Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknik Mesin
oleh
WISNU DWI YUDIANTO
NIM 0809176
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
oleh
WISNU DWI YUDIANTO
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Wisnu Dwi Yudianto 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu WISNU DWI YUDIANTO
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
Dr. H. Kamin Sumardi, M. Pd. NIP. 19670926 199702 1 001
Pembimbing II
Ega Taqwali Berman, S. Pd., M. Eng. NIP. 19780701 200501 1 001
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK Universitas Pendidikan Indonesia
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada mata pelajaran Pengaturan Sistem Refrigerasi. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari tiga siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap siklus. Rata-rata N-Gain pada siklus I sebesar 0,48, pada siklus II sebesar 0,60 dan pada siklus III sebesar 0,65. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini pun dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Aktivitas belajar siswa diarahkan sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. Pada siklus I aktivitas belajar siswa berada pada kriteria tinggi, pada siklus II berada pada kriteria tinggi dan pada siklus III berada pada kriteria sangat tinggi. Hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan setiap siklus karena terjadi perbaikan proses belajar pada setiap siklus. Berdasarkan hasil penelitian, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Pengaturan Sistem Refrigerasi.
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
This research is aimed to seek the improvement of student study result using cooperative learning model Teams Games Tournament (TGT) type on Refrigeration System Setting lesson. It used Class Action Research (CAR) method which consist of three cycles. The result study showed that student study result is improved each cycle. The N-Gain average on cycle I was 0.48, on cycle II was 0.60 and on cycle III was 0.65. The application of cooperative learning model TGT type was able to improve the student study activities. The activities were directed as the learning model used. So, the learning process was done well. At cycle I and II the student study activities were on high criteria. Meanwhile the cycle III on very high criteria. Student study result and student study activities were improved at each cycle because there was learning process improvement at each cycle. According to the result of study, cooperative learning model TGT type was able to improve the student study result and the student study activities on Refrigerationg System Setting lesson.
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
C. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament ... 10
D. Hasil Belajar ... 17
E. Aktivitas Belajar ... 18
F. Mata pelajaran Pengaturan Sistem Refrigerasi ... 19
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Hasil Pembelajaran ... 46
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 51
A. Simpulan ... 51
B. Saran ... 51
DAFTAR PUSTAKA ... 53
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan pada umumnya bertujuan untuk mengembangkan seluruh
potensi yang ada dalam diri siswa, baik potensi pada aspek kognitif, afektif
ataupun psikomotor. Menurut penjelasan pasal 15 pada UU Nomor 20 tahun 2003
“Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan
peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu”. Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) merupakan suatu lembaga pendidikan formal dimana lulusannya
dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja dan memiliki kemampuan yang sesuai
dengan kebutuhan dunia kerja. SMK Negeri 1 Cimahi merupakan lembaga
pendidikan yang bertujuan menghasilkan tenaga teknisi yang profesional dan siap
menghadapi tuntutan dunia kerja yang cukup berat. Tuntutan dihadapi SMK Negeri
1 Cimahi merupakan yang dihadapi juga oleh Kompetensi Keahlian Teknik
Pendingin dan Tata Udara SMK Negeri 1 Cimahi.
Salah satu mata pelajaran program produktif Kompetensi Keahlian Teknik
Pendingin dan Tata Udara yang ada di SMK Negeri 1 Cimahi adalah mata pelajaran
Pengaturan Sistem Refrigerasi. Mata pelajaran Pengaturan Sistem Refrigerasi ini
mempelajari tentang alat-alat yang mengatur kerja dari sistem refrigerasi. Berdasarkan
pengamatan penulis pada saat melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di
SMK Negeri 1 Cimahi menunjukkan bahwa perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran Pengaturan Sistem
Refrigerasi di kelas masih menggunakan pendekatan pembelajaran yang berpusat
kepada guru. Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan metode ceramah dan
tanya jawab kelas. Dampak penerapan metode ini tidak selalu baik terhadap siswa.
Pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada guru mengakibatkan tingkat
keaktifan siswa menjadi kurang. Siswa hanya diam mendengarkan guru berbicara di
depan kelas dan pada akhirnya ada siswa yang bosan berada di dalam kelas. Siswa
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memperdalam materi pembelajaran. Padahal pembelajaran di kelas perlu
melakukan pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada siswa aktif dan mandiri
atau dengan kata lain menggunakan pendekatan student center. Siswa secara aktif
mencari sendiri materi pembelajaran yang telah ditargetkan oleh guru.
