• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan strategi promosi pada batik beteng laweyan Surakarta dian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan strategi promosi pada batik beteng laweyan Surakarta dian"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

PENERAPAN STRATEGI PROMOSI PADA BATIK BETENG

LAWEYAN SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Manajemen Pemasaran

Oleh :

DIAN AJENG PRABANDARI F 3209036

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

commit to user

(3)

commit to user

(4)

commit to user

iv MOTTO

Orang yang cerdik adalah orang yang mampu mengendalikan

dirinya dan menyiapkan diri untuk menghadapi hidup

setelah mati. Orang yang lemah adalah orang yang

mengikuti hawa nafsunya dan banyak berangan-angan.

(H.R. Ibnu Majah)

“Sesungguhnya pendengaran, pengliatan, dan hati semuanya akan

dimintai pertanggungjawaban”

(Q.S. Al –Isra’ ayat 36)

Orang yang luarbiasa itu sederhana dalam ucapan,

tetapi hebat dalam tindakan

( Penulis )

Bila tiba saatnya kita meninggalkan dunia ini, tinggalkanlah warisan yang

abadi untuk keturunan kita. Warisan abadi bukanlah harta melainkan

kerukunan, harta tidak akan abadi jika tanpa kerukunan, Sedangkan

kerukunan akan abadi tanpa harta.

(5)

commit to user

v PERSEMBAHAN

Karya ini ku persembahkan kepada :

1. Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah serta

selalu menuntunku untuk tetap bertahan dalam syariat-Nya.

2. Almarhumah ibuku (Sudarti) dan Ayahku (Giyono Hari Susanto)

yang senantiasa berdoa untuk kebaikanku dan selalu memberikan

cinta serta kasih sayang yang berlimpah untuk ku.

3. Kakak ku (Dyah Ayu Pramesthi beserta suaminya Oyo Sunaryo dan

Dina Anggun Pratiwi), keponakanku (Anindhita Mellani .P, Aulia

Bunga .R, Arya Ganesha .Y) terima kasih atas canda tawa selama ini.

4. Orang terdekatku yang selalu berdiri disampingku dan memberikan

semangat serta motivasi.

5. Teman-teman ku di Manejemen Pemasaran Angkatan 2009.

(6)

commit to user

vi KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

hidayah-Nya serta kemampuan, kemudahan dan pertolongan-Nya hingga

penulisan Tugas Akhir ini selesai.

Tugas akhir dengan judul “ Penerapan Strategi Promosi Pada Batik Beteng Laweyan Surakarta “ ini merupakan persyaratan guna meraih gelar Ahli Madya

pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis banyak mengalami kesulitan, oleh

karena itu penulis menyadari bahwa tanpa bantuan serta serta dorongan dari

berbagai pihak, penyusunan Tugas Akhir ini tidak akan selesai. Maka dengan

segenap kerendahan dan ketulusan hati, penulis ingin mengucapkan terimakasih

atas segala bentuk bantuannya kepada yang terhormat :

1. Dr. Wisnu Untoro, M.S. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

2. Drs. Djoko Purwanto, MB.A. Selaku Ketua Program Studi Manejemen

Pemasaran Surakarta.

3. Pram Suryanadi, SE, M.Si. Selaku Pembimbing Tugas Akhir.

4. Bapak Didik Abimantoro Manajer Batik Beteng Laweyan dan Bapak Jajang,

selaku pembimbing lapangan.

5. Kedua Orang Tuaku dan Keluarga Besarku yang telah memberi semangat dan

doa.

(7)

commit to user

vii Penulis menyadari sepenuhnya masih banyak terdapat kekurangan yang

terdapat dalam Tugas Akhir ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun.

Akhir kata, penulis berharap semoga karya sederhana penulisan Tugas

Akhir ini dapat bermanfaat, bagi penulis maupun bagi semua pihak yang

membutuhkan.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

(8)

commit to user

B. Pengertian Bauran Pemasaran ... 11

C.Bauran Promosi ... 15

D.Strategi Promosi ... 17

(9)

commit to user

ix

F. Kerangka pemikiran... 39

BAB III Pembahasan Masalah ... 41

A. Gambaran Umum Perusahaan ... 41

B. Laporan Magang Kerja ... 55

C. Produk Batik Beteng Laweyan Surakarta ... 57

D. Pembahasan Masalah ... 60

BAB IV Penutup ... 71

A. Kesimpulan ... 71

B. Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 74

(10)

commit to user

x DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

II.1 Kerangka Pemikiran ... 39

(11)

commit to user

xi DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan

2. Nilai Magang

3. Surat Pernyataan Magang

4. Diplay manekin atau pajangan di dalam gerai

(12)

commit to user ABSTRAK

PENERAPAN STATEGI PROMOSI PADA BATIK BETENG LAWEYAN SURAKARTA

DIAN AJENG PRABANDARI F3209036

Promosi adalah salah satu kegiatan pemasaran yang digunakan untuk menginformasikan, membujuk dan mempengaruhi masyarakat luas untuk mau mengkonsumsi produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui penerapan strategi promosi apa saja yang telah dilakukan oleh Batik Beteng Laweyan Surakarta. Penelitian yang dilakukan oleh penulis di Batik Beteng Laweyan Surakarta selama 2 bulan.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang bersifat deskriptif. Analisis deskriptif dalam penelitian ini yaitu dengan menggambarkan keadaan yang sesungguhnya tentang promosi yang selama ini diterapkan oleh Batik Beteng Laweyan Surakarta. Teknis pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan melalui wawancara, observasi, dan studi pustaka. Dalam peneletian ini proses wawancara dilakukan secara tanya jawab dengan devisi pemasaran Batik Beteng Laweyan Surakarta. Kegiatan observasi dalam penelitian ini dilakukan melalui pengamatan secara langsung dan terlibat langsung pada objek yang diteliti. Studi pustaka dalam penelitian ini yaitu dengan cara penulis mempelajari literature dan referensi yang relevan dengan penelitian ini.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Batik Beteng Laweyan Surakarta selama ini menerapkan variabel promotional mix dalam melakukan kegiatan pemasaran produknya. Variabel promotional mix yang diterapkan oleh Batik

Beteng Laweyan Surakarta adalah periklanan, personal selling, promosi

penjualan, dan hubungan masyarakat. Strategi promosi periklanan yang dilakukan oleh Batik Beteng Laweyan Surakarta adalah televisi, brousur, web site, dan kartu nama. Kegiatan personal selling dilakukan oleh seorang duta niaga yang bertugas untuk melayani dengan baik setiap konsumen yang berada di dalam gerai. Promosi penjualan yang dilakukan Batik Beteng Laweyan Surakarta adalah potongan harga, souvenir, diplay manekin, special event (acara khusus), dan sampel. ). Hubungan masyarakat yang dilakukan Batik Beteng Laweyan Surakarta yaitu menjalin hubungan yang baik dengan para pelanggan dan masyarakat yang berada disekitar Laweyan.

(13)

commit to user

Sehingga hal ini akan mempengaruhi peningkatan volume penjualan Batik Beteng Laweyan Surakarta.

(14)

commit to user ABSTRACT

APPLICATION TO PROMOTE BATIK BETENG SRATEGY

LAWEYAN SURAKARTA

DIAN AJENG PRABANDARI

F3209036

Promotion is one of the marketing activities used to inform, persuade and

influence the public to want to consume the products offered by a company. The

study was done in order to determine the application of any promotional strategy

that has been done by Batik Beteng Laweyan Surakarta. Research conducted by

the author in Batik Beteng Laweyan Surakarta for 2 months.

This study is a descriptive type of research. Descriptive analysis in this

study is to describe the actual state of promotions that have been implemented by

the Batik Beteng Laweyan Surakarta. Collection of technical data in this study

that is through interviews, observation and literature study. In this study the

question and answer interview conducted by the marketing division Batik Beteng

Laweyan Surakarta. Activity observed in this study is done through direct

observation and looks directly at the object under study. Literature study in this

research that the way authors studied literature and references relevant to this

study.

These results indicate that the Batik Beteng Laweyan Surakarta during the

promotional mix variable is implemented in the product marketing activities.

