Material Transfer Agreement
Dan
Izin Penelitian Asing
Serpong, 04-05 Mei 2017
SEKRETARIAT TKPIPA
DARATAN : ±1.900.000 km² LAUT : ±5.800.000 km² JUMLAH PULAU : ±17.480
YANG BERNAMA : ±5.707
GARIS PANTAI : ±95.181 km (Ke empat Terpanjang)
±92 PULAU TERLUAR (BERBATASAN DENGAN NEGARA LAIN)
Alur laut yang berbobot strategis ekonomi dan militer global, yaitu: •Selat Malaka (merupakan SLoC),
•Selat Sunda (ALKI 1),
•Selat Lombok dan Selat Makassar (ALKI 2), dan •Selat Ombai Wetar (ALKI 3).
Sebagian besar pelayaran utama dunia melewati dan memanfaatkan alur-alur tersebut sebagai jalur pelayarannya
Kebesaran dan Kedaulatan Indonesia
Produsen besar di dunia untukberbagai komoditas:•kelapa sawit (penghasil dan eksportir terbesar di dunia),
•kakao (no. 2),
•timah (no. 2),
•nikel (cadangan no. 4)
•bauksit (cadangan no. 7)
Pembangunan Iptek Nasional
•
UU no. 18/ 2002 tentang Sistem Penelitian Pengembangan dan Penerapan Iptek Nas
•
RPJPN 2005 – 2025 (UU No. 17/2007)
•
RPJMN (2010-2014) => ARN 2010-2014
Memberikan prioritas pada 7 bidang fokus pembangunan iptek :
–
ketahanan pangan;
–
Energi terbarukan;
–
teknologi informasi dan komunikasi;
–
teknologi dan manajemen transportasi;
–
teknologi pertahanan dan keamanan;
–
teknologi kesehatan dan obat;
–
material maju
•
SINas SIDa => adopsi teknologi & matching antara supply dan demand teknologi
•
Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)
mengintegrasikan 3 elemen utama :
(1) mengembangkan potensi ekonomi wilayah di 6 Koridor Ekonomi
(2) memperkuat konektivitas nasional yang terintegrasi secara lokal dan terhubung
secara global;
Isu-isu Global dan Kerjasama
Internasional
•
Penggundulan Hutan; REDD+
•
Gas Rumah Kaca; Perlindungan Lapisan Ozon
•
Pelestarian dan Pemanfaatan Lahan Basah
•
Kyoto Protocol
•
Nagoya Protocol:
–
akses dan pembagian keuntungan secara adil dan seimbang dalam
pemanfaatan sumber daya genetik.
–
persetujuan terlebih dahulu – ‘Prior Informed Consent’ dari negara
pemilik.
–
berdasarkan kesepakatan kontrak tertulis; Mutually Agreed Terms.
•
Convention on Biodiversity (CBD)
–
hukum internasional yang mengikat dalam melindungi
keanekaragaman hayati, pengetahuan tradisional dan
folklore
dari
penyalahgunaan dan pencurian.
Indonesia merupakan “Laboratorium Alam “
Indonesia merupakan “Laboratorium Alam “
•
Geologi
•
Klimatologi
•
Bencana alam:
gempa bumi,
tsunami, badai
(iklim)
•
Biodiversity
•
Biology (marine
biology, Zoology,
primatology)
•
Kehutanan/
Konservasi
•
Kelautan
•
Ekologi
•
Geografi
•
Kesehatan
•
Antropologi
•
Sosial
•
Agama
Alasan Perizinan Penelitian
•
Pengembangan Iptek harus
didukung oleh penelitian
•
Persaingan penguasaan Iptek semakin ketat
•
Penelitian lintas negara semakin banyak
(globalisasi)
•
Minat peneliti asing ke Indonesia semakin
meningkat (keanekaragaman hayati,
lingkungan hidup, bencana alam, sosial
budaya)
→
Pengendalian atas SDA dan
keamanan Nasional
Dasar Hukum
Pelaporan Hasil Pelaksanaan
Kegiatan Litbang Oleh
Perguruan Tinggi, Lembaga
Litbang, Badan Usaha dan
Orang Asing
Perizinan Kegiatan
Penelitian dan
Pengembangan bagi
Perguruan Tinggi, Lembaga
Litbang, Badan Usaha, dan
Orang Asing
Sistem Penelitian,
Pengembangan, dan
Penerapan Iptek
Nasional
UU
18/2002
PP
41/2006
Permen
8/2007
Permen
9/2007
Pembentukan Tim
Koordinasi, Pengawasan, dan
Sanksi Pelaksanaan Kegiatan
Litbang Perguruan Tinggi,
Lembaga Litbang, Badan
Usaha dan Orang Asing
1) Kerja sama internasional dapat diusahakanoleh semua unsur kelembagaan Iptekuntukmeningkatkan alih teknologidari negara-negara lain serta meningkatkan partisipasi dalam kehidupan masyarakat ilmiah internasional.