Salah satu dampak dari proses pembelajaran yang berpusat pada guru
adalah hasil belajar siswa kurang maksimal. Hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Pengaturan Sistem Refrigerasi di SMK Negeri 1 Cimahi dapat dilihat
pada tabel 1.1.
Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian Siswa Pada Mata Pelajaran Pengaturan Sistem Refrigerasi di SMK Negeri 1 Cimahi
No. Nilai Keterangan Frekuensi Persentase (%)
1 ≥ 75 Lulus 32 47,76
2 < 75 Belum lulus 35 52,24
Jumlah 67 100
(Sumber: Dokumentasi PPL SMKN 1 Cimahi 2012)
Nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) mata pelajaran produktif di
SMK Negeri 1 Cimahi adalah 75. Berdasarkan data tersebut, siswa yang telah
memenuhi KKM adalah sebanyak 32 siswa atau sebesar 47,76 %. Siswa yang
belum memenuhi KKM adalah sebanyak 35 orang atau sebanyak 52,24%. Hal ini
menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang belum menguasai materi mata
pelajaran Pengaturan Sistem Refrigerasi. Hasil belajar siswa tersebut perlu
ditingkatkan agar siswa mendapatkan hasil belajar yang lebih baik. Salah satunya
adalah guru menggunakan strategi pembelajaran yang tepat sehinga siswa dapat
belajar secara efektif untuk mencapai tujuan pembelajarannya. Oleh karena itu,
penulis berusaha memberikan solusi berupa model pembelajaran yang dapat
dijadikan alternatif untuk mengatasi masalah tersebut.
Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Pengaturan Sistem Refrigerasi
akan lebih menarik apabila di dalam proses pembelajaran diterapkan suatu model
pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran yang akan dipelajari. Lie
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
learning dengan benar akan memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan lebih efektif”. Pembelajaran kooperatif adalah suatu metode belajar yang mengondisikan siswa belajar, bekerjasama dan aktif berinteraksi dalam
kelompok-kelompok kecil yang memenuhi lima unsur pokok pembelajaran kooperatif. Lima
unsur pokok tersebut adalah saling kebergantungan positif, tanggung jawab
individual, interaksi personal, keahlian bekerjasama dan evaluasi proses kelompok.
Kelompok pada pembelajaran kooperatif hanya terdiri dari empat sampai enam
orang siswa.
Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)
salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan,
melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan
peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan
penguatan. Tarigan (2012: 51) menyatakan “keunggulan pembelajaran tipe TGT
adalah adanya turnamen akademik dalam proses pembelajaran. Dimana setiap
anggota kelompok mewakili kelompoknya untuk melakukan turnamen”. Aktivitas
belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model
TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan
tanggung jawab, percaya diri, menghargai sesama, disiplin, kompetitif, sportif,
kerja sama dan keterlibatan belajar seluruh siswa. Hal tersebut sesuai dengan
nilai-nilai pendidikan karakter yang tertuang dalam Permendiknas Nomor 23
Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan. Berdasarkan uraian tersebut,
maka peneliti akan meneliti tentang: “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengaturan Sistem Refrigerasi”.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka identifikasi
masalah pada penelitian ini adalah:
1. Pendekatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru masih
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Model pembelajaran pada mata pelajaran Pengaturan Sistem Refrigerasi
kurang bervariasi sehingga siswa merasa bosan pada saat proses
pembelajaran.
3. Tidak semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
4. Hasil belajar siswa yang kurang baik dalam mata pelajaran Pengaturan
Sistem Refrigerasi.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Seberapa besar peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament pada mata pelajaran Pengaturan Sistem Refrigerasi?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk:
1. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament pada mata
pelajaran Pengaturan Sistem Refrigerasi.
2. Mengetahui peningkatan tingkat keaktifan siswa di kelas pada mata
pelajaran Pengaturan Sistem Refrigerasi yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament.
E. Pembatasan Masalah Penelitian
Agar penelitian tidak terlalu luas, maka peneliti membatasi masalah
penelitian pada aspek-aspek sebagai berikut:
1. Model pembelajaran kooperatif yang digunakan adalah model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament pada mata
pelajaran Pengaturan Sistem Refrigerasi, materi pokok alat kontrol sistem
refrigerasi dan tata udara.
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Hasil belajar yang dievaluasi dalam penelitian ini adalah aspek kognitif
pada mata pelajaran Pengaturan Sistem Refrigerasi.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu:
1. Bagi siswa, model pembelajaran Teams Games Tournament dapat
memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.