Variable promotional mix employed by the Batik Beteng Laweyan Surakarta is

advertising, personal selling, sales promotion and public relations. Promotional

strategy of advertising done by Batik Beteng ynag Laweyan Surakarta is a

(15)

commit to user

performed by a commercial ambassador whose job is to cater to every consumer

good that is in the booth. Promotion of sales made Batik Beteng Laweyan

Surakarta is a discount, gift, display mannequin, special event (special events),

and samples. Conducted public relations Batik Beteng Laweyan Surakarta namely

to establish a good relationship with our customers and communities around

Laweyan.

Promotional activities undertaken by the Batik Beteng Laweyan Surakarta

has been proven quite effective. Through the media campaign implemented by the

Batik Beteng Laweyan Surakarta batik products are sold widely known capable.

In addition, promotional activity to attract the attention and interest of potential

customers to want to consume batik products, so this will affect the increase in

sales volume Batik Beteng Laweyan Surakarta.

Key words:

Marketing, marketing mix, product, pricing, distribution, promotion, promotional

(16)

commit to user

1 BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan perekonomian di era globalisasi saat ini memang

semakin pesat terutama dalam hal persaingan bisnis. Setiap perusahaan

dituntut untuk melakukan persaingan guna menarik perhatian serta minat

masyarakat luas untuk mau mengkonsumsi produk yang dihasilkan oleh

perusahaan tersebut. Sebab tujuan utama berdirinya suatu perusahaan

adalah menjaga kelangsungan hidup perusahaan dan memperoleh laba

yang maksimal. Keberhasilan perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut

sangat tergantung pada ketepatan manajemen dalam mengambil suatu

keputusan.

Kegiatan pemasaran merupakan salah satu faktor yang paling

penting untuk mempengaruhi kemajuan suatu perusahaan. Perusahaan

akan mengandalkan strategi pemasaran sebagai syarat utama untuk

memonitor dan menyesuaikan diri dengan pangsa pasar yang

sewaktu-waktu berubah. Strategi pemasaran dapat dicapai melalui marketing mix

atau biasa disebut dengan 4P, yang meliputi produk (product), harga

(price), tempat ( place), dan promosi (promotion).

Salah satu variabel marketing mix tersebut yang sangat penting

(17)

commit to user

2 kegiatan pokok yang dilakukan demi mempertahankan kelangsungan

hidup suatu perusahaan. Melalui promosi perusaan dapat menyampaikan

informasi mengenai harga, kualitas, merek, dan informasi-informasi

lainnya yang ditawarkan perusahaan kepada masyarakat.

Setiap perusahaan yang bergerak di bidang bisnis harus

mempunyai strategi promosi yang jitu terhadap produk-produknya agar

konsumen lebih mengerti dan mengenal produk dari perusahaan itu

sendiri. Konsumen akan tertarik dengan suatu produk perusahaan bilas

trategi yang digunakan mengena dihati para konsumen dan mudah diingat

produknya.

Menurut Lamb dkk (2001), Promosi adalah komunikasi dari para

pemasar yang menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan para

calon pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka

atau memperoleh suatu respon. Selain itu, promosi merupakan kegiatan

yang memberikan sejumlah informasi kepada konsumen tentang suatu

barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan yang ditujukan

untuk mendorong permintaan pasar. Semakin ketatnya persaingan pasar,

mendorong perusahaan untuk merancang strategi promosi yang tepat

untuk menarik perhatian dan minat masyarakat untuk mengkonsumsi

produknya. Apabila perusahaan mengambil keputusan dan melakukan

strategi promosi yang tepat, maka volume penjulan persuahaan tersebut

meningkat. Perusahaan dapat melakukan kegiatan promosi yang meliputi

(18)

commit to user

3 perseorangan (personal selling), hubungan masyarakat, dan pemasaran

langsung.

Kegiatan promosi yang dilakukan suatu perusahaan dikatakan

berhasil bila pesan-pesan yang disampaikan dapat diterima baik oleh

konsumen, serta dapat menarik banyak masyarakat untuk membeli produk

yang ditawarkan. Kegiatan promosi juga harus disesuaikan dengan kondisi

perusahaan, segmen yang dituju, jenis barang, dan dana yang disediakan

untuk melaksanakan kegiatan promosi tersebut. Sehingga perusahaan

harus memilih dan menentukan alat promosi yang tepat serta efisien agar

kegiatan promosi berhasil dan membuahkan hasil. Oleh karena itu,

peranan promosi sangat penting dalam meningkatkan volume penjualan di

suatu perusahaan. Tujuan utama perusahaan dalam menjalankan strategi

promosi untuk memberikan kepuasan, kesenangan, dan kenikmatan yang

memadai bagi konsumen.

Batik Beteng Laweyan adalah salah satu toko batik yag berada di

kota Solo, Batik Beteng Laweyan Surakarta selalu berupaya menjual

produk yang sesuai dengan selera dan kebutuhan konsumen. Batik Beteng

Laweyan Surakarta mempunyai harapan serta tujuan untuk dapat

memenuhi kebutuhan para konsumen, agar konsumen tidak berpindah

pada produk maupun merek lain. Oleh karena itu, Batik Beteng Laweyan

Surakarta berusaha memilih serta menggunakan berbagai strategi promosi

yang tepat sehingga dapat menarik calon pembeli baru maupun

(19)

commit to user

4 Mengingat pentingnya strategi promosi yang dilakukan Batik

Beteng Laweyang Surakarta dalam kaitannya menarik perhatian serta

minat masyarakat luas untuk mau mengkonsumsi produk yang telah

ditawarkan. Maka judul yang diambil penulis dalam penulisan Tugas

Akhir ini adalah : “ PENERAPAN STRATEGI PROMOSI PADA

BATIK BETENG LAWEYAN SURAKARTA”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah

pada penelitian ini adalah untuk mengetahui Strategi promosi yang selama

ini diterapkan oleh Batik Beteng Laweyan Surakarta ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian

adalah Untuk mengetahui Strategi Promosi apa saja yang selama ini

diterapkan oleh Batik Beteng Laweyan Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah:

1.Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

(20)

commit to user

5 yang diperoleh selama mengikuti masa perkulihaan terutama dalam hal

Strategi Promosi.

2.Bagi Perusahaan

a. Sebagai dasar manajer untuk mengambil keputusan dalam

menentukan kebijakan-kebijakan yang berorientasi pada strategi

promosi.

b. Sebagai bahan pertimbangan yang berguna bagi perusahaan

khususnya dalam menentukan strategi promosi di Batik Beteng

Laweyan Surakarta.

3.Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai masukan

bagi pihak lain untuk penelitian yang sejenis.

E. Metode Penelitian 1. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan desain kasus, yaitu berupa pertanyaan

“apa” dan “bagaimana” menjadi permasalahan utama penelitian ini,

sehingga harus membuat diskripsi atau analisis yang terbatas pada

kasus tertentu untuk menjawab permasalah tersebut.

2. Obyek Penelitian

Penelitian ini hanya terfokus pada penerapan strategi promosi

pada Batik Beteng Laweyan Surakarta yang beralamat di Jl. Dr.

(21)

commit to user

6

3. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Penelitian ini menggunakan jenis Data kualitatif yang berarti

data yang memuat gambaran kondisi perusahaan.

b. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Data Primer

Data primer yaitu data asli yang dikumpulkan oleh

periset untuk menjawab masalah risetnya secara khusus.

(Istjanto, 2009: 44). Data yang dikumpulkan secara langsung

dari peneliti, yaitu dengan mengadakan tanya jawab secara

langsung kepada devisi pemasaran Batik Beteng Laweyan

Surakarta.

2) Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang dikumpulkan oleh pihak

lain, bukan oleh periset sendiri untuk tujuan lain. (Istjanto,

2009: 38). Data sekunder dalam penelitian ini berupa

gambaran umum perusahaan dan struktur organisasi

(22)

commit to user

7

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Wawancara merupakan metode yang digunakan untuk

memperoleh informasi secara langsung, mendalam, tidak

terstruktur, dan individual. (Maholtra dalam Istjanto, 2009:49).

Dalam penelitian ini proses wawancara dilakukan secara tanya

jawab secra langsung kepada divisi pemasaran Batik Beteng

Laweyan Surakarta mengenai promosi yang dilakukan selama ini.

b. Obeservasi

Observasi adalah pengumpulan data dengan mengamati dan

mencatat pola perilaku orang, obyek, atau kejadian-kejadian

melalui cara yang sistematik. (Maholtra dalam Istjanto, 2009:49).

