• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA BALOK GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DALAM KONSEP BILANGAN BULAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA BALOK GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DALAM KONSEP BILANGAN BULAT."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Sukmanagara, Gadis A. 2014

PENGGUNAAN MEDIA BALOK GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DALAM KONSEP BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN MEDIA BALOK GARIS BILANGAN UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

DALAM KONSEP BILANGAN BULAT

(Pada Siswa Kelas IVA Di SDN 4 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Gadis Aulia Sukmanagara

(1003536)

(2)

Sukmanagara, Gadis A. 2014

PENGGUNAAN MEDIA BALOK GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DALAM KONSEP BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014

PENGGUNAAN MEDIA BALOK GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DALAM KONSEP

BILANGAN BULAT

(Pada Siswa Kelas IVA Di SDN 4 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten

Bandung Barat)

Oleh

Gadis Aulia Sukmanagara

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Gadis Aulia Sukmanagara 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

Sukmanagara, Gadis A. 2014

PENGGUNAAN MEDIA BALOK GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DALAM KONSEP BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(4)

Sukmanagara, Gadis A. 2014

PENGGUNAAN MEDIA BALOK GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DALAM KONSEP BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENGGUNAAN MEDIA BALOK GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DALAM KONSEP

BILANGAN BULAT

Oleh

Gadis Aulia Sukmanagara 1003536

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan kognitif siswa dalam pelajaran matematika tentang konsep bilangan bulat. Hal ini terbukti dengan nilai yang diperoleh siswa sebelum diberi tindakan. Persentase siswa yang belum tuntas KKM sebanyak 32,5 %. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa dalam konsep bilangan bulat dan untuk mendapatkan gambaran mengenai aktivitas dalam pelaksanaan pembelajaran saat menggunakan media balok garis bilangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas dengan subjek penelitian 33 siswa kelas IVA SDN 4 Cibogo Lembang. Model yang dikembangkan dalam PTK ini menggunakan model yang diadaptasi dari model Kemmis dan Mc. Taggart. Penelitian dilaksanakan sebanyak dua siklus dengan tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Produk dalam penelitian ini berupa balok garis bilangan serta langkah penggunaannya. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pada aktivitas guru dan siswa didalam kelas. Hasil penilaian dari kemampuan kognitif terlihat dari hasil ketuntasan belajar siswa pada siklus I sebesar 72,72% (25 siswa) dan meningkat pada siklus II menjadi 90,9% (30 siswa). Selain itu peningkatan kemampuan kognitif siswa terlihat dari setiap kategori taksonomi Bloom dari C1 sampai C3 pada indikator dari soal evaluasi tes kemampuan kognitif. Kategori C1 meningkat dari siklus I ke siklus II, yaitu sebesar 87,85% menjadi 98,65%. Kategori C2 meningkat dari 72,06% menjadi 81,36%, dan kategori C3 meningkat dari 72,7% menjadi 87,03%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan media balok garis bilangan dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa pada konsep bilangan bulat. Oleh sebab itu, diharapkan media balok garis bilangan bisa digunakan sebagai media pembelajaran dalam pelajaran matematika.

(5)

Sukmanagara, Gadis A. 2014

PENGGUNAAN MEDIA BALOK GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DALAM KONSEP BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

THE USE OF BLOCK NUMBER LINE TO IMPROVE COGNITIVE ABILITY STUDENT IN INTEGERS

by

Gadis Aulia Sukmanagara 1003536

This research is motivated by low cognitive ability students in math on the concept of integers. This is evident with the value obtained by the student before the given action. Percentage of students who have not completed as much as 32,5% KKM. The objectives of this research is to improve the cognitive abilities of students in the concept of integers and to get an overview of the activities in the implementation of learning when using block number line. The method used in this research is Classroom Action Research with research subjects IVA grade students of SDN 4 Cibogo Lembang. The model developed in this PTK using a model adapted from the model of Kemmis and Mc. Taggart. The experiment was conducted as two cycles with the planning, implementation, observation, and reflection. Products in this research is a block number line. The results showed an increase in the activity of teachers and students in the classroom. Results of the assessment of cognitive abilities and results from mastery learning students in the first cycle of 72,72% (25 students) and increased in the second cycle to 90,9% (30 students). Besides visible improvement of students' cognitive abilities of each category of Bloom's taxonomy C1 to C3 on the matter of evaluation indicators of cognitive ability tests. Category C1 increased from cycle I to cycle II, amounting to 87,85% to 98,65%. Category C2 increased from 72,06% to 81,36%, and the category C3 increased from 72,7% to 87,03%. Based on these results it can be concluded that the use of the number line beam media can improve the cognitive abilities of students to the concept of integers. Therefore, the expected number line beam media can be used as a medium of learning in math.

(6)

Sukmanagara, Gadis A. 2014

PENGGUNAAN MEDIA BALOK GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DALAM KONSEP BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ...

ABSTRAK ...

KATA PENGANTAR ...

UCAPAN TERIMAKASIH ...

DAFTAR ISI ...

DAFTAR TABEL ...

DAFTAR GAMBAR ...

DAFTAR LAMPIRAN ...

BAB I PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang Masalah ...

B. Rumusan Masalah...

C. Tujuan Penelitian ...

D. Manfaat Hasil Penelitian ...

E. Hipotesis Tindakan ...

F. Definisi Operasional ...

BAB II KAJIAN TEORI ... A. Media Balok Garis Bilangan ...

