vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
The company should coordinate all of their marketing activities to face the tight competition recently. They should do that to fill consumer needs, create satisfaction and finally make consumer loyal on brand of their product and service. One of some factors that influences Brand Loyalty is Trust in a Brand. Trust in a Brand consists of Brand Characteristics, Company Characteristics, Consumer-Brand Characteristics. This research is done by distributing questioners to respondents around Maranatha Christian University especially Provider Esia users. It used SPSS 12.0 with simple linear regression method The result shows Trust in a Brand has an impact on Brand Loyalty, and multiple linier regression to examine datas The result shows Consumer-Brand Characteristic has an impact on Brand Loyalty.
vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, salah satu hal yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan mengkoordinasikan kegiatan pemasarannya. Hal tersebut dilakukan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan, menciptakan kepuasan dan pada akhirnya membuat pelanggannya setia atau loyal terhadap merek produk atau jasa perusahaan tersebut. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi loyalitas merek (Brand Loyalty) adalah Trust in a Brand. Trust in a Brand meliputi Brand Characteristics, Company Characteristics, Consumer-Brand Characteristics. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada responden di sekitar Universitas Kristen Maranatha yang pernah menggunakan provider Esia. Pengujian dan pengolahan data menggunakan SPSS 12.0 dengan metode regresi linear sederhana hasil pada penelitian ini menunjukan adanya pengaruh Trust in a Brand terhadap Brand Loyalty. Sedangkan regresi linear Berganda hasil pada penelitian ini hanya menunjukan adanya pengaruh Consumer-Brand Characteristic terhadap Brand Loyalty.
viii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………...i
HALAMAN PENGESAHAN………....ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………...iii
KATA PENGANTAR………...iv
ABSTRACK………vi
ABSTRAK………vii
DAFTAR ISI………...viii
DAFTAR GAMBAR………xi
DAFTAR TABEL………....xii
DAFTAR LAMPIRAN………...xiii
BAB 1 PENDAHULUAN………..1
1.1Latar Belakang Penelitian………..1
1.2Identifikasi Masalah………...7
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian………...8
ix Universitas Kristen Maranatha
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN
PENGEMBANGAN HIPOTESIS……….10
2.1 Tinjauan Pustaka……….10
2.1.1 Merek (Brand)………...10
2.1.2 Kepercayaan terhadap Merek (Trust in a Brand)………….12
2.1.3 Loyalitas Merek (Brand Loyalty)………..14
2.1.4 Pengaruh Trust in a Brand terhadap brand Loyalty………..16
2.2 Kerangka Pemikiran……….17
3.9.1 Analisis KMO dan Barlett’s Test………..32
x Universitas Kristen Maranatha
4.1.1 Analisis Karakteristik Responden provider Esia berdasarkan Jenis Kelamin……….41
4.1.2 Analasis Karakteristik Responden provider Esia berdasarkan Usia.41 4.1.3 Analsis Karakteristik Responden provider Esia berdasarkan Pendapatan………42
4.2 Analisis Pengujian Hipotesis………43
4.2.1 Analisis Pengujian Model Regresi………43
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Judul Gambar
Halaman
I Piramidaloyalitas……….15
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel Nama Tabel
Halaman
I Operasinal Variabel………...………...25
II KMO………..32
III Barlett’s Test………..33
IV Anti-Image Matrix.………..………..34
V Analisis Communalities………...…………..35
VI Analisis Total Variance Explained………36
VII Analisis Component Matrix………...37
VIII Analisis Reliabilitas………..……….38
IX Jenis Kelamin Responden provider Esia………40
X Pendapatan responden provider Esia………..41
XI Usia Responden provider Esia………42
XII Model Summay(B) provider Esia………..…………...43
XIII Anova(b) provider Esia………..……...43
XIV Coefficients(a)………...……….44
XV Anova(b) provider Esia………..……...45
XVI Model Summary(b) provider Esia………..45
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Lampiran
A
Kuesioner Penelitian
B Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
C Identitas Responden
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Dewasa ini, banyak sekali sektor perdagangan semakin maju serta persaingan antara
industri yang sejenis maupun tidak sejenis semakin ketat bagi perusahaan (Kotler, 2005).
Setiap perusahaan harus tetap bertahan hidup, jika perusahaan ingin terus berkembang
dan tetap eksis dalam dunia bisnis (Kotler, 2003:135). Perusahaan harus mampu
membangun hubungan jangka panjang yang saling memuaskan dengan pihak-pihak
utama seperti pelanggan, pemasok dan penyalur (Kotler, 2000). Maka dari itu yang harus
diperhatikan oleh perusahaan adalah bertahan hidup dan terus berkembang di dalam
dunia bisnis serta harus mampu membangun hubungan jangka panjang sehingga
memuaskan para pelanggan, pemasok, dan penyalur.