Dalam penelitian ini, kegiatan observasi ini dilakukan melalui

pengamatan langsung dan terlibat langsung pada objek yang diteliti

yaitu Batik Beteng Laweyan Surakarta.

c. Studi Pustaka

Studi pustaka yaitu dengan mempelajari literature dan

referensi yang relevan dengan penelitian ini.

5. Teknik Pembahasan

Pembahasan yang digunakan penulis dalam penelitian ini

adalah pembahasan deskriptif. Analisis diskriptif yaitu bertujuan

untuk mengubah kumpulan data mentah menjadi mudah dipahami

(23)

commit to user

8 Analisis deskritif dalam penelitian ini yaitu dengan

menggambarkan keadaan yang sesungguhnya tentang promosi

yang diterapkan oleh Batik Beteng Laweyan Surakarta dalam

menarik perhatian serta minat masyarakat luas untuk mau

(24)

commit to user

9 BAB II

Tinjauan Pustaka

A. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan

oleh para pengusaha dalam menjalankan usahanya untuk mempertahankan

kelangsungan hidup perusahaannya untuk berkembang dan menghasilkan

laba yang diharapkan. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis

tergantung pada keahlian mereka dibidang pemasaran, produksi, keuangan

maupun bidang lain. Selain itu, juga tergantung pada kemampuan mereka

untuk mengkomunikasikan fungsi-fungsi tersebut agar perusahaan berjalan

lancar.

Kegiatan pemasaran merupakan aktifitas fungsional yang sangat

berpengaruh terhadap kelangsungan hidup suatu perusahaan. Dalam hal

tersebut pemasaran dapat menciptakan dan memelihara

hubungan-hubungan pertukaran berupa pertukaran barang dengan uang, barang

dengan barang, ide dengan uang, jasa dengan uang, dan lain sebagainya.

Terdapat beberapa definisi tentang pengertian pemasaran, adapun

sebagian dari definisi tersebut adalah:

1. Pemasaran adalah suatu sistem keseluruan dari kegiatan-kegiatan

bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,

(25)

commit to user

10 memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun

pembeli potensial (Swastha dan Irawan, 2003 : 5).

2. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manejerial yang membuat

individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan

diinginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan

nilai dengan orang lain (Kotler dan Amstrong, 2001 : 7).

3. Pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi

pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan

yang bertujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai

imbalannya (Kotler dan Amstrong, 2008 : 6).

4. Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan

kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan

dengan menciptakan, menawarkan, dan bebas mempertukarkan

produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain (Kevin dan Kotler,

2009 : 5).

Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat ditarik suatu

kesimpulan bahwa, Pemasaran bukan hanya sekedar kegiatan menawarkan

barang atau jasa melainkan lebih berarti sebagai suatu kesatuan kegiatan

atau hasil interaksi dari beberapa kegiatan yang menekankan bagaimana

cara menjual produk guna memenuhi target penjualan yang ditetapkan.

Suatu perusahaan dalam melakukan kegitan pemasaran diperlukan

manajemen pemasaran yang tepat. Adanya proses manajemen ini, kegiatan

(26)

commit to user

11 kemungkinan yang dapat terjadi. Manajemen yang tepat dapat

menghasilkan suatu keputusan untuk mengatasi tantangan dan menangkap

peluang pasar yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang sehingga

tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik.

B. Marketing Mix (Bauran Pemasaran)

Marketing mix merupakan salah satu komponen utama dalam

kegiatan pemasaran yang akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan

dari suatu organisasi atau perusahaan. Menurut Kotler dan Amstrong

(2008 : 116), Marketing Mix merupakan panduan spesifik periklanan

(advertasing), promosi pejualan (sales promotion), hubungan masyarakat,

penjualan personal (personal selling), dan sarana pemasaran langsung

yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan

secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan. Unsur dalam

kombinasi tersebut saling berhubungan, dimana masing-masing elemen

didalamnya saling mempengaruhi. Keempat variabel pada sistem bauran

pemasaran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Produk (Product)

Pengertian produk adalah semua hal yang terdapat ditawarkan

kepada pasar untuk menarik perhatian, ukusisi, penggunaa atau

konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan

(27)

commit to user

12 Dalam pengelolaan suatu produk, termasuk pula perencanaan

dan pengembangan produk atau jasa yang baik untuk dipasarkan oleh

perusahaan. Perlu adanya suatu pedoman untuk mengubah produk

yang ada. Menambah baru atau mengambil tindakan lain yang dapat

mempengaruhi kebijakan dalam menentukan produk.

2. Harga (Price)

Harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk

atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar para pelanggan untuk

memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk

atau jasa (Kotler dan Amstrong, 2008 : 345).

Dalam kebijakan menentukan harga harus menetukan harga

dasar produknya terlebih dahulu, kemudian menetukan kebijaksanan

menyangkut potongan harga, pembayaran ongkos kirim, dan hal-hal

lainnya yang menetukan harga.

3. Distribusi (Place)

Distribusi adalah kegiatan pemasaran yang berusaha

memperlancar dan mempermudah penyampaian barang atau jasa dari

produsen kepada konsumen, sehingga penggunannya sesuai dengan

yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat yang dibutuhkan)

(Fandy Tjiptono, 2008 : 185).

Tugas dari distribusi adalah memilih perantara yang akan

(28)

commit to user

13 menyangkut produk melalui saluran tersebut. Hal ini dilakukan agar

produk dapat sampai kepasar sasaran yang dituju dengan tepat.

4. Promosi

Promosi adalah komunikasi dari para pemasar yang

menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan para calon pembeli

suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau

memperoleh suatru respon (Lamb dkk, 2001 :145).

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan

suatu program pemasaraan disuatu perusahaan. Bagaimanapun

berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah

mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna

baginya, maka mereka tidak akan pernah membelinya.

Promosi merupakan komponen yang berfungsi sebagai

pemberitahuan dan mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan.

Adapun kegiatan-kegiatan promosi meliputi periklanan, penjualan

perseorangan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, pemasaran

langsung.

Menurut Fandy Tjiptono (2008 : 221-222), Tujuan utama dari

promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk,

serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran

pemasarannya. Secara rinci ketiga tujuan promosi tersebut dapat

(29)

commit to user

14 a) Menginformasikan (informing), dapat berupa:

1) Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk.

2) Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu

produk.

3) Menyampaikan perubahan harga kepada pasar.

4) Menjelaskan cara kerja suatu produk.

5) Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh

perusahaan.

6) Meluruskan kesan yang keliru.

7) Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli.

8) Membangun citra perusahaan.

b) Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk:

1) Membentuk pilihan merek.

2) Mengalihkan pemilihan merek tertentu.

3) Mengubah presepsi pelanggan.

4) Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga.

5) Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga

(salesman).

c) Mengingatkan (reminding), dapat terdiri atas:

1) Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan

dibutuhkan dalam waktu dekat.

2) Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual

(30)

commit to user

15 3) Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampaye

iklan.

4) Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk

perusahaan.

C. Bauran Promosi (Promotional Mix)

Perusahaan harus dapat menentukan bauran promosi yang tepat

untuk memenuhi harapan serta tujuan perusahaan tersebut. Kegunaan

bauran promosi yaitu untuk membantu perusahaan dalam menentukan

jenis promosi yang digunakan dalam memperkenalkan produknya secara

efektif dan efisien untuk mencapai tujuan program penjualan perusahaan.

Terdapat beberapa definisi tentang Promotial Mix, adapun

sebagian dari defini tersebut adalah:

1. Promotial Mix adalah paduan spesifik periklanan, promosi penjualan,

hubungan masyarakat, penjualan personal dan pemasaran langsung

yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan

secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan (Kotler dan

Amstrong, 2008 : 116).

2. Promotional Mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari

variabel-variabel periklanan, personal selling dan alat promosi yang

lain yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program

(31)

commit to user

16 Menurut Swastha dan Irawan (2003 : 355-358), Empat faktor

penting yang dapat dipertimbangkan dalam menentukan bentuk Promosi

Mix antara lain:

1. Dana yang tersedia

Menentukan biaya promosi harus didasarkan pada bugdet yang

ada. Perusahaan yang mempunyai dana lebih besar akan melakukan

promosi yang lebih efektif dibandingkan dengan perusahaan yang

mempunyai sumber dana terbatas.

