REWIEV
:PENGEMBANGAN
KURIKULUM
BERBASTS KOMPETENSI PROGRAM S.I
PENDIDIKAN
BIOLOGI
THE COMPETENCE BASED
CURICULUM
OF
BIOLOGICAL EDUCATION'S
UNDERGRADUATE PROGRAMS
Dipresentiuikan dalam Seminar KBK Semi Que V Pend. Biologi FKIP UNS di Sahid Raya 25 SePtember 2004
i' Bambang Subali
Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta
Abstract
This is
the
review which dealed with lhe curiculum of, bofh an educationol study program generally and biological study program aswell.
The review showed the imporlancelo
sel
lhe curiculum up andJit it v,ith the comptence based curiculum, since thal curiculum hos been applied by the user''i;;;:f;!;',:',:;::f:,i;::;:';lll!
"u,i"utu,
oreducationat srutdy program, becoming thecomrytence based curiculum. Tlat curiculum selting up by two main steps are deJining the targeted output comrytencq followed by defining the comptency
for
group of subiects and tlenfor
each subject, Secondly, is appl.ying the curiculum in a daily educational prncesses, and then giveit
anassesment. evalualion and review toward lhe proccesses it self and the oulput respectively.
The competerce based curiculum could provide some output as a young leacher which has some
competency. However, sotne certiJication lesl is slill needed
tofilter
,he oulpul and give rise to the high quality andfull of competerce teacher. Afier all, lhe user will prove it and giye the feed back to ut. Key wordsr Oompetence based curiculum, competencyEIOEDUKASI
Volume 2, Nomor
2Halaman
65€9
PENDAHULUAN
Persaingan
era global
menuntut kemampuan sumber daya manusia sebagai sebuahproduk pendidikan.
Kemampuantersebut
menjadi
fokus
kerangka pengembanganpendidian
tinggi
jangkapanjang
tahun
2003-2010
yangmenekankan
pada daya saing
bangsa. Dalam era kompetisi tersebut, pendidikan tinggijuga dituntut
memiliki
serangkaiantanggung
jawab dalam
pembenfukankualitas
lulusan
sehingga
harusmenentukan
sebuah standar
kompetensi untuk lulusannya.Perguruan
tinggi
kependidikan berkedudukan sebagaiLPTK
menghadapiberbagai tantangan antara
lain
kualitas lulusan, relevansi, efisiensi dan kurikulum.Kualitas lulusan
tidak
hanya
ditentukanoleh
kemampuansisw4
tetapijuga
olehkualitas sistem
pembelajaranyang
ada.Berbagai
data
tentang
kurangnyaISSN: 1693-265X
Agustus
2005
kompetensi
guru
dan mismatch
masih sering diketemukanpada
alumni
LPTK(Mardapi,
2000).
Sisi
relevansi lulusanLPTK
dianggap ketinggalandan
kurangantisipatif.
Hal
tersebut disebabkan oleh masih berkutatnya sistem pada pendidikan prajabatan.Dari
segi
efisiensi
berbagaiketerbatasan
masih sering
dijumpai, diantaranya adalahfasilitas yang
kurang mendukung,rasio
dosenrelatif
terhadapmahasisw4
sertakualitas internal
dosen yang bersangkutan.Terkait
dengan
permasalahankurikulum, dominansi
sentralisasi masih merupakan masalah.Di
samping tersebut, keseimbangan antara pemberian otonomidan
pemeliharaan
mutu
dalam pengembanganprogram sejalan
denganpemberian
otonomi
masih
belum dilaksanakan dengan baik. Pengembangankurikulum
program
studi
juga
dinilai
belum didasarkan pada analisis kebutuhan
BIOEDUKASI
Vol.
