• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Trust in a Brand terhadap Brand Loyalty Pengguna Provider Esia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengaruh Trust in a Brand terhadap Brand Loyalty Pengguna Provider Esia."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The company should coordinate all of their marketing activities to face the tight competition recently. They should do that to fill consumer needs, create satisfaction and finally make consumer loyal on brand of their product and service. One of some factors that influences Brand Loyalty is Trust in a Brand. Trust in a Brand consists of Brand Characteristics, Company Characteristics, Consumer-Brand Characteristics. This research is done by distributing questioners to respondents around Maranatha Christian University especially Provider Esia users. It used SPSS 12.0 with simple linear regression method The result shows Trust in a Brand has an impact on Brand Loyalty, and multiple linier regression to examine datas The result shows Consumer-Brand Characteristic has an impact on Brand Loyalty.

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, salah satu hal yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan mengkoordinasikan kegiatan pemasarannya. Hal tersebut dilakukan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan, menciptakan kepuasan dan pada akhirnya membuat pelanggannya setia atau loyal terhadap merek produk atau jasa perusahaan tersebut. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi loyalitas merek (Brand Loyalty) adalah Trust in a Brand. Trust in a Brand meliputi Brand Characteristics, Company Characteristics, Consumer-Brand Characteristics. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada responden di sekitar Universitas Kristen Maranatha yang pernah menggunakan provider Esia. Pengujian dan pengolahan data menggunakan SPSS 12.0 dengan metode regresi linear sederhana hasil pada penelitian ini menunjukan adanya pengaruh Trust in a Brand terhadap Brand Loyalty. Sedangkan regresi linear Berganda hasil pada penelitian ini hanya menunjukan adanya pengaruh Consumer-Brand Characteristic terhadap Brand Loyalty.

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………...i

HALAMAN PENGESAHAN………....ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………...iii

KATA PENGANTAR………...iv

ABSTRACK………vi

ABSTRAK………vii

DAFTAR ISI………...viii

DAFTAR GAMBAR………xi

DAFTAR TABEL………....xii

DAFTAR LAMPIRAN………...xiii

BAB 1 PENDAHULUAN………..1

1.1Latar Belakang Penelitian………..1

1.2Identifikasi Masalah………...7

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian………...8

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

PENGEMBANGAN HIPOTESIS……….10

2.1 Tinjauan Pustaka……….10

2.1.1 Merek (Brand)………...10

2.1.2 Kepercayaan terhadap Merek (Trust in a Brand)………….12

2.1.3 Loyalitas Merek (Brand Loyalty)………..14

2.1.4 Pengaruh Trust in a Brand terhadap brand Loyalty………..16

2.2 Kerangka Pemikiran……….17

3.9.1 Analisis KMO dan Barlett’s Test………..32

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

4.1.1 Analisis Karakteristik Responden provider Esia berdasarkan Jenis Kelamin……….41

4.1.2 Analasis Karakteristik Responden provider Esia berdasarkan Usia.41 4.1.3 Analsis Karakteristik Responden provider Esia berdasarkan Pendapatan………42

4.2 Analisis Pengujian Hipotesis………43

4.2.1 Analisis Pengujian Model Regresi………43

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Judul Gambar

Halaman

I Piramidaloyalitas……….15

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel Nama Tabel

Halaman

I Operasinal Variabel………...………...25

II KMO………..32

III Barlett’s Test………..33

IV Anti-Image Matrix.………..………..34

V Analisis Communalities………...…………..35

VI Analisis Total Variance Explained………36

VII Analisis Component Matrix………...37

VIII Analisis Reliabilitas………..……….38

IX Jenis Kelamin Responden provider Esia………40

X Pendapatan responden provider Esia………..41

XI Usia Responden provider Esia………42

XII Model Summay(B) provider Esia………..…………...43

XIII Anova(b) provider Esia………..……...43

XIV Coefficients(a)………...……….44

XV Anova(b) provider Esia………..……...45

XVI Model Summary(b) provider Esia………..45

(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Lampiran

A

Kuesioner Penelitian

B Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

C Identitas Responden

(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, banyak sekali sektor perdagangan semakin maju serta persaingan antara

industri yang sejenis maupun tidak sejenis semakin ketat bagi perusahaan (Kotler, 2005).