2. Sifat pasar

Beberapa sifat pasar yang mempengaruhi bauran pemasaran

(promotial mix) antara lain luas geografi pasar, konsentrasi pasar, jenis

pelanggan.

3. Jenis produk

Dalam hal ini tentu saja konsumen lebih tahu apakah produk

tersebut termasuk barang primer maupun sekunder itu merupakan suatu

pilihan yang menjadi sifat konsumen apakah termasuk konsumtif atau

lebih selektif.

4. Tahap daur hidup produk

a) Tahap perkenalan

Perusahaan harus menjual kepada pembeli dengan

mempromosikan produk tersebut secara umum sebelum

(32)

commit to user

17

b) Tahap pertumbuhan, kedewasaan, dan kejenuhan

Perusahaan dapat menitikberatkan pada kegiatan periklanan

dalam menjalankan kegiatan promosinya.

c) Tahap penurunan

Perusahaan harus membuat produk yang lebih baik dan

baru untuk sebagai pengganti produk lama. Pada tahap ini

konsumen sudah berada pada tahap kejenuhan, bahkan usaha-usaha

promosinya sudah tidak menguntungkan lagi.

D. Strategi Promosi

Menurut Lamb dkk (2001 : 143), Strategi promosi adalah suatu

rencana untuk penggunaan yang optimal atas sejumlah elemen-elemen

promosi: periklanan, hubungan masyarakat, penjualan pribadi, dan

promosi penjualan. Strategi promosi berkaitan dengan masalah

perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian komunikasi persuasif dengan

pelangggan. Strategi promosi ini biasanya untuk menentukan proporsi

personal selling, iklan, dan promosi penjualan. Menurut Fandy Tjiptono

(2008 : 233-251), Ada 6 strategi pokok dalam strategi promosi, yaitu:

1. Strategi pengeluaran promosi

Anggaran promosi merupakan bagian dari anggaran pemasaran

di suatu perusahaan. Namun demikian tidak ada standar yang pasti

(33)

commit to user

18 dialokasikan. Faktor penyebabnya adalah pengeluaran promosi itu

bervariasi tergantung pada produk atau situasi pasar.

2. Strategi bauran promosi

Strategi ini berupanya memberikan distribusi yang optimal

dari setiap metode promosi.

3. Strategi pemilihan media

Tujuan dari strategi ini adalah data media yang tepat untuk

berkampanye iklan dalam rangka membuat pelanggan menjadi

mengerti dan paham dalam menentukan sikap pembelian.

4. Strategi copy iklan

Berfungsi sebagai penjelasan dari mafaat produk dan memberi

alasan kepada pembaca mengapa harus membeli produk tersebut.

5. Strategi penjualan

Strategi penjualan yaitu memindahkan posisi pelanggan ke

tahap pembelian melalui penjualan tatap muka.

6. Strategi motivasi dan penyeliaan tenaga penjual.

Strategi motivasi dan penyeliaan tenaga penjual yaitu

wiraniaga dapat dimotivasi dengan menggunakan penghargaan

(34)

commit to user

19 E. Keputusan Strategi

Suatu perusahaan harus sering berkomunikasi dengan para

konsumennya agar perusahaan dapat memasarkan produknya dengan

baik. Hal ini dapat dicapai perusahaan dengan cara melakukan promosi.

Adapun alat-alat promosi antara lain:

1. Periklanan

Menurut Kotler dan Amstrong (2008 :150), Periklanan adalah

semua bentuk terbayar dari presentasi nonpribadi dan promosi ide,

barang atau jasa oleh sponsor tertentu.

Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling

banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya.

Iklan adalah bentuk komunikasi secara langsung yang didasari pada

informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu poduk yang

disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan

yang akan merubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008 :151), Tujuan periklanan

adalah tugas komunikasi tertentu yang dicapai dengan pemirsa sasaran

tertentu selama periode waktu tertentu. Adanya kegiatan periklanan

sering mengakibatkan terjadinya penjualan dengan segera. Dengan

demikian, secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan periklanan

adalah untuk meningkatkan penjualan yang menguntungkan. Menurut

Basu Swastha (2000 : 252), Adapun beberapa tujuan lain dari

(35)

commit to user

20 a) Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi yang

lainnya.

b) Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh tenaga

penjual atau salesman dalam jangkau tertentu.

c) Mengadakan hubungan dengan penyalur, misalnya dengan

mencantumkan nama dan alamatnya.

d) Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik pelanggan baru.

e) Memperkenalkan produk baru.

f) Menambah penjualan industri.

g) Mencegah timbulnya barang-barang tiruan.

h) Memperbaiki reputasi perusahaan dengan memberikan pelayanan

umum melalui periklanan.

Menurut Terence A. Shimp (2003 : 504), Media periklanan

merupakan metode komunikasi umum yang membawa pesan

periklanan, yaitu televisi, majalah, surat kabar, dan sebagainya. Media

periklanan sangat beragam sehingga memudahkan perusahaan untuk

mengiklankan produknya kepada masyarakat luas. Perusahaan harus

dengan tepat memilih media periklanan untuk mempromosikan

produknya, sehingga dapat menjangkau segmen pasar yang dituju

perusahaan.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008 : 162), Masing-masing

media periklanan mempunyai kelebihan serta keterbatasan. Berikut

(36)

commit to user

21 a) Televisi

Kelebihan:

1) Liputan pemasaran massal yang baik

2) Biaya per paparan rendah

3) Menggabungkan pandangan, suara, dan gerakan

4) Menarik terhadap indera

3) Liputan pasar lokal yang baik

4) Penerimaan luas

5) Tingkat kepercayaan tinggi

Keterbatasan:

1) Umur pendek

2) Kualitas reproduksi buruk

(37)

commit to user

3) Tidak ada kompetisi iklan dalam media yang sama

4) Memungkinkan personalisasi

Keterbatasan:

1) Biaya per paparan relatif tinggi

d) Majalah

Kelebihan:

1) Selektifitas geografis dan demografis tinggi

2) Kredibilitas dan prestise

3) Reproduksi kualitas tinggi

4) Umur panjang dan banyak pembaca selain pembelinya

Keterbatasan:

1) Jangka waktu pembelian iklan lama

2) Biaya tinggi

3) Tidak ada jaminan posisi

e) Radio

Kelebihan:

1) Penerimaan lokal baik

2) Selektifitas geografis dan demografis tinggi

(38)

commit to user

23 Keterbatasan:

1) Audio saja

2) Paparan hanya sekilas

3) Perhatian rendah

4) Pemirsa terfragmentasi

f) Luar ruangan

Kelebihan:

1) Fleksibilitas

2) Pengulangan paparan tinggi

3) Biaya rendah

4) Kompetisi pesan rendah

5) Selektivitas posisi baik

Keterbatasan:

1) Selektivitas pemirsa kecil

2) Keterbatasan kreatif

g) Internet

Kelebihan:

1) Selektivitas tinggi

2) Biaya rendah

3) Segera

(39)

commit to user

24 Keterbatasan:

1) Pemirsa tercangkup secara demografi

2) Dampak relatif rendah

3) Pemirsa mengendalikan paparan

Menurut Hendri Ma’ruf (2006 : 195), Media promosi

periklanan mempunyai kelebihan sebagai berikut:

a) Audience yang dicangkup berjumlah besar.

b) Biaya per pembaca atau pendengar atau penonoton relatif rendah.

c) Pilihan media banyak tersedia sehingga memudahkan peritel

memilih yang cocok dengan target audience.

d) Peritel mengusai penuh bentuk dan isi iklan sesuai dengan target

pasar yang diinginkan.

e) Dalam media cetak, pesan (message) dapat selalu dibaca ulang.

f) Iklan dikelilingi oleh berita atau semacamnya sehingga

memperkuat kredibilitas iklan.