Pemasaran adalah proses sosial yang di dalamnya individu atau kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan,
dan mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain (Kotler&Keller,
2006). Berdasarkan definisi ini, perusahaan harus mengembangkan satu tawaran pasar
yang diposisikan dalam pikiran pembeli yang dapat memberikan manfaat utama bagi para
konsumennya. Maka dari itu para pemasar harus memahami kebutuhan, keinginan, dan
permintaan pasar sasaran karena sebuah produk atau tawaran itu akan berhasil jika
memberikan nilai dan kepuasan pada pembeli sasaran (Kotler, 2000).
Perencanaan bauran pemasaran dimulai dengan merumuskan tawaran untuk
2
Universitas Kristen Maranatha pada salah satu unsur bauran pemasaran yaitu produk. Hal ini disebabkan karena produk
merupakan elemen utama dalam penawaran pemasaran dan segala sesuatu yang dapat
ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan (Kotler, 2003:69).
Sebuah produk memiliki beberapa atribut yaitu: merek , desain, kemasan, dan ciri.
Atribut produk yang dibahas dalam penelitian ini adalah merek (brand) karena dapat
membedakan dengan produk pesaing. Atribut produk yang akan dibahas peneliti dalam
penelitian adalah merek.. Hal ini didukung oleh Kotler & Keller (2006) yang menjelaskan
bahwa merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau desain, atau kombinasi semuanya,
yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa seseorang atau
sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang jasa pesaing. Dengan
demikian, merek menjadi tanda pengenal dari pembuat suatu merek.
Kesuksesan sebuah merek adalah bagaimana pemasar dapat membangun suatu
merek yang kuat bagi konsumen dan hal ini merupakan salah satu tujuan dari manajemen
merek dan produk yang paling utama. Hal ini didukung oleh Aaker (1991,1996); Keller
(2003) dalam Esch & Langner et al (2006) yang mengatakan bahwa merek yang kuat
dapat mengakibatkan arus pendapatan yang lebih tinggi, baik untuk jangka panjang dan
jangka pendek.
Dalam membangun merek yang lebih tinggi perlu mengetahui mengenai konsep
brand equity. Aaker (1997:22) mengatakan bahwa brand equity adalah seperangkat aset dan kewajiban yang dihubungkan ke sebuah merek, nama, lambang, simbol yang
mengurangi dan menambah nilai yang diberikan oleh sebuah barang dan jasa kepada
3
Universitas Kristen Maranatha Persoalan merek menjadi salah satu persoalan yang harus dipantau secara terus menerus
oleh setiap perusahaan. Perusahaan menginginkan merek tersebut yang kuat, teruji, dan
bernilai tinggi terbukti tidak hanya sukses mengalahkan hitungan-hitungan rasional, tatpi
juga canggih dalam mengolah sisi emosional konsumen. Merek bisa dikatakan bernilai
tinggi karena ada brand building activity yang bukan hanya sekedar berdasarkan
komunikasi, tetapi merupakan segala macam usaha yang lain untuk memperkuat merek
tersebut. Merek akan mempunyai reputasi tinggi jika memiliki kualitas dan karisma yang
bagus di mata konsumen. Agar memiliki karisma, merek harus mempunyai aura,
konsisten dan kualitasnya harus dijaga dari waktu ke waktu serta memiliki kredibilitas
(Riana, 2008).
Agar tampil menjadi yang terbaik, tentu suatu merek harus telihat di pasar
sehingga mampu membuat konsumen tertarik untuk membelinya. Agar terlihat seksi
merek tersebut harus memiliki costumer value yang jauh di atas merek yang lain.
Sehingga mampu meningkatkan keterlibatan emosi pelanggan yang mempunyai ikatan
dan keyakinan untuk membeli produk tersebut (Riana, 2008).
Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau desain (atau kombinasi)
dimaksudkan untuk mengidentifikasi penjual barang atau jasa, dan untuk membedakan
mereka dari pesaing. Dalam kepercayaan dalam suatu merek, entitas dipercaya bukanlah
orang, melainkan sebuah simbol. Gambar dari diskusi pada kepercayaan pada bagian
sebelumnya, kita mendefinisikan kepercayaan dalam suatu merek sebagai kesediaan
konsumen untuk bergantung pada merek dalam menghadapi risiko karena harapan bahwa
4
Universitas Kristen Maranatha Pemahaman yang lengkap tentang loyalitas merek tidak dapat diperoleh tanpa
penjelasan mengenai kepercayaan terhadap merek dan bagaimana hubungannya dengan
loyalitas merek (Riana, 2008). Dalam pemasaran industri, para peneliti telah menemukan
bahwa kepercayaan terhadap sales dan supplier merupakan sumber dari loyalitas (Riana,
2008).
Menurut Lau dan Lee (1999;44) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi
kepercayaan terhadap merek. Ketiga faktor itu berhubungan dengan tiga entitas yang
tercakup dalam hubungan antara merek dan konsumen. Adapun ketiga faktor tersebut
adalah Brand Characteristic, Company Characteristic, dan Consumer-Brand
Charactertistic. Lau dan Lee memproposisikan bahwa kepercayaan terhadap merek akan menimbulkan loyalitas merek.
Hubungan ketiga faktor tersebut dengan kepercayaan merek adalah Brand
characteristic mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan pengambilan keputusan konsumen untuk mempercayai suatu merek. Hal ini disebabkan oleh konsumen
melakukan penilaian sebelum membeli (Lau dan Lee, 1999).
Company characteristic merupakan suatu merek juga dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut. Pengetahuan konsumen tentang
perusahaan yang ada di balik merek suatu produk merupakan dasar awal pemahaman
konsumen terhadap produk (Lau dan Lee, 1999).
Consumer-brand characteristic merupakan dua kelompok yang saling mempengaruhi. Oleh sebab itu, karakteristik konsumen merek dapat mempengaruhi
kepercayaan terhadap merek dua kelompok lainnya antara lain brand characteristic dan
5
Universitas Kristen Maranatha Kotler (2005) mengatakan bahwa trust in a brand merupakan relevansi pribadi konsumen
mengenai pengetahuan akhir dari arti positif tentang merek dan kategori produk serta
memungkinkan konsumen mengalami tingkat keterlibatan yang tinggi selama
pengambilan keputusan. Selain itu, sebagian pelanggan memiliki relevansi pribadi
intrinsik atas suatu merek yang tidak didasarkan pada pengetahuan akan konsekuensi arti
akhir ciri produk.
Konsumen lebih tertarik pada jenis konsekuensi lain yang diasosiasikan dengan
pembelian merek. Trust in a brand dapat menghasilkan pembelian yang konsisten
(Kotler, 2005). Oleh karena itu, produk yang diproduksi oleh perusahaan harus memiliki
corak yang menarik terutama produk perusahaan dan dapat mendapatkan keuntungan
yang semaksimal mungkin (Griffin,2005).
Hal ini disebabkan karena Lau dan Lee (1999) menyatakan bahwa trust in a brand
memiliki pengaruh positif pada brand loyalty. Jadi merek dapat dikatakan trust in a
brand jika sebuah merek dianggap sudah memiliki penilaian baik dan kemampuan profesional yang dibutuhkan oleh konsumen, sehingga konsumen bersedia membeli
produk yang mereknya sudah terpercaya tanpa melihat kualitas dari produknya (Maulana,
1999). Hal ini menggambarkan bagaimana konsumen melakukan pembelian tanpa
memeriksa kualitas produk terlebih dahulu karena konsumen sudah percaya pada merek
tersebut, mereka rela membayar merek yang sudah mereka percayai (Maulana, 1999).
Loyalitas pelanggan terhadap merek produk merupakan suatu konsep yang sangat penting
khususnya pada kondisi tingkat persaingan yang ketat di indonesia ini. Dengan demikian
loyalitas pada merek sangat dibutuhkan bagi perusahaan agar tetap bertahan di posisi
6
Universitas Kristen Maranatha efektif karena perusahaan akan mendapatkan seberapa besar kepercayaan merek
terhadap loyalitas merek itu di pasaran (Riana, 2008).
Loyalitas merek sudah lama menjadi gagasan sentral dalam pemasaran,
merupakan satu ukuran keterkaitan seorang pelanggan pada sebuah merek. Ini
mencerminkan bagaimana seorang mungkin akan beralih ke merek lain, terutama jika
merek tersebut membuat suatu perubahan, baik dalam harga atau dalam unsur-unsur
produk (Aaker, 1997).
Loyalitas merek menunjukkan adanya suatu ikatan antara pelanggan dengan
merek tertentu dan ini sering kali ditandai dengan adanya pembelian ulang dari
pelanggan. Mowen (2002:109) mengemukakan bahwa loyalitas dapat didasarkan pada
perilaku pembelian aktual produk yang dikaitkan dengan proporsi pembelian.