2. Bagi guru, penelitian ini diharapkan memberikan gambaran peningkatan
hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Teams Games Tournament.
3. Bagi sekolah, model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament dapat dijadikan alternatif dalam meningkatkan hasil belajar
siswa.
G. Struktur Organisasi Skripsi
Skripsi ini menggunakan urutan penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian,
perumusan masalah penelitian, pembatasan masalah penelitian, tujuan penelitian,
manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bagian-bagian yang dijelaskan pada bab ini yaitu teori-teori penunjang yang
digunakan dalam penelitian, kerangka pemikiran dan penelitian lain yang relevan
dengan penelitian ini.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini, penulis menjelaskan metode penelitian yang digunakan, lokasi dan
subjek penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian dan teknik analisis
data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini terdiri dari analisis data dan analisis hasil penelitian.
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada bab ini, penulis memberikan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan
saran sebagai tindak lanjut dari kesimpulan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah yang terjadi pada
proses pembelajaran di kelas dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. Sugiono (2008: 3) menyatakan bahwa “metode penelitian diartikan sebagai cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Metode
penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau
Classroom Action Research (CAR). PTK merupakan bagian dari penelitian
tindakan sedangkan penelitian tindakan merupakan bagian dari penelitian pada
umumnya.
PTK dapat dilaksanakan apabila adanya ketidakpuasan terhadap hasil dari
proses pembelajaran di kelas. Arikunto (2006: 91) menyatakan bahwa “…
penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam suatu kelas”. Kemudian pendapat lain
disampaikan oleh Kunandar (2012: 44) bahwa
Penelitian Tidakan Kelas dapat didefinisikan sebagai suatu penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang,melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus.
Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa PTK adalah suatu
penelitian tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas proses
pembelajaran dengan cara memberikan tindakan tertentu dalam suatu siklus. Pada
penelitian ini PTK dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses
pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran koopertif tipe TGT.
Terdapat beberapa model PTK yang dikembangkan oleh para ahli,
diantaranya model Kurt Lewin, model Kemmis dan Mc. Taggart serta model
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kemmis dan Mc. Taggart. Model PTK yang digunakan terdiri dari empat tahapan,
yaitu:
1. Perencanaan (Plan)
Pada tahap ini peneliti menyusun perencanaan tindakan kelas.
Perencanaan adalah pengembangan rencana tidakan yang dilakukan untuk
meningkatkan apa yang telah terjadi. Perencanaan ini disusun berdasarkan
hasil pengamatan awal di kelas. Hasil dari pengamatan ini adalah catatan
lapangan yang menggambarkan proses pembelajaran di kelas. Berdasarkan
catatan lapangan tersebut peneliti mencermati masalah yang ada dan aspek
apa saja yang perlu ditingkatkan untuk memecahkan masalah yang terjadi
pada proses pembelajaran.
Setelah itu peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti
Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP), lembar observasi aktivitas siswa dan
guru, lembar observasi catatan lapangan dan soal evaluasi siswa. Perencanaan
yang matang akan menentukan keberhasilan keterlaksanaan kegiatan.
Sehingga peneliti harus merencanakan PTK dengan sebaik mungkin.
2. Tindakan (Action)
Tahapan ini merupakan implementasi dari apa yang telah
direncanakan sebelumnya atau dengan kata lain penerapan isi rancangan
PTK. Tindakan ini akan memberikan gambaran tentang ketercapaian dari
rencana yang telah disusun. Peneliti harus ingat dan berusaha melakukan apa
yang telah direncanakan, namun peneliti harus berlaku wajar dan tidak
dibuat-buat. Tentunya membuat modifikasi masih diperbolehkan selama tidak
mengubah prinsip dari rencana yang telah disusun. Pada tahap ini peneliti
akan terjun langsung ke kelas untuk melaksanakan PTK.
3. Pengamatan (Observation)
Pengamatan pada PTK dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan. Pada tahap ini, peneliti tidak dapat melakukan pengamatan sendiri
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melakukan pengamatan terhadap gejala yang muncul selama berlangsungnya
tindakan yang dilakukan oleh peneliti. Kegiatan ini dilakukan untuk
mendapatkan data yang diperlukan untuk peneliti.