2,
No. 2,hal.6549
sehingga dapat
dijadikan
sebagai umpanbalik
kurikulum
yang
bersangkutan.Konsep
kurikulum
berbasis
kompetensiuntuk LPTK
Sl
Pendidikan
Biologi merupakan salah satu solusi yang pentinguntuk
ditelaah. 'Ielaah yang
membahas pengembangankurikulum
tersebut dapat mengatasi permasalahankdrikulum
yang ada. Telaah tersebut berkepentingan agarlulusan
dapat
menguasai
standarkompetens i yang ditargetkan
PERUMUSAN
STANDAR KOMPETENSI
Konsep kurikulum
berbasiskompetensi
tidak
terlepas
dari
standarkompetensi
yang
dicanangkan'
Standarkompetensi didefinisikan
sebagaiseperangkat kemamPuan
Yang
harusdikuasai
untuk
mampu
berPeran
dan bekerja pada profesi tetentu. Kemampuantersebut
mencakup
Penguasaanpengetahuan
dan
wawasan, keterampilan serta kecenderungan kepribadian tertentu.Kompetensi
juga
didefinisikan
sebagaikriteria
kemampuanminimal yang
harusdipenuhi
untuk
dapat dinyatakan
lulus,mencakup
aspek pengetahuan, keterampilan dan watak (Rancangan PP RItentang standar
pendidikan,
evaluasi, akreditasi dan sertifi kasi).Standar kompetensi lulusan LPTK tersebut
juga
di
dihadapkan pada'standar kompetensi guru. Standar kompetensi gurudirumuskan secara
bertingkat
sesuai denganjenjang
pengalamannya. LulusanLPTK
diharapkan menguasai kompetensi sebagaigrlru pemula yang siap
sebagaiguru
muda
Idealnyaguru
tersebut dapat menguasaiseluruh
kompetensi. sehingga sertif,rkasi dapattepat
sasarandan
hanyadiperuntukkan
bagi
mereka
yang
telahlulus
uji
kompetensi. Jenjang kompetensiberikutnya setelah
guru
pemula
adalahguru
madya dan berlanjut sampai
guru utama. Standar kompetensibagi
jenjangtersebut
juga
bertambah.
Peningkatankompetensi tersebut ditempuh
mblalui proses pendidikan dalam jabatan.Melalui
penetapan
standarkompetensi
untuk
lulusan
LPTK, diharapkan muncul tantangan dan motivasiuntuk
mencapainyaStandar
kompetensitersebut
merupakan
standar
yang66
kemudian dapat
diimplementasikan oleh seorang lulusanLPTK.
Berkaitan dengantersebut,
penerapankurikulum
berbasis kompetensi dapat mendorong peningkatan kualitas pendidikandi
LPTK.PENGEMBANGAN
KURIKULUM
KBK
PROGRAM
51
PENDIDIKAN
BIOLOGI
Sesuai dengan
otonomipendidikan dalam PP
No 25
tahun 2000, pemerintahmemiliki
kewenangan dalammenentukan standar kompetensi
siswaserta
mengatur
kurikulum
nasional,penilaian
hasil
belajar
nasional
serta pedoman pelaksanaannyadan
penetapanstandar materi pelajaran
pokok.
Dalamketentuan tersebut Program
studiberwenang
mengembangkan kurikulum, silabus, dan sistem asesmen dengan tetap mendasarkanpada
standar
kompetensikurikulum
nasional. Berdasarkan tersebut, evaluasi atas program studi salah satunya didasarkan pada hasil asesmen atas pesertadidik.
Standar
kompetensi
nasionallulusan
LPTK telah
ditetapkan
sebagaielemen
kompetensi
berdasarkan
SKMendiknas
No.
045lU12002
tentangkurikulum pendidikan
tinggi.
Keputusantersebut
berkaitan
erat
dengan
SKMendiknas
N0.
032,U12000
tentangpemuatan
5
elemen kompetensi
dalamkelompok
mata
kuliah
dalam
LPTK.Kelompok mata
kuliah
yang
dimaksudadalah
mata kuliah
pengembangan landasan kepribadian(MPK),
mata kuliahpengu:rs{nn
ilmu
dan
keterampilan(MKK),
mata kuliah kemampuan berkarya(MKB),
matakuliah
pengembangan sikapdan perilaku
berkarya(MPB)
dan
matakuliah
berkehidupan
bermasyarakat(MPB).
Berdasarkan ketentuan
tersebut,standar kompetensi
lulusan
perguruantinggi
dapat mencakup
3
ranah
yangholistik dan
tercakupdalam
fungsi
dantujuan pendidikan nasional
serta5
pilar
kemampuan
lulusan.
Ketiga
ranah yangdimaksud
adalah
ranah
pengetahuanmencakup kecakapan
berilmu
dan kreativitaskerja
ranahafektii
dan ranah67
kemampuan
lulusan tersebut
harustercermin
dalam kurikulum,
silabus,rancangan
pembelajaran,
pengalamanbelajar,
proses pembelajaran.dan
sistem asesmennya.'
