• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 362009103 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 362009103 BAB I "

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di Salatiga, isu pertanian tidak begitu dinamis dikarenakan minimnya lahan serta

kurangnya sentuhan pemerintah terhadap pemberdayaan petani. Berdasarkan data dari

Dinas Pertanian Kota Salatiga, Salatiga memiliki luas wilayah 5.678,110 hektar atau

56,781 km2,terdiri atas 4.680,195 hektar atau 82,43% lahan kering, dan 798,932 hektar

atau 14,07% lahan sawah dan 198,983 hektar atau 3,50% lahan lainnya. Dengan luas

lahan yang termasuk kecil dibandingkan kota atau kabupaten lain di provinsi Jawa

Tengah, membuat bidang pertanian bukan merupakan sektor utama yang menjadi

penyangga kehidupan masyarakat dan kotanya.

Para petani di Salatiga, pada umumnya merupakan petani yang memiliki lahan.

Dengan demikian, sebenarnya ini menjadi salah satu potensi yang bisa dikembangkan

oleh berbagai pihak untuk memaksimalkan produktivitas petani sehingga mampu menjadi

petani yang berpenghasilan. Persoalan produktivitas menjadi salah satu tolok ukur

keberhasilan petani dalam melakukan kegiatan pertanian yang menghasilkan bagi

kehidupan ekonomi mereka. Hal ini akan terkendala apabila para petani tidak memiliki

bekal pengetahuan untuk melakukan inovasi strategi pertanian untuk dikembangkan di

lahan-lahan mereka.

Hal inilah yang kemudian menjadi penting untuk menghadirkan pengetahuan

perkembangan teknologi pertanian bagi para petani di desa-desa di Salatiga. Sebagai

(2)

perhatian bagi semua pihak yang berkepentingan terutama pemerintah daerah. Upaya

pengembangan pertanian di Salatiga tidak lepas dari peran pemerintah maupun

LSM.Salah satu LSM yang menaruh perhatian dalam rangka pengembangan pertanian di

Salatiga adalah Yayasan Serikat Paguyuban Petani Qariyah Tayibah (SPPQT).

Serikat Paguyuban Petani Qariyah Thayyibah (SPPQT) merupakan sebuah

lembaga swadaya masyarakat yang didirikan oleh Bachrudin di Desa Kalibening,

Salatiga sejak tahun 2003 lalu. Berbagai konsep alternatif terhadap pendidikan para

petani baik petani sawah, kebun ataupun petani ternak dibuat dan dijalankan oleh para

kadernya.Bahkan SPPQT yang semula tidak ada gaungnya, kini semakin mendunia

karena hadirnya konsep sekolah alternatif bagi anak-anak SD hingga SLTA.

Sejak 2011 Bachrudin bersama beberapa anggota SPPQT memperkenalkan

program pertanian yang dinamakan dengan Jamaah Produksi. Bachrudin menjelaskan

bahwa Jamaah Produksi merupakan sekumpulan kelompok tani yang berusaha untuk

belajar mengenai perkembangan pertanian hingga kemudian para petani mampu

mengolah hasil tani di lingkungan mereka sehingga meminimalkan peran tengkulak yang

terkadang menjadi hambatan bagi para petani untuk memaksimalkan penghasilan mereka.

Program Jamaah Produksi adalah program untuk meningkatkan peran aktif masyarakat

dalam rangka meningkatkan produktifitas melalui pengolahan dan pengelolaan potensi

yang bisa dikembangkan di lingkungan sekitarnya. Program ini mensyaratkan

keterlibatan aktif seluruh anggota yang bergabung dalam keompok Jamaah Produksi

tersebut, sehingga diharapkan potensi yang ada dilingkungan bisa diolah dan dikelola

(3)

Jamaah Produksi merupakan kelompok binaan SPPQT yang tersebar di 22

kelurahan di Salatiga.Saat ini, sebagai proyek percontohan, SPPQT mulai menerapkan

program tersebut di Kelurahan Kalibening, Kecamatan Tingkir. Pada Bulan Oktober

2014 Melalui para pendamping yang sebelumnya telah dilatih melalui berbagai pelatihan

mengenai pertanian, para petani Kalibening diajak untuk mulai mengenal potensi

pertanian di wilayah mereka untuk kemudian dijadikan sebuah sarana garapan untuk

meningkatkan kesejahteraan.