Hasil pengamatan ini berdasarkan data yang terekam di kelas selama
tindakan dilaksanakan. Peneliti dengan mitra peneliti melakukan interpretasi
terhadap data yang diperoleh. Setiap akhir tindakan, peneliti dengan mitra
peneliti melakukan diskusi balikan mengenai hal-hal yang harus diperbaiki,
ditingkatkan, ditambah, dikurangi, atau dihilangkan dalam tindakan
berikutnya untuk memperoleh data yang diinginkan. Hasil diskusi balikan
tersebut kemudian oleh peneliti dijadikan acuan untuk tindakan berikutnya
yang akan dilakukan.
4. Refleksi
Refleksi dilaksanakan setelah tindakan selesai dilakukan oleh peneliti.
Pada tahap ini peneliti dan mitra peneliti mengingat kembali apa yang telah
dilakukan pada saat tahap tindakan. Peneliti bersama dengan mitra peneliti
merenugkan kembali kelebihan dan kekurangan dari tindakan yang telah
dilakukan. Situasi dan kondisi pada saat pelaksanaan tindakan akan terjawab
penyebabnya yang kemudian harus peneliti bersama dengan mitra cari solusi
untuk memperbaikinya. Selain mencari solusi, mengidentifikasi kendala atau
ancaman yang mungkin terjadi akibat tindakan yang direncanakan pada
tahap selanjutnya perlu dilakukan oleh peneliti bersama dengan mitra peneliti.
Setelah tahapan refleksi dilakukan, peneliti bersama dengan mitra
peneliti merencanakan kembali untuk tindakan selanjutnya. Keempat tahapan
yang dilakukan tersebut merupakan satu kesatuan dan membentuk satu siklus.
Jadi satu siklus PTK terdiri dari tahap perencanan, tindakan, observasi dan
refleksi. Pada penelitian kali ini jumlah siklus yang akan dilakukan peneliti
dibatasi sebanyak tiga siklus. Gambar 3.1 menunjukkan bahwa setiap siklus
dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai sampai pada akhirnya
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas
B. Prosedur Penelitian
Penelitian ini berfokus pada peningkatan hasil belajar siswa dan aktivitas
belajar siswa di kelas. Penelitian ini terdiri dari empat tahap dan keempat tahap
tersebut merupakan satu siklus PTK. Pada setiap siklus akan dilakukan evaluasi
untuk mencari kekurangan yang terjadi. Kemudian kekurangan yang terjadi pada
siklus tersebut akan diperbaiki pada siklus selanjutnya. Penelitian ini dibatasi
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Siklus I
a. Perencanaan (Planing)
Tahap pertama yang dilakukan oleh peneliti untuk melakukan
PTK adalah mengidentifikasi masalah yang terjadi dan akan diteliti.
Peneliti melakukan pengamatan langsung pada saat kegiatan belajar
mengajar berlangsung. Berdasarkan pengamatan tersebut, maka peneliti
dapat mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut :
1) Tingkat aktivitas siswa di kelas masih rendah sehingga siswa jarang
bertanya mengenai materi pelajaran yang kurang dimengerti,
akibatnya hasil belajar siswa masih rendah.
2) Model pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi
sehingga siswa bosan untuk belajar.
Setelah pengamatan dilaksanakan dan indentifikasi dilakukan,
maka tahap perencanaan terperinci dalam penelitian ini, yaitu :
1) Identifikasi masalah di kelas dan penentuan alternatif pemecahan
masalah.
2) Menentukan materi pelajaran pada mata pelajaran Pengaturan Sistem
Refrigerasi yang akan disampaikan kepada siswa.
3) Menentukan model pembelajaran yang akan digunakan pada
penelitian. Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT.
4) Menyusun RPP dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT yang akan digunakan pada proses belajar
mengajar di kelas.
5) Mempersiapkan alat bantu untuk mendukung proses belajar
mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
TGT.
6) Menyusun kelompok belajar dan kelompok turnamen.
