• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Stabilitas Lereng dengan Terasering di Desa Sendangmulyo, Tirtomoyo, Wonogiri.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Stabilitas Lereng dengan Terasering di Desa Sendangmulyo, Tirtomoyo, Wonogiri."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Beberapa daerah di Kabupaten Wonogiri memiliki kontur tanah yang berbukit-bukit. Karena bentuk muka tanah itulah maka ada beberapa kejadian tanah longsor yang pernah terjadi di Wonogiri. Pada kasus yang akan dikaji pada penelitian ini adalah daerah di Desa Sendangmulyo, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri yang memiliki topologi tanah berupa lereng yang cukup curam dan rawan longsor. Pemerintah Kabupaten Wonogiri dalam wonogirikab.go.id mencatat bahwa pernah terjadi longsor dan banjir pada penghujung tahun 2007 tepatnya pada tanggal 25 dan 26 Desember 2007 di daerah Kecamatan Tirtomoyo meliputi empat titik yang masing-masing berada di Dusun Semangin, Desa Sendangmulyo, dan dua titik yaitu Dusun Pagah dan Dusun Sanggrahan yang keduanya berada di Desa Hargantoro. Melihat masih banyaknya jumlah penduduk yang masih bermukim di bawah lereng tersebut, maka penelitian ini sangat penting untuk keperluan mitigasi bencana.

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian yang telah dilakukan oleh Hawin Widyo, 2015, dan telah mendapatkan angka Safety Factor yang paling kritis yang selanjutnya akan digunakan sebagai acuan dalam analisis ini. Hasil analisis ini nantinya diharapkan dapat memberikan beberapa desain lereng agar mencapai Safety Factor yang maksimum. Ada beberapa metode perbaikan lereng, seperti

pemasangan cerucuk kayu, beronjong, cara vegetasi, terasering, grouting, maupun geotekstil. Melihat lokasi penelitian yang masih cukup terpencil dan sulitnya mencari material untuk memperbaiki lereng, maka dalam analisis ini dipilih dengan cara terasering.

(2)

2

berupa beberapa alternatif terasering dan diketahui desain yang paling efektif dan efisien untuk menambah faktor aman dan mengurangi longsor.

1.2. Rumusan Masalah

Dari penjelasan latar belakang dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu: Berapa besar perubahan nilai faktor aman (SF) stabilitas lereng setelah diperbaiki dengan konstruksi terasering?

1.3. Batasan Masalah

Dalam membatasi permasalahan agar penelitian ini lebih terarah dan tidak terlalu meluas maka perlu pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Data diambil dari penelitian Hawin Widyo (2015) berupa data tanah dan sudut kemiringan lereng (α) yang memiliki nilai Safety Factor paling kritis di daerah Sendangmulyo, Tirtomoyo, Wonogiri.

2. Angka aman yang ditinjau hanya overall stability.

3. Ketebalan tanah jenuh dalam kondisi tanah datar dan miring diasumsikan

konstan.

4. Perhitungan dilakukan dengan bantuan program Geo-Slope dan Microsoft

Office Exel 2007.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui besarnya perubahan nilai faktor aman (SF) stabilitas lereng setelah diperbaiki dengan konstruksi terasering.

1.5. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Dapat menghitung dan mengetahui nilai angka faktor aman (SF) stabilitas lereng dengan menggunakan penambahan konstruksi terasering.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian kedepannya dimaksudkan dapat menjadi alternatif pencegahan

kelongsoran lereng pada kemiringan lereng 600 menggunakan tambahan

Referensi

Dokumen terkait

[See Figure 690.1(a) and Figure 690.1(b).] The systems covered by this article may be interactive with other electrical power production sources or stand-alone or both, and may

a). Semua perintah harus telah ditandatangani oleh pemberi perintah. Perintah yang diberikan secara lisan atau lewat telepon harus ditandatangani oleh si pemberi

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, simpulan penelitian ini yaitu (1) data awal menunjukan pengetahuan 45% mahasiswa STKIP Darussalam Cilacap belum

Apabila Islam sebagai sebuah agama yang dijadikan kerangka bagi pelaksanaan dan penyelenggaraan sistem pendidikan Islam maka sudah barang tentu menjadi penting

Pada tahun ini, Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung selaku PPID Utama Kota Bandung melakukan monitoring terhadap 4 kewajiban yang diamanatkan peraturan

Sementara itu, menurut Hamdani (2011: 138), prestasi belajar dalam bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap siswa yang meliputi faktor kognitif, afektif,

17 Kader - Pelaksanaan Kegiatan tetap dilanjutkan sesuai rencana yang telah

repository.unisba.ac.id.. yang telah dilakukan. Pengumpulan data primer ini dilakukan dengan cara peneliti mendatangi Kantor Kecamatan Kertajati untuk melakukan