Setiap perusahaan harus tetap bertahan hidup, jika perusahaan ingin terus berkembang

dan tetap eksis dalam dunia bisnis (Kotler, 2003:135). Perusahaan harus mampu

membangun hubungan jangka panjang yang saling memuaskan dengan pihak-pihak

utama seperti pelanggan, pemasok dan penyalur (Kotler, 2000). Maka dari itu yang harus

diperhatikan oleh perusahaan adalah bertahan hidup dan terus berkembang di dalam

dunia bisnis serta harus mampu membangun hubungan jangka panjang sehingga

memuaskan para pelanggan, pemasok, dan penyalur.

Pemasaran adalah proses sosial yang di dalamnya individu atau kelompok

memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan,

dan mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain (Kotler&Keller,

2006). Berdasarkan definisi ini, perusahaan harus mengembangkan satu tawaran pasar

yang diposisikan dalam pikiran pembeli yang dapat memberikan manfaat utama bagi para

konsumennya. Maka dari itu para pemasar harus memahami kebutuhan, keinginan, dan

permintaan pasar sasaran karena sebuah produk atau tawaran itu akan berhasil jika

memberikan nilai dan kepuasan pada pembeli sasaran (Kotler, 2000).

Perencanaan bauran pemasaran dimulai dengan merumuskan tawaran untuk

(10)

2

Universitas Kristen Maranatha pada salah satu unsur bauran pemasaran yaitu produk. Hal ini disebabkan karena produk

merupakan elemen utama dalam penawaran pemasaran dan segala sesuatu yang dapat

ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan (Kotler, 2003:69).

Sebuah produk memiliki beberapa atribut yaitu: merek , desain, kemasan, dan ciri.

Atribut produk yang dibahas dalam penelitian ini adalah merek (brand) karena dapat

membedakan dengan produk pesaing. Atribut produk yang akan dibahas peneliti dalam

penelitian adalah merek.. Hal ini didukung oleh Kotler & Keller (2006) yang menjelaskan

bahwa merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau desain, atau kombinasi semuanya,

yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa seseorang atau

sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang jasa pesaing. Dengan

demikian, merek menjadi tanda pengenal dari pembuat suatu merek.

Kesuksesan sebuah merek adalah bagaimana pemasar dapat membangun suatu

merek yang kuat bagi konsumen dan hal ini merupakan salah satu tujuan dari manajemen

merek dan produk yang paling utama. Hal ini didukung oleh Aaker (1991,1996); Keller

(2003) dalam Esch & Langner et al (2006) yang mengatakan bahwa merek yang kuat

dapat mengakibatkan arus pendapatan yang lebih tinggi, baik untuk jangka panjang dan

jangka pendek.

Dalam membangun merek yang lebih tinggi perlu mengetahui mengenai konsep

brand equity. Aaker (1997:22) mengatakan bahwa brand equity adalah seperangkat aset dan kewajiban yang dihubungkan ke sebuah merek, nama, lambang, simbol yang

mengurangi dan menambah nilai yang diberikan oleh sebuah barang dan jasa kepada

(11)

3

Universitas Kristen Maranatha Persoalan merek menjadi salah satu persoalan yang harus dipantau secara terus menerus

oleh setiap perusahaan. Perusahaan menginginkan merek tersebut yang kuat, teruji, dan

bernilai tinggi terbukti tidak hanya sukses mengalahkan hitungan-hitungan rasional, tatpi

juga canggih dalam mengolah sisi emosional konsumen. Merek bisa dikatakan bernilai

tinggi karena ada brand building activity yang bukan hanya sekedar berdasarkan

komunikasi, tetapi merupakan segala macam usaha yang lain untuk memperkuat merek

tersebut. Merek akan mempunyai reputasi tinggi jika memiliki kualitas dan karisma yang

bagus di mata konsumen. Agar memiliki karisma, merek harus mempunyai aura,

konsisten dan kualitasnya harus dijaga dari waktu ke waktu serta memiliki kredibilitas

(Riana, 2008).