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Tindakan (Action)
Setelah perencanaan untuk melaksanakan PTK menggunakan
model pemebelajaran kooperatif tipe TGT disusun, penulis sudah siap
untuk memberikan tindakan di kelas. Peneliti harus ingat bahwa tujuan
penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan
aktivitas belajar sisiwa di kelas. Peneliti akan melaksanakan proses
belajar mengajar di kelas sesuai dengan perencanaan yang tertuang dalam
RPP. Pelaksanaan proses belajar mengajar terdiri dari beberapa kegiatan,
diantaranya:
dilaksanakan yaitu pengamatan. Pengamatan ini tidak dapat dilakukan
oleh peneliti sendiri tetapi oleh mitra peneliti yaitu guru atau teman
sejawat. Mitra peneliti mengamati proses pembelajaran di kelas untuk
mendapatkan data penelitian yang dibutuhkan. Data yang dibutuhkan
adalah jalannya proses pembelajaran di kelas, aktivitas siswa di kelas dan
aktivitas guru di kelas.
d. Refleksi
Setelah tindakan dan pengamatan di kelas selesai, kegiatan yang
dilakukan peneliti adalah refleksi. Peneliti mendiskusikan bersama mitra
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kekurangan yang terjadi pada tindakan yang telah dilaksanakan
merupakan hal yang perlu diatasi peneliti pada tindakan selanjutnya.
Peneliti bersama mitra peneliti merencanakan tindakan apa yang akan
dilakukan pada tindakan selanjutnya untuk mengatasi kekurangan yang
telah terjadi. Setelah perencanaan untuk tindakan selanjutnya selesai,
peneliti mempersiapkan diri untuk melaksanakan tindakan selanjutnya.
2. Siklus II
a. Perencanaan (Planing)
Perencanaan pada siklus kedua merupakan lanjutan dari apa yang
terjadi di siklus pertama. Perencanaan ini disusun untuk mengatasi
kekurangan pada tindakan di siklus pertama. Peneliti merencanakan
alternatif tindakan untuk mengatasi kekurangan pada siklus pertama.
Siklus kedua merupakan refleksi dari apa yang terjadi pada siklus
pertama. Tahapan proses pembelajaran pada siklus ini masih sama seperti
pada siklus pertama.
b. Tindakan (Action)
Tindakan pada tahap ini merupakan refleksi dari siklus pertama.
Peneliti menjalankan rencana yang telah disusun untuk mengatasi
kekurangan pada tindakan di siklus pertama. Kekurangan ini berbentuk
perbaikan dari yang terjadi pada tindakan pertama. Tahapan pelaksanaan
proses pembelajaran di kelas sama seperti pada siklus sebelumnya.
c. Pengamatan (Observation)
Pengamatan pelaksanaan PTK oleh peneliti tetap dilakukan oleh
mitra peneliti. Mitra peneliti melakukan pengamatan untuk mendapatkan
data yang diperlukan penelitian pada siklus kedua. Selain itu pengamatan
ini dilakukan juga untuk keperluan peneliti pada siklus ketiga.
d. Refleksi
Refleksi kembali dilakukan untuk menganalisis kegiatan pada
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
proses pembelajaran pada tindakan siklus kedua dan mengidentifikasi
masalah yang terjadi. Setelah masalah teridentifikasi maka peneliti dan
menyusun alternatif pemecahan dari masalah tersebut. Perbaikan untuk
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Siklus III
a. Perencanaan (Planing)
Perencanaan pada siklus ketiga merupakan lanjutan dari apa yang
terjadi di siklus pertama dan kedua. Perencanaan ini disusun untuk
mengatasi kekurangan pada tindakan di siklus pertama dan kedua.
Peneliti merencanakan alternatif tindakan untuk mengatasi kekurangan
pada siklus pertama dan kedua. Siklus ketiga merupakan refleksi dari
apa yang terjadi pada siklus pertama dan kedua. Tahapan proses
pembelajaran pada siklus ini masih sama seperti pada siklus pertama dan
kedua.
b. Tindakan (Action)
Tindakan pada tahap ini merupakan refleksi dari siklus pertama
dan kedua. Peneliti menjalankan rencana yang telah disusun untuk
mengatasi kekurangan pada tindakan di siklus pertama dan kedua.
Kekurangan ini berbentuk perbaikan dari yang terjadi pada tindakan
pertama dan kedua. Tahapan pelaksanaan proses pembelajaran di kelas
sama seperti pada siklus sebelumnya.
c. Pengamatan (Observation)
Pengamatan pelaksanaan PTK oleh peneliti tetap dilakukan oleh
mitra peneliti. Mitra peneliti melakukan pengamatan untuk mendapatkan
data yang diperlukan penelitian pada siklus ketiga.
d. Refleksi
Refleksi kembali dilakukan untuk menganalisis kegiatan pada
siklus ketiga. Peneliti bersama mitra peneliti melakukan diskusi tentang
proses pembelajaran pada tindakan siklus ketiga dan mengidentifikasi
masalah yang terjadi. Setelah terlaksana siklus ketiga ini, peneliti
melakukan analisis data yang telah didapat dari penelitian.