Dalam
pelaksanaannYadi
LPTK
kurikulum
berbasis kompetensi haruslah memperhatikan beberapa hal yang penting.Hal
penting
tersebut
terkait
denganasumsi, karakteristik
dan
standarkompetensi
yang
ditargetkan.
Berkaitandengan
asumsi,
kurikulum
berbasiskompetensi
menganggapdosen
sebagaifasilitator
yang
harus
memperhatikan keanekaragaman kemampuan mahasiswa audiens. Berdasarkan tersebut; dosen harusdapat berperan sebagai motivator
bagi mahasiswayang unggul, namun
mampumengakomodasi
mahasiswa
Yang mengalami kesulitasn betajar.Hal lain
Yang Penting
untukdiperhatikan adalah karakteristik
KBK
dan beberapa standar kompetensiyang
harusdicapai. KBK
memPunYai
beberaPakaralceristik penting
yaitu
asumsi
atasheterogenitas kecepatan
belajar,
hasilbelajar
yang
dinYatakan
dengan kompetensiatau
kemampuanyang
dapatdidemonstrasikan,
asesmen
denganmengacu
pada kriteria
tertentu,
s€rtaadanya remidiasi
dan
pengayaan.Karakteristik
tersebut
b"tperan
dalam perancangan program pembelajaran yangditerapkan
berikut
sistem
asesmennya. Perancanganprogram
pembelajaran dansistem
asesmentersebut penting
terkait dengan beberapa standar kompetensi yang harus dicapai.Pada tahap
awal,
DirektoratJenderal
Pendidikan
Tinggi
telah menetapkan standar kompetensi bagi gurupemula (lulusan
LPTK).
Standar kompetensi tersebut mencakup4
rumpun kompetensi yaitu penguasaan bidang studi,pemahaman peserta
didik,
Penguasaanpembelajaran
yang
mendidik
danpengembangan
kepribadian
sertakeprofesionalan. Masing-masing
standarkompetensi tersebut dilengkapi
denganbeberapa
kompetensi
yang
memiliki
sejumlatr indikator. Standar
kompetensilulusan
LPTK
tersebut dalam
beberapa kasusjuga
masih harus ditambah denganstandar
kompetensi yang
dikaitkandengan kurikulum spesifik
untuk
SMUBambang Subali
-
Kurikulum KBK PendidikanBiologi
dan SMP.
Tambahanspesifikasi
standarkompetensi
yang
dikaitkan
dengankurikulum
SMU ,terlihat pada
rumusanDirektorat Tenaga Kependidikan Ditjen
Dikdasmen yang merujuk pada
kurikulum
biologi SMU
2004.
Rumusan tersebuttidak lagi
mempertimbangkan pembagiankompetensi
yang
dikaitkan
denganwawasan
kependidikan,
pemahamanpeserta
didik
maupun
pengembangankepribadian
dan
profesionalitas.
Untukguru
SMP,
standar kompetensi
Yangdicanangkan
Direktorat
PLPmengelompokkan kompetensi
guru
ke dalam beberapa rumpun,yaitu
memahamilandasan
dan
wawz$an
pendidikan, menguasai materi bidang studi, menguasai pengelolaan pembelajaranbidang
studi, menguasai penilaian pembelajaran bidangstudi dan merniliki
kepribadian
danpengembangan
wawasan
profesinya.Rumusan
Direktorat
PLP
tersebutmemiliki
kemiripan dengan
standar kompetensiguru SMP yang
dirumuskanDireklorat Tenaga Kependidikan
tahun 2003.Secara
umum
kurikulum
pendidikan
biologi yang
dikembangkanoleh institusi LPTK biologi
sangat idealapabila diterapkan dengan
berdasarkanpada
KBK
berikut
semua
standar kompetensi yang ditargetkan baik nasionalmaupun institusional. Namun
demikianbeberapa
hal
penting
menjadi
iatatan rmtuk penyusunan sebuahkurikulum KBK
di
LPTK biologi.
Prosentase kelompok matakuliah
kebiologian sebagai commonground
perlu mendapat perhatian. Contohkurikulum
KBK
yang
dikembangkan PendidikanBiologi UNY
mengalokasikan66
Yo matakuliah
merupakan kelompokmata
kuliah
jurusan
(kebiologian).Proporsi tersebut
dinilai
cukup
relevanuntuk
pengembangan
keilmuan
dan keterampilan sekaligusuntuk
pendidikanbiologi
maupun
biologi
murni,
juga
dianggap
cukup
membekali
mahasiswamenjadi
calon guru biologi
maupun ilmuwan biologi.Hal lain
yang
menjadi
catatan adalah pengelompokkanmata kuliah
kedalam
MPK,
MKK, MKB,
MPB
danMBB.