Agar tampil menjadi yang terbaik, tentu suatu merek harus telihat di pasar

sehingga mampu membuat konsumen tertarik untuk membelinya. Agar terlihat seksi

merek tersebut harus memiliki costumer value yang jauh di atas merek yang lain.

Sehingga mampu meningkatkan keterlibatan emosi pelanggan yang mempunyai ikatan

dan keyakinan untuk membeli produk tersebut (Riana, 2008).

Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau desain (atau kombinasi)

dimaksudkan untuk mengidentifikasi penjual barang atau jasa, dan untuk membedakan

mereka dari pesaing. Dalam kepercayaan dalam suatu merek, entitas dipercaya bukanlah

orang, melainkan sebuah simbol. Gambar dari diskusi pada kepercayaan pada bagian

sebelumnya, kita mendefinisikan kepercayaan dalam suatu merek sebagai kesediaan

konsumen untuk bergantung pada merek dalam menghadapi risiko karena harapan bahwa

(12)

4

Universitas Kristen Maranatha Pemahaman yang lengkap tentang loyalitas merek tidak dapat diperoleh tanpa

penjelasan mengenai kepercayaan terhadap merek dan bagaimana hubungannya dengan

loyalitas merek (Riana, 2008). Dalam pemasaran industri, para peneliti telah menemukan

bahwa kepercayaan terhadap sales dan supplier merupakan sumber dari loyalitas (Riana,

2008).

Menurut Lau dan Lee (1999;44) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi

kepercayaan terhadap merek. Ketiga faktor itu berhubungan dengan tiga entitas yang

tercakup dalam hubungan antara merek dan konsumen. Adapun ketiga faktor tersebut

adalah Brand Characteristic, Company Characteristic, dan Consumer-Brand

Charactertistic. Lau dan Lee memproposisikan bahwa kepercayaan terhadap merek akan menimbulkan loyalitas merek.

Hubungan ketiga faktor tersebut dengan kepercayaan merek adalah Brand

characteristic mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan pengambilan keputusan konsumen untuk mempercayai suatu merek. Hal ini disebabkan oleh konsumen

melakukan penilaian sebelum membeli (Lau dan Lee, 1999).

Company characteristic merupakan suatu merek juga dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut. Pengetahuan konsumen tentang

perusahaan yang ada di balik merek suatu produk merupakan dasar awal pemahaman

konsumen terhadap produk (Lau dan Lee, 1999).

Consumer-brand characteristic merupakan dua kelompok yang saling mempengaruhi. Oleh sebab itu, karakteristik konsumen merek dapat mempengaruhi

kepercayaan terhadap merek dua kelompok lainnya antara lain brand characteristic dan

(13)

5

Universitas Kristen Maranatha Kotler (2005) mengatakan bahwa trust in a brand merupakan relevansi pribadi konsumen

mengenai pengetahuan akhir dari arti positif tentang merek dan kategori produk serta

memungkinkan konsumen mengalami tingkat keterlibatan yang tinggi selama

pengambilan keputusan. Selain itu, sebagian pelanggan memiliki relevansi pribadi

intrinsik atas suatu merek yang tidak didasarkan pada pengetahuan akan konsekuensi arti

akhir ciri produk.

Konsumen lebih tertarik pada jenis konsekuensi lain yang diasosiasikan dengan

pembelian merek. Trust in a brand dapat menghasilkan pembelian yang konsisten

(Kotler, 2005). Oleh karena itu, produk yang diproduksi oleh perusahaan harus memiliki

corak yang menarik terutama produk perusahaan dan dapat mendapatkan keuntungan

yang semaksimal mungkin (Griffin,2005).

