji Validitas ... 104

4.3.1.4.2 Uji Realibilitas ... 107

4.3.1.5 Uji Asumsi Klasik ... 109

4.3.1.5.1 Uji Normalitas ... 109

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 110

5.2 Saran ... 112

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(7)

DAFTAR GAMBAR

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Variabel Indikator, Skala Pengukuran, dan Instrumen ... 41

Tabel 4.1 Hasil Uji Regresi ... 64

Tabel 4.2 Hasil Persamaan Regresi ... 65

Tabel 4.3 Koefisien Determinasi (R2) ... 66

Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 68

Tabel 4.5 Responden Berdasarkan Usia... 68

Tabel 4.6 Responden Berdasarkan Pendidikan Tertinggi ... 70

Tabel 4.7 Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 71

Tabel 4.8 Jangkauan Audit yang Luas ... 71

Tabel 4.9 Objektivitas Audit ... 72

Tabel 4.10 Terbebas dari Tanggung Jawab Operasional ... 72

Tabel 4.11 Keahlian dan Latar Belakang Pendidikan Audit Intern ... 73

Tabel 4.12 Standar-standar Profesional ... 74

Tabel 4.13 Komunikasi Efektif ... 75

Tabel 4.14 Pemeriksaan terhadap Dokumen ... 76

Tabel 4.15 Audit Ketaatan ... 77

Tabel 4.16 Audit Ketaatan ... 78

Tabel 4.17 Penilaian Prosedur... 79

Tabel 4.18 Tujuan dan Ruang Lingkup Audit ... 80

Tabel 4.19 Prosedur yang Digunakan ... 81

Tabel 4.20 Temuan-temuan Audit ... 82

Tabel 4.21 Penjelasan Temuan Audit ... 82

Tabel 4.22 Saran dan Rekomendasi ... 83

Tabel 4.23 Kesimpulan ... 84

Tabel 4.24 Kelengkapan Laporan Audit ... 84

Tabel 4.25 Ketepatan Waktu Laporan Audit ... 85

Tabel 4.26 Tindak Lanjut Saran ... 86

Tabel 4.27 Risiko Kegagalan Tindak Korektif ... 86

(9)

Tabel 4.29 Integritas dan Standar Etika ... 89

Tabel 4.30 Wewenang dan Tanggung Jawab ... 89

Tabel 4.31 Pekerjaan Sesuai Pengetahuan dan Ketrampilan ... 89

Tabel 4.32 Risiko Akibat Sistem Informasi ... 90

Tabel 4.33 Teknologi Baru ... 91

Tabel 4.34 Risiko Akibat Struktur Organisasi Perusahaan ... 92

Tabel 4.35 Pemisahan Fungsi ... 93

Tabel 4.36 Penilaian Kinerja ... 94

Tabel 4.37 Pemeriksaan Kualitas dan Kuantitas ... 95

Tabel 4.38 Surat Jalan yang Ditanda Tangani Pejabat Berwenang ... 96

Tabel 4.39 Pencatatan Transaksi Setelah Transaksi Terjadi ... 97

Tabel 4.40 Sediaan Dinomori Berurutan ... 97

Tabel 4.41 Informasi Tepat Waktu ... 98

Tabel 4.42 Pengecekan Independen atas Sediaan Barang ... 99

Tabel 4.43 Lokasi Produksi Dekat dengan Gudang ... 99

Tabel 4.44 Jadwal Pengiriman Ditentukan ... 100

Tabel 4.45 Pengiriman Tepat Waktu ... 101

Tabel 4.46 Laporan Keuangan Sesuai dengan Prinsip Akuntansi ... 101

Tabel 4.47 Transaksi Dicatat Berdasar Bagan Klien ... 102

Tabel 4.48 Prosedur Penyimpanan Sesuai dengan yang Ditetapkan ... 103

Tabel 4.49 Perusahaan Menaati Hukum yang Berlaku ... 103

Tabel 4.50 Uji Validitas Variabel Audit Intern ... 105

Tabel 4.51 Uji Validitas Variabel Efektivitas Pengendalian Intern Sediaan Barang106 Tabel 4.52 Hasil Uji Realibilitas Variabel Audit Intern ... 108

Tabel 4.53 Hasil Uji Realibilitas Variabel Efektivitas Pengendalian Intern Sediaan Barang ... 108

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

(11)

BAB I. PENDAHULUAN

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini Indonesia dapat disebut sebagai negara berkembang yang salah satu

ciri-cirinya adalah memiliki perekonomian yang belum stabil. Salah satu sektor yang

penting dalam perekonomian Indonesia yaitu sektor industri, ketika terjadi

permasalahan dalam perekonomian Indonesia menyebabkan sektor industri terkena

dampaknya juga (datacon.co.id).