1. Pengertian Media Balok Garis Bilangan ...

2. Kriteria-Kriteria Media Belajar ...

3. Kelebihan dan Kekurangan Media Balok Garis Bilangan ...

B. Kemampuan Kognitif...

1. Pengertian Kemampuan Kognitif ...

2. Tahapan Perkembangan Kognitif Anak ...

3. Kategori-Kategori Dimensi Proses Kognitif ...

C. Konsep Bilangan Bulat ...

1. Pengertian Bilangan Bulat ...

(7)

Sukmanagara, Gadis A. 2014

PENGGUNAAN MEDIA BALOK GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DALAM KONSEP BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Sifat-Sifat Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan

Bulat ...

D. Penggunaan Media Balok Garis Bilangan untuk

Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa dalam Konsep

Bilangan Bulat ...

E. Hasil Penelitian yang Berkaitan ...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... A. Metode Penelitian ...

B. Model Penelitian ...

C. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian ...

D. Prosedur Penelitian ...

E. Instrumen Penelitian ...

F. Pengolahan Data ...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... A. Hasil Penelitian ...

1. Seting Penelitian ...

2. Deskripsi Siklus I ...

3. Deskripsi Siklus II ...

B. Pembahasan ...

1. Perencanaan ...

2. Pelaksanaan dan Pengamatan ...

3. Peningkatan Kemampuan Kognitif Siswa dalam Konsep

Bilangan Bulat ...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... A. Kesimpulan ...

B. Saran ...

DAFTAR PUSTAKA ...

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...

(8)

Sukmanagara, Gadis A. 2014

PENGGUNAAN MEDIA BALOK GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DALAM KONSEP BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

(9)

Sukmanagara, Gadis A. 2014

PENGGUNAAN MEDIA BALOK GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DALAM KONSEP BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.1 Daftar Siswa Kelas IVA SDN 4 Cibogo ...

3.2 Pedoman Penskoran Soal Nomor 3 – 7 ...

3.3 Pedoman Penskoran Soal Nomor 1 – 7 ...

3.4 Kriteria gain yang dinormalisasi ...

4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ...

4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ...

4.3 Keterangan Aktivitas Siswa Siklus I ...

4.4 Hasil Observasi Sikap Siswa Siklus I ...

4.5 Keterangan Sikap Siswa Siklus I ...

4.6 Catatan Lapangan Siklus I ...

4.7 Hasil Tes Kemampuan Kognitif Siswa Siklus I ...

4.8 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I ...

4.9 Hasil Kemampuan Kognitif Siswa Kategori C1 - C3 Kelas IVA Siklus I ..

4.10 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ...

4.11 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ...

4.12 Keterangan Aktivitas Siswa Siklus II ...

4.13 Hasil Observasi Sikap Siswa Siklus II ...

4.14 Keterangan Sikap Siswa Siklus II ...

4.15 Catatan Lapangan Siklus II ...

4.16 Hasil Tes Kemampuan Kognitif Siswa Siklus II ...

4.17 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II ...

4.18 Hasil Kemampuan Kognitif Siswa Kategori C1 - C3 Kelas IVA Siklus

II ...

4.19 Peningkatan Hasil Tes Kemampuan Kognitif Konsep Bilangan Bulat ...

(10)

Sukmanagara, Gadis A. 2014

PENGGUNAAN MEDIA BALOK GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DALAM KONSEP BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Diagram Ikhtisar Taksonomi Bloom ...

3.1 Siklus PTK menurut Kemmis & Taggart ...

4.1 Balok Garis Bilangan ...

4.2 Wayang-Wayangan Berbentuk Kelinci ...

4.3 Papan Nilai dan Reward Star ... 4.4 Diagram Peningkatan Aktivitas Guru ...

4.5 Diagram Peningkatan Aktivitas Siswa ...

4.6 Diagram Peningkatan Nilai Sikap Siswa ...

4.7 Diagram Persentase Rata-rata Hasil Angket Siswa Kelas IVA ...

4.8 Diagram Kemampuan Kognitif Siswa Berdasarkan Kategori dalam

Taksonomi Bloom di Kelas IVA ...

4.9 Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Kelas IVA ... 11

23

34

35

35

77

78

78

79

80

(11)

Sukmanagara, Gadis A. 2014

PENGGUNAAN MEDIA BALOK GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DALAM KONSEP BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN A : DATA AWAL ...

A.1 Daftar Nilai Awal Siswa Kelas IVA ...

A.2 Hasil Wawancara dengan Wali Kelas IVA ...

LAMPIRAN B : INSTRUMEN SIKLUS I ...

B.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ...

B.2 Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I ...

B.3 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I ...

B.4 Lembar Pekerjaan Rumah (PR) Siklus I ...

B.5 Lembar Soal Tes Kemampuan Kognitif Siklus I ...

B.6 Kunci Jawaban Soal Tes Kemampuan Kognitif Siklus I ...

B.7 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I ...

B.8 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ...

B.9 Lembar Observasi Sikap Siswa Siklus I ... ...

B.11 Lembar Catatan Lapangan Siklus I ...

LAMPIRAN C : INSTRUMEN SIKLUS II ...

C.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ...

C.2 Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II ...

C.3 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II ...

C.4 Lembar Pekerjaan Rumah (PR) Siklus II ...

C.5 Lembar Soal Tes Kemampuan Kognitif Siklus II...

C.6 Kunci Jawaban Soal Tes Kemampuan Kognitif Siklus II ...

C.7 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II ...

C.8 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ...

(12)

Sukmanagara, Gadis A. 2014

PENGGUNAAN MEDIA BALOK GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DALAM KONSEP BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C.10 Lembar Catatan Lapangan Siklus II ...

C.11 Lembar Angket Siswa ...

LAMPIRAN D : HASIL PENELITIAN ...

D.1 Contoh Hasil Lembar Kerja Siswa (LKS) Siswa Siklus I dan II ...

D.2 Contoh Soal Tes Kemampuan Kognitif Siklus I dan II ...

D3 Contoh Hasil Pekerjaan Rumah (PR) Siklus I dan II ...