g) Konsumen yang telah mengetahui bahwa peritel mempunyai

reputasi bagus dalam hal barang-barang yang dijualnya dan

pelayanan yang baik, bisa dengan efisien (cepat dan tidak banyak

(40)

commit to user

25

Menurut Hendri Ma’ruf (2006 : 195), periklanan juga memiliki

kekurangan atau kelemahan sebagai berikut:

a) Karena dalam iklan message yang bersifat standar dan kaku, peritel

atau perusahaan tidak dapat mengganti pesan dengan cepat guna

memenuhi kebutuhan audience secara orang per orang.

b) Iklan yang menggunakan media televisi membutuhkan biaya yang

amat besar.

c) Tidak dapat digunakan peritel atau perusahaan yang wilayah

operasinya lebih kecil dari pada media tempat memasang iklan

(misalnya, peritel yang memiliki gerai di wilayah Jawa Tengah,

Jawa Timur, dan Bali tidak mungkin sering memasang iklan

dimedia yang terbit di Jakarta yang mencakum wilayah Nasional).

d) Beberapa media tidak dapat menerima permintaan mendadak

sehingga lead-timenya menjadi panjang.

e) Beberapa media (misalnya iklan sisipan dalam koran) sering kali

dibuang tanpa dibaca lebih dahulu.

f) Iklan harus ringkas, oleh karena itu sering kali tidak dapat memuat

(41)

commit to user

26 2. Penjualan tatap muka ( Personal Selling )

Menurut Swastha dan Irawan (2003 : 350), penjualan tatap

muka ( personal selling ) adalah sebagai presentasi lisan dalam suatu

percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan

untuk menciptakan penjualan.

Menurut Kotler dan Amstrong, (2001 : 112), Penjulan tatap

muka (personal selling) adalah presentasi pribadi oleh para wiraniaga

perusahaan dalam rangka mensukseskan penjulan dan membangun

hubungan dengan pelanggan. Dalam personal selling terjadi interaksi

langsung, saling bertemu muka antara pembeli dengan penjual.

Komunikasi yang dilakukan kedua belah pihak bersifat individual dan

dua arah sehingga penjual dapat langsung memperoleh tanggapan

sebagai umpan balik tentang keinginan dan kesukaan pembeli.

Penyampaian berita atau percakapan yang mereka lakukan sangat

fleksibel karena dapat menyesuaikan dengan situasi yang ada.

Menurut Basu Swastha (2000 : 261-263), Tenaga penjual

memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

a) Mengadakan Analisa Pasar

Dalam analisa pasar, termasuk juga mengadakan peramalan

tentang penjualan yang akan datang, mengatahui dan mengawasi

para pesaing serta memperhatikan lingkungan terutama

(42)

commit to user

27 yang baik harus memahami dan menyadari tentang apa yang

terjadi dibeberapa daerah selain di sekitar perusahaan.

b) Menentukan Calon Konsumen

Fungsi ini antara lain mencari pembeli potensial,

menciptakan pesanan baru dari pelanggan yang ada, dan

mengetahui keinginan pasar.

c) Mengadakan Komunikasi

Fungsi ini tidaklah menitikberatkan untuk membujuk dan

mempengaruhi, tetapi untuk memulai dan melangsungkan

pembicaraan secara ramah dengan pelanggan atau calon pembeli.

d) Memberikan Pelayanan

Pelayanan yang diberikan kepada pelanggan dapat

diwujudkan dalam bentuk konsultasi menyangkut keinginan dan

masalah-masalah yang dihadapi oleh pelanggan, memberi jasa

teknis, memberikan bantuan keuangan (misalnya, berupa kredit),

melakukan penghantaran barang ke rumah, dan sebagainya.

e) Memajukan Pelanggan

Tenaga penjual bertanggung jawab atas semua tugas yang

langsung berhubungan dengan pelanggan. Hal ini dimaksudkan

untuk mengarahkan tugas tenaga penjual agar dapat

(43)

commit to user

28

f) Mempertahankan Pelanggan

Mempertahankan pelanggan atau penjualan merupakan

salah satu fungsi yang semata-mata ditujukan untuk menciptakan

goodwill serta mempertahankan hubungan baik dengan

pelanggan.

g) Mendefinisikan Masalah

Dalam hal ini tenaga penjual harus mengadakan analisa

tentang usaha-usaha konsumen sebagai sumber masalah. Selain

itu, juga harus menemukan masalah-masalah yang berkaitan

dengan barang, jasa, harga, dan sistem penyampaian.

h) Mengatasi Masalah

Mengatasi atau menyelesaikan masalah merupakan fungsi

menyeluruh yang pada dasarnya menyangkut fleksibilitas,

penemuan, dan tanggapan.

i) Mengatur Waktu

Sering terjadi adanya banyak waktu yang terbuang dalam

perjalanan, atau untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak produktif,

atau terbuang untuk menunggu saja. Untuk menghemat waktu

mereka harus banyak latihan serta mengambil pengalaman orang

(44)

commit to user

29

j) Mengalokasikan Sumber-Sumber

Pengalokasikan sumber-sumber sering diperlukan dan

dilakukan dengan memberi bahan bagi keputusan manajemen

untuk membuka transaksi baru, menutup transaksi yang tidak

menguntungkan, dan mengalokasikan usaha-usaha ke berbagai

transaksi.

k) Meningkatkan Kemampuan Diri

Ini meliputi latihan-latihan dan usaha-usaha pribadi untuk

mencapai kemampuan fisik dan mental yang tinggi. Latihan yang

lain dapat dilakukan dengan mempelajari konsumen beserta

keinginannya, para pesaing beserta kegiatannya, produk yang

dijual, kebijakan dan program dari perusahaannya.

Menurut Hendri Ma’ruf (2006 : 193-194), Aspek ketrampilan

personal seliing yang perlu dilatih adalah:

a) Pengetahuan segmen pasar yang dilayani, yang biasa disebut

sebagai target pasar (target market).

b) Pengetahuan tentang produk (product knowlegde) yang djual oleh

gerai atau perusahaan.

c) Pengetahuan tentang prosedur dan kebijakan perusahaan.

d) Teknik penjualan.

(45)

commit to user

30 Menurut Basu Swasta (2000 : 263-265), Tahap-tahap yang

terdapat dalam proses personal selling adalah:

a) Persiapan sebelum penjualan

Pada tahap pertama ini kegiatan yang dilakukan adalah

mempersiapkan tenaga penjual dengan memberikan pengertian

tentang barang yang dijualnya, pasar yang dituju, dan

teknik-teknik penjualan yang harus dilakukan. Selain itu, mereka terlebih

dahulu harus mengetahui kemungkinan tentang motivasi dan

perilaku dalam segmen pasar yang dituju.

b) Penetukan lokasi pembeli potensial

Pada tahap kedua ini ditentukan lokasi dari segmen pasar

yang menjadi sasarannya. Dari lokasi ini dapatlah dibuat sebuah

daftar tentang orang-orang atau perusahaan yang secara logis

merupakan pembeli potensial dari produk yang ditawarkan.

c) Pendekatan pendahuluan

Berbagai macam informasi perlu dikumpulkan untuk

mendukung penawaran produknya kepada pembeli, misalnya

tentang kebiasaan pembeli, kesukaan, dan sebagainya. Semua

kegiatan ini dilakukan sebagai pendekatan pendahuluan terhadap

pasarnya.

d) Melakukan penjualan

Penjualan yang dilakukan bermula dari suatu usaha untuk

(46)

commit to user

31 mengetahui daya tarik mereka. Akhirnya penjual melakukan

penjulan produknya kepada pembeli.

e) Pelayanan sesudah penjualan

Sebenarnya kegiatan penjualan tidak berakhir pada saat

pesanaan dari pembeli telah dipenuhi, tetapi masih perlu

dilanjutkan dengan memberikan pelayanan atau servis kepada

mereka. Beberapa pelayanan yang diberikan oleh penjual setelah

penjualan dilakukan antara lain:

selling yang dilakukan perusahaan mempunyai kelebihan sebagai

berikut:

a) Umpan balik langsung bisa diperoleh dari pelanggan atau

pembeli.

b) Seorang duta niaga atau pramuniaga toko dapat segera

menyesuaikan pesan (message) dari perusahaanya sesuai situasi

yang dihadapi khususnya berkaitan dengan pembelinya.

c) Pamuniaga atau staff lain dapat melihat alternatif pemecahan

(47)

commit to user

32 d) Perhatian pembeli dapat terus terjaga dari awal hingga selesai

proses personal selling.

e) Setiap orang yang memasuki gerai pasti memiliki rencana atau

setidaknya minat. Oleh karena itu, tidak ada hal yang sia-sia

dalam upaya personal selling (hal ini berbeda dari iklan di koran

yang sebagian pembacanya tidak meminati produk yang

diiklankan).

f) Orang lebih bereaksi terhadap personal selling dibandingkan

dengan iklan.