Hal ini dapat dilihat dari adanya pengaruh kenaikan BBM dan TDL(tarif

daftar listrik) pada tahun 2012 yang banyak menentukan daya saing industri baik di

pasar domestik maupun pasar ekspor, seperti yang telah diungkapkan Indonesian

Commercial Newsletter Desember 2011. Meskipun demikian, potensi industri

manufaktur seperti sektor otomotif, industri makanan dan minuman, industri

elektronik, tekstil, dan banyak industri pengolahan lainnya diperkirakan masih dapat

mempertahankan tingkat pertumbuhan yang tinggi.

Setiap perusahaan industri dalam upayanya meningkatkan pertumbuhan yang

tinggi, akan berusaha juga dalam memenuhi tujuan utamanya ketika mendirikan

industri yaitu menghasilkan laba yang optimal. Laba yang optimal dapat diperoleh

apabila perusahaan dapat menggunakan alat-alat, metode-metode dan segala

kemampuannya secara baik. Oleh sebab itu, perusahaan harus menyadari pentingnya

pengelolaan manajemen yang baik dan adanya pengendalian intern yang memadai.

(12)

2 BAB I. PENDAHULUAN

manajemen untuk mempertinggi kemungkinan tercapainya berbagai tujuan dan

sasaran. Sedangkan pengendalian intern adalah suatu proses yang dipengaruhi dewan

komisaris, dan personil satuan usaha lainnya, yang dirancang untuk mendapat

keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan dalam hal-hal berikut: keandalan

pelaporan keuangan, kesesuaian dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku,

efektivitas dan efisiensi. Semakin besar dan kompleks suatu perusahaan, maka

pengendalian intern akan menjadi sangat penting, karena dengan pengendalian intern

yang baik maka dapat menghindarkan perusahaan dari kecurangan dan

penyelewengan yang dapat merugikan perusahaan.

Pengendalian intern ini dilaksanakan dengan sebuah sistem yang dinamakan

dengan sistem pengendalian intern. Mulyadi menyebutkan bahwa sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang

dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan

keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya

kebijakan manajemen.

Salah satu bagian dalam perusahaan yang sangat penting dan perlu

dikendalikan adalah sediaan, karena sediaan merupakan kegiatan paling aktif dalam

perusahaan yang pada bagian tersebut disimpan barang jadi maupun bahan baku

yang belum terpakai yang nantinya akan digunakan dalam kegiatan operasional

perusahaan baik dalam produksi maupun dalam penjualan barang jadi sehingga

mempengaruhi pendapatan perusahaan. Hal ini serupa yang dikatakan Hani Handoko(1995) dalam bukunya Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi

bahwa pengendalian sediaan merupakan fungsi manajerial yang sangat penting,

(13)

3 BAB I. PENDAHULUAN

pos aktiva lancar. Bila perusahaan menanamkan terlalu banyak dananya dalam

sediaan, menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan, dan mungkin

mempunyai “opportunity cost”(dana dapat ditanamkan dalam investasi yang lebih

menguntungkan). Demikian pula, bila perusahaan tidak mempunyai sediaan yang

mencukupi, dapat mengakibatkan biaya-biaya dari terjadinya kekurangan bahan.

Perusahaan dengan pengendalian intern yang baik belum tentu terjamin

terlepas dari kecurangan atau kerusakan barang. Hal ini dapat dilihat pada kasus PT

Kimia Farma, Tbk yang telah menerapkan sistem pengendalian intern dalam

perusahaannya, namun masih adanya kasus mengenai overstated sediaan barang

yang dapat terjadi akibat penggelembungan daftar harga sediaan oleh direktur

produksinya dengan cara menerbitkan dua buah daftar harga sediaan (master prices)

pada tanggal 1 dan 3 Februari 2002. Daftar harga per 3 Februari telah

digelembungkan nilainya dan dijadikan dasar penilaian sediaan pada unit distribusi

Kimia Farma per 31 Desember 2001.

Pada saat audit 31 Desember 2001 akuntan belum menemukan kesalahan

pencatatan atas laporan keuangan. Tapi setelah audit interim 2002 akuntan publik

Hans Tuanakotta Mustofa (HTM) menemukan kesalahan pencatatan alas laporan

keuangan. Setelah dilakukan audit ulang, pada 3 Oktober 2002 laporan keuangan

Kimia Farma 2001 disajikan kembali (restated), karena telah ditemukan kesalahan

yang cukup mendasar. Sehingga hal ini menimbulkan kerugian yang cukup besar

bagi perusahaan, pemegang saham, pemerintah dan masyarakat (wordpress.com).