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Cimahi, Jalan Mahar
Martanegara No. 48 Kota Cimahi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI B
Kompetensi Keahlian Teknik Pendingin dan Tata Udara atau disebut kelas Teknik
Pendingin B (TPB) SMK Negeri 1 Cimahi. Subjek terdiri atas satu kelas yang
berjumlah 35 siswa.
D. Definisi Operasional
Pada penelitian ini terdapat istilah yang perlu didefinisikan, sehingga tidak
terjadi kesalahpahaman mengenai pokok masalah dan arah penelitian, adalah
sebagai berikut:
1. Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa
akan ditempatkan dalam kelompok kecil yang beranggotakan empat
sampai enam orang siswa yang heterogen..
2. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah salah satu model
pelajaran kooperatif yang melibatkan aktivitas seluruh siswa, melibatkan
siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung usur permainan serta
penghargaan.
3. Mata pelajaran yang digunakan adalah Pengaturan Sistem Refrigerasi
dengan standar kompetensi yang digunakan adalah Memelihara Alat
Penukar Kalor Pada Peralatan Refrigerasi Komersial dan kompetensi
dasar yang digunakan adalah Memahami Prinsip Pemeliharaan Alat
Penukar Kalor Pada Peralatan Refrigerasi Komersial.
4. Hasil belajar siswa dalam penelitian ini diartikan sebagai perubahan
kemampuan pada aspek kognitif siswa yang diukur menggunakan tes.
E. Instrumen Penelitian
Meneliti pada prinsipnya adalah melakukan pengukuran. Pengukuran yang
dilakukan oleh peneliti harus memiliki alat ukur yang baik agar penelitian berjalan
sesuai dengan keinginan peneliti. Alat ukur pada penelitian dinamakan instrumen
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian”. Pada penelitian
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Observasi
Pada penelitian ini observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas
belajar siswa dan aktivitas guru. Aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru
diamati dan dinilai pada lembar observasi aktivitas belajar siswa dan aktivitas
guru. Sugiyono (2008: 203) berpendapat bahwa “Teknik pengumpulan data
dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku
manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati
tidak terlalu besar”. Lembar observasi ini memuat indikator aktivitas belajar
siswa dan aktivitas guru.
2. Tes
Tes yang digunakan pada penelitian berupa butir soal yang nantinya
akan dijawab oleh siswa. Arikunto (2006: 150) menyatakan bahwa “Tes
adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat
yang dimiliki individu atau kelompok”. Tes yang digunakan terdiri dari dua
jenis yaitu pre test dan post test. Pre test digunakan untuk mengukur
kemampuan awal siswa sebelum proses pembelajaran menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT. Kemudian setelah proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT selesai, maka siswa
akan diberikan post test. Post test ini dilakukan untuk mengetahui seberapa
jauh indikator yang disampaikan dalam proses pembelajaran telah dikuasai
oleh siswa.
3. Dokumentasi
Pada penelitian dokumentasi digunakan untuk mengetahui kegiatan
yang pembelajaran di kelas pada saat peneliti melakukan penelitian tindakan
kelas. Pada penelitian ini jenis dokumentasi yang digunakan peneliti adalah
foto. Foto ini digunakan untuk menggambarkan tahapan penelitian tindakan
kelas menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sebelum soal digunakan pada pre test dan post test, soal tersebut harus
terlebih dahulu melalui uji instrumen penelitian. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui kelayakan soal yang akan digunakan pada penelitian ini. Instrumen
penelitian ini terdiri dari dua macam, yaitu instrumen penelitian berupa soal dan
instrumen penelitian berupa lembar observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru.
