ANALISIS PELAYANAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT PADA KANTOR
DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
KOTA MAKASSAR
SKRIPSI
OLEH : MERIATI NIM 105721104016
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2021
ii
KELUARGA BERENCANA KOTA MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar
MERIATI NIM 105721104016
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2021
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Ketika telah melakukan yang terbaik yang kita bisa, maka kegagalan bukan sesuatu yang Harus disesalkan, tapi jadikanlah pelajaran atau motivasi diri.
Sesungguhnya bersama kesulitan pasti ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain)”.(QS 94: 6-7).
Skripsi ini kupersembahkan kepada ALLAH SWT sebagai wujud cinta hamba pada Rabbnya yang terkasih.
Dan kupersembahkan kepada:
Ayah dan ibu serta saudara-saudaraku yang tak pernah henti menyebutku dalam doanya.
Inilah karya sederhanaku.
iv
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Syukur Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT Rabb, Sang Pemilik dunia dan seisinya, tiada tuhan selain Allah dan hanya kepada-Nya lah kita patut memohon dan berserah diri. Shalawat selalu kita hanturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW Sang kekasih Allah, dengan syafaat dari beliaulah kita dapat terbebas dari zaman kejahiliyahan. Hanya karena nikmat kesehatan dan kesempatan dari Allah-lah yang tiada ternilai manakala penulisan skripsii yang berjudul “Analisis Pelayanan Program Keluarga Berencana Terhadap Kepuasan Masyarakat Pada Kantor Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Makassar”.
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam meyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua penulis yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Serta seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu.
Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan akhirat.
viii
penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE, MM. Selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak
Dr. Muhammad Rusydi Rahman.,M.Si
. Selaku Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi selesai dengan baik.5. Ibu Syarthini Indrayani, SE.,M.SI, selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya dan telah berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.
6. Bapak/ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
8. Kedua orang tuaku tersayang, kakak dan adik-adik ku tercinta terima kasih atas dukungan, nasehat, do’a dan kasih sayangnya yang tiada henti.
ix
9. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Angkatan 2016, khususnya teman-teman kelasku Manajemen 16 A. terima kasih atas segala tegur sapa yang hangat, senyum tulus di bibir dan canda tawa yang mengakrabkan, semoga tali silaturahim ini tetap selalu terjaga sampai kapanpun.
10. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan Skripsi ini.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu segala kritik dan saran dari pembaca dan siapapun/masyarakat yang sifatnya membangun, diterima dengan senang hati, demi kesempurnaan dan kemajuan bersama.
Penulis berharap Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.
Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu Alaikum Wr.Wb.
Makassar, 26 Maret 2021
Meriati
x
Terhadap Kepuasan Masyarakat Pada Kantor Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Makassar, Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar, Dibimbing Oleh Pembimbing I Dr. Muhammad Rusydi Rahman, Dan Pembimbing II Syarthini Indrayani.
Penelitian ini membahas tentang analisis pelayanan Program Keluarga Berencana terhadap kepuasan masyarakat pada kantor dinas pengendalian penduduk dan keluarga berencana kota Makassar. Penelitian ini bertujuan: Untuk Mengetahui Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Masyarakat Pada Kantor Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Makassar.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Metode pengumpulan data yaitu dengan penyebaran kuesioner. pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling.
Berdasarkan hasil Regresi Linear Sederhana yang diolah pada tabell coefficients nilai t hitung adalah 5,874 dengan taraf signifikan 0,000. Karena signifikan 0,000 < 0,05 terdapat pengaruh positif dan signifan dari variabel pelayanan terhadap Kepuasan Masyarakat Pada Kantor Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Makassar.
Kata Kunci: Pelayanan dan Kepuasan.
xi ABSTRACT
MERIATI, 2021 Analysis of Family Planning Program Services on Community Satisfaction at the Office of Population Control and Family Planning Makassar City, Thesis Management Study Program Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar, Supervised by Advisor I Dr. Muhammad Rusydi Rahman, and Advisor II Syarthini Indrayani.
This study discusses the analysis of family planning program service on community satisfaction at the office of population control and family planning in Makassar city. This study aims: To determine the effect of services on community satisfaction at the Office of Population Control and Family Planning Makassar City. This research uses quantitative research. The data collection method is by distributing questionnaires. sampling using accidental sampling method.
Based on the results of Simple Linear Regression processed on the tabell coefficients, the t value is 5.874 with a significant level of 0.000. Because it is significant 0.000 <0.05, there is a positive and significant effect of service variables on community satisfaction at the Makassar City Population Control and Family Planning Office.
Keywords: Service and Satisfaction.
xii
SAMPUL i
HALAMAN JUDUL ii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN iii
HALAMAN PERSETUJUAN iv
HALAMAN PENGESAHAN v
SURAT PERNYATAAN vi
KATA PENGANTAR vii
ABSTRAK x
ABSTRACT xi
DAFTAR ISI xii
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR GAMBAR xv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 4
D. Manfaat Penelitian 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Keluarga Berencana 5 B. Tinjauan Umum Tentang Pelayanan Keluarga Berencana 6
xiii
C. Tinjauan Umum Tentang Kepuasan Masyarakat Terhadap
Pelayanan Keluarga Berencana 12
D. Definisi Umum Tentang Kepuasan Masyarakat Terhadap
Pelayanan KB 15
E. Tinjauan Empiris 19
F. Kerangka Konsep 21
G. Hipotesis 22
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian 23
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian 23
C. Definisi Operasional Variabel 23
D. Populasi Dan Sampel 24
E. Teknik Pengumpulan Data 25
F.
Uji Validitas Dan Reabilitas 26G. Teknik Analisis Data 26
H. Pengujian Hipotesis 27
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian 28
B. Hasil Penelitian 37
C. Pembahasan 52
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan 54
B. Saran 54
DAFTAR PUSTAKA 55
LAMPIRAN
xiv
4.1 Umur Responden 37
4.2 Jenis Kelamin 38
4.3 Tingkat pendididkan Akhir 39
4.4 Standar Penilaian 40
4.5 Variabel Pelayanan 41
4.6 Variabel Kepuasan Masyarakat 43
4.7 Uji Validitas Pelayanan (X) 46
4.8 Uji Validitas Kepuasan Masyarakat (Y) 47
4.9 Uji Reabilitas Pelayanan (X) 48
4.10 Hasil Pengujian Regresi 49
4.11 Hasil Uji-T 50
4.12 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi 51
xv
DAFTAR GAMBAR
21. Kerangka Konsep 21
4.1 Struktur Organisasi 35
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga Berencana merupakan pelayanan preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita. Peningkatan dan perluasan pelayanan Keluarga Berencana menjadi salah satu usaha pemerintah untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu.
Akibat dari kehamilan yang dialami wanita, Banyak wanita yang harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia juga metode tertentu yang tidak dapat menerima kebijakan nasional Keluarga Berencan, kesehatan individu dan Seksual wanita atau biaya untuk memperoleh alat kontrasepsi itu sendiri.