Beberapa catatan
terhadaPBIOEDUI(ASI
Vol.
2,
No. 2, hal. 65-69mata
kuliah
ke
dalam kelompok
matakuliah
yang tetentu,
dan
sering
terjadisalah
penempatan.
Contoh
yang
adamisalnya
untuk Teknologi
PembelajaranBiologi,
Praktek
Pembelajaran Mikro,
Evaluasi
dan
Remidiasi
PembelajaranBiologi dan
Skripsi yang
ditempatkandalam
MKK.
Mata
kuliah
tersebutidealnya
dikelompokkan
ke
dalamkelompok
mata
kuliah
MKB
karena merupakan matakuliah
yang bersifatilmu
terapan
untuk profesi guru. Skripsi
yangdibuat
untuk tugas
akhir
mahasiswa semestinyajuga
merupakan kajian empiristerkait
dengan pemecahan masalah dalampendidikan
biologi
di
sekolah.
Skripsitersebut
merupakan
pembeda
antara sarjana pendidikanbiologi
dengan sarjanabiologi mumi dan
merupakan
muarakeahlian berkarya seorang
sarjana pendidikanbiologi
yang akan mendukung kemampuannya sebagai guru.Secara
umum kurikulum
KBK
LPTK biologi
Sl
yang disusun hendaknya dikaitkan dengan kompetensi lulusan yangdirumuskan
oleh
Direktorat
JenderalPendidikan
Tinggi.
Kompetensi
lulusantersebut
lebih
menekankan
pada pengusaanbidang
studi biologi
dalamkonteks
kependidikan,
bukan
dalamkonteks
ilmu
murni. Melalui
penekananpada kependidikan
biologi,
penguasaankurikulum
sekolah tentang kependidikan biologi dapat lebih optimal. Selain tersebut penerapanKBK
berikut
kompetensinyadapat
lebih
mendudukkanguru
(alumniLPTK)
sebagai
motivator,
fasilitalor,dinamisator
maupun inovator,
bukan hanya sebagai sumber informasi.Beberapa
langkah
konkretpenerapan
kurikulum
KBK
di
LPTK
tersebut dapat melalui beberapa hal. Salah
satu
adalah dengan melakukan deskripsidan
redefinisi
pengelompokkan
mata kuliah yang ada serta perlu pendeskripsian setiap matakuliah yang
menggambarkan kontribusi yang nya{a dan terukur terhadap pengembangan kompetensi lulusan. Bobot SKS untuk matakuliah
keahlian berkaryadan
mata
kuliah
yang
terkait
denganpengelolaan pembelajaran
dan
evaluasibeserta praktikumnya
juga
perlu
lebihditingkatkan. Peningkatan
bobot
matakuliah
tersebut
dapat
meningkatkan kemampuan calon guru untuk mendukung68
keahlian
berkaryadalam profesinya
dan mendukungdalam melakukan
penelitiantindakan
kelas untuk
memperbaiki programpembelajarannya- Lebih
lanjut,keluhan konsumen (sekolah
menengah)akan
minimalnya
penguasaan landasandan
wawasan kependidikan, kepribadiandan
profesionalitas,
dan
pengelolaan pembelaj aran dapat diatasi.SISTEM
PEMBELAJARAN
DAN
ASESMEN
Standar kompetenSi lulusan LPTK mencakup standar kompetensi guru muda, ditambah dengan kompetensi khusus yang
dirancang
LPTK
setempat.
Standarkompetensi kemudian dijabarkan
dalamrumpun
kompetensi,dan setiap
rumpunkompetensi dijabarkan
dalam
sejumlahkompetensi. Berdasarkan
tersebut,program
studi
dapat
merancang
dan mengembangkankurikulum
beserta sistemasesmennya
yang
mampu
membantumahasiswa menguasai
seluruh
rumpun kompetensi yang diharapkan. Berdasarkankurikulum
dan standar kompetansi terkait, dosen dapat mengembangkan pengalaman belajar,indikator
pencapaian dan metode asesmennya.Tugas
selanjutnya
adalahmengimplementasikur
programpembelajaran
dan
metode
asesmen tersebut sesuai dengan rencana dan kondisi yang berkembang.Beberapa
langkah
asesmenkemudian dapat
dirumuskan.