Melalui kasus ini, dapat dilihat bahwa belum tentu dengan adanya

(14)

4 BAB I. PENDAHULUAN

itulah diperlukan adanya peranan audit intern. Menurut Hiro Tugiman(1996) dalam bukunya Pengendalian Intern Audit, menyatakan bahwa,

“Pengawasan intern atau intern audit, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh aparat pengawasan fungsional yang ada di dalam unit organisasi/ perusahaan yang diawasi. Tujuannya untuk menilai apakah kebijakan pimpinan telah dilaksanakan dengan baik oleh aparat bawahannya dalam organisasi.”

Belajar dari fenomena di atas, maka dapat disimpulkan bahwa fenomena yang

ada berkebalikan dengan teori yang ada, oleh sebab itu penulis tertarik untuk

melakukan penelitian pada PT Gistex, Bandung dengan judul yaitu “PENGARUH

AUDIT INTERN TERHADAP EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN SEDIAAN BARANG: STUDI KASUS PADA PT GISTEX BANDUNG.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengidentifikasikan permasalahan yang

dihadapi dalam sistem sediaan yaitu:

1. Apakah pelaksanaan kegiatan audit intern telah diterapkan di perusahaan

secara memadai?

2. Apakah audit intern berpengaruh secara signifikan terhadap keefektifan

pengendalian intern sediaan barang?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan audit intern telah diterapkan

(15)

5 BAB I. PENDAHULUAN

2. Untuk mengetahui apakah audit intern berpengaruh secara signifikan

terhadap keefektifan pengendalian internal sediaan barang.

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut

yaitu:

1. Bagi penulis, menambah ilmu pengetahuan, wawasan dan pemahaman

penulis mengenai pengendalian intern yang dihubungkan dengan efektivitas

sediaan dan untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar sarjana

pada Universitas Kristen Maranatha Bandung.

2. Bagi pihak perusahaan, diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan

dan pertimbangan mengenai pengendalian intern dalam mengelola sediaan.

3. Bagi pihak lain, penulis berharap penelitian ini dapat digunakan sebagai

referensi bagi mereka yang berrminat mempelajari mengenai pengendalian

(16)

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil pembahasan yang telah diutarakan peneliti pada Bab IV dengan

menggunakan bantuan program dari SPSS (Statictical Package for the Social

Sciences) versi 21.0 dengan metode regresi sederhana, maka dapat diambil simpulan

yaitu:

1. PT Gistex telah memiliki audit intern yang memadai. Hal ini dapat dibuktikan

melalui struktur organisasi perusahaan yang terdapat bagian audit intern yang

terpisah dari bagian lain sehingga auditor intern dapat melakukan audit secara

independen. Auditor intern juga dapat dikatakan memiliki kompetensi yang

baik karena memiliki keahlian dan latar belakang pendidikan yang memadai

serta memenuhi standar profesional dalam melaksanakan audit. Auditor

intern melakukan pemeriksaan terhadap dokumen, catatan , dan laporan yang

berkaitan dengan sediaan barang, dan melakukan penilaian prosedur secara

terus menerus dengan melihat juga ketaatan perusahaan terhadap peraturan

yang berlaku. Setelah proses audit selesai dilakukan, auditor intern

memberikan laporan hasil audit secara lengkap kepada managing director.

Pemantauan dan tindak lanjut terhadap saran juga dilakukan oleh auditor,

serta memberitahukan mengenai risiko yang mungkin terjadi bila tindakan

(17)

111 BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

PT Gistex telah menerapkan sistem pengendalian intern sediaan barang

secara efektif. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya lingkungan

pengendalian yang baik dan tercermin dari adanya struktur organisasi jelas

sehingga wewenang dan tanggung jawab jelas, perusahaan telah menetapkan

risiko-risiko yang akan muncul karena beberapa hal, adanya aktivitas

pengendalian intern yang memadai, sistem informasi dan komunikasi yang

baik sehingga memudahkan pemantauan, dan adanya pemantauan yang

dilakukan secara terus menerus. Tujuan pengendalian intern sediaan barang

PT Gistex telah dilakukan dengan baik dan memadai, yang dapat dibuktikan

melalui lokasi produksi yang tidak berjauhan dengan gudang, pengiriman

barang yang tepat waktu, laporan keuangan telah disampaikan sesuai dengan

prinsip-prinsip yang berlaku, dan PT Gistex telah menaati hukum-hukum

yang berlaku.