United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacifik
(UNESCAP) 2011, menunjukkan jumlah penduduk di kawasan Asia mencapai 60% dari penduduk dunia. Indonesia selama empat dasawarsa terakhir menempati posisi empat jumlah populasi terbesar dunia menurut US.Cencus Bureau (biro sensus di Amerika Serikat yang melakukan sensus di Amerika
Serikat setiap 10 tahun sekali). Proyeksi penduduk Indonesia tahun 2010-2035 menunjukan jumlah penduduk Indonesia selama dua puluh lima tahun mendatang akan terus meningkat.
Angka kematian ibu maternal di kota Makassar mengalami fluktuasi pada tahun 2015 terdapat 5 kematian ibu dari 25.181 kelahiran hidup dan kematian ibu 2014 sama dengan tahun sebelumnya yaitu 5 kematian namun berbeda pada kelahiran hidup yaitu 24.590.
Data tersebut menunjukan angka kematian ibu di Kota Makassar mengalami penurunan dari 20,33/100.000 kelahiran hidup di tahun 2014 menjadii 19,86/100.000 kelahiran hidup di tahun 2015, dimana terjadi 5 kematian ibu dari sejumlah 25,181 kelahiran hidup di Kota Makassar ( Profil Kesehatan Kota Makassar, 2016).
Keberhasilan program KB di Kota Makassar telah dapat menengah jumlah kelahiran pada tahun 2013 sebanyak 21.888 jiwa, tahun 2014 meningkat sebanyak 23,150 jiwa, dan tahun 2015 meningkat lagi sebanyak 23,494 jiwa (Bidang Data dan Informasi DPPKB Kota Makassar, 2016).
Berdasarkan data dari Dinas Pengendalian Penduduk Dan KB Kota Makassar menjelaskan bahwa pencapaian jumlah peserta aktif kota Makassar pada tahun 2017 menunjukan ekspektor baru MKJP pada tahun 2014 terdapat 5.459 ekspektor (43,63% dari sasaran PPM sebanyak 12.511 ekspektor), meningkat pada tahun 2015 peserta MKJP sebanyak 6.693 eksepektor (539.32%
dari sasaran PPM Sebanyak 1.241 ekspektor) dan meningkat lagi pada tahun 2016 sebanyak 7,010 ekspektor (115,05% dari sasaran PPM sebanyak 6,094 ekspektor).
Dalam suatu instansi ataupun perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, kepuasan pelayanan menjadi tolak ukur keberhasilan perusahaan tersebut, begitupun juga dalam pengelolaan organisassi Keluarga Berencana. Terciptanya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan mampu memberikan loyalitas untuk pelanggan, membentuk rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang jelas menguntungkan bagi perusahan, reputasi perusahaan akan menjadi lebih baik, serta laba yang diperoleh semakin meningkat.
3
Kepuasan masyarakat dalam pelayanan pada Kantor Dinas Pengendalian Penduduk dan KB (Keluarga Berencana) Kota Makassar, khususnya pada kesehatan masyarakat sebelum melakukan pelayanan sangat penting untuk diperhatikan, karena dapat menggambarkan kualitas pelayanan kesehatan yang disediakan di tempat tersebut, Mengetahui kepuasan pelayanan sangat bermanfaat bagi instansi atau perusahaan dalam rangka evaluasi program yang dijalankan dan dapat menemukan bagian mana yang membutuhkan peningkatan.
Masalah utama sebagai lembaga atau instansi dalam jasa pelayanan adalah pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai harapan masyarakat atau konsumen. Oleh karena itu pihak instansi perlu secara cermat menentukan kebutuhan masyarakat sebagai upaya untuk memenuhi keinginan dan meningkatkan kepuasan atas pelayanan dan penyediaan fasilitas yang diberikan.
Menjalin hubungan dan melakukan penelitian.
Masalah lain yaitu, dari segi kecepatan pelayanan yang diberikan oleh penyelenggara pelayanan yang lamban dan melebihi waktu yang disepakati, pelayanan pada Kantor Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Makassar menurut masyarakat masih dirasa kurang maksimal. Berdasarkan latar belakang diatas penulis mengadakan penelitian dengan judul : “Analisis Pelayanan Program Keluarga Berencana Terhadap Kepuasan Masyarakat Pada Kantor Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Makassar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka perumusan masalah yang dii angkat sebagai berikut :
“Apakah Pelayanan Berpengaruh Terhadap Kepuasan Masyarakat Pada Kantor Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Makassar” ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah :
“Untuk Mengetahui Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Masyarakat Pada Kantor Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Makassar”
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini di harapkan dapat membantu dalam pengembangan kajian studi ilmu pengetahuan dan memberikan sudut pandang yang baru.
2. Manfaat Praktis
Hasil ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, serta sebagai referensi bagi peneliti lain yang melakukan penelitian dengan metode dan juga tema yang sama.
5 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Keluarga Berencana 1. Definisi Keluarga Berencana
KB adalah singkatan dari Keluarga Berencana. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013), maksud daripada ini adalah: “Gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat serta sejahtera dengan membatasi kelahiran anak. ”Keluarga Berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan, untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan.
2. Tujuan Keluarga Berencana
Dalam ICPD (International Conference on Population and Development) Kairo, 2013, disebutkan bahwa salah satu tujuan program keluarga berencana yaitu membangun pasangan dan individu untuk menentukan secara bebas dan bertanggung jawab tentang jumlah dan jarak antara satu anak dengan anak lainnya dan untuk mendapatkan informasi dan sarana dalam melakukannya, juga untuk memberi kebebasan serta ketersediaan berbagai macam alat kontrasepsii yang aman dan sehat (Handayani,2010).
Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), tujuan keluarga berencana adalah :
a. Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak serta keluarga dan bangsa pada umumnya.
b. Meningkatkan martabat kehidupan rakyat dengan cara menurunkan angka kelahiran sehingga pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan untuk meningkatkan reproduksi.
3. Visi dan Misi Keluarga Berencana
Adapun Visi dari BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) tahun 2020 yaitu “Menjadi lembaga yang handal dan dipercaya dalam mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas”
Adapun Misi dari BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) yaitu :
a. Mengutamakan pembangunan berwawasan kependudukan.
b. Menyelenggarakan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.
c. Memfasilitasi pembangunan keluarga.
d. Mengembangkan jejaring kemitraan dalam pengelolaan kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga.
e. Membangun dan menerapkan budaya kerja organisasi secara konsisten.
B. Tinjauan Umum Tentang Pelayanan Keluarga Berencana (KB) 1. Definisi Pelayanan KB
Pelayanan Keluarga Berencana adalah proses pemenuhan kebutuhan tentang KB yang mencakup, upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga dan peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Melalui pelayan KB, kehamilan dapat diatur, sehingga berdampak positif bagi keluarga yang bersangkutan. Diharapkan dengan adanya pelayanan KB dapat membentuk perencanaan matang keluarga sehingga tidak ada lagi kejadian mengakhiri kehamilan atau aborsi.