Pada penelitian ini, analisis instrumen lembar observasi dilakukan oleh orang
yang ahli dalam menilai aktivitas siswa dan guru. Sedangkan analisis instrumen
soal akan dilakukan uji statistika. Instrumen soal yang akan digunakan harus
melalui beberapa analisis terlebih dahulu. Analisis instumen soal yang digunakan
diantaranya:
1. Validitas
Pengujian instrumen yang pertama peneliti lakukan adalah validitas
instrumen. Menurut Arikunto (2006: 168) “Validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat-tingkat kesahihan atau keabsahan suatu instrumen”. Sebuah instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan atau dengan kata lain instrumen tersebut dapat mengungkap
data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas
instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang
dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Pada penelitian ini validitas
item soal dapat diketahui menggunakan korelasi product moment yang
dikemukakan oleh Pearson (Arikunto, 2006: 170) dengan persamaan sebagai
berikut:
Keterangan :
rxy : Koefesien korelasi antara varibel x dan y
x : Skor tiap butir soal
y : Skor total yang diperoleh oleh siswa
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ukuran kevaliditasan suatu butir soal dapat dilihat dari interpretasi besarnya
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1 Tingkat Validitas
Besarnya Nilai r Interpretasi
0,80 ≤ r < 1,00 Tinggi Setelah harga koefisien korelasi ( rxy) diperoleh, disubstitusikan ke
rumus uji „t‟ (Sugiyono, 2008: 257) yaitu :
Keterangan :
t : Nilai t hitung
n : Jumlah responden
r : Koefisiensi korelasi
Instrumen dinyatakan valid apabila thitung > ttabel dengan taraf kesalahan 0,05.
2. Reliabilitas
Pengujian yang selanjutnya dilakukan adalah reliabilitas instrumen.
Menurut Arikunto (2006: 178) “Reliabilitas menunjukkan pada satu
pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena istrumen tersebut sudah baik”.
Langkah-langkah menentukan reliabilitas instrumen pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Peneliti membuat tabel analisis butir soal. Kemudian peneliti
mengelompokkan skor butir soal bernomor ganjil sebagai belahan
pertama dan skor butir soal bernomor genap sebagai belahan kedua.
b. Peneliti mengorelasikan skor belahan pertama dengan skor belahan
kedua agar diperoleh harga rxy. Harga rxy dapat diketahui dengan
menggunakan korelasi product moment yang dikemukakan oleh
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Menghitung indeks reliabilitas dengan menggunakan rumus
Spearman-Brown (Arikunto, 2006: 180), yaitu :
Keterangan :
r11 : Reliabilitas instrumen
r1/2 1/2 : rxy yang disebut sebagai indeks korelasi antara dua belahan
instrumen
Besar koefisien reliabilitas diinterpretasikan untuk menyatakan kriteria
reliabilitas. Berikut ini adalah interpretasi koefisien reabilitas penelitian.
Tabel 3.2 Interpretasi Koefisien Reliabilitas
Besarnya Nilai r11 Interpretasi
0,80 ≤ r11 < 1,00 Tinggi
Daya pembeda tes adalah kemampuan soal untuk membedakan antara
siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.
Kelompok peserta tes dibagi dua sama besar yaitu 50% kelompok atas dan
50% kelompok bawah. Arikunto (2003:211) menyatakan bahwa “Daya
pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan siswa
yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh
(berkemampuan rendah)”. Untuk menghitung daya pembeda setiap item ini
dapat menggunakan rumus berikut:
(Arikunto, 2003: 213)
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D : Daya pembeda
JA : Banyaknya peserta kelompok atas
JB : Banyaknya peserta kelompok bawah
BA : Jumlah jawaban benar pada kelompok atas
BB : Jumlah jawaban benar pada kelompok bawah
Tabel 3.3 Klasifikasi Daya Pembeda
Rentang Daya Pembeda Kategori
D < 0 Sangat Jelek
Tingkat kesukaran butir soal pada dasarnya adalah peluang responden
untuk menjawab benar pada suatu butir soal. Soal yang baik adalah soal yang
tidak terlalu mudah dan juga tidak terlalu sulit untuk dijawab oleh siswa.
Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya
suatu soal. Persamaan yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran
soal adalah:
(Arikunto, 2003: 208)
Keterangan :
P : tingkat kesukaran
B : banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS : jumlah seluruh siswa peserta tes
Berikut ini adalah tabel klasifikasi tingkat kesukaran:
Tabel 3.4 Kategori Tingkat Kesukaran
Rentang Nilai Kategori
0 ≤ p ≤ 0,30 Sukar
0,3 < P ≤ 0,7 Sedang
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber: Arikunto, 2003: 210
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah menilai
aktivitas belajar siswa, menilai aktivitas guru dan kriteria hasil belajar siswa.
Berikut ini adalah teknis analisis yang digunakan:
1. Hasil Belajar Siswa Pada Aspek Kognitif
Hasil belajar siswa pada aspek kognitif didapatkan dari hasil pre test
dan post test yang dilakukan. Berdasarkan kurikulum yang ditetapkan SMK
Negeri 1 Cimahi, siswa dinyatakan lulus pada mata pelajaran produktif
apabila Kriteria Ketuntasan Minimum ≥ 75.