D.4 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I dan II ...

D.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I dan II ...

D.6 Hasil Observasi Sikap Siswa Siklus I dan II ...

D.7 Hasil Catatan Lapangan Siklus I dan II ...

D.8 Contoh Hasil Angket Siswa ...

LAMPIRAN E : DOKUMENTASI ...

LAMPIRAN F : LAIN-LAIN ...

F.1 Surat Pengangkatan Dosen Pembimbing ...

F.2 Surat Izin Penelitian ...

F.3 Surat Keterangan Dari Sekolah ...

(13)

Sukmanagara, Gadis A. 2014

PENGGUNAAN MEDIA BALOK GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DALAM KONSEP BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Sejarah menunjukkan

bahwa matematika sudah dipergunakan oleh manusia pada zaman dahulu.

Matematika itu sendiri berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan

peradaban manusia. Oleh karena pentingnya matematika didalam kehidupan

manusia, maka matematika harus dikuasai khususnya oleh siswa di sekolah.

Di dunia pendidikan, matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang

harus dikuasai oleh siswa. Mata pelajaran matematika tersebut diberikan sejak

anak masih kecil karena didalam dunia pendidikan, apa yang telah dipelajari di

masa kanak-kanak akan berguna pada saat dewasa nanti, ini sesuai menurut J.J.

Roesseau (dalam Hasbulah, 2008:2) bahwa ‘pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak, akan tetapi kita

membutuhkannya pada masa dewasa’.

Untuk memberi bekal pendidikan tersebut dibutuhkan peran seorang guru.

Guru didalam dunia pendidikan memiliki tanggung jawab yang besar, karena

harus berusaha meningkatkan mutu pendidikan tersebut. Dalam upaya

meningkatkan pendidikan tersebut, maka dibutuhkan guru yang terampil dan

profesional. Guru harus merencanakan setiap pembelajaran yang akan

dilaksanakan di kelas. Dalam meningkatkan pengetahuan siswa tersebut, guru

harus menggunakan metode, pendekatan, dan model pembelajaran apa yang

sesuai. Selain itu, supaya anak tidak bosan dan mudah mengerti, guru harus bisa

mengembangkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam setiap proses

pembelajarannya. Ada beberapa kriteria utama dalam memilih media (Muhsetyo,

G. dkk. 2011:2.3) yaitu “kecocokan dengan materi pelajaran, ketersediaan alat dan

pendukungnya, kemampuan finansial untuk pengadaan dan operasional, dan

(14)

2

2

Matematika sering dianggap mata pelajaran yang sulit oleh siswa. Hal

(15)

3

terhadap guru kelasnya di SDN 4 Cibogo. Dari data awal prasiklus yang telah

dilakukan peneliti kepada siswa pada tanggal 3 Maret 2014, hanya 32,5 % dari 40

siswa yang memenuhi standar KKM pelajaran matematika tentang bilangan bulat.

Hal tersebut bisa diakibatkan saat guru menjelaskan konsep bilangan bulat hanya

terbatas pada penggunaan media papan tulis yang tersedia didalam kelas. Itu

sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap guru kelas IVA,

dikatakan bahwa media yang digunakan dalam menjelaskan konsep bilangan bulat

yaitu hanya menggunakan media papan tulis. Selain itu dari hasil wawancara,

diketahui bahwa pembelajaran di kelas IVA masih bersifat konventional dan

verbalisme.

Penggunaan media yang terbatas pada papan tulis menyebabkan

kemampuan kognitif siswa kelas IVA pada konsep bilangan bulat masih rendah.

Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan sebuah media yang konkret agar

kemampuan kognitif siswa meningkat. Merujuk pada studi intensif yang pernah

dilakukan oleh Piaget (mulai tahun 1920 sampai 1964) dan rekan-rekannya

(dalam Syamsuddin, A. 2004:102) bahwa “tahapan perkembangan perilaku

kognitif pada anak berusia 7-11 atau 12 tahun (concrete operational) yaitu mampu dan cakap dalam mengklasifikasikan angka-angka atau bilangan”. Pada

tahap ini, siswa mampu berpikir mengenai benda-benda yang sifatnya konkret.

Oleh sebab itu, dalam pembelajaran matematika khususnya di SD, agar konsep

matematika yang disampaikan menjadi lebih mudah dimengerti oleh siswa,

diperlukan alat bantu pembelajaran yang disebut dengan media. Dengan media,

siswa bisa menggunakannya dan terlibat aktif secara langsung. Dalam

pemilihannya, guru bisa menentukan media yang sesuai, mudah dipahami, dan

disenangi anak-anak.

Menurut penelitian di Amerika oleh para ahli matematika (dalam Sumini,

2013:2) bahwa “anak yang memiliki kemampuan pengenalan konsep bilangan

yang baik maka dengan sendirinya kemampuan kognitif dan bahasa anak dapat

meningkat.” Namun, dalam penelitian ini yang akan ditingkatkan hanya dibatasi

pada kemampuan kognitif. Pada penelitian ini akan menggunakan media yang

(16)

4

dikembangkan dari model garis bilangan yang biasa digunakan guru dalam

menjelaskan konsep bilangan bulat. Biasanya guru akan menggambarkan garis

bilangan di papan tulis. Dengan media balok garis bilangan, diharapkan anak akan

memberikan aktivitas yang baik terhadap konsep bilangan bulat karena media

bersifat real dan hand on, sehingga anak bisa menggunakan media secara langsung. Oleh karena itu untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa

tersebut, peneliti akan mengembangkan media balok garis bilangan.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini peneliti

mengambil judul “Penggunaan Media Balok Garis Bilangan untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa dalam Konsep Bilangan Bulat”

(Pada Siswa Kelas IVA Di SDN 4 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten

Bandung Barat).