Hal ini disebabkan karena Lau dan Lee (1999) menyatakan bahwa trust in a brand

memiliki pengaruh positif pada brand loyalty. Jadi merek dapat dikatakan trust in a

brand jika sebuah merek dianggap sudah memiliki penilaian baik dan kemampuan profesional yang dibutuhkan oleh konsumen, sehingga konsumen bersedia membeli

produk yang mereknya sudah terpercaya tanpa melihat kualitas dari produknya (Maulana,

1999). Hal ini menggambarkan bagaimana konsumen melakukan pembelian tanpa

memeriksa kualitas produk terlebih dahulu karena konsumen sudah percaya pada merek

tersebut, mereka rela membayar merek yang sudah mereka percayai (Maulana, 1999).

Loyalitas pelanggan terhadap merek produk merupakan suatu konsep yang sangat penting

khususnya pada kondisi tingkat persaingan yang ketat di indonesia ini. Dengan demikian

loyalitas pada merek sangat dibutuhkan bagi perusahaan agar tetap bertahan di posisi

(14)

6

Universitas Kristen Maranatha efektif karena perusahaan akan mendapatkan seberapa besar kepercayaan merek

terhadap loyalitas merek itu di pasaran (Riana, 2008).

Loyalitas merek sudah lama menjadi gagasan sentral dalam pemasaran,

merupakan satu ukuran keterkaitan seorang pelanggan pada sebuah merek. Ini

mencerminkan bagaimana seorang mungkin akan beralih ke merek lain, terutama jika

merek tersebut membuat suatu perubahan, baik dalam harga atau dalam unsur-unsur

produk (Aaker, 1997).

Loyalitas merek menunjukkan adanya suatu ikatan antara pelanggan dengan

merek tertentu dan ini sering kali ditandai dengan adanya pembelian ulang dari

pelanggan. Mowen (2002:109) mengemukakan bahwa loyalitas dapat didasarkan pada

perilaku pembelian aktual produk yang dikaitkan dengan proporsi pembelian.

Peneliti melakukan survey awal terhadap kurang lebih 100 kuesioner bagi

pengguna produk provider esia. Dari survey awal tersebut didapatkan hasil sebagai

berikut : 60% responden percaya bahwa merek provider telekomunikasi seluler Esia

merupakan merek yang baik dan memuaskan dan sisanya 40% responden tidak percaya

bahwa merek telekomunikasi seluler Esia merupakan merek yang baik.

Hasil lainnya menunjukkan bahwa 46% responden akan selalu setia pada merek provider

telekomunikasi seluler Esia sedangkan 54% responden tidak setia pada merek provider

telekomunikasi seluler Esia. Survei awal diatas menunjukkan bahwa dari 100 responden

yang di survei hanya terdapat 60% responden yang percaya bahwa merek provider

telekomunikasi seluler Esia merupakan merek yang baik dan memuaskan sedangkan 46%

responden akan setia pada merek telekomunikasi seluler Esia. Dapat diambil kesimpulan

(15)

7

Universitas Kristen Maranatha provider telekomunikasi seluler Esia belum tentu setia pada merek tersebut. Hal

ini bertentangan dengan penelitian dari Lau dan Lee (1999), yang menyatakan bahwa

trust in a brand memiliki pengaruh positif pada brand loyalty.

Berdasarkan fenomena dan permasalahan di atas maka peneliti menarik simpulan

bahwa perusahaan perlu berupaya membangun trust in a brand yang tepat dalam

mempengaruhi brand loyalty. Oleh karena itu, penelitian ini mengambil tema

Pengaruh Trust In a Brand Terhadap Brand Loyalty (Studi Kasus: Provider Esia

Di Lingkungan Kampus Universitas Kristen Maranatha).”

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian ini, maka peneliti merumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Apakah variabel trust in a brand secara bersama-sama berpengaruh signifikan

terhadap brand loyalty provider telekomunikasi selular Esia?

2. Apakah brand characteristic secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

brand loyalty provider telekomunikasi selular Esia?

3. Apakah company characteristic secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

brand loyalty provider telekomunikasi selular Esia?

4. Apakah consumer-brand characteristic secara parsial berpengaruh signifikan

(16)

8

Universitas Kristen Maranatha

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel brand characteristic,

company characteristic, consumer brand characteristic terhadap brand loyalty pada Provider Esia.

2. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial variabel brand characterstic, company

characteristic, consumer brand characteristic terhadap brand loyalty pada Provider Esia serta variabel yang dominant berpengaruh.

1.4Kegunaan Penelitian

1. Peneliti.

 Untuk menambah wawasan ilmu dan pengetahuan yang telah diperoleh

selama di bangku kuliah dengan dunia perusahaan sehari-hari.

 Untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar sarjana ekonomi

jurusan manajemen.

2. PT.Bakrie Telecom Provider Esia.

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan yang berharga dan

informasi yang berharga mengenai trust in a brand produk provider Esia di mata

masyarakat dalam hubungannya dengan brand loyalty serta sebagai bahan

(17)

9

Universitas Kristen Maranatha 3. Pihak Lain.

Diharapkan peneliti ini dapat memberikan informasi sehingga dapat menelaah

(18)

53 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bagian ini merupakan bagian terakhir dari laporan penelitian ini yang akan menyimpulkan

hasil dari penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya.

5.1. Kesimpulan

1. Melalui penyebaran kuesioner sebanyak 200 pada mahasiswa Universitas Kristen

Maranatha dapat diketahui seluruh responden (100%) merupakan pemakai produk

provider Esia, dan pada penelitian ini terdapat pengaruh Trust in a Brand terhadap Brand loyalty. Hasil penelitian ini juga mengindikasikan bahwa Trust in a Brand yang terbagi menjadi tiga bagian yaitu Brand Characteristics, Company Characteristics dan

Consumer-Brand Characteristics. Dan setelah diteliti ternyata Brand characteristics dan company characteristic tidak terdapat pengaruh terhadap Brand loyalty, sedangkan

consumer-brand Characteristics terdapat terdapat pengaruh terhadap Brand Loyalty. 2. Melihat tabel jawab responden, ternyata terdapat pengaruh Trust in a Brand terhadap

Brand Loyalty. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian secara keseluruhan menjelaskan bahwa hasil dari adjusted R square 0,54 atau 54% Trust in a Brand

mempengaruhi Brand Loyalty dan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain sebesar

(19)

54

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Keterbatasan Penelitian

1. Peneliti dalam penelitian ini hanya menggunakan satu merek produk saja yaitu

Esia.

2. Dalam penelitian ini hanya masyarakat di sekitar Universitas Kristen Maranatha

sajalah yang menjadi responden sehingga pada penelitian ini kurangnya variasi

didalam jawaban responden.

3. Hanya menggunakan variabel Trust in a Brand untuk menguji Brand Loyalty.

5.3 Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan berdasarkan kesimpulan di atas antara lain:

1. Diharapkan pada penelitian mendatang sebaiknya menggunakan merek produk yang

lebih banyak didalam penelitian yang akan dilakukan seperti Flexi, Fren, Smart.

2. Sebaiknya pada penelitian mendatang tidak hanya menggunakan masyarakat di

universitas saja sebagai responden, melainkan orang-orang yang sudah kerja atau bisa

juga dengan khalayak umum atau pasar swalayan bahkan juga bisa di mall seperti BEC

maupun konsumen tempat toko pengisian pulsa juga dijadikan responden supaya

mendapatkan jawaban yang lebih bervariasi sehingga dapat lebih mendukung penelitian

selanjutnya.

3. Diharapkan para penelitian mendatang sebaiknya menggunakan variabel regresi

(20)

55 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, A.D. (1991). Ekuitas Merek. Edisi Indonesia. Jakarta : Mitra Utama.

Aaker, A.D. (1996). Ekuitas Merek. Edisi Indonesia. Jakarta : Mitra Utama.

Aaker, A.D. (1997). Ekuitas Merek. Edisi Indonesia. Jakarta : Mitra Utama.

Aaker, A.D. (1999). Ekuitas Merek. Edisi Indonesia. Jakarta : Mitra Utama.

Aprillia, Ariesya (2006). Penilaian sikap, Iklan, Sikap Terhadap Merek, Iklan Komparatif Tidak Langsung, Iklan Non Komparatif Serta Niat Beli, Tesis Pemasaran, M.Si. Universitas Gadjah Mada (Tidak dipublikasikan).