Langkah tersebut berlangsung dalam2
tahap yaitutahap pertama
yang
dilaksanakan
oleh dosen yang bersangkutan dan tahap kedua yang merupakan tanggungjawab progftm
studi
sebagai
pertanggungiawabanakuntabilitas program studi yang dikelola. Tahap pertama yang dilakukan oleh dosen
adalah
dengan mengukur
tingkat penguasaan kompetensi mahasiswa yangtercakup
dalam mata
kuliah dan
matapraktikum
yang
diampunya.
Asesmen tahap kedua yang dilakukan program studiadalah dengan mengukur
penguasaancalon guru atas
penguasaan
standar kompetensisuatu
LPTK.
Selain
kedua asesmentersebut,
untuk
meningkatkan mutu lulusan perlu dikonsep sebuah usaha untuk melakukanuji
sertifikasi bagi calon69
dijadikan
sebagaiumpan
balik
terhadaptanggung
jawab
moral
program
studi untuk lebih menyiapkan lulusan agar lebih berkualitas.KESIMPULAN
Beberapa
hal yang
dapatdisimpulkan
dari
uraian
di
atas
adalahbahwa konsep
kurikulum
yang dikembangkan sebuahLPTK
hendaknyabersifat
responsif terhadap
keinginan lembaga pendidikan menengah yang telah menerapkanKBK.
Dalam
p€nerapannyauntuk
merespon
dan
mengembangkankurikulum
berbasis
kompetensi,
baikuntuk LPTK
pendidikanbiotogi
ataupunLPTK pada
umumnya,
Perlumelaksanakan beberapa
hal.
Kompetensi lulusan yangingin
dicapai merupakan halyang terlebih dahulu
hanrs didefinisikan.Langkah
berikutnya
adalah
dengan mendefinisikan ruang lingkup untuk setiapkelompok
mata kuliah
denganmentargetkan
sejumlah
kompetensitertentu. Kedua
hal
yang
dilakukantersebut
dapat
menghasilkan
sebuahkurikulum yang tepat
sebagai cerminandari
suatu
progrurm
untuk
mencapaikompetensi yang ditargetkan.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat PLP, 2003. Standar Kompetensi
Guru
SMP.
Direklorat
PLP,Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Depdiknas. Jakarta.
Direktorat
Tenaga Kependidikan, (2003).Standar Kompetensi
Guru
SMP.Direktorat
Tenaga
Kependidikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah., Depdiknas. JakartaDirektorat Tenaga Kependidikan,
2003.Standar Kompetensi
Guru
Sekolah Menengah Umum. Direktorat TenagaKependidikan,
Direktorat
JenderalPendidikan Dasar'dan
Menengah, Depdiknas. Jakarta.Mardapi,
J.,
Furqon,
Nony
Swediati, bambang Subali, Zamzani dan MohAlip.
2004.
Pengembangan Sistem Asesmen Berbasis Kompetensi.Draf
Bambang Subali
*
Kurikulum KBK PendidikanBiologi
Naskah
Akademik P2TK
DirektoratJenderal
Pendidikan
Tinggi,
Depdiknas. Jakarta.
Mardapi,
J.,
bambang
Subali,
BadrunKartowagiran
dan
Nukron,
2000.Sistem
ujian
Akhir
di
Sekolah.Laporan
Penelitian
PascasarjanaUNY.
YogyakartaPeraturan Pemerintah
No 25
Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah danKewenangan
Provinsi
Sebagai Daerah OtonomSK
MendiknasNo.
045/U12002 TentangKurikulum
Pendidikan Tinggi.SK
MendiknasNo.
232N/2000
TentangKurikulum
Pendidikan
Tinggi
dan Peni laian Hasil Belqiar Mahasiswa.Tim
PengembangSPTK
PC
SMP/SMA,2003.
Naskah Akademik
PolaPembinaan
Sistem
PendidikanTenaga
Kependidikan
PDSMP/SMA,
P2TK
DirektoratJendseral Pendidikan
Tinggi,
Depdiknas. Jakarta
Tim
PengembanganSertifikasi,
2003.Naskah
Akademik
PedomanSertifikasi
Kompetensi.
PZTKDirektorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, Depdiknas. JakartaKurikulum Fakultas
MIPA UNY
2002.