B. Rumusan Masalah

Secara umum permasalahan yang akan dipecahkan melalui penelitian

tindakan kelas ini ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimanakah

Penggunaan Media Balok Garis Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan

Kognitif Siswa Dalam Konsep Bilangan Bulat Pada Siswa Kelas IVA di SDN 4

Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?”

Permasalahan diatas secara rinci dijabarkan kedalam pertanyaan berikut ini:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran matematika pada konsep bilangan bulat

dengan menggunakan media balok garis bilangan terhadap siswa kelas IVA?

2. Bagaimana aktivitas siswa kelas IVA dalam pelaksanaan pembelajaran

matematika setelah menggunakan media balok garis bilangan pada konsep

bilangan bulat?

3. Bagaimana hasil yang dicapai siswa kelas IVA dalam pembelajaran konsep

bilangan bulat dengan menggunakan media balok garis bilangan?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui penggunaan media

balok garis bilangan untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas IVA di

SDN 4 Cibogo dalam konsep bilangan bulat. Secara detail tujuan yang ingin

(17)

5

1. Untuk memperoleh gambaran tentang perencanaan pembelajaran matematika

pada konsep bilangan bulat dengan menggunakan media balok garis bilangan

terhadap siswa kelas IVA.

2. Untuk memperoleh gambaran tentang aktivitas siswa kelas IVA dalam

pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan media balok

garis bilangan bilangan bulat.

3. Untuk memperoleh gambaran tentang hasil yang dicapai siswa kelas IVA

dalam pembelajaran konsep bilangan bulat dengan menggunakan media balok

garis bilangan.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoritik

Manfaat teoritik pada penelitian ini yaitu supaya dapat menambah wawasan

berfikir dalam penggunaan media pembelajaran pada konsep bilangan bulat,

khususnya media balok garis bilangan yang digunakan dalam penelitian tindakan

kelas ini sehingga dapat dijadikan dasar bertindak bagi para pendidik dan dunia

kependidikan pada umumnya, baik oleh peneliti maupun untuk peneliti PTK

lainnya.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis pada penelitian ini yaitu manfaat yang bisa secara

langsung didapat oleh pihak terkait dalam penelitian ini yaitu siswa, guru, dan

sekolah yang akan diuraikan manfaatnya sebagai berikut:

a. Bagi siswa, yaitu dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa terhadap

konsep bilangan bulat. Matematika akan menjadi pelajaran yang mudah

dipahami dan menyenangkan. Dengan media balok garis bilangan,

pengalaman belajar siswa akan bertambah. Siswa menjadi aktif dan

bertambah wawasannya.

b. Bagi guru, yaitu guru dapat meningkatkan keterampilan dalam menentukan

dan menggunakan media pembelajaran yang tepat sehingga pembelajaran

(18)

6

menambah wawasan guru mengenai media pembelajaran yang bisa

digunakan dalam konsep bilangan bulat.

c. Bagi sekolah, yaitu memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan

sekolah mengenai penggunaan media pembelajaran khususnya untuk

pelajaran matematika dan umumnya pada seluruh mata pelajaran yang ada di

SDN 4 Cibogo. Selain itu bermanfaat untuk memotivasi para guru untuk

melakukan penelitian tindakan kelas guna meningkatkan profesionalismenya

sebagai pendidik.

E. Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian tindakan ini adalah penggunaan media balok

garis bilangan dengan tepat akan meningkatkan kemampuan kognitif siswa dalam

konsep bilangan bulat.

F. Definisi Operasional

1. Media Balok Garis Bilangan

Media balok garis bilangan merupakan media konkret yang dikembangkan

dari garis bilangan untuk mempermudah siswa dalam memahami konsep bilangan

bulat dengan menerapkan prinsip keja media tersebut. Balok garis bilangan

terbuat dari styrofoam yang dibentuk seperti balok. Dimana pada bagian atasnya diberi lubang-lubang skala untuk pijakan model. Balok garis bilangan ini

mempunyai dua warna (pada skala yang mewakili bilangan positif diberi warna

merah, sedangkan pada skala yang mewakili bilangan negatif diberi warna

kuning). Model yang digunakan untuk melakukan peragaan berupa

wayang-wayangan (bisa berbentuk orang-orangan, mobil-mobilan, ataupun yang lainnya).

Namun, wayang-wayangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berbentuk

kelinci-kelincian.

Pada prinsip kerjanya, siswa harus mengetahui terlebih dahulu aturan yang

berlaku dalam operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan

menggunakan media balok garis bilangan. Aturannya yaitu jika ada tanda positif,

wayang-wayangan (kelinci) menghadap ke kanan dan jika ada tanda negatif maka

(19)

7

aturannya yaitu kelinci harus maju. Sebaliknya, untuk operasi pengurangan

bilangan bulat, maka kelinci harus mundur. Misalnya 2 + (-3) = -1

Pertama, kelinci bergerak maju dari angka 0 ke angka 2. Karena ditambah

-3, maka kelinci menghadap ke kiri (ke arah negatif), lalu maju sejauh 3 langkah.

Sehingga kelinci berada di angka -1.

2. Kemampuan Kognitif

Kognitif merupakan salah satu ranah psikologis manusia yang bertujuan

untuk membangun pengalaman-pengalaman siswa dalam setiap proses

pembelajaran. Pada penelitian ini yang akan ditingkatkan yaitu kemampuan

kognitif siswa dengan menggunakan taksonomi Bloom dan hanya dibatasi pada

C1 sampai C3 (mengingat, memahami, dan mengaplikasi) pada konsep bilangan

bulat.