Azwar, Saifudin. (2000). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS. Edisi 3

Ghozali, Imam. (2007). ”Aplikasi Multivariate dengan penggunaan SPSS”. Semarang Universitas diponegoro.

Hair.,et.,all., (1998). Multivariat Data Analysis, Fifth Edition, Prentice-Hall International.,Inc.

Jogiyanto, (2007). Metodologi penelitian Bisnis Salah Kaprah dan pengalaman-pengalaman: penerbit BPFE Yogyakarta.

Keller, K.L. 2003. Strategic Brand Management. Internasional Edition. 2nd Edition. Prentice Hall.

Kotler, P. Amstrong, G. (2004). Prinsiple Marketing Manajemen, Second Edition. Practise Hall. Newjersey.

Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Millenium. Jakarta: PT Prendahllido.

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran Jilid 1 dan 2, diterjemahkan oleh Hendra Teguh dan Benjamin Molan, Jakarta: PT Prenhallido.

Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran jilid 1. Jakarta: PT Prenhallido.

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Jilid 1. Jakarta: PT Prenhallido.

(21)

56

Universitas Kristen Maranatha Kotler, Philip. and Kevin Lane Keller. 2006. Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Terjemahan, Jkarta: PT Prenhallido.

Lau, Geok Then and Lee, Sook Han. (1999). “Consumers Trust in a Brand and the Link to

Brand Loyalty”. Journal of Market Focused Management.

Nazir, (1998). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia.

Mowen, J.C., dan Minor, M.S. (1998). Consumer Behavior and Marketing Strategy. New York : Mc Graw-Hill Companies

Mowen, J.C., dan Minor, M.S. (2002). Perilaku Konsumen. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Narbuko dan Achmadi. (2001). “Metode Penelitian”. Jakarta: Penerbit Pt Bumi Aksara. Riana, Gede. (2008). Pengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen

Air Minum Di Kota Denpasar. Universitas Udayana Denpasar.

Sekaran, Uma. (2003). Riset Methods for Business, Third Edition.

Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Simamora, Bilson. (2004). Panduan Riset Perilaku Konsumen, Gramedia Pustaka Utama.

Sugiono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Penerbit Alfabet. Bandung.

Suliyanto, (2006). Metode Riset Bisnis: penebit Andi,Yogyakarta

Soeratno dan Arsyad, (1993). Metode Penelitian untuk Ekonomi dan Bisnis,Yogyakarata: Penerbit: Akademik Manajemen Perusahaan YKPN.

Gambar

Tabel Nama Tabel

Referensi

Dokumen terkait

Namun, didapatkan hasil korelasi dengan menggunakan uji parsial terdapat hubungan antara variabel X1 (Pengetahuan) dan Y (Frekuensi konsumsi sayur anak) yang

Tujuan dari penelitian ini untuk menemukan dan menganalisa: (1) korelasi antara kepuasan kerja dengan AQ; (2) korelasi antara kepuasan kerja dengan AQ laki-laki; (3)

Munculnya J2ME sebagai standar baru bagi pemrograman aplikasi bergerak memberikan sarana untuk mengembangkan aplikasi pada perangkat wireless tanpa perlu khawatir lagi platform

(3) Daerah sempadan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri atau menteri yang terkait dengan bidang sumber daya air atau pemerintah daerah sesuai dengan

(2) lulusan terbaik (cumlaude/dengan pujian) dibuktikan dengan fotokopi Ijazah dan Transkrip Nilai, dilegalisir sekurang-kurangnya oleh Dekan atau yang sederajat. b)

Hubungan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Hasil Belajar Matematika Materi Garis Singgung Lingkaran. Belajar matematika merupakan suatu proses pembelajaran

apakah telah selesai. Berikut simak pada Gambar 4.35 SMS Inbox.. Laporan, menu laporan yang tesedia pada menu bar adalah berfungsi sebagai pemanggilan data – data

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat terselesaikannya Skripsi dengan judul “EVALUASI POSTUR KERJA DAN STASIUN