7
Kualitas pelayanan merupakan suatu fenomena yang unik, sebab dimensi dan indikatornya dapat berbeda diantara orang-orang yang terlibat dalam pelayanan tersebut. Menurut Azwar, untuk mengatasi perbedaan tersebut seharusnya yang dipakai sebagai pedoman adalah hakikat dasar dari penyelengaraan pelayanan tersebut, yaitu memenuhi kebutuhan dan tuntutan para pemakai jasa (Azwar, 2019). Dengan demikian, yang dimaksud dengan kualitas pelayanan adalah, yang menunjukan pada tingkat kesempurnaan pelayanan dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap Konsumen atau masyarakat. Pelayanan di katakan berkualitas atau memuaskan bila pelayanan menjadi indikator kinerja bagi penyelenggara pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan harapan masyarakat. Karena itu, kualitas pelayanan sangat penting dan selalu fokus kepada kepuasan pelanggan.Terdapat berbagai ukuran untuk menilai kualitas pelayanan.
menurut Supardi (2018) ada lima dimensi utama kualitas pelayanan sesuai urutan derajat kepentingan relatifnya, yaitu :
a. Realibilitas/Keandalan (realibility)yaitu kemampuan memberikan Pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan
b. Daya tanggap (responsieness) yaitu keinginan para staf untuk membantu pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.
c. Jaminan (asurance) mencakup pengetahuan, kompetensi, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan.
d. Empati (empathy) meliputi kemudahan dalam menjalin relasi, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan pemahaman atas kebutuhan individual para pelanggan.
e. Bukti Fisik (tangible) meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi.
Gerakan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Tujuan Demografi, mencegah terjadinya ledakan penduduk dengan cara menekan laju pertumbuhan penduduk, dengan ini akan menurunkan angka kelahiran.
2. Mengatur kehamilan dan menunda pernikahan, menunda kehamilan dan melahirkan anak pertama dan menjarangkan kehamilan bila dirasakan anak telah cukup.
3. Mengobati kemandulan atau infertlitas bagi pasangan yang telah menikah lebih dari satu tahun tetapi belum memiliki anak, hal ini memunginkan tercapainya keluarga bahagia.
4. Nasehat perkawinan bagi pasangan remaja dan pasangan yang akan menikah, dengan harapan pasangan tersebut akan mempunyai pemahaman untuk tercapainya keluarga bahagia dan berkualitas.
5. Tujuan akhir Keluarga Berencana adalah tercapainya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera), membentuk keluarga yang harmoni, sehat, Tercukupi sandang, pangan, papan, pendidikan dan produktif dari segi ekonomi.
2. Cara Memberikan Penerangan Dan Motivasi di Fasiltas Pelayanan KB a. Wawancara
Wawancara adalah salah satu cara penyuluh kesehatan dengan Jalan mengadakan Tanya jawab dan pengarahan.
9
1) Ciri Khas Wawancara
Adanya dua belah pihak, yaitu adanya pihak yang bertanya dan pihak yang ditanya, seluruh percakapan dikendalikan oleh pihak pewawancara atau pihak yang bertanya.
2) Persiapan Wawancara
a. Menentukan tujuan mengadakan wawancara, tujuan wawancara yaitu untuk memperoleh keterangan atau informasi yang diinginkan.
b. Pesan yang akan disampaikan mengenai KB dalam wawancara.
Yaitu arti dan tujuan KB, alat-alat kontrasepsi, aspek-aspek KB, efek samping pemakaian alat kontrasepsi, peranan fasiltas pelayanan KB : apa yang dapat diharapkan dari fasilitas pelayanan KB, siapa yang dapat dihubungi dalam fasilitas Pelayananan KB untuk meminta bantuan, hari apa fasilitas Pelayanan KB buka, dan sebagainya.
Teknik pemakaian alat-alat kontrasepsi.
c. Waktu wawancara akan di adakan. Hal ini tergantung dari ketersediaan waktu, mau pewawancara ataupun bagi pihakyang akan diwawancarai. Setiap keluarga mempunyai waktu dimana anggotanya tidak berada dalam aktifitas kerja, inilah waktu yang dapat digunakan untk melakukan wawancara.
d. Persiapan alat peraga.Sebelum melakukan wawancara alat peraga perlu disiapkan, hal lain yang dianggap perlu untu kebutuhan, buatlah dalam bentuk catatan atau daftar yang disusun rapi untuk memudahkan berjalannya wawancara.
e. Pelaksanaan wawancara. Jelaskan maksud dan tujuan kunjungan, apa yang diharapkan dari kunjungan tersebut, serta bantuan apa yang dikehendaki dari keluarga tersebut. Hubungan baik dan suasana menyenangkan sangat diperlukan dalam proses wawancara untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tida dikehendaki.
Mulaialah bertanya dengan persoalan yang menjadi perhatian terwawancara, persoalan dan kata-kata yang dirumuskan harus dijelaskan dengan sangat jelas dan menggunakan kalimat yang sederhana.
f. Penilaian wawancara. Apabila wawancara berjalan dengan baik dan berhasil, suasana yang ramah dan tidak ada tekanan selama proses wawancara, hal tersebut dapat digunakan sebagai penilaian.
g. Ceramah Diskusi. Ceramah adalah salah satu cara dalam PKB, dimana kita akan menerangkan Sesutu dengan lisan disertai dengan diskusi epada peserta PKB dan dibantu beberapa alat alat peraga.
h. Konseling. Konseling adalah proses yang berjalan dan menyatu dengan semua aspek Pelayanan KB. Percakapan yang bertujuan membantu calon peserta KB agar memahami Norma Keluarga kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS).
3. Program Layanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Seksual dan Reproduksi (Kespro)
PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) berlandaskan strategis 2010-2020, yaitu mengembangkan model-model dan standar pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
11
Area program strategi ini meliputi :
a. Menyediakan pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
b. Menyediakan pelayanan penanganan kehamilan yang tidak diinginkan yang komprehensif yang terjangkau.
c. Mengembangkan standar pelayanan yang berkualitas disemua strata pelayanan, termasuk mekanisme rujukan pelayanan kesehatan
reproduksi.
d. Melakukan studi untuk mengembangkan pelayanan yang berorientasi pada kepausan klien, pengembangan kapasitas dan kualitas provider.
e. Mengembangkan program penanganan kesehatan seksual dan reproduksi pada situasi-situasi darurat.
f. Mengembangkan model pelayanan KB dan kespro melalui pendekatan dan pengembangan terhdap masyarakat.
Tujuan didirikan klinik kesehatan seksual dan reproduksi yaitu:
a.
Sebagai fasilitas layanan kesehatan yang memberikan layanan berkualitas lengkap dan terpadu (komperehensif) berupa kesehatan seksual dan reproduksi, keluarga berencana, kesehatan keluarga dan pelayanan lainnya bagi masyarakat yang membutuhkan.
b.
Memberikan layanan konseling terhadap seluruh mayarakat untuk mendorong peningkatan kemandirian masyarakat dalam memenuhi hak kesehatan seksual dan reproduksi (HKSR).Beberapa prinsip dan nilai yang digenggam PKBI dalam menyediakan pelayanan Kb dan kespro, yaitu:
1) Tanpa diskriminasi dan tidak menghakimi
2)
Berbasis hak (right based).3)
Subsidi silang dan presentase alokasi (cross subsidize).4)
Berbasis Konseling (counseling based).5)
Pelayanan yang ramah kepada semua (youth friendly services).6)
Layanan klinik PKBI berdasarkan kebutuhan klien (client needs).C. Tinjauan Umum Tentang Alat Kontrasepsi 1. Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata ”Kontra” berarti mencegah atau melawan, dan konsepsi berarti pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang dan l sperma yang menyebabkan kehamilan. Jadi, Kontrasepsi adalah metode yang digunakan untuk mencegah kehamilan (Amalia and Afriany, 2015).