3. Konsep Bilangan Bulat

Konsep merupakan bagian dari kemampuan kognitif yang membantu

menyederhanakan suatu informasi. Konsep yang akan diberikan kepada siswa

dalam penelitian ini yaitu konsep matematika tentang bilangan bulat. Bilangan

bulat merupakan himpunan bilangan yang terdiri dari bilangan nol, bilangan asli

serta lawannya. Pada penelitian ini, peneliti akan mengambil konsep bilangan

bulat di sekolah dasar yaitu tentang operasi penjumlahan dan pengurangan

bilangan bulat. Pada prinsipnya, operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan

(20)

Sukmanagara, Gadis A. 2014

PENGGUNAAN MEDIA BALOK GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DALAM KONSEP BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan Penelitian

Tindakan Kelas atau Classroom Action Research. Kemmis (dalam Undang G.

2009:6) menjelaskan bahwa “penelitian tindakan adalah sebuah bentuk inkuiri reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu

(termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan”. PTK

berorientasi pada perbaikan terhadap pengajaran didalam kelas. Seperti yang

dikemukakan oleh Ebbut (dalam Undang G. 2009:7) yaitu:

Penelitian tindakan adalah kajian sistematika dari upaya perbaikan pelaksanaan praktik pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.

PTK merupakan ruang bagi guru dalam mengadakan penelitian sendiri,

sehingga dapat mengembangkan cara-cara yang lebih efektif dalam mengajar

sehingga adanya perbaikan dalam proses pembelajaran didalam kelas.

Ada beberapa karakteristik khusus dalam PTK (Undang G. 2009:9-10)

diantaranya:

1.Pertama, masalah yang diteliti dalam PTK adalah masalah “mikro” yang

dibatasi oleh “dinding-dinding kelas”.

2. Kedua, karena bertujuan untuk memperbaiki PBM, maka PTK bersifat

“evaluasi diri” terhadap kualitas pengajaran guru itu sendiri.

3.Ketiga, jika dibandingkan dengan penelitian kemasyarakatan, maka PTK merupakan penelitian terapan untuk memecahkan masalah-masalah real

yang dihadapi guru dan siswa.

4.Keempat, PTK bersifat siklus. Artinya, perencanaan pengajaran dan pelaksanaan pembelajaran dapat ditindaklanjuti dengan pengamatan dan upaya memperbaikinya, hasil perbaikan tersebut dapat diterapkan pada tahap berikutnya, dan terus menerus mengulanginya hingga mencapai kesempurnaan PBM yang diharapkan.

(21)

2

(22)

23

Dalam PTK ada beberapa siklus dimana dalam satu siklus terdiri dari

tahapan perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), refleksi (reflection), dan selanjutnya diulang kembali dalam beberapa siklus.

B. Model Penelitian

Model PTK yang dikembangkan dalam penelitian ini yaitu menggunakan

model Kemmis & McTaggart. Model Kemmis & McTaggart (dalam Kusumah,

W. 2011: 20) merupakan ‘pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan

oleh Kurt Lewin’. Komponen acting (tindakan) dengan observing (pengamatan) dijadikan sebagai satu kesatuan. Disatukannya kedua komponen tersebut

disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa antar penerapan acting dan observing

merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan. Maksudnya, kedua kegiatan

harus dilakukan dalam satu kesatuan waktu, ketika tindakan dilaksanakan begitu

pula observasi juga harus dilaksanakan.

Berikut ini bentuk siklus PTK menurut Kemmis & McTaggart:

Gambar 3.1

Siklus PTK menurut Kemmis & McTaggart (Dalam Supiyan, 2013,

(23)

24

Dari gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa pada dasarnya model PTK

yang dikemukakan oleh Kemmis & McTaggart terdiri dari empat komponen,

yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat komponen

tersebut merupakan satu siklus. Maka, siklus disini merupakan perputaran dari

keempat komponen tersebut.

C. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IVA di SDN 4 Cibogo yang terletak di

Jln. Pasar Ahad No. 46, desa Cikole, kecamatan Lembang, kabupaten

Bandung Barat.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan dari tanggal 8 sampai dengan tanggal 26 Mei 2014.

Penelitian ini disesuaikan dengan jadwal pelajaran matematika yang berlaku

di kelas IVA dengan tujuan supaya tidak mengganggu proses belajar

mengajar mata pelajaran yang lain.

3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IVA SDN 4 Cibogo dengan jumlah

siswa 40 orang, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 23 siswa perempuan.

Namun dikarenakan ada beberapa siswa yang tidak mengikuti pembelajaran

pada siklus I dan siklus II, maka subjek penelitiannya berjumlah 33 siswa,

yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Adapun untuk

lebih jelasnya, daftar siswa kelas IVA yang menjadi subjek penelitian

tergambar dalam tabel 3.1 (hlm. 26).

D. Prosedur Penelitian

Prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan:

1) Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang akan

dilaksanakan tentang materi operasi penjumlahan bilangan bulat.

2) Membuat media balok garis bilangan dan wayang-wayangan kelinci.

(24)

25

Tabel 3.1

Daftar Siswa Kelas IVA SDN 4 Cibogo

(25)

26

4) Membuat Lembar Kerja Siswa.

5) Membuat lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas

siswa.

6) Menyusun alat evaluasi berupa tes.

7) Mengkonsultasikan RPP dan instrumen penelitian kepada dosen

pembimbing.

b. Tahap Pelaksanaan :

1) Melaksanaan rencana pembelajaran dengan media balok garis bilangan

yang telah disiapkan.

2) Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok.

3) Guru menjelaskan operasi penjumlahan bilangan bulat dengan

menggunakan media balok garis bilangan.

4) Setiap kelompok mendapatkan satu buah media balok garis bilangan.