2) Kerja sama sebagaimana dimaksud harus dilaksanakan atas dasar persamaan kedudukan yang saling
menguntungkan dengan tidak merugikan kepentingan nasional,serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
3) Pemerintahbertanggung jawab memberikan
dukunganbagi perguruan tinggi dan lembaga litbang dalam rangka kerja sama internasional di bidang Iptek
4) Perguruan tinggi asing, lembaga litbang asing, badan usaha asing, dan orang asing yang tidak berdomisili di Indonesia yang akan melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan di Indonesia harus mendapatkan
izin tertulis dari instansi pemerintah yang berwenang.
Perundang-Undangan Terkait
•
Uu No 5/1990 tentang Konservasi SDA
Hayati
•
UU No 5/1994 tentang Pengesahan United
Nations Convention on Biological Diversity
•
UU N0 4/2006 tentang International Treaty
on Plant Genetic Resources for Food and
Agriculture
•
UU no 11 of 2013 tentang Ratifikasi Nagoya
Protocol tentang Akses terhadap Sumber
Daya Genetik dan Pembagian yang adil dan
seimbang t Terhadap Keuntungan yang
Perundang-Undangan Terkait
•
PP No 8/1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan
dan Satwa Liar
•
Permenkes No 647/Menkes/PER/VIII/2009 tentang
Pengiriman dan Penggunaan Specimen Klinik, Materi
Biologi, dan muatan informasinya
•
Keputusan Menteri Kesehatan No
732/MENKES/SK/VIII/2008 tentang pndoman
pengiriman specimen untuk keperluan penelitian dan
pengembangan kesehatan
•
Permentan No 15/Permentan/ OT.140/32009 tentang
pedoman penyusun perjanjian pengalihan material
(MTA)
•
Perka LIPI No 9 Tahun 2014 tentang Pedoman Perjanjian
Pengalihan Material di Lingkungan Lembaga Ilmu
Material Transfer Agreement
•
Perguruan tinggi asing, lembaga penelitian dan pengembangan asing, badan usaha
asing, dan orang asing dimaksud pada ayat
(1) tidak dapat membawa sampel dan/ atau
spesimen
bahan penelitian dan pengembangan
keluar wilayah NKRI,
kecuali ditentukan
lain oleh Peraturan Perundang-undangan.
Pasal 20 ayat 2:
•
Ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang dimaksud dalam Pasal ini antara lain
adalah
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2006 tentang Pengesahan
International Treaty
on Plant Genetic Resources for Food and Agriculture
yang di dalamnya terdapat
pengaturan mengenai
Material Transfer Agreement
(Perjanjian Pengalihan Bahan)
yang
memperbolehkan pertukaran sampel dan/atau spesimen antar negara untuk
kepentingan penelitian.