Kontarsepsi terbagi menjadi atas dua yaitu secara alami dan bantuan alat. Kontarsepsi secara alami merupakan metode kontrasepsi tanpa menggunakan bantuan alat apaun, caranya dengan tidak melakukan hubungan seksual pada masa subur, cara ini lebih dikenal dengan metode kalender.
Kelebihannya adalah memperkecil kemungkinan terjadinya efek samping karan tidak menggunakan alat, sedangkan kelemahannya adalah kurang efektif karena kadar perhitungan masa subur bisa meleset dan tidak akurat (Wikojoastoro, 2013).
1. Syarat metode kontrasepsi secara umum
2. Aman, artinya tidak akan menimbulkan komplikasi berat bila digunakan
13
3. Berdaya guna, dalam arti bila digunakan sesuai dengan aturan akan dapat mencegah terjadinya kehamilan.
4. Tidak memerlukan motivasi terus-menerus.
5. Dapat diterima, bukan hanya oleh klien melainkan juga oleh lingkungan budaya masyarkat.
6. Terjangkau harganya oleh masyarakat.
7. Bila metode tersebut digunakan oleh penggunanya, klien akan segera kembali kesuburannya, kecuali kontrasepsi mantap.
2. Jenis-Jenis atau Metode Kontrasepsi yang paling umun digunakan dibagi menjadi beberapa bagian menurut Honestdocs.
a. Kondom
Berdasarkan survey terhadap 13.506 responden, sebagian besar responden sekitar 63,2% memilih kondom sebagai alat kontarsepsi. Jenis alat kontrasepsi ini efektif mencegah kehamilan hingga 98% asal dipasang dengan benar tidak bocor. Bahkan kondom merupakan satu-satunya alat kontrasepsi mencegah penyebaran Infeksi Menular Seksual (IMS).
b.
IUD (Intrauterine Device)IUD adalah alat kecil berbentuk T yang dimasukan dalam rahim guna mencegah terjadinya pembuahan, IUD terdiri dari dua jenis yaitu :
IUD tembaga: tidak mengandung hormon dan kandungan tembaganya
bertindak sebagai spermisida untuk membunuh sperma yang masuk.
IUD Hormonal: mengandung progestin, fungsinya untuk mencegah sperma
sperma membuahi sel telur.Tingkat efektivitas IUD mencapai 99,8% dalam mencegah kehamilan. Alat KB ini bahkan dapat digunakan 3-5 tahun, tergantung dari jenis IUD yang dipilih.
c.
Pil KBPil KB mengandung dua hormon, yaitu: estrogen dan progestin, yang berfungsi untuk menghambat pelepasan sel telur (Ovulasi). Kontrasepsi hormonal memiliki tingkat efektifitas hingga 98%, selama diminum secara rutin dan sesuai aturan.
d.
Suntik KBSuntik KB mengandung hormone progesteron atau kombinasii progesterone dan ekstrogen dan disuntikan pada lengan atau bokong setiap 3 bulan guna melindungi wanita dari kehamilan.
e. Tubektomi
Tubektomi adalah salah satu bentuk kontarsepi mantap (kontap)
Dengan cara memotong tuba falopi atau saluran tuba. Ketika tuba falopii dipotong, maka sel telur tidak dapat masuk kedalam rahim. Tubektomi inii biasanya ditujukan untuk pasangan usia subur yang sudah tidak ingin punya anak.
f.
KB ImplanAlat kontrasepsi ini dimasukan kebawah kulit lengan atas, dan cukup banyak diminati karena pemasangannya cukup mudah, efektif,dan memberikan perlindungan yang cukup lama.
g. Senggama Terputus (coitus interruptus)
Menurut WHO (World Health Organization) yaitu, mencoba untuk tidak melakukan pembuahan. Metode ini cukup efektif mencegah kehamilan hingga 80%. Namun tentunya, hal ini perlu dilakukan dengan hati-hati dan memastikan bahwa ejakulasi terjadi diluar.
15
h.
VasektomiMetode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) berupa vasektomi atau operasi pemotongan vas deferens yang biasa dilakukan oleh pria, yaitu saluran berbentuk tabung kecil didalam skrotum yang membawa sperma dari testis menuju alat vital, akibatnya akses sperma menuju air mani jadi tertutup sehingga mencegah pembuahan.
i. Spermisida
Spermisida biasanya diletakan pada lat vital perempuandekat leher rahim dan harus segera dimasukan sebelum berhubungan. Efek alat KB ini umumnya mulai bekerja setidaknya 15 menit setelah digunakann.
j. Diafragma
Alat kontrasepsi ini berbentuk kubah dan terbuat dari karet atau silicon.
Setengah bagian diisi krim atau spermisida untuk membunuh sel sperma agar tidak masuk, setelah itu, alat ini dimasukan pada alat vital perempuan dan diletakan diatas serviks sebelum berhubungan.
D. Tinjauan Umum Tentang Kepuasan masyarakat terhadap Pelayanan KB 1. Definisi Kepuasan
Kepuasan Pelayanan adalah kunci keberhasialan dalam usaha atau kegiatan yang bersifat jasa. Salah satu instansi penyedia pelayanan adalah program Keluarga Berencana yang berfungsi menekan laju pertumbuhan.
Menurut Tjiptomo dan Chandra, Kepuasan adalah respon atau tanggapan masyarakat mengenai pemenuhan kebutuhan atau penilaian mengenai ciri dan keistimewaan produk itu sendiri yang menyediakan pemenuhan kebutuhan mansyarakat.
Kepuasan juga dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu memadai. Kepuasan juga sebagai perasaan senang atau kecewa seseorang yang dialami setelah membandingkan antara persepsi kinerja atau hasil suatu produk dengan harapan-harapannya.
Salah satu konsep dalam memuaskan masyarakat, mengacu pada :
a. keistimewaan produk, baik langsung maupun tidak langsung yang dapat memenuhi keinginan masyarakat. Dengan demiian dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat.
b. kepuasan Terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau perusakan.
2. Kepuasan Masyarakat
Kepuasan didefinisikan sebagai respon efektif terhadap pengalaman melakukan konsumsi yang spesifik atau suatu evaluasi kesesuaian atau ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktuall setelah pamakaian atau pelayanan.
Kepuasan adalah hasil dari perbandingan antara harapan dan kenyataan yang diterima pelanggan dalam dalam menggunakan barang atau jasa.
Ada dua kemungkinan untuk harapan yang terbentuk karena informasi dari penjual atau penyedia jasa, yaitu :
a. bila penjual atau penyedia jasa memberikan informasi yang berlebihan terhadap pelanggan dari barang dan jasa yang dijual, maka pelanggan akan mempunyai pengharapan yang terlalu tinggi, sehingga berakibat ketidakpuasan apabila pihak instansi tidak dapat memenuhi informasinya.