5) Siswa berdiskusi mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) secara

berkelompok.

6) Membahas LKS dengan penyelesaiannya secara bersama-sama.

7) Memberikan soal evaluasi.

c. Tahap Pengamatan :

1) Peneliti bekerjasama dengan teman sejawat dan guru kelas IVA dalam

melakukan observasi.

2) Teman sejawat yang menjadi observer mengamati aktivitas siswa dalam

proses pembelajaran.

3) Guru kelas IVA yang menjadi observer mengamati aktivitas peneliti

sebagai guru.

4) Peneliti mengamati siswa saat berdiskusi dan menyelesaikan soal evaluasi.

d. Tahap Refleksi :

Pada tahap refleksi, hasil penelitian berupa data-data dari observasi dan

evaluasi dikumpulkan. Kemudian peneliti melakukan refleksi diri tentang

pembelajaran yang telah dilakukan. Peneliti akan mengetahui kelebihan dan

(26)

27

dilaksanakan. Setelah mengetahui kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus

pertama, peneliti merencanakan perbaikan untuk dilaksanakan pada siklus II.

2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan:

1) Menyusun RPP tentang operasi pengurangan bilangan bulat dengan

memperhatikan refleksi pada siklus 1.

2) Menyiapkan media balok garis bilangan,wayang-wayangan kelinci, papan

nilai, dan reward star.

3) Membuat headband dari karton untuk digunakan oleh siswa. 4) Menyiapkan instrumen observasi.

b. Tahap Pelaksanaan:

1) Melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus II sesuai dengan RPP yang

telah disusun.

2) Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok.

3) Setiap siswa mendapat headband yang bernomordari karton.

4) Guru menjelaskan operasi pengurangan bilangan bulat dengan

menggunakan media balok garis bilangan.

5) Setiap kelompok mendapatkan satu buah media balok garis bilangan.

6) Siswa berdiskusi mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) secara

berkelompok.

7) Membahas LKS dengan penyelesaiannya secara bersama-sama.

8) Guru memanggil salah satu nomor dari setiap kelompok.

9) Siswa dengan nomor yang dipanggil diberikan kesempatan untuk

menjelaskan jawabannya dengan menggunakan media balok garis

bilangan.

10)Memberikan soal evaluasi.

11)Memberikan angket.

c. Tahap Pengamatan :

1) Peneliti melakukan pengamatan dengan bantuan teman sejawat dan guru

(27)

28

2) Peneliti melakukan diskusi dengan observer untuk mengetahui apakah

kegiatan pembelajaran yang dilakukan di siklus II sudah sesuai dengan

yang diharapkan.

d. Tahap Refleksi :

Peneliti melaksanakan refleksi kembali terhadap pelaksanaan dan hasil

pengamatan pada siklus kedua. Data yang diperoleh dianalisis oleh peneliti untuk

membuat kesimpulan yang mengacu pada hasil penelitian. Setelah pelaksanaan

pembelajaran diperbaiki pada siklus I, maka diharapkan kemampuan kognitif

siswa kelas IVA dengan menggunakan media balok garis bilangan pada konsep

bilangan bulat dapat ditingkatkan pada siklus II .

E. Instrumen Penelitian

Ada dua jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu

instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpul data.

1. Instrumen pembelajaran

Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya:

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP merupakan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam

kegitan belajar mengajar didalam kelas. Setiap siklus, peneliti mempersiapkan

RPP sebagai pedoman untuk mengajar. Penyusunan RPP disesuaikan dengan

penggunaan media balok garis bilangan (RPP terlampir).

b. Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS diberikan kepada siswa sebagai tugas kelompok. LKS dibuat untuk 6

kelompok. Didalam LKS, diterapkan penggunaan media balok garis bilangan

supaya siswa bisa memahami operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan

bulat (LKS terlampir).

2. Instrumen pengumpul data

a. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas guru,

aktivitas siswa, dan sikap siswa selama pembelajaran berlangsung didalam

(28)

29

b. Angket

Angket diberikan kepada setiap siswa untuk memperoleh data mengenai

tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

media balok garis bilangan. Angket diberikan kepada seluruh siswa (pedoman

angket terlampir).

c. Instrumen tes

Instrumen tes digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan kognitif

siswa melalui hasil belajar dengan menggunakan media balok garis bilangan.

Tes diberikan setiap akhir siklus (soal tes terlampir).

d. Catatan Lapangan

Catatan lapangan digunakan untuk mencatat hal-hal yang ditemui oleh peneliti

selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Catatan lapangan ini bisa

berguna sebagai bahan refleksi untuk peneliti (lembar catatan lapangan

terlampir).

e. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh foto-foto saat penelitian

dilaksanakan.

F. Pengolahan Data

Setelah melaksanakan penelitian, data-data yang diperoleh dikumpulkan dan

diolah. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan

kualitatif.

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari tes kemampuan kognitif siswa mengenai

operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan media

balok garis bilangan. Setelah data kuantitatif diperoleh, selanjutnya dilakukan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Penskoran

Pada siklus I dan siklus II ada sedikit perbedaan dalam penskoran hasil tes,

(29)

30

Siklus I

1) Untuk soal nomor 1, 2, 8, 9, 10, setiap jawaban benar mendapat skor 10 . .