Penjelasan Psl 20 (2):
Permentan No:15/Permentan/OT.140/3/2009 tentang PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN
PENGALIHAN MATERIAL
Jumlah Izin Penelitian (2000 s.d. 2014)
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Jumlah SIP 116 224 224 271 193 208 309 310 361 461 547 460 544 546 512
0
100
200
300
400
500
600
Nu
m
be
r o
f P
er
m
2010
2012
2013
2010
15.43%
9.77%
8.79% 8.01%
5.86% 5.08%
4.30% 3.71%
71
46 43
31 29
27
21 20
18
16
Amerika Serikat 23%
Jepang 19%
Perancis 14% Jerman
13% Australia
8% RRC
6%
Inggris 5%
Belanda 5%
Kanada 4%
China 3%
Jawa Barat Sulawesi Selatan Kalimantan Tengah DKI Jakarta Sulawesi Utara DI Yogyakarta Jawa Tengah Papua Barat Bali Jawa Timur
80 68
66 59
49 43
36 35 30
29
TN Danau Sentarum: Ecology, Health
FISH-DIVA: Aqua-Culture & Zoology
Siberut; Mentawai primatology
TN Bali Barat; primatology Bali Menjangan Island Reef: Marine Biology
Konserv. Lindu, Lore: primatology, AgroEcology TN Gunung Palung: primatology
TN Berbak: Ecology
TN Bukit Tigapuluh; primatology
TN Kutai; Zoology
TN Batang Toru; primatology
TN
Bantimurung; primatology CIMTROP, Sebangau; Ecology/ Forestry
Joloi River: Biology
Bukit Raya Expedition: Botany
Ferns Diversity: Botany
CRD-ERID: MicroBiology
ICBG: Mekongga
Lambusango Project: Wakatobi
Nantu: Ecology
Sumatran Plate Boundary: Paleoseismology
Timika: Health
Rajaampat: Biology
Beberapa HOT-SPOTS Penelitian Asing
Suaq Balimbing; primatology
Paserine Birds: Zoology
Mangrove; ecology
Merapi: Vulcanology Bioresource in Tropical Forest:
Resources Management
TN Komodoi: Ecology TN Gn Halimun, Gn Gede: Primatology
Coral Reef: Oceanography
Flores: Geology TN Hutan Harapan, TN Bukit Duabelas: Forestry
TN Gn Salak: Forestry
Tim
Koordinasi
Pemberian
Izin (TKPIPA)
Dokumen aplikasi rekomendasi Data permohonanD
itolak/
diterima
Informasikan ke PemohonDITJEN IMIGRASI
Permohonan
VISAOtorisasi
VISA
Copy otorisasi VISA VISAPemohon
MENRISTEK
KBRI/ KJRI
Sekretariat
Update data-permohonan Siap masuk ke IndonesiaProsedur Perizinan Pra-Kedatangan
Online/ manual
Jangka Waktu Izin dan Perpanjangan
Jangka Waktu Izin
Paling Lama 1 2 bulan
(Pasal 11)
Perpanjangan
ke Menteri (Pasal 12 ayat
Diajukan secara tertulis
(2)
DITERIMA ATAU
DITOLAK
paling banyak
2 (dua) kali
secara
berturut-turut
untuk
masing-masing
jangka waktu
paling lama 12
bulan
Kelengkapan
Persyaratan
(Pasal 12
ayat (3);
diajukan
selambatnya
30 hari
Aktivitas Pemohon RISTEK PelaksanaPOLRI Ditjen Mutu Baku
Imigrasi Kantor Lain Kelengkapan Waktu Output Pemohon (peneliti) yg telah disetujui
datang ke Indonesia; melapor ke Ristek passpor, arrival card, pass foto,
formulir
24 jam
Pembayaran biaya izin penelitian sesuai
jabatan dan status pemohon pembayaranbukti
Penerbitan surat izin Peneliti (SIP) dan surat pengantar untuk melapor ke Mabes POLRI/ Mapolda, Kantor Imigrasi lokal, Kemendagri, dan PHKA
SIP, Surat Pengantar
lainnya
Penelitii Asing lapor ke Mabes POLRI SIP 1 hari
Menerima SKJ dari Mabes POLRI 1 hari Surat
Keterangan Jalan (SKJ) Peneliti Asing lapor ke Kantor Imigrasi
lokal, dan Kantor Kementerian Dalam Negeri
SIP 3-10 hari KITAS
Memperoleh KITAS dari Kantor Imigrasi,
dan SPP dari Kantor Kemdagri 1 hari SPP (pusat)
Peneliti Asing melaporkan diri ke Kantor
Kepolisian Daerah SIP 7-14 hari SKLD
Jika akan memasuki kawasan
Konservasi, Peneliti Asing melapor ke Kantor PHKA
SIP 7-14 hari Simaksi
Peneliti Asing melapor ke Kantor
Kesbang Linmas, membawa SPP SIP, SPP (pusat) 7 hari SPP (daerah)
Siap untuk melakukan penelitian
Prosedur Perizinan Pasca Kedatangan di Indonesia
Dalam praktek, total waktu dpt mencapai 4 minggu
- Persetujuan TKPIPA = 10 H
- Telex Visa = 2 H
- SIP = 1 Jam
- Pembayaran Telex Visa = 1 H
- Rekomendasi EPO, SKJ, SPP, KITAS,
SINAKSI, SC & CO – 1 Jam
ISO 9001: 2015
- SKJ POLRI = 24 Jam
- Telex Visa Ditjen Imigrasi = 10 H
- Konversi Visa = 15 H
- SPP Kemdagri= 5 H
- KITAS & MERP Kantor Imigrasi= 5 H
- SINAKSI Kementerian LHK = 5 H
Lembaga Penjamin & Mitra Kerja
Lembaga Penjamin
Orang perorangan atau organisasi di
Indonesia atau di luar negeri yang
bertindak sebagai penjamin kegiatan
penelitian
– (Pasal 1 ayat 9)
Mitra Kerja
Lembaga Penjamin & Mitra Kerja
(cont..)