17
b. Bila penjual kurang membeikan informasi, maka masyarakat akan kurang tertarik (harapannya rendah), pada produk atau pelayanan tersebut, sehingga proses pelayanan tidak terjadi.
Menurut Anderson, Fornell dan Lechman (1994) apabila masyarakat puas terhadap barang atau pelayanan yang diberikan, maka akan menimbulkan peningkatan kesetiaan pelanggan.
Bagi perusahaan yang terpenting adalah mempermudah proses komplain dan usulan tersebut sampai kepada pihak instansi dan dapat segera ditindaklanjuti. Morgan dan Hunt (1994) menunjukan bahwa komunikasi antar pelanggan dan resprentasi perusahaan mempercepat proses pembentukan kepuasan pelanggan dengan mempertemukan harapan dan kenyataan.
Secara umum Kepuasan masyarakat sendiri memiliki dimensi, dimensii kepuasan tersebut dapat dibedakan atas dua macam :
a. kepuasan yang mengacu pada standar pelayanan.
Pemakaian jasa pelayanan terbatas pada penerapan standar saja. Suatu pelayanan dapat disebut sebagai pelayanan bermutu jika penerapan kode etik dapat memuaskan masyarakat.
b. kepuasan pelayanan atas kesehatan yang mengacu pada semua penerapan persyaratan pelayanan kesehatan.
Suatu pelayanan dapat memuaskan pasien (masyarakat) apabila ukuran pelayanan kesehatannya bermutu dan bersifat luas, karena didalamnya mencakup penilaian terhadap kepuasan pasien.
3. Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Masyarakat
Menurut Syafrudin (2019), faktor yang mempengaruhi kepuasan masyarakat, antara lain :
a. pendekatan dan perilaku petugas terutama saat pertama kali datang b. mutu informasi yang diterima, seperti apa dikerjakan, apa yang bisa diperoleh
c. pelayan lainnya, seperti mutu makanan, privasi dan pengaturan pengunjungan
d. prosedur perjanjian e. waktu tunggu
f. terapi dan perawatan yang diterima
Seperti yang kita ketahui bahwa masalah pertumbuhan penduduk dii daerah padat di negeri ini sudah terpikirkan sejak dahulu oleh pemerintah Hindia- Belanda dengan membuat program transmigrasi. Yang dimana oleh pemerintah Indonesia dilanjutkan, sejalan dengan pengendalian angka kelahiran melaluii program Keluarga Berencana yang sekarang mengalami kemunduran, Kualitas dan akses pelayanan KB menurut perubahan paradigma terutama di kalangan Penyelenggara Peleyanan yang dalam hal ini adalah Bapermad dan KB. Itulah sebabnya pelayanan harus dilaksanakan atas dasar kesukarelaan sehinga kepuasan pelayanan terlaksana.
19
E. Tinjauan Empiris
Tinjauan empiris merupakan penelitian terdahulu yang mengemukakan beberapa konsep yang relevan terkait dengan sikap dan perilaku klien.
Beberapa studi empirisyang menjadi acuan, yaitu:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Nama dan
Tahun Meneliti
Judul Penelitian
Metode Analisis Data
Hasil penelitian
1 Supriadi, 2019 Faktor Berhubungan Dengan Pen ggunaan Alat Kontrasepsi Pada Pasangan Usia Subur Diwilayah Kerja Puskesmas
Analisis Data Univariat, Analisis Data Bivariat
Umur seseorang mempengaruhi pemilihan dan pemakaian Alat kontrasepsi Yang merupakan alat yang baik digunakan Untuk menjarangkan kehamilan.Mereka Yang umur tidak Beresiko mampu mengetahui urutan-urutan pemilihan alat
kontrasepsi yang akan digunakan sesuai dengan fase fase yang ditentukan.
2 Kurnia Ramadani, 2018
Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Masyarakat Pada Kantor Desa
Tamalate Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar
Analisis Kuantitatif
Berdasarkan dengan hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan Kualitas pelayanan terhadap kepuasan masyarakat terbukti kebenarannya pada uji parsial (uji t) hasil t hitung untuk variabel kompensasi sebesar 5.223 dan nilai pada tabel distribusi 5%
sebesar 1,690 maka t hitung 5.223 > t tabel 1690 sedangkan nilai signifikansi yang ditujukan oleh nilai p <
ɑ = 0,05 (0,000 <
0,05). Dan nilai koefisien regresi X sebesar 0,683. Dapat diartikan ada
pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan masyarakat.
3 Zulfi Ahaditya Arif Nugraheni , 2018
Analisis Kepuasan Masyarkat Terhadap Pelayan Public Berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat Pada Kantor Kecamatan.
Editing, Tabulasi, Analisis IKM Dan
Intrepretasi, Penarikan Kesimpulan.
Nilai indeks kepuasan masyarkat (IKM) untuk pelayanan pada publik mungkin berada pada kategori mutu
pelayanan baik.
4 Akbar
Tamrin, 2018
Kewenangan Pelayanan Public Pada Badan Keluarga Berencana Dan
Pemberdaya Perempuan Pada
Kabupaten Berspektif Islam
Analisis Data Kualitatif
Gedung yang dijadikan kantor Sangat baik dan nyaman untuk bisa mengadakan pertemuan
dengan kader-kader setiap desa.
Masyarakat juga merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan olen badan keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan, dalam mengenai aspek kehandalan dalam menangani masyaraka tpetugas melayani dengan ramah membe ripelayanan tidak membeda-bedakan antara orang satu dengan yang lain, bahkan mereka udah mengaggap mereka sebagai keluarga.
21
5 Tinus
Ndjurumbaha, 2018
Analisis Kepuasan Masyarakat Atas Kualitas Pelayanan Pada
Puskesmas
Metode Deskriptif Kualitatif
Analisis Rekapitulasi tingkat persepsi dimana
kebanyakan pasien menjawab dengan sangat setuju bahwa mereka puas terhadap kualitas pelayanannya
F. Kerangka Pikir
Kepuasan masyarakat dalam hal pelayanan merupakan tujuan utama dari i setiap penyelenggara instansi pemerintah. tidak terkecuali Kantor Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Makassar yang dalam hal ini sebagai ujung tombak penyelenggara pemerintahan dalam menekan laju pertumbuhan penduduk. Adapun kerangka gambar atau pemikiran tentang pelayanan di Kantor Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Makassar dapat peneliti gambarkan pada gambar berikut ini:
Gambar 2.1 Kerangka Konsep
DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
PELAYANAN 1. Keandalan
2. Daya Tanggap 3. Jaminan 4.Empati 5. Bukti Fisik
(Azwar, 2019
)
KEPUASAN MASYARAKAT 1. Perilaku Petugas
2. Informasi Yang Diterima 3. Pelayanan Yang Diterima 4. Prosedur Perjanjian 5. Waktu Tunggu
(Syafrudin, 2019)
G. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang sifatnya sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2002:64).
Dalam penelitian ini penulis membuat hipotesis, yaitu diduga bahwa pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan masyarakat pada Kantor Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Makassar.