Selain memiliki kelebihan, kegiatan personal selling juga

memiliki beberapa kelemahan antara lain:

a) Audience yang terjangkau oleh pramuniaga dalam personal

sellingnya hanya sedikit.

b) Biaya per pembeli atau calon pembeli sangat tinggi, karena

seorang pramuniaga atau duta niaga hanya dapat melayani satu

orang atau dua orang pembeli saja. Konsumen tidak mudah dirayu

oleh cara yang dilakukan personal selling untuk mendatangi toko.

c) Ada resiko pramuniaga dapat berlebihan sehingga terkesan

(48)

commit to user

33 3. Promosi penjulan ( Sales Promotion )

Promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk

mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa (Kotler

dan Amstrong, 2008 : 204). Promosi penjulan merupakan penghubung

antara periklanan (advertising), penjualan personal (personal selling),

dan alat promosi lain. Promosi penjulan banyak dilakukan oleh

perusahaan karena biaya untuk melakukan promosi penjulan relatif

lebih murah dibandingkan periklanan dan personal selling. Selain itu,

promosi penjulan lebih fleksibel karena dapat dilakukan setiap saat

dengan biaya yang tersedia dan dimana saja.

Munurut Basu Swastha (2000 : 280-281), Tujuan promosi

penjualan dapat dibedakan menjadi tiga tujuan. Berikut tiga tujuan

promosi penjualan:

a) Tujuan promosi penjualan intern

Salah satu tujuan promosi penjualan adalah untuk

mendorong karyawan lebih tertarik pada produk dan promosi

perusahaan. Adapaun tujuan intern adalah untuk meningkatkan

dan mempertahankan moral karyawan, melatih karyawan tentang

bagaimana cara terbaik yang harus dilakukan untuk melayani

konsumen, dan untuk meningkatkan dukungan karyawan,

(49)

commit to user

34 b) Tujuan promosi penjualan perantara

Usaha-usaha penjualan dengan perantara (pedagang besar,

pengecer, lembaga perkreditan, dan lembaga jasa) dapat dipakai

untuk memperlancar atau mengatasi perubahan-perubahan

musiman dalam pesanan, untuk mendorong jumlah pembelian

yang lebih besar, untuk mendapatkan dukungan yang luas

terhadap usaha promosi.

c) Tujuan promosi penjualan konsumen

Promosi penjualan konsumen dapat dilakukan untuk

mendapatkan orang-orang yang bersedia mencoba produk baru,

untuk meningkatkan volume penjualan, untuk mendorong

penggunaan baru dari produk yang ada, untuk menyaingi promosi

yang dilakukan oleh pesaing dan untuk mempertahankan

penjualan.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008 : 206-209), Variasi dari

bentuk promosi penjulan yang sering dilakukan oleh perusahaan yaitu:

a) Sampel

Sampel adalah penawaran untuk mencoba produk dengan

tujuan untuk memperkenalkan produk baru atau menciptakan

keinginan baru bagi produk yang sudah ada.

b) Kupon

Kupon adalah sertifikat yang memberikan penghematan

(50)

commit to user

35 c) Pengembalian tunai (rabat)

Pengembalian tunai adalah pengurangan harga yang terjadi

setelah pembelian.

d) Harga khusus (price packs)

Harga khusus menawarkan penghematan dari harga resmi

kepada konsumen dengan cara menandai pengurangan harga

secara langsung pada label atau kemasan.

e) Premi

Premi adalah barang yang ditawarkan secara gratis atau

pada harga murah sebagai insentif untuk membeli produk.

f) Barang khusus iklan (produk promosi)

Barang khusus iklan disebut produk promosi, adalah

pernak-pernik bermanfaat yang dicetak dengan nama, lambang,

atau pesan pengiklan yang diberikan sebagai hadiah kepada

konsumen.

g) Penghargaan dukungan

Penghargaan dukungan adalah penghargaan tunai atau

penghargaan lain yang diberikan kepada penguna rutin produk

atau jasa perusahaan tertentu.

h) Kontes, undian, dan permainan

Memberikan peluang kepada konsumen untuk

memenangkan sesuatu seperti uang tunai, perjalanan, atau barang

(51)

commit to user

36

Menurut Hendri Ma’ruf (2006 : 195), promosi penjualan

memiliki kelebihan dan kelemahan dibandingkan dengan kegiatan

promosi yang lainnya. Kelebihan dari promosi penjualan antara lain:

a) Langsung menarik.

b) Alat promosi yang digunakan unik.

c) Pelanggan langsung memperoleh hadiah yang konkret seperti

kupon, barang hadiah seperti mug, kalender, gantungan kunci, tas,

dan lain-lain.

d) Membantu menarik calon pelanggan untuk datang ke toko.

e) Konsumen mendapat hiburan melalui kontes maupun demonstrasi

yang dilakukan perusahaan.

f) Pembelian yang impulsif bertambah.

Menurut Hendri Ma’ruf (2006 : 196), Promosi penjualan (sales

promotion) juga memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut:

a) Lebih sukar mengakhiri periode promosi tanpa akibat anjloknya

penjualan.

b) Promosi yang mengambil lokasi di gerai dapat berakibat buruk jika

menggunakan cara dan barang-barang yang terkesan murahan.

c) Hanya berguna untuk menunjang alat promosi lainnya seperti

iklan, personal selling, dan hubungan masyarakat.

d) Terkadang perusahaan hanyut dalam semangat mengiklankan,

(52)

commit to user

Masyarakat adalah membangun hubungan baik dengan berbagai

masyarakat perusahaan dengan memperoleh publisitas yang

diinginkan, membangun citra perusahaan yang baik, dan menangani

atau menghadapi rumor, cerita dan kejadian yang tidak

menyenangkan. Hubungan masyarakat digunakan untuk

mempromosikan produk, orang, tempat, ide, kegiatan, oraganisasi,

dan bahkan Negara. Perusahaan menggunakan hubungan masyarakat

untuk membangun hubungan baik dengan konsumen, investor, media,

dan komunitas perusahaan.

Menurut Hendri Ma’ruf (2006:191), unsur publisitas

merupakan salah satu unsur hubungan masyarakat yang berupa

konferensi pers, ceramah, media relations, press release, dan unsur

terakhir adalah sponsorship. Unsur-unsur tersebut sebagai sarana

perusahaan untuk dapat menjangkau dan memperngaruhi masyarakat

di sekitar perusahaan. Bahan identitas perusahaan juga bisa membantu

menciptakan identitas perusahaan yang segera disadari masyarakat.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008 : 171), Bahan identitas

(53)

commit to user

38 tulis, brousur, tanda, berkas bisnis, kartu bisnis, gedung, seragam, dan

mobil serta truk perusahaan. Semuanya bisa menjadi sarana

pemasaran jika sarana itu atraktif, berbeda, dan mudah diingat.

Perusahaan juga dapat meningkatkan citranya di mata masyarakat

dengan menyumbang uang dan waktu untuk kegiatan pelayanan

masyarakat.

Banyak perusahaan juga memanfaatkan pemasaran gosip

sebagai salah satu komunikasi untuk saranan menjalin hubungan

dengan masyarakat. Menurut Kotler dan Amstrong (2008 : 174),

Pemasaran gosip adalah bentuk hubungan masyarakat yang membuat

konsumen itu sendiri menyebarkan informasi dari mulut ke mulut

tentang perusahaan dan mereknya. Perusahaan melakukan pemasaran

gosip ini untuk meningkatkan gairah dan berita dari mulut ke mulut

yang baik dengan tujuan memasarkan produknya.