Kompetensi dan kelayakan lembaga penjamin dan
mitra kerja ditentukan oleh
tim koordinasi
–
Pasal 14
ayat (2)
Lembaga Penjamin bertanggung jawab
terhadap
perguruan tinggi asing, lembaga litbang asing, badan
usaha asing, dan orang asing selama berada dan
melaksanakan penelitian di Indonesia
– Pasal 15
Mitra kerja bertanggung jawab atas pelaksanaan
penelitian yang dilakukan
– Pasal 16
MITRA KERJA
•
Mitra Kerja merupakan Lembaga Penelitian,
bisa:
–
Pemerintah/ Swasta
–
Perguruan Tinggi Negeri/ Swasta
–
Lembaga Ilmiah lainnya
•
Peran:
–
Memberikan pengarahan dan petunjuk teknis
mengenai pelaksanaan penelitian
–
Bertanggung jawab atas pelaksanaan penelitian
•
Wajib
–
menunjuk pendamping untuk bersama-sama
melakukan penelitian di lapangan
–
melaporkan kepulangan Peneliti Asing kepada RISTEK
–
membuat perjanjian yang mengatur
sharing data dan
MTA
•
Berhak: membuat perjanjian mengenai
hak
Melaporkan kedatangannya ke RISTEK
untuk memperoleh Surat Ijin Penelitian
Mengurus
surat-surat ijin lainnya (SKJ,
SPP, KITAS, Ijin Pemda, dll)
Mentaati semua peraturan yang berlaku dan
wajib menghormati adat-istiadat penduduk
setempat; Selalu berkonsultasi dengan mitra
kerjanya
Tidak melakukan kegiatan di luar
penelitian
Menyampaikan laporan penelitian ke
RISTEK
Pemantauan - Pelaporan
•
Pasal 19 PP 41/2006:
•
Perguruan Tinggi asing, lembaga litbang asing,
BU asing, dan orang asing harus melaporkan
hasil pelaksanaan kegiatan penelitian dan
pengembangan yang dilakukan kepada Menteri
secara berkala
•
Pasal 2 (2) Permen 8/2007:
•
Laporan disampaikan secara tertulis kepada
Menteri melalui Ketua Tim Koordinasi dengan
tembusan kepada Mitra Kerja, dan Pemda di
wilayah kegiatan penelitian.
•
Pasal 4 Permen 8/2007 :
Sanksi
Pelanggaran dikenakan
sanksi administratif
,
berupa:
a)
teguran lisan;
b)
teguran tertulis;
c)
pemberhentian sementara kegiatan;
d)
pembatalan dan/atau pencabutan izin.
Sanksi pembatalan
dan/ atau pencabutan izin
dilaksanakan oleh Menteri –
Pasal 23 ayat (3)
Pengenaan
sanksi administratif
tidak
Terima kasih ….
Kementerian Riset, Teknologi, dan Dikti
Sekretariat Perizinan Penelitian Asing
Jl. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta 10340
Gedung BPPT II Lt. 20
Tel: 62 (0)21 316 2222 ext 9777; 9797
Fax: 62 (0)21 39836180
Homepage:
www.ristekdikti.go.id
Registration:
http://frp.ristekdikti.go.id
E-mail : frp@ristekdikti.go.id
Alamat