Keberadaan Program Jamaah Produksi ini nantinya akan berusaha mewujudkan

konsep Desa Berdikari, yang menurut Bachrudin merupakan sebuah konsep yang

mencita-citakan sebuah desa dengan para petani yang mandiri dalam melakukan kegiatan

pertanian mulai dari perencanaan praproduksi hingga pascaproduksi.

Strategi yang diusung Jamaah Produksi ini mengutamakan keterlibatan atau

partisipasi aktif para petani binaan,sehingga diharapkan komunikasi yang terjalin dapat

menghasilkan sebuah pemahaman bagi para petani untuk meningkatkan kreativitas serta

daya saing dengan para petani lainnya. Penelitian ini menjadi penting dilakukan karena

program Jamaah Produksi yang kemudian diharapkan melahirkan sebuah Desa Berdikari

merupakan hal yang baru dalam dunia pertanian. Selain itu, kegiatan-kegiatan yang

ditawarkan oleh Jamaah Produksi yang berorientasi pada keterlibatan petani membuat

(4)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian yang akan

penulis lakukan :

Bagaimana pola komunikasi yang dilakukan Jamaah Produksi dalam rangka

mengembangkan potensi pertanian di Kelurahan Kalibening melalui program –

program yang dilakukan untuk mewujudkan Desa Berdikari?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah :

Menggambarkan dan menjelaskan pola komunikasi yang dilakukan Jamaah

Produksi dan program apa saja yang dijalankan dalam rangka mengembangkan

potensi pertanian di Kelurahan Kalibening.

1.4 Signifikansi Penelitian

1. Signifikansi praktis : Penelitian ini diharapkan mampu menyajikan mengenai

program-program dari SPPQT melalui Jamaah Produksi untuk mewujudkan

adanya Desa Berdikari.

2. Signifikasi teoritis : Penelitian ini diharapkan mampu menambah referensi dan

kajian bagi mahasiswa mengenai teori-teori yang diterapkan di lapangan

Referensi

Dokumen terkait

Penting untuk diperhatikan dalam melahirkan sebuah mebel adalah bentuk secara keseluruhan, serat kayu, dan tampak dari depan serta konstruksi yang sesuai dengan keadaan

Awal terbentuknya Fonticello merupakan sebuah sebuah kelompok musik yang melakukan terobosan baru dalam perkembangan dunia musik khususnya di Indonesia, bahkan

Sebagai sebuah inovasi di bidang pertanian yang dapat memberikan keuntungan kepada petani, kemudian adopsi pertanian organik dengan Metode SRI oleh petani menjadi

dalam literatur pada awal 1980-an. Perilaku baru tersebut kemudian.. mendapat pandangan yang baik di dalam kalangan organisasi. Perilaku baru tersebut juga sangat

treaty).. Perjanjian internasional ini melahirkan kaidah hukum yang diharapkan menjadi sebuah kaidah yamg berlaku umum bagi seluruh masyarakat internasional. Biasanya

Hal ini pula sama dengan pemberitaan Kepulangan Habib Rizieq Shihab di indonesia Tribunnews.comSarumpaet untuk kemudian membuat sebuah masaalah baru yang sempat menggemparkan dunia

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan memberikan wacana baru bagi dunia keilmuan serta menjadi salah satu masukan dalam pembuatan kebijakan dimasa yang akan datang menyangkut

Tujuan yang diharapkan dalam strategi bertahan hidup berbasis natural asset produksi masker lumpur adalah dapat digunakan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat Desa