Auditor intern pada PT Gistex telah berperan dalam efektivitas pengendalian

intern sediaan barang, hal ini dibuktikan dengan beberapa hal antara lain

yaitu adanya pemeriksaan dokumen mengenai kelengkapan dan ada tidaknya

otoritas yang berwenang setiap bulan pada department yang berbeda,

melakukan pemeriksaan fisik secara perisodik setiap tahun sekali, dan

memberikan saran dan rekomendasi yang jujur dan independen mengenai

hasil audit serta melakukan tindak lanjut dari saran dan rekomendasi yang

diberikan.

2. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada

Bab IV diperoleh hasil yang signifikan mengenai pengaruh audit intern terhadap

(18)

112 BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

17,4% sedangkan sisanya yaitu sebesar 82,6% dipengaruhi oleh faktor lainnya.

Hal ini dibuktikan dengan adanya nilai sig yaitu 0,003 ≤ alpha yaitu 0,005

sehingga Ho yang mengindikasikan bahwa audit intern tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap efektivitas pengendalian intern sediaan barang ditolak dan

HA yang mengindikasikan audit intern berpengaruh secara signifikan terhadap

efektivitas pengendalian intern sediaan barang diterima.

5.2 Saran

PT Gistex telah menerapkan pengendalian intern secara memadai dan efektif, selain

itu auditor intern juga telah melakukan proses audit intern secara baik sehingga

menunjang efektivitas pengendalian intern sediaan barang. Untuk lebih

memaksimalkannya, peneliti mencoba mengajukan saran yang diharapkan dapat

menjadi masukan bagi bagian audit intern dalam melaksanakan audit sediaan barang

di masa yang akan datang.

Adanya peningkatan peran auditor yang lebih lagi dalam pelaksanaan audit

sediaan barang akan dapat meningkatkan efektivitas pengendalian intern sediaan

barang, selain itu adanya pengendalian intern sediaan barang itu sendiri juga harus

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Anthony and Vijay Govindrajan. 2002. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Arens, Beasley,Elder, Jusuf. 2011. Jasa Audit dan Assurance. Jakarta: Salemba Empat.

Christyanto. 2011. Peranan Sistem Pengendalian Internal Dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Kegiatan Operasional pada Siklus Persediaan dan Pergudangan (Studi Kasus Pada PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk Bandung). Fakultas Ekonomi. Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Fauzan. 2003. Peranan Audit Internal Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Persediaan Barang Jadi( Studi Kasus pada PT PINDAD Bandung). Fakultas Ekonomi/ S1. Universitas Widyatama Bandung.

Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: UNDIP.

Hani Handoko. 1995. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi pertama. Yogyakarta: BPFE.

Hiro Tugiman. 1996. Standar Profesional Audit. Yogyakarta: Kanisius

_________. http://davidparsaoran.wordpress.com/2009/11/04/skandal-manipulasi-laporan-keuangan-pt-kimia-farma-tbk/

_________.http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-sistem-pengendalian-intern/

_________. http://www.datacon.co.id/Outlook-2012Industri.html

(20)

Jogiyanto. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE

Munawir. 2005. Auditing Modern. Yogyakarta: BPFE

Mulyadi dan Kanaka Puradiredja. 1998. Auditing. Jakarta: Salemba Empat.

Sawyer, Dittenhofer, Scheiner. 2005. Audit Internal Sawyer. Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.

Suliyanto. 2006. Metodologi Riset Bisnis. Yogyakarta: ANDI

Warren, Reeve, Fess. 2006. Pengantar Akuntansi. Edisi 21. Jakarta: Salemba Empat.

Referensi

Dokumen terkait

As the table shows, figures of being are the most dominant in all reviews written by some people because there are 44 figures of being found in the review texts and those results

Oleh sebab itu, untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan pada pencatatan surat tilang secara manual yang menggunakan kertas, maka pada penelitian ini akan

In this paper, variations on diameter of hole and stress-strain curve based on Voce’s law are investigated regarding the plate response in the elastic and plastic region.. The

(3) Makna Simbolik yang terkandung dalam penyajian tari Pirdi adalah melambangkan kehidupan manusia di bumi dan alam ini, makna dalam tari ini adalah dalam

Pada aspek harapan, subjek memiliki harapan yang sama yaitu, ingin hidup lebih baik lagi dengan cara mengurangi intensitas dalam melakukan hubungan bebas.. Kata kunci:

Hasil penelitian menggunakan metode analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Return On Asset (ROA) memiliki

Oleh sebab itu penulis tertarik untuk mencoba mengembangkan MIDI dengan menambahkan file teks penuntun agar pada saat MIDI dimainkan MIDI tersebut dapat dinyanyikan

Anggota tata surya yang sudah tidak lagi disebut planet adalah.. Isilah titi-titik di bawah ini dengan jawaban