Tabel 3.5 Kriteria Nilai
Sumber: Dokumen SMK Negeri 1 Cimahi
2. N-Gain
Uji N-Gain dipergunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengolahan data hasil observasi aktivitas siswa dilakukan untuk
mengetahui persentase aktivitas siswa pada saat menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT. Persentase aktivitas siswa dapat dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Hasil perhitungan persentase siswa tersebut kemudian dimasukkan ke dalam
kriteria tertentu. Kriteria keaktifan siswa menurut Yonny dkk (2010: 175),
dapat dilihat pada tabel 3.7.
Tabel 3.7 Kriteria Aktivitas Belajar Siswa
Persentase Kriteria
Pengolahan data hasil observasi aktivitas guru dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana guru melaksanakan model pembelajaran yang
digunakan pada penelitian ini. Keterlaksanaan model pembelajaran dapat
dilakukan dengan cara:
Hasil perhitungan persentase kemudian dimasukkan ke dalam kriteria
tertentu. Kriteria keterlakasanaan model pembelajaran menurut Usman (1993:
82) dapat dilihat pada tabel 3.8.
Tabel 3.8 Kriteria Keterlaksanaan Model Pembelajaran
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Secara umum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada
mata pelajaran pengaturan sistem refrigerasi dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Peningkatan hasil belajar ini ditunjukkan dengan peningkatan nilai rata-rata
N-Gain siswa pada setiap siklusnya. Rata-rata nilai N-gain siswa mengalami
peningkatan dari siklus I hingga siklus III dan berada pada kriteria sedang.
Peningkatan hasil belajar siswa ini diiringi oleh peningkatan aktivitas belajar
siswa di kelas. Peningkatan aktivitas belajar ini ditunjukkan dengan peningkatan
aktivitas siswa pada setiap siklusnya. Aktivitas belajar siswa pada siklus I berada
pada kriteria tinggi, pada siklus II berada pada kriteria tinggi dan pada siklus III
berada pada kriteria sangat tinggi. Hasil belajar dan aktivitas belajar setiap siklus
penelitian tindakan kelas ini dapat meningkat karena terjadi perbaikan proses
pembelajaran yang dilakukan pada setiap siklus.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah disusun, penulis memiliki beberapa
saran diantaranya:
1. Bagi guru, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat
dijadikan altenatif dalam proses pembelajaran di kelas agar dapat
menciptakan suasana belajar yang lebih baik.
2. Bagi siswa, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
memberikan kesempatan siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Namun untuk dapat memaksimalkan kesempatan ini sebaiknya sumber
belajar lebih dilengkapi lagi.
3. Bagi peneliti lain, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
guru harus dapat mengatur durasi kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan
diskusi kelompok dan turnamen akademik perlu diperhatikan dengan
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Bagi sekolah, sebaiknya pihak sekolah mengontrol guru mata pelajaran
agar melakukan variasi model pembelajaran di kelas yang disesuaikan
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2003) Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S. (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Rahayu, F. (2009) Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Team Games Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Siklus Akuntansi. Skripsi, Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Hake, R. R. (1999) Analyzing Change/ Gain Scores. [Online]. Tersedia di:
http://www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf [Diakses 16
Desember 2013].
Hamalik, O. (2003) Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Kunandar. (2012) Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajawali Pers.
Lie, A. (2002) Cooperative Learning: Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.
Respati, A. D. (2013) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi. Jurnal Penelitian UNS, 1 (2), hlm. 1-10.
Rosmaniar, W. (2012) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Untuk Meningkatkan Hasil belajar Siswa. Skripsi, Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Rusman. (2011) Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, W. (2006) Strategi Pembelajaran Berbasis Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sanjaya, W. (2010) Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sadirman, A. M. (2011) Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sari, N. (2012) Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa dengan Model Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT). Skripsi, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Tanjungpura.
Slameto. (2003) Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Wisnu Dwi Yudianto, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGATURAN SISTEM REFRIGERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sugiyono. (2008) Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suryaman, N. N. (2013) Penerapan Video Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Peralatan Bahan Refrigerasi. Skripsi, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia.
Tarigan, R. (2012) Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament terhadap hasil belajar IPA Fisika di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan. Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran Fisika. 4 (2), hlm. 50-55.
Usman, U. (1993) Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Warsita, B. (2008) Teknologi Pombelaiaran Landasan & Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Yonny, A. dkk. (2010) Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Familia.