. (A)

2) Untuk soal nomor 3, 4, 5, 6, 7 pedoman penskorannya sebagai berikut:

Tabel 3.2

Pedoman Penskoran Soal Nomor 3 -7

Skor Deskripsi

0 Siswa tidak merespon sama sekali

1 Siswa menulis cara penyelesaian salah, jawaban salah

3 Siswa tidak menulis cara penyelesaian, jawaban benar

5 Siswa menulis cara penyelesaian salah, jawaban benar

8 Siswa menulis cara penyelesaian benar, jawaban salah

10 Siswa menulis cara penyelesaian benar, jawaban benar

Adaptasi dari Randall (dalam Nurlaela, 2011:41)

Nilai =Σ skor yang diperoleh (nomor soal 3, 4, 5, 6, 7) . . . (B)

Maka:

Siklus II

1)Untuk soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 penskorannya sebagai berikut:

Tabel 3.3

Pedoman Penskoran Soal Nomor 1 - 7

Skor Deskripsi

0 Siswa tidak merespon sama sekali

1 Siswa menulis cara penyelesaian salah, jawaban salah

3 Siswa tidak menulis cara penyelesaian, jawaban benar

5 Siswa menulis cara penyelesaian salah, jawaban benar

8 Siswa menulis cara penyelesaian benar, jawaban salah

10 Siswa menulis cara penyelesaian benar, jawaban benar

Adaptasi dari Randall (dalam Nurlaela, 2011:41)

(30)

31

Nilai =Σ skor yang diperoleh (nomor soal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7) . . . (A)

2)Untuk soal nomor 8, 9, 10, setiap jawaban benar mendapat skor 10 . .(B)

Maka:

b. Menghitung nilai rata-rata kelas

Nilai rata-rata ini didapat dengan menggunakan rumus (Purwanto dalam

Nurlaela, 2011: 41) :

X̅ =

Keterangan:

X̅ = nilai rata-rata kelas

ΣN = total nilai yang diperoleh siswa

n = jumlah siswa

c. Menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal dengan rumus (dalam

Nurlaela, 2011 :42) :

TB = × 100%

Keterangan :

TB = ketuntasan belajar

ΣS≥65= jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan

65

n = banyak siswa

100% = bilangan tetap

Berdasarkan ketuntasan belajar yang ditetapkan oleh pihak sekolah di SDN

4 Cibogo, siswa dikatakan tuntas jika telah mendapatkan nilai sama dengan atau

lebih besar dari KKM yang telah ditentukan yaitu 65. Sedangkan secara klasikal

dalam Nurlaela (2011:42) yaitu

Jika sebanyak 60% -79% siswa sudah mendapatkan nilai sama dengan atau lebih besar dari KKM maka pembelajaran tuntas dengan kategori cukup, dan jika 80% - 100% siswa mendapatkan nilai sama dengan atau lebih besar dari KKM, maka pembelajaran tuntas dengan kategori baik.

(31)

32

d. Menghitung peningkatan kemampuan kognitif siswa dari setiap siklus dengan

menghitung gain rata-rata yang dinormalisasikan berdasarkan efektivitas

pembelajaran dengan rumus menurut Hake (dalam Nurlaela, 2011:43)

<g> =

Dengan kriteria efektivitas pembelajaran menurut Hake sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kriteria gain yang dinormalisasi

Nilai (g) Kriteria

0,00 - 0,30 Rendah

0,31 - 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Tinggi

2. Data kualitatif

Data kualitatif diperoleh melalui lembar observasi aktivitas guru, lembar

observasi aktivitas siswa, dan lembar sikap siswa. Deskripsi dari lembar observasi

aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, dan lembar sikap siswa dilakukan

perbaikan pada siklus I jika ada kekurangan-kekurangan dalam proses

pembelajaran. Hasil angket siswa dilakukan dengan cara mengumpulkan seluruh

hasil angket siswa, kemudian menarik kesimpulan dari hasil angket tersebut.

Angket diberikan kepada seluruh siswa hanya pada siklus II, dengan tujuan untuk

memperoleh gambaran tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran

menggunakan media balok garis bilangan dalam konsep bilangan bulat dari siklus

(32)

Sukmanagara, Gadis A. 2014

PENGGUNAAN MEDIA BALOK GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DALAM KONSEP BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan tentang penggunaan

media balok garis bilangan untuk meningkatkan konsep bilangan bulat pada siswa

kelas IVA di SDN 4 Cibogo, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran matematika tentang bilangan bulat pada pokok

bahasan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan

menggunakan media balok garis bilangan untuk meningkatkan kemampuan

kognitif siswa sudah disusun dan dibuat sebaik mungkin. Peneliti melakukan

perbaikan-perbaikan dalam perencanaan di siklus II. Perencanaan yang dibuat

pada siklus II diperoleh dari hasil refleksi pada siklus I. Dengan perencanaan

yang sudah mengalami perbaikan dapat membuat proses pembelajaran pada

siklus II menjadi lebih baik.

2. Aktivitas dalam pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan

media balok garis bilangan pada konsep bilangan bulat sudah cukup baik

dengan adanya peningkatan persentase dari siklus I ke siklus II. Aktivitas guru,

aktivitas siswa, dan karakter siswa yang diharapkan selama proses

pembelajaran meningkat pada siklus II karena ada perbaikan pada siklus I.

3. Kemampuan kognitif siswa kelas IVA pada konsep bilangan bulat dengan

menerapkan penggunaan media balok garis bilangan mengalami peningkatan.