23 BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat Kuantitatif.
Menurut Kasiram (2008: 149) penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Kantor Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Makassar, Jl. Jenderal Ahmad Yani No.2 Makassar Sulawesi Selatan, Indonesia, Waktu penelitian untuk memeperoleh data yaitu pada bulan November sampai dengan Januari pada tahun 2021.
C. Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional
1. Kualitas Pelayanan (X)
Didefinisikan sebagai suatu perusahaan atau Kantor dalam menunjukan eksitensinya kepada pihak eksternal. Yang dimaksud adalah penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik dari perusahan atau kantor tersebut dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dan pelayanan yang diberikan.
2. Kepuasan Mayarakat (Y)
Didefinisikan seabagai respon masyarakat terhadap ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakannya setelah pemakaian.
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti sebuah elemen yang ada dalam wilayah penelitian tersebut, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto,2018).
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 326 orang pengguna KB pada kampung KB kecamatan tamalate Kota Makassar .
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti, apabila jumlah responden kurang dari 100, sampel di ambil semua sehingga penelitiannya adalah penelitian populasi (Arikunto,2018).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah accident sampling yang merupakan metode pengambilan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu konsumen yang kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Berdasarkan teknik pengambilan sampel tersebut, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah , 50 Responden dari keseluruhan populasi.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya dan apa alat yang digunakan. Sugiyono (2013:137) menyebutkan jika dilihat dari sumbernya maka data terbagi menjadi dua sumber, yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Data Primer
Merupakan data yang diperoleh secara langsung pada objek peneletian.
a. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013;137). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data paling efisien jika penelitii tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
2. Data Sekunder
Merupakan pengumpulan data dengan mengumpulkan laporan kantor dan data lain yang berhubungan dengan penelitian.
a. Jurnal
Yaitu pendukung yang berhubungan dengan penelitian yang dianggap relevan dengan topik penelitian.
b. Internet
Yaitu dengan cara mencari data-data yang berhubungan dengan topik penelitian, yang dipublikasikan di internet baik yang berbentuk jurnall maupun karya tulis.
F. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak sahnya suatu kuesioner. Kuesioner yang dikatakan valid apabila pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali,2016). Pengujian validitas ini menggunakan aplikasi SPSS yang merupakan salah satu aplikasi untuk menganalisis data statistik. Angka korelasi yang diperoleh dengan melihat tanda bintang pada hasil skor total atau membandingkan dengan angka bebas korelasi nilai r yang menunjukkan valid.
Kriteria penilaian uji validitas yaitu apabila r hitung > r table, maka item kuesioner tersebut dinyatakan valid. 44 44 Dan apabila r hitung < r tabel, maka dapat dinyatakan item kuesioner tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Koefisien reabilitas yang diukur kemudian dilihat nilainnya. Variabel yang memiliki koefisien reabilitas yang negative atau lebih kecil dari nilai table, maka perlu direvisi kembali karena memiliki tingkat reabilitas yang rendah (Santoso, 2000).
G. Teknik Analisis Data
Metode Analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Sederhana.
Analisis Regresi Sederhana digunakan untuk meramalkan perubahan variabell satu dengan variabel lainnya. Dalam hal ini regresi dilakukan untuk menentukan kepuasan pelanggan atau Masyarakat (Y) yang disebabkan oleh kualitas pelayanan X. Menurut sugiyono (2005;211).
Rumus Regresi Sederhana :
Y = a+bx+e
27
Dimana :
Y = Kepuasan Masyarakat X = Kualitas Pelayanan e = Error Term
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasaarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan b (-) maka terjadi peneurunan X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
H. Pengujian Hipotesis 1. Uji Parsial (Uji-t)
Menurut ghozali dalam sujarweni (2015), uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. Apabila nilai probalitas signifikan lebih kecil dari 0.05 (5%) maka suatu variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Adapun kriterianya yaitu: a.
Jika t hitung > t table maka Ho ditolak dan Ha diterima b. Jika t hitung < table maka Ho diterima dan Ha ditolak
2. Uji Koefesien Determinasi (R2 )
Menurut Ghozali dalam Sujarweni (2015) Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembiayaan modal kerja (X) terhadap Pendapatan UMKM (Y). Nilai R2 menunjukkan seberapa besar proporsi dari total variasi variabel tidak bebas yang dapat dijelaskan oleh variabel penjelasnya.
Semakin tinggi nilai R2 maka semakin besar proporsi dari total variasi variabell dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen.
28 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian
Sejalan dengan Pelaksanaan Otonomi Daerah, Pemerintah Kota Makassar telah melaksanakan penataan organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Makassar yang tercermin dalam Perda Nomor 6 Tahun 2005, yaitu dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah Badan Keluarga Berencana Kota Makassar sebagai salah satu lembaga perangkat daerah menempatkan fungsi Badan Keluarga Berencana Kota Makassar bergabung bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah Badan Pemberdayaan Masyarakat,, kemudian dilebur membentuk lembaga tersendiri yang melaksanakan fungsii manajemen Keluarga Berencana secara otonom, yaitu Badan Keluarga Berencana Kota Makassar berdasar Perda Nomor 3 Tahun 2009.
Dengan berlakunya Perda Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dimana Badan Keluarga Berencana Kota Makassar berubah Menjadi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dan secara keseluruhan terjadi Perubahan Struktur Organisasi,Nomenklatur dan Tugas dan Fungsi di sesuaikan berdasarkan Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 163 Tahun 2016 tentang Pedoman Nomenklatur, Tugas dan Fungsi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten dan Kota.
Dasar Hukum Pembentukan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana:
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman
Organisasi Perangkat Daerah.
Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 2 Tahun 2009 tentang Urusan
Pemerintah yang menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Makassar
Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.
Selain dasar Hukum pembentukan kelembagaan tersebut dalam melaksanakan tugas Pokok dan Fungsinya Badan KB Kota Makassar Mengacu pada :
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 Tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.
Peraturan kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Nomor
1562/HK-010/B5/2006 tentang Penjabaran Program dan Kegiatan Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Dalam Pengelolaan Keuangan Daerah.
Peraturan Kepala Badan Kependudukan Nasional Nomor 163 tahun 2016 tentang Pedoman Nomenklatur, Tugas dan Fungsi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana di Provinsi, Kabupaten dan Kota.
30
Penyelenggaraan Pemerintahan Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana sesuai dengan Lampiran UU 23 Tentang Pemerindahan Daerah menekankan pada Pemaduan dan Sinkronisasi kebijakan Pemerintah Daerah Provinsi dengan Pemerintah daerah dalam rangka Pengendalian Kuantitas Penduduk, Pemetaan Perkiraan Pengendalian Penduduk Cakupan daerah Kota Makassar, Pelaksanaan Advokasi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) pengendalian penduduk dan KB sesuai kearifan budaya local, pendayagunaan tenaga penyuluh KB/Petugas Lapangan KB (PKB/PLKB), Pengendalian dan Pendistribusi kebutuhan alat dan obat kontrasepsi serta pelaksanaan pelayanan KB di Kota Makassar, Pemberdaaan dan Penignkatan peran serta organisasi kemasyarakatan tingkat daerah Kota Makassar dalam Pelaksanaan pelayanan dan pembinaan, Pelaksanaan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga dan pelaksanaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan tingkat Kota Makassar dalam pembangunan.