Peneliti melakukan survey awal terhadap kurang lebih 100 kuesioner bagi
pengguna produk provider esia. Dari survey awal tersebut didapatkan hasil sebagai
berikut : 60% responden percaya bahwa merek provider telekomunikasi seluler Esia
merupakan merek yang baik dan memuaskan dan sisanya 40% responden tidak percaya
bahwa merek telekomunikasi seluler Esia merupakan merek yang baik.
Hasil lainnya menunjukkan bahwa 46% responden akan selalu setia pada merek provider
telekomunikasi seluler Esia sedangkan 54% responden tidak setia pada merek provider
telekomunikasi seluler Esia. Survei awal diatas menunjukkan bahwa dari 100 responden
yang di survei hanya terdapat 60% responden yang percaya bahwa merek provider
telekomunikasi seluler Esia merupakan merek yang baik dan memuaskan sedangkan 46%
responden akan setia pada merek telekomunikasi seluler Esia. Dapat diambil kesimpulan
7
Universitas Kristen Maranatha provider telekomunikasi seluler Esia belum tentu setia pada merek tersebut. Hal
ini bertentangan dengan penelitian dari Lau dan Lee (1999), yang menyatakan bahwa
trust in a brand memiliki pengaruh positif pada brand loyalty.
Berdasarkan fenomena dan permasalahan di atas maka peneliti menarik simpulan
bahwa perusahaan perlu berupaya membangun trust in a brand yang tepat dalam
mempengaruhi brand loyalty. Oleh karena itu, penelitian ini mengambil tema “
Pengaruh Trust In a Brand Terhadap Brand Loyalty (Studi Kasus: Provider Esia
Di Lingkungan Kampus Universitas Kristen Maranatha).”
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian ini, maka peneliti merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah variabel trust in a brand secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap brand loyalty provider telekomunikasi selular Esia?
2. Apakah brand characteristic secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
brand loyalty provider telekomunikasi selular Esia?
3. Apakah company characteristic secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
brand loyalty provider telekomunikasi selular Esia?
4. Apakah consumer-brand characteristic secara parsial berpengaruh signifikan
8
Universitas Kristen Maranatha
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel brand characteristic,
company characteristic, consumer brand characteristic terhadap brand loyalty pada Provider Esia.
2. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial variabel brand characterstic, company
characteristic, consumer brand characteristic terhadap brand loyalty pada Provider Esia serta variabel yang dominant berpengaruh.
1.4Kegunaan Penelitian
1. Peneliti.
Untuk menambah wawasan ilmu dan pengetahuan yang telah diperoleh
selama di bangku kuliah dengan dunia perusahaan sehari-hari.
Untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar sarjana ekonomi
jurusan manajemen.
2. PT.Bakrie Telecom Provider Esia.
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan yang berharga dan
informasi yang berharga mengenai trust in a brand produk provider Esia di mata
masyarakat dalam hubungannya dengan brand loyalty serta sebagai bahan
9
Universitas Kristen Maranatha 3. Pihak Lain.
Diharapkan peneliti ini dapat memberikan informasi sehingga dapat menelaah
53 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bagian ini merupakan bagian terakhir dari laporan penelitian ini yang akan menyimpulkan
hasil dari penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya.
5.1. Kesimpulan
1. Melalui penyebaran kuesioner sebanyak 200 pada mahasiswa Universitas Kristen
Maranatha dapat diketahui seluruh responden (100%) merupakan pemakai produk
provider Esia, dan pada penelitian ini terdapat pengaruh Trust in a Brand terhadap Brand loyalty. Hasil penelitian ini juga mengindikasikan bahwa Trust in a Brand yang terbagi menjadi tiga bagian yaitu Brand Characteristics, Company Characteristics dan
Consumer-Brand Characteristics. Dan setelah diteliti ternyata Brand characteristics dan company characteristic tidak terdapat pengaruh terhadap Brand loyalty, sedangkan
consumer-brand Characteristics terdapat terdapat pengaruh terhadap Brand Loyalty. 2. Melihat tabel jawab responden, ternyata terdapat pengaruh Trust in a Brand terhadap
Brand Loyalty. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian secara keseluruhan menjelaskan bahwa hasil dari adjusted R square 0,54 atau 54% Trust in a Brand
mempengaruhi Brand Loyalty dan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain sebesar
54
Universitas Kristen Maranatha
5.2 Keterbatasan Penelitian
1. Peneliti dalam penelitian ini hanya menggunakan satu merek produk saja yaitu
Esia.