Hal ini terlihat pada persentase dari setiap kategori taksonomi Bloom dari C1

sampai C3. Kategori C1 meningkat dari 87,85 % menjadi 98,65 %, kategori C2

meningkat dari 72,06% menjadi 81,36%, dan kategori C3 meningkat dari

72,7% menjadi 87,03%. Selain itu, terlihat dari jumlah siswa yang tuntas

mengalami peningkatan pada siklus II. Pada siklus I terdapat 25 siswa yang

(33)

83

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai penggunaan media

(34)

83

pada konsep bilangan bulat pelajaran matematika di SDN 4 Cibogo, saran yang

dapat peneliti sampaikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi siswa, penggunaan media balok garis bilangan pada konsep bilangan

bulat dapat meningkatkan kemampuan kognitif siwa, terutama siswa yang

menjadi subjek dalam penelitian ini. Maka disarankan bagi siswa untuk

memanfaatkan pengetahuan yang telah diberikan tentang bilangan bulat

dengan menggunakan media balok garis bilangan supaya bisa diaplikasikan

dalam kehidupan sehari-hari di masa depan. Selain itu, konsep bilangan bulat

jika dipelajari dengan baik di kelas IV bisa bermanfaat menjadi materi

prasyarat dalam melanjutkan konsep tentang bilangan bulat di kelas V. Oleh

sebab itu penggunaan media balok garis bilangan bisa digunakan oleh siswa

untuk mempelajari konsep bilangan bulat supaya kemampuan kognitif siswa

tersebut meningkat.

2. Bagi guru, penggunaan media balok garis bilangan pada konsep bilangan

bulat bisa dijadikan referensi dalam mengembangkan media pembelajaran

yang lainnya di sekolah untuk memfasilitasi siswa dalam proses

pembelajaran. Media balok garis bilangan ini bukanlah satu-satunya media

yang bisa digunakan oleh guru dalam menjelaskan konsep bilangan bulat

secara konkret. Masih banyak media lain yang bisa dikembangkan untuk

meningkatkan profesionalisme guru melalui pemilihan dan penggunaan

media pembelajaran yang lebih bervariasi.

3. Bagi peneliti berikutnya, disarankan supaya melanjutkan penelitian dengan

menggunakan media balok garis bilangan pada konsep bilangan bulat untuk

meningkatkan kemampuan kognitif siswa supaya memperoleh hasil yang

lebih maksimal dibandingkan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh

peneliti. Disarankan juga bagi peneliti berikutnya, sebaiknya media balok

garis bilangan dibuat dari bahan yang lebih kuat agar bisa lebih awet dan

tahan lama. Selain itu, disarankan angka pada balok garis bilangan dibuat

(35)

84

Sukmanagara, Gadis A. 2014

PENGGUNAAN MEDIA BALOK GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DALAM KONSEP BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Sumber dari buku:

Adjie, N. & R. Deti Rostika. (2006). Konsep Dasar Matematika (ed. 1). Bandung: UPI PRESS.

Hasbulah. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (ed. revisi 6). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Karso, dkk. (2008). Pendidikan Matematika I. Jakarta: Universitas Terbuka.

Kesuma, D. (2011). Indikator Capaian Kompetensi Pedoman dan Teori Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tim Workshop SSP.

Kusumah W. & Dedi Dwitagama. (2011). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas

(ed. 2). Jakarta: Indeks.

Muhsetyo, G. dkk. (2011). Pembelajaran Matematika SD (ed. 1). Jakarta: Universitas Terbuka.

Nurlaela, Y. (2011). Penggunaan Alat Peraga Kancing Berwarna untuk

Meningkatkan Pemahaman Matematika Siswa Tentang Bilangan Bulat.

(Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Prabawanto, S. & Puji, R. (2006). Bilangan. Bandung: UPI PRESS.

Rahmat, dkk. (2009). Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan.

Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

(36)

85

Sukmanagara, Gadis A. 2014

PENGGUNAAN MEDIA BALOK GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DALAM KONSEP BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Pers.

Santrock, John W. (2010). Psikologi Pendidikan (ed. 2). Diterjemahkan oleh: Tri Wibowo B.S. Jakarta: Kencana.

Suherman, E. & Udin S. Winataputra. (1992). Srategi Belajar Mengajar

Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud.

Suyono & Hariyanto. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Syamsuddin, A. (2004). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Undang, G. (2009). Teknik Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Sayagatama.

Sumber dari internet:

Sisca Wati, R. (2011). Penggunaan Balok Garis Bilangan untuk Meningkatkan Hasil BelajarMatematika pada Operasi Hitung Bilangan Bulat Siswa kelas

V SDN 001 Minas. (Skripsi). [Online]. Universitas Riau, Riau. Tersedia di:

http://lib.unri.ac.id/skripsi/index.php?p=show_detail&id=32161#. Diakses 19 April 2014.

Sumini, (2013). PAUD Teratai Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini.

Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Mengenal Bilangan Melalui Media Kartu Angka Kelompok A Di TK Karya Bhakti Kecamatan

Sukomanunggal Surabaya. [Online]. 2 (1), hlm. 1-5. Tersedia di:

(37)

86

Sukmanagara, Gadis A. 2014

PENGGUNAAN MEDIA BALOK GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DALAM KONSEP BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar

Gambar 3.1 Siklus PTK menurut Kemmis & McTaggart
Tabel 3.1 Daftar Siswa Kelas IVA SDN 4 Cibogo
 Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Soal Nomor 1 - 7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Untuk pengucap yang tidak terdapat di dalam basisdata didapat hasil 92,5 % pada panjang frame 10 ms, sehingga hasil perhitungan persentase selanjutnya menggunakan

[r]

The Lancet Oncology menyatakan bahwa rokok merupakan penyebab dari 15 jenis kanker antara lain : kanker kandung kemih, kanker sumsum tulang, kanker serviks, kanker

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Program Studi Pendidikan

lebih meningkatkan pemahaman konsep optik mahasiswa calon guru pada tiap.. label indikator pemahaman translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi

Handbook of Mangrove in Indonesia : Bali and Lombok, Denpasar, dalamEkosistem Mangrove di Jawa : Restorasi, Setyawan, A.D., Kusumo, W., dan Purin, C.P.. Environmental

dengan kegiatan akhir pembelajaran yang terdiri dari tes siklus kedua untuk. mengukur pemahaman siswa setelah mengikuti pembelajaran