Kedudukan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Makassar adalah sebagai Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Makassar yang dipimpin oleh Seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota Makassar.
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Makassar beralamatkan di Jalan Ahmad Yani No.2 Lt.5 Makassar, Kelurahan Baru Kecamatan Ujung Pandang. Secara Umum Tugas Pokok Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Makassar yaitu :
“Membantu Walikota melaksanakan Urusan Pemerintahan bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah”
Untuk melaksanakan tugas tersebut Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Makassar mempunyai sejumlah fungsi sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah yaitu :
1. Memadukan dan mensinkronkan kebijakan Pemerintah provinsi dengan Pemerintah kota dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk.
2. Memetakan perkiraan pengendalian penduduk cakupan Kota Makassar;
3. Melaksanakan advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pengendalian pendudukdan KB sesuai kearifan budaya lokal;
4. Mendayagunakan tenaga penyuluh KB/petugas lapangan KB PKB/PLKB);
5. Melakukan pengendalian dan pendistribusian kebutuhan alat dan obat kontrasepsi serta pelaksanaan pelayanan KB di Kota Makassar;
6. Melakukan pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan tingkat kota dalam pelaksanaan kesertaanber-KB;
7. Melaksanakan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
8. Melaksanakan dan meningkatkan peran serta organisasi kemasyarakatan tingkat kota dalam pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
32
1. Visi dan Misi Visi
1. Terciptanya keluarga yang terencana dalam kehidupan yang berkeluarga.
2. Terciptanya keluarga yang sehat dan aman.
3. Terwujudnya lingkungan keluarga yang sehat dalam tata lorong yang rapih.
Misi
1. Menyiapkan dan melaksanakan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi secara sistematis.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya pengelola program keluarga berencana.
3. Meningkatkan kualitas dan informasi program keluarga berencana.
2. Sejarah Singkat Balaikota Makassar
Sebagian dari kita lahir dengan mengenal Ujung Pandang sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Selatan.Belakangan, mulai 1999, namanya berganti jadi Makassar. Pergantian nama ini diikuti dengan perluasan wilayah kota Makassar ke arah laut, dari semula 10.000 hektar menjadi 27.577 hektar.
Menurut riwayatnya, nama Makkassar sudah dipakai sejak abad ke-16, sekitar masa pembangunan benteng Fort Rotterdam. Makassar menetapkan 9 November 1607 sebagai hari jadinya.
Nama Ujung Pandang baru digunakan pada 1971 saat Makassar ditetapkan sebaga kota madya. Nama itu kabarnya berasal dari istilah ''Jumpandang'', sebutan orang dari wilayah pedalaman yang bermigrasi ke Kota Makassar.
33
Sebelumnya, pada 1906, pemerintah Hindia Belanda juga pernah menetapkan Makassar sebagai Kota Madya. Pada 1920, Makassar pernah ditempati 9 perwakilan 'negara' asing dan menjadi kota internasional. Sejak awall abad hingga Perang Dunia II, Makassar menikmati masa damai, tanpa perang, selama tiga setengah abad.
Saat ini Kota Makassar terbagi ke dalam 14 kecamatan. Kantor walikotanya berada di dekat benteng Fort Rotterdam dan Pelabuhan Petikemas Makassar. Gedung baru kantor walikota berlantai 11. Gedung yang disebut Menara Balaikota ini dibangun sejak 2004, bolak-balik macet, beberapa kali ganti kontraktor, dan akhirnya rampung dan bisa dipergunakan mulai pada tahun 2011.
Menara Balaikota sempat diprotes kehadirannya karena dibangun di halaman tengah bekas Kantor Gubernur Sulsel yang merupakan bangunan cagar budaya.
3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi badan pengelolaan keuangan daerah dan aset kota makassar adalah sebagai berikut :
1. Kepala Dinas 2. Sekertariat
terdiri atas :
a. Subbagian Tata Usaha b. Subbagian Keuangan
c. Subbagian Tata Perencanaan dan Pelaporan
34
1. Bidang Penyuluhan dan Penggerakan terdiri atas :
a. Seksi penyuluhan
b. Seksi advokasi dan penggerakan
c. Seksi pemberdayagunaan PKB/PLKB dan kader KB
2. Bidang Keluarga Berencana terdiri atas :
a. Seksi Distribusi Alkon
b. Seksi Jaminan Pelayanan Kb c. Kelompok Jabatan Fungsional
3. Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, terdiri atas;
a. Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejahtera
b. Seksi Bina Ketahanan Keluarga Balita Anak dan lainnya c. Seksi Bina Ketahanan Remaja
4. Bidang Pengendalian Penduduk terdiri atas :
a. Seksi Perencanaan dan Perkiraan Pengendalian Penduduk b. Seksi Pemaduan dan Singkronisasi Kebijakan Kependudukan c. Seksi Data dan Informasi
5. Unit Pelaksana Teknis (UPT)
6. Kelompok Jabatan Fungsional
35
STRUKTUR ORGANISASI 4.1 Struktur Organisasi
Kepala Dinas
Sub Bagian Keuangan Sekertaris
Sub Bagian tata usaha
Sub Bagian Tata Perencanaan Dan Pelaporan
Seksi Pemberdayaan
Keluarga Sejahtera Bidang Ketahanan Dan Kesejahteraan
Keluarga Kelompok
Jabatan Fungsional
Bidang Pengendalian
Penduduk
Seksi Bina Ketahanan Keluarga Balita
Anak Dan Lainnya
Seksi Bina Ketahanan
Remaja
Seksi Pemaduan Dan Singkronisasi
Kebijakan Kependudukan
Seksi Data Dan Informasi
Seksi Perencanaan Dan Perkiraan
Pengendalian Penduduk Bidang
Penyuluhan Dan Penggerakan
Seksi Distribusi
Alkon Bidang Keluarga
Berencana
Seksi Penyuluhan
Kelompok Jabatan Fungsional
Seksi Jaminan Pelayanan
KB Seksi Advokasi
Dan Penggerakan
Seksi Pemberdayagunaan PKB/PLKB Dan Kader
KB UPT
36
4. Tugas Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana
Membantu Walikota melaksanakan Urusan Pemerintahan bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah”
Untuk melaksanakan tugas tersebut Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Makassar mempunyai sejumlah fungsi sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah yaitu :
1. Memadukan dan mensinkronkan kebijakan Pemerintah provinsi dengan Pemerintah kota dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk.
2. Memetakan perkiraan pengendalian penduduk cakupan Kota Makassar;
3. Melaksanakan advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pengendalian penduduk dan KB sesuai kearifan budaya lokal;
4. Mendayagunakan tenaga penyuluh KB/petugas lapangan KB (PKB/PLKB);
5. Melakukan pengendalian dan pendistribusian kebutuhan alat dan obat kontrasepsi serta pelaksanaan pelayanan KB di Kota Makassar;
6. Melakukan pemberdayaan dan eningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan tingkat kota dalam pelaksanaan kesertaanber-KB;
7. Melaksanakan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
8. Melaksanakan dan meningkatkan peran serta organisasi kemasyarakatan tingkat kota dalam pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Respoden
Penelitian ini menguraikan mengenai Analisis pelayanan terhadap kepuasan masyarakat pada Kantor Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Makassar. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pelayanan terhadap tingkat kepuasan masyarakat pada Kantor Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Makassar. Dalam penelitian ini, diambil 50 masyarakat sebagai sampel penelitian.