Hubungan masyarakat yang dilakukan oleh perusahaan dengan

tujuan sebagai berikut:

a) Meningkatkan awareness.

b) Mendorong konsumen untuk berkunjung atau mencoba.

c) Melindungi dan menumbuhkan penjualan.

d) Mengubah attitude dan citra kearah yang positif.

Menurut Basu Swastah (2000 : 277), Keuntungan publisitas

(54)

commit to user

39

a) Publisitas dapat menjangkau orang-orang yang tidak mau

membaca sebuah iklan.

b) Publisitas lebih dapat dipercaya.

c) Publisitas jauh lebih murah karena dilakukan secara bebas tanpa

dipungut biaya.

Selain keuntungan-keuntungan diatas publisitas mempunyai

keburukan, antara lain publisitas tidak dapat menggantikan alat

promosi yang lain. Publisitas hanya mendukung metode promosi lain

dan baru dipertimbangkan sebagai satu elemen dalam program

komunikasi pemasaran secara keseluruhan.

F. Kerangka Pemikiran

Gambar II.1

Kerangka Pemikiran

Sumber : Philip Kotler & Gary Amstrong 2008 Strategi Promosi :

1. Periklanan 2. Personal Selling 3. Promosi Penjualan

4. Hubungan Masyarakat

(55)

commit to user

40 Dalam memasarkan produknya ke pasar atau ke konsumen ,

perusahaan perlu menggunakan strategi promosi yang tepat. Adapun strategi

promosi terdiri dari:

1. Periklanan (Advertising) adalah semua bentuk terbayar dari presentasi non

pribadi dan promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor tertentu (Kotler

dan Amstrong, 2008 : 150).

2. Penjulan Tatap Muka (Personal Selling) adalah presentasi pribadi oleh

wiraniaga perusahaan dengan tujuan melakukan penjualan dan

membangun hubungan dengan pelanggan (Kotler dan Amstrong, 2008 :

182).

3. Promosi Penjualan (Sales Promotion) adalah insentif jangka pendek untuk

mendorong pembelian atau penjulan produk atau jasa (Kotler dan

Amstrong, 2008 : 204).

4. Hubungan Masyarakat (Publisitas) adalah membina hubungan baik

dengan berbagai masyarakat perusahaan dengan membangun citra

perusahaan yang baik dan menangani atau menghadapi rumor, cerita, dan

keajaiban yang dapat merugikan bagi perusahaan (Kotler dan Amstrong,

2008 : 168).

Penetapan strategi promosi yang tepat dalam memasarkan produk,

dapat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Hasil penjualan yang

(56)

commit to user

41 BAB III

PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. Sejarah berdirinya perusahaan

Awal mula berdirinya sidiq manajemen dimulai dari

perpecahan Taruntum Group pada akhir 2002. Hal ini disebabkan

pendiri Taruntum Group meninggalkan usaha yang telah dirintisnya,

Sehingga pengelolaan Taruntum Group diteruskan oleh pemegang

saham lainnya. Oleh karena itu, demi kelancaran usaha yang telah

dirintis selama ini para pemegang saham yang di pimpin oleh Bapak

Sodiqin mengambil kebijakan untuk merubah nama yang mulanya

Taruntum Group menjadi Sidiq Manajemen.

Sidiq Manajemen bergerak dibidang usaha garment yang

memfokuskan produknya dari batik. Namun seiring dengan

perkembangan jaman, Sidiq Manajemen mulai melebarkan sayapnya

dengan memproduksi pakaian muslim dan berbagai kerajinan

tangan. Sidiq Manajemen membawahi beberapa toko yang

diantaranya Batik Mangkoro, Pasar Seni Nazar, Baitul Muslim

Assidiq, Batik Sekar Arum dan Batik Beteng.

Toko Batik Beteng berada di beberapa daerah yang salah

(57)

commit to user

42 Laweyan. Batik Beteng Laweyan berdiri sejak 27 Februari 2010,

yang menjual berbagai macam kain batik, sutra, pakaian batik, dan

kerajinan tangan.

2. Lokasi Perusahaan

Batik Beteng Surakarta beralamat di JL. Dr. Radjiman No. 569,

Solo. Telp (0271) 740839.

3. Visi Dan Misi Batik Beteng Laweyan Surakarta

Visi Batik Beteng :

Menjadi perusahaan yang terbaik di kelasnya dan bermanfaat

bagi sebanyak mungkin sesama.

Misi Batik Beteng:

a. Menjual atau menyediakan produk atau jasa berkualitas dengan

harga yang rasional.

b. Memberi pelayanan yang excellent dan didukung oleh tempat yang

representatif.

c. Mempunyai fundamental keuangan yang kokoh.

d. Memperdayakan sumber daya manusia (SDM) yang profesional,

berkualitas dan berakhlak mulia.

(58)

commit to user

43 Makna visi dan misi Batik Beteng Laweyan Surakarta

mempunyai penjabaran sebagai berikut:

a. Makna visi adalah cita-cita yang diinginkan, adapun penjabaran

visi sebagai berikut:

1) Terbesar bisa berarti secara market share atau penguasaan

pasar, jadi bidang apapun yang dikelola diusahakan mampu

menjadi panutan atau trend setter untuk bidang yang sama

oleh perusahaan lain.

2) Dikelasnya, hal ini mencakup ke arah geografis, artinya

dimanapun dan apapun bidang usaha yang kita kelola mampu

menjadi yang tersebar di wilayah dimana usaha tersebut

berada.

3) Bermanfaat bagi sebanyak mungkin sesama mengandung

makna bahwa bidang usaha yang dikelola sidiq manajemen

bisa memberikan manfaat sebesar-sebesarnya kepada :

a) Pemegang saham

b) Anggota tim (karyawan)

c) Relasi (suplier)

d) konsumen

(59)

commit to user

44 b. Makna misi adalah cara-cara yang harus ditempuh agar cita-cita

bisa tercapai. Adapun penjabaran misi sebagai berikut:

1) Menjual atau menyediakan produk atau jasa berkualitas

dengan harga yang rasional.

a) Setiap produk atau jasa yang dijual Batik Beteng harus

memenuhi standar mutu yang bagus.

b) Setiap produk atau jasa yang dijual harus tidak

berbahaya bagi konsumen.

c) Produk atau jasa yang dijual harus selalu up to date.

d) Produk atau jasa yang dijual adalah merupakan hasil

inovasi dan tim kreasi.

e) Semua produk atau jasa yang dijual harus mempunyai

nilai laba yang tinggi tetapi tetap dengan harga yang

wajar.

2) Memberikan pelayanan yang excellent dan didukung oleh

tempat yang representatif.

a) Dalam semua situasi, semua insan yang ada dalam Batik

Beteng diwajibkan melayani sesama dengan senyum

yang tulus.

b) Pelayanan excellent dimaksudkan dengan pelayanan

yang lain dari pada yang lain, yaitu pelayanan yang

(60)

commit to user

45 selalu berorientasi pada kepuasan baik untuk diri sendiri

maupun yang dilayani.

c) Pelayanan yang excellent juga ditandai dengan pelayanan

yang bersifat solutif (memberi solusi) dan proaktif (tidak

menunggu).

d) Tempat yang representatif dimaksudkan dengan tempat

yang strategis, nyaman, dan aman.

3) Mempunyai fundamental keuangan yang kokoh.

a) Ada kesinambungan antara pemasukan dan pengeluaran.

b) Jumlah hutang modal kerja tidak lebih dan 30% jumlah

aset.

c) Punya kemampuan untuk membiayai operasional selama

4 bulan kedepan. Apabila terjadi hal-hal di luar

kewajaran.

4) Memberdayakan sumber daya manusia (SDM) yang

profesional, berkualitas dan berakhlak mulia.

a) Proses rekrutmen yang memenuhi standar.

b) Penempatan sumber daya manusia (SDM) sesuai dengan

minat, bakat, dan kemampuan.

c) Pengembangan sumber daya manusia (SDM) sesuai

dengan kebutuhan.

(61)

commit to user

46 e) Penempatan sumber daya manusi (SDM) melalui jalur

rohani.

5) Mampu mencetak laba secara berkelanjutan.

a) Laba berkelanjutan akan tetap tercipta apabila misi

pertama sampai dengan ke empat dijalankan secara

maksimal.

b) Laba berkelanjutan ditandai dengan pertumbuhan laba

dari tahun ke tahun minimal 20%.

c) Laba berkelanjutan bisa diciptakan dengan selalu

menghadirkan produk-produk yang inovatif.