2. Dalam penelitian ini hanya masyarakat di sekitar Universitas Kristen Maranatha
sajalah yang menjadi responden sehingga pada penelitian ini kurangnya variasi
didalam jawaban responden.
3. Hanya menggunakan variabel Trust in a Brand untuk menguji Brand Loyalty.
5.3 Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan berdasarkan kesimpulan di atas antara lain:
1. Diharapkan pada penelitian mendatang sebaiknya menggunakan merek produk yang
lebih banyak didalam penelitian yang akan dilakukan seperti Flexi, Fren, Smart.
2. Sebaiknya pada penelitian mendatang tidak hanya menggunakan masyarakat di
universitas saja sebagai responden, melainkan orang-orang yang sudah kerja atau bisa
juga dengan khalayak umum atau pasar swalayan bahkan juga bisa di mall seperti BEC
maupun konsumen tempat toko pengisian pulsa juga dijadikan responden supaya
mendapatkan jawaban yang lebih bervariasi sehingga dapat lebih mendukung penelitian
selanjutnya.
3. Diharapkan para penelitian mendatang sebaiknya menggunakan variabel regresi
55 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, A.D. (1991). Ekuitas Merek. Edisi Indonesia. Jakarta : Mitra Utama.
Aaker, A.D. (1996). Ekuitas Merek. Edisi Indonesia. Jakarta : Mitra Utama.
Aaker, A.D. (1997). Ekuitas Merek. Edisi Indonesia. Jakarta : Mitra Utama.
Aaker, A.D. (1999). Ekuitas Merek. Edisi Indonesia. Jakarta : Mitra Utama.
Aprillia, Ariesya (2006). Penilaian sikap, Iklan, Sikap Terhadap Merek, Iklan Komparatif Tidak Langsung, Iklan Non Komparatif Serta Niat Beli, Tesis Pemasaran, M.Si. Universitas Gadjah Mada (Tidak dipublikasikan).
Azwar, Saifudin. (2000). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS. Edisi 3
Ghozali, Imam. (2007). ”Aplikasi Multivariate dengan penggunaan SPSS”. Semarang Universitas diponegoro.
Hair.,et.,all., (1998). Multivariat Data Analysis, Fifth Edition, Prentice-Hall International.,Inc.
Jogiyanto, (2007). Metodologi penelitian Bisnis Salah Kaprah dan pengalaman-pengalaman: penerbit BPFE Yogyakarta.
Keller, K.L. 2003. Strategic Brand Management. Internasional Edition. 2nd Edition. Prentice Hall.
Kotler, P. Amstrong, G. (2004). Prinsiple Marketing Manajemen, Second Edition. Practise Hall. Newjersey.
Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Millenium. Jakarta: PT Prendahllido.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran Jilid 1 dan 2, diterjemahkan oleh Hendra Teguh dan Benjamin Molan, Jakarta: PT Prenhallido.
Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran jilid 1. Jakarta: PT Prenhallido.
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Jilid 1. Jakarta: PT Prenhallido.
56
Universitas Kristen Maranatha Kotler, Philip. and Kevin Lane Keller. 2006. Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Terjemahan, Jkarta: PT Prenhallido.
Lau, Geok Then and Lee, Sook Han. (1999). “Consumers Trust in a Brand and the Link to
Brand Loyalty”. Journal of Market Focused Management.
Nazir, (1998). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia.
Mowen, J.C., dan Minor, M.S. (1998). Consumer Behavior and Marketing Strategy. New York : Mc Graw-Hill Companies
Mowen, J.C., dan Minor, M.S. (2002). Perilaku Konsumen. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Narbuko dan Achmadi. (2001). “Metode Penelitian”. Jakarta: Penerbit Pt Bumi Aksara. Riana, Gede. (2008). Pengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen
Air Minum Di Kota Denpasar. Universitas Udayana Denpasar.
Sekaran, Uma. (2003). Riset Methods for Business, Third Edition.
Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Simamora, Bilson. (2004). Panduan Riset Perilaku Konsumen, Gramedia Pustaka Utama.
Sugiono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Penerbit Alfabet. Bandung.
Suliyanto, (2006). Metode Riset Bisnis: penebit Andi,Yogyakarta
Soeratno dan Arsyad, (1993). Metode Penelitian untuk Ekonomi dan Bisnis,Yogyakarata: Penerbit: Akademik Manajemen Perusahaan YKPN.