Karakteristik responden yaitu menguraikan deskripsi identitas responden menurut sampel penelitian yang telah ditetapkan. Tujuannya adalah memberikan gambaran yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Karakteristik responden dikelompokkan menurut umur, jenis kelamin dan tingakat pendidikan.
2. umur
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada kantor Dinas
Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Makassar, maka dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut
Tabel 4.1 Umur Responden Umur
Responden
Frekuensi
Jumlah Responden Presentase
17-25 15 30%
26-30 20 40%
32-48 8 16%
Diatas 50 Tahun 7 14%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Olah Data Primer, 2020
38
Berdasarkan pada tabel 4.1 dimana karakteristik tingkat umur responden pada kantor Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Makassar dalam penelitian ini, ialah dan umur 17-25 sebanyak 15 orang (30%), umur 26-30 sebanyak 20 orang (40), umur 32-48 sebanyak 8 orang (16%), sertas umur diatas 50 dsebanyak 7 orang (14%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jumlah responden terbanyak berusia 26-30 tahun yaitu sebanya 20 orang masyarakat tergolong usia produktif.
3. Jenis Kelamin
Adapun karakteristik jenis kelamin masyarakat pada kantor Dinas
Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Makassar lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.2
Tabel 4.2 Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Responden
Frekuensi
Jumlah Responden Presentase
Pria 15 30%
Wanita 35 70%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Olah Data Primer, 2020
Berdasarkan tabel 4.2, terlihat bahwa jenis kelamin responden pria
sebanyak 15 orang atau (30%) orang, sedangkan responden wanita sebanyak 35 atau (70%) orang. Jadi yang paling mendominasi dalam pembagian kuesioner ini ialah wanita.
4. Tingkat Pendidikan Ahir
Tingkat pendidikan terakhir dapat menjadi ukuran yang dapat
menentukan keluasan wawasan, kemampuan, sikap, nilai-nilai dan kebutuhan.
Hasil penelitian mengenai tingkat pendidikan ditunjukan pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Akhir
Tingkat Pendidikan Responden
Frekuensi
Jumlah Responden Presentase
D3 10 20%
S1 10 20%
SMA 20 40%
SMK 5 10%
SMP 5 10%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Olah Data Primer, 2020
Berdasarkan pada tabel 4.3 menunjukan bahwa responden pada jenjang Diploma (D3) sebanyak 10 orang (20%), dan strata 1 (S1) sebanyak 10 orang (20%), serta pada jenjang pendididkan SMA sebanyak 20 orang (40%) juga pada jenjang pendidikan SMK sebanyak 5 orang (10%), dan pada jenjang pendidikan SMP 10 orang (10%). Dapat disimpulkan bahwa jumlah jumlah responden terbanyak dalam tingkat pendidikan terakhir yaitu berpendidikan SMA sebanyak 20 orang. Dapat disimpulkan bahwa faktor pendidikan dapat juga mempengaruhi tingkat pola pikir masyarakat.
5. deskripsi Variabel
Variabel penelitian terdiri dari 2 (dua) variabel yang terdiri dari variabel independent yaitu pelayanan (X), dan Kepuasan Masyarakat (Y). survey ini menggunakan skala pengukuran dengan skala likert dengan bobot tertinggi 5 (lima) dan bobot terendah 1 (satu) dengan jumah responden sebanyak 50 orang.
Dimana setiap item peryataan diukur berdasarkan kategori standar penilaian rata-rata tabel berikut.
Tabel 4.4 Standar Penilaian Rata-Rata Skor Penilaian
1,00 – 1,80 Sangat tidak puas 1,81 – 2,61 Tidak puas 2,62 – 3,42 Kurang Puas
3,43 – 4,23 Puas
4,24 – 5,00 Sangat puas Riduwan (2004)
Deskripsi jawaban responden mengenai Analisis Pelayanan Terhadap Kepuasan Masyarkat Pada Kantor Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Makassar yaitu suatu analisis yang menguraikan atau
menggambarkan jawaban responden mengenai kualitas pelayanan terhadap tingkat kepuasan masyarakat.
6. Analisis Deskriptif Tiap Variabel
a. Variabel Pelayanan
Tabel 4.5 Variabel Pelayanan No Pernyataan Sangat
Puas
Puas Kurang Puas
Tidak Puas
Sangat Tidak Puas
Mea n
F % F % F % F % F %
1 Ketika Melakukan penyuluhan tepat waktu berada pada tempat penyuluhan
?
21 42% 27 54% 2 4% 0 0 0 0 4.38 00
2 Ketika melakukan penyuluhan, apakah anggota penyuluhan lengkap seperti yang dijadwalkan?
29 58% 21 42% 0 0 0 0 0 0 4.58 00
3 Apakah penyuluhan selalu baik dalam berkomunika si dengan masyarakat?
18 36% 27 54% 5 10% 0 0 0 0 4.26 00
4 Apakah penyuluhan mampu meyakinkan dan dapat dipercaya oleh
masyakarat?
12 24% 35 70% 3 6% 0 0 0 0 4.18 00
5 Apakah petugas atau penyuluhan memberikan pelayanan yang baik dan akurat?
4 28% 30 60% 6 12% 0 0 0 0 4.16 00
Sumber : Data Primer di Olah 2021
Keterangan : SP = Sangat Puas P = Puas
KP = Kurang Puas TP = Tidak Puas
STP = Sangat Tidak Puas
Berdasarkan tabel tersebut maka dapat dijelaskan beberapa pendapat responden terhadap variabel (X) yaitu :
1. Pada pertanyaan pertama jawaban yang paling dominan adalah Puas sebanyak 27 orang atau sebesar 54%.
2.
Pada pertanyaan kedua jawaban yang paling dominan adalah responden yang menjawab Sangat Puas sebanyak 29 orang atau sebesar 58%.43
3.
Pada pertanyaan ketiga jawaban yang paling dominan adalah responden yang menjawab Puas sebanyak 27 orang atau sebesar 54%.4.
Pada pertanyaan keempat jawaban yang paling dominan adalah respnden yang menjawab Puas sebanyak 35 orang atau sebesar 70%.5.
Pada pertanyaan kelima jawaban yang paling dominan adalah responden yang menjawab Puas sebanyak 30 orang atau sebesar 60%.b. Variabel Kepuasan Masyarakat
Tabel 4.6 Variabel Kepuasan Masyarakat No Penyataan Sangat
Puas
Puas Kurang Puas
Tidak Puas
Sangat Tidak Puas
Mea n
F % F % F % F % F % 1 Apakah anda
puas dengan pelayanan yang diberikan oleh penyuluh pada saat penyuluhan dan konsultasi
?
18 36
%
27 54
%
5 10
%
0 0 0 0 4.26 00
2 Apakah anda puas dengan perhatian dan kepekaan petugas atau penyuluhan ketika anda mengutarakan
18 36
%
31 62
%
1 2
%
0 0 0 0 4.34 00