4. Struktur Organisasi Sidiq Manajemen

Sruktur organisasi merupakan suatu kerangka yang

menunjukan seluruh kegiatan-kegiatan untuk pencapaian tujuan

organisasi, hubungan antara fungsi-fungsi serta penerapan wewenang

dan tanggung jawab. Suatu struktur organisasi meliputi pertimbangan

bentuk dan sifat unit-unit organisasi satuan usaha, termasuk organisasi

pengolahan data serta hubungan fungsi manejemen yang berkaitan dan

pelaporan. Selain itu, struktur organisasi harus menetapkan wewenang

dan tanggung jawab dalam satuan usaha dengan cara yang semestinya.

Srtuktur organisasi ini mempunyai beberapa kepentingan

(62)

commit to user

47 a. Struktur organisasi diperlukan sebagai alat bantu bagi pimpinan

untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan

untuk mencapai tujuan. Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat

berjalan dengan baik dan kegiatan perusahaan dapat dilaksanakan

dengan lancar.

b. Struktur organisasi suatu usaha memberikan kerangka kerja

menyeluruh bagi perencanaan, pengarahan, dan pengendali

operasi.

c. Struktur organisasi diperlukan untuk menetapkan tugas, wewenang

dan tanggung jawab.

Adapun susunan organisasi Batik Beteng Laweyan Surakarta

(63)

commit to user

48 STRUKTUR ORGANISASI BATIK BETENG LAWEYAN SURAKARTA

Gambar III.1 Struktur Organisasi Batik Beteng Laweyan Surakarta. OWNER ATAU PEMILIK

SIDIQ MANAJEMEN

MANAJER BATIK BETENG

KOORDINATOR TOKO

BATIK BETENG

BAGIAN

PEMASARAN

DUTA NIAGA BAGIAN

(64)

commit to user

49 Deskripsi jabatan struktur organisasi di Batik Beteng Laweyan

Surakarta

a. Pemilik Sidiq Manajemen bertugas untuk:

1) Memimpin dan mengawasi kegiatan karyawan perusahaaan.

2) Menentukan garis kebijakan yang harus dilakukan oleh

semua karyawan.

3) Bertanggung jawab penuh terhadap kelangsungan hidup dan

semua aset yang dimiliki perusahaan.

b. Manajer Batik Beteng bertugas untuk:

1) Mempertanggung jawabkan dan melaporkan pekerjaannya

kepada pimpinan tertinggi.

2) Bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan pembuatan

laporan rugi laba semua toko.

3) Bertanggung jawab membuat laporan gabungan atau

konsolidasi dari semua toko.

4) Memberi supervisi kepada seluruh anggota tim administrasi.

5) Melakukan koordinasi dengan pimpinan unit lain.

6) Melakukan pengecekan atas semua laporan administrasi yang

dibuat oleh anggota tim administrasi sebelum dilaporkan

kepada pimpinan.

7) Membuat laporan kegiatan bulanan.

8) Mengontrol dan bertanggung jawab atas semua perlengkapan

(65)

commit to user

50 9) Bertanggung jawab atas ketersediaan dan kevalidan data yang

dibutuhkan oleh unit lain.

c. Koordinator Toko Batik Beteng bertugas untuk:

1) Melakukan pengontrolan atas pelaksanaan tugas duta niaga

serta pelaksanaan operasional unit usaha toko. Karyawan

yang harus diawasi secara langsung adalah duta niaga dan

bagian umum.

2) Mengontrol kondisi toko, yang berhubungan dengan alat

yang mendukung jalannya operasional seperti alat

komunikasi dan mesin penghitung.

3) Mengawasi pelaksanaan kerja duta niaga dan bagian umum

dalam hal kebersihan, penataan, kerapian, serta tata letak atau

layout barang dagangan atau pajangan, etalase, dan

penampilan duta niaga.

4) Menegakkan disiplin serta aturan-aturan secara umum atas

seluruh duta niaga di unit usaha toko yang meliputi : jadwal

kehadiran duta niaga, pelaksanaan ketentuan-ketentuan yang

dikeluarkan manejer atau kepala tim toko.

5) Pengontrolan secara umum yang meliputi : kontrol stok (agar

perputaran barang optimal, dan tidak ada mutasi atau ciri

(66)

commit to user

51 d. Bagian Pemasaran bertugas untuk:

1) Melakukan survei pasar dan membuat prediksi pasar untuk

menentukan jumlah target pasar.

2) Mengatur semua biaya pemasaran.

3) Melihat perbandingan harga, melihat model-model baru atau

trend, mencari informasi pembeli lain dalam satu suplayer,

menanyakan kapasitas produksi dan kemampuan

penyelesaian produksi.

4) Mengecek pendistribusian barang seperti pengecekan

terhadap permintaan masing-masing unit, pengecekan barang

yang ada, membagi sesuai permintaan masing-masing unit,

mengirimkan ke masing-masing unit.

e. Duta Niaga bertugas untuk:

1) Melayani konsumen

2) Sebagai kasir yang bertanggung jawab atas:

a) Pelayanan pembayaran konsumen.

b) Keluar masuk uang kasir, baik terhadap kas kecil (kas

kasir) maupun mencatat laporan omzet penjualan.

3) Mengerjakan administrasi stok

4) Menjaga kebersihan stand seperti sebagai berikut:

a) Setiap saat kebersihan stand harus selalu diperhatikan

misalnya seperti menyapu lantai, membersihkan kaca,

(67)

commit to user

52

b) Ikut bertanggung jawab terhadap penjagaan dan

pemeliharaan alat-alat operasional toko.

5) Pengadaan barang dan penataan barang seperti berikut:

a) Menata barang-barang yang kurang persediaannya

dengan melihat KPB, kemudian melakukan permintaan

barang kepada bagian pembelian yang ditulis pada buku

permintaan barang dengan persetujuan koordinator toko.

KPB adalah kartu persediaan barang untuk mengetahui

banyak sedikitnya barang yang ada di toko.

b) Menyampaikan permintaan-permintaan konsumen

mengenai barang yang belum ada di toko kepada

koordinator toko untuk disampaikan kepada bagian

pembelian.

c) Menerima barang yang turun dari gudang.

d) Menata barang di stand.

Hal-hal yang harus dihindari duta niaga Batik Beteng

Laweyan Surakarta sebagai berikut:

a) Makan atau minum pada saat melayani konsumen.

b) Tertawa keras-keras sehingga menarik perhatian.

c) Melayani konsumen tanpa melihat wajah konsumen.

d) Membedakan pelayanan kepada satu konsumen dengan

konsumen yang lain.

Gambar

Gambar  Judul
Gambar II.1
Gambar III.1 Struktur Organisasi Batik Beteng Laweyan Surakarta.

Referensi

Dokumen terkait

In addition, extrinsic elements are related to those of traumatic experience in the past experienced by her mother (Margaret White) and hyper-parenting effect

Hal ini disebabkan karena semakin lama guru mengajar pada umumnya guru memiliki kemampuan lebih dalam mengenali emosi diri, mengelola emosinya, memotivasi diri sendiri, terampil

1) Skala individu; yaitu pengolahan yang dilakukan oleh penghasil sampah secara langsung di sumbernya (rumah tangga/kantor). Contoh pengolahan pada skala individu

Transparan, kegiatan harus diinformasikan secara transparan kepada pihak yang terkena dampak, mencakup: daftar warga, aset (tanah, bangunan, tanaman, dll).

Dalam keadaan tertentu, apabila wali nasab tidak dapat bertindak sebagai wali, karena tidak memenuhi syarat atau menolak menjadi wali, sementara wali hakim pun tidak

Hampir setengah pustakawan memiliki keterampilan strategi pencarian informasi atau memiliki cara yang efektif untuk menyaring dan memeras informasi ditandai

order to answer the research questions, the researcher used mixed research to gain the data. 561), “mixed method research combines qualitative and quantitative approaches in a

Penelitian ini bertujuan, 1) mendeskripsikan kompetensi guru bahasa arab sesuai dengan undang-undang, 2) mendeskripsikan kompetensi guru, 3) mendeskripsikan faktor